Aug 29, 2012

ff 2pm protect the boss 8 / nc yadong (chanwoo,taejun)+khunho



protect the boss Part 8 nc+khunho




By : park yara (tciw queen)


di suatu tempat

“kita istirahat disini saja bagaimana ?!” tanya taecyeon pada junsu yang masih sibuk menajamkan penglihatan menerawang ke luar jendela mobil, matanya terus berkedip dan sesekali malah menyipit untuk semakin manajamkan penglihatan namun karena hari yang sudah sangat gelap mengingat ini sudah malam karena mereka baru saja pulang dari pabrik untuk melakukan inspeksi mendadak junsu malah tidak tahu sekarang dia dimana
“ini dimana ?” tanya junsu dengan mata yang setengah terpejam bertanya sambil manahan diri untuk menguap, junsu duduk di kusi belakang atau lebih tepatnya tidur di kursi belakang sedangkan taecyeon masih saja sama menyetir di depan
“ini di panti “ jawab taec berbalik memandang junsu di belakangnya
“panti ?! panti apa ?!” jawabnya linglung,taec terkekeh melihat tingkah junsu yang barus aja bangun membuat dia linglung dan bicara aneh padahal junsu adalah orang yang bicara dengan sangat baik dan penuh perhitungan jika sedang sadar sepenuhnya
“kajja !” taec membuka pintu mobil dan keluar untuk membuka pintu di samping junsu sekarang dengan malas junsu keluar dari mobil dan berjalan mendahului taecyeon. mata junsu yang sejak tadi melihat semuanya dengan malas dan kantuk yang menyerang sekarang malah mata itu terbuka leber melihat pemandangan di depannya
“taecyeon-ah .... ini ... panti asuhan ... itu ... kau ...” junsu menunjuk batang hidung taecyeon lalu beralih menunjuk ke geraja yang ada di tengah kompleks panti itu
“ne ... kita menginap disini saja ... aku rasa itu lebih baik ... kita sudah kemalaman ...” ucapnya seraya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya
“emm ... ne “ junsu mengangguk dan berjalan kembali memasuki gereja

“annyeonghaseyo “ sapa junsu canggung seraya sedikit menunduk pada seorang biarawati yang menghampirinya begitu kaki junsu menginjak lantai bagian dalam gereja itu
“annyeonghaseyo ... anda siapa ?!” tanya sang biarawati memperhatikan junsu dari ats hingga bawah dan kembali memandang wajah junsu
“ini kami !!!” jawab taec tiba-tiba dengan posisi sudah di belakang junsu
“taecyeon ?!” tunjuk biarawati itu pada taec dan sang namja kekar itu tersenyum memamerkan deretan giginya itu
“ne ... ini adalah junsu ... direktur kim junsu ... anak sulung dari tuan kang “ jelas taec pada biarawati itu dan dia langsung terkejut dengan panjelasan taec
“ahh ... joesonghamnida ... saya tidak mengenali anda “ sesalnya membungkuk pada junsu dengan hormat.
“ani ...ani ... mana mungkin mengenaliku ... aku hanya ke sini saat aku masih kecil ... kau pasti tidak akan mengenaliku ... tidak apa-apa “ ucap junsu menenangkan tapi malah dia yang terlihat panik dan canggung dengan sikap biarawati itu
“kami akan menginap di sini ... apa boleh ?” tanya taec ahinya pada point utama kenapa mereka datang ke panti ini , adalah untuk bermalam disana sementara mereka masih harus menempuh perjalanan jauh padahal sekarang sudah larut malam
“tentu saja boleh ... “ucap biarawati itu dengan yakin tapi dia terdiam sejenak “ hanya saja di sini tidak ada kamar lain ... hanya kamar yang dulu kau tempati bersama khunie yang kosong “ jelasnya dengan wajah khawatir. taec memandang junsu bertanya seolah meminta pendapat , junsu menggosok-gosok telapak tangannya seolah kedinginan dan mengangguk pelan
“tidak apa-apa kami akan tidur di sana saja ... hanya untuk malam ini “
“baiklah aku akan menyiapkan kamarnya ... harus sedikit di bersihkan !”ujar biarawati itu sambil berjalan ke arah asrama dan taecyeon mengikutinya dari belakang dengan junsu yang ikut berjalan ke asrama dengan langkah malasnya

in taec room

sebuah kamar tidur sederhana dengan sebuah ranjang bertingkat dan dua buah meja belajar satu lampu tidur dan dua buah lemari ukuran medium tertata dengan rapih dan apik dalam sebuah ruangan yang luasnya tidak bisa di bilang cukup untuk seorang kim junsu tidur , di otaknya sudah terlintas dengan cepat kata pengap dan sesak saat memasuki kamar itu
“kau mau tidur dimana ? di bawah atau di atas ?” taec menunjukan ranjang bagian atas dan juga bagian bawahnya
“aku rasa jika tidur di bawah akan sangat sesak ... tapi apa kasur ini tidak akan roboh jika aku tidur di atas ...? lihat ini sepertinya sudah sangat tua !” junsu berjalan mengitari kasur itu dan sesekali memegangnya menggoyangkannya untuk menyakinkan bahwa kasur itu tidak akan roboh jika dia naiki nanti
“tidak akan percayalah padaku ... karena kita tidak membawa baju ganti makan pakai baju ini saja ... sebaiknya cepat tidur sana naik !” titah taec dan mulai membuka jasnya kamudian membuka kancing kemejanya satu persatu
“yaa ... kenapa membuka bajumu ?!” tanya junsu heran
“aku tidak akan memakai baju saat tidur ... nanti kusut ... jika kau mau memakainya saat tidur juga tidak masalah kan ?!” jawab taec dengan santai dan meneruskan acara buka bajunya. junsu kembali memutar pandangan memperhatikan setiap detil kamar itu,’ ini bahkan hanya seluas lemari pakaian di kamarku’ ujar junsu dalam hati dan duduk di meja belajar yang ada paling dekat dengan kasur
“kau tidur dengan nichkhun?! bagaimana kalian melakukan segala pekerjaan pribadi kalian dalam ruangan sesempit ini ?!” junsu membuka laci-laci di meja itu dan mencoba mencari benda apa saja yang mungkin menarik untuknya hanya saja ternyata semua laci dan juga bagian atas meja itu kosong
“kami tinggal di sini sejak kecil tapi saat masuk sma kami bertiga sudah keluar dari panti dan hidup sendiri “ mendengar penjelasan dari taec membuat junsu mengangguk mengerti
“ya sudah aku mau tidur “ junsu menaiki tangga kecil yang ada pada bagian samping kiri kasur itu dengan hati-hati dan juga perasaan waspada dia bergerak dengan sangat pelan bahkan terkesan mengendap hingga perjalanan dari lantai menuju kasur bagian atas itu memerlukan waktu yang cukup lama. setelah ahirnya junsu berhasil naik dia duduk sejenak dan beradaptasi untuk kemudian dia mulai berbaring dengan sangat perlahan, junsu sedikit bergarak menyamankan posisi tidurnya dan menaikan selimut hingga dadanya .
“selamat malam “ ucapnya yang sudah memejamkan mata pada taec yang dia yakini sedang ada di bawah sana
“ne ... aku matikan lampunya !” trek suara saklar lampu yang dimatikan begitu juga pandangan mata tertutup junsu semakin menggelap tanda jika lampu sudah mati

tepat saat junsu mencoba berbalik untuk tidur miring menghadap ke bagian depan yang tidak ada temboknya taecyeon juga naik ka atas kasur itu membuat kasur bertingkat tadi bergoyang sedikit hanya saja bagi junsu yang baru pertama kali merasakan hal itu malah jadi panik dan menyangka jika ada gempa bumi atau kasurnya itu akan roboh. dengan refleks junsu turun dengan tergesa-gesa ke bawah karena gelap dan juga tergesa-gesa dia malah tidak hati-hati membuatnya hampir jatuh dengan mulus ke lantai jika taec tidak dengan sigap menolongnya karena junsu yang yang berteriak
“gempa bumi ...!!!!” panik junsu dan langsung merangkak menuju tangga kecil ke bawah namun “HUWAAA !!!” teriaknya lagi saat dia hampir jatuh teriakan yang membuat taec langsung bangun dengan cepat mencoba menolongnya walau gelap tapi telinga taecyeon cukup tajam untuk mengetahui letak koordinat junsu yang hendak jatuh dengan tepat
“awwhhh .... berat sekali ...” keluh taec yang tengah menyokong bobot tubuh junsu dengan kedua tangannya entahlah apa yang dia pegang sekarang ... yang dia ketahui hanyalah itu salah satu bagian tubuh junsu dan ... bobotnya itu cukup berat
“turunkan aku !!” pekik junsu yang masih ada di antara tangga dan juga tubuh taecyeon
“memangnya siapa yang ingin menahanmu seperti itu terus kau tahu kau itu sangat berat !” dalam ke adaan gelap feeling taecyeon bekerja , dia mencoba untuk membantu junsu turun dan saat dia merasakan jika junsu sudah dapat berpijak di lantai baru taec melepaskan pegangan tangannya dan kembali menyalakan lampu
“yaa ... mana ada gempa bumi seperti itu ?!!! kau tahu itu sudah biasa jika ranjanganya sedikit bergoyang atau berdecit ... itu semua karena gerakan kita !” jelas taec panjang lebar agar junsu tidak salah tapsir dengan apa yang terjadi barusan
“oo...oh ..... arraseo .... ini pertama kali untuku memakai ranjang seperti ini ... tapi ... apa kau bilang aku ini sangat berat ?! kau benar-benar tidak sopan !” ucap junsu dengan raut wajah kesal dan marah bercampur dengan sedikit rasa syok kerena menyangka akan ada gempa itu,
“tapi kau memang berat kan ?!” timpal taec tak perngertian dan malah menjawab tanpa dosa
“ck ... ternyata hanya tubuhmu saja yang berotot tapi isinya apa ? nihil ...” ejek junsu dan berbalik membelakangi taecyeon
“yaaaaa !!!! apa maksud mu mengatakan itu eoh ?!” tanya taec juga ikut tidak terima otot yang di latihnya dengan kerja keras dan juga keringat dan waktu yang banyak itu hanya dalam satu malah di lupakan dan di remehkan orang lain apalagi oleh orang yang dia cintai
“kau tahu .... junho menggendong nichkhun di depan dari pintu utama rumah hingga kamar nichkhun dan junho kuat melakukannya tidak mengeluh seperti mu ! ternyata hanya otot saja yang besar tapi tenaga dan otakmu tidak ada apa-apanya bahkan hanya di bandingkan dengan junho saja ” ejek junsu lagi menyulut emodi taecyeon
“mwo ?!! kau itu ... benar-benar ...”
“benar-benar apa ? kau benar-benar tidak gentle ... kau tahu junho menggendong nichkhun di depan seperti ini !” junsu memperagakan cara junho menggendong nichkhun tempo hari yang tak sengaja dia lihat
taecyeon menyipitkan mata memperhatikan junsu menatapnya dengan tajam , tatapan matanya mulai berubah berapi-api dan berjalan mendekati junsu dengan langkah mencurigakan
“ya ... kenapa dengan matamu itu ?! jangan melihatku seperti itu !!” bentak junsu yang merasakan hawa horor di diri taecyeon hanya saja sungguh sangat gengsi bagi seorang kim junsu untuk takut pada ok taecyeon yang nota bene adalah bawahannya
“kau bilang aku tyidk gentle seperti junho ?! baiklah ... aku akan menunjkan seberapa perkasanya diriku ...” ucap taecyeon yang sudah menghimpit tubuh junsu antara ranjang dan tubuhnya
“ya jangan macam-macam ... apa tadi ? perkasa ? HEII GENTEL DAN PERKASA ITU BERBEDA ... !!!! teriak junsu panik dan mendorong-dorong tubuh taecyeon namun bagi sang okcat tenaga junsu itu tidak ada apa-apanya hanya membuatnya bergerak sedikit saja
“lalu menurutmu apa bedanya ?!” tanya taec menggoda di telinga junsu , dia sengaja berbicara dengan mendesah pelan menghembuskan nafasnya ke telinga junsu dengan lembut membuat junsu sedikit bergidik
“be...b...beda...nya ... apa ... apa ya ?!” junsu mengalihakn pandangannya ke berbagai arah berpikir mencari jawaban
“kau takut ?!” tanya atecyeon lagi membuat junsu langsung memandangnya yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya
“kenapa aku harus takut ?!” junsu bertanya dengan nada yang menantang untuk menyamarkan rasa sebenarnya yang dia rasakan sekarang , jantung berdegup sangat kencang seolah dia sudah berlari maraton junsu juga merasakan jika wajahnya sangat panas terutama di bagian pipinya dan junsu juga tahu jika itu mungkin akan membuat wajahnya menjadi merah sekarang. junsu menelan salivanya dengan cepat masih untuk menyamarkan rasa gugupnya menatap atec dengan berusaha memasang wajah sedatar mungkin
“bagus jika kau tidak takut ... “ taec mendekatkan wajahnya semakin mengeliminas jarak anatara mereka , junsu merasakan jika tubuhku membeku dan jantungnya berhenti berdetak bahkan dengan tidak sadar nafas junsu juga terhenti saat itu juga .

in home

sebuah mobil mewah terparkir di depan pintu utama rumah kediaman para direktur grup kangsan ... mobil putih itu berhenti sudah cukup lama namun para penumpang mobil tersebut masih belum menampakan batang hidungnya juga ... pintu mobil itu juga masih tertutup dengan rapat sedangkan kaca di tutup dan lampu dalam mobil juga di matikan membuat orang tidak dapat melihat apa yang terjadi di dalam mobil itu dan yang sedang terjadi dalam mobil itu adalah ..... *pasti yadong tuh otak kalian*

junho memandang nichkhun yang tertidur dengan pulas di sampingnya kemeja putih yang di kenakan namja baby face itu terlihat kusut dan juga di pakai dengan asal-asalan terlihat dari kancing kemejanya yang masih belum terkancing semuanya. untung saja wajah namja itu memang sangat tampan hingga gaya rambut acak-acakan tak berbentuk itu masih tetap saja membuatnya terlihat menawan dan menggoda untuk setiap yang melihatnya terutama untuk seorang lee junho. junho tersenyum kecil dan hampir cekikikan saat dia mengingat kajadian yang mereka alami beberapa waktu yang lalu tapi wajah junho kembali tenang dan tersenyum hangat melihat wajah damai nichkhun dalam tidurnya , dadanya yang naik turun dengan teratur dan hembusan nafas nichkhun yang membuat suara-suara halus . junho menglulurkan tangannya dan mengancingkan beberapa kancing kemeja nichkhun yang masih terbuka setelah itu dia berbalik membuka pintu dan segera keluar dari mobilnya . seperti biasa junho mengendong nichkhun dengan susah payah dari dalam mobil dengan tujuan kamarnya
“ouwhh ... berat ... “ junho sedikit membenarkan posisis nichkhun dalam gendongannya dengan gerakan seperti melempar ke atas (?) itu membuat sedikit guncangan untuk nichkhun. nichkhun membuka matanya dan melihat sekeliling saat dia sadar jika sekarang dia berada dalam gendongan junho nichkhun malah tersenyum kecil dan kembali menutup matanya dengan perasaan bahagia pura-pura masih tertidur
“yaa ... jika sudah bangun .. bangun saja ... kau mau aku menggendongmu setiap malam eoh ? mau membuat tulang-tulangku patah begitu ?!” tanya junho pada nichkhun yang masih pura-pura tidur dalam gendongannya
“ne ?! kau tahu aku tidak tidur ?!” tanya nichkhun dengan polosnya junho menghentikan langkah kakinya dan langsung menjatuhkan tubuh nichkhun ringan hingga tulang ekor dan punggungnya langsung mendarat dengan baik di lantai yang keras dan dingin
“aaaaahhh !!!!” jerit nichkhun kesakitan sambil mengusap-ngusap bokongnya yang menjadi pendaratan mulusnya
“jangan mencoba untuk membohongiku ...” junho mencondongkan tubuhnya ke dapan agar sejajar dengan wajah nichkhun yang sudah duduk di lantai
“aku tidak bermaksud membohongi mu ... kau jahat sekali ... ini sangat sakit kau tahu !!!” nichkhun berujar dengan nada emosinya dan langsung berdiri menatap tajam junho sekilas dan kemudian berjalan meninggalkan nya dengan tergesa-gesa , langkah kaki kesal yang sedikit di hentakan ke lantai itu masih di perhatikan junho dengan seksama
“kau marah eoh ?!” tanya junho pada angin yang mungkin saja akan di sampaikan pada nichkhun yang sudah mengilang dari pandangannya
 junho berjalan dengan langkah yang lumayan cepar walau dia tidak berlari untuk mengejar nichkhun yang mungkin sekarang sudah sampai ke pintu kamarnya. junho berhenti sejenak saat nichkhun berdiri di depan pintu kamarnya dengan mulut yang terus saja berbicara tidak jelas, kelakuan nichkhun yang menyalurkan amarahnya pada pintu itu membuat junho terkekeh setalah puas melihat nichkhun ngedumel ria junho langsung berlari dan memeluk nichkhun dari belakang membuatnya meronta-ronta karena ke kagetannya dan juga karena saat dia sadar itu junho .
“YAA .... LEPASKAN AKU !!! LEPAS !!!” teriak nichkhun yang masih dalam posisi sama , junho memeluk pinggang nichkhun dengan sangat erat dari belakang , bukannya melepaskan junho malah semakin mengeratkan palukannya
“aku tidak akan melepaskannya ... jangan marah ... aku hanya bercanda !” ujar junho seraya mengangkat tubuh nichkhun yang masih dia peluk itu ke atas dan memutarnya sekuat tenaga
“ahh ... ya ... junho ... hentikan ... akh ... aku takut ....” nichkhun masih saja berontak dalam pelukan junho setelah junho menganggap jika apa yang dia lakukan itu sudah cukup membuat hati nichkhun tidak marah lagi padanya dia melepaskan nichkhun dan membuat kaki nichkhun menginjak lantai dengan sempurna. junho membalikan tubuh nichkhun menghadapnya
“jangan marah ...” junho mencium kening nichkhun dengan lembut,entah bagaimana asalnya hanya saja nichkhun dapat merasakan kehangatan di hatinya saat junho melakukan itu hingga tanpa di perintah mata nichkhun tertutup dengan sendirinya
“tidurlah ... sudah malam “ junho tersenyum dan membelai rambut nichkhun sekilas setelah itu dia berbalik meninggalkan nichkhun yang masih diam terbengong-bengong dengan kelakuan junho yang aneh menurutnya
“orang aneh itu membuat aku pusing lagi ... bukan kah dia yang menjatuhkan aku di lantai membuat aku kesakitan ?! ... lalu kenapa dia malah datang ke sini dan melakukan hal barusan jika dia akan meninggalkan aku begitu saja ... cihh ....dasar ...” nichkhun membuka pintu kamarnya dengan kesal dan membanting pintu itu setelah dia masuk ke dalamnya

wooyoung room

“eungghhh .... akh .... hhmmm .... “ wooyoung menggeliat tidak nyaman dalam berbaringnya dan jangan salahkan sang pencipta ketidak nyamanan itu karena wooyoung sendiri yang selalu memancingnya untuk berbuat yang enak-enak hahahaha #plaak abaikan. wooyoung menutup matanya rapat dengan tangan yang bertengger di kepala bagian belakang chansung yang sekarang tengah bermain dengan kedua nipplenya badan wooyoung menggeliat meliuk-liuk tak karuan sesekali dia melengkukngkan punggungnya ke atas membuat chansung mengemut nipple nya semakin dalam
“eummphh .... ahhhnn.... ce..pathhh ....akh ....” rancau wooyoung bercampur desahan yang membuat chansung tidak dapat dengan cepat mengerti apa yang wooyoung katakan , wooyoung semakin mendesah nikmat setiap tangan nakal chansung mulai memainkan juniornya ... memberikan pijatan lembut ...meremasnya halus dan juga mulai mengocok junior wooyoung kecil agar dia semakin bergairah. mulut dan lidah chansung tak pernah berhenti memberikan rangsangan setelah tadi menciumi setiap inchi leher dan juga pundak wooyoung sekarang dia memainkan lidah terampilnya di nipple wooyoung membuat gerakan memutar dan melumatnya mengggit nipple wooyoung kecil sedangkan yang lainnya tidak luput tangan chansung yang bebas memelintir dan juga menarik-nariknya pelan
“ahhh .... cep...pa..pathh .... masukannhhhh ....” geram wooyoung yang sudah tidak tahan lagi merasa ingin segara di rasuki oleh namja pujaan hatinya itu
“kau .. tidak sabar ....” ucap cahnsung di sela-sela kegiatannya . wooyoung langsung menarik tangan chansung dengan kasar dan membalikan keadaan sekarang membuatnya berada di atas chansung wooyoung mengedipkan sebelah matanya nakal dan segara merunduk menindih tubuh chansung yang jauh lebih besar darinya itu dengan sempurna .wooyoung langsung meraup bibir chansung yang menurutnya sangat nikmat itu dan tangannya yang lain mulai menjalar dari dada bidang chansung terus menjalar dengan garakan menggodanya (?) wooyoung membelai dada chansung dengan lembut terus membelainya hingga perut dan terus menurun hingga ke daerah selangkangan membuat nafsu chansung langsung naik ke voltase teratas, chansung mulai bermain dengan ganas dalam tautan mereka , dia melumat bibir wooyoung berkali-kali dan mengulumnya memberinya gigitan-gigitan kecil dan tangan chasnung juga kembali memanjakan nipple wooyoung. tangan wooyoung yang sudah mulai memijat junior chansung sedari tadi sekarang mulai mengarahkan junior chansung itu ke holenya sendiri . wooyoung sedikit menaikan pinggangnya dan setelah junior chansung itu berada di posisi yang tepat wooyoung mulai menekan kambali pinggangnya agar junior chansung masuk ke dalam tubuhnya dengan sempurna . wooyoung melakukan itu semua tanpa melepaskan tautan bibir mereka dan malah semakin liar saja sekarang
“sssssssssssssssshhhhhhhh....nggggeeeh.... tt....rrrrruuuuuusss ooooeewhhhhhh...aaaahhhh...mmmmmmpppphhh....sssshhhhh....hhhhhhhhhhuuuuuuuuhhh..” chansung tanpa sadar melepaskan bibirnya dari bibir wooyoung dan merancau nikmat merasakan miliknya termanjakan dengan sangat baik dalam hole wooyoung yang sempit dan juga hangat , chansung merasakan jika juniornya di jepit dan di hisap dengan kuat oleh dinding-dinding hole wooyoung dan saat wooyoung mulai menaik turunkan pinggulnya rasa nikmat semakin tidak tertahankan , junior chansung merasakan pijatan luar biasa dari otot-otot dinding hole wooyoung pijatan yang dia rasakan pada seluruh bagian juniornya yang teratanam
“....emmmmph...... haaaaassssssshhhhhh...owhhhh..ngggggeeehhh...owwww” wooyoung juga ikut mendesah saat dia menaik turunkan tubuhnya dengan tempo yang teratur . mata wooyoung setengah terpajam menikmati apa yang tengah dia rasakan. sekarang wooyoung meraih junionya sendiri tidak sabar menunggu chasung memanjakannya dia mulai mengocok juniornya sendiri dengan cepat saat dia merasakan jika dia akan segara sampai untuk klimaks. chansung yang masih terlentang dengan dengan pasrah itu ahirnya melihat wooyoung yang sangat bergairah dan malah memanjakan dia dan dirinya sendiri membuat chansung merasa bersalah karena hanya menikmati apa yang wooyoung lakukan. chansung menyingkirkan tangan wooyoung dari juniornya dan menggantikan wooyoung untuk mengocok juniornya itu seraya bergerak bangun perlahan tanpa mengeluarkan juniornya chansung membaringkan wooyoung memposisikan tubuh wooyoung untuk berbaring miring . chansung mengangkat satu kaki wooyoung dan menempatkannya di pundak sedangkan tangan kananya mengocok junior wooyoung dan satu lagi memegangi kaki wooyoung agar tidak kembali ke bawah , chansung mulai menggenjot hole wooyoung dengan semangat chansung menusuk-nusuk hole wooyoung dengan brutal dan keras bahkan terkesan sedikit kasar membuat suara decitan pada kasur wooyoung

“aaassshhhhh ... AAAHHHKKK .... uoowhhhhhhhhhhhh .... haaaaaaahhhhhhh...engghhhhh “ chansung bertiak-teriak tak jelas entah itu desahan atau apa karena suaranya terdengar kencang dan sangat bernafsu . gerakan tubuhnya semakin lama semakin liar saja , tubuh wooyoung bergerak naik turun seiring dengan gerakan in out yang chansung lakukan , walau gerakan itu sedikit kasar tapi terasa sangat nikmat untuk wooyoung

“aaa~~~~nghhhhhhh ........ eumpppphhh ......haaaaaaaaaaaakkkkhhhhhhhhh ...ah ... ke...lu..ar.......” ucap wooyoung dengan susah payah seraya mendesah saat dia merasakan jika klimaksnya sudah di ujung tanduk. chansung menurunkan kaki wooyoung dan membalikan wooyoung untuk berbaring terlentang , dengan sigap chansung langsung memasukan junior wooyoung kedalam mulutnya mmebuat wooyoung lagi-lagi melengkungkan tubuhnya ke atas rasa hangat dan gesekan natara kulit juniornya dengan isi mulut hangat chansung tak dalap lagi dia tahan nikmatnya hingga tak lama setelah chansung melakukan in out dengan mulutnya dia merasakan jika ada cairan asin dalam mulutnya yang berasal dari junior wooyoung

“aaaaaaaaahhhhhhhhh ~~~~~” desah sexy wooyoung mencapai klimaksnya dalam mulut chansung dan sekarang giliran chansung yang akan menangih klimaks pada wooyoung , chansung mengeluarkan junior wooyoung dari mulutnya dengan perlahan dia sengaja tidak menelan semua cairan wooyoung dan membiarkan cairan kental berwarna putih itu menetes dari mulutnya ke junior wooyoung lantas chansung kembali melumat ujung junior wooyoung yang basah dengan cairan itu berulang-ulng untuk membersihkannya

“bagiamana ?! kau menyukainya ?” tanya chansung melap bibir bawahnya dengan ibu jari dan kemudian mengemut ibu jarinya itu. chansung kembali memasukan juniornya ke dalam hole wooyoung yang senpat tertinggalkan dia langsung menggerakan tubuhnya melakukan in out dengan tempo yang terus bergerak naik semakin cepat
“ouuuuuwwwhhhhh.........hhhhhhhhhhmmmmmmm........” chansung melakukan in out dengan keras kembali ke power saat dia berhenti tadi membuat wooyoung juga kembali mendesah hebat , wooyoung menggelangkan kepalanya ke kanan dan kekiri dengan cepat tangannya meremas prey yang sudah sangat kusut dan tak berbentuk itu dengan kuat hingga urat tangan wooyoung terlihat tubuhnya kembali naik turun seiring gerakan brutal chansung yang nafsunya kembali memuncah. junior wooyoung yang sudah tidru tadi kembali menegak , untuk memeprcapat klimaks kedua wooyoung chansung melumat kasar bibirnya yang sudah membengkak itu dan tangannya memanjakan nippla wooyoung lagi tak lupa satu tangan yang lainnya mengocok junior wooyoung dengan cepat
“Ahhhh .... eummmphhhh ... ahhnn ... haaahhhhhhnnn ...... eumphh “ gerakan itu berjalan dalam beberapa waktu hingga terdengar desahan panjang dari keduanya yang menandakan jika permainan sudah selsai
“euungnggghhhhhhhhh....” lenguh wooyoung saat kilmaks ke duanya dan memeluk tubuh chansung dengan hangat
“aaaaaahhhhhhhhhhhhhhh !!!!!!” chansung menjatuhkan tubuhnya menimpa wooyoung yang ada di bawahnya dan membalas pelukan wooyoung . “saranghae “ ucap chansung yang menempatkan kepalanya di pundak wooyoung membuat wooyoung tersenyum bahagia



junho room


BRAAAK
pintu kamar junho di buka dengan kasar oleh siapa lagi jika bukan nichkhun , nichkhun berdiri di depan pintu sedangkan junho yang tengah berbaring santai di kasurnya memandang nichkhun dengan tatapan heran dan penuh tanda tanya kira-kira pertanyaan junho adalah ‘ada apa ?’ ya itu yang tersirat dari tatapan junho pada nichkhun, junho sama sekali tidak bergerak dari tempatnya sekarang dia hanya diam memandang nichkhun saja datar

“kau benar-benar menyebalkan !” ucap nichkhun ahirnya tapi junho tidak terlalu menanggapi hal itu dan malah memandang pintu

“tutup dulu pintunya !” titah junho santai seraya menunjuk pintu yang terbuka, nichkhun berbalik memandang pintu dan kembali menghadap junho dan tidak menutupnya

“aku ini marah padamu dan kau malah menyuruhku menutup pintu ?!! kau itu sudah gila “ marah nichkhun tidak terima karena dia malah tidak di tanggapi oleh junho , sangat menyebalkan jika kita marah dan orang yang kita marahi itu malah bersikap dingin dan acuh bukan

“kau marah kenapa ? aku sudah bilang aku hanya bercanda lagi pula aku menjatuhkan mu bukan dari atas gedung kau tidak akan patah tulang ... mianhae .... aku tidak tahu jika kau akan seperti ini .... aku benar-benar minta maaf ... ne ?!” ujar junho merayu tapi nichkhun masih saja melipat wajahnya memandang junho dengan kesal

“wae ?! apa ada yang salah ?! apa ada yang lain ?!” tanya junho tidak mngerti dengan sikap nichkhun yang masih saja marah padanya

“kenapa kau selaluuuuu ....... meninggalkan aku begitu saja ... kau hanya akan datang dan pergi begitu sesukamu ... kau selalu meninggalkan aku seperti orang gila ... kau bahkan meninggalkan aku begitu saja setelah kau meniduriku ... ” junho terkekeh saat pertanyaan terahir nichkhun , dia memandang ke arah pintu yang ada di balakang nichkhun sekarang dan tersenyum kecil

“kenapa kau malah tersenyum ?!” tanya nichkhun dengan kesal melihat junho malah senyum-senyum bukannya mencoba mennangkan dirinya

“jika kau tidak mau orang mendengar apa yang kau katakan atau tidak mau orang lain melihat mu telanjang maka tutup pintunya ...” ucap junho dengan santai lalu menunjuk ke arah belakang nichkhun yang ternyata sudah ada beberapa orang pelayan yang ternganga di belakangnya dengan nampan yang jatuh kelantaio dan ada juga yang yang jatuh terduduk di lantai . nichkhun membuka mulutnya selebar mungkin dan mengarjapkan matanya berulang-ulang lalu kembali memadang junho yang hanya mengakat bahu ringan. nichkhun berbalik dan segera menutup pintunya

“sudah aku bilang tutup pintunya “ ujar junho jahil dan berbaring dengan nyaman di kasurnya

“junho-yah ... bagaimana ini ... mereka akan memikirkan hal yang tidak-tidak tetang kita ... apa yang harus aku lakukan ?!” tanya nichkhun panik dia menggigit kuku jari telunjuknya masih beridiri di depan pintu

“sudahlah .... apa yang mereka pikirkan juga memang terjadi kan ? sekarang atau nanti tetap saja akan ketahuan ... biarkan saja ... pelayan di rumah ini tidak akan berani membocorkan apapun ke luar rumah ... paling juga mereka akan bergosip dengan sesama pelayan atau paling tidak dengan manager park “ ucap junho mecobamenenangkan dan mangangguk-ngangguk tidak jelas

“kenapa kau bisa sesantai itu ?!”

“lalu kau mau bagaimana ? seumur hidup merahasiakannya ?! itu tidak mungkin kan ?! sudahlan sekarang kemari ... “ junho membuka selimutnya dan menepuk-nepuk kasur di sampingnya sebagai intruksi agar nichkhun berbaring di sampingnya. hanya saja harga diri nichkhun masih tidak serendah itu bukankah dia sedang marah-marah tadi bagaimana mungkin dia akan berjalan mendekati junho dan tidur di sampingnya begitu saja , nichkhun mencoba mengalihkan perhatian dengan melihat sekeliling kamar junho yang luas itu. junho kembali terkekeh melihat tingkah menggemaskan dari kekasihnya itu dia mengerti apa yang nichkhun inginkan dan junho juga tidak mau menambah panjang urusan hingga dia memutuskan bangun dan mendekati nichkhun yang masih berdiri di depan pintu

“kajja ...” junho menggandeng tangan nichkhun menuju kasurnya, junho naik ke atas kasur dan membenarkan posisi bantal-bantal yang ada di atas kasurnya itu dia kembali menarik tangan nichkhun dan membuat nichkhun ikut naik ka atas kasur

“malam ini tidur saja di sini “ nichkhun memandang junho sebelum dia berbaring

“apa tidak akan ada apa-apa jika kau tidur disini ?!” tanya nichkhun masih dengan memandang junho meminta jawaban junho tersenyum dan memebalai rambut nichkhun yang terasa begitu lembut di tangannya itu

“orang lain mana mungkin akan keberatan .. ini kamarku pribadi jadi siapa yang berhak melarangku membawa siapapun ke dalam sini ... tapi ... ‘apa-apa’ yang kau maksud itu apa ?!” junho memandang nichkhun selidik untuk menjahilinya saja dan mulai teresenyum mesum memandang nichkhun

“hei ... aku tidak bermaksud apa-apa itu yang macam-macam ....YA KAU ITU YANG MENGATKAN HAL GILA ... APA MAKSUD MU JIKA KAU TIDAK INGIN ORANG LAIN MELIHAT AKU TELANJANG HARUS TUTUP PINTUNYA ?!“ nichkhun gelagapan dan malah jadi emosi menyembunyikan rasa malunya dengan segera nichkhun langsung berbaring begitu saja tanpa permisi dan menarik selimut hingga dadanya memejamkan mata , tingkah nichkhun itu membuat junho tertawa kecil

“selamat malam ... “ junho mencium kening nichkhun lagi sekilas saat wajahnya masih berada di atas wajah nichkhun yang terpejam walau tidak tidur itu junho mencoba berkata serius “ kau tahu ... nichkhun-shi ... aku ... mencintaimu !” ucap junho tegas dan serius , kata-kata itu sontak membuat mata nichkhun kembali terbuka lebar

“mwo ?”

“saranghae ...” lirih junho mengulang , nichkhun tersenyum canggung seraya mengangguk dia lantas memabalas perkataan junho dengan malu-malu

“nado saranghae “


di panti asuhan


“emmh .... taecyeon-ah ... apa kau sudah tidur ?!” tanya junsu yang berbaring di samping taecyeon. mereka sekarang tidur di bagian kasur bawah berdua . dimana taecyeon tidur dengan membelakangi junsu, junsu bertanya dengan memainkan selimut yang mereka gunakan berdua
“belum ... wae ?!” tanya taecyeon masih dengan memebelakangi junsu
“aku tidak bisa tidur ...” keluh junsu dengan nada frustasi , taecyeon langsung berbalik menghadap junsu memandangnya dengan khawatir
“sudah aku bilang kau tidur saja di atas ... bukan kah kau bilang tidur di bawah akan pengap ... apalagi jika kita tidur berdua seperti ini ...”
“ck .... aku tidak mau ... nanti aku akan jatuh karena kasurnya roboh jika aku malah jatuh karena mengira ada gempa bami dadakan lagi bagaimana ?!” tecyeon langsung tertawa mendengar apa yang di katakan olej junsu menurit taecyeon itu sangat lucu , dia tidak pernah menyangka jika seoarang kim junsu itu takut tidur di ranjang tingkat
“lalukau mau apa sekarang ?!” junsu menggelangkan kepala pelan dan memandang taecyeon dia tersenyum lembut dan kembali berbaring dengan menatap ke atas
“tidurlah ... bukankah kau lelah ?!” tanya atecyeon dengan nada menggodoa dia sengaja ingin menjahili junsu dengan pertanyaannya , taecyeon menaik turunkan kedua alisnya dan memebrikan tatapan mesumnya
“YAAACKKK !!!” junsu memukul kepala taecyeon dengan keras menyalurkan rasa malunya , untung saja lampu sudah di matikan dan hanya di terangi lampu tidur saja jika tidak mungkin taecyeon sudah bisa melihat wajah junsu yang sudah seperti kepiting rebus pedas


-Flashback-
taecyeon semakin mendekatkan dirinya dan jarak anatara mereka hampir tereliminasi sedangkan ke egoisan dan haraga diri junsu itu tidak pernah berkurang dia masih saja memamsang wajah seolah datar dan berani walau jantungnya sudah hampir putus dan pau-parunya rusak karena sekarang junsu masih saja tidak bernafas ... ya dia masih saja menahan nafasnya dalam ke adaan tidak sadar membuatnya semakin sesak bukan hanya karena tingkah taecyeon tapi juga ulah refleknya sendiri ....

“aku .... mencintaimu ...kau ... tahu itu kan ?!” ucap taecyeon di depan wajah junsu bahkan mungkin sekarang jarak mereka hanya tinggal 3 atau 4 senti lagi sangat dekat nafas taecyeon saat bicara begitu terasa di wajah junsu harun nafasnya ... ya walau itu sebenarnya adalah aroma dari pasti gigi yang di pakai oleh taecyeon

“neehhh...” ucap junsu malah terdengar mendesah karena dia baru saja mulai menghembusakan nafas lagi seraya bicara tapi rupanya hal itu menjadi pertanda lain untuk taecyeon. taecyeon lengausng meraup bibir junsu dengan cepat dan melumatnya penuh nafsu sedangkan junsu malah membulatkan mata tak percaya diam tak bergerak segala membeku bagi junsu

“junsu-yahhh .... “ panggil taecyeon pada junsu yang dia rasakan malah tidak meresponnya , junsu langsung tersadar dan memandang taecyeon

“ne ?!” tanya junsu kaget , taec tersenyum lembut dan membelai pipi junsu dengan sayang . junsu memegang tangan taecyeon yang masih berada di wajahnya dia memandang taecyeon dan memberikan senyuman tulusnya tanpa taecyeon duga sebelumnya sekarang junsu malah menyerangnya terlebih dahulu ... junsu menekan bibir taecyeon sebentar sebelum dia mulai melumatnya berulang-ulang dan juga mengulumnya perlakuan junsu itu membuat taec nyeringai mesum di sela kegiatan mereka dan lansgung mengheimpit tubuh junsu menekannya ke sisi ranjang bertingkat itu

“eungghhh ....” junsu melenguh namun dengan suara bersemangat nan penuh nafsu dia menjalarkan tangannya ke dada bidang taecyeon dan terus merambat hingga ke tengkuknya dan menekan tengkuk taecyeon agar menciumnya lebih dalam, ciuman itu sekarang malah di dominasi oleh taec kembali dan entah sejak kapan lidah taec sudah menyusuri segala benda yang ada dalam mulut hangat milik junsu itu lidah mereka saling melilit dan berputar gerakan menyapu langit mulut junsu dan juga mengabsen giginya juga tak di lewatkan oleh taecyeon dengan lincah dan bertenaga junsu mendorong ujung lidah taec keluar dari mulutnya hingga sekarang junsu juga menjulurkan lidahnya keluar

“aku tidak menyangka kau itu nakal ...” ucap taec tersenyum sebelum dia juga menjulurkan lidahnya dan bermain di alam bebas luar mulut mereka seolah gerakan yang di lakukan mereka adalah saling membelai lidah, taecyeon yang sudah tidak tahan lagi menahan gejolak nafsunya mulai membuka satu persatu kancing kemeja yang di pakai junsu dan melemparkannya dengan cepat ke sembarangan arah. taecyeon mulai menjilati kulit belakang telinga junsu dan membasahinya dengan saliva dan gerakan lidahnya terus bergerak merambat ke leher dan pundak junsu memnerikannya banyak kiss mark yang sekarang bertebaran seperti sebuah karya seni di setiap lekuk tubuh junsu

“huhhhhhh ... anghhhhh .... tehh....ruus.... anghhh ....” rancau junsu saat taecyeon memainkan tangannya di nipple junsu , tangan kanan junsu memelintir dan mencubitnya pelan sedangkan nipple yang lain tengah di majakan oleh mulut taecyeon lidahnya menggelitik dan mengitari nipple junsu sesekali menggigitnya membuat junsu merem melek dengan tiba-tiba taec menghisap kuat nipple nya membuat junsu menekan bagian belakang kepala taecyeon

“eummmpppphhh .... ahhhhaaaaahhhhhhhhhhhh.............akh .....” taecyeon mendorong tubuh junsu hingga dia terjatuh ke kasur bagian bawah dengan keras dan juga dengan dirinya yang menindih junsu, taecyeon yang tidak mau membuang waktu lagi segara melucuti pakaiannya termasuk celana dan segala yang melekat padanya meninggalkan tubuh junsu sebentar dan setelah itu dia kembali menindih junsu bibir mereka kembali menyatu dengan ciuman liar yang semain menambah panas suhu tubuh mereka . tangan taecyeon mulai meramabat ke celana junsu dan membukanya melorotkannya dengan mulus hingga terlepas sekaligus dengan cdnya membuat mereka sekarang sama-sama neked


kalo gak salah kaya gini deh part 8 itu tapi aku gak tahu juga kaya gimana aslinya ... yah yang ada aja nikmati ... mianhae ....

10 comments:

  1. mianhe un baru baca..coz baru pul kuliah ne..ni lg di warnwt..jangan pensiun dunk un..kemana lagi nti aku baca ff 2pm???? gak banyak yang buat..mungkin yang lain lagi sibuk... aku suka ff nya un..jangan berhenti dunk T_T

    ReplyDelete
  2. author harus te2p semangat...harus te2p lanjut...please..,...keep figthing...

    ReplyDelete
  3. Ya ampun merem melek bacanya LoL dilanjut dong thor LAP sama YAM nyaa... di tunggu ya

    ReplyDelete
  4. gak kebayang expresi nya junsu...pi2nya merah....hahha...lucu2....couple chanwoo so hottt....couple khunho...ahaaa....khun dah mulai manja ...hihihi...seru bgt lanjut thor ff yg L.A.P. Jg hrus d update ya...figthing

    ReplyDelete
  5. lanjut2...i want khunho ...i want khunho...kasih nc jg donk buat khunho #plakkk nyadong# lanjut ya thor...

    ReplyDelete
  6. Next next author.. i want Khunho :D

    ReplyDelete
  7. kok lama bgt lanjutannya thor...ayo donk thor update lg...

    ReplyDelete
  8. ye.ye..yeyyee keren... pi un hoppa aku ngapain sih??? ap yang diperbuat suamiku un??? T_T
    cpat update ya un..jebal #garuk2tanah

    ReplyDelete
  9. huh panas banget rasanya thor XD

    ReplyDelete