Nov 13, 2012

ff 2pm nichkhun junho . you are half of me 3




You are half of me
By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
rated : M
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chapters : 3
summary : lee junho seorang siswa kelas 3 sma urakan  yang di jodohkan dengan namja tampan yang lebih tua darinya 8 tahun .perjodohan yang sangat di tentang oleh keduanya namun ahirnya junho menyerah dan mengikuti kemauan orang tuanya untuk menikah dengan namja babyface itu . apa yang akan terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka ? hal apa yang terjadi pada mereka hingga junho menganggap pernikahannya adalah sebuah anugrah dari tuhan sedangkan nichkhun menganggapnya adalah musibah …




yang bertanya akan aku bikin hamil duluan ?! engga … aku gak bikin hamil duluan kok … kita harus menjungjung tinggi norma2 yang ada di dalam per-ff-an saya ini .. #plaak … saya ngetiknya lagi ada sedikit feel indah jadi mudah2an aja bagus atau paling engga labih baik dari part 2 ayang hancur binasa





Preview part 2

Wajah nichkhun dan junho berhadapan dengan jarak yang begitu dekat . membuat mereka berdua bisa saling merasakan hangatnya hembusan nafas orang yang ada di hadapannya . junho menelan salivanya entah karena dia memang tadi tengah tersedak dan membutuhkan cairan yang bisa memuluskan masuknya potongna kasar mentimun erotis tadi atau memang karena dia mulai berfantasi lagi dengan mahluk tuhan paling sexy di depannya ini dengan tidak rela berkedip wlau hanya satu detik saja . sedangkan nichkhun yang merasa kaku dan juga tegang hanya bisa berdiri tidak bergerak sedikitpun, dia tahu bahwa hanya perlu berucap ‘minggir’ atau ‘permisi’ dia bisa beranjak dari posisi yang membuat jantungnya berdegup aneh itu . tapi pertanyaan yang ada dalam hati saya adalah benarkan junho akan menyingkir ika nichkhun berkata seperti itu. Tapi sepertinya baik nichkhun maupun junho menikmati posisi mereka sekarang karena mereka hanya berdiam diri tidak bergerak sedikitpun bahkan bernafas saja sekarang mulai terasa sulit. Nichkhun menunduk dan mengalihkan pandangannya dari wajah junho sedangkan junho tidak bergerak . jantung nichkhun semakin berdebar tat kala dia bisa mengirup wangi maskulin tubuh junho . junho menjilat bibir bawahnya saat dia terus memperhatikan satu persatu bagian wajah nichkhun terutama bibirnya yang menggiyurkan itu .
Tidak dapat di tahan lagi seorang junho saat dia di hadapkan dengan sesuatu yang indah di depannya seperti sekarang . junho perlahan mendekatkan dirinya kearah nichkhun atau lebih tepatnya kearah wajah nichkhun dan nichkhun yang merasakan gerakan junho itu perlahan mengangakat kembali wajahnya menatap junho seolah menantang membuat junho sekarang tidak punya pilihan untuk berhenti atau mundur ….
Semakin dekat bibir junho dan bibir nichkhun hingga beberapa millimeter lagi bibir itu akan menempel dengan sangat sempurna …. Dan….

Part 3

Nichkhun mengerutkan keningnya saat indra penciumannya menangkap suatu bau yang tidak layak “HANGUS !!!” teriak nichkhun dan langsung saja  menyingkirkan junho yang ada di hadapannya dan bergegas untuk mematikan kompor yang masih menyala itu. Junho menggigit bibir atas dan bawahnya sekaligus dengan greget menyalurkan kekasalan dirinya yang tidak jadi mendapatkan sebuah ciuman hangat
Junho mengusap seluruh wajahnya dan berjalan menghampiri nichkhun dengan wajah yang sudah dia ubah ke ekspresi yang dingin lagi. “hangus ?! kita tidak akan makan sekarang ?!” Tanya junho pada nichkhun mulai kembali berbasa basi.
“anii … masih ada yang tidak hangusnya “ jawab nichkhun yang sekarang menyibukan diri dengan spatula dan juga wajan


Ahirnya acara masak memasak yang nichkhun dan junho lakukan tadi telah selsai dan mereka sekarang duduk dengan rapid dan nyaman di kursi meja makan . junho memandnag makanan yang terhidang di meja dengan tatapan aneh yang kira2 bertanya ‘apa aku tidak akan keracunan atau diare kan jika aku makan ini ?’ sedangkan nichkhun yang melihat ekspresi junho malah ingin tertawa ‘kira2 dia akan memakannya atau tidak yah ?’ Tanya nichkhun pada dirinya sendiri

“makanlah … walau dari segi visual makanan ini tidak terlalu baik tapi mungkin dari segi rasa bisa sedikit bisa di makan “ ujar nichkhun dan memulai acara makan bersama mereka . nichkhun menyuapkan satu sendok makan kedalam mulutnya dengan santai mengunyah makanan itu perlahan dan menelannya sementara nichkhun melakukan hal tadi junho memeperhatikannya dengan seksama , yah mungkin junho ingin lihat apa reaksi yang akan terjadi antara makanan itu dan tubuh manusia jika tidak ada reaksi negative dia baru akan memakannya . satu suap , dua suap dan tiga suap nichkhun memakan makanan yang dia masak sendiri itu dengan lahap . junho yang melihat hal itu ahirnya memutuskan keputusan dalam hidupnya juga untuk memakan makanan buatan nichkhun itu
Dengan sangat perlahan junho memasukan makanan itu kedalam mulutnya mengaduk makanan itu dengan lidahnya . mengunyah kamanan itu sekali demi sekali seraya mengecap rasanya dengan begitu objektif . ‘rasanya tidak buruk … seperti masakan umma’ gumam junho dalam hati dan kemudian memasukan suapan kedua kedalam mulutnya

“bagaimana ? rasanya tidak buruk kan ?!” Tanya nichkhun tersenyum pada junho dengan sendok yang ada di depan mulutnya. Junho juga ikut tersenyum dan ahirnya makan dengan tenang . tapi sayangnya belum sempat suasana lebih akrab dan mencair mengingat ini adalah pertemuan perdana mereka tanpa orang tua harus terganggu saat posel nichkhun berdering

“yeoboseyo “ nichkhun mengangkat telpon yang masuk itu dengan segera setelah dia mendengar ponselnya bordering
“ne aku akan segera kembali “ ujar nichkhun dan menutup sambungan telponnya lalu menatap junho yang memperhatiannya dengan sendok yang masih mecuat di dalam mulutnya itu
“aku harus kembali ke kantor sekarang “
Junho mencabut sendok yang ada di dalam mulutnya dan mengangguk . ”baiklah … aku tidak perlu mengantar mu pergi kan  ? kau kan membawa mobil ?!” nichkhun tersenyum dan berdirir dari kursinya
“tidak perlu mengantarku ke depan … lanjutkan saja makan mu “ nichkhun mengambil jas yang dia letakan di sandaran kursi dan berjalan keluar dari ruang makan meninggalkan junho yang memandang punggungnya
Junho memandang piring nichkhun yang masih berisi beberapa bagian makanan dan mengambil piring itu , dia menyingkirkan piringnya sendiri dan malah memakan makanan yang ada pada piring nichkhun dan menghabiskannya




Junho home

Junho tengah makan bersama dengan ayah dan ibunya dalam keadaan yang begitu hening . tidak ada yang berkata apapun saat ini bahkan sepanjang makan malam berlangsung . junho sendiri aneh kenapa Susana makan malam mereka lebih seperti Susana di pemakaman yang sudah tidak ada orang yang datang lagi .’ kuburan sepi ‘ mungkin itu yang junho bisa katakan sebagai perumpamaan untuk Susana saat ini
“rasanya sangat senang karena bisa makan malam bersama dengan formasi keluarga yang utuh “ ucap kahi disela makan malam itu memecah keheningan. Junho menalan makanan yang ada di dalam mulutnya dengan sangat susah payah dia tahu jika sang ibu sudah mengatakan seseuatu pasti ujung2nya dia akan jadi sasaran
“dalam keluarga lain makan malam keluarga akan sangat jarang terjadi karena orang tua yang sibuk bekerja . benarkan junho ?!” Tanya kahi memandang junho meminta jawaban.
“ne …” jawab junho dengan pelan
“chagya … kau tahu dalam kaluarga kita orang yang paling sibuk dan juga selalu pulang larut malam itu adalah anak kita tercinta … keluarga kita ini memang sangat unik kan chagy ?!”Tanya kahi memandang tuan lee meminta pendapat yang harusnya di setujui oleh suaminya itu . junho yang tahu setelah ini dia akan menjadi bulan-bulanan orang tuanya langsung saja meneguk air putih dalam gelasnya dengan secepat kilat dan perlahan bangun dari kursinya dengan sangat hati2 hingga tidak menimbulkan suara seolah ingin kabur dari ruang makan itu
“duduk !” ucap tuan lee dengan nada dingin saat butt junho yang seksi itu baru saja terangkat dari kursi . dengan perasaan yang tidak nyaman ahirnya junho duduk kembali dengan wajah yang bermuram durja
“kau mau kemana ?!” Tanya tuan lee tertawa pelan melihat wajah junho yang sudah berawan gelap.
“aku sudah selesai makan dan ingin ke kamar …” jawab junho acuh dan memainkan gelas kosong yang ada di depannya
“ingin kabur ?!” Tanya kahi menerka dengan sangat tepat. Junho hanya bisa mendengus kesal dengan tingkah ibunya itu “besok nichkhun akan menjemputmu ke sekolah ..”
“MWO ???!!!!” Tanya junho panic saat kahi mengatakan nichkhun akan menjemputnya kesekolah bahkan saat kahi belum menyelesaikan kalimatnya “wae ? kenapa dia akan menjemputku ? apa aku ini anak tk ?! andwae !!!” tolak junho dengan suara yang sangat histeris dan menggelengkan kepalanya dengan cepat dan banyak seraya melambaikan kedua telapak tangannya menolak
“apa kau tidak pernah mau mendengar apa yang aku katakan ? tadi saat aku bicara kau mau kabur dan sekarang sebelum aku selesai bicara kau sudah menyela “
“tapi umma untuk apa dia menjemputku kesekolah ? aku bisa di keluarkan dari sekolah jika ada yang tahu aku menikah umma !” ujar junho dengan nada merengak manja dan berpura2 menangis tanpa mengeluarkan air matanya.
“cih … sejak kapan kau memikirkan sekolah mu … lagi pula nichkhun akan menjemputmu untuk membeli cincin untuk pernikahan kalian … ibu nichkhun yang menyuruhnya jadi kau pergi saja !” jelas kahi santai dan meneguk air putih yang ada pada gelasnya
“lagi pula kau juga harus banyak bertemu dengan nichkhun supaya kalian semakin dekat … lucu sekalikan jika saat pernikahan kalian malah terlihat sangat canggung satu sama lain ?!” tambah tuan lee menasehati
“bukan nya appa yang membuat aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal ?! ck ” junho berbisik sendiri pada dirinya dan tentu saja kedua orang tuanya itu masih bisa mendengar apa yang dia katakan
“lagi pula aku sudah bertemu dengannya tadi siang kenapa harus bertemu lagi ?!” Tanya junho tidak suka
“kalian bertemu hanya sebentar saja bukan ?!” bantah kahi juga tidak mau kalah
“tadi dia bahkan memasak disini bersama denganku dan makan siang bersama … apa itu terdengar sebentar ?!”
“kalian di rumah tadi siang ?! makan siang bersama ? memasak ?!” Tanya kahi heran namun dengan senyum terkembang di wajahanya antusias sekali seolah mendengar berita jika dia mendapatkan undian berhadiah . Melihat gelagat kahi yang berbahaya junho langsung merengut tidak nyaman
“apa yang umma pikirkan ? kanapa umma melihat ku seperti itu ?!” Tanya junho takut2,
“kalian di rumah tadi siang ? hanya berdua ? apa hanya memasak dan makan bersama saja ?!” Tanya kahi penasaran dan sedikit memajukan wajahnya untuk melihat wajah junho dengan lebih dekat

“apa yang ada di otak umma ? tentu saja hanya itu … ckckckckck … “ junho menyilangkan tangan di depan dada dan menggelengkan kepala tak habis pikir dengan pikiran yang ada pada otak kahi yang dia anggap yadong walaupun tebakannya itu benar . “ umma tidak menghargai norma2 yang berlaku di masyarakat ternyata “ lanjut junho masih menggelengkan kepalanya berulang kali dengan gaya yang  amat di dramatisir “aku tidak akan melakukan hal yang tidak pantas di lakukan umma “ lanjut junho lagi dengan nada sok berwibawa yang masih saja menyilangkan tangan di depan dada
“ya sudah umma … lakukan saja apa yang umma dan appa ingin lakukan … aku mau tidur … supaya besok tidak terlambat masuk sekolah … “ junho berdiri dari kursinya dan memandang kahi “selamat malam umma !!!!” pamit junho dan membungkuk pada kahi dengan gaya anak yang amat sangat sopan dan berbakti “ selamat malam appa “ pamit junho pada ayahnya dengan membungkuk juga , setelah itu dia tersenyum manis dan berjalan meninggalkan ruang makan
Kahi berdecih lalu terawa ringan melihat tingkah junho yang selalu saja membuatnya tertawa
“dasar … anak itu … “ kahi kembali berkonsentrasi pada makanan yang ada di depannya dan sang ayah juga hanya bisa geleng2 kepala dengan keluakuan junho itu yang kadang sangat kekanakan




In junho school


Junho melipat tangannya di atas meja lalu menumpukan kepalanya dia atas tangan dan tahu apa yang terjadi dengannya , dia tidur selama jam pelajaran di berlangsung.
“lee junho “ panggil park jinyoung songsaengnim pada murid ‘terbaiknya ‘ itu tapi ternyata panggilan lembut park songsaengnim tidak lantas membuat junho bangun dari tidur berkepanjangannya itu
“LEE JUNHO !!!!” ucap park songsaengnim dengan volume yang tertinggi seraya melemparkan penghapus papan tulis kearah kepala junho
Pletukk
Penghapus itu mendarat dengan sempurna di kepala junho mungkin karena park songsaengnim itu juga pernah jadi atlet basket hingga dia bisa membidik kepala junho dengan tepat
“ahh … siapa yang menggagguku ?!” Tanya junho mengangkat kepalanya dan memandang chansung teman sebangkunya yang langsung menunjuk kearah depan dengan matanya. Perlahan junho mengarahkan pandagan matanya kearah depan dan menemukan park songsaengnim yang menggeram di depan sana
“kerjakan soal di papan tulis ini … cepat !!!!” perintah park songsaengnim tegas
“ne “ ujar junho dengan mata yang masih memerah khas orang bangun tidur dan wajah yang sedikit acak2n bahkan mata junho malah terlihat ¾ masih menutup , junho berdiri dengan mengambil cermin yang tengah di pegang oleh min yang duduk di bangku depannya seraya berjalan kearah papan tulis dan berkaca memandangi wajahnya merapihkan sedikit rambutnya dan juga mengusap sudut matanya
“YACH !!! APA YANG KAU LAKUKAN ?!! CEPAT KERJAKAN !!!” titah park songsaengnim makin emosi dan berteriak .
“ne …” jawab junho lagi singkat dan memberikan cermin itu pada park songsaengnim .”bisa anda pegang sebentar … atau kembalikan pada min … aku kan harus mengerjakan soalnya …” ujar junho polos dan tanpa beban , park songsaengnim yang seolah terhipnotis malah mengambil cermin itu dan berjalan kearah min namun tiga langkah kakinya dia baru tersadar jika junho itu itu membodohinya
“YACHH LEE JUNHO !!!!” pekik park songsaengnim dan memukul kepala bagian belakang junho yang tengah mengerjakan soal tadi hingga terbatur papan tulis .
“aww” junho meringis memegangi kepalanya dan kembali meneruskan untuk mengerjakan soal itu. Park songsaengnim terus memandang junho yang tengah mengerjakan soal kimia di depannya dengan lancar bebas hambatan bagai jalan tol walau terkadang disela2 menulis junho malah menguap ngantuk.
“aku sudah selsai !” ujar junho dan kembali duduk di kursinya
“ini …” ucap park songsaengnim selalu ternganga dengan apa yang junho lakukan , junho yang bahkan hampir tidak pernah mengerjakan tugas dan juga yang selalu bertingkah macam2 dan juga tidur di kelas tapi dia selalu mendapatkan nilai yang baik dalam ujian. dan bahkan dia sendiri yang memandang junho mengawasi selama waktu ujian penuh hingga dia yakin jika junho tidak menyontek , dan lagi seperti saat ini junho bisa mengerjakan soal yang dia berikan dengan benar.

#
#
#
#
#
#


waktu sudah menujukan waktu pulang sekolah bagi junho dan chansung teman baiknya yang saking baiknya hanya bisa nurut sama junho . tiap junho melakukan ulah dia juga ikut kena imbasnya walau dia gak tahu apa2 itu karena hanya chansung yang junho biarkan mendekati dia dan yang ingin dia dekati.
“kau mau pulang bersama dengan ku ?!” tawab chansung pada junho yang berjalan di sebelahnya
“anii … aku akan pulang sendiri … aku ada urusan sedikit …” jawab junho santai
“aku berdoa untukmu agar ibumu segera mengembalikan mobil mu itu dan juga menghentikan pemotongan uang saku yang sudah berlangsung selama berbulan2 ini “ ujar chansung dengan nada bercanda tapi junho malah mengamininya dengan raut wajah yang berharap.
“aku pergi dulu !” pamit chansung pada junho
“ne …” jawab junho singkat dan menepuk bahu chansung ringan lalu dia berjalan kearah jalan raya yang ada di depan gerbang sekolahnya. Junho bisa melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan dan dia mengenal mobil itu walau baru satu kali melihat dan menaikinya. Dengan tanpa menunggu lebih lama lagi junho menghampiri mobil tadi .
“tepat waktu sekali “ ucap junho saat dia memasuki mobil nichkhun dan duduk di samping mobil kemudi. Nichkhun memandang junho dan memperhatiakn setiap detilnya yang tidak sopan itu tanpa permisi dan tanpa aba2 langsung saja masuk kedalam mobilnya dengan snatai seolah mobil itu miliknya
“tentu saja … aku tidak punya banyak waktu karena harus segara kembali ke kantor “ jawab nichkhun santai. “kita berangkat sekarang ?!” tanyanya lagi seraya menyalakan mesin mobilnya . junho hanya menanggapi dengan sebuah anggukan yang tidak lebih

Sepanjang perjalan mereka hanya diam saja tidak ada yang memulai percakapan sama persis dengan apa yang terjadi di hari kemarin . terdiam padahal di rumah junho mereka sudah bisa saling bicara tapi hari ini suasana menjadi kembali ke titik nol. Bahkan saat memilih cincinpun mereka tidak banyak bicara hanya sekedar berkata ‘bagus’ dan ‘aku suka’ itulah jawaban mereka berdua pada sang pelayan toko perhiasan yang merekomendasikan beberapa cincin pada mereka hingga membuat pelayan itu malah bingung sendiri walau ahirnya mereka menentukan sebuah pilihan*syuurlah …. Baitin sang pelayan merana . semuanya berjalan dengan lancar dan bebas hambatan dari baju yang akan mereka kenakan hingga pemilihan cincin tidak ada pertangkaran berarti bagi mereka mungkin kerena memang nichkhun yang dewasa hingga dia mengerti style anak seusia junho dan mengikutinya atau mungkin karena junho yang memang acuh dengan itu semua

“kapan akan sampai ke rumah … membawa mobil dengan sangat pelan seperti kura2 begini “ ujar junho bersuara saat mereka dalam perjalanan pulang dari toko perhiasan .
“jangan banyak bicara … aku juga ingin segera sampai … lagi pula kecepatannya sudah 60 km/jam … tidak leletkan ?!” balas nichkhun acuh.
“aku saja yang bawa mobilnya …” tawar junho dan membalikan badannya menghadapan nichkhun .
“memangnya kau sudah punya SIM ?!” Tanya nichkhun meremehkan dan tertawa kecil membuat junho merasa di permalukan.
“enak saja mengatakan aku tidak punya SIM kau pikir aku ini anak smp apa ?!” jawab junho kesal
“benarkah ? aku pikir siswa yang tidur di kelas itu hanya siswa smp saja …”
“mwo ?! tidur di kelas ?!” Tanya junho sangat terharan kenapa nichkhun bisa tahu hal memalukanya itu , mungkin bagi junho tidak memalukan jika yang mengetahui itu orang lain tapi calon pasangannya ?! itu merusak reputas junho dan melukai harga dirinya apa lagi di katai anak smp
“YACH JANGAN BICARA SEMBARANGAN AKU BUKAN ANAK KECIL !!!” bentak junho dengan nada tinggi pada nichkhun , membuat nichkhun yang hanya bercanda saja itu tanpa maksud lain merasa ikut tidak terima dan tersinggung dengan bentakan junho
“yach kenapa kau membentaku ? hah ? apa yang kau lakukan membentaku ?!! kau pikir kau itu siapa ?!” Tanya nichkhun memandang junho tajam .
“aku ini siapa ?! aku ini lee junho … calon suamimu bukan anak smp !!!” tandas junho menegaskan keberadaannya membuat nichkhun ternganga
“MWO ? SUAMI ? kau gila kau katakan siapa ?!  suami ?!!!” Tanya nichkhun ikut tidak terima karena junho mengatakan dirinya sebagai suami padahal junho itu lebih muda darinya. Nichkhun sekarang ternyata tersulut emosinya dengan serius hingg dia terus menatap junho dengan tajam
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttt
“awas !!!!” teriak junho panic mengingatkan nichkhun saat mobil yang mereka tumpangi itu hampir saja menabrak sepeda motor . nichkhun langsung me-rem mobilnya dengan sangat tiba2 hingga dia dan junho terhuyung kedepan dengan kuat dan untung dengan sabuk pengan yang mereka pasang hingga mereka tidak membentur bagian depan mobil. Nichkhun langsung membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobil itu menghampiri pengendara motor tadi yang terjatuh
“ah .. joesonghamnida … apa anda baik-baik saja ?!” Tanya nichkhun khawatir pada pengendara motor yang adalah seorang namja yang mungkin 40 tahunan
“baik-baik saja bagaimana ? kau tidak lihat aku hampir mati kau tabrak !!!” bentak namja itu pada nichkhun .
“aku minta maaf apa kau terluka bagaimana jika kita pergi ke rumah sakit saja “ tawar nichkhun baik-baik tapi namja itu malah balik merah lagi pada nichkhun
“kau tahu kau itu pengendara mobil dan aku adalah pengendara motor menurutmu siapa yang lebih bahaya ?!!” Tanya namja itu masih dengan emosi yang meluap
“aku minta maaf … kau muncul dengan tiba2 jadi aku tidak bisa melihatmu …”
“jadi maksudmu aku yang salah aku yang harus ganti rugi begitu ??!! padalah aku yang hampir mati tertabrak oleh mu ? kau ini punya otak tidak ? atau kau tidak punya hati dasar orang kaya !!!”
“aku tidak bermaksud menyalahkan mu … hanya saja …“ kata2 nichkhun belum terselesaikan dan sudah langsung saja di potong oleh namja tadi
“hanya apa ? kau memang tidak mau bertanggung jawab iya kan ?! malah kau ingin aku yang membayar ganti rugi “
“bukan begitu … lalu bagaimana sekarang ? apa aku harus mengantarmu ke rumah sakit atau aku berikan saja uang untuk mu berobat “ nichkhun mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan semua uang cash yang ada di dalam dompetnya itu , namja pengendara motor tadi diam2 tersenyum puas melihat jumlah uang yang nichkhun keluarkan .
“ini … pergilah berobat “ nichkhun hendak memberikan uang itu pada namja tadi tapi junho tiba2 saja merebut seluruh uang itu dari tangan nichkhun , yang hampir saja berpindah tangan dalam beberapa detik lagi
“kenapa kau memberinya uang ?! kau tidak sadar jika dia memerasmu ?! “ Tanya junho pada nichkhun lalu memandang orang itu dan meperhatikan dia dari ujung kaki hingga ujung kepala “lihatlah dia bahkan sangat baik … walau dia terjatuh itu bukan salah mu … mobilmu bahkan tidak menyentuhnya sedikitpun …” jelas junho setelah menganilis kejadian itu
“hey anak muda .. kau itu siapa ? kau kekasihnya ? kau ingin membelanya begitu ? menjadi pahlawan ?! kau memfitnahku melakukan pemerasan dan penipuan ?! ck dasar ….” Ujar orang itu tak terima dan berdecih menghina pada junho
“ne … ternyata kau memang menyadari sendiri perbuatan mu … kau memang penipu dan juga pemeras … jelas2 kau baik2 saja tapi kenapa kau tetap ngotot marah padanya meminta ganti rugi ?!” jawab junho lagi
“aku tidak memintanya dia yang memberikannya sendiri … lagi pula sudah sewajarnya dia mengganti rugi waktu kerjaku yang tersita akibat kejadian ini … itu bukan sebuah penipuan atau pemerasan kau tahu ??!”
“waktu ? apa kau pikir hanya  waktu mu saja yang beralan ? waktunya juga sangat penting jauh lebih penting darimu … kau juga akan membayar waktunya yang terbuang ?!”
“hey … kau menghinaku karena ku hanya pengendara motor dan kau memakai maobil mewah ?!” ucap pria itu tersulut emosinya oleh junho. Namja itu seolah bersiap untuk memukul junho yang ada di depannya sat ini
“aku bukan menghina pengendara motor aku hanya membandingkan waktu seorang penipu dan pemeras dengan waktunya itu saja !” ujar junho dengan nada santainya
“KAU !!!” pekik namja itu dan melangkan sebuah tinjuan kearah junho tapi nichkhun berusaha melerai perkelahian yang mungkin akan terjadi itu hingga bogem mentah yang di tujukan pada junho itu malah mengenai dirinya
“YACH …!!!” teriak junho juga tidak terima dengan sikap namja itu dan dengan segera junho membalas pukulan namja itu sebanyak dua kali lipat hingga dia tersungkur di pinggir jalan
“kau dasar anak kecil … lihat saja aku akan melaporkan mu ke polisi “ ancam namja itu dengan memegangi pipinya yang mendapatkan hantaman junho
“geurae … jika kau mau melaporkan ku ke polisi … ini namaku “ ucap junho menujukan papan nama yang tertera di seragam sekolahnya “lihat plat nomor mobilnya dan catat itu …oh yah kau juga pasti tahu kan dimana sekolahku … aku yakin kau bisa melihat seragam sekolahku ini … dan sebagai bahan pertimbangan lihatlah “ junho menujukan arah kenan atas di sisi jalan yang terdapat kamera cctv
“kau tidak terkena mobil kami sedikitpun dan kau juga yang memulai pemukulan … jadi pikirkan dengan baik apa yang akan kau lakukan … ne … “ ujar junho dan menarik tangan nichkhun untuk kembali masuk kedalam mobil.
“junho-ah kau tidak seharusnya melakukan itu !” nichkhun bicara di sela tarikan tangan junho yang menyeretnya masuk kedalam mobil, junho membuka pintu dan mendudukan nichkhun di kursi samping kursi kemudi dan dia mengitari bagian depan mobil untuk masuk kedalam mobil dan duduk di kursi kemudi
“aku yang akan membawa mobilnya … pakai sabuk pengaman mu “ titah junho menyalakan mesin mobil nichkhun.
“tapi junho “ bantah nichkhun lagi membuat junho memandangnya dan itu bisa membuat nichkhun berhenti bicara . junho mendekatkan tubuhnya kearah nichkhun dan memasang sabuk pengamannya setelah itu junho memakai sabuk pengamannya sendiri dan melajukan mobil itu dengan segara
Nichkhun memandang wajah junho dengan sudut matanya memperhatikan raut wajah junho saat ini “junho-ah …” panggil nichkhun hati2
“aku tidak bisa biarkan dia membentakmu apalagi kau sama sekali tidak bersalah … kau tahu dia menipu jadi seharusnya kau tidak menuruti apa yang dia inginkan … dan aku memukulnya karena dia yang memukul duluan “ itulah penjelasan yang panjang dari junho pada nichkhun yang hanya memanggil namanya saja . junho memarkirkan mobilnya di sebuah apotek dan segera keluar dari mobil untu masuk kedalam apotek itu.
Nichkhun hanya diam saja memandang junho yang setengah berlari masuk kedalam apotek sana. Dia menyandarkan dirinya dengan nyaman di sandaran kursi dan mencoba untuk memegang sudut bibirnya yang terasa perih. Tak lama kemudian junho sudah kembali masuk kedalam mobil dengan obat luka dan juga plester
“kamarilah !” junho menarik bahu nichkhun untuk menghadapnya . dan membuka obat oles luka yang terlihat seperti salep bening melatakan gel bening itu di ujung jari telunjuknya
“tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri … aku bisa lakukan di kantor “ ujar nichkhun menolak dengan halus . tapi junho tidak mendengarnya dan tetap saja mengoleskan obat itu pada sudut bibir nichkhun dengan mendekatkan dirinya semakin dekat lagi pada wajah nichkhun hingga wajah mereka sekarang berdekatan
“jika kau kembali ke kantor dengan keadaan seperti ini mereka akan berkata … direktur kita itu punya pekerjaan ganda .. selain sebagai direktur perusahaan ini dia juga seorang preman “ ucap junho dengan dingin dan hanya berkonsentrasi pada luka nichkhun yang tengah dia obati seolah perkataan nya itu bukan sebuah gurauan.
perkataan junho itu membuat nichkhun terdian menerima saja saat junho mengoleskan obat luka dan menempelkan sebuah plester pada lukanya. Setelah selesai mata junho beralih melihat bibir tipis namja yang ada di depannya itu yang seolah mengatkan padanya ‘cicipilah!!!’ ‘cicipilah!!!’ #plaak itumah pikirannya si oppa aja yadong
karena jarak wajah mereka yang masih berdekatan itu hanya perlu waktu sangat singat bagi junho untuk menempelkan bibir mereka dengan sempura dan melumat bibir atas nichkhun dengan agresif membuat nichkhun terbelalak seketika . junho terus saja melumat bibir atas nichkhun berulang kali walau nichkhun hanya terdiam . beberapa saat junho tesadar nichkhun yang hanya pasif ahirnya junho langsung menarik dirinya dengan cepat dari nichkhun
“ehm … “ junho berdeham bersamaan dengan nichkhun juga .mereka berdua sekarang sama2 membenarkan posisi duduk mereka hingga menghadap depan bersama. “mianhae “ ucap junho menyesal
“a…ani…. “ jawab nichkhun sedikit tergugup dan menggaruk lehernya yang tidak gatal . junho segera menyalakan mesin mobil untuk keluar dari area parkir apotek namun saat dia hedak menamcap gas untuk masuk kejalan raya tiba2 ada sebuah mobil yang menghalanginya hingga dia terpaksa menginjak rem dengan mendadak tangan junho dengan refleksnya menahan dada nichkhun agar tidak terhuyung kedepan membuat nichkhun menatapnya kagum .’ walau aku bukan yeoja tapi dia sigap juga ‘ hati nichkhun bicara menilai dari apa yang junho lakukan . junho menghembuskan nafasnya lalu kembali menginjak gas untuk masuk ke jalan raya


In nichkhun office


“bawa saja mobilku “ ucap nichkhun saat mereka ada di depan pintu masuk kantor nichkhun.
“anii … aku bisa pulang naik taksi … masuklah “ tolak junho dan keluar dari mobil nichkhun itu. Nichkhun juga mengikuti junho keluar dari mobilnya.
“aku pergi dulu …” pamit junho dan tersenyum pada nichkhun dengan lembut seraya memakai tas ranselnya
“ne … hati-hati …” balas nichkhun juga ikut tersenyum. Junho berbalik dan berjalan meningglkan pelataran kantor nichkhun untuk menyebrang sedangkan nichkhun langsung masuk kedalam kantornya.



In nichkhun room


Nichkhun mamasuki ruangan kerjaanya dan lansgung berjalan kearah jendela , dia memandang jalanan yang ada di di bawah sana dengan tatapan kosong , dia memikirkan tentang apa saja yang dia alami barusan , pembelaan junho , perlindunganya dan ciumannya ….
“junho “ gumam nichkhun saat melihat junho berdiri di halte bus yang ada di sebrang kantornya , sungguh bisa di lihat dengan jelas itu junho dari seragamnya dan warna rambutnya yang terang benderang membuat nichkhun yakin itu junho walau dia tidak dapat melihat wajahnya dengan sangat jelas. Tak lama nichkhun memperhatikan junho ahirnya bus yang junho tunggu datang dan dia langsung saja masuk kedalam bus itu membuat nichkhun menyerngitkan dahi
“bukankah dia akan naik taksi ?!” Tanya nichkhun pada dirinya sendiri dan setelah itu buss yang junho tumpangi itu melaju meninggakan halte . nichkhun tersenyum kecil mengingat tingkah junho , dia mengingat perkataan junho di rumahnya yang mengatakan jika uang sakunya di potong karena kenakalannya di sekolah “apa dia ingin menghemat atau uang nya habis ?!” gumam nichkhun terawa lepas memikirkan apa yang terjadi pada junho . tapi beberapa detik berikutnya dia terdiam , perlahan tangannya itu mengarah ke bibirnya sendiri dan menyentuh bibirnya itu ‘apa aku menyukainya ?’ Tanya nichkhun dalam hati pada dirinya sendiri



In junho room


Junho duduk di meja belajar dengan memandang layar poselnya yang menampakan sebuah kontak dengan tulisan ‘nichkhun’ junho terus saja memperhatikan nomor telpon itu seraya berpkir menimbang dua buah pilihan .
“telpon … jangan ?!...telpon ?! jangan ?!” itulah kata2 yang keluar dari mulut junho seja beberapa jam yang lalu , pikiran junho menerawang jauh entah kemana pada malam terahirnya menjadi pria single . kenapa malam terahirnya sebagai seorang single ? karena besok adalah pernikahan junho dan nichkhun hingga perasaan junho mala mini sangat kacau baau antara tegang gugup dan juga bingung . tapi dalam keadaan hatinya yang bergalau ria itu dia mengingat nama nichkhun  seolah ingin menanyakan parasaannya , apa nichkhun juga merasakan apa yang dia rasakan mala mini tapi dia juga ragu untuk melakukannya hingga ahirnya hanya bisa berdiam diri saja.

Sementara itu di rumah nichkhun


Nichkhun berbaring di kasur empuknya dan memandnag langit2 kamarnya tepatnya memandang lampu yang terpasang di bagian tengah langi2 kamarnya itu. Nichkhun mengambil poselnya yang tergeletak di bagian kanan tubuhnya dan mencari nomor kontak junho tapi saat dia hendak menekan tombol hijau di sana niat nichkhun terhenti karena ragu .
“ini sudah hampir tengah malam …. Mungkin dia sudah tidur “ gumam nichkhun ahirnya kembali meletakan poselnya di samping kirinya sekarang nichkhun menarik bantal untuk mejadi alas tidur kepalanya dengan nyaman dan kembali memperhatikan lampu.
“untuk apa aku menelponnya ? apa yang akan aku katakan ?” Tanya nichkhun pada dirrinya sendiri tapi pada ahirnya dia menghubungi junho juga

Balik lagi ke kamar junho

Junho yang tengah memperhatikan layar poselnya itu dengan sangat seksama seraya menggaruk dagunya dengan jritelunjuk dan ibu jari seolah berpikir . junho membelalakan matanya dan saking kagetnya junho malah terlonjak  dan melemparkan poselnya keatas saat dia melihat layar ponselnya yang menampakan tulisan panggian dari nichkhun tapi untung saja junho sigap menangkap poselnya itu lagi dan segera mengangkat panggilan nichkhun
“yeoboseo “ ucap junho mengangkat telpon dari nichkhun
“junho kau belum tidur ?!” Tanya nichkhun pada junho dari sebrang sana .
“belum … anii … sudah … anii … maksudku … tadi sudah sekarang tidak … bukan begitu juga maksudku aku sudah tidur tapi bangun lagi saat kau menelponku “ jelas junho dengan sangat gelagapan membuat nichkhun malah terheran dengannnya. Nichkhun pikir junho seperti itu karena dia baru bangun tidur
“ya sudah … kalau begitu lanjutan saja tidurmu … “
“anii !!!! maksudku ada apa kau menelpon ku …? ” panic junho dan sedikit berteriak
“hanya belum bisa tidur saja … tapi memang sebaiknya kita segera tidur … “
“Emh .. ne … apa kau tida bisa tidur memikirkan besok ?!” Tanya junho penasaran
“mungkin … sudahlah lanjutkan tidurmu … sampai ketemu besok !”
“ne “ sambungan telpon itu terputus sungguh percakapan yang sangat tidak berarti dan tidak penting memang .
“dia bilang lanjutkan tidurmu ? sampai ketemu besok ? dia pikir besok  kami akan berkencang apa ?! basok menikah bisa sesantai itu ” ujar junho kesal dan meleparkan ponselnya keatas meja lalu dengan segera masuk kedalam selimut dan memaksakan diri untuk tidur


The day


Acara pernikahan junho dan nichkhun di langsungkan dengan mewah namun hanya di hadiri beberapa orang penting saja bagi nichkhun dan ayahnya dan juga orang2 penting yang berhubungan dengan ayah dan ibu junho serta keluarga dekat kedua belah pihak. Pernikahan itu juga di langsungkan di sebuah hotel mewah dan bukan di gereja karena merupakan pernikahan modern
Suarara tepuk tangan terdnegar membahana di ruangan yang cukup luas itu saat junho dan nichkhun sudah menenda tangani surat pernikahan mereka . senyum  juga terukir dengan sangat indah di bibir orang tua mereka masing. Sedangkan nichkhun tersnyum manis berbanding terbalik dengan junho yang tersenyum paksa terlihat begitu canggung
Para undangan sekarang tengah menikmati Susana pesta beberapa rekan bisnis nichkhun memberi selamat pada mereka dan juga mengobrol sedikit dengan nichkhun hanya saja junho merasa tidak nyaman dengan itu semua dia hanya sesekali tersenyum dan lebih banyak menghindar minum sendirian di sudut ruangan karena tidak ada sutupun teman junho yang di undang kesana junho hanya melihat semua tamu yang hadir adalah orang asing baginya. Setelah acara selesai junho dan nichkhun menginap di salah satu kamar hotel itu sedangkan kedua orang tua mereka kembali pulang ke rumah masing2


In junnick room


“apa kau mau mandi sekarang ?!” nichkhun yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan piyama lengkap bertanya pada junho yang tengah duduk di samping jendela dan memandang lampu kerlap kerlip di tengah kota. Nichkhun yang masih mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil berjalan mendekati junho dan duduk di sampingnya
“junho ?!” panggil nichkhun pada junho yang masih memandang keluar jendela
“ne ?!” Tanya junho meminta pengulangan dan beralih memandang nichkhun saat ini
“kau mau mandi sekarang ?! “ ulang nichkhun pada junho yang terlihat tidak ngeh dengan apa yang dia katakan,
“oh … ne …” jawab junho singkat dan berjalan kearah kamar mandi , nichkhun yang melihat junho dengan sikap aneh itu hanya bisa terdiam bingung hingga dia menghilang di balik pintu kamar mandi. mata nichkhun tanpa sengaja melihat gelas yang berisi wine hanya kurang dari seperempatnya itu di dekat kursi yang junho duduki tadi , nichkhun mengambil gelas itu dan mencium aroma wine yang junho minum. Dia lalu mengambil botol wine yang juga berada tidak jauh dari tempat dia mengambil gelas tadi , nichkhun mencoba untuk menuangkan wine kedalam gelas tapi apa yang dia dapati botol itu kosong
“mwo ? dia meminum semuanya ?! dia pikir ini arak apa ? menghabiskan satu botol dalam sekejap “ gumam nichkhun dan memperhatiakn botol kosong itu

Sementara di kamar mandi

Junho berdiri d bawah guyuran air shower membasahi seluruh tubuhnya , bebeapa menit berlalu tapi junho masih saja tetap berdiam diri di bawah shower . junho membayangkan kejadian tadi d acara pernikahan mereka . mendengar cara nichkhun menyapa dan berbicara dengan rekan bisnisnya , bahasa tubuh nichkhun cara berjalan dan juga caranya berdiri sungguh tertata dan terkonsep rapi . nichkhun yang terlihat begitu berwibawa membuat junho merasa tidak cocok dengan itu semuanya . junho mendongakan kepalanya membuat air shower itu malah memabasahi wajahnya dengan deras perlahan junho merasakan jika kapalanya semakin berat hingga dia kembali menunduk . setelah dia merasa perasaannya lebih baik ahirnya junho segera menutaskan acara mandinya dan keluar dari kamar manid itu setelah dia juga mengenakan bajunya di dalam kamar mandi

Begitu junho keluar dari kamar dia sudah di suguhkan pemandangan sensual di depannya , nichkhun yang duduk di pinggir kasur dengan menaikan kaki kanannya di atas kaki kiri dengan satu tangan yang di letakan di kasur menyangga tubuhnya dan satu tangan lagi memegang gelas wine , dengan busana berwarna putih yang terlihat sedikit tipis itu membuatnya semakin terlihat seksi
“kau menghabiskan satu botol wine saat aku mandi ?!” Tanya nichkhun meminum winenya dengan pose yang masih tidak berubah
“ne “ jawab junho singkat. Junho berjalan sempoyongan kearah kasur dan berbaring di bagian kanan kasur king size itu
“kau mabuk ?!” Tanya nichkhun berbalik memandang junho yang berbaring dan menutup matanya
“anii … hanya saja aku merasa sedikit pusing “ ujar junho masih dengan menutup mata
“bagaimana kau tidak pusing minum sebanyak itu ..” gumam nichkhun dan berdiri meletakan gelasnya di meja dan berjalan ke kasru berbaring di samping junho “ tidurlah” cap nichkhun lembut pada junho dan kemudian mematikan lampu

5 menit
17 menit
20 menit
29 menit

Lampu telah dimatikan tapi tetap saja baik nichkhun ataupun junho tidak bisa tidur . nichkhun membolak balikan tubuhnya tidak nyaman membuat kasur itu ikut bergoyang sesuai dengan gerakan tubuhnya dan mengganggu junho yang sudah hampir terlelap
“junho apa kau sudah tidur ?!” Tanya nichkhun membalikan badannya dan memandang punggung junho yang berbaring membelakanginya
“sudah “ jawab junho sekenanya
“jika sudah tidur kenapa bisa menjawab pertanyaan ku ?!” Tanya nichkhun mulai kesal dengan tingkah junho yang ada-ada aja
“kau tahu kan jika aku menjawab berarti aku belum tidur jadi kenapa ?! kau tidak bisa tidur ?! apa kau itu selalu insomia ?! kemarin malam tidak bisa tidur dan sekarang juga tidak bisa tidur ?!” Tanya junho masih enggan berbalik memandang nichkhun yang ada di belakangnya
“sejak mengenalmu aku tidak bisa tidur “ jawab nichkhun terdengar merayu dan gombal tapi sebenarnya apa yang dia katakan itu adalah benar
Junho berbalik memandang nichkhun dan menempatkan tanganya di bawah bantal yang dia tiduri “apa aku ini mengganggu tidurmu ?!” nichkhun menggelengkan kepalanya cepat.
Beberapa menit suasana kembali hening junho dan nichkhun hanya saling memandang dalam gelapnya kamar itu , hanya di terangi sebuah lampu tidur yang remang hingga mereka bisa saling memandang

Nichkhun memperhatikan satu persatu bagian wajah junho dari matanya yang terlihat kecil , hidungnya yang juga mancung seperti dirinya . memperhatikan guratan wajah junho dan berahir di bibir junho yang lebih tebal darinya. Entah mengapa nichkhun teringat dengan kejadian tempo hari saat junho dengan tiba2 menciumnya di dalam mobil mangingat kepiawaian junho menciumnya
Junho yang merasa jika nichkhun memperhatikannya memberanikan diri untuk bertanya “waeyo ?!” Tanya junho membuka suara dalam keheningan malam itu di kamar pengantin junnick
Nichkhun mendekatkan dirinya kearah junho, dia menempatkan telapak tangannya di samping kanan dan kiri wajah junho yang dengan refleks saat nichkhun bangun menggerakan badannya untuk berbaring terlentang, sekarang tangan nichkhun ada di sampng kana dan kiri kepala junho sedangkan tubuhnya masih ada di atas kasur (gak nindih junho) perlahan nichkhun mendekatkan wajahnya kearah wajah junho dan menyatukan bibir mereka , nichkhun melumat bibir bawah junho dan junho melumat bibir atas nichkhun mereka melakukannya berkali2 hingga sekarang tangan junho sudah dengan agresif meraba2 punggung nichkhun dari balik pakaiannya sedangkan nichkhun sibuk membuka kancing baju junho saat ini .
“emmmphhh… ahh … “ nichkhun mendesah di sela ciuman panas mereka begitupun dengan junho , junho mengangakat tubuhnya sedikit dari kasur saat nichkhun membuka piama bagian atasnya dan membuang baju tak berdosa tadi kesembarangan arah . ciuman mereka semakin panas saat ini lidah nichkhun mulia menjilati bibir junho dengan nakal sedangkan junho memanfaatkannya dengan segera meraup lidah nichkhun menggigitnya kecil dan mengulum lidanya itu. Mereka berdua sama2 agresif dan terlihat berpengalaman dalam hal ini karena tidak ada satupun dari mereka yang kehabisan gaya untuk mengimbangi lawan bermainnya ataupun bertindak pasif selama pergulatan berlangsung
Junho meremas bokong nichkhun dengan kuat lalu melorotkan celana tidurnya itu hingga terlepas , membuat tautan bibir mereka sejenak terlepas
“aahhhh … uhhh …. Enghhh …. “ desah junho saat nichkhun mejelajahi leher dan juga pundaknya , nichkhun menjilat dan juga mengisap beberapa bagian leher dan juga bahu junho membuat junho mendesah , walau junho tengah di majakan oleh lidah nichkhun tapi dia juga tidak lupa dengan kewajibannya . junho juga mulai meraba2 paha bagian dalam nichkhun dengan garakan yang merangsang sesuatu yang ada di bagian selatan tubuh mereka berdua menegang .
“uhhhng….mmmm-ahhh …. “ nichkhun mendesah nikmat saat tangan junho mulai meraba selangkangannya , junho menarik nichkhun untuk menindih tubuhnya saat ini menggesekan juniornya yang masih terbungkus celana tidur dengan junior nichkhun yang sudah terbebas dan mengeras.
“buka celanamu “ titah nichkhun menghentikan aktifitasnya , junho mengangkat tubuhnya mempermudah nichkhun untuk meloloskan celana tidurnya itu , setelah itu nichkhun membuka bajunya sendiri masih dengan posisi yang ada di atas junho .
Nichkhun kembali menindih tubuh junho setelah mereka berdua dalam keadaan naked sekarang . nichkhun menjilat telinga kanan junho mulai meraba2 dadanya membuat bahu kirinya ada di depan wajah junho , sedangkan junho juga tidak pernah tinggal diam melihat bahu nichkhun yang menganggur di depan wajahnya segera dia bermain dengan bahu nichkhun itu memberikan banyak kiss mark disana kedua tangan junho ada di bagian kanan dan kiri pinggang nichkhun menaik turunkan tubuh nichkhun agar junior mereka bergesekan ….. membuat junior mereka berdua sudah sangat menegang
“awwhh …. “ nichkhun terkaget saat  junho dengan sangat tiba2 membalikan keadaan mereka hingga saat ini junho yang menindihnya , junho mencimuni dan mejilat nichkhun dari mulai bahu kanannya terus bergerak dengan lincah mengarah ke lehernya masih dengan menghujni nichkhun dengan ciuman bibirnya naik keatas dagu nichkhun dan juga melakukan hal yang sama berlanjut pada ahirnya tetap berahir di bibir namja itu . junho melumat dengan penuh gairah bibir nichkhun yang juga membelasanya dengan sama agresif , junho memasukan lidahnyakedalam mulut nichkhun yang terbuka dengan sendirinya untuk mengecap rasa di dalam sana, dengan perlakuan junho itu nichkhun tidak tinggal diam dia menyedot lidah junho dan mengajaknya bermain dengan lidahnya sendiri membuat permaian mereka semakin panas . saliva mereka yang telah bercampur sedikit membasahi kulit di sekitar bibir mereka berdua yang keluar melalui sudut2 bibir . junho menggigit lembut lidah nichkhun dan menariknya untuk keluar dari sarang membuat junho juga bisa menghisap lidah nichkhun dengan leluasa , setelah merasa cukup puasa dengan permainan lidah mereka junho mulai menjeljahi pipi kiri nichkhun menjilat dan menciumnya di berbagai titik berjalan ke telinga kanannya memainkan lidahnya menggelitik kulit belakang telinga nichkhun membuatnya mendesah seraya menjambak halus rambut bagian belakangnya , junho kembali berpindah tempat ke telinga kanan nichkhun dengan tanpa melepaskan ciumannya dia tetap mejilat dan menciumi seluruh permukaan wajah nichkhun , saat junho menjamah bagian kiri makan nichkhun akan menolehkan wajahnya kearah kanan dan bagitu sebaliknya saat junho menjamah bagian kanan maka dia akan menoleh kearah kiri untuk memerikan ruang yang bebas bagi junho ,
“aargggghhttt …. Ahhhhh …..heeuuummmmmppphhh ….” Nichkhun mendesah nikmat dengan terus mebolak balikan wajahnya sesuai dengan gerakan junho yang terus berpindah dari kiri ke kanan dan kanan ke kiri sementara tangan kanan nichkhun masih mengacak2 rambut junho yang memang sudah tidak berbentuk itu sedangkan tangan kirinya mulai meraba2 dada bidang junho sesekali nichkhun meluiukan tubuhnya ke atas saat junho menangkat titik sensitifnya . kaki nichkhun juga tidak bisa diam ikut berekspresi akan kenikmatan yang tengah dia jalani nichkhun mengaitkan kaki kanannya di pinggang junho yang tengha menindihnya sedangkan kaki kirinya dia gunakan untuk menjadi tumpuan di kasur agar dia bisa sedikit bergerak keatas dan kebawah agar juniornya bergesekan dengan junior junho …. Dan ….


Dan …

Ahirnya tbc dulu …. Next part adalah bagaimana mereka menentukan pembagian peran mereka dalam bisnis pribadi mereka ini gimana caranya yah ...cara apa yang mereka tempuh untuk menentukan hal itu … huhuh hahahaha uhauhauahuahauahhhh ….  Tolong di komentar yah …. ^_~



10 comments:

  1. Ishhhh...kebiasaan si author cut dibagian yg serunya...*lempar handphone ke author*
    hadoohhhhh..thorrrr..lg tinggi ni.,maen dicut..ga lucu ni mimpi gw tar malem jg cm setengah...

    Penasaran...gmn cara mrk membahas soal seme-uke..pasti lucu...
    Cepetan thor..diupdate...pleaseeee...*gelendotan dikaki author*

    ReplyDelete
  2. ihh...lucu bgt sih tingkahnya junho...klo d hadapn ma ortu...yahh...author knpa harur tbc knpa ga d lanjutin...lanutin donk yg cepet hehe...:)

    ReplyDelete
  3. thor knp dcut terus sih???? fanficknya keren2 thor, tolong lanjutin yah,

    ReplyDelete
  4. wooouuuw.....cepet bgt....NC x abies......

    ReplyDelete
  5. author... jebal jangan dicut terus.. TT TT

    ReplyDelete
  6. kakak author bisa aja bikin hottest gak bisa tidur nyenyak, lanjut kak..
    love in art nya juga jangan lupa kak..
    keep fighting...!!

    ReplyDelete
  7. Dah lama ga comment chingu. Wah junho ma nick oppa dah nikah. Junho oppa gentelman banget. Wah lagi seru ko TBC! Lanjut chingu

    ReplyDelete
  8. SUMPAH BAHAGIA LONCAT - LONCAT DI ATAS KASUR

    Author udah ngepost ff nya

    Mohon Part nya Di banyakin ya thor

    aku pembaca ff setiamu
    hampir tiap hari gue cek author udah post lanjutin ff nya :D

    pokok nya lanjut lah author :)

    ReplyDelete
  9. >>>author suka ngerjain reader nih >.< brentix pas puncak..lanjuut thoor<<<

    ReplyDelete