Nov 8, 2012

ff junho nichkhun you're half of me part 2



You are half of me
By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
rated : T
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chapters :2
summary : lee junho seorang siswa kelas 3 sma urakan  yang di jodohkan dengan namja tampan yang lebih tua darinya 8 tahun .perjodohan yang sangat di tentang oleh keduanya namun ahirnya junho menyerah dan mengikuti kemauan orang tuanya untuk menikah dengan namja babyface itu . apa yang akan terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka ? hal apa yang terjadi pada mereka hingga junho menganggap pernikahannya adalah sebuah anugrah dari tuhan sedangkan nichkhun menganggapnya adalah musibah …



ff pasti ini mungkin di awal akan agak ribet dan tidak menarik tapi engga tahu di bagian ahirnya nanti #muka misterius… jadi baca aja sampai tamat dan di kometar … tiba2 inget lagu dangdut yang judulnya hamil duluan nih …. Hahahahahahah ….. dangdutan muluuuu …… gak eon reika … aku gak akan dangdutan lagi …. *mungkin*
hope you like itu guys … mmmuuuuaaaaahhhhh






Kriet …
Pintu pagar di buka dengan sangat perlahan . pagar yang ada di teras rumah itu di buka dengan perlahan oleh sang pemilik , junho berjalan dengan bagaitu hati2nya memasuki rumah , sungguh sangat malang nasib naas orang tua junho itu kerena memiliki anak seperti dia yang setiap hari pulang dengan mengendap seperti maling . entah kenapa juga junho itu malah suka sekali pulang dengan mengendap toh pada ahirnya dia juga akan di temukan oleh orang tuanya .
Junho perlahan membuka pintu rumahnya yang tidak di kunci karena ini masih siang . yah junho tidak pulang larut malam lagi tapi entah kelakuan nakal apalagi yang dia perbuat hingga dia merasa perlu untuk mengendap masuk kedalam rumahnya sendiri
“tidak ada siapa2 “ ucap junho dan kemudian masuk dengan santai kedalam rumah . dia tidak menyadari jika sepasang mata sudah menatap dia sebagai mangsanya Dia balik pintu . yeoja itu langsung saja mengangkat tongkat pel yang ada di tangannya dan melayangkan pukulan demi pukulan pada junho yang membelakanginya
Burg brugh brughh
Dengan tiba2 pululan bertubi-tubi itu mulus junho dapatkan di atas kepalanya membuat dia meringis kesakitan sekaligus kaget. Junho sontak berbalik melihat siapa yang memukulnya dari balik pintu itu
“yach !!! umma … ampun … umma sudah !!!” ujar junho langsung ngacir menghindar dari sang ibu yang masih saja berusaha untuk memukulnya namun dengan tidak kalah sigap kahi juga mengejar junho masih dengan tongkat pel yang mengacung di udara
“umma !!! kenapa memukulku aku bahkan tidak pulang malam lagi umma !!!!” rengek junho namun dengan nada berteriak takut jika ibunya itu tidak mendengar apa yang dia katakan karena mereka sekarang sedang berkejar-kejaran
“aku kenapa mengunci gurumu di dalam toilet hah ?! kau itu sangat keterlaluan !!!” ucap kahi masih mengejar junho yang lari2an di ruang tamu melompati satu persatu sofa yang ada di sana
“aku tidak mengunci guruku … aku hanya mengunci toiletnya saja … aku pikir tidak ada siapa2 di dalam sana !” jelas junho di belakang sofa memandang kahi dengan wajah memelasnya
Kahi menurunkan tongkat pel yang masih dia pegang dan sekarang berbalik bercekak pinggang memandang junho tajam “ kemari kau !!! atau kau mau aku bunuh diri !!!??? ” perintah kahi mengancam membuat junho dengan wajah yang begitu enggan menghampirinya. Junho berdiri di dapan kahi dengan menundukan wajahnya berpura2 merasa bersalah
“lihat … seragam sekolahmu sudah seperti baju preman di pasar … kenapa kau mengeluarkan kemejamu ?! kenapa juga rambutmu itu kau cat dengan warna merah yang mencolok … kau tahu warna rambutmu itu bahkan membuat mataku sakit karena silau melihatnya !!!” kahi marah2 dan menjambak sedikit rambut merah junho membuat dia memegang tangan kahi yang tengah menjambaknya dan meringis kesakitan
“umma …umma …umma …. Sakit …. Aku minta maaf … aku bersalah umma “ ujar junho dengan nada pasrah membuat hati kahi luluh juga dan melepaskan jambakannya .
“umma warna rambutku ini sangat bagus umma tahu semua yeoja itu selalu berteriak histeris saat melihatku … mana mungkin umma tidak tahu ?! umma kan seorang disainer masa model rambut tren sekarang saja tidak tahu “ ujar junho dengan sangat melecehkan pada ibunya itu
“kau ini !!! aish … jinja !!!” kahi memukul bahu junho kuat dengan tangannya “kenapa kau bersikap seperti itu ?! kau tidak kasihan pada ku dan juga ayahmu yang harus selalu saja menerima aduan dari kepala sekolah ?!”
“umma … aku tidak menguncinya lagi pula tidak ada bukti aku yang mengunci guru itu kan ?!”
“temanmu yang melihatnya kau sengaja mendorong gurumu masuk kedalam toilet dan menguncinya “
“MWO ?!” Tanya junho kaget dia lalu menunduk dan ngedumel gak jelas “ sialan sekali orang itu dasar kutu buku … lihat saja kau minta di hajar !“ junho bicara dengan sangat pelan dan bergumam tapi itu masih bisa kahi dengar , rupanya junho salah prediksi tentang ketajaman pendengaran ibunya itu
“JADI SETIAP KAU BERKELAHI ITU KARENA MEREKA MEMERGOKIMU MELAKUKAN HAL NAKAL !!!!??? DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI !!! KAU YANG MAU AKU HAJAR !!!”  geram kahi dan kembali memukuli junho hingga junho itu terbaring di sofa . kahi terus saja memukul junho hingga poselnya berdering membuatnya menghentikan aksi pukulnya terhadap junho dan mengangakat telpon . Dan kesempatan itu langsung saja junho gunakan  untuk melarikan dirinya masuk ke dalam kamar
“YAACHH !!! LEE JUNHO !!!” teriak kahi tidak terima junho kabur dari hadapannya tapi beberapa detik berkutnya kahi tersadar jika dia sudah mengangkat telpon yang masuk dan segera bicara pada orang yang yang menelponnya itu
“ahh … joesonghamnida “ ujar kahi meminta maaf atas teriakan memalukanya tadi

#
#
#
#
#


tok tok tok

“masuk “ junho membuka pintu kamar orang tuanya dan segera masuk saat dia sudah mendapatkan ijin dari kahi .
“umma !” panggil junho dengan manja pada kahi tapi dia hanya mendapatkan lirikan dingin dari kahi. Kahi melihat sekilas kearah junho dan kemudian dia kembali menghadap meja kerjanya kembali sibuk dengan pensil dan juga beberapa lembar kertas di tangannya. Junho mendekati kahi dan memeluk lehernya
“umma … aku menyangi umma “ ujar junho tidak melepaskan pelukannya.
“jangan bersikap seperti ini … itu tidak berguna “ timpal kahi dingin . dia tahu jika junho pasti akan bermanja padanya jika junho punya suatu permintaan padanya atau jika dia ingin di maafkan atas kesalahannya
“jinjja ?” Tanya junho tidak percaya dan masih memeluk kahi.
“jika hanya ingin aku maafkan sebaiknya sekarang kau kembali ke kamarmu dan kerjakan saja tugas sekolahmu itu … aku masih banyak pekerjaan “ junho melepaskan pelukannya pada kahi dan duduk di sampingnya . memandang kahi dengan jengkel
“umma …aegyoku tidak mempan lagi sekarang ?!” tanya junho dengan wajah yang sangat frustasi dan sedih yang begitu di dramatisir junho menyangga dagunya dengan kedua telapak tangan dan mengedipan matanya berulang kali membuat kahi hampir saja tertawa jika dia tidak segera menggigit bibir bawahnya mendengar apa yang junho katakan itu
 “ tapi … kapan pernikahan itu ? “ Tanya junho tiba2 membuat kahi menghentikan aktifitasnya dan memandang junho
“mwo ? pernikahan ? pernikahan mu dengan nichkhun …?” Tanya kahi menghadap junho sekarang.junho mengangguk dengan santai dan memasukan tangannya kedalam saku celana yang dia kenakan
“apa kau tidak sabar untuk menikah ?!”
“bukan begitu … aku … aku hanya ada yang ingin aku tanyakan pada umma “
“apa ?”
“kenapa umma tidak menjodohkan ku dengan yeoja saja ? atau menjodohkan ku dengan namja yang lebih muda dari ku jika memang umma ingin aku menikah dengan namja … kenapa malah memilih dia untuk menikah denganku ?!”
“memangnya kenapa dengan nichkhun bukankah kau juga menyukainya ?!”
“aku menyukainya tapi ada sedikit masalah jika aku menikah dengannya umma … jadi kenapa umma memilih dia ? kenapa tidak seperti apa yang aku katakan tadi ?!“
Kahi menyilangkan tangannya di depan dada dan menyandarkan dirinya dengan nyaman di kursinya “jika aku menjodohkan mu dangan yeoja dia tidak akan bisa mengendalikanmu dan juga jika aku menjodohkan mu dengan namja yang lebih muda dari mu maka aku akan di tahan polisi karena menikahkan anak di bawah umur kau mengerti ?!”
“tapi umma … begini … umma tahu kan jika aku ini …emh ..” junho terlihat sangat hati2 dalam bicara dan berpikir dengan sangat keras bagaimana mengatakan apa yang dia ingin katakana “anak mu ini kan sangat manly umma …jadi …dia kan lebih tua dariku jadi … begitu …harusnya …aku … bagaimana ini ?” Tanya junho malah jadi frustasi sendiri dan mengacak rambutnya sendiri sedagkan kahi malah memandangnya degan heran.
“sebenarnya apa yang ingin kau katakan ? kau membuat aku pusing melihat dan mendengarmu bicara  cepat katakan aku masih banyak pekerjaan “ gertak kahi karena tidak sabaran melihat junho
“jika aku bertanya umma jangan pernah tertawa ! ingat jangan tertawa umma !”
“cepat katakan saja !” geram kahi mulai kehilangan kesabaran dan memadang junho dengan tajam sedangkan kakinya sudah bersiap untuk menendang tulang kering junho.
“begini … aku kan manly … dan nanti setelah menikah … dia kan lebih tua dariku … jadi … bagaimana ini … aku jadi pusing …. “ ucap junho menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal . junho juga merasakan jika wajahnya sedikit terasa panas terutama di kedua telinganya dan juga pipinya
“lalu ?”
“begini … dia itu kan lebih tua dariku jadi … AAAAAAAAAAAAAAARGGGGGGHTTTT“ geram junho malah semakin frustasi dengan tiba2 membuat kahi hampir jatuh terjungkal ke belakang saking kagetnya denga teriakan junho yang tiba-tiba
“YACHH !!! sebenarnya kau itu kenapa ?!” Tanya kahi semakin jengkel dan berdiri di depan junho dengan bercekak pinggang . junho memandang kahi dan menarik nafas dengan dalam dia memutuskan untuk melupakan yang namanya rasa malu sekarang
“umma … apa umma tega padaku … umma tahu kan jika aku ini manly dan tidak mungkin aku mau jadi pihak yang ada di bawah … sedangkan umma menjodohkanku dengan namja yang lebih tua dariku sudah pasti pengalamannya lebih banyak dari pada aku … aku tidak bisa melakukannya … “ ujar junho dengan lancar tiba2 . kahi menahan tawa mendengar keluhan junho dia sedikitnya mengerti kemana arah pembicaraan junho
“apa yang di bawah ? maksudmu apa ?! umma tidak mengerti ” ujar kahi sok polos membuat junho melongo
“umma … aku tahu umma mengerti …” kahi menggelengkan kepalanya dengan gaya yang seimut mungkin
“pangalaman apa maksud mu ?!” Tanya kahi lagi
“yah pengalaman semuanya “ timpal junho ambigu
“jika kau tidak ingin di bawah maka naiklah keatas …umma tahu yang kau maksud itu …” kahi menghentikan kalimatnya dan mendekatkan wajah kearah junho menatapnya dengan tatapan penuh selidik “ maksudmu itu pengalaman sex kan ?” terka kahi dengan tepat menujuk wajah junho dengan jari telunjuknya
“a..a…ani …bukan itu … sudahlah !” junho berdiri dari kursi entah kenapa tiba rasa malunya itu kembali menyeruak di hatinya
“benarkan … jika bukan kenapa wajah mu merah seperti itu ?!” tanya kahi lagi menyenggol lengan junho
“bukannya umma tidak mengerti ?! kenapa sekarang malah jadi mengerti ?!” ucap junho keceplosan membuat kahi terawa lebar
“hahaha … benarkan tebakan umma benarkan … lihat kau sendri yang bilang begitu pada umma “
Junho menghela nafas berat dan kembali duduk di kursi yang tadi dia duduki “jadi bagaimana ? aku tidak mau … umma harus memikirkannya kembali “ ujar junho pasrah
“soal itu seharusnya kau tidak perlu pusing … setelah menikah kalian bisa memutuskannya bersamakan ?!”
“jika di antara kami tidak ada yang mau mengalah bagaimana ? apa harus bercerai lagi ?!”
“sudah umma katakan jika tidak mau di bawah maka naiklah … “
“umma pikir aku sedang membicarakan genteng yang bocor ?! … mudah sekali berkata tinggal naik dan turun … aku bahkan bukan membicarakan cara pergi ke sekolah dengan naik bus … ” ucap junho dengan kesalnya nyegumel seraya menyilangkan  menyilangkan tangan di depan dada
“kau harus bisa menariknya … meluluhkan hatinya …” junho melirik kahi dengan sudut matanya dan kembali memandang kedepan
“ah … percuma aku bicara dengan umma … tidak membantu !” ujar junho seraya berdiri dan meninggalkan kamar kahi begitu saja. Kahi terus tertawa memandang punggung junho yang meninggalkannya

Keesokan harinya

Di butik kahi


nichkhun berjalan dari arah kanan menuju kesebuah butik mewah dengan terus saja berkutat dengan poselnya hingga dia tidak melihat kearah depan . tanpa dia sadari junho juga berjalan dari arah kiri menuju butik milik ibunya itu dengan langkah yang tergesa2 karena dia sudah mendapatkan 3 telpon omelan dari kahi yang sudah menunggunya beberapa jam yang lalu
bruuughh
tepat di depan pintu masuk nichkhun menabrak seeorang yang tidak lain adalah junho yang masih belum dia sadari .
“ah … mianhae …” ucap nichkhun memperhatikan orang yang tengah menunduk . namja itu mengangkat kepalanya dan membulatkan matanya sempurna saat tatatapan matanya bertemu dengan tatapan mata nichkhun
“kau …” tunjuk junho pada nichkhun . nichkhun tersenyum canggung dan sedikit menunduk memberi salam
“annyeong “ sapa nichkhun singkat
“ehmm … ne …annyeong ..” ujar junho dengan sedikit melambaikan tangannya padahal jelas2 nichkhun ada beberapa senti di depannya . lama baik nichkhun maupun junho berdiam diri berdiri tanpa kata di depan pintu masuk butik kahi . bahkan mereka tidak saling berpandangan dan malah mengalihkan pandangan mata mereka kearah keramaian kota siang itu mengalihkan kegugupan yang melanda hati keduanya
“ehm …” deham junho mencoba memecah kebuntuan komunikasi antara mereka berdua . membuat nichkhun memandangnya
“apa kau tidak merasa panas berdiri di sini ?!” Tanya junho lagi memulai sebuah percakapan kecil . nichkhun tersenyum sepertinya sekarang dia sudah merasa sedikit rileks
“yah … kau benar … kenapa tidak masuk ?!” junho juga ikut tersenyum
“kajja “ ajak junho dengan isyarat menolehkan sedikit kepalanya kearah pntu masuk dn ahirnya mereka berdua masuk kedalam butik itu
“selamat siang !!” sapa salah seorang kariawam yang berdiri di dekat pintu .” nyonya sudah menunggu anda sejak tadi ..” lanjutnya dan berjalan mempersilahkan junho dan nichkhun masuk lebih dalam ke butik itu
“umma !!” panggil junho pada kahi yang tengah merapihkan sebuah jas yang di pakaikan pada patung di dalam ruangan kerjanya. Kahi berbalik dan tersenyum senng melihat junho dan nichkhun yang datang bersamaan
“kalian sudah datang ?!” kahi berjalan menghampiri junho dan nichkhun.
“kenapa umma menyuruh kami datang kemari ?” Tanya junho duduk dengan nyaman di sofa yang ada I ruangan kahi itu tanpa di persilahkan .
“duduklah “ titah kahi pada nichkhun yang masih berdiri seraya ikut duduk di salah satu sofa itu
“ini … lihatlah … kalian tahu kan … jika pernikahan kalian itu akan di adakan bulan depan … umma membuat beberapa jas dan tuxedo yang bisa kalian pilih untu kalian kenakan di pernikahan nanti …” kahi memberikan beberapa lembar kertas berisi gambar disain yang dia buat pada junho dan uga nichkhun
“sepertinya umma sangat sibuk belakangan ini… tapi masih sempat membuatnya ?!” Tanya junho mulai melihat-lihat . junho meletakan satu persatu gambar itu di meja hingga berderet rapih . nichkhun juga ikut memandang gambar itu
“apa kami harus mengenakan yang sama ?!” Tanya nichkhun memandang kahi yang tengah ikut memandangnya
“anii … kalian bisa memilih yang berbeda juga bisa mengenakan yang sama sesuai dengan kemauan kalian saja “ nichkhun mengangguk dan kembali memperhatikan beberapa disain yang di buat kahi

Setelah semuanya selesai mengukur ukuran jas junho dan nichkhun  juga sedikit mengobrol bersama kahi ahirnya nichkhun dan junho akan kembali pulang. Kahi mengantarkan anak dan juga calon menantunya itu ke pintu keluar
“terimaksih untuk semuanya “ ucap nichkhun membungkukan badan sedangkan junho hanya berdiri memperhtikannya dengan seksama
“kau akan pulang sekarang ? apa kalian tidak akan makan bersama ? aku rasa kalian belum makan siang kan ?!” Tanya kahi pada keduanya. Mendengar pertanyaan kahi itu junho dan nichkhun saling menatap satu sama lain dan kemudian kembali memandnag kahi yang menunggu jawaban
“mungkin dia harus segera kembali ke kantornya “ jawab junho yang memang benar adanya tebakannya saat ini tepat
“ne “ ucap nichkhun menambahkan dengan sangat singkat
“ya sudah jika kau memang sibuk … tapi lain kali kalian harus menyenpatkan diri untuk makan bersama” nichkhun mengangguk seraya tersenyum tapi junho malah memanyunkan bibirnya

Junho berjalan mengantarkan nichkhun ke tempat dimana dia memarkirkan mobilnya dengan jarak yang lumanyan jaduh dari butik kahi tadi . sepanjang perjalanan junho dan nichkhun hanya diam saja tidak ada yang barani memecah keheningan di antara keduanya
‘harus bicara apa padanya ? aku bahkan tidak tahu apa yang pantas di bicarakan dengan anak smu ‘ batin nichkhun berpikir dengan keras ,
‘apa jika aku menikah dengannya nanti kami akan tetap berdiam seperti ini ? tidak ada yang bisa di bicarakan oleh kami berdua … sungguh … era kehidupan kami ini berbeda … tapi … kelihatannya dia tidak terlalu kuno ‘ yah itu lah ungkapan hati seorang lee junho dengan terus memandnag lurus kedepan . bukan hanya memandang jalanan saja tapi juga mencoba menerawang masa depan yang akan dia lewati bersama dengan nichkhun nantinya
“itu mobilku … kau memarkirkan mobilmu dimana ?!” nichkhun menunjukan sebuah mobil sport hitam yang terparkir beberapa meter dari mereka . junho memandang kearah yang nichkhun tunjuk dan mengangguk tidak berarti
“aku tidak membawa mobil … aku bisa pulang naik taxi saja … umma menghukumku .. jadi dia menyita mobil kesayanganku “
“kau pasti nakal “ ujar nichkhun sedikit tertawa menandakan jika dia hanya bercanda saja . seketika junho merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya . matanya seolah menjadi tidak normal melihat nichkhun yang tertawa dengan lepas membuat wajahnya terlihat begitu bersinar dimata junho (kaya khunie pas makan lemon di 2pm show)
“junho-ah ?!” panggil nichkhun melambaikan tangannya di depan wajah junho yang terbengong memandangnya “kau kenapa ?!” Tanya nichkhun lagi
“a…a…ani …. “ jawab junho tergagap .
“kalau begitu aku yang mengantarkan mu saja … kantor ku searah dengan rumahmu kan ?!”
“darimana kau tahu rumahku ?!”
“dari ayah mu … kajja “ ajak nichkhun dan kemudiam masuk kedalam mobilnya diikuti oleh junho yang juga mau tidak mau mengikuti nichkhun . kenapa karena uang sakunya di potong hampir 85% oleh sang ibu sebagai sanksi semua kenakalannya jadi untuk menghemat biaya hidup dia menerima tumpangan nichkhun

In car


“bagaimana jika kita makan siang dulu ?!” tawar nichkhun yang tengah menyetir pada junho yang duduk di sampingnya . nichkhun menoleh sekilas ingin mengetahui ekspresi wajah junho yang terlihat biasa saja
“aku ingin makan di rumah … “ junho menjawab dengan nada malas yang terdengar tidak bersahabat  tapi dia langsung membenarkan duduknya dan memadang nichkhun hati2 takut jika jawabannya barusan menyinggung hati nichkhun “maksud ku bagaimana jika kita makan di rumahku saja?!” nichkhun memandnag junho ragu dan sejenak terdiam
“oh … baiklah “ jawabnya dan kembali memandang kedepan melihat jalanan dan berkonsentrasi untuk menyetir


In junho home


“ahjumma !!! ahjumma !!!! kau dimana ?! ahjumma ????!!!” teriak junho membahana sejak pertama kali dia menginjakan kakinya kedalam rumah . sementara nichkhun sibuk memutar pandanganya memperhatikan seluruh isi rumah junho . rumah yang tidak terlalu luas dengan hanya memiliki dua lantai dengan nuansa yang modern dan juga simple di dominas warna abu tua putih dan hitam
“apa yang mengatur interior rumah ini adalah ibumu ?!” Tanya nichkhun memadang takjub kearah tangga
“tentu saja … ummaku sangat cerewet … kau tahu dia bahkan membuat ahjussi pengangakt barangnya hapir patah pinggang karena umma terus memutar2 letak semua barang “ jawab junho santai namun dengan serius . nichkhun terkekeh mendnegar jawaban junho yang mungkin cocok untuk usianya yang masih muda
“kau pasti sangat dekat dengan ibumu … kalian terlihat sangat akrab … usianya juga …sepertinya masih muda “
“uh ? muda ?! ibuku memang masih sangat muda … dan soal dekat … aku memang sangat dekat dengannya … dia selalu datang kesekolahku karena di panggil kepala sekolah akibat semua kanakalanku … hahaahaha …” ujar junho dengan tampang tak berdosa tapi beberapa detik berikutnya junho langsung menutup mulutnya dengan rapat . ‘keceplosan’ itulah kata yang terlintas di benak junho saat itu
“aku telpon dulu ahjumma … kenapa dia tidak ada di rumah ya ?” junho mengcobamengalihkan perhatian dan juga mengalihkan topic pembicaraan dengan mengeluarkan poselnya dan menelpon ahjumma pekerja rumah tangga yang bekerja di rumahnya itu.
Lagi2 nichkhun hanya bisa terawa dengan pelan saat junho sudah membelakanginya dan menelpon seseorang yang katanya ahjumma
“ahjumma … kau dimana ?!”
“….”
“kapan pulang ?!”
“……”
“aku makan apa ?!!” nichkhun hanya memandang punggung junho yang tengah merengek pada poselnya
“ne … arraseyo “
Junho kembali mendekati nichkhun yang masih berdiri di dekat tangga yang ada di tengah lantai bawah.
“wae ?” Tanya nichkhun memandang junho yang wajahnya bermuram durja karena sang ahjumma sekarang tengah pergi pulang kampong dan baru akan pulang nanti malam
“mianhae … sepertinya di rumah tidak ada makanan ahjumma … dia bilang dia baru pulang nanti malam“ keluh junho dengan pasrah
“kau juga belum makan siang ? lalu bagaimana ? kita cari tempat makan yang dekat dari sini sana  … kau mau ?”Tanya nichkhun memberi penawaran
“ tidak ada tempat makan yang dekat dari sini “
“bagaimana jika kita pesan makanan saja ? atau kita masak saja ? bagaimana ? disini ada bahan makanan kan ?” nichkhun berjalan kearah kanan yang dia yakini adalah dapur tanpa permisi
“yach … masak ?! kau bisa masak ?! aku tidak bisa masak kau tahu … “ ucap junho mengekori nichkhun yang berjalan meninggalkannya
“aku sekolah di amerika dan di sana tidak ada pelayan jadi aku masak sendiri … walau tidak terlalu pandai tapi aku bisa masak …” jawab nichkhun enteng tanpa menoleh ke belakang dimana junho ada di sana.
“kau mau masak apa ? sebentar !” junho memegang tangan nichkhun yang hendak membuka pintu kulkas .
“wae ?”
“kenapa kau bisa tahu dapurnya ada disini ?!”
Nichkhun memutar bola mata jengkel “apa penting pertanyaan seperti itu ?!” nichkhun menodorong junho yang menghalangi pintu lemari es dan segera memilih bahan makanan yang ada di dalamnya. Nichkhun membawa beberapa bahan makanan dan menruhnya di dekat kompor . junho yang melihat pintu kulkas yang masih terbuka mencoba menilik apa saja yang ada di sana
“kapan terahir kli ahjumma belanja ?!” Tanya junho pada kulkas yang tengah dia perhatikn dengan sesama semua isinya. Junho mengambil satu mentimun mentah yang berwarna hijau yang masih dalam bentuk sempurna dan kemudian berjalan mengahampiri nichkhun
“kau mau membuat apa ?!” Tanya junho seraya duduk di depan nichkhun . junho menggigit mentimun yang ada di tanganya
“membuat apa saja yang bisa di buat dengan bahan2 yang ada di sini “ jawab nichkhun terus memotong beberapa sayuran dn juga mengocok telur di dalam mangkuk
“jika tidak enak bagaimana ?!” Tanya junho lagi mengganggu dan kembali menggigit mentimun yang dia pegang . saat junho masih menggigit mentimun yang terlihat utuh itu dengan bentuk yang panjang sedikit lonnjong dan ukuran yang sedang tengah berada di dalam mulut junho nichkhun mengangkat wajahnya yang sejak tadi memandang papan potong dan memandang junho
“pasti akan en….enak …”  nichkhun sempat menghentikan kata2nya saat melihat pemandnagan wajah junho di depan wajahnya itu dan kemudian dengan segera menuntaskan kalimatnya dan kembali menunduk lagi. Entah kenapa alsan nichkhun hingga dia merasa sedikit terganggu dengan pose junho makan mentimun di hadapannya barusan . wajahnya terasa memanas dan juga merasa tegang serta gugup . junho yang melihat perubahan ekspresi nichkhun itu ikut merasakan sesuatu yang janggal . junho hendak bertanya pad nichkhun kenapa gerangan nichkhun saat ini tapi dia urungkan niatnya saat junho sadar dengan pose tangannya yang sedang memegang mentimun yang ada dalam mulutnya itu. ‘apa ? ini terlihat erotis ?’ Tanya junho pada dirinya sendiri . junho langsung saja mencabut mentimun itu dari mulutnya dan mengunyah sisa mentimun yang ada di dalam mulut
“ehm …” deham junho mencoba menetralkan Susana yang tampak begitu canggung saat ini.
“sepetinya kurang telur “ nichkhun yang mengerti jika junho mencoba untuk mengembalikan suasa menjadi hangat ahirnya bergerak . dia berjalan kearah lemari es . sedangkan junho yang malah jadi gugup menelan mentimun yang dia kunyah dengan asal itu dengan cepat hingga di tersedak .
“uhuk …” junho yang membutuhkan air langsung saja nyerobot kea rah lemari es dan saat nichkhun tengah merunduk mengambil sayuran di bagian bawah lemari es itu junho mengambil sebuah botol yang ada di dalamnya . hingga saat nichkhun berbalik seraya berdiri dengan tiba2 membuatnya tepat berhadapan dengan junho. Bahkan tangan junho yang masih memegang botol di dalam kukas membuatnya terlihat seperti memeluk nichkhun

Wajah nichkhun dan junho berhadapan dengan jarak yang begitu dekat . membuat mereka berdua bisa saling merasakan hangatnya hembusan nafas orang yang ada di hadapannya . junho menelan salivanya entah karena dia memang tadi tengah tersedak dan membutuhkan cairan yang bisa memuluskan masuknya potongna kasar mentimun erotis tadi atau memang karena dia mulai berfantasi lagi dengan mahluk tuhan paling sexy di depannya ini dengan tidak rela berkedip wlau hanya satu detik saja . sedangkan nichkhun yang merasa kaku dan juga tegang hanya bisa berdiri tidak bergerak sedikitpun, dia tahu bahwa hanya perlu berucap ‘minggir’ atau ‘permisi’ dia bisa beranjak dari posisi yang membuat jantungnya berdegup aneh itu . tapi pertanyaan yang ada dalam hati saya adalah benarkan junho akan menyingkir ika nichkhun berkata seperti itu. Tapi sepertinya baik nichkhun maupun junho menikmati posisi mereka sekarang karena mereka hanya berdiam diri tidak bergerak sedikitpun bahkan bernafas saja sekarang mulai terasa sulit. Nichkhun menunduk dan mengalihkan pandangannya dari wajah junho sedangkan junho tidak bergerak . jantung nichkhun semakin berdebar tat kala dia bisa mengirup wangi maskulin tubuh junho . junho menjilat bibir bawahnya saat dia terus memperhatikan satu persatu bagian wajah nichkhun terutama bibirnya yang menggiyurkan itu .
Tidak dapat di tahan lagi seorang junho saat dia di hadapkan dengan sesuatu yang indah di depannya seperti sekarang . junho perlahan mendekatkan dirinya kearah nichkhun atau lebih tepatnya kearah wajah nichkhun dan nichkhun yang merasakan gerakan junho itu perlahan mengangakat kembali wajahnya menatap junho seolah menantang membuat junho sekarang tidak punya pilihan untuk berhenti atau mundur ….
Semakin dekat bibir junho dan bibir nichkhun hingga beberapa millimeter lagi bibir itu akan menempel dengan sangat sempurna …. Dan…. Ahirnya tbc dulu aja yah …. Bye bye …. #tarik khunho ke kamar author buat latihan scene berikutnya … yang “mungkin” yadong … bwahahahahahahahaah
 #pllaaaaakkkkkk

8 comments:

  1. arghhhhhh...*acak-acak muka author*
    kenapa berhenti pas seru!!!???

    pas deg..deg..an nihh..
    btw busway..eon lagi sedih deh Thiez..slh seorang temen deket eon di FB komplain soal couple namja di 2PM..katanya itu ngerubah image 2PM seakan ga normal..

    eon ga bisa komen apa2...kyknya cuma kamu yg ngerti kenapa eon suka couple namja..krn eon ga rela mereka di couplein sama yeoja..

    eh kok jadi curhat disini..ya sudahlah eon inbox aja nanti..
    tapiiiii...itu kenapa dicut disitu???terusinnnn..ishhhh..ishhh...*dorong author ke depan laptop*

    ReplyDelete
  2. asjsabhbfab tbc disaat yg tidak tepat untuk reader dan yang sangat tepat untuk authornyaa...

    ayooo dilanjut un

    ReplyDelete
  3. thor kenapa di stopnya di bagian yg lagi seru sih,jd penasaran tau...
    ff khunwoo yg i know i want to you mana lanjutannya..bagus bnget thour di tunggu ya..please...please :)

    ReplyDelete
  4. >>akhirx ada judulx :D
    cliff hanger bngt nih,,brhnti pas lg seru2x..update soon<<

    ReplyDelete
  5. Unnie kenapa di cut????!!!! ;___________________;

    keren unnn... lanjutkan!

    ReplyDelete
  6. kyahhh...knpa tbc..??? Kan lgi seru...yahhh...thor please update kilat donk...yah...gak sabar , geregetan duh q keregetan... :D...FIGTHING...

    ReplyDelete
  7. AUTHOR KOK DI CUT??

    OH YA AUTHOR KALO BISA FF YANG INI SAMA FF YANG WOOYONG JADI PACAR JYP ITU BISA SAMAPAI PULUHAN PART YA DAN NC NYA JANGAN DI CUT MELULU KALO BISA DI PERBANYAK

    PLIIIISSSSSSSSSSS AKU PENGEN BACA FF YANG AMPE PULUHAN PART
    APALAGI FF NYA BUATAN AUTHOR DAEBAK SEMUA

    PLIISS YA AUTHOR KABULIN YA PERMIANTAAN SAYA
    #nyembah - nyembah

    semoga author dapat mendengar rintihan hati aye :)

    ReplyDelete
  8. AAAA.. Jinjja Author mau bikin aku mati penasaran ya !!!!!!!!!!

    ReplyDelete