Love or ?
main cast : jang wooyoung
lee junho
nichkhun buck
other cast : 2pm members
rate : T
genre :romance,hurt,friendship
chapters : 4 of ?
author : tciw queenz
sumarry : junho terjebak dalam cinta segitiga dengan nichkhun dan
wooyoung sehingga dia menjadikan keduanya sebagai kekasih dan hal yang
menyakitkan untuk wooyoung karena dia menjadi kekasih gelap junho
notes : fanfic ini sekarang aku buat dengan menambahkan sedikit2
dari real 2pm nya ea biar rada gimana gttu
banyak salah ngetik salah kata atau ceritanya aneh gak nyambung atau
apapun kata readers maklumi ... maafkanlah ... (pake logat lagu goyang inul )
satu lagi ini 100 persen khayalan aja jangan pernah berpikir ini
adalah kenyataan
ikuti terus bagaimana perjuangan
author buat bikin ff ini sebagai rasa cintaku untuk 2pm dan jangan lupa
commentnya (maksa banged ni author ngerasa gk di hargai segala
usaha dan perjuangannya)
chap ini banyak author sempilin (bhasa author aneh sangat
ini) fakta2 yang ada di kehidupan mereka yaaa !!!!!!!
preview chap 3
“kenapa sepi yang lain kemana ya ? apa mereka pergi ?” wooyoung
celingukan ke ruang tv dan ke dapur namun tak menemukan sosok siapapun di sana
“mungkin pada pergi kali “ chansung mengambil air dari kulkas dan
meneguknya
“biasanya junho tidak akan kemana2 kalau lagi libur !” sergah
wooyoung yang sukses membuat chansung terdiam membisu
“aku lihat ke atas dulu ya !” wooyoung langsung menaiki anak
tangga menuju kamar junho dengan riang gembira (tak tau apa yang akn oppa
liahat di sana )
“junho kau di .. dalam ?” wooyoung menggantungkan pertanyaannya
saat memasuki kamar junho tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu membuat dia
melihat pemandangan yang sama sekali tak ingin dia lihat selama ini
Junho masih memeluk nichkhun dengan posisi mereka yang terduduk di
kasur dengan hanya sehelai selimut berwarna biru muda menutupi tubuh mereka
berdua sebatas pinggang saja dan itu sukses membuat wooyoung diam terpaku tidak
dapat bergerak dan berkata2 lagi
Chap 4
“wooyoung ?” junho juga menjadi ikut2an membatu tak tahu harus
bagaimana,jika dia menghampiri wooyoung dan menjelaskan semuanya maka bagaimana
nichkhun ? dia akan menyadari ada yang salah dengan kedua dongsaengnya itu
“wooyoung ... sudah pulang ?” tanya nichkhun dengan canggung
sambil menarik selimut menutupi sampai lehernya dengan gerakan canggung pula
Wooyoung menunduk menahan butiran air mata yang mungkin tak akan
dapat dia tahan lagi untuk keluar “a..aku ... harusnya tidak ke sini ... aku
pergi hyung “ ujar wooyoung dengan sekuat tenaga menahan suaranya agar tidak
bergetar,kemudian dia keluar dengan tergesa2 sehingga tanpa sengaja menabrak
chansung yang hendak menyusulnya ke kamar junho
“yaaa... wooyoung !!! tunggu !!!!!!!!” teriak chansung namun
wooyoung tak memperdulikannya yang dia ingin hanyalah pergi sejauh mungkin
hingga tak ada orang yang akan menemukannya ketika dia menangis dengan
sejadi-jadinya
Junho pov
Aku hanya diam. Diam saja ... benar2 pengecut aku tidak bisa
mengejar wooyoung untuk menenangkannya atau menjelaskan padanya ,anii... apa
yang harus aku jelaskan pun aku tidak tau...
“junho ?!” panggil khunie lembut padaku,aku menatapnya dengan
senyuman hambar
“wae ?”
“apa tidak apa2 kalau wooyoung tau nanti dia bilang sama junsu
hyung dan kita bisa di hukum !” aku hanya tersenyum dengan pertanyaannya yang
lucu itu bagaimana dia bisa sepolos ini ? yang harus nya di pikirkan sekarang
bukanlah hal bodoh itu
“tidak akan ..... dia tidak akan memberi tau siapapun percyalah “
ucapku menyakinkan dan dia hanya mengangguk saja dan menunduk
“hyung sekarang mandi sana katanya mau mandi “ aku menunjuk kamar
mandi pribadiku dengan mataku kemudian menatapnya
“ne ... “dia bernajak berdiri namun aku terkekeh lagi saat dia
membawa selimut juga untuk meneutupi tubuh polosnya
“ya ... hyung jangan di bawa selimutnya gak ada lagi selimut di
sini !” pekikku
“pakai saja punyaku masih banyak !” ucapnya dan pergi ke luar
kamarku dan bukannya masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamarku
Aku kangsung merebahkan tubuhku dan memandang langit2 lagi ...
namun aku langsung terbangun dan mengenakan pakaianku dengan kilat mengingat
wooyoung,aku harus segera mengejarnya
Nichkhun pov
Aku bersandar di pintu kamar mandi di kamarku ini,aku tersnyum
pahit memikirkan hal gila yang terlintas di pikiran ku
“aniii ... tidak mungkin ,” ucapku meyakinkan diri sendiri sambil
terus menggelengkan kepalaku kuat
“junho dan wooyoung orang2 yang aku sayangi ... mereka juga
menyayangiku dan aku tau pasti hal itu !” gumamku sendirian,aku merasakan sakit
di dadaku ini aku sangat takut jika pikiran gila yang terlintas di benakku
barusan menjadi kenyataan aku tak tau harus bagaimana jika itu terjadi ? aku
bisa gila
‘nichkhun ... kau harus yakin selama kau melakukan hal yang baik
dengan tulus maka orang lain juga akan melakukannya untuk mu’
Junho pov
Aku berjalan menyusurui jalan di sekitar dorm terus berjalan
sambil berlari2 kecil dengan celingukan mencari sosok namja chubie yang aku
cari namun tak kunjung juga aku temukan,aku melangkahkan kaki memasuki tanam
kecil dekat dorm dimana biasanya wooyoung akan duduk sendirian jika dia sedang
punya masalah namun aku juga melihat kursi itu kosong.ku edarkan pandanganku
keseluruh penjuru namun tak ada juga. Aku merogoh saku celanaku mengambil benda
kotak yang ku anggap penting aku langsung mencoba untuk menghubungi wooyong
namun yang ada hanya suara tut tut tut.
“huhhh” aku menghela nafas,mungkin aku harus kembali ke dorm lagi
pula sekarang wooyoung pasti tidak akan mau bertemu dengan ku
Aku berjalan memandang ke langit yang sekarang sudah mulai
menggelap karena sekarang sudah sore,tanpa sengaja aku melihat atap
ya,sebenarnya lebih tepatnya adalah lantai paling atas apartement yang kami
tinggali sepertinya aku sudah lama tidak ke sana dan aku langsung menaiki lift
dengan tujuan ke sana
Aku membuka pintu dan barjalan untuk duduk di kursi yang di
sediakan di sini namun langkahku terhenti saat aku melihat orang yang aku cari2
sedari tadi sedang duduk bersama seorang namja yang aku juga sangat mengenalnya
“lalu apa yang akan kau lakukan sekarang ?” chansung bertanya pada
wooyoung yang sekarang menyenderkan kepalanya di pundak chansung
“entahlah ... tapi aku rasa akan mengahiri semuanya ... “ ucap
wooyoung ringan,aku memang merasa sedikit kecewa namun hatiku tidak sakit atau
gelisah seperti biasanya
“kau yakin bukannya kau itu sangat menyukainya “ tanya chansung
dan aku hanya memandangi mereka saja dari belakang dan tentu mereka tidak
menyadari keberadaanku
“aku yakin ... kenapa kau tidak percaya padaku ? kau akan
mendukung keputusanku ini kan ? aku rasa ini adalah keputusan yang paling baik
untuk semuanya “ wooyoung mengangkat wajahnya menatap chansung sekilas dan
kemudian menyandarkan lagi kepalanya di bahu magnae kami itu
“aku akan selalu mendukungmu apapun keputusan yang kau ambil ...
sebenarnya tidak seperti itu juga tapi memang itu yang terbaik makanya aku
mendukung mu hehehe...“
“wooyoung !? “ panggil chansung namun wooyoung tak menjawabnya
“kau tidur ?” tanya chansung sambil memandang wajah wooyoung “tidurlah kau
pasti sangat lelah setelah menangis salama itu... tapi sebenarnya alasan utama
aku menyetujui keputusan mu adalah karena ...” chansung menghentikan kata2nya
sejenak dan menarik nafas “aku menyukaimu ... anii ... aku menyayangimu sangat
menyayangimu “ pengakuan chansung itu langsung membuatku ternganga tak percaya
bagaimana bisa aku tidak menyadari hal itu. Tanpa sadar aku mundur beberapa
langkah dan berbalik hendak turun menuju dorm kami
#
#
#
#
Wooyoung pov
Aku menggeliat tak nyaman rasanya dingin menusuk tubuhku,perlahan
ku buka kedua kelopak mataku ini dan aku terkejut melihat kalau aku masih di
atas atap sekarang. Aku membenarkan posisi duduk ku dengan terus mengerjap2kan
mataku dan aku menemukan sosok namja bertubuh bongsor (#plaak) dan adalah
dongsaengku chansung tertidur pulas di sampingku dan aku baru menyadari kalau
jaket yang di pakai chansung tadi sekarang ada di tubuhku
“chansung ?” aku menggoyangkan bahunya pelan mencoba untuk
membangunkanya
“hoamp... akh kau sudah bangun ?” dia langsung bertanya begitu
membuka matanya dan aku hanya mengangguk
“ayo turun sekarang sudah malam !” ajaku yang membuatnya
mengangguk dan berdiri kemudian kamipun turun menuju dorm
“kalian kemana aja dari tadi ?” begitu masuk aku dan chansung
sudah langsung di tanya dengan nada
membentaknya junsu hyung
“kami jalan2 sebentar “ timpal chansung dengan malas
“kaliankan tadi pergi sebelum aku pergi malah baru pulang sekarang
? padahal aku udah pulang dari tadi ” junsu hyung hobi banget marah2 gak jelas
aku baru aja buka mulut mau jawab khunie hyung malah menyela walau dia bilang
hal yang membela kami sih
“mereka udah pulang tadi cuman pergi lagi ... mereka baru pergi
pas hyung pulang !” bohong nichkhun hyung jelas2 aku pergi dari tadi
“oh ya sudah sana mandi terus cepet makan yang lain udah pada
makan duluan nungguin kalian lama banged !” perintah hyung tertua kami ini ya
memang untuk kami jaebum hyung tetaplah leader kami tapi karena junsu hyung
yang paling tua ralat deh yang paling dewasa umurnya jadi dia ngerasa
bertanggung jawab sama kami mungkin
“ne hyung ....” jawabku serempak dengan chansung
Setelah selesai makan dan juga mandi aku berjalan ke ruang tv
untuk sekedar duduk2 di sana,aku menemukan taec hyung sedang nonton acara gak
jelas apa tapi ya sudahlah aku ikut nimbrung aja
“sudah baikan ?” aku langsung memandang orang yang duduk di
sampingku yang ternyata adalah chansung
“ne ... gwaenchana ...” jawabku singkat saja
“junho kemari ... lihat ini bagus acara dance nya !” taec hyung
memanggil junho yang sedang berjalan hampir melewati ruangan tempat kami berada
sambil membawa sebotol minuman, aku pikir dia tidak akan nonton karena ada aku
di sini tapi aku salah besar dia malah duduk di depanku selonjoran di karpet
bersama taec hyung
“kalain semua cepet tidur sana udah malam ... cepet tidur sekarang
!” nichkhun hyung memang selalu jadi kakek2nya 2pm menyuruh kami cepat tidur
membangunkan kami di pagi hari tidak suka minum2 benar2 seperti kakek2
“ya sudah kita tidur lagian kalau gak di turutin khunie hyung bisa
terus teriak2 sampe kita tidur “ taec hyung menggerutu sambil langsung berdiri
dan menuju kamarnya sedangkan chansung memandangku sekilas lalu berjalan ke
dapur sementara khunie hyung udah balik lagi ke kamarnya sekarang tinggal aku
dan junho yang masih saja duduk selonjoran
“aku rasa kita harus bicara “ aku bicara pelan padanya namun dia
pasti mendengarnya karena dia mengangguk dan berjalan ke balkon
“soal yang tadi ....mianhae .....“ junho menatapku penuh
penyesalan,aku lagi2 hanya tersenyum getir saja dadaku kembali terasa tertusuk
“aku .... bukankah aku memang harus mengerti tentang itu ... aniii
harusnya aku menerima semuanya kan ? jadi apa lagi ? aku bahkan tidak berhak
marah atau bicara apapun “ ujarku lirih sambil menunduk
“wooyoung-a !” panggilnya namun aku langsung menyela kata2nya
“a...ahiri saja semuanya sekarang ....” dengan sedikit terbata
ahirnya suaraku yang sudah serak ini bisa mengungkapkan isi hatiku anii mungkin
isi pikiran ku karena aku masih menyayanginya
“wooyoung bisakah kita memikirkan dulu semuanya sekali lagi ?”
tanyanya menyangsikan keputusanku
“aku yakin ... kau itu sebenarnya hanya mencintai khunie hyung kau
tau ? bahkan tadi kau tidak mengejarku ... bukannya aku marah padamu tapi itu
sedikit membuktikan kalau kau lebih menyayanginya,kau sangat perduli dengan
perasaannya,kau sangat takut kehilangannya ,iya kan ?” aku bertanya dengan
senyuman getir dan air mata yang mengalir di pipiku sekarang
“mianhae ... semuanya salah ku tidak seharusnya menjadi seperti
ini , tapi aku yakin kau akan mendapatkan orang yang jauh lebih baik dari pada
aku ... orang yang sangat menyayangi mu dan selalu berada di samping mu “ ucap
junho lirih aku tersenyum pahit sambil menggelengkan kepalaku
“entahlah tapi ... kita teman kan ?” tanyaku sambil mengulurkan
tangan kananku padanya
“aniii ... bukankah 2pm itu keluarga ?” jawabnya sambil menjabat
tanganku akupun memandang tangan kami yang masih bertautan dengan lekat sampai
ahirnya pandanganku mengabur karena terhalang air mata dan kembali jelas
melihat saat air mataku sudah menetes
“aku masuk dulu “ aku melepaskan tangan junho perlahan dan pergi
meninggalkannya sendirian
In the morning
Author pov
“sekarang semuanya punya jadwal masing2 kita sepertinya akan
jarang bersama “ junsu yang sedang membaca koran memulai percakapan saat mereka
ber4 sedang duduk2 di ruang tengah
“iya hyung ....” nichkhun hanya menjawab seperlunya saja
“junho liburan sekarang enak sekali 8 hari lagi ...” kata taec
yang sedang makan apel sambil duduk berhadapan dengan junho sementara yang di
bicarakan hanya sibuk dengan smart phone nya aja
“sibuk sekali memangnya smsan sama siapa ? yeoja ? atau namja lain
?”nichkhun bertanya dengan nada tidak sukanya sambil sedikit menoleh ke arah
layar hp junho namun tetap tak bisa lihat apa2
“bukan hyung ... aku besok berangkat ke ethopia hyung “ jawab
junho masih saja dengan mengotak ngatik
hpnya
“ethopia untuk apa ?” tanya nichkhun yang ekspresinya langsung
berubah dari marah dan kesal menjadi cengo gak ngerti
“aku jadi relawan untuk membantu anak2 di sana ” jawab junho
santai sambil tersenyum memandang nichkhun,nichkhun hanya diam saja sambil
terus memandang junho
“kenapa tiba2 berangkat ?” tanya taecyeon yang juga tak kalah
kagetnya dengan nichkhun
“tidak tiba2... aku sudah setahun yang lalu menjadi donatur untuk
anak di sana aku hanya ingin menemuinya saja dan sekarang aku ada waktu libur
untuk ke sana “ jawab junho ringan
“berapa lama kau di sana ?” junsu juga antusias
“7 hari atau 8 hari !”
“semua waktumu akan kau habiskan di sana ?” pekik nichkhun yang
juga sekaligus tanyanya
Junho hanya mengangguk saja,”sekarang aku mau packing ... kau mau
membantuku ?“ junho memandang nichkhun sambil tersenyum dan beranjak ke
kamarnya walau belum mendapat jawaban dari yang di tanya
“Kenapa tidak bilang sebelumnya pada ku ? aku kan ingin ikut
dengan mu ?” nichkhun meghampiri junho yang sedang berkemas di kamarnya
“hyung sudah banyak kegiatan lagi pula jadwal hyung padat jadi
tidak usah ikut nanti malah sakit “ timpal junho sambil terus memasukan
pakaiannya ke dalam koper
“aku baru pulang dari thailand dan baru beberapa hari bersamamu
walau dengan jadwal pekerjaan yang padat .. dan sekarang kau yang akan pergi “
sejenak junho menghentikan kegiatannya dan berbalik menatap nichkhun
menghampinya dan dengan perlahan memeluk tubuh nichkhun dengan hangat
“mianhae ... tapi kita juga akan punya banyak waktu bersama ...
nanti kita akan pergi lagi ke paris untuk acara music bank in paris dan aku
janji kita akan jalan2 berdua nanti di sana ...”rayu junho sambil terus memeluk
nichkhun dan menghirup wangi rambut coklat muda yang dimiliki oleh prience
thailand itu
“ck ... bohong ... aku sudah lihat jadwal mu akan padat beberapa bulan
kedepan “ nichkhun manyun ria sambil merenggangkan pelukan junho
“heheh ... jinjayo ? aku saja belum tau jadwalku ?” junho
tersenyum lebar yang membuat matanya yang sipit itu semakin menutup saja (
#junho oppa : enak baged lho ngomong !)
“ck ... jadi barusan juga kau bohong mengatakan kalau mau berlibur
dengan ku ?” nichkhun memukuli junho dengan lumayan keras membuat junho refleks
menghindar tapi tetap saja kena
“appo ... khunie ... ya .... ampuni aku ,” junho langsung
merengkuh tubuh nichkhun dan kembali memeluknya
“aku janji walau jadwalku padat aku akan merengek memohon pada jin
young hyung agar bisa bersama mu...” junho menatap dalam mata nichkhun yang ada
dalam pelukannya
“seperti yang bisa saja ... kau pikir jin young hyung itu siapa ?
kakak mu apa ? dia itu kan bos kita !“ nichkhun kembali lagi memukuli junho
kali ini dengan bantal dan juga melempar beberapa benda yang ada di sekitarnya hingga
terjadilah kejar2an ringan dan lompat2 ke kasur hingga nichkhun tak sengaja melemparkan hp
junho dan sukses mengenai pelipis sang pemilik
“awww..... ahh~~” pekik junho lalu memegangi pelipisnya yang menjadi
pendaratan mulus hp miliknya sendiri
“ah junho-a gwaenchanayo ? mianhae ... aku tidak sengaja
...”nichkhun langsung menghentikan acara ngamuk2 rianya dan menghampiri junho
hendak melihat luka yang di alami
Chup
Junho langsung saja mengecup lembut bibir nichkhun saat tangan
indah nan mulus nichkhun itu menyentuh pelipisnya dan matanya tertuju pada luka
yang dia alami walau tidak serius
“jangan marah khunie ... saranghae ...” ucap junho lirih di
telinga nichkhun
Sementara yang di cium malah diam merah merona dan senyum2 kecil
canggung
@ tomorrow
Junho sudah berada di bandara namun tidak ada member 2pm lain yang
mengantarnya termasuk nichkhun karena selain semua member itu sibuk dengan
jadwal pribadi mereka juga karena tak mau mengundang ke hebohan kalau mereka
semua ada di bandara
Junho mengetik beberapa patah kata di akun twitternya dan mendapat
balasan dari yang lainnya
Junho semoga sukses menjadi relawannya .... semangaaaaaaaatttttt
Jika kami bisa kami juga ingin ikut bersama mu
Ya itulah kata2 yang di tuliskan oleh nichkhun untuk junho (asli
ni from real 2pm)
Setelah kepergian junho semuanya sibuk dengan jadwal masing2
sedangkan nichkhun walaupun sibuk setiap hari tapi tiap malam hanya melamun
sendirian saja terlihat tidak bersemangat
“hyung kenapa ?” wooyoung menghampiri nichkhun yang duduk
termenung sendirian di balkon
“gwaenchana “ nichkhun duduk di kursi sambil menekuk lututnya
memandang ke arah jalan raya yang sekarang masih saja ramai walau sudah malam
“hyung merindukan seseorang ?!” goda wooyoung sambil memandang
nichkhun dan mengedip2kan matanya.nichkhun hanya tersenyum dan mengacak2 rambut
wooyoung dengan sayang
“hyung lihat ini “ chansung menyodorkan i-pad miliknya kepada
nichkhun
Nichkhun mengambil benda yang di berikan dongsaengnya itu dengan wajah
heran “apa ini ?” tanyan nichkhun tak mengerti
“itu i-pad !” jawab wooyoung mantap membuat nichkhun dan chansung
terkekeh
“arra ... tapi kenapa di berikan padaku ? aku sudah punya !” (kok
khunie oppa ikut2an polos kelewatan sih ? jadi kaya bego ? / khunpa : ya kan
aku lagi kena malarindu tor jadi rada2 error)
“baca itu ...!” geram chansung sambil nunjuk i-padnya
“aku merindukanmu khunie hyung “ gumam nichkhun membaca tulisan di
akun twitter nya junho (asli lagi ni junho oppa emang nulis gitu ) seketika
wajah nichkhun cerah ceria.
“ehm ... sepertinya ada yang senang nih “ goda chansung sambil
lirik2 nichkhun
“bener nih ... emang bener ya baru aja di tinggal bentar udah kaya di
tinggal bertahun2 aja “ tambah wooyoung
“apa lagi kalo nanti kita wamil ... apa khunie hyung juga mau
ikutan wamil bareng kita ?” tanya chansung dengan serius sekarang
“kalian itu kompak banget sekarang ya ? jangan2 kalian ada apa2nya
lagi .... ayo ngaku ? ngaku hayo !” nichkhun langsung nunjuk2 wooyong dan
chansung bergantian
“apa maksud hyung ?” wooyoung bertanya sambil menangkis(emank nxa
lgi silat ?) tangan nichkhun yang sedang ada di depan wajahnya
“kalau tidak ada apa2 kok muka kalian jadi merah gitu sih ?”
nichkhun menyilangkan ke dua tangannya di depan dada dan memandang curiga ke
duanya
#
#
#
#
Setelah lama penantian nichkhun akan ke pulangan junho ahirnya junho
pulang juga,hahahah...dan sekarang mereka semua sedang berada di dalam pesewat
menuju paris francis untuk mengisi acara music bank di sana bersama dengan para
k-pop star yang lainnya.junho duduk di samping nichkhun dan wooyoung duduk
bersebelahan dengan chansung di belakan kursi junho dan nichkhun dan sisanya
(#Plakk) di kursi belakang wooyoung dan chansung
“khunie ? tidur ?”tanya junho pada namja tampan bak selebritis (readers
:emank iya bego !)yang tengah terbaring di sampingnya karena memang nichkhun
memejamkan matanya
“aniii ... wae ?” balas nichkhun yang membuka matanya sekarang
“tidak apa2 hanya ingin memanggilmu saja “ ujar junho dengan senyum
jahil dan nichkhun hanya berdecak. Junho mengulurkan tangannya dan mengelus
pipi nichkhun lembut membelai rambut orang yang berstatus sebagai kekasihnya
itu dengan penuh kasih sayang
“wooyoung ... kau lapar tidak ?” junho dan nichkhun tau pasti siapa
pemilik dari suara yang bertanya tentang makanan itu dan mereka berdua terkekeh
pelan menajamkan pendengaran kemudian
“apa kau tidak bisa lupa dengan makanan hanya sebentar saja ? orang2
sedang tidur dan kau malah mau makan !” wooyoung menggerutu pada namja yang
lebih besar darinya itu
“aku kan lapar kalau tidak makan manusia bisa mati !” tandas chansung
tegas sedangkan junnich terus saja mendengarkan mereka dengan seksama
“kau itu pasti sangat takut jika tidak ada makanan iya kan ?”
“tentu saja..... tapi ... ada hal lebih membuatku takut “ junho dan
wooyoung menyerngitkan dahi mereka bersamaan walau mereka tak tau
“mwo ?” tanya wooyoung lagi
“jika aku tidak bisa bersama mu !” ucap chansung dengan nada yang
serius sambil memandang wooyoung dengan intens,junho mengeratkan genggaman
tangannya pada nichkhun,nichkhun hanya pasang muka bertanya ‘apa?’
“kira2 wooyoung jawab apa ya ?” bisik junho di telinga nichkhun sambil
sedikit mendekatkan tubuhnya kepada nichkhun
“molla ...ssssssttttt ” timpal nichkhun apa adanya dan kemudian menaruh
jari telunjuknya di depan mulut mengintruksikan agar junho diam
“lalu ?” akhirnya wooyoung bersuara junho dan nichkhun beringsut
merapatkan telinga mereka ke kursi agar lebih jelas mendengarkan mungkin
“kau mau berjanji akan selalu bersamaku ... dan akan menjadi milikku
selamanya ?” terdengar suara chansung lagi dan junnich semakin merapatkan
telinga mereka mendengarkan dengan penasaran
“emmm.... baiklah aku berjanji “walau terdengar berpikir sebentar
ahirnya wooyoung menjawab pertanyaan chansung. nichkhun tersenyum bahagia dan
hendak berdiri namun junho menariknya hingga duduk lagi
“wae ?” tanya nichkhun kesal
“ jangan ribut nanti orang2 jadi memperhatikan kita “ jelas
junho,nichkhun sedikit cemberut namun tersenyum lagi mengambil sebuah pulpen
dan selembar kertas menuliskan beberapa kata dan melemparkannya ke kursi
belakang.junho hanya tersenyum kecil dengan tingkah nichkhun
“itge mwoya ?” wooyoung mengambil gulungan kertas yang melanglang buana
dari depan ke arahnya dan membuka gulungan itu
Chukhae nae dongsaeng
“nichkhun hyung ...” gumam chansung dan pletak ada satu gumpalan
keretas yang di remas lagi yang mendarat di kepalanya sekarang,chansung
membukanya dan kembali membaca tulisan yang sekarang berasal dari kursi junsu
dan taecyeon
Selamat menempuh hidup baru
“hahahaha ...” chansung dan wooyoung tertawa bersama “memangnya mau
menikah !” tambah wooyoung sambil manyun
“dari tadi mereka menguping kita rupanya “ wooyoung geleng2 kepala aja
dengan kelakuan rekan2 se grupnya itu
#
#
#
#
Junho menepati
janjinya untuk jalan2 bersama nichkhun saat di paris dan sekarang sore hari
karena mereka akan perform besok jadi
hari ini di gunakan untuk jalan2 sepuasnya.mereka berdua berjalan bersama
bergandengan tangan, pergi ke toko roti memakan roti khas paris di sana dengan
senyum yang terukir di bibir mereka berdua
“junho ... kita ke
eifel tower sekarang aku mau lihat lampunya di nyalakan !” ajak nichkhun dengan
wajah memelas namun junho tak terpengaruh dengan ke baby face-an namja yang ada
di hadapannya itu
“kita sudah ke sana
tadi ...”bantah junho dengan lembut
“katanya akan
jalan2 bersama ku ini kan janji mu... ayo pergi!!!!! “ nichkhun menyeret kekasihnya
itu dengan menarik lengan junho
“aku janji jalan2
kan ? bukan menuruti semua keinginanmu ?” tanya junho disela seretan nichkhun
“jadi tidak mau
menuruti aku begitu ?” nichkhun langsung melepaskan tangan junho dan menatap
kekasihnya itu dengan horror
“baiklah ... kita
ke sana sekarang ...” ahirnya junho luluh juga
“kau memang pacar
terbaik ... janji ya akan selalu membahagiakan aku dan akan bersamaku selamaya
... dan jangan pernah menghianatiku atau membohongi ku ,ok ?” nichkhun
membentuk simbol ok dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Seketika junho
terdiam mendengar pertanyaan nichkhun dan tersenyum hambar sementara nichkhun
tidak menyadarinya dan hanya meneruskan berjalan
“kau haus tidak ?
aku beli minuman untukmu kau mau ?” tanya junho saat sudah sampai di depan
menara eifel nichkhun mengangguk kemudian kembali melihat ke atas menara
Nichkhun pov
Sebenarnya alasan
aku ingin pergi ke menara ini adalah untuk alasan yang sangat konyol memang,itu
adalah untuk membuktikan sebuah mitos aneh yang aku dengar bahwa jika ada orang
yang memanggil nama mu saat lampu menara di nyalakan maka orang itu benar2 tulus
mencintaimu walau sulit tapi aku ingin mencobanya.semakin lama tempat ini
semakin penuh saja aku melihat ke sekitar ku dan sangat ramai pasti junho akan
sulit menemukan ku sekarang maka dari itu aku berpindan ke tempat yang lebih
sepi
Sekarang sudah hampir
tiba waktu lampu itu di nyalakan dan aku tersenyum kecil bagaimana bisa ada
yang memanggilku dalam ke adaan seperti ini. Orang2 mulai menghitung mundur
untuk penyalaan lampu
Orang2 bersama2
berteriak meghitung mundur
3
2
Aku menutup mataku
‘apa aku masih bisa berharap sekarang ?’
1____ “nichkhun !”
tepat saat aku membuka mata untuk melihat lampu itu menyala aku juga mendengar
sebuah teriakan namaku
“apa aku hanya
berhalusinasi saja ?!” gumamku pada diri sendiri,aku langsung berbalik dengan
terpaksa saat ada yang menarik bahuku kasar
“ya ... aku
memanggil2 mu kenapa tidak berbalik ? malah diam saja ?”junho marah2 sambil
ngos-ngosan mengatur nafas mungkin dia lari2 saat mencariku
“kau mencari ku ?”
tanyaku polos
“tentu saja ... aku
mencari mu sampai berputar2 kau malah berdiri di sini “ junho bercekak pinggang
dan memandangku
“mianhae ...”
sesalku padanya,aku masih belum konsentrasi berpikir antara percaya atau tidak
dengan mitos yang aku coba barusan
“ada yang ingin aku
katakan ...” sekarang junho bicara dengan wajah yang serius
“mwoya ?”
“khunie ... mianhae
aku ... membohongi mu ... dulu aku dan wooyoung berpacaran di belakang mu ...
tapi aku bersumpah itu semua sudah berahir sekarang ...” aku langsung diam
membisu mendengar pengakuan junho,dengan mulut ternganga namun tak ada satu
patah katapun yang keluar dari mulutku ini,bahkan badan ku seperti di belenggu
tidak dapat bergerak sedikitpun.lemah ... tubuhku ini terasa sangat lemas hampir
tak tadap berdiri
Tebece .....
readers bagaimana ? semoga bagus ya ? amin .... dan ahir kata wasalamualaikum
.... see you next part
No comments:
Post a Comment