Love In art
By : thiez
Romance,etc.
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan
tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari
hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
Selingannya dan gak banyak alias hanya
dikit :
chansung x
wooyoung
taecyeon x junsu
chapters :5
Aduh dapet
feel dan ide juga ahirnya untuk fic satu ini … mudah-mudahan saya bisa update
dengan 3 fic sekaligus kalo bisa mah 4 sekalian yah … 4 sama judul yang mana ?!
#bingung … judul baru aja … saya ada ide sih buat bikin protect the boss new
ver. Atau PTB school ver. Yah masih
sama aja cast dan pairingnya dan keadaan keluarganya cuman beda cerita lagi …
walau karakternya pada sama juga … ada yang berminat ?! buat I know I want you
… saya gak tahu dengan fic satu itu saya buatnya gak pake otak gak pikir
panjang … jadi gitu weh mendet belum setengah jalan juga …. Otaknya udah kaya
di kali yang ke pendet sampah …. Dan soal gossip yang mengatakan jika suami
saya nichkhun sama tiffany jadian ?! ampun deh walau saya itu gak benci sama
tiffany tapi saya gak redo khun ama tiffany ada ke yang lain … sama yoobin ke
atau sama siapa gitu yang saya suka … jiyeon t-ara gitu …. Jangan sama snsd …
plizz deh akh … bikin rungsing sobandi aja tuh kabar ….
The story
Wooyoung
berdiri di depan sebuah pintu putih yang bertuliskan dressing room IU . dia
lalu menunduk memandang ujung sepatunya terlihat ragu untuk masuk ke dalam
ruangan itu perlahan wooyoung menghela nafas panjang dan membuka pintu ruangan
itu
“aku tahu
oppa … tapi bagaimana ?! aku tidak bisa memutuskan wooyoung oppa bagitu saja …
dia sangat baik … “ wooyoung berdiri di pintu masuk yang sudah dia tutup
kembali memperhatikan yaoja manis bernama asli lee jieun atau yang lebih
familiar dengan nama IU itu dari belakang melihatnya tengah serius berbicara
dan jika pendengarannya tidak salah namanya baru saja di bawa dalam percakapan
itu.
“walau
wooyoung oppa selalu sibuk … aku yakin dia bukannya tida perduli padaku …”
mendengar namanya di sebutkan lagi dalam percakapan jieun dengan ponselnya itu
wooyoung memilih diam memperjelas pendengarannya
“aku tahu
oppa lebih sibuk darinya … dan aku juga tahu jika oppa lebih perduli padaku …
eunhyuk oppa …“ yeoja manis itu berbalik dengan ogah-ogahan tapi mata beningnya
itu langsung membulat saat dia melihat wooyoung sudah berdiri di depan pintu
masuk
“o…op…oppa …
“ sapa jieun dengan begitu terbata walau hanya mengatakan satu kata saja. Ji
eun memandang ponsel yang masih bertengger di samping wajahnya lalu memutuskan
untuk menyudahi percakapannya dengan seseorang di sebrang sana dengan menyentuh
ikon merah di ponselnya dan berfokus pada wooyoung yang tengah menatapnya
dengan santai tidak ada sorot mata marah ataupun kecewa dalam mata wooyoung
tapi itu malah membuat ji eun semakin takut dengan apa yang mungkin wooyoung
lakukan selanjutnya
“aku
mendengar semuanya …” ujar wooyoung berjalan pelan mendekati ji eun yang entah
kenapa mundur sejalan dengan langkah maju wooyoung “jangan takut padaku ?! apa
aku ini orang yang jahat ?!” Tanya wooyoung mencondongkan tubuhnya mendekatkan
wajahnya ke wajah yeoja itu
“oppa …”
ucapnya lemah memandang wooyoung yang tersenyum di depan wajahnya
“tidak perlu
takut ataupun merasa bersalah padaku … aku sudah mendengar semuanya … mianhae …
aku mengikatmu dalam situasi yang tidak menyenangkan “
“oppa … aku
… “
“pergilah …
aku yakin ada orang yang jauh lebih baik dariku untukmu … mulai sekarang kita
kembali bermain bersama … berjalan bersama…. Selayaknya kakak dan adiknya …
atau kembali bermain seperti teman … seperti dulu … “ wooyoung bicara dengan
nada yang lembut selayaknya seorang kakak ,membuat ji eun hanya bisa menunduk
bersalah
“aku yang
minta maaf oppa …” ujar ji eun tidak dapat menahan air matanya untuk terjatuh
Wooyoung
membelai rambut ji eun sekilas dengan lembut “seharusnya memang aku yang minta
maaf karena selalu mengabaikan mu … kita teman kan ?!” Tanya wooyoung lagi dan
ji eun mengangguk dengan lemah seraya menyeka air mata yang jatuh dari pelupuk
matanya
In hospital
Nichkhun
membuka kelopak matanya yang terasa masih berat itu dengan pelan mencoba untuk
membukanya semakin lebar . mata itu menerawang ke seluruh ruangan yang ternyata
kosong dan terlebih lagi apa yang dia dapati ? nichkhun langsung berjangkat
duduk di atas kasurnya memandang tajam tempat di sampingnya yang sudah kosong
padahal beberapa waktu sebelum dia tidur ada seorang namja yang menemaninya
tidur
“junho !!!”
teriak nichkhun tanpa arah dan memutar badannya seratus delapan puluh derajat
mencari dimana sosok namja itu yang tak kunjung dia temukan bayangannya
“meninggalkan
ku lagi !” ujar nichkhun dengan nada kecewa dan memandang lantai putih di
bawahnya
“kau sudah
bangun ?!” sebuah suara menyeruak di belakangnya yang dia katahui adalah suara
orang yang dia cari. Nichkhun kembali membalikan badannya memandang sosok namja
dengan pakaian kasual menjingjing dua buah kantong plastic di tangan kanannya
“kau pergi
kemana ? aku mencarimu ” namja yang bernama junho itu hanya tersenyum dan
berjalan kearah lemari es yang ada di sudut ruang rawat yang nichkhun tempati
“aku membeli
beberapa makanan … untuk ibumu … “ jelas junho seraya memasukan beberapa
makanan ke dalam lemari es
“kau pergi
sejak aku tidur ?!” Tanya nichkhun dengan raut wajah berubah kecewa . junho
hanya bisa tertawa melihat tingkah nichkhun yang terkadang membuatnya merasa
aneh sendiri
“aku baru
pergi 15 menit yang lalu … “ junho yang tadi berjongkok untuk memasukan
beberapa makanan ke dalam lemari es itu kembali berdiri dan menghampiri
nichkhun duduk di pinggiran ranjang “aku tidak meninggalkan mu … aku terus menemanimu
tidur…”
“aku hanya takut
kau pergi … “ ujar nichkhun dengan pelan seraya menuduk namun tetap tertangkap
pendengaran junho. Nichkhun mendekatkan dirinya pada junho dan memeluknya dengan
erat “kenapa aku selalu merasa gelisah … takut kau meninggalkan aku … walau kau
sudah jelas adalah tunangan ku … wae ?! aku tidak mengerti … “ nichkhun
bertanya dengan bingung menumpukan kepalanya di bahu junho “karena aku merasa
kau tidak mencintaiku … aku takut kau pergi …” lanutnya lagi .junho melepaskan
pelukan nichkhun dengan paksa membuat mereka sekarang saling berpandangan ada
di dalam satu garis horizontal
“aku
mencintaimu …” sergah junho dengan sangat serius memegang kedua bahu nichkhun
dengan kuat manatap mata nichkhun dalam menyalurkan perasaannya dan juga
menyakinkan nichkhun dengan apa yang dia katakan “kenapa kau menganggap aku tidak mencintaimu
?!” Tanya junho sebagai tambahan kalimatnya barusan
“karena kau
tidak pernah mununjukan jika kau mencintaiku … “
“lalu aku
harus bagaimana ?!” Tanya junho frustasi tidak mengerti harus bagaimana lagi menghadapi
nichkhun . terkadang junho merasa ingin menyerah dengan nichkhun mereka terlalu
berbeda nichkhun yang seorang artis yang penuh dengan publikasi dan interaksi
sedangkan junho yang adalah seorang pelukis yang lebih menyukai ketenangan dan
kehidupan pribadi yang tentram . junho yang lebih lembut dan santai sedangkan
nichkhun yang begitu agresif dan penuntut
“bahkan kau
tidak membiarkan aku memelukmu !” nichkhun bicara dengan gerakan kembali
memeluk junho yang tidak dapat melepaskan pelukan itu lagi kecuali sang pemeluk
ingin melepaskannya dengan suka rela “kau tahu… aku selalu ingin bersama mu …”
nichkhun menggumam saat ini dia menumpukan dagunya di bahu kanan junho dan
kedua tangannya berada di punggung junho. Tanpa junho ketahui nichkhun mencabut
selang infus yang terpasang di tangannya begitu saja membuat luka jarum itu
sedikit mengeluarkan darah “jangan menolak ku lagi …” nichkhun menjalarkan
kedua telapak tangannya ke tengkuk junho lalu berjalan ke sisi wajahnya mencakup wajah itu dengan tangannya
“apa lagi dengan alasan aku ini pasien “ walau sudah menduga ini akan terjadi
junho tak berniat mengelak lagi dari nichkhun yang langsung mendaratkan
bibirnya di bibir kenyal milik junho. Kuluman dan juga lumatan-lumatan halus
itu terjadi berulang kali hingga nichkhun memilih untuk menghentikannya
sementara
“mianhae …
karena aku tidak seperti apa yang kau inginkan “ junho tersenyum dan memegang
tangan nichkhun yang masih berada di tempat tadi, di kedua sisi wajah junho .
Junho
menyerngit saat tangan kanannya menyentuh punggung tangan nichkhun yang terasa
sedikit basah karena cairan, dia lalu mencoba untuk melihat telapak tangannya
sendiri yang sekarang terlihat noda kemerahan di sana . junho langsung menarik
tangan nichkhun melihat luka yang ada pada punggung tangannya dengan panic
“Apa yang
kau lakukan ?!” Tanya junho setengah membentak pada nichkhun yang seolah acuh
dengan apa yang junho tanyakan ataupun dengan kepanikan junho
“kau selalu
menolak ku dengan alasan aku ini masih pasien “ jawab nichkhun santai seolah
apa yang dia lakukan itu sama sekali tidak salah dan hal yang wajar-wajar saja
“nichkhun
…bodoh … kenapa kau lakukan itu lihat kau terluka !” junho memperlihatan tangan
nichkhun yang mengeluarkan darah karena luka itu sudah tentu ada tepat di urat
punggung tangan nichkhun
“ini hanya
luka kecil saja “ jawab nichkhun santai . junho menggelengkan kepalanya tak habis
pikir dengan kelakuan nichkhun , dia lalu menarik tubuh nichkhun mendekat
kepadanya dan memeluk nichkhun dengan hangat .
“dasar anak
bodoh “ umpat junho membelai rambut nichkhun berulang kali setelah itu junho
melonggarkan pelukannya pada nichkhun dan menarik dagu nichkhun menghadapnya untuk
kemudian menekan bibir nichkhun dengan bibirnya. Junho menyedot bibir atas
nichkhun dan mengulumnya beberapa waktu sebelum membebaskan bibir itu lagi
sepersekian detik dan detik berikutnya dia mulai melumat bibir itu lagi
berulang-ulang begitupun dengan nichkhun yang melakukan hal yang sama terhadap
junho. Hingga dia tidak sadar jika junho sudah membuka seluruh kacing baju
pasien yang dia kenakan
“enghhmmphh
“ nichkhun yang begitu menikmati permainan mereka ini mulai meremas kerah baju
junho dan menariknya dengan keras hingga mereka terjatuh bersama di kasur
dengan posisi junho yang menindihnya
Well saya
gak mau merusin part nc nya sodara2 kalo yang mau silahkan kalian bayangkan
sendiri atau mungkin jika kalian mau dan berbaik hati saya juga akan sangat
berterimakasih jika ada yang mau membuatkan itu dan mengetiknya untuk saya …
bisa di kirimkan file dokumen nya lewat fb saya yang ada di bagian atas sebelah
kiri sana
Beberapa
hari kemudian
Studio itu
seperti biasanya sangat ramai orang-orang berseliweran kesana kemari melakukan
tugas mereka masing-masing . beberapa stap masih memeriksa panggung pertunjukan
sedangkan beberapa artis di ruang ganti masing-masing tengah bersiap-siap . dan
di suatu ruangan kegiatan bersiap-siap itupun juga tengah di lakukan oleh
seorang artis berambut blonde
“wooyung-ah
… tidak apa-apa jika ada artis lain yang ikut bersiap di ruangan ini ?! ruangan
yan seharusnya dia gunakan falpon ruangannya tiba-tiba saja jatuh …” seorang
crew bertanya pada wooyoung dengan nada yang sangat tidak yakin sedangkan artis
yang di maksud hanya diam berdiri di belakang crew wanita tadi.
“jinjja ?!
ruangan ini luas … gunakan saja … asal jangan mengangguku “ jawab wooyoung
dengan santai tanpa memandang crew itu ataupun artis yang di maksud,wooyoung
hanya terus saja memperhatikan tatanan rambutnya yang masih di kerjakan stylish
nya
“gamsahamnida
“ crew itu berterimakasih lalu memberi isyarat pada arti yang kahilangan
ruangannya itu untuk masuk
“anyeong haseyo
… junsu imnida …anii … jun.k imnida “ ucap namja yang baru saja masuk itu pada
wooyoung yang sejak tadi tidak memperdulikannya. Ahirnya wooyoung memandang
bayangan junsu dari cermin yang ada di depannya. Wooyoung yang duduk di depan
cermin meja rias itu hanya memandang tanpa minat pada junsu dan tersenyum kacil
menghargai setelah itu dia kembali lagi dengan aktifitasnya
Junsu yang
menyadari sikap dingin wooyoung tidak terlalu mengambil hati perlakuan itu dan
langsung saja bersiap apa lagi gilirannya lebih awal di bandingkan wooyoung
Junsu
menyanyikan sebuah lagu yang begitu menyentuh hati walau memang penyanyi balad
tidak terlalu di gandrungi di bandingkan penyanyi yang menyanyikan lagu beat
dan melakukan dance sekarang ini .tapi junsu cukup bisa mencuri perhatian
penonton dan membuat penonton terksima dengan alunan suara merdunya yang
terdengar begitu ringan namun meresap ke dalam dada (kata aku ini mah … suara
junsu beuh … unik2 gimana gitu … gak ada yang mirip junsu suaranya .. berat2
tapi ringan suaranya tuh). Junsu membungkuk hormat kearah penonton setelah
selesai menyanyikan lagunya dan kemudian dia turun dari panggung untuk kembali
ke ruang ganti.
“kau … aku
tidak habis pikir kau bilang pacarmu itu IU tapi sekarang apa ?!! “ junsu
berhenti berjalan dan malah bersembunyi di balik tiang besar di dekat ruang
ganti bukan bermaksud untuk menguping pembicaraan wooyoung dengan seorang namja
tinggi yang tidak dia ketahui siapa namanya itu tapi karena dia tidak nyaman
jika harus berjalan kearah mereka yang tengah berbicara serius begitu saja
hanya untuk mengganti pakaian.
“apa yang
kau bicarakan ?!” terdengar wooyoung bicara dengan nada malas menjawab apa yang
namja tinggi itu katakan. Junsu tanpa sengaja melihat kedua namja itu bicara
melalui kaca yang ada di depannya hingga dia bisa melihat apa yang di lakukan
wooyoung dan namja itu
“kau …
berpacaran dengan IU … dan apa ? sekarang belum dua hari kalian di kabarkan
putus … kau sudah menggandeng yeoja lain … namanya …” bisa junsu lihat namja
tinggi itu mengeluarkan sebuah majalah dan memperlihatkan halaman depan majalah
remaja itu “hyorin ! secepat itu kau mengganti pacar ? lalu aku ini apa ? aku
pikir kabar jika kau putus dengan yeoja itu demi aku tapi ternyata aku salah
kau putus dengannya demi yeoja lain “ chansung bicara penuh emosi hingga dia
meremas majalah itu dan melemparkannya ke lantai . wooyoung yang berdiri dengan
posisi terpojok di dinding dengan chansung yang berdiri di depannya menampatkan
tangan kanannya di tembok sebelah wajah wooyoung dan satu tangannya lagi di
gunakan untuk meremas majalah tadi
“kau bahkan
tidak tahu siapa nama yeoja itu … kau kan sudah tinggal di korea cukup lama
kenapa masih tidak tahu apa-apa “? Wooyoung malah bertanya hal yang tidak
penting bagi chansung masih dengan menampakan wajah santainya tanpa ada
sedikitpun rasa bersalah atau ketakutan dalam wajahnya
Chansung
mencangkram kedua bahu wooyoung dengan kuat menatap wooyoung tajam “kenapa kau
mempermainkan aku ?! kenapa memberi harapan padaku ?!”
“aku putus
dengan ji eun … karena mu … aku putus dengannya karena kau ! hwang chansung !”
wooyoung menusuk-nusuk dada chansung dengan jari telunjuknya menunjukan jika
dia lah penyebab putusnya wooyoung dengan IU
“mwo ?!”
chansung bertanya tidak percaya dengan apa yang wooyoung katakan dia yakin jika
pendengarannya masih sangat berfungsi dengan baik tapi dia masih saja tidak
percaya dengan perkataan wooyoung itu.
“aku putus
dengannya karena kau … wae ? kau tidak percaya ?” Tanya wooyoung membalas
tatapan mata chansung dengan senyum yang terkembang di bibirnya membuat amarah
chansung yang tadi memuncak itu hilang entah kemana tersapu badai topan yang
menghilangkannya entah sejauh apa
“kau tidak
bercanda ? kau tidak mempermainkan ku lagi ?!” chansung masih bertanya tidak
mau mempercayainya dengan mudah
Wooyoung
menggelengkan kepalanya dan menjawab “anii … untuk apa aku berbohong … “
ujarnya masih memainkan jari lentiknya itu di dada bidang chansung
“lalu kenapa
kau berjalan bersama hyorin ? kenapa kalian makan bersama ?! kalian terlihat
seperti berkencan “
“Apa
mengajak seseorang makan bersama itu adalah kencan ? jika aku mengajak nenek mu
makan maka aku juga berkencan dengannya ?! chansung-ah … mengertilah … hidup
kami harus selalu terlihat baik … aku tidak mungkin melewatkan sesi basa-basi
dengan rekan kerjaku ? dia hanya rekan kerja dan aku mengajaknya makan bersama…
itu hanya hal biasa tidak ada arti apa-apa sama sekali … lagi pula semua orang
juga melakukan nya …” wooyoung menjelaskan dengan sangat detil apa yang terjadi
sebenarnya pada chansung membuat chansung itu mengangguk mengerti dengan
penjelasannya
“tapi aku
tidak suka kau terlalu jauh melakukan basa-basi dengan rekan kerjamu itu …”
chansung protes dengan raut tidak suka yang begitu kentara membuat wooyoung
berdecih meremehkan
“aku ingin
mengatakan padamu jika aku ini bukan orang yang baik … kau lihat sendiri aku
mencampakan pacarku karena aku tertarik padamu … dan itu bisa saja terjadi lagi
… “ wooyoung membenarkan kerah kemeja yang chansung pakai merapikannya hingga
bagian bahu membuat tangannya sekarang bertengger di sana “….… karena aku hanya
berada di samping seseorang yang aku inginkan dan saat aku sudah tidak
menginginkannya maka aku akan meninggalkannya begitu saja …. aku mungkin bisa
mencampakan mu jika aku mau …” lanjut wooyoung menepuk bahu chansung sekilas
Chansung
nyeringai dan menarik pinggang wooyoung mendekat padanya membuat wajah mereka
nyaris bersentuhan “ aku tidak khawatir … karena kau tidak akan mencampakan aku
… karena aku akan membuatmu terus menginginkan aku yang ada di sampingmu “
wooyoung meletakan jarinya di depan bibir chansung yang sudah mendekat mencoba
meraup bibir wooyung itu . mencoba menghalanginya
“apa kau mau
mendapat masalah ?! “ Tanya wooyoung dengan nada yang menyiratkan sedikit marah
dengan perlakuan chansung tapi detik berikutnya dia melah menarik tangan
chansung membawanya masuk ke ruang ganti wooyoung dan pintu itu kembali
tertutup rapat
Junsu yang
dari tadi menyaksikan percakapan ala drama wooyoung dan namja yang baru dia ketahui
bernama chansung itu dari kaca yang ada di hadapannya ahirnya hanya bisa
menghala nafas berat karena selain dia harus menunggu kedua insan itu keluar
dari ruang ganti agar dia bisa mengganti pakaiannya diajuga mendengar kalimat
yang cukup membuatnya merasa rendah diri kecewa dan merasa begitu bodoh
“Apa mengajak seseorang makan bersama
itu adalah kencan ?”
“ jika aku mengajak nenek mu makan
maka aku juga berkencan dengannya ?! chansung-ah … mengertilah … hidup kami
harus selalu terlihat baik … aku tidak mungkin melewatkan sesi basa-basi dengan
rekan kerjaku ? dia hanya rekan kerja dan aku mengajaknya makan bersama…”
“ itu hanya hal biasa tidak ada arti
apa-apa sama sekali … lagi pula semua orang juga melakukan nya …”
Junsu
berjongkok di tempatnya tidak sengaja menguping itu dan bersandar di tembok
“sungguh memalukan dan bodoh karena aku terlalu memandang tinggi semua yang aku
lalui bersama dengan orang itu “ junsu hanya bisa mengguman lirih mengasihani
dirinya sendiri atas apa yang dia lalui kemarin bersama dengan taecyeon
In japan
“bagaimana
bisa ? aku sedang banyak pekerjaan hyung “ taec yang tengah break shooting itu
berjalan ke luar ruangan tempat pengambilan gambar saat dia menerima telpon
dari nichkhun yang menyuruhnya segera pulang ke korea karena harus melakukan
fiting busana yang akan dia kenakan di hari pernikahan nichkhun dan junho
dimana taecyen dan wooyoung adalah pengiring pengantin nichkhun.
“memangnya kau pikir aku akan perduli dengan
itu ?! cepat datang … aku menunggumu jika kau tidak datang aku tidak mau
mengenalmu lagi !” terdengar suara nichkhun mengancam dari sebrang sana dan
belum sempat taec menjawab itu nichkhun sudah terlebih dahulu memutuskan
sambungan telponnya
“adakah
orang yang lebih egois dari namja bernama nichkhun ini ?! “ Tanya taec kesal
bukan main memandang penuh amarah ponsel tidak berdosa yang ada di tangannya
itu.
“taecyeon-shi
…” panggil seseorang dari arah dalam ruangan memanggil taec untuk kembali
meneruskan pekerjaannya. Dia lalu berjalan masuk kembali kedalam ruangan
setelah memberikan ponselnya pada managernya yang ada di samping pintu masuk
Di sebuah
tempat
“ini
wooyoung … dia sahabatku juga sudah aku anggap adikku sendiri … “ nichkhun
memperkenalkan wooyoung pada junho saat mereka baru saja sampai di tempat
fiting busana . “dan ini junho … “ lanjut nichkhun memperkenalkan junho pada
wooyoung
“senang
bertemu dengan mu !” ujar wooyoung berjabat tangan dengan junho
“aku juga …
senang sekali bertemu dengan mu “ balas junho lagi dengan ramah.
“sebenarnya
aku sudah tahu jika kau junho … dulu aku mengetahuimu lee junho sebagai guru
seni lukis khun-hyung … sekarang aku mengenalmu dengan predikat tunangan
khun-hyung … hehehe “
Junho ikut
tertawa kecil menanggapi penuturan wooyoung , dia memasukan kedua talapan
tangannya ke dalam saku celana “aku juga … siapa yang tidak tahu jang wooyoung
… artis papan atas … rasanya aku bisa di sebut orang dari gua jika aku tidak
mengenalmu …”dan tawa ringanpun menggema dari kedua namja yang baru berkenalan
tadi
“errghh …
perkenalan yang begitu klise dan membosankan “ celoteh nichkhun di antara
wooyoung dan junho .”oh . iya .. kemana sepupumu yang akan menjadi pendampingmu
itu ?! dia belum datang ?!” Tanya nichkhun pada junho yang langsung menatap jam
yang lingkar di pergelangan tangannya lalu melihat kearah pintu kaca berharap
jika sepupunya itu segera datang
“mungkin
sebentar lagi … aku rasa dia masih di jalan “ nichkhun mengangguk mengerti
“itu bajunya
sudah datang “ wooyoung bersuara menunjuk seorang yeoja yang berjalan kearah
mereka dengan membawa sebuah jas di tangannya
“nichkhun-ah
… ini jas yang aku katakan … otthe ? ini sangat sesuai dengan karaktermu “
Tanya yeoja yang tak lain adalah disainer di butik itu pada nichkhun . nichkhun
memperhatikan jas itu dengan sedikit mengangguk “dan yang ini untuk tunangan mu
“ yeoja itu menunjukan satu jas lain yang di bawa asistennya
“aku akan
mencobanya … apa kau sudah merancang busana untuk wooyoung dan taec ?” tanya nichkhun
mengambil jas itu dari tangan sang disainer dan meletakannya di depan badannya
seraya bercermin dan junho juga mulai mengambil jasnya dari asisten tadi
“dia sudah
merancang busana untu ku tapi aku ingin yang lain … pernikahan kalian masih
lama kan ? masih ada waktu untuk dia membuat busana baru untu ku “ walau yang
di Tanya itu bukan dia tapi wooyoung dengan baik hati menjawabnya sendiri
“yang
menikah itu aku bukan kau … kenapa kau sangat pemilih untuk busana mu ? lagi
pula pernikahannya dua minggu lagi … “ protes nichkhun dan berbalik memandang
wooyoung
“aku akan
mencobanya dulu !” junho bicara dengan nada pelan seraya mendekat pada nichkhun
dengan tangan memegang pinggangnya sekilas sebelum dia berjalan kearah ruang
ganti
“ne …” jawab
nichkhun tersenyum pada junho yang berjalan menjauhinya
“aku yakin
jika yenny bisa membuat busana yang aku maksud sebelum dua minggu … lagi pula
kita pelanggan VVIP dia akan mengistimewakan kita …” ujar wooyoung berjalan
kearah sofa yang ada di ruangan itu dan duduk di sana kemudian mengambil
cangkir teh dan menyesap aroma teh yang di suguhkan pada mereka
“tch …
sombong sekali “ gumam nichkhun pelan , dia tahu jika wooyoung mendengarnya
tapi tidak akan ada masalah toh mereka juga sudah begitu dekat “aku akan
mencoba ini dulu “ nichkhun meninggalkan wooyoung dan disainer bernama yenny
tadi berjalan keruang ganti
“aku akan
menyelesaikan busana wooyoung tepat waktu tenang saja …” yenny yang dari tadi
berdiri di dekat pintu itu hanya tersenyum pada nichkhun menyanggupi keinginan
wooyoung
“junho kau
mau kemana ?!” wooyoung bertanya masih dengan duduk di sofa saat melihat junho
yang keluar dari ruang ganti dengan buru-buru menuju pintu keluar
“ahh …
sepupuku ada di luar … dia bilang di pintu di pasang tanda tutup … jadi dia
tidak bisa masuk …” jelas junho menujuk kearah pintu keluar
“ahhh …
mianhae … aku akan membawanya masuk !” yenny segera berjalan keluar untuk
mengajak sepupu junho kedalam
“jas nya
cocok sekali dengan mu … yenny memang hebat dia bisa membuat busana yang begitu
sesuai dengan karakter kita … maka dari itu kami selalu mempercayakan busana
kami padanya …”
“benarkah ?!
memang ini terlihat sangat elegan …. “
“junho !”
junho berbalik mengarah sumber suara seseorang yang memanggil namanya.
“oh … hyung
… kemarilah !” ajak junho melambaikan tangannya pada junsu yang tanpa menunggu
lagi langsung berjalan mendekati junho
“do ?!”
wooyoung menunjuk wajah junsu dengan jari telunjuknya kaget .” bukannnya kau
itu jun.k ? penyanyi baru itu ?! yang memakai ruangan ku ?!” Tanya wooyoung
dengan jari yang masih mengacung kearah junsu
“do !!!”
nichkhun yang baru saja keluar dari ruang ganti ikutan menunjuk wajah junsu
membuat sang empunya wajah menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal dengan
kaku
“aku … kalian
… “ gumam junsu canggung dan bingung saat bertemu dengan nichkhun dan wooyoung
“apa kalian
sudah saling mengenal ?!” melihat atmosfir aneh di sekitarnya junho bertanya
untuk menjernihkan suasana yang tidak dapat dia mengerti sendiri saat ini
“dia itu pacarnya
taec … ani … temannya taecyeon …” jawab nichkhun cepat dan melangkah mendekat
kearah junho
“MWO ?!!”
ketiga pasang mata lain melebar dengan sempurna nyaris kompak saat mendengar
perkataan nichkhun yang berisi kalimat junsu adalah pacar taec
“kau bilang
dia pacar taec hyung ?!” wooyoung segera bangkit dan mendekati nichkhun
bertanya dengan sangat panasaran membalikan badan nichkhun untuk menghadapnya
agar dia bisa leluasa untuk bertanya
“hyung kau
berpacaran dengan taecyeon ?!” junho juga ikutan bertaya pada junsu yang
langsung melambaikan tangannya ke kanan dan ke kiri memungkiri apa yang
nichkhun katakan
“anii … aku
hanya bertemu dengannya beberapa kali untuk urusan pekerjaan … bukan yang
lainnya … aku tidak mengenalnya sebaik itu … apa lagi untuk berpacaran
dengannya “kilah junsu bicara apa adanya
“aku juga
sudah meralat ucapanku kan … dia temannya taecyeon …” lanjut nichkhun
menjelaskan kesalahan yang dia lakukan barusan
“benarkah ?
sudah selasai ? aku ingin dua jas dengan warna yang sama tapi tambahkan aksen
yang berbeda supaya terasa cita rasa yang berbeda juga !!!”
“tentu saja
… aku mengerti … aku sangat mengerti apa yang kau inginkan ! aku sudah sangat
mengenalmu !”
Terdengar
suara taec dan juga yenny dari arah luar semakin mendekat ke tempat dimana
nichkhun ,junho,junsu dan wooyoung berada dan tak lama kemudian masuklah taec
bersama yenny, taec melingkarkan sebelah tangannya di pinggang yenny seraya
berjalan mereka berdua terlihat ceria dengan senyum yang terpatri di bibir
mereka masing-masing
“hyung !!
aku langusng terbang ke seoul saat kau menelponku dan sesampainya di bandara
aku langsung datang kemari … aku lelah sekali “ taec yang melihat nichkhun
tengah memandangnya langsung berceloteh mengadu dan juga mengeluh tentang
penderitaannya yang terbang ke seoul begitu nichkhun menelponnya pagi tadi.
Sedangkan nichkhun hanya diam membisu matanya begulir kearah junsu lalu kembali
kearah taec
“ada apa ?!”
Tanya namja tinggi itu melepaskan pelukannya pada yenny . taec sedikit terjengkat saat melihat
junsu di samping kanan tepat di depan tembok tengah memandangnya dengan tatapan
yang terluka jika memang author tidak salah mengratikannya
“junsu ?!”
panggil taec lemah masih tetap berdiri di depan pintu tanpa bergerak sedikitpun
Junho dan
wooyoung hanya bisa memandang junsu dan taecyeon bergantian dalam diam.tidak
tahu harus memberikan respon apa pada taecyeon yang baru datang
Acara fiting
busana itu berjalan dengan canggung setelah kedatangan taec dan junsu tapi
walau demikian semua berjalan dengan lancar . wooyoung yang pemilih dan banyak
maunya itu sudah memutuskan akan membuat busana baru yang di janjikan yenny
akan selesai sebelum acara, dan taecyeon yang sudah di buatkan busana hanya
tinggal menunggu beberapa detil yang akan di sempurnakan oleh yenny . sedangkan
busana kedua mempelai sudah siap untuk di gunakan. Junsu yang baru aja datang
untuk fiting hanya menerima busana yang sudah di rancangkan untuknya tanpa
banyak bicara dan protes dia tidak tahu harus berpenampilan seperti apa nanti
dan dia lebih memilih untuk menuruti apa yang disainer itu katakan padanya
“orang yang
menjemputku sudah datang … aku pulang duluan “ woyoung mengambil ponselnya yang
dia letakan tadi di meja seraya berdiri
“nugu ?!
managermu ?!” Tanya taec mendongak menatap wooyoung yang sudah berdiri di
depannya
“anii …
teman ….yah … teman ku “ jawab wooyoungg tidak yakin
“baiklah
hatti-hati !” wooyoung mengangguk mendengar ucapan perhatian dati taec itu dan
segera keluar dari butik itu menemui orang yang menjemputnya yang tak lain
adalah chansung.
“aku harus
ke studio … kau mau mengantarku ?!” nichkhun yang duduk di samping junho itu
bertanya dengan manjanya pada junho dengan pose duduk sedikit merunduk kearah
meja dan menggigit sedotan yang tengah dia mainkan di mulutnya menghadap kearah
junho
“hyung apa
kau membawa mobil ?! jika tidak aku akan mengantarmu setelah mengantar nichkhun
… ” junho tidak langsung menjawab pertanyaan nichkhun dan malah berbalik kearah
junsu dan bertanya padanya
“anii … aku
bisa naik taksi saja … lagi pula kau harus mengantar nichkhun … aku bisa pulang
sendiri … “ jawab junsu menolak dengan halus dia tidak mungkin akan menjadi
penghalang bagi nichkhun dan junho dalam mobil saat ini menjadi pihak ke tiga
yang tidak di harapkan
“biar aku
saja yang mengantar junsu “ taec langsung menawarkan diri untuk mengantarkan
junsu pulang. Dia merasa perlu menjelaskan susuatu pada junsu dan meminta maaf
atas insiden tempo hari dimana dia tidak bisa menepati janjinya terlebih lagi
karena kembali canggung dan renggang sekarang . tapi yang jadi pertanyaan nya
adalah kenapa dia harus repot-repot menjelaskan itu semua paa junsu toh junsu
juga bukan siapa-siapa untuknya
“tidak perlu
aku bisa pulang sendiri “ tolak junsu dengan nada yang tidak dia sadari terasa
kasar menolak dengan lugas tawaran taecyeon
“kau kenapa
? aku bisa mengantar mu … “ taec menjadi bingung dengan sikap junsu yang tiba
bicara dengan nada tinggi padanya membuat junsu terdiam meruntuki dirinya yang
tidak dapat menahan emosi
“anii .. aku
rasa kau pati sibuk … jadi aku tidak mau merepotkanmu … aku bisa pulang sendiri
…”
“aku tidak
sibuk jadi aku akan mengantarmu “ kekeh taecyeon tidak mau kalah . junho dan
nichkhun hanya bisa memandang mereka berdua secara bergantian melihat gelagat
mereka yang seolah menjadi sepasang kekasih yang tengah bertengkar saja
Nichkhun
mendekat kearah junho dan berbisik pelan “aku rasa mereka bukan rekan kerja
atau teman biasa “ bisik nichkhun di telinga junho yang langsung di beri
anggukan dari junho yang menyetujuinya
In car
Pada ahirnya
junsu meyerah dan menerima tawaran taec untuk di antar pulang namun sepanjang
perjalanan mereka hanya diam membisu jangan salahkan taec karena dia sejak tadi
sudah berusaha untuk mengajak junsu bicara tapi junsu selalu saja menjawab
pertanyaan yang taec ajukan dengan singkat membuat percakapan itu terpotong
begitu saja
“bagaimana
jika aku mentraktirmu makan malam di tempat yang kau inginkan ?!” tawar taec
menoleh sekilas kearah junsu yang memandang keluar jendela di sampingnya
“aku tidak
lapar … jika kau lapar kau bisa turunkan aku di halte depan … aku bisa pulang
sendiri “ jawab junsu ketus persis seperti yeoja yang sedang ngambek pada
pacarnya yang telat datang ke acara kencan
“kau
terlihat sangat marah padaku … “ taec bicara dengan tersenyum ringan mencoba
untuk menyembuhkan junsu dari ke ngambekannya yang tidak berhasil sama sekali
malah membuat dia mendapat delikan tajam dari junsu
“marah ?!
aku sendiri masih bingung kenapa aku seperti ini …. Lagi pula …” junsu kembali
memandang taec yang sedang konsentrasi menyetir “apa aku punya hak untuk marah
? kita tidak saling mengenal dengan dekat … apa harus aku marah ?!”
“jika
seseorang mengingkari janjinya dan pergi begitu saja … aku juga akan marah …
mianhae … aku sudah berangkat untuk menemuimu di café itu tapi tiba-tiba
managerku menelpon dan ada pekerjaan mendadak yang tidak bisa aku tinggalkan di
jepang hingga aku harus berangkat saat itu juga … ponselku mati dan aku tidak
hapal nomormu … aku takut kau lama menunggu makanya aku menelpon café itu untuk
memberi tahumu …“
“kenapa
minta maaf padaku ? kenapa menjelaskan semuanya padaku ? kau sama sekali tidak
perlu menjelaskan itu semua … “ walau junsu menjawab dengan nada yang mulai
melunak tapi taec masih bisa merasakan jika junsu belum kembali seperti semula
yang begitu baik dan juga riang
“kau mau
menemaniku ke suatu tempat ?!” Tanya taec mengajak junsu untuk pergi kesuatu
tempat yang dia yakini akan membuat junsu kembali pada keadaan semula
“kemana ?
ini sudah malam … sudah gelap “ junsu balik bertanya walau tersirat dalam
wajahnya dia memang tidak keberatan untuk menerima ajakan taecyeon
“ Lihat saja
nanti “ taec menjawab dengan singkat yang dengan nada yang begitu misterius
membuat penasaran
Di tempat
lain
“sangat
memalukan untuk mengatakan pada teman mu jika aku ini pacarmu ?! apa kau pikir
tidak ganjil seorang artis terus berjalan bersama koreografernya ?! “ chansung
membuka pintu apartementnya dengan kasar membuarkan wooyoung berjalan masuk
mengikutinya begitu saja tanpa di persilahkan oleh sang pemilik apartment untuk
masuk
“apa kau
ingin aku mendapatkan masalah dengan ini semua ?” Tanya wooyoung berdiri di
belakang chansung yang bercekak pinggang di depannya
Chansung
berbalik masih dengan mata tajam yang di tujukan pada wooyoung “masalah ?! aku
ini masalah untuk mu ?!” Tanya chansung melemah
Wooyoung
mengalihkan pandangan matanya ke direksi lain agar tidak beradu tatap dengan
mata chansung yang tajam “chansung-ah … di korea hubungan seperti kita walau
bukan hal yang tabu tapi masyarakat masih belum semua bisa menerima itu … ini
masih menjadi kontropersi … jadi aku mohon mengertilah “ wooyoung mengangguk
lemah sebanyak dua kali menyakinkan chansung dengan tatapan memelasnya
“kau masih
bisa mengatakan pada teman-teman mu tentang siapa aku … mereka bukan media ..?!
”
“aku tidak
bisa percaya pada mereka … kau tahu mereka siapa ? aku tidak terlalu mengenal
mereka … selain khun hyung dan taec hyung …aku tidak dekat dengan siapapun ”
“tapi kau
bahkan ingin menyembunyikan ku dari orang-orang …” keluh chansung lagi dengan
suara yang semakin terdengar lirih membuat wooyoung semakin pusing dan jengkel
tidak tahu harus bagaimana mengatasi sifatnya yang satu ini
“ aku sudah
katakan padamu sebelumnya jika aku ini hanya akan bersama dengan mu saat aku
merasa ingin bersama mu dan jika aku tidak menginginkan mu lagi aku akan pergi
! kenapa kau mengikatku seperti itu ?! AKU BUKAN PACARMU ! KAU TIDAK BISA
MENGIKATKU SEPERTI INI ?!” wooyoung yang mencoba bersabar ahirnya tidak dapat
menahan emosi lagi dan berteriak pada chansung begitu saja meluapkan emosinya
“aku tidak suka seseorang mengikatku membuatku menjadi sulit bernafas … “
wooyoung langsung berbalik hendak keluar dari apartment chansung tanpa berniat
untuk kembali memandang nya
“wooyong-ah
… kau mau kemana ?! “ chansung mengejar wooyoung dan memegang tangannya
menghentikan . wooyoung menghembuskan nafas berat dan berbalik memandang
chansung
“aku mau
pergi … aku sudah katakan aku hanya akan bersama seseorang yang aku inginkan
ada di sampingku … dan aku sudah tidak menginginkan mu lagi di sampingku !”
wooyoung menghempaskan tangan chansung dengan kasar dan dengan cepat keluar
dari apartment chansung .
“kenapa
sesulit ini … apa kau tahu dulu kau tidak pernah meninggalkan aku …” chansung
hanya bisa menggumam sendirian setelah di tinggalkan wooyoung. Dia dan wooyoung
memang pernah bertemu sebelumnya saat chansung masih berusia 6 tahun dan datang
ke korea bersama keluarganya untuk berlibur dan saat itulah pertama kali dia
bertemu dengan wooyoung yang lebih tua darinya satu tahun itu.
Di gallery
junho
Nichkhun
menyentuh satu persatu lukisan dirinya di dalam ruangan junho seraya berjalan
pelan , jemari lentiknya itu menyapu permukaan kanvas yang bertuliskan kata
“love in art” dan tersenyum dia lalu berjalan kearah sofa dan duduk di sana
menunggu junho yang tengah berbicara dengan seorang kolektor yang barasal dari
francis . sesekali dia memandang junho yang tengah berbicara dengan orang itu
lalu kembali memandang satu persatu lukisan yang ada di depannya
“kau pasti
sangat bosan menungguku “ junho yang tiba-tiba saja sudah ada di belakang
nichkhun berbicara dengan tangannya kanan yang dia letakan di bahu nichkhun,
nichkhun memegang tangan junho yang ada di bahunya
“anii… apa
pembicaraannya berjalan dengan baik ?!” Tanya nichkhun mengalihkan pembicaraan
.
Junho
berjalan beberapa langkah hingga dia ada di depan nichkhun sekarang , junho
duduk di atas meja dan nichkhun duduk di sofa agar bisa saling berhadapan
“pembicaraan
yang cukup baik …” jawab singkat dari junho
“junho … apa
sekarang waktu yang tepat untuk memberi tahu arti kata yang kau tulis di
lukisan wajahku itu ?!”
Junho
terkekeh karena pertanyaan yang di lontarkan nichkhun “mwo ? kau masih penasaran
dengan itu ?!” nichkhun langsung mengangguk dengan semangat
Junho
berdiri dan mengulurkan tangannya pada nichkhun. Nichkhun yang dari tadi duduk
dengan memangku bantal ahirnya menurunkan batal itu dari pangkuannya dan
berdiri menerima uluran tangan junho. Junho menuntun nichkhun untuk beridri di
depan sebuah cermin besar dengan dirinya yang berdiri di belakang nichkhun
“kau tahu
apa arti kata cinta ?!” Tanya junho berbisik di telinga nichkhun yang memadang
bayangan dirinya di cermin dengan serius
“kenapa
bertanya seperti itu ?!”
“kau malah
balik bertanya itu karena kau malah tidak tahu apa itu cinta … “ junho memeluk
nichkhun dari belakang dengan melingkarkan tangannya di pinggang nichkhun
“lalu ?!”
pinta nichkhun untuk melanjutkan
“ada
seseorang yang mengatakan jika cinta itu adalah melihat orang yang di cintainya
hidup bahagia … bersama dengannya atau tidak itu tidak jadi masalah … tapi apa
menyakiti diri sendiri atau salah satu pihak itu adalah cinta ?!”
“mana aku
tahu !” jawab nichkhun ketus dan menyandarkan kepala bagian belakangnya ke bahu
junho yang sedang memeluknya
“ada juga
orang yang mengatakan jika cinta itu… adalah saat kau merasakan jika jantung mu
berdebar dengan kencang saat melihat seseorang … saat hanya akan ada bayangan
dan suara nya dalam memory mu jika kau tidak bertemu dengannya … dan kau akan
sangat bahagia bahkan jika hanya bisa melihatnya dari kajauhan …”
“itu
terdengar seperti cinta anak SMA “ respon nichkhun dengan berbagai penjelasan
yang junho katakan padanya yang sama sekali tidak penting baginya
“dalam kamus
besar bahasa Indonesia cinta itu adalah suka sekali … saat kau sangat menyukai
sesuatu atau seseorang … “ (kok junho baca kamus besar bahasa indo sih bukan
bahasa korea ?)
“jadi
sebenarnya bagaimana ?!” Tanya nichkhun tidak sabaran
“apa kau
tahu seperti apa cinta itu ?!” junho malah masih bertanya pada nichkhun yang
sudah tidak sabaran hingga nichkhun melepas pelukan junho dan berbalik
menatapnya
“bukankah
kau sendiri yang mengatakan secara tidak langsung jika cinta itu tidak punya
arti yang baku … lalu menurut mu cinta itu apa ? seperti apa !?” Tanya nichkhun
menantang pada junho dengan nada meningggi yang membuat junho tersenyum dan
membalikan badan nichkhun kembali menghadap cermin
“cinta … ?!
bagiku wujud dari cinta itu adalah kau … hati yang bergetar , suara yang
mendengung di telingku , bayangan wajah yang barputar di otak ku … senyum yang
aku miliki rasa sedih dan bahagia itu semuanya tentang dirimu … saat seseorang
bertanya padaku apa itu cinta … aku akan menjawab dengan singkat … cinta adalah
nichkhun … ”
“junho …”
nichkhun hanya bisa memandang wajah junho yang ada di sisi wajahnya dalam
bayangan cermin yang ada di depannya. Junho kembali membalikan tubuh nichkhun
padanya memegang kedua bahu nichkhun dan tersenyum
“ada orang
yang bertanya padaku bagaimana aku menggambarkan cinta dalam lukisan … maka aku
melukis dirimu … wujud cinta ku … wujud cintaku yang aku tuangkan dalam karya
seni yang aku buat … cinta dalam seni …. Love in art …” tanpa kata atau apapun
yang nichkun lakukan hanyalah memeluk junho dengan erat seolah tidak akan
melapaskan kembali namja berambut merah itu untuk selamanya
Di sebuah
perpustakaan
“perpustakaan
nya sudah tutup kenapa mengajak ku datang kemari ?!” junsu yang baru saja
keluar dari dalam mobil melihat gedung perpustakaan umum yang beridiri dengan
kokoh tinggi menjulang di depannya sedangkan taec hanya senyam senyum saja
melihat wajah shock junsu karena di bawa ke perpustakaan taec sang artis papan
atas itu sudah seperti supir saja dia membukakan pintu untuk junsu saat dia
akan keluar dari mobil
‘dia pikir
aku mau ujian apa di bawa ke tempat ini ‘ junsu berceloteh sendirian dalam hati
seraya memperhatikan sekitarnya
“tunggu
sebentar aku akan segera kembali !” taec langsung berlari meninggalkan junsu
sendirian di halaman perpustakaan itu
“yach ok
taecyeon !! kenapa meninggalkan aku ?!” junsu berteriak pada taec yang berlari
meninggalkannya tapi taec malah seolah tidak perduli dan tetap saja pergi meninggalkan
junsu sendirian . junsu ahirnya menyerah dan bersandar pada mobil taecyeon
menunggunya kembali.
Beberaa
waktu taec datang kembali menghampiri junsu dengan berlari hingga dia terlihat
ngos-ngosan . taec berhenti di depan junsu membungkuk dengan memegang lututnya
seraya mengatur nafas yang terasa habis itu
“tada !!!”
taec menunjukan kunci-kunci pada junsu yang malah melihat kunci itu dengan
tatapan cengo keheranan
“kunci apa
itu ? jangan bilang itu kunci perpustakaan ini ?!” Tanya junsu bingung seraya
menujuk kunci yang taec tunjukan di depan wajahnya
“benar…
kajja !!!” taec langsung menarik lengan junsu dan berlari membawanya masuk
kedalam perpustakaan itu
Di dalam
perpustakaan
“taecyeon …
gelap …nyalakan lampunya !” junsu bicara dengan nada rendah alias pelan dengan sedikit rasa was-was dan takut seraya
berjalan memegangi tangan taecyeon yang memegang senter sebagai alat batu
penerangan bagi mereka saat ini. Mereka sekarang seolah sedang melakukan uji
nyali saja
“tidak bisa
akan ada yang tahu kita masuk ke dalam sini malam-malam jika kita menyalakan
lampunya “
“lalu
bagaimana ? apa kau gila mengajak orang ke perpustakaan yang gelap ? mana ada
orang membaca buku dalam keadaan gelap gulita seperti ini ! atau jangan-jangan
… ” junsu berhenti bicara karena kalanjutan kalimatnya itu tidak pantas untuk
dia katakan apa lagi pada orang yang baru dia kenal seperti taecyeon . yah atau
lebih tepatnya tidak pantas di katakan pada orang yang dia sukai . pembicaraan
berated M
“kita
nyalakan lilin “ jawab taec santai
“MWO ?!
lilin kau gila ?!” junsu tidak percaya jika taec akan menyalakan lilin tapi
ternyata dia benar melakukannya.
Taec
menyalakan lilin di pinggiran meja baca yang begitu panjang dan banyak itu , di
setiap 5 cm meja terdapat satu lilin putih biasa tapi karena semua pinggiran
mejanya di nyalakan lilin menjadi indah apalagi warna cahaya yang di hasilkan
menjadi kekuningan. Junsu yang tadinya tidak mau membantu taec menyalakan lilin
ahirnya ikut membantu juga hingga selesai dengan cepat dan mereka bisa mulai
membaca buku sekarang
Junsu
mengambil satu buah buku yang dia anggap menarik dan duduk di salah satu kursi
yang ada di pinggir meja itu , junsu tidak dapat meletakan bukunya di meja
karena terdapat lilin di ujungnya hingga dia membaca sambil memegang buku itu
di tangannya.
“ahh …
leganya …” taec mendesah lega seraya berbaring dengan terlentang di atas meja ,
bagian tengahnya yang tidak ada lilin hingga jika di lihat dari atas dia
seperti berbaring di kelilingi lilin
“apa yang
kau lakukan kenapa malah tidur di sana … cepat turun …” titah junsu pada taec
yang dia anggap tidak sopan itu karena berbaring di atas meja di depannya
“aku hanya
ingin me-rileks-kan tubuhku sebentar …” taec memejamkan matanya menikmati
sensai berbaring di meja yang di kelilingi lilin itu sementara junsu kembali
membaca bukunya setelah tersenyum memandang taec yang semakin terlihat indah
dimanatanya karena keadaan sekitar taecyeon
“apa kau
sering datang kemari ?!” junsu bertanya tanpa memandang taec dan berfokus pada
buku yang di abaca
“ne … aku
sering datang kemari jika aku ingin sendirian … sampai security tadi sudah
sangat mengenalku … aku juga sudah membaca semua buku di sini … makanya aku
lebih suka berbaring dari pada membaca lagi buku yang sudah aku baca …
lilin-lilin ini juga aku yang sengaja menyimpannya ”
“ohh …”
“junsu… aku
minta maaf … kejadian waktu itu …” junsu berhenti membaca dan walau dia tidak
memandang taec tapi dia berusaha mendengarkan dengan baik apa yang taec
katakan. Taec merubah posisi terlentangnya menjadi tengkurap memandang wajah
junsu yang tidak melepaskan pandangan matanya dari buku “aku tidak sengaja …
aku yakin kau pasti akan mengerti … lambat laun kau juga akan mengalami hal
seperti yang aku alami … di buru waktu kerja dan juga tanggung jawab … jadi aku
harap untuk selanjutnya kau mengerti dan tidak marah …kau tahu kan jika aku ini
banyak bekerja di luar negri ?!“
Junsu
mengangkat wajahnya memandang taecyeon “kenapa kau mengatakan hal itu padaku
?!” taec menjadi biungung sendiri apa yang junsu tanyakan. Dia menggaruk
kepalanya yang tidak gatal dengan wajah berpikir . itu benar kenapa dia harus mengatakan kalimat
barusan pada junsu . bukankah mereka sama sekali tidak ada hubungan apa-apa .
tapi percayalah taecyeon tidak akan membantu seseorang asing sebanyak dia
membantu junsu atau dia juga tidak akan bingung untuk menjelaskan dan minta
maaf pada junsu jika dia tidak punya alas an khusus dan tersendiri
“karena aku
tidak ingin kau marah padaku … walau aku memberimu ijin untuk marah … padaku “
taec bicara dengan nada yang pelan terdengar begitu tidak yakin dengan isi
kalimat yang dia ucapkan dan malah terdengar begitu berat untuk di ucapkan
“mwo ?!! apa
yang kau katakan ? aku sama sekali tidak mengerti …” junsu bicara dengan terus
terang, dia benar2 tidak mengerti dengan apa yang taecyeon bicarakan padanya
saat ini
Taec
merangkak semakin mendekati junsu dia berhenti di depan lilin-lilin itu lalu
memandang wajah junsu yang terhalang dengan lilin-lilin yang menyala begitupun
juga dengan junsu yang tidak dapat melihat wajah taaec dengan jelas karena
lilin-lilin itu tapi keadaan yang demikian malah membuat Susana menjadi lebih
indah dan romantic
“mulai
sekarang kau boleh menungguku … dan kau boleh marah padaku … jika aku membuatmu
menunggu lama atau jika aku mengingkari janjiku padamu …” taec meniup sekitar
lima buah lilin di depan wajah junsu membuatnya sedikit bisa melihat wajah
junsu dengan jelas “kau mengerti ?!” Tanya taec lagi tapi karena junsu tengah
di landa rasa kaget dan juga bingung serta perasan behagia yang bercampur rasa
tidak percaya dia hanya diam saja memandang wajah taecyeon yang bagitu dekat
dengannya hingga dia tetap diam saja saat taec mulai mendekatkan wajah mereka ,
junsu hanya bisa menjatuhkan buku yang dia pegang saat taec yang semakin
mendekat itu mulai memiringkan wajahnya . junsu bisa merasakan tangan dingin
taecyeon menjalar di pipi bagian kanannya seolah menahan dirinya agar tidak
mengelak walau sebenarnya junsu juga tidak berniat untuk mengelak dan ahirnya
junsu merasakan sesuatu yang kenyal mendarat di bibirnya menekannya dengan
lembut bertepatan dengan dirinya yang menutup mata.
Huwaa
ahirnya … selesai juga chap ini sumpeh pegel bener … mana ane ngetik ini sambil
denger gossip yang sangat amat membuat saya sebel dan frustasi depresi dan juga
menjadi kontropersi …. Gak redo khun gue gak redo *khun : emang nye siape lu ?!
* carilah yang lain yang lebih baik dan cocok untuk mu … yubin misalnya ?! dan
ahirul kata silahkan di komentar … jika sedikit atau tidak saya dapatkan
komentar yang memacu gairah saya dalam membuat ff saya gak akan terusin cz saya
udah bad mood nih degan berbagai macam persoalan yang ada …
#huftttt...tarikkkk nafasssss...keluarkan...tarik nafas lagi..keluarkan lagi...
ReplyDeleteahhhhhh..tarik nafas lagi dehhhh..
astapilohh..masaowohhh...eon mo komen apa yah..
Gileeeeee..baru kali ini eon cemburu ama Khunnie..
(hikssssss..Junho yaaaaa..tolong ganti kata2 CINTA ITU NICHKHUN menjadi namaku..)
klimakssss..bener-bener klimaks...eon senyum sambil berlinang..baca arti LOVE IN ART..(serius ini..swear eon ga boong..)
Astajimmmm...andai itu eon yah yg lg berdiri di depan cermin sama Junho..eon rela dah klo gosip 2012 itu kiamat..rela dah..(woaaaaa..hayang ceurik deui...)
Junho yaa..terlintas kaku dalam bersikap didepan Khunnie yg energik dan di depan temen2 glamournya..tp siapa yg sadar kalo sebenernya dialah yg paling romantis diantara orang2 itu..
tunggu bentar..tarik nafassss lagii..keluarkann..
CINTA?! Kata yg sangat sederhana..tp susah banget yah diartikan dan Junho hanya mengungkapkan dengan cara nya yg sederhana..tp ngena banget di hati..
Untuk hal kecil aja Junho begitu kuatir sama Khun..Junho bersikap kaku sampe Khun mikir Junho ga cinta sama dia..tp bukan krn ga cinta..
Justru sangat..sangat..cinta..
Nichkhun ssi..hanya kali ini aja deh..kita tawuran yokkk buat dapetin tu cowo..
gemessss..masih mau komen..tp entar aja dah..di part selanjutnya..tar yg laen pada protes liat ni komen panjang bener..
ehmmm..sori nambah..enThiezz..kayaknya harusnya LOVE IN ART chapter 5 dah..yg 4 kan udah..
ReplyDeleteoh iya punten mo nanya dikit nih...penasaran ama yg kasih lukisan ke Junho yg kata nichkhun lukisannya mirip dia..(pede banget sih ni orang)
itu dari siapa yah?!kok Junho serius bgt mandang lukisannya..hehehehe..#kepo
udah itu doang..sekian dan terima kasih..
Eon adu daebak aku suka wah wah lanjut keren ,tidak bisa berkata lagi aku
ReplyDeletehuwaaaa...sama eon q jga gak ridho klo khunnie sama si tiffany*ogah bgt gw nyebut namanya* mian nih..tpi q bener2 gak suka klo 2pm d pasang2kan ma boneka plastic berjln*plakkk mianhae* ju2r q sebel bgt...q gak rela sumpah gak bkl rela...mending ma q ajj *plakk d jewer junho * mending ma satu agensi ajj ..hehe *mian mlh jdi curhat coz mindi2h dgr gosib itu ..gosib basi* mian
ReplyDeleteWihhh....arti kta dri "LOVE IN ART" bener2 deh...KEREN BGTTT...eonnie pinter merangkai kata2 bsa d blng sederhana tpi sulit d ungkapkan *plakk apaan lgi ni orng* 10 jempol buat eon..hehe
Aya setuju klo eon luncurin ff PTB ver..dgn senang hati q akn membacanya hehe
Ok deh eon mohon d lanjutkan ...saat ini q lgi tergila2 dgn makna arti kata dri judul ff ini gomawo ^_^
hhhuuuuaaaaaaaaaaaaaaa... TT TT unnie, unnie sumpah ih u're such a genius author... unnie dapet darimana sih katanya >< keren banget!! TT TT aku sampe nangis lagi gara gara ff unnie..
ReplyDeleteKeren banget!! keren keren!! pokonya 'Love in Art'.. kata kata yang unn ungkapkan terlalu puitis untuk diungkapkan >< *apaan ini? yaa pokoonya gitu unn,,, keren bgt!!
THOR!! PROTECT THE BOSS NYA DI TUNGGU YA!!
ReplyDeleteKARENA AKU SUKA BANGET KARAKTER JUNHO YANG SUKA KASAR AMA KHUN!!
DI PERCEPAT YA PELUNCURAN FF PROTCET THEBOS NEW VERSI NYA
BUAT FF INI LANJUUUUUUUUUUUUUUT!!
hyaaak...melted bca kata2 nuneo(ato lbh tpatnya kata2 thiezz..kkk~)tntang arti cinta dan love in art..huaaah... ga nyangka km bs mengartikan kata2 itu bgtu dalam dan indah sdemikian rupa..eon smpe brlinang airmata bacanya..ciyus lho..km bnr2 author daebaaak..huaaa
ReplyDeletehmm..si udong nakal jg..jarang bgt bc ff yg udongx nakal gini..lucu hihihi..
taecjunnya jg cweet abiz..hehehe
soal gosip itu eon jg ga stuju klo 2pm dpasangin ma arts sm..mnding ma jypnation az..tp itu gosip dah lama bgt kok..dah sjak th lalu..jadi cuekin az..hehe
eon tnggu PTB new ver nya..hehe..^^
°weny°
Annyeonghaseyo author-ssi, Amelia imnida *bow* kenalin aku mantan silent reader yg hari ini sudah memutuskan untuk mulai memberikan comment hehe ^^ Sebenernya udah lumayan lama aku baca ff di blog ini soalnya aku suka banget sama khunho n taecsu ^^ Menurutku, Love in art ini bagus. Aku slalu tertarik sama khunho, taecsu n chanwoo nnya ^^ Tapi pas baca chapter ini, aku ngeresa sedih liat chan yg digituin woo T.T trus junsu yg cemburu pas taec meluk yenny itu luc banget xD Yg terakhir, junho romantis banget kaya khun kyaaa >< oh iya mau bikin protect the boss new ver? bikin aja author-nim, soalnya aku juga suka banget sama ff itu >< tp kalo new ver, couple nya tetep khunho, taecsu, n chanwoo kan? hehe
ReplyDeletekeren thor,thor ff i know i want you lanjuttin dong q suka bnget pleaseee,jangan bkn orng penasaran thor,tanggung jawab dong...ya ya ya lanjutin,setiap hr q bk blog ini terus nunggu lanjutannya,jd lanjut ya...
ReplyDeletekyaaaa~ abang junho DAEBAKK ternyata tanpa di duga dan dinyana doi doyan baca kamus besar bahasa indonesia juga ,,unbelievable !!!!!!
ReplyDeletechap yg ini manis banget !!!! tapi qo ada yg kurang yah *ensi mana ensi!!!* teriak-teriak pake toa*
Protect the boss new ver. nya di tunggu ya thor !!
keep writting !
thor, ini masih belum selese ya? Kok cerita nya ngambang? Apalagi yg chanwoo, aku biasnya wooyoung nih, aku mau ff tntng chanwoo yg bnyak dooong... Pliiiiz
ReplyDelete