Sep 27, 2012

ff 2pm protect the boss 10

protect the boss




By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
rated : t
Disclamer: 2pm milik diri mereka sendiri dan tuhan semesta alam. dan cerita yang saya tulis ini adalah cerita murni dari hati saya
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters : 10 of 12
summary : tidak ada ... ini konflik terahir di antara semuanya dan akan segara tamat , semua akan segara tamat ... baguslah ... ahirnya saya sudah bisa menamatkan semuanya




 













"ini ... aku mendapatkannya ... dari teman ku ..."

"ne ?" tanya yeoja dewasa itu dengan pandangan kaget , tapi beberapa detik berikutnya dia kembali memamerkan senyuman dan memandang wooyoung dengan lembut

"bisa aku tahu dia siapa dan dimana ?!" tanya yaeoja itu lagi . wooyoung meremas sendok es krim yang dia pegang dan melihat ke sekeliling untuk berpikir

"dia sudah tidak ada ... yah ...bagitu " jawab wooyoung berbohong


#
#
#
#
#
#


"wooyoungie !!" chansung mengibaskan tangannya di depan wajah wooyoung yang malah melamun saja duduk dengan manis di meja kerjanya . wooyoung yang tengah menyangga dagunya dengan tangan kananpun segara menurunkan tangannya dari meja

"emh ..ne ..waeyo ?!!" tanya wooyoung pada chansung yang memandang wooyoung dengan selidik, wooyoung sedikit mendongak untuk bisa melihat wajah chansung yang berdiri di depannya. chansung merunduk dan mendekatkan wajahnya pada wooyoung masih dengan tatapan mengintimidasi

"wae ?!!! ada yang salah dengan ku ?!" tanya wooyoung memundurkan kepalanya saat melihat chansung yang menatapnya dengan selidik dan mendekatkan wajahnya dengan jarak yang hampir ... hampir saja terhilangkan oleh chansung dengan gerakannya yang mendekatkan wajah itu .

"ani ... hanya saja beberapa hari ini kau sangat aneh padaku ..." ucap chansung dengan raut wajah kecewa yang sangat berlebihan.

"ck ... kau itu ...chansung-ah ... kau tahu tentang sebuah perusahaan xxx ... mereka selalu bersaing dengan perusahaan kita bukan ?!" tanya wooyoung menunggu jawaban chansung dengan antusias

"ne ... aku tahu ... sekitar satu tahun yang lalu juga perusahaan kita pernah dalam krisis setalah ada materi yang bocor dan membuat perusahaan rugi besar dan hampir bangkrut .." ucap chansung dan melihat wooyoung sejenak " dan katanya perusahaan itu yang melakukannya " tambah chansung lagi

wooyoung menyandarkan dirinya dengan nyaman di sandran kursi di ruang kerjanya yang cukup luas ini "kau banyak sekali tahu tentang perusahaan ... tapi jika suatu saat nanti kau tidak bekerja di sini kau tidak akan membocorkan rahasia perusahan kan ?!" tanya wooyoung lagi . jantung wooyoung berdebar dengan sangat cepat saat dia menunggu jawaban dari chansung

"mungkin tidak ..." jawabnya dengan ragu-ragu

"YAACKKK ... dasar ... sudahlah ..." wooyoung kembali menopang dagunya dengan tangan kanan dan kembali melamun

"di kantor itu bukannya melamun tapi bekerja ..kau tahu itu kan ?!" ucap chansung menggoda . wooyoung kembali menarik tangannya dan memandang chansung dengan serius

"aku ... jika aku ...menyembunyikan sesuatu yang sangat penting dari seseorang yang sangat ingin mengetahuinya apa itu akan membutanya marah ?!" tanya wooyoung tidak nyambung , bukankah mereka tengah membicarakan tentang pekerjaan tapi kenapa sekarang keluar dari topik pembicaran

"tentu saja ... sudah tahu orang itu sangat ingin tahu kenapa kau sembunyikan ?!" jawab chansung enteng

"jika itu adalah kau ... dan aku ... kau juga akan marah ?!" tanya wooyoung lagi

chansung meletakan telapak tangannya di kening wooyoung dan memeriksa suhu tubuh wooyoung , wooyoung segera menepis tangan chansung dan memandangnya dengan tajam

"aku tidak sakit !" ucap wooyoung jengkel dan memajukan bibirnya cemberut dengan sangat cute

"kau memang tidak demam tapi kenapa kau itu banyak sekali bertanya hal-hal yang tidak perlu ?!"

"sudahlah lupakan saja ... kajja ... makan siang bersama ..." ajak wooyoung dan menarik tangan chansung kemudian mengayunkannya dengan manja membuat chansung tidak dapat menolak lagi sekarang




junho room



"ini salah perbaiki !" nichkhun mengambil file yang ada di meja junho dan segara bergegas ke meja kerjanya untuk memperbaiki itu lagi setelah beberapa menit dia kembali ke dalam ruangan junho dan memberikan file itu pada junho

"ini sudah ku perbaiki !" ucap nichkhun menaruh file itu di meja junho , junho yang tengah berkonsentrasi dengan laptopnyapun menoleh ke arah dokumen itu dan memnbacanya

" ini masih salah juga perbaiki !" junho kembali memberikan file itu pada nichkhun . nichkhun menghembuskan nafasnya berat dan berjalan keluar ruangan junho lagi


nichkhun mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan dan sedikit mengucek matanya , matanya terasa begitu perih karena radiasi laptop yang menerpa matanya sejak tadi , nichkhun sudah membuat laporan dan di berikan pada junho dan junho tetap mengatakan jika laporannya itu salah dan dia harus memperbaikinya , sungguh de javu pikirnya , ini sama persis saat dia pertama bekerja bersama dengan junho . ini sudah yang ke 9 kalinya nichkhun memperbaiki laporan itu dan akan genap menjadi sepuluh setelah ini .

"ini aku sudah memperbaikinya lagi " ucap nichkhun dengan lemah , sungguh dia sangat lelah sekarang dengan segala pikiran dan juga pekerjaan yang menumpuk di tambah lagi dengan atasan yang seperti junho ini

"kau sudah makan ?!" tanya junho menutup map yang di berikan nichkhun dan tidak memeriksanya sama sekali . junho malah menatap nichkhun dengan pandangan yang tidak kalah menyiratkan kelelahan yang dia alami dengan banyaknya pekerjaan

"aku ada acara ... sudah sangat lama tidak makan bersama dengan ke dua dongsaengku ... aku sudah mengajak mereka makan siang bersama " tolak nichkhun dengan halus

"kau masih marah ?!"

nichkhun menggelengkan kepalanya "aku tidak pernah marah padamu ... sudah waktunya makan siang aku pergi dulu " nichkhun membungkuk hormat dan kemudian berjalan ke luar tanpa kata lain lagi untuk junho seperti kata ' maaf '  atau ajakan untuk makan bersama ke dua dongsaengnya



in cafe


"wae ? aku sudah menunggumu ... kalian tidak bisa datang ... aku ada di cafe dekat kantor ... aku mohon datanglah ..." ucap nichkhun dengan memelas pada sebuah benda kotak yang dia letakan di samping telinga kanannya

"mianhae hyung ... direktur jang sudah menyeretku dan aku tidak bisa menolak ... aku udah menelpon taec hyung dan menyuruhnya aga datang tadinya dia bilang akan datang tapi tiba2 dia berubah dan mengatakan tidak akan datang ..." inilah ucapan dari orang yang ada di sebrang telpon sana. membuat nichkhun memjukan bibirnya

"wae ? kanapa dia juga tidak mau datang ?! aku ada yang ingin di bicarakan dengan kalian !" ucap nichkhun lagi jengkel dan menjelaskan kenapa dia tiba2 mengadakan acara makan siang yang dadakan itu

"entalah .... aku juga tidak tahu  !" nichkhun berdecak dan lansgung menekan ikon merah di layar ponselnya

"jadi aku makan sediri ?!" tanya nichkhun pada meja dan gelas yang menemaninya. nichkhun menghela nafas dan menumpukan wajahnya di meja tanpa dia sadari seseorang tengah memperhatikannya dia dalam sebuah mobil yang terparkir di sebrang cafe berdinding kaca itu . hingga orang tadi bisa melihat nichkhun dengan jelas

"jadi kau tidak mau makan denganku ?" tanya orang yang ada di dalam mobil itu menatap miris ke dalam cafe yang menampakan nichkhun yang sedang duduk dengan malas dan uring-uringan dia meja cafe




junsu room





"direktur ada berita ... yang buruk " taec menghampiri junsu yang duduk di meja kerjanya. junsu memandang taec dengan santai itulah junsu yang memang selalu saja bersikap dengan tenang dalam menghadapi segala masalah yang ada

"waeyo ?!" tanya junsu memandang taecyeon yang berwajah panik sekarang

taec memberikan sebuah map pada junsu dan dengan segera junsu membuka isi map itu. junsu membukanya dengan cepat dan membaca isi dari map itu dengan perlahan

"apa ini ? kanapa bisa ?! mana junho ?!" tanya junsu sekarang ikut panik taec menggelengkan kepalanya tanda dia tidak mengetahui dimana junho sekarang .

"cari junho dan suruh dia pulang sekarang juga !" titah junsu pada taecyeon dan dia langsung bergegas keluar dan mencari junho


di restoran



"chansung-ah ... aku ingin mengatakan sesuatu ... sesuatu yang sangat penting ... aku sebenarnya sangat berat mengatakan ini tapi ..." wooyoung menghentikan kata-katanya dan memandang meja dengan lekat sebelum dia kembali memandang chansung untuk melanjutkan kata2 nya

"kau minta putus ?!!" tebak chansung dengan penuh emosi yang menggebu-gebu tentu saja di dramatisir yang menurut chansung itu terdengar lucu walau wooyoung menganggapnya sangat tidak lucu sekarang

"ani ... aku serius ..." wooyoung menghembusakan nafasnya sekilas dan menatap chansung dengan mantap

"ibumu ... mungkin aku tahu dia dimana ... dan aku merasa jika dia sedang mencarimu "

"kau bicara apa ?! jangan bercanda ..." ucap chansung dingin dan memakan makanannya yang sudah agak lama terhidang

"aku serius ...chansung-ah ...yeoja dewasa yang menemuiku kemarin ... pemilik dari xxx corporation ... dia yang aku pikir adalah ibumu ..." jalas wooyoung dan sukses membuat chansung terdak

"uhuk...uhuk ..."chansung mengambil gelas dan meneguk isinya dalam sekali teguk "mwo ?! kau gila ?!" tanya chansung sama sekali tidak percaya dan sangat terkejut dengan apa yang di katakan wooyoung

"aku serius ... walau aku tidak yakin jika dia itu ibumu atau bukan ... tapi setidaknya dia menanyakan tentang kalung yang aku pakai ... mungkin dia melihat cincin yang kau berikan padaku " wooyoung manatap nanar chansung dan memaksakan sebuah senyuman

"aku senang karena mungkin  kau akan bertemu kembali dengan ibumu tapi ... aku sangat takut dengan kenyataan itu .... aku takut jika kau akan meninggalkan ku ... aku takut saat aku berpikir jika aku akan sendiri tanpa seorang hwang chansung di sampingku ...hiks ..." chansung hanya bisa ternganga dengan mulut yang kelu untuk berkata apapun , di satu sisi ini adalah kabar baik untuknya dan di sisi lain ini juga adalah kabar buruk untuknya , bagaimana mungkin dirinya ada hubungan dengan perusahaan lawan dari perusahaan wooyoung kekasih sekaligus bossnya. wooyoung menunduk menyembunyikan wajahnya yang sudah sangat memerah menahan tangis walau ahirnya air mata itu tetap terjatuh melewati pipinya . chansung menggenggam tangan wooyoung yang ada di atas meja dan tersenyum walau wooyoung masih menunduk. memaksakan sebuha senyuman semu yang di paksakan agar bisa sedikit mengurangi kesedihan wooyoung walau dia sendiri sekarang masih sangat shock dan tidak tahu harus bagaimana



in office



"apa junho sudah kembali ke kantor ?!" tanya junsu pada taecyeon yang berjalan di belakangnya saat dia akan masuk ke dalam mobil untuk kembali ke kediaman keluarga kang

"belum ... aku akan mencarinya lagi .. apa kau bisa ke rumah hanya dengan supir saja ?!" tanya taec yang membukakan pintu untuk junsu mobil bagian bagian belakang untuk junsu, bukan sebagai tanda jika dia adalah asisten junsu tapi lebih sebagai seorang kekasih yang memperlakukan kekasihnya dengan baik dan romantis atau lebih keren lagi jika di katakan gentleman ... karena sebanarnya ada supir yang harusnya melakukan itu semua tapi taec suka melakukan itu pada kekasihnya ini

"ne ... temukan dia segera dan segera bawa ke rumah ... aku menunggumu di rumah " ucap junsu yang sudah duduk di kusi belakang mobil yang belum di tutup pintunya dan sang supir sudah siap pada posisinya untuk segera menancap gas sekarang juga

"ne ... arraseyo ..." taec menutup pintu mobil junsu dan tak lama kemudian mobil itu melaju dengan kencang meninggalakan pelataran kantor mereka

taecyeon dengan segara bergegas ke lantai atas untuk menemui junho yang siapa tahu sudah ada di ruangannya. taec menekan tombol lift dan menunggu beberapa menit hingga lift terbuka.

"tunggu !!!" seoarang menghentikan taecyeon yang sudah akan menutup pintu lift , taecyeon kembali membuka pintu lift itu dan matanya membuka lebar saat orang yang menghentikannya adalah nichkhun

"kau tidak bersama dengan direktur lee ?!" tanya taec tergesa-gesa saat nichkhun sudah menekan tombol lift agar tertutup dan menuju ke lantai dimana ruangannya dan ruangan junho berada

"anii ... bukankah aku sudah mengatakan jika aku menunggu kalian ... aku tidak berangkat bersama dengan direktur lee kau sudah menelponnya ?!" timpal nichkhun apa adanya . memandang taec dengan heran

"ponselnya tidak aktif "

"ada apa ?!" tanya nichkhun penasaran tapi taec hanya diam dan memandang nichkhun .

"kau akan tahu jika kita bisa segara membawa dorektur lee pulang ke rumah"

"ne ?!" tanya nichkhun semakin bingung dengan penjelasan taec dan juga semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi

tokk tokk tokk

"direktur anda di dalam ?!" tanya nichkhun seraya memasuki ruangan junho yang ternyata kosong. nichkhun memperhatikan setiap detil ruangan mencari tanda kehidupan junho di sana tapi dia tidak dapat menemukannya

"direktur kemana ?" tanya nichkhun bingung sendiri dan ahirnya taec ikut masuk ke dalam ruangan junho, taec juga celingukan mencari dimana junho yang memang tidak ada di ruangan itu

"aku akan menunggunya dan akan mengatakan padanya untuk segara pulang ... " taecyeon diam dan terlihat berpikir sejenak dan menghela nafas

"baiklah ... aku akan ke rumah sekarang dan ingat .. kau harus membawa direktur lee ke rumah begitu kau menemukannya ... ingat segera bawa dia pulang !" ucap taec wanti-wanti kepada nichkhun yang malah merengut milihat ekspresi taec yang terlihat sangat serius seolah dia akan menelan nichkhun dengan tatapan mengancamnya

"aku akan melakukannya tapi bukan salah ku jika direktur lee tidak mau , kau tahu sendiri kan bagaimana dia ?!" ucapan nichkhun sukses membuat taec melolot dan geram

"yaackk hyung !!!" taeriak taec protes dengan berteriak pada nichkhun yang ada di hadapannya , nichkhun langsung menutup kedua telinganya dengan tangan saat taec berteriak

"ne ..ne ...ne ... aku akan melakukannya ... aku akan berusaha !" nichkhun memajukan bibirnya dan pergi meninggalkan taec di ruangan junho dengan kaki yang sedikit di hentakan karena kesal , taec meneriakinya juga tidak mau mengatakan apa yang terjadi sekarang


#
#
#
#
#
#
#
#
#


junho berjalan dengan wajah yang muram dan terlihat kusut , bahkan jas dan juga dasinya sudah tidak terpasang dengan rapi sekarang pdahal kapanpun dan dimanapun junho selalu melihat dan memperbaiki penampilannya agar tetap terlihat berwibawa di depan orang-orang . dia memasuki ruangannya dan tentu saja dia melewati meja nichkhun junho berjalan tanpa melihatnya walau hanya sekilas . nichkhun langsung berdiri dan mengikuti junho ke dalam ruangannya . nichkhun berbalik menutup pintu ruangan junho sedangkan junho terus berjalan ke arah mejanya ,setelah menutup pintu itu nichkhun berjalan mendekati junho yang sekarang sudah duduk di kursinya

" direktur kim menyuruhmu untuk segaa pulang sepertinya ada masalah " lapor nichkhun pada junho. junho hanya diam dan memandang meja yang sudah sangat rapi

"direktur ?!" panggil nichkhun lagi dengan lembut mencoba mendekati junho

"ada apa ? kenapa mereka menyuruh aku pulang ?!" nichkhun menggelengkan kepalanya pelan mengisyaratkan jika dia tidak tahu membuat junho memandang heran padanya

"kenapa kau tidak tahu ?"

"taecyeon tidak mengatakan alasannya hanya saja dia mengatakan jika kau harus segera pulang saat ini juga .. dari raut wajahnya yang terlihat sangat serius dan tegang sepertinya ada masalah yang serius " ujar nichkhun menjelaskan. junho menghela nafas dan menutup wajahnya dengan telapak tangan dia mengacak rambutnya frustasi membuat penampilan junho semakin kacau saja sekarang. nichkhun menggigit bibir bawahnya saat dia menyadari mungkin junho sedang memiliki masalah yang sangat rumit sekarang, nihkhun berjalan mengitari meja dan berdiri di samping junho yang tengah duduk di kursinya

"apa ada masalah ?!" tanya nichkhun lembut dan mengelus bahu junho dengan sayang. junho mendongak menatap nichkhun sebentar untuk selanjutnya menggelengkan kepalanya

"kita pulang !" ajak nichkhun lagi tidak lupa dengan pesan taecyeon sebelumnya. junho mengangguk dan berdiri, nichkhun langsung melangkahkan kakinya untuk menuju pintu namun baru satu langkah kakinya dia merasakan jika junho memeluknya dengan erat

nichkhun berbalik menghadap junho hingga pelukannya terlepas "kau kenapa ?" tanya nichkhun memandang junho dengan lembut dan mengusap pipi kanan junho dengan tangan halusnya

"mianhae ... aku mengecewakan mu " ucap juho terdengar lirih seraya menunduk. nichkhun tersenyum dan kembali mengelus pipi junho kali ini dengan punggung jari tanngan kanannya sedangkan tangan kirinya merapihkan helaian rambut junho yang menutupi wajahnya

"kau tidak perlu minta maaf ... kau tidak bersalah padaku !" nichkhun menempatkan tangannya dia ke dua bahu junho masing-masing

"kau pasti sangat kecewa padaku hingga kau menghindari ku terus ..."

nichkhun menggelengkan kepalanya dengan cepat "anii ... aku hanya ingin bertemu dengan kedua dongsaengku saja ... tapi ternyata mereka sibuk ... aku tidak menghindari mu .." ucap nichkhun menjelaskan " kau tidak mengecewakanku ... itu sudah terjadi ... aku hanya ingin kau memperbaikinya dan tidak melakukan itu lagi "

junho mengangguk masih dengan menunduk tidak berani menatap nichkhun "kajja !" nichkhun menggenggam tangan junho dan menariknya untuk berjalan tapi junho malah menarik tangan nichkhun dengan kencang kearahnya membuat nichkhun masuk ke dalam pelukannya

"junho ..." panggil nichkhun dengan pelan , matanya menatap dalam mata junho yang begitu intens menatapnya. perlahan junho mendekatkan bibirnya untuk meraup bibir nichkhun. nichkhun menutup matanya perlahan dan beberapa detik berikutnya dia bisa merasakan sesuatu yang basah di bibirnya junho yang menjilat bibir bawah nichkhun dan mengulumnya lembut




in home



junsu duduk di kursi ruang tamu dengan gelisah sesekali dia meremas tangannya , menunggu memang hal yang sangat membosankan terlebih dalam keadaan darurat menunggu adala hal yang sangat menyebalkan

"junho masih belum pulang juga ?!" tanya junsu dengan nada yang sedikit menyiratkan emosi

"wae ?!" junsu dan taecyeon dengan serempak melihat ke arah pintu ruang tamu yang menampakan junho yang bicara barusan sudah berdiri di sana dengan nichkhun yang juga mengikutinya dari belakang. junho berjalan semakin medekat ke arah junsu dan memandang hyung berserta sekertaris hyungnya itu bergantian

"wajah kalian sangat kusut ... ada masalah ?" tanya junho dengan santai dan menjatuhkan tubuhnya di sofa depan junsu bersandar dengan nyaman di sana , nichkhun berjalan mengikuti junho dan berdiri di belakangnya

"kau ... apa melakukan ini ?" junho melemparkan sebuah map ke atas meja , junho memandang junsu seklias dan mengambil map itu . junho membuka isi map dan membacanya perlahan . seketika wajah junho berubah pucat dan tangannya berkeringat , dia merasakan jika dirinya bagai sedang ada dalam sebuah wahana permainan yang di jatuhkan dengan bebas dari ketinggian 10 meter . lemas . itu yang junho rasakan sekarang

"kau melakukannya ?" tanya ulang junsu memandang wajah junho yang pucat , junho mengalihkan pandangannya dan melihat kearah jendela

"ne " ucapnya sangat pelan

"MWO ?!" tanya junsu tidak percaya berdiri dengan refleks dari kursinya " aku tidak pernah mengajarkan mu untuk melakukan hal itu ... kenapa kau melakukannya !?" tanya junho dengan penuh penekanan walau dia tidak berteriak

"aku tahu ... aku yang memilih untuk melakukan ini " jawab junho masih dengan nada lemah berbicara dengan pelan walau dapat di dengar oleh 3 orang lain di ruangan itu

"kenapa melakukannya ?!" junsu menatap nanar adiknya itu masih dengan berdirir di depan meja yang menghalangi antara dia dan junho

"jika aku tidak melakukannya maka sekarang mungkin kita sudah di kejar investor ... perusahaan sudah di lego dan kita akan tamat ... jadi gelandangan di jalanan ... hyung pikir dari mana aku bisa mendapatkan uang milyaran dalam waktu satu malam ?!"

"kau !!!" tunjuk junsu pada junho

nichkhun hanya diam dan meremas tangannya sendiri dengan menunduk sedangkan taecyeon hanya berdiri memperhatikan dua sodara itu dengan seksama

"ada apa ?!" tiba2 muncul sebuah suara dengan intonasi bicara yang terdengar seperti anak kecil membuat semua orang di sana berbalik memandang orang itu yang tidak lain adalah wooyoung

"aku ke atas" junho langsung saja berjalan meninggalkan junsu begitu saja dia juga melewati wooyoung tanpa memandangnya sama sekali walau wooyoung sudah berancang-ancang bicara padanya. nichkhun yang melihat junho sudah menghilang ahirnya juga ikut keluar dari ruang tamu

"ada apa ini hyung ?!" tanya wooyoung kesal karena semua orang tidak ada yang memjawab pertanyaannya. junsu hanya menghela nafas dan menjatuhkan dirinya lagio di sofa sedangkan wooyoung berdiri di sampingnya dengan wajah bingung . chansung yang tidak kalah penasaranpun ahirnya memandang taecyeon dengan tatapan tanya namun masih belum bisa mendapatkan jawaban karena dia hanya menggelengkan kepala ke arah chansung



junho room


nichkhun membuka pintu kamar junho dengan perlahan dan melihat ke arah kasur dimana dia bisa menemukan junho yang tengah duduk di pinggiran kasur dengan wajah yang kalut , nichkhun memasuki kamar junho dan menutu pintu itu kembali dengan sangat perlahan hingga nyaris tidak menimbulkan suara. nichkhun berjalan mendekati junho dengan langkah yang perlahan . sejenak nichkhun berdiri di samping junho yang hanya memandang ke arah lain dengan tatapan kosong.

"junho ..." panggil nichkhun , junho tetap saja tidak menghiraukan apa yang di katakan nichkhun dan memandang lurus ke depan masih dengan tatapan yang kosong

nichkhun duduk di samping junho dan memeluknya dari samping , nichkhun menyandarkan kepalanya di bahu junho memberikan sebuah pelukan yang hangat

"semuanya pasti akan baik2 saja " ucap nichkhun menghibur hanya saja junho tahu hal itu , dia sangat tahu jika sekarang dia ada dalam sebuah masalah besar yang mungkin akan menyeret kedua sodaranya dan itu bukanlah hal yang bisa di katakan baik-baik saja

"keluar " ucap junho dingin tanpa mengalihkan pandagannya yang mengarah ke depan , sekilaspun junho tidak melihat nichkhun dan hanya memandang kosong ke depan

"ne ?!" tanya nichkhun heran mengangkat kepalanya dari bahu junho

"aku bilang keluar !!! kau tidak tuli kan ?!" tanya junho tajam masih tidak meu melihat nichkhun di sampingnya . nichkhun menunduk dia mengerti jika sekarang mungkin junho hanya ingin menenangkan dirinya sendiri dia memang membutuhkan ruang untuk berpikir dengan tenang

"baiklah ... aku keluar "




in kitchen




"jadi begitu ..." ucap atec pada wooyoung dan chansung yang duduk di sebuah meja sederhana tempat para pelayan biasanya makan bersama . wooyoung menggigit jari ibu jari tangan kanannya dengan memandang kosong ke depan

chansung menghela nafas dan mencoba untuk merangkum penjelasan taecyeon yang sangat panjang lebar " jadi maksud mu ... direktur lee di selidiki oleh kejaksaan karena di duga menerima dana gelap dari orang yang di duga terlibat dengan grup mafia  ... dari mana direktur mengenal mereka ?!" wooyoung memandang chansung dengan jengkel ,

" yang harus di pikirkan sekarang bukanlah hal itu melainkan bagaimana keadaan selanjutnya bukan memikirkan dari mana junho mengenal mereka " ucap wooyoung kembali memadang ke meja makan yang kosong

"appa .... " panggil wooyoung entah pada siapa sekarang dia melah memikirkan ayahnya yang sudah lama tiada mungkin dia hanya ingin minta ayahnya untuk bisa membantu mereka saat ini, wooyoung memandang taec dan chansung bersamaan " belum tentu orang yang bekerjasama dengan junho itu kelompok yakuza " lanjutnya lagi

"aku juga berharap begitu ... tapi jika di pikir tahun lalu itu saat perusahaan krisis dan memiliki hutang yang sangat banyak hingga terancam di lego ... dalam waktu beberapa hari direktur lee bisa membayar semua hutang dalam jumlah milyaran ... bahkan seorang milyarder atau perusahaan lain juga akan lebih memilih membeli perusahaan dari pada memberi pinjaman , "

"tidak ada yang mengatakn jika direktur mendapatkan uang dari sindikat mafia itu !" ucap chansung mengingatkan pada wooyoung yang otaknya langsung saja menyembung ke nama kelompok mefia terbesar di jepang itu

"aku mau ke kamarku dulu " wooyoung berdiri dan meninggalkan chansung juga taecyeon berjalan dengan langkah gontai



flashback


"annyeonghaseyo ..." sapa wooyoung pada seorang yaeoja dewasa yang sudah menunggunya di sebuah cafe

"ne annyeong kau sudah datang ... ada apa kau ingin menemuiku ?!" tanya yeoja itu setelah wooyoung duduk di hadapannya

"aku ingin .... mengatakan ... jika ..." ucap wooyoung terpotong-potong dengan tidak yakin "orang yang memberikan kalung itu adalah sekertarisku ... dia yang memberikan cincin ...ini padaku !" wooyoung menyodorkna cincin pemberian chansung pada yeoja itu .

"apa dia masih hidup ?!" tanya yeoja itu dengan mata yang berkaca2 tangannya perlahan mengambil alih cincin itu dari tangan wooyoung

"ne ... aku akan menyuruhnya masuk dan menemui anda !" wooyoung segara bengkit dan keluar dari cafe itu untuk menemui chansung agar dia bisa bicara dengan yeoja yang i sinyalir adalah ibu dari chansung

flashback end



wooyoung room



knok knok knok



"masuk " titah wooyoung yang duduk meringkuk di atas kasur seraya memandang pintu masu kamarnya , tak lama berselang namja tinggi yang sangat familiar di mata wooyoung itu masuk dan mendekatinya duduk di pinggiran kasur wooyoung

"bagaimana ?!" tanya wooyoung tidak jelas , chansung memandang wooyoung dengan tatapan meminta perjelasan

"pertemuan mu dengan yeoja itu ... " lanjut wooyoung

"nyonya choi ... dia menyuruhku ikut dengannya ... " jawab chansung memandang lantai dengan tatapan kosong walau dia tengah berbicara dengan wooyoung. wooyoung membenarkan posisi duduknya hingga lebih nyaman

"kemana ?!"

"ke rumahnya ..."

"ne ?"

"dia ... menyuruhku untuk pindah ke rumahnya ..." lanjut chansung memandang wooyoung dengan lembut

"wae ?!"

"hasil tes DNA sudah keluar ..." jawab chansung lemah.

wooyoung terdiam beberapa saat dia hanya ternganga dan tidak mengeluarkan suara matanya memerah dan terasa sangat perih tapi yang wooyoung bingungkan adalah kenapa dia malah ingin menangis mendengar kabar yang sangat baik ini , kenapa dia melah merasa bahwa ini hal yang menyedihakn untuknya ... bukankah hal ini hal yang sangat bagus untuk chansung menemukan keluarganya yang sesungguhnya

"chu...chukhae .... " ucap wooyoung menahan suaranya agar tidak bergetar

"untuk apa ?!"

"kau sudah menemukan keluarga mu ..." ucap wooyoung memaksakan senyuman di bibirnya , chansung tersenyum hambar entah kenapa dia juga malah merasakan sedih saat ini

"kita tidak perlu seperti ini kan ?! kita akan tetap bertemu kapanpun kita ingin ... walau kita tidak tinggal satu rumah lagi ?!" chansung tersenyum paksa dengan air mata yang mengalir dari sudut matanya . woyoung mengangguk dengan semangat dan menyeka air matanya seraya memeluk chansung dengan erat

"tidak ada yang harus di tangisi ... ini berita yang bahagia ..." ucap wooyoung memeluk chansung semakin erat dan menumpukan kepalanya di pundak chansung . wooyoung menutup matanya membuat sebuir cairan bening mengalir di dari sudut matanya walau tanpa melihat wooyoung dapat merasakan jika sekarang chansung mengangguk menanggapi apa yang dia katakan


#
#
#
#
#
#
#


in office


junsu room



"oppa ?!" teriak seorang yeoja pada junsu dengan refleks junsu berbalik memandang yeoja itu

"jia ?!" yeoja itu segara menghampiri junsu dengan langkah tergesa2 menuju tempat junsu berdiri.

"oppa ... ada yang ingin aku katakan ... dengarkan baik-baik ... junho akan-- " belum sempat jia meneruskan perkatannya bebarapa orang sudah menerobos masuk ke dalam ruangan juunsu dan dengan segara menggeledah ruangan itu

"kami dari kejaksaan ini perintah penggeledahan ...semua tinggalkan meja kalian hentikan seluruh pekerjaan kalian sekarang !" ucap salah satu dari orang-orang yang menerobos masuk itu

junsu hanya berdiri memandang orang-orang itu dengan tatapan miris , melihat orang-orang itu memasukan segala file dan benda-benda yang ada di ruangan itu baik di meja kerjanya ataupun di meja stap lainnya. taecyeon memandang junsu khawatir dengan apa yang terjadi sekarang walau setidaknya dia sudah mengetahui ini akan terjadi sebelumnya sedangkan jia juga memadang junsu tak kalah khawatir






di waktu yang sama di ruangan wooyoung



" ini " chansung menaruh sebuah amplop d atas meja kerja wooyoung , wooyoung menatap maplop itu dengan sedih . amplop yang dia yakni adalah surat pengunduran diri

"aku akan sangat kesulitan karena kau tidak ada " ucap wooyoung dengan tersenyum kecil dan nada bicara yang di buat tidak serius padahal itu memang benar-benar di katakan oleh wooyoung dari lubuk hatinya yang paling dalam

"apapun ... dan kapanpun ... jika kau ingin bertemu dan betanya padaku maka ... aku pasti akan datang dan memban..."


brakkk

pintu terbuka dengan kasar


"kami dari kejaksaan ini perintah penggeledahan ... hentikan segala pekerjaan kalian dan jauhi meja sekarang juga !" ucap orang itu dan segara memulai penggeledahan dan menyita file-file yang ada di sana


wooyoung mengapalkan ke dua tangannya saat orang-orang itu mulai melakukan tugasnya di hadapan wooyoung. baginya ini sangat mendadak dan dia sangat bingung dengan apa yang harus dia lakukan sekarang





masih di waktu yang sama di ruangan junho





"kami dari kejaksaan ... hentikan pekerjaan kalian sekarang juga !" tiba2 bebarapa orang masuk ke dalam ruangan junho dimana ada beberapa meja untuk stapnya sebelum pintu masuk ruangan pribadi junho. nichkhun dan beberapa stap lain segara berdiri dan menghentikan pekerjaan mereka . beberapa orang segara menggeledah semua meja yang ada di sana dan menyita beberapa map dan dokumen-dokumen . dua orang dari mereka masuk ke dalam ruangan pribadi junho dengan segara , nichkhun hanya bisa memandang pintu ruangan itu yang tidak di tutup kembali

"ini surat perintah penahan anda ... silahkan ikut kami " junho berdiri dari kurisnya dan berjalan mendekati orang itu sedangkan saru orang lainnya masih sibuk menggeledah ruangan junho . junho berjalan dengan suka rela mengikuti orang tadi keluar dari ruangannya tanpa perlawan ataupun satu katapun yang terlontar dari mulutnya


"junho ..." panggil nichkhun lemah saat melihat junho di giring oleh petugas kejaksaan dari ruangannya tanpa dia sadari orang-orang memperhatikan dia yang menatap junho dengan tidak biasa , yah tatapan stap yang melihat boss nya di tangkap pasti berbeda dengan tatapan seseorang yang melihat kekasih yang sangat dia cinta di tangkap bukan ?! junho yang mendengar panggiloan nichkhun saat hedak melewatinya hanya memandangnya sekilas dan kembali berjalan . nichkhun menutup mulutnya dengan telapak tangan dengan menggigit bibir bawahnya . wajah nichkhun  terlihat memerah . matanya berair dan hidungnya terlihat sangat merah sekatang ... nichkhun hanya bisa diam melihat junho benar2 keluar dari ruangannya dan berjalan terus menjauhinya. air mata mulai mengalir di kedua pipi nichkhun dia menunduk menyembunyikan wajahnya.





gaje ? gpp lah ini mau tamat ini ?! emang saya sangat gila karena membuat fic aneh ini ... kalo gak ada peminat saya gak akan teruskan chap ahirnya ... biar di lanjutkan di imajinasi kalian aja masing2 yah ?!







9 comments:

  1. aaaahhh bikin sedihhh... lanjut dong

    ReplyDelete
  2. kasihan my junhoppa d tahan#di jitak khunnie#...cepet lanjut thor seru plus sedih liat oppa tercinta d tahan...lanjut chap end

    ReplyDelete
  3. huwweee kasihan bang junho , sabar ya khunnie pasti junho akan bebas dan ada jln keluarnya ...lanjut ya thor harus happy ending terutama yg khunho..hehe

    ReplyDelete
  4. tegang ,kasiahan chanwoo and khunho...lanjut deh thor seRU

    ReplyDelete
  5. junho oppa waeyo?! TT_TT *nangismeraungraung*
    thor kasian junho oppa thor.. bebasin dia yah huhuhu kasian juga tuh sm wooyoung, masa dia ditinggalin sm chansung? nanti dia kesepian loh eon ;_;

    ReplyDelete
  6. Junho oppa TT TT
    please lanjut thor TT TT
    oh iya un, chap 9 nya ko ga ada?

    ReplyDelete
  7. yang pada nanya kenapa chap 9 gak ada kan saya hapus tapi karena itu mah ada saya post lagi deh ... kao yang chap 8 gak ada jadi gak akan di post lagi selama laptop saya belum waras lagi

    ReplyDelete
  8. aku selalu mendukungmu un... selalu!

    ReplyDelete
  9. aduh bener" bikin nangis :(

    ReplyDelete