May 26, 2013

novel WGM ( you are half of me)







TELAH TERBIT...!

Judul : We Got Married (Novel)
Penulis : Hesty & Ribka
Penerbit : deKa Publishing
ISBN 978-602-7915-31-2
Tebal : iv + 318 hlm. ; 13 x 19 cm
Harga : Rp. 60.000,- (belum termasuk ongkir)


Wara :

Dijodohkan dengan orang yang lebih tua, mungkin hanya terjadi di film atau sinetron...
Tapi tidak dengan Lee Junho!!!

Lee Junho, siswa SMA kelas 3 berkebangsaan Korea harus menerima perjodohan dengan Reika, gadis Indonesia yang usianya terpaut 8 tahun darinya.

Perjodohan yang ditentang oleh keduanya namun akhirnya Junho dan Reika menyerah mengikuti kemauan orang tuanya untuk menikah.


Apa saja yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka?! hingga keduanya menganggap pernikahannya adalah sebuah anugerah???

***

[CARA PEMESANAN]

Ketik :

# WGM #
Nama penerima :
Alamat lengkap :
Kodepos :
Jumlah :
No. HP :

Kirim SMS / WhatsApp / LINE / KakaoTalk ke nomor +6283879804181 atau inbox DeKa Publisher atau invite pin BB 31577AE8
Kami akan mengirimkan total yang harus dibayar serta pemberitahuan nomor rekening.

Happy shopping...!






             
               Seorang pemuda berjalan dengan mengendap-ngendap memasuki sebuah rumah megah yang terlihat sangat sepi dan juga gelap.  Kondisi tersebut dikarenakan waktu yang sudah menunjukkan hampir tengah malam.

“ Hufftt… Bagus semuanya sudah tidur.“  ucap pemuda itu mengelus dadanya lega dalam kegelapan rumah megah yang dia masuki.

Yah.... dia lah Lee Junho salah satu penghuni rumah itu dan bukannya maling yang tengah melancarkan aksinya.
Pemuda tampan dengan mata segaris, bukan karena ia sedang mengantuk, tapi mata sipit itu diwarisi oleh sang appa [1].  Lee Minjun, seorang pengusaha sukses berasal dari Negara Korea Selatan, Seoul, namun menetap dan menikah dengan wanita asli dari Indonesia.

Kini ia berjalan dua langkah menuju sebuah pintu yang terletak di samping ruang tamu yang tidak lain adalah kamar miliknya sendiri.  Masih dengan hati-hati, ia memutar kenop pintu agar tidak menimbulkan
suara dan membangunkan penghuni rumah lainnya tapi saat dia memutar-mutar kenopnya berulang kali pintu kamarnya tetap tidak mau terbuka.

“ Dikunci? “ tanya Junho pada dirinya sendiri dengan heran.

Tanpa berpikir panjang,ia lalu mengambil kunci di dalam tas ransel yang tersampir di bahunya dan kemudian mencoba untuk membuka pintu kamarnya lagi tapi masih tidak berhasil.

“ Aishh!!!! Kenapa pintunya tidak bisa di buka?” seru Junho geram dan hendak menendang pintu kamarnya namun ternyata otaknya masih berjalan dengan baik karena saat ujung sepatunya akan menyentuh pintu dia mengurungkan niatnya menendang.  Dia sadar jika menendang pintu akan menimbulkan suara yang akan membangunkan orang lain, percuma saja sedari tadi dia mengendap masuk ke dalam rumah dan juga meloncati pagar rumahnya sendiri bak pencuri professional.


“ Pintunya tidak bisa dibuka???”

GLEKK…

               Junho kesulitan untukmenelan ludahnya sendiri saat sebuah suara menyeruak dari arah belakangnya.  Perlahan ia membalikan badannya di tengah suasana yang masih gelap. Baginya kegelapan itu lebih baik dari pada dia harus melihat orang yang bersuara tersebut.

Lampu dinyalakan dan semuanya menjadi terang benderang. Junho hanya bisa tersenyum kaku pada orang yang sudah berdiri di ruang tamu memandangnya dengan garang.

“ Annyeong[2] appa... Kenapa belum tidur? Ini sudah malam loh.  Appa harusnya sudah tidur.“ ucap Junho dengan senyum yang dibuat sepolos mungkin membuat sang appa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakukan putra semata wayangnya.

“ Lalu, jika ini sudah malam, kenapa kau baru pulang HAH ?!” tanya sang appa dengan menaikan nada bicaranya di akhir kalimat membuat Junho tersentak dan mengelus dadanya.

“ Junho... Umma[3] dan appa sudah tidak tahan dengan semua yang kau lakukan. Kenapa kau selalu bersikap seperti ini? Apa salah kami?”Seorang wanita yang sedari tadi duduk di sofa ikut berdiri dan memandang anaknya.

“ Maafkan aku… “ ujarJunho sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“ Kami tidak pernah memanjakan mu, juga tidak menelantarkanmu. Tapi kenapa kelakuan mu seolah kau anak yang di buang di jalanan?” tanya appa Junho lagi. 

Tuan Lee sepertinya sudah sangat takhluk terhadap kelakukan sang anak yang sepanjang hidupnya hanya membuat masalah saja.

“ Memang apa yang dilakukan olehku? Kenapa kalian marah-marah padaku?” gumam Junho dengan nada pelan tapi masih bisa didengar oleh appa dan ummanya.

Ny. Lee menyilangkan tangannya di depan dada memandangdingin anaknya.

“ KAU!!! “ teriaknya  membuat Junho berjingkat kaget memandang sang umma dan membulatkan matanya yang hanya segaris.

“ Kau masih menanyakan apa yang telah kau lakukan?  Aish…  Kemari kau!!!”  Ny.Lee langsung mengejar Junho yang berdiri di depan pintu kamarnya. 

Junho yang melihat sang umma akan segera mengamuk dan memukulinya itu langsung saja berlari menghindar.

“ Umma, Maaf!! Aku tidak akan membuat umma pusing lagi, aku berjanji!” ucap Junho yang sekarang tengah bermain kejar-kejaran dengan sang umma sampai ke ruang makan.

Junho mengitari meja danberdiri di depan ummanya dimana mereka terhalang meja makan.

“ Kau masih berjanji tidak akan membuat aku pusing hah?!  Kau sudah membuat kepalaku pecah, kau tahu!?“ ucap Ny.Lee penuh emosi menggebu-gebu seraya menunjuk wajah Junho dengan jari telunjuknya.

“ Kau katakan apa?  Tidak melakukan apa-apa!!?  Kau bahkan pulang lewat tengah malam, mengendap seperti pencuri!!”

Umma Junho berjalan kearah kanan dan Junho langsung berjalan ke kiri menghindarinya dan mereka masih saja mengitari meja makan tak berdosa itu.

“  Kepala sekolah meneleponku, kau berkelahi lagi dengan temanmu, kau membuat enam orang masuk rumah sakit, dan dua orang patah tulang!! “ ucapnya semakin geram

“ Ummaaa!!!” teriak Junho panik melihat sang umma dengan gilanya naik ke atas meja makan, refleks membuat Junho mundur menghindar.

“ Mereka mengeroyokku umma.  Enam orang itu, mereka yang mengeroyokku…. Harusnya umma khawatir padaku dan bukannya marah-marah seperti ini!!!” ucap Junho melarikan diri ke ruang tamu lagi dan sekarang bersembunyi di belakang sofa memandang ummanya dengan tatapan biasa saja.

“ Mengeroyokmu??  Bagaimana bisa enam orang masuk rumah sakit dan kau baik-baik saja, hah? Kau itu Superman? Atau mungkin Robocop, hah?!“

Junho sejenak berpikir untuk menjawab sang umma dan akhirnya dia menemukan sebuah jawaban.
“ Itu hanya karena aku beruntung saja, apa umma tidak melihat? Lihatlah wajah tampanku ini, aku memar dan terluka umma!!!” rengek Junho memperlihatkan sudut bibirnya yang memar sedikit.

Ny.Lee hanya berdecih meremehkan melihat tingkah Junho yang meminta simpati darinya.

“ Sedang beruntung? Tigahari yang lalu kau membuat salah satu teman mu harus masuk ICU, dan kau bilang, kau sedang beruntung? Kau gila!!!!”  teriak umma Junho semakin kesal

“SSSSSTTTTOOOOOPPPPP!!!”  teriak Tn. Lee kencang menengahi perkelahian antara anak dan istrinya.

“ Kalian berhenti!! Kau…“ tunjuk Tn. Lee pada Junho yang membuat Junho bersiaga penuh.

“ Kau sudah tau salah,kenapa masih saja mengelak?”

Tn. Lee mangalihkan pandangan matanya pada sang istri, “ Kau juga jangan bersikap seperti itu pada Junho!!  Bicarakan baik-baik dengannya.”

“ Bicara baik-baik dengannya hanya membuatku semakin emosi.” ujar Ny.Lee sembari menghempaskan pantatnya di sofa yang paling dekat dengannya.

“ Junho… Kau menikah saja!!” ucap Tn. Lee tiba-tiba membuat mulut Junho terbuka lebar.

“ APA?! Menikah??? Dengan siapa?? Tidak mau!! ANDWAEYO [4]!!  Maksudku, apa maksud appa dengan menikah? Aku masih kelas 3 SMA.” ucap Junho memelas dan duduk di samping sang umma.

“ Menikah dengan anak dari teman appamu. “ jawab ummanya santai.

“ Apa? Tidak mau!! Menikah dengan orang yang tidak aku kenal, aku tidak mau!  Lagi pula aku ini masih kecil umma.” ujarJunho menunjukan wajah memelas terbaiknya yang membuat sang umma pura-pura ingin muntah melihatnya.

“ Dia adalah seorang gadis yang berpendidikan, mapan, dan dari keluarga terhormat.  Dan lagi dia juga sangat dewasa.” jelas Tn. Lee duduk di sofa persis di hadapan Junho.

“ Berpendidikan, mapan, terhormat dan… de...wa...sa??” ucap Junho menirukan gaya bicara appanya tapi dia terhenti bicara dan memandang sang appa dengan takut-takut.

“ Dewasa? Appa tidak akan menikahkan aku dengan gadis yang lebih tua dariku kan?!“ tanya Junho memastikan.

“ Kenapa? Dia sangat cantik, lagi pula dia pasti bisa mengurus dan menjagamu. Dia itu sangat dewasa.” Ummanya ikut menjelaskan

Junho memandang sang umma dengan heran, “ Sangat dewasa? Oh… God... pasti dia sudah tua sekali... Aku akan dinikahkan dengan perawan tua…” Junho menggeleng-gelengkan kepalanya tidak jelas sambil mengibaskan tangannya menandakan dia menolak pilihan orang tuanya.

“ Tentu saja dia dewasa, usianya 25 tahun.  Dan dia sangat cantik. Dia pasti bisa menjagamu.“ kata umma Junho menyakinkan.

“ 25 tahun, usiaku saja baru 17 tahun, berarti dia lebih tua 8 tahun dariku? Astaga… tunggu ku hitung ulang... 25 kurang 17 berarti… ahhh… benar-benar beda 8 tahun!!!  TIDAKKK!!! Kenapa kalian ingin aku menikah dengan tante-tante seperti itu. Bisa-bisa aku hidup menderita selamanya. “ ratap Junho semakin merana.

“ Menderita apanya?? Kau mendapatkan jodoh yang sangat sempurna seperti dia,  kau bilang menderita?” tanya sang appa.

“ Appa, walaupun menikah dengan wanita yang lebih tua tidak apa-apa, tapi aku lebih suka gadis yang lebih muda, appa!!  Aku suka yang seksi dan berisi, kulitnya putih, wajahnya cantik dan imut, harum dan menggairahkan… Appa saja bisa mendapatkan wanita seperti umma, yang lebih muda 20 tahun dari appa.  Lihat umma yang cantik, seksi, putih dan muda!!  Sedangkan appa?” ujar Junho semakin kurang ajar.

Ny. Lee hanya tersenyum mendengar apa yang Junho katakan dan melihat suaminya yang melongo baru sadar betapa tidak warasnya anak semata wayang mereka ini.

“ Pokoknya kau harus menikah dengannya! TITIK!!!” ucap Tn. Lee tetap dengan pendiriannya.

“ Appa... Jangan begitu. Jika aku menikah dengannya, selama hidupku, aku bisa merana lahir dan batin appa...“ ujar Junho berpura-pura sedih dan menangis dengan didramatisir tanpa mengeluarkan air mata.

“ Apa maksud mu??”

“ Bagaimana jika aku tidak bisa melakukan kewajibanku karena melihat keriput di seluruh tubuhnya!! Lalu aku juga tidak mungkin selingkuh, apa aku harus jadi perjaka selamanya?” jelas Junho semakin ngaco.

“ Lihatlah dulu fotonya, dan besok bertemulah dengannya. Umma jamin kau pasti akan berubah pikiran.” Ny.Lee membuka laci meja kecil di samping sofa yang dia dan Junho duduki dan mengambil selembar foto.

“ Ini lihatlah!” ucapnya memberikan selembar foto pada Junho.

Junho langsung menutup kedua matanya dengan telapak tangannya, “ANDWAE!! TIDAK MAU!!!  TIDAK!! Aku bisa buta melihat fotonya.” tolak Junho ngawur dengan masih menutup matanya tak mau melihat foto yang disodorkan kepadanya.

“ Ayo buka matamu!!”ujar Ny. Lee sembari memukul kepala bagian belakang Junho dengan agak keras hingga dia melepaskan tangannya yang menutup mata karena saking kerasnya pukulan sang umma membuat kepala Junho terhuyung ke depan.

“Ini lihatlah!!!” titah ummanya sambil memberikan paksa foto yang ia pegang dan membuatnya menerima dengan malas. Dengan rasa yang sangat berat juga, ia mencoba melihat foto yang ada ditangannya.

Junho menatap lekat foto di tangannya yang memperlihatkan seorang gadis dengan t-shirt putih yang berpose menggendong seekor anjing yang berbulu lebat menggemaskan.  Kulitnya putih, pipinya agak chubby merona dan bibirnya merah alami, dan matanya!! Junho sangat menyukai matanya yang tidak sipit tapi tidak terlalu lebar dan itu terlihat sangat bening dan begitu menarik perhatian seorang Lee Junho hingga dia tidak rela berkedip saat memandangnya.

“ Bagaimana?” tanya sang umma menggoda Junho yang masih saja diam menatap objek dalam foto yang ia pegang.

“ Apa dia cantik?”

Junho menganggukan kepalanya dua kali membuat sang umma tersenyum

“ Kulitnya putih, kan?”

Lagi-lagi Junho mengangguk dua kali

“ Apa dia seksi?” Tanya Ny. Lee masih saja ingin mengerjai anaknya, Junho juga mengangguk dua kali menjawab pertanyaan sang umma.

Kemudian ummanya menarik nafasnya dan tersenyum, “ Apa dia menggairahkan?” tanyanya dengan nada yang semakin menggoda, dan sukses membuat Junho mengangguk lagi dua kali. 

Sedangkan Tn. Lee tersenyum geli memperhatikan anaknya yang enggan melepaskan pandangannya dari foto yang dipegangnya.

“ Kau horny?” tanya Ny.Lee terakhir sambil memandang wajah Junho penasaran. Junho lagi-lagimengangguk tapi baru satu kali dia mengangguk dia sudah tersadar dengan apa yang sang umma tanyakan.

“ UMMA!!!!”  teriak Junho seraya berdiri dengan cepat

“ Ke…ke… Kenapa bertanya seperti itu?? “ ucap Junho gagap berdiri dengan wajah yang sudah terlihat memerah sampai ke telinganya.

“ Aish…menyebalkan!!!” ucap Junho dan berjalan menuju kekamarnya setelah itu ia kembali lagi dengan memasang wajah sok angkuh untuk menyambar sebuah kunci yang tergeletak di atas meja ruang tamu.

*****WE GOT MARRIED*****

[1] Appa = Ayah / papa
[2] Annyeong/ annyeong haseyo = Hai, halo, apa kabar
[3] Umma = Ibu/ mama
[4] Andwae / Andwaeyo = Tidak mau
 yah ini adalah isi otak saya yang di tuangkan dalam satu tulisan tidak jelas yang kemudian di bantu oleh kakak saya untuk menjadikan nya sebuah buku ....

No comments:

Post a Comment