Dec 9, 2012

ff 2pm junho nichkhun you are half of me 6




You are half of me

By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chapters : 6

yang gak komentar … dosa … masih berlaku …. Setidaknya jika merasa membaca kasihlah walau hanya satu titik saja …




preview part 5



In home ….

Nichkhun terduduk di meja makan dengan tangan yang di tumpukan di meja itu saling bertautan di depan wajahnya , nichkhun berulang kali memandangi jam dinding yang terpajang kokoh di tembok yang ada di depannya kemudian mata bening itu bergulir untuk menemukan posel hitam yang tergeletak di meja ruang tamu , ponsel yang adalah milik junho . hal itu membuatnya tidak bisa menghubungi junho untuk sekedar bertanya atau meminta maaf padanya …

“anii …. karena aku menyukai mu … ”
Nichkhun menutup matanya saat dia marasakan begitu bersalah pada junho dengan apa yang dia lakukan …
“kau kemana ?!” gumam nichkhun kembali melihat jam dinding dengan wajah yang bingung 


Part 6



Sudah hampir lewat tengah malam dan junho masih saja belum pulang , membuat nichkhun semakin kelabakan saja dia tidak tahu harus mencari junho kemana hingga dai berpikir dari pada mereka berselisih jalan lebih baik dia menunggu junho di rumah . nichkhun terus saja mondar mandir gak jelas di depan pintu masuk dengan memegang mp3 player milik junho . beberapa saat yang lalu dia menemukan mp3 player itu masih tergeletak di dapur saat dia mengambil minuman setelah dia menghubungi beberapa teman junho melalui ponsel junho yang tertinggal dan menanyakan kalau-kalau dia ada di sana . nichkhun hanya ingin tahu jika junho baik-baik saja di luar sana. nichkhun kembali memasang ear phone di telinganya dan kembali memutar rekaman suara junho yang kemarin sempat dia dengar

Nichkhun tersenyum paksa seraya memandang mp3 player yang ada dalam genggaman tangannya saat dia mendengar kata-kata junho yang mengatakan jika dia mencintai nichkhun.
“apa aku jahat ?!” Tanya nichkhun pada mp3 player itu dan kemudian menurunkan tangannya yang tadi menggenggam mp3 player yang dia perhatikan.

#
#
#
#



Sementara itu di sebuah bus . junho masih saja memandang kosong pemadangan yang sekarang sudah berganti menjadi gelap dan hanya bisa dia lihat sedikit saja pemandangan itu , hanya beberapa bagian yang terdapat penerangan lampu jalan saja yang dapat dia lihat sedangkan bagian lainnya terlihat hitam tidak ada yang dapat dia lihat . junho yang masih dalam pikiran kosong itu bahkan tidak sadar jika bus yang dia tumpangi itu sudah berhenti sekarang
“hey ini sudah pemberhentian terahir !!!” teriak sang supir bus geram pada junho , saat ini hanya junho satu2nya penumpang yang ada di dalam bus itu
Junho terjengkat kaget mendengar teriakan supir tadi dan kemudian memperhatikan seluruh bus yang ternyata memang sudah kosong . “mianhae …. Apa ini bus terahir juga ?!” Tanya junho yang baru saja kembali ke alam sadar.
“ne “ jawab supir itu singkat dan ketus
“bisakah aku kembali naik bus ini kembali ke seoul ?!” Tanya junho dengan ramah , dia tahu jika saat ini dia tidak mendapatkan bantuan dari supir tadi dia akan berada dalam masalah. Dia tidak akan bisa kembali ke seoul malam itu juga
“jika tidak ingin pergi kemana2 kenapa kau naik bus ini ?!”
Junho hanya tersenyum semu pada supir itu sebagai jawaban
“kau seorang murid ?!” Tanya supir itu lagi memperhatikan baju junho yang ternyata sebuah seragam sekolah
“ne …” junho mengangguk seraya ikut memperhatikan penampilannya karena supir tadi memperhatikan dia dengan begitu seksama. Junho mendesah frustasi saat mendapati dirinya aut-autan karena baru saja ikut tauran dengan wajah yang sedikit lebam , dan rambut yang acak2kan di tambah lagi baju seragam yang lusuh walau demikian nama sekolah yang tertera dia sama tetap memberikan kesan baik pada junho
“Apa kau kabur dari rumah ?! kau bertengkar dengan ibumu ?! atau dengan ayahmu … orang tuamu marah karena kau ikut tauran ?!” terka supir tadi menganalisi penampilan junho
Junho tersenyum kecil dan mengangguk “ walau tidak semuanya benar tapi kurang lebih begitu … aku sebenarnya tidak berniat kabur hanya saja … aku ingin keluar dari rumah sebentar dan malah tidak tahu aku sudah di sini saat ini …”
“aku juga punya anak se-usiamu … sebagai orang tua … aku juga pasti akan marah saat anakku tauran dan melakukan hal2 yang salah … tapi itu karena kami orang tua menyanyangi anak kami dan tidak ingin dia terluka … walau sebenarnya saat seusiamu aku juga suka sekali berkelahi … tapi saat anakku yang berkelahi aku tidak suka dia melakukannya malah aku marah padanya … hehehehehe “
Junho juga ikut tersenyum dengan apa yang di jelaskan oleh supir tadi , yah walau masalah yang dia hadapi saat ini tidak seperti apa yang di pikir supir tadi tapi apa yang di katakannya ada benarnya juga ,
“sebenarnya aku bertengkar dengan … “ junho bicara dengan tidak yakin dan kemudian kembali tersenyum “kakakku … dia yang marah padaku saat aku berkelahi ..” lanjut junho dengan sedikit helaan nafas ringan
“kakakmu atau siapapun itu … dia pasti sangat menyayangimu maka dari itu dia marah … jika saja dia tidak perduli dia tidak akan susah2 bicara dengan mu …”
“benarkah ? aku ingin dia menyayangiku dengan cara yang berbeda …bukan seperti ini …” ujar junho dan pikirannya kembali melayang entah kemana saat ini .
“sudahlah … minta maaf saja pada kakakmu itu lagi pula dia hanya tidak mau kau terluka  … sekarang kita kembali ke seoul saja ….” Supir bus itu kembali membalikan badannya kearah depan dan menyalakan mesin bus itu untuk segera kembali menuju seoul

#
#
#
#
#


Waktu sudah menujukan pukul 03.27 dan junho baru saja masuk kedalam rumahnya bersama dengan nichkhun. Junho berjalan memperhatian bagian ruang tengah rumahnya dengan lampu yang masih menyala , mata junho mencari kesekeliling berharap dia bisa menemukan nichkhun di sana , apakah egois baginya jika dia ingin nichkhun menunggunya setidaknya itu bisa membuat junho merasa jika nichkhun benar2 perduli padanya . tapi sayang harapan junho itu tidak terkabul seluruh bagian rumah kecuali kamar mereka yang belum dia datangi kosong dan sudah di bereskan dengan rapi. Junho mengehela nafas berat dan berjalan menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya

Kriet

Pintu kamar itu di buka dan masuklah junho kedalamnya , walau masih terhalang dinding kaca transparan junho sudah bisa melihat nickhun berbaring menyamping di atas kasur dengan menjadikan tangan kanannya sebagai alas tidur kepalanya , dia juga tidak memakai selimut untuk menutupi tubuhnya . junho berjalan membuka pintu kaca yang menghalangi tempat tidur itu dari pintu masuk kamar dan ahirnya dia duduk di pinggiran ranjang di samping nichkhun yang terbaring disana. Junho perlahan menarik selimut yang tertindih kaki nichkhun dan dengan perlahan menutupi tubuh nichkhun dengan selimut berwarna merah itu . junho sempat berpikir kenapa sebagian besar isi rumahnya berwarna merah ? dan karena itu pemberian ibu nichkhn junho menebak jika nichkhun menyukai warna merah.
Junho hanya duduk memandangi wajah nichkhun dalam tidurnya yang terlihat gurat kelelahan di sana , junho berharap jika kali ini tebakannya benar , jika nichkhun menunggunya hingga tidak sengaja tertidur setidaknya harapan junho itu memiliki sedikit titik cerah karena melihat posisi tidur nichkhun saja sudah dapat di pastikan jika dia tidak dalam keadaan siap tidur tadi
“kita … berbeda …. “ gumam junho masih memandangi nichkhun yang tertidur di sampingnya,junho tidak berniat untuk tidur hingga pagi hari malam ini , karena matanya pun sama sekali tidak merasa mengantuk dan junho memutuskan menunggu waktu pagi dengan memandangi orang yang tertidur tadi


Pagi hari


Nichkhun bergerak tidak nyaman saat matanya masih tertutup sedangkan tangan kanannya dengan reflex memegangi pundak sebelah kirinya yang terasa sakit dan kaku karena semalaman dia tidur dengan menggunakan tangan kirinya sebaga alas tidur. Mata nichkhun terbuka perlahan memperhatikan ruang kamarnya . nichkhun menyerngit saat mendapati selimut sudah menutupi tubuhnya padahal dia ingat dengan jelas dia tidak memakai selimut semalam.

Tiba2 terdengar suara keciprakan air dari arah kamar mandi membuat nichkhun mengerti jika junho sudah pulang . nichkhun segera bangun dan keluar dari kamarnya untuk mandi di kamar mandi luar agar menghemat waktunya dari pada menunggu junho selesai


Setelah acara mandi dan bersiap mereka selesai junho dan nichkhun saat ini duduk manis di kursi masing2 yang saling berhadapan tidak ada kata yang terontar dari bibir mereka masing selain suara dentingan alat makan yang beradu dengan piring atau suara gemericik air yang di tuangkan nichkhun kedalam gelas kosong di sampingnya . mereka berdua menikmati sarapan dengan rasa yang hambar walau mungkin makanan itu enak tapi rasanya tawar di mulut junho maupun nichkhun.karena kecanggungan yang tercipta pagi itu
“aku berangkat !” tiba2 saja junho memecah keheningan di ruang makan dengan bicara seraya berdiri dari kursinya . junho memakai tas rensel di punggungnya dan memandang nichkhun “aku berangkat duluan !” pamitnya dan berjalan hendak meninggalkan meja makan .
Nichkhun segera meletakan garpu di tangannya dan memegang pergelangan tangan junho yang hampir saja menjauh dari meja makan dengan tangan kirinya itu membuat langkah junho terhenti dan memandang tangan nichkhun yang tengah memegang pergelangan tangannya
“mianhae …” nichkhun bicara tanpa berani memandang wajah junho dan hanya memandang tangannya saja sama dengan apa yang junho lakukan tapi perlahan pandangan mata junho beralih ke wajah nichkhun yang masih belum memperhatikannya “kita baru saja menikah … bahkan baru satu bulan tinggal bersama … aku minta maaf jika aku menyinggung perasaan mu … tapi … “ nichkhun mendongak menatap wajah junho yang tengah memperhatikan dia bicara “hanya butuh waktu untuk saling mengerti dan memahami bukan ?!” Tanya sekaligus pernyataan dari nichkhun , nichkhun melonggarkan pegangan tangannya hingga merosot ke telapak tangan junho dan menggenggamnya “kau mau memaafkan aku ?!” Tanya nichkhun lagi

Junho menghela nafas sesaat dan setelah itu dia tersenyum ceria seperti biasanya . “ada film yang ingin aku tonton … pulang sekolah pergi bersama ?!” ajaknya dengan ada kembali ceria dengan seketika . sungguh perubahan mood yang sangat kilat . apa anak remaja selalu seperti itu ?! pikir nichkhun
nichkhun juga ikut tersenyum dan mengangguk “baiklah …” jawabnya terlihat lebih santai hingga tanpa di sadari genggaman tangannya terlepas begitu saja
“aku pergi dulu …”
“wae ? kita bisa berangkat bersama ?!” nichkhun bertanya dengan wajah heran plus bingungnya karena dia berpikir junho masih marah padanya karena tidak mau berangkat bersama lagi
“aku ada janji dengan temanku … lagi pula sudah lama tidak naik bus … aku rasa kau akan terlambat jika mengantarku dulu … jadi aku pergi sendiri saja …”
“oh …” nichkhun mengangguk mengiyakan apa yang junho katakan padanya,
“bye “ junho melambaikan tanganya sekilas dan kemudian pergi meninggalkan nichkhun yang masih duduk di kursi meja makan


#
#
#
#
#



“10 menit lagi rapat di mulai …” seorang sekertari yeoja menghampiri nichkhun dan mengingatkannya akan rapat yang harus dia hadiri , nichkhun yang tengah duduk dengan berbagai macam rupa benda di atas mejanya hanya mengangguk menanggapi

Tiba2 terdengar suara dering posel yang nichkhun yakini miliknya bebarapa saat nichkhun mencari dimana letak ponsel itu karena mejanya begitu berantakan hingga dia harus menyingkirkan beberapa kertas dan juga dukumen yang ada di atas meja itu mengangatnya sekilas untuk melihat apakan ponsel nya tertindih di bawah sana .
“ini !” ujar sekertarisnya memberikan ponsel nichkhun pada sang pemilik
“yeoboseyo “
“apa kau sibuk ? aku pulang lebih cepat hari ini … karena pembagian rapor … apa kita bisa pergi nonton sekarang ?”
 Nichkhun memandang sekertarisnya sekilas lalu kembali focus menelpon “anii … aku akan pergi ke tempat mu … sekarang aku dimana ?!”
“kita bertemu di bioskop saja … aku tunggu disana ..ok ?!”
“ne …” nichkhun memutuskan sambungan telpon setelah percakapan singkat dan padat mereka itu selesai
“aku harus pergi … kau bisa membatalkan rapatnya ?!” Tanya nichkhun pada sekertarisnya
“jika anda yang memerintahkannya tentu saja bisa … jangankan membatalkan rapat membatalkan pemilu saja asal anda mengatakannya pemilu akan di batalkan “
“yach … aku serius …”
“ne … aku akan memberi tahu jika rapatnya di batalkan “ ujar yeoja itu dan membungkuk hormat setelah itu keluar dari ruangan nichkhun



Di bioskop

Nichkhun berjalan seraya celingukan mencari dimana sosok junho,seharusnya itu mudah , dia hanya perlu mencari namja dengan rambut yang mencolok dengan warna merah menyala  pasti itu adalah junho tapi ternyata itu sulit juga karena dia tidak menemukan namja dengan rambut merah menyala di antara manusia-manusia itu.
“dia tidak ada … apa bukan di bioskop ini ?!” Tanya nichkhun bergumam pada dirinya sendiri seraya berjalan menembus kerumunan orang masih dengan mencari dimana junho. Filmnya sudah mau di putar karena kerimunan orang itu berjalan kearah pintu masuk satu persatu membuat ruang tunggu itu semakin lama semakin menyepi
“dia tidak mengerjaiku kan ??!” Tanya nichkhun heran tapi tiba-tiba ada gelas minuman di depan wajahnya membuat nichkhun sempat emosi dan ingin memarahi orang yang menyodorkan minuman itu begitu dekat dengan wajahnya
“kau mencariku ?!” Tanya sebuah suara dari arah belakang nichkhun membuatnya mengurungkan niat untuk marah-marah.nichkhun berbalik untuk dapat melihat sosok orang itu
“kau kemana saja ? aku mencarimu !” Tanya nichkhun sembari mengambil cup minuman dari tangan junho dan menyeruput isinya
“aku sengaja bersembunyi … agar kau kebingungan mencariku “ jawab junho polos
“yach !!” geram nichkhun berbancang2 akan memukul junho dengan bunga yang baru saja dia rebut dari tangan junho tanpa sadar .
“aku hanya bercanda !” jelas junho langsung saat melihat gelagat nichkhun yang sudah mau melakukan KDRT lagi padanya
“eh ?!” nichkhun melihat bingung bunga yang sekarang ada di tangannya memperhatikan buket bunga warna warni yang begitu indah di tangannya, ”kau … untuk apa membeli bunga ini ?! apa ini untukku ?!” Tanya nichkhun masih bingung dan heran karena dia baru sadar jika junho membawa bunga dan dia malah merebutnya untuk di jadikan alat pukul
“ne …. Sebenarnya aku tadi sudah membeli tiket dan juga sudah membeli minuman dan ini …” junho menunjukan pop corn yang dia letakan di kursi tunggu “tapi aku rasa akan lebih baik jika aku membelikan bunga maka dari itu aku pergi sebentar tadi membelinya membuat mu mencariku … tapi jika tidak suka berikan saja pada penjaga pintu itu …” tunjuk junho pada penjaga di depan pintu masuk ke dalam ruang bioskop
“bodoh !” umpat nichkhun pelan dan tersenyum dengan menunduk “ gomawo “ ujarnya lagi seraya tersenyum manis pada junho membuat junho beberapa detik terdiam dan mengedipkan matanya berkali2 bingung
“kau suka ?!” Tanya junho bego padahal sudah pasti nichkhun menyukainya dengan ekspresi seperti itu tapi dia malah balik bertanya hal yang sudah pasti. Nichkhun mengangguk pelan ikutan bingung dengan tampang polos kelewatan junho
“filmnya sudah di mulai kajja !” ajak nichkhun menyeret junho yang sekarang malah tersenyum bahagia setelah dia mengerti jika nichkhun menyukainya

Nichkhun dan junho menonton film action di sebuah bioskop yang bukan kelas vip sehingga kursinya hanya berderet saja tidak kursi sofa yang hanya untuk berdua dengan sebuah meja di depannya . selama film berlangsung semua tenang dan nyaman baik junho ataupun nichkhun sama2 berkonsentrasi pada film itu kecuali saat ada penonton yang di depan mereka berciuman hingga junho dan nichkhun bisa melihatnya dari sela kursi depan dan rupanya itu mengganggu konsentrasi junho pada film yang tengah dia tonton
“aish … dia ingin aku melemparnya dengan sepatu !” gumam junho pelan melihat pasangan mesum di depannya
“geurae … lempar saja … pasti akan terjadi kejadian yang seru !” gumam nichkhun juga pelan menjawab umpatan junho tadi
“sepatuku terlalu mewah untuk melempar mereka berdua “ kilah junho dan menyuapkan popcorn ke dalam mulutnya hingga penuh dengan kesal
“pakai ini saja !” nichkhun mengambil satu popcorn dan memberikannya pada junho “kajja !” titah nichkhun mulai ikutan nakal kaya junho . junho terkikik pelan dan mengangguk setalah itu dia melemparkan satu persatu pop corn kearah pasangan tadi . awalnya pasangan itu tidak terlalu perduli dengan lemparan junho tapi karena lemparan itu terus terjadi membuat namja di hadapan junho itu geram dan berbalik kearah junho dan nichkhun. Junho yang sempat akan ketahuan karena tangannya sudah melayang di udara untuk melemparkan pop corn lagi segera berbalik ke samping kanannya dan memeluk nichkhun sekaligus menempelkan bibirnya dengan bibir nichkhun
“emmphh” nichkhun terbelalak kaget akibat perbuatan junho itu tapi melihat dengan sudut matanya namja di depan sudah berancang ngamuk membuat nichkhun diam saja dan menerima perlakuan junho padanya . namja yang hampir marah tadi ahirnya kembali berbalik ke depan karena dia juga merasa tidak nyaman jika harus mengganggu kenyamanan orang lain . berbanding terbalik dengan junho dan nichkhun yang sudah menganggu mereka #plaaak



Seusai menoton film tadi junho dan nichkhun berjalan-jalan di pusat perbelanjaan yang ada di dekat bioskop tadi entah apa yang menjadi tujuan mereka yang jelas nichkhun dan junho hanya berjalan-jalan saja
“khunie-ah …” panggil junho menghentikan langkah kaki nichkhun.
“wae ?!” junho mendekati nichkhun dan membuka jas yang dia kenakan lalu melepaskan dasi yang nichkhun pakai setelah itu dia membuka jaketnya sendiri dan memakaikannya pada nichkhun
“jika seperti ini lebih terlihat santai … “ ujar junho memperhatikan nichkhun dari atas hingga bawah dengan cermat seraya melipat tangan di depan dada dengan jas nichkhun tadi yang masih ada di tangannya membuat nichkhun juga ikut melihat penampilannya .tapi junho menggelengkan kepalanya saat dia malihat sepatu yang nichkhun pakai
“kajja … kita beli sepatu untukmu !” ajak junho dan menarik tangan nichkhun berjalan dengan cepat menuju sebuah toko sepatu , begitu masuk seorang pelayan yeoja langsung membungkuk hormat dan juga tersenyum ramah
“selamat datang !” ujar pelayan itu dan mempersilahkan nichkhun dan junho untuk masuk lebih dalam . junho berjalan ka area dimana terdapat sepatu2 sport dan mulai memilih dan memilah sepatu2 itu bagitupun dengan nichkhun yang mulai memilih di antara banyak sepatu
Nichkhun mengambil satu sepatu dan membawanya ke sebiah kursi untuk mencoba sepatu itu “bagaimana jika ini ?!” Tanya nichkhun sedikit menaikan nada bicaranya karena junho berdiri agak jauh darinya
“ini … coba yang ini !” junho berjongkok di depan nichkhun yang tengah duduk , junho membuka sepatu yang tadi nichkhun coba dan menggantinya dengan sepatu yang dia pilih “bagaimana ? kau suka ?!” Tanya junho mendongak menatap nichkhun yang juga memperhatikan kakinya yang sudah terpasang sepatu tadi
“kau akan membelikan ku sepatu ?!”
“emm” dehan junho dengan nada dan intonasi yang mangatakan kata ‘iya’
“kenapa harus sepatu yang ini ?! yang ini juga bagus “ nichkhun menujukan satu buah sepatu yang tadi dia pilih pada junho .
“kau tidak suka ?!” Tanya junho kembali melepaskan sepatu tadi dari kaki nichkhun
“junho-ah … kau tahu mitos mengatakan jika kau membelikan kekasih mu sepatu maka dia akan lari darimu !” junho kembali mendongak dengan wajah datar
“tapi kau bukan kekasihku ‘kan?!” nichkhun memajukan bibirnya seraya mengedikan bahu riangan tidak perduli dengan mitos2 tadi ataupun jawaban junho yang dingin padanya
“ini bayar sendiri !” junho melemparkan sepatu yang tadi nichkhun pilih ke pangkuan nichkhun seraya berdiri . “aku ambil ini !” ucap junho pada pelayan tadi dan memberikan sepatu yang junho coba pakaikan pada nichkhun tadi
“kau tidak jadi membelikan aku sepatu ?!” Tanya nichkhun heran mendongak menatap junho yang sudah berdiri di depannya
“kau sudah besar bayar saja sendiri … pokoknya kita bayar masing-masing !” tandas junho dan berjalan meninggalkan nichkhun untuk membayar sepatunya
“dia kenapa ?!” Tanya nichkhun cemberut manyun kesal dengan sikap junho itu
“sepertinya .. dia tidak ingin anda lari darinya “ ujar sang pelayan yang sejak tadi berdiri memperhatikan nichkhun dan junho.
“mwo ?!”
“dia tiba-tiba berubah ekspresi saat anda katakan mitos itu  …”
“benarkah ?! aku ambil yang sama persis dengan sepatu itu … apa masih ada ?!” nichkhun menunjukan sepatu yang junho pilih tadi yang sekarang ada di tangan pelayan itu
“ne … kebetulan ini hanya ada dua di toko kami … tapi yang satu lagi lebih besar satu nomor ..” jelas pelayan tadi menyesal
“gwaenchana … aku ambil itu “
“ne “


Setelah keluar dari toko sepatu nichkhun dan junho kembali jalan-jalan. Nichkhun yang kehausan meminta junho untuk beristirahat di sebauh café tapi junho malah membelikan nichkhun es krim dan terus berjalan2 membuat nichkhun mengumpat kesal tapi tetap saja mengikuti langkah kaki junho . Seharian itu mereka terus saja bermain di luar pergi ke berbagai tempat mulai dari nonton membeli sepatu jalan-jalan di pusat perbelanjaan dan berbelanja beberapa barang hingga tanpa sengaja sepulang dari pusat perbelanjaan di dalam mobil nichkhun melihat bagunan museum dari jendela di samping kanannya
“junho aku mau pergi kesana !” ajak nichkhun tiba2 dengan nada manja dan menujukan bagunan museum itu pada junho yang tengah menyetir
“apa ? kau mau pergi ke museum ?” Tanya junho melihat sekilas kearah yang di tunjukan tangan nichkhun dan kembali berfokus ke jalanan karena dia tengah menyetir
“ne … kau mau ?!”
“baiklah …” junho memutar kembali mobil yang mereka tumpangi untuk pergi ke museum yang di tunjukan nichkhun



Di museum


Nichkhun dan junho melihat-lihat banda-banda yang ada di museum itu mulia dari fosil binatang purba hingga keramik-keramik kuno . beberapa mata uang kuno juga di pajang dengan cantik di dalam sebuah lemari kaca. Nichkhun berhenti di depan sebuah gambar manusia purba dengan tongkat kayu yang terlihat seperti tongkat basse ball *bener gak sih nulisnya* hanya saja tongkat itu lebih besar dan lebih pendek dari tongkat base ball
“dia mirip dengan mu “ ujar junho bergurau tapi dengan nada yang sangat serius yang di dramatisir
“kau tidak sadar jika dia itu kembaran mu !” timpal nichkhun dan meninggalkan junho untuk melihat banda yang  lainnya dengan respon yang sangat dingin seolah tidak perduli dengan apa yang di katakan junho
Sekarang malah giliran junho yang berdiri di depan sebuah lukisan yang menampakan seorang yeoja yang tengah menyusui anaknya namun karena itu lukisan zaman dahulu yeoja tadi tidak mengenakan pakaian yang layak hingga akan masuk kategori porno grafi jika di buat pada zaman sekarang
Nichkhun menghampiri junho dan melihat arah pandangan matanya membuat nichkhun juga menemukan lukisan tadi ,nichkhun memandang junho dengan kesal
“dasar pervert !!!” dia memukul kepala junho dengan gulungan kertas yang di dapatkan dari penjaga museum dengan gemas untuk menghukum junho yang sudah nakal memandang lukisan tadi dengan pandangan mesumnya
“ahh … appo … hentikan !!!” rengek junho menghindar dari pukulan nichkhun . karena nichkhun masih saja bisa memukulnya tepat sasaran walau dia sudah menghindar junho memutuskan untuk memegangi tangan nichkhun dan memeluknya
“tenang saja khunie …jangan khawatir  hanya kau yang bisa membuatku bergairah !” ujar junho menggoda berbisik dengan manja di telinga nichkhun saat nichkhun ada dalam pelukannya. Membuat nichkhun seketika terdiam merasakan hawa panas yang merambat di kedua pipinya. Rasanya tubuh nichkhun membeku seketika dengan godaan mesum dari junho itu hingga dia mendengar sebuah suara yang tak lain adalah poselnya
“lepaskan !!!” nichkhun melepaskan pelukan junho dengan kasar saat ponselnya berdering , nichkhun lalu merogoh saku celananya dan mengangkat panggilan telpon yang masuk “ne …waeyo ?!” ucapnya setelah mendengar suara dari sebrang sana begitu dia meletakan ponsel itu di telinga kanannya
“…………..”
“OMG …. Aku lupa ! aku akan kesana sekarang … gomawo noona !”
“ada apa ?!” junho bertanya dengan raut wajah khawatir saat melihat nichkhun panic setelah menerima telpon barusan
“aku lupa jika hari ini aku mendapatkan undangan dari salah seorang klien penting … aku harus kesana “
“oh … pergilah !” junho mencoba bersikap dingin dan bijak dia lalu kembali memandang lukisan tadi dengan tatapan kosong, dengan situasi yang terjadi dia tahu jika nichkhun harus pergi dan walau hatinya tidak ingin nichkhun meninggalkannya tentu saja dia tidak boleh egois perusahaan yang nichkhun tangani saat ini adalah perusahaan keluarganya dan jika terjadi sesuatu gara-gara hal ini maka dampaknya akan besar bagi keluarga nichkhun, dan tentu junho tidak ingin itu terjadi terlebih lagi jika dia adalah penyebabnya
“kau ikut kan ?!” Tanya nichkhun lagi.
Junho menoleh lagi kearah nichkhun “aku ?!” Tanya junho tidak yakin dengan menujukan wajahnya sendiri dengan jari telunjuknya
“lalu kau pikir siapa ?! tentu saja kau …”
“oh … baiklah jika aku tidak akan menyusahkan mu …”
“menyusahkan apa …?” nichkhun memeluk tangan kanan junho dengan manja dan bersandar di bahunya “Sekarang kita ke rumah ganti baju dan berangkat bersama , ok ?!” junho mengangguk menanggapi tawaran  nichkhun itu dan kemudian merekapun keluar dari museum untuk pulang ganti baju ke rumah
‘dia kenapa belakangan ini aneh’ gumam junho dalam hatinya seraya menggelengkan kepala bingung saat mereka berjalan kearea parkir


In junnich home


“khunie-ah … cepatlah kau bilang kita terlambat tapi lama sekali “ umpat junho gak sabaran berteriak di depan cermin yang ada di samping pintu keluar dari rumah mereka. Junho membenarkan ikatan dasinya seraya bercermin dan kembali menata rambutnya dengan apik
“ne … kajja !” junho tersenyum saat melihat nichkhun berjalan dengan mengancingkan jasnya di dalam cermin yang ada di depannya, junho lalu berbalik untuk memuji penampilan nichkhun malam itu
“wah kau gagah sekali !” puji junho dengan nada meledek pada nichkhun, nichkhun yang baru saja selesai merapikan dirinya langsung saja menatap junho dengan tajam namun selang persekian detik tatapan tajam nichkhun berubah menjadi tatapan kagum, tatapan kagum yang di tujukan pada junho darinya . nichkhun memperhatikan junho dari atas hingga kaki lalu kembali lagi ke atas dan memperhatikan kembali pakaian junho
“kau … kau …” nichkhun hanya bisa bergumam saja saat melihat penampilan junho dengan setelah jas hitam dengan motip bagian depan berwarna putih yang di padukan dengan dasi silver, junho sudah mengalahkan mempelai pria jika dia hadir dengan pakaian seperti ini
“wae ?! apa aku terlihat sangat tampan hingga kau tidak dapat berkata2 ?! aku sebenarnya sudah lama tahu jika aku ini sangat tampan dan berkarisma tapi aku baru sadar jika aku lebih tampan dari apa yang aku bayangkan selama ini saat melihat ekspresimu yang sekarang ?! benarkah aku setampan itu ?! oh … rasanya aku tidak mau percaya !” junho bicara dengan nada bangganya seraya tersenyum dan tertawa bangga yang di paksakan untuk rendah hati membuatnya terlihat seperti orang yang pelit tapi berpura2 dermawan. Junho menggelengkan kepalanya tidak jelas seolah dia malu karena di puji padahal nichkhun tidak mengatakan apa-apa
“enak saja … itu dasi yang kau pakai itu punyaku !! “ nichkhun menunjuk dasi yang junho pakai dan kemudian menjulurkan lidahnya pura2 muntah “aku hanya ingin mengatakan itu saja … aku sulit mengatakannya karena aku takut kau tersinggung “kilah nichkhun dengan cepat secepat kilat dia sungguh tidak bisa mengakui apa yang junho katakan jika dia benar2 menarik dan juga berkarisma apa lagi kata tampan itu memang sudah menjadi cap di wajah junho. Tapi tidak di puji saja dia sudah seperti itu apalagi jika di puji junho sungguh bisa melayang ke langit ke tujuh dan lupa pulang lagi ke dunia
“tapi ini punyaku … punyamu kan itu kau pakai sendiri !” junho membalas dengan menujukan dasi yang sudah terpasang dengan rapi di leher nichkhun yang tidak lain juga berwarna silver sama dengan yang junho kenakan . nichkhun memegangi dasi yang melingkar di lehernya lalu berdeham canggung
“ehm …” nichkhun mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk berpikir apa yang akan dia katakan sebagai jawaban atas pernyataan junho tadi yang sudah membuatnya mati kutu “aku punya dua … sudahlah kajja !” nichkhun mengalihkan perhatian dengan mengajak junho segera berangkat dari sana dengan segera keluar dari rumah. Nichkhun mengenakan setelan jas serba hitam hanya saja dasinya berwarna silver dengan sedikit ornament blink-blink di serat kain jasnya membuat jas hitam yang sudah sangat berkelas itu semakin terlihat elegan dan juga mewah. Junho hanya bisa berjalan mengikuti nichkhun keluar dari rumah tanpa mempertanyakan apapun lagi


In party


“aku minta maaf karena aku terlambat … tapi…. selamat atas pernikahan mu “ nichkhun mengulurkn tangannya untuk berjabat tangan dengan sang empunya pesta yang di ketahui bernama jinwoon
“aniya.. gwaenchana … kau pasti sibuk hari ini …” ujar jinwoon dengan nada pengertiannya membalas jabatan tangan nichkhun. Setelah itu jinwoon melepaskan jabatan tangannya dan beralih pada junho
“selamat atas pernikahan anda “ ujar junho seraya berjabat tangan dengan jinwoon
“ne … gamsahamnida … “ jinwoon kembali melepaskan jabatan tangannya dengan junho lalu menoleh kearah nichkhun.
“dimana istrimu ?!” Tanya nichkhun memperhatikan beberapa tamu dan dia tidak dapat melihat istri dari jinwoon
“ah , dia sedang ganti baju .. aku tidak tahu kenapa dia ingin menggunakan gaun yang berbeda saat resepsi … tapi …” jinwoon menghentikan kata-katanya dan memperhatikan junho yang berdiri di samping nichkhun “aku tidak menyangka kalian bisa datang bersama … aku sungguh senang …”
“oh … benarkah ?!” nichkhun hanya bisa menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal saat dia tidak tahu harus mengtakan apa untuk menjawab jinwoon
“hehehe ,,, silahkan kalian nikmati pestanya … aku harus menemui undangan yang lain “ jinwoon tersenyum pada junho dan nichkhun
“ne … kami tidak akan sungkan !” jawab junho dengan tersenyum ramah, seolah menegaskan jika ucapannya itu hanya sekedar ucapan untuk memperakrab mereka
“hahaha … baiklah !” jinwoon menepuk bahu junho ringan saat dia berjalan meninggalkannya .
“wae ?!” junho merengut saat melihat nichkhun yang memperhatikannya dengan tatapan dingin nan tajam seraya menyilangkan tangan di depan dada
“ani … hanya saja sejak kapan kau bersikap baik seperti itu ?! biasanya kau akan melakukan hal-hal tidak terduga “
“oh aku hanya … beradaptasi saja dengan habitat baruku …”
“ne .. kau memang hewan yang baru saja bermigrasi …” jawab nichkhun menyindir dan junho dengan santai dan mengambil sebuah gelas yang di bawa pelayan namja yang berkeliaran di ruangan pesta
“junho !” nichkhun mengambil gelas dari tangan junho dan menggantinya dengan gelas lain yang isinya adalah minuman non alcohol “kau masih murid sma … jadi jangan minum minuman seperti ini !” ceramah nichkhun sudah seperti kekek kakek pada junho membuat junho mencelos ,
“aish … tidak bisakah jika dalam keadaan tertentu kau melupakan status social ?!“ protes junho geram pada nichkhun tapi tetap saja dia meminum isi gelas yang nichkhun berikan padanya
“nichkhun ?!” nichkhun dan junho dengan serempak berbalik memandang seseorang yang memanggilnya .
“si…siwon-shi ?!” gumam  nichkhun dengan tidak percaya memandang orang yang memanggilnya barusan
“sudah sangat lama tidak bertemu … aku sangat merindukan mu !” perkataan namja itu sontak membuat junho terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka memicingkan matanya memperhatikan namja tadi denga seksam dan nichkhun menjatuhkan gelas yang dia pegang ke lantai untung saja tidak pecah karena membentur sepatunya terlebih dahulu. Nichkhun hanya bisa membuka mulutnya dan kembali menutup mulutnya tidak tahu kata apa yang harus dia ucapkan untuk menjawab pernyataan orang itu . nichkhun menoleh kearah junho sekilas dan dapat dia lihat jika mata junho sudah sangat tajam memandnag orang itu
“itu …. Kita …” gumam nichkhun masih terksima dengan apa yang baru saja terjadi tapi naja yang dia panggil iwon itu malah langsung memegang tangan nichkhun dan tersenyum
“jika kau tidak kembali ke korea setelah lulus mungkin sekarang kita sudah bersama …” ujar namja itu masih dengan mengumbar senyum yang katanya menawan itu
“MWO ?!” nichkhun semakin kaget dnegan apa yang di sampaikan orang itu di depan junho hingga dia lupa untuk menarik kembali tangannya dari namja itu
“kau datang bersama siapa ?!”
“dia …” nichkhun mengalihkan pandangan matanya pada junho yang masih berdiri di sampingnya walau mata junho kini tertuju pada tangan nichkhun yang tengah di genggam orang itu
“dia … dia … adikmu ?!” Tanya orang itu menerka dengan wajah yang sangat percaya diri jika perkataannya itu pasti benar
“aku permisi !” junho berbalik hendak meninggalkan nichkhun tapi saat dia hendak melangkahkahkan kakinya junho merasakan seseorang memegang tangannya dengan erat menahan dirinya dengan kuat.
Junho berbalik dan mendapati nichkhun suda melepaskan tangan namja itu dan memegang tangannya seraya menatap wajah junho “jangan pergi “ ujar nichkhun meminta dengan lembut
“kalian … apa kalian … ber…. berpacaran ?!”  namja tadi menunjuk junho dan nichkhun bergantian
“anii … kami sudah menikah “ jawab nichkhun masih memegang tangan junho dengan erat. Walau dia menjawab pertanyaan namja tadi tapi mata nichkhun tetap terpaku pada wajah junho dengan senyum lembutnya
Junho juga perlahan mengangkat kedua sisi bibirnya untuk mengukir sebuah senyum tulus pada nichkhun


In khunho home


Nichkhun duduk bersandar di sofa yang ada di ruangan santai di lantai satu rumahnya , dia terlihat memijat pelipisnya dengan kedua tangan , entah mengapa dia merasa tidak enak badan belakangan ini
“kau kenapa ?!” junho duduk di samping nichkhun dan memperhatikan raut wajah nichkhun yang terlihat pucat dan letih
“molla … beberapa hari ini aku merasa kepalaku berat dan juga pusing … perutku juga rasanya tidak nyaman …” keluh nichkhun dan berpindah posisi menjadi bersandar pada junho , junho mengerakan tangannya ke belakang tubuh nichkhun yang duduk di sampingnya untuk memeluk nichkhun dan mengelus2 lembut bahu nichkhun dengan tangannya itu
“kau mau ke dokter ?!”
“shiro …” nichkhun menggelengkan kepalanya yang masih bersadar di bahu kiri junho itu
“lalu ?! mau bagaimana ?!” Tanya junho bingung ,nichkhun mendongak menatap wajah junho
“setelah tidur juga aku akan baik-baik saja … “
“khun-ah …. Namja itu … dia … dia mantan pacarmu ?!” junho bicara dengan snagat ragu2 untuk bertanya tentang hal yang sangat membuatnya terganggu karena rasa penasaran itu
“ani … dia teman kuliahku …. Dia menyukaiku dulu …”
“sepertinya hingga saat ini dia masih menyukaimu … dia sangat shock saat mendengar kau sudah menikah … tapi benarkah dia bukan pacarmu … berapa banyak mantan pacarmu sebelum menikah ?!“
“aku tidak pernah menerimanya sebagai pacarku … dan aku hanya punya satu mantan pacar … “
“woah .. jinja ?! aku tidak percaya kau hanya punya satu mantan pacar … dan orang itu bukan pacarmu … tapi kenapa kau tidak meniha dengannya saja ? … dia itu namja yang tinggi , kekar dan juga mapan berbanding terbalik denganku “
“mantan pacarku … dia meninggal saat dalam perjalanan ke acara pertunangan kami … “ nichkhun tersenyum miris masih dalam pelukan junho,matanya seolah menerawang jauh mengingat masa lalu indahnya bersama cinta pertama dan satu2nya mantan kekasihnya itu. Junho hanya bisa memperhatikan wajah nichkhun yang masih menampakan guratan kesedihan saat mengatakan hal ini.
“kau masih mencintainya ?!” ada sedikit rasa tidak nyaman yang tidak dapat di gambarkan oleh junho saat dia bertanya demikian sebuah perasaan seolah ingin meledak berapi-api dalam dadanya, bercampur dengan rasa menusuk tajam di ulu hatinya
“aku belum melupakannya … tapi … aku juga tidak tahu rasanya … tidak seperti dulu … saat bersama mu … “ nichkhun tersenyum memandang wajah junho dan menggenggam tangan kanan junho lembut. Matanya menyiratkan sebuah ketulusan dan juga sebuah kejujuran yang dapat di rasakan oleh junho saat ini. “lagi pula …aku tidak menerima cinta siwon dan juga menikah dengannya karena dia tidak bisa membuatku jatuh cinta padanya “
“jadi maksud mu … aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku ?!” nichkhun mengerjapkan matanya berulang kali mencari jawaban yang pas untuk menjawab pertanyaan junho . jika dia mengatakan pada junho dia mencintainya junho bisa girang minta ampun dan semakin percaya diri saja tapi jika dia tidak mengakuinya mungkin junho akan marah dan kecewa padanya
“mungkin !” jawab nichkhun singkat dan berdiri dari kursi “aku lelah aku tidur duluan !” pamit nichkhun dan langsung melesat ke kamar mereka guna menghindari pertanyaan yang mungkin akan di lontarkan junho setelah ini
“khunie… ahir musim liburan ini bagaimana jika kita berkemah ?! kau mau ?!” nichkhun yang sudah menaiki satu anak tangga kembali berbalik memandang junho yang masih duduk di sofa dengan posisi yang sama sekali tidak berubah
“baiklah “ jawabnya singkat dan melanjutkan perjalanannya ke kamar



Dua minggu kemudian


Nichkhun membuka lemari es untuk mengambil bekal makanan yang akan mereka bawa berkemah selama dua hari satu malam di sebuah perbukitan yang tidak jauh dari seoul , tapi dia langsung menutup mulut dan hidungnya saat mencium bau kimchi dan berbagai makanan yang berbau menyengat seperti pasta kacang dan lainnya. Nichkhun langsung mengambil kotak makanan dan segera menutupnya kembali
“kau sudah siap ?!” junho bertanya seraya membereskan barang bawaan yang sudah di kumpulkan di sofa untuk di pindahkan ke dalam mobil
“ne … bawa ini juga … biar aku yang bawa itu “ nichkhun memberikan kotak makanan pada junho dan mengambil tas rensel yang junho bawa , nichkhun mengambil sepasang sepatu yang ada di lemari sepatu di dinding samping kanan sebelum pintu keluar dan memakai sepatu itu sama dengan junho yang juga mengambil sepatu dari bagian bawah lemari sepatu yang terbut dari kaca tadi dan memakainya dengan posisi duduk di samping nichkhun.
“eh ? kenapa kau memakai sepatu itu ?!” junho betanya dengan menunjuk sepatu yang sudah terasang di kaki nichkhun yang sama persisi dengan yang ada di tangannya
“aku membelinya “ jawab nichkhun santai dan berdiri setelah dia selesai mengenakan sepatu
“tapi buknkah kau bilang kau tidak suka ?!”
Nichkhun memandnag junho yang masih duduk di lantai bawah “aku hanya bertanya keapa harus ini ? bukan mengatakan aku tidak suka “
“kajja !” ajak nichkhun membuka pintu rumah mereka setelah itu junho langsung memakai sepatunya dan segera menuju mobil menyusul nichkhun untuk melakukan perjalanan ke tempat kemah


Di tempat kemah


“ayo tarik !!!” tita junho pada nichkhun yang tengah memegangi tali sisi bagian kanan tenda yang tengah mereka dirikan semetara dirinya memegang sisi kiri
“aku sudah menariknya bodoh … cepat kau pasang besinya !!” umpat nichkhun emosi pada junho sedangkan yang di omeli hanya cengengesan saja mendengar nichkhun mengumpat tidak jelas

Setelah tenda berhasil di dirikan nichkhun dan junho menggelar alas untuk mereka duduk di depan tenda sedangkan di pinggirnya terdapat api untuk memanggang daging.setelah semuanya beres dan nyaman ahirnya Nichkhun mulai sibuk membaca buku sedangkan junho memanggang daging,
“isshh… ahhh “ nichkhun meringis sedikit kesakitan seraya memegangi perutnya di sela-sela membaca buku
“wae ? kau sakit ?!” Tanya junho yang tengah sibuk dengan panggangan saat mendengar ringisan nichkhun walau pelan dia dengar
“anii … mungkin karena aku telat makan atau karena berjalan jauh dan mendirikan tenda sialan ini perutku jadi sakit !” umpat nichkhun lagi dan tanpa permisi malah berbaring dengan menggunakan paha junho yang sedang sibuk itu sebagai bantal kepalanya
“kau tidak lihat aku sibuk ?!” Tanya junho sekilas menghentikan kegiatannya tapi karena nichkhun malah santai saja dan terus membaca buku dengan berbaring di pangkuannya membuat junho kalah dan kembali melanjutkan tugasnya tanpa menyingkirkan nichkhun dai pangkuannya
“kenapa belakangan ini kau sangat aneh … manja sekali padaku “
Nichkhun menutup dengan kasar buku setebal 497 halaman yang ada di tangannya dan mendongak menatap junho taham “apa tidak boleh ?!” Tanya nichkhun emosi
“bukan begitu … sudah makan ini … bukankah kau lapar !” junho langsung saja menyumpalkan segumpal daging matang ke dalam mulut nichkhun agar dia berhenti mengomel dan itu berhasil karena nichkhun tidak jadi marah-marah dan malah mengunyah daging tadi
‘sebenarnya apa salahku ? dia sangat aneh terkadang manja terkadang marah2 tidak jelas terkadang banyak makan dan terkadang tidak mau makan ?! dia sakit apa ?’ junho menggerutu sendiri tidak dapat dia keluarkan keluhannya itu terlebih pada nichkhun. Sudah pasti nichkhun akan mengamuk jika dia bicara seperti itu , baru bertanya kenapa dia manja saja nichkhun sudah emosi
“uh ? hujan !!” teriak nichkhun sedikit panic seraya bangun dari pangkuan junho ,
“benar !” junho segera mematikan perapian dan membereskan alas duduk mereka sedangkan nichkhun sibuk memunguti buku-bukunya dan melemparkannya ke dalam tenda setelah itu dia kembali membereskan makanan yang ada di dekatnya tapi karena hujan itu turun dengan tiba2 dengan deras membuatnya menjadi basah kuyup begitu juga dengan junho sama basah kuyupnya dengan nichkhun. Mereka lalu masuk kedalam tenda dengan keadaan yang basah
“Ahh … hujannya deras sekali “ nichkhun menutup pintu tenda dengan menarik ressleting tenda tadi hingga tertutup dengan sempurna
“kenapa jadi begini ? malah hujan … kau tidak melihat ramalan cuaca saat memutuskan untuk pergi hari ini ?!” Tanya junho menyalahkan dengan kesalnya
“kau yang ingin pergi hari ini !!!” kesal nichkhun di salahkan , junho duduk dengan memeluk lututnya di tengah tenda sedangkan nichkhun duduk selonjoran di dekat pintu keluar tenda
Junho memperhatikan rambut coklat kepiragan (?) nichkhun yang basah hingga menempel di beberapa bagian wajahnya dengan kaos berwarna putih yang basah mencetak lekuk tubuhnya membuat dia terlihat begitu seksi dimata junho . apalagi karena kaos putih itu terlihat seolah transparan saat basah membuat junho bisa melihat dua tonjolan kecoklatan di dada nichkhun
“lalu apa yang akan kita lakukan jika hujan seperti ini ?!” Tanya nichkhun mengusap kedua lengannya yang basah dengan telapak tangan hanya untuk sedikit mengurangi air yang menggenang di kulitnya
“bagaimana jika bermain satu permainan ?!” tawar junho seraya menarik wajah nichkhun mendekat kearahnya dengan sedikit menjambak halus rambut bagian belakangnya yang basah . mata mereka bertemu dalam satu garis lurus saling memperhatikan menatap dalam mata satu sama lain dengan hidung yang nyaris menempel
“aku juga punya sebuah permainan …” gumam nichkhun pelan masih dalam posisi yang sama,setelah itu nichkhun berdiri dengan lututnya mendekat pada junho . berdiri dengan lutut yang di tumpukan di samping kakan dan kiri kedua paha junho sedangkan junho duduk selonjoran
“permainan apa yang kau punya ?” Tanya junho dengan tangan yang bergerak memegang pinggang nichkhun. Saat ini ajah junho sejajar dengan perut nichkhun membuat junho mendongak untuk bisa melihat wajahnya dan begitupun nichkhun yang harus menundukkan wajahnya agar bisa melihat junho.
Nichkhun membelai kedua sisi wajah junho dengan tangannya , mata nichkhun tidak pernah lepas dari kedua mata junho yang juga menatapnya dengan pandangan mengikat. Tangan junho yang mulai nakal sekarang sudah berada di kedua belahan bokong seksi nichkhun memegangnya dengan sedikit tekanan
“aku mencintaimu “ ucap junho lembut dengan segenap keyakinan dan ketulusannya yang dia siratkan dari tatapan matanya. Nichkhun perlahan menekuk lututnya membuat tangan junho yang berada di bokongnya beralih tempat perlahan-lahan ke punggung nichkhun hingga saat ini wajah mereka berhadapan dan nichkhun duduk di pangkuan junho saling berhadapan
Tangan nichkhun masih saja membelai wajah junho dengan posesif dengan tatapan yang begitu menginginkan (?) nichkhun menepelkan kening mereka dan bergumam “aku juga mencintaimu “ dan setelah itu dengan gerakan yang nyaris serempakjunho menekan tubh nichkhun untuk lebih menempel padanya sedangkan nichkhun sibuk mencoba menyatukan bibir mereka berdua .

Dan author nutup celah tenda dan setelah itu ngambil gambar tenda dari luar dan dengan perlahan gambar tenda yang tengah di guyur hujan deras itu semakin menjauh


Ke-esokan harinya


“ayo buka bajumu mandi di sini !” titah junho seraya mencipratkan air kearah nichkhun yang duduk di sebuah batu besar yang ada di sungai yang cukup besar itu
“ck … kau saja yang mandi di sini … masih ada kamar mandi kenapa mandi di sungai ?! “ nichkhun berjalan ke tepian sungai untuk menghindari cipratan air dari junho tapi saat beberapa langkah kakinya dia memegangi purutnya yang terasa sakit tapi dia tidak terlalu memperdulikan sakit itu dan malah terus berjalan hingga ke pingir sungai Karena batu tadi ada di bagian tengah sungai
“bagaimana jika kita bertaruh … siapa yang kalah dia harus mandi di sini di depan yang menang ?!” junho berjalan mendekati nichkhun dan duduk di sampingnya
“bertaruh apa ?!” tanya nichkhun tak acuh dan malah melipat bagian bawah celananya yang basah tidak menghraukan junho
“jika aku bisa ‘mendapatkan’ mu maka aku yang menang “ nichkhun memandang junho dengan wajah yang terlihat berpikir
“baiklah … MULAI !!!” nichkhun langsung berteriak mulai seraya berlari meninggalkan junho
“yach kau curang !!!” junho yang tidak mau kalah langsung saja mengejar nichkhun yang berlari di pinggiran sungai. Setelah berlari beberapa saat nichkhun kembali merasakan sakit di perutnya membuat langkahnya terhenti dan junho bisa menangkapnya dengan memeluk nichkhun dari belakang. Setelah nichkhun tertangkap junho langsung saja berusaha untuk mencium bibir nichkhun tapi nichkhun terus saja menghindar dan malah terus tertawa terbahak2 hingga dia lupa dengan asa sakit tadi
“hahaahahaha lepaskan aku … akh .. sakit !” nichkhun berpura2 memasang wajah kesakitan membuat junho reflex melepaskannya
“aku berbohong !!” nichkhun kembali lagi berlari dari junho, membuat junho geleng2 kepala namun dia bisa bernafas lega karena nichkhun hanya bercanda saja . setelah itu junho kembali mengajar nichkhun
“ayo kejar aku !” nichkhun berjalan di antara bebatuan yang ada di sungai mencoba untuk menyebrang sungai itu karena sungainya tidak terlalu dalam dan banyak bebatuan besar di dalamnya hingga dia bisa berjalan menyebrang
“akh !!!!” nichkhun terpeleset saat berpijak di salah satu batu dengan permukaan yang licin hingga dia terjatuh tengkurap “akhh …. Hiks …”
“khunie-ah gwanchana ?!” junho berjalan dengan agak kesulitan mendekat nichkhun yang jatuh di anatar bebatuan . “kau baik-baik saja ?!” Tanya junho mencoba membangunkan nichkhun yang masih tengkurap
“sakit “ keluh nichkhun memegangi perutnya bahkan terlihat sedikit meremas perutnya itu
“jangan bercanda “ ujar junho tidak percaya dan malah tertawa mengejek
“junho… sakiit !” nichkhun mencengkram bagian bahu junho dengan sangat kuat menahan sakit yang dia rasakan membuat junho yakin dengan apa yang nichkhun katakan
“nichkhun.. nichkhun-ah !!!” junho mulai panic saat malihat wajah nichkhun menjadi pucat seketika dan terasa begitu lemah di dalam pelukannya “nichkhun !!”
“ke …rumah ….sakit ” gumam nichkhun tidak jelas dengan suara yang begitu pelan namun untung junho masih bisa mendengarnya karena jarak mereka yang sangat dekat
“ne … kajja !” junho langsung mencoba untuk menggendong nichkhun walau sangat sulit dan susah payah , dia bahkan tidak ingat dengan beratnya badan nichkhun dan juga jalanan yang berbatu, junho terus berjalan menuju mobilnya dengan menggendong nichkhundi kedua tangannya
“nichkhun bangun ! jangan tidur !!” junho mengguncangkan nichkhun yang berada dalam gendongannya karena dia merasakan nichkhun tidak bergerak ataupun bicara sedangkan nichkhun hanya menarik nafas sedalam dan sebanyak mungkin yang iya bisa tidak perduli dengan ucapan junho padanya

Untuk pertama kalinya dalam hidup junho dia merasakan perasaan katakutan yang begitu luar biasa , takut sesuatu terjadi pada orang yang dia cintai dan juga perasaan takut kehilangan , perasaan berasalah dan sebagainya bercampur dalam hati junho saat ini karena dialah pencetus ide bodoh untuk bermain di sungai yang berbahaya itu

Junho memandang wajah pucat nichkhun dalam gendongannya yang perlahan menutup mata membuat sebulir Kristal bening keluar dari sudut matanya . “ nichkhun “ gumam junho dan terus bergegas menuju ke tempat dia memarkirkan mobil nya yang terasa begitu jauh bagi junho saat ini padahal dia sungguh tahu jika dia memarkirkan mobil tak jauh saat datang kemarin tapi tempat itu seolah berjalan menjauhinya katika dia melangkah , membuat junho merasa sudah begitu jauh dia berjalan tapi tempat itu masih saja tidak terlihat oleh pandangan matanya


Part ini panjang tapi tidak berbobot … kenapa ? karena di awal saya buat saya lagi gak enak hati karena konser 2pm yang gak saya tonton … dan ahirnya membingungkan ?! saya sendiri aja bingung kenapa jadi gini … wae ?! kebiasaan saya bikin yang sad sad dateng lagi … huft … yah pokoknya di komentar … karena ini adalah ff yang dari awal itu bergenre humor garing kriuk2 di iringi dengan suara jangkrik maka saya gak akan buat sad banget … saya hanya akan memasukan unsuh hatinya aja tapi tetap kekocakan junho di utamakan … yah sekarang silahkan tingggalkan jejak …. Dosa yang tidak komentar setelah membaca ff saya barang satu huruf pun masih berlaku

14 comments:

  1. aigooo..apa km bilang ini part panjang..
    eon berharap lgs ada 3 chapter sekalian malahan..

    biar kata km pertamanya ga menarik tp liat dong kan ada pesen morilnya..klo tawuran itu ga bae untuk kesehatan dan bs mengganggu hub bagi yg sdh bekeluarga..(pesen moril cem apa ini..)

    tp eon demen pas part siwon..woaahh rasanya eon pengen ketawa ngeledekin siwon..(sukur loh ditolak...#plakkkkk..digampar siwon mania dahhh..)

    tp..cie..ciee..junho yaaa..ngeliatin lukisan itu gara2 kangen pny baby yeee...(senggol2 junho yg lg trtunduk malu..)
    tapi kyknya sukses ni yee (gantian senggol khun yg lg ngelus2 perut)..
    tp tenang aja andai ga berhasil..aku siap kok memberikanmu satu ato dua baby..(pose seksi dpn junho..)
    kyaaaaa..jadi mauuu eh malluuuu ..

    boleh komen panjang kan..soalnya eon msh mo curhat ni..
    ehhmmm..enak bnr klo khun bs pregnant..nanti pas nikah ama eon biar khun aja yg pregnant ya

    ReplyDelete
  2. XDDDDD akhirnya unnie...
    aku exited aku exited aku exited aku exited !!! >w<
    love it love it love it >3<


    TTT Khunnieeeee opppa!!! be okay please.... ;_____;

    "next part eonnie ayo!!" *angkat spanduk setinggi tingginya*



    P.s aduh aku ngakak baca komen reika unnie, eonnie kalo khun nya yg pregnant, aku mau jeh jdi doktor kndungnny XDD *dimsukin brankas khun*

    semangat unnie semangat!

    ReplyDelete
  3. Bangun tidur buka FB, Liat notice ada yg share story pake mention namaku, lupa mandi lupa sigi lupa segalanya, mataku langsung berbinar binar GOMAWO.. JONGMAL GOMAWO NUN,

    aish Junho'a Kurang Pervert #upss :D, terlalu polos ish huh #muka bete !! *dilempar Junho make CD khunnie*, banyak FF yg dibuat oleh Fans² mereka, tapi Jarang yg memuat sisi positif kayak cerita nun, kebanyakan dari cerita mereka walau bertema X3/BL, itu selalu terfokus sama X3/BL'a

    iklan :

    Dulu aq suka baca sembarang FF sembarangan, tapi setelah ke http://2pmfanfick.blogspot.com, sekarang aku sudah tidak baca yg sembarang lg, terimakasih http://2pmfanfick.blogspot.com

    2PMClininc` xixixixi :)

    ReplyDelete
  4. Akhirnya chingu update juga. Nichkhun dah benaran cinta ma junho. Khunie dah ketularan jail ya. Itu khunie sakit apa? Lanjut chingu

    ReplyDelete
  5. Akhir update jg eonni,ceritanya mkn seru aja,lanjut ya expresss,gomawo :)

    ReplyDelete
  6. aishhhhh author nyebeliiiiin tiap adegan seru pasti focus kamera nya di ubah *nyesel gag masang cctv sendiri* smirk ,,,,

    ff nya manis banget ..
    lanjutanya yg cepet ya thor *wink ala khunie*

    ReplyDelete
  7. -Aya khunhottest-

    bingung mau berkta apa..hehe tpi bener loh tmbh seru ajj ni ff...khunppa waeyo ? Jgn2?! Mending nunggu kelanjutanya ajj deh update kilat ya thor hehe :)

    ReplyDelete
  8. khun knpa???? jangan2.........
    Lanjut Thor, SEMANGATTTTTTT
    thanks buat ffnya

    ReplyDelete
  9. jangan bilang kalo khun lagi isi duuhh cepet amat isinya wkwkw
    Lanjut un

    ReplyDelete
  10. Daebak! Lanjut un ) cepetan update ya un kekekkeke

    ReplyDelete
  11. THOR NC NYA JANGAN DI CUT DONG!!

    LANJUTTTTTTTTT

    ReplyDelete
  12. Lanjut thor penasaran Nichkhunnya kenapa ...

    ReplyDelete
  13. waduuuuh kenapa tu khunie.....lanjut thor.......

    ReplyDelete
  14. Bolak-balik baca lg dr chapter 1 ampe yg ni..ahhhhh..makin cinta ama karakter Junho disini...
    Selalu berbohong..eittssss..bohong dlm arti positif loh..

    Junho berbohong tdk mau keliatan lemah di dpn Khunnie..buktinya di chap 2 yg junho blg mo naek taxi tp trnyata naek bus..Junho ga mau dikasihani dgn statusnya sbg siswa yg uang jajannya pas2an

    ga mau dblg kekanakan..krn itu dia mengalihkan tujuannya beliin sepatu jd BS krn ga mo ketauan dlm hati kecilnya dia takut mitos itu bnr..tp ekspresi ga bs boong..hahahaha...

    Eon suka tipe cowo gini..suka banget...

    ReplyDelete