Jan 28, 2013

ff khunyoung my romantic prince end




main cast : wooyoung
nichkhun

author : thie

rate : entahlah

disclamer : yang milik saya adalah hanya ide cerita ini .

warning : boy x boy

( yaoi )

namja x namja

pairing : khunwoo/khunyoung

chapters : ending




saya rada-rada gimana gitu sama ff yang satu ini … entah bagaimana perasaan saya tapi yang jelas saya akan berusaha semoga saja semua selesai pada waktunya … amiin … doakan saya agar membuat ff yang bias memberikan hiburan bagi kalian yang membacanya … oke !!! fighting !!! *readers : ==”*








Wooyoung memnadangi tangan kananya yang gemetar sejak beberapa waktu yang lalu . saat ini dia sudah duduk di salah satu kursi kayu panjang yang di letakan di halaman belakang rumah yang dia tempati bersama dengan nichkhun belakangan ini . sementara beberapa orang kembali berseliweran kesana kemari membereskan tempat itu .
“gwaenchanayo ?!” chansung menghampiri wooyoung dan berdiri di sampingnya memperhatikan wooyoung yang sejak tadi hanya terdiam memandang tangan kanannya yang medahah kearah langit , bias chansung lihat dengan jelas wajah wooyoung yang putih susu itu saat ini terlihat semakin pucat dengan bibirnya yang tak berwarna , tangan woyoung juga masih gemetaran
wooyoung tersenyum seraya menghala nafas , berulang kali wooyoung hanya mengehela nafas dalam tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan chansung padanya membuat chansung mengerti jika saat ini wooyoung lebih membutuhkan waktu untuk sendirian.
“semua sudah selesai … kita haru segera kembali “ ujar chansung untuk yang terahir kalinya sebelum dia pergi meninggalkan wooyoung sendirian masih di bangku taman itu.


The story


In office

“suarap promosi untuk mu !” wooyoung yang tengah memeriksa dokumen yang ada di tangannya perlahan berbalik menghadap seseorang yang berdiri di belakangnya dengan senyuman yang sangat ceria mungkin dia turut merasa gembira dengan kabar promosi untuk temannya yang satu ini
“aku ?!” Tanya woyoung menunjuk dirinya sendiri dengan wajah bertanya
Chansung mengangguk dengan cepat dan menyodorkan sebuah amplop pada wooyoung “berkat wajah baby face mu itu orang-orang tidak mengira kau menipu mereka saat kau menyamar dan masuk universitas …apalagi paras mu itu memang sangat menarik “ puji chansung dengan nada sedikit sebal yang di buat-buat
“gomawo “ wooyoung menerima amplop itu dari tangan chansung dan memandnagnya dengan tatapan sedih , ‘aku mendapatkan promosi karena telah menghianati nichkhun’ setidaknya itulah yang wooyoung katakana dalam hati untuk mengingatkan dirinya yang sudah begitu jahat pad aorang yang begitu mencintainya selama ini
“oh ?! taceyeon hyung !” panggil wooyoung saat dia melihat hyung sepupunya itu melintas di depan ruangan wooyoung . taec yang merasa di panggilpun segera menoleh kearah ruangan wooyoung karenadia tahu betul siapa pemilik suara yang meneriakan namanya barusan
“aku tinggal dulu !” wooyoung berjalan melewati chansung yang masih ada di dalam ruangannya dan berjalan mendekati taecyeon yang masih berdiri dengan setia menunggunya
“hyung aku serahkan kasus ini padamu … aku sudah meminta ijin dari pimpinan dan dia menyetujuinya “ wooyoung memberikan map yang tadi dia baca kepada taec yang menerimanya dengan mata yang masih memandang wajah wooyoung
“ini bukan urusan ku … lagi pula kau yang berusaha mana mungkin aku yang menyelesaikannya … itu terlihat seperti makan makanan yang sudah kau masak dengan susah payah selama lebih dari dua tahun “
Wooyoung hanya tersenyum dan menepuk bahu taecyeon ringan “aku meminta untuk di pindahkan ke badan intelejen … aku pikir itu sulit tapi ternyata aku di terima …”
“mwo ?! intelejen ?!” Tanya taec membulatkan mata tak percaya atas apa yang dia dengar
“aku akan masuk NTS mulai minggu depan … “ wooyoung kembali tersenyum dan menyilangkan tangannya di depan dada dengan santai (mian saya pake nama badan intelejen di Athena aja yah gak mau mikir lagi soalnya)
“national anti terror service … kenapa kau ingin pindah ke sana ?!”
“karena aku hanya akan berurusan dengan teroris bukan dengan mapia saat aku ada di sana … sudahlah … kerjakan saja dengan baik … aku mau makan siang perutku sudah lapar … kau mau makan bersama dengan ku ?!” ajak wooyoung dengan wajah yang tidak begitu berharap karena sesungguhnya dia memang ingin makan sendirian saat ini hanya saja untuk sekedar basa basi wooyoung merasa dia perlu untuk mengajak taecyeon makan bersama dengan nya
“anii… aku masih ada urusan di luar … “ tolak taec dengan halus karena dia juga rupanya adalah orang yang begitu pengertian terhadapan adik sepupunya ini
Wooyoung mengangguk “baiklah aku pergi “ kali ini taec yang mengangguk untuk menjawab wooyoung dan setelah itu dia berjalan meninggalkan taec menyusuri koridor kantor mereka untuk menuju pintu keluar
“kopi ?!” seseorang yang tengah membuat kopi di dalam sebuah mesin kopi yang ada salah satu ujung koridor menawarkan pada wooyoung yang berjalan melewatinya
“boleh juga … “ timpal wooyoung dan berdiri di dekat namja itu , wooyoung mengambil gelas karton dari sisi mesin kopi lalu mencoba untuk mengisinya dengan kopi yang memang sudah di buat teman kerjanya
“aku tinggal dulu … belakangan ini aku sibuk sekali … banyak kecelakaan di jelan raya yang menewaskan banyak sekali korban …. Aku sampai pusing menanginya “ keluh namja itu seraya menyeruput kopi di tangannya itu
“ne … aku juga mendengarnya … pergilah setelah selesai aku juga mau keluar untuk makan !” jawab wooyoung santai. Namja itu tersenyum dan meninggalan wooyoung
“annyeong !”
“emm “ wooyoung kembali menghadap mesin kopi memperhatikan tetes demi tetes yang keluar dari mesin kopi itu mengisi cangkir kartonnya . mesin kopi yang membuat kopi fresh dari biji kopi pilihan (iklan)
“kau yang jaga semalam ?!” seorang namja bertanya pada temannya yang berjalan di sampingnya dan namja yang di Tanya itu mengangguk
“sungguh menyebalkan semalam “ timpal namja itu dan duduk di kursi yang tersedia di sisi lorong kantor
“memangnya ada apa ?!”
Wooyoung menoleh sekilas pada kedua namja yang adalah juniornya dan kembali memperhatikan cangkir kopi yang baru terisi ¾ nya saja
“kau tahu namja yang katanya ketua mafia itu … yang baru saja masuk sel ?!”
DEG
Wooyoung yang handak mengambil cangkir kartonnya malah berhenti menggerakan tangannya padahal dia sudah mengulurkan tangannya itu hingga sedikit lagi akan menyentuh cangkir tadi
“ne .. arra … ada apa dengannya ?!”
“kau tahu pesta penyambutan tahanan baru ….” Jawab namja itu cuek
“dia di pukuli ?! aku pikir tidak akan ada yang berani melakukannya !”
“aku rasa tahanan lain tidak tahu hal itu …. Dia tidak menjawab saat tahanan lain bertanya dia di tangkap karena kasus apa …. Hingga mereka mengira dia masuk karena kasus biasa …. Dia terlihat soombong dengan penampilannya dan juga sikapnya yang tidak mau bicara hingga dia di keroyok semua teman satu sel nya “ wooyoung terdiam dengan wajah yang shock matanya memandang dengan tidak focus ke depan bersama dengan pikirannya yang melayang entah kemana
“lalu bagaimana keadaannya sekarang ?!”
“kau pikir bagaimana keadaan seseorang yang di keroyok tanpa melawan ?! “
“tanpa melawan ?!” Tanya namja lainnya tidak percaya
“aku tadinya tidak berniat untuk menolong orang itu tapi karena dia sama sekali tidak melawan aku jadi kasihan dan menolongnya …. Aku membawanya ke ruang kesehatan … satu tulang iga  dan rahang yang retak !”

Ddukk
Cangkir yang hendak wooyoung ambil itu malah teratuh kelantai . mendnegar tentang keadaan nichkhun wooyoung segera berjalan menuju ruang kesehatan dengan langkah yang cepat , sesekali berlari kecil di lorong-lorong yang terdapat banyak orang itu
“wooyoung kau mau kemana ?!” chansung berteriak saat dia melihat wooyoung berjalan melewati ruangannya sendiri karena ruang kesehatan itu berada di ujung koridor yang mengharuskan wooyoung berjalan kembali kearah ruangannya
Tanpa mengindahkan penggilan chansung padanya wooyoung hanya terus saja berjalan dengan cepat hingga saat ini dia ada di depan ruang kesehatan , wooyoung berdiri di depan pintu ruang kesehatan dengan dada yang naik turun dengan cepat bibirnya sedikit terbuka untuk membantu paru-parunya menarik oksigen membuat nafasnya terlihat begitu tidak beraturan.  Wooyoung memenandang pintu itu dengan lekat berbeda halnya dengan beberapa menit sebelumnya dimana dia berjalan dengan sangat terburu-buru hendak menuju tempat yang ada di depannya saat ini , setelah dia sampai di depan pintu ruangan itu wooyoung malah terdiam memandnag pintu itu lekat tanpa ada niatan untuk membukanya
‘apa yang kau pikirkan ?! kau akan datang menemuinya dan bertanya apa dia baik-baik saja ?! kau melukainya lebih dari ini … ‘ wooyoung menuduk pertahannya lagi-lagi runtuh air mata wooyoung menetes jatuh langsung ke lantai putih di mana kakinya berpijak tanpa melewati pipinya karena wooyoung yang tengah menunduk
Drep
Drep
Drep

Wooyoung segera bersembunyi di tembok samping pintu saat mendengar suara langkah yang mendekati pintu dari dalam ruangan .
Clekk
“kembalilah ke sel mu … aku akan mengatakan pada penjaga untuk tidak membuarkan mu bekerja hari ini “ ujar salah satu perawat namja pada nichkhun yang mengangguk . wooyoung mentup mulutnya saat melihat punggung nichkhun yang berdiri membelakanginya saat ini , nichkhun yang sama sekali tidak menyadari bahwa wooyoung ada di belakang tubuhnya saat ini begitu dekat dengannya yang selama ini begitu ingin melihat wooyoung. Di hari itu hari dimana wooyoung menembak nichkhun merupakan hari terahir pula bagi nichkhun melihat wajah wooyoung dengan matanya sendiri
“gamsahamnida “ ujar nichkhun sedikit menunduk dengan susah payah, setelah itu dia berjalan meninggalkan ruang kesehatan dengan kawalan satu orang petugas .dia berjalan dengan sedikit tertatih Karena kakinya juga ikut terluka
Wooyoung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan menekannya dengan kuat dengan bahu yang bergerat hebat , matanya yang masih menitikan air mata itu terus memandang sosok nichkhun yang menjauhinya
“khun-ah …. “ wooyoung mengulurkan tangannya seolah ingin menggapai bayangan nichkhun yang menjauhinya hingga terlihat semakin mengecil di ujung lorong sana . telapak tangan wooyoung tepat berada di ujung bahu nichkhun bayangan seolah ingin memegangnya dan saat nichkhun menghilang dari pandangan wooyoung karena dia berbelok kearah kanan membuat wooyoung mengepalkan tangannya dengan perlahan ‘minhae … jeongmal mianhae’


In japan

Junho berdiri di sisi pantai sendirian memandang deburan ombak yang saling berkejaran di depannya , angin kencang yang menghantam tubuhnya tidak menyurutkan keinginan junho untuk tetap berada di sana memandang air laut yang biru di ujung penglihatannya. Junho mengeluarkan tangan kanannya dari saku celana memandang satu buah kalung dengan liontin ‘NK’ dengan lambang tertetu (anggap di lambang legend of 2pm nichkhun ver.)
Junho membuka kalung itu memisahkan antara kalung dan juga liontinnya , setelah itu junho melemparkan liontin itu kearah laut dengan sekuat tenaga
“apa yang kau buang hyung ?!”
“omoo !!!” junho terjengkat karena begitu kaget saat JR tiba-tiba datang dan bertanya padanya saat JR berdiri di samping junho “yach kau mengagetkan aku !!!” geram junho memandang JR dengan tajam sedangkan satu tangannya mengelus dada
Sebangai tanggapan atas pernyataan junho JR hanya memberikan tatapan mengejek dan malah kembali bertanya “apa yang kau buang hyung ?”
“sesuatu seharga 50 juta “ jawab junho santai dan kembali memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana
“YACH !!!! 50 JUTA ?????!!!!!! KAU GILA !!!” JR berteriak histeris dan langsung mengambil ancang-ancang untuk masuk ke dalam air laut yang pasang
“apa yang kau lakukan ? kau mau apa ?!!” junho menarik tangan JR untuk tidak masuk kedalam air menghalanginya
“aku ingin mengambil benda senilai 50 juta itu ! kau tahu kita sedang dalam pelarian … dan kau malah membuang benda seharga 50 juta begitu saja … hyung sekalipun kau akan mendapatkan uang lebih dari 50 juta saat kau membunuh seseorang tapi pikirkan juga resikonya … kau juga harus mempertaruhkan hidupmu juga harus menanggung dosa pada tuhan …. Jadi jangan remehkan uang senilai 50 juta … atau kau terbiasa memegang uang banyak hasil penjualan senjata illegal ?! itu juga jangan kau samakan dengan saat ini … kita tidak punya apa-apa !” junho hanya memandang ajah JR yang bicara dengan panjang lebar dengan berkespresi bak ibu-ibu yang sedang mengomeli suaminya yang suka main judi , bicara tanpa henti membuat junho hanya memandangnya dengan berkedip beberapa kali
“kau mendengarku kan hyung !?” Tanya Jr melihat junho tanpa ekspresi
Junho mengangguk dan mengeluarkan tangannya dari saku celana lalu memasangkan sebuah kalung tanpa liontin di leher JR “ini harganya lebih dari 50 juta … jadi jangan bicara secerewet itu lagi di depan ku aku tidak suka …. Juga jangan masuk kedalam air yang pasang untuk mengambil benda yang bahkan kau tidak tahu begaimana bentuknya “ junho menarik dirinya setelah sempat merunduk memasangkan kalung itu di leher JR “kajja … kita pulang …. Aku lapar !” junho segera berbalik meninggalkan Jr yang masih terdiam
“kenapa setiap aku berbicara … hyung selalu saja menyelak dengan kata lapar apa aku ini terlihat seperti semangkuk nasi di mata mu hyung !?” JR mengumpat dengan kesal seraya berjalan mengekori junho dari belakang
“ne … apa kau ingin aku memakan mu ?!” Tanya junho berbalik memandang JR dengan tiba-tiba membuat JR menabraknya
“mwo ?!” Tanya JR tidak mengerti
“kau anak kecil … “ junho memandang JR dengan tak percaya anak yang ada di depannya ini ternyata masih sangat polos “ckckckck ….. sudahlah jangan banyak bicara dan ikuti saja aku !” ujar junho berdecak seraya menggelengkan kepalanya tak habis pikir setelah itu kembali berjalan meningalkan JR


Back to korea

Nichkhun duduk bersadar di tembok mendongakan kepalanya ke atas , dia menutup matanya saat merasakan sakit kembali menjalar di sekujur tubuhnya membuat wajah nichkhun terlihat meringis menahan sakit . nichkhun memegang perut sebelah kirinya merasakan sakit di bagian tersebut membuat dia sedikit merunduk . nichkhun mengatur nafasnya dan kembali duduk bersandar ke tembok mencoba menyamankan dirinya
Nichkhun yang mendongak tanpa sengaja memandang jendela yang ada di bagan atas ruang tahan ,seutas senyum terukir dengan pahit di bibirnya saat mengingat suatu kejadian dalam hidupnya
‘nan geuga joha ‘ tulisan yang pernah wooyoung torehkan di jendela besar waktu itu kembali terbayang di benak nichkhun , wajah wooyoung yang mencium pipinya yang terhalang jendal dan bagaimana mereka berciuman dengan terhalang jendela untuk yang pertama kali begitu terasa manis bagi nichkhun


*
*
*
*
*

“hanya itu saja yang ingin aku tanyakan …. Terimakasih kau sudah bekerja sama dengan baik …” taec berdiri dari kursi yang dia duduki di depan nichkhun.
“tunggu !” nichkhun menghentikan langkah taecyeon yang hendak pergi meninggalkannya di ruang interogasi saat ini . taec kembali menoleh kearah nichkhun dan memandangnya
“apa kau bias mengatakan pada wooyoung untuk menemuiku … sekali saja …. “ pintu nichkhun dengan begitu memelas . memandang taec penuh harap nichkhun mengacungkan jari telunjuknya menunjukan jika dia hanya meminta satu kali dari wooyoung dengan segenap permohonannya membuat nichkhun terlihat begitu teruruk dan rendah
“aku sudah mencoba mengatakan pada wooyoung tapi dia selalu menghindar saat aku mengungkit nama mu “ jawab taec dengan pandangan iba pada nichkhun
“katakan padanya … hanya satu kali …. Satu kali saja … kau tahu aku tidak akan pernah menyalahkannya … aku hanya ingin melihatnya dan bertanya satu hal padanya … itu snagat penting bagiku …”
Taec menunduk tidak tega melihat nichkhun yang sudah begitu kacau dengan luka memar yang terdapat di hampir setiap sisi wajahnya yang pucat pasi “aku sudah mengatakan padanya berulang kali … tapi …” taec memandnag nichkhun lagi “aku akan mengatakan padanya untuk yang terahir kali nanti … kau tahu wooyoung akan di pindahkan ke NTS … dia tidak akan bisa di temui lagi setelah jadi elit agen di sana “
“m…m..mwo ..?!” nichkhun mengedarkan pandangannya ke berbagai arah lain dengan tak menentu , sebuah hantaman kembali mengena di hati nichkhun tepat di jantungnya … membuat nichkhun begitu sulit bernafas “dia akan …per..gi ?!” Tanya nichkhun lagi lemah
“mengertilah …. Dan lepaskan dia … dia tidak ingin bertemu lagi dengan mu … setidaknya itu yang aku katahui “ walau terdengar kejam tapi niat taec untuk membuat nichkhun menyerah adalah agar dia tidak semakin terpuruk. Taec segera berjalan meninggalakn nichkhun di ruang interogasi sendirian nichkhun yang menudnuk dengan air mata yang mengalir di pipinya

In wooyoung room

“kau sudah siap untuk di pindahkan ?!” taec bertanya seraya memasuki ruangan wooyoung dan tanpa permisi duduk di depan wooyoung yang tengah mengetikan sesuatu di laptopnya
“tentu saja …. Aku sudah mencoba untuk menyesuaikan diri … “ jawab wooyoung sama sekali tidak memandang taec yang ada di depannya
“woyoung-ah … minggu depan saat kau di pindahkan … nichkun juga akan di pindahkan dari sini …” wooyoung yang tengah mengetik menghentikan gerakan tangannya sebentar kemudian dia melanjutkan lagi apa yang tenagh dia kerjakan itu “sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi pada nichkhun karena pimpinan sendiri yang memerintahkan nichkhun di pindahkan … dia mengambil alih kasus ini dariku dan sama sekali tidak memberi tah siapapun kemana nichkhun akan di pindahkan “ wooyoung terus saja memandang layar laptopnya berpura-pura tidak mendengar apa yang taec kataan walau saat ini apa yang wooyoung ketik bukanlah sebuah kalimat yang benar. Wooyoung hanya menekan keyboard secara acak hanya ingin mengelabui taec dengan tidak berhenti mengetik saat otaknya tidak berpungsi karena memerhatikan dia bicara “walau aku tahu kau akan mengatakan padaku jika kau tidak mau menemuinya tapi … setiap aku bertemu dengannya dia akan mengatakan padaku untuk menyuruhmu menemuinya “
Taec mengehela nafas frustasi karena wooyoung sama sekali tidak meresponya setiap kali dia mengungkit nama nichkhun . “temui dia atau kau akan menyesal … saat nanti kau tidak akan bisa melihatnya lagi “ taec berdiri dan memandang wooyoung masih saja tidak memandangnya . taec lalu mendengus kesal pada wooyoung “aku tahu kau hanya mengetik kalimat-kalimat tidak berarti sama sekali … kau tidak akan bisa menipuku … aku tahu kau selalu memperhatikan pembicaraan ku tentang nichkhun … jadi jangan egois lagi … kau tahu nichkhun sama sekali tidak ada dalam posisi untuk menyalahkan mu !”  wooyoung menghentikan gerakan tangannya dan memandang taec , taec hanya membuang muka dan meninggalkan wooyoung yang terdiam berpikir.

In wooyoung home

Wooyoung berjalan memasuki rumah kecil miliknya yang terdapat di pinggir kota , dia menyalakan lampu rumahnya yang masih gelap kemudian duduk di sofa mengurut pahanya yang terasa pegal karena duduk seharian tanpa bergarak
‘kau lelah ?! bagaimana hari mu ?! biar aku yang memijit mu !’
Wooyoung memutar pandangan matanya kesegala sudut ruangan mencari siapa orang yang berbicara barusan tapi ternyata rumahnya kosong hanya ada dirinya di sana sendirian . suara yang terdengar di telinga wooyoung hanyalah ilusinya semata ilusi karena begitu terbiasa mendengar perkataan nichkhun yang memanjakannya setiap saat. Wooyoung bersandar dengan nyaman mendongak memandang langit-langit rumahnya ‘aku percaya padamu … sekalipun kau kau berbohong atau menghianatiku karena aku yakin kau punya alasan untuk melakukan hal itu ‘ wooyoung menolehkan wajahnya ke kiri seraya mentup matanya rapat membuat satu bulir air mata mengalir di sudut mata kirinya membasahi sofa sedangkan air mata menggenang di sudut mata kanannya terhalang hidung

*
*
*
*


Hari ini masih berjalan seperti biasanya para tahanan di kantor polisi berderet rapih untuk mengambil makanan untuk makan siang mereka .  nichkhun adalah salah satu orang yang tengah menunggu giliran pada saat itu hingga dia bisa mengambil tempat makan yang sudah di isi , nichkhun berjalan sendirian menuju kesalah satu meja panjang yang masih kosong duduk si sana bersiap untuk makan
Braakkk
Seseorang melemparkan wadah makanannya di samping nichkhun hingga makanan di dalamnya berserakan di atas meja, berhamburan tak bersisa. Orang itu lalu mengambil makanan yang ada di depan nichkhun memindahkannya untuk dia makan sedangkan makanan yang sudah hancur tadi di seret mendekati nichkhun .
“HAHAHAHAHAHAHAHA !!!!!!” suara tertawaan renyah terdengar menggema di telinga nichkhun dari beberapa orang yang sekarang duduk di meja panjang dimana nichkhun duduk di sana menertawakan mereka
“tunggu lebih baik lagi jika begini !!” salah satu orang dari mereka berdiri dan meludahi wadah makanan yang ada di depan nichkhun . nichkhun mengalihkan padangan matanya lalu berdiri hendak meninggalkan tempat itu . tapi salah satu orang dari mereka menahan pundak nichkhun mendududkn nichkhun kembali di tempatnya
“makan !!! bukankah kau belum makan ??!! makan sekarang juga !!!” titah salah satu dari mereka berteriak dengan nada sangar yang tidak sopan begitu terdengar keseluruh ruangan .
Nichkhun menepis tangan namja itu dan berdiri membuat semua namja yang mengelilinginya juga ikut berdiri mengelilingi nichkhun dengan ancang-ancang yang akan membuat keributan
“YACH !!!!” sebuah teriakan membuat semua orang yang berkumpul di meja yang salah satunya adalah nichkhun itu beralih memandang ke arahnya . “apa yang kau lakukan eoh ? berani sekali kau melakukan itu !!” sungut namja yang mendekati kerumunan itu membuat beberapa namja yang menganggu nichkhun sedikit mundur “hyung !! aku minta maaf … aku baru tahu jika kau ada di sini !” sesal namja itu mendekati nichkhun . namja itu menunduk hormat pada nichkhun dan kembali memandang sangar pada orang-orang yang mengganggu nichkhun tadi “hay kalian … tdiak tahu kah jika dia adalah “
Nichkhun menepuk bahu orang itu riangan dan mengangguk lemah “sudahlah …” ujarnya dengan santai dan meninggalkan kerumanan orang-orang itu begitu saja
“sebenarnya siapa dia ?!” namja yang selama ini mengagnggu nichkhun saat di dalam sel itu bertanya dengan was-was
Namja lain yang memabtu nichkhun barusan mendengus dan memandang namja itu “dia itu nichkhun ! kau ingat nama itu ?! coba kau ingat-ingat nama itu !” namja itu berjalan meninggakan kerumunan orang dengan tak lupa membating wadah makan yang ada di meja saat dia berjalan pergi

*
*
*
*

“ini terahir kali nya aku menemui mu sebelum kau di pindahkan … aku juga tidak tahu mengapa tapi kau akan di pindahkan langsung oleh pimpinan kami …” taec menyangga dagunya dengan malas di depan nichkhun hanya mengisi beberapa lembar dokumen untuk pemindahan nichkhun hari itu membuatnya kesal karena dia merasa ada pekerjaan yang jauh lebih baik untuk dia lakukan hari itu di bandingkan dengan mencacat , lagipula jika hanya mencatat juniornya saja juga bisa kan melakukan hal itu
“emh… apa kau sudah mengatakan pada wooyoung untuk menemuiku ?!”
“ck … aku sudah mengatakan padanya berulang kali … tapi kau tahu dia itu jauh lebih keras kepala dai pada kau … jadi selama kau tetap keras kepala ingin menemuinya maka dia juga akan jauh lebih keras kepala lagi untuk tidak menemui mu “
Nichkhun hanya tersenyum getir dan menundukan kepalanya dalam-dalam , a wooyoung benar-benar hanya melakukan semua karena pekerjaan ? apa dia sama sekali tidak pernah menyukai apa lagi mencintai dirinya ?!
“bukan aku jahat … tapi …”
“arraseo …. Aku tahu pasti sangat sulit untuk membuat wooyoung mau menemuiku …” ‘mungkin dia merasa bersalah padaku ‘ gumam nichkhun melanjutkan dalam hati mencoba untuk menghibur dirinya sendiri dengan alasan yang dia karang hanya untuk menyenangkan hatinya
“baiklah kajja !” taec beranjak dari duduknya dan mengajak nichkhun untuk ikut berdiri . hari ini nichkhun akan di pindahkan ke tempat yang sama sekali tidak di ketahui oleh taceyeon maupun wooyoung.

Taec berjalan di depan nichkhun yang berjalan mengekorinya dari belakang dengan tangan yang masih di borgol dan juga di kawal dua orang polisi lain di samping kanan dan kirinya. Mereka berjalan hendak menuju lift yang ada di ujung lorong untuk menuju lantai bawah

Cleekk

Wooyoung keluar dari ruangan salah satu rekan kerjanya dan kembali menutup pintu membuat dia membelakangi gerombolan orang yang berjalan di depan pintu ruangan itu sedangkan taec dan juga nichkhun tidak menyadari jika wooyoung baru saja keluar dari sana dan saat ini ada di samping mereka. Wooyoung menghela nafas dan berbalik kearah kiri arah yang berlawanan dengan arah yang nichkhun dan taecyeon tuju membuat mereka berjalan dengan berlawanan arah saling membelakangi saat ini.
Wooyoung berjalan santai di koridor dengan sesekali membuka map yang ada di tangannya sambil berjalan terus menjauhi nichkhun. Sedangkan nichkhun juga sudah semakin dekat pada lift .
“ayo masuk !” taec segera masuk ke dalam lift yang kebetulan sudah terbuka saat mereka tiba di depannya membuat taec nichkhun dan yang lainnya segera masuk tenpa menunggu lagi , nichkhun melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift dan berbalik kearah pintu matanya bisa melihat seseorang yang tengah berdiri membelakanginya di koridor yang baru saja dia lewati hanya saja jarak mereka cukup jauh dan juga namja itu menunduk memperhatikan map yang dia bawa membuat nichkhun tidak mengenali siapa itu.
Taec menekan tombol lift dan kemudian pintu besi itu perlahan menutup, tepat saat pintu itu akan tertutup dengan sempurna namja yang nichkhun lihat berbalik kearahnya namun tetap saja tidak bisa dia lihat dengan jelas dan bayangan namja itu hilang saat pintu lift tertutup rapat
“kenapa aku melupakan nya ???!!!!!!” wooyoung mengumpat kesal dengan sumpah serapah yang dia tujukan pada chansung yang dia mintai tolong untuk mengurus beberapa surat-surat kepindahannya dan malam membuat surat itu jadi kacaw berantakan . wooyoung segera berlari menuju lift secepat kilat , dia segera menekan tombol di samping lift berkali-kali dengan tidak sabaran
“apa ini cepat terbuka !!!” umpatnya saat melihat di bagian atas pintu jika lift itu baru saja tertutup yang artinya dia masih bisa masuk ke dalamnya jika lift itu terbuka lagi “aish hari yang menyebalkan !” wooyoung segera berbalik hendak menuju tangga darurat dia melangkahkan kakinya dengan cepat

Ting !
Wooyoung tersenyum gembira saat lift itu terbuka dia segera kembali berbalik untuk masuk ke dalam sana
“aku akan menyusul kalian duluan saja !” taec keluar dari lift itu seraya berbicara pada beberapa bawahannya yang mengawal nichkhun . dia keluar dari lift dengan wajah yang menghadap bawahannya hingga tidak sengaja menginjak kaki wooyoung
“Aww!!!” pekik wooyoung yang kakinya di injak dengan kuat oleh taec
“mianhae !” taec langsung minta maaf tanpa melihat orang yang dia injak , matanya terus saja memperhatikan kaki malang yang sudah jadi korbannya setelah itu dia baru mengangkat wajahnya untuk melihat siapa pemilik kaki  “woo…wooyoung ?!” panggil taec tidak percaya
“aish !!! minggir !! kau mengahalangi jalan ku …. Menyebalkan !!” wooyoung masih saja mengumpat sama sekali tidak mengindahkan taec  yang menatapnya dengan tatapan shock dan langsung saja menuju pintu lift , saat wooyoung hendak masuk satu kakinya melangkah masuk tepat di garis pintu semuanya terhenti , gerakan wooyoung terhenti dengan reflex melihat namja yang memandangnya nanar di dalam lift itu . wooyoung hanya terus memandnag nichkhun dalam diam matanya terus memandang mata sosok di depannya itu tanpa berkedip walau matanya sudah dengan cepat memerah dan basah . pintu lift itu kembali tertutup hanya saja kaki wooyoung yang masih ada di garis pintu itu membuat pintu lift kembali terbuka
“wooyoung ….” Suara lembut itu terdengar di telinga wooyoung , suara yang begitu dia rindukan memanggil namanya . suara yang dulu selalu dia dengar di setiap harinya kali ini kembali dia dengar . wooyoung menghela nafas berat berulang kali masih memandnag nichkhun yang ada di hadapannya tanpa sedikitpun suara hanya memandag orang itu lekat memperhatikan setipa lekuk wajahnya yang begitu dia rindukan . sesak dan sakit sesuatu yang tajam menusuk jantungnya merobek paru-paru wooyung saat ini membuat dia meresa semakin sesak dan sakit yang bercampur menjadi satu dalam dirinya saat memandang wajah nichkhun yang penuh dengan luka
‘kau yang membuat dia seperti ini !’ suara dirinya sendiri terus terngiang berteriak di telingnya mengingatkan wooyoung akan apa yang sudah dia lakukan pada nichkhun sebelumnya. Wooyoung segera berbalik dan pergi meninggalkan nichkhun yang masih ada di dalam lift,menutup mulut dan hidungnya rapat menahan tangis saat kedua matanya mengeluarkan air
Tangan nichkhun bergerak seolah ingin menyentuh wooyoung tapi keduatangan yang di borgol itu menghentikannya . nichkhun lagi-lagi hanya bisa tersenyum pahit melihat kedua tangannya yang masih di borgol . hanya bisa memandang punggung wooyoung yang menjauhinya dengan terluka wooyoung yang hanya terus berjalan tanpa menoleh padanya itulah yang bisa nichkhun lakukan saat hingga pintu besi itu kembali tertutup
Wooyoung jatuh terduduk di lantai begitu saja saat dia mengera suara lift yang tertutup , dalam lorong kantor yang sepi mengingat ini adalah di lantai atas lantai untuk sel para tahanan sementara yang tentu saja ada di dalam sel mereka masing-masing membuat wooyoung bisa duduk di lantai dan menitikan air mata sebanyak yang dia mau walau dengan menahan suara tangisnya. Wooyoung duduk dengan menekuk kedua lututnya memeluk lutut itu dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya masih setia menutup mulutnya , air mata sudah tidak terhitung lagi banyak wooyoung keluarkan saat ini air mata berurai tiada henti keluar dari mata wooyoung dengan bahunya yang bergerat hebat .

In japan

“hyung ! baca ini !” JR berdiri setelah beberapa menit berjongkok di atas pasir mencoret coret pasir itu dengan ranting kering yang dia dapat dari sela-sela pepohonan  . JR  tersenyum manis pada junho yang baru saja berbalik karena sejak tadi dia memandang kearah laut
Junho berjalan mendekati JR dan mencoba melihat apa yang anak itu tulis sementara JR sekarang mulau bergantian memandang laut menjauhi junho . ‘saranghae ‘ junho hanya tersenyum kecil saat membaca tulisan hanggul yang do buat di atas pasir oleh JR dia lantas berjongkok di sana dan ikut mencoretkan sesuatu di atas pasir tadi di bawah tulisan JR
JR yang penasaran sesekali mengintip dengan menoleh kearah junho yang tengah berjongkok tapi dia kembali memandang laut saat junho menoleh kepadanya . seharusnya JR tidak lupa jika snipper itu punya kepekaan di atas orang normal . junho berdiri dan menepuk nepuk tanganya mencoba membersihkan kadua tangannya dari pasir yang ikut menempel lalu berjalan meninggalkan Jr menuju ke kamar yang mereka sewa tanpa bicara apapun
“apa tulisannya ?!” JR bergumam pada diri sendiri dan segera melihat apa yang junho tulis untuk membalas apa yang dia tuliskan dan hasilnya “YACH !!!!! KAU PIKIR AKU INI SEDANG MENGGOSOK UNDIAN DI BUNGKUS KOPI ?!” JR berteriak kesal pada junho yang hanya terus berjalan melenggang pergi tanpa mengatakan apapun padanya alias tidak merespon Jr membuka sepatu yang dia pakai lalu meleparkanya kearah junho walau dia itu tidak sengaja ingin melempar kepala junho tapi sepatu itu suskes mengenai kepala bagian belakangnya
“yach !! “ junho segera berbalik seraya memegangi kepalanya yang mejadi pendaratan mulus sepatu JR
“hyung … “ JR terdiam beberapa saat dan berjalan pelan mendekati junho dengan wajah serius “kenapa kau selalu saja mempermainkan aku … ?” Tanya JR dengan wajah serius yang hampir saja menangis saat ini
“aku tidak mempermainkan mu !” jawab junho tegas
“kenapa kau malah menulis … ‘coba lagi’ … aku ini bukan bungkus makanan ringan !!! kau hanya menganggapku hiburan saja setia saat dengan menggodaku ” JR bicara dengan air mata yang menetes tapi dia tetap merajuk dengan kaki yang di hentak-hentakan ke pasir dengan kesal selayaknya anak kecil
“aku tidak menggodamu aku menyuruh mu mencoba lagi !”
“kalau begitu dengarkan aku hyung !!! aku mencintaimu … aku mencintaimu kau tahu … jadi jawab perasaan ku sekarang juga !!!”
Junho memasukan kedua telapak tangannya ke dalam saku celana dan memandang JR datar “merepotkan sekali jika aku terus bersama dengan anak kecil seperti mu …”
“m…mwo ?!” tanya JR lemah san bagitu shock saat junho mengatakan hal itu padanya
“aku akan pergi ke Indonesia …. Hanya Negara itu dimana tidak akan ada orang yang mengenali kita di asia … lagi pula tingkat ekonominya jauh lebih rendah di bandingkan di jepang  … kita bisa hidup dengan baik di sana … “ (fakta)
“apa maksud mu ?!”
“ikutlah dengan ku …. Mungkin sangat tabu bagi orang disana untuk pasangan sesama jenis … jika kau mau bersabar dengan berpura-pura sebagai adik ku … maka pergilah bersama ku … hidup bersama di sana “
“aku tidak mengerti … “” jawab JR dengan kembali polosnya membuat junho berdecak seraya menggelengkan kepalanya tak habis pikir
“selama ini … hubungan kita berjalan selayaknya pasangan tapi kau tetap saja kekeh menyatakan cinta mu itu padaku …. Kau tahu aku tidak mungkin melepaskan seluruh pakaian ku di depan orang lain sekalipun dia adalah adik kandung ku sendiri … kita tidur bersama … dan juga …. “ junho menghentikan kata-katanya dan menghela nafas “sudahlah … kau mau pergi bersamaku ?!”
JR langsung mendekat kearah junho dan memeluknya “tentu saja aku mau …” ujarnya memeluk junho dengan erat


Back to korea

Wooyoung memandang sebuah kertas putih yag di lipat dengan sangat sederhana yang taec letakan di mejanya . memandang kertas itu dengan mata yang masih sembab karena menangis beberapa jam di lorong kantor di lantai atas tadi sendirian
“nichkhun yang sudah memintaku mengatakan padamu untuk menemui berulang kali ahirnya … dia meminta ku untuk memberikan ini padamu saat dia pergi untuk di pindahkan !” hanya diam memandang kertas itu dengan tatapan kosong sama sekali tidak berbicara untuk menjawab apa yang taecyeon katakan padanya “aku pergi !” taec berbalik meninggalkan wooyoung setelah beberapa saat dia menunggu respon yang sama sekali tidak di tunjukan wooyoung untuknya
Debt
Pintu ruangan wooyoung di tutup rapat oleh taecyeon menyisakan dirinya dan selembar kertas sederhana di atas meja kerjanya . perlahan tangan wooyoung menggapai kertas itu membukanya dengan sangat perlahan , dia beberapa kali menelan pahit salivanya sendiri menghilangkan kegugupan yang menyerang dirinya saat ini .

‘ Wooyoung-ah aku tidak punya banyak waktu untuk menulis ini karena aku akan segera di pindahkan … aku hanya ingin mengatakan padamu …. Jangan menyesal atas apa yang terjadi … aku tahu itu adalah tanggung jawab dan kau sama sekali tidak pernah bersalah padaku … sejak awal aku mengatakan jika kau berbohong atau menghianatiku sekalipun aku akan tetap percaya padamu karena aku tahu kau pasti punya alasan untuk hal itu .. hanya saja aku ingin mendengar jawaban langsung dari mu tentang pertanyaan ku ini … apakah kau pernah benar-benar mencintaiku  apa kau pernah benar-benar menyukaiku sebelumnya ?! ’

Wooyoung terdiam tangannya meremas kertas yang di abaca menggunakan kedua tangannya kuat-kuat hingga bergetar , dia menghirup udara dalam-dalam menggunakan mulutnya saat di rasa paru-parunya memberontak kekurangan oksigen . wooyoung memukul-mukul dadanya sendiri dengan kuat saat suaranya tercekat bahkan untuk sekedar mengeluarkan isakan , dadanya yang begitu terasa sakit dan sesak seolah ada batu ribuan ton yang menindih dirinya saat ini , kata ‘apakah kau pernah benar-benar mencintaiku ‘ yang wooyoung baca sukses membuat ternggorokannya tercekat seolah sesuatua memotong putung tenggorokannya

*
*
*
*



“kau baik-baik saja ?! terlihat sangat pucat ?!” wooyoung hanya tersenyum menanggapi perkataan salah satu rekan kerjanya yang duduk di samping wooyoung saat mereka makan bersama di café samping kantor mereka
“kau akan pergi ke kantor NTS setelah makan siang benar kan ?!” lagi-lagi wooyoung hanya mengangguk menjawab pertanyaan temannya itu “baiklah … aku akan kembali ke kantor duluan …. “ namja itu segera beranjak dari kursinya berjalan kearah pintu keluar begitu saja tanpa membayar makanan yang dia makan barusan
Wooyoung mengangkat tangannya dan datanglah seorang pelayan menghampiri wooyoung “pesana anda sudah di bayar semua oleh teman anda yang tadi “ ujar pelayan itu saat melihat wooyoung mengeluarkan dompetnya
“jinjja …. Gamsahamnida “ ujar wooyoung tersenyum ramah pada pelayan itu


In NTS office
(Yah yang udah nonton Athena silahkan di bayangkan kantor NTS di sana dalam ff ini)


“baiklah semuanya … aku akan memperkenalkan anggota baru di bawah pimpinan jaebeom …. Silahkan masuk !”
Wooyoung memasuki sebuah ruangan tempat di adakan rapat di markas NTs yang begitu tertutup dia berjalan dengan perlahan dan ahirnya berdiri di depan semua orang yang memandangnya memperhatikan
“kau terlihat sangat muda …” respon salah satu namja yang terlihat senior pada penampilan wooyoung yang dia perhatikan dari atas hingga bawah dan wooyoung hanya bisa tersenyum seraya menggaruk kepalanya kaku
“itu san E … dan kau akan bekerja bersama dengan jaebeom mulai sekarang … ada satu lagi anggota baru untuk tim kalian tapi sepertinya dia belum dating … jadi kalian bisa berkenalan di waktu berikutnya … “ kepala bagian itu bicara dengan nada yang terdengar begitu tegas dan berwibawa pada wooyoung seraya menunjuk dua orang yang namanya baru saja dia sebutkan
“selebihnya kalian bisa berkenalan sendiri … dan sekarang …semua orang kembali ke ruangan masing-masing “ titahnya pada semua orang yang ada di sana . dengan serempak orang-orang itu menjawab
“ne !!!!” seraya berdiri dari kursi mereka dan berjalan meninggalkan ruangan
“ikut aku ….”titah jaebeom pada wooyoung yang langsung mengikutinya dari belakang . “kau tahukan apa yang akan kita lakukan di sini … tugas kita adalah menjaga proyek pengembangan nuklir hingga semua beres … aku tidak tahu kenapa kau malah mau masuk ke sini padahal jika di lihat masa depannya hanya tinggal menghitung waktu saja “
“aku sangat tertarik … semua yang ada di sini adalah orang pilihan …” jawab wooyoung dengan jujur
Jaebeom berbalik memandang wooyoung yang masih berdiri di belakangnya “aku tidak pernah menjadi mata-mata … aku dengar itu sangat sulit karena kau harus membohongi dirimu sendiri saat melakukannya “
Wooyoung tertegun , dia mengalihkan pandnagannya ke direksi lain mengingat hal terberat yang harus dia lakukan . adalah menghianati nichkhun dan bodohnya diri wooyoung karena dia tidak bisa percaya pada nichkhun hingga dia dengan tega menembak nichkhun dengan tangannya sendiri “ada hal … yang jauh lebih sulit …. Dari hanya berbohong …” wooyoung memandang jaebeom dan tersenyum ‘mengendalikan perasaan mu’ lanjutnya dalam hati
Jaebeom merogoh saku celananya saat dia merasakan ponselnya bergetar , dia lantas membuka pesan singkat yang dia dapat barusan setelah selesai membacanya jaebeom kembali memandang wooyoung “anggota kelompok kita yang lain menunggu di luar NTS … kita juga harus segera berangkat ke NIS jadi sekalian keluar kita temui dia “ jelas jaebeom pada wooyoung yang langsung mengangguk

Di luar NTS

“kemana dia ? dia bilang menunggu di sini ?!” jaebeom berjalan kelaur dari mobil dan mengdarkan pandangannya ke segala arah mencari dimana keberadaan orang yang dia tunggu-tunggu
“udaranya lumayan panas hari ini … untuk memperakrab diri kita bagaimana jika mentraktir ku ice cream ?!” Tanya wooyoung membuka kancing tertas kemejanya mengusir rasa gerah
“ah !!!! nichkhun !!!”
DEG
 Hati wooyoung seolah terhempas dari gedung tertinggi saat mendengar jaebeom berteriak seraya melambaikan tangannya kearah belakang wooyoung .meneriakan nama yang begitu familiar di telinga wooyoung
Wooyoung melangkahkan kaki kanannya ke arah depan samping kiri untuk kemudian memutar tubuhnya 180 derajat hingga dia berbalik dengan sempurna . semilir angin musim panas menerpa tubuh wooyoung di sisi danau luas dimana kantor NTS berdiri ditengahnya terdiam memandang namja di depannya dengan tatapan kosong  , namja yang juga berdiri di depan wooyoung dalam jarak yang cukup jauh namja yang beridiri dengan tegap menghadapnya dengan seutas senyum ramahnya yang dia tujukan hanya untuk wooyoung . ‘hanya mimpi ?! hanya mimpi saja ?! bagitu terasa indah ‘ gumam wooyoung dalam hati dan setelah itu wooyoung merasakan jika kepalanya mulai memberat dan dan matanya terasa sangat berat hingga dia menutup matanya membuat dia hanya melihat bayangan merah karena kelopak matanya yang terpapar sinar terik matahari yang menembus penglihatannya yang tengah terpejam . dan perlahan bayangan itu menjadi gelap dan semakin gelap .



Flashback

“kenapa harus aku ?!” namja dengan wajah yang terlihat seperti keturunan tionghoa itu bertanya dengan geram pada beberapa orang namja tua yang berdiri di depannya sementara namja itu duduk di depan sebuah meja selayakanya seorang tersangka yang di interogasi
“kau adalah adik dari nichan … Produsen narkoba terbesar … dan kau mengatakan padaku ingin menjadi polisi ?! siapa yang akan percaya padamu ? sekalipun kau tulus melakukannya tapi … kau tetap tidak akan bisa membedakan mana kakak mu dan mana penjahat … kau tidak mungkin menembak kakak mu dengan tangan mu sendiri … “
“aku akan melakukannya !!!” geram namja itu menggebrak meja terlihat sekali wajahnya mengeras tanda dia sedang menahan amarah tapi beberapa namja tua itu hanya memandangnya tanpa iba
“jika kau tetap ingin menjadi polisi maka lakukan apa yang di perintahkan … dan ibu mu akan baik-baik saja … dia akan di kirim ke amerika untuk menjalani pengobatan dengan uang Negara dan bukan uang haram kakak mu “
“untuk apa aku masuk akademi jika hanya akan menjadi mafia dan mata-mata ?!”
“kau tetap akan jadi polisi … jika suatu saat nanti tugas mu sudah selesai … lagi pula hanya ini bukti jika kau benar-benar tulus dengan keinginan mu itu “

*
*
*

“kau akan ikut kompetisi menembak ? atau belas diri ?!” namja bertubuh jangkung itu bertanya pada namja lainnya yang lebih pendek dari dirinya itu antusia saat mereka berjalan menuju lapangan
“aku akan mengikuti keduanya …” jawab namja itu singkat dan berjalan semakin cepat karena melihat semua siswa akademi sudah berderet rapih berbaris di tengah lapangan .
“dasar wooyoung maruk !” cercah namja tinggi yang di ketahui bernama chansung itu pada teman sekelasnya. Lalu ikut berlari kearah berisan teman-teman sekelas mereka,wooyoung berdiri di tengah barisan karena tinggi badannya sedangkan chansung berdiri di bagian belakang
“hari ini akan di adakan kompetisi untuk semua siswa di akademi … dan sebelum itu aku ingin mengatakan pada kalian untuk tetap menjaga displin dan juga etika kalian semua .. ketulusan dan juga terus meningkatkan kemampuan … dan yang paling penting adalah ke jujuran … kejujuran adalah yang terpenting untuk kalian semua … “ seorang senior yang berdiri di depan semua juniornya itu menoleh kearah samping kanan memperlihatkan seorang namja dengan topi yang menutupi matanya itu berjalan kearah pintu gerbang keluar akademi
“jangan sampai kehilangan kejujuran kalian dan di usir dari sini !!! ingat betapa kerasnya kalian berusaha agar bisa sampai berdiri di sini saat ini … jangan pernah melupakan hal itu “ senior itu kembali melihat namja bertopi yang sekarang juga memandangnya “jangan sampai seperti senior kalian yang sudah di usir “ lanjut namja itu membuat namja bertopi kembali menunduk dan keluar dari gerbang akademi dengan langkah pelan menunduk memperhatikan tanah yang dia pijak
Wooyoung hanya memandang punggung namja itu lekat-lekat seolah terdapat kontak batin yang mengatkan padanya dirinya bahwa dia akan berkaitan dengan namja itu , membuat dia begitu penasaran dan hanya ingin terus memperhatikannya dalam diam
End of flash back

Wooyoung masih terbaring dengan kelopak mata yang sedikitbergerak sebulir air keluar dari sudut matanya membasahi alas tidurnya saat ini . kelopak mata itu kembali bergerak mencoba untuk terbuka saat ini , perlahan sedikit demi sedikit kelopak mata itu terbuka membuat wooyoung bisa melihat langit-langit yang putih bersih di atasnya
“kau sudah sadar ?!” wooyoung menolehkan kepalanya ke arah kanan saat mendengar sebuah suara bertanya dari arah itu padanya . dengan segera wooyoung bagun untuk duduk di atas ranjang itu “aku sangat khawatir karena kau tiba-tiba pingsan “ ujar namja itu lagi walau dia sudah mengehela nafas lega saat ini
“ohh….iya …aku pingsan …” wooyoung terdiam dan tibatiba dia mengingat tentang namja yang bernama nichkhun namja yang begitu mirip dengan nichkhun yang dia kenal hingga saat ini wooyoung mencoba untuk memberanikan dirinya untuk bertanya pada jaebeom namja yang menungguinya
“hyung… namja yang hyung katakan anggota kelompok kita …?”wooyoung mengungkapkan kalimatnya dengan nada tanya walau tidak jelas sebenarnya apa yang di tanyakan wooyoung saat ini
“nichkhun maksud mu ?!”
DEG
Jadi apa yang terjadi sebelum dia pingsan adalah kenyataan jika namja itu adalah nichkhun tapi benarkah dia nichkhun yang wooyoung kenal
“nich…khun ….” Gumam wooyoung mengulang dengan terpotong
“ne … dia mungkin saat ini sedang membeli minuman … dia juga menjaga mu selama kau pingsan …”

Clekk

Wooyoung mengarahkan pandangannya kearah pintu dan menemukan nichkhun masuk kedalam ruangan itu. Nichkhun berjalan menghampiri wooyoung yang menatapnya seolah dia adalah hantu .
“aku akan pergi dulu sebentar … setelah infus wooyoung habis dia bisa di bawa pulang …tolong kau jaga dia …” jaebeon memakai jaketnya seraya berdiri dari kursi
“ne …” jawab nichkhun singkat sebagai satu-satunya orang yang ada di sana untuk menjaga wooyoung. Jaebeompun pergi meninggalkan ruangan dimana wooyoung dan nichkhun saat berada , wooyoung masih menatap nichkhun tidak percaya sementara nichkhun mulai berjalan semakin mendekat dan duduk di kursi yang tadi jaebeon duduki
“kau sudah lebih baik … sepertinya kau sangat shock karena melihat ku …” Tanya nichkhun dan tersenyum lembut . wooyoung memperhatikan wajah nichkhun yang masih terlihat sedikit warna keunguan di beberapa sudut wajahnya
“bagaimana kau bisa …. Kau bisa jadi ….” Tanya wooyoung terpotong-potong dan malah tidak sanggup meneruskan kalimatnya sekedar hanya untuk bertanya bagaimana nichkhun yang adalah mafia bisa manjadi agen khusus seperti dirinya saat ini.
“dalam organisasi besar … sungguh sangat sulit untuk saling berbagi informasi di antara divisi satu dan yang lainnya ….” Jelas nichkhun walau belum terlalu bisa di mengerti wooyoung tapi setidaknya hal yang saja nichkhun katakan di ketahui wooyoung sebagai hal yang benar adanya
“jadi …. “
“aku di usir dari akademi karena aku adalah adik dari seorang mafia … dan iku menjadi mafia bersama kakak ku … tapi … sebenarnya aku bekerja untuk kepolisan … dan setelah apa yang terjadi … aku memaksakan agar aku bisa mendapatkan identitas sebagai polisi ….setalah mendaptkannya aku juga meminta untuk bisa segera di pindahkan ke unit khusus untuk bekerja sama dengan mu …”
“bagaimana bisa terdengar semudah itu ?! sekalipun apa yang kau katakan itu benar mana mungkin permintaan aneh mu itu akan di kabulkan dengan secepat ini ?!” Tanya wooyoung yang tidak percaya
“tentu saja tidak mudah … dan tentu saja aku harus memiliki jasa yang besar untuk bisa melakukannya … tapi untuk seorang yang menjadi mata-mata selama 6 tahun dan dengan posisiku di organisasi gelap … aku sangat di butuhkan di sini …”
Wooyoung menunduk masih bingung dengan apa yang terjadi dan apa yang harus dia katakan, sungguh membingungkan dia seharusnya merasa senang dengan hal ini tapi saat ini wooyoung malah merasa bingung
“aku….a…aku….minta maaf karena sudah melukai mu … “
“Emm…. Aku tahu kau punya alasan untuk melakukan itu … tapi … “nichkhun menggantungkan kalimatnya membuat wooyoung menatapnya penasaran “aku ingin kau menjawab pertanyaan ku … apa kau pernah bersungguh-sungguh mencintaiku selama ini ?! apa pernah kau memiliki perasaan padaku ?!”wooyoung memalingkan wajahnya kearah yang berlawanan dengan nichkhun . hatinya sungguh sangat bingung saat ini.
“wooyoung-ah …” panggil nichkhun menarik dagu wooyoung menghadapnya “aku mohon jawab pertanyaan ku …” ujarnya dengan nada yang begitu memelas menatap dalam mata wooyoung yang saat ini ada di hadapannya.
Nichkhun terperangah saat melihat mata wooyoung yang berkaca-kaca secara tiba-tiba membuatnya sedikit panic “wooyoung … gwaenchanayo ?!” panic nichkhun dan bersiap untuk memanggil perawat jika wooyoung tidak segera memeluknya dengan erat
“mianhae … jeongmal mianhae …. Aaku …. Melukai mu … tapi …hiks ….percayalah…hiks…aku sungguh…mencintaimu …. Jadi maafkan aku …” wooyoung bicara dengan isak tangis yang mengirirngi pengakuannya yang mencintai nichkhun masih dengan memeluk nichkhun erat .pengakuan wooyoung itu membuat nichkhun bisa tersenyum bahagia karena dia bisa mendapatkan jawaban yang begitu dia inginkan dari wooyoung selama ini . hanya ingin mendengar wooyoung benar-benar mencintainya dan bukan bagian dari sandiwaranya selama ini.


*
*
*
*


braaakkk

Sebuah kardus berisi souvenir itu terjatuh kelantai dengan tiba-tiba membuat semua isinya berhamburan begitu saja bahkan ada yang sampai rusak . Jr memandang gerah namja berambut coklat yang saat ini di kerubuni yeoja-yeoja muda penggila junho .
“aku sudah mengambil barang nya !!!” teriak JR dengan nada kesal untuk memberi tahu junho jika dirinya sudah kembali dari pengrajin yang membuat berbagai souvenir yang akan mereka jual di toko souvenir yang mereka buka di dearah dekat salah satu pantai di pulau jawa Indonesia
“yach … kenapa kau menjatuhkannya ? lihat banyak yang rusak !!” teriak junho lagi dari arah kerumunan orang itu. Salah satu dari yeoja penggila junho itu malah menyentuh pipi junho membelainya saat menanyakan harga salah satu barang yang katanya akan dia beli membuat Jr ternganga dan mengumpat dalam bahasa korea yang cepat seolah tengah nge-rapp . sedangkan junho hanya menolah sentuhan-sentuhan yeoja itu dengan halus dan tersenyum membuat JR makin gerah
“kau itu kenapa ? sudah aku bilang hanya tinggal berdiri di belakang meja kasir malah keluar dan di raba-raba mereka seperti itu … sepertinya kau menikmati hal itu ?!” umpat JR dengan wajah yang begitu merah menahan amarah
“mereka bilang ada yang ingin mellihat barang yang kau simpan atas dan aku terpaksa harus mengambilnya “ jawab junho dan lagi-lagi setelah itu berbicara pada salah satu yeoja yang mengerubuninya
“sudahlah … semuanya terserah padamu !!!!” teriak JR kesal dan pergi meninggalkan junho di toko souvenir nya itu. Mereka memang dating ke indoniesia dan hidup berdua berpura-pura sebagai kakak adik di sana membuat sebuah toko souvenir di salah satu pantai tempat wisata di pulau jawa Indonesia dan mengapa mereka tidak pergi saja ke bali ? karena mereka takut aka nada orang yang mengenali mereka saat berlibur kesana
Junho yang melihat JR pergi meninggalkannya dengan kesal itu langsung meminta batuan pada salah sau tetangganya yang juga yeoja untuk mejaga toko mereka sementara dia pergi mengejar JR . junho tahu jika dia tidak mengejar anak itu mungkin akan itu akan semakin kesal dan marah atau malah dia menenggelamkan dirinya ke laut.
“JR !!!” teriak junho memanggil anak itu yang terus saja berjalan tidak menghiraukan penggilan junho
“yach !!! aku minta maaf … aku tidak akan melakukan itu lagi …” ujar junho berjalan mengikuti JR dari belakang yang masih tidak mau berhenti berjalan dan juga menjawabnya
“aku tidak bermaksud untuk berdekatan dengan mereka … lagi pula kau tahukan aku tidak suka yeoja ?!” JR hanya berdecih masih berjalan terus meninggalkan junho di belakangnya sama sekali tidak ada niatan untuk melihat junho kebelakang
“JR !!!” panggil junho lagi dengan nada membujuk namun JR masih tidak mau berhenti berjalan “berhentilah dan bicara dengan ku …” rayu junho lagi hanya saja JR masih terus berjalan.
Junho menghentikan langkah kakinya dan memandang punggung JR “park jinyoug !!!!” kali ini junho bicara dengan nada tegas membuat JR menghentikan langkahnya dia tahu jika junho sudah memanggilnya dengan nama lengkap artinya junho juga maah padanya. Dia berbalik dengan perlahan tanpa memandang wajah junho dan malah menunduk
Junho berjalan beberapa langkah hingga saat ini berdiri di depan JR yang masih menunduk , junho menarik dagu JR untuk memandangnya “dengarkan aku … seperti apapun orang yang ada di dekatku atau seperti apapun mereka menggodaku kau tahu aku hanya melihatmu …” junho tidak berbicara apa-apa lagi dan saat ini dia segera menarik pergelangan tangan JR menyeretnya begitu saja
“hyung…aku minta maaf …” rengek JR saat junho yang dengan wajah marahnya menyeret dirinya itu untuk kembali ke rumah. “hyung toko … bagaimana ? kenapa kita malah pulang ?!” Tanya JR saat dia mengetahui jika junho menyeretnya untuk pulang.
“junho … adik mu … kenapa lagi … kau memarahinya lagi ?!” Tanya salah satu tetangga pada junho yang terlihat marah dan menyeret JR dengan kasar
“dia sepertinya … sudah tidak mau mendengarkan kata-kataku lagi …” jawab Junho tersenyum ramah setelah itu masuk ke dalam rumahnya
“hyung … maaf … “ JR bicara dengan sangat takut karena junho mengunci pintu rumah mereka saat ini. Junho dan JR memang terbilang orang yang kaya di sana karena yah bagaimanapun juga kehidupan ekonomi di indonesia itu lebih rendah di bandingkan Negara asal mereka membuat mereka bisa mendapatkan rumah mewah dan juga berbagai fasilitas mewah hanya dengan sedikit uang yang mereka miliki
“kau marah padaku ?!” Tanya junho dengan nada tajam
“anii…hyung ….” JR menggelengkan kepalanya kuat saat junho mulai bertanya padanya , bagaimanapun juga di marahi di dalam rumah sendirian oleh seorang mantan mafia dan juga pembunuh bayaran ?!tidakkah kau takut jika kebiasaan dirinya yang dulu tiba-tiba muncul kembali ?!
Junho mendekati JR yang tersudut di samping sofa dan dengan tidak di duga JR junho malah memeluknya dan juga memcumbui dirinya mulai melumat dan menjilati bibir JR menggelitiknya untuk terbuka. JR yang masih shock malah terdiam dan tidak membalas perlakuan junho membuat junho menghentikan aktifitasnya
“kau bilang kau tidak marah padaku ?!”
“uh? Aku memang tidak marah hyung … “ jawab JR dengan polos , junho mengarahkan tangan kiri JR untuk memeluk pinggangnya dan satu tangan lainnya dia arahkan untuk menyentuh selangkangannya sebalum dia kembali mempermainkan bibir dan mulut JR saat ini.

Balik lagi ke khunyoung
Nichkhun tengah berdiri di depan tembok dimana dia menempelkan benyak sekali foto di sana , dia memperhatikan foto2 itu dan seolah merangkainya menjadi sebuah petunjuk agar dia bisa menyelesaikan kasus yang saat ini tengah dia tangani bersama dengan wooyoung dan jaebeom.
Wooyoung yang baru saja keluar dari dapur dan melihat nichkhun masih saja berdiri di depan tembok itu dengan bercekak pinggang langsung menghampirinya , dia memeluk pinggang nichkhun dengan sebelah tangannya dari arah belakang sedangkan satu tangan lainnya menyodorkan segelas kopi untuk nichkhun
“gomawo …” ujar nichkhun menerima gelas kopi tadi dan menyeruput sedikit isinya sedangkan wooyoung saat ini malah memeluk nichkhun dengan kedua tangannya masih dari belakang, wooyoung mencium dan juga menghirup udara di sekitar leher nichkhun dari samping dengan manja membuat nichkhun menoleh padanya
“kau sama sekali tidak beristirahat sejak kemarin … “ jawab wooyoung atas tatapan nichkhun yang menyiratkan tanda Tanya
Nichhun berbalik dan memeluk wooyoung juga , menempatkan kedua tanganya di pinggang wooyoung “kapan jaebeom hyung akan datang ke mari ?!” Tanya nichkhun memperhatikan lekuk wajah wooyoung yang seolah menggodanya
“mungkin satu jam lagi …” nichkhun mengapit dagu wooyoung dengan ibu jari dan jari telunjuknya lalu melumat bibir bawah wooyoung berulang kali begitupun wooyoung yang melumat bibir atas nichkhun seirama dengan gerakan bibir nichkhun
Nichkhun melepaskan dagu wooyoung dan menjelajah pipinya saat ini mengecupnya beberapa kali dan berahir dengan menggigit ruangan telinga wooyoung dan berbisik “itu cukupkan untuk mencoba kasur yang baru saja kau beli kemarin ?!”
Wooyoung terkekeh dan malah menekan kepala nichkhun untuk menyentuh lehernya dan nichkhun mengerti akan hal itu langsung saja memanjakan leher wooyoung dengan beberapa kecupan dan jilatan sebelum meninggalkan jejak karena dia hisap dengan kuat setelahnya. Nichkhun mndorong tubuh wooyoung hingga membentur tembok menekan tubuhnya untuk menghimpit tubuh wooyong yang sekarang mulai mendesah
“akhh … enghhh ….” Wooyoung mendnesah saat nichkhun menghisap lehernya dan menjilatnya dengan penuh nafsu dan juga tanpa di lupakan oleh nichkhun untuk menggesekan kedua junior mereka yang saat ini mulai berdiri jika saja sudah di lepaskan dari sarang
Nichkhun mengarahkan tangannya untuk membuka kancing kemeja wooyoung dan mengarahkan bibirnya untuk kembali memulai ciuman panas dengannya hinggga baru saja satu kancing kemeja wooyoung yang terbuka
Clekkk “
“nichkhun aku rasa aku menge- …” jaebeom yang datang ke apartment milik nichkhun itu langsung terdiam karena dia memang tahu berapa kode untuk pintu apartment nichkhun dia langsung saja masuk tanpa menekan bel pintu dan malah mendapatkan tontonan gratis saat ini karena bisa melihat secara live tayangan nichkhun dan wooyoung yang tengah bercumbu di sudut ruangan.
Nichkhun langsung menjauhkan dirinya dari wooyoung dan mengarahkan pandangannya ke segala arah karena gugup sedangkan wooyoung yang masih bersandar di tembok dengan terengah hanya bisa berkata dengan bodohnya “annyeong hyung ….” Ujarnya seolah dia tidak bertemu lama dengan jaebeom yang malah baru saja meninggalkan mereka berdua satu jam yang lalu


Dan komentar !!!!! bagaimana bagaimana ???!!! hahahahahaha ….. #ketawa evil . di potong pas kejadian yang paling tepat nih … begini sodara2 kasih komentar yang banyak dan yang panjang yah … biar saya semangat untuk menyelesaikan epep bantal saja … huhuhuhuhuhu…. Yang baca love in art part kemaren pasti ngerti lah … apa itu bantal …. Hehehehehe ……


12 comments:

  1. >>>> kkkk~ akhir yg lucu..sumpah!!! XD ngakak deh bacanya..yeey!! happy ending..ayo thor,bikin yg khunyoung lg dong ^^ <<<

    ReplyDelete
  2. Pertamanya sedih abis menyayat hati,bagaimna rasanya jd nickhun mencintai seseorang yg kita suka walau dia sdh menyakiti kita dan yg plng skit saat woo ga bisa ketemu saat nickhun padahal mereka begitu dekat,benar2 menguras hati,tp akhirnya benar2 mengejutkan.makasih thor bagus bnget...buat ff br ya khunyoung lg ok... ^_^

    ReplyDelete
  3. Huwaaaaaaaaaa kena dech!!!
    Sumpaaaaah aku gak nyangka bangeeet aku pikr bakal sad ending '
    banyak kejutanya ekekkeek Gyaaaaaa junho ke indo harusnya am khun sklian nyobain 'bantal' indo ekekkeke

    JR kamu masih kecil junho buat aku aja ea.

    Khunyoung aaaagh khun romantis bangeeeet kpan khun bisa kya gitu am junho.
    Uyong bruntng bangeeeet.
    dah uyoung kunciin khun bruan tar kburu junho dateng culik khun.

    ReplyDelete
  4. md:akhirnya, happily ever after
    buat sekuelnya dong ....
    gomawo buat FFnya

    ReplyDelete
  5. hehehe..mau tanya nih ama authornya..emang perasaan author ama ni FF kenapa thor?!

    Ngebayangin pas Khun jd mafia itu model rambutnya ala di lagu Heartbeat n pas masuk NTS itu rambutnya ala lagu Beautifull...hehehehe..tp jujur nih berasa ntn pilem jaman kapan yahhh..yang 2tokoh utamanya susah ketemu (selisih jalan gitu)krn satu dan dua hal (haiyaaa!!)
    Pas pertemuan mrk di NTS..aku ngebayangin pas Woo balik badan terus ada semilir angin yang menerpa wajah Woo, n Khun berdiri membelakangi sinar matahari yg bikin silau orang yg ngeliatnya sambil tersenyum (ganteng banget pastinya..)
    Berasa baca komik serial cantik karangan Kyoko Hikawa or Yu Asagiri gitu deh..hehehehe #abaikan

    Junho yaa..gara2 gaul ama anak kecil sikap dinginnya jadi berubah kebawa JR..tp gpp jangan terlalu misterius..klo ga pembelinya pada kabur..tapi seneng mereka tinggal deket pantai, karena sama dengan bayangan aku buat ending Junho di FF ini..

    Ehmmmm..kalo author lain mungkin buat FF dengan akhir cerita "SAD" atau "HAPPY" ending..tapi kali ini berbeda karena author menyuguhkan akhir cerita "TWIST ENDING"..kalo dalem pilem itu ending yg tidak terduga..
    Mungkin readers udah bisa menyangka klo Woo slh satu mata2..tapi apa ada readers disini yang menyangka klo sebenernya Khun bekerja u/ kepolisian jg?! hahahaha..kyknya ga sejauh itu yah mikirnya..

    Sekedar curcol, pas author nanya ke aku soal happy ending untuk FF ini bagusnya kyk gimana..aku ga bisa jawab..krn dari awal baca, kyknya FF ini susah dibikin happy ending..but u can do it thor..Good Job thor..

    ReplyDelete
  6. Mungkin authornya enek jg liat komen ku yg paling panjang trus komen lagi disini..hehehehe
    Thor..bantal itu adanya di ending You Are Half Of Me loh thor bukan di Love In Art..hehehehe..

    ReplyDelete
  7. wah ...saya bingung mau berkata2 apa...sangking daebaknya nih ..xD lucu yg partnya junho and jr wkwk xD Hahaha...saya tdk bsa berkata2 lgi cukup satu kta DAEBAKKKKK *ngangkat 10 jempol*

    ReplyDelete
  8. astagah.,meleset smua dugaanku..bnr2 deh author yg satu ini susah bgt ditebak ni ff..
    wlaupun dah yakin klo bkal happy end,tp ga kpikiran bkal gmna crta endingnya..ga nyangka klo khun itu polisi..daebak dah ni author..
    btw, junho ma jr tinggal dmana.? mau nyusul nih, mau mnta bantal..hahaha..

    thor..mau ga bikin 1chaaap lg buat cerita khusus bantalannya utk khunyoung ma junhojr..jebaaal...^^
    *mohon2 ma author^^

    ~weny~

    ReplyDelete
  9. Wowww you know i want you nya mana torrr... Penasaran tgkt dewa dewi nihh... -dee-

    ReplyDelete
  10. waaaaaaaaahhhh... KEREN BAGET... endingnya bikin speechless, gak nyangka bakal dibikin kaya gini..
    author DAEBAKKK.... :D
    bikin ff khunyoung lagi yah thor... :)

    ReplyDelete
  11. WHOOA AKHIR NYA TAMAT JUGA NIHH FP


    LANJUT THOR FF KHUNHO YA MIN^^

    ReplyDelete
  12. sumpah sebenarnya aku kurang mengerti dengan jalan ceritanya,,,,nyadarnya pas mau ending thor,,,,,HUUUUUUUA sumpah setiap FF Khunyoung yang author buat aku selalu terkesima saat ngebacanya,,,,LANJUT, LANJUT, LANJUT, LANJUT, LANJUT, maksudnya di FF baru thor,,,fighting...^_^ :D ;D :P ;P :) ^_^

    ReplyDelete