main
cast : wooyoung
nichkhun
author
: thie
rate
: entahlah
disclamer
: yang milik saya adalah hanya ide cerita ini .
warning
: boy x boy
(
yaoi )
namja
x namja
pairing
: khunwoo/khunyoung
chapters
: ending
saya
rada-rada gimana gitu sama ff yang satu ini … entah bagaimana perasaan saya
tapi yang jelas saya akan berusaha semoga saja semua selesai pada waktunya …
amiin … doakan saya agar membuat ff yang bias memberikan hiburan bagi kalian
yang membacanya … oke !!! fighting !!! *readers : ==”*
Wooyoung memnadangi tangan kananya yang gemetar sejak beberapa
waktu yang lalu . saat ini dia sudah duduk di salah satu kursi kayu panjang
yang di letakan di halaman belakang rumah yang dia tempati bersama dengan
nichkhun belakangan ini . sementara beberapa orang kembali berseliweran kesana
kemari membereskan tempat itu .
“gwaenchanayo ?!” chansung menghampiri wooyoung dan berdiri di
sampingnya memperhatikan wooyoung yang sejak tadi hanya terdiam memandang
tangan kanannya yang medahah kearah langit , bias chansung lihat dengan jelas
wajah wooyoung yang putih susu itu saat ini terlihat semakin pucat dengan
bibirnya yang tak berwarna , tangan woyoung juga masih gemetaran
wooyoung tersenyum seraya menghala nafas , berulang kali wooyoung
hanya mengehela nafas dalam tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan chansung
padanya membuat chansung mengerti jika saat ini wooyoung lebih membutuhkan
waktu untuk sendirian.
“semua sudah selesai … kita haru segera kembali “ ujar chansung
untuk yang terahir kalinya sebelum dia pergi meninggalkan wooyoung sendirian
masih di bangku taman itu.
The story
In office
“suarap promosi untuk mu !” wooyoung yang tengah memeriksa dokumen
yang ada di tangannya perlahan berbalik menghadap seseorang yang berdiri di
belakangnya dengan senyuman yang sangat ceria mungkin dia turut merasa gembira
dengan kabar promosi untuk temannya yang satu ini
“aku ?!” Tanya woyoung menunjuk dirinya sendiri dengan wajah
bertanya
Chansung mengangguk dengan cepat dan menyodorkan sebuah amplop
pada wooyoung “berkat wajah baby face mu itu orang-orang tidak mengira kau
menipu mereka saat kau menyamar dan masuk universitas …apalagi paras mu itu
memang sangat menarik “ puji chansung dengan nada sedikit sebal yang di
buat-buat
“gomawo “ wooyoung menerima amplop itu dari tangan chansung dan
memandnagnya dengan tatapan sedih , ‘aku mendapatkan promosi karena telah
menghianati nichkhun’ setidaknya itulah yang wooyoung katakana dalam hati untuk
mengingatkan dirinya yang sudah begitu jahat pad aorang yang begitu mencintainya
selama ini
“oh ?! taceyeon hyung !” panggil wooyoung saat dia melihat hyung
sepupunya itu melintas di depan ruangan wooyoung . taec yang merasa di
panggilpun segera menoleh kearah ruangan wooyoung karenadia tahu betul siapa
pemilik suara yang meneriakan namanya barusan
“aku tinggal dulu !” wooyoung berjalan melewati chansung yang
masih ada di dalam ruangannya dan berjalan mendekati taecyeon yang masih
berdiri dengan setia menunggunya
“hyung aku serahkan kasus ini padamu … aku sudah meminta ijin dari
pimpinan dan dia menyetujuinya “ wooyoung memberikan map yang tadi dia baca
kepada taec yang menerimanya dengan mata yang masih memandang wajah wooyoung
“ini bukan urusan ku … lagi pula kau yang berusaha mana mungkin
aku yang menyelesaikannya … itu terlihat seperti makan makanan yang sudah kau
masak dengan susah payah selama lebih dari dua tahun “
Wooyoung hanya tersenyum dan menepuk bahu taecyeon ringan “aku
meminta untuk di pindahkan ke badan intelejen … aku pikir itu sulit tapi
ternyata aku di terima …”
“mwo ?! intelejen ?!” Tanya taec membulatkan mata tak percaya atas
apa yang dia dengar
“aku akan masuk NTS mulai minggu depan … “ wooyoung kembali
tersenyum dan menyilangkan tangannya di depan dada dengan santai (mian saya
pake nama badan intelejen di Athena aja yah gak mau mikir lagi soalnya)
“national anti terror service … kenapa kau ingin pindah ke sana
?!”
“karena aku hanya akan berurusan dengan teroris bukan dengan mapia
saat aku ada di sana … sudahlah … kerjakan saja dengan baik … aku mau makan siang
perutku sudah lapar … kau mau makan bersama dengan ku ?!” ajak wooyoung dengan
wajah yang tidak begitu berharap karena sesungguhnya dia memang ingin makan
sendirian saat ini hanya saja untuk sekedar basa basi wooyoung merasa dia perlu
untuk mengajak taecyeon makan bersama dengan nya
“anii… aku masih ada urusan di luar … “ tolak taec dengan halus
karena dia juga rupanya adalah orang yang begitu pengertian terhadapan adik
sepupunya ini
Wooyoung mengangguk “baiklah aku pergi “ kali ini taec yang
mengangguk untuk menjawab wooyoung dan setelah itu dia berjalan meninggalkan
taec menyusuri koridor kantor mereka untuk menuju pintu keluar
“kopi ?!” seseorang yang tengah membuat kopi di dalam sebuah mesin
kopi yang ada salah satu ujung koridor menawarkan pada wooyoung yang berjalan
melewatinya
“boleh juga … “ timpal wooyoung dan berdiri di dekat namja itu ,
wooyoung mengambil gelas karton dari sisi mesin kopi lalu mencoba untuk
mengisinya dengan kopi yang memang sudah di buat teman kerjanya
“aku tinggal dulu … belakangan ini aku sibuk sekali … banyak
kecelakaan di jelan raya yang menewaskan banyak sekali korban …. Aku sampai
pusing menanginya “ keluh namja itu seraya menyeruput kopi di tangannya itu
“ne … aku juga mendengarnya … pergilah setelah selesai aku juga mau
keluar untuk makan !” jawab wooyoung santai. Namja itu tersenyum dan
meninggalan wooyoung
“annyeong !”
“emm “ wooyoung kembali menghadap mesin kopi memperhatikan tetes
demi tetes yang keluar dari mesin kopi itu mengisi cangkir kartonnya . mesin
kopi yang membuat kopi fresh dari biji kopi pilihan (iklan)
“kau yang jaga semalam ?!” seorang namja bertanya pada temannya
yang berjalan di sampingnya dan namja yang di Tanya itu mengangguk
“sungguh menyebalkan semalam “ timpal namja itu dan duduk di kursi
yang tersedia di sisi lorong kantor
“memangnya ada apa ?!”
Wooyoung menoleh sekilas pada kedua namja yang adalah juniornya
dan kembali memperhatikan cangkir kopi yang baru terisi ¾ nya saja
“kau tahu namja yang katanya ketua mafia itu … yang baru saja
masuk sel ?!”
DEG
Wooyoung yang handak mengambil cangkir kartonnya malah berhenti
menggerakan tangannya padahal dia sudah mengulurkan tangannya itu hingga
sedikit lagi akan menyentuh cangkir tadi
“ne .. arra … ada apa dengannya ?!”
“kau tahu pesta penyambutan tahanan baru ….” Jawab namja itu cuek
“dia di pukuli ?! aku pikir tidak akan ada yang berani
melakukannya !”
“aku rasa tahanan lain tidak tahu hal itu …. Dia tidak menjawab
saat tahanan lain bertanya dia di tangkap karena kasus apa …. Hingga mereka
mengira dia masuk karena kasus biasa …. Dia terlihat soombong dengan
penampilannya dan juga sikapnya yang tidak mau bicara hingga dia di keroyok
semua teman satu sel nya “ wooyoung terdiam dengan wajah yang shock matanya
memandang dengan tidak focus ke depan bersama dengan pikirannya yang melayang
entah kemana
“lalu bagaimana keadaannya sekarang ?!”
“kau pikir bagaimana keadaan seseorang yang di keroyok tanpa
melawan ?! “
“tanpa melawan ?!” Tanya namja lainnya tidak percaya
“aku tadinya tidak berniat untuk menolong orang itu tapi karena
dia sama sekali tidak melawan aku jadi kasihan dan menolongnya …. Aku
membawanya ke ruang kesehatan … satu tulang iga dan rahang yang retak !”
Ddukk
Cangkir yang hendak wooyoung ambil itu malah teratuh kelantai .
mendnegar tentang keadaan nichkhun wooyoung segera berjalan menuju ruang
kesehatan dengan langkah yang cepat , sesekali berlari kecil di lorong-lorong
yang terdapat banyak orang itu
“wooyoung kau mau kemana ?!” chansung berteriak saat dia melihat
wooyoung berjalan melewati ruangannya sendiri karena ruang kesehatan itu berada
di ujung koridor yang mengharuskan wooyoung berjalan kembali kearah ruangannya
Tanpa mengindahkan penggilan chansung padanya wooyoung hanya terus
saja berjalan dengan cepat hingga saat ini dia ada di depan ruang kesehatan ,
wooyoung berdiri di depan pintu ruang kesehatan dengan dada yang naik turun
dengan cepat bibirnya sedikit terbuka untuk membantu paru-parunya menarik
oksigen membuat nafasnya terlihat begitu tidak beraturan. Wooyoung memenandang pintu itu dengan lekat
berbeda halnya dengan beberapa menit sebelumnya dimana dia berjalan dengan
sangat terburu-buru hendak menuju tempat yang ada di depannya saat ini ,
setelah dia sampai di depan pintu ruangan itu wooyoung malah terdiam memandnag
pintu itu lekat tanpa ada niatan untuk membukanya
‘apa yang kau pikirkan ?! kau akan datang menemuinya dan bertanya
apa dia baik-baik saja ?! kau melukainya lebih dari ini … ‘ wooyoung menuduk
pertahannya lagi-lagi runtuh air mata wooyoung menetes jatuh langsung ke lantai
putih di mana kakinya berpijak tanpa melewati pipinya karena wooyoung yang
tengah menunduk
Drep
Drep
Drep
Wooyoung segera bersembunyi di tembok samping pintu saat mendengar
suara langkah yang mendekati pintu dari dalam ruangan .
Clekk
“kembalilah ke sel mu … aku akan mengatakan pada penjaga untuk
tidak membuarkan mu bekerja hari ini “ ujar salah satu perawat namja pada
nichkhun yang mengangguk . wooyoung mentup mulutnya saat melihat punggung
nichkhun yang berdiri membelakanginya saat ini , nichkhun yang sama sekali
tidak menyadari bahwa wooyoung ada di belakang tubuhnya saat ini begitu dekat
dengannya yang selama ini begitu ingin melihat wooyoung. Di hari itu hari
dimana wooyoung menembak nichkhun merupakan hari terahir pula bagi nichkhun
melihat wajah wooyoung dengan matanya sendiri
“gamsahamnida “ ujar nichkhun sedikit menunduk dengan susah payah,
setelah itu dia berjalan meninggalkan ruang kesehatan dengan kawalan satu orang
petugas .dia berjalan dengan sedikit tertatih Karena kakinya juga ikut terluka
Wooyoung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan menekannya
dengan kuat dengan bahu yang bergerat hebat , matanya yang masih menitikan air
mata itu terus memandang sosok nichkhun yang menjauhinya
“khun-ah …. “ wooyoung mengulurkan tangannya seolah ingin
menggapai bayangan nichkhun yang menjauhinya hingga terlihat semakin mengecil
di ujung lorong sana . telapak tangan wooyoung tepat berada di ujung bahu
nichkhun bayangan seolah ingin memegangnya dan saat nichkhun menghilang dari
pandangan wooyoung karena dia berbelok kearah kanan membuat wooyoung
mengepalkan tangannya dengan perlahan ‘minhae … jeongmal mianhae’
In japan
Junho berdiri di sisi pantai sendirian memandang deburan ombak
yang saling berkejaran di depannya , angin kencang yang menghantam tubuhnya
tidak menyurutkan keinginan junho untuk tetap berada di sana memandang air laut
yang biru di ujung penglihatannya. Junho mengeluarkan tangan kanannya dari saku
celana memandang satu buah kalung dengan liontin ‘NK’ dengan lambang tertetu
(anggap di lambang legend of 2pm nichkhun ver.)
Junho membuka kalung itu memisahkan antara kalung dan juga
liontinnya , setelah itu junho melemparkan liontin itu kearah laut dengan
sekuat tenaga
“apa yang kau buang hyung ?!”
“omoo !!!” junho terjengkat karena begitu kaget saat JR tiba-tiba
datang dan bertanya padanya saat JR berdiri di samping junho “yach kau
mengagetkan aku !!!” geram junho memandang JR dengan tajam sedangkan satu
tangannya mengelus dada
Sebangai tanggapan atas pernyataan junho JR hanya memberikan
tatapan mengejek dan malah kembali bertanya “apa yang kau buang hyung ?”
“sesuatu seharga 50 juta “ jawab junho santai dan kembali
memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana
“YACH !!!! 50 JUTA ?????!!!!!! KAU GILA !!!” JR berteriak histeris
dan langsung mengambil ancang-ancang untuk masuk ke dalam air laut yang pasang
“apa yang kau lakukan ? kau mau apa ?!!” junho menarik tangan JR
untuk tidak masuk kedalam air menghalanginya
“aku ingin mengambil benda senilai 50 juta itu ! kau tahu kita
sedang dalam pelarian … dan kau malah membuang benda seharga 50 juta begitu
saja … hyung sekalipun kau akan mendapatkan uang lebih dari 50 juta saat kau
membunuh seseorang tapi pikirkan juga resikonya … kau juga harus mempertaruhkan
hidupmu juga harus menanggung dosa pada tuhan …. Jadi jangan remehkan uang
senilai 50 juta … atau kau terbiasa memegang uang banyak hasil penjualan
senjata illegal ?! itu juga jangan kau samakan dengan saat ini … kita tidak
punya apa-apa !” junho hanya memandang ajah JR yang bicara dengan panjang lebar
dengan berkespresi bak ibu-ibu yang sedang mengomeli suaminya yang suka main
judi , bicara tanpa henti membuat junho hanya memandangnya dengan berkedip
beberapa kali
“kau mendengarku kan hyung !?” Tanya Jr melihat junho tanpa
ekspresi
Junho mengangguk dan mengeluarkan tangannya dari saku celana lalu
memasangkan sebuah kalung tanpa liontin di leher JR “ini harganya lebih dari 50
juta … jadi jangan bicara secerewet itu lagi di depan ku aku tidak suka …. Juga
jangan masuk kedalam air yang pasang untuk mengambil benda yang bahkan kau
tidak tahu begaimana bentuknya “ junho menarik dirinya setelah sempat merunduk
memasangkan kalung itu di leher JR “kajja … kita pulang …. Aku lapar !” junho
segera berbalik meninggalkan Jr yang masih terdiam
“kenapa setiap aku berbicara … hyung selalu saja menyelak dengan
kata lapar apa aku ini terlihat seperti semangkuk nasi di mata mu hyung !?” JR
mengumpat dengan kesal seraya berjalan mengekori junho dari belakang
“ne … apa kau ingin aku memakan mu ?!” Tanya junho berbalik
memandang JR dengan tiba-tiba membuat JR menabraknya
“mwo ?!” Tanya JR tidak mengerti
“kau anak kecil … “ junho memandang JR dengan tak percaya anak
yang ada di depannya ini ternyata masih sangat polos “ckckckck ….. sudahlah
jangan banyak bicara dan ikuti saja aku !” ujar junho berdecak seraya
menggelengkan kepalanya tak habis pikir setelah itu kembali berjalan
meningalkan JR
Back to korea
Nichkhun duduk bersadar di tembok mendongakan kepalanya ke atas ,
dia menutup matanya saat merasakan sakit kembali menjalar di sekujur tubuhnya
membuat wajah nichkhun terlihat meringis menahan sakit . nichkhun memegang
perut sebelah kirinya merasakan sakit di bagian tersebut membuat dia sedikit
merunduk . nichkhun mengatur nafasnya dan kembali duduk bersandar ke tembok
mencoba menyamankan dirinya
Nichkhun yang mendongak tanpa sengaja memandang jendela yang ada
di bagan atas ruang tahan ,seutas senyum terukir dengan pahit di bibirnya saat
mengingat suatu kejadian dalam hidupnya
‘nan geuga joha ‘ tulisan yang pernah wooyoung torehkan di jendela
besar waktu itu kembali terbayang di benak nichkhun , wajah wooyoung yang
mencium pipinya yang terhalang jendal dan bagaimana mereka berciuman dengan
terhalang jendela untuk yang pertama kali begitu terasa manis bagi nichkhun
*
*
*
*
*
“hanya itu saja yang ingin aku tanyakan …. Terimakasih kau sudah
bekerja sama dengan baik …” taec berdiri dari kursi yang dia duduki di depan
nichkhun.
“tunggu !” nichkhun menghentikan langkah taecyeon yang hendak
pergi meninggalkannya di ruang interogasi saat ini . taec kembali menoleh
kearah nichkhun dan memandangnya
“apa kau bias mengatakan pada wooyoung untuk menemuiku … sekali
saja …. “ pintu nichkhun dengan begitu memelas . memandang taec penuh harap
nichkhun mengacungkan jari telunjuknya menunjukan jika dia hanya meminta satu
kali dari wooyoung dengan segenap permohonannya membuat nichkhun terlihat
begitu teruruk dan rendah
“aku sudah mencoba mengatakan pada wooyoung tapi dia selalu
menghindar saat aku mengungkit nama mu “ jawab taec dengan pandangan iba pada
nichkhun
“katakan padanya … hanya satu kali …. Satu kali saja … kau tahu
aku tidak akan pernah menyalahkannya … aku hanya ingin melihatnya dan bertanya
satu hal padanya … itu snagat penting bagiku …”
Taec menunduk tidak tega melihat nichkhun yang sudah begitu kacau
dengan luka memar yang terdapat di hampir setiap sisi wajahnya yang pucat pasi
“aku sudah mengatakan padanya berulang kali … tapi …” taec memandnag nichkhun
lagi “aku akan mengatakan padanya untuk yang terahir kali nanti … kau tahu
wooyoung akan di pindahkan ke NTS … dia tidak akan bisa di temui lagi setelah
jadi elit agen di sana “
“m…m..mwo ..?!” nichkhun mengedarkan pandangannya ke berbagai arah
lain dengan tak menentu , sebuah hantaman kembali mengena di hati nichkhun tepat
di jantungnya … membuat nichkhun begitu sulit bernafas “dia akan …per..gi ?!”
Tanya nichkhun lagi lemah
“mengertilah …. Dan lepaskan dia … dia tidak ingin bertemu lagi
dengan mu … setidaknya itu yang aku katahui “ walau terdengar kejam tapi niat
taec untuk membuat nichkhun menyerah adalah agar dia tidak semakin terpuruk.
Taec segera berjalan meninggalakn nichkhun di ruang interogasi sendirian
nichkhun yang menudnuk dengan air mata yang mengalir di pipinya
In wooyoung room
“kau sudah siap untuk di pindahkan ?!” taec bertanya seraya
memasuki ruangan wooyoung dan tanpa permisi duduk di depan wooyoung yang tengah
mengetikan sesuatu di laptopnya
“tentu saja …. Aku sudah mencoba untuk menyesuaikan diri … “ jawab
wooyoung sama sekali tidak memandang taec yang ada di depannya
“woyoung-ah … minggu depan saat kau di pindahkan … nichkun juga
akan di pindahkan dari sini …” wooyoung yang tengah mengetik menghentikan
gerakan tangannya sebentar kemudian dia melanjutkan lagi apa yang tenagh dia
kerjakan itu “sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi pada nichkhun karena
pimpinan sendiri yang memerintahkan nichkhun di pindahkan … dia mengambil alih
kasus ini dariku dan sama sekali tidak memberi tah siapapun kemana nichkhun
akan di pindahkan “ wooyoung terus saja memandang layar laptopnya berpura-pura
tidak mendengar apa yang taec kataan walau saat ini apa yang wooyoung ketik
bukanlah sebuah kalimat yang benar. Wooyoung hanya menekan keyboard secara acak
hanya ingin mengelabui taec dengan tidak berhenti mengetik saat otaknya tidak
berpungsi karena memerhatikan dia bicara “walau aku tahu kau akan mengatakan
padaku jika kau tidak mau menemuinya tapi … setiap aku bertemu dengannya dia
akan mengatakan padaku untuk menyuruhmu menemuinya “
Taec mengehela nafas frustasi karena wooyoung sama sekali tidak
meresponya setiap kali dia mengungkit nama nichkhun . “temui dia atau kau akan
menyesal … saat nanti kau tidak akan bisa melihatnya lagi “ taec berdiri dan
memandang wooyoung masih saja tidak memandangnya . taec lalu mendengus kesal
pada wooyoung “aku tahu kau hanya mengetik kalimat-kalimat tidak berarti sama
sekali … kau tidak akan bisa menipuku … aku tahu kau selalu memperhatikan
pembicaraan ku tentang nichkhun … jadi jangan egois lagi … kau tahu nichkhun
sama sekali tidak ada dalam posisi untuk menyalahkan mu !” wooyoung menghentikan gerakan tangannya dan
memandang taec , taec hanya membuang muka dan meninggalkan wooyoung yang
terdiam berpikir.
In wooyoung home
Wooyoung berjalan memasuki rumah kecil miliknya yang terdapat di
pinggir kota , dia menyalakan lampu rumahnya yang masih gelap kemudian duduk di
sofa mengurut pahanya yang terasa pegal karena duduk seharian tanpa bergarak
‘kau lelah ?! bagaimana hari mu ?! biar aku yang memijit mu !’
Wooyoung memutar pandangan matanya kesegala sudut ruangan mencari
siapa orang yang berbicara barusan tapi ternyata rumahnya kosong hanya ada
dirinya di sana sendirian . suara yang terdengar di telinga wooyoung hanyalah
ilusinya semata ilusi karena begitu terbiasa mendengar perkataan nichkhun yang
memanjakannya setiap saat. Wooyoung bersandar dengan nyaman mendongak memandang
langit-langit rumahnya ‘aku percaya padamu … sekalipun kau kau berbohong atau
menghianatiku karena aku yakin kau punya alasan untuk melakukan hal itu ‘
wooyoung menolehkan wajahnya ke kiri seraya mentup matanya rapat membuat satu
bulir air mata mengalir di sudut mata kirinya membasahi sofa sedangkan air mata
menggenang di sudut mata kanannya terhalang hidung
*
*
*
*
*
*
*
Hari ini masih berjalan seperti biasanya para tahanan di kantor
polisi berderet rapih untuk mengambil makanan untuk makan siang mereka . nichkhun adalah salah satu orang yang tengah
menunggu giliran pada saat itu hingga dia bisa mengambil tempat makan yang
sudah di isi , nichkhun berjalan sendirian menuju kesalah satu meja panjang
yang masih kosong duduk si sana bersiap untuk makan
Braakkk
Seseorang melemparkan wadah makanannya di samping nichkhun hingga makanan
di dalamnya berserakan di atas meja, berhamburan tak bersisa. Orang itu lalu
mengambil makanan yang ada di depan nichkhun memindahkannya untuk dia makan
sedangkan makanan yang sudah hancur tadi di seret mendekati nichkhun .
“HAHAHAHAHAHAHAHA !!!!!!” suara tertawaan renyah terdengar menggema
di telinga nichkhun dari beberapa orang yang sekarang duduk di meja panjang
dimana nichkhun duduk di sana menertawakan mereka
“tunggu lebih baik lagi jika begini !!” salah satu orang dari
mereka berdiri dan meludahi wadah makanan yang ada di depan nichkhun . nichkhun
mengalihkan padangan matanya lalu berdiri hendak meninggalkan tempat itu . tapi
salah satu orang dari mereka menahan pundak nichkhun mendududkn nichkhun
kembali di tempatnya
“makan !!! bukankah kau belum makan ??!! makan sekarang juga !!!” titah
salah satu dari mereka berteriak dengan nada sangar yang tidak sopan begitu
terdengar keseluruh ruangan .
Nichkhun menepis tangan namja itu dan berdiri membuat semua namja
yang mengelilinginya juga ikut berdiri mengelilingi nichkhun dengan ancang-ancang
yang akan membuat keributan
“YACH !!!!” sebuah teriakan membuat semua orang yang berkumpul di
meja yang salah satunya adalah nichkhun itu beralih memandang ke arahnya . “apa
yang kau lakukan eoh ? berani sekali kau melakukan itu !!” sungut namja yang mendekati
kerumunan itu membuat beberapa namja yang menganggu nichkhun sedikit mundur
“hyung !! aku minta maaf … aku baru tahu jika kau ada di sini !” sesal namja
itu mendekati nichkhun . namja itu menunduk hormat pada nichkhun dan kembali
memandang sangar pada orang-orang yang mengganggu nichkhun tadi “hay kalian …
tdiak tahu kah jika dia adalah “
Nichkhun menepuk bahu orang itu riangan dan mengangguk lemah
“sudahlah …” ujarnya dengan santai dan meninggalkan kerumanan orang-orang itu
begitu saja
“sebenarnya siapa dia ?!” namja yang selama ini mengagnggu
nichkhun saat di dalam sel itu bertanya dengan was-was
Namja lain yang memabtu nichkhun barusan mendengus dan memandang
namja itu “dia itu nichkhun ! kau ingat nama itu ?! coba kau ingat-ingat nama
itu !” namja itu berjalan meninggakan kerumunan orang dengan tak lupa membating
wadah makan yang ada di meja saat dia berjalan pergi
*
*
*
*
“ini terahir kali nya aku menemui mu sebelum kau di pindahkan … aku juga tidak tahu mengapa tapi kau akan di pindahkan langsung oleh pimpinan kami …” taec menyangga dagunya dengan malas di depan nichkhun hanya mengisi beberapa lembar dokumen untuk pemindahan nichkhun hari itu membuatnya kesal karena dia merasa ada pekerjaan yang jauh lebih baik untuk dia lakukan hari itu di bandingkan dengan mencacat , lagipula jika hanya mencatat juniornya saja juga bisa kan melakukan hal itu
*
*
*
“ini terahir kali nya aku menemui mu sebelum kau di pindahkan … aku juga tidak tahu mengapa tapi kau akan di pindahkan langsung oleh pimpinan kami …” taec menyangga dagunya dengan malas di depan nichkhun hanya mengisi beberapa lembar dokumen untuk pemindahan nichkhun hari itu membuatnya kesal karena dia merasa ada pekerjaan yang jauh lebih baik untuk dia lakukan hari itu di bandingkan dengan mencacat , lagipula jika hanya mencatat juniornya saja juga bisa kan melakukan hal itu
“emh… apa kau sudah mengatakan pada wooyoung untuk menemuiku ?!”
“ck … aku sudah mengatakan padanya berulang kali … tapi kau tahu
dia itu jauh lebih keras kepala dai pada kau … jadi selama kau tetap keras
kepala ingin menemuinya maka dia juga akan jauh lebih keras kepala lagi untuk
tidak menemui mu “
Nichkhun hanya tersenyum getir dan menundukan kepalanya
dalam-dalam , a wooyoung benar-benar hanya melakukan semua karena pekerjaan ?
apa dia sama sekali tidak pernah menyukai apa lagi mencintai dirinya ?!
“bukan aku jahat … tapi …”
“arraseo …. Aku tahu pasti sangat sulit untuk membuat wooyoung mau
menemuiku …” ‘mungkin dia merasa bersalah padaku ‘ gumam nichkhun melanjutkan
dalam hati mencoba untuk menghibur dirinya sendiri dengan alasan yang dia
karang hanya untuk menyenangkan hatinya
“baiklah kajja !” taec beranjak dari duduknya dan mengajak
nichkhun untuk ikut berdiri . hari ini nichkhun akan di pindahkan ke tempat
yang sama sekali tidak di ketahui oleh taceyeon maupun wooyoung.
Taec berjalan di depan nichkhun yang berjalan mengekorinya dari
belakang dengan tangan yang masih di borgol dan juga di kawal dua orang polisi
lain di samping kanan dan kirinya. Mereka berjalan hendak menuju lift yang ada
di ujung lorong untuk menuju lantai bawah
Cleekk
Wooyoung keluar dari ruangan salah satu rekan kerjanya dan kembali
menutup pintu membuat dia membelakangi gerombolan orang yang berjalan di depan
pintu ruangan itu sedangkan taec dan juga nichkhun tidak menyadari jika
wooyoung baru saja keluar dari sana dan saat ini ada di samping mereka.
Wooyoung menghela nafas dan berbalik kearah kiri arah yang berlawanan dengan
arah yang nichkhun dan taecyeon tuju membuat mereka berjalan dengan berlawanan
arah saling membelakangi saat ini.
Wooyoung berjalan santai di koridor dengan sesekali membuka map
yang ada di tangannya sambil berjalan terus menjauhi nichkhun. Sedangkan
nichkhun juga sudah semakin dekat pada lift .
“ayo masuk !” taec segera masuk ke dalam lift yang kebetulan sudah
terbuka saat mereka tiba di depannya membuat taec nichkhun dan yang lainnya
segera masuk tenpa menunggu lagi , nichkhun melangkahkan kakinya masuk ke dalam
lift dan berbalik kearah pintu matanya bisa melihat seseorang yang tengah
berdiri membelakanginya di koridor yang baru saja dia lewati hanya saja jarak
mereka cukup jauh dan juga namja itu menunduk memperhatikan map yang dia bawa
membuat nichkhun tidak mengenali siapa itu.
Taec menekan tombol lift dan kemudian pintu besi itu perlahan
menutup, tepat saat pintu itu akan tertutup dengan sempurna namja yang nichkhun
lihat berbalik kearahnya namun tetap saja tidak bisa dia lihat dengan jelas dan
bayangan namja itu hilang saat pintu lift tertutup rapat
“kenapa aku melupakan nya ???!!!!!!” wooyoung mengumpat kesal
dengan sumpah serapah yang dia tujukan pada chansung yang dia mintai tolong
untuk mengurus beberapa surat-surat kepindahannya dan malam membuat surat itu
jadi kacaw berantakan . wooyoung segera berlari menuju lift secepat kilat , dia
segera menekan tombol di samping lift berkali-kali dengan tidak sabaran
“apa ini cepat terbuka !!!” umpatnya saat melihat di bagian atas
pintu jika lift itu baru saja tertutup yang artinya dia masih bisa masuk ke
dalamnya jika lift itu terbuka lagi “aish hari yang menyebalkan !” wooyoung
segera berbalik hendak menuju tangga darurat dia melangkahkan kakinya dengan
cepat
Ting !
Wooyoung tersenyum gembira saat lift itu terbuka dia segera
kembali berbalik untuk masuk ke dalam sana
“aku akan menyusul kalian duluan saja !” taec keluar dari lift itu
seraya berbicara pada beberapa bawahannya yang mengawal nichkhun . dia keluar
dari lift dengan wajah yang menghadap bawahannya hingga tidak sengaja menginjak
kaki wooyoung
“Aww!!!” pekik wooyoung yang kakinya di injak dengan kuat oleh
taec
“mianhae !” taec langsung minta maaf tanpa melihat orang yang dia
injak , matanya terus saja memperhatikan kaki malang yang sudah jadi korbannya
setelah itu dia baru mengangkat wajahnya untuk melihat siapa pemilik kaki “woo…wooyoung ?!” panggil taec tidak percaya
“aish !!! minggir !! kau mengahalangi jalan ku …. Menyebalkan !!”
wooyoung masih saja mengumpat sama sekali tidak mengindahkan taec yang menatapnya dengan tatapan shock dan langsung
saja menuju pintu lift , saat wooyoung hendak masuk satu kakinya melangkah
masuk tepat di garis pintu semuanya terhenti , gerakan wooyoung terhenti dengan
reflex melihat namja yang memandangnya nanar di dalam lift itu . wooyoung hanya
terus memandnag nichkhun dalam diam matanya terus memandang mata sosok di
depannya itu tanpa berkedip walau matanya sudah dengan cepat memerah dan basah
. pintu lift itu kembali tertutup hanya saja kaki wooyoung yang masih ada di
garis pintu itu membuat pintu lift kembali terbuka
“wooyoung ….” Suara lembut itu terdengar di telinga wooyoung ,
suara yang begitu dia rindukan memanggil namanya . suara yang dulu selalu dia
dengar di setiap harinya kali ini kembali dia dengar . wooyoung menghela nafas
berat berulang kali masih memandnag nichkhun yang ada di hadapannya tanpa
sedikitpun suara hanya memandag orang itu lekat memperhatikan setipa lekuk
wajahnya yang begitu dia rindukan . sesak dan sakit sesuatu yang tajam menusuk
jantungnya merobek paru-paru wooyung saat ini membuat dia meresa semakin sesak
dan sakit yang bercampur menjadi satu dalam dirinya saat memandang wajah
nichkhun yang penuh dengan luka
‘kau yang membuat dia seperti ini !’ suara dirinya sendiri terus
terngiang berteriak di telingnya mengingatkan wooyoung akan apa yang sudah dia
lakukan pada nichkhun sebelumnya. Wooyoung segera berbalik dan pergi
meninggalkan nichkhun yang masih ada di dalam lift,menutup mulut dan hidungnya
rapat menahan tangis saat kedua matanya mengeluarkan air
Tangan nichkhun bergerak seolah ingin menyentuh wooyoung tapi
keduatangan yang di borgol itu menghentikannya . nichkhun lagi-lagi hanya bisa
tersenyum pahit melihat kedua tangannya yang masih di borgol . hanya bisa
memandang punggung wooyoung yang menjauhinya dengan terluka wooyoung yang hanya
terus berjalan tanpa menoleh padanya itulah yang bisa nichkhun lakukan saat
hingga pintu besi itu kembali tertutup
Wooyoung jatuh terduduk di lantai begitu saja saat dia mengera
suara lift yang tertutup , dalam lorong kantor yang sepi mengingat ini adalah
di lantai atas lantai untuk sel para tahanan sementara yang tentu saja ada di
dalam sel mereka masing-masing membuat wooyoung bisa duduk di lantai dan
menitikan air mata sebanyak yang dia mau walau dengan menahan suara tangisnya.
Wooyoung duduk dengan menekuk kedua lututnya memeluk lutut itu dengan tangan
kiri sedangkan tangan kanannya masih setia menutup mulutnya , air mata sudah
tidak terhitung lagi banyak wooyoung keluarkan saat ini air mata berurai tiada
henti keluar dari mata wooyoung dengan bahunya yang bergerat hebat .
In japan
“hyung ! baca ini !” JR berdiri setelah beberapa menit berjongkok
di atas pasir mencoret coret pasir itu dengan ranting kering yang dia dapat
dari sela-sela pepohonan . JR tersenyum manis pada junho yang baru saja berbalik
karena sejak tadi dia memandang kearah laut
Junho berjalan mendekati JR dan mencoba melihat apa yang anak itu
tulis sementara JR sekarang mulau bergantian memandang laut menjauhi junho .
‘saranghae ‘ junho hanya tersenyum kecil saat membaca tulisan hanggul yang do
buat di atas pasir oleh JR dia lantas berjongkok di sana dan ikut mencoretkan
sesuatu di atas pasir tadi di bawah tulisan JR
JR yang penasaran sesekali mengintip dengan menoleh kearah junho
yang tengah berjongkok tapi dia kembali memandang laut saat junho menoleh
kepadanya . seharusnya JR tidak lupa jika snipper itu punya kepekaan di atas
orang normal . junho berdiri dan menepuk nepuk tanganya mencoba membersihkan
kadua tangannya dari pasir yang ikut menempel lalu berjalan meninggalkan Jr menuju
ke kamar yang mereka sewa tanpa bicara apapun
“apa tulisannya ?!” JR bergumam pada diri sendiri dan segera
melihat apa yang junho tulis untuk membalas apa yang dia tuliskan dan hasilnya
“YACH !!!!! KAU PIKIR AKU INI SEDANG MENGGOSOK UNDIAN DI BUNGKUS KOPI ?!” JR
berteriak kesal pada junho yang hanya terus berjalan melenggang pergi tanpa
mengatakan apapun padanya alias tidak merespon Jr membuka sepatu yang dia pakai
lalu meleparkanya kearah junho walau dia itu tidak sengaja ingin melempar
kepala junho tapi sepatu itu suskes mengenai kepala bagian belakangnya
“yach !! “ junho segera berbalik seraya memegangi kepalanya yang
mejadi pendaratan mulus sepatu JR
“hyung … “ JR terdiam beberapa saat dan berjalan pelan mendekati
junho dengan wajah serius “kenapa kau selalu saja mempermainkan aku … ?” Tanya
JR dengan wajah serius yang hampir saja menangis saat ini
“aku tidak mempermainkan mu !” jawab junho tegas
“kenapa kau malah menulis … ‘coba lagi’ … aku ini bukan bungkus
makanan ringan !!! kau hanya menganggapku hiburan saja setia saat dengan
menggodaku ” JR bicara dengan air mata yang menetes tapi dia tetap merajuk
dengan kaki yang di hentak-hentakan ke pasir dengan kesal selayaknya anak kecil
“aku tidak menggodamu aku menyuruh mu mencoba lagi !”
“kalau begitu dengarkan aku hyung !!! aku mencintaimu … aku
mencintaimu kau tahu … jadi jawab perasaan ku sekarang juga !!!”
Junho memasukan kedua telapak tangannya ke dalam saku celana dan
memandang JR datar “merepotkan sekali jika aku terus bersama dengan anak kecil
seperti mu …”
“m…mwo ?!” tanya JR lemah san bagitu shock saat junho mengatakan
hal itu padanya
“aku akan pergi ke Indonesia …. Hanya Negara itu dimana tidak akan
ada orang yang mengenali kita di asia … lagi pula tingkat ekonominya jauh lebih
rendah di bandingkan di jepang … kita
bisa hidup dengan baik di sana … “ (fakta)
“apa maksud mu ?!”
“ikutlah dengan ku …. Mungkin sangat tabu bagi orang disana untuk
pasangan sesama jenis … jika kau mau bersabar dengan berpura-pura sebagai adik
ku … maka pergilah bersama ku … hidup bersama di sana “
“aku tidak mengerti … “” jawab JR dengan kembali polosnya membuat
junho berdecak seraya menggelengkan kepalanya tak habis pikir
“selama ini … hubungan kita berjalan selayaknya pasangan tapi kau
tetap saja kekeh menyatakan cinta mu itu padaku …. Kau tahu aku tidak mungkin
melepaskan seluruh pakaian ku di depan orang lain sekalipun dia adalah adik
kandung ku sendiri … kita tidur bersama … dan juga …. “ junho menghentikan
kata-katanya dan menghela nafas “sudahlah … kau mau pergi bersamaku ?!”
JR langsung mendekat kearah junho dan memeluknya “tentu saja aku
mau …” ujarnya memeluk junho dengan erat
Back to korea
Wooyoung memandang sebuah kertas putih yag di lipat dengan sangat
sederhana yang taec letakan di mejanya . memandang kertas itu dengan mata yang
masih sembab karena menangis beberapa jam di lorong kantor di lantai atas tadi
sendirian
“nichkhun yang sudah memintaku mengatakan padamu untuk menemui
berulang kali ahirnya … dia meminta ku untuk memberikan ini padamu saat dia
pergi untuk di pindahkan !” hanya diam memandang kertas itu dengan tatapan
kosong sama sekali tidak berbicara untuk menjawab apa yang taecyeon katakan
padanya “aku pergi !” taec berbalik meninggalkan wooyoung setelah beberapa saat
dia menunggu respon yang sama sekali tidak di tunjukan wooyoung untuknya
Debt
Pintu ruangan wooyoung di tutup rapat oleh taecyeon menyisakan
dirinya dan selembar kertas sederhana di atas meja kerjanya . perlahan tangan
wooyoung menggapai kertas itu membukanya dengan sangat perlahan , dia beberapa
kali menelan pahit salivanya sendiri menghilangkan kegugupan yang menyerang
dirinya saat ini .
‘ Wooyoung-ah aku tidak punya banyak waktu untuk menulis ini
karena aku akan segera di pindahkan … aku hanya ingin mengatakan padamu ….
Jangan menyesal atas apa yang terjadi … aku tahu itu adalah tanggung jawab dan
kau sama sekali tidak pernah bersalah padaku … sejak awal aku mengatakan jika
kau berbohong atau menghianatiku sekalipun aku akan tetap percaya padamu karena
aku tahu kau pasti punya alasan untuk hal itu .. hanya saja aku ingin mendengar
jawaban langsung dari mu tentang pertanyaan ku ini … apakah kau pernah
benar-benar mencintaiku apa
kau pernah benar-benar menyukaiku sebelumnya ?! ’
Wooyoung terdiam tangannya meremas kertas yang di abaca
menggunakan kedua tangannya kuat-kuat hingga bergetar , dia menghirup udara
dalam-dalam menggunakan mulutnya saat di rasa paru-parunya memberontak
kekurangan oksigen . wooyoung memukul-mukul dadanya sendiri dengan kuat saat
suaranya tercekat bahkan untuk sekedar mengeluarkan isakan , dadanya yang
begitu terasa sakit dan sesak seolah ada batu ribuan ton yang menindih dirinya
saat ini , kata ‘apakah kau pernah benar-benar mencintaiku ‘ yang wooyoung baca
sukses membuat ternggorokannya tercekat seolah sesuatua memotong putung
tenggorokannya
*
*
*
*
“kau baik-baik saja ?! terlihat sangat pucat ?!” wooyoung hanya tersenyum menanggapi perkataan salah satu rekan kerjanya yang duduk di samping wooyoung saat mereka makan bersama di café samping kantor mereka
*
*
*
“kau baik-baik saja ?! terlihat sangat pucat ?!” wooyoung hanya tersenyum menanggapi perkataan salah satu rekan kerjanya yang duduk di samping wooyoung saat mereka makan bersama di café samping kantor mereka
“kau akan pergi ke kantor NTS setelah makan siang benar kan ?!”
lagi-lagi wooyoung hanya mengangguk menjawab pertanyaan temannya itu “baiklah …
aku akan kembali ke kantor duluan …. “ namja itu segera beranjak dari kursinya
berjalan kearah pintu keluar begitu saja tanpa membayar makanan yang dia makan
barusan
Wooyoung mengangkat tangannya dan datanglah seorang pelayan
menghampiri wooyoung “pesana anda sudah di bayar semua oleh teman anda yang
tadi “ ujar pelayan itu saat melihat wooyoung mengeluarkan dompetnya
“jinjja …. Gamsahamnida “ ujar wooyoung tersenyum ramah pada
pelayan itu
In NTS office
(Yah yang udah nonton Athena silahkan di bayangkan kantor NTS di
sana dalam ff ini)
“baiklah semuanya … aku akan memperkenalkan anggota baru di bawah
pimpinan jaebeom …. Silahkan masuk !”
Wooyoung memasuki sebuah ruangan tempat di adakan rapat di markas
NTs yang begitu tertutup dia berjalan dengan perlahan dan ahirnya berdiri di
depan semua orang yang memandangnya memperhatikan
“kau terlihat sangat muda …” respon salah satu namja yang terlihat
senior pada penampilan wooyoung yang dia perhatikan dari atas hingga bawah dan
wooyoung hanya bisa tersenyum seraya menggaruk kepalanya kaku
“itu san E … dan kau akan bekerja bersama dengan jaebeom mulai
sekarang … ada satu lagi anggota baru untuk tim kalian tapi sepertinya dia
belum dating … jadi kalian bisa berkenalan di waktu berikutnya … “ kepala
bagian itu bicara dengan nada yang terdengar begitu tegas dan berwibawa pada
wooyoung seraya menunjuk dua orang yang namanya baru saja dia sebutkan
“selebihnya kalian bisa berkenalan sendiri … dan sekarang …semua
orang kembali ke ruangan masing-masing “ titahnya pada semua orang yang ada di
sana . dengan serempak orang-orang itu menjawab
“ne !!!!” seraya berdiri dari kursi mereka dan berjalan
meninggalkan ruangan
“ikut aku ….”titah jaebeom pada wooyoung yang langsung
mengikutinya dari belakang . “kau tahukan apa yang akan kita lakukan di sini …
tugas kita adalah menjaga proyek pengembangan nuklir hingga semua beres … aku
tidak tahu kenapa kau malah mau masuk ke sini padahal jika di lihat masa
depannya hanya tinggal menghitung waktu saja “
“aku sangat tertarik … semua yang ada di sini adalah orang pilihan
…” jawab wooyoung dengan jujur
Jaebeom berbalik memandang wooyoung yang masih berdiri di
belakangnya “aku tidak pernah menjadi mata-mata … aku dengar itu sangat sulit
karena kau harus membohongi dirimu sendiri saat melakukannya “
Wooyoung tertegun , dia mengalihkan pandnagannya ke direksi lain
mengingat hal terberat yang harus dia lakukan . adalah menghianati nichkhun dan
bodohnya diri wooyoung karena dia tidak bisa percaya pada nichkhun hingga dia
dengan tega menembak nichkhun dengan tangannya sendiri “ada hal … yang jauh
lebih sulit …. Dari hanya berbohong …” wooyoung memandang jaebeom dan tersenyum
‘mengendalikan perasaan mu’ lanjutnya dalam hati
Jaebeom merogoh saku celananya saat dia merasakan ponselnya
bergetar , dia lantas membuka pesan singkat yang dia dapat barusan setelah
selesai membacanya jaebeom kembali memandang wooyoung “anggota kelompok kita
yang lain menunggu di luar NTS … kita juga harus segera berangkat ke NIS jadi
sekalian keluar kita temui dia “ jelas jaebeom pada wooyoung yang langsung
mengangguk
Di luar NTS
“kemana dia ? dia bilang menunggu di sini ?!” jaebeom berjalan
kelaur dari mobil dan mengdarkan pandangannya ke segala arah mencari dimana
keberadaan orang yang dia tunggu-tunggu
“udaranya lumayan panas hari ini … untuk memperakrab diri kita
bagaimana jika mentraktir ku ice cream ?!” Tanya wooyoung membuka kancing
tertas kemejanya mengusir rasa gerah
“ah !!!! nichkhun !!!”
DEG
Hati wooyoung seolah
terhempas dari gedung tertinggi saat mendengar jaebeom berteriak seraya
melambaikan tangannya kearah belakang wooyoung .meneriakan nama yang begitu
familiar di telinga wooyoung
Wooyoung melangkahkan kaki kanannya ke arah depan samping kiri
untuk kemudian memutar tubuhnya 180 derajat hingga dia berbalik dengan sempurna
. semilir angin musim panas menerpa tubuh wooyoung di sisi danau luas dimana
kantor NTS berdiri ditengahnya terdiam memandang namja di depannya dengan
tatapan kosong , namja yang juga berdiri
di depan wooyoung dalam jarak yang cukup jauh namja yang beridiri dengan tegap
menghadapnya dengan seutas senyum ramahnya yang dia tujukan hanya untuk
wooyoung . ‘hanya mimpi ?! hanya mimpi saja ?! bagitu terasa indah ‘ gumam
wooyoung dalam hati dan setelah itu wooyoung merasakan jika kepalanya mulai
memberat dan dan matanya terasa sangat berat hingga dia menutup matanya membuat
dia hanya melihat bayangan merah karena kelopak matanya yang terpapar sinar
terik matahari yang menembus penglihatannya yang tengah terpejam . dan perlahan
bayangan itu menjadi gelap dan semakin gelap .
Flashback
“kenapa harus aku ?!” namja dengan wajah yang terlihat seperti
keturunan tionghoa itu bertanya dengan geram pada beberapa orang namja tua yang
berdiri di depannya sementara namja itu duduk di depan sebuah meja selayakanya
seorang tersangka yang di interogasi
“kau adalah adik dari nichan … Produsen narkoba terbesar … dan kau
mengatakan padaku ingin menjadi polisi ?! siapa yang akan percaya padamu ?
sekalipun kau tulus melakukannya tapi … kau tetap tidak akan bisa membedakan
mana kakak mu dan mana penjahat … kau tidak mungkin menembak kakak mu dengan
tangan mu sendiri … “
“aku akan melakukannya !!!” geram namja itu menggebrak meja
terlihat sekali wajahnya mengeras tanda dia sedang menahan amarah tapi beberapa
namja tua itu hanya memandangnya tanpa iba
“jika kau tetap ingin menjadi polisi maka lakukan apa yang di
perintahkan … dan ibu mu akan baik-baik saja … dia akan di kirim ke amerika
untuk menjalani pengobatan dengan uang Negara dan bukan uang haram kakak mu “
“untuk apa aku masuk akademi jika hanya akan menjadi mafia dan
mata-mata ?!”
“kau tetap akan jadi polisi … jika suatu saat nanti tugas mu sudah
selesai … lagi pula hanya ini bukti jika kau benar-benar tulus dengan keinginan
mu itu “
*
*
*
*
*
“kau akan ikut kompetisi menembak ? atau belas diri ?!” namja
bertubuh jangkung itu bertanya pada namja lainnya yang lebih pendek dari
dirinya itu antusia saat mereka berjalan menuju lapangan
“aku akan mengikuti keduanya …” jawab namja itu singkat dan
berjalan semakin cepat karena melihat semua siswa akademi sudah berderet rapih
berbaris di tengah lapangan .
“dasar wooyoung maruk !” cercah namja tinggi yang di ketahui
bernama chansung itu pada teman sekelasnya. Lalu ikut berlari kearah berisan
teman-teman sekelas mereka,wooyoung berdiri di tengah barisan karena tinggi
badannya sedangkan chansung berdiri di bagian belakang
“hari ini akan di adakan kompetisi untuk semua siswa di akademi …
dan sebelum itu aku ingin mengatakan pada kalian untuk tetap menjaga displin
dan juga etika kalian semua .. ketulusan dan juga terus meningkatkan kemampuan
… dan yang paling penting adalah ke jujuran … kejujuran adalah yang terpenting
untuk kalian semua … “ seorang senior yang berdiri di depan semua juniornya itu
menoleh kearah samping kanan memperlihatkan seorang namja dengan topi yang
menutupi matanya itu berjalan kearah pintu gerbang keluar akademi
“jangan sampai kehilangan kejujuran kalian dan di usir dari sini
!!! ingat betapa kerasnya kalian berusaha agar bisa sampai berdiri di sini saat
ini … jangan pernah melupakan hal itu “ senior itu kembali melihat namja
bertopi yang sekarang juga memandangnya “jangan sampai seperti senior kalian
yang sudah di usir “ lanjut namja itu membuat namja bertopi kembali menunduk
dan keluar dari gerbang akademi dengan langkah pelan menunduk memperhatikan
tanah yang dia pijak
Wooyoung hanya memandang punggung namja itu lekat-lekat seolah
terdapat kontak batin yang mengatkan padanya dirinya bahwa dia akan berkaitan
dengan namja itu , membuat dia begitu penasaran dan hanya ingin terus
memperhatikannya dalam diam
End of flash back
Wooyoung masih terbaring dengan kelopak mata yang sedikitbergerak
sebulir air keluar dari sudut matanya membasahi alas tidurnya saat ini .
kelopak mata itu kembali bergerak mencoba untuk terbuka saat ini , perlahan
sedikit demi sedikit kelopak mata itu terbuka membuat wooyoung bisa melihat
langit-langit yang putih bersih di atasnya
“kau sudah sadar ?!” wooyoung menolehkan kepalanya ke arah kanan
saat mendengar sebuah suara bertanya dari arah itu padanya . dengan segera
wooyoung bagun untuk duduk di atas ranjang itu “aku sangat khawatir karena kau
tiba-tiba pingsan “ ujar namja itu lagi walau dia sudah mengehela nafas lega
saat ini
“ohh….iya …aku pingsan …” wooyoung terdiam dan tibatiba dia
mengingat tentang namja yang bernama nichkhun namja yang begitu mirip dengan
nichkhun yang dia kenal hingga saat ini wooyoung mencoba untuk memberanikan
dirinya untuk bertanya pada jaebeom namja yang menungguinya
“hyung… namja yang hyung katakan anggota kelompok kita …?”wooyoung
mengungkapkan kalimatnya dengan nada tanya walau tidak jelas sebenarnya apa
yang di tanyakan wooyoung saat ini
“nichkhun maksud mu ?!”
DEG
Jadi apa yang terjadi sebelum dia pingsan adalah kenyataan jika
namja itu adalah nichkhun tapi benarkah dia nichkhun yang wooyoung kenal
“nich…khun ….” Gumam wooyoung mengulang dengan terpotong
“ne … dia mungkin saat ini sedang membeli minuman … dia juga
menjaga mu selama kau pingsan …”
Clekk
Wooyoung mengarahkan pandangannya kearah pintu dan menemukan
nichkhun masuk kedalam ruangan itu. Nichkhun berjalan menghampiri wooyoung yang
menatapnya seolah dia adalah hantu .
“aku akan pergi dulu sebentar … setelah infus wooyoung habis dia
bisa di bawa pulang …tolong kau jaga dia …” jaebeon memakai jaketnya seraya
berdiri dari kursi
“ne …” jawab nichkhun singkat sebagai satu-satunya orang yang ada
di sana untuk menjaga wooyoung. Jaebeompun pergi meninggalkan ruangan dimana
wooyoung dan nichkhun saat berada , wooyoung masih menatap nichkhun tidak
percaya sementara nichkhun mulai berjalan semakin mendekat dan duduk di kursi
yang tadi jaebeon duduki
“kau sudah lebih baik … sepertinya kau sangat shock karena melihat
ku …” Tanya nichkhun dan tersenyum lembut . wooyoung memperhatikan wajah
nichkhun yang masih terlihat sedikit warna keunguan di beberapa sudut wajahnya
“bagaimana kau bisa …. Kau bisa jadi ….” Tanya wooyoung
terpotong-potong dan malah tidak sanggup meneruskan kalimatnya sekedar hanya
untuk bertanya bagaimana nichkhun yang adalah mafia bisa manjadi agen khusus
seperti dirinya saat ini.
“dalam organisasi besar … sungguh sangat sulit untuk saling
berbagi informasi di antara divisi satu dan yang lainnya ….” Jelas nichkhun
walau belum terlalu bisa di mengerti wooyoung tapi setidaknya hal yang saja
nichkhun katakan di ketahui wooyoung sebagai hal yang benar adanya
“jadi …. “
“aku di usir dari akademi karena aku adalah adik dari seorang
mafia … dan iku menjadi mafia bersama kakak ku … tapi … sebenarnya aku bekerja
untuk kepolisan … dan setelah apa yang terjadi … aku memaksakan agar aku bisa
mendapatkan identitas sebagai polisi ….setalah mendaptkannya aku juga meminta
untuk bisa segera di pindahkan ke unit khusus untuk bekerja sama dengan mu …”
“bagaimana bisa terdengar semudah itu ?! sekalipun apa yang kau
katakan itu benar mana mungkin permintaan aneh mu itu akan di kabulkan dengan
secepat ini ?!” Tanya wooyoung yang tidak percaya
“tentu saja tidak mudah … dan tentu saja aku harus memiliki jasa
yang besar untuk bisa melakukannya … tapi untuk seorang yang menjadi mata-mata
selama 6 tahun dan dengan posisiku di organisasi gelap … aku sangat di butuhkan
di sini …”
Wooyoung menunduk masih bingung dengan apa yang terjadi dan apa
yang harus dia katakan, sungguh membingungkan dia seharusnya merasa senang
dengan hal ini tapi saat ini wooyoung malah merasa bingung
“aku….a…aku….minta maaf karena sudah melukai mu … “
“Emm…. Aku tahu kau punya alasan untuk melakukan itu … tapi …
“nichkhun menggantungkan kalimatnya membuat wooyoung menatapnya penasaran “aku
ingin kau menjawab pertanyaan ku … apa kau pernah bersungguh-sungguh mencintaiku
selama ini ?! apa pernah kau memiliki perasaan padaku ?!”wooyoung memalingkan
wajahnya kearah yang berlawanan dengan nichkhun . hatinya sungguh sangat
bingung saat ini.
“wooyoung-ah …” panggil nichkhun menarik dagu wooyoung
menghadapnya “aku mohon jawab pertanyaan ku …” ujarnya dengan nada yang begitu
memelas menatap dalam mata wooyoung yang saat ini ada di hadapannya.
Nichkhun terperangah saat melihat mata wooyoung yang berkaca-kaca
secara tiba-tiba membuatnya sedikit panic “wooyoung … gwaenchanayo ?!” panic
nichkhun dan bersiap untuk memanggil perawat jika wooyoung tidak segera
memeluknya dengan erat
“mianhae … jeongmal mianhae …. Aaku …. Melukai mu … tapi …hiks
….percayalah…hiks…aku sungguh…mencintaimu …. Jadi maafkan aku …” wooyoung
bicara dengan isak tangis yang mengirirngi pengakuannya yang mencintai nichkhun
masih dengan memeluk nichkhun erat .pengakuan wooyoung itu membuat nichkhun
bisa tersenyum bahagia karena dia bisa mendapatkan jawaban yang begitu dia
inginkan dari wooyoung selama ini . hanya ingin mendengar wooyoung benar-benar
mencintainya dan bukan bagian dari sandiwaranya selama ini.
*
*
*
*
braaakkk
*
*
*
braaakkk
Sebuah kardus berisi souvenir itu terjatuh kelantai dengan
tiba-tiba membuat semua isinya berhamburan begitu saja bahkan ada yang sampai rusak
. Jr memandang gerah namja berambut coklat yang saat ini di kerubuni
yeoja-yeoja muda penggila junho .
“aku sudah mengambil barang nya !!!” teriak JR dengan nada kesal
untuk memberi tahu junho jika dirinya sudah kembali dari pengrajin yang membuat
berbagai souvenir yang akan mereka jual di toko souvenir yang mereka buka di
dearah dekat salah satu pantai di pulau jawa Indonesia
“yach … kenapa kau menjatuhkannya ? lihat banyak yang rusak !!”
teriak junho lagi dari arah kerumunan orang itu. Salah satu dari yeoja penggila
junho itu malah menyentuh pipi junho membelainya saat menanyakan harga salah
satu barang yang katanya akan dia beli membuat Jr ternganga dan mengumpat dalam
bahasa korea yang cepat seolah tengah nge-rapp . sedangkan junho hanya menolah
sentuhan-sentuhan yeoja itu dengan halus dan tersenyum membuat JR makin gerah
“kau itu kenapa ? sudah aku bilang hanya tinggal berdiri di
belakang meja kasir malah keluar dan di raba-raba mereka seperti itu …
sepertinya kau menikmati hal itu ?!” umpat JR dengan wajah yang begitu merah
menahan amarah
“mereka bilang ada yang ingin mellihat barang yang kau simpan atas
dan aku terpaksa harus mengambilnya “ jawab junho dan lagi-lagi setelah itu
berbicara pada salah satu yeoja yang mengerubuninya
“sudahlah … semuanya terserah padamu !!!!” teriak JR kesal dan
pergi meninggalkan junho di toko souvenir nya itu. Mereka memang dating ke
indoniesia dan hidup berdua berpura-pura sebagai kakak adik di sana membuat
sebuah toko souvenir di salah satu pantai tempat wisata di pulau jawa Indonesia
dan mengapa mereka tidak pergi saja ke bali ? karena mereka takut aka nada
orang yang mengenali mereka saat berlibur kesana
Junho yang melihat JR pergi meninggalkannya dengan kesal itu
langsung meminta batuan pada salah sau tetangganya yang juga yeoja untuk mejaga
toko mereka sementara dia pergi mengejar JR . junho tahu jika dia tidak
mengejar anak itu mungkin akan itu akan semakin kesal dan marah atau malah dia
menenggelamkan dirinya ke laut.
“JR !!!” teriak junho memanggil anak itu yang terus saja berjalan
tidak menghiraukan penggilan junho
“yach !!! aku minta maaf … aku tidak akan melakukan itu lagi …”
ujar junho berjalan mengikuti JR dari belakang yang masih tidak mau berhenti
berjalan dan juga menjawabnya
“aku tidak bermaksud untuk berdekatan dengan mereka … lagi pula
kau tahukan aku tidak suka yeoja ?!” JR hanya berdecih masih berjalan terus
meninggalkan junho di belakangnya sama sekali tidak ada niatan untuk melihat
junho kebelakang
“JR !!!” panggil junho lagi dengan nada membujuk namun JR masih
tidak mau berhenti berjalan “berhentilah dan bicara dengan ku …” rayu junho
lagi hanya saja JR masih terus berjalan.
Junho menghentikan langkah kakinya dan memandang punggung JR “park
jinyoug !!!!” kali ini junho bicara dengan nada tegas membuat JR menghentikan
langkahnya dia tahu jika junho sudah memanggilnya dengan nama lengkap artinya
junho juga maah padanya. Dia berbalik dengan perlahan tanpa memandang wajah
junho dan malah menunduk
Junho berjalan beberapa langkah hingga saat ini berdiri di depan
JR yang masih menunduk , junho menarik dagu JR untuk memandangnya “dengarkan
aku … seperti apapun orang yang ada di dekatku atau seperti apapun mereka
menggodaku kau tahu aku hanya melihatmu …” junho tidak berbicara apa-apa lagi
dan saat ini dia segera menarik pergelangan tangan JR menyeretnya begitu saja
“hyung…aku minta maaf …” rengek JR saat junho yang dengan wajah
marahnya menyeret dirinya itu untuk kembali ke rumah. “hyung toko … bagaimana ?
kenapa kita malah pulang ?!” Tanya JR saat dia mengetahui jika junho
menyeretnya untuk pulang.
“junho … adik mu … kenapa lagi … kau memarahinya lagi ?!” Tanya
salah satu tetangga pada junho yang terlihat marah dan menyeret JR dengan kasar
“dia sepertinya … sudah tidak mau mendengarkan kata-kataku lagi …”
jawab Junho tersenyum ramah setelah itu masuk ke dalam rumahnya
“hyung … maaf … “ JR bicara dengan sangat takut karena junho
mengunci pintu rumah mereka saat ini. Junho dan JR memang terbilang orang yang
kaya di sana karena yah bagaimanapun juga kehidupan ekonomi di indonesia itu
lebih rendah di bandingkan Negara asal mereka membuat mereka bisa mendapatkan
rumah mewah dan juga berbagai fasilitas mewah hanya dengan sedikit uang yang
mereka miliki
“kau marah padaku ?!” Tanya junho dengan nada tajam
“anii…hyung ….” JR menggelengkan kepalanya kuat saat junho mulai
bertanya padanya , bagaimanapun juga di marahi di dalam rumah sendirian oleh
seorang mantan mafia dan juga pembunuh bayaran ?!tidakkah kau takut jika
kebiasaan dirinya yang dulu tiba-tiba muncul kembali ?!
Junho mendekati JR yang tersudut di samping sofa dan dengan tidak
di duga JR junho malah memeluknya dan juga memcumbui dirinya mulai melumat dan
menjilati bibir JR menggelitiknya untuk terbuka. JR yang masih shock malah
terdiam dan tidak membalas perlakuan junho membuat junho menghentikan
aktifitasnya
“kau bilang kau tidak marah padaku ?!”
“uh? Aku memang tidak marah hyung … “ jawab JR dengan polos ,
junho mengarahkan tangan kiri JR untuk memeluk pinggangnya dan satu tangan
lainnya dia arahkan untuk menyentuh selangkangannya sebalum dia kembali
mempermainkan bibir dan mulut JR saat ini.
Balik lagi ke khunyoung
Nichkhun tengah berdiri di depan tembok dimana dia menempelkan
benyak sekali foto di sana , dia memperhatikan foto2 itu dan seolah
merangkainya menjadi sebuah petunjuk agar dia bisa menyelesaikan kasus yang
saat ini tengah dia tangani bersama dengan wooyoung dan jaebeom.
Wooyoung yang baru saja keluar dari dapur dan melihat nichkhun
masih saja berdiri di depan tembok itu dengan bercekak pinggang langsung
menghampirinya , dia memeluk pinggang nichkhun dengan sebelah tangannya dari
arah belakang sedangkan satu tangan lainnya menyodorkan segelas kopi untuk
nichkhun
“gomawo …” ujar nichkhun menerima gelas kopi tadi dan menyeruput
sedikit isinya sedangkan wooyoung saat ini malah memeluk nichkhun dengan kedua
tangannya masih dari belakang, wooyoung mencium dan juga menghirup udara di
sekitar leher nichkhun dari samping dengan manja membuat nichkhun menoleh
padanya
“kau sama sekali tidak beristirahat sejak kemarin … “ jawab
wooyoung atas tatapan nichkhun yang menyiratkan tanda Tanya
Nichhun berbalik dan memeluk wooyoung juga , menempatkan kedua
tanganya di pinggang wooyoung “kapan jaebeom hyung akan datang ke mari ?!”
Tanya nichkhun memperhatikan lekuk wajah wooyoung yang seolah menggodanya
“mungkin satu jam lagi …” nichkhun mengapit dagu wooyoung dengan
ibu jari dan jari telunjuknya lalu melumat bibir bawah wooyoung berulang kali
begitupun wooyoung yang melumat bibir atas nichkhun seirama dengan gerakan bibir
nichkhun
Nichkhun melepaskan dagu wooyoung dan menjelajah pipinya saat ini
mengecupnya beberapa kali dan berahir dengan menggigit ruangan telinga wooyoung
dan berbisik “itu cukupkan untuk mencoba kasur yang baru saja kau beli kemarin
?!”
Wooyoung terkekeh dan malah menekan kepala nichkhun untuk
menyentuh lehernya dan nichkhun mengerti akan hal itu langsung saja memanjakan
leher wooyoung dengan beberapa kecupan dan jilatan sebelum meninggalkan jejak
karena dia hisap dengan kuat setelahnya. Nichkhun mndorong tubuh wooyoung
hingga membentur tembok menekan tubuhnya untuk menghimpit tubuh wooyong yang
sekarang mulai mendesah
“akhh … enghhh ….” Wooyoung mendnesah saat nichkhun menghisap
lehernya dan menjilatnya dengan penuh nafsu dan juga tanpa di lupakan oleh
nichkhun untuk menggesekan kedua junior mereka yang saat ini mulai berdiri jika
saja sudah di lepaskan dari sarang
Nichkhun mengarahkan tangannya untuk membuka kancing kemeja
wooyoung dan mengarahkan bibirnya untuk kembali memulai ciuman panas dengannya hinggga
baru saja satu kancing kemeja wooyoung yang terbuka
Clekkk “
“nichkhun aku rasa aku menge- …” jaebeom yang datang ke apartment
milik nichkhun itu langsung terdiam karena dia memang tahu berapa kode untuk
pintu apartment nichkhun dia langsung saja masuk tanpa menekan bel pintu dan
malah mendapatkan tontonan gratis saat ini karena bisa melihat secara live
tayangan nichkhun dan wooyoung yang tengah bercumbu di sudut ruangan.
Nichkhun langsung menjauhkan dirinya dari wooyoung dan mengarahkan
pandangannya ke segala arah karena gugup sedangkan wooyoung yang masih
bersandar di tembok dengan terengah hanya bisa berkata dengan bodohnya
“annyeong hyung ….” Ujarnya seolah dia tidak bertemu lama dengan jaebeom yang
malah baru saja meninggalkan mereka berdua satu jam yang lalu
Dan komentar !!!!! bagaimana bagaimana ???!!! hahahahahaha …..
#ketawa evil . di potong pas kejadian yang paling tepat nih … begini sodara2
kasih komentar yang banyak dan yang panjang yah … biar saya semangat untuk
menyelesaikan epep bantal saja … huhuhuhuhuhu…. Yang baca love in art part
kemaren pasti ngerti lah … apa itu bantal …. Hehehehehe ……
>>>> kkkk~ akhir yg lucu..sumpah!!! XD ngakak deh bacanya..yeey!! happy ending..ayo thor,bikin yg khunyoung lg dong ^^ <<<
ReplyDeletePertamanya sedih abis menyayat hati,bagaimna rasanya jd nickhun mencintai seseorang yg kita suka walau dia sdh menyakiti kita dan yg plng skit saat woo ga bisa ketemu saat nickhun padahal mereka begitu dekat,benar2 menguras hati,tp akhirnya benar2 mengejutkan.makasih thor bagus bnget...buat ff br ya khunyoung lg ok... ^_^
ReplyDeleteHuwaaaaaaaaaa kena dech!!!
ReplyDeleteSumpaaaaah aku gak nyangka bangeeet aku pikr bakal sad ending '
banyak kejutanya ekekkeek Gyaaaaaa junho ke indo harusnya am khun sklian nyobain 'bantal' indo ekekkeke
JR kamu masih kecil junho buat aku aja ea.
Khunyoung aaaagh khun romantis bangeeeet kpan khun bisa kya gitu am junho.
Uyong bruntng bangeeeet.
dah uyoung kunciin khun bruan tar kburu junho dateng culik khun.
md:akhirnya, happily ever after
ReplyDeletebuat sekuelnya dong ....
gomawo buat FFnya
hehehe..mau tanya nih ama authornya..emang perasaan author ama ni FF kenapa thor?!
ReplyDeleteNgebayangin pas Khun jd mafia itu model rambutnya ala di lagu Heartbeat n pas masuk NTS itu rambutnya ala lagu Beautifull...hehehehe..tp jujur nih berasa ntn pilem jaman kapan yahhh..yang 2tokoh utamanya susah ketemu (selisih jalan gitu)krn satu dan dua hal (haiyaaa!!)
Pas pertemuan mrk di NTS..aku ngebayangin pas Woo balik badan terus ada semilir angin yang menerpa wajah Woo, n Khun berdiri membelakangi sinar matahari yg bikin silau orang yg ngeliatnya sambil tersenyum (ganteng banget pastinya..)
Berasa baca komik serial cantik karangan Kyoko Hikawa or Yu Asagiri gitu deh..hehehehe #abaikan
Junho yaa..gara2 gaul ama anak kecil sikap dinginnya jadi berubah kebawa JR..tp gpp jangan terlalu misterius..klo ga pembelinya pada kabur..tapi seneng mereka tinggal deket pantai, karena sama dengan bayangan aku buat ending Junho di FF ini..
Ehmmmm..kalo author lain mungkin buat FF dengan akhir cerita "SAD" atau "HAPPY" ending..tapi kali ini berbeda karena author menyuguhkan akhir cerita "TWIST ENDING"..kalo dalem pilem itu ending yg tidak terduga..
Mungkin readers udah bisa menyangka klo Woo slh satu mata2..tapi apa ada readers disini yang menyangka klo sebenernya Khun bekerja u/ kepolisian jg?! hahahaha..kyknya ga sejauh itu yah mikirnya..
Sekedar curcol, pas author nanya ke aku soal happy ending untuk FF ini bagusnya kyk gimana..aku ga bisa jawab..krn dari awal baca, kyknya FF ini susah dibikin happy ending..but u can do it thor..Good Job thor..
Mungkin authornya enek jg liat komen ku yg paling panjang trus komen lagi disini..hehehehe
ReplyDeleteThor..bantal itu adanya di ending You Are Half Of Me loh thor bukan di Love In Art..hehehehe..
wah ...saya bingung mau berkata2 apa...sangking daebaknya nih ..xD lucu yg partnya junho and jr wkwk xD Hahaha...saya tdk bsa berkata2 lgi cukup satu kta DAEBAKKKKK *ngangkat 10 jempol*
ReplyDeleteastagah.,meleset smua dugaanku..bnr2 deh author yg satu ini susah bgt ditebak ni ff..
ReplyDeletewlaupun dah yakin klo bkal happy end,tp ga kpikiran bkal gmna crta endingnya..ga nyangka klo khun itu polisi..daebak dah ni author..
btw, junho ma jr tinggal dmana.? mau nyusul nih, mau mnta bantal..hahaha..
thor..mau ga bikin 1chaaap lg buat cerita khusus bantalannya utk khunyoung ma junhojr..jebaaal...^^
*mohon2 ma author^^
~weny~
Wowww you know i want you nya mana torrr... Penasaran tgkt dewa dewi nihh... -dee-
ReplyDeletewaaaaaaaaahhhh... KEREN BAGET... endingnya bikin speechless, gak nyangka bakal dibikin kaya gini..
ReplyDeleteauthor DAEBAKKK.... :D
bikin ff khunyoung lagi yah thor... :)
WHOOA AKHIR NYA TAMAT JUGA NIHH FP
ReplyDeleteLANJUT THOR FF KHUNHO YA MIN^^
sumpah sebenarnya aku kurang mengerti dengan jalan ceritanya,,,,nyadarnya pas mau ending thor,,,,,HUUUUUUUA sumpah setiap FF Khunyoung yang author buat aku selalu terkesima saat ngebacanya,,,,LANJUT, LANJUT, LANJUT, LANJUT, LANJUT, maksudnya di FF baru thor,,,fighting...^_^ :D ;D :P ;P :) ^_^
ReplyDelete