protect
the boss Part 8 nc+khunho
By : park yara (tciw queen)
di
suatu tempat
“kita
istirahat disini saja bagaimana ?!” tanya taecyeon pada junsu yang masih sibuk
menajamkan penglihatan menerawang ke luar jendela mobil, matanya terus berkedip
dan sesekali malah menyipit untuk semakin manajamkan penglihatan namun karena
hari yang sudah sangat gelap mengingat ini sudah malam karena mereka baru saja
pulang dari pabrik untuk melakukan inspeksi mendadak junsu malah tidak tahu
sekarang dia dimana
“ini
dimana ?” tanya junsu dengan mata yang setengah terpejam bertanya sambil
manahan diri untuk menguap, junsu duduk di kusi belakang atau lebih tepatnya
tidur di kursi belakang sedangkan taecyeon masih saja sama menyetir di depan
“ini
di panti “ jawab taec berbalik memandang junsu di belakangnya
“panti
?! panti apa ?!” jawabnya linglung,taec terkekeh melihat tingkah junsu yang
barus aja bangun membuat dia linglung dan bicara aneh padahal junsu adalah
orang yang bicara dengan sangat baik dan penuh perhitungan jika sedang sadar
sepenuhnya
“kajja
!” taec membuka pintu mobil dan keluar untuk membuka pintu di samping junsu
sekarang dengan malas junsu keluar dari mobil dan berjalan mendahului taecyeon.
mata junsu yang sejak tadi melihat semuanya dengan malas dan kantuk yang
menyerang sekarang malah mata itu terbuka leber melihat pemandangan di depannya
“taecyeon-ah
.... ini ... panti asuhan ... itu ... kau ...” junsu menunjuk batang hidung
taecyeon lalu beralih menunjuk ke geraja yang ada di tengah kompleks panti itu
“ne
... kita menginap disini saja ... aku rasa itu lebih baik ... kita sudah
kemalaman ...” ucapnya seraya melihat jam yang melingkar di pergelangan
tangannya
“emm
... ne “ junsu mengangguk dan berjalan kembali memasuki gereja
“annyeonghaseyo
“ sapa junsu canggung seraya sedikit menunduk pada seorang biarawati yang
menghampirinya begitu kaki junsu menginjak lantai bagian dalam gereja itu
“annyeonghaseyo
... anda siapa ?!” tanya sang biarawati memperhatikan junsu dari ats hingga
bawah dan kembali memandang wajah junsu
“ini
kami !!!” jawab taec tiba-tiba dengan posisi sudah di belakang junsu
“taecyeon
?!” tunjuk biarawati itu pada taec dan sang namja kekar itu tersenyum
memamerkan deretan giginya itu
“ne
... ini adalah junsu ... direktur kim junsu ... anak sulung dari tuan kang “
jelas taec pada biarawati itu dan dia langsung terkejut dengan panjelasan taec
“ahh
... joesonghamnida ... saya tidak mengenali anda “ sesalnya membungkuk pada
junsu dengan hormat.
“ani
...ani ... mana mungkin mengenaliku ... aku hanya ke sini saat aku masih kecil
... kau pasti tidak akan mengenaliku ... tidak apa-apa “ ucap junsu menenangkan
tapi malah dia yang terlihat panik dan canggung dengan sikap biarawati itu
“kami
akan menginap di sini ... apa boleh ?” tanya taec ahinya pada point utama
kenapa mereka datang ke panti ini , adalah untuk bermalam disana sementara
mereka masih harus menempuh perjalanan jauh padahal sekarang sudah larut malam
“tentu
saja boleh ... “ucap biarawati itu dengan yakin tapi dia terdiam sejenak “
hanya saja di sini tidak ada kamar lain ... hanya kamar yang dulu kau tempati
bersama khunie yang kosong “ jelasnya dengan wajah khawatir. taec memandang
junsu bertanya seolah meminta pendapat , junsu menggosok-gosok telapak
tangannya seolah kedinginan dan mengangguk pelan
“tidak
apa-apa kami akan tidur di sana saja ... hanya untuk malam ini “
“baiklah
aku akan menyiapkan kamarnya ... harus sedikit di bersihkan !”ujar biarawati
itu sambil berjalan ke arah asrama dan taecyeon mengikutinya dari belakang
dengan junsu yang ikut berjalan ke asrama dengan langkah malasnya
in
taec room
sebuah
kamar tidur sederhana dengan sebuah ranjang bertingkat dan dua buah meja
belajar satu lampu tidur dan dua buah lemari ukuran medium tertata dengan rapih
dan apik dalam sebuah ruangan yang luasnya tidak bisa di bilang cukup untuk
seorang kim junsu tidur , di otaknya sudah terlintas dengan cepat kata pengap
dan sesak saat memasuki kamar itu
“kau
mau tidur dimana ? di bawah atau di atas ?” taec menunjukan ranjang bagian atas
dan juga bagian bawahnya
“aku
rasa jika tidur di bawah akan sangat sesak ... tapi apa kasur ini tidak akan
roboh jika aku tidur di atas ...? lihat ini sepertinya sudah sangat tua !”
junsu berjalan mengitari kasur itu dan sesekali memegangnya menggoyangkannya
untuk menyakinkan bahwa kasur itu tidak akan roboh jika dia naiki nanti
“tidak
akan percayalah padaku ... karena kita tidak membawa baju ganti makan pakai
baju ini saja ... sebaiknya cepat tidur sana naik !” titah taec dan mulai
membuka jasnya kamudian membuka kancing kemejanya satu persatu
“yaa
... kenapa membuka bajumu ?!” tanya junsu heran
“aku
tidak akan memakai baju saat tidur ... nanti kusut ... jika kau mau memakainya
saat tidur juga tidak masalah kan ?!” jawab taec dengan santai dan meneruskan
acara buka bajunya. junsu kembali memutar pandangan memperhatikan setiap detil
kamar itu,’ ini bahkan hanya seluas lemari pakaian di kamarku’ ujar junsu dalam
hati dan duduk di meja belajar yang ada paling dekat dengan kasur
“kau
tidur dengan nichkhun?! bagaimana kalian melakukan segala pekerjaan pribadi
kalian dalam ruangan sesempit ini ?!” junsu membuka laci-laci di meja itu dan
mencoba mencari benda apa saja yang mungkin menarik untuknya hanya saja
ternyata semua laci dan juga bagian atas meja itu kosong
“kami
tinggal di sini sejak kecil tapi saat masuk sma kami bertiga sudah keluar dari
panti dan hidup sendiri “ mendengar penjelasan dari taec membuat junsu
mengangguk mengerti
“ya
sudah aku mau tidur “ junsu menaiki tangga kecil yang ada pada bagian samping
kiri kasur itu dengan hati-hati dan juga perasaan waspada dia bergerak dengan
sangat pelan bahkan terkesan mengendap hingga perjalanan dari lantai menuju
kasur bagian atas itu memerlukan waktu yang cukup lama. setelah ahirnya junsu
berhasil naik dia duduk sejenak dan beradaptasi untuk kemudian dia mulai
berbaring dengan sangat perlahan, junsu sedikit bergarak menyamankan posisi
tidurnya dan menaikan selimut hingga dadanya .
“selamat
malam “ ucapnya yang sudah memejamkan mata pada taec yang dia yakini sedang ada
di bawah sana
“ne
... aku matikan lampunya !” trek suara saklar lampu yang dimatikan begitu juga
pandangan mata tertutup junsu semakin menggelap tanda jika lampu sudah mati
tepat
saat junsu mencoba berbalik untuk tidur miring menghadap ke bagian depan yang
tidak ada temboknya taecyeon juga naik ka atas kasur itu membuat kasur
bertingkat tadi bergoyang sedikit hanya saja bagi junsu yang baru pertama kali
merasakan hal itu malah jadi panik dan menyangka jika ada gempa bumi atau
kasurnya itu akan roboh. dengan refleks junsu turun dengan tergesa-gesa ke
bawah karena gelap dan juga tergesa-gesa dia malah tidak hati-hati membuatnya
hampir jatuh dengan mulus ke lantai jika taec tidak dengan sigap menolongnya
karena junsu yang yang berteriak
“gempa
bumi ...!!!!” panik junsu dan langsung merangkak menuju tangga kecil ke bawah
namun “HUWAAA !!!” teriaknya lagi saat dia hampir jatuh teriakan yang membuat
taec langsung bangun dengan cepat mencoba menolongnya walau gelap tapi telinga
taecyeon cukup tajam untuk mengetahui letak koordinat junsu yang hendak jatuh
dengan tepat
“awwhhh
.... berat sekali ...” keluh taec yang tengah menyokong bobot tubuh junsu
dengan kedua tangannya entahlah apa yang dia pegang sekarang ... yang dia
ketahui hanyalah itu salah satu bagian tubuh junsu dan ... bobotnya itu cukup
berat
“turunkan
aku !!” pekik junsu yang masih ada di antara tangga dan juga tubuh taecyeon
“memangnya
siapa yang ingin menahanmu seperti itu terus kau tahu kau itu sangat berat !”
dalam ke adaan gelap feeling taecyeon bekerja , dia mencoba untuk membantu
junsu turun dan saat dia merasakan jika junsu sudah dapat berpijak di lantai
baru taec melepaskan pegangan tangannya dan kembali menyalakan lampu
“yaa
... mana ada gempa bumi seperti itu ?!!! kau tahu itu sudah biasa jika
ranjanganya sedikit bergoyang atau berdecit ... itu semua karena gerakan kita
!” jelas taec panjang lebar agar junsu tidak salah tapsir dengan apa yang
terjadi barusan
“oo...oh
..... arraseo .... ini pertama kali untuku memakai ranjang seperti ini ... tapi
... apa kau bilang aku ini sangat berat ?! kau benar-benar tidak sopan !” ucap
junsu dengan raut wajah kesal dan marah bercampur dengan sedikit rasa syok
kerena menyangka akan ada gempa itu,
“tapi
kau memang berat kan ?!” timpal taec tak perngertian dan malah menjawab tanpa
dosa
“ck
... ternyata hanya tubuhmu saja yang berotot tapi isinya apa ? nihil ...” ejek
junsu dan berbalik membelakangi taecyeon
“yaaaaa
!!!! apa maksud mu mengatakan itu eoh ?!” tanya taec juga ikut tidak terima
otot yang di latihnya dengan kerja keras dan juga keringat dan waktu yang
banyak itu hanya dalam satu malah di lupakan dan di remehkan orang lain apalagi
oleh orang yang dia cintai
“kau
tahu .... junho menggendong nichkhun di depan dari pintu utama rumah hingga
kamar nichkhun dan junho kuat melakukannya tidak mengeluh seperti mu ! ternyata
hanya otot saja yang besar tapi tenaga dan otakmu tidak ada apa-apanya bahkan
hanya di bandingkan dengan junho saja ” ejek junsu lagi menyulut emodi taecyeon
“mwo
?!! kau itu ... benar-benar ...”
“benar-benar
apa ? kau benar-benar tidak gentle ... kau tahu junho menggendong nichkhun di
depan seperti ini !” junsu memperagakan cara junho menggendong nichkhun tempo
hari yang tak sengaja dia lihat
taecyeon
menyipitkan mata memperhatikan junsu menatapnya dengan tajam , tatapan matanya
mulai berubah berapi-api dan berjalan mendekati junsu dengan langkah
mencurigakan
“ya
... kenapa dengan matamu itu ?! jangan melihatku seperti itu !!” bentak junsu
yang merasakan hawa horor di diri taecyeon hanya saja sungguh sangat gengsi
bagi seorang kim junsu untuk takut pada ok taecyeon yang nota bene adalah
bawahannya
“kau
bilang aku tyidk gentle seperti junho ?! baiklah ... aku akan menunjkan
seberapa perkasanya diriku ...” ucap taecyeon yang sudah menghimpit tubuh junsu
antara ranjang dan tubuhnya
“ya
jangan macam-macam ... apa tadi ? perkasa ? HEII GENTEL DAN PERKASA ITU BERBEDA
... !!!! teriak junsu panik dan mendorong-dorong tubuh taecyeon namun bagi sang
okcat tenaga junsu itu tidak ada apa-apanya hanya membuatnya bergerak sedikit
saja
“lalu
menurutmu apa bedanya ?!” tanya taec menggoda di telinga junsu , dia sengaja
berbicara dengan mendesah pelan menghembuskan nafasnya ke telinga junsu dengan
lembut membuat junsu sedikit bergidik
“be...b...beda...nya
... apa ... apa ya ?!” junsu mengalihakn pandangannya ke berbagai arah berpikir
mencari jawaban
“kau
takut ?!” tanya atecyeon lagi membuat junsu langsung memandangnya yang hanya
berjarak beberapa senti dari wajahnya
“kenapa
aku harus takut ?!” junsu bertanya dengan nada yang menantang untuk menyamarkan
rasa sebenarnya yang dia rasakan sekarang , jantung berdegup sangat kencang
seolah dia sudah berlari maraton junsu juga merasakan jika wajahnya sangat
panas terutama di bagian pipinya dan junsu juga tahu jika itu mungkin akan
membuat wajahnya menjadi merah sekarang. junsu menelan salivanya dengan cepat
masih untuk menyamarkan rasa gugupnya menatap atec dengan berusaha memasang
wajah sedatar mungkin
“bagus
jika kau tidak takut ... “ taec mendekatkan wajahnya semakin mengeliminas jarak
anatara mereka , junsu merasakan jika tubuhku membeku dan jantungnya berhenti
berdetak bahkan dengan tidak sadar nafas junsu juga terhenti saat itu juga .
in
home
sebuah
mobil mewah terparkir di depan pintu utama rumah kediaman para direktur grup
kangsan ... mobil putih itu berhenti sudah cukup lama namun para penumpang
mobil tersebut masih belum menampakan batang hidungnya juga ... pintu mobil itu
juga masih tertutup dengan rapat sedangkan kaca di tutup dan lampu dalam mobil
juga di matikan membuat orang tidak dapat melihat apa yang terjadi di dalam
mobil itu dan yang sedang terjadi dalam mobil itu adalah ..... *pasti yadong
tuh otak kalian*
junho
memandang nichkhun yang tertidur dengan pulas di sampingnya kemeja putih yang
di kenakan namja baby face itu terlihat kusut dan juga di pakai dengan
asal-asalan terlihat dari kancing kemejanya yang masih belum terkancing
semuanya. untung saja wajah namja itu memang sangat tampan hingga gaya rambut
acak-acakan tak berbentuk itu masih tetap saja membuatnya terlihat menawan dan
menggoda untuk setiap yang melihatnya terutama untuk seorang lee junho. junho
tersenyum kecil dan hampir cekikikan saat dia mengingat kajadian yang mereka
alami beberapa waktu yang lalu tapi wajah junho kembali tenang dan tersenyum
hangat melihat wajah damai nichkhun dalam tidurnya , dadanya yang naik turun
dengan teratur dan hembusan nafas nichkhun yang membuat suara-suara halus .
junho menglulurkan tangannya dan mengancingkan beberapa kancing kemeja nichkhun
yang masih terbuka setelah itu dia berbalik membuka pintu dan segera keluar
dari mobilnya . seperti biasa junho mengendong nichkhun dengan susah payah dari
dalam mobil dengan tujuan kamarnya
“ouwhh
... berat ... “ junho sedikit membenarkan posisis nichkhun dalam gendongannya
dengan gerakan seperti melempar ke atas (?) itu membuat sedikit guncangan untuk
nichkhun. nichkhun membuka matanya dan melihat sekeliling saat dia sadar jika
sekarang dia berada dalam gendongan junho nichkhun malah tersenyum kecil dan
kembali menutup matanya dengan perasaan bahagia pura-pura masih tertidur
“yaa
... jika sudah bangun .. bangun saja ... kau mau aku menggendongmu setiap malam
eoh ? mau membuat tulang-tulangku patah begitu ?!” tanya junho pada nichkhun
yang masih pura-pura tidur dalam gendongannya
“ne
?! kau tahu aku tidak tidur ?!” tanya nichkhun dengan polosnya junho
menghentikan langkah kakinya dan langsung menjatuhkan tubuh nichkhun ringan
hingga tulang ekor dan punggungnya langsung mendarat dengan baik di lantai yang
keras dan dingin
“aaaaahhh
!!!!” jerit nichkhun kesakitan sambil mengusap-ngusap bokongnya yang menjadi
pendaratan mulusnya
“jangan
mencoba untuk membohongiku ...” junho mencondongkan tubuhnya ke dapan agar
sejajar dengan wajah nichkhun yang sudah duduk di lantai
“aku
tidak bermaksud membohongi mu ... kau jahat sekali ... ini sangat sakit kau
tahu !!!” nichkhun berujar dengan nada emosinya dan langsung berdiri menatap
tajam junho sekilas dan kemudian berjalan meninggalkan nya dengan tergesa-gesa
, langkah kaki kesal yang sedikit di hentakan ke lantai itu masih di perhatikan
junho dengan seksama
“kau
marah eoh ?!” tanya junho pada angin yang mungkin saja akan di sampaikan pada
nichkhun yang sudah mengilang dari pandangannya
junho
berjalan dengan langkah yang lumayan cepar walau dia tidak berlari untuk
mengejar nichkhun yang mungkin sekarang sudah sampai ke pintu kamarnya. junho
berhenti sejenak saat nichkhun berdiri di depan pintu kamarnya dengan mulut
yang terus saja berbicara tidak jelas, kelakuan nichkhun yang menyalurkan amarahnya
pada pintu itu membuat junho terkekeh setalah puas melihat nichkhun ngedumel
ria junho langsung berlari dan memeluk nichkhun dari belakang membuatnya
meronta-ronta karena ke kagetannya dan juga karena saat dia sadar itu junho .
“YAA
.... LEPASKAN AKU !!! LEPAS !!!” teriak nichkhun yang masih dalam posisi sama ,
junho memeluk pinggang nichkhun dengan sangat erat dari belakang , bukannya
melepaskan junho malah semakin mengeratkan palukannya
“aku
tidak akan melepaskannya ... jangan marah ... aku hanya bercanda !” ujar junho
seraya mengangkat tubuh nichkhun yang masih dia peluk itu ke atas dan
memutarnya sekuat tenaga
“ahh
... ya ... junho ... hentikan ... akh ... aku takut ....” nichkhun masih saja
berontak dalam pelukan junho setelah junho menganggap jika apa yang dia lakukan
itu sudah cukup membuat hati nichkhun tidak marah lagi padanya dia melepaskan
nichkhun dan membuat kaki nichkhun menginjak lantai dengan sempurna. junho
membalikan tubuh nichkhun menghadapnya
“jangan
marah ...” junho mencium kening nichkhun dengan lembut,entah bagaimana asalnya
hanya saja nichkhun dapat merasakan kehangatan di hatinya saat junho melakukan
itu hingga tanpa di perintah mata nichkhun tertutup dengan sendirinya
“tidurlah
... sudah malam “ junho tersenyum dan membelai rambut nichkhun sekilas setelah
itu dia berbalik meninggalkan nichkhun yang masih diam terbengong-bengong
dengan kelakuan junho yang aneh menurutnya
“orang
aneh itu membuat aku pusing lagi ... bukan kah dia yang menjatuhkan aku di
lantai membuat aku kesakitan ?! ... lalu kenapa dia malah datang ke sini dan
melakukan hal barusan jika dia akan meninggalkan aku begitu saja ... cihh
....dasar ...” nichkhun membuka pintu kamarnya dengan kesal dan membanting
pintu itu setelah dia masuk ke dalamnya
wooyoung
room
“eungghhh
.... akh .... hhmmm .... “ wooyoung menggeliat tidak nyaman dalam berbaringnya
dan jangan salahkan sang pencipta ketidak nyamanan itu karena wooyoung sendiri
yang selalu memancingnya untuk berbuat yang enak-enak hahahaha #plaak abaikan.
wooyoung menutup matanya rapat dengan tangan yang bertengger di kepala bagian
belakang chansung yang sekarang tengah bermain dengan kedua nipplenya badan
wooyoung menggeliat meliuk-liuk tak karuan sesekali dia melengkukngkan
punggungnya ke atas membuat chansung mengemut nipple nya semakin dalam
“eummphh
.... ahhhnn.... ce..pathhh ....akh ....” rancau wooyoung bercampur desahan yang
membuat chansung tidak dapat dengan cepat mengerti apa yang wooyoung katakan ,
wooyoung semakin mendesah nikmat setiap tangan nakal chansung mulai memainkan
juniornya ... memberikan pijatan lembut ...meremasnya halus dan juga mulai
mengocok junior wooyoung kecil agar dia semakin bergairah. mulut dan lidah
chansung tak pernah berhenti memberikan rangsangan setelah tadi menciumi setiap
inchi leher dan juga pundak wooyoung sekarang dia memainkan lidah terampilnya
di nipple wooyoung membuat gerakan memutar dan melumatnya mengggit nipple
wooyoung kecil sedangkan yang lainnya tidak luput tangan chansung yang bebas
memelintir dan juga menarik-nariknya pelan
“ahhh
.... cep...pa..pathh .... masukannhhhh ....” geram wooyoung yang sudah tidak
tahan lagi merasa ingin segara di rasuki oleh namja pujaan hatinya itu
“kau
.. tidak sabar ....” ucap cahnsung di sela-sela kegiatannya . wooyoung langsung
menarik tangan chansung dengan kasar dan membalikan keadaan sekarang membuatnya
berada di atas chansung wooyoung mengedipkan sebelah matanya nakal dan segara
merunduk menindih tubuh chansung yang jauh lebih besar darinya itu dengan
sempurna .wooyoung langsung meraup bibir chansung yang menurutnya sangat nikmat
itu dan tangannya yang lain mulai menjalar dari dada bidang chansung terus
menjalar dengan garakan menggodanya (?) wooyoung membelai dada chansung dengan
lembut terus membelainya hingga perut dan terus menurun hingga ke daerah
selangkangan membuat nafsu chansung langsung naik ke voltase teratas, chansung
mulai bermain dengan ganas dalam tautan mereka , dia melumat bibir wooyoung
berkali-kali dan mengulumnya memberinya gigitan-gigitan kecil dan tangan chasnung
juga kembali memanjakan nipple wooyoung. tangan wooyoung yang sudah mulai
memijat junior chansung sedari tadi sekarang mulai mengarahkan junior chansung
itu ke holenya sendiri . wooyoung sedikit menaikan pinggangnya dan setelah
junior chansung itu berada di posisi yang tepat wooyoung mulai menekan kambali
pinggangnya agar junior chansung masuk ke dalam tubuhnya dengan sempurna .
wooyoung melakukan itu semua tanpa melepaskan tautan bibir mereka dan malah
semakin liar saja sekarang
“sssssssssssssssshhhhhhhh....nggggeeeh....
tt....rrrrruuuuuusss
ooooeewhhhhhh...aaaahhhh...mmmmmmpppphhh....sssshhhhh....hhhhhhhhhhuuuuuuuuhhh..”
chansung tanpa sadar melepaskan bibirnya dari bibir wooyoung dan merancau
nikmat merasakan miliknya termanjakan dengan sangat baik dalam hole wooyoung
yang sempit dan juga hangat , chansung merasakan jika juniornya di jepit dan di
hisap dengan kuat oleh dinding-dinding hole wooyoung dan saat wooyoung mulai
menaik turunkan pinggulnya rasa nikmat semakin tidak tertahankan , junior
chansung merasakan pijatan luar biasa dari otot-otot dinding hole wooyoung
pijatan yang dia rasakan pada seluruh bagian juniornya yang teratanam
“....emmmmph......
haaaaassssssshhhhhh...owhhhh..ngggggeeehhh...owwww” wooyoung juga ikut mendesah
saat dia menaik turunkan tubuhnya dengan tempo yang teratur . mata wooyoung
setengah terpajam menikmati apa yang tengah dia rasakan. sekarang wooyoung
meraih junionya sendiri tidak sabar menunggu chasung memanjakannya dia mulai
mengocok juniornya sendiri dengan cepat saat dia merasakan jika dia akan segara
sampai untuk klimaks. chansung yang masih terlentang dengan dengan pasrah itu
ahirnya melihat wooyoung yang sangat bergairah dan malah memanjakan dia dan
dirinya sendiri membuat chansung merasa bersalah karena hanya menikmati apa
yang wooyoung lakukan. chansung menyingkirkan tangan wooyoung dari juniornya
dan menggantikan wooyoung untuk mengocok juniornya itu seraya bergerak bangun
perlahan tanpa mengeluarkan juniornya chansung membaringkan wooyoung
memposisikan tubuh wooyoung untuk berbaring miring . chansung mengangkat satu
kaki wooyoung dan menempatkannya di pundak sedangkan tangan kananya mengocok
junior wooyoung dan satu lagi memegangi kaki wooyoung agar tidak kembali ke
bawah , chansung mulai menggenjot hole wooyoung dengan semangat chansung
menusuk-nusuk hole wooyoung dengan brutal dan keras bahkan terkesan sedikit
kasar membuat suara decitan pada kasur wooyoung
“aaassshhhhh
... AAAHHHKKK .... uoowhhhhhhhhhhhh .... haaaaaaahhhhhhh...engghhhhh “ chansung
bertiak-teriak tak jelas entah itu desahan atau apa karena suaranya terdengar
kencang dan sangat bernafsu . gerakan tubuhnya semakin lama semakin liar saja ,
tubuh wooyoung bergerak naik turun seiring dengan gerakan in out yang chansung
lakukan , walau gerakan itu sedikit kasar tapi terasa sangat nikmat untuk
wooyoung
“aaa~~~~nghhhhhhh
........ eumpppphhh ......haaaaaaaaaaaakkkkhhhhhhhhh ...ah ...
ke...lu..ar.......” ucap wooyoung dengan susah payah seraya mendesah saat dia
merasakan jika klimaksnya sudah di ujung tanduk. chansung menurunkan kaki
wooyoung dan membalikan wooyoung untuk berbaring terlentang , dengan sigap
chansung langsung memasukan junior wooyoung kedalam mulutnya mmebuat wooyoung
lagi-lagi melengkungkan tubuhnya ke atas rasa hangat dan gesekan natara kulit
juniornya dengan isi mulut hangat chansung tak dalap lagi dia tahan nikmatnya
hingga tak lama setelah chansung melakukan in out dengan mulutnya dia merasakan
jika ada cairan asin dalam mulutnya yang berasal dari junior wooyoung
“aaaaaaaaahhhhhhhhh
~~~~~” desah sexy wooyoung mencapai klimaksnya dalam mulut chansung dan
sekarang giliran chansung yang akan menangih klimaks pada wooyoung , chansung
mengeluarkan junior wooyoung dari mulutnya dengan perlahan dia sengaja tidak
menelan semua cairan wooyoung dan membiarkan cairan kental berwarna putih itu
menetes dari mulutnya ke junior wooyoung lantas chansung kembali melumat ujung
junior wooyoung yang basah dengan cairan itu berulang-ulng untuk
membersihkannya
“bagiamana
?! kau menyukainya ?” tanya chansung melap bibir bawahnya dengan ibu jari dan
kemudian mengemut ibu jarinya itu. chansung kembali memasukan juniornya ke
dalam hole wooyoung yang senpat tertinggalkan dia langsung menggerakan tubuhnya
melakukan in out dengan tempo yang terus bergerak naik semakin cepat
“ouuuuuwwwhhhhh.........hhhhhhhhhhmmmmmmm........”
chansung melakukan in out dengan keras kembali ke power saat dia berhenti tadi
membuat wooyoung juga kembali mendesah hebat , wooyoung menggelangkan kepalanya
ke kanan dan kekiri dengan cepat tangannya meremas prey yang sudah sangat kusut
dan tak berbentuk itu dengan kuat hingga urat tangan wooyoung terlihat tubuhnya
kembali naik turun seiring gerakan brutal chansung yang nafsunya kembali
memuncah. junior wooyoung yang sudah tidru tadi kembali menegak , untuk
memeprcapat klimaks kedua wooyoung chansung melumat kasar bibirnya yang sudah
membengkak itu dan tangannya memanjakan nippla wooyoung lagi tak lupa satu
tangan yang lainnya mengocok junior wooyoung dengan cepat
“Ahhhh
.... eummmphhhh ... ahhnn ... haaahhhhhhnnn ...... eumphh “ gerakan itu
berjalan dalam beberapa waktu hingga terdengar desahan panjang dari keduanya
yang menandakan jika permainan sudah selsai
“euungnggghhhhhhhhh....”
lenguh wooyoung saat kilmaks ke duanya dan memeluk tubuh chansung dengan hangat
“aaaaaahhhhhhhhhhhhhhh
!!!!!!” chansung menjatuhkan tubuhnya menimpa wooyoung yang ada di bawahnya dan
membalas pelukan wooyoung . “saranghae “ ucap chansung yang menempatkan
kepalanya di pundak wooyoung membuat wooyoung tersenyum bahagia
junho
room
BRAAAK
pintu
kamar junho di buka dengan kasar oleh siapa lagi jika bukan nichkhun , nichkhun
berdiri di depan pintu sedangkan junho yang tengah berbaring santai di kasurnya
memandang nichkhun dengan tatapan heran dan penuh tanda tanya kira-kira
pertanyaan junho adalah ‘ada apa ?’ ya itu yang tersirat dari tatapan junho
pada nichkhun, junho sama sekali tidak bergerak dari tempatnya sekarang dia
hanya diam memandang nichkhun saja datar
“kau
benar-benar menyebalkan !” ucap nichkhun ahirnya tapi junho tidak terlalu
menanggapi hal itu dan malah memandang pintu
“tutup
dulu pintunya !” titah junho santai seraya menunjuk pintu yang terbuka,
nichkhun berbalik memandang pintu dan kembali menghadap junho dan tidak
menutupnya
“aku
ini marah padamu dan kau malah menyuruhku menutup pintu ?!! kau itu sudah gila
“ marah nichkhun tidak terima karena dia malah tidak di tanggapi oleh junho ,
sangat menyebalkan jika kita marah dan orang yang kita marahi itu malah
bersikap dingin dan acuh bukan
“kau
marah kenapa ? aku sudah bilang aku hanya bercanda lagi pula aku menjatuhkan mu
bukan dari atas gedung kau tidak akan patah tulang ... mianhae .... aku tidak
tahu jika kau akan seperti ini .... aku benar-benar minta maaf ... ne ?!” ujar
junho merayu tapi nichkhun masih saja melipat wajahnya memandang junho dengan
kesal
“wae
?! apa ada yang salah ?! apa ada yang lain ?!” tanya junho tidak mngerti dengan
sikap nichkhun yang masih saja marah padanya
“kenapa
kau selaluuuuu ....... meninggalkan aku begitu saja ... kau hanya akan datang
dan pergi begitu sesukamu ... kau selalu meninggalkan aku seperti orang gila
... kau bahkan meninggalkan aku begitu saja setelah kau meniduriku ... ” junho
terkekeh saat pertanyaan terahir nichkhun , dia memandang ke arah pintu yang
ada di balakang nichkhun sekarang dan tersenyum kecil
“kenapa
kau malah tersenyum ?!” tanya nichkhun dengan kesal melihat junho malah
senyum-senyum bukannya mencoba mennangkan dirinya
“jika
kau tidak mau orang mendengar apa yang kau katakan atau tidak mau orang lain
melihat mu telanjang maka tutup pintunya ...” ucap junho dengan santai lalu
menunjuk ke arah belakang nichkhun yang ternyata sudah ada beberapa orang
pelayan yang ternganga di belakangnya dengan nampan yang jatuh kelantaio dan
ada juga yang yang jatuh terduduk di lantai . nichkhun membuka mulutnya selebar
mungkin dan mengarjapkan matanya berulang-ulang lalu kembali memadang junho
yang hanya mengakat bahu ringan. nichkhun berbalik dan segera menutup pintunya
“sudah
aku bilang tutup pintunya “ ujar junho jahil dan berbaring dengan nyaman di
kasurnya
“junho-yah
... bagaimana ini ... mereka akan memikirkan hal yang tidak-tidak tetang kita
... apa yang harus aku lakukan ?!” tanya nichkhun panik dia menggigit kuku jari
telunjuknya masih beridiri di depan pintu
“sudahlah
.... apa yang mereka pikirkan juga memang terjadi kan ? sekarang atau nanti
tetap saja akan ketahuan ... biarkan saja ... pelayan di rumah ini tidak akan
berani membocorkan apapun ke luar rumah ... paling juga mereka akan bergosip
dengan sesama pelayan atau paling tidak dengan manager park “ ucap junho
mecobamenenangkan dan mangangguk-ngangguk tidak jelas
“kenapa
kau bisa sesantai itu ?!”
“lalu
kau mau bagaimana ? seumur hidup merahasiakannya ?! itu tidak mungkin kan ?!
sudahlan sekarang kemari ... “ junho membuka selimutnya dan menepuk-nepuk kasur
di sampingnya sebagai intruksi agar nichkhun berbaring di sampingnya. hanya
saja harga diri nichkhun masih tidak serendah itu bukankah dia sedang
marah-marah tadi bagaimana mungkin dia akan berjalan mendekati junho dan tidur
di sampingnya begitu saja , nichkhun mencoba mengalihkan perhatian dengan
melihat sekeliling kamar junho yang luas itu. junho kembali terkekeh melihat
tingkah menggemaskan dari kekasihnya itu dia mengerti apa yang nichkhun
inginkan dan junho juga tidak mau menambah panjang urusan hingga dia memutuskan
bangun dan mendekati nichkhun yang masih berdiri di depan pintu
“kajja
...” junho menggandeng tangan nichkhun menuju kasurnya, junho naik ke atas
kasur dan membenarkan posisi bantal-bantal yang ada di atas kasurnya itu dia
kembali menarik tangan nichkhun dan membuat nichkhun ikut naik ka atas kasur
“malam
ini tidur saja di sini “ nichkhun memandang junho sebelum dia berbaring
“apa
tidak akan ada apa-apa jika kau tidur disini ?!” tanya nichkhun masih dengan
memandang junho meminta jawaban junho tersenyum dan memebalai rambut nichkhun
yang terasa begitu lembut di tangannya itu
“orang
lain mana mungkin akan keberatan .. ini kamarku pribadi jadi siapa yang berhak
melarangku membawa siapapun ke dalam sini ... tapi ... ‘apa-apa’ yang kau
maksud itu apa ?!” junho memandang nichkhun selidik untuk menjahilinya saja dan
mulai teresenyum mesum memandang nichkhun
“hei
... aku tidak bermaksud apa-apa itu yang macam-macam ....YA KAU ITU YANG
MENGATKAN HAL GILA ... APA MAKSUD MU JIKA KAU TIDAK INGIN ORANG LAIN MELIHAT
AKU TELANJANG HARUS TUTUP PINTUNYA ?!“ nichkhun gelagapan dan malah jadi emosi
menyembunyikan rasa malunya dengan segera nichkhun langsung berbaring begitu
saja tanpa permisi dan menarik selimut hingga dadanya memejamkan mata , tingkah
nichkhun itu membuat junho tertawa kecil
“selamat
malam ... “ junho mencium kening nichkhun lagi sekilas saat wajahnya masih
berada di atas wajah nichkhun yang terpejam walau tidak tidur itu junho mencoba
berkata serius “ kau tahu ... nichkhun-shi ... aku ... mencintaimu !” ucap
junho tegas dan serius , kata-kata itu sontak membuat mata nichkhun kembali
terbuka lebar
“mwo
?”
“saranghae
...” lirih junho mengulang , nichkhun tersenyum canggung seraya mengangguk dia
lantas memabalas perkataan junho dengan malu-malu
“nado
saranghae “
di
panti asuhan
“emmh
.... taecyeon-ah ... apa kau sudah tidur ?!” tanya junsu yang berbaring di
samping taecyeon. mereka sekarang tidur di bagian kasur bawah berdua . dimana
taecyeon tidur dengan membelakangi junsu, junsu bertanya dengan memainkan
selimut yang mereka gunakan berdua
“belum
... wae ?!” tanya taecyeon masih dengan memebelakangi junsu
“aku
tidak bisa tidur ...” keluh junsu dengan nada frustasi , taecyeon langsung
berbalik menghadap junsu memandangnya dengan khawatir
“sudah
aku bilang kau tidur saja di atas ... bukan kah kau bilang tidur di bawah akan
pengap ... apalagi jika kita tidur berdua seperti ini ...”
“ck
.... aku tidak mau ... nanti aku akan jatuh karena kasurnya roboh jika aku
malah jatuh karena mengira ada gempa bami dadakan lagi bagaimana ?!” tecyeon
langsung tertawa mendengar apa yang di katakan olej junsu menurit taecyeon itu
sangat lucu , dia tidak pernah menyangka jika seoarang kim junsu itu takut
tidur di ranjang tingkat
“lalukau
mau apa sekarang ?!” junsu menggelangkan kepala pelan dan memandang taecyeon dia
tersenyum lembut dan kembali berbaring dengan menatap ke atas
“tidurlah
... bukankah kau lelah ?!” tanya atecyeon dengan nada menggodoa dia sengaja
ingin menjahili junsu dengan pertanyaannya , taecyeon menaik turunkan kedua
alisnya dan memebrikan tatapan mesumnya
“YAAACKKK
!!!” junsu memukul kepala taecyeon dengan keras menyalurkan rasa malunya ,
untung saja lampu sudah di matikan dan hanya di terangi lampu tidur saja jika
tidak mungkin taecyeon sudah bisa melihat wajah junsu yang sudah seperti
kepiting rebus pedas
-Flashback-
taecyeon
semakin mendekatkan dirinya dan jarak anatara mereka hampir tereliminasi
sedangkan ke egoisan dan haraga diri junsu itu tidak pernah berkurang dia masih
saja memamsang wajah seolah datar dan berani walau jantungnya sudah hampir putus
dan pau-parunya rusak karena sekarang junsu masih saja tidak bernafas ... ya
dia masih saja menahan nafasnya dalam ke adaan tidak sadar membuatnya semakin
sesak bukan hanya karena tingkah taecyeon tapi juga ulah refleknya sendiri ....
“aku
.... mencintaimu ...kau ... tahu itu kan ?!” ucap taecyeon di depan wajah junsu
bahkan mungkin sekarang jarak mereka hanya tinggal 3 atau 4 senti lagi sangat
dekat nafas taecyeon saat bicara begitu terasa di wajah junsu harun nafasnya
... ya walau itu sebenarnya adalah aroma dari pasti gigi yang di pakai oleh
taecyeon
“neehhh...”
ucap junsu malah terdengar mendesah karena dia baru saja mulai menghembusakan
nafas lagi seraya bicara tapi rupanya hal itu menjadi pertanda lain untuk
taecyeon. taecyeon lengausng meraup bibir junsu dengan cepat dan melumatnya
penuh nafsu sedangkan junsu malah membulatkan mata tak percaya diam tak
bergerak segala membeku bagi junsu
“junsu-yahhh
.... “ panggil taecyeon pada junsu yang dia rasakan malah tidak meresponnya ,
junsu langsung tersadar dan memandang taecyeon
“ne
?!” tanya junsu kaget , taec tersenyum lembut dan membelai pipi junsu dengan
sayang . junsu memegang tangan taecyeon yang masih berada di wajahnya dia
memandang taecyeon dan memberikan senyuman tulusnya tanpa taecyeon duga sebelumnya
sekarang junsu malah menyerangnya terlebih dahulu ... junsu menekan bibir
taecyeon sebentar sebelum dia mulai melumatnya berulang-ulang dan juga
mengulumnya perlakuan junsu itu membuat taec nyeringai mesum di sela kegiatan
mereka dan lansgung mengheimpit tubuh junsu menekannya ke sisi ranjang
bertingkat itu
“eungghhh
....” junsu melenguh namun dengan suara bersemangat nan penuh nafsu dia
menjalarkan tangannya ke dada bidang taecyeon dan terus merambat hingga ke
tengkuknya dan menekan tengkuk taecyeon agar menciumnya lebih dalam, ciuman itu
sekarang malah di dominasi oleh taec kembali dan entah sejak kapan lidah taec
sudah menyusuri segala benda yang ada dalam mulut hangat milik junsu itu lidah
mereka saling melilit dan berputar gerakan menyapu langit mulut junsu dan juga
mengabsen giginya juga tak di lewatkan oleh taecyeon dengan lincah dan
bertenaga junsu mendorong ujung lidah taec keluar dari mulutnya hingga sekarang
junsu juga menjulurkan lidahnya keluar
“aku
tidak menyangka kau itu nakal ...” ucap taec tersenyum sebelum dia juga
menjulurkan lidahnya dan bermain di alam bebas luar mulut mereka seolah gerakan
yang di lakukan mereka adalah saling membelai lidah, taecyeon yang sudah tidak
tahan lagi menahan gejolak nafsunya mulai membuka satu persatu kancing kemeja
yang di pakai junsu dan melemparkannya dengan cepat ke sembarangan arah.
taecyeon mulai menjilati kulit belakang telinga junsu dan membasahinya dengan
saliva dan gerakan lidahnya terus bergerak merambat ke leher dan pundak junsu
memnerikannya banyak kiss mark yang sekarang bertebaran seperti sebuah karya
seni di setiap lekuk tubuh junsu
“huhhhhhh
... anghhhhh .... tehh....ruus.... anghhh ....” rancau junsu saat taecyeon
memainkan tangannya di nipple junsu , tangan kanan junsu memelintir dan
mencubitnya pelan sedangkan nipple yang lain tengah di majakan oleh mulut
taecyeon lidahnya menggelitik dan mengitari nipple junsu sesekali menggigitnya
membuat junsu merem melek dengan tiba-tiba taec menghisap kuat nipple nya
membuat junsu menekan bagian belakang kepala taecyeon
“eummmpppphhh
.... ahhhhaaaaahhhhhhhhhhhh.............akh .....” taecyeon mendorong tubuh
junsu hingga dia terjatuh ke kasur bagian bawah dengan keras dan juga dengan
dirinya yang menindih junsu, taecyeon yang tidak mau membuang waktu lagi segara
melucuti pakaiannya termasuk celana dan segala yang melekat padanya
meninggalkan tubuh junsu sebentar dan setelah itu dia kembali menindih junsu
bibir mereka kembali menyatu dengan ciuman liar yang semain menambah panas suhu
tubuh mereka . tangan taecyeon mulai meramabat ke celana junsu dan membukanya
melorotkannya dengan mulus hingga terlepas sekaligus dengan cdnya membuat
mereka sekarang sama-sama neked
kalo
gak salah kaya gini deh part 8 itu tapi aku gak tahu juga kaya gimana
aslinya ... yah yang ada aja nikmati ... mianhae ....
lanjutt thorr
ReplyDeletemianhe un baru baca..coz baru pul kuliah ne..ni lg di warnwt..jangan pensiun dunk un..kemana lagi nti aku baca ff 2pm???? gak banyak yang buat..mungkin yang lain lagi sibuk... aku suka ff nya un..jangan berhenti dunk T_T
ReplyDeleteauthor harus te2p semangat...harus te2p lanjut...please..,...keep figthing...
ReplyDeleteYa ampun merem melek bacanya LoL dilanjut dong thor LAP sama YAM nyaa... di tunggu ya
ReplyDeletegak kebayang expresi nya junsu...pi2nya merah....hahha...lucu2....couple chanwoo so hottt....couple khunho...ahaaa....khun dah mulai manja ...hihihi...seru bgt lanjut thor ff yg L.A.P. Jg hrus d update ya...figthing
ReplyDeletelanjut2...i want khunho ...i want khunho...kasih nc jg donk buat khunho #plakkk nyadong# lanjut ya thor...
ReplyDeleteNext next author.. i want Khunho :D
ReplyDeletekok lama bgt lanjutannya thor...ayo donk thor update lg...
ReplyDeleteye.ye..yeyyee keren... pi un hoppa aku ngapain sih??? ap yang diperbuat suamiku un??? T_T
ReplyDeletecpat update ya un..jebal #garuk2tanah
huh panas banget rasanya thor XD
ReplyDelete