My Romantic Prince
main
cast : wooyoung
nichkhun
author
: thie
rate :
entahlah
disclamer
: yang milik saya adalah hanya ide cerita ini .
warning
: boy x boy
( yaoi
)
namja
x namja
pairing
: khunwoo/khunyoung
chapters
: 4 of ?
summary
: pertentangan sekarang terjadi antara nichkhun dan wooyoung walau pertentangan
itu ada di dalam dunia terselubung mereka . siapa lagi yang akan hadir dalam ff
ini ?! (chansung !!!!!) bagaimana cara wooyoung untuk menjalankan misi yang dia
dapatkan selama ini , mejalankan misi yang bertentangan dengan hatinya
cerita yang
sangat ada dalam otak saya dan yang gak kabur adalah cerita ff ini . … saya gak
bisa melakukan semua pekerjaan saya dengan baik belakangan ini jadi apa yang
saya lakukan juga hanya apa yang saya inginkan saja karena saya tengah dalam
masa2 sulit yang sangat membuat saya down … saya harap kalian (readers) bisa
ikut menaikan kembali mood saya dan memberikan kabagahagiaan untuk saya agar
saya bisa membuat karya yang baik . love in art dan I know I want you … itu
juga insyaallah yah readers di lanjutnya kalo saya lagi mood … semoga saya
masih ada umur untuk melanjutkannya …. Lagi2 saya seperti ini … merasa tidak
akan panjang umur …
Wooyoung
berdiri di depan jendela yang menampakan pekatnya malam itu , angin begitu
kencang berhenbus di luar sana, wooyoung hanya dapat melihat beberapa lampu
merah kecil di pinggiran pantai tanpa bisa melihat pantainya walau demikian dia
masih bisa mendengar deburan ombak yang begitu keras sampai di telinganya
“sudah malam
…” gumam wooyoung sendiri masih dengan memandang pantai karang yang ada di
depan jendela kamarnya . wooyoung berbalik kearah kursi yang ada tidak jauh
dari jendela dan duduk di sana dengan gelas berisi coklat panas di dalamnya
Wooyoung
memandang gelas yang ada di tangannya dengan lekat seolah tidak ada lagi yang
bisa dia perhatian selain gelas yang tidak istimewa itu..sejak kepergian
nichkhun siang tadi hingga saat ini dia tidak mendengar kabar apapun dari
nichkhun sedangkan semua orang yang berjaga hanya semakin memperketat
penjagaannya saja membuat wooyoung semakin gelisah
“nichkhun …”
lirih wooyoung memanggil nama orang yang sejak tadi dia pikirkan , apa yang
terjadi pada nichkhun dan kenapa dia tidak kembali juga hingga saat ini
membuatnya begitu tidak tenang hingga tidak dapat menutup matanya untuk
beristirahat malam ini
Braak
pintu kamar wooyoung di buka dengan kasar dan
masuklah kyuhyun dengan tergesa2 menghampiri wooyoung
“tuan muda “
ucap kyuhyun menstabilkan deru nafasnya yang terengah
“waeyo ?!”
Tanya wooyoung dengan wajah bingungnya berdiri dari kursi yang dia duduki dan
memandang kyuhyun dengan penasaran dan sedikit raut wajah khawatir namun dia
segera menepis pikiran buruk yang hinggap di benaknya
“kita harus
segera pergi dari sini !” ucap kyuhyun sebagai jawaban . wooyoung menjatuhkan
gelas yang tengah dia pegang dan menatap kosong kyuhyun wooyoung mengepalkan
tangannya yang bergetar dengan hebat
“apa yang
terjadi ?!” Tanya wooyoung lagi semakin khawatir namun kyuhyun hanya diam tak
berkata apa2 membuat wooyoung menggeram
“yach katakan
!!!! ada apa ?!! apa yang terjadi ?!!!” teriak wooyoung mencengkram kerah kemeja
kyuhyun yang masih diam mematung …..
“anda
sebaiknya ikut saja dengan ku “ jawab kyuhyun ahirnya membuka suara ,tangan
wooyoung yang tengah mencengkram kerah kyuhyun dengan kuat dengan sangat
perlahan ahirnya terlepas
“katakan apa
yang terjadi dan dimana nichkhun …” Tanya wooyoung sekarang mulai lemah
“aku akan
menjelaskan pada anda jadi sekarang ikutlah dengan saya “ wooyoung terdiam
menunduk dengan sedikit menahan nafas untuk menetralisir rasa kalut dalam
hatinya
Dia
mengangkat wajahnya dan memandang kyuhyun dengan tegap “ ne … kita pergi
sekarang !” ujar wooyoung dan berjalan mendahului kyuhyun yang segera mengekori
wooyoung
In car
“kita …
kenapa kemari ?!” Tanya wooyoung panic saat dia menyadari jika sekarang mobil
yang mereka tumpangi memasuki kawasan rumah megah peninggalan jinyoung yang
dulu di isi para pemberontak yang membuat dia dan nichkhun harus terpaksa pergi
meninggalkannya. Wooyoung menatap curiga kyuhyun yang ada di depannya walau
dalam keadaan seterjepit apapun wooyoung yang memang sudah terlatih tidak akan
kehabisan akal untuk menyelamatkan dirinya sendiri bukan ?
“kita sudah
sampai … mari kita masuk !” ajak kyuhyun dengan santainya pada wooyoung setelah
dia berbalik memandang tuan mudanya itu yang duduk di kursi belakang
“kenapa
datang ke rumah ini sekarang !?” Tanya wooyoung mulai terlihat tajam , sorot
mata wooyoung sekarang menunjukan jika wooyoung adalah seseorang yang pantas di
perhitungkan dalam dunia yang mereka jalani . walau sempat tertegun dengan
perubahan tatapan mata wooyoung dan nada bicaranya yang berubah kyuhyun mencoba
untuk tenang dan tersenyum
“anda akan
tahu jika sudak masuk !” ujarnya dan keluar dari dalam mobil. Wooyoung
memperhatiakn seluruh rumah itu dan dia melihat banyak orang yang berjaga
disana Susana terlihat dingin membuatnya tidak dapat memprediksi apa yang
terjadi .
“silahkan
keluar tuan muda “ ucap kyu saat dia membukakan pintu untuk wooyoung , dengan
parasaan yang was-was ahirnya wooyoung keluar dari mobil dan berdiri di depan
pintu masuk utama
“mari kita
harus segara masuk “ ajak kyu menujukan jalan kepada wooyoung dengan hormat.
Wooyoung berpikir jika dia harus tahu apa yang terjadi maka dari itu wooyoung
mencoba untuk mengikuti saja apa yang kyuhyun perintahkan padanya
“ne “
wooyoung berjalan memasuki rumah itu dengan tetap memperhatikan sekelilingnya
dimana banyak penjaga yang sudah siap siaga di setiap sudut rumah itu , kyu
menjunjukan jalan pada wooyoung yang mengarah pada ruang tamu dan wooyoung
hanya mengikutinya saja
Clek
pintu di buka oleh kyu dan wooyoung
melangkahkan kakinya memasuki ruang tamu yang megah itu . langkah kaki wooyoung
terheti setelah dia melihat siapa orang yang ada di sana, perlahan tangan
wooyoung mengapl kuat . wooyoung berjalan dengan cepat menghampiri namja yang
duduk dengan santainya di salah satu sofa yang ada dalam ruangan tadi dengan
langkah yang cepat dan tanpa aba2 wooyoung langsung memukul namja itu dengan
keras
“yach …
wooyoung-ah … waeyo ?!” Tanya namja yang mendapatkan pukulan bertubi2 dari
wooyoung
“kau gila …
sajak siang aku menunggumu …kenapa tidak berikan kabar apapun padaku ?! kenapa
menyuruh kyu tidak mengatakan apa2 ?!!! hiks … kau jahat … aku …a…ku …”
wooyoung terus bicara seraya memukul namja yang tak lain adalah nichkhun itu
tanpa hentinya membuat nichkhun berdiri dan memegang tangannya agar dia
berhenti memukul
“minahae …
aku pikir kau akan senang malihatku baik2 saja …” wooyoung menghempaskan tangan
nichkhun dengan kasar.
“senang ?!
aku bahkan hampir bunuh diri karena mengira kau sudah …” wooyoung menghantikan
kata2nya dan memandang wajah nichkhun yang tersenyum padanya, tiba2 saja
wooyoung langsung memeluk nichkhun dengan sebelah tangannya yah masih sebelah
tangankarena dia belum sembuh total
“uljima … aku
tidak akan meninggalkan mu lagi …” gumam nichkhun balas memeluk wooyoung dengan
erat, saking eratnya wooyoung sampai meringis
“akh !! bodoh
… sakit …” rengek wooyoung karena nichkhun memeluknya terlalu erat hingga
menekan lukanya
“mianhae …
aku tidak sengaja chagya … “ sesal nichkhun membelai rambut wooyoung dengan
lembut , tanpa mereka sadari seseorang yang juga ada di dalam ruangan itu yang
tadi bersama dengan nichkhun memperhatikan tingkah mereka berdua namja itu
menunduk lalu kemudian keluar dari ruangan itu tanpa di sadari oleh nichkhun
ataupun wooyoung
Di halaman
belakang rumah
Halaman
belakang rumah megah itu adalah sebuah arena latihan menembak di luar ruangan ,
terdapat gundukan beberapa karung dan juga beberapa sasaran yang ada di ujung
sana , di pinggir lapangan itu terdapat sebuah tiang yang menjulang tinggi
dengan sebuah benda yang terlihat seperti kincir angin. Bentuk benda seperti
sebuah panah yang di letakan di bagian paling atas satu ujung terlihat seperti
mata panah dan ujung lainnya terlihat seperti mangkuk kecil yang di miringkan.
Alat itu adalah alat untuk mengetahui arah angin dan kecepatan anginnya
“300 meter
..” junho melangkahkan kakinya di batas jarak yang tertera di pinggir lapangan
“400 meter ?!” junho kembali berucap saat dia berjalan di jarak yang dia
sebutkan tadi “500 meter ….” Gumam junho pelan dan sekarang memandang lurus
kedepan “Aku bisa menembak dengan tepat dalam jarak ini ?! atau itu hanya
kebetulan saja ?!” Tanya junho pada dirinya sendiri saat dia berdiri di tengah
lapangan segaris lurus dengan sasaran yang ada 500 meter di depannya
“kau bisa
hyung !” junho sontak berbalik dan menemukan seseorang yang amat dia kenal(maaf
saya gak tahu jinwoon sama junho itu tuaan mana)
“kau ada di
sini ?!” Tanya junho pada namja bernama jinwoon yang berjalan menghampirinya
seraya mengangguk itu.
“aku di sini
… khun hyung mengatakan aku harus tinggal disini mulai sekarang … dan kau
juga kan ?!” terka jinwoon dengan nada
yang sangat amat yakin dengan apa yang dia katakan itu namun ternyata junho
menggelangkan kepalanya
“tidak ? wae
?!”
“seorang
pengecut seperti ku mana mungkin tinggal di sini … tempat ini tidak cocok untuk
orang sepertiku “ jawab junho dan duduk di salah satu tumpukan karung yang ada
di halaman belakang itu. Jinwoon juga ikut menduduki salah satu karung di
samping junho
“pengecut ?!”
“ne …
bukankah seorang penembak jitu seperti ku itu pengecut ?! dia akan
memperhatikan sasarannya dari kejauhan dan akan menembak saat sasarannya lengah
… dia bisa melihat sasarannya tapi sebaliknya … sasaran itu tidak akan bisa
melihatnya … itu tindakan pengecut ..” itulah penjelasakan penjang lebar dari
junho membuat jinwoon tertawa ringan mendengarnya
“aku pikir
kau akan menjadi orang pertama yang akan khun hyung ambil untuk tinggal di sisinya
“
“orang
pertama yang dia butuhkan untuk di sisinya adalah kekasihnya itu …” suara junho
sedikit melemah mengucapkan bagian kalimat yang ini .
“tapi
pacarnya itu tidak bisa melakukan apa2 …”
“tapi
nichkhun membutuhkannya lebih dari dia membutuhkan siapapun …” junho menoleh
kearah jinwoon yang ada di sampingnya dan tersenyum “aku harus pergi … jaga
diri mu …” ujar junho menepuk bahu jinwoon ringan seraya berdiri dan pergi
meninggalkan tempat itu begitu saja
Junho
memasuki mobilnya yang terparkir tidak jauh dari pintu utama dia memadang
sekilas kearah lantai dua rumah itu dan melihat lampu kamar wooyoung yang
menyala membuat siluet dari jedela yang tertutup gorden putih itu . sebuah
siluet yang bisa junho yakini adalah nichkhun dan wooyoung yang tengah berpelukan
Tanpa di
sadari tangan junho yang memegang kemudi itu memper-erat pegangannya masih
dengan terus memadang siluet tadi yang sekarang menjadi tengah berciuman.
Flash back
Namja
berambut pirang itu duduk di pinggiran bagunan kontruksi yang belum rampung
dengan kaki yang dia biarkan menjuntai ke bawah , satu tangannya menyangga
tubuhnya yang duduk dengan sedikit miring ke kanan itu sedangkan satu tangannya
lagi tengah memegang rokok yang sesekali dia hisap. Namja pirang itu menghisap
rokoknya dengan santai sampai seorang namja berambut hitam merampas paksa rokok
itu dari mulutnya seraya dia duduk si samping namja itu
“aku … minjun
hyung menyuruhku untuk memata-matai park jinyoung … “ itulah perkataan yang
terlontar dari namja berambut pirang dengan masih duduk santai .
Namja
berambut hitam tadi melemparkan rokok yang dia rebut ke bawah tanpa mematikan
apinya , namja yang tak lain adalah junho itu menghela nafas berat dan menunduk
memperhatikan bagian bawah bangunan itu “aku saja yang melakukannya …” ujar junho dan memadang namja pirang bernama
nichkhun itu dengan serius
“minjun hyung
mengatakan aku yang harus melakukannya … kau tidak perlu khawatir padaku … aku
bukan orang yang lemah ataupun bodoh ..” bantah nichkhun kembali mengeluarkan
rokok dan mengunci rokok itu di bibirnya saat dia hendak menyalakan api tapi
junho langsung mengambil rokok itu lagi
“nichkhun !!”
panggil junho dengan penuh penekanan . memandang mata namja itu dengan dalam.
“kita tidak
akan bisa sering bertemu lagi seperti saat ini … aku hanya ingin mengatakan ini
saja padamu …”
“kau akan
melakukannya ?!”
“Apa aku
punya alasan untuk tidak melakukannya ?!” balik Tanya nichkhun dan mengeluarkan
bungkus rokok yang ada di saku celananya lalu meleparkan bungkus rokok itu ke
samping junho yang tengah duduk . “aku tidak akan merokok lagi … “ nichkhun
berdiri dari duduknya berdiri di samping junho yang masih terduduk dengan kaki
yang masih menjuntai ke bawah seperti nichkhun tadi “mungkin ini terahir kita
bertemu seperti ini …aku rasa kita akan saling membatasi komunikasi mulai saat
ini …” nichkhun memasukan kedua telapak tangannya kedalam saku “ aku pergi …“
pamit nichkhun pada junho yang enggan untuk mendongak menatapnya dan tanpa
menunggu respon apapun dari junho nichkhun berbalik meninggalkan junho
Sepeninggalan
nichkhun yang masih berada beberapa meter darinya junho menolehkan kepalanya
kearah nichkhun yang berjalan menjauhinya itu. Tangan junho terulur untuk
meremas bungkus rokok yang di lemparkan nichkhun dengan kuat hingga menjadi segumpal
kertas dalam genggamannya
#
#
#
#
#
In junho apartement
#
#
#
#
In junho apartement
Junho berlari
dari dapur dengan tergesa2 karena dia mendengar suara teriakan dari seseorang
di luar apartmentnya itu . kenapa teriakan dan bukan suara bel ?! karena junho
sengaja tidak memasang bel di apartementnya dengan alasan agar dia tahu siapa
yang datang tanpa harus menghampiri intercom . dengan sebuah teriakan yang
memanggil namanya dia bisa mendengar siapa pemilik suara itu
Clek
Junho membuka
pintu apartementnya dan memadang namja yang berdiri di depannya itu dengan
wajah yang dingin
“kau tidak
akan menyuruhku masuk ?!” Tanya nichkhun melihat junho yang hanya terdiam saja.
Junho segera melebarkan daun pintu dan nichkhunpun langsung masuk kedalam
apartementnya
“gomawo …
jika aku tidak mambantuku malenyapkannya maka … mungkin sekarang aku sudah di
bunuh jinyoung hyung …” nichkhun bicara seraya berjalan kearah sofa dan duduk
di sana lalu memandang junho yang masih berdiri di dekat pintu masuk
“bukankah kau
bilang tidak akan bisa sering bertemu … tapi kau malah sering datang ke rumahku
“ junho berjalan menuju dapur tidak mengindahkan nichkhun yang duduk manis di
sofanya . junho menghentikan langkah kakinya di depan pintu dapur dan bicara
seolah mengingat sesuatu “ah…iya … kau datang untuk berterimakasih padaku kan
?! sekarang kau boleh pergi …”
“junho-yah !”
“kau datang
setiap aku membantumu melakukan sesuatu … kau datang untuk berterimakasih
padaku … tidak kah itu akan mengundang kecurigaan ?!” Tanya junho dengan nada
menyindir pada nichkhun
“lee junho
!!”
“apa kau
tidak meresa jika … ini sangat lucu ? kau akan ‘datang’ padaku untuk
berterimakasih setiap aku melakukan hal yang kau perintahkan … apakah menurutmu
itu tidak membuat kau terlihat murahan ?! “
“LEE JUNHO
!!!” teriak nichkhun dengan kesal berdiri dengan kasar dari kursi dan memandang
junho tajam
“aku tahu kau
tidak pernah menyukaiku … kau membutuhkanku untuk melakukan hal2 yang tidak
bisa kau lakukan sendiri … mulai sekarang saat kau butuh bantuanku kau hanya
tinggal hubungi aku saja … dan tidak perlu mengucapkan terimakasih padaku … aku
akan tetap selalu membantumu sampai kapanpun … jadi … jangan menemuiku lagi …
aku tidak mau melihatmu …” ‘ karena itu
melukaiku saat kau bersama dengan ku tanpa pernah menganggapku ada ’ lanjut
junho dalam hati
End of flash
back
In minjun
home
“hyung
memanggilku ?!” junho memasuki ruangan dimana minjun sudah menunggunya bersama
dengan satu namja lainnya yang memiliki perawakan yang lebih tinggi dari mereka
berdua.
“ne … ada
yang ingin aku bicarakan pada kalian berdua “ ujar minjun duduk di kursi yang
ada di belakang meja kerjanya
“junho … dan
kau … chansung … kalian berdua … pergi dan bantulah nichkhun mulai sekarang“ minjun
menunjuk junho dan namja tinggi yang adalah chansung itu dengan tangannya yang
masih memegang gelas di tangan kanannya itu
“mwo ??!”
junho sontak bertanya dengan spontan tidak percaya dengan apa yang dia dengar
“aku selalu membantunya selama ini ?” lanjut junho lagi
“kalian
berdua tinggal disana dan bantulah nichkhun … dia tidak punya banyak orang yang
bisa dia percaya disana” timpal minjun lagi
“aku tidak
keberatan jika aku harus pergi kesana … “ chansung menoleh kearah junho dan
mengangguk “aku rasa kita bisa melakukannya … kita bisa bekerja sama “ tambah
chansung lagi dengan nada yang ramah dan juga terdengar dewasa
“besok pagi
mulai tinggal disana ! aku tidak butuh penolakan junho … ” junho mengalihkan
pandangannya tidak tentu arah
“baiklah “
junho berbalik meninggalkan minjun dan juga chansung dalam ruangan itu
“kau juga
boleh pergi “ chansung mengangguk dan ikut pergi meninggalkan ruangan itu
seperti apa yang di lakukan junho
.
Ke-esokan
harinya
Woyoung duduk
bersandar dengan nyaman di sofa ruang tamu bersama dengan nichkhun yang duduk
di sampingnya . wooyoung memperhatikan wajah nichkhun dengan teliti dan
kemudian menghala nafas ringan
“kenapa kau
tidak memberiku kabar atau ..kenapa kau menyuruh kyuhyun untuk tidak mengatkan
apa2 padaku … aku hampir saja mati karena khawatir padamu “ wooyoung bicara
dengan memperhatikan nichkhun yang tengah sibuk dengan i-pad di tangannya yang
entah dia gunakan untuk apa benda itu saat ini
nichkhun menatap wooyoung dan tersenyum “aku hanya
ingin memberikan kejutan padamu …” jawabnya tanpa beban seolah dia tidak
memiliki masalah dengan apa yang dia lakukan
“kau memang
benar2 membuatku terkejut !”
Tok tok tok
“masuk !”
teriak nichkhun sedikit pelan(?) membuat tiga orang namja masuk kedalam ruang
tamu itu
“hyung … ini
junho hyung dan dia … siapa namamu ?!” jinwoon bertanya pada namja tinggi yang
datang bersama dengan junho
“chansung “
jawab namja itu singkat , jinwoon mengangguk
“ne …dia
chansung … mereka berdua datang atas perintah minjun hyung …” jelas jinwoon
seraya menunjuk junho dan chansung , chansung tersenyum ramah pada nichkhun dan
juga wooyoung yang tengah memandangnya. Sedangkan junho hanya diam saja tidak
menghiraukan apa yang tengah di bicarakan oleh ketiga orang itu
“junho … “
ucap nichkhun dengan sedikit susah seolah dia berat berkata seperti itu “ne …
aku sudah mendengarnya dari minjun hyung … jinwoon kau suruh pelayan menyiapkan
kamar untuk mereka …” titah nichkhun pada jinwoon
“ne …” jawab
jinwoon segera dan segera keluar dari dari ruangan itu untuk melakukan apa yang
nichkhun perintahkan
“annyeong “
tiba2 saja wooyoung menyapa kedua orang asing yang berdiri di depannya dengan
sedikit melambaikan tangan seraya tersenyum manis membuat nichkhun maupun kedua
orang itu sekilas tertegun dengan sikapnya yang polos itu
“annyeong “
jawab chansung dengan sumeringah membuat wooyoung terkekeh melihat tingkah
chansung itu
“kau akan segera
masuk kembali kuliah … mereka berdua orang yang sangat hebat aku yakin mereka
bisa menjaga mu dengan baik … kau ingin chansung yang menemanimu saat aku tidak
berada bersama denganmu ?!” nichkhun segera bertanya pada wooyoung saat dia
bisa melihat wooyoung dan chan mungkin bisa akrab. Wooyoung memandang nichkhun
bingung lalu kembali memperhatikan kedua orang asing yang adalah junho dan
chansung
“aku ingin …
dia saja yang menemaniku “ wooyoung memperhatikan junho dari atas kepala hingga
ke ujung kaki lalu memperhatikan wajah junho setelah itu dia kembali memandang
nichkhun
“junho ?! kau
ingin dia yang menemanimu ?!” Tanya nichkhun mengulang , membuat wooyoung
mengangguk dengan semangat
“baiklah …
tapi junho apa kau mau menemani wooyoung ?!” Tanya nichkhun pada junho yang
memadang wooyoung dingin nan tajam walau sedikit berat ahirnya junho
menyanggupi
“baiklah …”
#
#
#
#
#
#
#
in wooyoung room
#
#
#
#
#
#
in wooyoung room
In bathroom
Wooyong
tengah berendam dengan nyamannya di dalam bathtubs yang ada di kamar mandi
megah di kamarnya , satu tangan wooyoung menjuntai kebawah dengan memegang
gelas wine yang masih berisi sedikit sisa didalamnya, dia menyandarkan dirinya
dengannyaman di pinggiran bathtubs itu sedikit mendongak dengan mata yang
terpejam sedangakn tangannya ang lain ada didalam air bersama dengan tubuhnya.
Air hangat dengan aroma terapi yang menyejukan
Drep
Drep
Drep
Suara langkah
mendekat kearahnya ,wooyoung dapat mendengar dan merasakan itu tapi dia tidak
terlalu memperdulinyakan karena dia masih ingin berkonsentrasi dengan nyamannya
suasana berendam itu. Derap langkah yang terdengar oleh wooyoung itu menghilang
saat dia mengetahui jika orang itu ada di bagian belakangnya. Nichkhun sang
pembuat suara itu tersenyum kecil memperhatikan wooyoung yang masih enggan untuk
berubah posisi bahkan hanya untuk membuka matapun dia seolah tidak rela
“wooyoungie
…” panggil nichkhun manja , nichkhun saat ini duduk berjongkok di bagian
bathtubs dimana wooyoung menumpukan kepalanya,nichkhun mencodongkan tubuhnya
hingga saat ini wajahnya berada di samping wajah wooyoung , dia lalu menyusuri
wajah wooyoung dengan jari telunjuknya mulai dari kening,hidung dan bibir saat
telunjuk nichkhun menyentuh bibir wooyoung , wooyoung menciumnya dengan lembut.
“aku pikir kau
tidur … lama sekali hanya diam seperti ini “ nichkhun mencium pipi wooyoung
yang ada di depannya walau dia belum mendapatkan respon kata2 apapun dari
wooyoung , setelah itu nichkhun merubah posisinya menjadi berlutut di belakang
kepala wooyoung dan mencondongkan tubuhnya semakin dalam membuat dia bisa
menyentuh bibir wooyoung dengan bibirnya, nichkhun melumat bibir bawah wooyoung
dan wooyoung juga melumat bibir bawah nichkhun. Lumatan2 halus itupun terjadi
kian intens dan semakin menghangat membaut wooyoung melepaskan pegangan
tangannya pada gelas wine tadi hingga gelas itu jatuh kelantai dan menumpahkan
sedikit isinya , beberapa lama kemudian mereka menyudahi ciuman hangat itu .
Wooyoung ahirnya
membuka mata dan tersenyum manis pada nichkhun yang masih saja dalam posisi
yang sama “mandi bersama ?!” tawar wooyoung dengan nakal seraya mengelus pipis
nichkhun dengan tangannya yang masih di penuhi dengan busa,
Nichkhun beranjak
dari posisinya dan berjalan ke hadapan wooyoung, pandangan mereka sama sekali
tidak pernah teralihkan hingga saat nichkhun membuka satu persatu pakaian yang
melekat di tubuhnya di hadapan wooyoung yang masih menatapnya intens. Nichkhun berjalan
mendekati bathtubs dan memasukan satu persatu kakinya kedalam bathtubs yang
wooyoung pakai perlahan merendam seluruh tubuhnya berdua dengan wooyoung di
dalam bthtubs mewah itu. Nichkhun merangkak di atas tubuh wooyoung masih dengan
menumpukan berat badannya pada tangan yang dia letakan di dasar bathtubs semantara
satu tangannya lagi membelai pipi wooyoung lembut , wooyoung memegang tangan
nichkhun yang brtenger di pipinya dan mencium tangan nichkhun berulangkali
hingga aktifitasnya itu terhenti akibat tangan nichkhun yang dengan sedikit
kasar mengarahkan wajah wooyoung kearahnya dan tanpa tunggu lama lagi nichkhun
kembali memulai ciuman mereka.
(you khow what
they are to do )
Next day
Wooyoung berjalan
di koridor yang menghubungkan kamarnya dengan ruangan lainnya ,tepat di depan
sebuah kamar woyoung berpapasan dengan chansung yang berjalan berlawanan arah
dengannya . wooyoung tersenyum kacil pada chansung sedangkan chansung tersenyum
lalu membungkuk hormat pada wooyoung setelah itu mereka kembali melanjutkan
perjalanan mereka masing2 saat wooyoung berada di samping chansung dalam posisi
mereka yang masih berjalan chansung dengan tidak menampakan apapun memberikan
sebuah benda pada wooyoung dengan menepalkan benda itu di tangan wooyoung dan
setelah itu mereka berjalan sendiri2 seolah tidak terjadi apa-apa . namun
sayangnya chansung maupun wooyoung tidak mengetahui jika ada seseorang yang
tanpa sengaja melihat aktifitas mereka tadi di balik tembok , namja itu
menyerngitkan dahi dengan berbagai macam pikiran tentang apa yang baru saja dia
lihat namun namja itu lebih memilih untuk diam hingga dia tahu apa yang
sebenarnya terjadi
Di sebuah
sudut ruangan
Wooyoung membuka
barang yang di berikan oleh chansung di tangannya tadi yang ternyata adalah
sebuah kertas , dia membaca isi kertas itu dan kemudian membakara kertas tadi
segera setelah dia membacanya. Seteah itu wooyoung bergegeas menunju sebuah
ruangan yang tak lain adalah ruangan kerja nichkhun yang dulunya adalah ruang
kerja park jinyoung ,
Wooyoung sedikit
melihat kearah kanan dan kiri sebelum dia masuk kedalam ruangan itu dengan
cepat dan menutup kembali pintunya.
“disana …”
gumam wooyoung saat melihat sebuah meja yang terdapat di salah satu sisi
ruangan tadi ,wooyoung langsung menghampiri meja itu dan menyalakn computer yang
ada di atas meja tadi , wooyoung menyambungkan computer itu dengan ponselnya menggunakan
kabel data yang memang sudah dia siapkan di saku jaketnya sejak tadi . tangan
woyoung sibuk menggeser mouse dan juga mengklik beberapa kali dengan mata yang
terus terjutu pada monitor
“aku akan
segera melakukan itu …aku sekarang bisa pergi dengan tenang jadi kau juga bisa
menyipkan semuanya dengan baik …” wooyoung semakin cepat mengklik mouse yang
masih ada di tangannya saat dia mendengar suara orang yang sangat dia kenal
suara nichkhun dengan derap langkah beberapa orang mendekat kearah ruangan itu
“baiklah …
aku akan menyiapkan semuanya …” sekarang suara kyuhyun semakin jelas terdengar
membuat wooyoung langsung mematikan computer tadi namun dia belum bisa beranjak
dari sana saat melihat computer itu masih saja loading (oppa pake Pentium berapa
sih?) wooyoung segera mencabut kebel data dari cpu dengan terburu2 karena dia
mendengar suara knop pintu dia buka hingga tanpa sengaja ponsel wooyoung
terjatuh ke bawah meja tadi dan dia hanya bisa membawa kabelnya saja . wooyoung
tidak punya waktu untuk mengambil kembali ponselnya dan langsung saja
bersembunyi di sebuah lemari besar yang ada di sisi lain ruangan luar itu
“kita lihat
apa yang bisa kita lakukan “ nichkhun duduk di depan meja dan menyalakan
komputernya ,
“waeyo ?!” Tanya
kyu melihat nichkhun mengerutkah dahi seolah heran dengan sesuatu
“anii …”
jawab nichkhun singkat
“hyung … aku
tidak menemukan wooyoung … aku sudah mencarinya keseluruh rumah … juga sudah
menyuruh semua penjaga mencarinya tapi tidak ada …” tiba2 saja jinwoon datang
ke ruangan itu memberi laporan pada nichkhun membuat wooyoung yang tengah
bersembunyi seraya memperhatikan nichkhun dari sudut lemari itu hanya bisa
menelan ludahnya pahit
“jinja ?! ada
apa dengannya ? kemana dia ? dia dalam bahaya jika berkeliaran sendirian saat
ini” panic nichkhun segera berdiri dari kursinya,
“coab telpon
dia tanyakan dia dimana “ saran kyu dengan bijak tidak langsung panic seperti
nichkhun. Nichkhun menunjuk wajah kyuhyun dan mengangguk menyetujui apa yang
dia sarankan . nichkhun merogoh ponsel dari saku celananya dan segera
menghubungi posel wooyoung
Wooyoung mancengkrang
kuat bagian bawah jaket yang dia kenakan seraya memandnag ponselnya yang
tergeletak di bawah meja . seketika seluruh tubuh wooyoung terasa membeku tidak
dapat bergerak sama sekali ‘eothokae ?’ batin wooyoung bingung masih dengan
mata yang memandang ponselnya yang tergeletak di bawah meja tepat di dekat kaki
nichkhun
Dring dring
drong deng ….(hadeuh suara deringnya daebak banget )
Wooyoung menghembuskan
nafasnya dengan tersengal saat poselnya mulai berdering sedangkan nichkhun malah
bingung sendiri saat dia mendengar dering ponsel di dekatnya,nichkhun memandang
kyuhyun sedikit curiga dan bingung setelah itu dia berputar mencari dimana
sumber suara dering tadi dengan posel yang masih dia letakan di telinga
kanannya. Nichkhun berputar di sekitar meja dan kemudian berjongkok disana,
nichkhun segera mematikan poselnya dan mengambil ponsel wooyoung yang
tergeletak di bawah meja
“kenapa
ponsel wooyoung ada di sini ?!” Tanya nichkhun seraya berdiri dan memandang
lekat posel wooyoung yang ada di tangannya. Kyuhyun dan jinwoon yang ada di
dalam ruangan ituun langsung saja menyusuri ruangan luas itu dengan pandangan
mata mereka mencari mungkin saja ada sesuatu yang bisa mereka temukan disana
(kenapa saya ajak kyu disini solanya kyu juga bakalan jadi korban kaya JYP )
Druk
Nichkhun kyuhyun
dan juga jinwoon melihat kearah lemari besar yang ada di salah satu sisi ruangan
sebagai tempat dimana suara tadi berasal . nichkhun berjalan dengan pelan mendekati
lemari itu dengan ponsel wooyoung yang masih ada di tangannya.
Sedangkan di
sudut lemari wooyoung menahan nafas dengan reflex saat melihat kaki nichkhun
berjalan semakin dekat padanya ,dengan mulut yang terkatup-katup tidak berarti
, wooyoung menutup matanya rapat saat dia melihat nichkhun menekuk lututnya
untuk berjongkok
Tangan nichkhun
terulur untuk membuka tirai2 yang menghalangi bagian bawah lemari besar tadi ,
tepat saat tangan nichkhun berada di depan kain itu dia menghentikan gerakan
tangannya ,entah kerena dia merasa takut jika menemukan wooyoung disana dengan
pertanyaan apa alasan wooyoung bersenbunyi darinya , atau entah kerena dia
merasa takut jika menemukan hal yang lainnya. Nichkhun menarik kembali
tangannya dan menunduk .
“nichkhun
hyung ?!” Tanya jinwoon dengan sedikit pelan merasa ragu. Nichkhun menoleh
kearah jinwoon dengan tatapan ragunya kemudian dia kembali mengarahkan
pandangan matanya pada kain tadi dengan cepat dan tanpa aba-aba nichkhun segera
menarik kain tadi membuat dia bisa melihat bagian sudut lemari itu
Mata nichkhun
sontak membulat dengan mulut yang terbuka semakin melebar dan kemudian hendak
tertutup lagi namun nichkhun kembali membuka mulutnya dengan susah payah untuk
berucap “woo…wo..wooyoung …. Wooyoung !!!” panggil nichkhun tidak percaya
denngan begitu tergagap saat dia mendapati wooyoung ada di sana
Dan ahirnya
cerita ini insyaallah akan bersambung … bagaimana ? semakin ngawur aja dan
muter2 gk jelas ?! chap berikutnya bakal mulai terjadi pertentangan nichkhun
dan wooyoung membuat cinta mereka di uji , dan juga chan yang biasanya di
pasangin sama junho di sini akan jadi lawan … okeh segitu aja bocorannya …
gamsahae…
aigoo...ceritanya makin mnantang n bkin pnasaran..-_-
ReplyDeletejunho suka ma khun..??#eh.. dan chan komplotan x woo.,?
gmana nasip uyoung stlh ktangkp basah ma khun..?jinja..jangan pisahkan mereka ya chagie..jebal..hikz.. #pletaak....
aaah...aq bnr2 pnasaran saeng..
tetap semangat ya..fighting..^^
~weny~
Sumpah Penasaran Tinggkat Dewa Aye
ReplyDeleteLanjut Thor Kalo bisa ampe puluhan part ya thor
LANJUT LANJUT LANJUT
lajut thor... wah pnasaran bget,wooyoung ktahuan gg ya jd mata2 slama ini??khun bakal tau gg ya??pnasaran XD...
ReplyDeletelanjut thor... aku senang bget sm cerita ini...
-anaa-
wah...tambh seru...knpa yah ff author itu seru? Lanut ya thor pleasee
ReplyDeleteya ampun,,,
ReplyDeleteselalu tbc di saat-saat gawat,,
author doyan banget ngegantung hatiku #eehh
salah,,
ngegantung cerita di saat-saat misterius.
kalo aku sakit jantung cemana coba???
T___T
tolong jangan lakukan apa-apa pada khunyoung ku thorr,,
tollooongg!!!!!
LANJUT dong thor,,
jangan lama-lama tapi chapter selanjutnya,,,
lanjut...lanjut...lanjut thor emg daebak lah :)
ReplyDeleteThor..junho rambutnya jd hitam yah disini..
ReplyDeleteGiling dah..pasti Junho tercabik2 banget..melindungi org yg dia cinta..tp cinta org itu bwt org laen..
Thor..jgn blg akhirnya mengenaskan kayak ditipi2..junho brkorban nyawa utk org yg dia cinta..argghhhh..tp knp aq malah brharap sprti itu..biar tambah dramatis gt..
Wooyoungie..siapa dia sbnrnya??!apakah sindikat saingan ato slh satu agen rahasia internasional..
Astapilohhh..penasaran euy..penasaran..
eon ngomong bahasa sunda ???!!!! hip hip hore ... hip hip hore !!!! *gak penting
Deletejunho kayaknya suka sama khun yaa disini. trus chan itu sebenernya siapa? temennya woo? woo ketauan ga ya sama khun, tanggapan khun apa...
ReplyDeletedilanjut deh un
thor junho keren bgt sumpah!!! >w< *maaf jadi curhat XDD aku lgi tergila gila sama junho ...
ReplyDeleteaku penasaran nnti akhirnya khun bakal bakal tetep ga sama woo... sma junho deh #plak! *ni-org-buta-atogabisabaca.. jelas jelas ini fanfict khunyoung* wkwkwk
keren thor lanjut!
hehehehehe ... wildy kalo aku buat semua ff ahirnya khun sama junho KYS bisa bakar blog aku ....
Deletewiiiiiiih sumpah keren bgt......thor lanjutin,,,ditunggu yakkkkkh....
ReplyDeleteupdate cepet thor ceritanya makin seru dan bikin ngregetan... nanti woo diapain khun ya kalo ketauan ya
ReplyDeleteceritnya bikin pnasaran... kereeeeeennn bget ..updatenya cepetan ya author yang baik....:)
ReplyDelete