Apr 24, 2012

Love or ? 4


Love or ?

main cast : jang wooyoung
lee junho
nichkhun buck
other cast : 2pm members
rate : T
genre :romance,hurt,friendship
chapters : 4 of  ?
author : tciw queenz
sumarry : junho terjebak dalam cinta segitiga dengan nichkhun dan wooyoung sehingga dia menjadikan keduanya sebagai kekasih dan hal yang menyakitkan untuk wooyoung karena dia menjadi kekasih gelap junho
notes : fanfic ini sekarang aku buat dengan menambahkan sedikit2 dari real 2pm nya ea biar rada gimana gttu
banyak salah ngetik salah kata atau ceritanya aneh gak nyambung atau apapun kata readers maklumi ... maafkanlah ... (pake logat lagu goyang inul )
satu lagi ini 100 persen khayalan aja jangan pernah berpikir ini adalah kenyataan
ikuti terus bagaimana perjuangan author buat bikin ff ini sebagai rasa cintaku untuk 2pm dan jangan lupa commentnya (maksa banged ni author ngerasa gk di hargai segala usaha dan perjuangannya)
chap ini banyak author sempilin (bhasa author aneh sangat ini) fakta2 yang ada di kehidupan mereka yaaa !!!!!!!
preview chap 3
“kenapa sepi yang lain kemana ya ? apa mereka pergi ?” wooyoung celingukan ke ruang tv dan ke dapur namun tak menemukan sosok siapapun di sana
“mungkin pada pergi kali “ chansung mengambil air dari kulkas dan meneguknya
“biasanya junho tidak akan kemana2 kalau lagi libur !” sergah wooyoung yang sukses membuat chansung terdiam membisu
“aku lihat ke atas dulu ya !” wooyoung langsung menaiki anak tangga menuju kamar junho dengan riang gembira (tak tau apa yang akn oppa liahat di sana )
“junho kau di .. dalam ?” wooyoung menggantungkan pertanyaannya saat memasuki kamar junho tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu membuat dia melihat pemandangan yang sama sekali tak ingin dia lihat selama ini
Junho masih memeluk nichkhun dengan posisi mereka yang terduduk di kasur dengan hanya sehelai selimut berwarna biru muda menutupi tubuh mereka berdua sebatas pinggang saja dan itu sukses membuat wooyoung diam terpaku tidak dapat bergerak dan berkata2 lagi
Chap 4

“wooyoung ?” junho juga menjadi ikut2an membatu tak tahu harus bagaimana,jika dia menghampiri wooyoung dan menjelaskan semuanya maka bagaimana nichkhun ? dia akan menyadari ada yang salah dengan kedua dongsaengnya itu
“wooyoung ... sudah pulang ?” tanya nichkhun dengan canggung sambil menarik selimut menutupi sampai lehernya dengan gerakan canggung pula
Wooyoung menunduk menahan butiran air mata yang mungkin tak akan dapat dia tahan lagi untuk keluar “a..aku ... harusnya tidak ke sini ... aku pergi hyung “ ujar wooyoung dengan sekuat tenaga menahan suaranya agar tidak bergetar,kemudian dia keluar dengan tergesa2 sehingga tanpa sengaja menabrak chansung yang hendak menyusulnya ke kamar junho
“yaaa... wooyoung !!! tunggu !!!!!!!!” teriak chansung namun wooyoung tak memperdulikannya yang dia ingin hanyalah pergi sejauh mungkin hingga tak ada orang yang akan menemukannya ketika dia menangis dengan sejadi-jadinya
Junho pov
Aku hanya diam. Diam saja ... benar2 pengecut aku tidak bisa mengejar wooyoung untuk menenangkannya atau menjelaskan padanya ,anii... apa yang harus aku jelaskan pun aku tidak tau...
“junho ?!” panggil khunie lembut padaku,aku menatapnya dengan senyuman hambar
“wae ?”
“apa tidak apa2 kalau wooyoung tau nanti dia bilang sama junsu hyung dan kita bisa di hukum !” aku hanya tersenyum dengan pertanyaannya yang lucu itu bagaimana dia bisa sepolos ini ? yang harus nya di pikirkan sekarang bukanlah hal bodoh itu
“tidak akan ..... dia tidak akan memberi tau siapapun percyalah “ ucapku menyakinkan dan dia hanya mengangguk saja dan menunduk
“hyung sekarang mandi sana katanya mau mandi “ aku menunjuk kamar mandi pribadiku dengan mataku kemudian menatapnya
“ne ... “dia bernajak berdiri namun aku terkekeh lagi saat dia membawa selimut juga untuk meneutupi tubuh polosnya
“ya ... hyung jangan di bawa selimutnya gak ada lagi selimut di sini !” pekikku
“pakai saja punyaku masih banyak !” ucapnya dan pergi ke luar kamarku dan bukannya masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamarku
Aku kangsung merebahkan tubuhku dan memandang langit2 lagi ... namun aku langsung terbangun dan mengenakan pakaianku dengan kilat mengingat wooyoung,aku harus segera mengejarnya
Nichkhun pov
Aku bersandar di pintu kamar mandi di kamarku ini,aku tersnyum pahit memikirkan hal gila yang terlintas di pikiran ku
“aniii ... tidak mungkin ,” ucapku meyakinkan diri sendiri sambil terus menggelengkan kepalaku kuat
“junho dan wooyoung orang2 yang aku sayangi ... mereka juga menyayangiku dan aku tau pasti hal itu !” gumamku sendirian,aku merasakan sakit di dadaku ini aku sangat takut jika pikiran gila yang terlintas di benakku barusan menjadi kenyataan aku tak tau harus bagaimana jika itu terjadi ? aku bisa gila
‘nichkhun ... kau harus yakin selama kau melakukan hal yang baik dengan tulus maka orang lain juga akan melakukannya untuk mu’
Junho pov
Aku berjalan menyusurui jalan di sekitar dorm terus berjalan sambil berlari2 kecil dengan celingukan mencari sosok namja chubie yang aku cari namun tak kunjung juga aku temukan,aku melangkahkan kaki memasuki tanam kecil dekat dorm dimana biasanya wooyoung akan duduk sendirian jika dia sedang punya masalah namun aku juga melihat kursi itu kosong.ku edarkan pandanganku keseluruh penjuru namun tak ada juga. Aku merogoh saku celanaku mengambil benda kotak yang ku anggap penting aku langsung mencoba untuk menghubungi wooyong namun yang ada hanya suara tut tut tut.
“huhhh” aku menghela nafas,mungkin aku harus kembali ke dorm lagi pula sekarang wooyoung pasti tidak akan mau bertemu dengan ku
Aku berjalan memandang ke langit yang sekarang sudah mulai menggelap karena sekarang sudah sore,tanpa sengaja aku melihat atap ya,sebenarnya lebih tepatnya adalah lantai paling atas apartement yang kami tinggali sepertinya aku sudah lama tidak ke sana dan aku langsung menaiki lift dengan tujuan ke sana
Aku membuka pintu dan barjalan untuk duduk di kursi yang di sediakan di sini namun langkahku terhenti saat aku melihat orang yang aku cari2 sedari tadi sedang duduk bersama seorang namja yang aku juga sangat mengenalnya
“lalu apa yang akan kau lakukan sekarang ?” chansung bertanya pada wooyoung yang sekarang menyenderkan kepalanya di pundak chansung
“entahlah ... tapi aku rasa akan mengahiri semuanya ... “ ucap wooyoung ringan,aku memang merasa sedikit kecewa namun hatiku tidak sakit atau gelisah seperti biasanya
“kau yakin bukannya kau itu sangat menyukainya “ tanya chansung dan aku hanya memandangi mereka saja dari belakang dan tentu mereka tidak menyadari keberadaanku
“aku yakin ... kenapa kau tidak percaya padaku ? kau akan mendukung keputusanku ini kan ? aku rasa ini adalah keputusan yang paling baik untuk semuanya “ wooyoung mengangkat wajahnya menatap chansung sekilas dan kemudian menyandarkan lagi kepalanya di bahu magnae kami itu
“aku akan selalu mendukungmu apapun keputusan yang kau ambil ... sebenarnya tidak seperti itu juga tapi memang itu yang terbaik makanya aku mendukung mu hehehe...“
“wooyoung !? “ panggil chansung namun wooyoung tak menjawabnya “kau tidur ?” tanya chansung sambil memandang wajah wooyoung “tidurlah kau pasti sangat lelah setelah menangis salama itu... tapi sebenarnya alasan utama aku menyetujui keputusan mu adalah karena ...” chansung menghentikan kata2nya sejenak dan menarik nafas “aku menyukaimu ... anii ... aku menyayangimu sangat menyayangimu “ pengakuan chansung itu langsung membuatku ternganga tak percaya bagaimana bisa aku tidak menyadari hal itu. Tanpa sadar aku mundur beberapa langkah dan berbalik hendak turun menuju dorm kami
#
#
#
#
Wooyoung pov
Aku menggeliat tak nyaman rasanya dingin menusuk tubuhku,perlahan ku buka kedua kelopak mataku ini dan aku terkejut melihat kalau aku masih di atas atap sekarang. Aku membenarkan posisi duduk ku dengan terus mengerjap2kan mataku dan aku menemukan sosok namja bertubuh bongsor (#plaak) dan adalah dongsaengku chansung tertidur pulas di sampingku dan aku baru menyadari kalau jaket yang di pakai chansung tadi sekarang ada di tubuhku
“chansung ?” aku menggoyangkan bahunya pelan mencoba untuk membangunkanya
“hoamp... akh kau sudah bangun ?” dia langsung bertanya begitu membuka matanya dan aku hanya mengangguk
“ayo turun sekarang sudah malam !” ajaku yang membuatnya mengangguk dan berdiri kemudian kamipun turun menuju dorm
“kalian kemana aja dari tadi ?” begitu masuk aku dan chansung sudah langsung di tanya dengan  nada membentaknya junsu hyung
“kami jalan2 sebentar “ timpal chansung dengan malas
“kaliankan tadi pergi sebelum aku pergi malah baru pulang sekarang ? padahal aku udah pulang dari tadi ” junsu hyung hobi banget marah2 gak jelas aku baru aja buka mulut mau jawab khunie hyung malah menyela walau dia bilang hal yang membela kami sih
“mereka udah pulang tadi cuman pergi lagi ... mereka baru pergi pas hyung pulang !” bohong nichkhun hyung jelas2 aku pergi dari tadi
“oh ya sudah sana mandi terus cepet makan yang lain udah pada makan duluan nungguin kalian lama banged !” perintah hyung tertua kami ini ya memang untuk kami jaebum hyung tetaplah leader kami tapi karena junsu hyung yang paling tua ralat deh yang paling dewasa umurnya jadi dia ngerasa bertanggung jawab sama kami mungkin
“ne hyung ....” jawabku serempak dengan chansung
Setelah selesai makan dan juga mandi aku berjalan ke ruang tv untuk sekedar duduk2 di sana,aku menemukan taec hyung sedang nonton acara gak jelas apa tapi ya sudahlah aku ikut nimbrung aja
“sudah baikan ?” aku langsung memandang orang yang duduk di sampingku yang ternyata adalah chansung
“ne ... gwaenchana ...” jawabku singkat saja
“junho kemari ... lihat ini bagus acara dance nya !” taec hyung memanggil junho yang sedang berjalan hampir melewati ruangan tempat kami berada sambil membawa sebotol minuman, aku pikir dia tidak akan nonton karena ada aku di sini tapi aku salah besar dia malah duduk di depanku selonjoran di karpet bersama taec hyung
“kalain semua cepet tidur sana udah malam ... cepet tidur sekarang !” nichkhun hyung memang selalu jadi kakek2nya 2pm menyuruh kami cepat tidur membangunkan kami di pagi hari tidak suka minum2 benar2 seperti kakek2
“ya sudah kita tidur lagian kalau gak di turutin khunie hyung bisa terus teriak2 sampe kita tidur “ taec hyung menggerutu sambil langsung berdiri dan menuju kamarnya sedangkan chansung memandangku sekilas lalu berjalan ke dapur sementara khunie hyung udah balik lagi ke kamarnya sekarang tinggal aku dan junho yang masih saja duduk selonjoran
“aku rasa kita harus bicara “ aku bicara pelan padanya namun dia pasti mendengarnya karena dia mengangguk dan berjalan ke balkon
“soal yang tadi ....mianhae .....“ junho menatapku penuh penyesalan,aku lagi2 hanya tersenyum getir saja dadaku kembali terasa tertusuk
“aku .... bukankah aku memang harus mengerti tentang itu ... aniii harusnya aku menerima semuanya kan ? jadi apa lagi ? aku bahkan tidak berhak marah atau bicara apapun “ ujarku lirih sambil menunduk
“wooyoung-a !” panggilnya namun aku langsung menyela kata2nya
“a...ahiri saja semuanya sekarang ....” dengan sedikit terbata ahirnya suaraku yang sudah serak ini bisa mengungkapkan isi hatiku anii mungkin isi pikiran ku karena aku masih menyayanginya
“wooyoung bisakah kita memikirkan dulu semuanya sekali lagi ?” tanyanya menyangsikan keputusanku
“aku yakin ... kau itu sebenarnya hanya mencintai khunie hyung kau tau ? bahkan tadi kau tidak mengejarku ... bukannya aku marah padamu tapi itu sedikit membuktikan kalau kau lebih menyayanginya,kau sangat perduli dengan perasaannya,kau sangat takut kehilangannya ,iya kan ?” aku bertanya dengan senyuman getir dan air mata yang mengalir di pipiku sekarang
“mianhae ... semuanya salah ku tidak seharusnya menjadi seperti ini , tapi aku yakin kau akan mendapatkan orang yang jauh lebih baik dari pada aku ... orang yang sangat menyayangi mu dan selalu berada di samping mu “ ucap junho lirih aku tersenyum pahit sambil menggelengkan kepalaku
“entahlah tapi ... kita teman kan ?” tanyaku sambil mengulurkan tangan kananku padanya
“aniii ... bukankah 2pm itu keluarga ?” jawabnya sambil menjabat tanganku akupun memandang tangan kami yang masih bertautan dengan lekat sampai ahirnya pandanganku mengabur karena terhalang air mata dan kembali jelas melihat saat air mataku sudah menetes
“aku masuk dulu “ aku melepaskan tangan junho perlahan dan pergi meninggalkannya sendirian
In the morning
Author pov
“sekarang semuanya punya jadwal masing2 kita sepertinya akan jarang bersama “ junsu yang sedang membaca koran memulai percakapan saat mereka ber4 sedang duduk2 di ruang tengah
“iya hyung ....” nichkhun hanya menjawab seperlunya saja
“junho liburan sekarang enak sekali 8 hari lagi ...” kata taec yang sedang makan apel sambil duduk berhadapan dengan junho sementara yang di bicarakan hanya sibuk dengan smart phone nya aja
“sibuk sekali memangnya smsan sama siapa ? yeoja ? atau namja lain ?”nichkhun bertanya dengan nada tidak sukanya sambil sedikit menoleh ke arah layar hp junho namun tetap tak bisa lihat apa2
“bukan hyung ... aku besok berangkat ke ethopia hyung “ jawab junho masih saja dengan  mengotak ngatik hpnya
“ethopia untuk apa ?” tanya nichkhun yang ekspresinya langsung berubah dari marah dan kesal menjadi cengo gak ngerti
“aku jadi relawan untuk membantu anak2 di sana ” jawab junho santai sambil tersenyum memandang nichkhun,nichkhun hanya diam saja sambil terus memandang junho
“kenapa tiba2 berangkat ?” tanya taecyeon yang juga tak kalah kagetnya dengan nichkhun
“tidak tiba2... aku sudah setahun yang lalu menjadi donatur untuk anak di sana aku hanya ingin menemuinya saja dan sekarang aku ada waktu libur untuk ke sana “ jawab junho ringan
“berapa lama kau di sana ?” junsu juga antusias
“7 hari atau 8 hari !”
“semua waktumu akan kau habiskan di sana ?” pekik nichkhun yang juga sekaligus tanyanya
Junho hanya mengangguk saja,”sekarang aku mau packing ... kau mau membantuku ?“ junho memandang nichkhun sambil tersenyum dan beranjak ke kamarnya walau belum mendapat jawaban dari yang di tanya
“Kenapa tidak bilang sebelumnya pada ku ? aku kan ingin ikut dengan mu ?” nichkhun meghampiri junho yang sedang berkemas di kamarnya
“hyung sudah banyak kegiatan lagi pula jadwal hyung padat jadi tidak usah ikut nanti malah sakit “ timpal junho sambil terus memasukan pakaiannya ke dalam koper
“aku baru pulang dari thailand dan baru beberapa hari bersamamu walau dengan jadwal pekerjaan yang padat .. dan sekarang kau yang akan pergi “ sejenak junho menghentikan kegiatannya dan berbalik menatap nichkhun menghampinya dan dengan perlahan memeluk tubuh nichkhun dengan hangat
“mianhae ... tapi kita juga akan punya banyak waktu bersama ... nanti kita akan pergi lagi ke paris untuk acara music bank in paris dan aku janji kita akan jalan2 berdua nanti di sana ...”rayu junho sambil terus memeluk nichkhun dan menghirup wangi rambut coklat muda yang dimiliki oleh prience thailand itu
“ck ... bohong ... aku sudah lihat jadwal mu akan padat beberapa bulan kedepan “ nichkhun manyun ria sambil merenggangkan pelukan junho
“heheh ... jinjayo ? aku saja belum tau jadwalku ?” junho tersenyum lebar yang membuat matanya yang sipit itu semakin menutup saja ( #junho oppa : enak baged lho ngomong  !)
“ck ... jadi barusan juga kau bohong mengatakan kalau mau berlibur dengan ku ?” nichkhun memukuli junho dengan lumayan keras membuat junho refleks menghindar tapi tetap saja kena
“appo ... khunie ... ya .... ampuni aku ,” junho langsung merengkuh tubuh nichkhun dan kembali memeluknya
“aku janji walau jadwalku padat aku akan merengek memohon pada jin young hyung agar bisa bersama mu...” junho menatap dalam mata nichkhun yang ada dalam pelukannya
“seperti yang bisa saja ... kau pikir jin young hyung itu siapa ? kakak mu apa ? dia itu kan bos kita !“ nichkhun kembali lagi memukuli junho kali ini dengan bantal dan juga melempar beberapa benda yang ada di sekitarnya hingga terjadilah kejar2an ringan dan lompat2 ke kasur  hingga nichkhun tak sengaja melemparkan hp junho dan sukses mengenai pelipis sang pemilik
“awww..... ahh~~” pekik junho lalu memegangi pelipisnya yang menjadi pendaratan mulus hp miliknya sendiri
“ah junho-a gwaenchanayo ? mianhae ... aku tidak sengaja ...”nichkhun langsung menghentikan acara ngamuk2 rianya dan menghampiri junho hendak melihat luka yang di alami
Chup
Junho langsung saja mengecup lembut bibir nichkhun saat tangan indah nan mulus nichkhun itu menyentuh pelipisnya dan matanya tertuju pada luka yang dia alami walau tidak serius
“jangan marah khunie ... saranghae ...” ucap junho lirih di telinga nichkhun
Sementara yang di cium malah diam merah merona dan senyum2 kecil canggung
@ tomorrow
Junho sudah berada di bandara namun tidak ada member 2pm lain yang mengantarnya termasuk nichkhun karena selain semua member itu sibuk dengan jadwal pribadi mereka juga karena tak mau mengundang ke hebohan kalau mereka semua ada di bandara
Junho mengetik beberapa patah kata di akun twitternya dan mendapat balasan dari yang lainnya
Junho semoga sukses menjadi relawannya .... semangaaaaaaaatttttt
Jika kami bisa kami juga ingin ikut bersama mu
Ya itulah kata2 yang di tuliskan oleh nichkhun untuk junho (asli ni from real 2pm)
Setelah kepergian junho semuanya sibuk dengan jadwal masing2 sedangkan nichkhun walaupun sibuk setiap hari tapi tiap malam hanya melamun sendirian saja terlihat tidak bersemangat
“hyung kenapa ?” wooyoung menghampiri nichkhun yang duduk termenung sendirian di balkon
“gwaenchana “ nichkhun duduk di kursi sambil menekuk lututnya memandang ke arah jalan raya yang sekarang masih saja ramai walau sudah malam
“hyung merindukan seseorang ?!” goda wooyoung sambil memandang nichkhun dan mengedip2kan matanya.nichkhun hanya tersenyum dan mengacak2 rambut wooyoung dengan sayang
“hyung lihat ini “ chansung menyodorkan i-pad miliknya kepada nichkhun
Nichkhun mengambil benda yang di berikan dongsaengnya itu dengan wajah heran “apa ini ?” tanyan nichkhun tak mengerti
“itu i-pad !” jawab wooyoung mantap membuat nichkhun dan chansung terkekeh
“arra ... tapi kenapa di berikan padaku ? aku sudah punya !” (kok khunie oppa ikut2an polos kelewatan sih ? jadi kaya bego ? / khunpa : ya kan aku lagi kena malarindu tor jadi rada2 error)
“baca itu ...!” geram chansung sambil nunjuk i-padnya
“aku merindukanmu khunie hyung “ gumam nichkhun membaca tulisan di akun twitter nya junho (asli lagi ni junho oppa emang nulis gitu ) seketika wajah nichkhun cerah ceria.
“ehm ... sepertinya ada yang senang nih “ goda chansung sambil lirik2 nichkhun
“bener nih ... emang bener  ya baru aja di tinggal bentar udah kaya di tinggal bertahun2 aja “ tambah wooyoung
“apa lagi kalo nanti kita wamil ... apa khunie hyung juga mau ikutan wamil bareng kita ?” tanya chansung dengan serius sekarang
“kalian itu kompak banget sekarang ya ? jangan2 kalian ada apa2nya lagi .... ayo ngaku ? ngaku hayo !” nichkhun langsung nunjuk2 wooyong dan chansung bergantian
“apa maksud hyung ?” wooyoung bertanya sambil menangkis(emank nxa lgi silat ?) tangan nichkhun yang sedang ada di depan wajahnya
“kalau tidak ada apa2 kok muka kalian jadi merah gitu sih ?” nichkhun menyilangkan ke dua tangannya di depan dada dan memandang curiga ke duanya
#
#
#
#
Setelah lama penantian nichkhun akan ke pulangan junho ahirnya junho pulang juga,hahahah...dan sekarang mereka semua sedang berada di dalam pesewat menuju paris francis untuk mengisi acara music bank di sana bersama dengan para k-pop star yang lainnya.junho duduk di samping nichkhun dan wooyoung duduk bersebelahan dengan chansung di belakan kursi junho dan nichkhun dan sisanya (#Plakk) di kursi belakang wooyoung dan chansung
“khunie ? tidur ?”tanya junho pada namja tampan bak selebritis (readers :emank iya bego !)yang tengah terbaring di sampingnya karena memang nichkhun memejamkan matanya
“aniii ... wae ?” balas nichkhun yang membuka matanya sekarang
“tidak apa2 hanya ingin memanggilmu saja “ ujar junho dengan senyum jahil dan nichkhun hanya berdecak. Junho mengulurkan tangannya dan mengelus pipi nichkhun lembut membelai rambut orang yang berstatus sebagai kekasihnya itu dengan penuh kasih sayang
“wooyoung ... kau lapar tidak ?” junho dan nichkhun tau pasti siapa pemilik dari suara yang bertanya tentang makanan itu dan mereka berdua terkekeh pelan menajamkan pendengaran kemudian
“apa kau tidak bisa lupa dengan makanan hanya sebentar saja ? orang2 sedang tidur dan kau malah mau makan !” wooyoung menggerutu pada namja yang lebih besar darinya itu
“aku kan lapar kalau tidak makan manusia bisa mati !” tandas chansung tegas sedangkan junnich terus saja mendengarkan mereka dengan seksama
“kau itu pasti sangat takut jika tidak ada makanan iya kan ?”
“tentu saja..... tapi ... ada hal lebih membuatku takut “ junho dan wooyoung menyerngitkan dahi mereka bersamaan walau mereka tak tau
“mwo ?” tanya wooyoung lagi
“jika aku tidak bisa bersama mu !” ucap chansung dengan nada yang serius sambil memandang wooyoung dengan intens,junho mengeratkan genggaman tangannya pada nichkhun,nichkhun hanya pasang muka bertanya ‘apa?’
“kira2 wooyoung jawab apa ya ?” bisik junho di telinga nichkhun sambil sedikit mendekatkan tubuhnya kepada nichkhun
“molla ...ssssssttttt ” timpal nichkhun apa adanya dan kemudian menaruh jari telunjuknya di depan mulut mengintruksikan agar junho diam
“lalu ?” akhirnya wooyoung bersuara junho dan nichkhun beringsut merapatkan telinga mereka ke kursi agar lebih jelas mendengarkan mungkin
“kau mau berjanji akan selalu bersamaku ... dan akan menjadi milikku selamanya ?” terdengar suara chansung lagi dan junnich semakin merapatkan telinga mereka mendengarkan dengan penasaran
“emmm.... baiklah aku berjanji “walau terdengar berpikir sebentar ahirnya wooyoung menjawab pertanyaan chansung. nichkhun tersenyum bahagia dan hendak berdiri namun junho menariknya hingga duduk lagi
“wae ?” tanya nichkhun kesal
“ jangan ribut nanti orang2 jadi memperhatikan kita “ jelas junho,nichkhun sedikit cemberut namun tersenyum lagi mengambil sebuah pulpen dan selembar kertas menuliskan beberapa kata dan melemparkannya ke kursi belakang.junho hanya tersenyum kecil dengan tingkah nichkhun
“itge mwoya ?” wooyoung mengambil gulungan kertas yang melanglang buana dari depan ke arahnya dan membuka gulungan itu
Chukhae nae dongsaeng
“nichkhun hyung ...” gumam chansung dan pletak ada satu gumpalan keretas yang di remas lagi yang mendarat di kepalanya sekarang,chansung membukanya dan kembali membaca tulisan yang sekarang berasal dari kursi junsu dan taecyeon
Selamat menempuh hidup baru
“hahahaha ...” chansung dan wooyoung tertawa bersama “memangnya mau menikah !” tambah wooyoung sambil manyun
“dari tadi mereka menguping kita rupanya “ wooyoung geleng2 kepala aja dengan kelakuan rekan2 se grupnya itu
#
#
#
#
Junho menepati janjinya untuk jalan2 bersama nichkhun saat di paris dan sekarang sore hari karena mereka akan perform besok  jadi hari ini di gunakan untuk jalan2 sepuasnya.mereka berdua berjalan bersama bergandengan tangan, pergi ke toko roti memakan roti khas paris di sana dengan senyum yang terukir di bibir mereka berdua
“junho ... kita ke eifel tower sekarang aku mau lihat lampunya di nyalakan !” ajak nichkhun dengan wajah memelas namun junho tak terpengaruh dengan ke baby face-an namja yang ada di hadapannya itu
“kita sudah ke sana tadi ...”bantah junho dengan lembut
“katanya akan jalan2 bersama ku ini kan janji mu... ayo pergi!!!!! “ nichkhun menyeret kekasihnya itu dengan menarik  lengan junho
“aku janji jalan2 kan ? bukan menuruti semua keinginanmu ?” tanya junho disela seretan nichkhun
“jadi tidak mau menuruti aku begitu ?” nichkhun langsung melepaskan tangan junho dan menatap kekasihnya itu dengan horror
“baiklah ... kita ke sana sekarang ...” ahirnya junho luluh juga
“kau memang pacar terbaik ... janji ya akan selalu membahagiakan aku dan akan bersamaku selamaya ... dan jangan pernah menghianatiku atau membohongi ku ,ok ?” nichkhun membentuk simbol ok dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Seketika junho terdiam mendengar pertanyaan nichkhun dan tersenyum hambar sementara nichkhun tidak menyadarinya dan hanya meneruskan berjalan
“kau haus tidak ? aku beli minuman untukmu kau mau ?” tanya junho saat sudah sampai di depan menara eifel nichkhun mengangguk kemudian kembali melihat ke atas menara
Nichkhun pov
Sebenarnya alasan aku ingin pergi ke menara ini adalah untuk alasan yang sangat konyol memang,itu adalah untuk membuktikan sebuah mitos aneh yang aku dengar bahwa jika ada orang yang memanggil nama mu saat lampu menara di nyalakan maka orang itu benar2 tulus mencintaimu walau sulit tapi aku ingin mencobanya.semakin lama tempat ini semakin penuh saja aku melihat ke sekitar ku dan sangat ramai pasti junho akan sulit menemukan ku sekarang maka dari itu aku berpindan ke tempat yang lebih sepi
Sekarang sudah hampir tiba waktu lampu itu di nyalakan dan aku tersenyum kecil bagaimana bisa ada yang memanggilku dalam ke adaan seperti ini. Orang2 mulai menghitung mundur untuk penyalaan lampu
Orang2 bersama2 berteriak meghitung mundur
3
2
Aku menutup mataku ‘apa aku masih bisa berharap sekarang ?’
1____ “nichkhun !” tepat saat aku membuka mata untuk melihat lampu itu menyala aku juga mendengar sebuah teriakan namaku
“apa aku hanya berhalusinasi saja ?!” gumamku pada diri sendiri,aku langsung berbalik dengan terpaksa saat ada yang menarik bahuku kasar
“ya ... aku memanggil2 mu kenapa tidak berbalik ? malah diam saja ?”junho marah2 sambil ngos-ngosan mengatur nafas mungkin dia lari2 saat mencariku
“kau mencari ku ?” tanyaku polos
“tentu saja ... aku mencari mu sampai berputar2 kau malah berdiri di sini “ junho bercekak pinggang dan memandangku
“mianhae ...” sesalku padanya,aku masih belum konsentrasi berpikir antara percaya atau tidak dengan mitos yang aku coba barusan
“ada yang ingin aku katakan ...” sekarang junho bicara dengan wajah yang serius
“mwoya ?”
“khunie ... mianhae aku ... membohongi mu ... dulu aku dan wooyoung berpacaran di belakang mu ... tapi aku bersumpah itu semua sudah berahir sekarang ...” aku langsung diam membisu mendengar pengakuan junho,dengan mulut ternganga namun tak ada satu patah katapun yang keluar dari mulutku ini,bahkan badan ku seperti di belenggu tidak dapat bergerak sedikitpun.lemah ... tubuhku ini terasa sangat lemas hampir tak tadap berdiri
Tebece ..... readers bagaimana ? semoga bagus ya ? amin .... dan ahir kata wasalamualaikum .... see you next part

No comments:

Post a Comment