Nov 24, 2012

ff khunyoung my romantic prince



My Romantic Prince




main cast : wooyoung
nichkhun

author : thie

rate : entahlah

disclamer : yang milik saya adalah hanya ide cerita ini .

warning : boy x boy

( yaoi )

namja x namja

pairing : khunwoo/khunyoung

chapters : 4 of ?

summary : pertentangan sekarang terjadi antara nichkhun dan wooyoung walau pertentangan itu ada di dalam dunia terselubung mereka . siapa lagi yang akan hadir dalam ff ini ?! (chansung !!!!!) bagaimana cara wooyoung untuk menjalankan misi yang dia dapatkan selama ini , mejalankan misi yang bertentangan dengan hatinya



cerita yang sangat ada dalam otak saya dan yang gak kabur adalah cerita ff ini . … saya gak bisa melakukan semua pekerjaan saya dengan baik belakangan ini jadi apa yang saya lakukan juga hanya apa yang saya inginkan saja karena saya tengah dalam masa2 sulit yang sangat membuat saya down … saya harap kalian (readers) bisa ikut menaikan kembali mood saya dan memberikan kabagahagiaan untuk saya agar saya bisa membuat karya yang baik . love in art dan I know I want you … itu juga insyaallah yah readers di lanjutnya kalo saya lagi mood … semoga saya masih ada umur untuk melanjutkannya …. Lagi2 saya seperti ini … merasa tidak akan panjang umur …








Wooyoung berdiri di depan jendela yang menampakan pekatnya malam itu , angin begitu kencang berhenbus di luar sana, wooyoung hanya dapat melihat beberapa lampu merah kecil di pinggiran pantai tanpa bisa melihat pantainya walau demikian dia masih bisa mendengar deburan ombak yang begitu keras sampai di telinganya

“sudah malam …” gumam wooyoung sendiri masih dengan memandang pantai karang yang ada di depan jendela kamarnya . wooyoung berbalik kearah kursi yang ada tidak jauh dari jendela dan duduk di sana dengan gelas berisi coklat panas di dalamnya

Wooyoung memandang gelas yang ada di tangannya dengan lekat seolah tidak ada lagi yang bisa dia perhatian selain gelas yang tidak istimewa itu..sejak kepergian nichkhun siang tadi hingga saat ini dia tidak mendengar kabar apapun dari nichkhun sedangkan semua orang yang berjaga hanya semakin memperketat penjagaannya saja membuat wooyoung semakin gelisah

“nichkhun …” lirih wooyoung memanggil nama orang yang sejak tadi dia pikirkan , apa yang terjadi pada nichkhun dan kenapa dia tidak kembali juga hingga saat ini membuatnya begitu tidak tenang hingga tidak dapat menutup matanya untuk beristirahat malam ini


Braak

 pintu kamar wooyoung di buka dengan kasar dan masuklah kyuhyun dengan tergesa2 menghampiri wooyoung
“tuan muda “ ucap kyuhyun menstabilkan deru nafasnya yang terengah
“waeyo ?!” Tanya wooyoung dengan wajah bingungnya berdiri dari kursi yang dia duduki dan memandang kyuhyun dengan penasaran dan sedikit raut wajah khawatir namun dia segera menepis pikiran buruk yang hinggap di benaknya
“kita harus segera pergi dari sini !” ucap kyuhyun sebagai jawaban . wooyoung menjatuhkan gelas yang tengah dia pegang dan menatap kosong kyuhyun wooyoung mengepalkan tangannya yang bergetar dengan hebat
“apa yang terjadi ?!” Tanya wooyoung lagi semakin khawatir namun kyuhyun hanya diam tak berkata apa2 membuat wooyoung menggeram
“yach katakan !!!! ada apa ?!! apa yang terjadi ?!!!” teriak wooyoung mencengkram kerah kemeja kyuhyun yang masih diam mematung …..
“anda sebaiknya ikut saja dengan ku “ jawab kyuhyun ahirnya membuka suara ,tangan wooyoung yang tengah mencengkram kerah kyuhyun dengan kuat dengan sangat perlahan ahirnya terlepas
“katakan apa yang terjadi dan dimana nichkhun …” Tanya wooyoung sekarang mulai lemah
“aku akan menjelaskan pada anda jadi sekarang ikutlah dengan saya “ wooyoung terdiam menunduk dengan sedikit menahan nafas untuk menetralisir rasa kalut dalam hatinya
Dia mengangkat wajahnya dan memandang kyuhyun dengan tegap “ ne … kita pergi sekarang !” ujar wooyoung dan berjalan mendahului kyuhyun yang segera mengekori wooyoung



In car

“kita … kenapa kemari ?!” Tanya wooyoung panic saat dia menyadari jika sekarang mobil yang mereka tumpangi memasuki kawasan rumah megah peninggalan jinyoung yang dulu di isi para pemberontak yang membuat dia dan nichkhun harus terpaksa pergi meninggalkannya. Wooyoung menatap curiga kyuhyun yang ada di depannya walau dalam keadaan seterjepit apapun wooyoung yang memang sudah terlatih tidak akan kehabisan akal untuk menyelamatkan dirinya sendiri bukan ?

“kita sudah sampai … mari kita masuk !” ajak kyuhyun dengan santainya pada wooyoung setelah dia berbalik memandang tuan mudanya itu yang duduk di kursi belakang

“kenapa datang ke rumah ini sekarang !?” Tanya wooyoung mulai terlihat tajam , sorot mata wooyoung sekarang menunjukan jika wooyoung adalah seseorang yang pantas di perhitungkan dalam dunia yang mereka jalani . walau sempat tertegun dengan perubahan tatapan mata wooyoung dan nada bicaranya yang berubah kyuhyun mencoba untuk tenang dan tersenyum
“anda akan tahu jika sudak masuk !” ujarnya dan keluar dari dalam mobil. Wooyoung memperhatiakn seluruh rumah itu dan dia melihat banyak orang yang berjaga disana Susana terlihat dingin membuatnya tidak dapat memprediksi apa yang terjadi .
“silahkan keluar tuan muda “ ucap kyu saat dia membukakan pintu untuk wooyoung , dengan parasaan yang was-was ahirnya wooyoung keluar dari mobil dan berdiri di depan pintu masuk utama
“mari kita harus segara masuk “ ajak kyu menujukan jalan kepada wooyoung dengan hormat. Wooyoung berpikir jika dia harus tahu apa yang terjadi maka dari itu wooyoung mencoba untuk mengikuti saja apa yang kyuhyun perintahkan padanya
“ne “ wooyoung berjalan memasuki rumah itu dengan tetap memperhatikan sekelilingnya dimana banyak penjaga yang sudah siap siaga di setiap sudut rumah itu , kyu menjunjukan jalan pada wooyoung yang mengarah pada ruang tamu dan wooyoung hanya mengikutinya saja

Clek
 pintu di buka oleh kyu dan wooyoung melangkahkan kakinya memasuki ruang tamu yang megah itu . langkah kaki wooyoung terheti setelah dia melihat siapa orang yang ada di sana, perlahan tangan wooyoung mengapl kuat . wooyoung berjalan dengan cepat menghampiri namja yang duduk dengan santainya di salah satu sofa yang ada dalam ruangan tadi dengan langkah yang cepat dan tanpa aba2 wooyoung langsung memukul namja itu dengan keras

“yach … wooyoung-ah … waeyo ?!” Tanya namja yang mendapatkan pukulan bertubi2 dari wooyoung
“kau gila … sajak siang aku menunggumu …kenapa tidak berikan kabar apapun padaku ?! kenapa menyuruh kyu tidak mengatakan apa2 ?!!! hiks … kau jahat … aku …a…ku …” wooyoung terus bicara seraya memukul namja yang tak lain adalah nichkhun itu tanpa hentinya membuat nichkhun berdiri dan memegang tangannya agar dia berhenti memukul
“minahae … aku pikir kau akan senang malihatku baik2 saja …” wooyoung menghempaskan tangan nichkhun dengan kasar.
“senang ?! aku bahkan hampir bunuh diri karena mengira kau sudah …” wooyoung menghantikan kata2nya dan memandang wajah nichkhun yang tersenyum padanya, tiba2 saja wooyoung langsung memeluk nichkhun dengan sebelah tangannya yah masih sebelah tangankarena dia belum sembuh total
“uljima … aku tidak akan meninggalkan mu lagi …” gumam nichkhun balas memeluk wooyoung dengan erat, saking eratnya wooyoung sampai meringis
“akh !! bodoh … sakit …” rengek wooyoung karena nichkhun memeluknya terlalu erat hingga menekan lukanya
“mianhae … aku tidak sengaja chagya … “ sesal nichkhun membelai rambut wooyoung dengan lembut , tanpa mereka sadari seseorang yang juga ada di dalam ruangan itu yang tadi bersama dengan nichkhun memperhatikan tingkah mereka berdua namja itu menunduk lalu kemudian keluar dari ruangan itu tanpa di sadari oleh nichkhun ataupun wooyoung


Di halaman belakang rumah

Halaman belakang rumah megah itu adalah sebuah arena latihan menembak di luar ruangan , terdapat gundukan beberapa karung dan juga beberapa sasaran yang ada di ujung sana , di pinggir lapangan itu terdapat sebuah tiang yang menjulang tinggi dengan sebuah benda yang terlihat seperti kincir angin. Bentuk benda seperti sebuah panah yang di letakan di bagian paling atas satu ujung terlihat seperti mata panah dan ujung lainnya terlihat seperti mangkuk kecil yang di miringkan. Alat itu adalah alat untuk mengetahui arah angin dan kecepatan anginnya

“300 meter ..” junho melangkahkan kakinya di batas jarak yang tertera di pinggir lapangan “400 meter ?!” junho kembali berucap saat dia berjalan di jarak yang dia sebutkan tadi “500 meter ….” Gumam junho pelan dan sekarang memandang lurus kedepan “Aku bisa menembak dengan tepat dalam jarak ini ?! atau itu hanya kebetulan saja ?!” Tanya junho pada dirinya sendiri saat dia berdiri di tengah lapangan segaris lurus dengan sasaran yang ada 500 meter di depannya
“kau bisa hyung !” junho sontak berbalik dan menemukan seseorang yang amat dia kenal(maaf saya gak tahu jinwoon sama junho itu tuaan mana)
“kau ada di sini ?!” Tanya junho pada namja bernama jinwoon yang berjalan menghampirinya seraya mengangguk itu.
“aku di sini … khun hyung mengatakan aku harus tinggal disini mulai sekarang … dan kau juga  kan ?!” terka jinwoon dengan nada yang sangat amat yakin dengan apa yang dia katakan itu namun ternyata junho menggelangkan kepalanya
“tidak ? wae ?!”
“seorang pengecut seperti ku mana mungkin tinggal di sini … tempat ini tidak cocok untuk orang sepertiku “ jawab junho dan duduk di salah satu tumpukan karung yang ada di halaman belakang itu. Jinwoon juga ikut menduduki salah satu karung di samping junho
“pengecut ?!”
“ne … bukankah seorang penembak jitu seperti ku itu pengecut ?! dia akan memperhatikan sasarannya dari kejauhan dan akan menembak saat sasarannya lengah … dia bisa melihat sasarannya tapi sebaliknya … sasaran itu tidak akan bisa melihatnya … itu tindakan pengecut ..” itulah penjelasakan penjang lebar dari junho membuat jinwoon tertawa ringan mendengarnya
“aku pikir kau akan menjadi orang pertama yang akan khun hyung ambil untuk tinggal di sisinya “
“orang pertama yang dia butuhkan untuk di sisinya adalah kekasihnya itu …” suara junho sedikit melemah mengucapkan bagian kalimat yang ini .
“tapi pacarnya itu tidak bisa melakukan apa2 …”
“tapi nichkhun membutuhkannya lebih dari dia membutuhkan siapapun …” junho menoleh kearah jinwoon yang ada di sampingnya dan tersenyum “aku harus pergi … jaga diri mu …” ujar junho menepuk bahu jinwoon ringan seraya berdiri dan pergi meninggalkan tempat itu begitu saja


Junho memasuki mobilnya yang terparkir tidak jauh dari pintu utama dia memadang sekilas kearah lantai dua rumah itu dan melihat lampu kamar wooyoung yang menyala membuat siluet dari jedela yang tertutup gorden putih itu . sebuah siluet yang bisa junho yakini adalah nichkhun dan wooyoung yang tengah berpelukan
Tanpa di sadari tangan junho yang memegang kemudi itu memper-erat pegangannya masih dengan terus memadang siluet tadi yang sekarang menjadi tengah berciuman.

Flash back


Namja berambut pirang itu duduk di pinggiran bagunan kontruksi yang belum rampung dengan kaki yang dia biarkan menjuntai ke bawah , satu tangannya menyangga tubuhnya yang duduk dengan sedikit miring ke kanan itu sedangkan satu tangannya lagi tengah memegang rokok yang sesekali dia hisap. Namja pirang itu menghisap rokoknya dengan santai sampai seorang namja berambut hitam merampas paksa rokok itu dari mulutnya seraya dia duduk si samping namja itu

“aku … minjun hyung menyuruhku untuk memata-matai park jinyoung … “ itulah perkataan yang terlontar dari namja berambut pirang dengan masih duduk santai .

Namja berambut hitam tadi melemparkan rokok yang dia rebut ke bawah tanpa mematikan apinya , namja yang tak lain adalah junho itu menghela nafas berat dan menunduk memperhatikan bagian bawah bangunan itu “aku saja yang melakukannya …”  ujar junho dan memadang namja pirang bernama nichkhun itu dengan serius

“minjun hyung mengatakan aku yang harus melakukannya … kau tidak perlu khawatir padaku … aku bukan orang yang lemah ataupun bodoh ..” bantah nichkhun kembali mengeluarkan rokok dan mengunci rokok itu di bibirnya saat dia hendak menyalakan api tapi junho langsung mengambil rokok itu lagi
“nichkhun !!” panggil junho dengan penuh penekanan . memandang mata namja itu dengan dalam.
“kita tidak akan bisa sering bertemu lagi seperti saat ini … aku hanya ingin mengatakan ini saja padamu …”
“kau akan melakukannya ?!”
“Apa aku punya alasan untuk tidak melakukannya ?!” balik Tanya nichkhun dan mengeluarkan bungkus rokok yang ada di saku celananya lalu meleparkan bungkus rokok itu ke samping junho yang tengah duduk . “aku tidak akan merokok lagi … “ nichkhun berdiri dari duduknya berdiri di samping junho yang masih terduduk dengan kaki yang masih menjuntai ke bawah seperti nichkhun tadi “mungkin ini terahir kita bertemu seperti ini …aku rasa kita akan saling membatasi komunikasi mulai saat ini …” nichkhun memasukan kedua telapak tangannya kedalam saku “ aku pergi …“ pamit nichkhun pada junho yang enggan untuk mendongak menatapnya dan tanpa menunggu respon apapun dari junho nichkhun berbalik meninggalkan junho

Sepeninggalan nichkhun yang masih berada beberapa meter darinya junho menolehkan kepalanya kearah nichkhun yang berjalan menjauhinya itu. Tangan junho terulur untuk meremas bungkus rokok yang di lemparkan nichkhun dengan kuat hingga menjadi segumpal kertas dalam genggamannya

#
#
#
#
#


In junho apartement

Junho berlari dari dapur dengan tergesa2 karena dia mendengar suara teriakan dari seseorang di luar apartmentnya itu . kenapa teriakan dan bukan suara bel ?! karena junho sengaja tidak memasang bel di apartementnya dengan alasan agar dia tahu siapa yang datang tanpa harus menghampiri intercom . dengan sebuah teriakan yang memanggil namanya dia bisa mendengar siapa pemilik suara itu

Clek

Junho membuka pintu apartementnya dan memadang namja yang berdiri di depannya itu dengan wajah yang dingin
“kau tidak akan menyuruhku masuk ?!” Tanya nichkhun melihat junho yang hanya terdiam saja. Junho segera melebarkan daun pintu dan nichkhunpun langsung masuk kedalam apartementnya
“gomawo … jika aku tidak mambantuku malenyapkannya maka … mungkin sekarang aku sudah di bunuh jinyoung hyung …” nichkhun bicara seraya berjalan kearah sofa dan duduk di sana lalu memandang junho yang masih berdiri di dekat pintu masuk
“bukankah kau bilang tidak akan bisa sering bertemu … tapi kau malah sering datang ke rumahku “ junho berjalan menuju dapur tidak mengindahkan nichkhun yang duduk manis di sofanya . junho menghentikan langkah kakinya di depan pintu dapur dan bicara seolah mengingat sesuatu “ah…iya … kau datang untuk berterimakasih padaku kan ?! sekarang kau boleh pergi …”
“junho-yah !”
“kau datang setiap aku membantumu melakukan sesuatu … kau datang untuk berterimakasih padaku … tidak kah itu akan mengundang kecurigaan ?!” Tanya junho dengan nada menyindir pada nichkhun
“lee junho !!”
“apa kau tidak meresa jika … ini sangat lucu ? kau akan ‘datang’ padaku untuk berterimakasih setiap aku melakukan hal yang kau perintahkan … apakah menurutmu itu tidak membuat kau terlihat murahan ?! “
“LEE JUNHO !!!” teriak nichkhun dengan kesal berdiri dengan kasar dari kursi dan memandang junho tajam
“aku tahu kau tidak pernah menyukaiku … kau membutuhkanku untuk melakukan hal2 yang tidak bisa kau lakukan sendiri … mulai sekarang saat kau butuh bantuanku kau hanya tinggal hubungi aku saja … dan tidak perlu mengucapkan terimakasih padaku … aku akan tetap selalu membantumu sampai kapanpun … jadi … jangan menemuiku lagi … aku tidak mau melihatmu …”   ‘ karena itu melukaiku saat kau bersama dengan ku tanpa pernah menganggapku ada ’ lanjut junho dalam hati

End of flash back



In minjun home

“hyung memanggilku ?!” junho memasuki ruangan dimana minjun sudah menunggunya bersama dengan satu namja lainnya yang memiliki perawakan yang lebih tinggi dari mereka berdua.
“ne … ada yang ingin aku bicarakan pada kalian berdua “ ujar minjun duduk di kursi yang ada di belakang meja kerjanya
“junho … dan kau … chansung … kalian berdua … pergi dan bantulah nichkhun mulai sekarang“ minjun menunjuk junho dan namja tinggi yang adalah chansung itu dengan tangannya yang masih memegang gelas di tangan kanannya itu
“mwo ??!” junho sontak bertanya dengan spontan tidak percaya dengan apa yang dia dengar “aku selalu membantunya selama ini ?” lanjut junho lagi
“kalian berdua tinggal disana dan bantulah nichkhun … dia tidak punya banyak orang yang bisa dia percaya disana” timpal minjun lagi
“aku tidak keberatan jika aku harus pergi kesana … “ chansung menoleh kearah junho dan mengangguk “aku rasa kita bisa melakukannya … kita bisa bekerja sama “ tambah chansung lagi dengan nada yang ramah dan juga terdengar dewasa
“besok pagi mulai tinggal disana ! aku tidak butuh penolakan junho … ” junho mengalihkan pandangannya tidak tentu arah
“baiklah “ junho berbalik meninggalkan minjun dan juga chansung dalam ruangan itu
“kau juga boleh pergi “ chansung mengangguk dan ikut pergi meninggalkan ruangan itu seperti apa yang di lakukan junho
.

Ke-esokan harinya

Woyoung duduk bersandar dengan nyaman di sofa ruang tamu bersama dengan nichkhun yang duduk di sampingnya . wooyoung memperhatikan wajah nichkhun dengan teliti dan kemudian menghala nafas ringan
“kenapa kau tidak memberiku kabar atau ..kenapa kau menyuruh kyuhyun untuk tidak mengatkan apa2 padaku … aku hampir saja mati karena khawatir padamu “ wooyoung bicara dengan memperhatikan nichkhun yang tengah sibuk dengan i-pad di tangannya yang entah dia gunakan untuk apa benda itu saat ini
nichkhun  menatap wooyoung dan tersenyum “aku hanya ingin memberikan kejutan padamu …” jawabnya tanpa beban seolah dia tidak memiliki masalah dengan apa yang dia lakukan
“kau memang benar2 membuatku terkejut !”
Tok tok tok
“masuk !” teriak nichkhun sedikit pelan(?) membuat tiga orang namja masuk kedalam ruang tamu itu
“hyung … ini junho hyung dan dia … siapa namamu ?!” jinwoon bertanya pada namja tinggi yang datang bersama dengan junho
“chansung “ jawab namja itu singkat , jinwoon mengangguk
“ne …dia chansung … mereka berdua datang atas perintah minjun hyung …” jelas jinwoon seraya menunjuk junho dan chansung , chansung tersenyum ramah pada nichkhun dan juga wooyoung yang tengah memandangnya. Sedangkan junho hanya diam saja tidak menghiraukan apa yang tengah di bicarakan oleh ketiga orang itu
“junho … “ ucap nichkhun dengan sedikit susah seolah dia berat berkata seperti itu “ne … aku sudah mendengarnya dari minjun hyung … jinwoon kau suruh pelayan menyiapkan kamar untuk mereka …” titah nichkhun pada jinwoon
“ne …” jawab jinwoon segera dan segera keluar dari dari ruangan itu untuk melakukan apa yang nichkhun perintahkan
“annyeong “ tiba2 saja wooyoung menyapa kedua orang asing yang berdiri di depannya dengan sedikit melambaikan tangan seraya tersenyum manis membuat nichkhun maupun kedua orang itu sekilas tertegun dengan sikapnya yang polos itu
“annyeong “ jawab chansung dengan sumeringah membuat wooyoung terkekeh melihat tingkah chansung itu
“kau akan segera masuk kembali kuliah … mereka berdua orang yang sangat hebat aku yakin mereka bisa menjaga mu dengan baik … kau ingin chansung yang menemanimu saat aku tidak berada bersama denganmu ?!” nichkhun segera bertanya pada wooyoung saat dia bisa melihat wooyoung dan chan mungkin bisa akrab. Wooyoung memandang nichkhun bingung lalu kembali memperhatikan kedua orang asing yang adalah junho dan chansung
“aku ingin … dia saja yang menemaniku “ wooyoung memperhatikan junho dari atas kepala hingga ke ujung kaki lalu memperhatikan wajah junho setelah itu dia kembali memandang nichkhun
“junho ?! kau ingin dia yang menemanimu ?!” Tanya nichkhun mengulang , membuat wooyoung mengangguk dengan semangat
“baiklah … tapi junho apa kau mau menemani wooyoung ?!” Tanya nichkhun pada junho yang memadang wooyoung dingin nan tajam walau sedikit berat ahirnya junho menyanggupi
“baiklah …”


#
#
#
#
#
#
#


in wooyoung room

In bathroom


Wooyong tengah berendam dengan nyamannya di dalam bathtubs yang ada di kamar mandi megah di kamarnya , satu tangan wooyoung menjuntai kebawah dengan memegang gelas wine yang masih berisi sedikit sisa didalamnya, dia menyandarkan dirinya dengannyaman di pinggiran bathtubs itu sedikit mendongak dengan mata yang terpejam sedangakn tangannya ang lain ada didalam air bersama dengan tubuhnya. Air hangat dengan aroma terapi yang menyejukan
Drep
Drep
Drep

Suara langkah mendekat kearahnya ,wooyoung dapat mendengar dan merasakan itu tapi dia tidak terlalu memperdulinyakan karena dia masih ingin berkonsentrasi dengan nyamannya suasana berendam itu. Derap langkah yang terdengar oleh wooyoung itu menghilang saat dia mengetahui jika orang itu ada di bagian belakangnya. Nichkhun sang pembuat suara itu tersenyum kecil memperhatikan wooyoung yang masih enggan untuk berubah posisi bahkan hanya untuk membuka matapun dia seolah tidak rela
“wooyoungie …” panggil nichkhun manja , nichkhun saat ini duduk berjongkok di bagian bathtubs dimana wooyoung menumpukan kepalanya,nichkhun mencodongkan tubuhnya hingga saat ini wajahnya berada di samping wajah wooyoung , dia lalu menyusuri wajah wooyoung dengan jari telunjuknya mulai dari kening,hidung dan bibir saat telunjuk nichkhun menyentuh bibir wooyoung , wooyoung menciumnya dengan lembut.
“aku pikir kau tidur … lama sekali hanya diam seperti ini “ nichkhun mencium pipi wooyoung yang ada di depannya walau dia belum mendapatkan respon kata2 apapun dari wooyoung , setelah itu nichkhun merubah posisinya menjadi berlutut di belakang kepala wooyoung dan mencondongkan tubuhnya semakin dalam membuat dia bisa menyentuh bibir wooyoung dengan bibirnya, nichkhun melumat bibir bawah wooyoung dan wooyoung juga melumat bibir bawah nichkhun. Lumatan2 halus itupun terjadi kian intens dan semakin menghangat membaut wooyoung melepaskan pegangan tangannya pada gelas wine tadi hingga gelas itu jatuh kelantai dan menumpahkan sedikit isinya , beberapa lama kemudian mereka menyudahi ciuman hangat itu .
Wooyoung ahirnya membuka mata dan tersenyum manis pada nichkhun yang masih saja dalam posisi yang sama “mandi bersama ?!” tawar wooyoung dengan nakal seraya mengelus pipis nichkhun dengan tangannya yang masih di penuhi dengan busa,
Nichkhun beranjak dari posisinya dan berjalan ke hadapan wooyoung, pandangan mereka sama sekali tidak pernah teralihkan hingga saat nichkhun membuka satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya di hadapan wooyoung yang masih menatapnya intens. Nichkhun berjalan mendekati bathtubs dan memasukan satu persatu kakinya kedalam bathtubs yang wooyoung pakai perlahan merendam seluruh tubuhnya berdua dengan wooyoung di dalam bthtubs mewah itu. Nichkhun merangkak di atas tubuh wooyoung masih dengan menumpukan berat badannya pada tangan yang dia letakan di dasar bathtubs semantara satu tangannya lagi membelai pipi wooyoung lembut , wooyoung memegang tangan nichkhun yang brtenger di pipinya dan mencium tangan nichkhun berulangkali hingga aktifitasnya itu terhenti akibat tangan nichkhun yang dengan sedikit kasar mengarahkan wajah wooyoung kearahnya dan tanpa tunggu lama lagi nichkhun kembali memulai ciuman mereka.

(you khow what they are to do )



Next day


Wooyoung berjalan di koridor yang menghubungkan kamarnya dengan ruangan lainnya ,tepat di depan sebuah kamar woyoung berpapasan dengan chansung yang berjalan berlawanan arah dengannya . wooyoung tersenyum kacil pada chansung sedangkan chansung tersenyum lalu membungkuk hormat pada wooyoung setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka masing2 saat wooyoung berada di samping chansung dalam posisi mereka yang masih berjalan chansung dengan tidak menampakan apapun memberikan sebuah benda pada wooyoung dengan menepalkan benda itu di tangan wooyoung dan setelah itu mereka berjalan sendiri2 seolah tidak terjadi apa-apa . namun sayangnya chansung maupun wooyoung tidak mengetahui jika ada seseorang yang tanpa sengaja melihat aktifitas mereka tadi di balik tembok , namja itu menyerngitkan dahi dengan berbagai macam pikiran tentang apa yang baru saja dia lihat namun namja itu lebih memilih untuk diam hingga dia tahu apa yang sebenarnya terjadi


Di sebuah sudut ruangan

Wooyoung membuka barang yang di berikan oleh chansung di tangannya tadi yang ternyata adalah sebuah kertas , dia membaca isi kertas itu dan kemudian membakara kertas tadi segera setelah dia membacanya. Seteah itu wooyoung bergegeas menunju sebuah ruangan yang tak lain adalah ruangan kerja nichkhun yang dulunya adalah ruang kerja park jinyoung ,
Wooyoung sedikit melihat kearah kanan dan kiri sebelum dia masuk kedalam ruangan itu dengan cepat dan menutup kembali pintunya.
“disana …” gumam wooyoung saat melihat sebuah meja yang terdapat di salah satu sisi ruangan tadi ,wooyoung langsung menghampiri meja itu dan menyalakn computer yang ada di atas meja tadi , wooyoung menyambungkan computer itu dengan ponselnya menggunakan kabel data yang memang sudah dia siapkan di saku jaketnya sejak tadi . tangan woyoung sibuk menggeser mouse dan juga mengklik beberapa kali dengan mata yang terus terjutu pada monitor
“aku akan segera melakukan itu …aku sekarang bisa pergi dengan tenang jadi kau juga bisa menyipkan semuanya dengan baik …” wooyoung semakin cepat mengklik mouse yang masih ada di tangannya saat dia mendengar suara orang yang sangat dia kenal suara nichkhun dengan derap langkah beberapa orang mendekat kearah ruangan itu
“baiklah … aku akan menyiapkan semuanya …” sekarang suara kyuhyun semakin jelas terdengar membuat wooyoung langsung mematikan computer tadi namun dia belum bisa beranjak dari sana saat melihat computer itu masih saja loading (oppa pake Pentium berapa sih?) wooyoung segera mencabut kebel data dari cpu dengan terburu2 karena dia mendengar suara knop pintu dia buka hingga tanpa sengaja ponsel wooyoung terjatuh ke bawah meja tadi dan dia hanya bisa membawa kabelnya saja . wooyoung tidak punya waktu untuk mengambil kembali ponselnya dan langsung saja bersembunyi di sebuah lemari besar yang ada di sisi lain ruangan luar itu
“kita lihat apa yang bisa kita lakukan “ nichkhun duduk di depan meja dan menyalakan komputernya ,
“waeyo ?!” Tanya kyu melihat nichkhun mengerutkah dahi seolah heran dengan sesuatu
“anii …” jawab nichkhun singkat
“hyung … aku tidak menemukan wooyoung … aku sudah mencarinya keseluruh rumah … juga sudah menyuruh semua penjaga mencarinya tapi tidak ada …” tiba2 saja jinwoon datang ke ruangan itu memberi laporan pada nichkhun membuat wooyoung yang tengah bersembunyi seraya memperhatikan nichkhun dari sudut lemari itu hanya bisa menelan ludahnya pahit
“jinja ?! ada apa dengannya ? kemana dia ? dia dalam bahaya jika berkeliaran sendirian saat ini” panic nichkhun segera berdiri dari kursinya,
“coab telpon dia tanyakan dia dimana “ saran kyu dengan bijak tidak langsung panic seperti nichkhun. Nichkhun menunjuk wajah kyuhyun dan mengangguk menyetujui apa yang dia sarankan . nichkhun merogoh ponsel dari saku celananya dan segera menghubungi posel wooyoung

Wooyoung mancengkrang kuat bagian bawah jaket yang dia kenakan seraya memandnag ponselnya yang tergeletak di bawah meja . seketika seluruh tubuh wooyoung terasa membeku tidak dapat bergerak sama sekali ‘eothokae ?’ batin wooyoung bingung masih dengan mata yang memandang ponselnya yang tergeletak di bawah meja tepat di dekat kaki nichkhun

Dring dring drong deng ….(hadeuh suara deringnya daebak banget )

Wooyoung menghembuskan nafasnya dengan tersengal saat poselnya mulai berdering sedangkan nichkhun malah bingung sendiri saat dia mendengar dering ponsel di dekatnya,nichkhun memandang kyuhyun sedikit curiga dan bingung setelah itu dia berputar mencari dimana sumber suara dering tadi dengan posel yang masih dia letakan di telinga kanannya. Nichkhun berputar di sekitar meja dan kemudian berjongkok disana, nichkhun segera mematikan poselnya dan mengambil ponsel wooyoung yang tergeletak di bawah meja

“kenapa ponsel wooyoung ada di sini ?!” Tanya nichkhun seraya berdiri dan memandang lekat posel wooyoung yang ada di tangannya. Kyuhyun dan jinwoon yang ada di dalam ruangan ituun langsung saja menyusuri ruangan luas itu dengan pandangan mata mereka mencari mungkin saja ada sesuatu yang bisa mereka temukan disana (kenapa saya ajak kyu disini solanya kyu juga bakalan jadi korban kaya JYP )

Druk

Nichkhun kyuhyun dan juga jinwoon melihat kearah lemari besar yang ada di salah satu sisi ruangan sebagai tempat dimana suara tadi berasal . nichkhun berjalan dengan pelan mendekati lemari itu dengan ponsel wooyoung yang masih ada di tangannya.

Sedangkan di sudut lemari wooyoung menahan nafas dengan reflex saat melihat kaki nichkhun berjalan semakin dekat padanya ,dengan mulut yang terkatup-katup tidak berarti , wooyoung menutup matanya rapat saat dia melihat nichkhun menekuk lututnya untuk berjongkok

Tangan nichkhun terulur untuk membuka tirai2 yang menghalangi bagian bawah lemari besar tadi , tepat saat tangan nichkhun berada di depan kain itu dia menghentikan gerakan tangannya ,entah kerena dia merasa takut jika menemukan wooyoung disana dengan pertanyaan apa alasan wooyoung bersenbunyi darinya , atau entah kerena dia merasa takut jika menemukan hal yang lainnya. Nichkhun menarik kembali tangannya dan menunduk .
“nichkhun hyung ?!” Tanya jinwoon dengan sedikit pelan merasa ragu. Nichkhun menoleh kearah jinwoon dengan tatapan ragunya kemudian dia kembali mengarahkan pandangan matanya pada kain tadi dengan cepat dan tanpa aba-aba nichkhun segera menarik kain tadi membuat dia bisa melihat bagian sudut lemari itu

Mata nichkhun sontak membulat dengan mulut yang terbuka semakin melebar dan kemudian hendak tertutup lagi namun nichkhun kembali membuka mulutnya dengan susah payah untuk berucap “woo…wo..wooyoung …. Wooyoung !!!” panggil nichkhun tidak percaya denngan begitu tergagap saat dia mendapati wooyoung ada di sana


Dan ahirnya cerita ini insyaallah akan bersambung … bagaimana ? semakin ngawur aja dan muter2 gk jelas ?! chap berikutnya bakal mulai terjadi pertentangan nichkhun dan wooyoung membuat cinta mereka di uji , dan juga chan yang biasanya di pasangin sama junho di sini akan jadi lawan … okeh segitu aja bocorannya … gamsahae…

14 comments:

  1. aigoo...ceritanya makin mnantang n bkin pnasaran..-_-
    junho suka ma khun..??#eh.. dan chan komplotan x woo.,?
    gmana nasip uyoung stlh ktangkp basah ma khun..?jinja..jangan pisahkan mereka ya chagie..jebal..hikz.. #pletaak....
    aaah...aq bnr2 pnasaran saeng..
    tetap semangat ya..fighting..^^

    ~weny~

    ReplyDelete
  2. Sumpah Penasaran Tinggkat Dewa Aye
    Lanjut Thor Kalo bisa ampe puluhan part ya thor

    LANJUT LANJUT LANJUT

    ReplyDelete
  3. lajut thor... wah pnasaran bget,wooyoung ktahuan gg ya jd mata2 slama ini??khun bakal tau gg ya??pnasaran XD...
    lanjut thor... aku senang bget sm cerita ini...
    -anaa-

    ReplyDelete
  4. wah...tambh seru...knpa yah ff author itu seru? Lanut ya thor pleasee

    ReplyDelete
  5. ya ampun,,,
    selalu tbc di saat-saat gawat,,
    author doyan banget ngegantung hatiku #eehh
    salah,,
    ngegantung cerita di saat-saat misterius.
    kalo aku sakit jantung cemana coba???
    T___T

    tolong jangan lakukan apa-apa pada khunyoung ku thorr,,
    tollooongg!!!!!

    LANJUT dong thor,,
    jangan lama-lama tapi chapter selanjutnya,,,

    ReplyDelete
  6. lanjut...lanjut...lanjut thor emg daebak lah :)

    ReplyDelete
  7. Thor..junho rambutnya jd hitam yah disini..
    Giling dah..pasti Junho tercabik2 banget..melindungi org yg dia cinta..tp cinta org itu bwt org laen..

    Thor..jgn blg akhirnya mengenaskan kayak ditipi2..junho brkorban nyawa utk org yg dia cinta..argghhhh..tp knp aq malah brharap sprti itu..biar tambah dramatis gt..

    Wooyoungie..siapa dia sbnrnya??!apakah sindikat saingan ato slh satu agen rahasia internasional..
    Astapilohhh..penasaran euy..penasaran..

    ReplyDelete
    Replies
    1. eon ngomong bahasa sunda ???!!!! hip hip hore ... hip hip hore !!!! *gak penting

      Delete
  8. junho kayaknya suka sama khun yaa disini. trus chan itu sebenernya siapa? temennya woo? woo ketauan ga ya sama khun, tanggapan khun apa...
    dilanjut deh un

    ReplyDelete
  9. thor junho keren bgt sumpah!!! >w< *maaf jadi curhat XDD aku lgi tergila gila sama junho ...

    aku penasaran nnti akhirnya khun bakal bakal tetep ga sama woo... sma junho deh #plak! *ni-org-buta-atogabisabaca.. jelas jelas ini fanfict khunyoung* wkwkwk

    keren thor lanjut!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehehe ... wildy kalo aku buat semua ff ahirnya khun sama junho KYS bisa bakar blog aku ....

      Delete
  10. wiiiiiiih sumpah keren bgt......thor lanjutin,,,ditunggu yakkkkkh....

    ReplyDelete
  11. update cepet thor ceritanya makin seru dan bikin ngregetan... nanti woo diapain khun ya kalo ketauan ya

    ReplyDelete
  12. ceritnya bikin pnasaran... kereeeeeennn bget ..updatenya cepetan ya author yang baik....:)

    ReplyDelete