Nov 21, 2012

ff 2pm nichkhun junho love in art 3


Love In art


By : thiez

Romance,etc.
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
 Selingannya dan gak banyak alias hanya dikit :
 chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters : 3






Feel kurang dapet ahir2 ini … kenapa mungkin karena saya lagi ada masalah yang tidak akan bisa selesai… saya harap kelanjutan ff ini tidak semakin ngawur ajah … dan mari kita mulai …

 agar semua orang yang membacanya tidak menjadi semakin pusing mari saya jelaskan sebelumnya . dalam cerita ini saya mencoba mengangkat cerita tentang 3 orang artis papan atas yang saling bersahabat dengan baik walau spesialisasi mereka berbeda. Jadi pada intinya adalah nichkhun, taecyeon dan wooyoung 3 orang artis terkanal dimana nichkhun jatuh cinta pada namja yang adalah seorang pelukis . sedangkan taecyeon mulai menyukai namja yang bernama kim junsu yang adalah kakak sepupu dari junho . sedangkan wooyoung dekat dengan koreografernya sendiri .







In office

“HYUNG !!!” wooyoung berlari mengejar taec yang baru saja keluar dari ruangan menagernya dengan terburu2 .hingga kakinya sedikit tersandung oleh pot bunga yang di letakan di lorong tapi pada ahirnya dia dapan mendekati taecyeon juga
“kau masih ada di sini ?!” Tanya taec heran melihat wooyoung yang masih ada di perusahaan tidak dapat di pungkiri lagi wajah kedua artis papan atas itu terlihat pucat . mereka berdua baru saja melihat berita di televise  yang menyatakan jika salah satu dari teman mereka mengalami kecelakaan yang parah
“ne … aku akan kerumah sakit sekarang … kau ?!” Tanya balik wooyoung dan berjalan menuruni tangga karena memang mereka berada di lantai dua
“aku juga kita berangkat bersama “ jawab taec yang juga ikut berjalan dengan terburu2 kebawah


In junho gallery


“actor papan atas korea nichkhun yang telah di kabarkan mengalami kecelakaan lalu lintas malam tadi  sekarang tengah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit seoul . dilihat dari kondisi mobil yang dia kendarai rusak parah kondisi actor tampan itu di perkirakan sangat parah sedangakn pihak rumah sakit ataupun keluarga masih belum mengkonfirmasi apapun hingga saat ini . “
Tangan junho terus saja gemetaran . sejak dia bangun pagi ini yang di bicarakan di berita hanyalah kecelakaan yang di alami nichkhun . dia sungguh ingin pergi ke rumah sakit untuk memastikan apa yang terjadi namun tubuhnya begitu lemah karena shock mendengar berita itu secara tiba2. Dengan tangan yang masih gemetaran junho menekan tombol remot untuk mengganti chanel dan yang di dapati berita yang sama

“di duga keadaan nichkhun, actor korea yang sudah memulai debut acting internasionalnya itu tengah dalam masa kritis di karena kecelakaan yang dia alami … hingga saat ini dokter masih belum memberikan informasi rinci tentang keadaan actor multytalenta ini sejak di tangani medis 8 jam yang lalu “

“sekarang mari kita dengarkan penuturan saksi mata “
“aku menemukan sebuah mobil yang menabrak pohon besar di pinggir jalan lalu aku menghampirinya karena suara klakson yang terus saja berbunyi saat aku lihat orang yang mengendarainya sudah tidak sadarkan diri dengan banyak darah yang keluar dari kepalanya … aku rasa dia pasti kritis “

Junho segera menyambar kunci mobilnya yang dia letakan di meja samping tv dan segera keluar dari gallery melupakan dirinya yang begitu lemah saat ini . bukannya sungguh sangat aneh jika dia hanya diam saja memandangi layar televisi sedangkan tunangannya itu sekarang mungkin tengah meregang nyawa


In hospital

“kita tidak bisa masuk sendiri … banyak sekali wartawan “ taec dan wooyoung bersembunyi dan balik tembok memperhatikan  banyaknya wartawan yang berjaga didepan pintu ruangan ICU .
“aku akan menelpon menager khun hyung “ ujar wooyoung dan segera mengeluarkan ponselnya . dia lantas menghubungi menager nichkhun untuk mendapatkan pengawalan masuk .
“hyung … aku dan taecyeon hyung di luar … kau tahukan ?!”
“ne “
Wooyoung kembali memasukan poselnya kedalam saku celana . tak lama berselang beberapa orang bodyguard dengan jas hitamnya berjalan mendekati wooyoung dan taecyeon membuat perhatian wartawan yang sejak tadi terfokus pada pintu ruangan sekarang berbalik melihat mereka berdua. Wooyoung dan taecyeon berjalan dengan buru2 tidak mengindahkan pertanyaan wartawan yang mencoba untuk mengkonfirmasi berita yang simpang siur mengenai nichkhun . bukanya mereka saja masih tidak tahu apa2 jadi apa yang bisa mereka katakan pada wartawan


“khun hyung !” wooyoung yang melihat nichkhun terbaring tidak sadarkan diri di kasur dengan selang infus dan berbagai macam peralatan itu hanya bisa berjalan dengan lemah mendekatinya. Sedangkan taec yang sekarang ternganga juga hanya bisa mendekati tubuh itu perlahan.
“umma … bagaimana keadaannya ?!” Tanya taec pada ibu nichkhun . mereka memang sudah sangat dekat sejak jaman dahulu kala . saat mereka masih menjadi trainee jadi sama sekali tidak janggal saat taec dan wooyoung sudah menganggap ibu nichkhun sebagai ibunya apa lagi mereka dulu sering sekali menginap di rumah nichkhun
“dokter bilang jika dia sadar dalam 12 jam maka tidak akan ada masalah … tapi ini sudah hampir 10 jam dan dia masih belum sadar juga “ jawab ibu nichkhun membuat Susana seketika hening dan wajah semua orang menjadi murung
“dia pasti akan segera sadar” hibur taec dan memeluk ibu nichkhun.


Di luar ruangan

Junho juga mengalami kendala yang sama seperti apa yang taec dan wooyoung alami , kesulitan masuk karena banyaknya wartawan yang ada di depan ruangan nichkhun terlebih lagi setiap orang asing sama sekali tidak di ijinkan masuk kedalam saja bahkan untuk lebih mendekat saja tidak bisa . beberapa lama junho masih terus mencoba untuk masuk namun hasilnya nihil .
“aku harus masuk … aku mohon “ junho bicara pada salah sau barikade orang yang berjejer rapih menghalangi pintu. Berikade yang menahan wartawan dan juga fans yang sedikit membuat suasa ricuh di depan pintu ruang icu itu. Para penjaga pintu fans dan juga wartawan seolah tidak ingat dimana mereka saat ini hingga malah menjadi sedikit kacau selayaknya demo mini di istana kepresidenan yang saling berdesakan
“maaf tapi tidak bisa “
“aku kaluarganya” jawab junho mencoa menyakinkan
“maaf kami tidak mendapat perintah untuk membawa seseorang masuk … jika anda benar2 keluarganya silahkan hubungi salah satu keluarga di dalam terlebih dahulu “ ucap salah seorang penjaga itu mantap pada junho. Hal itu tentu saja membuat junho patah arang selain nomor posel nichkhun tidak ada nomor siapapun lagi yang dia miliki
“minggri …permisi semuanya “ para penjaga itu mencoba membuka jalan saat pintu sedikit terbuka dan keluarlah taecyeon juga wooyoung dari sana . junho langsung saja memperhatikan kedalam ruangan yang hanya bisa sangat sedikit dia lihat . melihat pandangan yang mungkin tubuh nichkhun tengah terbaring tidak bergerak tapi penglihatan itu hanya beberapa detik hingga pintu di tutup kembali dengan rapat

#
#
#
#
#


junsu


Aku mendengar poselku berdering dengan segera aku berlari dari kamar mandi untuk mengambil ponselku yang aku letakan di kasur . saat aku melihat layar poselku hanya ada nomor saja tidak ada nama yang tertera disana yang berarti aku belum menyimpan nomor itu . aku langsung menyentuh ikon hijau di layar poselku untuk mengangkatnya
“yeoboseyo “ ucapku setelah meletakan posel di telinga kananku
“junsu-shi ?” Tanya orang yang menelpon itu
“ne” jawabku singkat “nugu seyo ?” lanjutku lagi
“aku taecyeon ….” Hampir saja aku menjatuhkan poselku saat aku mendengar taecyeon yang menelponku ini . benakan aku sangat tidak dapat mempercayainya . dia menelponku , ah tapi jangan senang dulu junsu-ah siapa tahu saja ada masalah atau hanya sebuah telpon pekerjaan … telpon pekerjaan ?! persetan dengan itu dia menelponku saja aku sudah senang lagi pula jika pekerjaan kenapa bukan menegernya saja yang menelponku
“junsu-ah … kau masih disana ?!”
“ah .. ne …. Annyeonghaseyo …” ucapku memberi salam , bisa aku dengar suara tawa halusnya dari sebrang sana . sungguh memalukan ,apa nada bicaraku ini sangat aneh ? atau kalimatku yang aneh ?!
“junsu-shi …aku minta maaf … kita tidak bisa bertemu hari ini … karena salah satu teman baikku mengalami kecelakaan dan aku akan menemani ibunya di rumah sakit hari ini … jadi bisakah kita bertemu besok saja ?!” yah benarkan junsu ini masalah pekerjaan dan juga sebuah kabar buruk , jadi jangan senang dulu
“junsu-shi ?!”
“ne … gwaenchana … kita bisa membicarakan pekerjaan besok saja lagi pula teman mu itu lebih penting “ apa? Lebih penting ? aku ingin aku yang terpenting untuk mu taec … tunggu ? kenapa aku malah bicara seperti itu ? dasar pabbo . aku memukul kepalaku sendiri dengan kuat hingga meringis kesakitan
“kalau begitu terimakasih … sebagai permintaan maaf besok setelah membicarakan perkerjaan aku akan menatraktirmu makan malam “
“MWO ?!!” pekikku kaget bukan kepalang bahagia . dia bilang makan malam ? bukankah traktiran makan siang lebih tepat untuk rekan bisnis ? kenapa makan malam ?! lagi2 aku berhayal
“waeyo ?”
“anii …anii…. Tidak ada yang terjadi … baiklah … terimakasih …” ucapku menyergah dengan secepat kilat yang mungkin akan kembali terdengar aneh sangat di telingnya
“baiklah kalau begitu … sampai ketemu besok … aku akan mengabarimu lagi dimana tempatnya … dan juga jika ada sesuatu kau bisa menghubungin nomor ini …. Ini nomor ponselku “
“ne….” jawabku dengan wajah berbinar ria , taecyeon …ok taecyeon memberikan ku nomor poselnya … ahh ini sangat indah dan sulit di percaya. Tut tut tut …. Aku menjauhkan poselku dari telinga dan memandangnya
“di tutup ?!” tanyaku sangat kecewa . tapi tidak apa ini bagus karena aku mendapatkan nomor poselnya. Aku melompt2 di kasur dengan sangat girangnya hingga hampir saja membuat posel berhargaku ini terpental ke lantai untung saja aku sadar dan kembali menjaga posel brharga ini …posel yang terdapat nomor taecyeon di dalamnya



Nichkhun



Perlahan aku mencoba untuk membuka mataku yang terasa berat saat aku merasakan ada sinar masuk kedalam retina mataku rasanya sedikit sakit dan perih . aku memutuskan untuk kembali menutup mata .
“umma “ ucapku dengan nada yang normal .aku yakin jika ibuku pasti akan ada di sampingku saat ini , dia tidak akan membiarkan aku sendirian di rumah sakit
“khinie-ah … kau sudah sadar ?!” bisa aku dengar suaranya dari arah kanan ,dan aku mengangguk menjawab pertanyaannya
“bagaimana perasaan mu … sebentar lagi dokter akan datang …” bisa aku raskaan umma  membelai rambutku dengan lembut . aku memaksakan mataku untuk terbuka dan ahirnya aku bisa melihat juga , hal pertama yang dapat aku lihat saat membuka mata adalah lampu yang ada di atasku dengan cahaya putihnya. Aku membalikan wajahku kearah kanan dan menemukan umma memadangku dengan tatapan khawatirnya
“aku baik2 saja umma …” ucapku untuk menenangkannya . dan dia langsung tersenyum.



Sementara itu di dalam mobil junho

Junho terus mencoba untuk menghubungi ponsel nichkhun yang tidak pernah di angkat , dia tidak tahu jka ponsel nichkhun hilang entah kemana saat kecelakaan . telponnya yang tidak pernah di angkat membuatnya semkin takut dan khawatir terhadap nichkhun.

“umma !” gumam junho dan langsung melesat meninggalkan parkiran rumah sakit untuk pulang kerumah orang tuanya .

Junho menekan bel di samping pintu pagar berkali2 dengan tidak sabaran menunggu seseorang membukakan dia pintu .

“siapa ?!” Tanya seseorang Dari interkom yang di yakini junho adalah suara kakak sepupunya yang tak lain adalah junsu
“ini aku junho “
“junho ?!” Tanya seseorang itu dengan haran dan segera membuka pintu pagar , junho langsung masuk kedalam halaman rumahnya yang luas itu berjalan dengan sangat cepat atau bisa di bilang berlari kecil untuk segera dapat memasuki rumah nya
“junho ada apa ?!” junsu berdiri di depan pintu masuk rumah menyambut junho yang malah masuk dengan ajah paniknya
“dimana ibuku ?!” junsu menunujuk arah dapur dengan jari telunjuk kananya dengan wajah yang masih saja bingung sedangkan junho tidak punya waktu untuk menjelaskan dan malah pergi saja dari hadapan junsu. Junsu yang penasaran langsung saja membuntuti junho yang berjalan ke dapur
“umma … apa umma punya nomor telpon ibu atau ayah nichkhun ?!” junho langsung saja bertanya tanpa basa basi pada ibunya yang tengah memegang wajan .
“waeyo ?!” Tanya nyonya lee bingung
“umma belum melihat berita ?! “ junho malah bertanya balik pada ibunya itu , nyonya lee mematikan kompor yang masih menyala dan berbalik memadang junho sedangkan junho menyuapkan satu sendok makan yang sudah terhidang di meja seraya memperhatikan junho dan ibunya yang tengah berbicara
“anii…. Memangnya ada apa ?!”
“nichkhun … dia kecelakaan dan aku tidak bisa menemuinya penjagaan di rumah sakit sangat ketat dan aku juga tidak bisa menghubungi poselnya … “ jelas junho dengan tepat dan cepat
“mwo ?!” Tanya nyonya lee tak percaya ,
Junsu menelan makanan yang ada di dalam mulutnya dengan cepat “nichkhun kecelakaan  ?! tv?! Apa hubungannya dengan junho … ”  Tanya junsu pada dirinya sendiri  “ nichkhun ?! bukankah junho akan menikah dengan nichkhun ?! jadi ??!!! junho akan menikah dengan nichkhun yang kecelakaan itu ? nichkhun yang artis ??!” junsu malah sibuk dengan pikirannya yang baru saja ngeh jika sang sepupu itu akan menikah dengan nichkhun yang adalah artis yang dia ketahui bukan dengan nichkhun yang lainnya yang mungkin saja memiliki nama yang sama namun orang berbeda
“kecelakaan ? bagaimana keadaannya sekarang ?!” Tanya nyonya lee ikut panic . junho berdecak kesal mendengar pertanyaan sang ibu
“bukankah aku bilang aku tidak bisa menghubunginya … aku bertanya pada umma nomor telpon orang tua nichkhun …”
“oh …baiklah … sebentar ibu akan mencarinya … “ nyonya lee langsung keluar dai dapur untuk mengambil ponselnya yang dia simpan di dalam kamar .


Di lain tempat


“bagaimana keadaan teman mu itu ?!” chansung mendekati wooyoung yang akan minum dari botol air mineral itu , membuat wooyoung yang tengah menengadah dengan botol air yang sudah di mulutnya itu membuang muka kearah berlawanan dengan chansung
“ya kenapa malah membelakangiku ?!”Tanya chansung kecewa dengan apa yang wooyoung lakukan.
“kenapa kau bertanya tentang temanku ? apa ada hubungannya dengan mu ?!” jawab wooyoung dengan ketus
“aku hanya ingin bertanya saja … aku khawatir .. dia kan teman mu … jadi dia temanku juga …” wooyoung memutar bola mata jengkel dan kemudian menutup botl minumnya
“belum tentu juga temanku mau menjadi teman mu … “
Chansung mendekatkan dirinya pada wooyoung yang tengah duduk bersandar di tembok pinggir ruang latihan, mendekat dari arah depan membuat wooyoung semakin menekan punggung ke tembok demi menjauh dari wajah chansung yang sudah semakin dekat dengan wajahnya , “kau jahat wooyoungie …” ujar chansung dalam posisi itu
Wooyoung mengalihkan pandangan matanya dari chansung memandang direksi lain menyembunyikan ke gugupannya “me…me…menjauh dariku …” suara wooyoung bergetar entah mengapa suaranya menjadi sangat tidak stabil padalah dia adalah seorang penyanyi yang hebat tapi di depan chansung suaranya menjadi kacau bergetar , bahkan sekedar untuk berucap satu kalimat pendek
“kalau bagitu jangan jahat padaku … kau kan pacarku …” wooyoung langsung mebalikan wajahnya membuat dia beradu tatap dengan chansung dalam jarak yang amat dekat
“apa kau bilang pacar … otak mu masih saja bermasalah …” bantah wooyoung dengan nada yang bisa di bilang lemah untuk sebuah bantahan yang tegas
“kalau kau masih tidak menganggapku pacarmu … bagaimana jika  …” chansung menghentikan kata2nya dan semakin mendekatkan wajahnya pada woyoung  “ … wooyoungie … kau mau kan menjadi pacarku ?!” tangan wooyoung yang tengah menopang dirinya di lantai itu perlahan terkepal membuatnya terlihat seperti mencakar lantai saat jari2nya menutup
“mwo ? kau gila ? pacar ? menjadi pacar mu ? tidak mungkin “ jawab wooyoung dengan menundukan wajahnya dan nada bicara wooyoung yang samakin pelan saja
“eh ?! kenapa wajahmu jadi merah begini ?! “ Tanya chansung menggoda saat dia melihat rona merah di wajah wooyoung , chansung menunjuk-nujuk wajah wooyoung dengan lucunya tersenyum geli melihat wooyoung yang sudah sangat memerah wajahnya
“mana mungkin … mana mungkin wajah ku merah … atau mungkin karena panas dan aku cape latihan “ kilah wooyoung menyingkirkan tangan chansung yang tengah menujuk-nujuk wajahnya “minggir !” wooyoung menyingkirkan chansung yang masih ada di depannya dan langsung berdiri “aku pulang dulu “ pamit wooyoung dan berjalan keluar ruang latihan itu tanpa ada niatan untuk berbalik atau hanya sekedar menoleh karah chansung sebelum dia pergi .
“sejak kapan jika mau pulang dia mengatakannya padaku dulu ?! biasanya juga langsung meninggalkan ku begitu saja … “ chansung bertanya pada dirinya sendiri dengan wajah yang bingung di dramatisir hingga membuat dia terlihat bego . #plaaak chantiq jangan bunuh saya !!! ampun #sujud2 *ternyata gak ada orang


Balik lagi ke junho

“telponnya juga tidak di angkat … kenapa yah ?!” junho mundar mandir di kamarnya yang sekarang adalah kamar junsu , sejak mendapatkan nomor telpon dari ibunya junho terus menghubungi ibu nichkhun tapi tidak ada jawaban juga tidak ada yang mengangkatnya sedangkan posel nichkhun sekarang menjadi tidak aktif .
“aku harus pergi ke rumahnya dan menemui  siapa saja yang ada di sana “  ujar junho mengambil jaket yang ada di kursi meja belajar di sudut ruangan itu dan segera memakainya seraya berjalan
“kau mau ke rumah nichkhun sekarang ?! kau tidak tahu jam berapa ini ?! “ junsu yang tengah berbaring di ranjang yang adalah milik junho dulunya itu berdiri mengikuti junho yang berjalan keluar kamar
“aku harus menemui siapa saja agar aku bisa menemui nichkhun … “ itulah kata terahir junho sebelum dia membuka pintu dan pergi meninggalkan rumah dengan mobilnya. Junsu hanya bisa menutup rahangnya yang sudah tergatung di udara hendak bicara pada junho
“ini sudah tengah malam junho … siapa yang akan kau temui disana ?!” junsu bicara sendiri di depan pintu yang masih terbuka seraya melihat mobil yang junho kendarai melaju meninggalkan halaman rumah


Ke-esokan harinya


In junho home

“kau bilang junho pergi ke rumah nichkhun tadi malam ? hingga saat ini dia belum pulang ?!” nyonya lee menuangkan air di gelas junsu yang tengah sarapan bersama dengan tuan lee dan nyonya lee yang tak lain adalah orang tua junho
“aku sudah mengingatkannya … dia mungkin saja tidak akan menemukan siapaun di sana tapi dia tidak mau mendengarkan aku dan malah pergi begitu saja … aku pikir jika dia tidak bisa bertemu dengan siapapun di sana mungkin junho kembali ke apartementnya atau kembali ke gallery-nya “ itulah penjelelasan yang di katakan junsu lalu meminum air yang nyonya lee tuangkan di gelasnya . nyonya lee menghela nafas berat dan memandang tuan lee
“bagaimana keadaan nichkhun sekarang ?!” Tanya nyonya lee salah alamat ,tentu saja pertanyaannya itu mendapat gelengan kepala tuan lee yang memang pasti tidak mengetahui keadaan nichkhun saat ini
“umma !!” nyonya lee langsung berdiri saat junho yang baru saja masuk ke ruang makan memanggilnya
“junho ?! kau ? semalam kau kemana saja ?!” nyonya lee menghampiri junho dan melihat keadaan anaknya itu yang sudah acak2an selayaknya gelandangan
“aku ke rumah nichkhun sesuai alamat yang umma berikan tapi tidak ada orang disana … aku menunggu hingga pagi tidak ada orang yang keluar ataupun datan ke rumah itu … aku harus bagaimana ?! nomor telpon yang umma berikan juga tidak bisa di hubungi …” nyonya lee membelai rambut junho dengan lembut
“sekarang lebih baik kau mandi dan istirahatlah … umma akan mencoba mencari kabar tetang nichkhun sekarang … aku hanya akan mandi dan kembali ke rumah sakit siapa tahu aku bisa menemui nichkhun sekarang …” bantah junho membuat nyonya lee geleng2 kepala tidak habis pikir dengan anaknya ini , junho terihat begitu bingung dan luntang lantung karena tidak menemui nichkhun yang sekarang entah bagaimana keadaannya itu
“kau tidak lihat ? kau seperti gelandangan dengan wajah pucat … siapa yang akan percaya jika kau adalah tunangan dari nichkhun horvejkul …. Makan dan istirahat dulu …” titah nyonya lee dengan kekeh memaksakan kehendaknya pada junho



In other place



"satu ,dua ,tiga ,empat .. hup ...tu ,dua ,tiga ..hup ... kita ulangi lagi " seorang namja yang tengah menari itu menghentikan gerakannya dan berdiri di depan cermin besar di ruang latihan dance itu memandang bayangan seseorang di belakangnya. bayangan orang itu terlihat kesal dan memalingkan wajahnya
"ck ...kita ulangi lagi " kata namja itu mengulang seraya berbali menatap namja lainnya secara langsung
"geurae ... lakukan saja ... agar semuanya cepat selesai aku tidak mau lagi bertemu dengan mu !" ucap namja ke dua dengan tajam memandang ke arah cermin memperhatikan bayangan dirinya sendiri
"five ,six ,seven ,eight ... one ,two , three , four , five ,six ,seven ,eight " namja itu memulai lagi menari memberikan pelatihan koreografi untuk namja di belakangnya yang adalah seoarang artis muda terkenal di korea , negara asalanya itu
"yack ...aku sudah sangat hafal dan mengusai koreografi ini ... aku mau pulang ... ini hanya membuang waktu saja !" namja dengan perawakan yang lebih kecil dan juga lebih pendek itu bergegas ke pinggir ruang latihan dan mengambil tasnya .
"kau mau kemana wooyoungie ?!" tanya namja yang lebih tinggi itu yang tak lain adalah koreografernya
"bukan urusan mu !" jawab namja imut yang adalah wooyoung itu dengan nada ketusnya , setelah membereskan barang-barangnya wooyoung langsung berjalan menuju ke pintu keluar hingga sebuah tangan mendekapnya dengan kuat
"jangan pergi !" ucap chansung sang koreografer itu masih dengan mendekap wooyoung dengan erat namun bisa di rasakan kehangatan dari dekapan itu oleh wooyoung
"lepaskan aku !" ronta wooyoung mencoba bebas dari tangan kekar yang mengurungnya dalam dekapan hangat yang sejatinya tak ingin dia lewatkan begitu saja. namun otak wooyoung sudah memberinya sinyal agar dia tidak membuat sebuah kesalahan yang sama , kesalahan pada awalnya memanglah sebuah kesalah tapi jika kau melakukan kesalahan yang sama untuk yang ke dua kalinya . itu adalah bodoh namanya , yah jika dia kembali masuk kedalam lubang yang sama untuk yang kedua kalinya . itulah pikiran wooyoung sekarang
"kenapa kau ingin pergi ?! kau mau menghindari ku ?!" tanya chansung yang sengaja bicara di leher wooyoung dengan sedikit mendesah membuat nafas hangatnya menerpa permukaan kulit wooyoung. wooyoung sedikit menggeliat tidak nyaman dengan perlakuan chansung itu dan tangannya mencoba untuk melepaskan tangan chansung yang bertengger di pinggangnya
"lepaskan aku ... jangan lakukan itu lagi padaku !" ucap wooyoung dengan tajam tapi itu tidak lantas membuat chansung menyerah dia malah menciumi leher wooyoung dengan lembut memberikan rangsangan padanya
"hentikan ... jangan lakukan lagi " pinta wooyoung semakin menggeliat dalam pelukan chansung
"kau bilang hentikan ?! walau mulut dan otak mu berkata seperti itu tapi ... tubuh dan hati mu ingin lebih dari ini bukan ?!" goda chansung masih dengan mencium leher wooyung , secara tiba-tiba dia menggigit daun telinga wooyoung membuatnya mendesah
wooyoung membalikan tubuhnya menghadap chansung dan dengan gerakan kilat wooyoung melumat habis bibir bawah chansung dengan penuh gairah membuat chansung nyeringai dalam lumatan wooyoung

in hospital

“karena aku mungkin akan pulang ahir minggu ini maka kau akan memulai kegiatan mu minggu depan … di mulai dengan syuting yang tertunda … kita tidak bisa memundurkan syuting itu lagi karena pihak clien sudah mengetahui keadaan mu baik2 saja …cepat atau lambat maka semua akan tahu kau sudah lebih baik jka kita terus mengundurkan semua kegiatan mu maka kita bisa di tuntut dengan tuduhan wanprestasi ….” Manager nichkhun menghentikan kata2nya saat dia mengangkat wajahnya dari map yang tengah dia perhatiakan dengan seksama dan melihat nichkhun yang hanya diam tak bergarak dan juga terlihat tidak mendengarkan apa yang dia bicarakan
“apa dia tidak datang ?!” nichkhun bertanya dengan masih memandang kosong ke depan ,,tidak menujukan pandangan matanya pada sang manager
“mwo ?!”
“junho … lee junho …” lanjut nichkhun masih tidak mau menatap managernya itu.
“dia tidak datang … dia tidak menelpon ku atau datang ke perusahaan … dia tidak menemuiku juga … “ nichkhun manarik nafas dalam dan menahan nafasnya itu beberapa saat sebelum dia menghembuskannya dari mulut menandakan jika dia tengah mengontrol emosinya saat ini. Tangan nichkhun mencengkram kuat spey di balik selimut yang menghalangi tangannya
“sepertinya kau perlu istirahat… aku akan membicarakan ini lagi nanti …” manager itu menutup map yang ada di tangannya dan segera meninggalkan kamar inap nichkhun karena dia bisa merasakan jika nichkhun tidak baik2 saja saat ini . begitu nichkhun mendengar suara pintu di tutup dia langsung menunduk dan menarik nafas sebanyak mungkin membuat nafasnya terengah dengan dada dan bahu yang naik turun. Bukan marah ,tapi nichkhun hanya menahan diri agar tidak menangis saat itu
“apa jika kau benar2 mati … kau juga tidak akan pernah datang menemuiku ?! karena kau mengatakan jika hubungna kita sudah berahir ?”  itulah pertanyaan yang nichkhun ungkapkan sebagai luapan perasaannya walau hanya bisa dia katakan pada dirinya sendiri


in   studio


“terimakasih … sudah bekerja keras … terimakasih semuanya “ taecyeon membungkuk pada semua crew yang juga membalasnya dengan sama membungkuk . hari ini taecyeon dan junsu sudah menyelesaikan syuting video clip untuk single perdana junsu . syuting itu berjalan dengan sangat baik sesuai dengan apa yang junsu dan taecyeon harapkan .
“terimakasih sudah membantuku …” ujar junsu dengan sedikit menyesal karena mulai sekarang dia tidak ada alas an untuk bertemu dengan taeyeon , pekerjaan mereka berdua sudah selesai
“kau tidak perlu berterimakasih padaku …” balas taecyeon mencoba untuk rendah hati
“kau bahkan sudah memberikan banyak bantuan tidak hanya ikut menjadi bintang tapi juga mengurusi yang lainnya … tidak akan ada model video clip yang membantu sebanyak dirimu …”
“jangan bicarakan itu lagi … “ taec memegang tangan junsu dan tersenyum “kita teman ?!” lanjut taec bertanya junsu tersenyum dan mengangguk
“teman …” balas junsu singkat
Taec melepaskan tangan junsu membuatnya sedikit kehilangan , junsu sangat menikmati saat2 dia melakukan scane2 mesra dengan taec , rasanya junsu ingin itu adalah kenyataan dan tidak akan pernah berahir tapi sangat disayangkan semua yang terjadi hanyalah sandiwara belaka
“sepertinya waktu makan malam masih satu jam lagi…. Bagaimana jika kau ikut aku menjenguk temanku saja … dia kecelakaan … dan aku belum menjenguknya hari ini … dari pada kau harus bolak balik …” ajak taec setelah sebelumnya dia memperhatikan jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya
“kenapa kita tidak makan malam sekarang saja ?!” junsu bertanya dengan polosnya saat dia merasakan jika saat ini juga sudah masuk waktu makan malam
“apa kau sudah lapar ?!”
“a…ani…ani …ani … tidak … hanya saja ….” Junsu berhanti bicara saat taec lagi2 tersenyum padanya , entah berapa puluh kali taec tersenyum padanya hari ini membuat junsu menjadi bingung sendiri dengan itu
“aku sudah reservasi untuk satu jam lagi … di restoran itali favoritku … aku tidak tahu kau akan suka atau tidak tapi makanan di sana sangat enak “ ungkap taec menjelaskan membuat junsu mengangguk
“emh … baiklah … “


In hospital



“khun-ah … makanlah … sedikit saja … kenapa kau tidak mau makan chagy ?!”  ibu nichkhun sudah kehabisan kata2 untuk membuat anaknya ini mau makan tapi tetap saja nichkhun tidak mau makan dan hanya diam membisu sejak pagi hari ini .
“annyeong !” sapa riang seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan nichkhun di ikuti seorang namja lain di belakangnya , “annyeong umma … “ taec mencium pipi ibu nichkhun sekilas, lalu berdiri dengan tegap di sampingnya
“umma … sebaiknya umma pulang saja … umma sudah berhari2 tinggal di sini … lagi pula aku baik2 saja umma … umma harus istirahat aku tidak mau umma sakit … lagi pula disini ada taec yanga akan menemaniku …”
“khun-ah !!!”
“umma !!” nichkhun memberikan tatapan yang langsung membuat sang ibu terdiam dan hanya bisa menerut padanya . pandangan yang memaksa
“umma bagaimana jika aku antar pulang ?!” tawar taec saat ibu nichkhun mengambil tas yang dia letakan di sofa yang ada di ruangan itu.
“ani … jaga saja nichkhun … lagi pula ada supir di depan … ah apa ini ?!” ibu nichkhun menemukan poselnya yang sudah mati kehabisan batrai tertindih tasnya “sepertinya batrai posel ku habis … di rumah juga tidak ada siapa2 pelayan sedang pulang ke kampung halamannya dan supir ada di sini ayahmu juga baru akan pulang besok … ibu harus tinggal sendirian di rumah “
“ibu beristirahat saja di rumah “ seragah nichkhun yang merasakan gelagat ibunya yang tidak ingin pulang
“baiklah ibu pulang … “
“hati-hati …”
“ne …”
“annyeong umma !” taec juga ikut melambaikan tangannya dan memperhatiakn kepergian ibu nichkhun dari ruangan rumah sakit

Nichkhun tidak sengaja memandang junsu yang tengah memperhatikannya dari aas hingga ujung seolah junsu tengah memata-matainya saat ini dan tak pelak itu membuat nichkhun merasa terganggu .
‘dia sepertinya baik2 saja ‘ batin junsu bicara setelah dia melelaah dengan seksama keadaan nichkhun yang ada di hadapannya . walau dia adalah orang  yang berasalah dari daerah yang tidak pernah bertemu dengan nichkhun sebelumnya tapi dia bisa mengenali nichkhun dengan baik saat ini .
“siapa kau ?!” Tanya nichkhun dingin , junsu tersentak dan menunjuk wajahnya sendiri
“na ?!” Tanya junsu menyakinkan walau pada dasarnya nichkhun tidak akan salah bertanya saat ini
“khunie hyung …. Dia teman ku …” taec langsung menjelaskan pada nichkhun saat dia melihat tatapan nichkhun yang tidak nyaman dengan junsu .
“jika begitu aku tunggu di luar saja …” junsu langsung menujuk arah pintu keluar dan saat da hendak keluar nichkhun menghentikan junsu
“ani … jika kau teman taecyeon maka tetaplah disini … taec tidak akan membawa orang sembarangan menemuiku …  “ nichkhun mengambil sebuah buku yang di letakan di meja samping tempat tidurnya
‘dia itu sangat dingin dan … mianhae junho tapi aku merasa jika dia menyebalkan’ junsu menggerutu sendiri dalam hati seraya terus memperhatikan nichkhun dengan segala tingkah lakunya
“dia benar2 temanku hyung “ jelas taec apa adanya tapi nichkhun seolah tidak menghiraukan penjelasan dari taec sama sekali
“hyung … kenapa tidak mengatkan pada wartawan jika kau baik2 saja … semua orang dan fans mu pasti sangat mengkhawatirkan mu ?“  taec berjalan dan duduk di sofa yang ada di samping ranjang lalu mengintruksikan agar junsu duduk di sampingnya.

Nichkhun menutup kembali bukunya “fans ? dan banyak orang yang menghawatirkan aku ? tapi …” nichkhun menoleh kearah kanan dimana taec duduk di sana “kau tahu tunanganku … ani … mantan tunanganku sama sekali tidak datang menemuiku … dia sama sekali tidak perduli padaku … walau …” nichkhun menghentkan kata2nya saat dia sadar jika nada bicaranya sudah mulai terdengar emosi “seandainya aku benar2 mati …apa dia tetap tidak akan datang … dia memutuskan ku … malam itu … saat aku menunggunya … apa sedangkal itu perasaannya padaku ?!”
Nichkhun menunduk dengan posisi lurus hingga junsu yang duduk di sampingnya bisa melihat wajah nichkhun dari samping dengan jelas “apa … hanya aku yang menyukainya ?! apa pernikahan itu hanya lelucon baginya ?!” nichkhun menutup mata saat kalimat terahirnya itu selesai di ucapkan membuat air matanya jatuh begitu saja membasahi selimut yang dia pakai jatuh tegak lurus dengan selimut itu kerena nichkhun yang tengah menunduk
“aku … rasa …” gumam junsu setengah hati saat dia ingin mengatakan jika junho juga sudah sangat berusaha untuk menemui nichkhun tapi kalimatnya terhalang saat taec bersuara
“hyung !” nichkhun menoleh pada taecyeon yang memberikan kode dengan matanya yang mengarah kesamping atau lebih tepatnya menujukan junsu yang ada di sampingnya . nichkhun mengerti jika dia baru saja kehilangan kendali dan mengatkan sesuatu yang tidak seharusnya dia katakan di depan orang lain apa lagi orang asing seperti junsu , nichkhun menyeka iar matanya dan berbaring
“aku ingin tidur “ungkap nichkhun untuk meminta ruang pribadinya dengan halus, tidak mungkin diamengusir taec dan junsu begitu saja bukan .
“baiklah … kami akan pergi …”
“tunggu ! taec kau bisa membantuku ?!” nichkhun yang sudah berbaring membelakangi taec kembali bangun dan duduk di kasur memandang taec dengan penuh harap
“membantu apa ?!” nichkhun terdiam dan memandang junsu sekilas lalu kembali memandang taec , junsu yang menyadari keberadaannya itu tidak di inginkan di sana langsung saja mengerti dengan maksud nichkhun
“aku keluar duluan taec… sepertinya aku harus ke toilet sebentar “ pamit junsu pada taec yang juga mengerti jika junsu ingin memberikan ruang untuknya berdua dengan nichkhun






Lama junsu berdiri di ruang tunggu untuk menunggu taec keluar dari ruangan nichkhun hingga ahirnya taec kembali juga ,dan itu bisa membuat junsu bernafas lega setelah dia menunggu dengan sangat lama
“mianhae , pasti sangat lama “ taec berucap dengan nada menyesalnya saat dia menghampiri junsu , junsu menggelengkan kepala seraya berdiri dari kursi ruang tunggu
“kita sudah di sini selama satu setengah jam … apa kita terlambat ?!” tanya junsu setelah dia melihat jam yang tergantung kokoh di dinding belakang taecyeon
“terlambat sedikit tidak apa-apa kan ?!”
“ne … gwaenchana …”
“baguslah … kajja !” taec dan junsu kemudian berjalan untuk keluar dari rumah sakit menuju ke resoran dimana taec sudah memesan tempat di sana untuk makan malam istimewa dengan junsu







Seseorang mengedap di depan gallery milik junho , orang itu memperhatikan keadaan di dalam gallery dari jedela yang tidak di tutup karena memang kebanyakan dinding galaery itu terbuat dari kaca,orang itu lantas menekan bel pintu dan menunggu beberapa saat untuk di bukakan pintu namun ternyata tidak ada siapapun yang membuka pintu itu artinya gallery dalam keadaan kosong.
Tit,tit,tit,tit,tit,

Namja itu menekan beberapa kombinasi angka kode kunci dan setelah itu pintu gallery tadi terbuka. Namja yang tak lain adalah nichkhun itu masuk kedalam gallery junho dan berjalan ke ruangan dimana junho biasa membuat lukisan2nya tanpa menyalakan lampu luar di sudah bisa melihat dengan pencahayaan yang minim dari beberapa lampu kecil yang di taruh di sudut2 ruangan

Trek

Nichkhun menyalakan lampu di ruangan pribadi junho itu membuatnya bisa melihat kesegala arah dengan leluasa . nichkhun berjalan dengan perlahan menuju kearah beberapa lukisan yang di simpan di bagian kanan ruangan itu tangan nichkhun dengan sendirinya terulur untuk membuka kain putih yang menutupi lukisan yang dia dekati , walau sempat terhenti ahirnya nichkhun menarik kain putih tadi membuat lukisan yang di tutupi tadi terbuka, sebuah lukisan yang masih jauh dari kata selesai lukisan yang tak lain adalah lukisan dirinya sendiri ,(masih ingat pose khun yang minta di lukis junho ?! yah walau posenya tidak di jelaskan dengan terperinci tapi … inget kan kalau dia gak pake busana)
“kau belum menyelesaikannya “ gumam nichkhun entah pada siapa , dengan kasar nichkhun mengambil lukisan tadi dari tempatnya dan kemudian membantingnya ke lantai berulang kali membuat kanvas itu hancur berantakan tak puas hingga di situ saja nichkhun juga menginjak2 lukisan dirinya sendiri dengan penuh emosi , menginjaknya hingga tak dapat lagi terlihat wajah siapa yang ada di sana. Setelah puas dengan itu semua nichkhun menjatuhkan tubuhnya ke lantai hingga terduduk di sana . tanpa sengaja nichkhun melihat ke tempat dimana dia mengambil lukisan tadi dan ternyata di belakang lukisan yang dia hancurkan tadi yang di simpan di atas meja berjejer kedepan itu terdapat lukisan dirinya yang lain . nichkhun segera bangkit dan melihat lukisan itu .
Sebuah lukisan dirinya yang tengah melihat kearah lain dengan tersenyum manis,nichkhun melihat kembali deretan lukisan yang ada di atas meja itu dan ternyata lukisan ke tiga juga adalah lukisan dirinya , kali ini dirinya yang tengah melukis sesuatu dengan wajah yang bingung ,nichkhun mengambi lukisan itu da ternyata di belakang lukisan ke tiga masih adalah lukisan dirinya lagi , dirinya yang tengah tertidur di atas meja ,nichkhun yang masih penasaran kembali lagi melihat lukisan ke lima yang juga adalah lukisan dirinya dia masih ingat dengan jelas pertama kali dia bertemu dengan junho saat di kenalkan oleh seseorang temannya untuk belajar melukis pada junho dia memakai pakaian dan berdandan seperti apa yang ada di dalam lukisan itu
“hiks …hiks …” nichkhun mengusap sebuah tulisan di bagian kanan bawah lukisan itu dengan ibu jarinya “cinta … dalam seni …” nichkhun mengartikan tulisan yang junho buat pada setiap bagian bawah lukisan dirinya “kau selalu membuat ku bingung … kau … selalu membuatku bingung ….”



In nichkhun home

Ibu nichkhun baru saja sampai di rumahnya setelah dia membeli beberapa keperluan untu nichkhun di rumah sakit, tapi saat mobilnya berhenti di gerbang rumahnya dan sang supir membuka pintu gerbang dia melihat seseorang yang duduk di depan rumahnya
“siapa dia ?!” Tanya ibu nichkhun pada dirinya sendir “pak jung … tolong lihat siapa itu … kenapa dia duduk di depan rumahku “ titah ibu nichkun pada supirnya . ibu nichkhun memperhatikan sang supir yang tengah bicara dengan namja yang duduk di depan rumahnya itu, dia sedikit memicingkan matanya memperjelas
“junho ?!” ibu nichkhun langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri junho “lee junho …” panggil ibu nichkhun pada calon menantunya itu dan berjalan mendekati junho
“annyeonghaseo …” sapa junho membungkuk sopan pada ibu nichkhun
“kenapa kau duduk di sini … ? “ ibu nichkhun terihat prihatin dengan keadaan junho sekarang, dia terlihat begitu lemah dan pucat junho tidak menuruti perkataan ibu untuk beristirahat dan makan tapi malah setelah dia selesai mandi di segera kabur lagi berusaha untuk menemui nichkhun dan hasilnya setelah dia tidak dapat mengetahui dimana ruangan baru nichkhun di rumah sakit karena sudah di pindahkan dia kembali ke rumah nichkhun dengan harapan bisa menemukan siapapun disana dan ahirnya harapan junho terbalaskan
“aku tidak bisa menamui nichkhun … aku tidak bisa menghubunginya … aku tidak bisa menjenguknya di rumah sakit dan aku tidak bisa menghubungi anda … aku tidak- …”
“junho !” potong ibu nichkhun memegang tangan junho dengan kuat “maafkan aku … aku terlalu sibuk dan juga terlalu panic dengan apa yang menimpa nichkhun … aku sampai melupakanmu dan juga orang tua mu … maafkan aku ….” Sesal ibu nichkhun bersungguh “lihatlah kau sangat pucat … apa kau menunggu disini sejak tadi ?!”
“aku ingin menemui nichkhun … bagaimana keadaannya … ? dia baik2 saja kan ?!” ibu nichkhun mengangguk dengan lemah
“dia sudah lebih baik sekarang … apa tidak sebaiknya kau beristirahat saja dulu di dalam …”
“ani … aku ingin menemuinya dulu … aku … aku tidak akan bisa beristirahat jika aku belum menemuinya …”
Ibu nichkhun mengela nafas berat ,antara kesal dengan sikap kekah junho dan juga bahagia karena mengetahui jika calon menantunya itu sangat baik  dan begitu perduli pada nichkhun “baiklah kita ke rumah sakit sekarang “



In hospital



Junho berjalan di belakang ibu nichkhun menuju ke ruang rawat VVIP yang ada di rumah sakit itu dan barang tentu ruangan di sana di jaga dengan sangat ketat mulai dari panjagaan awal lorongkompleks kamar itu hingga penjagaan di depan pintu masuk kamar .
“ini junho … lee junho … dia tunangan anakku … nichkhun … jadi jika dia datang kesini untuk menemui nichkhun kalian harus membiarkan dia masuk … mengerti ?!” ibu nichkhun memperkenalkan junho pada beberapa orang penjaga yang ada di depan ruang rawat nichkhun dan memberkan perintah pada mereka untuk menginjinkan junho masuk
“ne …” jawab ke tiga orang penjaga itu dengan dengan nyaris kompak
“baiklah buka pintunya !” salah satu penjaga itu membukakan pintu untuk ibu nichkhun dan junho masuk kedalam ruangan itu.
“khunie-ah … “ ibu nichkhun yang berjalan di depan junho seketika berbalik dan memandang junho “jika dia sedang tidur apa kau tidak apa2 tidak menemuinya mala mini ?!”
Junho tersenyum lembut dan mengangguk “aku tidak mungkin menganggu tidurnya … hanya melihatnya saja mala mini …”
“baiklah …” ahirnya junho dan ibu nichkhun memasuki ruangan itu semakin dalam , ibu nichkhun semakin mempercepat langkah kakinya saat dia mendapati kasur yang ada di sana kosong , selang infus yang sudah di cabut dengan tidak benar dan kasur yang acak2kan
“khunie –ah !!! nichkhun !!! nichkhun !!!” panggil ibu nichkhun memutar ruangan mencari dmana keberadaan anaknya jikalau nichkhun masih berada di dalam kamar itu
“khunie … nichkhun ! … nichkhun !” junho juga ikut mencari dimana nichkhun hingga ke kamar mandi dan juga ke bawah tempat tidur jika saja nichkun terjatuh namun hasil pencarian mereka nihil,nichkhun tidak ada di sana
“apa yang kalian lakukan ?! kenapa nichkhun bisa hilang ?!! KEMANA DIA PERGI !!! APA SAJA YANG KALIAN LAKUKAN HAH ? APA SAJA KERJA KALIAN ?!!!” Tanya ibu nichkhun mulai emosi pada para penjaga yang memasuki ruangan itu dan juga tidak menemukan dimana keberadaan nichkhun
“joesonghamnida “
“MAAF KATAMU ?! MAAF ? NICHKHUN HILANG KAU BILANG MAAF ?!!”
“ini … saya menemukan ini “ ibu nichkhun dan junho langsung saja mengambil sebuah note yang di tulis nichkhun dan di letakan di depan pas bunga , salah seorang penjaga yang menemukannya

‘umma aku pergi sebentar … aku akan kembali jadi jangan khawatirkan aku … aku hanya ingin pergi saja semetara waktu … aku akan segera kembali jika aku merasa aku sudah bisa kembali …umma jangan mencariku …ingat jangan mencariku … saranghae ‘

“akh … nichkhun … apa yang dia lakukan ?! nichkhun … ahh … bagaimana ini ? ada apa dengannya ?! ada apa dengan anakku itu ?!” ibu nichkhun memegangi tengkuk lehernya yang terasa sakit dan perlahan tubuhnya melemah,
“anda tidak apa2 ?! duduklah …” junho memegangi ibu nichkun dan mendudukannya di sofa
“apa yang terjadi pada nichkhun sebenarnya apa yang terjadi pada anak itu ?!” Tanya ibu nichkhun lemah pada junho ,
 junho menggelengkan kepalanya “ dia akan baik2 saja …. Percayalah “ jawab junho menenangkan walau sebenarnya hatinya juga sama sekali tidak tenang.
“bagaimana mungkin akan baik2 saja dan aku bisa tenang … dia … anak itu masih sangat lemah … dia belum sembuh lagi pula dia tidak membawa uang dan juga ponsel … dia tidak membawa mobil juga … bagaimana ini ? apa yang akan dia lakukan di luar sana ?!! hiks …” ujar ibu nichkhun sekarang mulai memangis dengan panic , dia tidak bisa menghentikan tangisnya walau nafasnya sudah hampir habis saat ini , dada ibu nichkhun begitu sesak saat dia memikirkan anaknya yang masih jauh dari kata sembuh itu pergi keluaran tanpa apapun dan meninggalkan pengobatannya
“aku akan mencarinya !” junho langsung berlari meninggalkan ruangan inap nichkhun di rumah sakit untuk mencari nichkhun tanpa setitikpun penerangan dimana nichkhun berada saat ini


In gallery

Nichkhun memandang pemandangan di luar jendela yang menampakan hujan rintik2 , gerimis di malam yang bagitu dingin dan gelap
“aku harus pergi …” gumam nichkhun dan berjalan kearah pintu keluar dari gallery junho dengan perlahan.




Sekarang apa yang akan terjadi pada nichkhun dan junho ? kemana junho akan mencari nichkhun ?dan apakah junho akan berhasil menemukan nichkhun malam itu ? atau nichkhun akan pergi dan tidak akan di temukan oleh junho untuk beberapa waktu ? (khunie sekarang main kabur2an nih)
Lalu kabar chan sama woo gimana ? dan gimana juga keindahan (Saya gak pede bilang kata romantic buat ini) makan malam taec dan junsu ? dan apa yang akan terjadi selanjutnya sama mereka berempat ?!
Saya juga mau tegasin ingat2 ting ! … sejak awal saya udah bilang jika ini ff khunho dan dua couple itu adalah pemanisnya jadi jangan salahkan saya di lamar junho kalo ff ini lebih focus sama khunho nya aja … oke …
Ceritanya bersambung sodara2 … saya gak tahu kenapa saya buat carita seperti ini tapi .. yah mau bagaimana lagi adanya ide di otak saya seperti ini agar gak kaya yang udah2 saya gak buat khunie sakit lama cz kan yang ukenya koma udah di Y.A.M    yah jadi gini deh cerita alakadarnya dari saya … mohon maaf atas segala kekurangan … semoga di hargai saja lah …

9 comments:

  1. td mlm sblm tdr aq brharap paginya saat aq bk fb akn ada ffmu..dan ternyata bnar..haha
    kasian khunho..rumit bgt sih hubngnnya..pnuh dg salah paham..hikz hikz..
    chanwoo ma taecsu nya biar dkit tapi brasa bgt..hihi..
    i love this ff..kkk~
    pnasaran bgt ma lanjutanx..
    fighting chagie..^^

    ~weny~

    ReplyDelete
  2. huwwwe...khunnie jgn maen kabur2an ...moga junho bsa nemuin...
    It's ok eon gapa2 klo ff nya berfokus ma khunho couple coz q suka bgt ma khunho...hehe...lanjut ya thor...pleaseeeeeeee...:)

    ReplyDelete
  3. astapiloh..makin gemes dah ma ni cerita..
    betul kan FF kamu yg ini jg akan makin menarik..
    ga bisa bayangin muka junho yg udah awut2an mondar mandir sana sini cuma pengen ketemu ama Khunnie..
    klimaksnya pas Khunnie nemuin lukisan2 dirinya di studio Junho..pasti campur aduk..seneng..sedih..kangen..howaaaa..mau..mau..mau banget dicintai sama salah satu orang itu..mau banget malahan..

    makasi..makasi..udah mau dengerin request eon kamu yg ngerepotin ini..
    (sembah sujud dah..)

    ReplyDelete
  4. sungguh mengharukan...cinta kunho penuh intrik dan perselisihan,,,,,,,,,setiap hari pasti aku kunjungin blok author,,,,,,,,,hehehehee penasaran habisnya....yang cepet ya thor update x.....di tunggu anyeong :D

    ReplyDelete
  5. huaaa khun kabur, gimani ni dengan junho. apa junho bisa nemuin khun? khun kemana sembunyi?? lanjut un

    ReplyDelete
  6. WHOOOOOAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

    KC BANGET LANJUTAN FF INI
    BUAT FF INI JADI PANJANG BANGET YA THOR :)
    KALO BISA UPDATE KILAT DONG TOR :)

    BUAT FF BARU DONG CAST NYA KHUNN - JUNHO - TAEC :)

    AUTHOR DAEBAK

    ReplyDelete
  7. ;_________; tuh kan.. khunho dikasih cobaan lagi...
    seru unnie!! lanjut.. aku seneng sama rintangan-rintangannya :)
    unn, bikin adegan romantisnya yg gereget ya XDD

    ReplyDelete
  8. aduh, kapan khun bakalan tahu klo junho jg suka ma dia???
    tiap hari mengunjungi blog ii nunggu lanjutannya ff ini.
    thor, cepat updatenya ya......

    ReplyDelete