Nov 12, 2016

DON'T REMEMNER ME (PROTECT THE BOSS NEW.VER)

Don't remember me (PTB NEW VER.)


CAST : NICHKHUN
               JUNHO
 WARNING : NAMJA X NAMJA
NOTE : sebenernya setelah sangaaaaat lama saya berhenti nulis dan tiba2 inget lg 2pm dan jadi pgn nulis lg setelah bertahun2. Saya hanya mau mengatakan jika saya tidak menceritakan seseorang dengan latar belakang orang terkenal namun hanya pinjam nama saja. Semua kejadian itu fiktip dan selama nya hanya fiktip belaka. Namanya juga fanfiction ... jadi hanya fiksi jangan pernah menganggap itu nyata dan belajarlah untuk cerdas karena ini hanya hayalan saya sendiri dan tidak untuk mempengaruhi orang lain ataupun mengubah pandangan terhadap orang tertentu.
Idola saya tetaplah idola yang hebat dan normal dan saya mendoakan agar mereka mendapatkan pasangan yang bisa membuat hidup mereka bahagiadi suatu saat nanti.

Bagian curhatnya sih begini karena lama gak nukis pas nyoba buat nulis lagi ternyata saya kupa akan semuanya. Saya lupa bagaimana cara saya menulis. Saya bahkan tidak tahu apa yang harus say tulis di huruf pertama. Saya juga tidak dapat menggambarkan suasana keadaan orang ataupun mendeskripsikan sesuatu dengan kalimat dalam tulisan dan itu menyulitkan saya. Setelah saya memaksakan diri menulis dan pada akhirnya ternyata tulisan saya sangat tidak enak untuk di baca. Maka dari itu saya menjadi orang yang belajar lagi dari awal untuk menulis ff hingga jika terjadi ke anehan dalam tulisan saya harap untuk di maklumi karena ini merupakan awal lagi bagi saya. Terimaksih 


Suara sirine polisi itu makin bertambah dengan datangnya satu buah mobil polisi kembali ke lokasi
kejadian, berpadu dengan suara sirine ambulans yang hampir saja sama. Mungkin sekitar 7 atau 8 mobil polisi terparkir tak tertata mengerubuni sebuah mobil sedan hitam mewah yang mengepulkan asap dan percikan api. Tak lama berselang sebuah mobil terparkir tak jauh dari kerumunan tersebut menampakan sang pengemudi yang berlari menghampiri kerumunan
"Maaf jangan mendekat... anda
tidak boleh melewati garis polisi" seorang dengan seragam polisi lengkap itu membentangkan kedua tangan nya, menghalangi jalan orang tadi. Sementara mata orang itu hanya sibuk melihat keramian dalam garis polisi.
"Direktur lee !!" Sebuah seruan nama yang di alamatkan kepada orang itu sontak membuat sang polisi menoleh ke belakang dimana seorang wanita berjalan mendekati mereka "dia direktur kami ... tolong biarkan dia mendekat" pinta wanita itu.
Sang polisi mengangguk mengerti dia lantas memberikan jalan pada direktur lee untuk masuk ke dalam garis polisi.
"Bagaimana keadaan nya ??" Tanpa menghentikan langkah kaki untuk semakin mendekat pada mobil sedan yang baru saja mengalami kecelakaan, direktur lee bertanya pada wanita di sampingnya.
"Kami semua belum
mengetahuinya ... mobil presdir rusak parah dan terbalik..polisi kesulitan untuk mengeluarkannya dari dalam mobil ..."
Langkah kaki direktur lee atau yang mungkin bisa kita sebut dengan lee junho terhenti dengan spontan saat matanya menangkap pemandangan dramatis di hadapan nya. Beberapa polisi menarik keluar seorang pria dari dalam mobil yang terbalik.Sedangkan keadaan korban kecelakaan itu terlihat mengenaskan, darah bercucuran dari kepalnya sedangkan matanya tertutup rapat. Beberapa luka berdarah lain nya juga terlihat dibeberapa bagian tubuhnya akibat serpihan kaca. Pria korban kecelakaan itu langsung dinaikan ke atas kasur dorong oleh beberapa polisi dan dengan sigap mereka mendorongnya memasuki sebuah ambulan.
"Kau bawa mobil ku ke rumah sakit..aku akan menemani presdir dalam ambulan" junho memberikan kunci mobilnya pada wanita tadi lantas berlari menuju ambulan sementara orang yang dia perintah hanya dapat mengangguk patuh.




Dalam ambulan junho hanya bisa diam memandang wajah presdirnya tanpa suara,Sementara paramedis tengah sibuk memberikan pertolongan pertama padanya. Tubuh junho sesekali berguncang akibat jalanan yang tidak rata atau mungkin karena beberpa kendaraan lain yang ada di jalanan membuat ambulan itu harus melambatkan lajunya secara mendadak hingga orang-orang yang ada di dalamnya terhuyung 'aku mohon ... aku mohon bertahanlah ... presdir' ungkapnya dalam hati masih dengan memandang wajah tak sadarkan diri itu
*
*
*
*
Saat ini tim dokter pribadi presdir itu tengah menjalankan operasi sejak tengah malam namun hingga pagi ini masih tak ada satupun di antara semua dokter itu yang keluar untuk bicara dengan junho menyisakan dirinya yang semakin khawatir
Drep
Drep
Drep
Suara langkah kaki itu semakin mendekat, membuat junho yang tengah duduk dengan menunduk dapat melihat sepasang sepatu stileto merah yang berhenti di hadapannya. Dengan perasaan enggan akhirnya dia berdiri memandang wajah pemilik sepatu tadi lantas menunduk hormat sesaat
"Bagaimana keadaan nya ?? Apa dia baik-baik saja ?? " pertanyaan itu tersengar begitu perduli dan khawatir hanya saja junho bukanlah orang yang bisa tertipu dengan drama di hadapannya ini. Junho hanya memandang wanita itu lurus dalam diam tanpa berniat menjawab pertanyaannya.
"Aku benar-benar tidak mengetahui hal ini.. begitu aku mendengarnya ketika terbangun aku langsung datang kemari.." wajah wanita itu semakin tampak khawatir membuat junho angkat bicara setelah menimbang ada berapa banyak orang dan kariawan yang ada di sekitar mereka saat ini."Belum di ketahui bagaimana keadaannya ... saat ini presdir tengah menjalani operasi ... kita akan mengetahui keadaannya setelah operasi selesai" wanita itu mengangguk mengerti.
Dia perlahan duduk di kursi samping junho.
 Bergerak seolah merosot seakan-akan dia begitu lemas saat ini " bagaimana ini ?? Bagaimana jika terjadi sesuatu pada nichkhun ?? " ungkap wanita itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca namun hal tadi malah membuat junho memalingkan muka muak dengan semua sandiwara itu.
Clek..
Beberapa dokter keluar dari ruangan operasi dengan wajah lelahnya,membuat junho maupun wanita tadi segera memburu mereka "bagaimana keadaan nya ??" Raut wajah khawatir dan juga penasaran terpancar dari wajah keduanya. Memandang penuh harap dan kecemasan wajah dokter tadi satu persatu.
"Operasi berjalan dengan lancar ... saat ini presdir sudah keluar dari masa kritis ... namun kita tidak tahu mungkin saja akan ada efek samping pada presdir akibat kecelakaan ini ... kita hanya perlu menunggu presdir sadar ..."
Junho mengangguk mengerti " iya ... kami mengerti " dokter itu mengangguk dua kali sebelum berjalan menjauhi junho dan juga wanita yang ada bersama dengan nya.
*
*
*
*
"Pergilah ... pulang dan istirahatlah ... aku dengar sejak semalam kau menunggu di sini " junho yang tengah duduk di samping ranjang nichkhun hanya diam. Masih terus memandang nichkun dengan segala alat yang terpasang di tubuhnya. Mulai dari alat diteksi jantung,masker oksigen juga penyangga leher. Sementara perban menempel pada kepalanya. Junho hanya menghela nafas dan berbalik memandang orang yang baru saja berbicara padanya.
"Aku akan tetap di sini ... aku akan menjaga presdir ..." jawabnya mantap
 "Aku sudah memanggil perawat ... aku juga sudah menyuruh beberapa penjaga untuk berjaga di luar ... kau bisa pulang sekarang ..."
Junho berdiri lantas berjalan mendekati wanita yang tengah berbicara dengannya ini
"Aku akan menjaga presdir sendiri ... aku akan melakukannya sendiri ... 'nyonya muda' !! " Dengan menekankan intonasi di kalimat akhir junho memandang nyonya mudanya dingin "lagi pula aku tidak bisa mempercayai siapapun untuk menjaga presdir ... " junho tersenyum ramah kepada wanita yang dia panggil nyonya muda itu seraya berjalan semakin mendekati nya mencondongkan tubuhnya untuk semakin dekat dengan telinga wanita itu "terlebih ... " junho berbisik dengan lembut lalu melanjutkan kalimatnya dengan tajam "... kepada anda !!"
Wanita itu memalingkan wajah nya ke samping kiri dimana junho berdiri disana dengan tatapan yang berubah tajam
"Aku dengar ... kau sangat dekat dengan ibu nichkhun sejak kau masih kecil ... kau pasti juga sangat membenciku seperti nichkhun "
Junho berjalan mundur menjauhi sang nyonya muda. "Seperti itu kah ??? Sebenarnya siapa diri ku hingga aku berani untuk membenci nyonya muda ??!" Ungkapnya dengan ringan
Wanita itu berdecih "kau benar-benar !"
"Nyonya muda ... bukankah anda harus pergi ke kantor hari ini ... aku rasa agenda rapat hari ini adalah membahas tentang siapa yang akan menggantikan posisi presdir untuk sementara waktu ... tidak kah anda merasa jika itu sangat menarik ??! " junho berjalan kembali menuju kursi di samping ranjang nichkhun namun belum sempat dia duduk dia kembali berbalik memandang wanita yang masih berdiri di belakangnya "ahh..  Dan semua orang-orang yang anda bawa ... silahkan untuk pergi meninggalkan tempat ini bersama anda ..." ungkapnya melanjutkan
 *
*
*
*
Junho keluar dari ruang rawat nickhun. Dia menggerakan lehernya ke kanan dan ke kiri mengusir rasa kaku di sana
"Jangan biarkan siapapun masuk ke dalam ... tidak siapapun ... kalian mengerti ??" Tanyanya kepada beberapa orang dengan setelan jas serba hitam yang dengan serempak mereka menjawab iya dengan menunduk hormat.
"Direktur ... apa anda akan keluar ?" Wanita yang semalam berada di lokasi kecelakaan itu baru saja datang dan sekarang mulai menghampiri junho.
"Ya .. ada apa ?"
"Anda akan pergi kemana ?? Ada hal penting yang ingin saya sampaikan" ujar wanita itu setelah bia berada di samping junho
"Aku ?" Junho memasukan kedua tangannya kedalam saku celana "aku akan pergi makan .. kenapa ?"
Wanita yang ternyata adalah sekertaris nichkhun itu terhenyak. Bagaimana mungkin dalam situasi segenting ini sang direktur dengan santainya masih memikirkan makanan. terlebih bagaimana hubungan junho dan nichkhun setidaknya itu harus membuat junho menjadi orang yang paling khawatir saat ini.









"Saya sudah berbicara dengan komisaris polisi tentang kecelakaan yang di alami presdir... di lihat dari bagaimana kecelakaan itu terjadi polisi meyakini bahwa kecelakaan itu di sengaja ... pengendara mobil yang menabrak mobil presdir dari belakang itu dengan cepat meninggalkan lokasi kejadian ... dan di sana sama sekali tidak ada cctv ... itu sangat menyulitkan polisi untuk mengungkap siapa yang menabrak mobil presdir " sekertaris itu terus bicara dengan serius nya tanpa mengindahkan makanan lezat yang bahkan sudah terhidang sejak beberapa waktu yang lalu di hadapannya. Dia menghembuskan nafas kesal saat melihat junho hanya terus makan dengan tenang seolah tidak mendengarkan apa yang di bicarakannya "saya melihat rekaman cctv di area parkir kantor ... dan menemukan jika sekertaris Ahn ... mengikuti mobil presdir sejak beliau keluar dari kantor .." junho terdiam sejenak namun beberapa detik berikutnya dia kembali mengunyah makanan dalam mulutnya
"DIREKTUR !" Panggil sekertaris yoon dengan nada tinggi meluapkan kekesalannya akan sikap junho.
Junho menghentikan gerakan tangannya yang tengah menyuapkan makanan ke dalam mulut "ada apa ???" Tanyanya santai
"Kenapa direktur bisa makan dengan santai ?? Dalam keadaan ini ??!" Tanya wanita itu geram dengan pandangan mata yang tajam seolah ingin menelan junho hidup2
Junho meletakan sendok yang dia pegang lalu menyodorkan piring makanan yang ada di hadapan sekertaris itu untuk semakin dekat ke ang pemilik  "sekertaris yoon ... bicaralah sambil makan ... kau ... " junho memperhatikan piring makanan sekertaris yoon yang sama sekali tidak dia sentuh "kau perlu makan untuk bisa hidup ... jika presdir yang tengah terbaring tidak sadarkan diri itu bisa hidup ... itu mungkin ... tapi jika kau yang sehat tidak makan ... bisa saja kau yang mati ... kita .... perlu banyak tenaga untuk bisa mengurus presdir ... dan untuk bisa ... melindunginya ..." junho tersenyum lembut pada sekertaris tadi hingga sekertaris itu hanya bisa diam pasrah "aku akan mengurus semua ini ... " ungkapnya menenangkan "dulu ...aku pernah berpikir jika memang otak nyonya muda itu dangkal... dia pasti akan menyingkirkan presdir dari muka bumi ini untuk mendapatkan separuh dari DN grup ... "Junho meminum air putih dari gelas di hadapannya dalam beberapa tegukan "tapi aku pikir dia tidak akan sebodoh itu ... hanya saja sekarang aku tahu jika dia ternyata memang benar-benar bodoh ..."
Sekertaris yoon terdiam sesaat dan kembali bertanya setelahnya "Sekarang apa rencana direktur ?"
"Menurut mu.. apa yang akan di lakukan presdir jika dia tahu ada orang yang mencoba untuk menyingkirkannya ??? " junho mengangguk-ngangguk tanpa arti seraya memainkan gelas " kita sama-sama tahu jika dia pasti akan menembak kepala orang itu dengan tangannya sendiri... "
Sekertaris yoon mencelos sekaligus kesal dengan apa yang junho katakan " direktur!!.. Bagaimana bisa anda bicara seperti itu ??!" Suara sekertaris yoon kembali meninggi membuat junho terkekeh
"Tenanglah ... tenang ... aku tidak akan melakukan hal seperti apa yang akan di lakukan oleh presdir kita itu ... aku pasti akan menanganinya dengan baik .." lanjutnya menenangkan kemudian
*
*
*
*      *
*
Mata sipit junho memandang penuh perhatian pada sebuah rekaman video yang tengah dia putar dalam sebuah tablet "akhirnya ada juga hal berguna yang aku dapatkan dari membayar banyak sekali untuk mempekerjakan kalian semua " junho menyimpan tablet tadi di atas meja dan memandang seorang pria dengan topi hitam di hadapannya.
"Ini ... bukti-bukti lain yang menunjukan jika CEO DN grup yang tak lain adalah ibu tiri presdir dan juga sekertaris Ahn bawahan nya itu lah yang merencenakan semuanya ..." pria tadi menyodorkan amplop coklat yang cukup besar pada junho
"Kerja bagus .." junho segera mengambil ponselnya dari dalam saku celana untuk menghubungi seseorang " pengacara hwang ... bisakah kita bertemu ... ada hal penting yang harus aku sampaikan "
*
*
*
*
Jam sudah menunjukan pukul 3 sore dan semua masih tetap sama, presdir masih tetap menutup matanya seolah enggan untuk terbangun dari tidur nyenyaknya,sementara junho masih tetap setia berdiam diri di sampingnya. Perlahan dengan hembusan nafas lelahnya junho mengulurkan tangannya menyentuh pipi sang presdir dengan jemarinya.
"Presdir..." panggilnya lemah.

Flash back


Suasana makan malam itu begitu hening. Hanya terdengar suara air yang di tuang kedalam gelas oleh sang pelayan yang terdengar telinga. Baik oleh nichkhun,junho,ayah nichkhun dan juga wanita di sampingnya.Tanpa sedikitpun pembicaraan. Junho menyodorkan piring berisi makanan kesukaan nichkhun ke arah nya sementara nichkhun hanya mengambil beberapa dan memakannya pelan.

Alis nichkhun berkerut bingung saat seorang pelayan datang tiba-tiba dan meletakan satu piring berisi makanan yang tidak di sukai olehnya di atas meja " kenapa kau membawa makanan itu kemari ??!! KAU TAHU AKU MEMBENCI MAKANAN ITU ?!!!!" nichkhun berteriak mengehempaskan sumpit yang dia pegang ke atas meja. Mengundang pandangan dari ayahnya maupun junho.
"Maafkan saya direktur .. saya hanya membawakannya .. ini makanan kesukaan nyonya muda ...jadi ... saya..." pelayan itu bergerak gelisah menjawab pertanyaan nichkhun.
" makanan kesukaan nyonya muda ???!!! NYONYA MUDA SIAPA YANG KAU MAKSUD ???" nichkhun memandang tajam wanita yang duduk di hadapannya "aku sama sekali tidak tahu ada seorang nyonya muda di rumah ku ... karena yang aku lihat hanyalah seorang wanita menjijikan yang manumpang di rumah ku ini ... jadi jika dia ingin makan sesuatu yang dia inginkan ... kenapa kau tidak mengatakan padanya untuk makan saja di rumahnya sendiri !" Desis nichkhun tajam.
"Nichkhun !!!" Panggilan penuh penekanan dari ayahnya seharusnya sudah cukup membuat nichkhun mengerti jika dia diminta untuk berhenti bicara namun dia malah memandang ayahnya seolah menantang "Ada apa ayah ??? Apa ada hal yang salah ??" Tanyanya dengan wajah yang buat se polos mungkin. Sementara di sampingnya junho hanya bisa menghela nafas lelah dan meletakan alat makannya di samping piring.
"Sudah ku bilang jika kau tidak bisa bicara dengan sopan terhadap ibu mu maka-"
"Maka apa ???!!" Tantang nichkhun menyelak "ibu ??? Dia bahkan hanya wanita jalanan yang ayah pungut dan bawa kemari !!! Ayah sudah gila memintaku memanggil nya 'ibu?!' "
"Dia adalah wanita yang akan aku nikahi jadi kau harus bersikap hormat padanya !" Pria dengan rambut yang mulai memutih di sebagian kepalanya itu menimpali perkataan nichkhun dengan nada tegas menahan emosi.
"Tch ..." nichkhun kembali memandang wanita di hadapanya yang juga tengah memandangnya."Selamat ... akhirnya usaha mu untuk mengubah status sosial mu berhasil ... kau pasti sangat bahagia ... dengan susah payah kau berusaha untuk mendapat pengakuan dari orang-orang "
"Direktur !" Tanpa mengurangi rasa hormatnya junho memanggil nichkhun mengisyaratkan agar dia berhenti bicara tapi itu tidak lantas membuat mulut nichkhun bungkam.
" kenapa ??? Kenapa semua orang ingin aku menutup mulut ?? Apa otak orang-orang sekarang sudah tidak berfungsi ??! Menurut mu mengapa seorang wanita dengan usia yang bahkan hanya lebih tua satu tahun dariku ini mau menikahi pria yang lebih pantas jadi ayahnya ??" Nichkhun memandang junho yang duduk di sampingnya menunggu sebuah jawaban sedangkan orang tersebut hanya menunduk tanpa kata "kau tidak tahu ???!! Benar-benar tidak tahu ??!!" Nichkhun bertanya dengan wajah serius yang di buat-buat, dia lalu kembali menatap wanita tadi "kenapa?? Jangan katakan itu semua karana cinta.. karena aku bisa saja memuntahkan seluruh isi perutku di baju mu yang mahal itu karena sangat muak mendengarnya ! "
Brakk
Tiga pasang mata yang tengah duduk di meja makan serempak memandang ayah nichkhun yang menggebrak meja "kau sudah melewati batas ! " ucapnya penuh emosi
"Seharusnya ayah mengatakan hal itu pada orang lain.. katakan bahwa dia seharusnya tetap diam dan menerima saja apa yang sudah dia dapat.. " nichkhun kembali menatap calon ibu tirinya dengan tajam "sekalipun kau menikah dengan ayah ku.. sekalipun orang-orang mungkin akan memandang mu dengan hormat.. itu tidak akan mengubah kenyataan jika kau.. hanyalah seorang pelacur yang beruntung karena sudah bertemu dengan ayah ku !"

Bruusshh

Nichkhun menutup matanya saat dia merasakan air menerpa seluruh wajahnya. Dia hanya tersenyum getir mendapatkan siraman dari sang ayah pada wajahnya.
" presdir.. aku lupa jika aku harus menyiapkan beberapa dokumen penting untuk rapat besok.. aku permisi dulu.. " wanita yang sejak tadi menjadi bahan pembicaraan nichkhun itu berdiri dari kursinya.   Dia lalu membungkuk hormat pada ayah nichkhun dan meninggalkan ruang makan.
"Kenapa kau terus seperti ini?? Apa kau benar-benar akan terus melawan ku?!"
"Tentu ... ayah tidak akan berfikir jika aku akan merubah sikap ku hanya karena ayah menyiram wajah ku dengan air bukan ??! " nada suara nichkhun masih saja menantang "sekalipun ayah akan menebas leherku ... selama ayah tetap mempertahankan wanita itu ... sampai matipun aku tetap akan melawan ayah !" Nichkhun berdiri dari kursinya dengan kasar dan pergi meninggalkan ruang makan. Sementara junho ikut berdiri dari kursinya "aku akan kembali bekerja presdir " dia membungkuk hormat dan berbalik hendak pergi
"Manager lee !" Langkah kaki junho terhenti dia lantas kembali berbalik memandang presdirnya yang masih duduk di meja makan "iya ... apa ada yang ingin presdir sampaikan ?"
Ayah nichkhun mengangguk seraya menghembuskan nafas panjang "anak itu sangat keras kepala "
"Presdir ..." panggil junho seolah tidak setuju
"Sebagai orang yang telah membesarkan mu selama 25 tahun terakhir.. aku memiliki perminta padamu "
"Silahkan katakan apapun yang anda inginkan.. saya pasti akan melakukannya selama saya bisa.."
"Terhadap nichkhun ... aku mohon jangan menyerah padanya ..." ayah nichkhun memandang wajah junho yang juga tengah menatapnya "baik itu sifat atau apapun tentang dia.. kau adalah orang yang paling jelas dengan hal itu.. dan sebagai seseorang yang ada bersamanya bahkan sejak kalian belajar berjalan bersama ... aku mohon agar kau tetap berada di sampingnya sampai akhir " ayah nichkhun tersenyum getir seraya menundukan kepala nya "walau itu akan sangat sulit ... walau itu akan sangat menyakitkan ... kau harus tetap berdiri di sampingnya.. sekalipun semua orang menentangnya ... sekalipun seluruh dunia menjauhinya ... kau harus tetap mendukungnya sekalipun setelah aku pergi "
"presdir.. aku mohon jangan berkata seperti itu pada ku .."
"Kenapa ?! Semua orang pasti akan mati ... dan atas dasar apa pria dengan tubuh tua dan sakit-sakitan ini berfikir bahwa dia akan berunur panjang " ayah nichkhun tertawa pelan lalu meminum air putih di hadapannya " jadi ... baik sebagai presdir atau orang tua ... baik itu sebagai manager lee atau lee junho ... aku harap kau akan memenuhi permintaan ku ini .."
Junho mengangguk pelan
Menyanggupi "iya.. ayah.." ucapnya sangat pelan.

End of flash back





4 hari berlalu dan itu terasa begitu lama bagi junho. Teramat lama dan melelahkan saat dirinya hanya bisa berdiam diri menunggu. Junho yang tengah duduk di kursi yang ada di samping ranjang nichkhun perlahan merunduk,menempatkan kepalanya untuk dia letakan di atas kasur "aku tidak tahu jika.. kau akan tidur selama ini.. seharusnya kau bangun lebih cepat dari yang aku bayangkan " junho hanya bergumam sendiri seraya menutup mata. Yah.. perasaan lelah dan mengantuk pasti akan dia rasakan mengingat sejak kejadian kecelakaan itu dia harus melakukan banyak hal juga menjaga nichkhun. Tanpa dia sadari kelopak mata nichkhun bergerak seolah ingin terbuka jemari tangannya juga mulai bergerak-gerak kecil. Setelah beberapa lama dengan sangat perlahan akhirnya nichkhun membuka matanya membuat dia dapat melihat pandangan yang buram,nichkhun mengerjapkan matanya berulang dengan pelan membuat pandangannya yang mengabur perlahan terlihat semakin jelas.
"Dimana ini ?" Nichkhun memegangi kepalanya yang terasa berdenyut denyut dengan kuat namun rasa sakit itu seolah menusuk kepalanya semakin dalam saat tangannya menyentuh bagian kepalanya yang terluka. Dengan susah payah dia menggerakan badannya untuk bisa duduk di atas ranjang membuat kepala junho yang tengah di tumpukan di dekatnya terusik. Merasakan gerakan-gerakan nichkhun junho sontak terbangun dia langsung melihat nichkhun yang tengah duduk di atas kasur dan memandang dirinya "presdir " panggilnya kaget dia lantas berdiri mendekati nichkhun yang memicingkan mata memandangnya "apa anda baik-baik saja ?" Junho mencoba untuk menyentuh bahu nichkhun namun dia segera menepisnya
"Siapa kau ?"
"Nichkhun-ah.." junho menelan ludahnya kelu "kau tidak mengingat ku ?" Tanya junho hati-hati.
Kening nichkhun berkerut,dengan sekuat tenaga mencoba berfikir, dia mencoba untuk mengingat siapa orang yang ada di sampingnya namun semakin dia berusaha, semakin kepalanya terasa sakit dan berdenyut dia merasakan jika seolah terdapat benda tajam dan runcing yang menusuk otaknya membuat dia tidak tahan dengan rasa sakit itu

"Akh !!! Akh !!! AAAAAAAAA " nichkhun berteriak memegangi kedua sisi kepalanya. dia terus berteriak kesakitan dengan sekuat tenaganya membuat junho panik.
"Anda baik-baik saja presdir ??! "Junho mencoba untuk memeluk nichkhun dan menenangkannya namun dengan cepat nichkhun mendorong junho menjauhinya
"Apa kau tuli ???!!! AKU BERTANYA SIAPA KAU ???!" Nichkhun berteriak dan memandang wajah junho dengan sengit
*
*
*
*
*
*
Nichkhun dengan baju pasien masih duduk di atas ranjangnya, menyilangkan kedua tangan di depan dada. Matanya masih saja memandang dengan tajam penuh curiga pada pria di hadapannya.
"Ini ... sejak presdir siuman ...presdir tidak memakan apapun ... presdir harus makan sedikit saja " junho menyodorkan nampan berisi makanan pada nichkhun yang malah melihat makanan itu dengan tatapan dingin.
Branggg ....
Nichkhun menepis nampan makanan itu membuatnya jatuh berhamburan di lantai.
"Aku bertanya ... SIAPA KAU ???!! Aku tidak menyuruh mu membawakan makanan untuk ku ... lagi pula bagaimana bisa aku memakan makanan yang kau bawa ... bagaimana bisa aku percaya jika kau tidak akan meracuni makan itu"
Junho tersenyum semu mendengar perkataan nichkhun, dia lantas berjongkok membereskan wadah makanan yang terjatuh di lantai.
"Untuk apa aku meracuni mu ?? Atas dasar apa kau merasa jika diri mu itu sangat penting hingga aku harus meracuni mu ??! Kau bahkan tidak tahu siapa namamu sendiri "
Masih dengan tatapan tajam,nichkhun memperhatikan setiap gerakan junho yang tengah mengambil sebuah sendok dari dekat kakinya "kau mengatakan padaku jika aku itu nichkhun buck horvejkul "
Junho yang tengah berjongkok mengangkat wajahnya memandang nichkhun yang duduk di atas ranjang "'lalu ?!"
"Jika itu benar aku ... dan aku rasa aku yakin jika itu aku karena tuhan tidak akan memberikan anugrah terbaiknya ini pada wajah orang lain  ... nichkhun presdir dari DN grup ... dan aku hampir saja pingsan saat aku tahu seperti apa DN grup ... sebanyak itu harta yang aku punya ... "  nichkhun kembali memandang junho yang tersenyum polos padanya "pasti banyak sekali yang ingin menyingkirkan aku" gumamnya pelan namun masih bisa junho dengar
Junho berdiri memandang nichkhun dengan santai "dari mana kau tahu tentang hal itu ??"
"Internet " junho mencelos mendengar jawaban nichkhun padanya,mata sipitnya terbuka dengan sempurna namun dia tertawa lepas setelahnya "kenapa kau tertawa ?? Apa ada hal lucu ?!"
Junho menggeleng masih dengan tersenyum " tidak ..." dia lalu memandang nichkhun dengan lembut " karena aku lega mendengarnya " nichkhun mengerutkan kening menuntut penjelasan junho "karena logika dan cara berfikir mu ... sifat mu ... semua tidak berubah ...setidak nya aku tahu jika otak mu tidak terganggu fungsi lainnya ...kau bahkan baru saja sadar selama kurang dari 4 jam dan kau sudah mendapatkan ide untuk membuka internet ... itu bagus " Ungkap junho apa adanya
"Tapi kenapa aku harus percaya pada apa yang di tulis di internet ?! Bahkan mungkin 80%dari itu semua tidak benar ... bahkan tentang siapa kau ini .."
"Apa di internet kau tidak bisa menemukan biografi ku??!"
Nichkhun turun dari kasurnya berjalan hendak menjauhi ranjang namun dia baru menyadari jika selang infus masih menempel di tangannya, membuat dia berhenti berjalan dan mengibaskan tangan kirinya kesal "jika seperti apa yang aku baca seharusnya kau tidak bodoh ataupun idiot untuk bertanya seperti itu padaku ... karena aku tidak mungkin akan tahan jika harus berinteraksi dengan orang bodoh di sekitarku ... "
"Lalu ?!"
"Orang seperti apa kau ini ? Hubungan seperti apa yang kita miliki ... hal semacam yang tidak akan orang lain ketahui" nichkhun memandanh junho yang hanya diam. Pandangan mata junho perlahan seolah menjadi kosong mendengar pertanyaan nichkhun "apa kau berfikir jika aku ini menyebalkan ?!"
Junho kembali memandang nichkhun tersadar dari lamunan nya beberapa saat yang lalu "kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Kau hanya perlu menjawab" timpal nichkhun sinis
Junho terdiam sesaat menimbang jawabannya "kau orang yang sangat menyebalkan.. bahkan sejak kau lahir "
"Apa ??!" Nichkhun bertanya dengan nada yang meninggi
"egois,arogan,mau menang sendiri dan kasar singkatnya sangat menyebalkan itulah sifat presdir kami "
"YACK !!" Nichkhun berteriak dengan kesal.

"Apa anda merasa kaget dengan hal itu ??! Mungkin nanti anda akan lebih shock lagi mendengar hal-hal lain tentang kehidupan anda "

Nichkhun menggelengkan kepalanya "Tidak !!! Jika itu egois,arogan mau menang sendiri dan kasar... aku mungkin memang orang seperti itu... tapi bahkan dalam internet mereka menuliskan jika aku ini adalah pria yang ramah dan penuh sopan santun "
Junho mengangguk mengerti arah pembicaran nichkhun "menurut presdir bagaimana nasib penulis nya jika dia menuliskan semua sifat presdir yang sebenarnya?!"
Dengan cepat nichkhun menjawab "Dia akan kehilangan pekerjaan nya " terka nichkhun tepat sasaran sungguh sepertinya nichkhun memang sudah sangat mengerti akan sifatnya sendiri walau saat ini dia tengah mengalami hilang ingatan.
Junho hanya bisa tersenyum ringan menimpali jawaban nichkhun.
"Jadi sekarang katakan hal pertama yang harus aku ketahui.. hal penting yang kau katakan mungkin akan membuat ku shock "

Junho akhirnya menarik kursi yang ada di samping meja nakas , dia lalu menempatkan kursi itu di belakang tubuh nichkhun "sebaiknya presdir duduk.. anda tidak seharusnya banyak bergerak " nichkhun hanya diam membisu walau dirinya perlahan duduk di kursi tadi menuruti apa yang junho katakan.
"Sejauh ini.. presdir pasti sudah membaca tentang kelurga presdir bukan ??! Tentang ibu presdir yang meninggal 5 tahun yang lalu.. juga tentang ayah presdir yang meninggal 1 tahun yang lalu.." junho bicara dengan perlahan dan lembut, sementara posisinya saat ini berlutut di hadapan nichkhun mencoba mensejajarkan dirinya dengan nichkhun yang tengah terduduk "dan.. " junho yang sejak tadi bicara dengan mata yang tertuju pada tangan nichkhun kini beralih memandang wajahnya "presdir memiliki seorang ibu tiri.. juga beberapa hari yang lalu presdir mengalami sebuah kecelakaan mobil " junho terdiam menantikan respon nichkhun yang memilih bungkam memperhatikannya "kecelakaan yang presdir alami... bukan murni sebuah kecelakaan lalu lintas.." nichkhun meremas sisi cenala yang dia kenakan tanpa junho sadari seolah dapat menerka kelanjutan kalimat junho " ibu tiri presdir yang merencanakan semua itu.."
"Untuk menyingkirkan aku ??!"

Junho berdeham kecil
Memperhatikan nichkhun yang seolah enggan menatap matanya karena dia hanya melihat kearah jendela sekarang "sebelum ayah anda meninggal beliau meninggalkan sebuah surat wasiat tentang seluruh harta dan juga perusahaan ... beliau memberikan semua itu untuk anda ... namun jika anda tidak dapat menerimanya maka ... separuh dari DN grup akan menjadi milik ibu tiri anda "
"Separuhnya ??!" tanya nichkhun heran memandang junho penasaran
" dan separuhnya akan menjadi milik ku " jawab junho dengan jujur
Nichkhun tersenyum sinis "woaahh ... kau pasti juga sangat ingin aku mati "
Junho menggelengkan kepalanya seraya berdiri "tidak ! Aku tidak tertarik dengan semua itu ??"
Nichkhun beranjak dari kursi mendekati tempat tidurnya meninggalkan junho "apa kau fikir kau itu dewa ??! Atau malaikan ??! Tch ... harta sebanyak itu pasti membuat orang jadi gila ... " nichkhun bergumam masih dengan berjalan membelakangi junho yang memandang punggungnya "sebenarnya kau itu siapa ?? Hingga ayah ku menulis surat wasiat seperti itu ?!"
"Hanya.... seseorang yang ayah presdir besarkan sejak aku berumur 1 tahun ..."
Nichkhun berbalik memandang junho "hanya itu ?!"
Dengan sedikit senyum yang tidak dapat di artikan, dan waktu yang lama, junho hanya memandang lantai putih yang nichkhun pijak. Hatinya seolah melemah dan otak nya seolah tidak punya jawaban,hingga sesaat dia terdiam masih menyisakan nichkhun yang menanti jawabannya "iya ... hanya itu " jawaban yang mungkin saja bertentangan dengan hati junho itu akhirnya lolos keluar dari bibirnya tanpa ada hal lebih lanjut yang mungkin saja juga ingin dia ungkapkan.



TBC
Jika berkenan silahkan tinggalkan komentar

1 comment:

  1. Terus coba terus thies...Km yg pernah ngajarin eon nulis, pasti cepet bisa belajar lg buat nulis. Itu loh biasanya km ksh ledakan bom yg bikin org penasaran pas kata-kata TBC itu...
    Yuuukkkk kita belajar sama2 lagi...

    ReplyDelete