By : park
yara (tciw queen)
Romance,gaje,stress,gak
mutu , abal membosankan ,manpregnant etc.
Disclamer:
2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya
tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning:
BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing:
junho X nichkhun
Nichkhun x
taecyeon
Taecyeon x
wooyoung
Junho x
wooyoung
chapters :
2 of ?
summary :
percayakah kau kepada takdir ? atau percayakah kau kepada reinkarnasi ?! aku
merasa jika takdir yang aku jalani adalah takdir yang sama sekali tidak pernah
sesuai dengan apa yang aku harapkan … egois ?! mungkin iya karena aku mereasa
ini semua tidak sesuai dengan keinginanku maka dari itu aku tidak pernah
bersyukur atas apa yang tuhan berikan padaku ….
Ternyata ada yang mau baca juga fic ini … bagus2 kalo banyak
yang komen … kalo dikit yang komen mahh … gak usah di lanjutin aja lah males
ngetiknya …. Di kata gak pegel apa ni otak mikir terus (?)…. Gak menghargai ….
Jangan jadi SILENCE READERS !!!!! saya
di sini gak minta bayaran dalam bentuk deretan angka yang di transper ke
rekening saya , saya hanya minta komentar yang membuat saya semangat dan
bahagia itu saja !!!! hiks hiks hiks …. Tapi kenapa ?! kenapa ?! wae ? wae ?
susah banget yehh buat komentar *curcol* ya udah jeh … ini lah cerita gaje kita
… dimulai ….. eh,sebelumnya yang GAK SUKA DENGAN SEGALA YANG ADA DI FIC INI
KOTAK MERaH BERLAMBANG “X” MASIH BERTENGGER DI BAGIAN KANAN ATAS UNTUK ANDA
KLIK
in class
nichkhun berbalik menghadap para mahasiswa yang tengah duduk manis di kursi mereka masing2 setelah sebelumnya dia menghapus beberapa tulisan di papan tulis
"baiklah .... Hari ini cukup sampai sini saja bahasan kita.... Apa ada yang ingin di tanyakan ?!" nichkhun memutar pandangan nya kesegala penjuru kelas melihat satu persatu orang dan ahir nya mata bening namja itu menangkap sosok mahasiswi yang mengacungkan tangan nya
"yah ... Yang di sana... Apa yang ingin kau tanyakan ?!" nichkhun menunjuk mahasiswi itu dan dia langsung tersenyum
"berapa lama anda akan menjadi pembicara di sini?!" nichkhun terkekeh saat mendengar pertanyaan dari yeoja itu dia kemudian menunduk sekilas dan menghela nafas pelan
"mungkin 2 bulan " jawab nya singkat
"lalu usia anda berapa kalihatan masih sangat muda ?!" kali ini yeoja lain yg bertanya dan itu malah membuat namja berambut merah yang duduk d salah satu meja terdepan memandang nya dengan pandangan yang tidak suka seolah mencibir yeoja itu sementara nichkhun malah tersenyum ramah padanya
"usia ku 25 tahun ..... Aku menyelesaikan S2 ku pada usia 23 tahun " suara saling berbisik mulai terdengar dari yang memuji terperangah,kagum bahkan yang tidak percaya tapi hanya di tanggapi dengan senyum ramah nichkhun
"baiklah jam sudah selesai kalian boleh keluar sekarang"
para mahasiswa itupun mulai beranjak dari kursi mereka masing2 untuk meninggalkan ruang kelas
"sudah merepotkan" ujar salah satu mahasiswi saat berjalan melewati podium dimana nichkhun berdiri di sana
"kau juga bekerja keras" timpal nichkhun ramah dan kembali merapihkan barang-barangnya hendak pergi keluar kelas
"kau lebih bekerja keras lagi" nichkhun menolehkan wajah nya ke samping saat mendengar sebuah suara ikut andil dalam percakapan nya barusan membuat dia dapat melihat namja dengan senyum polos nan tulus itu berdiri di sampingnya
nichkhun berbalik menghadap para mahasiswa yang tengah duduk manis di kursi mereka masing2 setelah sebelumnya dia menghapus beberapa tulisan di papan tulis
"baiklah .... Hari ini cukup sampai sini saja bahasan kita.... Apa ada yang ingin di tanyakan ?!" nichkhun memutar pandangan nya kesegala penjuru kelas melihat satu persatu orang dan ahir nya mata bening namja itu menangkap sosok mahasiswi yang mengacungkan tangan nya
"yah ... Yang di sana... Apa yang ingin kau tanyakan ?!" nichkhun menunjuk mahasiswi itu dan dia langsung tersenyum
"berapa lama anda akan menjadi pembicara di sini?!" nichkhun terkekeh saat mendengar pertanyaan dari yeoja itu dia kemudian menunduk sekilas dan menghela nafas pelan
"mungkin 2 bulan " jawab nya singkat
"lalu usia anda berapa kalihatan masih sangat muda ?!" kali ini yeoja lain yg bertanya dan itu malah membuat namja berambut merah yang duduk d salah satu meja terdepan memandang nya dengan pandangan yang tidak suka seolah mencibir yeoja itu sementara nichkhun malah tersenyum ramah padanya
"usia ku 25 tahun ..... Aku menyelesaikan S2 ku pada usia 23 tahun " suara saling berbisik mulai terdengar dari yang memuji terperangah,kagum bahkan yang tidak percaya tapi hanya di tanggapi dengan senyum ramah nichkhun
"baiklah jam sudah selesai kalian boleh keluar sekarang"
para mahasiswa itupun mulai beranjak dari kursi mereka masing2 untuk meninggalkan ruang kelas
"sudah merepotkan" ujar salah satu mahasiswi saat berjalan melewati podium dimana nichkhun berdiri di sana
"kau juga bekerja keras" timpal nichkhun ramah dan kembali merapihkan barang-barangnya hendak pergi keluar kelas
"kau lebih bekerja keras lagi" nichkhun menolehkan wajah nya ke samping saat mendengar sebuah suara ikut andil dalam percakapan nya barusan membuat dia dapat melihat namja dengan senyum polos nan tulus itu berdiri di sampingnya
Sore menjelang malam
In macau
“kau akan menginap di hotel mana ?!” taec bertanya pada
wooyoung yang berjalan bersama denganya keluar dari bandara , wooyoung yang
celingukan itu menghela nafas ringan dan kemudian berbalik memandang taec
setelah sebelumnya celingukan mencari dimana orang2 yang di tugaskan untuk
menjemputnya
“aku akan menginap di hotel xxx …. Hanya untuk beberapa hari
hingga urusan ku selesai …. “
“benarkah kau menginap disana ?! itu adalah hotel milik
keluarga ku … dan kebetulan aku juga akan menginap di sana ….”
“jinjjayo ???!!!” sangsi wooyoung begitu kaget dengan apa
yang baru saja dia dengar , wooyoung tertawa pelan dan melepaskan pegangannya
pada koper yang sejak tadi dia seret keluar dari bandara “sepertinya jodoh kita
terlalu kuat hingga dalam hal ini …”
“kau benar … oh ya … aku tidak melihat ada orang yang
menjemputmu …. Bagaimana jika kita pergi ke hotel bersama-sama … itu juga jika
kau tidak keberatan ….” Tawar taec dengan setulus hati , mereka sudah banyak
berbincang saat ada di dalam pesawat dan itu membuat hubungan mereka semakin
akrab saja membuat rona canggung di antara keduanyapun menghilang begitu saja
“yahh …. Tentu aku tidak keberatan dan malah berterimakasih
…. Ponselku mati dan aku tidak bisa menghubungi siapapun untuk meminta bantuan
saat ini …. Sesampai di hotel mungkin aku bisa mengubungi orang untuk
membantuku …”
“ne … kajja !” taec mengambil alih koper yang di bawa
wooyoung dengan menyeretnya bersama dengan koper mliknya sendiri menuju salah
satu taxi yang terparkir tidak jauh dari sana. Wooyoung mengedikan bahunya acuh
saat merasakan perlakuan gentle taecyon terhadap dirinya namun dia lebih
memilih untuk tidak perduli dan mengikutinya saja sekarang toh dia memang butuh
bantuan saat ini.
In hotel
“aku rasa kau pasti sudah memesan kamar kan ?!” taec
bertanya saat mereka berdua sudah ada di depan resepsionis untuk menanyakan
dimana kamar wooyoung
“ne … aku rasa begitu … check saja … jang wooyoung ….”
“tolong kau lihat pemesanan kamar atas nama jang wooyoung ….
“ taec bicara pada resepsionis wanita itu dengan menggunakan bahasa mandarin yang
terdengar begitu fasih membuat wooyoung yang berdiri di sampingnya sempat
terkagum
“jang wooyoung memang sudah memesan kamar untuk 4 hari 5 malam
…. Di kamar nomor 321 …” resepsionis itu memberikan kunci kamar berbetuk kartu
yang terlihat seperti kartu atm itu pada taecyeon
“kau di kamar 321 … kebetulan sekali aku akan menepati kamar
326 …. Jadi tidak terlalu jauh …ngomong-ngomong jika urusan mu sudah selesai …
kita bisa jalan-jalan … aku akan mengajak mu berkeliling macau … bukankah ini
pertama kalinya kau ke macau ?!”
Wooyoung mengangguk seraya mengambil alih kunci kamarnya
dari tangan taec walau wajahnya memang terlihat sedikit berpikir “baiklah ….
Aku akan mencoba menyelesaikan urusan ku dengan cepat agar aku bisa menerima
ajakan mu untuk jalan –jalan …. “ jawabnya kemudian
Balik lagi ke korea
Nichkhun menaruh kembali satu buku tebal itu di antara
tumpukan buku yang sudah dia letakan di meja yang ada di dekat rak buku , saat
ini dia tengah memilah buku di perpustakaan kampus junho memilih beberapa buku
yang harus dia baca untuk mempersiapkan pembahasan selanjutnya di kelas .
“ponsel ?!” nichkhun segera merogoh ponsel yang ada di saku
celananya karena dia baru saja ingat jika selama berada di dalam kelas tadi dia
mematikan ponselnya . nichkhun tahu jika hal itu mungkin akan membuat taecyeon
khawatir atau bahkan marah padanya karena tidak bisa menghubungi dirinya sejak
beberapa jam yang lalu . nichkhun menekan ikon hijau di ponselnya dengan cukup
lama hingga ponsel itu berbunyi menandakan jika ponsel itu telah di nyalakan
sekarang
Beberapa saat kemudian ponsel itu berbunyi singkat yang
ternyata nada pesan yang masuk . dengan
segera nichkhun membuka pesan itu dan membacanya “macau ?!” gumam nichkhun saat
membaca isi pesan yang ternyata adalah pesan singkat dari taecyeon
Dia menghela nafas lega karena tidak mendapatkan kata-kata
omelan dari taecyeon mengenai ponsenya yang tidak aktif karena ternyata
taecyeon juga tengah sibuk saat ini . setelah memasukan kembali poselnya ke
dalam saku nichkhun segara mengangkat tumpukan buku yang tadi dia letakan di
meja untuk dia bawa pulang dan baca di rumah
“biar aku yang membawanya ….” Nichkhun tersentak saat seseorang
mengambil alih tas yang ada di tangan kanannya dan juga mengambil alih tumpukan
buku tebal yang dia angkat di depan dadanya hingga menutupi sebagian wajah
tampan nichkhun itu tadi.
“tidak perlu aku bisa sendiri ….” Tolak nichkhun dengan
halus dan mencoba untuk kembali mengambil alih tas dan juga tumpukan bukunya
yang saat ini sudah berpindah tangan ke tangan namja berambut merah yang saat
ini berjalan di sampingnya .
“ini berat sekali …. Jika kau mau membatu bawakan saja tas
ku … “ namja berambut merah itu sedikit memiringkan tubuhnya membuat tas ransel
yang dia pakai di punggungnya itu menghadap kearah nichkhun . “….itu akan
sedikit mengurangi beban nya ….”lanjut junho lagi Nichkhun berdecih kecil
karena perkataan junho barusan , dia lantas mengambil tas junho yang saat ini
ada di punggungnya bertukar beban dimana saat ini junho yang membawa tas
nichkhun dan juga tumpukan buku sedangkan nichkhun membawa tas junho yang
ringan .
“ada hal yang ingin aku tanyakan …. Kau itu lulusan
psikologi kan ?! “
“ne ….” Nichkhun menjawab dengan singkat namun wajahnya
menghadap junho dengan penuh minat.
“bagaimana kau menjelaskan jika … kau merasa begitu dekat
dengan seseorang seakan kau menganalnya sejak lama padahal kau baru saja
pertama kali bertemu dengannya ?!” langkah kaki nichkhun terhenti dengan
spontan entah mengapa pertanyaan junho itu membuat hatinya sedikit terusik
tidak nyaman
“kenapa kau bertanya begitu ?!”
“aku merasa … entah mengapa sangat nyaman dan seolah dekat
dengan mu … padahal kita baru beberapa kali bertemu … “jelas junho dengan jujur
sedikit menaikan tumpuka buku yang saat ini dia bawa di depan dada agar lebih
keatas hingga menghalagi dagunya dari pandangan nichkhun
“apa kau percaya reinkarnasi ?!”
“maksud mu … sejenis … di kehidupan sebelumnya kita pernah
bersama dan bertemu kambali pada kehidupan ini ?!”
“aniya … aku hanya bercanda saja !” nichkhun menggelengkan kepalanya lalu kembali
berjalan mendahului junho yang malah bengong dengan jawaban nichkhun barusan .
“YACHH !!! “ teriak junho mencoba mempercepat langkahnya
menyusul nichkhun hingga saat ini mereka kembali berjalan beriringan “aku
pernah membaca fanfiction (?) tentang reinkarnasi sepasang kekasih … apa yang
kau maksud sejenis itu … ?! “ Tanya junho lagi penasaran dan nichkhun malah
tertawa kecil
“aku sudah bilang aku hanya bercanda junho-ah …. “ baik
nichkhun maupun junho terdiam beberapa saat , nichkhun menggigit kedua
belahbibirnya saat mengingat jika baru saja dirinya memanggil junho dengan
sebutan yang terdengar bagitu akrab ,sedangkan junho juga memandang nichkhun
dengan wajah sedikit heran tapi kemudian junho malah tertawa
“jangan memasang wajah seperti itu … aku malah suka saat kau
memanggilku dengan akrab … aku rasa kita bisa jadi teman “
“ne ….” Jawab Nichkhun seraya tersenyum canggung
Beberapa hari kemudian
In macau
Wooyoung berdiri di depan pintu sebuah kamar yang ada di
hotel tempat dirinya menginap . tangannya sudah terluru untuk mengetuk pintu
itu namun kembali dia urungkan saat hamper saja mengetuknya
“apa dia tidak sibuk ?!” Tanya wooyoung pada dirinya sendiri
dan memandnag lekat nomor kemar yang terpasang di pintu yang ada di hadapannya
itu “coba saja “ ujarnya kebali menyakinkan dirinya sendiri .
Tok tokk tok
Cleekk
“wooyoung-shi ?! “ taecyeon yang segera membuka pintu
kamarnya ketika mendnegar suara ketukan pintu dari luar itu memanggil nama
wooyoung dengan heran karena tiba2 saja wooyoung datang menemuinya
“ehm …. Taecyeon-shi …. Apa kau sedang sibuk ?!”
Taecyeon mengalihkan arah pandangannya ke samping kanan
mencoba untuk mengingta jadwalnya hari ini . dia mengingat apa saja yang akan
dia lakukan hari ini dan ternyata hasilnya adalah taec hanya perlu menemui
seseorang klien pada malam hari dan setelah itu dia bisa segera pulang ke korea
. “ahh …. Aku tidak sibuk … maaf aku lupa … aku punya janji untuk mengajak mu
jalan-jalan …. Bagaimana jka sekarang saja kita jalan-jalan ?!”
“ne … aku snabat bosan karena hari ini diam terus di hotel
…aku akan menunggumu di bawah …”wooyoung bicara dengan tangan kanan yang
menujuk kearah kiri dimana lift terdapat di sana saat dia mengatakan akan
menunggu di bawah .
Taec mengangguk tiga kali sebelum menjawab apa yang wooyoung
katakana dengan kalimat “baiklah … aku akan segera ke bawah setelah ganti baju
“
“ne …”
*
*
*
*
*
*
*
“sudah berapa banyak yang kau beli ?! itu semua bahkan ada
di seoul “ taec memperhatikan wooyoung yang berjalan di sampingnya dengan kedua
tangan yang penuh dengan paperbag yang berisi berbagai macam barang mulai dari
sepatu sampai souvenir juga beberapa makanan
“rasanya berbeda jika membelinya di tempat yang lain …”
timpal wooyoung dengan nada santainya .
“wooyoung-shi … kau tahu apa yang paling terkenal di sini ?!
“
“apa ? judi ? tempat ini
terkenal dengan casino juga bukan ?!”
Taec berdecih meremehkan karena jawaban wooyoung yang anah
menurutnya “saat kau tidak bisa pergi ke itali dan mengujungi venesia untuk
naik gondola kau bisa melakukannya di sini …. Apa kau mau melihat pemandangan
dengan naik gondola ?!”
“ahh … benar … tapi aku sudah pernah pergi venesia dan jga sudah
pernah naik gondola di sana … hehehehe “
“oh begitu ….” Jawab taec singkat dan berbalik menghadap ke
jembatan yang menyambungkan sisi kanan dan kiri pusat perbelanjaan yang ada di
dalam gedung itu taecyeon sendiri malah merasa aneh dengan dirinya yang malah
tidak suka saat wooyoung mengatakan dirinya pernah melewati moment romantic
yang dia sebutkan barusan bersama dengan orang lain . wooyoung yang mengerti
akan perubahan sikap taecyeon yang mungkin tersinggung dengan perkataannya
barusan mencoba untuk kembali berbicara
“tapi akan lebih baik juga jika kita naik bersama …. Apa kau
mau naik bersama ku ?!” pinta wooyoung dengan nada sedikit manja dan memelas
“baiklah … setelah naik kita pulang “
Wooyoung dan taecyeon duduk bersebelahan di sebuah gondola
dengan diiringi nyanyian sebuah lagi
klasik yang merdu secara live dari sang pemilik gondola, sesekali wooyoung
menyibak air yang ada di bawah gondola yang dia naiki dan menciprakannya kearah
taecyeon yang hanya tertawa dan menghindar sama sekali tidak membalas perbuatan
wooyoung .
“kau pergi berlibur ke venesia bersama dengan siapa ? kota
itu kota yang sangat romantic … apa kau pergi dengan kekasih mu ?!” wooyoung
tersenyum kecil dan menggosok-gosokan kedua telapak tangannya yang basah
setelah itu dia bersadar dengan nyaman di samping taecyeon
Wooyoung terdiam cukup lama untuk menjawab pertanyaan
taecyeon . ada rasa takut pada dirinya jika dia mengatakan liburannya ke
vevesia itu adalah hadiah ulang tahun dari calon ayah mertuanya dan tentu saja
dia pergi bersama tunangannya yang tak lain adalah junho
“apa yang aku katakan itu benar ?!” Tanya taecyeon lagi saat
wooyoung sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang dia ajukan
“uh ? aniii … aku pergi … dengan …. Dengan ….” Wooyoung
masih terbata dan berpikir untuk jawaban apa yang dia berikan pada taecyeon
“dengan …. Sodaraku …. Aku pergi dengan sepupuku dan juga dengan ibuku … yah ….
Begitu …” entah dari mana wooyoung punya jawaban yang benar 100% tidak benar
itu tapi memang wooyoung sendiri tidak dapat menyenbunyikan hal itu karena saat
ini dia malah tertunduk menyembunyikan wajahnya dari taecyeon setelah bicara
dengan tidak yakin barusan . yang beruntung masih tidak menyadari kebohongan
wooyoung saat ini.
In korea
“gomawo !” nichkhun yang tengah duduk di kursi panjang yang
ada di koridor kampus itu menerima kaleng minuman dari tangan junho yang baru
saja datang dengan dua buah keleng minuman di tangannya yang salah satu di
berikan pada nichkhun
“kau tidak merasa jika teman-teman mu memandang kita dengan aneh
?! “ nichkhun bertanya pada junho yang saat ini mengambil tempat duduk di
samping dirinya yang mash kosong , sejak beberapa hari yang lalu nichkhun
memang selalu memperhatikan keadaan di kampus di sekitar mereka yang terasa
begitu aneh baginya karena setiap orang akan memandang nichkhun dan junho
dengan pandangan yang tidak dapat di artikan karena bagaimanapun juga kedekatan
mereka terlihat kebitu intim hingga banyak yang menganggap jika mereka
berpacaran karena sealu saja berdua saat di kampus . dan bagaimanapun juga
pandangan orang lain terhadap hubungan mereka seperti layaknya pandangan orang2
terhadap guru dan murid yang berpacaran –tidak lazim- yah walau jika di
perhatikan hubungan nichkhun yang berusia 25 tahun dan junho yang berusia 22
tahun itu tidak terlalu mengherankan atau tidak lazim namun karena status
social membuat hubungan mereka terasa tabu
“aku adalah tipe orang yang tidak memperdulikan pandangan
orang lain terhadap ku … dan jika boleh aku sarankan … lebih baik kau buang
sifat perasa dan juga peka terhadap Susana mu itu … sedikit saja agar kau bisa
hidup seperti apa yang kau inginkan …. Dan tidak terganggu dengan orang lain …”
“aku harus pergi …. Kita bertemu lagi di kelas nanti saja
..” nichkhun berdiri dari kursinya sedangkan junho masih tetap duduk di sana .
Junho mendongak menatap nichkhun “baiklah …” jawabnya
singkat dan setelah itu nichkhun berjalan meninggalkan junho yang masih duduk
memperhatikan punggung nichkhun yang semakin menjauhinya
*
*
*
*
*
“sampai bertemu minggu depan !” nichkhun membunguk sekilas
kearah deretan bangku yang di duduki oleh mahasiswa itu
“sudah melelahkan !”
“sampai bertemu “
“terimakasih “ jawaban para mahasiswa itu terdnegar saling
menyahut walau dengan kalimat yang berbeda-beda . setelah itu para mahasiswa
tadi berdiri meninggalkan kelas yang baru saja mereka pakai untuk mendnegarkan
pembahasan nichkhun dan seperti biasanya nichkhun akan tetap berdiri di podium
sampai semua mahasiswa pergi dari kelas seraya membereskan barang-barangnya
Nichkhun yang hendak mengambil buku miliknya itu terdiam
saat satu tangkai mawar putih di letakan di atas buku milknya tadi oleh
seseorang yang tanpa nichkhun lihat siapapaun itu dia sudah mengetahui siapa
pelakunya
“sampai bertemu … minggu depan “ ujar orang yang menaruh
bunga itu dan berjalan meninggalkan nichkhun yang masih terdiam di kelas
sendirian karena semua mahasiswa sudah keluar dari kelas tersebut
Nichkhun mengambil bunga mawartadi dan memandangnya
lekat-lekat mawar putih yang terlihat begitu indah dan bersih itu . hanya bisa
mengehala nafas berat saat mengingat kedekatan yang terjalan anatara dirinya
dan junho belakangan ini . seolah mendapatkan restu dari tuhan karena saat dia
bertemu denga junho tuhan memberikan satu kebetulan atau mungkin takdir dengan
mengirin taecyeon pergi jauh darinya dalam waktu yang cukup lama .
“dia bukan junho …. Dia bukan junho-mu …. Nichkhun … dia
orang lain dank au tahu itu ….” Nichkhun mengguman dengan tangan yang
menggenggam erat setankai mawar putih tadi bagitu eratnya hingga genggaman
tangan itu terlihat bergetar
Balik lagi ke macau
“silahkan coba ini …. Rasanya paling enak …” seorang
pedagang bicara pada taecyeon dan juga wooyoung yang berjalan melewati kios
mereka . seorang yang menjula daging mirip dengan dendeng sapi itu menawarkan
pada mereka berdua dengan bahasa mandarinnya
“apa dia menyuruh kita mencicipinya ?!” Tanya wooyoung pada
taec karena melihat pedang tadi menyodor-nyodorkan dagangannya kepada mereka
“iya … kau mau ?! itu gratis jika hanya mencicipi … hehehe “
“tch …. Aku mau !” wooyoung mendekati pedang itu yang
langsung memotongkan sample dagangannya dan memberikan itu pada wooyoung .
wooyoung celingukan melihat kedua tangannya yang penuh dengan tas-tas belanja
hingga dia tidak dapat mengambil sample makanan itu .”hah eothokae ?!” woyoung
merengek yang lebih dia tujukan pada dirinya sendiri , dia memajukan bibirnya
cemberut lucu mengeluarkan ang-angnya yang selama ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi wooyoung
Taec tertawa pelan dan mendekati wooyoung lalu mengambil
sample makanan tadi dari pedang itu dan mengarahkan potongan daging tadi ke
mulut wooyoung yang masih cemberut . “Aa~~ “ taec memberikan intruksi untuk
membuka mulut kepada wooyoung yang melah terdiam memandangnya dengan tatapan
tidak percaya “kau tidak mau ?!” Tanya taecyeon karena wooyoung tidak juga
membuka mulutnya
“ani… “ wooyoung membuka mulutnya hanya sedikit saja tapi
itu tetap bisa membuat taec bisa menyuapkan potongan daging tadi ke dalam mulut
wooyoung yang langsung mengunyahnya
“bagaimana ?! enak kan ?!” Tanya taec memperhatikan ekspresi
wajah wooyoung saat mengunyah daging tadi . wooyoung mengangguk saat menelan
makanan itu “kalau begitu kau mau membelinya juga ?!” Tanya taec dengan nada
yang menyindir dan wooyoung hanya memejukan bibirnya seraya memukulkan tas
belanja di tangan kanannya kearah taecyeon
*
*
*
*
*
*
*
*
*
“sampai bertemu lagi lain waktu “ wooyoung membungkuk kearah
taec saat mereka ada di bandara Incheon seoul setiba dari macau di siang itu
“ne … aku harap kita akan bertemu lagi …”
Wooyoung mengangguk dengan semangan dan setelah itu segera
memasuki taxi yang memang sudah terparkir menunggunya sejak tadi bagitupun juga
dengan taecyeon yang langsung memasuki sebuah mopbil hitam miliknya yang memang
sudah menunggu untuk menjemputnya
In car
Taec tersenyum bahagia memperhatikan pemandangan di pinggir
jalan yang dia lewati saat melihat banyaknya gedung tinggi yang dia lewati .
senyumnya terkembang semakin lebar saat dia memandang satu buah botol berwarna
gelap yang dia letakan di salah satu sisi mobilnya .
“aku merindukan mu khunie-ah …. “ ujarnya dengan senyuman
yang sama sekali tidak pernah hilang dari bibir tebal namja tegap ini.
In taxi
“junho-ah aku baru sjaa sampai
di seoul …. Datang ke rumah ku malam ini kita makan bersama … kau tidak lupa
kan hari apa ini ?!! aku merindukan mu !” wooyoung mengirimkan pesan
singkat pada junho saat dia dalam perjalanan pulang ke rumahnya . wooyoung
bagitu bahagia dengan banyak sekali hadiah yang dia beli untuk junho di tambah
lagi hari ini adalah tepat satu tahun pertunangan mereka membuat wooyoung tidak
sabar ingin merayakannya bersama dengan junho
Di suatu tempat
“mobilku mogok bagaimana ini ?!” nichkhun bicara pada benda
persegi panjang yang dia letakan di teling kananya seraya memperhatikan mesin
di bagian depan mobilnya yang terparkir di pinggir jalan saat ini .
Sementara itu di kampus junho berlari menuruni anak tangga
menuju ke lantai bawah dengan ponsel yang juga dia letakan di telinga kananya
“aku akan ke sana sekarang tunggu aku !” ujar junho dan berlari dengan sangat
terburu-buru meninggalkan area kampus untuk menemui nichkhun yang menelponnya
mengeluh jika mobil miliknya mogok di area sekitar rumah junho
*
*
*
*
*
“harus di perbaiki di bengkel … lebih baik kau panggil saja
mobil derek “ junho yang baru saja menarik kepalanya yang sempat menunduk
memperhatikan mesin mobil nichkhun itu saat ini menarik dirinya dan menutup
kembali mesin mobil nichkhun
“baiklah … aku akan menelponnya “ nichkhun kembali
mengeluarkan ponselnya dan memanggil mobil derek
“kau bilang rumah mu dekat dari sini kan ?!kenapa lama
sekali baru datang ? kau berbohong padaku ?! ” Tanya nichkhun mendekati junho
yang tengah melap tangannya karena ternodai akibat membenarkan mesin mobil
nichkhun barusan .
“saat kau menelpon ku … aku masih berada di kampus … jadi
sedikit lama “ jelas junho tidak menghentikan aktifitasnya membersihkan
tangannya
Nichkhun menggigit bibir bawahnya karena merasa tidak nyaman
dengan perkataannya barusan yang terkesan menuduh dan juga menyudutkan junho
“maaf … aku pikir kau ada di rumah karena itu aku menelpon mu “
“kau mau mampir ke rumah ku ?!” nichkhun mengangguk
mengiyakan ajakan junho padanya
In junho home
“maaf rumahku sangat sempit dan berantakan “ junho membuka
pintu rumah sederhana yang dia tempati dan mempersilahkan nichkhun untuk masuk
dengan gerakan tangannya yang menahan pintu agar tidak tertutup kembali saat
nichkhun belum masuk ke dalam sana .
Nichkhun yang baru saja memasuki rumah junho memutar
pandangannya memperhatikan seluruh isi rumah sederhana itu , dimana hanya
terdapat beberapa perabotan inti seperti kursi dan tv sederhana , satu pintu
yang nichkhun yakini adalah pintu kamar junho dan satu pintu lainnya yang
nichkhun yakini adalah pintu kamar mandi . satu meja makan sederhana dan juga
peralatan dapur yang minim
“kau tinggal sendirian ?!”
“ne …. Duduklah … “ junho mempersilahkan nichkhun untuk
duduk sedangkan dirinya memasuki kamar untuk mengganti baju sebelum menyiapkan
minuman untuk nichkhun . sementara nichkhun sendiri duduk di salah satu kursi
sesuai dengan apa yang di katakan junho tadi
In wooyoung home
“tuan muda … apa ada yang bisa saya bantu !?” salah satu
yeoja berseragam pelayan menghampiri wooyoung yang tengah menata lilin-lilin di
atas meja yang sengaja dia letakan di halaman belakang rumah mewahnya itu
(anggap di rumah kaya yang di secret garden itu)
“aku ingin melakuakn semuanya sendiri … jika apa yang aku
perintahkan sudah kau selesaikan kau bisa pulang sekarang juga … dan suruh
pelayan lain juga untuk pulang “ titah wooyoung pada yeoja itu , sang pelayan
mengangguk patuh dan memungkuk hormat padanya untuk kemudian mundur
meninggalkan wooyoung di dekat meja di halaman belakang tadi
“cantik sekali “ wooyoung tersenyum puas saat melihat karya
yang dia buat dengan tangannya sendiri . menyiapkan sebuah makan malam romantic
untuk dirinya dan junho , wooyoung mendambkan makan malam di bawah sinar
rembulan dan bintang di malam hari dengan di temani cahaya lilin dengan makanan
lezat dan mewah yang di masak bersama dengan chef ternama , kue tart yang juga
sengaja dia siapkan untuk merayakan satu tahun pertunagannya bersama dengan
junho . wooyoung menghela nafas lega seraya bercekak pinggang memandnag hasil
karya yang dia buat ini memandang meja makan itu dengan bangga lalu kemdian
bertepuk tangan bahagia
In taeckhun home
Taec perlahan melepaskan pegangannya pada koper yang dia
bawa , saat ini taec masih berdiri di depan pintu masuk rumahnya . dia
tersenyum miris mengasihani dirinya sendiri saat beberapa kali dia menekan bel
rumahnya berharap nichkhun akan membukakan pintu untuk dirinya dan tersenyum
bahagia serta terkejut karena kepulangannya yang tiba-tiba . sebuah kejutan ?!
yah taecyeon memang berniat untuk memberikan kejutan pada nichkhun dengan
kepulangannya dari macau tapi ternyata nichkhun malah tidak ada di rumah saat
ini . tidak ada yang membukakan pintu untuknya
“paboya taecyeon-ah ….. “ gumamnya pada diri sendiri dan
segera menarik nafas lalu membuka pintu rumah untuk masuk ke dalam rumahnya .
taecyeon menyimpan koper yang dia bawa di salah satu sudut ruangan dan segera
menuju dapur dia menaruh satu botol berwarna gelap yang sejak tadi dia jinjing
di atas meja dan mengambil dua buah gelas untuk dia letakan di samping botol
tadi . taec juga membuka lemari pendingin dan mengeluarkan beberapa buah untuk
dia potong dan letakan di atas piring .
Taec memotong beberapa buah dengan senyum yang kembali
terukir di bibirnya membayangkan eksprsei nichkhun saat melihat kejutan yang
dia buat . yah mungkin bukan kepulangannya namun dia begitu tahu jika nichkhun
begitu menyikai wine dan oleh-oleh yang dia bawa kali ini adalha wine dengan
usia yang cukup tua dan cukup sulit untuk di dapatkan . taec yakin jika
nichkhun pasti akan senang mendapat olah-oleh ini darinya
In junho home
“ini minumlah “ junho menaruh cangkir teh di atas meja yang
ada di depan nichkhun dan duduk di sampingnya mengarah ke depan tv
“gomawo “ nichkhun segera mengambil cangkir itu dan
meneguknya satu tegukan, setelah itu dia kembali menaruh cangkir tadi di atas
meja seperti sebelumnya
Trek
Nichkhun dan junho celingukan ke sana kemari sesekali melihat
kearah langit-langit rumah junho saat gelap menyelimuti rumah itu .
“lampunya kenapa mati ?!” Tanya nichkhun bingung pada junho
yang duduk di sampingnya , junho juga tidak kalah bingung dengan nichkhun saat
ini karena lampu di rumahnya tiba-tiba saja mati .
“mungkin ada kerusakan !”jawab junho mencoba berdiri untuk
melihat sikring listrik di rumahnya . karena memang hari itu masih petang
hingga masih bisa melihat kesekitar walau terlihat agak gelap
DUAAAARRR !!!! (suara petir ceritanya)
“AHH !!!” nichkhun yang terkget karena suara petir yang
tiba-tiba barusan dengan reflekas memeluk junho yang hendak berdiri di
sampingnya. Junho mendengar sedikit isakan dari arah wwajah nichkhun yang
memeluknya dan menempatkan wajahnya di dada junho
“kau tidak apa-apa itu haya petir “ Tanya junho hati-hati
sama sekali tidak bisa melihat wajah nichkhun saat ini . junho hanya bisa
merasakan kepala nichkhun menggeleng di dadanya tanpa mengatakan apapaun selain
suara isakan pelan sekali
“a…ak…aku …. Takut petir ….” Jawab nichkhun dengan terbata .
junho terdiam berpikir bahwa mungkin nichkhun memang mengalami fobia terhadap
suara petir karena dia bisa merasakan jika tubuh nichkhun sedikit bergetar
seolah ketakutan dengan memeluknya
In wooyoung home
Tik tik tik tik
Gerimis mulai turun di rumah wooyoung membuat dia yang sejak
tadi mundar mandir di teras belakang rumahnya dengan ponsel yang terus saja dia
gunakan untuk mencoba menghubungi seseorang yang sejak tadi dia tunggu-tunggu .
wooyoung menolehkan kepalanya ke samping kanan membuat dia melihat
rintik-rintik hujan turun mengguyur halaman belakang rumahnya. Sejak tadi
wooyoung terus saja mencoba untuk menghubungi junho , guna meminta junho segera
datang ke rumahnya atau sekedar mengingatkan junho jika saja junho melupakan acara
mereka malam itu.
“hosh ….” Sudah lebih dari belasan kali wooyoung mencoba
menghubungi junho yang sama sekali tidak mengangkat telponnya ataupun membalas
pesannya . wooyoung menjatuhkan ponselnya ke alntai kayu yang menjadi teras
belakang rumahnya , dia berjalan mendekati meja yang sudah dia tata dengan
sedemikian rupa sejak siang tadi , wooyoung bahkan tidak menghiraukan
butiran-butiran hujan yang mengguyur tubuhnya saat ini . terus berjalan
mendekati meja tadi berdiri di depan meja itu memperhatikan bagaimana butiran
hujan jatuh di meja itu , satu persatu butiran hujan yang turun membasahi
makanan yang sudah di siapakan di atas piring yang di taruh di atas meja tadi
membuat saus yang ada di piring itu terciprat ke segala penjuru sejalan dengan
cipratan air yang jauth tadi , memperhatikan bagaimana butiran air hujan jatuh
tepat di sumbu lilin yang tengah menyala membuat api lilin itu mati seketika ,
memperhatikan butiran air yang jatuh masuk ke dalam gelas yang sudah terisi air
membuat gelas itu semakin penuh namun tidak juga terelakan saat hujan kian
membesar membuat air yang ada di dalam gelas itu terciprat keluar akibat adanya
air yang masuk ke dalam gelas itu dengan jatuh keras seolah mengingatkan diri
wooyoung tentang hokum fisika Archimedes .
Wooyoung tersenyum nanar masih dengan berdiri memperhatikan
meja itu ,dia menggigit bibir bawahnya dengan kuat seolah menahan air matanya
untuk keluar walau sekalpun wooyoung menagis tidakkah air mata itu tidak
terlihat karena saat ini masih saja di guyur air hujan yang kian deras membuat
air matanya hilang tersapu dan tersatukan dengan air hujan yang menghujami
wajahnya “ kanapa ? hanya aku saja yang menyukai mu ?! kenapa kau tidak pernah
menyukaiku … tidak …. “ wooyoung mengatur nafasnya yang tersengal untuk melanjutkan
pertanyaannya “ tidak pernah menganggap aku ada di samping mu “ lanjut wooyoung
merampungkan kalimat tanyanya pada junho yang jelas-jelas tidak ada di sana
saat ini .
In taeckhun home
Taec berdiri di samping jendela yang ada di ruang tengah rumahnya
bersama dengan nichkhun memperhatikan rintikan hujan deras yang turun dari
langit membasahi bumi ini . memperhatikan butiran hujan yang terlihat bercahaya
kuning akibat terang lampu yang di pasang di teras rumah mereka yang menjadikan
bias cahaya yang dapat terlihat mata taecyeon itu .
“apa aku ini terlalu egois jika aku berharap ….”
Taecyeon membalkan wajahnya dari jendela
dan menghadap meja makan yang terletak tidak jauh dari tempat dimana dia
berdiri , taec memandang botol wine dan juga kedua gelas yang terpajang di
samping satu piring buah itu . “kau akan tersenyum tulus menyambutku pulang …
?!” lanjutnya seraya menunduk lemah “aku bahkan tidak meminta mu untuk
mengingat ulang tahun ku …. Hanya ingin kau ada di sampingku saja saat ini …
apa itu terlalu berat bagimu ?!” Tanya taec entah pada siapa yang jelas sat ini
dia hanya memandang ujung sandal rumah yang dia pakai saat ini, melihat keramik
putih yang dia pijak dengan pikiran yang melayang memikirkan namja manis yang
sudah dia nikahi selama satu tahun ini . terus menudnuk memandnag lantai hingga
dirinya tidak sadar jika satu butir air keluar dari matanya begitu saja lolos
dari pertahanan ok taecyeon saat ini.
In Junho home
Perlahan nichkhun membuka matanya yang sempat dia tutup
dengan rapat beberapa saat yang laku Karena suara petir yang dia dengar ,
membuat dirinya sadar jika saat ini dirinya tengah berada di dalam dekapan
hangat junho yang membelai lembut rambut bagian belakang kepalanya . nichkhun
tahu ini adalah salah untuk seseorang yang telah menikah seperti dirinya. dia juga tahu seharusnya dia segera menarik
dirinya dari dekapan junho saat ini namun perasaan kuat yang seolah
mengendalikan dirinya itu memaksa dirinya untuk tetap berada di dalam dekapan
junho yang begitu menenangkan dirinya , sebuah dekapan yang bagitu dia inginkan
selama ini, dekapan yang begitu hangat dan menanangkan yang tidak pernah dia
dapatkan dari taecyeon . nichkhun kembali menutup matanya rapat-rapat dengan
cengkraman tangannya di bahu junho yang semakin mengerat saat otaknya
memberikan perintah bagi dirinya untuk menarik diri sedangkan hati nuraninya
malam memaksa nichkhun untuk memeluk junho semakin erat dan ahirnya nichkhun
mengikuti hatinya untuk memeluk junho semakin erat dengan mata yang terpejam
kuat , tangan kanan nichkhun mencengkram bahu junho dengan kuat sementara
tangan kirinya memeluk pinggang junho .
Mendapatkan perlakuan seperti itu dari nichkhun junho yang
bisa terdiam dengan pandangan yang tak menentu antara bingung dan juga sedih
karena merasakan tubuh nichkhun yang terasa begitu kesakitan dan rapuh ,
bingung dengan alasan mengapa nichkhun seperti itu saat ini padahal dia
terlihat begitu baik, ramah dan hangat selama junho mengenalnya namun pada mala
mini nichkhun terlihat begitu berbeda . junho yang sejak tadi membelai lembut
rambut nichkhun perlahan menghentikan gerakan tangannya , dia perlahan memegang
kedua bahu nichkhun dan melepaskan pelukan nichkhun darinya dengan perlahan membuat
nichkhun mengangkat wajahnya memandang junho dengan mata yang sendu
“kau … baik-baik saja !?” Tanya junho memperhatikan mata
nichkhun dalam-dalam. Nichkhun mengangguk dengan lemah masih dengan kedua
tangan junho yang memegang bahunya. Entah setan apa yang merasuki diri junho
saat ini karena dalam keadaan yang begitu memilukan ini junho malah tidak kuasa
menahan dirinya sendiri saat melihat bibir nichkhun yang sedikit terbuka tepat
di depan wajahnya hingga dengan reflex junho mendekatkan dirinya pada nichkhun
mengarahkan bibir mereka untuk menyatu , nichkhun yang bisa merasakan gerakan
junho dan dapat mengerti akan hal apa yang mungkin akan terjadi hanya bisa diam
memanti apa yang akan terjadi selanjutnya sementara junho masih terus
mendekatkan dirinya kepada nichkhun hingga saat ini bibir mereka hanya tinggal
beberapa senti lagi akan manyatu …..
In wooyoung home
Wooyoung duduk di salah satu kursi yang ada di depan meja
tadi masih dengan guyuran hujan yang menerpa tubuhnya saat ini masih memandang
dengan terluka seluruh benda yang ada di atas meja . ”aku mohon …. Pandangkah aku
…” pinta wooyoung dengan memelas memandang deretan benda yang terguyur hujan di
atas meja itu dalam keadaan yang kacau dengan tubuh yang basah kuyup membuat
rambut depan wooyoung yang menghalangi matanya meneteskan air dari
ujung-ujungnya
In taecyeon home
Taecyeon mengambil botol wine yang dia letakan di atas meja
tadi memegang dengan erat botol itu memandang label yang terpasang di botol
tadi membaca deretan huruf yang membentuk nama yang menjadi merek wine tersebut
“khunie….. aku akan tetap menunggumu …
hingga kau bisa membuka hatimu untuk ku “ taec kembali menaruh botol itu di
atas meja dan berbalik meninggalkan meja itu menuju ke kamarnya dengan langkah
yang lemah
‘ sampai kapanpun …. Akan menunggumu ‘ ujar taec dalam hati
seraya berjalan terus mendekati pintu kamarnya bersama dengan nichkhun .
Sementara di rumah junho nichkhun menutup matanya perlahan
saat merasakan bibir empuk junho menekan bibirnya , tubuh nichkhun seolah
terkunci tidak bergerak sedikitpun dan malah menikamati setiap sentuhan bibir
junho di bibirnya dengan kehangatan yang menjalar dari setiap ujung tubuhnya
melalui setiap pembuluh darah yang ada di dalam tubuhnya itu membuat rasa
hangat dan nyaman yang membuta nichkhun semakin terbuai akan kelembutan itu dan
tetap tidak bergerak sedikitpun .
Dan ceritanya belum berahir … jika kalian masih berminat
silahkan di komentar jika dikit yang komentar saya gak akan meneruskannya jadi
ini adalah waktu yang tepat untuk anda yang jadi SILENCE READERS untuk insyaf
dari segala tindakan anda yang selama ini menyakiti saya *lebayy * #di timpukin
readers
Pertamax
ReplyDeleteCuma satu kata
Penasarannnnnnnnnnnnn
Ayoo lanjut thorrr
Oh yahhh *tetep* i know i want you dunk.... # puppyeyes hahhahaha -dee-
uhhhh...I like this story .. :) duh mrka kyk bertukar pasangan...(?) kkk... Seru ... Kasihan jga wooppa dah capek2 bikin eh mlh jdi brantakan semua ..tecppa tetap menunggu sampai kpn pun ..sampai khunnie mau membuka hatinya untuk junho..so sweetttt...junho,khunnie cieeeee...xD
ReplyDeleteCeritanya daebakkkkkk...i like it... Lanjut eon , q bakal setia nangkring d blog ini hehehe..xD FIGTHING EON ...:) lanjutin ff nya ok?! ^_<
Hadoooh taecyeon oppa kasian ngarep bangeet aku bisa jadi khunnie aku pasti gak bakal sia2in taec v_v
ReplyDeleteUdong juga,jngan nangis oppa aku dah gak punya ice cream lagi. . .cup. ..cup. . .cup. . .Relain junho am khunnie oppa am Taecyeon aja nggak papa aku rela ko.
'Buang sifat perasa dan peka terhdap suasana'
aku suka kata2nya and sbenernya aku juga brsaha kaya gtu mungkin sdikit egois tapi aku nyaman.#ehhehe curhat
Unnie wajiiiiiiib lanjuuuuuuuuut!!!
Please v_v
Figthiiiiiiiiiiiiiing ^^
ooh...uyoungie..come to me baby..
ReplyDeletengenes bgt sih thor nasipnya taecwoo..
junho ga sk woo..?trz knpa bs tunangan..ahh..
khunho no komen deh..
mreka sngt manis tp juga miris bacanya..coz tiap liat adegan mreka aku malah kpikiran taec ma babywoo..~_~
huaaa...aku ga tau hrz ngmong apa lg..
author bnr2 bs mengaduk2 perasaanku..~_~
keren bgt ini..
lanjutkan ya thor..jebal..
awas az klo ga dlanjutin..*ngancem*
fighting^0^
~weny~
Kyaaaaaa Sumpah thor dag dig dug aku baca ff author
ReplyDelete3 bias aku ada semua nichkhun - taec - junho ada semua
update kilang dong thor untuk yang ini
udah ngak sabar buat nunggu kelanjutan nya :D
echan kemana thor kok ngak nimbul2 mungkin lagi sibuk shoting ya
semangat thor lanjutkan
FIGHTING !!
-Rian :)
lanjutkan...lanjutkan...menyedihkan klu blum jodoh emg susah.good thor...
ReplyDeleteauthor, saat menbaca ini aku merasakan duahal, antara tetap setia atau kembali ke masa lalu... antara sakit hati juga seneng.. aku pengen nangis bawaannya waktu baca part akhir Taec sama woo yang lagi nunggo khun & Junho.. tpi aku juga seneng ngelihat khin sama Ho berdua kerasa gitu hangatnya pelukan junho disaat hujan tengah membasahi malam *jangan dibaca part ini-Lebay kumat* pokonya gitu eon... aku suka banget alur ceritanya > < Lanjuuuutt!! ;)
ReplyDeleteSedih banget tapi aku penasaran chingu. Lanjut khunhonya. Apa ayah khunie dah tau masalah khunho?
ReplyDeletecinta segi 4 oh indahnya,,,,,,,cinta satu malamkale,,(melinda),,,,,penasaran abies ama lajutannya cepet thor update yang barummmmcapcus
ReplyDeleteMinat minat minat lanjuttttttt... Hehehhehehhe
ReplyDeleteTdk lupa saya meminta... Lanjutkan "i know i want you" nyaaaaaa otreeee
reader baru nih thor .... dan aku minat banget ..... jadi lanjut yah thor ..
ReplyDeletedan kalau bisa aku ingin endingnya wooyoung sama junho yah jangan sama taecyeon
ada komen dr reader yg sy suka..saat baca khunho antara senang dan miris sama komenan dr wildy..
ReplyDeletesaat baca ff kita pengen bgt tokoh utamanya happy end..tp dihadapkan kenyataan dibalik itu ada org2 yg terluka buat kita bingung..sapa yg harus didukung??
salah..tokoh utama nya brbuat salah krn selingkuh tp kita mau mrk jadian..tp jg ga selingkuh..nah rempong kan..
itu lah campur aduknya ff ini..
cinta..kesetiaan..pengorbanan..dan kejujuran..
inti dari ff ini..
à merveille..
ReplyDelete