You are half of me
By : park
yara (tciw queen)
Romance,etc.
rated : M
Disclamer:
2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya
tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning:
BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing:
junho X nichkhun
chapters :
3
summary :
lee junho seorang siswa kelas 3 sma urakan
yang di jodohkan dengan namja tampan yang lebih tua darinya 8 tahun
.perjodohan yang sangat di tentang oleh keduanya namun ahirnya junho menyerah
dan mengikuti kemauan orang tuanya untuk menikah dengan namja babyface itu .
apa yang akan terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka ? hal apa yang
terjadi pada mereka hingga junho menganggap pernikahannya adalah sebuah anugrah
dari tuhan sedangkan nichkhun menganggapnya adalah musibah …
yang bertanya akan aku bikin hamil duluan ?! engga … aku gak
bikin hamil duluan kok … kita harus menjungjung tinggi norma2 yang ada di dalam
per-ff-an saya ini .. #plaak … saya ngetiknya lagi ada sedikit feel indah jadi
mudah2an aja bagus atau paling engga labih baik dari part 2 ayang hancur binasa
Preview part 2
Wajah nichkhun dan junho berhadapan dengan jarak yang begitu
dekat . membuat mereka berdua bisa saling merasakan hangatnya hembusan nafas
orang yang ada di hadapannya . junho menelan salivanya entah karena dia memang
tadi tengah tersedak dan membutuhkan cairan yang bisa memuluskan masuknya
potongna kasar mentimun erotis tadi atau memang karena dia mulai berfantasi
lagi dengan mahluk tuhan paling sexy di depannya ini dengan tidak rela berkedip
wlau hanya satu detik saja . sedangkan nichkhun yang merasa kaku dan juga
tegang hanya bisa berdiri tidak bergerak sedikitpun, dia tahu bahwa hanya perlu
berucap ‘minggir’ atau ‘permisi’ dia bisa beranjak dari posisi yang membuat
jantungnya berdegup aneh itu . tapi pertanyaan yang ada dalam hati saya adalah
benarkan junho akan menyingkir ika nichkhun berkata seperti itu. Tapi sepertinya
baik nichkhun maupun junho menikmati posisi mereka sekarang karena mereka hanya
berdiam diri tidak bergerak sedikitpun bahkan bernafas saja sekarang mulai
terasa sulit. Nichkhun menunduk dan mengalihkan pandangannya dari wajah junho
sedangkan junho tidak bergerak . jantung nichkhun semakin berdebar tat kala dia
bisa mengirup wangi maskulin tubuh junho . junho menjilat bibir bawahnya saat
dia terus memperhatikan satu persatu bagian wajah nichkhun terutama bibirnya
yang menggiyurkan itu .
Tidak dapat di tahan lagi seorang junho saat dia di hadapkan
dengan sesuatu yang indah di depannya seperti sekarang . junho perlahan
mendekatkan dirinya kearah nichkhun atau lebih tepatnya kearah wajah nichkhun
dan nichkhun yang merasakan gerakan junho itu perlahan mengangakat kembali
wajahnya menatap junho seolah menantang membuat junho sekarang tidak punya
pilihan untuk berhenti atau mundur ….
Semakin dekat bibir junho dan bibir nichkhun hingga beberapa
millimeter lagi bibir itu akan menempel dengan sangat sempurna …. Dan….
Part 3
Nichkhun mengerutkan keningnya saat indra penciumannya
menangkap suatu bau yang tidak layak “HANGUS !!!” teriak nichkhun dan langsung
saja menyingkirkan junho yang ada di
hadapannya dan bergegas untuk mematikan kompor yang masih menyala itu. Junho
menggigit bibir atas dan bawahnya sekaligus dengan greget menyalurkan kekasalan
dirinya yang tidak jadi mendapatkan sebuah ciuman hangat
Junho mengusap seluruh wajahnya dan berjalan menghampiri
nichkhun dengan wajah yang sudah dia ubah ke ekspresi yang dingin lagi. “hangus
?! kita tidak akan makan sekarang ?!” Tanya junho pada nichkhun mulai kembali
berbasa basi.
“anii … masih ada yang tidak hangusnya “ jawab nichkhun yang
sekarang menyibukan diri dengan spatula dan juga wajan
Ahirnya acara masak memasak yang nichkhun dan junho lakukan
tadi telah selsai dan mereka sekarang duduk dengan rapid dan nyaman di kursi
meja makan . junho memandnag makanan yang terhidang di meja dengan tatapan aneh
yang kira2 bertanya ‘apa aku tidak akan keracunan atau diare kan jika aku makan
ini ?’ sedangkan nichkhun yang melihat ekspresi junho malah ingin tertawa
‘kira2 dia akan memakannya atau tidak yah ?’ Tanya nichkhun pada dirinya
sendiri
“makanlah … walau dari segi visual makanan ini tidak terlalu
baik tapi mungkin dari segi rasa bisa sedikit bisa di makan “ ujar nichkhun dan
memulai acara makan bersama mereka . nichkhun menyuapkan satu sendok makan
kedalam mulutnya dengan santai mengunyah makanan itu perlahan dan menelannya
sementara nichkhun melakukan hal tadi junho memeperhatikannya dengan seksama ,
yah mungkin junho ingin lihat apa reaksi yang akan terjadi antara makanan itu dan
tubuh manusia jika tidak ada reaksi negative dia baru akan memakannya . satu
suap , dua suap dan tiga suap nichkhun memakan makanan yang dia masak sendiri itu
dengan lahap . junho yang melihat hal itu ahirnya memutuskan keputusan dalam
hidupnya juga untuk memakan makanan buatan nichkhun itu
Dengan sangat perlahan junho memasukan makanan itu kedalam
mulutnya mengaduk makanan itu dengan lidahnya . mengunyah kamanan itu sekali
demi sekali seraya mengecap rasanya dengan begitu objektif . ‘rasanya tidak
buruk … seperti masakan umma’ gumam junho dalam hati dan kemudian memasukan
suapan kedua kedalam mulutnya
“bagaimana ? rasanya tidak buruk kan ?!” Tanya nichkhun
tersenyum pada junho dengan sendok yang ada di depan mulutnya. Junho juga ikut
tersenyum dan ahirnya makan dengan tenang . tapi sayangnya belum sempat suasana
lebih akrab dan mencair mengingat ini adalah pertemuan perdana mereka tanpa
orang tua harus terganggu saat posel nichkhun berdering
“yeoboseyo “ nichkhun mengangkat telpon yang masuk itu
dengan segera setelah dia mendengar ponselnya bordering
“ne aku akan segera kembali “ ujar nichkhun dan menutup
sambungan telponnya lalu menatap junho yang memperhatiannya dengan sendok yang
masih mecuat di dalam mulutnya itu
“aku harus kembali ke kantor sekarang “
Junho mencabut sendok yang ada di dalam mulutnya dan
mengangguk . ”baiklah … aku tidak perlu mengantar mu pergi kan ? kau kan membawa mobil ?!” nichkhun
tersenyum dan berdirir dari kursinya
“tidak perlu mengantarku ke depan … lanjutkan saja makan mu “
nichkhun mengambil jas yang dia letakan di sandaran kursi dan berjalan keluar
dari ruang makan meninggalkan junho yang memandang punggungnya
Junho memandang piring nichkhun yang masih berisi beberapa
bagian makanan dan mengambil piring itu , dia menyingkirkan piringnya sendiri
dan malah memakan makanan yang ada pada piring nichkhun dan menghabiskannya
Junho home
Junho tengah makan bersama dengan ayah dan ibunya dalam
keadaan yang begitu hening . tidak ada yang berkata apapun saat ini bahkan
sepanjang makan malam berlangsung . junho sendiri aneh kenapa Susana makan
malam mereka lebih seperti Susana di pemakaman yang sudah tidak ada orang yang
datang lagi .’ kuburan sepi ‘ mungkin itu yang junho bisa katakan sebagai
perumpamaan untuk Susana saat ini
“rasanya sangat senang karena bisa makan malam bersama
dengan formasi keluarga yang utuh “ ucap kahi disela makan malam itu memecah
keheningan. Junho menalan makanan yang ada di dalam mulutnya dengan sangat
susah payah dia tahu jika sang ibu sudah mengatakan seseuatu pasti ujung2nya
dia akan jadi sasaran
“dalam keluarga lain makan malam keluarga akan sangat jarang
terjadi karena orang tua yang sibuk bekerja . benarkan junho ?!” Tanya kahi
memandang junho meminta jawaban.
“ne …” jawab junho dengan pelan
“chagya … kau tahu dalam kaluarga kita orang yang paling
sibuk dan juga selalu pulang larut malam itu adalah anak kita tercinta …
keluarga kita ini memang sangat unik kan chagy ?!”Tanya kahi memandang tuan lee
meminta pendapat yang harusnya di setujui oleh suaminya itu . junho yang tahu
setelah ini dia akan menjadi bulan-bulanan orang tuanya langsung saja meneguk
air putih dalam gelasnya dengan secepat kilat dan perlahan bangun dari kursinya
dengan sangat hati2 hingga tidak menimbulkan suara seolah ingin kabur dari
ruang makan itu
“duduk !” ucap tuan lee dengan nada dingin saat butt junho
yang seksi itu baru saja terangkat dari kursi . dengan perasaan yang tidak
nyaman ahirnya junho duduk kembali dengan wajah yang bermuram durja
“kau mau kemana ?!” Tanya tuan lee tertawa pelan melihat
wajah junho yang sudah berawan gelap.
“aku sudah selesai makan dan ingin ke kamar …” jawab junho
acuh dan memainkan gelas kosong yang ada di depannya
“ingin kabur ?!” Tanya kahi menerka dengan sangat tepat.
Junho hanya bisa mendengus kesal dengan tingkah ibunya itu “besok nichkhun akan
menjemputmu ke sekolah ..”
“MWO ???!!!!” Tanya junho panic saat kahi mengatakan
nichkhun akan menjemputnya kesekolah bahkan saat kahi belum menyelesaikan
kalimatnya “wae ? kenapa dia akan menjemputku ? apa aku ini anak tk ?! andwae
!!!” tolak junho dengan suara yang sangat histeris dan menggelengkan kepalanya
dengan cepat dan banyak seraya melambaikan kedua telapak tangannya menolak
“apa kau tidak pernah mau mendengar apa yang aku katakan ?
tadi saat aku bicara kau mau kabur dan sekarang sebelum aku selesai bicara kau
sudah menyela “
“tapi umma untuk apa dia menjemputku kesekolah ? aku bisa di
keluarkan dari sekolah jika ada yang tahu aku menikah umma !” ujar junho dengan
nada merengak manja dan berpura2 menangis tanpa mengeluarkan air matanya.
“cih … sejak kapan kau memikirkan sekolah mu … lagi pula
nichkhun akan menjemputmu untuk membeli cincin untuk pernikahan kalian … ibu
nichkhun yang menyuruhnya jadi kau pergi saja !” jelas kahi santai dan meneguk
air putih yang ada pada gelasnya
“lagi pula kau juga harus banyak bertemu dengan nichkhun
supaya kalian semakin dekat … lucu sekalikan jika saat pernikahan kalian malah
terlihat sangat canggung satu sama lain ?!” tambah tuan lee menasehati
“bukan nya appa yang membuat aku menikah dengan orang yang
tidak aku kenal ?! ck ” junho berbisik sendiri pada dirinya dan tentu saja
kedua orang tuanya itu masih bisa mendengar apa yang dia katakan
“lagi pula aku sudah bertemu dengannya tadi siang kenapa
harus bertemu lagi ?!” Tanya junho tidak suka
“kalian bertemu hanya sebentar saja bukan ?!” bantah kahi
juga tidak mau kalah
“tadi dia bahkan memasak disini bersama denganku dan makan
siang bersama … apa itu terdengar sebentar ?!”
“kalian di rumah tadi siang ?! makan siang bersama ? memasak
?!” Tanya kahi heran namun dengan senyum terkembang di wajahanya antusias
sekali seolah mendengar berita jika dia mendapatkan undian berhadiah . Melihat
gelagat kahi yang berbahaya junho langsung merengut tidak nyaman
“apa yang umma pikirkan ? kanapa umma melihat ku seperti itu
?!” Tanya junho takut2,
“kalian di rumah tadi siang ? hanya berdua ? apa hanya
memasak dan makan bersama saja ?!” Tanya kahi penasaran dan sedikit memajukan
wajahnya untuk melihat wajah junho dengan lebih dekat
“apa yang ada di otak umma ? tentu saja hanya itu … ckckckckck … “ junho menyilangkan tangan di depan dada dan menggelengkan kepala tak habis pikir dengan pikiran yang ada pada otak kahi yang dia anggap yadong walaupun tebakannya itu benar . “ umma tidak menghargai norma2 yang berlaku di masyarakat ternyata “ lanjut junho masih menggelengkan kepalanya berulang kali dengan gaya yang amat di dramatisir “aku tidak akan melakukan hal yang tidak pantas di lakukan umma “ lanjut junho lagi dengan nada sok berwibawa yang masih saja menyilangkan tangan di depan dada
“ya sudah umma … lakukan saja apa yang umma dan appa ingin
lakukan … aku mau tidur … supaya besok tidak terlambat masuk sekolah … “ junho
berdiri dari kursinya dan memandang kahi “selamat malam umma !!!!” pamit junho
dan membungkuk pada kahi dengan gaya anak yang amat sangat sopan dan berbakti “
selamat malam appa “ pamit junho pada ayahnya dengan membungkuk juga , setelah
itu dia tersenyum manis dan berjalan meninggalkan ruang makan
Kahi berdecih lalu terawa ringan melihat tingkah junho yang
selalu saja membuatnya tertawa
“dasar … anak itu … “ kahi kembali berkonsentrasi pada
makanan yang ada di depannya dan sang ayah juga hanya bisa geleng2 kepala
dengan keluakuan junho itu yang kadang sangat kekanakan
In junho school
Junho melipat tangannya di atas meja lalu menumpukan
kepalanya dia atas tangan dan tahu apa yang terjadi dengannya , dia tidur
selama jam pelajaran di berlangsung.
“lee junho “ panggil park jinyoung songsaengnim pada murid
‘terbaiknya ‘ itu tapi ternyata panggilan lembut park songsaengnim tidak lantas
membuat junho bangun dari tidur berkepanjangannya itu
“LEE JUNHO !!!!” ucap park songsaengnim dengan volume yang
tertinggi seraya melemparkan penghapus papan tulis kearah kepala junho
Pletukk
Penghapus itu mendarat dengan sempurna di kepala junho
mungkin karena park songsaengnim itu juga pernah jadi atlet basket hingga dia
bisa membidik kepala junho dengan tepat
“ahh … siapa yang menggagguku ?!” Tanya junho mengangkat
kepalanya dan memandang chansung teman sebangkunya yang langsung menunjuk
kearah depan dengan matanya. Perlahan junho mengarahkan pandagan matanya kearah
depan dan menemukan park songsaengnim yang menggeram di depan sana
“kerjakan soal di papan tulis ini … cepat !!!!” perintah
park songsaengnim tegas
“ne “ ujar junho dengan mata yang masih memerah khas orang
bangun tidur dan wajah yang sedikit acak2n bahkan mata junho malah terlihat ¾
masih menutup , junho berdiri dengan mengambil cermin yang tengah di pegang
oleh min yang duduk di bangku depannya seraya berjalan kearah papan tulis dan
berkaca memandangi wajahnya merapihkan sedikit rambutnya dan juga mengusap
sudut matanya
“YACH !!! APA YANG KAU LAKUKAN ?!! CEPAT KERJAKAN !!!” titah
park songsaengnim makin emosi dan berteriak .
“ne …” jawab junho lagi singkat dan memberikan cermin itu
pada park songsaengnim .”bisa anda pegang sebentar … atau kembalikan pada min …
aku kan harus mengerjakan soalnya …” ujar junho polos dan tanpa beban , park
songsaengnim yang seolah terhipnotis malah mengambil cermin itu dan berjalan
kearah min namun tiga langkah kakinya dia baru tersadar jika junho itu itu
membodohinya
“YACHH LEE JUNHO !!!!” pekik park songsaengnim dan memukul
kepala bagian belakang junho yang tengah mengerjakan soal tadi hingga terbatur
papan tulis .
“aww” junho meringis memegangi kepalanya dan kembali
meneruskan untuk mengerjakan soal itu. Park songsaengnim terus memandang junho
yang tengah mengerjakan soal kimia di depannya dengan lancar bebas hambatan
bagai jalan tol walau terkadang disela2 menulis junho malah menguap ngantuk.
“aku sudah selsai !” ujar junho dan kembali duduk di
kursinya
“ini …” ucap park songsaengnim selalu ternganga dengan apa
yang junho lakukan , junho yang bahkan hampir tidak pernah mengerjakan tugas
dan juga yang selalu bertingkah macam2 dan juga tidur di kelas tapi dia selalu
mendapatkan nilai yang baik dalam ujian. dan bahkan dia sendiri yang memandang
junho mengawasi selama waktu ujian penuh hingga dia yakin jika junho tidak
menyontek , dan lagi seperti saat ini junho bisa mengerjakan soal yang dia
berikan dengan benar.
#
#
#
#
#
#
waktu sudah menujukan waktu pulang sekolah bagi junho dan chansung teman baiknya yang saking baiknya hanya bisa nurut sama junho . tiap junho melakukan ulah dia juga ikut kena imbasnya walau dia gak tahu apa2 itu karena hanya chansung yang junho biarkan mendekati dia dan yang ingin dia dekati.
#
#
#
#
#
waktu sudah menujukan waktu pulang sekolah bagi junho dan chansung teman baiknya yang saking baiknya hanya bisa nurut sama junho . tiap junho melakukan ulah dia juga ikut kena imbasnya walau dia gak tahu apa2 itu karena hanya chansung yang junho biarkan mendekati dia dan yang ingin dia dekati.
“kau mau pulang bersama dengan ku ?!” tawab chansung pada
junho yang berjalan di sebelahnya
“anii … aku akan pulang sendiri … aku ada urusan sedikit …”
jawab junho santai
“aku berdoa untukmu agar ibumu segera mengembalikan mobil mu
itu dan juga menghentikan pemotongan uang saku yang sudah berlangsung selama
berbulan2 ini “ ujar chansung dengan nada bercanda tapi junho malah
mengamininya dengan raut wajah yang berharap.
“aku pergi dulu !” pamit chansung pada junho
“ne …” jawab junho singkat dan menepuk bahu chansung ringan
lalu dia berjalan kearah jalan raya yang ada di depan gerbang sekolahnya. Junho
bisa melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan dan dia mengenal mobil itu
walau baru satu kali melihat dan menaikinya. Dengan tanpa menunggu lebih lama
lagi junho menghampiri mobil tadi .
“tepat waktu sekali “ ucap junho saat dia memasuki mobil
nichkhun dan duduk di samping mobil kemudi. Nichkhun memandang junho dan
memperhatiakn setiap detilnya yang tidak sopan itu tanpa permisi dan tanpa aba2
langsung saja masuk kedalam mobilnya dengan snatai seolah mobil itu miliknya
“tentu saja … aku tidak punya banyak waktu karena harus
segara kembali ke kantor “ jawab nichkhun santai. “kita berangkat sekarang ?!”
tanyanya lagi seraya menyalakan mesin mobilnya . junho hanya menanggapi dengan
sebuah anggukan yang tidak lebih
Sepanjang perjalan mereka hanya diam saja tidak ada yang
memulai percakapan sama persis dengan apa yang terjadi di hari kemarin .
terdiam padahal di rumah junho mereka sudah bisa saling bicara tapi hari ini
suasana menjadi kembali ke titik nol. Bahkan saat memilih cincinpun mereka
tidak banyak bicara hanya sekedar berkata ‘bagus’ dan ‘aku suka’ itulah jawaban
mereka berdua pada sang pelayan toko perhiasan yang merekomendasikan beberapa
cincin pada mereka hingga membuat pelayan itu malah bingung sendiri walau
ahirnya mereka menentukan sebuah pilihan*syuurlah …. Baitin sang pelayan merana
. semuanya berjalan dengan lancar dan bebas hambatan dari baju yang akan mereka
kenakan hingga pemilihan cincin tidak ada pertangkaran berarti bagi mereka mungkin
kerena memang nichkhun yang dewasa hingga dia mengerti style anak seusia junho
dan mengikutinya atau mungkin karena junho yang memang acuh dengan itu semua
“kapan akan sampai ke rumah … membawa mobil dengan sangat
pelan seperti kura2 begini “ ujar junho bersuara saat mereka dalam perjalanan
pulang dari toko perhiasan .
“jangan banyak bicara … aku juga ingin segera sampai … lagi
pula kecepatannya sudah 60 km/jam … tidak leletkan ?!” balas nichkhun acuh.
“aku saja yang bawa mobilnya …” tawar junho dan membalikan
badannya menghadapan nichkhun .
“memangnya kau sudah punya SIM ?!” Tanya nichkhun meremehkan
dan tertawa kecil membuat junho merasa di permalukan.
“enak saja mengatakan aku tidak punya SIM kau pikir aku ini
anak smp apa ?!” jawab junho kesal
“benarkah ? aku pikir siswa yang tidur di kelas itu hanya
siswa smp saja …”
“mwo ?! tidur di kelas ?!” Tanya junho sangat terharan
kenapa nichkhun bisa tahu hal memalukanya itu , mungkin bagi junho tidak
memalukan jika yang mengetahui itu orang lain tapi calon pasangannya ?! itu
merusak reputas junho dan melukai harga dirinya apa lagi di katai anak smp
“YACH JANGAN BICARA SEMBARANGAN AKU BUKAN ANAK KECIL !!!”
bentak junho dengan nada tinggi pada nichkhun , membuat nichkhun yang hanya
bercanda saja itu tanpa maksud lain merasa ikut tidak terima dan tersinggung
dengan bentakan junho
“yach kenapa kau membentaku ? hah ? apa yang kau lakukan
membentaku ?!! kau pikir kau itu siapa ?!” Tanya nichkhun memandang junho tajam
.
“aku ini siapa ?! aku ini lee junho … calon suamimu bukan
anak smp !!!” tandas junho menegaskan keberadaannya membuat nichkhun ternganga
“MWO ? SUAMI ? kau gila kau katakan siapa ?! suami ?!!!” Tanya nichkhun ikut tidak terima
karena junho mengatakan dirinya sebagai suami padahal junho itu lebih muda
darinya. Nichkhun sekarang ternyata tersulut emosinya dengan serius hingg dia
terus menatap junho dengan tajam
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttttttttt
“awas !!!!” teriak junho panic mengingatkan nichkhun saat
mobil yang mereka tumpangi itu hampir saja menabrak sepeda motor . nichkhun
langsung me-rem mobilnya dengan sangat tiba2 hingga dia dan junho terhuyung
kedepan dengan kuat dan untung dengan sabuk pengan yang mereka pasang hingga
mereka tidak membentur bagian depan mobil. Nichkhun langsung membuka sabuk
pengamannya dan keluar dari mobil itu menghampiri pengendara motor tadi yang
terjatuh
“ah .. joesonghamnida … apa anda baik-baik saja ?!” Tanya
nichkhun khawatir pada pengendara motor yang adalah seorang namja yang mungkin
40 tahunan
“baik-baik saja bagaimana ? kau tidak lihat aku hampir mati
kau tabrak !!!” bentak namja itu pada nichkhun .
“aku minta maaf apa kau terluka bagaimana jika kita pergi ke
rumah sakit saja “ tawar nichkhun baik-baik tapi namja itu malah balik merah
lagi pada nichkhun
“kau tahu kau itu pengendara mobil dan aku adalah pengendara
motor menurutmu siapa yang lebih bahaya ?!!” Tanya namja itu masih dengan emosi
yang meluap
“aku minta maaf … kau muncul dengan tiba2 jadi aku tidak
bisa melihatmu …”
“jadi maksudmu aku yang salah aku yang harus ganti rugi
begitu ??!! padalah aku yang hampir mati tertabrak oleh mu ? kau ini punya otak
tidak ? atau kau tidak punya hati dasar orang kaya !!!”
“aku tidak bermaksud menyalahkan mu … hanya saja …“ kata2
nichkhun belum terselesaikan dan sudah langsung saja di potong oleh namja tadi
“hanya apa ? kau memang tidak mau bertanggung jawab iya kan
?! malah kau ingin aku yang membayar ganti rugi “
“bukan begitu … lalu bagaimana sekarang ? apa aku harus
mengantarmu ke rumah sakit atau aku berikan saja uang untuk mu berobat “
nichkhun mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan semua uang cash yang ada di
dalam dompetnya itu , namja pengendara motor tadi diam2 tersenyum puas melihat
jumlah uang yang nichkhun keluarkan .
“ini … pergilah berobat “ nichkhun hendak memberikan uang
itu pada namja tadi tapi junho tiba2 saja merebut seluruh uang itu dari tangan
nichkhun , yang hampir saja berpindah tangan dalam beberapa detik lagi
“kenapa kau memberinya uang ?! kau tidak sadar jika dia
memerasmu ?! “ Tanya junho pada nichkhun lalu memandang orang itu dan
meperhatikan dia dari ujung kaki hingga ujung kepala “lihatlah dia bahkan
sangat baik … walau dia terjatuh itu bukan salah mu … mobilmu bahkan tidak
menyentuhnya sedikitpun …” jelas junho setelah menganilis kejadian itu
“hey anak muda .. kau itu siapa ? kau kekasihnya ? kau ingin
membelanya begitu ? menjadi pahlawan ?! kau memfitnahku melakukan pemerasan dan
penipuan ?! ck dasar ….” Ujar orang itu tak terima dan berdecih menghina pada
junho
“ne … ternyata kau memang menyadari sendiri perbuatan mu …
kau memang penipu dan juga pemeras … jelas2 kau baik2 saja tapi kenapa kau tetap
ngotot marah padanya meminta ganti rugi ?!” jawab junho lagi
“aku tidak memintanya dia yang memberikannya sendiri … lagi
pula sudah sewajarnya dia mengganti rugi waktu kerjaku yang tersita akibat
kejadian ini … itu bukan sebuah penipuan atau pemerasan kau tahu ??!”
“waktu ? apa kau pikir hanya
waktu mu saja yang beralan ? waktunya juga sangat penting jauh lebih
penting darimu … kau juga akan membayar waktunya yang terbuang ?!”
“hey … kau menghinaku karena ku hanya pengendara motor dan
kau memakai maobil mewah ?!” ucap pria itu tersulut emosinya oleh junho. Namja
itu seolah bersiap untuk memukul junho yang ada di depannya sat ini
“aku bukan menghina pengendara motor aku hanya membandingkan
waktu seorang penipu dan pemeras dengan waktunya itu saja !” ujar junho dengan
nada santainya
“KAU !!!” pekik namja itu dan melangkan sebuah tinjuan
kearah junho tapi nichkhun berusaha melerai perkelahian yang mungkin akan
terjadi itu hingga bogem mentah yang di tujukan pada junho itu malah mengenai
dirinya
“YACH …!!!” teriak junho juga tidak terima dengan sikap
namja itu dan dengan segera junho membalas pukulan namja itu sebanyak dua kali
lipat hingga dia tersungkur di pinggir jalan
“kau dasar anak kecil … lihat saja aku akan melaporkan mu ke
polisi “ ancam namja itu dengan memegangi pipinya yang mendapatkan hantaman
junho
“geurae … jika kau mau melaporkan ku ke polisi … ini namaku
“ ucap junho menujukan papan nama yang tertera di seragam sekolahnya “lihat
plat nomor mobilnya dan catat itu …oh yah kau juga pasti tahu kan dimana
sekolahku … aku yakin kau bisa melihat seragam sekolahku ini … dan sebagai
bahan pertimbangan lihatlah “ junho menujukan arah kenan atas di sisi jalan
yang terdapat kamera cctv
“kau tidak terkena mobil kami sedikitpun dan kau juga yang
memulai pemukulan … jadi pikirkan dengan baik apa yang akan kau lakukan … ne …
“ ujar junho dan menarik tangan nichkhun untuk kembali masuk kedalam mobil.
“junho-ah kau tidak seharusnya melakukan itu !” nichkhun
bicara di sela tarikan tangan junho yang menyeretnya masuk kedalam mobil, junho
membuka pintu dan mendudukan nichkhun di kursi samping kursi kemudi dan dia
mengitari bagian depan mobil untuk masuk kedalam mobil dan duduk di kursi
kemudi
“aku yang akan membawa mobilnya … pakai sabuk pengaman mu “
titah junho menyalakan mesin mobil nichkhun.
“tapi junho “ bantah nichkhun lagi membuat junho
memandangnya dan itu bisa membuat nichkhun berhenti bicara . junho mendekatkan
tubuhnya kearah nichkhun dan memasang sabuk pengamannya setelah itu junho
memakai sabuk pengamannya sendiri dan melajukan mobil itu dengan segara
Nichkhun memandang wajah junho dengan sudut matanya
memperhatikan raut wajah junho saat ini “junho-ah …” panggil nichkhun hati2
“aku tidak bisa biarkan dia membentakmu apalagi kau sama
sekali tidak bersalah … kau tahu dia menipu jadi seharusnya kau tidak menuruti
apa yang dia inginkan … dan aku memukulnya karena dia yang memukul duluan “
itulah penjelasan yang panjang dari junho pada nichkhun yang hanya memanggil
namanya saja . junho memarkirkan mobilnya di sebuah apotek dan segera keluar
dari mobil untu masuk kedalam apotek itu.
Nichkhun hanya diam saja memandang junho yang setengah
berlari masuk kedalam apotek sana. Dia menyandarkan dirinya dengan nyaman di
sandaran kursi dan mencoba untuk memegang sudut bibirnya yang terasa perih. Tak
lama kemudian junho sudah kembali masuk kedalam mobil dengan obat luka dan juga
plester
“kamarilah !” junho menarik bahu nichkhun untuk menghadapnya
. dan membuka obat oles luka yang terlihat seperti salep bening melatakan gel
bening itu di ujung jari telunjuknya
“tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri … aku bisa
lakukan di kantor “ ujar nichkhun menolak dengan halus . tapi junho tidak
mendengarnya dan tetap saja mengoleskan obat itu pada sudut bibir nichkhun
dengan mendekatkan dirinya semakin dekat lagi pada wajah nichkhun hingga wajah
mereka sekarang berdekatan
“jika kau kembali ke kantor dengan keadaan seperti ini
mereka akan berkata … direktur kita itu punya pekerjaan ganda .. selain sebagai
direktur perusahaan ini dia juga seorang preman “ ucap junho dengan dingin dan
hanya berkonsentrasi pada luka nichkhun yang tengah dia obati seolah perkataan
nya itu bukan sebuah gurauan.
perkataan junho itu membuat nichkhun terdian menerima saja
saat junho mengoleskan obat luka dan menempelkan sebuah plester pada lukanya.
Setelah selesai mata junho beralih melihat bibir tipis namja yang ada di
depannya itu yang seolah mengatkan padanya ‘cicipilah!!!’ ‘cicipilah!!!’ #plaak
itumah pikirannya si oppa aja yadong
karena jarak wajah mereka yang masih berdekatan itu hanya
perlu waktu sangat singat bagi junho untuk menempelkan bibir mereka dengan
sempura dan melumat bibir atas nichkhun dengan agresif membuat nichkhun
terbelalak seketika . junho terus saja melumat bibir atas nichkhun berulang
kali walau nichkhun hanya terdiam . beberapa saat junho tesadar nichkhun yang
hanya pasif ahirnya junho langsung menarik dirinya dengan cepat dari nichkhun
“ehm … “ junho berdeham bersamaan dengan nichkhun juga
.mereka berdua sekarang sama2 membenarkan posisi duduk mereka hingga menghadap
depan bersama. “mianhae “ ucap junho menyesal
“a…ani…. “ jawab nichkhun sedikit tergugup dan menggaruk
lehernya yang tidak gatal . junho segera menyalakan mesin mobil untuk keluar
dari area parkir apotek namun saat dia hedak menamcap gas untuk masuk kejalan
raya tiba2 ada sebuah mobil yang menghalanginya hingga dia terpaksa menginjak
rem dengan mendadak tangan junho dengan refleksnya menahan dada nichkhun agar
tidak terhuyung kedepan membuat nichkhun menatapnya kagum .’ walau aku bukan
yeoja tapi dia sigap juga ‘ hati nichkhun bicara menilai dari apa yang junho
lakukan . junho menghembuskan nafasnya lalu kembali menginjak gas untuk masuk
ke jalan raya
In nichkhun office
“bawa saja mobilku “ ucap nichkhun saat mereka ada di depan
pintu masuk kantor nichkhun.
“anii … aku bisa pulang naik taksi … masuklah “ tolak junho
dan keluar dari mobil nichkhun itu. Nichkhun juga mengikuti junho keluar dari
mobilnya.
“aku pergi dulu …” pamit junho dan tersenyum pada nichkhun
dengan lembut seraya memakai tas ranselnya
“ne … hati-hati …” balas nichkhun juga ikut tersenyum. Junho
berbalik dan berjalan meningglkan pelataran kantor nichkhun untuk menyebrang
sedangkan nichkhun langsung masuk kedalam kantornya.
In nichkhun room
Nichkhun mamasuki ruangan kerjaanya dan lansgung berjalan
kearah jendela , dia memandang jalanan yang ada di di bawah sana dengan tatapan
kosong , dia memikirkan tentang apa saja yang dia alami barusan , pembelaan
junho , perlindunganya dan ciumannya ….
“junho “ gumam nichkhun saat melihat junho berdiri di halte
bus yang ada di sebrang kantornya , sungguh bisa di lihat dengan jelas itu
junho dari seragamnya dan warna rambutnya yang terang benderang membuat
nichkhun yakin itu junho walau dia tidak dapat melihat wajahnya dengan sangat
jelas. Tak lama nichkhun memperhatikan junho ahirnya bus yang junho tunggu datang
dan dia langsung saja masuk kedalam bus itu membuat nichkhun menyerngitkan dahi
“bukankah dia akan naik taksi ?!” Tanya nichkhun pada
dirinya sendiri dan setelah itu buss yang junho tumpangi itu melaju meninggakan
halte . nichkhun tersenyum kecil mengingat tingkah junho , dia mengingat
perkataan junho di rumahnya yang mengatakan jika uang sakunya di potong karena
kenakalannya di sekolah “apa dia ingin menghemat atau uang nya habis ?!” gumam
nichkhun terawa lepas memikirkan apa yang terjadi pada junho . tapi beberapa
detik berikutnya dia terdiam , perlahan tangannya itu mengarah ke bibirnya
sendiri dan menyentuh bibirnya itu ‘apa aku menyukainya ?’ Tanya nichkhun dalam
hati pada dirinya sendiri
In junho room
Junho duduk di meja belajar dengan memandang layar poselnya
yang menampakan sebuah kontak dengan tulisan ‘nichkhun’ junho terus saja
memperhatikan nomor telpon itu seraya berpkir menimbang dua buah pilihan .
“telpon … jangan ?!...telpon ?! jangan ?!” itulah kata2 yang
keluar dari mulut junho seja beberapa jam yang lalu , pikiran junho menerawang
jauh entah kemana pada malam terahirnya menjadi pria single . kenapa malam
terahirnya sebagai seorang single ? karena besok adalah pernikahan junho dan
nichkhun hingga perasaan junho mala mini sangat kacau baau antara tegang gugup
dan juga bingung . tapi dalam keadaan hatinya yang bergalau ria itu dia
mengingat nama nichkhun seolah ingin
menanyakan parasaannya , apa nichkhun juga merasakan apa yang dia rasakan mala
mini tapi dia juga ragu untuk melakukannya hingga ahirnya hanya bisa berdiam
diri saja.
Sementara itu di rumah nichkhun
Nichkhun berbaring di kasur empuknya dan memandnag langit2
kamarnya tepatnya memandang lampu yang terpasang di bagian tengah langi2
kamarnya itu. Nichkhun mengambil poselnya yang tergeletak di bagian kanan
tubuhnya dan mencari nomor kontak junho tapi saat dia hendak menekan tombol
hijau di sana niat nichkhun terhenti karena ragu .
“ini sudah hampir tengah malam …. Mungkin dia sudah tidur “
gumam nichkhun ahirnya kembali meletakan poselnya di samping kirinya sekarang
nichkhun menarik bantal untuk mejadi alas tidur kepalanya dengan nyaman dan
kembali memperhatikan lampu.
“untuk apa aku menelponnya ? apa yang akan aku katakan ?”
Tanya nichkhun pada dirrinya sendiri tapi pada ahirnya dia menghubungi junho
juga
Balik lagi ke kamar junho
Junho yang tengah memperhatikan layar poselnya itu dengan
sangat seksama seraya menggaruk dagunya dengan jritelunjuk dan ibu jari seolah
berpikir . junho membelalakan matanya dan saking kagetnya junho malah
terlonjak dan melemparkan poselnya
keatas saat dia melihat layar ponselnya yang menampakan tulisan panggian dari
nichkhun tapi untung saja junho sigap menangkap poselnya itu lagi dan segera
mengangkat panggilan nichkhun
“yeoboseo “ ucap junho mengangkat telpon dari nichkhun
“junho kau belum tidur ?!” Tanya nichkhun pada junho dari
sebrang sana .
“belum … anii … sudah … anii … maksudku … tadi sudah sekarang
tidak … bukan begitu juga maksudku aku sudah tidur tapi bangun lagi saat kau
menelponku “ jelas junho dengan sangat gelagapan membuat nichkhun malah
terheran dengannnya. Nichkhun pikir junho seperti itu karena dia baru bangun
tidur
“ya sudah … kalau begitu lanjutan saja tidurmu … “
“anii !!!! maksudku ada apa kau menelpon ku …? ” panic junho
dan sedikit berteriak
“hanya belum bisa tidur saja … tapi memang sebaiknya kita
segera tidur … “
“Emh .. ne … apa kau tida bisa tidur memikirkan besok ?!”
Tanya junho penasaran
“mungkin … sudahlah lanjutkan tidurmu … sampai ketemu besok
!”
“ne “ sambungan telpon itu terputus sungguh percakapan yang
sangat tidak berarti dan tidak penting memang .
“dia bilang lanjutkan tidurmu ? sampai ketemu besok ? dia
pikir besok kami akan berkencang apa ?!
basok menikah bisa sesantai itu ” ujar junho kesal dan meleparkan ponselnya
keatas meja lalu dengan segera masuk kedalam selimut dan memaksakan diri untuk
tidur
The day
Acara pernikahan junho dan nichkhun di langsungkan dengan
mewah namun hanya di hadiri beberapa orang penting saja bagi nichkhun dan
ayahnya dan juga orang2 penting yang berhubungan dengan ayah dan ibu junho
serta keluarga dekat kedua belah pihak. Pernikahan itu juga di langsungkan di
sebuah hotel mewah dan bukan di gereja karena merupakan pernikahan modern
Suarara tepuk tangan terdnegar membahana di ruangan yang
cukup luas itu saat junho dan nichkhun sudah menenda tangani surat pernikahan
mereka . senyum juga terukir dengan
sangat indah di bibir orang tua mereka masing. Sedangkan nichkhun tersnyum
manis berbanding terbalik dengan junho yang tersenyum paksa terlihat begitu
canggung
Para undangan sekarang tengah menikmati Susana pesta
beberapa rekan bisnis nichkhun memberi selamat pada mereka dan juga mengobrol
sedikit dengan nichkhun hanya saja junho merasa tidak nyaman dengan itu semua
dia hanya sesekali tersenyum dan lebih banyak menghindar minum sendirian di
sudut ruangan karena tidak ada sutupun teman junho yang di undang kesana junho
hanya melihat semua tamu yang hadir adalah orang asing baginya. Setelah acara
selesai junho dan nichkhun menginap di salah satu kamar hotel itu sedangkan
kedua orang tua mereka kembali pulang ke rumah masing2
In junnick room
“apa kau mau mandi sekarang ?!” nichkhun yang baru saja
keluar dari kamar mandi dengan piyama lengkap bertanya pada junho yang tengah
duduk di samping jendela dan memandang lampu kerlap kerlip di tengah kota.
Nichkhun yang masih mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil berjalan
mendekati junho dan duduk di sampingnya
“junho ?!” panggil nichkhun pada junho yang masih memandang
keluar jendela
“ne ?!” Tanya junho meminta pengulangan dan beralih
memandang nichkhun saat ini
“kau mau mandi sekarang ?! “ ulang nichkhun pada junho yang
terlihat tidak ngeh dengan apa yang dia katakan,
“oh … ne …” jawab junho singkat dan berjalan kearah kamar
mandi , nichkhun yang melihat junho dengan sikap aneh itu hanya bisa terdiam
bingung hingga dia menghilang di balik pintu kamar mandi. mata nichkhun tanpa
sengaja melihat gelas yang berisi wine hanya kurang dari seperempatnya itu di
dekat kursi yang junho duduki tadi , nichkhun mengambil gelas itu dan mencium
aroma wine yang junho minum. Dia lalu mengambil botol wine yang juga berada
tidak jauh dari tempat dia mengambil gelas tadi , nichkhun mencoba untuk
menuangkan wine kedalam gelas tapi apa yang dia dapati botol itu kosong
“mwo ? dia meminum semuanya ?! dia pikir ini arak apa ?
menghabiskan satu botol dalam sekejap “ gumam nichkhun dan memperhatiakn botol
kosong itu
Sementara di kamar mandi
Junho berdiri d bawah guyuran air shower membasahi seluruh
tubuhnya , bebeapa menit berlalu tapi junho masih saja tetap berdiam diri di
bawah shower . junho membayangkan kejadian tadi d acara pernikahan mereka .
mendengar cara nichkhun menyapa dan berbicara dengan rekan bisnisnya , bahasa
tubuh nichkhun cara berjalan dan juga caranya berdiri sungguh tertata dan
terkonsep rapi . nichkhun yang terlihat begitu berwibawa membuat junho merasa
tidak cocok dengan itu semuanya . junho mendongakan kepalanya membuat air
shower itu malah memabasahi wajahnya dengan deras perlahan junho merasakan jika
kapalanya semakin berat hingga dia kembali menunduk . setelah dia merasa
perasaannya lebih baik ahirnya junho segera menutaskan acara mandinya dan
keluar dari kamar manid itu setelah dia juga mengenakan bajunya di dalam kamar
mandi
Begitu junho keluar dari kamar dia sudah di suguhkan
pemandangan sensual di depannya , nichkhun yang duduk di pinggir kasur dengan
menaikan kaki kanannya di atas kaki kiri dengan satu tangan yang di letakan di
kasur menyangga tubuhnya dan satu tangan lagi memegang gelas wine , dengan
busana berwarna putih yang terlihat sedikit tipis itu membuatnya semakin
terlihat seksi
“kau menghabiskan satu botol wine saat aku mandi ?!” Tanya
nichkhun meminum winenya dengan pose yang masih tidak berubah
“ne “ jawab junho singkat. Junho berjalan sempoyongan kearah
kasur dan berbaring di bagian kanan kasur king size itu
“kau mabuk ?!” Tanya nichkhun berbalik memandang junho yang berbaring
dan menutup matanya
“anii … hanya saja aku merasa sedikit pusing “ ujar junho
masih dengan menutup mata
“bagaimana kau tidak pusing minum sebanyak itu ..” gumam
nichkhun dan berdiri meletakan gelasnya di meja dan berjalan ke kasru berbaring
di samping junho “ tidurlah” cap nichkhun lembut pada junho dan kemudian
mematikan lampu
5 menit
17 menit
20 menit
29 menit
Lampu telah dimatikan tapi tetap saja baik nichkhun ataupun
junho tidak bisa tidur . nichkhun membolak balikan tubuhnya tidak nyaman membuat
kasur itu ikut bergoyang sesuai dengan gerakan tubuhnya dan mengganggu junho
yang sudah hampir terlelap
“junho apa kau sudah tidur ?!” Tanya nichkhun membalikan
badannya dan memandang punggung junho yang berbaring membelakanginya
“sudah “ jawab junho sekenanya
“jika sudah tidur kenapa bisa menjawab pertanyaan ku ?!”
Tanya nichkhun mulai kesal dengan tingkah junho yang ada-ada aja
“kau tahu kan jika aku menjawab berarti aku belum tidur jadi
kenapa ?! kau tidak bisa tidur ?! apa kau itu selalu insomia ?! kemarin malam
tidak bisa tidur dan sekarang juga tidak bisa tidur ?!” Tanya junho masih
enggan berbalik memandang nichkhun yang ada di belakangnya
“sejak mengenalmu aku tidak bisa tidur “ jawab nichkhun
terdengar merayu dan gombal tapi sebenarnya apa yang dia katakan itu adalah
benar
Junho berbalik memandang nichkhun dan menempatkan tanganya
di bawah bantal yang dia tiduri “apa aku ini mengganggu tidurmu ?!” nichkhun
menggelengkan kepalanya cepat.
Beberapa menit suasana kembali hening junho dan nichkhun
hanya saling memandang dalam gelapnya kamar itu , hanya di terangi sebuah lampu
tidur yang remang hingga mereka bisa saling memandang
Nichkhun memperhatikan satu persatu bagian wajah junho dari
matanya yang terlihat kecil , hidungnya yang juga mancung seperti dirinya .
memperhatikan guratan wajah junho dan berahir di bibir junho yang lebih tebal
darinya. Entah mengapa nichkhun teringat dengan kejadian tempo hari saat junho
dengan tiba2 menciumnya di dalam mobil mangingat kepiawaian junho menciumnya
Junho yang merasa jika nichkhun memperhatikannya
memberanikan diri untuk bertanya “waeyo ?!” Tanya junho membuka suara dalam
keheningan malam itu di kamar pengantin junnick
Nichkhun mendekatkan dirinya kearah junho, dia menempatkan
telapak tangannya di samping kanan dan kiri wajah junho yang dengan refleks
saat nichkhun bangun menggerakan badannya untuk berbaring terlentang, sekarang
tangan nichkhun ada di sampng kana dan kiri kepala junho sedangkan tubuhnya
masih ada di atas kasur (gak nindih junho) perlahan nichkhun mendekatkan
wajahnya kearah wajah junho dan menyatukan bibir mereka , nichkhun melumat
bibir bawah junho dan junho melumat bibir atas nichkhun mereka melakukannya
berkali2 hingga sekarang tangan junho sudah dengan agresif meraba2 punggung
nichkhun dari balik pakaiannya sedangkan nichkhun sibuk membuka kancing baju
junho saat ini .
“emmmphhh… ahh … “ nichkhun mendesah di sela ciuman panas
mereka begitupun dengan junho , junho mengangakat tubuhnya sedikit dari kasur
saat nichkhun membuka piama bagian atasnya dan membuang baju tak berdosa tadi
kesembarangan arah . ciuman mereka semakin panas saat ini lidah nichkhun mulia
menjilati bibir junho dengan nakal sedangkan junho memanfaatkannya dengan
segera meraup lidah nichkhun menggigitnya kecil dan mengulum lidanya itu. Mereka
berdua sama2 agresif dan terlihat berpengalaman dalam hal ini karena tidak ada
satupun dari mereka yang kehabisan gaya untuk mengimbangi lawan bermainnya ataupun
bertindak pasif selama pergulatan berlangsung
Junho meremas bokong nichkhun dengan kuat lalu melorotkan
celana tidurnya itu hingga terlepas , membuat tautan bibir mereka sejenak
terlepas
“aahhhh … uhhh …. Enghhh …. “ desah junho saat nichkhun
mejelajahi leher dan juga pundaknya , nichkhun menjilat dan juga mengisap beberapa
bagian leher dan juga bahu junho membuat junho mendesah , walau junho tengah di
majakan oleh lidah nichkhun tapi dia juga tidak lupa dengan kewajibannya .
junho juga mulai meraba2 paha bagian dalam nichkhun dengan garakan yang
merangsang sesuatu yang ada di bagian selatan tubuh mereka berdua menegang .
“uhhhng….mmmm-ahhh …. “ nichkhun mendesah nikmat saat tangan
junho mulai meraba selangkangannya , junho menarik nichkhun untuk menindih
tubuhnya saat ini menggesekan juniornya yang masih terbungkus celana tidur
dengan junior nichkhun yang sudah terbebas dan mengeras.
“buka celanamu “ titah nichkhun menghentikan aktifitasnya ,
junho mengangkat tubuhnya mempermudah nichkhun untuk meloloskan celana tidurnya
itu , setelah itu nichkhun membuka bajunya sendiri masih dengan posisi yang ada
di atas junho .
Nichkhun kembali menindih tubuh junho setelah mereka berdua
dalam keadaan naked sekarang . nichkhun menjilat telinga kanan junho mulai
meraba2 dadanya membuat bahu kirinya ada di depan wajah junho , sedangkan junho
juga tidak pernah tinggal diam melihat bahu nichkhun yang menganggur di depan
wajahnya segera dia bermain dengan bahu nichkhun itu memberikan banyak kiss
mark disana kedua tangan junho ada di bagian kanan dan kiri pinggang nichkhun
menaik turunkan tubuh nichkhun agar junior mereka bergesekan ….. membuat junior
mereka berdua sudah sangat menegang
“awwhh …. “ nichkhun terkaget saat junho dengan sangat tiba2 membalikan keadaan
mereka hingga saat ini junho yang menindihnya , junho mencimuni dan mejilat
nichkhun dari mulai bahu kanannya terus bergerak dengan lincah mengarah ke
lehernya masih dengan menghujni nichkhun dengan ciuman bibirnya naik keatas
dagu nichkhun dan juga melakukan hal yang sama berlanjut pada ahirnya tetap
berahir di bibir namja itu . junho melumat dengan penuh gairah bibir nichkhun
yang juga membelasanya dengan sama agresif , junho memasukan lidahnyakedalam
mulut nichkhun yang terbuka dengan sendirinya untuk mengecap rasa di dalam
sana, dengan perlakuan junho itu nichkhun tidak tinggal diam dia menyedot lidah
junho dan mengajaknya bermain dengan lidahnya sendiri membuat permaian mereka
semakin panas . saliva mereka yang telah bercampur sedikit membasahi kulit di
sekitar bibir mereka berdua yang keluar melalui sudut2 bibir . junho menggigit
lembut lidah nichkhun dan menariknya untuk keluar dari sarang membuat junho
juga bisa menghisap lidah nichkhun dengan leluasa , setelah merasa cukup puasa
dengan permainan lidah mereka junho mulai menjeljahi pipi kiri nichkhun
menjilat dan menciumnya di berbagai titik berjalan ke telinga kanannya
memainkan lidahnya menggelitik kulit belakang telinga nichkhun membuatnya
mendesah seraya menjambak halus rambut bagian belakangnya , junho kembali
berpindah tempat ke telinga kanan nichkhun dengan tanpa melepaskan ciumannya
dia tetap mejilat dan menciumi seluruh permukaan wajah nichkhun , saat junho
menjamah bagian kiri makan nichkhun akan menolehkan wajahnya kearah kanan dan
bagitu sebaliknya saat junho menjamah bagian kanan maka dia akan menoleh kearah
kiri untuk memerikan ruang yang bebas bagi junho ,
“aargggghhttt …. Ahhhhh …..heeuuummmmmppphhh ….” Nichkhun mendesah
nikmat dengan terus mebolak balikan wajahnya sesuai dengan gerakan junho yang
terus berpindah dari kiri ke kanan dan kanan ke kiri sementara tangan kanan
nichkhun masih mengacak2 rambut junho yang memang sudah tidak berbentuk itu
sedangkan tangan kirinya mulai meraba2 dada bidang junho sesekali nichkhun
meluiukan tubuhnya ke atas saat junho menangkat titik sensitifnya . kaki
nichkhun juga tidak bisa diam ikut berekspresi akan kenikmatan yang tengah dia
jalani nichkhun mengaitkan kaki kanannya di pinggang junho yang tengha
menindihnya sedangkan kaki kirinya dia gunakan untuk menjadi tumpuan di kasur
agar dia bisa sedikit bergerak keatas dan kebawah agar juniornya bergesekan
dengan junior junho …. Dan ….
Dan …
Ahirnya tbc dulu …. Next part adalah bagaimana mereka
menentukan pembagian peran mereka dalam bisnis pribadi mereka ini gimana caranya yah ...cara apa yang mereka tempuh untuk menentukan hal itu … huhuh
hahahaha uhauhauahuahauahhhh …. Tolong
di komentar yah …. ^_~
Ishhhh...kebiasaan si author cut dibagian yg serunya...*lempar handphone ke author*
ReplyDeletehadoohhhhh..thorrrr..lg tinggi ni.,maen dicut..ga lucu ni mimpi gw tar malem jg cm setengah...
Penasaran...gmn cara mrk membahas soal seme-uke..pasti lucu...
Cepetan thor..diupdate...pleaseeee...*gelendotan dikaki author*
ihh...lucu bgt sih tingkahnya junho...klo d hadapn ma ortu...yahh...author knpa harur tbc knpa ga d lanjutin...lanutin donk yg cepet hehe...:)
ReplyDeletespeechless !! yan jelas dilanjut un
ReplyDeletethor knp dcut terus sih???? fanficknya keren2 thor, tolong lanjutin yah,
ReplyDeletewooouuuw.....cepet bgt....NC x abies......
ReplyDeleteauthor... jebal jangan dicut terus.. TT TT
ReplyDeletekakak author bisa aja bikin hottest gak bisa tidur nyenyak, lanjut kak..
ReplyDeletelove in art nya juga jangan lupa kak..
keep fighting...!!
Dah lama ga comment chingu. Wah junho ma nick oppa dah nikah. Junho oppa gentelman banget. Wah lagi seru ko TBC! Lanjut chingu
ReplyDeleteSUMPAH BAHAGIA LONCAT - LONCAT DI ATAS KASUR
ReplyDeleteAuthor udah ngepost ff nya
Mohon Part nya Di banyakin ya thor
aku pembaca ff setiamu
hampir tiap hari gue cek author udah post lanjutin ff nya :D
pokok nya lanjut lah author :)
>>>author suka ngerjain reader nih >.< brentix pas puncak..lanjuut thoor<<<
ReplyDelete