Jan 23, 2013

ff 2pm love in art part 7



By : thiez

Romance,etc.
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
 Selingannya dan gak banyak alias hanya dikit :
 chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters : 7







Oh yah saya mau bilang kalo nanti saat saya sudah mendapat halangan untuk menulis maka saya akan menulis di FB dalam catatan dan tahu juga kan itu di bagian atas kanan saya ada FB milik saya (readers : tahu !!!) dan walau mungkin tidak akan sepanjang dan seleluasa di blog tapi saya akan berusaha ….

Mari kita lihat ceritanya … silahkan !!!!




Part 7

Wooyoung memasuki sebuah apartement dengan langkah yang ragu-ragu , langkah kakinya malah kembali dia tarik karena merasa tidak seharusnya dia masuk ke dalam sana
“wae ? aku tidak akan membunuhmu … kau ter;ihat sangat takut masuk ke apartment ku ?!” sebuah suara menyeruak ke pendengaran wooyoung dari arah belakang pintu yang ternyata adalah suara chansung, sang pemilik apartement yang juga membukakan pintu untuknya barusan
“ehm … bukan begitu … “ wooyoung menggaruk tengkuk lehernya asal dengan pandangan mata yang dia edarkan ke segela penjuru tidak mau beradau pandangan dengan chansung yang malah belakangan ini membuat wooyoung merasa tidak nyaman dan gugup
“duduklah … aku akan mengambilkan mu minum …” chansung menujunjuka sofa yang ada di depan tv sementara dia berjalan kearah belakang sofa dimana terdapat pentri . yah walau chansung tergolong orang yang berada tapi dia tidak mau melakukan sikap boros dengan menempati apartement yang terlalu luas jika hanya untuk dirinya sendiri yang penting nyaman untuknya itu sudah cukup . wooyoung memperhatikan beberapa piala yang berderet rapih di meja panjang yang ada di sisi kanan meja tv , juga di lemari kaca tinggi yang ada di samping kiri meja tv
“chansung-ah … apa semua piala itu adalah penghargaan untuk mu dalam dance ?” Tanya wooyoung kagum , berbalik kearah belakang melihat chansung yang tengah menuang jus ke dalam gelas . apartment chansung itu memang hanya satu ruangan yang luas dimana kasur dapur ruang tv terlihat dari segala arah hanya di sekat sekat dengan dinding ukiran yang tidak terlalu menutup hingga masih bisa melihat ke samua ruangan
“itu semua milik ku tapi bukan hanya dalam bidang dance … ada juga di bidang bela diri …” jawab chansung seraya berjalan mendekati wooyoung dengan dua buah gelas berisi jus di masing-masing tangannya
“kau bisa bela diri ?!”
Chansung mengangguk dengan semangat “ tentu saja … apa kau tidak percaya ?!”
Wooyoung tersenyum dan mengambil gelas yang masih ada di tangan chansung itu kemudian meminumnya “aku percaya …” jawabnya tersenyum lepas membuat chansung terperanga baru kali ini dia melihat wooyoung tersenyum tulus padanya apa lagi semenjak kejadian tempo hari dimana wooyoung meninggalkannya . tapi saat ini semuanya sudah lebih baik , chansung sudah kembali menjadi koreografer wooyoung dan hubungan pribadi mereka juga sudah semakin membaik terlihat dari wooyoung yang sekarang sudah mau menemui chansung di rumahnya atau dia meluangkan waktu untuk mengangkat telpon chansung dan sekedar saling menanyakan keadaan di sela-sela kegiatan wooyoung yang padat yah walau selalu chansung yang terlebih dulu menguhubunginya bagi chansung itu sudah jauh lebih baik


In other place

“kau mau membawaku kemana lagi ?!” junsu bertanya dalam seretan taec yang berjalan di depannya hendak membawa dia ke suatu tempat yang tidak dia ketahui apa
“apa kau tidak mau pergi bersama ku ?!” taec menghentikan langkahnya konstan membuat junsu hampir saja menabraknya dari belakang . saat ini mereka tengah berjalan di tlotoar di pinggir jalan yang cukup banyak orang walau tidak terlalu ramai. Taec menurunkan sedikit syal yang menutupi setengah wajahnya itu “yang jelas aku tidak akan menyakitimu … aku tidak akan menculik mu “
Junsu memandang pergelangan tangan kanannya yang masih di genggam taec “kau itu orang yang tidak dapat di tebak … atau mungkin unik ?!”
“ikut saja aku …” taec kembali menarik tangan junsu berjalan semakin cepat di malam yang gelap dimana hanya beberapa buah bintang yang menampakan wujudnya malam itu , walau tidak turun salju tapi cuaca memang sangat dingin membuat taec mempercepat langkah kakinya
Saat ini taec dan junsu bediri di depan pintu sebuah gedung yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu megah , hanya terlihat seperti gedung biasa
“kajja … kita masuk !” taec membuka pintu gedung itu yang ternyata tidak di kunci
“kenapa gelap ?!” junsu mengeratkan pegangan tangannya pada lengan taec , dia sunguh meruntuki dirinya yang tekut dengan kegelapan sedangkan taec selalu saja membawa ke tampat yang gelap
“tunggu di sini …” taec memegang tangan junsu yang bertengger di lengannya dan menrunkan lengan junsu perlahan untuk kemudian berjalan meninggalkannya
“aish … taecyeon-ah … pali …” junsu mengelus tengkuk lehernya dalam kegelapan yang membuat matanya tidak dapat menangkap pemandangan apapun di depannya
Trekkk

Seketika cahaya menerangi seluruh ruangan dimana junsu berdiri di tengahnya , junsu memutar pandangannya dengan wajah bingung dia terus memutar tubuhnya 180 derajat mengelilingi seluruh seluk beluk ruangan itu dengan matanya . dia menutup mulutnya yang ternganga dengan kedua telapak tangannya
“taecyeon-ah …” panggil junsu masih memandang lurus satu pemandangan di depannya
“otthe ?! ini semua untuk mu !” mata junsu semakin membulat saat mendengar apa yang di katakana taec padanya
“m..m..mwo ?!” Tanya junsu tergagap membalikan badanya menghadap taec yang ada di belakangnya
“wae ? kau tidak suka ?!”
“a…anii…. “ junsu menggelengkan kepalanya dan kembali memandang kearah yang sejak tadi menyita perhatiannya . ruang rekaman . dengan sebuah ruangan luas yang terdapat piano berwarna putih beberapa sofa kuning soft yang ada di sekitar ruangan itu meja kecil dan pot bunga yang indah sementara di sisi kanan terdapat ruang rekanan yang terlihat begitu tertata apik . yah sebuah studio music tempat dimana mereka berada saat ini sebuah studio yang terlihat begitu biasa dari luar bangunan namun di dalamnya terlihat begitu elegan dan nyaman (untuk lebih mudah anggap kaya studio yang ada di music and lirik tuh yang pertama junho ma so eun bilang kata ‘cinggu’)
“ini sangat …. Aku tidak mungkin … kenapa ?!” taec tersenyum dan memegang kedua telapak tangan junsu dengan lembut
“aku hanya ingin kau melakukan apa yang kau sukai … menciptakan lagu … membuat harmoni … apa kau mau mengajariku bagaimana cara melakukan nya ?!”

In gallery

“kau kenapa sejak tadi hanya diam saja ?!” junho duduk di samping nichkhun yang sejak tadi hanya terdiam dengan pikiran yang melayang jauh entah kemana
“hanya sedang berpikir tentang film terbaruku … aku akan kembali bermain filem di jepang … “ jawab nichkhun berbohong . nichkhun memperhatikan raut wajah junho yang terlihat tidak menyadari sama sekali kebohongannya membuat dia memberanikan diri untuk bertanya “sebeneranya … junho … kenapa kau bisa mengenal siwon … choi siwon ?!” tanya nichkhun hati-hati
“ohh … dia … kau juga mengenalnya ?! bagaimana kau bisa mengenalnya ?!” junho malah balik bertanya dengan santai sama sekali tidak sadar jika nichkhun hampir berhenti bernafas saat junho malah balik bertanya kepadanya
“kami pernah bersekolah bersama …. Saat di amerika aku satu kelas dengan siwon …” jawab nichkhun apa adanya dan kembali memandang junho dengan penasaran
“dia … dulu adalah temanku saat belajar melukis pada guruku … “ junho tersenyum semu dan menunduk memandnag lantai membuat nichkhun merasakan suatu yang salah dengan sikap junho yang biasanya tanpa eksprsi dan datar-datar saja
“apa hubungan kalian tidak baik ?! kau ada masalah dengannya ?!”
Junho menggeleng lemah “dulu … guru lukisku hanya mengajari 2 orang anak … aku dan yubin … suatu hari seorang anak pengusaha kaya datang dan ikut belajar bersama kami …”
“dia siwon ?!” terka nichkhun yang memang tepat sasaran
“ne … kami belajar bertahun-tahun bersama … sampai suatu saat … guruku mengirim aku ke vicenzza untuk mengantikan dia dalam sebuah pameran seni bersama dengan yubin … “ junho menghela nafas dan duduk bersadar mencoba membuat tubuhnya rileks “aku tidak pernah tahu jika siwon sangat menginginnkannya … “ junho menoleh kearah nichkhun yang memperhatikannya dengan serius “dia bertanya pada guru kami kenapa aku yang dia pilih dan kenapa bukan dia yang di kirim ?!”
“lalu ?!” tuntut nichkhun pada junho agar melanjutkan ceritanya
“tiba-tiba dia datang dan mengatakan padaku … jika dia sangat menginginkan tangan ku … dia berkata agar aku menjaga dan bersyukur karena memiliki tangan ini … dan keesokan harinya dia pergi ke amerika … tanpa berkata apaun lagi padaku … setelah lama waktu berlalu aku mendengar dia meneruskan perusahaan ayahnya dan tidak jadi pelukis lagi …”

*
*

In nichkhun home

Nichkhun duduk di atas kasurnya bersadar dengan nyaman di haedbed dengan satu buku tebal yang ada di pangkuannya yang ternyata adalah sebuah scenario filem terbarunya yang akan segera dia perankan .berulang kali nichkhun membaca dialognya namun entah mengapa seolah kata-perkata yang dia baca sama sekali tidak masuk ke dalam otaknya seolah apa yang dia lakukan sejak tadi hanya mengukir di atas air … semua sia-sia saja dia bahkan tidak mengerti makna setiap dialog yang dia baca padahal nichkhun memang sangat cerdas dan terbiasa untuk menelaah skrip
“huuuhhhh …” nichkhun menghenbuskan nafas beratnya dengan tangan yang mulai menutup lembaran tebal kertas yang ada di pangkuannya tadi
Nichkhun menautkan kedua telapak tangannya tanpa dia sadari kedua tanganya saling meremasa saat dia mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu saat dia masih bersekolah di amerika

Flash back

“nichkhun … “ mendengar ada seseorang yang memanggilnya membuat nichkhun seketika menoleh ke samping kanan dimana suara itu berasal
“ne … waeyo ?!” Tanya nichkhun pada sosok namja yang berjalan mendekatinya
“kau ikut dengan ku dan juga donghae … kami akan mengadakan pesta …” tawar namja itu pada nichkhun yang masih duduk di bangku panjang yang ada di bawah pohon besar di depan kelas mereka
“pesta apa ?!”
“hanya sekedar acara berkumpul antara semua siswa korea yang bersekolah disini … hanya siswa korea saja yang hadir …”
“tapi ibuku orang china … ayahku orang Thailand …lalu ?!” Tanya nichkhun bingung
“kau kan tinggal di korea karena ayahmu punya perusahaan di sana lagi pula kau juga bergaul dengan baik bersama kami …”
“baiklah aku akan ikut dengan mu …”
“oke … aku akan memberikan alamatnya lewat pesan singkat padamu …oke “
“ne ..”

In night club

“siwon ?! kenapa kau tidak ikut menari bersama  mereka ?! hanya duduk saja di sini ..” nichkhun bertanya seraya meminum minuman beralkohol yang ada di dalam gelas miliknya pada sosok namja yang sejak tadi duduk di sampingnya
“aku sengaja ,… hanya ingin menemanimu saja ..” jawab namja itu ramah dan tersenyum pada nichkhun menampakan lesung pipitnya yang membuat banyak orang terpesona tapi tidak bagi nichkhun
“si…siwon-shi … aku … aku sudah mengatakan padamu … maaf … “ nichkhun menunduk bersalah pada salah satu temannya itu.
“gwaenchana …” ujarnya santai . sesungguhnya nichkhun sudah merasa lega saat dia bisa mengatakan pada siwon jika dirinya itu hanya menganggap siwon sebagai teman dan tidak lebih apa lagi jika nichkhun masih menyukai seorang wanita tapi kelegaan nichkhun itu tidak dapat berlangsung lama karena ternyata walau nichkhun sudah menjelaskan semuanya pada siwon namja itu masih saja tetap mendekati dirinya tanpa kenal lelah bersikap dengan sangat baik pada dirinya walau nichkhun tidak pernah memberikan namja itu harapan
“jangan melamun seperti itu … ini … minumlah lagi …”siwon memberikan satu gelas berisi minuman pada nichkhun yang dia terima sebagai rasa menghargai mana mungkin namja berpendidikan dan juga sopan seperti nichkhun akan menolak kebaikan seseorang . dan tanpa di sadari oleh nichkhun seringai setan mulai muncul di dalam diri siwon tat kala matanya menangkap bayangan nichkhun yang meminum minuman itu
*
*
*


“enghh … “ nichkhun mengerang saat dia membuka matanya baru saja terjaga dari tidur panjangnya malam ini .
“akhh …” rintih nichkhun saat dia menggerakan tubuhnya , dia merasakan jika tubunya terasa sangat tidak nyaman dan sakit . nichkhun membuka matanya dengan sempurna sedikit mengerutkan dahi saat melihat tempatnya berada saat ini bukanlah kamar pribadi miliknya
“dimana ini ?!” Tanya nichkhun pada dirinya sendiri , dia meringis saat merasakan bagian tubuh bawahnya begitu terasa sakit . nafasnya seolah berhenti saat dia menyadari dirinya tertidur dalam kaadaan naked dan jauh lebih parah dirinya sama sekai tidak terhalang oleh apapun bahkan walau hanya sebuah selimut tipis sekalipun
Tenggorokannya tercekat tidak dapat mengeluarkan suara dengan wajah yang begitu pucat , mulut nichkhun terbuka dan tertutup mencoba mengambil udara dalam untuk memenuhi kebutuhan pasokan udara dirinya walau pada kenyataan dia tetap saja merasa sangat sesak. Dia memperhatikan dirinya sendiri yang begitu terlihat kacau dengan tubuh kotor penuh dengan cairan putih yang mengering di atas kasur yang berantakan tanpa pikir panjang lagi nichkhun segera bangun memunguti pakaiannya dan mengenakan pakaian itu asal . dia hanya ingin segera keluar dari ruangan terkutuk baginya ini dan menenangkan diri dari segala keterkejutan yang dia alami pagi ini
“apa ini ?!” nichkhun menemukan sebuah keeping cd di antara baju-najunya yang berserakan cd yang di tempeli label di atasnya dalam tulisan hanggul yang kira-kira berbunyi “kau hebat … bagaimana jika orang-orang tahu pewaris perusahaan farmasi terbesar di asia berkelakuan seperti ini “ nichkhun membolak balikan wajahnya ke kanan dan ke kiri mencoba mencari benda apa saja yang bisa dia gunakan untuk memutar cd tersebut dan ahirnya pandangan nichkhun tertuju pada sebuah laptop yang tergeletak di meja . dengan segera dia menghampiri meja itu menyalakan laptopnya dan memutar cd itu dengan perasaan yang carut marut
Nichkhun mennutup mulutnya yang ternganga dengan telapak tangan kanannya saat menyaksikan adegan yang tersuguh dalam cd yang dia temukan tadi , bagaimana mungkin dirinya bersikap seliar itu dalam rekaman cd tadi . dia yang dengan begitu agresif menerjang namja lain yang ada di hadapannya yang sama sekali tidak dia kenal lalu berganti dengan namja yang dia kenali siwon … rekaman itu terlihat seolah nichkhun yang begitu ingin melakukan hal-hal yang tidak senonoh yang ada dalam cd tersebut seolah dia yang begitu haus akan seks. Melakukannya dengan beberapa namja lain setelah dengan siwon pada round pertama. Nichkhun jatuh terduduk di depan laptop itu masih melihat dirinya dalam layar lapto yang terlihat sangat menjijikan lebih menjijikan dari seorang pelacur sekalipun. Nichkhun memutar otaknya mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi semalam yang hanya membuat otaknya semakin sakit membuat dia menjambak rambutnya dengan keras menahan rasa sakit itu
“AAAARRRRGGGGTTT … “ nichkhun terdiam dengan tubuh yang terduduk di lantai kedua tangannya masih menjambak rambutnya sendiri matanya perlahan memanas dan perih memaksa dirinya untuk meneteskan air mata dengan kaki yang di tekuk hingga dadanya
“minum ini !” suara siwon terdengar di telinganya , dia mengingat saat malam tadi dia meminum minuman yang di berikan siwon , beberapa gelas hingga dia merasa kepalanya berat dan terasa gerah , dia merasa panas menjalar di seluruh tubuhnya yang seolah memerintah dirinya untuk melepaskan kain yang melekat pada dirinya … dan setelah itu dia tidak mengingat lagi apa yang terjadi
Flashback and

Nichkun mengepalkan kedua telapa tangannya yang bergetar dengan hebat , dadanya naik turun dengan tidak beraturan nafasnya terengah-engah dengan mulut yang terbuka ,setetes air mata lolos menerobos pertahan nichkhun membuat dia masuk kedalam kategori menangis saat ini .
“hiks …hiks …” nichkhun tidak mengerti kenapa hal itu harus terjadi padanya , dia begitu takut dengan ancaman siwon saat itu yang mengatakan akan menyebarkan rekamannya dengan tanpa menampakan dirinya sebagai salah satu pemeran demi nama baiknya sendiri. Nichkhun tahu jika keluarganya adalah keluarga yang terpandang sebuah keluarga yang bisa di katakan kaya dan berkuasa tapi sayang kekuasaan dan kekayaan keluarga nichkhun tidak sebesar keluarga siwon . nichkhun yakin dia hanya akan menyeret keluarganya dalam kebangkrutan jika dia melawan siwon saat itu hingga dia memutuskan untuk meninggalkan amerika dan kembali ke korea … setelah bertahun-tahun dia merasa tenang dengan tidak pernah mengetahui keberadaan siwon dan demikian siwon seolah tidak pernah mengganggunya selama ini tiba-tiba berbeda sejak dia mengenal junho dan pertunangan mereka membuat siwon kembali muncul dengan lukisan dirinya yang dia kirim pada junho menandai jika sejak awal siwon memang sudah memperhatikan dirinya


In chansung apartment
Wooyoung memutuskan tautan bibirnya dengan chansung dalam cara menolehkan wajahnya ke samping kiri memuat bibir mereka terlepas “aku harus pulang …” ujarnya menjelaskan alasan mengapa dirinya memutuskan tautan itu secara sepihak
“menginaplah disini …” pinta chansung lembut sama sekali tidak ada rona memaksa dalam kata maupun wajahnya . dia membelai poni pirang wooyoung yang ada di depannya wajahnya . saat ini wooyoung tengah berbaring dengan sedikit terduduk (?) (maksudnya berbaring tapi punggungnya di ganjal bantal yang tinggi membuat dia seolah lagi baringan di kursi berjemur hanya saja ini di atas kasur chansung sementara chansung berbaring menyamping di pinggir wooyoung dengan menggunakan tanganya sebagai penopang agar bsia sejajar dengan wooyoung)
“kau tahukan aku sangat sibuk … aku tidak akan punya waktu lagi mulai besok … hari ini saja aku sengaja meminta waktu untuk istirahat …”
Chansung membelai pipi wooyoung dengan sayang “wajahmu terlihat tirus … kau pasti sangat lelah … “
“tentu saja tapi aku harus tetap melakukannya demi fans yang juga setia mendukungku … tanpa lelah … mereka mengantri berjam-jam … meluangkan waktu hanya untuk melihat penampilanku di atas panggung … aku sangat menghargainya …”
“kalau begitu … “ chansung berbalik mengambil sesuatu dari dalam laci meja nakas di samping ranjang dan kembali berbalik menghadap wooyoung “ini kunci apartment ku … kunjungi aku … saat kau punya waktu … “
Wooyoung tertawa ringan dan mengambil kunci itu dari tangan chansung “chansung-ah … kenapa tidak mengatakan saja berapa kode pintu nya ?! kenapa kau malah memberikan aku kunci nya ?!” Tanya wooyoung penasaran dan malah meledek chansung
“karena … jika aku mengatakan padamu kode kuncinya … mungkin saja kau lupa untuk mengunjungiku … tapi jika kau memegang kunci itu maka kau akan ingat jika ada seseorang yang menunggumu di sini … “ chansung bicara dengan nada yang begitu serius membuat wooyoung tertegun memperhatikan wajah chansung dalam diam
“setidaknya aku akan merasa ada seseorang yang akan datang melihat keadaan ku … setidaknya saat aku tertidur di malam hari hingga aku tidak mengetahuinya “ wooyoung hanya menggenggam erat kunci itu di tangan kanannya dengan mata yang masih memandang chansung dia mengerti jika chansung hanya ingin membohongi dirinya sendiri sekalipun wooyoung tidak datang dia akan menganggap wooyoung datang karena ingat padanya degan memandang kunci itu
“a…aku …. Aku akan datang …” ujar wooyoung menajawab pernyataan chansung


In junsu studio

“melodi itu terdengar aneh ….” Junsu mencoba menakan tuts piano yang ada di hadapannya sekali lagi . sedangkan taec yang duduk di sampingnya hanya memandnag jari jemari lentik junsu dengan kagum “jika ingin berduet dengan ku … kita harus berlatih harmoni lagi … “
“junsu bagaimana jika kita membuat lagu duet bersama … “ tawar taec dengan tangan yang menekan tuts piano dengan asal merusak meodi yang junsu sudah buat dengan susah susah
“baiklah … bagaimana melodinya ?!” Tanya junsu menarik jemarinya dari piano dan beralih memperhatikan jari-jari taecyeon
Taec meregangkan jari-jari tangannya hingga mengeluarkan bunyi derikan seolah tanganya itu patah membuat junsu malah ngilu melihatnya “dengarkan ini …” taec mulai memainkan piano dengan melodi yang ceria
“tunggu … bagaimana jika seperti ini …” sekarang giliran junsu yang memainkan piano dan taec yang memperhatikannya dengan seksama. Junsu memainkan piaono dengan melodi yang bagitu indah hingga di yakini dapat menyentuh hati siapapun yang mendengarnya ekspresi junsu juga sangat menghayati alunan music itu seolah dia terbawa kedalam perasaan iramanya
“heeyy … itu lagu yang sedih … “ protes taecyeon pada junsu dan kembali mengambil alih piano itu memaiankan sebuah melodi yang dia angggap sangat bagus
“heyy itu malah terdengar seperti lagu yang tanggung … tidak bisa di kategorikan balad ataupun beat …”
“seharusnya ekspresi jatuh cinta itu di wakili dengan nada yang ceria seperti ini …” junsu menggelengkan kepalanya kekeh
“anii … jatuh cinta ???! melodinya harus yang terasa sangat manis seperti ini …” dia kembali memainkan piano itu
“junsu-ahh !!!!!” teriak taec mengagetkan junsu
“wae ?!!” Tanya junsu heran sekaligus bingung dan kaget saat taec berteriak padanya
Taec merunduk menempatkan dagunya di bagian atas piano “junsu-ah … “ucapnya begitu lembut membuat junsu berhenti bermain piano dan memandang wajah taec yang ada di samping depannya “aku jatuh cinta … padamu …” ujarnya lagi meletakan kepalanya di atas piano dengan wajah yang menghadap junsu
“kau bisa merasakan bukan ?! saat jatuh cinta suasana di sini terasa manis …jadi melodinya juga harus manis … ” kekeh junsu dengan pendiriannya membuat taec segara duduk menegakan tulang belakangnya menatap junsu geram
“manis …manis …manis … aku akan belikan permen yang banyak untuk mu jika kau suka yang manis “ gerutu taec dengan wajah kesalnya dan memandang lurus kearah piano
Junsu tersenyum kecil dan mendekatkan dirinya pada taec
Chu~ sebuah kecupan manis mendarat dengan manis di pipi kanan taec membuatnya terdiam seribu bahasa “apa terasa manis ?!” Tanya junsu menggoda walau pada kenyataannya wajah junsu sendiri sudah merona hebat akibat ulahnya sendiri
“tidak …” jawab taec dengan polos . junsu menarik dirinya menjauh dari taec dengan wajah bingungnya “akan terasa manis jika …” tanpa di duga sebelumnya oleh junsu jika taec akan menarik tengkuk lehernya mendekatkan bibir junsu kearahnya membuat bibir mereka menempel dengan sempurna . junsu yang membulatkan mata hanya terdiam saat taec mulai melumat dan mengulum bibir bawahnya
“begitu baru manis …” goda taec menyenggol lengan junsu dengan lenganya sendiri .
Junsu yang masih shock langsung memegang bibirnya dengan jari telunjuk dan jari tangah tangan kanannya “yach !!! dasar mesum !!!” umpat junsu kesal dengan wajah yang sudah semerah kepiting rebus  siap saji itu. Junsu memajukan bibirnya dengan tangan yang dia kibas kibaskan di depan wajahnya mencoba untuk mengurangi rasa panas di wajahnya yang membuat efek merah itu terlihat jelas di kulit wajah junsu
“yach jangan memajukan bibirmu seperti itu … atau jangan jangan kau mau aku mencium mu lagi ya ?!” goda taec semakin menjadi yang tak pelak membuat junsu terdiam membatu dengan wajah yang semakin panas saja




in chansung apartement

"haus sekali ?!" chansung yang tengah mendengarkan musik melalui ear phone miliknya dalam posisi berbaring itu segera beranjak memaksakan tubuh malasnya untuk menuju dapur mengambil suatu minuman
chansung membuka lemari pendingin yang ada di dalam satu sudut dapur kemudian mengambil satu kotak jus merek tertentu lantas dia berbalik untuk mengambil gelas di bagian atas lemari. walau tubuhnya itu sudah terlanpau tinggi tapi masih saja dia menyimpan gelas di tempat yang lebih tinggi dari tubuhnya membuat dia harus menjinjitkan kakinya. tangan chansung meraba-raba bagian atas lemari dengan santai mencoba untuk mancari gelas yang bersih namun tanpa di duga pergelangan kaki chansung yang berjinjit itu bergetar dan oleng seolah begitu lentur membuat dia segera kembali memijakan kakinya ke lantai tak mau memaksakan lagi untuk untuk berjinjit
"ahhh ... sakit sekali ..." chansung meringis sekaligus berjongkok untuk melihat pergelangan kakinya sendiri yang terasa begitu sakit . chansung menghela nafas berat saat mengingat jika dirinya pernah cedera dan seharusnya dia masih menjalani perawatan hingga saat ini.


beberapa hari kemudian
the day


"hyung kau sudah siap ?!" sebuah suara ceria menyeruak dari arah pintu dan masuklah sosok namja imut ke dalam salah satu ruangan yang ada di salah satu hotel ternama di seol itu . namja imut bernama wooyoung itu berjalan menghampiri namja lainnya yang berdiri di depan cermin sejak beberapa jam yang lalu
"ne ... apa sudah akan di mulai ?!" tanya nichkhun berbalik menghadap wooyoung membelakangi cermin yang sejak tadi menjadi temannya menunggu waktu
"ne ... kajja ?!!" wooyoung menggandeng tangan nichkhun menariknya keluar dri ruangan itu sementara nichkhun hanya berjalan mengikutinya

acara pernikahan itu berjalan dengan khidmat hingga saat acara resepsi yang juga di langsungkan di hotel itu . pada upacara pernikahan hanya di hadiri kelurga dan orang terdekat keluarga mereka saja namun dalam acara resepsi ini seperti tamu yang datang juga sangat banyak tapi tak lantas membuat senyum di bibir nichkhun maupun junho sirna karena kata lelah.

seseorang menepuk pundak nichkhun dari belakang membuat dia segera berbalik untuk melihat orang itu . senyum nichkhun seolah hilang begitu saja dari bibirnya bahkan nafasnya sempat terhenti beberapa saat ketika melihat orang yang ada di hadapannya
"selamat atas pernikahan mu !" namja itu mengulurkan tangannya kepada nichkhun mengajak untuk selaing berjabat tangan sedangkan nichkhun masih memandang namja itu dalam diam
"kau tidak mau berjabat tangan dengan ku ?!" tanya namja itu lagi . nichkhun perlahan bangun dari alam tidak sadarnya dan membalas jabatan tangan namja tadi . hanya sekilas yah itulah yang nichkhun pikirkan karena begitu tangan mereka saling menyentuh nichkhun segera kembali menarik tanganya namun namja itu malah memegang tangan nichkhun dengan erat . raut wajah nichkhun mengeras memandang tajam namja di depannya itu yang malah tersenyum seolah ramah , dia mencondongkan tubuhnya ke depan mengarahkan wajahnya ke telinga nichkhun
"bukankah kau itu menyukai yeoja ?! atau karena kenangan masa lalu kita sekarang kau sudah berubah ?!" bisik namja itu di telinga nichkhun
nichkhun menarik paksa lengannya dan memandang namja itu semakin sengit setelah mendorongnya menjauh dari tubuh nichkhun "dulu aku menyukai yeoja ... tapi ... ternyata ada namja yang bisa membuatku jatuh cinta padanya tidak seperti orang lain yang malah melakukan hal yang membuat ku semakin membencinya ..."
namja itu tersenyum kecut "semoga pernikahan mu ini berjalan dengan baik ... aku harap setelah dia mengetahui semua masa lalu mu ... dia akan tetap berdiri di samping mu ..." lagi-lagi namja itu tersenyum seolah ramah dan menganggukan kepalanya tiada arti hanya untuk meledek nichkhun . setelah itu dia berjalan meninggalkan nichkhun menuju kerumunan orang lain di pesta itu
"hyung ... kenalkan dia chansung ... aku mengundangnya ..." tanpa nichkhun sadari karena sibuk dengan hatinya yang terbakar emosi dia sampai tidak menyadari jika wooyoung sudah berdiri di dekatnya bersama seorang namja tinggi yang tampak gagah di depannya
"ne ... nichkhun imnida ..." nichkhun mengulurkan tangannya berjabatan tangan ramah dengan chansung
"hwang chansung imnida ..." balas chansung juga sama ramahnya dengan nichkhun
"kalian .... ?!!" nichkhun menunjuk chansung dan wooyoung bergantian menuntut sebuah penjelasan tentang apa hubungan mereka mungkin ?! wooyoung yang mengerti akan tatapan nichkhun langsung menanggapinya
"dia ... koreograferku ..." kedua alis nichkhun bertaut saat mendengar jawaban wooyoung setahu dirinya wooyoung tidak akan pernah membawa orang asing bersama dengannya lagi pula mengenalkan koreografernya pada nichkhun ?! itu sama sekali tidak penting bagi wooyoung "dia ... juga pacarku ..." tambah wooyoung dengan sangat pelan . nichkhun terkekeh karena sikap wooyoung yang seolah begitu berat mengakui chansung sebagai ke kasihnya lain halnya dengan chansung yang membulatkan mata shock dengan pangkuan wooyoung . tapi sama sekali tidak di pungkiri olehnya dia begitu senang dengan pengakuan wooyoung tadi


di salah satu sudut tempat pesta

"huwaaa !!!" junsu terkaget saat satu tangan manarik pergalangan tangan kanannya bersembunyi di tikungan tembok .
"ssshhhhttt" taec menaruh jari telunjuknya di bibir sendiri mengisyaratkan junsu untuk tidak bersuara dan yang di perintan langsung mengerti
"junsu... aku harus berangkat malam ini juga ke jepang ... mungkin bulan depan aku baru bisa pulang ...." keluh taec dengan wajah yang begitu lesu membuat junsu juga ikut-ikutan melemas
"kapan kau akan berangkat ?!"
"setelah pesta ini selasai ..."
"MWO ???!!!" junsu meninggikan nada bicaranya membuat taac terpaksa membekap mulut junsu dengan telapak tangannya
"junsu...chagya ... di sini banyak sekali orang dan wartawan ... bukankah kau tidak ingin mengakuiku sebagai kekasih mu ... jadi jangan berteriak ,arra ?!" junsu mengangguk dengan cepat masih dalam bekapan taec . dan perlahan taec melepaskan bekapan tangannya pada junsu
"kenapa sangat menadadak sekali ?!" protes junsu tidak terima dengan wajah yang di tekuk dan bibir yang di majukan persekian senti begitu menggemaskan di mata taecyeon
"yach ... jangan bersikap seperti itu !! kau membuat aku tidak mau pergi ..."
"kalau begitu jangan pergi " junsu masih saja menampakan wajah cutenya dengan bibir yang cemberut imut mencoba menahan kepergian taec
"jangan cemberut seperti itu ,ne ??!!! kau membuat aku ingin mencium mu !!!" ancam taec dengan mengacung-ngacungkan jarinya di depan wajah junsu mengancam namun itu sama sekali tidak membuat junsu takut padanya
"lakukan saja jika kau berani ... di sini banyak sekali orang taecyeon-shi " tantang junsu begitu percaya diri
"jinjjayo ?!!!" taec meragangkan seluruh sendi jari jemarinya menakannya hingga menimbulkan bunyi krek krek yang menakutkan layaknya penjahat di dalam drama-drama. junsu malah mengangguk dengan wajah polos yang malah di anggap begitu menggoda iman taec dan pada ahirnya mata junsu membulat saat tanpa aba-aba taec memeluknya dan menempelkan bibir mereka dalam gerakan yang cepat


beberapa hari kamudian

in hospital


"jadi aku tidak bisa menari lagi ?!" chansung bertanya dengan nada datar sedangkan matanya memandang meja sama sekali tidak mau beradu pandangan dengan sang dokter yang duduk di depannya
"terahir kau menjalani pemeriksaan di amerika ... bukankah dokter sudah mengatakan padamu agar tidak melakukan kegiatan yang berat ?! olah raga berat seperti bela diri dan juga menari ..." tanya dokter itu memukul telak hati chansung
"ne .... tapi mana mungkin aku berhenti melakukan keduanya ... kedua hal itu adalah hidupku ..."
"jika kau masih saja memaksakan dirimu ... kau bisa kehilangan kaki kanan mu kau tahu !?"
chansung mendengus pasrah seraya mengangguk menjawab pertanyaan dokter itu padanya

in chansung apartment

chansung menekan beberapa angka sebagai kode pintu lalu dengan lunglai memasuki apartmentnya. chansung membuka sepatu yang dia gunakan dan menggantinya dengan sandal rumah . satu langkah kaki kanannya saat menapak di lantai membawa chansung untuk memandang pergelangan kakinya dengan intens membuatnya teringat perkataan dokter tadi untuk menyuruhnya berhenti melakukan kegiatan berat jika dia tidak mau kehiangan kaki kanannya ini
"kau sudah pulang ?!!! aku pikir tidak akan bisa bertemu dengan mu dulu ...aku sudah mau pergi .... padahal aku menunggumu cukup lama di sini ..." chansung tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya saat dia melihat wooyoung ada di dalam rumahnya itu . menunggunya untuk bertemu sungguh hal yang begitu jarang dia dapatkan dari seorang jang wooyoung
"sejak kapan kau menungguku ?! kenapa tidak menelpon ku dulu saat datang ?!" chansung segera berjalan mendekati wooyoung yang tau-tau berdiri di ruang tamu memandangnya yang masih berdiri di depan pintu masuk tadi
"cukup lama ... aku membawakan makanan untuk mu ... " wooyoung menujuk arah meja yang ada di pentri lalu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya "tapi sayang sekali aku sudah harus pergi ...waktu makan siangku sudah habis ... " sesal wooyoung dengan wajah kecewa
chansung mendekati wooyoung dan memeluknya dengan lembut " hanya tahu kau datang ... aku sangat senang ... mungkin aku tidak akan pernah keluar rumah lagi jika tidak bersama dengan mu karena aku takut saat kau datang aku malah tidak ada ..."
"yach ... tidak mungkin kau akan terus saja diam di rumah ... kali ini aku ingin memberimu kejutan makanya aku tidak menelpon ... tapi lain kali aku akan menelpon mu dulu ..."
"aniya .... terus saja berikan kejutan untuk ku ... aku ingin kau selalu memberikan kejutan seperti ini ... aku sangat berharap saat aku tidur sendirian di malam hari tapi ... keesokan harinya aku terbangun dengan kau yang ada di sampingku ..." ketus wooyoung walau tangannya membalas pelukan chansung
"terlalu banyak berharap !!!" ketus wooyoung walau tangannya membalas pelukan chansung. chansung melepaskan pelukannya dan tersenyum
"bukan kah kau harus segera pergi?!"
"mmm .... " wooyoung mengangguk "oh iya ... aku akan menghadiri acara penghargaan besar di jepang ... kau akan menyiapkan penampilan yang terbaik untuk ku kan ?!"
"ne ?!" chansung terdiam memandang wajah wooyoung yang penuh harap padanya seolah mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia tidak mungkin menolak apa yang wooyoung minta sementara dirinya sendiri tidak dapat melakukan hal yang itu saat ini
"waegeure ?!" wooyoung terlihat khawatir melihat perubahan ekspresi chansung yang menjadi murung saat dia membicarakan hal itu "aku benar2 ingin menemui mu ... bukan untuk masalah pekerjaan ini ... aku benar2 ingin bertemu dengan mu dan memberikan kejutan ... jangan salah paham ..." wooyoung langsung menggelengkan kepalanya dengan panik mencoba untuk menjelaskan semuanya pada chansung . yang dia pikir salah paham dengan dirinya
"aniya ... aku tidak salah paham ... tenang saja ..." chansung membelai rambut wooyoung dengan lembut seraya tersenyum seperti biasanya
"tapi ... benarkah ?! kau tidak salah paham ?!" tanya wooyoung masih menyangsikan jawaban chansung
"tentu saja ... aku tidak akan salah paham padamu ... " chansung meletakan kedua tangannya di bahu wooyoung satu persatu "aku pasti akan membantumu untuk menampilkan penampilan yang tidak akan pernah terlupakan ... semua orang akan begitu terkagum padamu ..." lanjut chansung menyakinkan . wooyoung langsung mengangguk semangat dan memeluk chansung dengan erat
"gomawo " ujarnya masih dengan memeluk chansung
'hanya kali ini ... lakukan hanya satu kali ... kau tidak mungkin meninggalkannya tanpa kenangan terahir chansung-ah ... hanya satu kali saja dan semuanya akan baik-baik saja ' chansung mengangguk mantap dan memebals pelukan wooyoung padanya setelah dia bergumam dalam hati kecilnya itu menyakinkan dirinya sendiri



Next day

“selamat pagi … “ junsu menyapa ayah dan ibu junho dengan ceria di pagi hari itu. Yah tidak ada yang melupakan jika junsu tinggal bersama dengan orang tua junho bukan ?! . junsu mengambil tempat duduk di depan ibu junho sedangkan ayah junho duduk di kursi utama
“belakangan ini kau sangat ceria … ada apa ? kau jatuh cinta ?!” goda nyonya lee pada junsu yang tengah menyeruput tehnya
“uhukk …. Aniya … jangan menggodaku begitu …” protes junsu pada nyonya lee yang adalah adik dari ibunya
“bagaimana perkejaan mu ?! apa semuanya lancar ?!” junsu mengangguk saat tuan lee ikut-ikutan berbicara dengannya
“semuanya lancar … aku merasa sangat senang karena semakin hari semakin banya orang yang bisa aku hibur dengan suaraku … banyak orang yang menyukai suara ku … “ tuan lee hanya terkekeh meihat eksprei junsu yang begitu bersemangat pagi ini terlebih karena semalaman junsu pulang pada jam 4 pagi karena seusai pesta pernikahan junho dan nichkhun dia menghabiskan waktu bersama dengan taecyeon hingga pagi setelah itu taec berangkat dengan menggunakan penerbangan pertama di pagi ini menuju ke japang
Tuan lee memandang dengan tajam koran yang ada di tangannya terlebih melihat foto yang terpampang di bagian halaman depan koran tersebut apa lagi saat dia membaca tulisan yang mengiringi foto tadi “kencan rahasia anatara penyanyi pendatang baru dan model ternama ?!” tuan lee membaca tulisan yang ada di koran itu lalu memandnag junsu dengan tatapan tanda tanya
“wae ?!” junsu menggantungkan sendok sup yang hampir saja dia masukan ke dalam mulutnya saat ini begitu merasakan dirinya mendapat tatapan tidak mengenakan dari tuan lee
“lihat ini …” tuan lee memberikan koran yang tengah dia baca pada junsu sementara nyonya lee juga ikut menghentikan aktifitas makan nya dan ikut memperhatikan junsu dengan penasaran
Junsu memandang foto yang terpampang di bagian depan koran itu dengan mata yang membulat hampir saja keluar dari tempatnya begitu melihat foto dirinya yang berciuman dengan tak di cetak dalam skala besar walau memang di buramkan tapi dia sangat yakin orang-orang akan tahu jika itu adalah dirinya dan taec


Di suatu tempat

“ini minumlah …” nichkhun menyuguhkan minuman dalam gelas transparan pada junho yang tengah duduk di kursi santai yang ada di balkon kemar mereka. Saat ini junho dan nichkhun tengah menghabiskan waktu berbulan madu berdua di dalam sebuah kapal pesiar mewah dengan rute keliling eropa selama dua pekan. Kamar yang mereka tempati begitu luas dengan berbagai fasilitas yang sama mewahnya dengan loby resto dan beberapa pasilitas lainnya. Kamar yang mereka tempati memiliki tempat layaknya balkon kamar biasa dimana terdapat kursi berjemur yang mengarah ke arah laut hingga setiap mereka duduk di sana mereka bisa melihat pemandangan laut dalam kapal yang berjalan (kaya yang waktu itu ada di acara apa gitu yang liburan pevita piers sama marcel
“meninggalkan pekerjaan mu untuk melakukan perjalan yang cukup lama.. apa tidak akan menimbulkan hal hal yang tidak di inginkan ?!” tanya junho menerima minuman dari tangan nichkhun .
Nichkhun mengambil posisi untuk duduk di samping junho “apa maksud mu dengan mengatakan hal itu ?!”
“aniya ….aku hanya bercanda saja … ”
“bagaimana jika kita jalan-jalan ?!” tawar nichkhun dengan semangat sepanjang melam kemartin mereka menghabiskan waktu berdua di dalam kamar belum sempat berjalan-jalan di atas kapal itu membuat nichkhun juga penasaran
“baiklah kajja …”

Dan disinilah mereka sekarang di atas kabin paling atas kapal dimana terdapat kolam renang dan berbagai pasilitas lainnya
Nichkhun berdiri di pinggir pagar pembatas menempatkan kedua tangannya di sana emandnag pemandangan laut yang seolah terbelah di depannnya karena kapal tengah melaju “saat sampai di eropa .. negara mana yang ingin kau datangi pertama kali ?!” nichkhun menolehkan kepalanya ke samping kiri dimana junho berdiri di sana
Bukannya menjawab junho malah tersenyum dan memperhatikan wajah nichkhun , angin yang begitu kencang menerpa wajahnya membuat rambut nichkhun yang sedikit panjang itu terus saja terhempas ke sana kemari walau sesekali sang pemilik rambut membenarkannya
“kenapa kau melihatku seperti itu ?!”
Junho berbalik memandang arah depan sama seperti apa yang nichkhun lakukan sebelumnya “hanya merasa sangat bersyukur karena bisa memiliki mu …”
walau dengan rona bahagia yang terlihat jelas di wajahnya nichkhun tetap saja berdecih mengingkari jika dirinya suka junho berkata seperti itu padanya
“udaranya mulai dingin … lebih baik kita masuk saja kembali ke kamar … “
“akan ada pesta jamuan nanati malam …. Aku akan menyusul mu ke kamar tapi aku harus menemui seseorang terlebih dahulu “
“kau menyiapkan kejutan untuk ku ?!” terka junho dengan sangat tepat walau memang dia terkesan sangat percaya diri tapi memang itu yang akan nichkhun lakukan
“sudah sana pergi saja !” nichkhun membalikan tubuh junho membelakanginya lalu mendorong junho menajuh darinya

In khunho room

Tok tokk tokk

Junho yang sudah berada di dalam kamar segera menghampiri pintu masuk dan membuka pintu itu karena dia mendengar suara pintu yang di ketuk
“selamat malam tuan … ada kiriman untuk anda …” seorang pelayan memberikan satu bungkusan pada junho . junho tersenyum dan segera mengambil bungkusna tersebut , dalam hati junho yakin jika nichkhun yang mengirim bungkusan ini untuknya mengingat percakapan mereka di kabin atas tadi sore
“terimakasih “ pelayan itu segera membungkuk dan berlalu meninggalkan junho yang kembali masuk ke dalam kamarnya dengan bungkusan yang ada di tangannya

dI luar ruangan

“kau sudah meberikannya pada orang itu ?!” tanya seorang namja dengan topi hitam yang dia pakai pada pelayan yang baru saja mengantar bungkusan itu pada junho
“iya saya sudah mengantarkannya …” jawab pelayan itu singkat
“baguslah … ini untuk mu “ namja tadi segera memberikan setumpuk uang pada pelayan tadi . pelayan itu langsung membungkuk hormat dan setelah dia berterimakasih pelayan itu segera pergi meninggalkan namja tadi yang tersenyum misterius di balik topinya yang menutupi sebagian wajah namja tadi
Beberapa saat kemudian namja itu tersenyum begitu bahagia saat melihat nichkhun berjalan kearah kamarnya dengan senyum yang terukir jelas di bibirnya “kita lihat apa kau akan bisa tersenyum seperti itu setelah ini ?!” ujar namja itu dengan santai masih memperhatikan nichkhun yang sekarang sudah masuk ke dalam kamarnya


In korea
“jadi gosip itu benar dasar tidak tahu diri kau pikir kau itu siapa ? beraninya kau memanfaat kan taecyeon oppa !!!”
“dasar tidak tahu diri … aku ingin oppa berpacaran dengan yeoja bukan dengan namja seperti mu !!!”
“berengsek jangan mendekati ok taecyeon lagi atau kau akan aku bunuh !!”
“namja murahan yang menggoda orang lain agar bisa terkenal !!!”

Seseorang segera menutup laptop yang tengah junsu pandangi dengan lekat-lekat selama berjam-jam sejak pagi yang lalu membuat junsu segera mendongak dengan wajah yang menyiratkan raut protes darinya
“jangan membaca atau melihatnya apa lagi menanggapi hal semacam itu … “ ujar seorang namja yang lebih tua dari junsu padanya
Junsu kembali menuduk dia bahkan tidak bisa keluar dari gedung kantor managementnya sejak pagi tadi karena banyaknya fans taecyeon yang berdemo di depan kantor itu untuk menuntut junsu menjahui taecyeon atau juga untuk sekedar memaki dan mencaci junsu dengan berbagai perkataan yang begitu menyakitkan beberapa dari mereka bahkan melempari mobil vent junsu dengan telur busuk . kali ini junsu benar-benar tidak bisa keluar dari sana jika dia tidak ingin berahir di tangan para fans yang tengah mengamuk itu
“lalu aku harus bagaimana ?!” tanya junsu bingung
“aku akan mencoba untuk membicarakan ini dengan manager taecyeon …. Tapi junsu … apa benar berita itu ?! kau berkencan dengan ok taecyeon ?!” manager junsu duduk di meja yang ada di depan junsu bertanya dengan lembut padanya tanpa meninggalkan kesan tegas
“hyung-ah …”
“jawab saja … jangan khawatir terhadapku … jika aku tidak tahu apa-apa bagaimana bisa aku membantumu …” junsu perlahan menundukan kepalanya dan mengangguk beberapa kali dengan lemah menjawab apa yang di tanyakan oleh managernya



dan jika tidak aral melintang satu chap lagi tamat ... tapi apa satu chap gak ke pendekan ?! aku hanya berharap satu chap lagi tamat walau feeling mengatakan dua chap lagi ... silahkan di komentar aja deh fic abal dan gaje serta tak berbobot dan sama sekali tidak bermutu ini ...

12 comments:

  1. eon aku gak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada khunho.. aku pengen nangis rasanya,siwon kurang ajar!!!!!!!!! walau cuma dugaan tapi aku mendapat feeling buruk,hoppa jangan tinggalin khunnie ya! bunuh aja siwon,lempar ke laut supaya dimakan hiu...
    hahahaahha

    eon cepat update ya,dan gomawo dah memberikan aku makanan,
    agak pendek dari biasanya pi aku menikmati,fighting eon!!! hidup KHUNHO !!!!

    ReplyDelete
  2. Hikz. . .hikz. . .hikz. . . khunnie kasian bangeeeeet v_v

    jujur dari dulu aku dah gak suka ma tu orang satuuuu ktambhan baca nie walaupun cuma ff tapi gak tau knpa q kaya ngrasain sakit yg khun rasain.

    Tapi khun tnang aj nuneo pasti bisa ngertiin kamu og oppa. . .nuneo kan cinta mentok. .. tok. . .tok.. .ChanWoo am OkKay so sweet bangeeeet #aku ngiri

    KhunHo momentnya kurang eon. . .

    kayanya titpan yg di kasih ke nuneo tu video nya khun ea huweeeeeee jahaaaaat!!!
    jahaaaaaat!!!
    #Asah pedang bareng chan

    ReplyDelete
  3. waduh...tanda2 waspada nih..omo :o orng itu benar2 membuatku naik darah ..haizzzttt..q lempar pengen lempar granat ke orng itu..haizzzttt..gimana nanti nasib khunho..hikz ...haizzzttt aku pengen lempar tuh orng pake bom...eon lanjutin deh...biar q gak penasaran ma kelanjutanya...aissstttt orng itu benar2 bikin q naik pitam.. >,< *keluarin jurus karate* ..for eonnie keep figthing eonnie :)

    ReplyDelete
  4. SIWWOOONNN aduh gereget iiihh.. jaha bgt.. udah ngerusak hidup khun.. skarang mau ngerusak lagi TT TT itu bungkusan pasti isinya DVD itu ya thor TT TT Junhoooooooooo

    dua chap lagi dong unn... pleaseee =]

    ReplyDelete
  5. Gemes bacanya thor,tp knp hr di cut di saat2 yg menegangkan sih,update ya thor....

    ReplyDelete
  6. yakk...Siwon ssi..bener2 ga nyangka perbuatannya licik kyk gitu..tp okay lah..krn ini yg akan buat eon ga sabar nunggu kelanjutannya..gimana Junho menerima Khun dgn masa lalunya yg kelam..
    Ihhh..ihhh..bener2 ga sabar gmn intrik ini diselesaikan.. hehehe..

    TaecSu..kyknya akan ngalamin konflik yg sering terjadi pada seleb korea..mendapat bashing dari fans pasangannya..'DILEMA' banget pastinya..milih karir atau cinta..

    ChanWoo..jujur awalnya rada ga tertarik dgn kisah keduanya di cerita ini..tp sekarang kisah dua orang ini yg paling eon tunggu..
    Kalo readers laen pasti menanti Khunho, entah aku malah pengen tau lanjutan ChanWoo..
    Sepertinya sangat menyakitkan ngebayangin Woo yg akan dance dgn koreo yg diciptain Chan dgn mengorbankan kakinya..
    Aku ngebayangin woo nangis sambil dance dgn segenap perasaannya untuk menampilkan koreo ciptaan Chan..
    Koreo luar biasa yg akan dikenang para fans tp tersimpan cerita sedih..ahhh..tp itu cuma bayangan aku..aku tau authornya pasti punya ide luar biasa dari bayanganku barusan..

    Just note : lbh baik trusin aja ide author tanpa mikirin protes org yg tdk penting..

    ReplyDelete
  7. Wah dah update! Aku suka ffnya makin seru. Siwon ternyata nekat banget. Lanjut!

    ReplyDelete
  8. Chingu lanjut dong ini rame banget ffnya. Aku minta fb chingu dong.

    ReplyDelete
  9. siwon..aishh...jinja..pngn bgt q lempar tu org klaut..aaarghh...
    ga kbayang gmana nasib khunie stlah ini..tp aq yakin author ga akan tega misahin mreka..hehee

    babywoo kok tiba2 nempel gt ma chan.!baguslah km udah mnyadari prasaanmu..
    ga kbayang jg gmna jadinya ntar dia nerima pngorbanan chan..pasti nyesek~_~

    taecsu nya so sweet..smoga taec cpt pulang n nyelsakan mslh junie..^^
    keren bgt thor..trus kmbangkan imajinasimu..
    protes dstiap tindakan itu wajar..jd jgn trlalu dpkirin..fighting\^0^/

    ^weny^

    ReplyDelete
  10. Lanjut dong.... By -dee- new reader mu nih....

    Lanjut yaaa, yg protes mah biasaaa, namanya idup ada pro dan kontra... Huhuhu

    Lanjut lanjut

    ReplyDelete
  11. omo.....junho-ah kumohon bingkisan itu jangan dibuka pleaaaaaaaaaassssss....percayalah pada khunie hyung..T_T, junsu hyung kumohon kuatkan dirimu..taechyung pasti akan melindungimu.....T_T, chanhyung,,,,,,,,,,,,,bersabarlah dan jelaskan pada woohyung mengenai keadaanmu, dia pasti akan selalu menemanimu......

    ReplyDelete