main cast : wooyoung
nichkhun
author : thie
rate : entahlah
disclamer : yang milik saya
adalah hanya file ini .
warning : boy x boy
( yaoi )
namja x namja
pairing : khunwoo/khunyoung
chapters : 6 of ?
keterangan masih sama yang warna kuning itu adalah bicara dengan bahasa jepang dan
warna biru itu masih adalah di tempat
nichkhun berada … ingat itu !!! camkan itu !!!!! #ngancam
readers : ni orang banyak maunya
sih !!! #langusng klik kotak pojok kanan atas
“jangan berteriak .. aku tidak akan melukai mu … ikut saja
denganku dan bawa peralatan …”dokter yang tenah mencuci tangannya itu
hanya terdiam memandnag nichkhun yang menodongnya dengan pistol
“cepat !!!!” teriak nichkhun lagi membuat dokter itu
tersentak dan ahirnya mengagguk dengan gugup dia lalu berjalan mengambil tas
yang ada di meja kerjanya lalu berjalan mendekati nichkhun yang masih
menodongkan pistol. Nichkhun mengambil sebuah jaket tipis yang ada di dekatnya
dan melilitkanya di tangan untuk menutupi pistol yang dia pegang
“jangna
macam-macam dengan ku !” ancam nichkhun dengan menekankan pistol yang sudah di
liliti jaket tadi itu di arah pinggang sang dokter . nichkhun mendorng dokter
itu keluar dan ahirnya mereka keluar dari ruangan
“berjalan dengan cepat !” ucap nichkhun tajam saat
dokter itu memperlambat langkahnya . dan semakin menekan pistol di pinggang
dokter tadi . nichkhun terus berjalan kea rah pintu keluar rumah sakit tapi
langkahnya terhenti saat melihat beberapa polisi berjega di depan pintu keluar
dan celingukan seolah mencari seseorang , nichkhun memandang kea rah kanan dan
kirinya yang juga sudah mulai benyak polisi
“kau mau bermain dengan ku ?! aku sudah katakan aku tidak
akan melukaimu …kau tau etika bajabatan mu adalah menolong orang tidak peduli
dia lawan atau musuh mu jika dia butuh pertolongna kau harus melakukannya … kau
ingin aku melukai mu rupanya !” nichkhun bicara panjang lebar dan
menarik dokter itu berbalik kembali kearah belakang namun di sana juga sudah
banyak polisi
“itu dia !!!” seru salah satu dari polisi itu .
nichkhun memandang ke sekeliling mencari tempat pelarian namun semua telah di
kepung. Di tambah dengan banyak orang yang berlalu lalang di rumah sakit itu
membuatnya sulit untuk melarikan diri …
Part 7
“kemari
!” dokter yang nichkhun
todong malah menarik tangan nichkhun dan membawanya pergi menyusup di antara
kerumunan orang yang berlalu lalang di rumah sakit , dokter itu membawa
nichkhun masuk kedalam sebuah ruangan yang terlihat seperti ruangan obat mereka
terus berjalan semakin dalam ke ruangan itu dan pada ujung ruangan ternyata ada
sebuah jendela
“kita
bisa keluar dari sini “ ujar
dokter itu menujuk sebuah jendela kecil pada nichkhun yang malah berdiri
mematung memperhatikan dokter muda yang dia todong tadi
“cepatlah
kita harus pergi sebelum polisi menemukan mu !” celoteh dokter itu dan segera membuka jendelanya dia
lalu keluar dari jendela itu terlebih dahulu setelah dia berhasil keluar dokter
itu mengulurkan tangan pada nichkhun untuk ikut keluar bersama dengannnya
Nichkhun yang
sebelumnya tertegun ahirnya menerima uluran tangan dokter tadi dan segera
keluar dari ruangan itu melalui jendela yang pada ahirnya bisa membuat dia
lolos dari kejaran polisi
In car
“kenapa
kau mau menolongku ? aku pikir kau yang menelpon polisi tadi “ nichkhun yang tengah berkonsentrasi
menyetir itu tidak dapat lagi membendung rasa penasarannya terhadap apa yang
dokter itu lakukan .
Dokter yang
duduk di samping nichkhun itu membenarkan letak kaca matanya yang sedikit
melorot lalu tersenyum “ apa yang kau katakan itu
benar … aku tidak punya hak untuk tidak menolong seseorang yang membutuhkan
pertolonganku “ nichkhun memandang sekilas ke arah dokter tadi mencoba
untuk mencari ketulusan darinya karena jauh dalam lubuk hati nichkhun dia masih
merasa was was dengan orang tersebut
“terimakasih
“ timpal nichkhun
singkat saja dan kembali berfokus penuh pada kemudi mobil
*
“bagaimana
ini apa kita harus membawanya ke kamar hyung ?!” JR bertanya pada wooyoung yang
mengikat luka pada bagian lengan junho dengan kain untuk menutup lukanya yang
terus mengeluarkan darah
“anii … kita
tidak bisa membawanya ke kamar … jika terlalu banyak menggerakan tubuh junho
dia akan kehilangan darah semakin banyak … jadi tunggu saja “ timpal wooyoung
menjelaskan dan mencoba untuk meraskan denyut nadi junho dari pergelangan
tangannya
“wooyoung
!!!” suara nichkhun menyeruak dengan tergesa-gesa dari arah belakang tubuh
wooyoung membuat dia dan JR segera berbalik memandang nichkhun .
Wooyoung
memperhatikan namja yang berjalan di belakang nichkhun yang dia yakini adalah
seorang dokter dari pakaian yang dia kenakan dan juga tas yang dia bawa
“tolong
temanku … dia terkena banyak tembakan !” nichkhun langsung menunjukan tubuh junho pada dokter tadi dan
tanpa banyak bicara dokter itu langsung memeriksa keadaan junho
Nichkhun
bersandar di tembok dengan kaki yang terus memainkan pecahan kaca yang
berserakan di lantai dengan ujung
sepatunya hanya memandang datar pacahan kaca yang terlihat berkilauan itu
sedangkan wooyoung yang berdiri di hadapannya hanya terdiam dan berfikir entah
apa yang ada di dalam otak wooyoung kali ini . sementara itu JR yang duduk
dengan tubuh bersimbah darah di kursi yang baru saja dia benarkan posisinya itu
hanya terdiam dengan pikiran yang melayang entah kemana
Lama sekali
waktu yang di butuhkan dokter itu untuk mencoba menolong junho yang sudah dalam
keadaan kritis saat dia datang namun ahirnya dokter itu beranjak dari sisi
tubuh junho untuk mendekati nichkhun
“kalian
bukankah harus segera pergi dari tempat ini ?!”Tanya dokter itu pada nichkhun orang yang dia ketahui
, walau dia sama sekali tidak mengenalnya tapi nichkhunlah yang membawanya ke
tempat itu
“iya
… kami bingung harus pergi kemana “ nichkhun berdiri dengan tegak dan mengambil nafas dalam
sebelum memandang dokter itu dan tersenyum kecil “terimakasih atas semua
bantuan mu “
“kalian bisa datang ke tempat ini … ini adalah klinik kecil
di pinggir pantai milik ku … kalian bisa datang ke sana untuk sementara waktu
walau mungkin saat ini kliniknya tidak terurus “ dokter itu mengulurkan
tangan kanannya yang memegang sebuah kunci pada nichkhun , nichkhun merubah arah
pandangan matanya menjadi bertanya dan bingung dengan kebaikan dokter ini yang
dia rasa sudah berlebihan “aku akan memberikan alamatnya … pergilah sekarang
juga “
Nichkhun
mengalihkan pandangan matanya pada wooyoung yang hanya diam menyerahkan segala
keputusan padanya lalu beralih memandang JR yang yang menggeleng lemah seraya
tersenyum saat dia menatap JR dengan tatapan meminta pendapat. Terahir padangan
mata nichkhun tertuju pada sosok yang terbaring dengan di selimuti kain putih yang membuat
tangannya dengan reflex menerima kunci tadi
“aku
tidak tahu harus berterimakasih pada mu dengan cara apa lagi … aku benar benar
berterima kasih “
Dokter itu
menepuk pundak nichkhun ringan dan mengangguk “ gwaenchana … sekarang aku akan kembali ke rumah sakit …
dan kalian pergilah … aku yakin tidak akan terjadi hal yang buruk pada teman mu
karena pertolongan pertama yang di berikan padanya juga sudah tepat … apa kau
yang melakukannya ?!” Tanya dokter itu penasaran
“kau orang
korea ?!” wooyoung ikut mengambil bagian dari percakapan bersama dokter itu
karena mendengar sang dokter mengucapkan kalimat dalam bahasa korea walau
dengan kurang baik dan di campur dengan bahasa jepang
“ne … tapi
aku besar di sini …. Jadi tidak terlalu mahir dalam bahasa korea …” jawab
dokter itu jujur “jadi siapa yang melakukannya ?!” lanjut dokter tadi yang
masih penasaran
Nichkhun
memandang JR bertanya dan yang di pandang malah menggeleng lalu memandang
wooyoung membuat pandangan nichkhun juga beralih padanya “wooyoung ?! kau yang
melakukannya ?!” Tanya nichkhun heran
Wooyoung
memandang kaku nichkhun dan dokter itu lalu menunduk sekilas “aku hanya pernah
mengikuti pelajaran semacam itu saja …” jawabnya terdengar tidak yakin dan
menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal
“apa yang
kau lakukan sudah benar … kau melakukannya juga dengan sangat baik …” ujar
dokter itu memuji yang malah mendapat senyum paksa dari wooyoung
‘seharusnya
aku tidak menolong junho saja sekalian tadi jika ini malah akan menjadi masalah
untukku nantinya’ gumam wooyoung dalam hatinya walau wajahnya tetap tersenyum
ramah pada dokter itu dan juga nichkhun
Di klinik
sederhana
Wooyoung
berdiri di depan pintu ruang praktek di dalam klinik yang di tunjukan dokter
korea pada mereka bebera hari yang lalu ,memperhatikan punggung nichkhun yang
tengah duduk di depan meja dimana terletak laptop di depannya. Wooyoung
berjalan dengan pelan menghampiri nichkhun sama sekali tidak menimbulkan suara
. wooyoung berdiri di belakang nichkhun dan ikut melihat apa yang tengah di
lihat nichkhun di layar laptopnya
‘junho hyung
seperti ini karena menolong ku ….’ Perkataan JR terngiang di telinga wooyoung
saat melihat rekaman yang nichkhun tonton , nichkhun melihat rekaman cctv yang
di letakan di tengah ruangan sehingga merekam semua kejadian yang terjadi pada
junho dari samping sehingga semuanya terlihat sangat jelas . junho yang
menghalangi peluru yang di tujukan pada JR dengan memeluknya hanya bagian itu
yang wooyoung lihat karena rekamannya sudah hampir selesai saat dia datang
‘junho apa
memang menganggap jika hidupnya tidak berarti ? dia selalu mempertaruhkan
hidupnya demi orang lain …’gumam wooyoung dalam hati meremehkan , dia meletakan tangan kanan dan kirinya di
bahu nichkhun satu persatu di setiap bahunya dengan lembut lalu sedikit memijat
kedua bahu itu ringan
“apa yang
sedang kau lakukan ?!” Tanya wooyoung mencoba membuat nichkhun rileks karena
begitu dia meletakan tangannya di bahu nichkhun wooyoung sudah bisa merasakan
jika kekasihnya itu tengah dalam keadaan tegang dan tidak baik
“aku melihat
rekaman kejadian kemarin … mencoba untuk melihat siapa yang melakukannya …”
jawab nichkhun santai . wooyoung memeluk leher nichkhun membuat tubuhnya
membungkuk meletakan wajahnya di sisi wajah nichkhun
“lalu kau
sudah tahu siapa yang melakukannya ?!” Tanya wooyoung lagi .
Nichkhun
menolehkan wajahnya kearah wooyoung dan mencium lembut pipinya “aku tahu …”
“lalu kenapa
kau terlihat masih saja kusut seperti ini ?!” wooyoung berjalan beberapa
langkah dan duduk di pangkuan nichkhun memeluk lehernya dengan manja
“apa kau
tahu … junho terluka karena melindungi ku ?! dia tidak bisa pergi jauh dari
meja itu karena menolongku …” wooyoung yang berpandangan dengan nichkhun dalam
satu garis saling menatap mata satu sama lain hanya tersenyum simpul , dengan
telapak tangan wooyoung yang ada di belakang kepala nichkhun itu malah terkepal
kuat menyalurkan amarahnya walaubibir it uterus saja mengumbar senyum manis
untuk lawan bicaranya . kebiasaan wooyoung yang menutupi perasaannya sendiri.
Wooyoung sama sekali tidak mengerti ada apa dengan dirinya yang begitu tidak
suka saat nichkhun berkata lirih padanya tentang orang lain ,perkataan nichkun
yang terasa begitu sakit dan perduli pada orang lain selain dirinya itu membuat
wooyoung merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya yang membuat dirinya
seolah ingin meledak
“dia selalu
melindungi semua orang … dia melindungiku … juga melindungi JR juga …”
nichkhun
tersenyum ringan dan mencubit hidung wooyoung pelan sekali “kau benar …entah
dia terlalu baik atau malah bodoh ” ujarnya menyetujui apa yang wooyoung
katakan dengan sedikit nada gurauan
*
JR memasuki
kamar yang junho tempati lalu menutup pintu itu kembali dengan pelan . dia
berbalik hendak berjalan mendekati kasur dimana junho biasa terbaring di sana
namun kali ini ada yang berbeda karena kasur itu kosong membuat JR bingung ,
dia menutup mulutnya yang terbuka dengan telapak tangan karena melihat tempat
tidur yang acak-acakan dan jendela yang sedikit terbuka dia berjalan kearah
jendela dan segera membukanya melihat siapa tahu saja junho ada di sekitar sana
namun ternyata nihil junho tidak dia temukan ,dia lalu berjalan dengan cepat ke
kamar mandi membukanya dengan paksa tanpa mengetuknya atau memanggil junho
terlebih dahulu karena dia bagitu panic tidak bisa menemukan junho di
ranjangnya padahal pagi tadi saat dia membersihkan tubuh junho dia masih
terbaring tak sadarkan diri di kasur itu dan sekarang malah menghilang
Braaakk
Pintu kamar
mandi itu terbuka lebar-lebar menampakan JR yang berdiri di depan pintu dengan
wajah yang pucat dan mata yang memerah tangannyapun masih memegang gagang pintu
“hyung !!!”
JR memanggil namja bernama junho yang sekarang tengah melakukan acara
pribadinya di dalam kamar mandi sambil membelakangi JR , junho yang tengah
buang air kecil itu membalik lehernya sembilan puluh derajat tanpa membalik
badannya hingga dia bisa melihat wajah JR yang sangat khawatir dan panic tadi
“kau tidak
berencana menutup pintunya ?!” melihat JR yang berdiri memperhatikan dirinya lekat-lekat
junho malah bertanya dengan nada santai sama sekali tidak perduli dengan
bagaimana perasaan JR saat ini .
“uh ?! …” JR
langsung menutup pintu kamar mandi itu dengan cepat lalu bersandar di daun
pintu yang sudah dia tutup tadi “membuatku hampir mati jantungan saja … aku
pikir kau di culik atau di bunuh “ JR mengumpat sendiri dengan tangan yang
menyeka aliran kecil air yang melewati pipinya
*
Junho dan JR
duduk di sisi kasur yang bersebrangan ,tidak ada kata yang terucap dari mulut
mereka berdua dalam kurun waktu 39 menit kebelakang keduanya hanya terdiam
sesekali junho memandang JR yang tertunduk dan menghela nafas menunggu anak itu
untuk bicara tapi ternyata JR tidak berencana untuk bicara apapun padanya
“apa tidak
ada yang ingin kau katakan padaku ?!” junho mencoba untuk membuyarkan keadaan
dingin yang terjadi diantara mereka dan ternyata itu berhasil. JR mengangkat
wajahnya memandang junho yang duduk di sisi ranjang di depannya memperhatikan
wajah junho yang masih sangat pucat, karena kulit junho yang putih memang tidak
terlalu berbeda dengan saat ini hanya saja bibir junho yang biasanya terlihat
berwarna kemerahan saat ini begitu pucat tidak menampakan warna seolah tidak
ada aliran darah di sana
“anii… aku
hanya senang ahirnya kau sadar …” Jr kembali menunduk tidak ada kata lain yang
ingin dia sampaikan pada junho .
“berapa lama
aku tidak sadar … dan … dimana ini ?!”
JR
memperhatikan sekeliling ruangan mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri yang
masih shock atas kejadian hilangnya junho barusan “kita ada di klinik milik
salah seorang dokter korea yang menolong mu … dan kau tidak sadar selama …. 8
hari …”
“nichkhun
?!” JR tersenyum miris mendengar kata yang junho tanyakan dengan nada khawatir
itu adalah nichkhun. Selalu saja nichkhun yang junho tanyakan dan yang ada di
dalam pikirannya
“dia ada di
kamarnya bersama dengan wooyoung ….”
“kau
membantahku lagi ?! aku sudah menyuruhmu untuk pergi kenapa kau tidak
melakukannya!? aku menuruhmu membawa nichkhun pergi !!!!” junho berjengkat dari
sisi kasur bertanya dengan nada yang meninggi dan memandang tajam lawan
bicaranya itu
“hyung ….
Selama 8 hari hyung tidak sadarkan diri hyung selalu memanggil nama khun hyung
…” seketika tatapan junho melunak dia menutup mulutnya rapat saat sebuah kata
kasar yang hendak keluar lagi dari mulutnya yang akan dia tujukan pada orang
yang duduk di depannya itu ,orang yang menatapnya dengan sedih “hyung jangan
khawatir … dia baik-baik saja …” lanjut JR menangkan dengan senyum paksa yang
dia lemparkan pada junho
*
“sekarang
?!!!!” nichkhun sedikit menaikan nada bicaranya saat mendengar junho berkata
agar dirinya segera kembali ke korea detik itu juga , padahal nichkhun baru
bisa bernafas lega saat mengetahui junho sudah sadar tapi junho seolah tidak
perduli dengan ke khawatiran nichkhun dan langsung menyuruhnya untuk pergi
“sangat
beruntung karena kau masih bisa hidup di sini … “ junho menghentikan kalimatnya
dan memandang wooyoung yang duduk di samping nichkhun “… kalian harus segera
pergi dari sini “ lanjut nya menyelesaikan kalimat
“aku akan
mencoba untuk mendapatkan tiket pesawat untuk penerbangan hari ini juga …” JR
beranjak dari ruangan dimana nichkhun junho dan juga wooyoung tengah berbicara
meninggalkan mereka bertiga dalam keadaan dingin
“aku rasa
kau mengerti maksud ku … jika kita tidak mau mati maka kita harus segera pergi
… “
Mendengar
perkataan junho dan juga menimbang situasi yang dia sendiri rasakan wooyoung
mencoba untuk menyakinkan nichkhun “aku rasa kita memang harus pergi … “
wooyoung mengelus lembut bahu nichkhun membuat nichkhun berbalik memandangnya ,
woyoung tersenyum dan mengangguk menyakinkan
“baiklah …
kita akan pergi hari ini juga “
*
“aku akan
mengambil dulu ponsel ku … tertingga di dalam …” JR memberikan tas yang dia
bawa pada junho lalu berlari kembali masuk ke dalam klinik , junho hanya
tersenyum memandang punggung JR dan segera berbalik mendekat kearah mobil yang
akan mereka gunakan untuk pergi ke bandara
Junho
megurkan tangannya untuk membuka bagasi belakang mobil karena dia akan menaruh
tas yang dia bawa di dalam sana dan tanpa di duga nichkhun juga melakukan hal
yang sama membuat junho dengan tidak sengaja memegang tangan kanan nichkhun
“mian- …”
ucap junho seraya menarik tangannya dari nichkhun
DORRRR
DORRR
DORRRR
Junho menarik
bahu nichkhun untuk merunduk bersama dengannya berlindung di belakang mobil
,sedangkan wooyoung yang sudah berada di dalam mobil juga merunduk bersembunyi
di bawah dasbor , dengan perlahan wooyoung membuka pintu mobil yang berlawanan
arah dengan datangnya orang-orang yang memberondong mereka dengan peluru itu ,
dia keluar dari sana hingga sekarang berkumpul di belakang mobil bersama dengan
junho dan nichkhun
“cepat pergi
dari sini …”junho memberikan isyarat pada nichkhun menunjuk arah kanan dengan
sudut matanya ,sebelahan kanan dimana masih terletak hutan pingir pantai yang
lumayan rimbun untuk tempat melarikan diri dan bersembunyi bagi mereka
nichkhun
mengangguk lalu menggenggam tangan wooyoung bergerak dengan pelan berjalan
masih dengan posisi berjongkok sampai batas daerah yang terlindungi body mobil.
JR yang baru saja keluar dari dalam klinik langsung bersembunyi di belakang
tembok saat melihat beberapa orang dengan sejata di tangan mereka berjalan
mendekati mobil dimana junho nichkhun dan wooyoung bersembunyi di belakangnya
DORR
DORR
DORR
DORRR
DORR
JR menembak
beberapa orang itu dengan asal walau memang dia sudah berusaha untuk membidik
sasarannya dengan tepat namun hasilnya masih saja ada yang meleset , mungkin
karena dia masih muda dan belum banyak berlatih seperti ke tiga seniornya yang
tengah bersembunyi. Apa lagi dia menembak seraya berjalan maju mendekati arah
ke tiga seniornya
“hyung !!!”
JR melemparkan satu pistol pada junho ,dan sekarang junho juga sudah mengambil
posisi bersiap, junho berdiri dengan hanya menampakan matanya sedangkan bagian
tubuh yang lainnya masih bersembunyi di belakang mobil
“kajja !”
nichkhun menarik tangan wooyoung berlari meninggalkan tempat itu kearah yang
junho tunjukan .
Suara
tembakan seolah saling menyahut dari arah belakang nichkhun dan wooyoung yang
masih saja terus berlari sekuat tenaga untuk menjauh hingga tanpa mereka sadari
saat ini mereka sudah ada di dalam hutan
Junho terus
saja melancarkan tembakan demi tembakan demi menghalangi orang-orang itu
mengejar nichkhun
“cepat pergi
!!!” teriak junho pada JR yang bersembunyi di belakang tembok . JR memandang
junho sekilas lalu kembali juga meluncurkan beberapa tembakan
“aku tidak
akan pergi jika tidak dengan mu hyung !” junho menatap kesal pada anak remaja
berusia 18 tahu yang terkadang membuat junho pusing itu ,karena selalu saja
membuat junho repot dia tidak bisa meninggalkan anak itu begitu saja tapi juga
tidak bisa terus melindunginya karen suatu saat nanti junho juga pasti punya
hal lain yang membuat dia tidak bisa selalu melindungi anak itu
“lindungi
aku !” junho merunduk dan berjalan masih dengan posisi berjongkok mencoba untuk
semakin mundur dari kerumunan orang itu hingga dia menemukan sebuah tiang besar
dan bersembunyi di belakangnya sementara JR terus menembak
“mundur !!!”
titah junho dan kembali menembak sementara JR menunduk dan berjalan ke belakang
seperti apa yang junho lakukan
Nichkhun dan
wooyoung terus berlari dengan masih saling berpegangan tangan hingga saat ini
mereka berdiri di depan sebuah jembatan yang terlihat rapuh karena itu
merupakan jembatan gantung yang dimana alas pijaknya adalah papan kayu yang di
susun memanjang
“itu
mereka !!!!” nichkhun
berbalik melihat junho dan JR yang berlari mendekati mereka dengan segerombol orang
berjas hitam yang mengejar mereka yang juga nichkuhn ketahui mengejar dirinya
juga
“kajja !!!”
nichkhun menarik tangan wooyoung untuk berlari menyebrangi jembatan itu mereka
berlari dengan tergesa-gesa untuk segera sampai ke sebrang
“AHHHH !!!!”
nichkhun merasakan tangannya yang menggenggam tangan wooyoung tertahan karena
wooyoung berhenti berlari , nichkhun membalikan tubuhnya dan melihat satu kaki
wooyoung terperosok masuk ke dalam celah kecil papan kayu yang yang rusak,
nichkhun mengulurkan satu tangannya yang lain dan segera menarik wooyoung
“gwaenchana
?!” wooyoung mengangguk dan sama sekali tidak perduli dengan kakinya yang
berdarah akibat bergesekan dengan pinggir kayu yang tajam dia malah kembali
berlari , bergantian menarik tangan nichkhun
Brak
Brak
Brak
Suara
langkah kai Junho dan Jr yang juga berlari melewati jembatan rapuh tadi
sama-sama menjauh dari kejaran orang-orang di belakang mereka, terus berlari
hingga ke sebrang dan ahirnya mereka berempat bisa bersitirahat dengan
bersembunyi di balik pohon besar
“junho …”
wooyoung yang terengah hanya bisa mendongak memandang junho dan JR yang
sekarang sudah berdiri di depannya . wooyoung berjongkok di samping nichkhun
yang masih menggenggam tangannya
“sekarang
apa yang harus kita lakukan ?!” Tanya nichkhun yang juga bernafas dengan
tersengal karena berlari sejak tadi , nichkhun terus saja melirik ke kanan ke
kiri mencoba untuk memeriksa apa orang-orang itu sudah berhasil mengejar mereka
ke tempat itu .
Bruughh
Junho yang
mendengar suara debuman menoleh ke sumnber suara yang tak lain ada di
sampingnya dia langsung berjongkok di depan tubuh JR yang terjatuh ke tanah di
sampingnya dengan tiba-tiba “kau kenapa ?! apa kau terluka ?!” junho mencoba
melihat kedua lengan JR dimana lengan kananya masih memegang pistol mencoba
melihat apakah dia terluka , namun ternyata lengan JR baik-baik saja membuat
junho kembali memperhatikan kaki dan tubuh JR
“aku tidak…
a…pa-…apa ..” jawabnya dengan terengah
Junho
mendongak memandang nichkhun yang masih berdiri dengan pandangan yang terus
memandang dengan liar ke sekeliling mereka memeriksa keadaan “berjalan 100
meter ke kiri akan ada jembatan … kita akan sampai kembali ke klinik lewat
jalan belakang … kita bisa langsung naik mobil lain untuk pergi …”
Nichkhun
menunduk memandang junho dan mengangguk mengerti “baiklah “
“apa kau
kuat berlari sedikit lagi ?!” nichkhun bertanya dengan khawatir melihat wajah
wooyoung yang sudah penuh dengan peluh yang mengucur hampir di setiap inchi
wajahnya itu
Wooyoung hanya
mengangguk menjawab apa yang nichkhun tanyakan dan setelah itu dia kembali
berdiri , wooyoung mengeratkan genggaman tangannya pada nichkhun , genggaman
tangan yang ada di depan mata junho yang tengah berjongkok di depan mereka.
Junho langsung menunduk mengalihkan arah pandanganya dari kedua tangan yang
saling menggenggam itu
“kajja !”
junho tersenyum mengulurkan tangannya pada namja di sampingnya yang duduk
bersimpuh di tanah mencoba untuk menguatkan orang itu dengan senyuman tulus
yang dia berikan . dan ternyata apa yang dia lakukan berhasil namja itu
langsung berdiri dengan semangat walau dadanya masih naik turun dengan cepat
“ayo “
nichkhun kembali berlari bersama dengan wooyoung sementara junho dan JR
mengikutinya dari belakang
“itu
jembatannya !”
Dorr
Dorr
“cepat lari
!!!!” titah junho pada nichkhun dan wooyoung sementara JR merunduk di belakang
junho memegangi kepalanya dengan reflex . junho kembali beradu tembakan dengan
orang-orang yang mengejar mereka di bantu oleh Jr yang sekarang sudah berdiri
kembali
Dorrr
“Ahhh !!!”
junho berbalik kearah nichkhun dan wooyoung saat mendengar teriakan wooyoung
yang nyaring di telinganya ,dimana ternyata ada beberapa orang yang menghadang
mereka di ujung jembatan itu. Junho segera berlari mendekati nichkhun untuk
menolongnya sementara JR menghalangi orang-orang yang ada di belakang
“aku akan
melindungi mu !” junho berdiri di depan nichkhun dan wooyoung berjalan menuju
kearah mobil yang terparkir di sebrang jembatan. Dengan bebarapa tembakan yang
tepat sasaran ahirnya junho bisa mengantarkan nichkhun berserta wooyoung sampai
ke sebrang jembatan dengan selamat
“junho …
cepat masuk kita harus segera pergi dari sini !” nichkhun membuka pintu mobil
dan segera mengambil posisi duduk di kursi kemudi sedangkan wooyoung duduk di
samping nichkhun tanpa banyak bicara
Junho
berbalik kebelakang mendapati belakang tubuhnya yang kosong , wajahnya bergulir
ke kanan dan kekiri mencari sosok orang yang sejak tadi berada di belakangnya
namun sekarang menghilang begitu saja
“pergilah …
jika nanti aku tidak bertemu dengan mu di bandara maka segera pergi aku akan
pulang dengan kapal laut !” junho merunduk memegang kaca jendela mobil yang ada
di samping nichkhun lalu berbalik
“junho
!!!!!” nichkhun meneriakan nama junho yang sekarang berlari kembali kearah jembatan
yang baru saja mereka lewati
*
“ahhh!!!!”
suara teriakan wooyoung dan JR terdengar berbarengan hingga nyaris terdengar
satu suara membuat junho hanya berpikir jika wooyoung saja yang berteriak ,
junho langsung menghampiri nichkhun dan wooyoung lalu melindungi mereka hingga
sampai ke ujung jembatan dan masuk ke dalam mobil sementara Jr yang beteriak
saat dirinya jatuh terjerembab karena menginjak papan kayu yang sangat rapuh
membuatnya saat ini bergantung di tengah jembatan
*
Pegangan
tangan JR pada papan kayu yang tersusun sebagai alas jembatan itu semakin
melemah , dia merasakan jika tangannya semakin sakit , semua telapak jarinya
terasa sangat licin memaksanya untuk semakin menekankan telapak jarinya yang
masih bisa meraih papan kayu itu walau dengan sebelah tangan . JR menunduk
melihat sungai yang mengalir di bawahnya dia sungguh yakin jika banyak sekali
buaya di dalam air itu . air yang terlihat sangat tenang dan berwarna kehijauan
karena ternyata jembatan itu ada di atas ujung aliar suangai yang tak lain
biasa orang sebuat dengan muara sungai yang terkenal banyak buaya di dalamnya
Dia
tersenyum miris saat mengingat bayangan junho berlari kearah nichkhun sama
sekali tidak menoleh kearahnya saat dia terjatuh. Jari tangan JR semakin lemah
hingga jarinya yang masih bisa menempel di papan kayu itu semakin sedikit
“AAAHHHH
!!!!” JR yang sudah memejamkan matanya rapat2 karena takut dengan pemandangan
di bawahnya perlahan mendongak melihat tangan kanannya . dimana pergelangan tangan
kanannya di pegang dengan sangat kuta oleh junho yang ada di atasnya
“hyung ?!”
panggilnya tidak percaya jika junho kembali ke atas jembatan itu menolongnya
mempertaruhkan nyawanya sendiri
“pegang
tanganku !!!” junho mengulurkan tangan kanannya kearah JR mencoba meraih tangan
kirinya
Nichkhun
melajukan mobil yang dia kendarai menjauh dari area klinik , dia membelokan
mobil itu kearah kanan dan tanpa di duga mobil itu hendak bertabrakan dengan
mobil lainnya yang baru saja datang dari arah berlawanan . nichkhun yang
tubuhnya sempat tersentak ke depan perlahan kembali melihat arah jalan di
depannya
“dia
nichkhun !” salah
satu orang yang ada dalam mobil yang hampir bertabrakan dengan mobil yang
nichkhun kendarai itu menunjuk arah wajahnya , dengan tanpa pikir apapun lagi
nichkhun langsung menarik mundur mobilnya lalu kembali berbelok dengan cepat
kearah kiri menghidari mobil tadi ,
“mereka
mengejar kita !” wooyoung berbalik melihat beberapa mobil sedan hitam yang
mengejar mereka berdua dari arah kaca belakang mobil. Wooyoung lalu kembali
mmandnag lurus kedepan
“pegangan
yang kuat … “ titah nichkhun seraya menginjak pedal gas semakin dalam menabah
kecepatan mobil yang mereka kendarai, wooyoung menelan salivanya gugup saat
melihat jalan di depannya yang begitu buruk sesekali dia akan menahan nafas dan
tangannya akan berbegangan kuat pada sisi kursi yang dia duduki saat mobil yang
dia tumpangi hampir saja masuk ke dalam jurang
Dorr
Dorrr
Dorrr
Wooyoung
menunduk dengan memejamkan matanya rapat saat mendnegar suara tembakan yang
mengarah kepada mereka dari arah belakang, tubuh wooyoung terhuyung ke kanan
saat nichkhun membanting stirnya ke kiri namun saat dia membuka mata sekarang
mereka sudah ada di jalan raya yang sedikit lengang menuju kearah pusat kota
“pastikan
pasor dan tiket peswat …” nichkhun tidak menyelesaikan kalimatnya lagi karena
tiba2 ada truk yang melaju di depannya membuat nichkhun harus segera membating
stir untuk menghindari tabrakan dengan truk itu
“ada
di tas ku … “ wooyoung melirik jam yang terpajang di bagian depan mobil yang
menujukan pukul 12.46 “kita hanya punya waktu 14 menit lagi …” lanjut wooyoung
mengingatkan dengan semakin membabi buta nichkhun menambah kecepatan mobilnya .
mereka haus segera sampai ke bandara untuk segera terbang ke korea dan dengan
begitu nyawa mereka baru akan selamat
“cepat
pegang tanganku !!!” junho terus mencoba mengulurkan tangannya semakin jauh
karena JR tidak dapat menggapai tangannya.
JR menggekengkan kepalanya menyerah “lepaskan
saja tangan ku …” ucapnya lagi dan kembali melihat kearah bawah memperhatikan
riak air yang terlihat samar dari atas sana. JR yang menunduk hanya tersenyum
miris dengan keadaannya saat ini apa yang dia lakukan selama ini hanya untuk
dekat dengan namja berambut merah itu tapi apa yang terjadi dia selalu dalam
masalah besar demi melindungi nichkhun dan wooyoung yang sama sekali tidak ada
hubungan dengan dirinya
“jangan
melihat ke bawah cepat pegang saja tangan ku !!!” teriak junho menggeram karena
JR tetap bersis kukuh untuk menyerah . dengan masih menunduk melihat air
kehijauan di bawah sana dia lagi2 menggelengkan kepalanya lemah
Tick
Tick
Tick
JR merasakan
tetes demi tetes cairan mendarat di pipi sebelah kanannya tetes itu semakin
banyak membasahi hanya pipi kanannya . dengan perlahan JR mendongak untuk
melihat sumber cairan itu dan ternyata adalah darah yang mengalir dari tangan
junho , luka di bagian bahu nya itu kembali mengeluarkan darah yang mengalir
melewati lenganya hingga ke punggung tangan dan menetes ke bawah dari punggung
tangannya itu
“hyung !!!!
lepaskan tanganku … kau terluka … jangan pegang tangan ku lagi “ aliran darah
itu semakin banyak mengalir di tangan junho membuat JR semakin kalut dia sadar
betul jika luka junho memang masih belum sembuh apa lagi ini baru saja 9 hari
dari kejadian waktu itu
“anak bodoh
sampai kapan kau akan terus membantahku ….
cepat pegang tanganku !” dengan sisa tenaga karena terus bergelantungan di
jembatan itu sejak beberapa waktu tadi ahirnya JR berusaha dengan segenap
kekuatan yang dia miliki untuk memegang tangan junho yang terulur
Perlahan sedikit
demi sedikit ahirnya JR bisa menggapai tangan junho , JR melihat tangan junho
yang semakin banyak terlumuri cairan kental merah itu membuatnya semakin tidak panic
.
“terus !!!”
junho menarik tangan JR terus ke atas hingga ahirnya dia bisa naik kembali ke
atas jembatan dengan posisi yang menindih tubuh junho.
Junho menggeliat
dan sedikit berguling karena luka di bagian bahu belakangnya terbentur di atas
jembatan karena saat menarim JR tubuhnya jatuh terlentang di sana “hyung
gwaenchana ?!”
“kita harus
segera lari !” junho menarik tangan Jr kembali berlari menjauhi hutan tempat
mereka bersembunyi . sepanjang perjalan saat mereka berdua berlari JR terus
saja melihat tangan junho yang memegang tanganya , genggaman tangan junho pada
dirinya itu terlihat begitu merah penuh dengan darah yang terus mengalir tiada
henti dari luka junho yang kembali terbuka
Wooyoung memegang
pegangan tangan yang ada di bagian kanan atas mobil saat mobil yang dia
tumpangi terus saja berbelak belok tanpa henti dalam kecepatan yang sangat
tinggi membuat tubuhnya terus ikut bergerak ke kanan ke kiri berlawanan arah
dengan belokan mobilnya
“berhenti
!!!” teriak wooyoung tiba2 membuat nichkhun dengan segera menginjak rem hingga
mereka sedikit tersentak ke depan
“sialan !!!!
sialan !!!” teriak nichkhun semakin kesal karena melihat parade yang ada di
jalan depan mereka. Entah parade apa itu yang jelas banyak sekali orang dan
beberapa orang yang memainkan boneka seperti naga dalam pertunjukan barongsai
Nichkhun melirik
kaca spion sampingnya melihat orang2 yang mengejarya juga ikut berhenti di
belakang mereka “kita harus berlari !” nichkhun membuka sabuk pengaman yang dia
gunakan begitu juga wooyoung yang dengan sigap mengikuti perintah nichkhun .
dengan serempak hampir bersamaan mereka berdua keuar dari mobil dan berlari
memasuki arah kerumunan orang untuk mempersulit orang-orang yang mengejar
mereka tadi
“kemari !!”
nichkhun menarik tangan wooyoung berbelok memasuki gang kecil yang ada di sela2
bangunan tinggi yang ada di samping jalan mereka terus berlari dengan orang2
yang juga sama sekali tidak putus asa untuk mengejar mereka
Wooyoung berbelok
ke sebuah cekungan tembok antara satu bangunan dan bangunan yang lainnya
mencoba untuk bersembunyi guna mengisi kembali pasokan oksigen bagi paru2
mereka yang sudah meronta meminta jatah . terlihat dari dada keduanya yang naik
turun dengan tidak beraturan
“kita bisa
sampai …di …. Ban…dara ….” Wooyoung bicara dengan tidak jelas apa yang
sebenarnya dia maksud tapi ternyata nichkhun mengerti tentang hal itu.
“dalam
keramaian seperti ini mereka akan berpikir dua kali untuk menembak … jadi kita
harus segera pergi ke bandara … kau bisa ?!” wooyoung menngangguk yakin dengan
apa yang nichkhun tanyakan , nichkhun memutar pandangannya kesegala arah di
dalam gang kecil yang agak gelap itu untuk mencari benda yang bisa dia pergunakan
dan pilihan jatuh pada benda mirip paralon yang terbuat dari besi dengan diameter
kira-kira 3cm dan panjang sekitas 50 cm . dia menariknya tanpa perduli jika
pemilik rumah nanti akan bingung mencari benda itu
Nichkhun menenteng
besi tadi di tangan kanannya sementara tangan kiri nichkhun masih setia
memegang tangan wooyoung mereka segera keluar dari persembunyiannya berjalan
dengan cepat menuju ke bandara yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat
mereka berada saat ini , tapi karena mereka tengah di buru jarak sedekat itu
saja masih bisa mengancam nyawa mereka berdua
“itu mereka
!” nichkhun berbalik melihat beberapa orang berlari mengejar mereka berdua
membuat nichkhun bersiap sudah dalam keadaan yang siap untuk berkelahi, dan
perkelahian sengitpun tak bisa di hindarkan , baku hantam terjadi antara
nichkhun dengan sekitar 6 orang dan 2 orang lain mencoba untuk menyerang
wooyoung.
‘bagaimana
ini aku tidak bisa melawan mereka ‘ wooyoung menggerutu dalam hati saat dia
orang itu terus mengejarnya sesekali mereka akan mencoba memukul wooyoung atau
menendangnya tapi yang bisa wooyoung lakukan hanya menghindar tanpa bisa
melakukan perlawanan
Wooyoung berguling
di atas sebuah meja yang terdapat di pinggir gang saat dia hendak di pukul
menggunakan batang kayu oleh orang yang menyerangnya tadi hingga dia bisa
berbahisl lolos lagi dan lagi sementara nichkhun sibuk dengan 6 orang yang
menyerangnya dengan bersamaan . mata wooyoung membulat seketika saat salah satu
dari 6 orang itumencoba menyerang nichkhun dari belakang membuat dia segera
bangkit dan menghalangi orang itu dengan memukulnya mengunakan balok kayu yang
ada di bagian bawah kaki wooyoung yang di jatuhkan oleh orang2 tadi
“cepat- …
ahkk …” kareka ulahnya yang melindungi nichkhun ahirnya wooyoung yang
mendapatkan serangan dari arah belakang seseorang memukul bahu wooyoung untung
saja bukan daerah tengkuk lehernya yang terkena pukulan karena dia tadi sedang
merunduk jika saja bagian bahaya yang terkena pukulan mungkin wooyoung akan
pingsan
JR da junho
berlari terus mengarah ke jalan raya yang tidak jauh lagi dari tempat mereka berada
karena jalan itu sudah dapat terlihat mata mereka sekarang.
“hyung ?”
junho berhenti berjalan saat pandangan matanya mulai mengabur banyangan benda
yang terlihat di depan matanya saat ini terlihat buram dan berputar membuat dia
tersungkur untung saja Jr memegangi junho hingga dia tidak jatuh ke tanah
“bertahan
hyung … kita akan segara sampai … itu ada mobil …” JR memapah junho dengan
mengalungkan lengan kanan junho ke bahunya mereka berjalan dengan perlahan
hingga sampai di pinggir jalan
“ahhh
…paman bisa tolong kami ?! paman mau pergi kemana ?!” Tanya JR dengan bahasa jepang yang
bahkan bisa di katakan kurang itu
“aku
akan pergi ke pelabuhan … kenapa teman mu itu ?!” paman yang membawa mobil bak terbuka
yang di tudungi terpal biru itu ternyata adalah paman tetangga yang ada di
klinik yang mereka tempati beberapa waktu yang lalu mebuat Jr lega dan bisa
meminta bantuan padanya dengan tenang
“dia
terluka … paman bisa beri tumpangan pada kami ?!”
Paman itu terlihat
berpikir dan melihat kearah belakang mobilnya yang di penuhi dengan tong2 besar
sebagai wadah ikan “tapi kalian hanya bisa duduk di
belakang dank au lihat sendiri keadaan di belakang itu “
“tidak
apa-apa !” tanpa pikir
panjang Jr segara membantu menaikan tubuh junho ke atas mobil bersama dirinya
yang menyusul setelah itu mobil pengangkut ikan laut itupun kembali melaju
“euhhh …. Uhhhh
,,,” junho terus mengaduh kesakitan tanpa dia sadari dengan mata yang tertutup
saat JR menyadarkan dirinya pada bagian sisi mobil di antara tong2 tadi agar
tidak terlihat orang lain
JR mencoba
melepaskan jaket yang junho pakai dan menggeledah semua isi saku junho, dia
tidak dapat menemukan apapun selain peluru ,dompet dan juga pasor. Setelah
tidak dapat menemukan barang yang dia cari di dalam jaket junho JR kembali
menggeledah saku celana junho berharap akan menemukan barang yang dia cari di
sana namun ternyata hasilnya nihil juga ,berbalikan dengan itu JR yang sedikit
menggerekan tubuh junho malah bisa melihat berkas luka di bahu belakang junho
yang kembali terbuka walau beberapa hari yang lalu sudah mendapatkan jahitan
dari dokter
“hyung ??!!!”
panggilnya lemah sedangkan junho hanya terus mengerang kesakitan dalam mata
yang tertutup dengan kepala yang terus menggeleng tanpa tujuan bahkan mungkin
sama sekali tidak dia sadari
JR
mengeluarkan sebuah pisau lipat kecil dari saku celananya dan bersiap untuk
menyayat lengan kirinya sendiri tepat pada pembuluh darah , tapi sebelum dia
melakukannya junho yang masih bisa melihat apa yang JR lakukan karena matanya
yang sedikit terbuka segera merampas pisau itu walau dengan gerakan yang lemah
“hyung … aku
tidak bisa menemukan apapun … aku tidak membawa apapun …” ucapnya lirih pada
junho yang memegang erat pisau tadi. Mengetahui apa yang Jr maksudkan junho
hanya menggelengkan kepala lemah (biasanya untuk jenis narkoba tertentu jaz
narkoba itu sudah bercampur dengan darah hingga dalam keadaan tertentu misalnya
sakau dan gak punya obat mereka akan menyayat dirinya sendiri demi mendapatkan
zat yang terkandung dalam darahnya dengan di hisap mungkin ?! entahlah … karena
lagi2 saya itu cuman kembali menceritakan kejadian dalam pilem yang saya tonton
dalam ff ini seperti kemarin yang so close )
In airport
Nichkhun mendorong
salah satu orang yang memegang bahunya mencoba untuk menghalangi langkah
nichkhun memasuki bandara dan kemudian dia berlari menusul wooyoung yang sudah
terlebih dahulu memasuki bandara . sanga beruntung karena mereka datang hampir
terlambat hingga antrian tidak terlalu panjang dan mereka hanya perlu menunggu
satu orang dan setelah itu wooyoung dan nichkhun segera memasuki pintu
keberangkatan
“sialan
dia kembali bisa lolos !!!” umpat salah satu orang yang mengejar nichkhun saat melihat nichkhun yang
sudah ada di dalam pintu keberangkatan melambaikan tangannya dengan santai pada
orang2 itu lalu memeluk wooyoung dengan wajah bangga karena bisa kebali lolos
dari kejaran dan setelah puas menghina orang2 tadi mereka berdua menghilang
naik ke lantai atas dengan menggunakan escalator
Singkat cerita
nichkhun dan wooyoung udah sampai di bandara Incheon korea
Begitu nichkhun
dan wooyoung melangkahkan kaki mereka keluar dari pintu kedatangan beberapa
orang sudah berderat rapih menunggu mereka
“cepat kirim
orang mencari junho di jepang …” titah nichkhun seraya melepaskan kaca mata
hitam yang dia kenakan masih dengan berjalan terus keluar dari bandara
sementara beberapa orang mengikuti mereka dari belakang. Sedangkan wooyoung
berjalan di sampingnya
Balik lagi
di jepang
“kau tidak
tidur ?!” junho mencoba untuk duduk dari berbaringnya saat melihat JR yang
masih duduk memeluk lututnya di samping junho yang terbaring di atas kasur tradisional
jepang
“hyung tidak
usah bangun …”
“kau pasti
sangat bingung … dan takut … kita tidak bisa pulang saat ini … “ JR
menggelengkan kepalanya dan tersenyum
“aku hanya
merasa jika aku selalu saja membuat hyung susah … jika bukan karena aku yang
ceroboh … hyung tidak akan kembali lagi ke jembatan dan tidak akan ada di sini
sekarang … hyung pasti sudah pulang bersama khun hyung dan tuan muda wooyoung …”
“jika kau
tidak menyulitkan aku mungkin aku akan kesulitan sendiri dengan diriku sendiri …”
jawab junho dengan sebuah kalimat yang membingungkah membuat JR mengernyitkan
dahi tidak mengerti dengan apa yang di maksud junho
“maksud
hyung …? ”
“sudahlah …
sekarang tidur saja … “ junho menepuk tempat di sampingnya berbagi alas tidur
dengan JR
JR menujuk
wajahnya sendiri dengan bingung saat menyadari junho menyuruhnya untuk tidur di
samping junho “aku ? tidur di sana ?!” Tanya JR memperjelas
“ne … tidur
di sini dan aku akan tidur di luar …” jawab junho sengaja ingin menggoda anak
kacil di depannya ini yang terlihat sudah sangat bersemangat dan bahagia dengan
apa yang dia lakukan barusan
Seketika wajah
JR kembali menelemah dan menghela nafas berat “ aniya … tidur saja hyung … lagi
pula hyung harus banyak istirahat … aku bahkan tidak tahu apa jahitan luka
hyung yang aku buat itu terpasang dengan benar atau tidak …”
“aku tahu
kau melakukannya dengan baik …”
“dari mana
hyung tahu ?!”
“aku bisa
merasakannya …”
“tch …. Dasar
pembohong jelas2 kau hanya kesaitan saja saat aku menjahitnya …”
“sudah
jangan benyak bicara …cepat tidur “ junho berbaring dengan sangat perlahan dan
kemudian menyamankan posisi tidurnya saat dia sudah bisa berbaring dengan
selamat. Junho sengaja tidur di sisi kiri alas tidur itu mengosongkan bagian
kanan sesuai dengan tempat yang dia tunjukan pada JR tadi , junho lantas
memejamkan matanya mulai untuk tidur
JR menggeser
tempat duduknya semakin medekat kearah junho lalu melepaskan pelukan tangannya
pada lulutnya sendiri setelah itu dia mulai berbaring di samping junho dengan
pelan sekali seolah takut jika junho akan terbangun karena merasakan
gerakannya.
Junho tersenyum
dalam hati merasakan kegelian karena sikap Jr yang masih saja kakanakan sesuai
dengan usianya itu
Di korea
Wooyoung membuka
perlahan selimut yang menutupi tubuhnya yang tengah berbaring nyaman di atas
kasur empuk di samping namja yang bagitu tampan yang sekarang tengah terbang
kealam mimpi mungkin kareka begitu lelah dan merindukan kenyamanan rumahnya
membuat nichkhun tertidur dengan sangat pulas. Perlahan wooyoung menapakan satu
kakinya ke lantai lalu kembali berbalik melihat wajah nichkhun yang masih saja
tertidur dengan pulas, dia lantas kembali memijakan satu kaki lainnya ke lantai
wooyoung berdiri dengan perlahan tidak mau menimbulkan suara apapun yang bisa
membangunkan nichkhun. Dia berjalan dengan pelan menuju kamar mandi dan menutup
rapat pintunya dan juga mengunci pintu itu
Wooyoung mengeluarkan
ponsel miliknya dari saku baju tidur yang dia pakai dan menekan kombinasi angka
yang sudah dia hafal di luar kepala lalu ponsel itu dia letakan di telinga
kanan nya
“hyung … ini
aku …”
“……….”
“mwo ?!” Tanya
lemah wooyoung pada namja yang berbicara di sebrang sana .
“………”
“jam sepuluh
malam besok ?!” Tanya wooyoung memperjelas dan melihat jam dinding yang
terpasang di dinding putih kamar mandi itu
“………..”
“ne …” wooyoung
segera memutuskan sambungan telponnya bersama namja tadi mata wooyoung kembali
bergulir memperhatikan jam dinding “jam sepuluh malam ?! aku hanya punya waktu …
20 jam lagi bersama dengan mu … nichkhun …” ujarnya lirih seraya menunduk
wooyoung tidak sadar jika perlahan matanya mulai berair dan satu tetes air mata
mengalir dari pelupuk mata kanan wooyoung yang menunduk ‘haruskah aku
melakukannya ?! aku tidak akan pernah melukaimu … tapi …’ wooyoung meremas
kepalanya kuat dengan kedua tangan di depan cermin yang terpajang di wastafel
kamar mandi perlahan dia mengangkat wajahnya memandnag bayangan dirinya sendiri
di cermin
“kau …
pilihlah … sekarang juga …” titahnya pada banyangan dirinya sendiri yang ada di
dalam cermin
Huwaaaaaaaaa…………
melenceng dari cerita awal … yah saya udah bilang junho itu bergelayutan mulu
di kepala saya jadinya gini deh … buat chap depan akan kembali ke semual dimana
ini adalah ff khunyoung … KHUNYOUNG !!!! … mungkin satu atau dua chap lagi
benar2 tamat karena ternyata saya gak bisa ngukur cerita … tinggal deh sad-sad nya
dikit dan happy ending di ahirnya … gomawo … silahkan di komentar yang banyak …
syaa gak niat lanjutin jika gak di hargai … jika komen dikit saya gak mau
lanjut dan itu kasian banget yang khunyoung shipper cz chap depan mulai
khunyoung …
aishh..nuneo-yaa..jinjaa.. udah dpt bnyak peran masih az nyrobot jatah ff orang..*jitak junho*
ReplyDeleteaigoo..saya slalu deg2an+kringetan klo bca ni ff..
lagi2 msh dbikin penasaran ma udong..
sbnarnya dia itu spa sih.??aiishh...
ga bs ngomng apa2 lg dah..ni chap jinja Dae to the Bak\^0^/
cpt lanjutin ya thor..bneran lho khunyoung momentnya tambahin dichap dpan..
klo perlu kasih enseannya jg..hahaha *otak yadong kumat*
fighting\^0^/
~weny~
TEGANG Banget Thor baca nya!!
ReplyDeleteKayak baca FF Horor o,O??
Lanjutkan thor!!!!!!!!
md
ReplyDeletethor, adegan tembak-menembaknya keren
tp tetap khunyoung kan????
junho ma JR aja
lanjut ya Thor>>>>>>>
Dan seperti yang eon bilang..eon bingung siapa cast utamanya disini..karena orang ini terlalu keren *tunjuk Junho*
ReplyDeletegimana ga keren coba..ngelindungin 3 orang sekaligus dgn luka ditubuhnya..(pasti authornya mau bikin diriku klepek-klepek kan sama ni namja..dan author berhasil..diriku meleleh sambil ngesot2)
Junho n Jr..ehmmm..kenapa harus dengan Jr?!tp eon setuju kok..ngebayangin dedek Jr yang malu2..haiyaahhh..Junho jgn pikirin Khun lg..hidup berbahagialah dgn Jr..
Jujur nih baca chap yang ini..meski tau KhunHo adalah gerombolan mafia..tp eon anggep Woo yg penjahatnya..(ya meskipun ampe sekarang pun blon ketauan tuh sape si woo..)
oh ya..mo nanya nih..hehehehe..jadi malu..disitu kan Junho sempet suka tuh ama Khun..nah kepikiran dah nih..andai mereka jalan berdua disini kira2 sapa yg jadi uke yahhhh..soalnya dua2nya disini gentle..hahahaha..just intermezo..ga dijawab jg gpp kok thor..
Akhir kata..kali ini eon ga berani ngmg apa2 lagi..karena udah terlalu keren banget ni chap..
LANJUTKAAANNNN!!!
waaaaah ff nya keren unnie, berasa kaya lagi nonton film deh jadinya
ReplyDeletenext chap khunyoung ? yeah, I'm ready !!!!
lanjut yaa authornim :D
semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat ^o^
wwwaaahhh daebak thor lanjut ya,tp khunyoungnya mana q kan khunyoung shipper :( tp junho keren bnget sih,woo itu siapa sebenarnya jangan buat sad ending ya,yg happy2 aja ok...
ReplyDeletewaw.....satu kata yang bisa terucap ni ff bukanlah ff romance but action.............sampai merinding bacanya ngeri bgt,,,,,,,lanjut thor penasaran abies ama lanujtannya,,,fighting....
ReplyDeletewwiihh keren banget un... tegang sendiri pas bacanya suka banget deeeh :D
ReplyDeleteWoahhh...junho knpa kau selalu keren d hadapan mata ku *plakkk* xD
ReplyDeleteSumpah deh thor asli bca ff ini tegang ..merinding..tkut junhoppa kenapa2 *plakkk* hehe... Yg bikin penasaran sebenernya wooppa siapa sih?! Penasaran bgt q
Junho and Jr...junho ma aya jga boleh thor *plakkk nimbrung mulu ni anak* xD HEHE..lanjut deh thor
thorrrr... sumpah aku suka banget eon genrenya... aku suka hal berbau tembaktembakan dan tusuktusukan..
ReplyDeleteaku setuju sama eon reika... aku juga ngerasa Woo jadi antagonis disini, yg menyiksa junho secara batin XD wkwkwk *dikeroyok Khunyoung shipper setanah air* abis penasaran bgt Woo itu sebenernya siapa apa dan ada urusan apa sih? sumpah penasaran tingkat atas
aku sempet bingung eon kenapa Jr yg dimasukin ? ga Jb? atau eon nyarinya yg imut imut ya? XDD *pasang muka so imut* wkwkwk xD Lanjut Thor!!
pliiisss lanjutin thorr!!
ReplyDeletejangan ditunda-tunda lagi >.<
ada apa dengan uyong??
T__T
Lanjut thorrr !!!
ReplyDeleteBaru baca skrng, jantung mau copot rasanya, ini keren banget critanya.
ReplyDeleteTp ntah knp d chapter yg ini jd kesal sendiri sama uyong yg gx bisa bantu apa2 pdhal dia jg punya kekuatan, ssenggaknya bantu dikit lah untk ngelawan org2 itu, malah junho sendiri yg berusaha.