Sep 1, 2012

ff 2pm nc nichkhun junho love and pain 6 (end)


love and pain

By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chapters : 6 of 6
rate : M / NC tak tahu di bagian mana




ini adalah chap terahir dari cerita ini ... semoga sesuai harapan saya dan semua readers ... mianhae jika banyak kekurangan karena itu adalah kelebihan saya ... seperti yang saya katakan di FB jika semua berjalan seperti yang saya bayangkan maka saya akan pensiun setelah semua cerita selesai ... saya juga ingin mengatakan saya sangat senang dan sangat senang sekali karena dengan saya menulis semua ini saya mendapatkan banyak pengalaman baru berinteraksi walau tidak langsung dengan banyak orang baru ... memiliki banyak sekali teman baru yang memiliki hoby dan kesukaan seperti apa yang saya suka ... rasanya sangat senang karena bisa menemukan orang lain yang juga menyukai hal yang sama dengan apa yang saya suka ... saya sangat lebih senang lagi saat saya juga menemukan orang yang suka khunho atau junnick ... sumpah bahagia banget saya pikir cuman saya yang suka ... terimakasih atas segala dukungan dan segala kebahagian juga segala masukan yang kalian berikan terimakasih karena telah memberikan saya kebahagian dengan berinteraksi dengan kalian semua berbagi segala informasi dan juga saling berbagi perasaan dan cuarahan hati tetang oppadeul yang kita cintai semua ... bagi saya apapaun yang terjadi kalian semua adalah teman saya hottest ... saya juga mau minta maaf atas segala yang saya tulis jika itu tidak berkenan di hati kalian atau jika kalian pernah merasa kecewa dengan saya jika saya pernah mengatakan hal yang menyinggung kalian dimanapun kalian berada lewat apapun itu termasuk fb maafkn saya ...

dan inilah cerita untuk kalian semua ....




in school

“ahirnya aku bisa kembali lagi ke sekolah ini ... bagaimana bisa kau membuat sekolah menerimaku lagi ?!” tanya nichkhun yang wajahnya terlihat sangat ceria pagi ini , dia berjalan menuju ke kelasnya bersama junho dulu tanpa banyak kata dua hari setelah dia mengatakan pada junho jika dia ingin kembali ke sekolah itu nichkhun sudah lansung bisa kembali ke sekolah
“apa sekolah ini milik mu ?!” tanya nichkhun lagi kerena tidak menerina penjelasan dari junho yang berjalan bersamanya , junho hanya diam saja dan memandang lurus ke depan berjalan dengan baik seolah dia itu takut tersandung karena memperhatikan jalan dengan berlebihan
“tadinya bukan ... “ jawab junho singkat ahirnya. nichkhun sedikit mengerutkan keningnya memperhatikan wajah datar junho
“wae ?!” junho menghentikan langkah kakinya saat melihat nichkhun berjalan dengan mamandangnya penuh tanya
“maksud mu apa ?” ucap nichkhun tidak mengerti seraya membenarkan posisi tasnya yang sedikit melorot dari punggungnya itu
“tadinya bukan milikku tapi kemarin jadi milikku ...” ucap junho santai , penjelasan junho itu sukses membuat nichkhun terperanga
“ne ?!” tanya nichkhun terkaget “ maskud mu kau membeli sekolah ini agar aku bisa ... sekolah lagi ... itu ... begitu ...?!” tanya nichkhun dengan wajah kaget menunjuk-nujuk wajah junho tak jelas
“sudahlah ... sebentar lagi bell masuk ... kajja !” junho menarik tangan nichkhun yang masih syok itu berjalan dengan cepat menuju ke kelasnya . setiba di kelas semua orang memandang nichkhun dengan aneh pertanyaan-pertanyaan juga terdengar gerah di telinga nichkhun sesaat dia tidak mendengarkan celotehan teman-temannya itu dan duduk di bangkunya , nichkhun menaruh tasnya dan mulai mengeluarkan segala perlengkapan belajarnya dari dalam tas
“kenapa dia bisa masuk lagi ke sekolah ini ? bukankah semua yang keluar tidak akan di terima lagi ?!” bisik seorang yeoja pada teman satu bangkunya dan temannya itu langsung mengangguk juga ikut berbisik dengan menunduk menutupi mulutnya yang berbicara
“pasti dia memanfaatkan junho lagi .... kau tidak ingat seberapa miskinnya dia dulu ... sekarang semua barang yang menempel padanya adalah barang branded ... pasti dia bisa masuk sekolah lagi juga karena junho “ timpal yeoja itu , nichkhun berdecih mendegar percakapan dua yeoja tadi sedangkan junho sama sekali tidak mendengarnya karena begitu sampai ke kelas dia lansung menghampiri chansung dan taecyeon di bangku belakang dan mengobrol
tak lama berselang ahirnya guru mata pelajaran pertama datang dan dengan segera pelajaran juga di mulai . rupanya karena terlampau emosi nichkhun sampai tidak mendengar suara bell

in nichkhun apartement

“sudah semuanya ?” tanya junho yang sedang merapihkan barang-barang memasukannya ke dalam koper. nichkhun memutuskan untuk tinggal kembali bersama dengan junho di apartment junho. nichkhun memandang keluruh ruangan dan mengangguk
“tidak banyak yang akan di bawa ...” ucapnya masih berdiri di depan junho
“baiklah ... kajja ...” junho membawa koper nichkhun keluar dari apartement itu dan nichkhun mengikutinya dari belakang junho terus menuruni anak tangga menuju ke mobilnya sedangkan nichkhun setelah dia mengunci pintu kembali nichkhun baru menuruni tangga menuju mobil dimana junho sudah menunggunya

flashback

“khunnie-ah .... kemari !!” teriak ibu nichkhun pada putranya . nichkhun yang sedang berada di kamarpun langsung saja berlari menghampiri ibunya yang ada di pintu keluar
“wae ?” tanya nichkhun panik mendengar ibunya berteriak tiba-tiba. ibu nichkhun hanya diam memandang beberapa dus yang di latakan satu persatu oleh seorang kurir antar paket
“ini silahkan tanda tangan di sini “ ucap kurir tadi pada nichkhun , nichkhun memandang orang itu dengan bingung
“kau tidak salah orang ?!” tanya nichkhun memperjelas
“alamat ini benar ada di sini kan ?!” balik tanya orang itu. nichkhun mengangguk dan menandatangani kertas yang di sodorkan oleh pengantar barang itu
“sebenarnya paket ini berasal dari mana ?”
“ dari toko kami ... bukankah anda membelinya dan meminta barang di kirim ke lamat ini ?!” sekarang orang yang mengantar barang itu yang terlihat bingung dengan sikap nichkhun. nichkhun menunduk melihat dus-dus itu
“ini ...... “ ucap nichkhun sambil melihat dus itu satu persatu
“saya permisi “ kurir itu langsung pergi meninggalkan nichkhun dan ibunya yang masih diam terheran-heran
“kau yang membelinya ?!” tanya ibu nichkhun, nichkhun mendongak menatap ibunya dan menmggelengkan kepalanya
“ani .... temanku yang membelinya ... “ jawab nichkhun masih berjongkok di depan tumpukan kardus berisi berbagai barang laptop ,ponsel,pekaian, sepatu dan segala keperluan lainnya termasuk gadget lain seperti i-pad dan segala macam kelengkapan
“temanmu yang mana ? kenapa malah di antar kemari ?” nichkhun berdiri memandang ibunya saling berhadapan
“junho ... siapa lagi ... jika bukan jo kwon ya junho ....” jawabnya seraya tersenyum
“anak berambut merah itu ...” ucap ibu nichkhun terdengar tidak suka
“eomma dia itu baik ... kenapa eomma bicara seolah eomma membencinya ?!”
“mana ada anak sma yang mewarnai rambutnya seperti itu .... cepat beritahu dia jika barang-barangnya malah di kirim kemari ... suruh dia mengambilnya !” ibu nichkhun langsung berjalan meninggalkan putranya begitu saja membuat nichkhun tersenyum kecil
nichkhun membawa barang-barang itu ke dalam kamarnya agar tidak menghalangi jalan keluar karena memang apartmentnya yang kecil itu tidak memungkinkan untuk menyimpan kardus tadi di lorong dekat pintu. nichkhun memperhatikan setiap kardus itu dengan seksama melihat apa isinya satu persatu
“nic....” ibu nichkhun yang sudah membuka pintu kamar nichkhun dan hendak berbicara menghentikan suaranya saat melihat nichkhun sedang memperhatikan barang itu satu persatu. rasa bersalah menyeruak dari hatinya karena tidak dapat memberikan nichkhun barang-barang yang dia inginkan seperti yang sekarang ada di tangannya. nichkhun celingukan saat mendengar handphonenya berdering tangannya menggerayangi meja belajar dan ahirnya dia mendapatkan handphone miliknya dia melihat layar handphone dimana bertuliskan nama junho di sana . nichkhun tersenyum kecil seraya mengangkat telpon dari junho
“apa barangnya sudah di antar ?!” tanya junho di sebarang telpon bagitu nichkhun mengangkat telponnya
“kenapa kau malah mengirim barang-barang yang kau beli ke tempatku ... kau tahu di sini sempit kau malah membuat kamarku semakin sempit “ ucap nichkhun menggerutu
“yaa ... kau itu bodoh eoh ?! mana mungkin aku berbelanja bersama mu untuk ku sendiri ... itu semua untukmu bodoh “
“jadi tadi saat kita belanja itu semua kau belikan untukku ?!”
“ne ... jika aku katakan itu untukmu kau pasti akan mengatakan ‘jangan tidak usah’ iya kan ?!” nichkhun tertawa renyah mendengar junho menirikan gaya bicaranya
“sudahlah ... walau kau bahagia karena mendapatkan semua itu sekarang lebih baik kau tidur karena ini sudah malam ... kau bisa mencoba semuanya besok ... “
“.... aku tidak seperti itu ... mana mungkin aku sampai tidak tidur hanya karena barang-barang ini “
“baiklah ... selamat tidur ... “
“emm “ nichkhun menutup telpon itu dan menyimpan ponselnya di atas meja seperti sebelumnya . nichkhun mengambil sebuah kotak kecil yang tidak terlalu tebal dengan di bungkus kertas bermotip garis biru putih perlahan nichkhun membuka kotak itu dan langsung membuka isinya
“dompet ....” sebuah dompet lipat hitam,dompet berbentuk selayaknya dompet pria pada umumnya yang membedakan tentu saja adalah mereknya yang ternama walau sebenarnya nichkhun tidak mengatahui hal tadi. nichkhun membuka bagian dalam dompetnya ternyata dompet itu sudah terisi dengan beberapa lembar cek dan juga sebuah kartu kredit, beberapa detik dia terdiam memandang lantai tanpa sengaja dia juga melihat isi dus kecil yang tadi berisi dompet dan menemukan sebuah buku kecil yang tak lain adalah buku tabungan / rekening bang dan juga stempelnya
flashback end

junho pov

sekarang nichkhun kembali tingal bersama denganku lagi dan aku malah merasa takut , takut akan terjadi hal yang tidak aku inginkan ... sekarang dia sedang mandi dan aku duduk menunggunya selesai di kasur . aku mengambil obat di laci yang ada di meja kecil samping tempat tidurku dan meminumnya
“kau sakit ?!” sebuah suara mengagetkan ku dari belakang dan aku tahu jika itu suara khunie , aku meletakan gelas kembali ke meja dan mencoba untuk bersikap sewajarnya
“ani ... aku ke kamar mandi dulu ...” aku langsung berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan khunie aku menutup pintu kamar mandi dan diam di depan cermin memandang bayangan diriku sendiri , apa yang akan aku lakukan di dalam sini ?

nichkhun pov

“apa itu ?!” aku bejongkok dan mengambil sebuah botol atau ples obat kaca yang mungkin jatuh mengelinding ke bagian bawah kasur. aku memutar botol itu untuk bisa membaca tulisan yang tertera di sana, aku membuka laci dan menemukan beberapa obat lain
Paroxetine Seroxat,Kalxetin,Estazolam Esilgan ....” gumamku membaca tulisan yang tertera di botol itu
“obat apa ini ?!” tanyaku pada diri sendiri aku mendengar suara pintu di buka dengan segera aku memasukan obat-obat tadi kedalam laci dan mengambil satu yang aku masukan botol itu kedalam saku celanaku
“kau sudah selesai “ aku lansung berdiri dan menyapa junho yang baru keluar dari kamar mandi . dia mengangguk dan wajahnya terlihat sangat ngantuk dia langsung naik ke atas tempat tidur dan menutup matanya hanya selang beberapa menit aku bisa memastikan jika dia sudah tertidur
aku berjalan keluar dari kamar meninggalkan junho dan duduk di sofa depan tv , aku merogoh saku celana tidur yang aku kenakan dan mengeluarkan botol obat yang penuh dengan pil . aku kembali membaca tulisan yang tertera di botol ini
“Estazolam Esilgan ....junsu hyung ...” aku mngeluarkan ponselku dan mencoba menghubungi junsu hyung bukankah dia kuliah di farmasi ?! aku rasa dia akan tahu tentang ini
“yeoboseyo “
“ne .... hyung ini aku ... hyung tahu jika Estazolam ... Esilgan itu obat untuk apa ?!” tanyaku langsung saat junsu hyung sudah mengangkat telpon dari ku
“kenapa kau bertanya itu ?! jika aku tidak salah ... itu adalah obat tidur dengan dosis yang tinggi jika permulaan sebaiknya menggunakan yang lebih rendah saja ...”
“ne ?!” aku memandang botol di tanganku dengan nanar dan menguatkan pegangan tanganku pada botol itu
“memangnya siapa yang meminum obat itu ?! kau tidak apa-apa ?! apa junho yang ...“ tanpa mendengar apa lagi menjawab apa yang junsu katakan nichkhun langsung menutup sambungan telponya“selama ini saat bersamaku kau sengaja meminum obat ini ?!” aku merasa tenggorokanku tercekat dan tidak bisa berbicara lagi . rasanya sangat janggal dan tidak dapat aku pikirkan apa alasannya kenapa junho malah selalu menghindar dari ku , dia bahkan minum obat tidur saat bersama


flashback

dentuman musik di sebuah club malam begitu terdengar memekakan telinga terkadang jika kau tidak trbiasa dengan hal itu kau akan merasakan telingamu berdengung . bau alkohol juga tak kalah menusuk indra penciumanmu,asap-asap rokok itu mengepul di udara terlihat bagai kabut dalam ruangan gelap yang di pebuhi orang-orang itu , hanya lampu kelap kelip yang tidak dapat menerangi seluruh ruangan dengan baik yang ada di dalam sana.

“kau baru pertama kali datang kesini ?!” seorang namja menghampiri namja lain yang tengah duduk di meja bar dengan menunduk, di depannya terdapat berbagai macam minuman yang dia pasan
“jangan ganggu aku pergilah !” usir namja yang duduk itu namja yang tak lain adalah junho. sedangkan namja asing yang menghampirinya itu hanya tersenyum penuh arti melihat junho yang terlihat sudah hampir mabuk berat. junho itu tidak kuat minum hanya saja apa yang terjadi dalam hidupnya itu membuat dia ingin sejenak melupakan masalah itu dengan minum tapi ajaib memang saat dia ingin mabuk dan melupakan semua itu malah dia sama sekali tidak mabuk walau sudah munim banyak
“kau punya masalah ? jika tidak dapat melupakan masalahmu dengan minum bagaimana jika aku mengajak mu bersenang-senang ... di sini banyak ‘mainan’ kau bisa memilih mana saja yang kau suka tempat ini milikku ... banyak sekali namja bagus untuk menemanimu bermain “ junho menoleh pada namja itu dengan tatapan tajamnya walau dengan mata yang hampir tertutup itu namja tadi bisa merasakan jika junho tidak suka dia mengatakan hal tadi
“mianhae ... jika kau tidak seperti itu ... maksudku kau tahu kan jika ini club malam untuk gay ... jika kau tidak ... kenapa datang ke tempat ini ...” ucap namja itu canggung. junho menjatuhkan kepala ke meja hingga keningnya berbenturan dengan keras ke maja itu . disanalah letak masalah junho saat ini
“apa kau tidak tahu jika kecelakaan ibumu itu di sengaja ... “
“apa maksud mu ?”
“ibumu sengaja bunuh diri ... di tempat kecelakaan ... banyak saksi yang mengatakan jika mobil yang di kendarai ibumu sengaja menabrak pembatas jalan dan masuk ke jurang”
“kau gila untuk apa ibuku melakukan hal itu ?”
“aku ini bekerja di kantor dan aku tahu semuanya ... kenapa kau yang adalah anaknya tidak tahu apa-apa ? ayahmu berpacaran dengan sekertarisnya kau tahu ...”
“apa buktinya ? lagi pula sekertaris ayahku itu namja bodoh ...”
“justru itu ... apa kau tidak merasakan ada ke janggalan antara mereka selama ini ... aku yakin kau juga merasakannya kan ?!”
inilah yang membuat junho sangat pusing sekarang. dia mengetahui jika ibunya meninggal karena bunuh diri setelah mendapati ayahnya berselingkuh dan bukan dengan seorang yeoja tapi adalah namja yang artinya jika ayahnya sekarang menjadi gay .junho sangat membenci kata itu’gay’ yang membuat hiudpnya hancur kehilangan ibu dan juga menjadi sangat jauh dari ayahnya tapi itu semua tidak selesai sampai di sana masalah yang junho hadapi adalah dilema antara dia sangat membenci gay dan juga namja sekertaris ayahnya itu tapi dirinya sendiri juga memiliki seorang kekesih seorang namja
“jika kau tidak mau aku akan pergi “ namja asing tadi berdiri hendak berjalan meninggalkan junho, tapi junho menghentikannya dengan kata-kata
“tunggu ... aku ikut ...” junho berdiri dan mengambil ponselnya yang di letakan di meja. namja asing itu tersenyum puas dan berjalan ke arah lorong yang ada di arah kiri sementara junho mengikutinya dari balakang
“kau bisa melakukan apapun yang kau suka padanya .... apapun itu ... ini lebih ampuh menghilangkan stres ...” namja asing itu memasuki sebuah kamar masih dengan junho yang mengikutinya. begitu junho menginjakan kaki ke dalam kamar itu matanya memandang ke segala arah memeprhatikan semuanya dengan seksama
“annyeonghaseyo “ sapa dua orang namja yang baru saja masuk ke dalam kamar itu. junho sontak berbalik dan menatap wajah dua namja itu tanpa berniat lebih
“ah ... kailan sudah datang ... “ namja asing tadi menghampiri junho dan berbisik “kau mau yang mana ?!”
“mwo ?!” tanya junho dengan nada biasanya tidak brbisik seperti namja tadi
“yang mana ?” ulang namja itu kesal melihat ekspresi junho yang terlihat sedikit canggung dan tidak terbiasa
“nama saja” jawab junho acuh dan duduk di sofa yang ada di dalam kamar itu
“baiklah kau ikut aku ...” namja itu menunjuk seorang di antara dua namja tadi dan berjalan ke arah sebuah pintu yang ada dalam kamar. dia berhenti di depan pintu dan berbalik menatap junho “disini ada dua ruangan ... itu juga kamar tidur ... kau bisa ke sana !” tunjuknya pada pintu lain , jadi dalam satu ruangan yang tadinya junho anggap kamar itu ternyata di dalamnya terdapat dua buah ruangan kamar
“ne” junho mengangguk masih dengan duduk si sofa . setelah namja tadi masuk ke dalam kamar dengan teman bermainnya namja yang sekarang ada di luar ruangan bersama junho mulai mendekatinya dia duduk di samping junho
“siapa namamu ?!” tanya namja itu dengan nada nakalnya seraya menaruh tangannya di paha junho . dengan refleks junho bergeser menghindari tangan nakal namja itu membuat dia terkekeh memandang junho
“kau itu masih kecil ... aku rasa kau masih sekolah ... kenapa datang ke tempat seperti ini ... jika aku tidak salah tebak kau juga bukan gay ... kau sama sekali tidak tertarik melihatku ...”
“emm ... “ jawab junho hanya dengan dehaman dan menunduk
“lalu kenapa kau datang ke tempat ini ?!” tanya namja itu heran,
“hanya club ini yang memperbolehkan anak seusiaku masuk ... dan sebenarnya ... kau hanya ingin tahu saja bagaimana disini ... aku juga punya pacar seorang namja ....”jelas junho panjang lebar membuat namja tadi mengangguk mengerti dengan apa yang junho katakan
junho lansung beralih memanda pintu yang tadi di masuki namja asing yang mengajaknya saat di mendangar erangan atau lebih bisa junho simpulkan rintihan dan juga jeritan yang terdengar kesakitan . junho memandang namja yang ada bersama dengannya dengan tatapan tanda tanya
“apa yang mereka lakukan ?!” tanya namja itu menebak. junho mengangguk masih memandangnya
“itulah keunggulan club ini ... kau bisa melakukan hal sesukamu pada orang yang kau bayar ... bagi kami mendapat pelanggan yang kejam dan menyiksa kami itu hal biasa ...”
junho kembali memandang pintu itu dengan lekat suara-suara yang memilukan itu maish terdengar hati junho terasa iba untuk sesaat namun saat dia membayangkan jika orang yang menjerit itu adalah namja sekertaris ayahnya yang membuat hidupnya hancur , membuatnya kehilangan ibu dan ayahnya membuatnya berpikir untuk meninggalkan orang yang dia cintai junho merasa puas dengan hal itu

in junho apartemen
junho melepaskan sepatunya dan memakai sandal rumah dia berjalan memasuki apartementnya dengan langskah pelan namun sebuah suara ceria membangunkan lamunannya saat itu
“junho-yah ... kau sudah pulang ?! aku menunggumu sejak tadi ... aku piir kau akan menginap di rumah mu ...” seorang namja baby face dengan pakaian santainya tiba-tiba muncul di hadapan junho tersenyum manis seperti biasanya. junho hanya memandang namja itu dengan tatapan dingin
“wae ?! apa ada masalah di rumah mu ?! kau kenapa ?!” nichkhun bertanya seraya mendekat pada junho , wajahnya terlihat khawatir dan juga bingung saat dia melihat junho memasang ekspresi yang tidak biasanya seperti ini....
dan disinilah semua kejadian menyakitkan untuk nichkhun terjadi , saat junho membenci dirinya yang gay dan saat dia ingin menumpahkan emosinya dia akan melakukan tindakan kasar pada nichkhun dan berbanding terbalik saat hatinya dalam ke daan normal dia akan menyayangi nichkhun dan lembut padanya seperti biasa. itu terus saja berulang-ulang
flashback and

in junho apartement

junho tengah duduk bersandar pada bagian atas kasurnya seraya membaca sebuah majalah terdengar suara gemericik air dari arah kamar mandi yang di ketahui junho adalah suara yang di timbulkan karena nichkhun sedang mandi sekarang.
clekk
sesaat junho mengalihkan pandangannya dari majalah tadi dan memadang pintu kamar mandi yang terbuka menampakan nichkhun dengan rambut basah dan hanya mengenakan handuk yang di lilitkan di pingganya saja, handuk berwarna kuning muda yang begitu pantas di sandingkan dengan kulit putihnya. air masih membasahi seluruh tubuh putih mulusnya itu butiran air masih terlihat di kulinya sedangkan rambutnya yang masih sangat basah membuat ujung-ujung rambut nichkhun meneteskan air .poni rambutnya yang basah itu meneteskan air yang membasahi wajahnya yang terlihat sangat segar sehabis mandi tak dapat di pungkiri itu sangat menarik untuk junho lihat bahkan sangat menggoda dirinya untuk menjamah tubuh indah itu tapi junho lebih memilih untuk kembali memfokuskan matanya pada majalah yang sempat dia tinggalkan
nichkhun menghela nafas melihat junho yang tidak merespon apapun yang dia lakukan selama ini, jangankan ciuman apalagi lebih sebuah sentuhan saja sangat jarang dia dapatkan. dia berjalan dan membuka lemari pakaiannya memilih satu stel pakaian dan menutup pintu lemari itu kembali . dia sedikit menoleh ke arah junho yang sedang sibuk membaca majalah dan sesuatu terlintas di pikirannya
“junho ...” panggil nichkhun berjalan ke depan kasur agar junho bisa memandangnya berhadapan
“wae ?” tanya junho memandang nichkhun yang sekarang sudah berdiri di depan kasur segaris lurus dengan posisi junho yang duduk di kasur itu
“beberapa bulan lagi kita akan ujian ... apa kau sudah memikirkan universitas mana yang akan kau pilih ?” tanya nichkhun dan memainkan rambut basahnya
“belum ... aku masih akan memikirkannya lagi ... apa kau mau kuliah di luar negri ?!” tanya balik junho masih memandang nichkhun. sunggung jantung junho itu sudah sangat berdebar kencang melihat pemandangan indah di hadapannya dia harus sekuat tenaga untuk menahan diri agar tidak menerjang nichkhun saat itu juga dan tetap memasang wajah datarnya
“aku rasa ingin jadi dokter ... diluar negri atau di korea ... tidak masalah ...” nichkhun membuka handuknya mengunakan handuk itu untuk melap air yang masih membasahi tangan dan tubuhnya, tapi itu membuatnya polos di hadapan junho , setelah melap beberapa bagian tubuhnya dengan handuk tadi nichkhun melemparkan handuk itu ke kasur . itu membuat tubuh nakednya terelihat jelas di mata junho. junho memalingkan wajahnya ke samping dan tangannya menutup majalah yang masih ada di pangkuannya dia lantas berdiri dari kasur seraya menunduk tak melihat nichkhun sama sekali
“aku akan menyiapkan makanan ...” ucap junho berjalan menuju ke arah pintu saat dia hampir melewati nichkhun tanpa junho duga nichkhun malah memeluknya dari belakang, memeluk pinggang junho dengan erat
“kau tidak merindukan ku ?!” bisik nichkhun bertanya di telinga junho, nichkhun merapatkan tubuhnya pada tubuh bagian belakang junho menempatkan kepala di pundak junho membuat dia merasakan jika baju bagian bahunya itu basah karena rambut nichkhun . junho menelan salivanya pahit dan memegang tangan nichkhun yang melingkar di pingganya
“cepat makai bajumu kau bisa masuk angin “ ucap junho seraya melepaskan tangannya nichkhun dari pingganya , junho lantas keluar dari kamar begitu saja meninggalkan nichkhun yang tengah terdiam shock berdiri membatu .
debh ...
suara pintu di tutup . tangan nichkhun bergetar dengan hebat dia mengepalkan tangannya menaha getaran itu, matanya yang mulai memerah dengan air mata yang perlahan mulai menggenang di pelupuk mata, dada nichkhun naik turun dengan tidak teratur dan nafasnya tersengal, bibir nichkhun juga terkatup-katup membantunya bernafas karena dia merasakan sangat sesak di dadanya rasa sakit di hatinya membuat dia sulit bernafas

in kitchen

junho mengambil sebuah mangkuk dan membuka rice cooker dia berencana untuk menyiapkan makanan di meja makan tapi sepertinya hati junho tidak setenang itu untuk melakukannya. junho kembali menaruh mangkuk itu dan menutup kembali rice cooker dia juga melemparkan sendok nasi dengan kesal ke bak cuci piring. dia berbalik dan menyandarkan dirinya ke tembok, junho menutup matanya seraya membentur-benturkan kepala bagian belakangnya ke tembok dengan pelan
#
#
#
#
#
nichkhun keluar dari kamar dan berjalan menemui junho di ruang makan suasana nampak sangat canggung sekarang. junho tidak berani menatap nichkhun yang memandangnya tajam
“ayo makan !” ucap junho yang sudah duduk di meja makan pada nichkhun yang baru saja datang menghampirinya . nichkhun berdiri didepan junho yang tidak memandangnya
“aku mau pulang “ ucap nichkhun dengan suara lemah , tapi cukup untuk junho dengar. junho berdiri memandang nichkhun sekilas
“aku ambil dulu kunci mobil di kamar “ junho berjalan menuju kamarnya melewati nichkhun begitu saja saat junho berada di depan pintu dapur dia menghentikan langkah kakinya mendnegar nickhun bicara
“aku mau pulang sendiri “ ujar nichkhun masih dengan memandang meja makan membelakangi junho. begitupun juga junho yang sekarang menghadap pintu membelakangi nichkhun. junho berbalik melihat nichkhun yang masih memebalakanginya
“ini sudah malam ...” ucap junho mecoba mencegah nichkhun pulang sendirian saat hari sudah hampir larut malam
“kenapa ? memangnya kenapa jika ini sudah malam ... “ nichkhun berbalik menatap junho dia tersenyum miris dan melanjutkan kata-katanya “aku ini namja ... lagipula ... bukankah kau tidak perduli padaku ... kenapa kau berpura-pura menghawatirkan aku ?!” tanya nichkhun dengan susah payah menahan suaranya agar tidak terdengar bergetar membuat suaranya itu terdengar semakin berat
“khunnie-ah ...” panggil junho lembut
“jangan memanggilku seperti itu ... apa tujuan mu berlutut di hadapan semua orang memintaku kembali padamu ?! kenapa kau melakukan itu ? apa maksud mu malakukan itu ?!” tanya nichkhun dengan suara yang palan namun terdengar begitu tajam . pandangan mata nichkhun tidak beralih memandang junho panuh emosi
“kau tahu perkataan mu itu membuat apa yang aku lakukan terdengar jahat ... seolah aku ini memiliki maksud buruk padamu ...”
“kau tidak pernah menganggap aku ada ... “ suara nichkhun melemah dia menunduk sebentar dan menyeka air mata yang menetes dari matanya itu kemudian memandang junho lagi “kau hanya menganggap aku hanya mainan mu saja ... ani ...setidaknya dulu kau mengagap aku mainan tapi sekarang kau berlutut memintaku kembali hanya untuk menjadikan ku pajangan ... “
“jangan bicara sembarangan “ sergah junho tapi nichkhun masih ingin meneruskan perkataannya
“kau tahu ... kau tidak pernah menganggapku ada ... selama ini aku berada di samping mu tapi merasa kau itu sangat jauh dariku ... JANGANKAN MENYENTUHKU ... KAU TIDAK PERNAH MEMANDANGKU .... KAU TIDAK PERNAH BICARA PADAKU JIKA AKU TIDAK BERTANYA ... KAU SELALU MENGHINDAR DARIKU .... SEHARUSNYA JIKA KAU TIDAK INGIN BERSAMAKU LAGI KAU KATAKAN SAJA ... AKU AKAN PERGI !!!!!” nichkhun yang bicara dengan pelan dan penuh penekanan tadi tiba-tiba berubah histeris dan berteriak pada junho meluapkan semua amarahnya, bicara dengan kencang penuh emosi walau air mata mengalir terus di kedua pipinya
“kita bicarakan ini nanti saja !” junho berbalik hendak meninggalkan nichkhun lagi walau belum sempat dia melangkah nichkhun sudah bicara lagi
“apa salahku ... kenapa kau menghindariku ?! ... hiks ... hiks ... apa kau pikiraku tidak tahu ...hiks ... kau bahkan sengaja tidur saat bersamaku ...” junho yang masih membelakangi nichkhun mendengar suara sesuatu terjatuh. dia menoleh sedikit ke belakang dengan ekor matanya dia bisa melihat nichkhunmenjatuhkan botol obat yang dia yakini miliknya walau junho tidak berbalik dia bisa melihat itu degan jelas. junho menggigit bibir bawahnya tak tahu harus menjelaskan apa pada nichkhun dia lantas melangkahkan kakinya satu langkah menuju ke kamar
“HUWEE ..... aaaaaaaaaaaaaaa~~~~~~~~~~~~~~ ....... hiks .... aaaaaaaa~~~~~~~~ “ (aku gak tahu nulisanya gimana yang penting anggap aja khunie oppa itu nangis kaya anak kecil yang lagi ngadat pengen mainan sama eommanya sambil jongkok)
junho langsung berbalik melihat nichkhun yang tengah menagis tersedu-sedu sambil berjongkok di dekat kursi meja makan, junho berjalan mendekati nichkhun dan ikut berjongkok di depannya
“khunnie-ah ... uljima ...” ucap junho menenangkan seraya memegang tangan nichkhun tapi nichkhun langsung menghempaskan tangan junho dengan kasar dan malah terus menangis
“khunie ... “ junho mencoba untuk megelus punggung nichkhun tapi lagi-lagi nichkhun menepis tangan junho dengan kasar hingga dia malah sedikt terjengkang membuatnya jatuh terduduk di lantai masih dengan memangis meraung-raung tak mau berhenti. junho yang sudah tidak tahu harus melakukan apa lagi langsung saja menarik nichkhun masuk ke dalam pelukannya. nichkhun terus berontak memcoba melepaskan pelukan junho tapi junho juga bersikukuh tak mau melepaskannya
“mianhae ... jeongmal mianhae ... aku memang selalu menyakitimu ... apapun yang aku lakukan selalu saja menyakitimu ... aku hanya takut jika aku akan menyakitimu lagi maka dari itu aku selalu menjaga jarak dari mu ... tapi ternyata semuanya sama saja baik dulu ataupun sekarang aku tetap membuat mu menangis karena aku ... “ junho berucap lirih masih dengan memeluk nichkhun erat, nichkhun yang sedari tadi menangis tersedu-sedu ahirnya mulai terisak kecil dan berhenti meronta di pelukan junho
“aku benar-benar minta maaf ... “ lanjut junho yang merasakan jika nichkhun sudah mulai tenang. junho terus mengusap punggung nichkhun berulang-ulang menangkan ,dia juga mencium pucuk kapala nichkhun lembut penuh kasih sayang dalam pelukan hangatnya. kepala nichkhun yang ada di dada junho perlahan mendongak menatap wajah menyesal junho dengan mata yang sudah basah , nichkhun membalas pelukan junho sekarang dan isakan tadi mulai menghilang , dia menempatkan kembali kepalanya di dada bidang junho dan memeluknya erat.

#
#
#
#
#
“junho bangun ... “ nichkhun mengguncangkan bahu junho menyuruhnya untuk segara bangun saat dia masih menutup matanya dengan rapat dalam keadaan berbaring dengan nyaman bersama dengan selimut dan juga bantal miliknyan di atas kasur yang empuk dan hangat yang seluruhnya itu di dominasi warna putih itu
“emmh ... sebentar lagi ...” ucap junho yang malah menrik selimut hingga menutup seluruh tubuh dan kepalanya
“junho bangun .... lee junho !!!!” panggil nichkhun kesal , dia lalu tersenyum jahil dan menggelitik junho membuat namja itu langsung bergerak meronta kegelian
“ya ... yaa..... jangan ... .hahahaha .. aduh ....hahahahahaa ... khunie ...geli !”
“ayo cepat bangun !!!” ucap nichkhun masih tak menghentikan aksinya menggelitik junho yang sudah hampir ke habisan nafas karena terus tertawa. junho sengaja menarik tangan nichkhun membuat dia jatuh dengan nichkhun yang menindihnya. wajah nichkhun tepat di atas wajah junho dengan hidung yang sudah saling bersentuhan
“bisakah kita bolos hari ini ?!” tanya junho memeluk nichkhun yang tengah menindihnya
“tentu saja bisa ...” jawab nichkhun dengan wajah ceria dan senyum yang tulus
“mwo ?! kau itu tidak salah bicara ? biasanya kau itu akan menolaknya dengan keras jika aku mengajak mu bolos sekolah “ tanya junho dengan heran
“tentu saja hari ini boleh tidak masuk sekolah karena hari ini hari minggu ... hahahahaha “ nichkhun tertawa lepas melihat wajah junho yang sudah sangat terkejut dan sekarang malah cemberut karena dia di kerjai nichkhun
“mingggir !!!!” junho mendorong tubuh nichkhun dari atas tubuhnya pura-pura marah.
“jangan maraaaahhh ....” nichkhun memeluk junho manja namun saat romantis itu terganggu tat kala suara ponsel junho terdengar di telinganya. junho bergerak sedikit susah untuk meraih ponselnya yang dia letakan di meja samping akibat pelukan nichkhun
“yeoboseyo “
“ne”
“baiklah aku akan pulang “ junho menutup sambungan telpon dan memandang nichkhun yang masih memeluknya
“ada apa ?” tanya nichkhun penasaran
“abeoji bilang ada yang ingin dia bicarakan dan juga dia marah karena aku mengancam kepala yayasan untuk membeli sekolah beberapa hari yang lalu “ jawab junho dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa dan seolah kata mengancam adalah kata lazim untuknya
“MWO ?!! MENGANCAM ??!!“ tanya nichkhun kaget memandang junho tak percaya dengan mulut yang ternganga lebar
“sudahlah ... tidak penting ... aku harus pulang dulu “ junho beranjak dari kasur dan menghilang di balik pintu kamar mandi setelahnya

in junho home

junho memasuki ruangan kerja ayahnya yang ada di rumah dia mendapai ayahnya tengah berbicara dengan seorang yang adalah sekertaris ayahnya itu. saat mendengar percakapan mereka junho merasa jika objek pembicaraan adalah dirinya maka dari itu dia dengan sangaja berdiam diri menguping pembicaraan ayahnya
“jika terus seperti ini maka dia akan selamanya salah paham padamu dan akan membencimu selamanya “
“tidak masalah selama dia tidak membencimu dan menjauh dari mu “
“tapi kesalah pahaman harus di luruskan “
“menurut mu bagaimana sikap junho nanti jika dia tahu apa yang sebenarnya terjadi ? jika dia tahu ibunya adalah seorang pelacur yang menjebak dirimu ... jika ibunya itu bunuh diri karena merasa bersalah padamu yang menyayagi junho sebagai anak kandungmu walau kau tahu di hanya menjebakmu ... begitu dia tahu jika kau itu gay dan sejak awal menyadari jika junho bukan anakmu dan malah memperlakukan mereka dengan baik ... “
“junho itu anakku ...”
“aku tahu ... maka dari itu biarkan semuanya tetap seperti ini ... apa kau pikir junho akan tetap tinggal di sampingmu dan bersikap seperti biasanya jika dia tahu bahwa dia bukan anak kandungmu ...”
“gomawo kau sudah banyak berkorban untuk ku selama ini ... aku yakin suatu saat nanti junho akan menyadari ketulusanmu “
“ck ... aku bukan yeoja yang akan tersentuh dengan kata-kata seperti itu”
junho berjalan meninggalkan ruangan itu dengan langkah sempoyongan , dia merasakan jika dirinya sangat lemah tenaganya seolah menghilang entah kemana , hatinya sangat kacau tak dapat digambarkan saat ini ... bayangkan jika tiba-tiba kau mengetahui sebuah kenyataan yang sangat mengejutkan dan keu mengatahui bahwa kau bukan anak kadung orang tuamu

in apartement

“ayahmu marah besar ?” nichkhun memandang junho yang duduk di hadapnnya sekarang seraya mengunyah , mereka sedang makan malam bersama di rumah
“ani ...” jawab junho singkat dan melanjutkan makannya
“jika tidak ada masalah ... kenapa kau seperti ini sekarang ? katakan ada masalah apa ?” desak nichkhun dan memegang tangan junho yang di latakan di meja dengan erat . junho memandnag nichkhun lemah menghela nafas kemudian
“jika aku bukan anak kandung ayahku ... jika aku miskin apa kau akan tetap bersama dengan ku ?!”
“mwo ?!”
#
#
#
#
#
#

“aku rasa ayahmu sangat menyayangimu ... orang itu juga ... mereka melakukan semuanya agar mereka tidak kehilangan mu ... lagi pula untuk apa kau bertanya padaku seperti tadi ... aku bahkan tetap bertahan sampai saat ini bersamamu dengan segala sikapmu ika kau berpikir aku akan pergi hanya karena materi kau salah aku sudah terbiasa hidup miskin !” junho masih saja diam tak bergerak setelah dia menjelaskan semua yang terjadi pada nichkhun. nichkhun yang memeluk junho yang duduk di sofa dari samping sejak tadi terus saja menghibur junho walau hasilnya nihil, nichkhun memang tidak tahu persis bagaimana perasaan junho tapi dia tahu jika ini adalah pukulan berat untuk junho
“ayahmu melakukan itu karena dia ingin kau tetap menjadi anaknya selama-lamanya ... dan aku rasa kau juga sangat menyayaginya sebagai ayah kandungmu ... jadi lupakan saja ... jika kalian memang sudah menjadi ayah dan anak maka selamanya seperti itu ... sekarang tinggal hidup bahagia ... kau jug tidak perlu marah dan membenci ibumu ... dia sudah sangat menyesal bukan ... tetaplah menyayangi mereka ...” junho memandang nichkhun di sampinya dengan lekat matanya tertuju pada bibir tipis yang menggiurkan bagianya itu tanpa di perintah tubuhnya bergerak refleks mendekat pada nichkhun dan menempelkan bibir mereka
“apa kau milikku ?!” tanya junho sesaat melepaskan bibirnya. nichkhun mengangguk pelan seraya tersenyum. dan junho langsung saja menempelkan bibir mereka kembali , junho melumat bibir atas nichkhun dan nichkhun melumat bibir bawahnya , saling melumat berulang-ulang kali dengan lembut mata mereka tertutup mendalami rasa yang mereka dapatkan saat ini. kepala juno bergulir ke kenan dan nichkhun sebaliknya membuat ciuman mereka semakin dalam . junho mulai mengecap segala rasa dalam mulut nichkhun setelah dia berhasil memsukan lidahnya kedalam mulut hangat nichkhun
“hhhhnnn....”nichkhun mendesah pelan di sela ciuman mereka , tangan nichkhun mencengkram bahu junho dengan kuat dan tangan lainnya berada di pinggang junho, sedangkan tangan junho sekarang membelai tengkuk nichkhun dan semkin menekannya sedangkan yang lain mulai meraba-raba punggung nichkhun yang masih tertutup t-shirt merah yang dia kenakan
ciuman junho sekarang merambat ke pipi terus menjalar ke rahang nichkhun dengan perlahan dan penuh perasaan
“eunghhhhhhhhh ...aaaaaahhhhhhhhh ....” desah nichkhun lembut di telinga junho saat lidahnya mulai menjilati kulit belakang leher nichkhun yang merupakan area sensitifnya , mata nichkhun seteng terpejam kepalanya bergulir ke kanan membuat junho yang entah sejak kapan menindihnya di atas sofa panjang itu semakin leluasa mengecap seluruh permukaan kulit kekasihnya
“haa... akh .... akhhh ....” nichkhun tidak berhenti mendesah saat junho sudah mengecap lehernya menjilat dan memainkan lidahnya di leher nichkhun tak lupa mencium dan juga menghisap kulit leher nichkhun membuat tanda kepemilikan disana. nichkhun menarik t-shirt yang di pakai junho untuk melepaskannya sesaat kegiatan junho terhenti saat nichkhun meloloskan bajunya itu dengan sigap junho juga melepaskan pakaian yang nichkhun kenakan dan kembali menindihnya . junho kembali memberikan banyak kiss mark di leher jenjang nan putih milik nichkhun tangannya bergerak memelintir nipple nichkhun memainkannya dan juga mencubitnya sesekali meremas dengan power yang tepat lidahnya terjulur terus menjilati kulit nichkhun hingga saat ini lidahnya sudah ada di nipple nichkhun , lidah terampil junho menjilat menggelitik dan mengitari nipple nichkhun untuk kemudian dia mengisapnya kuat membuat tubuh nichkhun menegang dan jangan tanya apa yang terjadi pada junior nichkhun saat ini
“uoowwwhhhhh ...” junho mengerang nichkmat saat nichkhun dengan sengaja menggesekan lututnya dengan junior junho membuat junior junho yang sudah sangat menegang semakin mengeras dan pasti akan sangat tegak jika sudah di keluarkan dari persembunyiannya
tangan junho sekarang beralih meremas junior nichkhun yang masih terbungkus celana, junho tersenyum mesum saat merasakan juniornichkhun sudah sangat mengeras.junho melepaskan celana nichkhun dengan segara beserta dengan cdnya membuat junior nichkhun berdiri tagak dengan cairan bening yang keluar dari ujungnya
“kau sudah basah chagy ... tidak sabar ya ... ”goda junho pada nichkhun yang berbaring di bawahnya membuat nichkhun menekuk wajahnya. junho segara membuka celananya membuat nichkhun dapat melihat junior junho yang lebih besar dari miliknya mengacung ke arahnya membuat nichkhun menggigit bibir bawah menahan senyum. jika dia mau jujur sudah sangat lama dia ingin junho menyentuhnya seperti sekarang dan baru malam ini nichkhun mendapatkan hal yang dia inginkan
junho lagi-lagi menindih nichkhun tangan kanannya mengocok junior nichkhun dengan frekuensi yang tepat membuat nichkhun semakin bernafsu , nichkhun menarik tengakuk junho kearah wajahnya dan mencium junho dengan penuh nafsu , tangan nichkhun melingkar di leher junho dengan ciumannya yang semakin liar sekarang. junho memasukan dua jari sekaligus ke dalam hole nichkhun membuatnya melepaskan bibir junho merasakan nikmat
“euumppphhhhh ...ahhhhhh ......haahhhhhh.....mmmmhhhhhhhhh .......” desah nichkhun dengan dada naik turun cepat karena begitu bernafsu sekarang. karena sudah terbiasa dengan ukuran junior junho yang big size nichkhun masih merasa jika itu belum cukup
“jun.............hooooooooo-ahhh.... pali.......aaakhhhhh ........masukan ........ eunghhhhhhhh ....emmphh ..ahhh....” desah nichkhun memberi perintah. junho nyeringai melihat mimik wajah bergairah nichkhun
“baru saja seperti ini ... sudah tidak tahan eoh ?!” ejek junho tapi dia malah menuruti perintah nichkhun , junho menaikan satu kaki nichkhun kesandaran kursi sementara satu kaki lagi menjuntai ke bawah junho sedikit mengocok juniornya membuat cairan bening yang sudah keluar dari ujung juniornya melumuri seluruh batangnya untuk mempermudah junho. dengan sekali hentakan junho memasukan juniornya ke dalam hole nichkhun dengan sempurna
“uhhh.....am.... ahhhhhhh......hahhh ....” nichkhun mendesah semakin kecang saat junho mulai melakukan in-out , dia menarik tangan junho agar mendekat padanya nichkhun menlumat bibir junho dengan penuh nafsu sesekali berpindah menciumi dan juga menjilat leher junho . bibir nichkhun berjalan dari bibir junho berpindah ke pipinya terus ke rahang junho dan berahir di kuit leher bawah telinga junho menghisapnya dengan kuat agar menimbulkan jejak
“eummmmmmmmmmmhhhh........ akh ...hhmmmm.......ahhh .....” junho juga tak kalah dengan nichkhun dia juga mulai mendesah sekarang , tangan junho yang sedang mengocok junior nichkhun sementara yang satunya lagi di pakai untuk bertumpu pada sela-sela kursi yang tidak terhalangi tubuh mereka
“khunie-ah ....kau.....aaaaaahhhh ....akanhh...keluar ?” tanya junho setengah mendesah, nichkhun mengangguk dengan lemah masih dengan mulutnya yang mengeluarkan desahan sexy
“ahhh !!!” protes nichkhun saat junho menarik tangannya untuk bangun tanpa melepaskan tubuh mereka yang tengah menyatu junho mendudukan nichkhun di pangkuannya masih dengan junior junho yang tertanan dalam di tubuh nichkhun.
“ah,, ahn amh m-ah ahh .... ngaaaaah ...” nichkhun menpatkan kepalanya di pundak kanan junho dengan posisi menoleh ke kanan membuat lehernya terekspos bebas untuk di nikmati junho, tangan junho sekarang mulai bekerja dengan giat memuaskan nichkhun, tangan kananya yang bermain di nipple nichkhun dan tangan kirinya yang mengocok junior nichkhun. nichkhun menumpukan kedua tangannya di kursi di samping kanan dan kiri tubuh junho yang tengah duduk bersandar di sofa, nichkhun berusaha untuk menaik turunkan tubuhnya dengan cepat membuat junior junho keluar masuk dengan sempurna di holenya, gerakan nichkhun yang naik turun membuat kepalanya yang tadi bertumpu di bahu junho sesekali terangkat dan kembali menempel terus seperti itu
“heuunnnnhhhh... aaaahhhhh.....teerussshhhhhh.......aahhhhhhhhh” parintah junho dengan tangan yang masih setia mengocok junior nichkhun sama cepat dengan gerakan naik turun yang di lakukannya
“anghh....eungghhhhhhhhh....eunggghhhhhhh” nichkhun melenguh lembut saat pandangan matanya mulai mengabur dan tubuhnya terasa mengejang beberapa saat dia sudah mendapatkan orgasme sedangkan junho yang sudah selesai tugasnya langsung saja membantu nichkhun yang sudah kelehan untuk menaik turunkan tubuhnya dengan memegang pinggang nichkhun. tak lama terdengar erangan nikmat yang kelua dari mulut junho saat dia juga merasakan orgasmenya
“aarrrrrrrgggggggggghhhhhhhh.............” junho memeluk erat tubuh nichkhun yang masih berada di pangkuannya nichkhun menyadarkan lagi kepalanya di bahu junho menumpukan semua beban tubuhnya pada junho
“kau ... sangat hebat .... sangat bernafsu .... “ ucap junho berbisik menggoda di telinga nichkhun. junho mengira perkataannya akan membuat nichkhun tersipu tapi dia salah karena nichkhun malah berbalik memandangnya
“ne ... aku sangat bernafsu ...” aku nichkhun memandang mata junho intens seraya tersenyum penuh arti . junho langsung mendekatkan lagi bibirnya meraup bibir nichkhun hanya sayang saat bibir mereka baru menempel mereka di ganggu suara bel pintu
“siapa itu menganggu sekali ...tidak tahu apa jam berapa ini ?!” tanya junho kesal memandang ke arah pintu
“ini masih siang ... kau yang tidak tahu jam berapa ini ... siang bolong malah bercinta !!” ejek nichkhun mencibir dengan memejukan bibirnya
“kau yang menggodaku ... cepat turun dari tubuhku !!” titah junho sedikit mendorong tubuh nichkhun. nichkhun langsung saja memeletkan lidah ke arah junho. merekapun memunguti pakaian mereka dan menganakannya kembali dalam waktu yang sangat singkat
junho berjalan menuju interkom untuk melihat siapa yang datang . dengan wajah datar junho berucap tanpa terlebih dulu memastikan siapa yang datang itu
“nuguseo ?” tanya junho ogah-ogahan melihat layar interkom matanya sontak membulat dan wajahnya mendekati monitor itu seolah dia melihat hantu disana
“ini kami “ ucap salah satu dari dua orang di luar sana
junho mengarjapkan matanya berulang kali masih memandang layar interkom dengan wajah shock. nichkhun yang tengah duduk memperhatikan junho merasa penasaran karena wajah junho berubah ekspresi menjadi aneh sekarang , nichkhun berjalan mendekati junho dan ikut melihat ke layar interkom
“siapa mereka ?!” tanya nichkhun pada junho yang masih berdiri memandang layar itu tak percaya
“abeoji ... kenapa mereka bisa datang ke sini ?!!! kenapa mereka datang ke apartmentku ?!! apa yang ingin mereka lakukan ?!!!” tanya junho panik pada nichkhun. nichkhun juga malah jadi ikutan panik dan malah mundar mandir gak jelas di depan junho
“eothoke ?!! “ tanya nichkhun yang juga ikutan panik
“yaaa kalian !!!!! orang tua datang bukannya di sambut dan di persilahkan masuk malah ribut-ribut seperti itu ?!!! kau lee junho ... ayahmu datang kenapa panik ?!! apa tidak boleh aku datang menmuimu ?!!” junho dan nichkhun sama-sama menutup mulutnya serempak dalam waktu yang sama saat mengingat apa yang mereka katakan itu akan terdengar keluar melalui interkom
“...ahhhh ... jeosonghamnida ...” ujar junho saraya membungkuk pada layar interkom yang sudah jelas ayahnya tidak akan melihat hal itu
“ayo buka pintunya !!!” desak nichkhun dan langsung mendorong tubuh junho kearah pintu dan membukanya
“annyeonghaseyo ...” sapa nichkhun seraya membungkuk
“annyeonghaseyo abeoji ...” sapa junho dengan canggung “masuklah ...” ajak junho dan ayah beserta sekertarisnya itu masuk ke dalam apartement junho , nichkhun menggaruk tengkuknya yang tak galat seraya menunduk
“eothoke ?” tanya nichkhun berbisik yang lebih di tujukan pada dirinya sendiri
mereka berempat berjalan ke ruang tamu pandangan mata ayah junho dan namja satu lagi itu terus bergulir memperhatikan seluruh isi rumah
“nyaman sekali “ puji sekertaris ayah junho nichkhun hanya tersenyum canggung saat tatapannya bertemu dengan tatapan orang itu juga
ayah junho mendekati sofa panjang dan sudah bersiap untuk duduk sampai nichkhun melihat jika ayah junho akan menduduki sofa yang masih basah dengan cairannya karena sofa itu terbuat dari bahan kulit yang tidak menyerap cairan
“andwae !!!” larang nichkhun membuat ayah junho sontak bangun dan terkaget
“wae ?!” tanyanya heran, membuat nichkhun gelagapan
“a...ani .... sepertinya duduk di sini lebih baik pemandanganya lebih indah “ jelas nichkhun ngelantur seraya mendorong tubuh ayah junho pelan bergeser dari sofa yang basah tadi . sangat tidak lucu jika ayah junho yang memakai celana bahan itu merasakan celananya basah dan mengetahui apa yang mengotori celananya itu. nichkhun terpaksa duduk menutupi cairan tadi membuat celananya yang basah
“abeoji ada apa kemari ?” tanya junho tidak sopan
“seharusnya kau menyuguhkan minuman baru bertanya” jawab ayahnya memandang junho
“ahhh ... mianhae ... aku ambilkan dulu ...” junho berdiri hendak mengambil minuman hanya saja ayahnya mencegah
“duduk saja ... tadi kau sudah kerumah kenapa tidak menemuiku dan malah pergi lagi ?” junho terdiam beberapa saat mendnegar pertanyaan yang ayahnya ajukan. dia kebali mengingat beberapa kenyataan pahit dalam hidupnya tapi kata-kata nichkhun yang menenangkannya membuat dia bisa tersenyum dan menjawab
“aku ... ada urusan ... rencananya nanti malam akan menemui abeoji ...” jawab junho bohong,nichkhun memandang junho sekilas dan mengatahui jika kekasihnya itu teleh berbohong dengan hati yang terluka
“ohh ... baiklah ... kau tidak akan mengenalkan dia padaku ?!” junho melihat ayahnya memandang nichkhun yang duduk di sampingnya
“oh ... dia ... nichkhun ... orang ...yang tinggal bersamaku ...” semakin lama suara junho terdengar semakin mengcil dan hakan pada ahir kalimat dia terdengar berbisik tapi masih dapat di dengar oleh ketiga orang lainnya walau dengan sangat pelan
“dia ayahku ... dan dia ... juga ... ayahku ...” ucap junho masih dengan pelan menganalakan dua namja yang datang pada nichkhun. nichkhun tersenyum pada kedua orang itu
“ne ... annyeonghaseo ... nichkhun imnida ...” ucapnya seraya menunduk
“jika malam ini kau berencana untuk pulang bawalah dia bersama mu ... kita makan malam bersama ... aku masih ada urusan sekarang ...”
“ne ?!” kaget junho dan nichkhun serempak
“kau tahu kan jika aku ini sudah tahu semuanya ... jadi jangan pasang wajah keget seperti itu ... aku tunggu kalian berdua “ ayah junho lansung berdiri dari sofa di ikuti oleh sekertarisnya
“aku pergi ... datanglah ... jangan memandangku dengan wajah ketakutan seperti itu ... aku tidak akan melukaimu ...” gurau ayah junho pada nichkhun yang berdiri di sampingnya
“ah ... ne...” ucap nichkhun gugup masih dengan menunduk
“jika kau tidak keberatan ... jaga junho .... dan ... seringlah menemuiku .... putraku itu tidak perhatian padaku .... mungkin kau akan memperhatikanku .... seperti junho yang memperhatikan ibumu ...” nichkhun perlahan mengangakat wajahnya menatap ayah junho tangan ayah junho sekarang mengelus pundaknya dengan lembut
“jangan bersedih lagi ... kau punya ayah sekarang !!!” nichkhun memandang tangan ayah junho yang sekarang menepuk-nepuk pundaknya dengan pelan seraya tersenyum
“ne “ jawab nichkhun tersenyum memandnag ayah junho
“kami pergi !” nichkhun dan junho berdiri di depan pintu keluar melihat kedua orang itu keluar dari apartementnya
“tidak perlu mengantar kami “ ujar namja sekertaris itu dan melambaikan tanganya pada junho dan nichkhun. nichkhun langsung membungkuk hormat pada mereka berdua
“kau sedih ?!” tanya junho melihat mata nichkhun yang berkaca-kaca
“aku sangat takut jika ayahmu akan membenciku dan memisahkan kita ... aku sangat bahagia karena aku salah “ lirih nichkhuntersenyum sedangkan air mata malah menetes di pipinya ... junho memeluk nichkhun dengan erat dan bergumam
“semua telah selesai ... seperti yang kau katakan .... bagiku dia ayahku dan baginya aku adalah anaknya dan selamanya akan seperti itu .... seperti kau yang akan selamanya bersamaku “ nichkhun membalas pelukan junho dengan erat
“emm”

end ................
huwa..... owe owe .................................. panjang mair nih chap ini .... udah kepikir kayanya harus di bikin dua tapi gak jadi ... dan inilah part terahirnya ... tolong di komentar lho .... tar aku gak semangat nulis lagi lho .... ini nyata .... mood aku nulis bukan cuman tergantung cast tapi juga tergantung kalian readers .... aku annyeong !!!!

16 comments:

  1. huwaaa... happy ending.... suka bangett
    unn,, bikin ff baru dong

    ReplyDelete
  2. Wow keren! Aku ga nyangka nick bakal goda junho duluan. Bikin khunho yang nick nya agresif dong! Lanjut

    ReplyDelete
  3. bikin lg...q suka bgt ma ceritanya ...bikin lg donk yg junho ma nichk... please jgn pensiun...author harus te2p berkaya...KEEP FIGTHING...!!!

    -Aya khunhottest- (mian coment ga pake nama soalnya pake hp , my laptope eror...

    ReplyDelete
  4. lanjut un.. senangnya..hore..hore..horre
    lanjut!!!

    ReplyDelete
  5. Baguss banget.. bikin lagi dong bikin lagi dong... tpi castnya khunyoung heheh

    ReplyDelete
  6. autor lanjutin nulis dong jangan sampai persiun... aku tunggu update tan barunya yaa

    ReplyDelete
  7. bikkin cerita baru dong thor.. cast nya khunwoo yaa

    ReplyDelete
  8. aaaa unnie ini ending TT TT
    bikin khunho crita baru lagi dong unnie.. aku kangen khunho mement TT TT

    ReplyDelete
  9. bikin lg thor...please...

    ReplyDelete
  10. khun godain junho nih.haha...ncnya hot...haha bikin lg donk..

    ReplyDelete
  11. pas khunyoung pasti updatenya selalu lama.. mungkin karna autornyo junnick jadi agak sedikit menganak tirikan ff khunyoung. padahal aku penasaran banget sama lanjutannya --"

    ReplyDelete
  12. huwwe...sedih tpi happy ending...i love junickh...

    Thor bikin lg donk ...please!!!

    ReplyDelete
  13. kereeeen !
    thor nc yang pas junnich awal pacaran di publish donk ,,,,

    ReplyDelete
  14. DAEBAK!!!
    tlng bikin yg lbh DAEBAK n hot!!!

    ReplyDelete
  15. AUTHOR BIKIN SEASON 2 NYA FF INI DONG

    FF NYA KEREN BANGET :D

    aku mohon ya author buatin ff nya yang lebih banyak part , nya lebih panas ceritanya & NC nya jangan di cut ya author

    Sukses buat author^^

    ReplyDelete
  16. Sukaaaaaaaaa ��

    ReplyDelete