Apr 28, 2013

Tears In The Sun Rise


Tears in the sun rise



.
Main cast : junho , khun
Oneshot
keterangan tiap ada tanda * *
adalah flashback.

.
.

.
.

In dorm
.
Namja putih dengan rambut coklat tuanya berdiri di depan cermin , kedua tangan nya memegang sebuah majalah yang memang menjadi pusat perhatian nya sejak tadi . Berulang kali namja itu membaca setiap kata dalam majalah yang membentuk beberapa paragraf dengan satu buah foto terpajang di  samping paragraf itu. Gabungan dua buah foto yang tak lain adalah foto teman satu grup nya dan  seorang artis wanita namun fokus foto tersebut malah pada kedua jari manis mereka yang menggunakan cincin yang sama. Kedua tangan namja itu perlahan bergerak untuk menutup majalah tadi seiring dengan wajahnya yang terangkat menghadap cermin. Namja itu memandangi wajahnya beberapa detik hingga kemudian senyum paksa terukir di wajahnya.
.
**
"hei . . . Kemana saja aku menunggu mu sejak tadi " junho berbalik ke belakang memandang nichkhun saat tiba2 saja dia merasa ada orang yang memeluknya dari belakang .
"aku ke toilet dulu . . ." jawab nichkhun polos. Dengan wajah yang masih saja dingin junho hanya mengangguk,lalu berjalan begitu saja meninggalkan nichkhun yang mengikutinya dari belakang.
"kau marah ?" nichkhun menarik tas ransel hitam yang terpasang di punggung junho hingga namja itu sedikit terjengkang.
"YACH !" teriak junho memprotes.
"kau marahkan ?!" junho berbalik dan melipat kedua tangan nya di depan dada memandang nichkhun  dengan mata yang memicing sok imut
"tidak . . ." ucapnya begitu lembut dengan senyum lebar yang terukir di bibirnya hingga kedua mata kecil itu kian menutup.
"fyuh . . ." nichkhun mengelus dada lega sebelum kembali berbicara "kajja . . . Kita harus segera masuk ke dalam mobil sebelum minjae hyung memarahi kita " dengan tanpa permisi nichkhun menarik tangan junho untuk berjalan cepat menuju area parkir. Tak memerlukan waktu yang lama hingga ahirnya  mereka bisa sampai pada mobil vent yang telah menunggunya sejak tadi
"annyeong hyung lama tak bertemu " sapa junho basa basi kepada manager mereka itu seraya masuk ke dalam mobil padahal mereka hanya tidak bertemu sekitar 3 jam saja karena dia dan nichkhun harus menyelesaikan sebuah pemotretan bersama sedangkan manager mereka itu harus mengurusi member yang lain terlebih dahulu hingga tidak sempat menunggui mereka.
"sapaan macam apa itu ?! Terlihat sekali kalau kau berbasa basi agar tidak di marahi karena telat " omel nichkhun yang juga masuk ke dalam mobil dan duduk di samping junho sedangkan minjae duduk di kursi depan bersama supir.
"kau pikir siapa yang membuat telat ?! Dasar !" junho bicara mencibir apa yang nichkhun katakan yang hampir membuatnya mati karakter di depan sang manager jika tidak secepat kilat dia berkelit .
"oh . . . Hehe . . . Kau benar juga " ujar nichkhun tanpa rasa bersalah dan malah cengengesan.
"sudah2 . . . Kalian tunggu sebentar aku mau ke toilet dulu . . ." minjae segera membuka pintu mobil untuk ke luar mencari toilet setelah sempat melerai pertengkaran kecil antara junho dan nichkhun.
"aku juga mau ke toilet . . . Kalian jangan kemana2 ok ?! Kita harus segera pulang " supir yang jadi orang ke tiga dalam mobil itupun juga meninggalkan khunho berdua begitu saja malah membuat nichkhun memajukan bibir kesal dan junho menghembuskan nafas frustasi . Sudah tergesa2 menuju mobil dan sekarang malah di tinggalkan dan di suruh menunggu. Nichkhun menghela nafas ringan seiring dengan  lehernya yang tertekuk ke samping kanan membuat kepalanya bersandar di bahu junho "konser kali  ini . . . Apa akan lancar ? Kita bahkan tidak melakukan comeback stage tapi malah melakukan tour . . . Dan itu karena aku . . ." keluh nichkhun menyalahkan diri sendiri walau dia masih bersandar pada junho.
"jangan menyalahkan diri  sendiri . . . Aku tahu tidak ada satu orangpun yang ingin mengalami kecelakaan jadi itu bukan salah mu " jawab junho singkat.
"tapi . . ." junho membekap mulut nichkhun yang sudah terbuka untuk meluncurkan kata protes dengan tangan nya yang besar.
"kau itu cerewet sekali bisa diam tidak ?!" tanya junho beringsut dari duduk bersandarnya hingga berhadapan dengan nichkhun yang masih dia bekap .
"umh um um um umph !" ucap nichkhun tidak jelas karena masih di bekap oleh junho.
"apa ? Kau bilang apa ?!" Tanya junho bego dengan wajah bingung yang tidak mengerti. Nichkhun menepis tangan junho yang membekapnya dengan kasar
"bagaimana aku bisa bicara saat mulutku saja kau bekap !" geram nichkhun melap bibirnya dengan punggung tangan kasar ogah2n.
" aku tidak akan berhenti bicara kau tahu !" lanjutnya lagi masih dengan nada mengumpat.
"lalu harus bagaimana agar kau diam ?"
"tidak akan bisa ! Pokoknya tidak akan bisa " tandas nichkhun tegas.
Tiba2 saja seringai iblis terukir di wajah junho , dengan tak memberikan aba2 junho langsung memeluk nichkhun kuat dan kasar seolah dia seekor harimau menerkam mangsa membuat nichkhun tersentak kaget dengan mata yang membulat tat kala mendapati dirinya sendiri terpojok di jendela mobil.
"jika seperti ini , apa kau masih tetap tidak mau diam ?!" Tanya junho dengan nada menggoda yang sensual.
Nichkhun hanya mengerjap- ngerjapkan matanya lucu hingga ahirnya dia malah mengalungkan tangan nya di leher junho.
"mungkin jika lebih dari ini aku akan diam . . ." jawabnya dengan nada yang tak kalah menggoda.
"lalu apa begini ?!" tanya junho memiringkan wajahnya dengan mata yang tertuju pada bibir nichkhun. Perlahan junho mendekatkan wajahnya ke arah nichkhun begitu perlahan hingga ...
Clrek
pintu mobil terbuka tiba2 karena kaca jendela mobil yang hitam membuat orang di luar tidak dapat mengetahui apa yang tengah terjadi di dalam nya dan itu pula yang membuat minjae dengan tidak sengaja mengganggu pasangan muda mudi satu ini yang langsung menjauh satu sama lain yang sudah memasang wajah sok cool dengan gaya masing2 pula walau sama2 menghadap ke depan.
"kita berangkat !" ajak minjae tak berdosa .
"nde . . ." jawab junho dan nichkhun hampir serempak. Dan setelah mobil melaju, di sela2 kursi dan pantat mereka yang tengah menduduki kursi tangan kiri junho dan tangan kanan nichkhun saling menggenggam erat dengan wajah keduanya yang terlihat menahan senyum menertawakan tingkah diri mereka sendiri dalam hati.
**
.
.
.
.
.
In junho room
.
Duduk di bingkai jendela dengan gitar yang ada di tangan memandang kosong tiada arah dengan jari yang terus memetik senar gitar itu dengan asal hingga hanya menimbulkan suara tak beraturan namun sama sekali tidak bising karena petikan jarinya memiliki tempo yang amat lambat itu lah gambaran lee junho saat ini. Tanpa arah tanpa tujuan dan tanpa semangat. Di sisi lain ruangan yang menjadi kamarnya itu sebuah laptop masih tetap menyala di atas meja , jika terus di lihat halaman yang tengah di tampilkan di layar laptop tersebut adalah artikel dengan judul KHUNFANY REAL lengkap dengan segala pembahasan dan bukti yang di sematkan penulis artikel itu pada tulisan nya.
.
**
"selamat . . . Kau di perbolehkan berpacaran di belakang public " junho menendang2 angin tanpa tujuan kedua tangan nya bersarang di saku jaket yang tengah dia kenakan sementara tubuhnya bersandar pada didin gang sempit di samping gedung studio.
"aku diminta berpacaran dengan nya . . ." tutur nichkhun lemah dengan tubuh yang juga bersandar pada  dinding berdebu yang amat jarang terjamah manusia. Junho menolehkan wajahnya ke arah nichkhun dan tersenyum
"aku tahu . . ." jawab junho singkat .
"sebenarnya semua itu . . ."
"aku tahu . . ." potong junho mengahiri kalimat nichkhun "aku tahu mereka menyuruhmu melakukan itu untuk menyembuhkan kita . . ." junho tertawa getir di ahir kalimatnya , wajah yang selalu terlihat nakal namun juga terkadang imut itu kini menunduk kalah. "mereka juga menyuruhku . . . Berpacaran dengan so eun . . . Karena kami mendapat banyak simpati " lanjutnya lagi masih enggan menatap nichkhun kembali.
Nichkhun mengigit bibir bawahnya berfikir selaras dengan alisnya yang berkerut .tangan seputih susu itu perlahan mengusap lengan junho hingga punggung tangan nya , gerakan yang cukup membuat junho menatap wajahnya kini. Nichkhun tersenyum semangat mencoba untuk menguatkan junho dengan tangan yang saat ini menggenggam erat tangan junho.
"hanya perlu kuat dan bersabar jika kita kuat menghadapi ini semua . . . Mungkin kita akan bisa bersama . . . Ingatlah segala yang ada di dunia ini pasti mengalami proses sebelum terbentuk . . . Dan hal yang kita jalani ini hanya proses untuk bisa membentuk kebahagiaan abadi untuk kita berdua " junho perlahan ikut tersenyum dan membalas genggaman tangan nichkhun padanya.
**
.
.
Clekk
pintu kamar junho terbuka menampakan taec yang melongo menyembulkan kepalanya kedalam kamar junho.
"junho . . . Junho . . . Junhoo !" taec memanggil junho berulang kali dari volume yang rendah hingga semakin meninggi karena junho tidak kunjung mengindahkan panggilan nya.  Junho yang tersentak hingga menjatuhkan gitar yang dia pangku hingga membentur lantai
"wae ?!" bukan nya marah atau paling tidak menjawab panggilan taec dengan nada sama tinggi atau raut wajah kesal ,alih2 melakukan itu semua junho malah bertanya dengan lemah seraya memungut gitarnya.
Taec yang mendapat respon tidak biasa dari junho malah merasa tidak enak hati karena dia tahu respon junho barusan memberikan gambaran bagaimana suasana hati junho saat ini "setengah jam lagi kita akan berangkat wawancara cepat bersiap " junho mengangguk lemah "nde " dengan serba salah taec menarik kepalanya dari dalam kamar junho , di antar perasaan ingin menghibur dan juga perasaan  bingung akan menghibur junho dengan cara apa.
.
.
.
Junho berjalan pelan menuju ruang tengah untuk menemui member yang lain namun saat dia melewati pintu kamar nichkhun dengan tanpa di sengaja bertepatan pula dengan nichkhun yang baru keluar dari kamarnya. Junho berdiri diam memandang nichkhun yang juga malah mematung di depan pintu kamarnya , mata mereka bertemu saling menatap satu sama lain seolah saling menyatakan rindu
tak tersampaikan antara mereka berdua . Bibir junho yang terkatup seolah hendak mengucapkan sesuatu pada nichkhun ahirnya tertutup rapat saat mendengar suara minjun memanggil namanya   dengan kencar dari ruang tengah . Junho ahirnya kembali melangkah meninggalkan nichkhun tanpa kata membuat namja malaikat itu menyandarkan dirinya pada pintu dengan mata tertutup dan menarik nafas dalam seolah meredam suatu gejolak dalam hatinya.
.
Di lokasi
.
.
"baiklah kita lanjutkan pertanyaan ke tiga . . . Untuk kalian lagu apa yang paling berkesan saat kalian nyanyikan di dalam konser ? Kita mulai dari chansung " mc itu kembali mengajukan satu pertanya yang harus di jawab oleh semua member satu persatu dan kali ini chansung mendapatkan giliran pertama.
"lagu yang paling berkesan ?! Umh . . ." chansung sengaja memasang wajah berfikir lalu kembali memandang mc dan tersenyum "thank you . . . Itu ungkapan tulus kami untuk penggemar . . . Dan juga  kami pernah mendapatkan kejutan dari fans yang menyanyikan lagu itu untuk kami " jawab chansung menjelaskan.
"lalu bagaimana dengan junho ?"
"aku ?!" junho tersenyum semu lalu memandang langit2 ruangan
"only you . . . Karena setiap menyanyikan lagu itu . . . Aku selalu mendapatkan kebahagiaan dan kekuatan yang di berikan seseorang padaku " junho bersandar pada kursinya dan menoleh ke arah kiri walau terhalang wooyoung namun karena wooyoung duduk lebih ke depan membuat junho bisa melihat nichkhun yang juga tengah memandangnya dengan segala pengertian. Mengerti akan Segala yang junho katakan . Nichkhun tahu orang yang junho maksud adalah dirinya saat menyanyikan lagu only you di first consert mereka junho memeluk nichkhun dan mengelus pipinya saat nichkhun tersenyum mengarahkan bunga mawar yang dia pegang ke arah junho. Saat menyanyikan lagu itu pula nichkhun terus memapah junho yang cedera melindungi,menyemangati,dan memberikan kekuatan kepada junho dalam konser yang berat bagi keadaan junho saat itu karena cedera saat konser di shanghai .
.
.
.
.
In JYP OFFICE
.
Junho tengah berkonsentrasi membuat aransemen lagu yang dia ciptakan guna menyempurnakan lagu  tersebut bersama dengan beberapa staf lain dan juga minjun .
"junho kau di panggil jinyoung hyung " wooyoung memasuki studio dan duduk menyempil di tengah antar minjun dan junho tanpa permisi.
"memangnya ada apa ?" Tanya junho heran.
"aku tidak tahu . . . Cepat temui saja " titah wooyoung menunjukan pintu keluar dengan matanya.
"hyung . . . Aku segera kembali . . ." pamit junho pada minjun yang tengah asik memakai headphone hingga tak mendengarnya apalagi merespon nya.
.
JYP ROOM
.
.
tok tok
"hyung kau mencariku ?!" jyp yang tengah duduk di meja kerjanya hanya memandang junho dan mengangguk
"masuklah " titah jyp santai dan berdiri menuju ke arah sofa yang ada di dalam ruangan nya itu . Begitupun dengan junho yang juga berjalan untuk duduk di salah satu sofa tanpa permisi.
"sebenarnya ada apa hyung ?" penasaran junho yang sudah duduk di dekat jyp .
"aku tidak akan berbasa basi kepadamu . . . Aku hanya ingin mengajukan 2 buah pilihan yang harus kau pilih . . ." ucap jyp serius memandang junho. Junho perlahan memegang sofa dengan kuat menggunakan kedua tangan nya. Begitu yakin jika hal yang akan di ajukan bukanlah hal yang baik "hal apa ?" tanyanya lemah.
"salah satu dari kalian keluar dari grup atau kalian benar2 berpisah !"
"apa maksud mu hyung ?! Kami sudah berpisah kami bahkan sudah berpacaran dengan orang lain "
"kau pikir aku tidak mengerti bahasa tubuh kalian ?!" junho menunduk bingung untuk menjawabnya,dia  meruntuki dirinya sendiri karena masih tetap menunjukan perasaan nya kepada nichkhun hingga saat ini.
"aku mengajukan pilihan itu . . . Salah satu dari kalian keluar dari grup ... Tapi kau tahu kan resikonya ?! Mungkin akan terjadi gejolak fans yang mempertanyakan alasan nya ... Aku tidak mau orang lain menyadari penyimpangan kalian . . . Maka dari itu aku mengajukan pilihan kedua ... Untuk sementara  kau keluar dari grup dengan alasan debut solo . . . Aku akan menyiapkan dorm khusus untuk mu . . .  Akan terus seperti itu kau tidak akan bisa kembali bergabung dengan grup dan pulang ke dorm bersama yang lain selama kalian belum  benar2 berpisah ... Tapi ingat kau harus berpisah dengan baik2 dari nichkhun karena kalian ada dalam satu grup dan harus saling profesional "
"jika aku memutuskan untuk keluar ?" tanya junho tiba2 terbangun dari keterdiaman nya selama jyp menjelaskan.
"kau tahu hati nichkhun ? Jika dia tahu kau keluar karna dirinya lalu menurut mu bagaimana perasaannya nanti ?!" junho menelan salivanya merasa begitu kering menjalar di tenggorokan nya seraya menutup mata berfikir. "kapan . . ." jawab junho ragu "kapan aku akan mulai debut solo ?" lanjutnya dengan berat hati.
"mulai besok kau keluar dari dorm itu . . ."
.
.
.
.
.
In dorm
.
"debut solo ?!" minjun melongo mendengar pengakuan junho secara tiba2 kepada semua member.
"chukae !" taec memeluk junho dari belakang memeluk leher junho dengan lengan kekarnya kuat2 dengan sengaja.
"uhuk . . . Uhuk . .lep . . Lepas !" junho meronta dari pelukan mengintimidasi taec yang merupakan ungkapan kebahagiaan atau mungkin malah ke sirikan.
"yach ! Lepaskan dia !" titah minjun memukul kepala belakang taec dengan kuat "kau mau dia mati sebelum debut solo ?!" lanjut minjun bertanya dengan nada tidak bersahabat.
"hyung sakit !" keluh taec melepaskan junho yang langsung memeluk meja atau lebih tepatnya hampir tengkurat di atas meja dan menghirup udara sebanyak mungkin bak ikan yang di taruh di daratan. Nichkhun yang melihat hal itu hanya tersenyum atas kekonyolan mereka bertiga sedangkan chansung menggigit pisangnya seraya geleng2 kepala. Dan wooyoung cemberut gak jelas.
"hyung iri kan ?!" tebak chansung mulai ikut nimbrung.
"aku juga iri . . ." aku wooyoung masih dengan cemberut.
"aku tidak iri kok " taec langsung melambaikan kedua tangan nya menyanggah.
"kau kan juga sudah debut solo wooyoungie " ungkap minjun mencoba untuk memudarkan kecemberutan wooyoung.
"sudah2 jangan berteman !" junho yang tengah tengkurap di mejapun kembali bersuara
"hei ! ! ! Apa maksud mu ?! Jangan berteman ?!" hampir semua orang protes kepada junho atas perkataan nya barusan ,bahkan chansung mencubiti butt empuk junho yang tengkurap sedangkan  wooyoung menarik2 poni junho membuat namja itu mengaduh sakit dengan manja sedangkan minjun bercekak pinggang masih mengomel tak jelas dan taec menendang2 kaki junho walau pelan,hanya nichkhun yang tersenyum ringan di atas pembully-an junho itu .
"ah ampun ! Ampuni aku ! Aku harus berkemas sekarang juga !" teriak junho agar semua orang mendengarnya.
"berkemas untuk apa ? Kau mau kemana ?" wooyoung berhenti menarik2 rambut junho dan malah duduk berjongkok menghadap meja dimana tubuh junho tergeletak , para pembully lainpun mulai  menghentikan aksinya menanti jawaban junho. Junho bangkit dari tengkurapnya dan duduk di atas meja  dengan pose selayaknya geisha yang anggun. "aku akan pindah dorm selama kegiatan soloku . . . Jadi sampai jumpa di lain kesempatan " jelasnya di buat seringan mungkin walau berat dalam hati, junho hanya menyembunyakan hal itu dengan tingkah konyolnya.
"pindah dorm ? Maksud mu kau akan pindah dan kita hanya akan bertemu saat ada jadwal bersama saja ?!" tanya taec bingung dan di amini oleh semua member lain kecuali nichkhun.
"nde " jawab nya singkat.
"tapi kenapa ? Minjun dan wooyoung juga tidak seperti itu ?" tanya chansung lagi kembali tanpa nichkhun yang lain mengangguk.
"hanya agar lebih fokus saja . . ." jawab junho asal.
"berapa lama ?" sebuah suara yang sejak tadi bahkan tak terdengar telinga junho kali ini bersuara untuk pertama kali membuat hati namja itu bergetar entah mengapa . Perlahan mata kecil junho melirik nichkhun di samping kanannya . Melihat nichkhun duduk meringkuk memeluk lututnya dengan menatap dirinya sendu. Betapa tidak , bahkan saat satu rumahpun mereka tetap tak bertegur sapa seolah begitu  jauh dah hanya bisa saling menatap saja tanpa kata tanpa ada ungkapan perasaan melalu kontak fisik yang ada hanyalah komunikasi melalui mata satu sama lain.
"selama aku melakukan debut solo . . ." jawab junho masih enggan memutus kontak matanya dengan nichkhun tapi namja itu malah menunduk menyembunyikan wajahnya , tidak mungkin nichkhun memperlihatkan wajah sedihnya di hadapan junho saat seharusnya dia ikut bahagia karena debut solo yang akan junho mulai.
.
.
.
.
.
Beberapa waktu kemudian
.
Nichkhun berjalan di koridor  dorm mereka sendirian. Menuju sebuah pintu yang lama hanya tertutup kosong di tinggalkan pemiliknya. Kedua kaki itu terhenti menghadap sebuah pintu,kedua mata nya memandang pintu tadi  dengan lekat sedangkan tangan kirinya mencoba untuk meraih kenop pintu dan memutarnya perlahan.
.
**
"apa kau sakit ?! Kau tidak membalas semua pesanku juga tidak mengangkat telponku " junho tersenyum semu tat kala dirinya mendapatkan sebuah omelan dari seseorang di sebrang telpon nya.
"tidak hyung aku hanya sibuk " jawabnya datar.
"aku merasa kau sakit " terdiam cukup lama saat mendengar perkataan nichkhun hingga tanpa sadar dia telah mengacuhkan panggilan namja itu bermenit2
"junho !?" panggil nichkhun meminta respon.
"nde . . . Hyung aku sibuk . . . Akan aku hubungi nanti . . ." tanpa menunggu persetujuan nichkhun untuk mengahiri percakapan mereka junho langsung sajamenutup sambungan telpon yang bahkan bukan dia yang memulainya.
Junho tersenyun gitir menggigit bibir bawah sebelah kirinya
"bagaimana . . . Bisa . . ." perlahan junho mengarahkan pandangan nya ke arah tangan kirinya yang di letakan di atas kasur tempatnya terbaring . Tangan kiri dengan selang infus yang terpasang di punggung tangan nya itu. "kau bahkan bisa merasakan saat aku sakit "
.
**
.
.
In junho room
.
Nichkhun duduk di meja kerja junho menilik semua pernik yang di letakan di atasnya. Senyum terukir di bibir nichkhun saat mengingat kamar mereka yang berdekatan membuat dia bisa mendengar saat junho frustasi ketika mengalami kebuntuan inspirasi saat mengarang lagu, atau teriakan bahagia saat dia berhasil mengarang lagu. Tentu dirinyalah orang pertama yang selalu mendengarkan lagu baru yang di ciptakan junho.
"sudah . . . Sangat lama . . . Kau bahkan tidak pernah menerima telpon atau membalas pesanku . . . Kita tidak pernah bertemu . . . " nichkhun bergumam sendiri mengingat terahir kalinya dia bertatap muka dengan junho , saat junho keluar dari dorm untuk pindah.
.
.
.
.
Next day
.
"enghh . . . Ergh . . ." junho mengerang saat tidurnya pagi ini terganggu oleh gedoran pintukamarnya.
"junho bangun ! " manager pribadi junho mengguncangkan tubuh junho dengan kasar setelah dia berhasil mendobrak pintu kamar junho.
"waeyo ?" junho bangun dengan malas untuk duduk di atas kasur dengan mata yang tertutupsetengah.
"aku menerima panggilan di ponsel mu " junho berdecak kesal "aku sudah bilang kau memang harus mengangkat semua panggilan  agar aku bisa menghindar dari nichkhun "
"ta . . . Tapi masalahnya . . . Nichkhun . . ." manager itu terdiam menghentikan katanya ,saat junho langsung memandangnya tat kala dia menyebutkan nama nichkhun.
.
.
.
.
Junho berlari tanpa berfikir ,dia langsung masuk ke dalam mobil tanpa mencuci muka tanpa menggunakan alas kaki , hanya menggunakan baju tidur yang melekat di tubuhnya sejak semalam.
Junho melajukan mobilnya dalam kecepatan yang di luar batas tidak perduli dengan salju yang turun dengan cukup lebat pagi itu atau juga jalanan yang licin karena membeku .
Tit tit tit tit
junho menekan2 klakson mobilnya saat dia dengan terpaksa menghentikan laju mobilnya akibat antrian kendaraan di depan nya.
"SIAL ! ! " junho berteriak frustasi dan memukul stir mobilnya melampiaskan kekesalannya saat ini. Junho celingukan ke kanan dan ke kiri mencari peluang untuknya memutar balik mobil namun karena itu merupakan jalan satu arah junho terkepung di antara antrian kendaraan dan tidak dapat bergerak sama sekali. Butiran salju putih yang berjatuhan di kaca depan mobilnya,butiran salju yang setiap jatuh di kaca akan tersapu dengan sendirinya agar kaca mobil itu kembali bersih membuat junho tertunduk dalam rauangan tangis ,hanya beberapa waktu hingga dia membuka pintu mobil dan berjalan menjauhi mobilnya itu. Hanya berjalan untuk menemui nichkhun itulah yang ada di otak junho. Kaki tak beralas itu terus memijak jalanan beku tanpa ragu sesekali hamparan salju tebalah yang dia pijak. Rasa sakit yang menusuk di kakinya sama sekali tidak dia hiraukan, kaki yang berdenyut saat darah mulai membeku sama sekali tak menyurutkan langkah kaki junho mendekati tempat dimana nichkhun berada. Butiran salju dari langitpun seakan tak kalah menghalangi langkah junho terus berjatuhan di atas rambut acak2n junho bersama dengan jatuhan salju yang tertampung di bahunya. Berjalan cukup lama sangat lama bagi  junho hingga ahirnya dia berdiri di depansebuah gedung rumah sakit. Dengan dada yang bergemuruh dan nafas yang memburu junho berjalan lemah menyeret dirinya untuk masuk ke dalam rumah sakit dengan sisa tenaganya. Suara helaan nafas adalah satu2nya suara yang dapat terdengar dari bibir junho .
Clekk
junho membuka sebuah pintu ruangan dan melangkahkankakinya masuk dengan perlahan. Junho mengedarkan pandangan matanya ke segala sudut. Melihatwooyoung dan minjun yang menangis dengan saling memeluk,chansung yang meringkuk di pojokan dengan terisak ,jyp yang berdiri dengan sesekali menyeka air matanya yang keluar dari sela kaca mata hitam yang dia gunakan. Junho terus berjalan mendekati taec yang menangis tersedu di samping sebuah ranjang.
"kenapa ini bisa terjadi ?" Tanya junho pada taec yang sama sekali tak menatapnya.
"nichkhun hyung tenggelam dalam air es saat dia shooting " jelas taec masih dengan terisak.Tidak ada kata lain keluar dari mulut junho hanya memandang wajah terlelap di atas kasur itu.Setelah beberapa lama junho terdiam memandang nichkhun dia kemudian berjalan mencoba untuk keluar dari ruangan yang dia masuki . Melangkah dengan sempoyongan.
"ju . . Junho . . ." chansung yang tengah duduk meringkuk di lantai tanpa sengaja melihat langkah kaki junho. Kaki junho yang melangkah pelan dan di setiaplantai putih yang dia pijak terdapat cetakan kaki junho berwarna merah kecoklatan. "kaki terluka !" chansung berdiri dan baru menyadari keadaan junho saat ini. Junho dengan baju tidur yang basah tanpa alas kaki .
.
.
.
.
Junho duduk di atas ranjang rumah sakit dengan beberapa suster yang merawatnya,suster yang memeriksa tekanan darah junho juga satu suster lain yang membersihkan telapak kaki junho yang terluka mengelupas,melepuh seolah terbakar pada selur permukaan telapak kakinya.
"pengumuman akan di lakukan sore nanti . . ." ucap manager junho yang baru saja menghampirinya.
"berikan ponsel ku !" titah junho tanpa memandang managernya.
"tapi . . . Junho " sergah namja yang lebih tua darinya itu.
"aku bilang berikan ponsel ku !" mendapatkan tatapan tajam dari junho ,manager itu ahirnya memberikan smartphone hitam pada tangan junho yang memang sudah menadah.
"pergilah !" usir junho tanpa ragu. Dan lagi2 manager itu hanya bisa mengalah terhadap artisnya ini. Sepeninggalan managernya junho langsung membuka inboxponselnya ,begitu nama nichkhun tertera di salah satu pesan dia langsung membukanya.
*aku adalah orang yang kuat dan tegar . Itu yang kau katakana padaku saat aku tidak pernah takut saat dunia menjauhiku dan menyalahkanku . Saat aku menggenggam tangan mu dan berkata semua baik2 saja. Tapi apa kau tahu ada hal yang paling menakutkan dalam hidupku ?! Aku sangat takut saat suatu hari nanti aku membuka mata terbangun di pagi hari dan  mendapatimu tidak lagi mencintaiku ,karena aku tidak akan bisa berkata semua akan baik2 saja pada diriku jika itu terjadi*
.
Junho membekap mulutnya dengan telapak tangan menahan suara tangisnya untuk keluar walau ahirnya suara tangis tertahan itu tetap terdengar dengan uraian air mata.
.
**
"apa yang kau lakukan ?! Ish !" nichkhun memelintir tangan junho yang menarik dirinya ke atap sebuah gedung.
"yach ! Sakit !" keluh junho mengelus tangan nya.
"untuk apa membangunkan ku pagi buta sampai matahari sajabelum muncul ?! Malah menyuruhku memanjat dinding naik ke atap sini " tanya nichkhun kesal .
"aish . . . Hyung jangan bawel dan diam saja !" junho melirik sekilasjam yang terpasang di tangan kanannya lalu tersenyum bahagia.
"mau apa kau ?! Jangan macam2 !" nichkhun berputar panik mengikuti langkah junho yang menuju ke belakang tubuhnya.
"HYUNG ! Bisa diam tidak ?! "  junho memutar tubuh nichkhun hingga memunggunginya "diam dan jangan berisik " junho menutup kedua mata nichkhun dengan telapak tangan nya.
"kau mau apa ?"
"tunggu " setelah beberapa detik junho mulai melonggarkan telapak tangan nya hingga perlahan dia menarik kedua tangan nya itu tak lagi menutupi mata nichkhun.Nichkhun yang belum terbiasa
dengan cahayapun mengerjapkan matanya.
"woah !" nichkhun memandang takjup pemandangan mata hari terbit yang di bingkai pelangi berbentuk seperempat lingkaran di antara gedung2 tinggi di hadapannya. "menakjubkan"
"semalam hujan . . . Aku yakin pasti akan ada pelangi . . . Jadi aku membawa mu kemari ". nichkhun tertawa riang menoleh ke arah junho "kau pikir aku ini pacar mu . . . Membawaku ke tempat seperti ini . . . Emh . . . Karena kau sudah membawaku ke tempat ini . . . Aku akan memberimu hadiah juga , kau inginkan apa ?"
"aku ingin kau mencintaiku . . .jadi kekasihku . . ." ujar junho serius tanpa ragu sedangkan nichkhun terdiam shock di dekatnya "Hyung aku mencintaimu bukan sebagaikakak,teman,atau sahabat , aku mencintaimu . . . Sebagai pasanganku ..."
"dasar menyebalkan !" timpal nichkhun terdengar kesal.
"wae hyung ? Aku pikir kau juga menyukaiku " seketika wajah junho yang tadi menampakan wajah sok gentle langsung menunduk hendak menangis.
"menyebalkan . . . Kenapa tidak mengatakan nya sejak dulu . . . Membuatku menunggu " junho langsung mengangkat wajahnya memandang nichkhun dengan alis yang bertaut bingung.
"wae ?" tanya nichkhun tersenyum lembut . Dan setelah itu junho hanya bisa senyam senyum sambil menarik2 ujung t-shirt nichkhun. "apa lagi ini yang kau lakukan ?!" nichkhun menepis tangan junho dari bajunya dan junho malah terus tersenyum centil .
**
.
.
.
.
.
Saat ini junho berdiri di atap gedung yang sama dimana dia pertama kali dia menyatakan perasaan nya pada nichkhun .
"di tempat yang . . . Sama . . ." junho menghela nafas memandang lurus deretan gedung di depan nya. "akuh . . . Akan .. Mengahiri . . . Apa yang kita mulai . . ."air mata yang tertahan itupun jatuh membasahi kedua pipi junho bertepatan dengan terlihatnya sinar mentari yang menggeliat seolah keluar dari sela2 gedung tinggi di mata junho. Mata kecilnya terus menatap cahaya tanpa silau ,uraian air mata seolah iringan untuk memori yang kembali terputar di benak junho . (memorinya inget2 aja khunho moment y males ngetik panjang) hingga perlahan kepalanya mulai memberat di iringi rasa teraduk dalam perutnya membuat pandangan junho mengabur.
Brugh !
Tubuh itu tak mampu lagi berdiri tegap , bibir itu tak dapat lagi mengukir senyum, hanya mata yang hampir tertutup masih memaksa menatap mentari dalam keadaan tubuhnya yang terbaring menyamping menghadap mentari itu. Perlahan air mata kembali menetes dari sudut mata junho membasahi hidung mancungnya yang berahir menetes pada lantai atap dan berahir dengan tertutupnya mata junho dengan rapat.
.
.
.
.
Epilog !
.
Nichkhun berjalan di pinggir danau yang sepi di malam hari yang dingin. Sesekali kedua tangannya saling menggosok satu sama lain untuk menghangatkan tubuh. Menghabiskan waktu break shooting dengan erjalan2 di sekitar lokasi adalah pilihan nya itulah alasan mengapa dia samasekali tak mengeluh dengan dinginnya udara,bahkan permukaan air danau itu di tutupi balok2 es yang terbentuk secara alami.
"awh !"
byuur !
nichkhun yang tidak sengaja menginjak bagian tanah labil di sisi danau ahirnya terjerembab masuk ke dalam danau es tadi. Gelembung2 udara yang dihasilkan akibat nichkhun yangmencoba bernafas dalam air hanya dapat di dengar telinganya . Hanya gelap yangdapat dia lihat di dalam air bersuhu minus itu. Nichkhun menggerakan kakinya untuk berenang ke permukaan saat dia merasakan seluruh tubuhnya mulai membeku dengan rasa sakit seolah di tusuk ribuan jarum hingga ke tulang. Hanya terus berenang ke atas hingga saat matanya mulai melihat remang cahaya nichkhun menghentikangerakan tubuhnya dan berdiam mengapung dalam air (inget fisika ini mengapung bukanmengambang) perlahan bayangan sinar mentari berbingkai pelangi yang junho tunjukan padanya melintas di benak nichkhun membuat tubuhnya melemas seketika,seolah mati rasa sakitnya tubuh yang terus membeku secara perlahan tak lagi fikiran nya rasakan. Hanya sakit di hati ketika mengingat sikap junho yang menjauh darinya menjauh sejauh mungkin seolah mencampakan nya membuat nichkhun teramat lelah dan menyerah hingga saat sedikit saja lagi dirinya mencapai permukaan nichkhun malah menutup matanya pasrah dan terbawa riak air kembali tenggelam ke dasar air tanpa bergerak dan hanyamenutup mata.
.
.
.
.
Sebuah cairan bening dalam suntikan itu saat ini mulai di masukan ke aliran darahnya . Dia menyuntikan  jarum suntikan itu pada urat di pergelangan sikutnya lalu menekan ujung suntikan itu hingga semua  cairan tadi masuk ke dalam tubuhnya . Setelah itu dia kembali menaruh suntikan tadi ke dalam sebuah plastic dengan rapi. Setelahnya dia berjalan keluar kamar seolah tidak ada apapun yang terjadi.
Clekk
pintu kamar junho itu terbuka . Junho melangkahkan satu kakinya keluar dari pintu dia bisa melihat semua orang penghuni dorm terdiam di beberapa sudut ruang tengah dorm mereka . Terduduk lesu tanpa suara dengan pakaian serba hitam yang merekakenakan.
"aku mau keluar dulu " pamit junho seraya mengganti sandal rumahnya dengan sepatu .
"kau mau kemana ? Biar aku menemanimu " tanya minjun khawatir . Sebagai hyung tertua dia merasa bertanggung jawab untuk menjaga junho yang mungkin dalam keadaan labil saat ini.
"aku hanya akan ke taman . . . Jangan khawatir " junho tersenyum paksa dan segera keluar dari dorm meninggalkan ke khawatiran dari teman2nya.


9 comments:

  1. hwaaaaaaaaaaa oneshotnya keren thor :')

    ReplyDelete
  2. Satu FF km yg paling bikin eonni ga bs byk berkomentar selain tarik napas n garuk2 tembok...
    GALAU!!!!

    ReplyDelete
  3. baca ini *bisanya nangis* T.T hiksss....*garuk2 panci*

    ReplyDelete
  4. ya ampun ini cerita so sweet and miris banget ya???? JYP appa tega banget?????????? kenapa khun ku yang jadi korban?????
    waiting for differentlove ya ezh

    ReplyDelete
  5. uaaa so sweet sekaligus miris banget ceritanya.. JYP appa jahattt
    kenapa khun ku yang jadi korban T_T
    still waiting for different love

    ReplyDelete
  6. Aku kangen khunho. Ceritanya sedih banget

    ReplyDelete
  7. terpisah apakah itu benar...pakaian serba hitam.....ommo apa yang terjadiiiii

    ReplyDelete
  8. miris kak, yang happy ending dong!
    ditunggu karya selanjutnya!!

    ReplyDelete
  9. Keren thor! Lanjut terussss, kalo ada waktu bikin ff junzy ya thor. Kangen soalnya sama junzy couple<3 Fighting thor!!!!!

    ReplyDelete