I give you
everythings 6
Tittle : i give you every things
Main
Cast : lee junho 2pm
Nichkhun
2pm
Kang
sehie ( anggaplah karakter ini adalah dirimu sendiri jika anda mau namun jika
tidak anda dapat mengimajinasaikan karakter ini di perankan oleh siapapun yang
anda suka mungkin saja teman anda ,sodara,ataw artis favorit anda)
Victoria
f(x)
Other
cast : 2pm member
Summarry : ketika lee junho bertemu kembali
dengan cinta pertamanya waktu sma dulu dan memutuskan untuk menikah tiba-tiba
dia mangalami kecelakaan yang membuatnya koma sehingga dia menjalani hidup nya
sebagai arwah bersama kekasihnya yang masih hidup
Rate : rate nxa jg gk tawuu
mungki T atau nanti bisa berubah-ubah di next chap .....
Genre : romance,fantasi (cerita ini
terinspirasi dari sana sini jadi maaf kalau ada yang merasa mirip)
Tadinya
aku mau bikin cerita hidup sama arwahnya panjang tapi ntar ni crita bklan
panjang sangat dan lama ending nya jadi
di persingkat saja lah next part adalah adegan yadong sodara2 klo mau itu juga
anda sekalian nya,pling 2 chap lagi ending nih !!! dan di jamin ending yang tak
terduga,mau yang sad ending ? ato yang happy ending ? makanya review
Author pov
Sehie berlari menuju ruang rawat junho dengantergesa2 tidak
menghiraukan teriakan junsu yang memanggilnya dan hanya berpokus untuk segera
sampai di ruangan rawat junho
Braak pintu di buka dengan kasar oleh sehie
“junho !??” lirih sehie dengan menutup mulutnya yang
ternganga
“hiks hiks hiks “ sehie mulai terisak dan air mata meleleh
dari kedua mata indahnya itu
Chap 6
“suster ... ada apa ini ? dia kenapa ?” sehie bertanya
kepada seorang suster yang tengah berada di samping seorang berjubah putih yang
memeriksa ke adaan junho sambil berjalan mendekati para dokter dan susuter yang
tengah mengerumuni junho itu
“maaf nona tapi anda sebaiknya tunggu di luar saja ... anda
tidak boleh masuk biar kami memeriksa keadaan nya dulu sekarang “ seorang
suster yang berdiri paling dekat dengan sehiepun langsung mendorong sehie ke
arah pintu keluar dengan perlahan
“tapi suster dia tidak apa2 kan ?” tanya Sehie dia terus
menggeleng2 kepalanya untuk menghilangkan pikiran buruknya terhadap keadaan
junho
“kami akan melakukan yang terbaik nona “ ucap suster itu
sesaat sebelum dia menutup kembali pintu ruangan rawat junho
Sehie duduk di kursi tunggu samping ruangan yang baru saja
dia masuki, tak ada kata yang dapat menggambarkan perasaannya saat ini yang
jelas dia hanya terus saja berderai air
mata hanya itu yang dapat dia lakukan saat ini,sehie terus saja menyeka air
matanya sendiri dan memukul2 dadanya terasa begitu sakit dan sesak
“apa yang terjadi ?” sebuah suara sejenak membuatnya beralih
untuk memandang seseorang dengan pakaian lengkap khas dokternya itu sudah
berdiri di depannya dengan raut wajah yang khawatir
“op..oppa ...” suara sehie terputus2 bahkan hanya untuk
memanggil orang itu karena tangis yang tak dapat dia hentikan
“tenanglah ... gwaenchana ...” junsu duduk di sampingnya
memandang sehie lekat junsu seolah turut merasakan sakit yang sehie alami
mengingat junsu,nichkhun dan junho adalah sahabat semasa sekolah tinggi dulu
namun saat lulus semuanya berpisah untuk mengejar cita2 masing2,itu sebabnya
junsu begitu tau hal apa saja yang terjadi di antara mereka bertiga
Sehie mengambil nafas dalam untuk mulai berbicara “oppa ...
apa aku ini adalah orang paling berdosa di dunia ini hingga tuhan selalu saja
menghukumku... aku harus kehilangan keluarga bahagiaku saat orang tuaku
bercerai ... aku harus kehilangan nichkhun oppa karena di tentang orang tuanya
dan.. sekarang ... apakah aku juga harus kehilangan junho ...???!!!” sehie
kembali terengah-engah hampir tak sangggup melanjutkan kata2nya “aku tidak ..
ma..mau ... kehilangan dia oppa !” lanjut sehie tersedu-sedu sambil menunduk
dan kembali terisak masih dalam ke adaan menunduk
“huuuuhhh” junsu hanya bisa menghela nafas dan mencoba
berpikir kata apa yang harus dia ucapkan untuk menenangkan sehie “uljima ...
aku tidak tau harus mengatakan apa padamu ... tapi yang aku tau tidak semua
musibah itu adalah hukuman dari tuhan tapi juga bisa saja itu adalah cobaan
yang tuhan berikan untuk mu karena tuhan menyanyangi mu ... agar kau bisa
menjadi manusia yang lebih kuat “ ahirnya hanya kalimat itu yang terlontar dari
mulut junsu,dan heninglah yang terjadi diantara mereka dalam waktu yang cukup
lama namun junsu tidak berniat untuk meninggalkan sehie sendirian walau mereka
tak saling bicara lagi
.
.
.
“suster kim ...” ucap junsu ketika rombongan dokter dan
suster keluar dari ruang rawat junho sementara sehie yang masih menangis sambil
menunduk ahirnya mengangkat wajahnya sambil berdiri dan memandang wajah para
dokter dan suster yang masih berada dia ambang pintu ruangan itu
“kami sudah melakukan yang terbaik nona kang ...” ucap salah
satu dokter yang sukses membuat sehie lemas seketika dia merasa tidak bisa
lebih lemah lagi dari saat ini sampai dia menjatuhkan tas tangannya dan
menjatuhkan dirinya juga di kursi semula namun rasanya ada yang berbeda di
dalam hati sehie,kosong ... lengang ... tak ada apapun di otaknya dan juga di
hatinya air matanya pun sekarang mengering tak berjatuhan lagi di kedua
pipinya,dia hanya memandang kosong lurus kedepan
Junsu sejenak melihat sehie yang tak berdaya di sampingnya
dan kemudian berbalik untuk bertanya kepada dokter yang menangani junho “ lalu
... apa dia ...?” junsu tidak sanggup untuk meneruskan kata2nya namun dengan
cepat rekan sesama dokter atau untuk lebih tepatnya senior junsu di rumah sakit
itu langsung menjawab
“aniii ... tidak seperti itu ... kita akan tahu hasilnya
dalam 48 jam ... “ ucap dokter di hadapan junsu sambil menepuk bahu junsu
ringan dan berlalu bersama rekan2nya yang lain
“sehie-a ... masih ada harapan jangan khawatir ...” ucap
junsu menyakinkan sambil berdiri di hadapan sehie
Perlahan sehie memasuki ruang rawat junho memandang junho
yang sekarang kembali dalam keadaan yang sangat menyakitkan baginya,terdengar
suara dari alat deteksi jantung di samping ranjang junho itu melemah dan alat
bantu pernafasan pun kembali terpasang menutupi hidung dan mulutnya. Sehie
menggenggam tangan junho yang semakin hari semakin kurus itu dengan erat
kemudian duduk di samping ranjang junho dan menumpukan kepalanya di samping
kasur ,menutup matanya erat membuat butiran air mata kembali meleleh di pipinya
dia hanya berharap semua sisa waktu saat dia masih bisa bersama junho tak akan
pernah terlewati begitu saja
Hari berikutnya
Nichkhun pov
Tanganku tiba2 terhenti saat aku sudah menyentuh gagang
pintu ruangan di hadapan ku,aku rasanya ingin mengurungkan niat ku untuk masuk
kedalam,betapa pengecutnya diriku ini mengingat akulah penyebab semua musibah
ini namun aku malah tidak mau menghadapi kenyataan itu.
“huuuuhhh” aku menghela nafas berat dan memantapkan hati
memasuki ruangan ini,ku langkah kan kaki ini perlahan sambil terus
memperhatikan sekeliling ruangan ini.langkah ku terhenti saat mataku mengkap
pemandangan yang entah harus nya aku merasa bersalah kasihan atau malah marah
dan cemburu ...aku menunduk sambil menggelengkan kepalaku cepat membuang pikiran
yang mengatakan kalau aku cemburu dengan hal ini
“maianhae junho-a ... aku selalu saja menyakiti mu ... aku
memang sangat pengecut ... aku memang sangat egois dan kejam “ lirihku
memandang junho yang terbaring lemah sambil berdiri di sampingnya sementara di
sisi lain sehie tertidur sambil duduk di samping junho dan menggenggam tangan
junho erat
“sehie-a ... bangunlah ....!” aku menggoyangkan bahu sehie
dengan sangat hati2 dan lembut tak mau membuatnya kaget,sehie masih belum
menunjukan tanda2 dia akan bangun dan aku menggoyangkan bahunya sedikit lebih
kuat “sehie bangun !!”
Sehie sedikit menggerakan kepalanya tidak nyaman dan perlahan
membuka kelopak matanya sampai dia menemukan aku berdiri di depannya “oppa ...
!” kagetnya saat dia bangun dan melihatku
“sejak kapan oppa disini ? ah, iya aku tidak masuk kerja....
tapi ini kan hari minggu “ sehie sedikit mengucek matanya dan bangun dari
duduknya
“apa hubungan kita sekarang hanya sebatas hubungan kerja ?
tidak kah kita bisa berteman ?” aku memandangnya dengan perasaan kecewa dia
hanya berbicara tentang pekerjaan saat bersamaku apa dia tidak tahu kalau aku
masih sangat menyayanginya ?
“mainhae ... jadi oppa kesini untuk menjenguk junho ?!”
tanyanya lagi
Aku mengangguk lemah dan beralih memandang junho “ aku juga ingin
menjenguk mu ... kau juga terlihat tidak sehat “ sesaat pandangan mata kami
bertemu,entah kapan terahir kalinya aku bisa melihat bola matanya yang indah
itu, berbinar dan mata yang dapat menarik orang untuk lebih dalam lagi.
Sekarang yang aku dapat hanya tatapan rapuh dari seorang kang sehie
“kau pasti belum sarapan bagaimana kalau kita sarapan
bersama ... ada yang ingin aku bicarakan
dengan mu “ ajak ku sedikit memaksa aku yakin sehie akan menolak jika tidak
seperti ini
“baiklah ... aku cuci muka dulu “ aku mengangguk sambil
tersenyum padanya
.
.
.
.
“apa yang ingin oppa katakan padaku ...?” mendengar
pertanyaan itu aku langsung menghentikan makan ku dan menaruh garpu yang aku
pegang
“mainhae ... aku yang menyebabkan semuanya jadi seperti ini
dan ... aku juga minta maaf atas perlakuan victoria waktu itu “ ucapku penuh
penyesalan namun raut wajah sehie tak berubah dia hanya tersenyum saja menerima
permintaan maaf ku “kau tidak mau memaafkan ku ? aku tau itu sangat sulit “
tambahku yang di ahiri hembusan nafas
berat
“aniii... oppa tidak salah apa2 tentang kecelakaan, itu
sudah takdir ... aku juga tidak mungkin meninggalkan oppa di kantor sendirian
saat itu.. dan victiria eonnie ... aku tidak marah padanya dia tidak salah ...
aku juga mungkin akan melakukan hal yang sama jika aku jadi dia jadi tidak ada
yang perlu di maafkan “ sehie mencoba
tersenyum dengan susah payah dan meminum tehnya
“kalau bagimu itu tidak salah ... tapi aku memiliki banyak
kesalahan pada junho ...” sehie memandangku penasaran
“saat sma dulu jelas2 aku tau junho menyukaimu tapi aku
pura2 tidak tahu menutup mata dan telingaku,hanya karena aku juga menyukai mu
dan ingin kau berada di sampingku walau ahirnya aku hanya membuatmu
menderita... dan sekarang juga sama ... aku masih egois dan hampir memiliki
niat untuk merebutmu kembali padahal aku tahu kau sekarang sudah dengan junho!”
“oppa ...” aku langsung memotong kata2 sehie tidak mau dia
salah paham “tapi aku sudah membuang jauh2 sifat buruk ku itu ... aku tidak
akan melakukan kesalahan yang sama lagi “
Flash back
Seorang namja berambut hitam tengah duduk sambil bermain
game di smart phone miliknya di sebuah meja panjang di kantin sekolah walau
kantin sangat ramai namun tidak ada yang
berani duduk di bangku kongsong di meja
itu karena yang duduk di sana adalah salah satu dari 3 orang berpengaruh di rietz intrnational school itu
“hyung belum pesan makanan ?” tanya namja yang terlihat
lebih muda darinya itu sambil menghampirinya dan duduk berhadapan
“belum masih penuh... kasihan pelayannya kalau harus buru2
menyiapkan makanan untuk ku padahal kantin sedang ramai2nya sekarang “ jawab
namja yang tak lain adalah junsu itu tanpa menghentikan aktipitasnya
“baik hati sekali ya hyung ku yang satu ini sampai
memikirkan pelayan kantin segala,jangan2 naksir sama pelayan kantin ya ?“ gurau
namja di hadapan junsu sambil geleng2 kepala meledek
“ya ... lee junho kau itu sudah sangat beruntung bisa
bersahabat denganku dan juga khunie sejak smp dulu ...jadi jangan macam2 ”
geram junsu yang langsung saja menghentikan kegiatannya dan menatap junho tajam
“ck ... hyung sangat galak mentang2 hyung itu paling tua di
antara kita bertiga jadi suka seenaknya marah2” junho langsung pasang muka
sebal dan mukul2 tempat tissu gak jelas
“ kemana nichkhun dan juga sehie ya ? kenapa belum kesini
...?” junsu sedikit mendekatkan wajahnya pada junho bermaksud menggoda agar dia
tidak marah lagi
“tidak tau “ketus junho
“ya ... sehie itu teman sekelas mu kan ? kenapa tidak tahu ?”
“hyung sendiri juga kenapa gak tahu kemana khunie hyung
,kalian kan sekelas !” balas junho gak mau kalah
“ck ... kau tau kalau khunie menyukai sehie ?” junho sontak
melotot (menurutnya),tapi langsung mengangguk lemas
“aku juga tahu kalau kau juga suka pada sehie !” junho hanya
menghela nafas menanggapi pernyataan junsu
“lalu apa ? sepertinya sehie itu suka pada khunie hyung ...
jadi jangan bicarakan kalau aku menyukai sehie pada khuinie hyung ,arra ?”
tanya junho memandang junsu dengan santai namun sedikit terlihat raut wajah
sedih
“tapi kan kau yang mengenalkan sehie pada kami pertama kali
... harusnya khunie tau kalau kau menyukainya “
“tapi kenyataannya khunie hyung gak tau jadi jangan di bahas
lagi “ geram junho dengan menaikan sedikit nada bicaranya dan menggaruk
rambutnya yang tak gatal dengan kasar
“arraseo ... tapi aku juga meyukai sehie “ ungkap junsu
nyantai dengan suara lemah namun tetap bisa di dengar oleh junho
“MWO ?” junho melotot lagi sambil teriak kenceng tak perduli
terhadap semua orang yang di kantin itu memandang mereka heran,junsu juga tidak
begitu peduli karena mereka ber3 memang tidak terlalu ambil pusing dengan
siswa2 lain
“wae ? aku kan bilang aku menyukainya bukan mencintainya ?”
terang junsu dengan wajah tanpa dosanya
Sementara itu tanpa mereka sadari salah satu dari dua orang
yang mereka bicarakan itu sudah lama berdiri di pintu kantin yang jaraknya
tidak terlalu jauh dari mereka sehingga dia bisa mendengar semua yang mereka
bicarakan
“kalian bicara apa ?” orang yang dari tadi berdiri itu
menghampiri kedua namja yang tengah mengobrol
“anii ... hyung bukan apa2” junho menjawab nichkhun dengan
santai menyembunyikan semua yang mereka bicarakan
“benarkah ?” sangsi nichkhun dengan jawaban junho
“benar , kenapa kau lama sekali kesini ?” timpal junsu
menyakinkan sekaligus menglihkan perhatian nichkhun
“aku menemani sehie di perpustakaan ...” ungkap nichkhun
sambil memperhatikan wajah junho,nichkhun dapat menapsirkan raut wajah junho
yang tiba2 jadi tidak nyaman
“kalian akan berikan aku saran bagaimana cara untuk
mengungkapkan perasaan ku padanya kan ?” tanya nichkhun pada kedua sahabatnya
itu
“menurutku hyung lakukan saja dengan tulus apapun itu ...
dia pasti akan suka “ junho menjawab sambil tersenyum getir dan memandang lurus
ke arah meja
“aku rasa itu benar , apa dia akan menerima ku atau tidak ya
?” nichkhun lagi2 memanas-manasi junho,sedangkan junsu malah diam membisu tak
tau harus berkata apa,kedua orang yang ada bersamanya itu memang adalah
sahabatnya
“pasti ... aku tau kalau sehie menyukaimu hyung “ junho
terus saja menjawab pertanyaan nichkhun tak mau nichkhun menyadari kalau ada
yang berbeda pada dirinya jika dia tidak menjawab.
“junho pesan makanan sekarang sana...” seru junsu pada
dongsaengnya itu bermaksud agar kedua sahabatnya tidak terlibat percakapan itu
lagi
“kenapa aku hyung ? panggil saja pelayan nya” tanya junho
dengan wajah malas
“karena kau adalah maghnae kami !!!” ucap junsu sambil
menangkupkan tangannya di meja dan menatap tajam junho
“arra ... arra ... aku pesan sekarang “ junho dengan langkah
lemahnya pergi menuruti perintah junsu
‘mianhae junho-a ‘ lirih nichkhun dalam hati
And od flash back
Sehie berjalan dengan gontai
sekembalinya dari acara sarapan bersama dengan nichkhun,sehie terus saja
menggelenglan kepalanya lemah,sambil terus berjalan menuju ruang rawat junho
“ya ... kang sehie ... do ,jinjjayo ... pabbo sehie-a ...
kau benar2 kejam “ gumam sehie pada dirinya sendiri,sehie memegang kepalanya
yang sedikit berdenyut dia meremas kuat rambutnya yang lebih tepat jika di
sebut menjambak rambutnya sendiri,rasa sakit di kepalanya juga di hatinya,rasa
bersalah dan sedih bercampur aduk menjadi satu membuatnya lemas dan menyender
di dinding
“pabbo .... lee junho pabbo !!hiks... hiks .... hiks
...”gumam sehie dan terus terisak,wajahnya sudah sangat kusut dengan kantung
mata,wajah yang pucat dan juga matanya yang bengkak karena terus saja menangis
Flash back
“junho ... kau tau aku sudah resmi berpacaran dengan
nichkhun oppa !” ujar seorang gadis antusias kepada sahabatnya yang masih saja
duduk selonjoran di atas rumput pinggir sungai di belakang sekolah mereka dia
tidak merespon apa yang di katakan yeoja cantik di sampingnya
“ya ... junho ? kau tidak dengar ?” teriak gadis itu di
telinga junho namun teriakan yang kencang itu tidak sontak membuat junho
terkaget
“aku dengar ... chukhae ...” ahirnya junho berbicara walau
tanpa memandang yeoja itu
“junho kau sakit ? kau kenapa ?” tanya yeoja yang adalah
sehie itu panik melihat sahabatnya yang biasanya sangat ribut dan ricuh tiba2
menjadi pendiam
“aniii ... gwaenchana ...” junho tersenyum miris ke arah
sehie dan kembali menatap sungai dengan tatapan sendunya
“kau pasti sakit ...” sehie hendak meraba kening junho untuk
merasakan panas tubuhnya namun junho langsung menepis tangan sehie dengan
lembut
“gwaenchana ... kau tidak perlu khawatir “
.
.
.
.
“ne ... oppa waeyo ?” sehie langsung saja bertanya tanpa
basa basi saat mengangkat telpon kareana di layar handphonenya itu bertuliskan
nama’ junsu oppa’
“sehie-a junho
sepertinya sakit tapi aku harus ke daegu sekarang ada masalah dengan ibuku di
sana,apa kau bisa menjaga junho sekarang ?”
“ne ... aku akan ke apartement oppa sekarang “ sehie
langsung menutup telpon dan mengambil mantelnya tanpa pikir apapun lagi dia
langsung bergegas ke rumah junsu karena junho memang tinggal bersama junsu
sekarang mengingat dia adalah anak yatim piatu
@ junsu apartement
“kau sudah datang ? aku harus pergi sekarang “ junsu
terlihat sangat panik dan buru2
Sehie hanya mengangguk “dimana junho ?” sehie bertanya saat
dia telah masuk ke dalam apartement
“di kamarnya ... maaf tapi aku benar2 buru2 .... junho tadi tidak
mau minum obat “
“gwaenchana oppa pergilah aku akan menjaga junho ,pergilah
!!” ucap sehie menyakinkan junsu tersenyum dan langsung mengambil kunci
mobilnya “aku pergi dulu “ ucap junsu sebelum dia bergegas keluar dari
apartement itu
Ceklek
Sehie menerawang mencari sosok junho di dalam sebuah kamar
yang sedikit gelap hanya ada pencahanyaan dari ruang tengah karena pintu
kamarnya belum sehie tutup,ketika sehie menemukan junho yang tengah terbaring
dan menggigil langsung saja sehie menghampirinya
“junho-a ...” panggil sehie sambil duduk di sisi kasur
junho,sehie memandang junho khawatir merasakan suhu tubuh junho yang tinggi
dengan telapak tangannya yang dia letakan di kening junho
“kau demam tinggi ...” lirih sehie entah pada siapa,sehie
langsung berdiri hendak mengambil obat namun langkahnya terhenti saat mendengar
junho mengigau
“umma ... umma ... hiks .. umma “ junho terus mengigau
memanggil ibunya,entah kenapa sehie langsung merasakan sakit di dadanya membuat
matanya perih dan berair mendengar gumaman junho yang mencari ibunya,sehie tau
pasti junho adalah yatim piatu karena ibunya meninggal satu tahun yang lalu
sedangkan ayah junho meninggal saat junho berusia 3 tahun setidaknya itu yang
junho katakan padanya
Dengan penuh kasih sayang sehie merawat junho mengompres dan
memberikan obat untuk junho yang belum juga sadar dari mengigaunya
Sehie mengelus lembut pipi junho “junho...kenapa demamnya
belum turun juga ?” sehie semakin khawatir dengan keadaan junho namun
kekhawatiran sehie berkurang saat junho mulai membuka matanya
“kau sudah sadar ?”
“kenapa kau disini ?” junho bertanya dengan suara yang
sangat lemah
“junsu oppa pergi ke daegu ... dan kau sakit jadi aku yang
merawat mu “ terang sehie dengan senyuman terkembang di bibirnya,junho hanya
mengangguk saja
Tiba2 hp sehie berbunyi sehie langsung menganggkat telpon
itu dan sedikit menjauh dari junho untuk mendapat ruang pripasinya
“ne oppa “
“Sekarang ?”
“tapi ... penting ?”
“khunie hyung yang
menelpon mu ?” tanya junho langsung saat sehie kembali memasuki kamarnya
“ne ...” jawab sehie canggung
“pergilah aku tidak apa2... aku baik2 saja “ ujar junho
menyakinkan sehie
“tapi ...” junho tidak memberikan kesempatan untuk sehie
berbicara dia langsung saja menyela pembicaraan sehie
“sana pergi ... aku sudah sembuh berkat perawat hebat
seperti mu “ guraw junho sedangkan sehie hanya tersenyum
“tapi kau masih demam jadi istirahatlah ... jika aku sudah
selesai aku akan kembali lagi “
Junho menggeleng cepat “andwae ... tidak baik kau malam2 di
sini .ini sudah malam kau langsung pulang saja nanti “ sehie mengangguk lemah
And of flash back
Sehie pov
‘Baik dulu atau kemarin aku tetap saja memilih berada di
samping nichkhun oppa’ gumamku dalam hati . Aku langsung celingukan mendapati
kasur di ruang rawat junho sudah kosong,hanya ada seorang suster yang tengah
merapikan kasur tersebut
“suster kemana pasien disini ?” tanyaku panik sehingga tanpa
sengaja mencengkram bahu suster itu kuat “mianhae “ sesalku melihat ekspresi
kesakitan suster di hadapanku
“dia di pindahkan keruangan rawat lain karena dia sudah
siuman “ terang suster itu membuatku sejenak membatu tak dapat berpikir dengan
jernih sejenak
“dia pindah kemana ?” tanyaku lagi saat sudah keluar dari
syok ku sebelumnya
“di kamar no 87 “ tanpa berterimakasih atau apapun aku
langsung saja pergi menuju ruangan yang di sebutkan oleh suster tadi dengan
tergesa2 tak perduli beberapa orang tak sengaja aku tabrak yang memandangku
sinis
Saat aku sudah berada di depan pintu yang bertuliskan no.87
aku malah diam berdiri mematung entah kenapa,namun tak lama aku mulai membuka
pintu itu perlahan mebuat ku dapat melihat seorang dokter tengah berdiri
menghalangi pandangan ku ke kasur yang ada di dekatnya. Aku berjalan masuk dan
tak tau apa gambaran perasaan ku saat ini yang jelas aku sangat bahagia namun
aku tak mengerti mataku malah terasa perih dan air mata meleleh dari sudut
mataku saat aku melihat junho membuka matanya walau terlihat sangat lemah dia
tersenyum padaku
“junho !!!” aku langsung menghampirinya memegang tangannya
sambil terus tersenyum walau masih dalam tangisan,tangis bahagia
“kau tega sekali ... bahkan di hari pernikahan kita kau
tidak bangun ... kau pikir kau itu apa kenapa tidur begitu lama ?” aku nyeroscos bertanya padanya aku malah
marah2 pada junho yang baru sadar namun air mata ini seperti tak ada rem nya
tak bisa aku hentikan
“eummh” junho terlihat menoba berbicara namun tidak jelas
dan dia terlihat kesulitan melakukannya . aku langsung memandang dokter di
sampingku dengan tatapan bertanya
“ini hanya efek normal mungkin untuk sementara dia akan
sulit berbicara dan juga bergerak ... tapi dengan terapi dia bisa kembali lagi seperti sembula” terang dokter itu padaku,aku
hanya mengangguk mengerti tapi setidaknya aku bisa sedikit tenang
“baiklah aku tinggal dulu ... permisi “ dokter itu pamitan
padaku dan berjalan keluar bersama suster meninggalkan ku berdua dengan junho
Junho mengelus lembut pipiku dengan susah payahnya,aku
langsung menggenggam tangan junho yang masih tertempel di pipi ku
“aku sangat merindukan mu “ lirihku pelan namun aku rasa
junho pasti bisa mendengarnya,karena dia mengangguk padaku
“kau membuatku sangat khawatir dan juga sedih ... jangan lakukan
itu lagi ... kau jangan meninggalkan ku jangan buat aku ketakutan lagi !!!” aku
menggenggam erat tangannya lagi2 junho hanya tersenyum menanggapi kata2ku,aku
menumpukan kepalaku di bahunya yang masih terbaring dengan tetap menggenggam
tangannya
“s...s..ssa..ra...rang..hae ...!” kata itu sangat sulit
untuk di ucapkan junho kareana sangat terbata2 tapi mendengarnya aku langsung mendongak
menatap matanya dalam,bibir ku kelu bahkan hanya untuk menjawab pekataannya itu
“w...wae...” tanyanya lagi melihatku yang masih saja menatapnya,tubuhku
serasa bergerak sendiri ringan tanpa ku sadari aku mendekatkan wajahku
kapadanya sedikit memiringkan wajahku dan terus mendekatkan bibirku untuk
menyentuh bibir junho
Chup~~
Aku menutup mataku saat bibir kami bersentuhan,hanya sekedar
menempelkannya namun sensasi yang sangat berbeda,hangat menjalar ke dalam
hatiku membuatku merasakan ketenangan yang sudah sangat lama tidak aku rasakan
sejak junho kecelakaan ..... cukup lama seperti itu mungkin beberapa menit dan
aku mulai menjauhkan wajahku dan menatap wajah junho
“aku sangat mencintaimu ... kau tau itu kan ?!” tanyaku
sekaligus jawabku atas pertanyaan junho tadi
Junho mengangguk dan merentang tangannya,aku tersenyum dan
dengan senang hati memeluknya
.
.
.
.
Setelah beberapa lama junho menjalani perawatan setelah
siuman di rumah sakit ahirnya junho di perbolehkan pulang namun tetap harus
menjalani terapi dengan teratur,tentu saja sehie dengan setia selalu menemani
menjaga dan merawat junho tanpa pernah lelah.
“sudah habis makanannya,bagus sekali ...” uacap sehie penuh
dengan kebahagian sambil menepukan tangannya pelan melihat mangkuk bubur yang
sudah kosong sejak junho siuman sehie kembali menjadi ceria dan juga berseri2
lagi selalu tersenyum dan menjalani hidupnya dengan baik
“belajar masak lagi sana buburnya asin sekali ...” perintah
junho dengan wajah sebal untuk menggoda sehie yang memang tidak terlalu pandai
memasak
Sehie langsung mengerucutkan bibirnya tidak suka “kau benar2
tidak menghargaiku ya ?” ujar yeoja cantik
itu sambil berdiri dan membawa mangkuk kosong tadi
“aniii ... jangan marah aku hanya bercanda !” junho langsung
senyam senyum gaje menenangkan sehie yang udah pasang wajah dengan ekspresi
bagai langit yang sedang berawan hitam kelam dan hujan badai
“sekarang mandi sana ?”perintah sehie sambil hendak berjalan
ke luar dari kamar junho
“tapi aku masih susah menggerakan tangan ku jadi tidak bisa
cuci rambut bantu aku cuci rambut ya ?“ pinta junho memelas sambil mengedip2kan
matanya yang malah terlihat aneh di mata sehie mengingat mata junho yang sipit
@ bathroom
Junho duduk di sebelah bathtube dengan kapala yang menghadap
kearah dalam bathtube sehie duduk di samping junho sambil memegang shower dan
membasahi rambut junho kemudian mencucinya dengan shampo
“yang bersih ya !” seru junho sambil merem saat sehie sedang
sibuk mengucek2 rambutnya,sehie hanya berdecak dengan kelakuan junho
sehie mengambil shower lagi dan mulai untuk membilas rambut
junho “ini ... yang ini belum ... yang benar ... yang bersih ... “ gumam junho
mengerecokin sehie yang lagi konsentrasi nyuci rambutnya
“yang mana semuanya sudah ?” tanya sehie masih dengan
aktifitas membilasnya
“ini “ junho menunjuk ke bagian pucuk kepalanya tanpa
membuka matanya ia suka menutup mata untuk merasakan sensasi cuci rambutnya ini
“ini ?” sehie membilas bagian yang di tunjuk junho namun
untuk mempermudah dia merubah posisinya sekarang sehie seperti berada di atas
junho yang setengah berbaring di lantai hanya kepalanya saja yang menyandar ke
bathtube,sehie berumpu pada kedua lututnya yang berada di sisi kanan dan kiri
pinggang junho dengan tanpa dia sadari sekarang dadanya berada tepat di wajah
junho
Junho merasa kalau rambutnya sudah bersih membuka matanya
hendak menyuruh sehie berhenti tapi malah junho yang berhenti bergerak dan hanya menatap lurus
ke depan dimana pandangannya hanya terisi oleh bagian dada sehie, apa lagi
sehie hanya memakai gaun tidur yang sedikit terbuka di bagian dadanya membuat
bagian dalam dadanya sedikit terekspos. Junho sedikit susah menelan salivanya
sendiri saat virus pikiran2 khusus dewasa menyerang otaknya saat ini
“sudah selesai !“ ungkap sehie dengan senyum gembira namun saat
sehie hendak bangun dari posisinya dia malah terpeleset dan jatuh menimpa junho
dlam arti yang sebenarnya
Pandangan mereka bertemu dan hanya terdiam dalam posisi
masing2 dalam kurun waktu yang cukup lama hingga virus yang tadi mulai bertamu
di otaknya sudah meraja lela dan ahirnya junho tanpa aba2 langsung saja mearaup
bibir calon istrinya itu dan melumatnya,sehie hanya bisa membelalakan matanya
dengan sikap junho namun ahirnya dia juga mulai menutup mata untuk menikmati
perlakuan junho
Ahir kata saya ucapkan ayo review .... maian klo
ada yang riq ff ini cepet tapi malah lama cz aku lama gk bka blog jd gak tw
,untuk anda anonim saya ucapkan terimakasih yang sebesar2nya karena sudah review
... ayo rieview lagi yaaa !!!!
Senangnya junho udh sadar :D
ReplyDeleteTp msh penasaran crt2 selanjutny,malah tkut ny jd sad ending..gmn dengan sktny nichkhun ya..