Nov 30, 2012

ff 2pm junho nichkhun ... you are half of me 5


You are half of me
By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chapters : 5






Nichkhun menaiki anak tangga dengan perlahan seraya memperhatikan seluruh sekolah yang memiliki taman hijau yang cukup luas itu , kaki nichkhun menaiki satu persatu anak tangga dengan senyum yang juga terukir di bibirnya dia merasa sangat rindu masa sekolahnya dulu
Ahirnya anak tangga terahir sudah nichkhun pijak dia lalu mengarahkan pandangan matanya mencari dimana junho berada tapi apa yang nichkhun dapati , nichkhun tersenyum pahit melihat junho yang tengah duduk di tempok rendah yang ada di pinggir bangunan dengan posisi yang sangat baik. Junho duduk di tembok itu dengan seorang yeoja yang berdiri di depannya , tangan junho berada di telinga yeoja itu seolah tengah mengaitkan rambut panjangnya yang tergerai itu di belakang telinga kanannya sedangkan mulut junho ada di telinga kiri yeoja itu seolah tengah berbisik sesuatu yang menyenangkan atau mungkin lucu karena nichkhun bisa melihat wajah junho yang berbinar dari kejauhan

“hah … lee junho “ geram nichkhun dengan nada pelan yang penuh dengan penekanan , tangan nichkhun terkapal dengan kuat saat ini , dada nichkhun naik turun dengan cepat dan wajahnya memerah saat dia menggigit bibir bawahnya menahan amarah

Nichkhun terus saja berdiri tidak bergeming sedikitpun melihat junho yang masih saja berdekatan dengan sang yeoja hingga ahirnya yeoja itu menjauhkan tubuhnya dari junho dan kemudian dia meninggalkan junho sendirian. Junho tersenyum ringan seraya melempakan apel yang tengah dia pegang keatas berkali2 dan kemudian dia tangkap lagi dengan tangannya hingga apel itu jatuh ke lantai karena mata junho dengan tidak sengaja melihat nichkhun yang berdiri di depan tangga memandangnya dengan tajam
“nichkhun “ gumam junho segera melompat dari tembok yang dia duduki dan berjalan untuk mendekati nichkhun tapi nichkhun malah berbalik dan segera turun dari lantai dua itu
“nichkhun-ah !!” pangil junho mencoba mengejar nichkhun yang berjalan dengan sangat tergesa-gesa menuruni tangga , junho yang tidak akan pernah kehabisan akal langsung saja loncat dari bagian pegangan tangga membuatnya bisa menghemat lima sampai enam langkah di bandingkan dengan menuruni tangga dengan satu persatu
“nichkhun-ah … kenapa kau ada di sini ?!” junho berlari dan mengahalangi nichkhun yang sudah berada tidak jauh dari pintu keluar dengan badannya
“apa kau kaget karena aku ada di sini ?!” Tanya nichkhun dengan nada yang cukup di tekan tapi junho tidak menyadari perubahan suara nichkhun dan malah mnganggukan kepalanya dengan polos membuat nichkhun berdecih
“tch … sekarang lebih baik kau masuk saja kekelas mu karena kau dengar sudah bel masuk “ ucap nichkhun tajam nan dingin dan menyingkirkan junho yang menghalangi jalannya tapi junho tidak mau begerak sebelum dia mendapatkan apa yang dia inginkan , mengetahui apa alasan nichkhun ada di sana
“tapi kau harus mengatakan dulu kenapa kau ada di sini ?!” nichkhun mengehela nafas dalam dan kemudian memandang junho
“karena aku di panggil kepela sekolah untuk mendengar tuntutannya terhadap semua kenakalan mu … kau puas ?!!!” nichkhun menyingkirkan junho dari hadapannya dengan mendorong junho ke samping kanan setelah itu dia segera berjalan keluar dari sekolah itu
“dia kenapa ? apa yang di katakan kepala sekolah padanya sampai marah seperti itu ?!” junho malah bertanya pada diri sendiri dengan begonya seraya memperhatikan nichkhun yang berjalan semakin jauh dari sekolah


In home


Junho duduk di meja makan dengan wajah yang di tekuk berlipat2 sesekali junho memandang jam hitam yang tepasang di dinding rumah itu, junho memegang perutnya yang terdengar berbunyi
“akh !!! nichkhun ,,, aku lapar “ ucap junho dengan memegangi perutnya yang mulai keroncongan , junho duduk dengan membungkukan badannya dengan kepala yang di tumpukan di meja


Tit tit tit tit tit tit


Junho langsung berdiri saat dia mendengar suara pintu di buka yang ternyata adalah nichkhun yang datang tepat seperti apa yang dia harapkan
“kau pulang di rumah tidak ada makanan ?!” junho bicara dengan manjanya pada nichkhun saat mereka berpapasan di ruang tengah rumah mereka itu. Mungkin junho memang sudah kebiasaan bersikap manja saat dia rumah seperti apa yang dia lakukan di depan ibunya
“apa kau anak kecil ? apa kau tidak bisa beli makanan sendiri ?! AKU LELAH !!!” junho langsung memegang dadanya kaget saat nichkhun berteriak padanya marah. dia mengerjapkan matanya berulang-ulang dengan wajah bingung setelah sempat membulatkan matanya lebar2
“yach … kau kenapa ?! apa ada masalah ? atau kepala sekolah baru itu mengatakan sesuatu yang membuatmu marah ?!” Tanya junho dengan nada yang lembut dan memegang bahu nickhun, kenapa juga junho itu punya dua kepribadian terkadang dia manja dan terkadang dewasa
Nichkhun menggerakan bahunya kasar agar tangan .junho terlepas dari bahunya “kepala sekolah ?!! kau yang membuatku marah !” ujar nichkhun lagi dengan masih emosi walau dia tidak berteriak lagi , nichkhun berjalan meninggalkan junho menunju kamar mereka dengan wajah yang masih saja di tekuk berlipat-lipat
“marah padaku ?! tidak mungkin marah hanya karena aku minta makan bukan ?!” Tanya junho pada dirinya dan ahirnya dia mengikuti nichkhun pergi ke kamarnya


In junnick room

Begitu masuk kedalam kamar nichkhun langsung saja menuju kamar mandi mungkin karena marahnya sudah sampai ke ubun2 maka dia butuh berendam dalam air dingin saat ini agar tubuhnya dingin dan rileks kembali, sedangkan junho yang baru saja sampai ke kamar mereka memutuskan untuk duduk dengan nyaman di pinggiran kasur menunggu nichkhun untuk menyelesaikan mandinya


10 menit
15 menit
25 menit
30 menit

Ahirnya nichkhun keluar juga dari kamar mandi dengan kimono mandinya yang berwarna putih,nichkhun yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan kimono pendek yang menampakan kaki putihnya yang begitu mulus dengan bagian dada yang terbuka dengan agak lebar dengan tangan yang memegang handuk putih kecil juga yang dia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah membuat rambutnya itu acak2kan namun begitu seksi apalagi di lihat mata junho yang sejak tadi tidak berkedip
Nichkhun berjalan mengambil satu stel pakaian dari lemarinya dan kemudian hendak masuk lagi ke kamar mandi tapi junho yang baru saja sadar dari alam bawah tanah itu (?) langsung saja melompat dari kasur dan mengahalangi nichkhun yang sudah membuka pintu kamar mandi dengan menarik tangannya
“akh … wae ?!” Tanya nichkhun dengan kesalnya saat junho menarik tangannya paksa membuat dia berbalik berhadapan dengan junho yang berjarak dekat dengannya
“kau kenapa marah padaku ?!” Tanya junho dengan memperhatikan wajah nichkhun yang terlihat begitu segar , junho bisa merasakan jika tangan nichkhun yang tengah dia pegang begitu dingin saat ini mungkin karena sejak tadi dia berendam dengan air dingin di malam hari
“aku … lupakan saja … aku mau berpakaian dingin sekali “ jawab nichkhun asal dan hendak masuk lagi kedalam kamar mandi tapi junho juga tetap tidak mau melepaskan nichkhun hingga dia tidak bisa pergi dari hadapan junho
“yach kau itu sebenarnya kenapa ? kenapa sejak di sekolah marah padaku ? kenapa saat aku memanggilmu kau malah pergi ? kenapa kau berdiri saja di depan tangga dan bukan mendekatiku atau memang…. gilku ?!” junho teringat akan satu hal asal mula nichkhun marah padanya , saat di lantai dua sekolah. Junho baru sadar jika mungkin nichkhun melihatnya bersama dengan yeoja di sana
“yach… kau marah padaku karena aku bersama yeoja saat di sekolah ?!” Tanya junho mulai tersenyum nakal dan semakin mendekat pada nichkhun
“mwo ?!” nichkhun hanya memandang junho remeh dan mengalihkan pandangan matanya setelah itu, untuk menutupi alasan dirinya marah yang jelas sekarang mungkin di ketahui junho
Junho memeluk kedua bahu nichkhun dengan hangat membuat nichkhun berontak “yach lepaskan !” titah nichkhun pada junho dengan menggerakan bahunya tidak nyaman dengan harapan junho akan melepaskan pelukannya
“apa kau cemburu padanya … ?!” Tanya junho lagi dan sekarang nichkhun menyingkirkan kedua tangan junho dengan tangannya
“anii … aku marah Karena aku merasa jika kau sama sekali tidak menghargaiku … kita sudah menikah dan kau … kenapa kau masih saja bermes- … ” nichkhun terdiam sejenak dan menggelengkan kepalanya “…ani… .berdekatan dengan orang lain ?! aku tidak menghargaiku kau tahu ?!” tanya nichkhun dengan nada jengkel dan memandang junho dengan penuh emosi
“kau mengatakan jika kita sudah menikah tapi apa yang terjadi ?! kenapa kita tidak melakukan apapun setelah kita tinggal bersama bahkan saat kita juga tidur satu ranjang ?! dan lagi jika kita sudah menikah kenapa kau harus kembali kedalam kamar mandi untuk berpakaian ?! kenapa tidak berpakaian di depanku ?!” Tanya junho dengan nada yang dingin yang malah membuat nichkhun merasa jika junho itu sangat menyebalkan
“MWO ?!! jadi kau bermesraan dengan yeoja itu dengan alasan ini ?! kau melakukan itu karena alasan ini ?! kau benar2 gila … kita bahkan belum satu bulan menikah … dan kau sudah bersikap seperti ini !!! ” nichkhun bicara dengan tanpa jeda memandang junho penuh amarah ,wajah yang memerah padam dengan dada yang naik turun dengan cepat di tambah lagi dengan kepalan tangannya yang begitu kuat hingga menampakan semburat biru ke hijauan yang tercetak di kulit putihnya
Junho hanya bisa memandang mata nichkhun yang tajam dengan tersenyum kecil “lalu ? “ Tanya junho santai memanas-manasi nichkhun
“tch ….kau …” nichkhun mengatur nafasnya yang sudah terengah-engah menahan agar dirinya tidak meledak ataupun menitikan air mata karena tak kuasa menahan luapan emosinya saat ini.walau demikian mata nichkhun sudah terlihat memerah dengan nafas yang semakin memburu nichkhun tidak dapat mengatakan kata apapun lagi saat ini

Tanpa nichkhun duga sebelumnya junho dengan tiba mendekatkan wajahnya, menekan bibir nichkhun dengan bibirnya sendiri yang membuat nichkhun mendorong tubuh junho dengan kuat dan kasar mencoba untuk membuat junho melepaskan bibirnya “eummphh !!” teriak nichkhun tertahan masih dengan mencoba melepaskan diri dari junho.
Junho tidak menyerah begitu saja dan masih tidak bergeming dari posisinya walau dia sempat mundur satu dua langkah ke belakang tapi ahirnya dia kembali lagi pada posisi semula, tangan junho sekarang menyingkap bagian bawah kimono mandi yang di pakai nichkhun dan meraba2 paha nichkhun menggerayanginya dengan bagitu nakal, nichkhun menepis tangan junho yang menggeranyangi tubuhnya dan memalingkan wajahnya dari junho dengan kasar “lepaskan aku !!! “ teriak nichkhun kesal
“kenapa aku harus melepaskan mu ?!” Tanya junho menantang nichkhun , nichkhun mendorong junho sekuat tenaga dan berjalan hendak keluar dari kamar itu tapi junho menarik nichkhun kembali masuk kedalam pelukannya dari belakang , (junho meluk nichkhun dari belakang)
“lepasakan aku !!! aku tidak mau !!!” nichkhun mencoba melepaskan lagi dirinya dari pelukan junho , tapi junho malah dengan kilat membuka kimono mandi nichkhun dari bagian atasnya melepaskan tali kimono itu membuat nichkhun polos di depannya
“APA YANG KAU LAKUKAN ??? LEPASKAN AKU !!!!” nichkhun berteriak histeris di depan wajah junho dan memuluknya dengan emosi yang sudah tidak dapat dia tahan lagi , junho sudah gila , itulah yang ada di dalam pikiran nichkhun saat ini . mulai dari berpelukan dengan yeoja dan sekarang dia seolah ingin memperkosa dirinya
“kenapa aku harus melepaskan mu ? bukankah kita sudah menikah ?! “ Tanya junho mengulang lagi , yang junho tanyakan hanya seolah menyangsikan keabsahan pernikahan mereka saja
“KAU SUDAH GILA !!!” teriak nichkhun lagi mencoba memukul junho namun memang jika dalam keadaan emosi siapa saja mungkin bisa menjadi lemah dan tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar dan malah menjadi salah saat melakukan sesuatu . sama halnya dengan nichkhun saat ini karena dia yang begitu marah emosi dan kecewa di tambah lagi keterkagetannya dengan apa yang junho lakukan membuat perlawanan nichkhun sama sekali tidak berarti bagi junho
“AAKHHH !!!” pekik nichkhun saat junho mendorongnya dengan kasar ke atas kasur mereka , junho mengkikat kedua tangan nichkhun dengan tali kimono tadi lali mengikatkan ujung tali yang lainnya pada bagian atas kasur “apa yang kau lakukan padaku ?! kau kenapa ?! benar gila eoh ?!” Tanya nichkhun lagi dalam posisi yang sekarang berbahaya. Nichkhun berbaring terlentang dengan tangan yang di ikat
Bukan menjawab pertanyaan nichkhun junho malah memulai aksinya dengan menciumi seluruh tubuh nichkhun , mejilatnya dan juga menghisap di bagian2 tertentu yang membuat nichkhun sedikit mengerang “enghh….aku tidak…aku tidak mau ….” Ucap nichkhun menggelengkan kepalanya ke kanan dan kekiri dengan cepat mengisyaratkan dia tidak ingin junho melakukan itu padanya
“junho jangan …  “ pinta nichkhun memelas saat junho mulai mejelejahi tubuhnya, junho mengarahkan tangannya di dada nichkhun mencoba memainkan tonjolan kecil di sana sedangkan tonjolan kecil yang lainnya entah sejak kapan sudah ada di dalam mulutnya
“emmphh ….ahhkk ….hentikan “ nichkhun masih saja menolak apa yang junho lakukan padanya walau ternyata tubuhnya berkata lain saat ini , dia memejamkan matanya dan bicara dengan nada yang sedikit mendesah tanpa dia sadari

 Dan ahirnya kejadian itu terjadi … yah kalian tahulah apa itu … aku sekarang kena banyak kritik dengan adegan sensored dan lagi saya lagi gak ada mood buat yadong saat ini maka dari itu kita lewatkan saja adegan yang mungkin di tunggu-tunggu ini oleh sebagian orang entah yang mana itu orangnya …. #celingak celinguk liat muka readers atu-atu



Nichkhun berbaring membelakangi junho dengan tangan yang dia letakan di bawah bantal dan satu tangan lainnya dia gunakan untuk memegangi selimut yang menutupi tubuhnya, sejak prosesi mereka berahir beberapa menit yang lalu nichkhun sama sekali tidak bersuara hanya diam saja tidak mau berkata apapun juga. Yah walau saat prosesipun dia hanya mendesah dan mengatakan “jangan” walau pada ahirnya terjadi juga

“khunie … kau masih marah padaku ?!” junho bertanya dengan mencoba memandang wajah nichkhun yang membelakanginya hingga membuat kepalanya sedikit terangkat dari bantal
“sebenarnya … kenapa kau marah kita kan memang sudah menikah … inikan wajar !” ungkap junho lagi untuk yang ke sekian kalinya membuat nichkhun ahirnya berbalik menghadap junho dan duduk di kasur
“ne … kita sudah menikah … ini wajar ?! geurae …… tapi … kenapa kau malah memperkosaku dan bukan biacara baik2 padaku ?!” tanya nichkhun dengan nada yang masih terdengar emosi
Junho juga ikutan bangun dan duduk di kasur di hadapan nichkhun “aish … kita sudah menikah dan tidak ada yang bisa di kategorikan memperkosamu … lagi pula apa kau tidak ingat saat kita melakukan ini dengan sebuah pembicaraan … sama sekali tidak berujung dan kita malah bertengkar iya ‘kan ?!” kilah junho yang memang benar membuat nichkhun sempat berpikir tentang apa yang akan dia katakan lagi untuk membalas perkataan junho
“mungkin ini memang adalah hak dan kewajibanku melakukannya dengan mu … hanya saja … “ nichkhun terdiam dan menunduk “kau … kenapa walau sudah menikah denganku … kau berpelukan dengan orang lain … apa kau tidak ingat jika kau sudah menikah … ?!”
“ohh … jadi kau marah kerena itu … kau cemburu … aku kira kau marah karena aku memaksamu …” junho mengelus dada bersyukur dan menghela nafas lega malah membuat nichkhun semakin sakit hati
“sudahlah .. aku tidak mau mendengar kau bicara lagi aku mau tidur !!” nichkhun menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya dan berbaring kembali membelakangi junho .
“nichkhun dengarkan aku … aku bisa jelaskan semuanya padamu …” ujar junho dengan nada yang begitu di buat lembut tapi nichkhun malah menutup matanya rapat dan mengeratkan pegangannya pada selimut yang kini menutupi tubuhnya lagi
“yeoja itu … suzy …” nichkhun memejamkan matanya semakin kuat saat junho menyebut nama yeoja yang ada bersama dengannya siang tadi “aku tidak berpelukan dengannya … saat itu dia mengatakan padaku jika dia menyukaiku … dan aku berbisik … mengatakan padanya jika aku sudah bersama dengan orang lain …. Aku tidak bisa menolaknya dengan kasar karena dia adalah adik dari sahabat baikku chansung … lagi pula suzy adalah gadis yang baik …” nichkhun menghembuskan nafasnya melalui mulut saat mendengar kalimat terahir junho , ayolah junho walau itu benar sekalipun dia tidak perlu memuji orang lain di depan pasangannya bukan ?!
“jangan marah lagi padaku … “ pinta junho dengan memelas dan kembali mengangkat kepalanya untuk melihat wajah nichkhun yang sudah memejamkan mata masih dengan membelakanginya “aku mohon maafkan aku … jangan marah … aku bersumpah aku tidak punya hubungan dengan siapapun di luar sana … aku hanya bersamamu saja … aku bersungguh-sungguh … “ junho berdecak frustasi saat dia melihat nichkhun tidak mau membuka mata ataupun menjawab apa yang dia katakan saat ini “apa kau sudah tidur ?!” Tanya junho mencoba berbasa basi dan hanya keheningan yang dia dapatkan , ahirnya junho memutuskan untuk memeluk nichkhun dari belakang saat mereka masih berbaring dengan nichkhun yang memebelakanginya “selamat malam nichkhun “ ucap junho terdengar manis dan tidak berdosa . junho tersenyum kecil saat dia tidak merasakan perlawanan dari nichkhun walau dia yakin saat ini nichkhun masih belum tidur



In the morning


Nichkhun membuka lemari es dan mengambil botol air mineral yang ada di dalamnya kemudian dia meneguk air dalam botol itu tanpa menuangkannya ke dalam gelas . nichkhun kembali membuka lemari es dan melihat-lihat isi lemari es dua pintu itu untuk mendapatkan bahan makanan yang tepat untuknya membuat sarapan pagi ini . ahirnya pelihan nichkhun jatuh pada telur dan beberapa sayuran hijau dia mengambil bahan-bahan makanan itu dan membawanya ke meja makan melatakannya di sana untuk kemudian mengambil peralata masak , yah pisau mangkuk dan sebagainya namun belum sempat nichkhun beranjak untuk mengambil perlatan itu dia tertarik pada satu benda yang tidak sengaja tertindih daun bawang
“mp3 player …” gumam nichkhun mengambil benda itu dari sela-sela daun bawang yang menindihnya “mungkin ini milik junho … tapi kenapa masih menggunakan ini ?!” Tanya nichkhun bingung saat dia melihat benda itu ada di meja makan karena penasaran nichkhun ahirnya memakai headshetnya dan memutar lagu apa yang tengah di dengarkan junho beberapa detik nichkhun menunggu tapi tidak ada suara yang keluar dari sana membuat dia sempat berpikir benda itu rusak
“latihan saja dulu … ini sangat baik untuk merekam suara …”
Nichkhun berdecih saat mendengar suara yang keluar dari beda itu malah suara junho yang mengatakan dia ingin latihan “apa dia akan latihan menyanyi dan merekamnya ?! sungguh kekanakan “ gumam nichkhun tidak suka tapi anehnya dia tidak melepaskan benda itu dari telinganya walau dia berkata tidak suka
“nichkhun-ah … sengil chukae … aku tidak tahu harus melakukan apa untukmu … hanya saja selamat ulang tahun … ehem … aku ingin mengatakan sesuatu padamu … aku … aku mencintaimu … aku mencintaimu nichkhun-ah … “ nichkhun menjatuhkan mp3 player yang dia pegang hingga membentur meja makan untung saja benda itu tidak mudah rusak hingga suaranya masih terdengar jelas , setelah beberapa detik ahirnya nichkhun tersenyum geli karena mendengar pernyataan cinta dari suaminya sendiri
“hari ini kau ulang tahun tapi aku tidak punya kado yang mewah dan mahal untukmu … tapi jangan khawatir … aku ada sesusatu juga yang ingin aku berikan … aku … aku ingin memberikan diriku untukmu … “ nichkhun memandang kearah tangga berharap junho datang saat dia mendengat kalimat demi kalimat yang junho ucapkan itu tapi sayangnya junho tidak kunjung turun juga
“mulai saat ini aku adalah milikmu … itulah hadiah dariku … aku harap kau tidak kecewa …” nichkhun menarik kursi yang ada di depannya dan duduk di sana masih dengan menunggu kelanjutan pernyataan tidak langsung junho padanya
“AAAARRRRRGGGGGGHHHHHH………….”
“ommo !” nichkhun sampai terjengkat kaget saat tiba2 junho berteriak di dalam rekaman itu , membuat nichkhun mengelus dadanya sendiri
“yach junho-ah … untuk apa kau melakukan ini ?! eoh ? memalukan kau mau di tertawakan ?! lihatlah bulu kudukmu sendiri saja sampai berdiri apalagi jika nichkhun mendengar hal mengelikan ini ?!… apa susahnya kau meminta uang pada ibumu dan belikan dia kado … kenapa harus berkata macam2 seperti itu ?! sungguh menggelikan … errghh …. Lagipula nichkhun ulang tahun minggu depan kenapa bingung dari saat ini … ? hapus saja … matikan dulu … mata ? bagaimana caranya ?!” setelah umpatan tidak jelas junho barusan rekaman itupun habis sepertinya junho belum sempat menghapus rekaman tadi , dan ternyata yang terjadi adalah sebelum nichkhun pulang kemarin junho merekam suaranya itu sambil duduk di meja makan dan setelah mematikan rekaman itu sebelum dia sempat menghapusnya junho merasakan perutnya keroncongan dan tak lama kemudian nichkhun pulang dari kantor dengan marah2 (kejadian kemarin)

Nichkhun tertawa bahagia mendapatkan rekaman yang lucu di pagi hari ini setidaknya itu bisa mengobati kekesalannya seharian kemarin dan juga semalam “lee junho … kau … ada-ada saja … selalu saja membuatku tertawa “ ujar nichkhun pada dirinya sendiri dan segera bangkit dari duduknya untuk menyiapkan sarapan


Sementara itu di khunho room


Junho menggeliat tidak nyaman dalam tidurnya karena terusik dengan cahaya matahari yang masuk melalu celah-celah jendela dan menerpa matanya yang tertutup, dengan sangat malas ahirnya junho membuka mata sipitnya itu walau sangat sedikit sekali yang terbuka untuk melihat jam yang terpajang di meja kecil samping tempat tidurnya. Junho menyipitkan matanya tat kala melihat jarum jam yang ada pada jam kecil itu junho mengucek matanya tiga kali dan kembali memperhatikan jam itu yang ternyata menujukan pukul 6.52
“ommo !!! terlambat !!!” panic junho dan segera bangun dari kasur namun karena dia tidur dengan acak-acakan membuat selimut yang dia pakai melilit di pingganya menyusahkan dia untuk keluar dari gulungan selimut itu walau pada ahirnya dia bisa keluar juga tapi naas karena selimut itu seolah enggan melepaskan junho karena saat junho berdiri salah satu kakinya tersangkut selimut hingga dia terjatuh tengkurap
“aarggh … jinjja !!!” umpat junho kesal setengah mati dan berlari ke dalam kamar mandi , junho mencuci wajahnya dan membasahi rambut merah miliknya itu berkumur sebentar dan mengambil sikat gigi tak lupa membubuhkan pasta gigi dia atasnya setelah itu dia keluar dari kamar mandi dengan sikat yang mencuat dari mulutnya. Junho mengganti pakaiannya seraya menyikat gigi setelah itu dia bersepatu seraya memasang dasi dengan gerakan yang cepat dan efektif

Setelah dia anggap selesai junho langsung berlari keluar kamar menuruni tangga dengan sangat tergesa-gesa.

Brug
Brug
Brug
Suara kaki junho yang menuruni tangga dengan sangat cepat membuat nichkhun yang tengah duduk di meja makan memperhatikan sumber suara yang tak lain adalah junho yang berlari ddi tangga
“kenapa kau tidak membangunkan ku ? hari ini aku ujian !!!” teriak junho dengan panic kearah nichkhun yang berdiri ternganga di dekat meja
“aku …” jawab nichkhun terbata tapi junho tidak memperdulikannya dan malah terus saja menu ke pintu keluar rumah mereka
“aku pergi !!!” pamit junho pada nichkhun yang langsung mengejarnya dengan terburu-buru melepaskan pegangan tangannya pada pisau untuk mengejar junho
“aniiya junho-yah … tunggu … jangan pergi !!!” teriak nichkhun histeris mengejar junho yang sudah ada di pintu keluar dari rumah mereka
“junho tunggu !!!” teriak nichkhun lagi masih dengan mengejar junho
“waeyo ? aku harus pergi sekarang aku terlambat !!!” junho juga bicara dengan sama paniknya dengan nichkhun yang mengahalanginya sekarang
“anii … cepat masuk !!” ajak nichkhun dengan paksa menarik tangan kanan junho untuk kembali masuk kedalam rumah karena saat ini mereka sudah ada di depan pintu keluar rumah
“mwo aku harus berangkat kesekolah aku ada ujian sekarang … kau mau aku tidak lulus eoh ?!” bantah junho menarik tangannya dari nichkhun hendak berjalan lagi tapi nichkhun juga kekeh menarik tangan junho untuk masuk
“masuk dulu … cepat …!!!” perintah nichkhun pada junho memegang tangan kanan junho dengan kedua tangannya lalu dia tarik sekuat tenaga
“shiro !!! “ teriak junho kesal tak bergeming saat nichkhun menarik tangannya
“kau jangan pergi seperti ini … kajja masuk … palli !!” ucap nichkhun lagi kali ini dia memegang kedua tangan junho dan menariknya masuk
“waeyo ? wae ? apa ini hari minggu ?!” Tanya junho bingung dengan sikap nichkhun , saat ini mereka masih saja berada di ters rumah mereka di depan pintu keluar
“anii hari ini hari rabu “ jawab nichkhun singkat
“oh … tapi sekolahku tidak libur hari rabu “ timpal junho dengan polosnya
“tapi cepat masuukkk !!!” nichkhun bicara dengan gereget dan ahirnya berjalan ke belakang tubuh junho dan mendorongnya masuk kedalam rumah
“heyy … kenapa kau melarangku pergi kesekolah ?!” Tanya junho pada nichkhun yang tengah menutup pintu rumah mereka dengan rapat
“aku tidak melarangmu untuk pergi kesekolah tapi … lihatlah … lihat penampilan mu ?!” nichkhun bicara dengan memandang wajah junho datar seraya menyilangkan tangan di depan dada seolah menilai
Junho langsung saja mendekatkan wajahnya pada cermin yang ada di sisi sebelah kiri tembok dan memperhatikan wajahnya dengan seksama , “yahh walau tidak mandi tapi aku tetap saja tampan dan mempersona “ ujar junho dengan nada yang sangat percaya diri dan bangga membuat nichkhun memutar bola mata jengkel
“errgg … tampan dan mempesona ?! lihat ..” nichkhun mengarahkan pandangan matanya kearah bagian bawah tubuh junho membuat junho juga ikut melihat arah pandangan mata nichkhun “tampan dan mempesona hingga lupa memakai celana !” ucap nichkhun meremehkan dengan geleng2 kapala gak jelas
Junho hanya bisa mengatup-ngatupkan bibirnya tidak tahu harus berkata apa lagi saat ini yang jelas wajahnya sudah sangat memerah hingga ke telinganya, apalagi kulitnya yang putih itu membuat semburat merah yang ada pada wajahnya begitu jelas terlihat. “aishh … eomma !!!!” junho teriak2 gaje dan langsung ngacir ke dalam kamarnya meninggalkan nichkhun dengan gelak tawa yang membahana badai hingga memegangi perutnya saat melihat tingkah junho itu


In khunho room

Nichkhun berdiri di depan pintu kamar mereka dan sudah menggedor pintu kamar itu berualng kali tapi junho tetap tidak mau membukanya
“junho-yah … buka pintunya … kau kenapa malah mengurung diri di dalam kamar ? apa kau malu eoh ? malu pada siapa ?!” nichkhun berteriak dari luar kamar pada junho yang ternyata sekarang sedang bersandar di pintu dengan wajah yang bermuram durja
“memalukan sekali …. Bagaimana jika ada tetangga yang melihatnya ?!” Tanya junho frustasi masih tidak mau membuka pintu , nichkhun tertawa geli dalam bekapan tangannya sendiri tidak mau membuat junho semakin frustasi dengan kejadian ini atau malah membuat junho tersinggung dengan suara tertawanya
“tetangga tidak akan melihatmu … lagi pula … jarak rumah kita dan rumah yang lainnya cukup jauh … sekarang juga sudah siang mungkin semua orang sudah sejak tadi berangkat ke kantor “
“jika masih ada yang belum berangkat ?! “
“hanya aku yang belum berangkat ke kantor … Karena hari ini aku tidak akan masuk kerja … sudahlah yang melihatnya juga hanya aku jadi kau tidak perlu malu … aku juga sudah melihat semuanya tanpa terlewat sedikitpun jadi kenapa malu saat aku melihat mu memakai celana pendek sebagai seragam sekolahmu …”
“justru itu yang memalukan … kenapa aku mengenakan seragam sekolah di padukan dengan celana pendek … aish …” junho mengacak rambutnya dengan kasar menyalurkan kekesalan dan rasa penyesalan serta rasa malu yang dia hadapi saat ini
“sudahlah … cepat keluar … serapan bersama aku tidak berangkat hari ini jadi kita bisa menghabiskan waktu berdua …” nichkhun bicara dengan santainya tanpa tahu jika apa yang dia ucapkan membuat junho dengan cepat kilat membuka pintu
“ommo !! kenapa membuka pintu tiba2 begitu ? membuatku kaget saja …” nichkhun memegangi dadanya memandang junho
“kau tidak akan berangkat ke kantor dan akan menghabiskan waktu berdua hari ini ?!” Tanya junho antusias dan memadang nichkhun dengan tatapan selayaknya seekor harimau yang tengah membidik mangsanya , membuat nichkhun mundur satu langkah
“yach jangan menatapku horror begitu !” ancam nichkhun dengan terus mundur hingga punggungnya menempel dengan tembok yang ada di belakangnya saat ini , junho berjalan dua langkah hingga saat ini dia ada di depan nichkhun
“wae ? katanya mau menghabiskan waktu berdua … kita mulai sekarang saja … kajja … mau di kamar atau di kamar mandi ?!”
Plakk
Pukulan mendarat di kepala bagian belakang junho dari tangan indah nichkhun
“errgggh … barapa usiamu ? kenapa yang ada di dalam otakmu itu hanya semacam pikiran seperti itu saja ?! menghabiskan waktu berdua membereskan rumah bukan yang macam2 !” nichkhun menyingkirkan junho dari hadapannya dan berjalan dua langkah meninggalkan junho
“yach … kita kan pengantin baru … “ teriak junho sedikit menaikan nada bicaranya dan mengelus kepalanya yang berwarnamerah menyala itu karena baru saja menjadi pendaratan pukulan nichkhun
Nichkhun berbalik memandang junho “ pakai saja celanamu itu dan turun sarapan … jangan banyak bicara !” ahirnya nichkhun berjalan benar2 meninggalkan junho yang masih berdiri di depan pintu kamar



Di ruang makan

“makanan yang kau buat selalu saja menyeramkan … bentuknya tidak pernah aku temukan sebelumnya … tapi rasanya lumayan juga “ junho bicara seraya menyuapkan satu suapan makan ke dalam mulutnya sedangkan nichkhun hanya memandang junho dingin , cerewet piker nichkhun
“jika sudah makan bawa ke tempat cucian …” nichkhun membereskan perlatan makan yang dia gunakan tapi dan membawanya ke bak cuci untuk kemudian dia mencucinya sendiri, junho juga langsung saja menghabiskan makanan yang masih tersisa di piringnya dan kemduian membawa piring kotor itu ke bak cuci
“ini !” junho menaruh piring itu di bak cuci sedangkan dia berdiri di samping nichkhun yang membelakanginya.
Junho memperhatiakn tangan nichkhun yang tengah membilas mangkuk satu persatu kemudian setelah selesai membilas semua mangkuknya nichkhun membuka sarung tangan merah muda yang dia pakai , setelah itu menyimpan peralatan makan itu pada tempatnya dengan rapih , semua nichkhun yang lakukan lalu apa yang di kerjakan oleh junho ?! hanya dia memandangi nichkhun mata junho ahirnya tertuju pada tengkuk leher nichkhun yang putih membuat tubuh junho dengan reflex mendekat pada nichkhun

Junho memeluk pinggang nichkhun dan mencium tengkuk lehernya dengan tiba2 membuat nichkhun terjangkat kaget
“apa yang kau lakukan ? lapaskan … jangan berpikir yang macam2 … jangan memaksaku lagi !” nichkhun bicara dengan menghentikan gerakan tangannya bicara dengan nada yang sedikit mengancam tapi tidak tegas membuat junho juga yakin nichkhun tidak serius dengan apa yang dia ucapkan
“tapi kau suka kan aku memaksamu ?!” bisik junho di telinga nichkhun membuatnya menggeliat tidak nyaman
“mwo ?!” Tanya nichkhun bingung masih dalam pelukan junho
“jika kau tidak suka aku memaksamu kenapa kau tidak memberontak semalam ?!” Tanya junho dengan nada nakal menggoda nichkhun , nichkhun melepaskan pelukan junho dan berbalik memandangnya
“aku memberontak …” ujar nichkhun terlihat sedikit kesal walau dengan suara yang tidak yakin , (bagaimana ini ? nichkhun oppanya aja gak yakin gitu mau berontaknya?)
“tch … jika kau memang berniat memberontak … kau itu kan namja … kenapa tidak menendangku atau memukulku saat aku melepaskan ikatannya ?! kau diam saja … kau juga menikmatinya kan ?! iya kan ?!” goda junho membuat nichkhun gelagapan dengan wajah yang memanas bak diam di depam kompor
“i…itu … itu … ani …. Sebenarnya … it…emmpphh …”junho dengan tanpa menunggu nichkhun menyelesaikan kalimat pembalaannya yang bagitu terbata2 langsung saja meraup bibir nichkhun menekannya dan kemudian melumat bibir atas nichkhun, tak lama berselang gayung bersambut nichkhun mengarahkan tangannya untuk menyentuh leher junho menyentuh tengkuk lehernya dan menggerayangi leher junho mecari titik sesitif di sana sementara tautan bibir merekapun sama sekali tidak berhenti dan malah semakin memanas
Mereka saling melumat dengan begitu bergairah,junho memeluk nichkhun dengan menempatkan tangannya di punggung namja itu lalu menariknya untuk semakin mendekat padanya hingga begitu menempel dengan tubuhnya, sementara itu nichkhun masih sibuk memiringkan wajahnya ke kanan dan kekiri untuk memperdalam ciuman mereka , junho melangkahkan kakinya satu langkah ke depan membuat nichkhun yang ada dalam pelukannya itu berjalan mundur satu langkah seolah mengerti apa yang di maksudkan langkah kaki itu nichkhun mengikutinya berjalan tanpa melepaskan tautan mereka menunju ke kamar
“emmmphh….engghhh….” tangan junho mulai melepaskan kemeja yang nichkhun pakai melepaskan kancing kemeja itu satu persatu setelah itu dia membuangnya ke lantai saat mereka masih dalam perjalanan ke kemar , dan hebatnya mereka masih tidak mau berhenti bercumbu saat berjalan
Nichkhun dan junho saling melepaskan pakaian pasangan mereka masing dan membuangnya ke lantai di sepanjang perjalanan ke kamar membuat pakaian itu seolah membuat jejak dari dapur hingga ke kamar melalui tangga , berserakan satu persatu


#
#
#
#
#
#



Keesokan harinya


Nichkhun mematut dirinya di depan cermin terlihat raut wajah yang bingung dalam pantulan cermin itu, dia berulang kali mengganti kemeja yang sudah dia pakai dan kembali memperhatikan dirinya yang ada di dalam cermin
“ck…. Eothokae ?!” Tanya nichkhun pada dirinya sendiri dan menggelengkan kepalanya dengan frustasi tidak dapat menemukan penyelesaian untuk masalahnya
“yach lama sekali … kau tidak akan buat sarapan ?!” junho berjalan mendekati nichkhun dan berdiri di sampingnya ikut memandangi bayangan dirinya yang sekarang juga terpantul di cermin
“kau sarapan di sekolah saja .. aku tidak sempat “ jawab nichkhun dengan tak acuh tidak terlalu perduli dengan junho
“wae ? kenapa kau tidak membuat sarapan ? kenapa lama sekali dandannya ?!” junho yang sudah selesai merapihkan panampilannya untuk hari itu membalikan tubuhnya memandang nichkhun yang ada di sampingnya
“lihatlah … kenapa membuat banyak kiss msrk di leherku ? bagaimana bisa aku ke kentor seperti ini ?! tidak ada yang bisa menutupinya kau tahu !” nichkhun bicara dengan jengkel dan memperlihatkan leher putihnya yang terdapat banyak berkas kemerahan
“itu bagus agar semua orang yang tertarik padamu ingat jika kau sudah menikah “
Nichkhun memandang junho dengan jengkel dan lagi2 hanya bisa berdecak “bagaimana aku bisa bertemu denga klien jika seperti ini ? sekalipun sudah menikah tapi ini terlalu fulgar !”
Mendengar umpatan nichkhun junho hanya bisa cengengesan gak jelas tanpa dosa “baguslah … sepertinya kau tidak sempat membuatnya di leherku jadi aku bisa berangkat sekolah dengan tenang “
“heey aku ini sangat pengertian dan dewasa … aku sengaja tidak melakukannya di tempat yang terlihat agar kau pergi kesekolah … “ kilah nichkhun sebagai pembelaan “memangnya aku seperti mu yang kekanakan “ lanjut nichkhun lagi mencobamengancingkan kemejanya
“yach !!!” junho menarik tangan nichkhun hingga menghadapnya kemudian junho malah menggigit leher nichkhun lagi dan menghisapnya ,membuat nichkhun mau tidak mau menolehkan kepalanya kesamping .
“apa yang kau lakukan !!! bodoh !” nichkhun memukul kepala junho walau dia tidak menghindar dari apa yang junho lakukan
“supaya semakin jelas terlihat … satu lagi !” ujar junho setelah melepaskan leher nichkhun dan bersiap untuk berpindah tempat
“ishh … “ nichkhun memukul bahu junho berulang kali dengan sedikit keras membuatnya tidak jadi membuat kiss mark yang baru di lain tempat karena sibuk menghindari pukulan nichkhun yang tetap saja kena “sudah !! kajja kita sudah terlambat !”



In car


Nichkhun sudah memarkirkan mobilnya di jarak yang tidak terlalu dekat dengan sekolah junho dan itu memang karena junho yang memitanya aga tidak mengantar dia sampai sekolah
“cepatlah keluar aku terlambat !” ujar nichkhun dingin membuat junho memajukan bibirnya karena dia sudah di usir
“tapi apa kau tidak ingin aku melakukan sesuatu ?!” Tanya junho dengan nada menggoda dan mengedipkan matanya berulang kali berharap akan sesuatu yang mungkin tersirat nakal dalam pikiran nichkhun
“mwo ?” tanya nichkhun merengut menjauhkan dirinya dari junho
Junho malah mendekatkan dirinya pada nichkhun atau lebih tepatnya wajahnya , dia mendekatkan wajahnya pada nichkhun membuat nichkhun sempat menahan nafas beberapa detik karena kaget. Junho megeluarkan sebuah syal dari tasnya dan memakaikannya pada nichkhun (syal yang kaya di pakai so yi jeong di BBF gitu lah jenisnya bukan syal musim dingin yang tebal)
“pakai ini saja sudah bisa !” gumam junho saat memakaikan syal itu di leher nichkhun “ aku pergi “ pamit junho dan segera keluar dari mobil .

Nichkhun tersenyum kecil setelah junho berjalan menjauhi tempat dia memarkirkan mobil dan menyalakan mesin mobil itu lagi untuk bersipa berangkat ke kantor



#
#
#
#
#
#


Nichkhun memandang dengan serius layar laptop yang ada di depannya sesekali dia menggigit bibir bawahnya bingung sampai ahirnya dia menengar dreing ponselnya yang membuat kegiatan yang sejak pagi hari itu dia lakukan ahirnya terhenti juga
“yeoboseo “
“……..”
“ne … aku akan kesana sekarang “ nichkhun menutup sambungan telpon itu dan segera bernajak dari ruangannya untuk menuju ke tempat sang penelpon tadi yang ternyata adalh polisi . seorang polisi menelponnya sebagai wali dari seorang murid yang tak lain adalah junho karena kasus perkelahian / tauran yang di lakukan beberapa murid sma di sekitar sekolahnya

Di kantor polisi

Nichkhun memasuki kantor polisi dan pandangan matanya terarah pada deretan anak2 remaja yang babak belur di kursi panjang yang ada di samping kanan , dia lantas berjalan semakin dalam untuk menemui polisi yang menelponnya.
“junho “ gumam nichkhun begitu dia menemuka sosok dengan rambut merah menyal yang tidak di sangsikan lag itu adalah junho, langkah kaki nichkhun semakin cepat mendekati kursi dimana junho duduk di sana dengan seorang polisi yang juga duduk di hadapan junho
“junho !” panggil nichkhun saat dia sudah berdiri di samping junho yang masih duduk dengan kesal di kursi kantor polisi itu
“kau walinya ?!” Tanya seorang polisi pada nichkhun . junho memandang nichkhun penasaran akan apa jawaban yang akan di katakan nichkhun pada polisi itu sementara nichkhun masih terlihat berpikir
“ne …” jawab nichkhun singkat
“silahkan duduk “ nichkhun duduk di kursi yang ada di samping junho ikut berhadapan dengan polisi tadi
“maaf tapi anda siapanya ?!”
“aku kakaknya “ jawaban nichkhun itu sontak membuat junho menoleh kearahnya dengan tatapan kecewa dan tidak percaya , junho tersenyum kecil mendengar jawaban nichkhun tersebut


In home

Di halaman depan rumah


Junho keluar dari mobil dengan kasar dan membanting pintu mobil itu dengan kuat setelah itu dia berjalan memasuki rumah dengan tergesa2 , sementara nichkhu juga mengikutinya dari belakang
“junho-ah … kenapa kau melah ikut tauran seperti itu ? kenapa malah melakukan ha2 yang tidak penting seperti itu ? kau tahu kau sudah membuat banyak orang terluka !” nichkhun bicara masih dengan mengikuti junho yang berjalan kearah lemari es dan mengambil botol minuman untuk dia teguk dengan cepat
“mian … aku sudah menyusahkan mu “ timpal junho dingin dan kembali lagi meminum air mineral itu
“kenapa ? kau tidak pernah berpikir dewasa ? kau itu bukan anak kecil …seharusnya kau tahu mana yang baik dan mana yang buruk ? “
“apa menurutmu kau itu dewasa ? jika kau seorang yang dewasa kenapa kau tidak bertanya padaku alasan kenapa aku memukul mereka ? apa hanya karena aku memukulnya maka aku yang salah ?! apa jika mereka mencoba membunuhku dan aku memukulnya maka tetap aku yang salah ?!” balas junho dengan nada yang meninggi saat ini junho merasa emosi karena nichkhun sejak tadi terus saja menyalahkanya apalagi saat di kantor polisi dia mengatakan jika junho adalah adiknya
Nichkhun mengatur nafasnya sebelum dia melanjutkan perdebatan dengan junho , dia menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian memandang junho “setidaknya satu hal yang aku ketahui … jika kekerasan bukanlah penyelesaian yang baik untuk masalah apapun … kau seharusnya juga tahu hal itu … walau tidak bersikap dewasa bisakah kau bersikap sesuai dengan usia mu ?! kau bukan hanya seorang murid dan seorang anak tapi sekarang kau sudah punya keluarga … jadi jangan bersikap selayaknya anak kecil lagi “
“geurae … aku anak kecil yang bersikap kekakanakan tapi … kenapa kau mau menikah dengan ku ? dengan anak kecil ini ?! …. Ahhh… ne … kau itu adalah anak yang begitu patuh dan juga berbakti … kau menikah denganku hanya karena ingin berbakti pada orang tuamu saja ‘kan ?!”
Nichkhun terdiam beberapa saat mendengar tebakan junho yang tepat setidaknya alasan dia menikah dengan junho memanglah karena orang tuanya tapi itu hanya alasan … hanyalah masalalu sebalum dia menganal lee junho … tapi apakan dia menyukai namja yang ada di hadapannya itu saat ini ? nichkhun juga masih belum mengetahui hal itu
“lalu kau kira kenapa kau menikah denganku ? apa alasan seorang murid sma untuk secepatnya menikah dengan orang yang lebih tua 8 tahun darinya ?! kau juga hanya tidak ingin ambil pusing dengan semua perkataan orang tuamu saja maka dari itu kau menikah denganku “
“anii …” junho menggelengkan kepalanya “karena aku menyukai mu … ” lanjut junho dengan nada lemah yang tersirat kekecewaan dalam matanya membuat nichkhun terperanga dengan pengakuan junho itu “tapi sepertinya kau memang hanya menganggapku anak kecil … hanya seorang namja seusia adikmu …” junho terus berkata dengan lemah menekan nichkhun dengan membuatnya merasa bersalah pada junho

Junho meletakan botol yang dia pegang di atas meja dan setelah itu dia berjalan menuju pintu keluar
“junho !! kau mau kemana ?!” Tanya nichkhun sedikit berteriak pada junho yang sudah di ambang pintu , junho tidak mengindahkan pertanyaan nichkhun dan hanya terus berjalan keluar dari rumah meninggalkan nichkhun dengan perasan yang bercampur aduk , menyeal dan merasa bersalah juga bingung .

#
#
#
#
#



Junho berjalan dari rumahnya ke sebuah halte bis dan beruntung karena tak lama kemudian bis yang dia tunggu sudah datang , junho segera masuk kedalam bis itu dan memilih kursi ketiga dari belakang untuk dia duduki . dia duduk di kursi yang ada tepat di samping jendela memandang keluar jendela itu dengan tatapan kosong. Walau pemandangan yang di suguhkan di luar sana begitu indah pemandangan senja dengan langit yang berwara orange dengan awan2 yang terlihat seolah abu tua membingkai metahari yang mulai terbenam itu , matahari yang seolah akan menghilang di balik bukit yang berderet di bawahnya


“geurae … aku anak kecil yang bersikap kekakanakan tapi … kenapa kau mau menikah dengan ku ? dengan anak kecil ini ?! …. Ahhh… ne … kau itu adalah anak yang begitu patuh dan juga berbakti … kau menikah denganku hanya karena ingin berbakti pada orang tuamu saja ‘kan ?!”
“lalu kau kira kenapa kau menikah denganku ? apa alasan seorang murid sma untuk secepatnya menikah dengan orang yang lebih tua 8 tahun darinya ?! kau juga hanya tidak ingin ambil pusing dengan semua perkataan orang tuamu saja maka dari itu kau menikah denganku “
“aku kakaknya

Percakapannya dengan nichkhun terngiang di telinga junho seolah menegaskan jika nichkhun sama sekali tidak menyukainya apalagi mencintainya , nichkhun menganggapnya sebagai anak kecil yang tak lebih dari seorang adik seperti apa yang di katakan nichkhun pada polisi tadi

Junho menyandarkan kepalanya pada jedela yang ada di samping kanannya menghambuskan nafasnya dengan barat dan menutup mata “kau tidak menyukaiku ? apa kau tidak pernah melihatku ?!” gumam junho entah pada siapa yang jelas saat ini dia hanya bicara bergumam sendiri dengan menutup matanya yang mungkin akan di anggap orang gila oleh orang yang melihatnya


In home ….

Nichkhun terduduk di meja makan dengan tangan yang di tumpukan di meja itu saling bertautan di depan wajahnya , nichkhun berulang kali memandangi jam dinding yang terpajang kokoh di tembok yang ada di depannya kemudian mata bening itu bergulir untuk menemukan posel hitam yang tergeletak di meja ruang tamu , ponsel yang adalah milik junho . hal itu membuatnya tidak bisa menghubungi junho untuk sekedar bertanya atau meminta maaf padanya …

“anii …. karena aku menyukai mu … ”
Nichkhun menutup matanya saat dia marasakan begitu bersalah pada junho dengan apa yang dia lakukan …
“kau kemana ?!” gumam nichkhun kembali melihat jam dinding dengan wajah yang bingung  


Yah ini belum tamat ceritanya … gimana ? aneh ? memang silahkan saja di nikmati kalo bisa di nikmati … dan jangan lupa berkomentar ….

13 comments:

  1. ga bisa berenti ngakak pas Khunnie dengerin rekaman Junho..wakakakakkk..
    ahhh..Junho..anak nakal yg selalu apa adanya..saat suka bilang suka..saat marah dia marah..mencintai seseorang dengan kepolosan usianya..

    benar-benar author hebat bisa menjadikan satu dari dua kehidupan yg berbeda..
    Dunia dewasa yg dijalani Khunnie..dan masa remaja Junho yg ga pernah mau diatur dan bebas berbicara dijadiin satu dlm rumah tangga Junnick..

    lanjut..lanjutttt..lanjuttt...ehemmm..tanpa ada kata sepakat udah diputusin nih siapa yg di "bawah" siapa yg di "atas"..hehehehehe..

    ReplyDelete
  2. akhirnya muncul juga lanjutannya
    tapi khun masih ragu sama perasaannya ke junho ya???
    lanjut thor......
    thor ff love in art n my romantic prince lanjut juga ya
    penasaran
    gomawo thor

    ReplyDelete
  3. btw maap nih mau komen lagi..itu Junho ga jadi ujian??!

    tapi yahhhh sudahlah yahh..peduli setan dengan ujian klo dihadapkan dengan Khunnie yg lebih menggiurkan..(#plakkkk..)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh gini eon ... dia ujian fisika yang gurunya itu appa jyp ... jadi dia bisa ikut ujian susulan gitu eon ... hehehehe ... lagian bener eon kapan lagi di ajakin berduaan sama khunie ...

      Delete
  4. huaaaaaaaa....keren abis thor....sudah beberapa hari ini aku bolak-balik buka blok author untuk ngecek apakah ada postingan baru,,,,,,dan ternyata hari ini kesampaian ada juga update tan baru,,,,,lanjut thor keren banget ni ff junick,,,,,,lanjut, nggak sabaran baca ff lanjutannya...fighting ya thor buat update secepat kilat..:D

    ReplyDelete
  5. whoaa junho emang pervert ,,,
    uda jadi pasutri aja malla merkosa khunie ,,
    btw junho uda sukka beneran sama khunie tp khunie kayaknya massi ragu sama perasaanya , poor junho
    di tunggu next chap nya !!!!

    ReplyDelete
  6. LANJUT THOR !!

    CERITA NYA NAMBAH KEREN AJJ :D

    DAEBAK !!

    OH YA!! JANGAN LAMA - LAMA YA THOR NGE-POST LANJUTIN NYA
    HAMPIR 2 JAM SEKALI GUE NGE-CEK AUTHOR UDAH NGEPOST BELOM LANJUTAN FF NYA :D

    ReplyDelete
  7. haha...ngakak dgn tingkahnya junhoppa..selalu ajj bikin ketawa...junho mang bener2 suka ma khunppa...Lanjutin ya thor jgn lama2 yah thor coz ni lgi seru bgt neh..hehe FIGTHINGGG!!!

    ReplyDelete
  8. yaah d cut..yg jd semex junho nih? @.@
    lnjuuuut thor

    ReplyDelete
  9. junho marah gara2 ga diakui khun, khun sih blg aja klo udah nikah eeh malah blang kakaknya junho...

    ReplyDelete
  10. kakak pinter banget sih bikin readers nya penasaran...
    lanjut kak..
    love in art nya juga lanjut

    ReplyDelete
  11. XDDDD Junhoooo!!! gkgkgk unn, beneran deh aku suka bgt sama ff ini (author : jadi cuma ff ini aja yg kmu suka??!!) ga eon, maksud aku.. ga tau knapa ff ini serasa beda gitu nuansanya gkgkgk dewasa dewasa cuma ada remaja remajanya gitu X))

    ReplyDelete
  12. Baca lagi fic ini setelah sekian lamanya, tapi tetep aja bisa bikin senyum2 aneh, kakak emang author fanfiction bahasa paling kece *twothumbsup
    tapi kak ya, kakak tau MarkSon kan.. Got7 adeknya 2pm, kalo aku pikir2 fic ini lebih cocok sama karakternya mereka deh, jackson gantiin junho, mark gantiin nichkhun. Selain karakter dan sifat yang lebih cocok ke mereka, juga kalo misalkan kitamampir ke aff ato lj gitu kan nichkhun selalu top trus junhonya bottom
    tapi lebih dari itu, this is one of the best fics i've ever read and you're the best author
    i wish the best for you and your family, may God always bless you and your family

    ReplyDelete