Dec 18, 2012

ff 2pm love in art 5



Love In art

By : thiez

Romance,etc.
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
 Selingannya dan gak banyak alias hanya dikit :
 chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters :5






Aduh dapet feel dan ide juga ahirnya untuk fic satu ini … mudah-mudahan saya bisa update dengan 3 fic sekaligus kalo bisa mah 4 sekalian yah … 4 sama judul yang mana ?! #bingung … judul baru aja … saya ada ide sih buat bikin protect the boss new ver. Atau PTB school ver.    Yah masih sama aja cast dan pairingnya dan keadaan keluarganya cuman beda cerita lagi … walau karakternya pada sama juga … ada yang berminat ?! buat I know I want you … saya gak tahu dengan fic satu itu saya buatnya gak pake otak gak pikir panjang … jadi gitu weh mendet belum setengah jalan juga …. Otaknya udah kaya di kali yang ke pendet sampah …. Dan soal gossip yang mengatakan jika suami saya nichkhun sama tiffany jadian ?! ampun deh walau saya itu gak benci sama tiffany tapi saya gak redo khun ama tiffany ada ke yang lain … sama yoobin ke atau sama siapa gitu yang saya suka … jiyeon t-ara gitu …. Jangan sama snsd … plizz deh akh … bikin rungsing sobandi aja tuh kabar ….



The story




Wooyoung berdiri di depan sebuah pintu putih yang bertuliskan dressing room IU . dia lalu menunduk memandang ujung sepatunya terlihat ragu untuk masuk ke dalam ruangan itu perlahan wooyoung menghela nafas panjang dan membuka pintu ruangan itu

“aku tahu oppa … tapi bagaimana ?! aku tidak bisa memutuskan wooyoung oppa bagitu saja … dia sangat baik … “ wooyoung berdiri di pintu masuk yang sudah dia tutup kembali memperhatikan yaoja manis bernama asli lee jieun atau yang lebih familiar dengan nama IU itu dari belakang melihatnya tengah serius berbicara dan jika pendengarannya tidak salah namanya baru saja di bawa dalam percakapan itu.
“walau wooyoung oppa selalu sibuk … aku yakin dia bukannya tida perduli padaku …” mendengar namanya di sebutkan lagi dalam percakapan jieun dengan ponselnya itu wooyoung memilih diam memperjelas pendengarannya
“aku tahu oppa lebih sibuk darinya … dan aku juga tahu jika oppa lebih perduli padaku … eunhyuk oppa …“ yeoja manis itu berbalik dengan ogah-ogahan tapi mata beningnya itu langsung membulat saat dia melihat wooyoung sudah berdiri di depan pintu masuk
“o…op…oppa … “ sapa jieun dengan begitu terbata walau hanya mengatakan satu kata saja. Ji eun memandang ponsel yang masih bertengger di samping wajahnya lalu memutuskan untuk menyudahi percakapannya dengan seseorang di sebrang sana dengan menyentuh ikon merah di ponselnya dan berfokus pada wooyoung yang tengah menatapnya dengan santai tidak ada sorot mata marah ataupun kecewa dalam mata wooyoung tapi itu malah membuat ji eun semakin takut dengan apa yang mungkin wooyoung lakukan selanjutnya
“aku mendengar semuanya …” ujar wooyoung berjalan pelan mendekati ji eun yang entah kenapa mundur sejalan dengan langkah maju wooyoung “jangan takut padaku ?! apa aku ini orang yang jahat ?!” Tanya wooyoung mencondongkan tubuhnya mendekatkan wajahnya ke wajah yeoja itu
“oppa …” ucapnya lemah memandang wooyoung yang tersenyum di depan wajahnya
“tidak perlu takut ataupun merasa bersalah padaku … aku sudah mendengar semuanya … mianhae … aku mengikatmu dalam situasi yang tidak menyenangkan “
“oppa … aku … “
“pergilah … aku yakin ada orang yang jauh lebih baik dariku untukmu … mulai sekarang kita kembali bermain bersama … berjalan bersama…. Selayaknya kakak dan adiknya … atau kembali bermain seperti teman … seperti dulu … “ wooyoung bicara dengan nada yang lembut selayaknya seorang kakak ,membuat ji eun hanya bisa menunduk bersalah
“aku yang minta maaf oppa …” ujar ji eun tidak dapat menahan air matanya untuk terjatuh
Wooyoung membelai rambut ji eun sekilas dengan lembut “seharusnya memang aku yang minta maaf karena selalu mengabaikan mu … kita teman kan ?!” Tanya wooyoung lagi dan ji eun mengangguk dengan lemah seraya menyeka air mata yang jatuh dari pelupuk matanya




In hospital



Nichkhun membuka kelopak matanya yang terasa masih berat itu dengan pelan mencoba untuk membukanya semakin lebar . mata itu menerawang ke seluruh ruangan yang ternyata kosong dan terlebih lagi apa yang dia dapati ? nichkhun langsung berjangkat duduk di atas kasurnya memandang tajam tempat di sampingnya yang sudah kosong padahal beberapa waktu sebelum dia tidur ada seorang namja yang menemaninya tidur
“junho !!!” teriak nichkhun tanpa arah dan memutar badannya seratus delapan puluh derajat mencari dimana sosok namja itu yang tak kunjung dia temukan bayangannya
“meninggalkan ku lagi !” ujar nichkhun dengan nada kecewa dan memandang lantai putih di bawahnya
“kau sudah bangun ?!” sebuah suara menyeruak di belakangnya yang dia katahui adalah suara orang yang dia cari. Nichkhun kembali membalikan badannya memandang sosok namja dengan pakaian kasual menjingjing dua buah kantong plastic di tangan kanannya
“kau pergi kemana ? aku mencarimu ” namja yang bernama junho itu hanya tersenyum dan berjalan kearah lemari es yang ada di sudut ruang rawat yang nichkhun tempati
“aku membeli beberapa makanan … untuk ibumu … “ jelas junho seraya memasukan beberapa makanan ke dalam lemari es
“kau pergi sejak aku tidur ?!” Tanya nichkhun dengan raut wajah berubah kecewa . junho hanya bisa tertawa melihat tingkah nichkhun yang terkadang membuatnya merasa aneh sendiri
“aku baru pergi 15 menit yang lalu … “ junho yang tadi berjongkok untuk memasukan beberapa makanan ke dalam lemari es itu kembali berdiri dan menghampiri nichkhun duduk di pinggiran ranjang “aku tidak meninggalkan mu … aku terus menemanimu tidur…”
“aku hanya takut kau pergi … “ ujar nichkhun dengan pelan seraya menuduk namun tetap tertangkap pendengaran junho. Nichkhun mendekatkan dirinya pada junho dan memeluknya dengan erat “kenapa aku selalu merasa gelisah … takut kau meninggalkan aku … walau kau sudah jelas adalah tunangan ku … wae ?! aku tidak mengerti … “ nichkhun bertanya dengan bingung menumpukan kepalanya di bahu junho “karena aku merasa kau tidak mencintaiku … aku takut kau pergi …” lanutnya lagi .junho melepaskan pelukan nichkhun dengan paksa membuat mereka sekarang saling berpandangan ada di dalam satu garis horizontal
“aku mencintaimu …” sergah junho dengan sangat serius memegang kedua bahu nichkhun dengan kuat manatap mata nichkhun dalam menyalurkan perasaannya dan juga menyakinkan nichkhun dengan apa yang dia katakan  “kenapa kau menganggap aku tidak mencintaimu ?!” Tanya junho sebagai tambahan kalimatnya barusan
“karena kau tidak pernah mununjukan jika kau mencintaiku … “
“lalu aku harus bagaimana ?!” Tanya junho frustasi tidak mengerti harus bagaimana lagi menghadapi nichkhun . terkadang junho merasa ingin menyerah dengan nichkhun mereka terlalu berbeda nichkhun yang seorang artis yang penuh dengan publikasi dan interaksi sedangkan junho yang adalah seorang pelukis yang lebih menyukai ketenangan dan kehidupan pribadi yang tentram . junho yang lebih lembut dan santai sedangkan nichkhun yang begitu agresif dan penuntut
“bahkan kau tidak membiarkan aku memelukmu !” nichkhun bicara dengan gerakan kembali memeluk junho yang tidak dapat melepaskan pelukan itu lagi kecuali sang pemeluk ingin melepaskannya dengan suka rela “kau tahu… aku selalu ingin bersama mu …” nichkhun menggumam saat ini dia menumpukan dagunya di bahu kanan junho dan kedua tangannya berada di punggung junho. Tanpa junho ketahui nichkhun mencabut selang infus yang terpasang di tangannya begitu saja membuat luka jarum itu sedikit mengeluarkan darah “jangan menolak ku lagi …” nichkhun menjalarkan kedua telapak tangannya ke tengkuk junho lalu berjalan ke sisi  wajahnya mencakup wajah itu dengan tangannya “apa lagi dengan alasan aku ini pasien “ walau sudah menduga ini akan terjadi junho tak berniat mengelak lagi dari nichkhun yang langsung mendaratkan bibirnya di bibir kenyal milik junho. Kuluman dan juga lumatan-lumatan halus itu terjadi berulang kali hingga nichkhun memilih untuk menghentikannya sementara
“mianhae … karena aku tidak seperti apa yang kau inginkan “ junho tersenyum dan memegang tangan nichkhun yang masih berada di tempat tadi, di kedua sisi wajah junho .
Junho menyerngit saat tangan kanannya menyentuh punggung tangan nichkhun yang terasa sedikit basah karena cairan, dia lalu mencoba untuk melihat telapak tangannya sendiri yang sekarang terlihat noda kemerahan di sana . junho langsung menarik tangan nichkhun melihat luka yang ada pada punggung tangannya dengan panic
“Apa yang kau lakukan ?!” Tanya junho setengah membentak pada nichkhun yang seolah acuh dengan apa yang junho tanyakan ataupun dengan kepanikan junho
“kau selalu menolak ku dengan alasan aku ini masih pasien “ jawab nichkhun santai seolah apa yang dia lakukan itu sama sekali tidak salah dan hal yang wajar-wajar saja
“nichkhun …bodoh … kenapa kau lakukan itu lihat kau terluka !” junho memperlihatan tangan nichkhun yang mengeluarkan darah karena luka itu sudah tentu ada tepat di urat punggung tangan nichkhun
“ini hanya luka kecil saja “ jawab nichkhun santai . junho menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kelakuan nichkhun , dia lalu menarik tubuh nichkhun mendekat kepadanya dan memeluk nichkhun dengan hangat .
“dasar anak bodoh “ umpat junho membelai rambut nichkhun berulang kali setelah itu junho melonggarkan pelukannya pada nichkhun dan menarik dagu nichkhun menghadapnya untuk kemudian menekan bibir nichkhun dengan bibirnya. Junho menyedot bibir atas nichkhun dan mengulumnya beberapa waktu sebelum membebaskan bibir itu lagi sepersekian detik dan detik berikutnya dia mulai melumat bibir itu lagi berulang-ulang begitupun dengan nichkhun yang melakukan hal yang sama terhadap junho. Hingga dia tidak sadar jika junho sudah membuka seluruh kacing baju pasien yang dia kenakan
“enghhmmphh “ nichkhun yang begitu menikmati permainan mereka ini mulai meremas kerah baju junho dan menariknya dengan keras hingga mereka terjatuh bersama di kasur dengan posisi junho yang menindihnya

Well saya gak mau merusin part nc nya sodara2 kalo yang mau silahkan kalian bayangkan sendiri atau mungkin jika kalian mau dan berbaik hati saya juga akan sangat berterimakasih jika ada yang mau membuatkan itu dan mengetiknya untuk saya … bisa di kirimkan file dokumen nya lewat fb saya yang ada di bagian atas sebelah kiri sana




Beberapa hari kemudian


Studio itu seperti biasanya sangat ramai orang-orang berseliweran kesana kemari melakukan tugas mereka masing-masing . beberapa stap masih memeriksa panggung pertunjukan sedangkan beberapa artis di ruang ganti masing-masing tengah bersiap-siap . dan di suatu ruangan kegiatan bersiap-siap itupun juga tengah di lakukan oleh seorang artis berambut blonde

“wooyung-ah … tidak apa-apa jika ada artis lain yang ikut bersiap di ruangan ini ?! ruangan yan seharusnya dia gunakan falpon ruangannya tiba-tiba saja jatuh …” seorang crew bertanya pada wooyoung dengan nada yang sangat tidak yakin sedangkan artis yang di maksud hanya diam berdiri di belakang crew wanita tadi.
“jinjja ?! ruangan ini luas … gunakan saja … asal jangan mengangguku “ jawab wooyoung dengan santai tanpa memandang crew itu ataupun artis yang di maksud,wooyoung hanya terus saja memperhatikan tatanan rambutnya yang masih di kerjakan stylish nya
“gamsahamnida “ crew itu berterimakasih lalu memberi isyarat pada arti yang kahilangan ruangannya itu untuk masuk
“anyeong haseyo … junsu imnida …anii … jun.k imnida “ ucap namja yang baru saja masuk itu pada wooyoung yang sejak tadi tidak memperdulikannya. Ahirnya wooyoung memandang bayangan junsu dari cermin yang ada di depannya. Wooyoung yang duduk di depan cermin meja rias itu hanya memandang tanpa minat pada junsu dan tersenyum kacil menghargai setelah itu dia kembali lagi dengan aktifitasnya
Junsu yang menyadari sikap dingin wooyoung tidak terlalu mengambil hati perlakuan itu dan langsung saja bersiap apa lagi gilirannya lebih awal di bandingkan wooyoung

Junsu menyanyikan sebuah lagu yang begitu menyentuh hati walau memang penyanyi balad tidak terlalu di gandrungi di bandingkan penyanyi yang menyanyikan lagu beat dan melakukan dance sekarang ini .tapi junsu cukup bisa mencuri perhatian penonton dan membuat penonton terksima dengan alunan suara merdunya yang terdengar begitu ringan namun meresap ke dalam dada (kata aku ini mah … suara junsu beuh … unik2 gimana gitu … gak ada yang mirip junsu suaranya .. berat2 tapi ringan suaranya tuh). Junsu membungkuk hormat kearah penonton setelah selesai menyanyikan lagunya dan kemudian dia turun dari panggung untuk kembali ke ruang ganti.

“kau … aku tidak habis pikir kau bilang pacarmu itu IU tapi sekarang apa ?!! “ junsu berhenti berjalan dan malah bersembunyi di balik tiang besar di dekat ruang ganti bukan bermaksud untuk menguping pembicaraan wooyoung dengan seorang namja tinggi yang tidak dia ketahui siapa namanya itu tapi karena dia tidak nyaman jika harus berjalan kearah mereka yang tengah berbicara serius begitu saja hanya untuk mengganti pakaian.
“apa yang kau bicarakan ?!” terdengar wooyoung bicara dengan nada malas menjawab apa yang namja tinggi itu katakan. Junsu tanpa sengaja melihat kedua namja itu bicara melalui kaca yang ada di depannya hingga dia bisa melihat apa yang di lakukan wooyoung dan namja itu
“kau … berpacaran dengan IU … dan apa ? sekarang belum dua hari kalian di kabarkan putus … kau sudah menggandeng yeoja lain … namanya …” bisa junsu lihat namja tinggi itu mengeluarkan sebuah majalah dan memperlihatkan halaman depan majalah remaja itu “hyorin ! secepat itu kau mengganti pacar ? lalu aku ini apa ? aku pikir kabar jika kau putus dengan yeoja itu demi aku tapi ternyata aku salah kau putus dengannya demi yeoja lain “ chansung bicara penuh emosi hingga dia meremas majalah itu dan melemparkannya ke lantai . wooyoung yang berdiri dengan posisi terpojok di dinding dengan chansung yang berdiri di depannya menampatkan tangan kanannya di tembok sebelah wajah wooyoung dan satu tangannya lagi di gunakan untuk meremas majalah tadi
“kau bahkan tidak tahu siapa nama yeoja itu … kau kan sudah tinggal di korea cukup lama kenapa masih tidak tahu apa-apa “? Wooyoung malah bertanya hal yang tidak penting bagi chansung masih dengan menampakan wajah santainya tanpa ada sedikitpun rasa bersalah atau ketakutan dalam wajahnya
Chansung mencangkram kedua bahu wooyoung dengan kuat menatap wooyoung tajam “kenapa kau mempermainkan aku ?! kenapa memberi harapan padaku ?!”
“aku putus dengan ji eun … karena mu … aku putus dengannya karena kau ! hwang chansung !” wooyoung menusuk-nusuk dada chansung dengan jari telunjuknya menunjukan jika dia lah penyebab putusnya wooyoung dengan IU
“mwo ?!” chansung bertanya tidak percaya dengan apa yang wooyoung katakan dia yakin jika pendengarannya masih sangat berfungsi dengan baik tapi dia masih saja tidak percaya dengan perkataan wooyoung itu.
“aku putus dengannya karena kau … wae ? kau tidak percaya ?” Tanya wooyoung membalas tatapan mata chansung dengan senyum yang terkembang di bibirnya membuat amarah chansung yang tadi memuncak itu hilang entah kemana tersapu badai topan yang menghilangkannya entah sejauh apa
“kau tidak bercanda ? kau tidak mempermainkan ku lagi ?!” chansung masih bertanya tidak mau mempercayainya dengan mudah
Wooyoung menggelengkan kepalanya dan menjawab “anii … untuk apa aku berbohong … “ ujarnya masih memainkan jari lentiknya itu di dada bidang chansung
“lalu kenapa kau berjalan bersama hyorin ? kenapa kalian makan bersama ?! kalian terlihat seperti berkencan “
“Apa mengajak seseorang makan bersama itu adalah kencan ? jika aku mengajak nenek mu makan maka aku juga berkencan dengannya ?! chansung-ah … mengertilah … hidup kami harus selalu terlihat baik … aku tidak mungkin melewatkan sesi basa-basi dengan rekan kerjaku ? dia hanya rekan kerja dan aku mengajaknya makan bersama… itu hanya hal biasa tidak ada arti apa-apa sama sekali … lagi pula semua orang juga melakukan nya …” wooyoung menjelaskan dengan sangat detil apa yang terjadi sebenarnya pada chansung membuat chansung itu mengangguk mengerti dengan penjelasannya
“tapi aku tidak suka kau terlalu jauh melakukan basa-basi dengan rekan kerjamu itu …” chansung protes dengan raut tidak suka yang begitu kentara membuat wooyoung berdecih meremehkan
“aku ingin mengatakan padamu jika aku ini bukan orang yang baik … kau lihat sendiri aku mencampakan pacarku karena aku tertarik padamu … dan itu bisa saja terjadi lagi … “ wooyoung membenarkan kerah kemeja yang chansung pakai merapikannya hingga bagian bahu membuat tangannya sekarang bertengger di sana “….… karena aku hanya berada di samping seseorang yang aku inginkan dan saat aku sudah tidak menginginkannya maka aku akan meninggalkannya begitu saja …. aku mungkin bisa mencampakan mu jika aku mau …” lanjut wooyoung menepuk bahu chansung sekilas
Chansung nyeringai dan menarik pinggang wooyoung mendekat padanya membuat wajah mereka nyaris bersentuhan “ aku tidak khawatir … karena kau tidak akan mencampakan aku … karena aku akan membuatmu terus menginginkan aku yang ada di sampingmu “ wooyoung meletakan jarinya di depan bibir chansung yang sudah mendekat mencoba meraup bibir wooyung itu . mencoba menghalanginya
“apa kau mau mendapat masalah ?! “ Tanya wooyoung dengan nada yang menyiratkan sedikit marah dengan perlakuan chansung tapi detik berikutnya dia melah menarik tangan chansung membawanya masuk ke ruang ganti wooyoung dan pintu itu kembali tertutup rapat
Junsu yang dari tadi menyaksikan percakapan ala drama wooyoung dan namja yang baru dia ketahui bernama chansung itu dari kaca yang ada di hadapannya ahirnya hanya bisa menghala nafas berat karena selain dia harus menunggu kedua insan itu keluar dari ruang ganti agar dia bisa mengganti pakaiannya diajuga mendengar kalimat yang cukup membuatnya merasa rendah diri kecewa dan merasa begitu bodoh

“Apa mengajak seseorang makan bersama itu adalah kencan ?”
“ jika aku mengajak nenek mu makan maka aku juga berkencan dengannya ?! chansung-ah … mengertilah … hidup kami harus selalu terlihat baik … aku tidak mungkin melewatkan sesi basa-basi dengan rekan kerjaku ? dia hanya rekan kerja dan aku mengajaknya makan bersama…”
“ itu hanya hal biasa tidak ada arti apa-apa sama sekali … lagi pula semua orang juga melakukan nya …”
Junsu berjongkok di tempatnya tidak sengaja menguping itu dan bersandar di tembok “sungguh memalukan dan bodoh karena aku terlalu memandang tinggi semua yang aku lalui bersama dengan orang itu “ junsu hanya bisa mengguman lirih mengasihani dirinya sendiri atas apa yang dia lalui kemarin bersama dengan taecyeon



In japan

“bagaimana bisa ? aku sedang banyak pekerjaan hyung “ taec yang tengah break shooting itu berjalan ke luar ruangan tempat pengambilan gambar saat dia menerima telpon dari nichkhun yang menyuruhnya segera pulang ke korea karena harus melakukan fiting busana yang akan dia kenakan di hari pernikahan nichkhun dan junho dimana taecyen dan wooyoung adalah pengiring pengantin nichkhun.
memangnya kau pikir aku akan perduli dengan itu ?! cepat datang … aku menunggumu jika kau tidak datang aku tidak mau mengenalmu lagi !” terdengar suara nichkhun mengancam dari sebrang sana dan belum sempat taec menjawab itu nichkhun sudah terlebih dahulu memutuskan sambungan telponnya
“adakah orang yang lebih egois dari namja bernama nichkhun ini ?! “ Tanya taec kesal bukan main memandang penuh amarah ponsel tidak berdosa yang ada di tangannya itu.
“taecyeon-shi …” panggil seseorang dari arah dalam ruangan memanggil taec untuk kembali meneruskan pekerjaannya. Dia lalu berjalan masuk kembali kedalam ruangan setelah memberikan ponselnya pada managernya yang ada di samping pintu masuk


Di sebuah tempat

“ini wooyoung … dia sahabatku juga sudah aku anggap adikku sendiri … “ nichkhun memperkenalkan wooyoung pada junho saat mereka baru saja sampai di tempat fiting busana . “dan ini junho … “ lanjut nichkhun memperkenalkan junho pada wooyoung
“senang bertemu dengan mu !” ujar wooyoung berjabat tangan dengan junho
“aku juga … senang sekali bertemu dengan mu “ balas junho lagi dengan ramah.
“sebenarnya aku sudah tahu jika kau junho … dulu aku mengetahuimu lee junho sebagai guru seni lukis khun-hyung … sekarang aku mengenalmu dengan predikat tunangan khun-hyung … hehehe “
Junho ikut tertawa kecil menanggapi penuturan wooyoung , dia memasukan kedua talapan tangannya ke dalam saku celana “aku juga … siapa yang tidak tahu jang wooyoung … artis papan atas … rasanya aku bisa di sebut orang dari gua jika aku tidak mengenalmu …”dan tawa ringanpun menggema dari kedua namja yang baru berkenalan tadi
“errghh … perkenalan yang begitu klise dan membosankan “ celoteh nichkhun di antara wooyoung dan junho .”oh . iya .. kemana sepupumu yang akan menjadi pendampingmu itu ?! dia belum datang ?!” Tanya nichkhun pada junho yang langsung menatap jam yang lingkar di pergelangan tangannya lalu melihat kearah pintu kaca berharap jika sepupunya itu segera datang
“mungkin sebentar lagi … aku rasa dia masih di jalan “ nichkhun mengangguk mengerti
“itu bajunya sudah datang “ wooyoung bersuara menunjuk seorang yeoja yang berjalan kearah mereka dengan membawa sebuah jas di tangannya
“nichkhun-ah … ini jas yang aku katakan … otthe ? ini sangat sesuai dengan karaktermu “ Tanya yeoja yang tak lain adalah disainer di butik itu pada nichkhun . nichkhun memperhatikan jas itu dengan sedikit mengangguk “dan yang ini untuk tunangan mu “ yeoja itu menunjukan satu jas lain yang di bawa asistennya
“aku akan mencobanya … apa kau sudah merancang busana untuk wooyoung dan taec ?” tanya nichkhun mengambil jas itu dari tangan sang disainer dan meletakannya di depan badannya seraya bercermin dan junho juga mulai mengambil jasnya dari asisten tadi
“dia sudah merancang busana untu ku tapi aku ingin yang lain … pernikahan kalian masih lama kan ? masih ada waktu untuk dia membuat busana baru untu ku “ walau yang di Tanya itu bukan dia tapi wooyoung dengan baik hati menjawabnya sendiri
“yang menikah itu aku bukan kau … kenapa kau sangat pemilih untuk busana mu ? lagi pula pernikahannya dua minggu lagi … “ protes nichkhun dan berbalik memandang wooyoung
“aku akan mencobanya dulu !” junho bicara dengan nada pelan seraya mendekat pada nichkhun dengan tangan memegang pinggangnya sekilas sebelum dia berjalan kearah ruang ganti
“ne …” jawab nichkhun tersenyum pada junho yang berjalan menjauhinya
“aku yakin jika yenny bisa membuat busana yang aku maksud sebelum dua minggu … lagi pula kita pelanggan VVIP dia akan mengistimewakan kita …” ujar wooyoung berjalan kearah sofa yang ada di ruangan itu dan duduk di sana kemudian mengambil cangkir teh dan menyesap aroma teh yang di suguhkan pada mereka
“tch … sombong sekali “ gumam nichkhun pelan , dia tahu jika wooyoung mendengarnya tapi tidak akan ada masalah toh mereka juga sudah begitu dekat “aku akan mencoba ini dulu “ nichkhun meninggalkan wooyoung dan disainer bernama yenny tadi berjalan keruang ganti
“aku akan menyelesaikan busana wooyoung tepat waktu tenang saja …” yenny yang dari tadi berdiri di dekat pintu itu hanya tersenyum pada nichkhun menyanggupi keinginan wooyoung
“junho kau mau kemana ?!” wooyoung bertanya masih dengan duduk di sofa saat melihat junho yang keluar dari ruang ganti dengan buru-buru menuju pintu keluar
“ahh … sepupuku ada di luar … dia bilang di pintu di pasang tanda tutup … jadi dia tidak bisa masuk …” jelas junho menujuk kearah pintu keluar
“ahhh … mianhae … aku akan membawanya masuk !” yenny segera berjalan keluar untuk mengajak sepupu junho kedalam
“jas nya cocok sekali dengan mu … yenny memang hebat dia bisa membuat busana yang begitu sesuai dengan karakter kita … maka dari itu kami selalu mempercayakan busana kami padanya …”
“benarkah ?! memang ini terlihat sangat elegan …. “
“junho !” junho berbalik mengarah sumber suara seseorang yang memanggil namanya.
“oh … hyung … kemarilah !” ajak junho melambaikan tangannya pada junsu yang tanpa menunggu lagi langsung berjalan mendekati junho
“do ?!” wooyoung menunjuk wajah junsu dengan jari telunjuknya kaget .” bukannnya kau itu jun.k ? penyanyi baru itu ?! yang memakai ruangan ku ?!” Tanya wooyoung dengan jari yang masih mengacung kearah junsu
“do !!!” nichkhun yang baru saja keluar dari ruang ganti ikutan menunjuk wajah junsu membuat sang empunya wajah menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal dengan kaku
“aku … kalian … “ gumam junsu canggung dan bingung saat bertemu dengan nichkhun dan wooyoung
“apa kalian sudah saling mengenal ?!” melihat atmosfir aneh di sekitarnya junho bertanya untuk menjernihkan suasana yang tidak dapat dia mengerti sendiri saat ini
“dia itu pacarnya taec … ani … temannya taecyeon …” jawab nichkhun cepat dan melangkah mendekat kearah junho
“MWO ?!!” ketiga pasang mata lain melebar dengan sempurna nyaris kompak saat mendengar perkataan nichkhun yang berisi kalimat junsu adalah pacar taec
“kau bilang dia pacar taec hyung ?!” wooyoung segera bangkit dan mendekati nichkhun bertanya dengan sangat panasaran membalikan badan nichkhun untuk menghadapnya agar dia bisa leluasa untuk bertanya
“hyung kau berpacaran dengan taecyeon ?!” junho juga ikutan bertaya pada junsu yang langsung melambaikan tangannya ke kanan dan ke kiri memungkiri apa yang nichkhun katakan
“anii … aku hanya bertemu dengannya beberapa kali untuk urusan pekerjaan … bukan yang lainnya … aku tidak mengenalnya sebaik itu … apa lagi untuk berpacaran dengannya “kilah junsu bicara apa adanya
“aku juga sudah meralat ucapanku kan … dia temannya taecyeon …” lanjut nichkhun menjelaskan kesalahan yang dia lakukan barusan
“benarkah ? sudah selasai ? aku ingin dua jas dengan warna yang sama tapi tambahkan aksen yang berbeda supaya terasa cita rasa yang berbeda juga !!!”
“tentu saja … aku mengerti … aku sangat mengerti apa yang kau inginkan ! aku sudah sangat mengenalmu !”
Terdengar suara taec dan juga yenny dari arah luar semakin mendekat ke tempat dimana nichkhun ,junho,junsu dan wooyoung berada dan tak lama kemudian masuklah taec bersama yenny, taec melingkarkan sebelah tangannya di pinggang yenny seraya berjalan mereka berdua terlihat ceria dengan senyum yang terpatri di bibir mereka masing-masing

“hyung !! aku langusng terbang ke seoul saat kau menelponku dan sesampainya di bandara aku langsung datang kemari … aku lelah sekali “ taec yang melihat nichkhun tengah memandangnya langsung berceloteh mengadu dan juga mengeluh tentang penderitaannya yang terbang ke seoul begitu nichkhun menelponnya pagi tadi. Sedangkan nichkhun hanya diam membisu matanya begulir kearah junsu lalu kembali kearah taec
“ada apa ?!” Tanya namja tinggi itu melepaskan pelukannya pada  yenny . taec sedikit terjengkat saat melihat junsu di samping kanan tepat di depan tembok tengah memandangnya dengan tatapan yang terluka jika memang author tidak salah mengratikannya
“junsu ?!” panggil taec lemah masih tetap berdiri di depan pintu tanpa bergerak sedikitpun
Junho dan wooyoung hanya bisa memandang junsu dan taecyeon bergantian dalam diam.tidak tahu harus memberikan respon apa pada taecyeon yang baru datang

Acara fiting busana itu berjalan dengan canggung setelah kedatangan taec dan junsu tapi walau demikian semua berjalan dengan lancar . wooyoung yang pemilih dan banyak maunya itu sudah memutuskan akan membuat busana baru yang di janjikan yenny akan selesai sebelum acara, dan taecyeon yang sudah di buatkan busana hanya tinggal menunggu beberapa detil yang akan di sempurnakan oleh yenny . sedangkan busana kedua mempelai sudah siap untuk di gunakan. Junsu yang baru aja datang untuk fiting hanya menerima busana yang sudah di rancangkan untuknya tanpa banyak bicara dan protes dia tidak tahu harus berpenampilan seperti apa nanti dan dia lebih memilih untuk menuruti apa yang disainer itu katakan padanya
“orang yang menjemputku sudah datang … aku pulang duluan “ woyoung mengambil ponselnya yang dia letakan tadi di meja seraya berdiri
“nugu ?! managermu ?!” Tanya taec mendongak menatap wooyoung yang sudah berdiri di depannya
“anii … teman ….yah … teman ku “ jawab wooyoungg tidak yakin
“baiklah hatti-hati !” wooyoung mengangguk mendengar ucapan perhatian dati taec itu dan segera keluar dari butik itu menemui orang yang menjemputnya yang tak lain adalah chansung.
“aku harus ke studio … kau mau mengantarku ?!” nichkhun yang duduk di samping junho itu bertanya dengan manjanya pada junho dengan pose duduk sedikit merunduk kearah meja dan menggigit sedotan yang tengah dia mainkan di mulutnya menghadap kearah junho
“hyung apa kau membawa mobil ?! jika tidak aku akan mengantarmu setelah mengantar nichkhun … ” junho tidak langsung menjawab pertanyaan nichkhun dan malah berbalik kearah junsu dan bertanya padanya
“anii … aku bisa naik taksi saja … lagi pula kau harus mengantar nichkhun … aku bisa pulang sendiri … “ jawab junsu menolak dengan halus dia tidak mungkin akan menjadi penghalang bagi nichkhun dan junho dalam mobil saat ini menjadi pihak ke tiga yang tidak di harapkan
“biar aku saja yang mengantar junsu “ taec langsung menawarkan diri untuk mengantarkan junsu pulang. Dia merasa perlu menjelaskan susuatu pada junsu dan meminta maaf atas insiden tempo hari dimana dia tidak bisa menepati janjinya terlebih lagi karena kembali canggung dan renggang sekarang . tapi yang jadi pertanyaan nya adalah kenapa dia harus repot-repot menjelaskan itu semua paa junsu toh junsu juga bukan siapa-siapa untuknya
“tidak perlu aku bisa pulang sendiri “ tolak junsu dengan nada yang tidak dia sadari terasa kasar menolak dengan lugas tawaran taecyeon
“kau kenapa ? aku bisa mengantar mu … “ taec menjadi bingung dengan sikap junsu yang tiba bicara dengan nada tinggi padanya membuat junsu terdiam meruntuki dirinya yang tidak dapat menahan emosi
“anii .. aku rasa kau pati sibuk … jadi aku tidak mau merepotkanmu … aku bisa pulang sendiri …”
“aku tidak sibuk jadi aku akan mengantarmu “ kekeh taecyeon tidak mau kalah . junho dan nichkhun hanya bisa memandang mereka berdua secara bergantian melihat gelagat mereka yang seolah menjadi sepasang kekasih yang tengah bertengkar saja
Nichkhun mendekat kearah junho dan berbisik pelan “aku rasa mereka bukan rekan kerja atau teman biasa “ bisik nichkhun di telinga junho yang langsung di beri anggukan dari junho yang menyetujuinya


In car


Pada ahirnya junsu meyerah dan menerima tawaran taec untuk di antar pulang namun sepanjang perjalanan mereka hanya diam membisu jangan salahkan taec karena dia sejak tadi sudah berusaha untuk mengajak junsu bicara tapi junsu selalu saja menjawab pertanyaan yang taec ajukan dengan singkat membuat percakapan itu terpotong begitu saja
“bagaimana jika aku mentraktirmu makan malam di tempat yang kau inginkan ?!” tawar taec menoleh sekilas kearah junsu yang memandang keluar jendela di sampingnya
“aku tidak lapar … jika kau lapar kau bisa turunkan aku di halte depan … aku bisa pulang sendiri “ jawab junsu ketus persis seperti yeoja yang sedang ngambek pada pacarnya yang telat datang ke acara kencan
“kau terlihat sangat marah padaku … “ taec bicara dengan tersenyum ringan mencoba untuk menyembuhkan junsu dari ke ngambekannya yang tidak berhasil sama sekali malah membuat dia mendapat delikan tajam dari junsu
“marah ?! aku sendiri masih bingung kenapa aku seperti ini …. Lagi pula …” junsu kembali memandang taec yang sedang konsentrasi menyetir “apa aku punya hak untuk marah ? kita tidak saling mengenal dengan dekat … apa harus aku marah ?!”
“jika seseorang mengingkari janjinya dan pergi begitu saja … aku juga akan marah … mianhae … aku sudah berangkat untuk menemuimu di café itu tapi tiba-tiba managerku menelpon dan ada pekerjaan mendadak yang tidak bisa aku tinggalkan di jepang hingga aku harus berangkat saat itu juga … ponselku mati dan aku tidak hapal nomormu … aku takut kau lama menunggu makanya aku menelpon café itu untuk memberi tahumu …“
“kenapa minta maaf padaku ? kenapa menjelaskan semuanya padaku ? kau sama sekali tidak perlu menjelaskan itu semua … “ walau junsu menjawab dengan nada yang mulai melunak tapi taec masih bisa merasakan jika junsu belum kembali seperti semula yang begitu baik dan juga riang
“kau mau menemaniku ke suatu tempat ?!” Tanya taec mengajak junsu untuk pergi kesuatu tempat yang dia yakini akan membuat junsu kembali pada keadaan semula
“kemana ? ini sudah malam … sudah gelap “ junsu balik bertanya walau tersirat dalam wajahnya dia memang tidak keberatan untuk menerima ajakan taecyeon
“ Lihat saja nanti “ taec menjawab dengan singkat yang dengan nada yang begitu misterius membuat penasaran


Di tempat lain

“sangat memalukan untuk mengatakan pada teman mu jika aku ini pacarmu ?! apa kau pikir tidak ganjil seorang artis terus berjalan bersama koreografernya ?! “ chansung membuka pintu apartementnya dengan kasar membuarkan wooyoung berjalan masuk mengikutinya begitu saja tanpa di persilahkan oleh sang pemilik apartment untuk masuk
“apa kau ingin aku mendapatkan masalah dengan ini semua ?” Tanya wooyoung berdiri di belakang chansung yang bercekak pinggang di depannya
Chansung berbalik masih dengan mata tajam yang di tujukan pada wooyoung “masalah ?! aku ini masalah untuk mu ?!” Tanya chansung melemah
Wooyoung mengalihkan pandangan matanya ke direksi lain agar tidak beradu tatap dengan mata chansung yang tajam “chansung-ah … di korea hubungan seperti kita walau bukan hal yang tabu tapi masyarakat masih belum semua bisa menerima itu … ini masih menjadi kontropersi … jadi aku mohon mengertilah “ wooyoung mengangguk lemah sebanyak dua kali menyakinkan chansung dengan tatapan memelasnya
“kau masih bisa mengatakan pada teman-teman mu tentang siapa aku … mereka bukan media ..?! ”
“aku tidak bisa percaya pada mereka … kau tahu mereka siapa ? aku tidak terlalu mengenal mereka … selain khun hyung dan taec hyung …aku tidak dekat dengan siapapun ”
“tapi kau bahkan ingin menyembunyikan ku dari orang-orang …” keluh chansung lagi dengan suara yang semakin terdengar lirih membuat wooyoung semakin pusing dan jengkel tidak tahu harus bagaimana mengatasi sifatnya yang satu ini
“ aku sudah katakan padamu sebelumnya jika aku ini hanya akan bersama dengan mu saat aku merasa ingin bersama mu dan jika aku tidak menginginkan mu lagi aku akan pergi ! kenapa kau mengikatku seperti itu ?! AKU BUKAN PACARMU ! KAU TIDAK BISA MENGIKATKU SEPERTI INI ?!” wooyoung yang mencoba bersabar ahirnya tidak dapat menahan emosi lagi dan berteriak pada chansung begitu saja meluapkan emosinya “aku tidak suka seseorang mengikatku membuatku menjadi sulit bernafas … “ wooyoung langsung berbalik hendak keluar dari apartment chansung tanpa berniat untuk kembali memandang nya
“wooyong-ah … kau mau kemana ?! “ chansung mengejar wooyoung dan memegang tangannya menghentikan . wooyoung menghembuskan nafas berat dan berbalik memandang chansung
“aku mau pergi … aku sudah katakan aku hanya akan bersama seseorang yang aku inginkan ada di sampingku … dan aku sudah tidak menginginkan mu lagi di sampingku !” wooyoung menghempaskan tangan chansung dengan kasar dan dengan cepat keluar dari apartment chansung .
“kenapa sesulit ini … apa kau tahu dulu kau tidak pernah meninggalkan aku …” chansung hanya bisa menggumam sendirian setelah di tinggalkan wooyoung. Dia dan wooyoung memang pernah bertemu sebelumnya saat chansung masih berusia 6 tahun dan datang ke korea bersama keluarganya untuk berlibur dan saat itulah pertama kali dia bertemu dengan wooyoung yang lebih tua darinya satu tahun itu.


Di gallery junho

Nichkhun menyentuh satu persatu lukisan dirinya di dalam ruangan junho seraya berjalan pelan , jemari lentiknya itu menyapu permukaan kanvas yang bertuliskan kata “love in art” dan tersenyum dia lalu berjalan kearah sofa dan duduk di sana menunggu junho yang tengah berbicara dengan seorang kolektor yang barasal dari francis . sesekali dia memandang junho yang tengah berbicara dengan orang itu lalu kembali memandang satu persatu lukisan yang ada di depannya

“kau pasti sangat bosan menungguku “ junho yang tiba-tiba saja sudah ada di belakang nichkhun berbicara dengan tangannya kanan yang dia letakan di bahu nichkhun, nichkhun memegang tangan junho yang ada di bahunya
“anii… apa pembicaraannya berjalan dengan baik ?!” Tanya nichkhun mengalihkan pembicaraan .
Junho berjalan beberapa langkah hingga dia ada di depan nichkhun sekarang , junho duduk di atas meja dan nichkhun duduk di sofa agar bisa saling berhadapan
“pembicaraan yang cukup baik …” jawab singkat dari junho
“junho … apa sekarang waktu yang tepat untuk memberi tahu arti kata yang kau tulis di lukisan wajahku itu ?!”
Junho terkekeh karena pertanyaan yang di lontarkan nichkhun “mwo ? kau masih penasaran dengan itu ?!” nichkhun langsung mengangguk dengan semangat
Junho berdiri dan mengulurkan tangannya pada nichkhun. Nichkhun yang dari tadi duduk dengan memangku bantal ahirnya menurunkan batal itu dari pangkuannya dan berdiri menerima uluran tangan junho. Junho menuntun nichkhun untuk beridri di depan sebuah cermin besar dengan dirinya yang berdiri di belakang nichkhun
“kau tahu apa arti kata cinta ?!” Tanya junho berbisik di telinga nichkhun yang memadang bayangan dirinya di cermin dengan serius
“kenapa bertanya seperti itu ?!”
“kau malah balik bertanya itu karena kau malah tidak tahu apa itu cinta … “ junho memeluk nichkhun dari belakang dengan melingkarkan tangannya di pinggang nichkhun
“lalu ?!” pinta nichkhun untuk melanjutkan
“ada seseorang yang mengatakan jika cinta itu adalah melihat orang yang di cintainya hidup bahagia … bersama dengannya atau tidak itu tidak jadi masalah … tapi apa menyakiti diri sendiri atau salah satu pihak itu adalah cinta ?!”
“mana aku tahu !” jawab nichkhun ketus dan menyandarkan kepala bagian belakangnya ke bahu junho yang sedang memeluknya
“ada juga orang yang mengatakan jika cinta itu… adalah saat kau merasakan jika jantung mu berdebar dengan kencang saat melihat seseorang … saat hanya akan ada bayangan dan suara nya dalam memory mu jika kau tidak bertemu dengannya … dan kau akan sangat bahagia bahkan jika hanya bisa melihatnya dari kajauhan …”
“itu terdengar seperti cinta anak SMA “ respon nichkhun dengan berbagai penjelasan yang junho katakan padanya yang sama sekali tidak penting baginya
“dalam kamus besar bahasa Indonesia cinta itu adalah suka sekali … saat kau sangat menyukai sesuatu atau seseorang … “ (kok junho baca kamus besar bahasa indo sih bukan bahasa korea ?)
“jadi sebenarnya bagaimana ?!” Tanya nichkhun tidak sabaran
“apa kau tahu seperti apa cinta itu ?!” junho malah masih bertanya pada nichkhun yang sudah tidak sabaran hingga nichkhun melepas pelukan junho dan berbalik menatapnya
“bukankah kau sendiri yang mengatakan secara tidak langsung jika cinta itu tidak punya arti yang baku … lalu menurut mu cinta itu apa ? seperti apa !?” Tanya nichkhun menantang pada junho dengan nada meningggi yang membuat junho tersenyum dan membalikan badan nichkhun kembali menghadap cermin
“cinta … ?! bagiku wujud dari cinta itu adalah kau … hati yang bergetar , suara yang mendengung di telingku , bayangan wajah yang barputar di otak ku … senyum yang aku miliki rasa sedih dan bahagia itu semuanya tentang dirimu … saat seseorang bertanya padaku apa itu cinta … aku akan menjawab dengan singkat … cinta adalah nichkhun … ”
“junho …” nichkhun hanya bisa memandang wajah junho yang ada di sisi wajahnya dalam bayangan cermin yang ada di depannya. Junho kembali membalikan tubuh nichkhun padanya memegang kedua bahu nichkhun dan tersenyum
“ada orang yang bertanya padaku bagaimana aku menggambarkan cinta dalam lukisan … maka aku melukis dirimu … wujud cinta ku … wujud cintaku yang aku tuangkan dalam karya seni yang aku buat … cinta dalam seni …. Love in art …” tanpa kata atau apapun yang nichkun lakukan hanyalah memeluk junho dengan erat seolah tidak akan melapaskan kembali namja berambut merah itu untuk selamanya


Di sebuah perpustakaan


“perpustakaan nya sudah tutup kenapa mengajak ku datang kemari ?!” junsu yang baru saja keluar dari dalam mobil melihat gedung perpustakaan umum yang beridiri dengan kokoh tinggi menjulang di depannya sedangkan taec hanya senyam senyum saja melihat wajah shock junsu karena di bawa ke perpustakaan taec sang artis papan atas itu sudah seperti supir saja dia membukakan pintu untuk junsu saat dia akan keluar dari mobil
‘dia pikir aku mau ujian apa di bawa ke tempat ini ‘ junsu berceloteh sendirian dalam hati seraya memperhatikan sekitarnya
“tunggu sebentar aku akan segera kembali !” taec langsung berlari meninggalkan junsu sendirian di halaman perpustakaan itu
“yach ok taecyeon !! kenapa meninggalkan aku ?!” junsu berteriak pada taec yang berlari meninggalkannya tapi taec malah seolah tidak perduli dan tetap saja pergi meninggalkan junsu sendirian . junsu ahirnya menyerah dan bersandar pada mobil taecyeon menunggunya kembali.
Beberaa waktu taec datang kembali menghampiri junsu dengan berlari hingga dia terlihat ngos-ngosan . taec berhenti di depan junsu membungkuk dengan memegang lututnya seraya mengatur nafas yang terasa habis itu
“tada !!!” taec menunjukan kunci-kunci pada junsu yang malah melihat kunci itu dengan tatapan cengo keheranan
“kunci apa itu ? jangan bilang itu kunci perpustakaan ini ?!” Tanya junsu bingung seraya menujuk kunci yang taec tunjukan di depan wajahnya
“benar… kajja !!!” taec langsung menarik lengan junsu dan berlari membawanya masuk kedalam perpustakaan itu



Di dalam perpustakaan


“taecyeon … gelap …nyalakan lampunya !” junsu bicara dengan nada rendah alias pelan  dengan sedikit rasa was-was dan takut seraya berjalan memegangi tangan taecyeon yang memegang senter sebagai alat batu penerangan bagi mereka saat ini. Mereka sekarang seolah sedang melakukan uji nyali saja
“tidak bisa akan ada yang tahu kita masuk ke dalam sini malam-malam jika kita menyalakan lampunya “
“lalu bagaimana ? apa kau gila mengajak orang ke perpustakaan yang gelap ? mana ada orang membaca buku dalam keadaan gelap gulita seperti ini ! atau jangan-jangan … ” junsu berhenti bicara karena kalanjutan kalimatnya itu tidak pantas untuk dia katakan apa lagi pada orang yang baru dia kenal seperti taecyeon . yah atau lebih tepatnya tidak pantas di katakan pada orang yang dia sukai . pembicaraan berated M
“kita nyalakan lilin “ jawab taec santai
“MWO ?! lilin kau gila ?!” junsu tidak percaya jika taec akan menyalakan lilin tapi ternyata dia benar melakukannya.

Taec menyalakan lilin di pinggiran meja baca yang begitu panjang dan banyak itu , di setiap 5 cm meja terdapat satu lilin putih biasa tapi karena semua pinggiran mejanya di nyalakan lilin menjadi indah apalagi warna cahaya yang di hasilkan menjadi kekuningan. Junsu yang tadinya tidak mau membantu taec menyalakan lilin ahirnya ikut membantu juga hingga selesai dengan cepat dan mereka bisa mulai membaca buku sekarang

Junsu mengambil satu buah buku yang dia anggap menarik dan duduk di salah satu kursi yang ada di pinggir meja itu , junsu tidak dapat meletakan bukunya di meja karena terdapat lilin di ujungnya hingga dia membaca sambil memegang buku itu di tangannya.
“ahh … leganya …” taec mendesah lega seraya berbaring dengan terlentang di atas meja , bagian tengahnya yang tidak ada lilin hingga jika di lihat dari atas dia seperti berbaring di kelilingi lilin
“apa yang kau lakukan kenapa malah tidur di sana … cepat turun …” titah junsu pada taec yang dia anggap tidak sopan itu karena berbaring di atas meja di depannya
“aku hanya ingin me-rileks-kan tubuhku sebentar …” taec memejamkan matanya menikmati sensai berbaring di meja yang di kelilingi lilin itu sementara junsu kembali membaca bukunya setelah tersenyum memandang taec yang semakin terlihat indah dimanatanya karena keadaan sekitar taecyeon
“apa kau sering datang kemari ?!” junsu bertanya tanpa memandang taec dan berfokus pada buku yang di abaca
“ne … aku sering datang kemari jika aku ingin sendirian … sampai security tadi sudah sangat mengenalku … aku juga sudah membaca semua buku di sini … makanya aku lebih suka berbaring dari pada membaca lagi buku yang sudah aku baca … lilin-lilin ini juga aku yang sengaja menyimpannya ”
“ohh …”
“junsu… aku minta maaf … kejadian waktu itu …” junsu berhenti membaca dan walau dia tidak memandang taec tapi dia berusaha mendengarkan dengan baik apa yang taec katakan. Taec merubah posisi terlentangnya menjadi tengkurap memandang wajah junsu yang tidak melepaskan pandangan matanya dari buku “aku tidak sengaja … aku yakin kau pasti akan mengerti … lambat laun kau juga akan mengalami hal seperti yang aku alami … di buru waktu kerja dan juga tanggung jawab … jadi aku harap untuk selanjutnya kau mengerti dan tidak marah …kau tahu kan jika aku ini banyak bekerja di luar negri ?!“
Junsu mengangkat wajahnya memandang taecyeon “kenapa kau mengatakan hal itu padaku ?!” taec menjadi biungung sendiri apa yang junsu tanyakan. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan wajah berpikir .  itu benar kenapa dia harus mengatakan kalimat barusan pada junsu . bukankah mereka sama sekali tidak ada hubungan apa-apa . tapi percayalah taecyeon tidak akan membantu seseorang asing sebanyak dia membantu junsu atau dia juga tidak akan bingung untuk menjelaskan dan minta maaf pada junsu jika dia tidak punya alas an khusus dan tersendiri
“karena aku tidak ingin kau marah padaku … walau aku memberimu ijin untuk marah … padaku “ taec bicara dengan nada yang pelan terdengar begitu tidak yakin dengan isi kalimat yang dia ucapkan dan malah terdengar begitu berat untuk di ucapkan
“mwo ?!! apa yang kau katakan ? aku sama sekali tidak mengerti …” junsu bicara dengan terus terang, dia benar2 tidak mengerti dengan apa yang taecyeon bicarakan padanya saat ini
Taec merangkak semakin mendekati junsu dia berhenti di depan lilin-lilin itu lalu memandang wajah junsu yang terhalang dengan lilin-lilin yang menyala begitupun juga dengan junsu yang tidak dapat melihat wajah taaec dengan jelas karena lilin-lilin itu tapi keadaan yang demikian malah membuat Susana menjadi lebih indah dan romantic
“mulai sekarang kau boleh menungguku … dan kau boleh marah padaku … jika aku membuatmu menunggu lama atau jika aku mengingkari janjiku padamu …” taec meniup sekitar lima buah lilin di depan wajah junsu membuatnya sedikit bisa melihat wajah junsu dengan jelas “kau mengerti ?!” Tanya taec lagi tapi karena junsu tengah di landa rasa kaget dan juga bingung serta perasan behagia yang bercampur rasa tidak percaya dia hanya diam saja memandang wajah taecyeon yang bagitu dekat dengannya hingga dia tetap diam saja saat taec mulai mendekatkan wajah mereka , junsu hanya bisa menjatuhkan buku yang dia pegang saat taec yang semakin mendekat itu mulai memiringkan wajahnya . junsu bisa merasakan tangan dingin taecyeon menjalar di pipi bagian kanannya seolah menahan dirinya agar tidak mengelak walau sebenarnya junsu juga tidak berniat untuk mengelak dan ahirnya junsu merasakan sesuatu yang kenyal mendarat di bibirnya menekannya dengan lembut bertepatan dengan dirinya yang menutup mata.



Huwaa ahirnya … selesai juga chap ini sumpeh pegel bener … mana ane ngetik ini sambil denger gossip yang sangat amat membuat saya sebel dan frustasi depresi dan juga menjadi kontropersi …. Gak redo khun gue gak redo *khun : emang nye siape lu ?! * carilah yang lain yang lebih baik dan cocok untuk mu … yubin misalnya ?! dan ahirul kata silahkan di komentar … jika sedikit atau tidak saya dapatkan komentar yang memacu gairah saya dalam membuat ff saya gak akan terusin cz saya udah bad mood nih degan berbagai macam persoalan yang ada …

11 comments:

  1. #huftttt...tarikkkk nafasssss...keluarkan...tarik nafas lagi..keluarkan lagi...
    ahhhhhh..tarik nafas lagi dehhhh..

    astapilohh..masaowohhh...eon mo komen apa yah..
    Gileeeeee..baru kali ini eon cemburu ama Khunnie..
    (hikssssss..Junho yaaaaa..tolong ganti kata2 CINTA ITU NICHKHUN menjadi namaku..)
    klimakssss..bener-bener klimaks...eon senyum sambil berlinang..baca arti LOVE IN ART..(serius ini..swear eon ga boong..)

    Astajimmmm...andai itu eon yah yg lg berdiri di depan cermin sama Junho..eon rela dah klo gosip 2012 itu kiamat..rela dah..(woaaaaa..hayang ceurik deui...)

    Junho yaa..terlintas kaku dalam bersikap didepan Khunnie yg energik dan di depan temen2 glamournya..tp siapa yg sadar kalo sebenernya dialah yg paling romantis diantara orang2 itu..

    tunggu bentar..tarik nafassss lagii..keluarkann..
    CINTA?! Kata yg sangat sederhana..tp susah banget yah diartikan dan Junho hanya mengungkapkan dengan cara nya yg sederhana..tp ngena banget di hati..
    Untuk hal kecil aja Junho begitu kuatir sama Khun..Junho bersikap kaku sampe Khun mikir Junho ga cinta sama dia..tp bukan krn ga cinta..
    Justru sangat..sangat..cinta..

    Nichkhun ssi..hanya kali ini aja deh..kita tawuran yokkk buat dapetin tu cowo..
    gemessss..masih mau komen..tp entar aja dah..di part selanjutnya..tar yg laen pada protes liat ni komen panjang bener..

    ReplyDelete
  2. ehmmm..sori nambah..enThiezz..kayaknya harusnya LOVE IN ART chapter 5 dah..yg 4 kan udah..

    oh iya punten mo nanya dikit nih...penasaran ama yg kasih lukisan ke Junho yg kata nichkhun lukisannya mirip dia..(pede banget sih ni orang)
    itu dari siapa yah?!kok Junho serius bgt mandang lukisannya..hehehehe..#kepo
    udah itu doang..sekian dan terima kasih..

    ReplyDelete
  3. Eon adu daebak aku suka wah wah lanjut keren ,tidak bisa berkata lagi aku

    ReplyDelete
  4. huwaaaa...sama eon q jga gak ridho klo khunnie sama si tiffany*ogah bgt gw nyebut namanya* mian nih..tpi q bener2 gak suka klo 2pm d pasang2kan ma boneka plastic berjln*plakkk mianhae* ju2r q sebel bgt...q gak rela sumpah gak bkl rela...mending ma q ajj *plakk d jewer junho * mending ma satu agensi ajj ..hehe *mian mlh jdi curhat coz mindi2h dgr gosib itu ..gosib basi* mian

    Wihhh....arti kta dri "LOVE IN ART" bener2 deh...KEREN BGTTT...eonnie pinter merangkai kata2 bsa d blng sederhana tpi sulit d ungkapkan *plakk apaan lgi ni orng* 10 jempol buat eon..hehe

    Aya setuju klo eon luncurin ff PTB ver..dgn senang hati q akn membacanya hehe

    Ok deh eon mohon d lanjutkan ...saat ini q lgi tergila2 dgn makna arti kata dri judul ff ini gomawo ^_^

    ReplyDelete
  5. hhhuuuuaaaaaaaaaaaaaaa... TT TT unnie, unnie sumpah ih u're such a genius author... unnie dapet darimana sih katanya >< keren banget!! TT TT aku sampe nangis lagi gara gara ff unnie..

    Keren banget!! keren keren!! pokonya 'Love in Art'.. kata kata yang unn ungkapkan terlalu puitis untuk diungkapkan >< *apaan ini? yaa pokoonya gitu unn,,, keren bgt!!

    ReplyDelete
  6. THOR!! PROTECT THE BOSS NYA DI TUNGGU YA!!
    KARENA AKU SUKA BANGET KARAKTER JUNHO YANG SUKA KASAR AMA KHUN!!
    DI PERCEPAT YA PELUNCURAN FF PROTCET THEBOS NEW VERSI NYA

    BUAT FF INI LANJUUUUUUUUUUUUUUT!!

    ReplyDelete
  7. hyaaak...melted bca kata2 nuneo(ato lbh tpatnya kata2 thiezz..kkk~)tntang arti cinta dan love in art..huaaah... ga nyangka km bs mengartikan kata2 itu bgtu dalam dan indah sdemikian rupa..eon smpe brlinang airmata bacanya..ciyus lho..km bnr2 author daebaaak..huaaa
    hmm..si udong nakal jg..jarang bgt bc ff yg udongx nakal gini..lucu hihihi..
    taecjunnya jg cweet abiz..hehehe

    soal gosip itu eon jg ga stuju klo 2pm dpasangin ma arts sm..mnding ma jypnation az..tp itu gosip dah lama bgt kok..dah sjak th lalu..jadi cuekin az..hehe
    eon tnggu PTB new ver nya..hehe..^^

    °weny°

    ReplyDelete
  8. Annyeonghaseyo author-ssi, Amelia imnida *bow* kenalin aku mantan silent reader yg hari ini sudah memutuskan untuk mulai memberikan comment hehe ^^ Sebenernya udah lumayan lama aku baca ff di blog ini soalnya aku suka banget sama khunho n taecsu ^^ Menurutku, Love in art ini bagus. Aku slalu tertarik sama khunho, taecsu n chanwoo nnya ^^ Tapi pas baca chapter ini, aku ngeresa sedih liat chan yg digituin woo T.T trus junsu yg cemburu pas taec meluk yenny itu luc banget xD Yg terakhir, junho romantis banget kaya khun kyaaa >< oh iya mau bikin protect the boss new ver? bikin aja author-nim, soalnya aku juga suka banget sama ff itu >< tp kalo new ver, couple nya tetep khunho, taecsu, n chanwoo kan? hehe

    ReplyDelete
  9. keren thor,thor ff i know i want you lanjuttin dong q suka bnget pleaseee,jangan bkn orng penasaran thor,tanggung jawab dong...ya ya ya lanjutin,setiap hr q bk blog ini terus nunggu lanjutannya,jd lanjut ya...

    ReplyDelete
  10. kyaaaa~ abang junho DAEBAKK ternyata tanpa di duga dan dinyana doi doyan baca kamus besar bahasa indonesia juga ,,unbelievable !!!!!!
    chap yg ini manis banget !!!! tapi qo ada yg kurang yah *ensi mana ensi!!!* teriak-teriak pake toa*

    Protect the boss new ver. nya di tunggu ya thor !!
    keep writting !

    ReplyDelete
  11. thor, ini masih belum selese ya? Kok cerita nya ngambang? Apalagi yg chanwoo, aku biasnya wooyoung nih, aku mau ff tntng chanwoo yg bnyak dooong... Pliiiiz

    ReplyDelete