Apr 19, 2012

I give you everythings 6


I give you everythings 6


Tittle              : i give you every things
Main Cast      : lee junho 2pm
Nichkhun 2pm
Kang sehie ( anggaplah karakter ini adalah dirimu sendiri jika anda mau namun jika tidak anda dapat mengimajinasaikan karakter ini di perankan oleh siapapun yang anda suka mungkin saja teman anda ,sodara,ataw artis favorit anda)
Victoria f(x)
Other cast        : 2pm member
Summarry        : ketika lee junho bertemu kembali dengan cinta pertamanya waktu sma dulu dan memutuskan untuk menikah tiba-tiba dia mangalami kecelakaan yang membuatnya koma sehingga dia menjalani hidup nya sebagai arwah bersama kekasihnya yang masih hidup
Rate                   : rate nxa jg gk tawuu mungki T atau nanti bisa berubah-ubah di next chap .....
Genre                 : romance,fantasi (cerita ini terinspirasi dari sana sini jadi maaf kalau ada yang merasa mirip)
Tadinya aku mau bikin cerita hidup sama arwahnya panjang tapi ntar ni crita bklan panjang sangat  dan lama ending nya jadi di persingkat saja lah next part adalah adegan yadong sodara2 klo mau itu juga anda sekalian nya,pling 2 chap lagi ending nih !!! dan di jamin ending yang tak terduga,mau yang sad ending ? ato yang happy ending ? makanya review
Author pov
Sehie berlari menuju ruang rawat junho dengantergesa2 tidak menghiraukan teriakan junsu yang memanggilnya dan hanya berpokus untuk segera sampai di ruangan rawat junho
Braak pintu di buka dengan kasar oleh sehie
“junho !??” lirih sehie dengan menutup mulutnya yang ternganga
“hiks hiks hiks “ sehie mulai terisak dan air mata meleleh dari kedua mata indahnya itu
Chap 6
“suster ... ada apa ini ? dia kenapa ?” sehie bertanya kepada seorang suster yang tengah berada di samping seorang berjubah putih yang memeriksa ke adaan junho sambil berjalan mendekati para dokter dan susuter yang tengah mengerumuni junho itu
“maaf nona tapi anda sebaiknya tunggu di luar saja ... anda tidak boleh masuk biar kami memeriksa keadaan nya dulu sekarang “ seorang suster yang berdiri paling dekat dengan sehiepun langsung mendorong sehie ke arah pintu keluar dengan perlahan
“tapi suster dia tidak apa2 kan ?” tanya Sehie dia terus menggeleng2 kepalanya untuk menghilangkan pikiran buruknya terhadap keadaan junho
“kami akan melakukan yang terbaik nona “ ucap suster itu sesaat sebelum dia menutup kembali pintu ruangan rawat junho

Sehie duduk di kursi tunggu samping ruangan yang baru saja dia masuki, tak ada kata yang dapat menggambarkan perasaannya saat ini yang jelas  dia hanya terus saja berderai air mata hanya itu yang dapat dia lakukan saat ini,sehie terus saja menyeka air matanya sendiri dan memukul2 dadanya terasa begitu sakit dan sesak
“apa yang terjadi ?” sebuah suara sejenak membuatnya beralih untuk memandang seseorang dengan pakaian lengkap khas dokternya itu sudah berdiri di depannya dengan raut wajah yang khawatir
“op..oppa ...” suara sehie terputus2 bahkan hanya untuk memanggil orang itu karena tangis yang tak dapat dia hentikan
“tenanglah ... gwaenchana ...” junsu duduk di sampingnya memandang sehie lekat junsu seolah turut merasakan sakit yang sehie alami mengingat junsu,nichkhun dan junho adalah sahabat semasa sekolah tinggi dulu namun saat lulus semuanya berpisah untuk mengejar cita2 masing2,itu sebabnya junsu begitu tau hal apa saja yang terjadi di antara mereka bertiga
Sehie mengambil nafas dalam untuk mulai berbicara “oppa ... apa aku ini adalah orang paling berdosa di dunia ini hingga tuhan selalu saja menghukumku... aku harus kehilangan keluarga bahagiaku saat orang tuaku bercerai ... aku harus kehilangan nichkhun oppa karena di tentang orang tuanya dan.. sekarang ... apakah aku juga harus kehilangan junho ...???!!!” sehie kembali terengah-engah hampir tak sangggup melanjutkan kata2nya “aku tidak .. ma..mau ... kehilangan dia oppa !” lanjut sehie tersedu-sedu sambil menunduk dan kembali terisak masih dalam ke adaan menunduk
“huuuuhhh” junsu hanya bisa menghela nafas dan mencoba berpikir kata apa yang harus dia ucapkan untuk menenangkan sehie “uljima ... aku tidak tau harus mengatakan apa padamu ... tapi yang aku tau tidak semua musibah itu adalah hukuman dari tuhan tapi juga bisa saja itu adalah cobaan yang tuhan berikan untuk mu karena tuhan menyanyangi mu ... agar kau bisa menjadi manusia yang lebih kuat “ ahirnya hanya kalimat itu yang terlontar dari mulut junsu,dan heninglah yang terjadi diantara mereka dalam waktu yang cukup lama namun junsu tidak berniat untuk meninggalkan sehie sendirian walau mereka tak saling bicara lagi
.
.

.
“suster kim ...” ucap junsu ketika rombongan dokter dan suster keluar dari ruang rawat junho sementara sehie yang masih menangis sambil menunduk ahirnya mengangkat wajahnya sambil berdiri dan memandang wajah para dokter dan suster yang masih berada dia ambang pintu ruangan itu
“kami sudah melakukan yang terbaik nona kang ...” ucap salah satu dokter yang sukses membuat sehie lemas seketika dia merasa tidak bisa lebih lemah lagi dari saat ini sampai dia menjatuhkan tas tangannya dan menjatuhkan dirinya juga di kursi semula namun rasanya ada yang berbeda di dalam hati sehie,kosong ... lengang ... tak ada apapun di otaknya dan juga di hatinya air matanya pun sekarang mengering tak berjatuhan lagi di kedua pipinya,dia hanya memandang kosong lurus kedepan
Junsu sejenak melihat sehie yang tak berdaya di sampingnya dan kemudian berbalik untuk bertanya kepada dokter yang menangani junho “ lalu ... apa dia ...?” junsu tidak sanggup untuk meneruskan kata2nya namun dengan cepat rekan sesama dokter atau untuk lebih tepatnya senior junsu di rumah sakit itu langsung menjawab
“aniii ... tidak seperti itu ... kita akan tahu hasilnya dalam 48 jam ... “ ucap dokter di hadapan junsu sambil menepuk bahu junsu ringan dan berlalu bersama rekan2nya yang lain
“sehie-a ... masih ada harapan jangan khawatir ...” ucap junsu menyakinkan sambil berdiri di hadapan sehie
Perlahan sehie memasuki ruang rawat junho memandang junho yang sekarang kembali dalam keadaan yang sangat menyakitkan baginya,terdengar suara dari alat deteksi jantung di samping ranjang junho itu melemah dan alat bantu pernafasan pun kembali terpasang menutupi hidung dan mulutnya. Sehie menggenggam tangan junho yang semakin hari semakin kurus itu dengan erat kemudian duduk di samping ranjang junho dan menumpukan kepalanya di samping kasur ,menutup matanya erat membuat butiran air mata kembali meleleh di pipinya dia hanya berharap semua sisa waktu saat dia masih bisa bersama junho tak akan pernah terlewati begitu saja
Hari berikutnya
Nichkhun pov
Tanganku tiba2 terhenti saat aku sudah menyentuh gagang pintu ruangan di hadapan ku,aku rasanya ingin mengurungkan niat ku untuk masuk kedalam,betapa pengecutnya diriku ini mengingat akulah penyebab semua musibah ini namun aku malah tidak mau menghadapi kenyataan itu.
“huuuuhhh” aku menghela nafas berat dan memantapkan hati memasuki ruangan ini,ku langkah kan kaki ini perlahan sambil terus memperhatikan sekeliling ruangan ini.langkah ku terhenti saat mataku mengkap pemandangan yang entah harus nya aku merasa bersalah kasihan atau malah marah dan cemburu ...aku menunduk sambil menggelengkan kepalaku cepat membuang pikiran yang mengatakan kalau aku cemburu dengan hal ini
“maianhae junho-a ... aku selalu saja menyakiti mu ... aku memang sangat pengecut ... aku memang sangat egois dan kejam “ lirihku memandang junho yang terbaring lemah sambil berdiri di sampingnya sementara di sisi lain sehie tertidur sambil duduk di samping junho dan menggenggam tangan junho erat
“sehie-a ... bangunlah ....!” aku menggoyangkan bahu sehie dengan sangat hati2 dan lembut tak mau membuatnya kaget,sehie masih belum menunjukan tanda2 dia akan bangun dan aku menggoyangkan bahunya sedikit lebih kuat “sehie bangun !!”
Sehie sedikit menggerakan kepalanya tidak nyaman dan perlahan membuka kelopak matanya sampai dia menemukan aku berdiri di depannya “oppa ... !” kagetnya saat dia bangun dan melihatku
“sejak kapan oppa disini ? ah, iya aku tidak masuk kerja.... tapi ini kan hari minggu “ sehie sedikit mengucek matanya dan bangun dari duduknya
“apa hubungan kita sekarang hanya sebatas hubungan kerja ? tidak kah kita bisa berteman ?” aku memandangnya dengan perasaan kecewa dia hanya berbicara tentang pekerjaan saat bersamaku apa dia tidak tahu kalau aku masih sangat menyayanginya ?
“mainhae ... jadi oppa kesini untuk menjenguk junho ?!” tanyanya lagi
Aku mengangguk lemah dan beralih memandang junho “ aku juga ingin menjenguk mu ... kau juga terlihat tidak sehat “ sesaat pandangan mata kami bertemu,entah kapan terahir kalinya aku bisa melihat bola matanya yang indah itu, berbinar dan mata yang dapat menarik orang untuk lebih dalam lagi. Sekarang yang aku dapat hanya tatapan rapuh dari seorang kang sehie
“kau pasti belum sarapan bagaimana kalau kita sarapan bersama  ... ada yang ingin aku bicarakan dengan mu “ ajak ku sedikit memaksa aku yakin sehie akan menolak jika tidak seperti ini
“baiklah ... aku cuci muka dulu “ aku mengangguk sambil tersenyum padanya
.
.
.
.
“apa yang ingin oppa katakan padaku ...?” mendengar pertanyaan itu aku langsung menghentikan makan ku dan menaruh garpu yang aku pegang
“mainhae ... aku yang menyebabkan semuanya jadi seperti ini dan ... aku juga minta maaf atas perlakuan victoria waktu itu “ ucapku penuh penyesalan namun raut wajah sehie tak berubah dia hanya tersenyum saja menerima permintaan maaf ku “kau tidak mau memaafkan ku ? aku tau itu sangat sulit “ tambahku yang  di ahiri hembusan nafas berat
“aniii... oppa tidak salah apa2 tentang kecelakaan, itu sudah takdir ... aku juga tidak mungkin meninggalkan oppa di kantor sendirian saat itu.. dan victiria eonnie ... aku tidak marah padanya dia tidak salah ... aku juga mungkin akan melakukan hal yang sama jika aku jadi dia jadi tidak ada yang perlu di maafkan  “ sehie mencoba tersenyum dengan susah payah dan meminum tehnya
“kalau bagimu itu tidak salah ... tapi aku memiliki banyak kesalahan pada junho ...” sehie memandangku penasaran
“saat sma dulu jelas2 aku tau junho menyukaimu tapi aku pura2 tidak tahu menutup mata dan telingaku,hanya karena aku juga menyukai mu dan ingin kau berada di sampingku walau ahirnya aku hanya membuatmu menderita... dan sekarang juga sama ... aku masih egois dan hampir memiliki niat untuk merebutmu kembali padahal aku tahu kau sekarang sudah dengan junho!”
“oppa ...” aku langsung memotong kata2 sehie tidak mau dia salah paham “tapi aku sudah membuang jauh2 sifat buruk ku itu ... aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi “
Flash back
Seorang namja berambut hitam tengah duduk sambil bermain game di smart phone miliknya di sebuah meja panjang di kantin sekolah walau kantin sangat ramai namun  tidak ada yang  berani duduk di bangku kongsong di meja itu karena yang duduk di sana adalah salah satu dari 3 orang berpengaruh di rietz intrnational school itu
“hyung belum pesan makanan ?” tanya namja yang terlihat lebih muda darinya itu sambil menghampirinya dan duduk berhadapan
“belum masih penuh... kasihan pelayannya kalau harus buru2 menyiapkan makanan untuk ku padahal kantin sedang ramai2nya sekarang “ jawab namja yang tak lain adalah junsu itu tanpa menghentikan aktipitasnya
“baik hati sekali ya hyung ku yang satu ini sampai memikirkan pelayan kantin segala,jangan2 naksir sama pelayan kantin ya ?“ gurau namja di hadapan junsu sambil geleng2 kepala meledek
“ya ... lee junho kau itu sudah sangat beruntung bisa bersahabat denganku dan juga khunie sejak smp dulu ...jadi jangan macam2 ” geram junsu yang langsung saja menghentikan kegiatannya dan menatap junho tajam
“ck ... hyung sangat galak mentang2 hyung itu paling tua di antara kita bertiga jadi suka seenaknya marah2” junho langsung pasang muka sebal dan mukul2 tempat tissu gak jelas
“ kemana nichkhun dan juga sehie ya ? kenapa belum kesini ...?” junsu sedikit mendekatkan wajahnya pada junho bermaksud menggoda agar dia tidak marah lagi
“tidak tau “ketus junho
“ya ... sehie itu teman sekelas mu kan ? kenapa tidak tahu ?”
“hyung sendiri juga kenapa gak tahu kemana khunie hyung ,kalian kan sekelas !” balas junho gak mau kalah
“ck ... kau tau kalau khunie menyukai sehie ?” junho sontak melotot (menurutnya),tapi langsung mengangguk lemas
“aku juga tahu kalau kau juga suka pada sehie !” junho hanya menghela nafas menanggapi pernyataan junsu
“lalu apa ? sepertinya sehie itu suka pada khunie hyung ... jadi jangan bicarakan kalau aku menyukai sehie pada khuinie hyung ,arra ?” tanya junho memandang junsu dengan santai namun sedikit terlihat raut wajah sedih
“tapi kan kau yang mengenalkan sehie pada kami pertama kali ... harusnya khunie tau kalau kau menyukainya “
“tapi kenyataannya khunie hyung gak tau jadi jangan di bahas lagi “ geram junho dengan menaikan sedikit nada bicaranya dan menggaruk rambutnya yang tak gatal dengan kasar
“arraseo ... tapi aku juga meyukai sehie “ ungkap junsu nyantai dengan suara lemah namun tetap bisa di dengar oleh junho
“MWO ?” junho melotot lagi sambil teriak kenceng tak perduli terhadap semua orang yang di kantin itu memandang mereka heran,junsu juga tidak begitu peduli karena mereka ber3 memang tidak terlalu ambil pusing dengan siswa2 lain
“wae ? aku kan bilang aku menyukainya bukan mencintainya ?” terang junsu dengan wajah tanpa dosanya
Sementara itu tanpa mereka sadari salah satu dari dua orang yang mereka bicarakan itu sudah lama berdiri di pintu kantin yang jaraknya tidak terlalu jauh dari mereka sehingga dia bisa mendengar semua yang mereka bicarakan
“kalian bicara apa ?” orang yang dari tadi berdiri itu menghampiri kedua namja yang tengah mengobrol
“anii ... hyung bukan apa2” junho menjawab nichkhun dengan santai menyembunyikan semua yang mereka bicarakan
“benarkah ?” sangsi nichkhun dengan jawaban junho
“benar , kenapa kau lama sekali kesini ?” timpal junsu menyakinkan sekaligus menglihkan perhatian nichkhun
“aku menemani sehie di perpustakaan ...” ungkap nichkhun sambil memperhatikan wajah junho,nichkhun dapat menapsirkan raut wajah junho yang tiba2 jadi tidak nyaman
“kalian akan berikan aku saran bagaimana cara untuk mengungkapkan perasaan ku padanya kan ?” tanya nichkhun pada kedua sahabatnya itu
“menurutku hyung lakukan saja dengan tulus apapun itu ... dia pasti akan suka “ junho menjawab sambil tersenyum getir dan memandang lurus ke arah meja
“aku rasa itu benar , apa dia akan menerima ku atau tidak ya ?” nichkhun lagi2 memanas-manasi junho,sedangkan junsu malah diam membisu tak tau harus berkata apa,kedua orang yang ada bersamanya itu memang adalah sahabatnya
“pasti ... aku tau kalau sehie menyukaimu hyung “ junho terus saja menjawab pertanyaan nichkhun tak mau nichkhun menyadari kalau ada yang berbeda pada dirinya jika dia tidak menjawab.
“junho pesan makanan sekarang sana...” seru junsu pada dongsaengnya itu bermaksud agar kedua sahabatnya tidak terlibat percakapan itu lagi
“kenapa aku hyung ? panggil saja pelayan nya” tanya junho dengan wajah malas
“karena kau adalah maghnae kami !!!” ucap junsu sambil menangkupkan tangannya di meja dan menatap tajam junho
“arra ... arra ... aku pesan sekarang “ junho dengan langkah lemahnya pergi menuruti perintah junsu
‘mianhae junho-a ‘ lirih nichkhun dalam hati
And od flash back
Sehie berjalan dengan gontai  sekembalinya dari acara sarapan bersama dengan nichkhun,sehie terus saja menggelenglan kepalanya lemah,sambil terus berjalan menuju ruang rawat junho
“ya ... kang sehie ... do ,jinjjayo ... pabbo sehie-a ... kau benar2 kejam “ gumam sehie pada dirinya sendiri,sehie memegang kepalanya yang sedikit berdenyut dia meremas kuat rambutnya yang lebih tepat jika di sebut menjambak rambutnya sendiri,rasa sakit di kepalanya juga di hatinya,rasa bersalah dan sedih bercampur aduk menjadi satu membuatnya lemas dan menyender di dinding
“pabbo .... lee junho pabbo !!hiks... hiks .... hiks ...”gumam sehie dan terus terisak,wajahnya sudah sangat kusut dengan kantung mata,wajah yang pucat dan juga matanya yang bengkak karena terus saja menangis
Flash back
“junho ... kau tau aku sudah resmi berpacaran dengan nichkhun oppa !” ujar seorang gadis antusias kepada sahabatnya yang masih saja duduk selonjoran di atas rumput pinggir sungai di belakang sekolah mereka dia tidak merespon apa yang di katakan yeoja cantik di sampingnya
“ya ... junho ? kau tidak dengar ?” teriak gadis itu di telinga junho namun teriakan yang kencang itu tidak sontak membuat junho terkaget
“aku dengar ... chukhae ...” ahirnya junho berbicara walau tanpa memandang yeoja itu
“junho kau sakit ? kau kenapa ?” tanya yeoja yang adalah sehie itu panik melihat sahabatnya yang biasanya sangat ribut dan ricuh tiba2 menjadi pendiam
“aniii ... gwaenchana ...” junho tersenyum miris ke arah sehie dan kembali menatap sungai dengan tatapan sendunya
“kau pasti sakit ...” sehie hendak meraba kening junho untuk merasakan panas tubuhnya namun junho langsung menepis tangan sehie dengan lembut
“gwaenchana ... kau tidak perlu khawatir “
.
.
.
.
“ne ... oppa waeyo ?” sehie langsung saja bertanya tanpa basa basi saat mengangkat telpon kareana di layar handphonenya itu bertuliskan nama’ junsu oppa’
“sehie-a junho sepertinya sakit tapi aku harus ke daegu sekarang ada masalah dengan ibuku di sana,apa kau bisa menjaga junho sekarang ?”
“ne ... aku akan ke apartement oppa sekarang “ sehie langsung menutup telpon dan mengambil mantelnya tanpa pikir apapun lagi dia langsung bergegas ke rumah junsu karena junho memang tinggal bersama junsu sekarang mengingat dia adalah anak yatim piatu
@ junsu apartement
“kau sudah datang ? aku harus pergi sekarang “ junsu terlihat sangat panik dan buru2
Sehie hanya mengangguk “dimana junho ?” sehie bertanya saat dia telah masuk ke dalam apartement
“di kamarnya ... maaf tapi aku benar2 buru2 .... junho tadi tidak mau minum obat 
“gwaenchana oppa pergilah aku akan menjaga junho ,pergilah !!” ucap sehie menyakinkan junsu tersenyum dan langsung mengambil kunci mobilnya “aku pergi dulu “ ucap junsu sebelum dia bergegas keluar dari apartement itu
Ceklek
Sehie menerawang mencari sosok junho di dalam sebuah kamar yang sedikit gelap hanya ada pencahanyaan dari ruang tengah karena pintu kamarnya belum sehie tutup,ketika sehie menemukan junho yang tengah terbaring dan menggigil langsung saja sehie menghampirinya
“junho-a ...” panggil sehie sambil duduk di sisi kasur junho,sehie memandang junho khawatir merasakan suhu tubuh junho yang tinggi dengan telapak tangannya yang dia letakan di kening junho
“kau demam tinggi ...” lirih sehie entah pada siapa,sehie langsung berdiri hendak mengambil obat namun langkahnya terhenti saat mendengar junho mengigau
“umma ... umma ... hiks .. umma “ junho terus mengigau memanggil ibunya,entah kenapa sehie langsung merasakan sakit di dadanya membuat matanya perih dan berair mendengar gumaman junho yang mencari ibunya,sehie tau pasti junho adalah yatim piatu karena ibunya meninggal satu tahun yang lalu sedangkan ayah junho meninggal saat junho berusia 3 tahun setidaknya itu yang junho katakan padanya
Dengan penuh kasih sayang sehie merawat junho mengompres dan memberikan obat untuk junho yang belum juga sadar dari mengigaunya
Sehie mengelus lembut pipi junho “junho...kenapa demamnya belum turun juga ?” sehie semakin khawatir dengan keadaan junho namun kekhawatiran sehie berkurang saat junho mulai membuka matanya
“kau sudah sadar ?”
“kenapa kau disini ?” junho bertanya dengan suara yang sangat lemah
“junsu oppa pergi ke daegu ... dan kau sakit jadi aku yang merawat mu “ terang sehie dengan senyuman terkembang di bibirnya,junho hanya mengangguk saja
Tiba2 hp sehie berbunyi sehie langsung menganggkat telpon itu dan sedikit menjauh dari junho untuk mendapat ruang pripasinya
“ne oppa “
“Sekarang ?”
“tapi ... penting ?”
“khunie hyung  yang menelpon mu ?” tanya junho langsung saat sehie kembali memasuki kamarnya
“ne ...” jawab sehie canggung
“pergilah aku tidak apa2... aku baik2 saja “ ujar junho menyakinkan sehie
“tapi ...” junho tidak memberikan kesempatan untuk sehie berbicara dia langsung saja menyela pembicaraan sehie
“sana pergi ... aku sudah sembuh berkat perawat hebat seperti mu “ guraw junho sedangkan sehie hanya tersenyum
“tapi kau masih demam jadi istirahatlah ... jika aku sudah selesai aku akan kembali lagi “
Junho menggeleng cepat “andwae ... tidak baik kau malam2 di sini .ini sudah malam kau langsung pulang saja nanti “ sehie mengangguk lemah
And of flash back
Sehie pov
‘Baik dulu atau kemarin aku tetap saja memilih berada di samping nichkhun oppa’ gumamku dalam hati . Aku langsung celingukan mendapati kasur di ruang rawat junho sudah kosong,hanya ada seorang suster yang tengah merapikan kasur tersebut
“suster kemana pasien disini ?” tanyaku panik sehingga tanpa sengaja mencengkram bahu suster itu kuat “mianhae “ sesalku melihat ekspresi kesakitan suster di hadapanku
“dia di pindahkan keruangan rawat lain karena dia sudah siuman “ terang suster itu membuatku sejenak membatu tak dapat berpikir dengan jernih sejenak
“dia pindah kemana ?” tanyaku lagi saat sudah keluar dari syok ku sebelumnya
“di kamar no 87 “ tanpa berterimakasih atau apapun aku langsung saja pergi menuju ruangan yang di sebutkan oleh suster tadi dengan tergesa2 tak perduli beberapa orang tak sengaja aku tabrak yang memandangku sinis
Saat aku sudah berada di depan pintu yang bertuliskan no.87 aku malah diam berdiri mematung entah kenapa,namun tak lama aku mulai membuka pintu itu perlahan mebuat ku dapat melihat seorang dokter tengah berdiri menghalangi pandangan ku ke kasur yang ada di dekatnya. Aku berjalan masuk dan tak tau apa gambaran perasaan ku saat ini yang jelas aku sangat bahagia namun aku tak mengerti mataku malah terasa perih dan air mata meleleh dari sudut mataku saat aku melihat junho membuka matanya walau terlihat sangat lemah dia tersenyum padaku
“junho !!!” aku langsung menghampirinya memegang tangannya sambil terus tersenyum walau masih dalam tangisan,tangis bahagia
“kau tega sekali ... bahkan di hari pernikahan kita kau tidak bangun ... kau pikir kau itu apa kenapa tidur begitu lama ?”  aku nyeroscos bertanya padanya aku malah marah2 pada junho yang baru sadar namun air mata ini seperti tak ada rem nya tak bisa aku hentikan
“eummh” junho terlihat menoba berbicara namun tidak jelas dan dia terlihat kesulitan melakukannya . aku langsung memandang dokter di sampingku dengan tatapan bertanya
“ini hanya efek normal mungkin untuk sementara dia akan sulit berbicara dan juga bergerak ... tapi dengan terapi dia bisa kembali  lagi seperti sembula” terang dokter itu padaku,aku hanya mengangguk mengerti tapi setidaknya aku bisa sedikit tenang
“baiklah aku tinggal dulu ... permisi “ dokter itu pamitan padaku dan berjalan keluar bersama suster meninggalkan ku berdua dengan junho
Junho mengelus lembut pipiku dengan susah payahnya,aku langsung menggenggam tangan junho yang masih tertempel di pipi ku
“aku sangat merindukan mu “ lirihku pelan namun aku rasa junho pasti bisa mendengarnya,karena dia mengangguk padaku
“kau membuatku sangat khawatir dan juga sedih ... jangan lakukan itu lagi ... kau jangan meninggalkan ku jangan buat aku ketakutan lagi !!!” aku menggenggam erat tangannya lagi2 junho hanya tersenyum menanggapi kata2ku,aku menumpukan kepalaku di bahunya yang masih terbaring dengan tetap menggenggam tangannya
“s...s..ssa..ra...rang..hae ...!” kata itu sangat sulit untuk di ucapkan junho kareana sangat terbata2 tapi mendengarnya aku langsung mendongak menatap matanya dalam,bibir ku kelu bahkan hanya untuk menjawab pekataannya itu
“w...wae...” tanyanya lagi melihatku yang masih saja menatapnya,tubuhku serasa bergerak sendiri ringan tanpa ku sadari aku mendekatkan wajahku kapadanya sedikit memiringkan wajahku dan terus mendekatkan bibirku untuk menyentuh bibir junho
Chup~~
Aku menutup mataku saat bibir kami bersentuhan,hanya sekedar menempelkannya namun sensasi yang sangat berbeda,hangat menjalar ke dalam hatiku membuatku merasakan ketenangan yang sudah sangat lama tidak aku rasakan sejak junho kecelakaan ..... cukup lama seperti itu mungkin beberapa menit dan aku mulai menjauhkan wajahku dan menatap wajah junho
“aku sangat mencintaimu ... kau tau itu kan ?!” tanyaku sekaligus jawabku atas pertanyaan junho tadi
Junho mengangguk dan merentang tangannya,aku tersenyum dan dengan senang hati memeluknya
.
.
.
.
Setelah beberapa lama junho menjalani perawatan setelah siuman di rumah sakit ahirnya junho di perbolehkan pulang namun tetap harus menjalani terapi dengan teratur,tentu saja sehie dengan setia selalu menemani menjaga dan merawat junho tanpa pernah lelah.
“sudah habis makanannya,bagus sekali ...” uacap sehie penuh dengan kebahagian sambil menepukan tangannya pelan melihat mangkuk bubur yang sudah kosong sejak junho siuman sehie kembali menjadi ceria dan juga berseri2 lagi selalu tersenyum dan menjalani hidupnya dengan baik
“belajar masak lagi sana buburnya asin sekali ...” perintah junho dengan wajah sebal untuk menggoda sehie yang memang tidak terlalu pandai memasak
Sehie langsung mengerucutkan bibirnya tidak suka “kau benar2 tidak menghargaiku ya ?” ujar  yeoja cantik itu sambil berdiri dan membawa mangkuk kosong tadi
“aniii ... jangan marah aku hanya bercanda !” junho langsung senyam senyum gaje menenangkan sehie yang udah pasang wajah dengan ekspresi bagai langit yang sedang berawan hitam kelam dan hujan badai
“sekarang mandi sana ?”perintah sehie sambil hendak berjalan ke luar dari kamar junho
“tapi aku masih susah menggerakan tangan ku jadi tidak bisa cuci rambut bantu aku cuci rambut ya ?“ pinta junho memelas sambil mengedip2kan matanya yang malah terlihat aneh di mata sehie mengingat mata junho yang sipit
@ bathroom
Junho duduk di sebelah bathtube dengan kapala yang menghadap kearah dalam bathtube sehie duduk di samping junho sambil memegang shower dan membasahi rambut junho kemudian mencucinya dengan shampo
“yang bersih ya !” seru junho sambil merem saat sehie sedang sibuk mengucek2 rambutnya,sehie hanya berdecak dengan kelakuan junho
sehie mengambil shower lagi dan mulai untuk membilas rambut junho “ini ... yang ini belum ... yang benar ... yang bersih ... “ gumam junho mengerecokin sehie yang lagi konsentrasi nyuci rambutnya
“yang mana semuanya sudah ?” tanya sehie masih dengan aktifitas membilasnya
“ini “ junho menunjuk ke bagian pucuk kepalanya tanpa membuka matanya ia suka menutup mata untuk merasakan sensasi cuci rambutnya ini
“ini ?” sehie membilas bagian yang di tunjuk junho namun untuk mempermudah dia merubah posisinya sekarang sehie seperti berada di atas junho yang setengah berbaring di lantai hanya kepalanya saja yang menyandar ke bathtube,sehie berumpu pada kedua lututnya yang berada di sisi kanan dan kiri pinggang junho dengan tanpa dia sadari sekarang dadanya berada tepat di wajah junho
Junho merasa kalau rambutnya sudah bersih membuka matanya hendak menyuruh sehie berhenti tapi malah junho  yang berhenti bergerak dan hanya menatap lurus ke depan dimana pandangannya hanya terisi oleh bagian dada sehie, apa lagi sehie hanya memakai gaun tidur yang sedikit terbuka di bagian dadanya membuat bagian dalam dadanya sedikit terekspos. Junho sedikit susah menelan salivanya sendiri saat virus pikiran2 khusus dewasa menyerang otaknya saat ini
“sudah selesai !“ ungkap sehie dengan senyum gembira namun saat sehie hendak bangun dari posisinya dia malah terpeleset dan jatuh menimpa junho dlam arti yang sebenarnya
Pandangan mereka bertemu dan hanya terdiam dalam posisi masing2 dalam kurun waktu yang cukup lama hingga virus yang tadi mulai bertamu di otaknya sudah meraja lela dan ahirnya junho tanpa aba2 langsung saja mearaup bibir calon istrinya itu dan melumatnya,sehie hanya bisa membelalakan matanya dengan sikap junho namun ahirnya dia juga mulai menutup mata untuk menikmati perlakuan junho
Ahir kata saya ucapkan ayo review .... maian klo ada yang riq ff ini cepet tapi malah lama cz aku lama gk bka blog jd gak tw ,untuk anda anonim saya ucapkan terimakasih yang sebesar2nya karena sudah review ... ayo rieview lagi yaaa !!!!

1 comment:

  1. Senangnya junho udh sadar :D
    Tp msh penasaran crt2 selanjutny,malah tkut ny jd sad ending..gmn dengan sktny nichkhun ya..

    ReplyDelete