you are mine
By : park yara (tciw queen)
Romance,hurt,etc.
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: nichkhun x wooyoung
khunyoung
rated : M
chapters : 7 of ?
Summary: aku tidak perduli bahkan jika kau itu hyungku yang jelas kau adalah hidupku,dan akan seperti iu selamanya ! kau tidak akan bisa pergi dariku walau kau berlari ke neraka sekalipun untuk menghindar dariku .
yang udah tahu/udah baca part 6 alhamdulilah yah ... mudah mudahan masih inget karena saya gak punya copynya jadi langsung di lanjutkan saja
"wooyoung ?!" nichkhun berbalik tiba-tiba saat mereka bertiga berjalan ke tempat acara, dia menggenggam pergelangan tangan wooyoung dengan erat . tatapan mata nichkhun mengarah ke arah genggaman tangannya . mata nichkhun menyiratkan sebuah kebimbangan menatap lekat tangan itu . beberapa detik kemudian nichkhun memandang wooyoung dengan yakin dan menarik tangannya berjalan dengan cepat mendahului manager hwang chansung
"kalian mau kemana ? tempat acara bukan di arah sana !" teriak manager hwang pada nichkhun dan wooyoung namun itu tidak di indahkan oleh nichkhun . wooyoung hanya diam melongo dengan apa yang di lakukan oleh nichkhun tak mnegerti apa yang sedang menimpa dirinya hingga dia hanya bisa diam dan sesekali menoleh ke belakang menatap manager hwang yang juga berdiri mematung tak bergerak
"NICHKHUN !!! KEMBALI !!!!" teriak manager hwang setelah dia menyadari keadaan yang sekarang dia alami. manager hwang melangkahkan kakinya untuk mengejar wooyoung dan nichkhun namun setelah dua langkah kakinya terhenti.manager hwang menundukan kepalanya dan menghela nafas berat memandang punggung wooyoung dan nichkhun yang semakin hilang dari pandagan matanya
"hyung !!" panggil wooyoung yang berjalan dengan seretan tangan nichkhun di pergelangan tangan kanannya . wooyoung berjalan dengan mengikuti langkah nichkhun yang tengah menyeretnya keluar dari hotel dimana acara pernikahannya dengan zia akan di adakan.
"hyung !!!!" panggil wooyoung lagi dengan nada yang di naikan satu oktaf untuk menghentikan langkah kaki nichkhun setidaknya wooyoung ingin mendengar apa maksud dari nichkhun menyeretnya pergi meninggalkan manager hwang chansung begitu saja sebelumnya
"jangan bicara dan ikuti aku saja !" jawab nichkhun yang sama sekali tidak menghentikan langkah kakinya dan tetap menyeret wooyoung
wooyoung menghempaskan tangan nichkhun dengan kasar dan berhenti berjalan berdiri diam di depan pintu keluar dari hotel dimana banyak orang yang berlalu lalang di sana . "jelaskan dulu kita akan pergi kemana sementara acara akan segera di mulai ... katakan padaku apa maksud mu membawaku pergi bersama mu ?!" tanya wooyoung memandang nichkhun dengan pandangan menuntut jawaban dari nichkhun yang hanya bisa diam memandang dongsaeng yang sangat dia cintai itu dengan tatapan kosong
"katakan ! ada apa dengan mu ?" tuntut wooyoung lagi memandang nanar nichkhun yang sekarang malah menundukan wajahnya tidak berani menatap wooyoung
"aku ... minta maaf ... aku sadar jika aku sangat jahat padamu " perlahan nichkhun mengangkat wajahnya memandang wooyoung dengan pandangan yang menyiratkan penyesalan yang mendalam "... aku ...aku ... sangat mencintaimu dan hanya ingin bersama dengan mu " lanjut nichkhun masih menggantungkan kata-katanya . wooyoung terdiam memandang nichkhun sabar menanti apa yang akan nichkhun katakan sepenuhnya , setidaknya dia bisa sedikit lega atau bahkan mungkin bahagia karena nichkhun menyesali apa yang telah dia lakukan terlebih lagi sekarang nichkhun kembali mengakui perasaan cinta pada dirinya masih ada hingga saat ini membuat sudut bibir wooyoung terangkat "... jadi ... kita pergi saja ... tinggalkan semuanya dan hidup bahagia berdua selamanya !" kalimat terahir nichkhun terdengar begitu yakin dan tegas seolah itu memaksa wooyoung untuk menurutinya
"ne ?" sangsi wooyoung sekaligus luapan perasaannya yang seolah tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh nichkhun
"kita pergi ... tinggalkan semuanya ... dan hiudp bahagia di tempat dimana semua orang tidak akan menentang kita " ucap nichkhun lirih menggenggam tangan wooyoung dan mencium punggung tangannya dengan lembut
":lalu apa yang akan terjadi dengan eomma ? appa ?!" ucap wooyoung dengan pelan. nichkhun mengangkat wajahnya yang masih setia mengecup kedua punggung tangan wooyoung
"apa yang kalian lakukan ? kenapa kalian disini ?" sebuah suara yang bergetar penuh emosi tiba2 terdengar jelas mengarah kepada mereka terlebih lagi mereka berdua sangat hafal dengan sang pemilik suara itu
wooyoung menelan ludahnya pahit sedangkan nichkhun menarik nafas dalam sebelum mereka berdua berbalik melihat sang pemilik suara itu
"eomma ..." lirih wooyoung menggigit bibir bawahnya dengan kuat
"kajja ... semua orang mencari mu khun-ah ..." min berbalik hendak berjalan kembali ke tempat di adakannya acara tapi langkah kaki min terhenti saat nichkhun bicara
"bukankah eomma sudah mendengar semuanya ? bukankah eomma sudah tahu semuanya ? kenapa eomma bersikap seolah tidak tahu !" min menutup mulutnya dengan rapat saat nichkhun bicara dengan lantangnya kepada min . dia mengepalkan tangannya untuk mendapatkan kekuatan agar dia bisa berbalik dan bicara pada nichkhun sekarang
"eomma tidak tahu apa yang kau katakan ?! apa maksud mu ? eomma tidak mengerti "ucap min terdengar lembut , lembut yang terasa sangat janggal untuk ke dua putranya itu
"eomma aku ingin hidup bersama dengan wooyoung sebagai pasangan hidupku ... aku hanya ingin dia saja eomma !" nichkhun mengakui semua yang dia rasakan pada min . nichkhun seolah tidak perduli dengan apa yang akan terjadi setelah ini .. yang ada di otak nichkhun hanyalah bagaimana bisa mendapatkan wooyoung dan bagaimana agar dia bisa pergi dari situasi dimana dia harus menenggelamkan hatinya sendiri karena harus selalu memikirkn orang lain. nichkhun seolah tidak perduli dengan kelurganya sekarang ,
min mendekatkan dirinya kepada nichkhun dan wooyoung yang tengah berdiri berdampingan . mata min menatap tajam kepada kedua putranya wooyoung yang menunduk dengan masih saja menggigit bibir bawahnya dan tangan kanan meremas tangan kirinya begitu juga sebaliknya kedua tangannya saling meremas
"kalian ... kenapa kalian tega pada kami ?!" ucap min dengan suara yang bergetar dan air mata begitu cepatnya mengalir di kedua pipi min. min berbalik dengan gontai meninggalkan nichkhun dan wooyoung hanya beberapa langkah dan dia langsung ambruk berbaring di lantai begitu saja . kejadian itu sontak membuat nichkhun dan wooyoung panik dan segara menghampiri min yang tergeletak
"eomma !!!!" panggil wooyoung dengan mangis tersedu-sedu seadngkan nichkhun sibuk mencoba untuk mengangkat tubuh min. wooyoung menggenggam tangan min dengan erat . air mata wooyoung berhenti begitu saja tangisnya berhenti mendadak mata wooyoung memandang tubuh min dengan kosong perlahan tangan min yang dia genggam merosot dan teruntai ke bawah begitu saja
"eomma !!! eomma !!!! yaa ...EOMMA !!!" wooyoung menggenggam tangan min lagi dengan cepat bahkan terlihat kasar membuat nichkhun memandangnya dengan aneh . beberapa detik nichkhun mencerna keadaan hingga dia menyadari apa yang terjadi , nichkhun langsung meletakan jari telunjuknya di bawah hidung min merasakan nafasnya
5 detik
10 detik
"eo..eo..eomm....ma.... hiks ..." nichkhun merasakan jika tenggorokannya tercekat dan nafasnya terasa sangat sesak bahkan hanya untuk mengatakan satu buah kata
"am...amb..ambulan ...." ucap nichkhun susah payah bahkan tidak dapat di dengar siapapun. "YAAA... PANGGIL AMBULAN SEKARANG JUGA ... AMBULAN ...CEPAT !!!!!" teriak nichkhun pada seoarang resepsionis yang memang berada tidak jauh dari pintu keluar hotel
*^$$@$%$)*&^$$#%%*&)&&%%#$#&^*)&&%$$@$$E^^*(*^%%#$%$^^*)(&&%#$@#$^$^^*
"yaa hyung !!! hyung !!! hyung !!! HYUNG !!!!"panggil wooyoung yang terus menaikan suaranya saat orang yang dia panggil tidak juga tersadar dari alam lain.
"AHH ... NE ???" nichkhun tersentak keget saat dia melihat wooyoung tengah melambaikan tangannya tepat di depan wajah nichkhun. sungguh dia sangat kaget dengan apa yang baru saja melintas di benaknya sungguh bayangan yang begitu menakutkan pikir nichkhun. seandainya dia memang melakukan hal itu dan pergi bersama wooyoung meninggalkan keluarga mereka pasti yang terjadi adalah hal itu . mungkin saja benar ayangn nichkhun jika mereka pergi maka min akan sangat syok dan malah bisa meninggal mendadak
"gwaenchana ?!" tanya wooyoung melihat wajah nichkhun yang terlihat sangat pucat
"ahh .... ne ... gwaenchana ... " nichkhun memandang ke segala arah , nichkhun tidak menyadari kapan dia berjalan ke dalam ruangan tempat pemberkatan pernikahanya akan di adakaka karena sejak tadi dia berjalan masing dengan pikiran yang kosong membayangkan hal yang mungkin kan terjadi jika dia benar2 melakukan apa yang dia inginkan
"ada yang salah?!" tanya managwer hwang pada nichkhun yang terlihat semakin aneh sekarang
"ani ... tidak ada .." nichkhun kembali memandang seluruh ruangan itu dengan cermat . dia merasa sangat menyesali dirinya yang sekarang ada di sana namun saat mengingat tidak ada lagi pilihan yang bisa dia ambil nichkhun kembali sadar jika ini jalan satu-satunya bagi dia menjalani hidup ' rupanya aku hanya melamun saja sejak tadi ' gumam nichkhun dalam hati
"wooyoung nichkhun kajja !" manager hwang menepuk pudak nichkhun lalu tersenyum ramah , nichkhun mengerti akan hal itu . dia berdiri dan berjalan mendahului wooyoung juga manager hwang
WOOYOUNG
aku menarik nafas dalam dan menahannya sejenak setelah itu aku hembuskan nafasku dengan perlahan , aku berjalan mengikuti khun hyung yang sudah berjalan di depanku ' baiklah jang wooyoung kau harus kuat , jangan sampai kau terlihat menyedihkan bagi orang2 yang sudah menyiksamu seperti ini ' itu ungkapan yang aku gumamkan dengan tegas dalam hati . kakiku seolah di rem dengan sangat pakem saat pintu ruang acara di buka . aku memandang seluruh tamu yang hadir
"ini pernikahan khun hyung " tanpa sadar aku bergumam dengan kalimat aneh itu dan aku merasakan seseorang mengelus pundaku
"kau pikir acara apa ini ?!" tanya manager hwang . aku tersenyum canggung padanya . yah sekarang otaku ini tidak berjalan dengan baik , kemampuan refleks ku dan juga daya ingat dan daya paham ku perlahan terus menurun ... itu gejala yang sangat wajar terlebih lagi aku tidak meminum obatnya . sangat beruntung aku masih memamahami kenapa aku bisa jadi orang idiot seperti ini aku masih menyadari jika aku sakit...
aku memandang khun hyung dengan lekat memperhatikan dia dari ujung rambutnya ,hingga ke ujung kaki dan aku kembali menilik wajahnya yang sangat tampan itu.
kami di beri instruksi segera memulai acara dan setelah MC mempersilahkan mempelai pria memasuki ruang acara khun hyung berjalan memasuki altar dengan aku yang berjalan di belakangnya , aku hanya bisa memandang punggung khun hyung saja sekarang . seluruh pandangan orang2 tertuju padanya . senyuman ceria dan bahagia terukir jelas di bibir eomma dan appa begitu juga untuk taecyeon ahjussi dan juga fei ahjumma
nichkhun hyung berdiri di depan pedeta dan aku berdiri di samping kiri altar sesuai tempat dimana pengiring harus berada , kali ini aku bisa kembali melihat wajahnya, rasanya aku tidak ingin melewatkan satu detikpun untuk berkedip jika aku harus kehilangan waktu untuk bisa memandangnya sekarang . entahlah yang aku rasakan hanyalah kosong dan hampa , tidak ada rasa gelisah atau sakit yang aku rasakan akupun merasa sangat aneh dengan ini semua
"mempelai wanita silahkan memasuki ruanga acara !"
deg ! rasanya hatiku terhantam sesuatu yang besar dan juga keras membuat dadaku sesak dan juga sakit . mungkin ini karena aku menyadari jika beberapa detik ke depan dia, nichkhun orang yang aku cintai itu akan segera menjadi milik orang lain .
aku mengeratkan kepalan tanganku saat aku merasakan kepalaku sangat sakit dan mataku mulai mengabur . sepertinya aku akan muntah sekarang aku bisa merasakan pergerakan sesuatu yang mungkin hanya cairan enzim dari lambungku yang mengarah ke atas memberontak untuk keluar dari tenggorokan ku , kenapa hanya cairan yang aku pikir eszim yang akan keluar ? itu karena aku memang tidak makan sejak kemarin . sungguh akan mengganggu acara jika pengiring pengantin pria muntah di dekat altar . aku langsung berbalik dan berjalan ke belakang
"wooyoung kau kenapa ?!" aku hanya melambaikan tanganku dengan gerakan yang bisa di artikan oleh manager hwang sebagai kata 'aku tidak apa-apa ' dan aku langsung saja bergegas keluar
NICHKHUN
"nichkhun ...?!" aku tersentak keget saat pendeta memanggil namaku dengan nada yang penuh penekanan lagi-lagi aku hanya melamun saja hingga segala rangkaian acara dan juga segala yang di tanyakan oleh pendeta itu aku tidak mendegarnya
"aku ulangi ... tuan nichkhun bersediakah kau menerima zia sebagai instrimu dalam suka dan duka hingga maut memisahkan ?!" tanya pendekata itu yang katanya mengulang pertanyaannya
aku menelan saliva dengan sulit saat merasakan tenggorokanku rasanya sangat kering . aku menghela nafas singkat dan sedikit menoleh ke samping kiriku , tanpa aku sadari aku mencari sosok wooyoung dan tidak mengindahkan apa yang di tanyakan pendeta
"nichkhun apa kau bersedia menerima zia sebagai istrimu dalam suka maupun duka hingga maut memisahkan ?" aku mendengar pendeta itu bertanya lagi tapi aku tidak perduli karena aku tidak dapat menemukan wooyoung disini. aku memandang nanar wooyoung yang sekarang aku temukan ... ya aku temukan tapi hatiku merasa sangat aneh sekarang saat aku melihat wooyoung berada dalam pelukan seseorang yang tidak aku ketahui siapa dia , namja dengan rambut merah dan perawakan yang tidak jauh berbeda dengan wooyoung
"nichkhun apa kau bersedia menerima zia sebagai istrimu dalam suka maupun duka hingga maut memisahkan ?!" aku menatap pendeta itu sekarang
"ne ... aku bersedia " ucapku lemah pada ahirnya
AUTHOR
brugghh
wooyoung menabrak seseorang di pintu keluar dia mendongak dari menunduknya sedari tadi itu
"gwaenchana ?!" tanya namja berambut merah yang wooyoung tabrak
wooyoung mengangguk mengiyakan jka dia baik-baik saja walau sebenarnya dia sangat tidak baik sekarang. junho menatap wooyoung selidik dan menemukan kejanggalan pada dirinya tentu saja dengan mudah junho dapat melihat jika terjadi sesuatu yang salah pada wooyoung
"kajja !" junho sedikit memeluk pundak wooyoung membawanya keluar dari tempat itu , hanya karena nichkhun melihat dari belakang mata nichkhun melihat jika wooyoung tengah di peluk oleh junho padahal junho hanya merangkul wooyoung saja
wooyoung berjalan dengan junho yang memegangi pundaknya ke sebuah kamar yang ada di hotel itu . kamar yang sengaja wooyoung pesan sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu seperti ini . mereka berdua ahirnya sampai di kamar itu . junho mendudukan wooyung di pinggiran kasur sementara dia berdiri di depan wooyoung
"apa yang harus aku lakukan ? kau mau minum obat ? kau taruh dimana obatnya ?" tanya junho celingukan mencari obat . wooyoung segera beranjak dari duduknya mencoba untuk ke kemar mandi hanya saja keadaannya tidak memungkinkan
"hoekk...huk..uhuk ..hoek ...." baru saja wooyoung membuka pintu kamar mandi dia sudah muntah di sebelum dia mencapai wastafel
"wooyoung-ah !!!" panggil junho dengan panik , junho menatap khawatir sahabatnya itu , sedangkan wooyoung masih dengan muntahnya yang belum terhenti
wooyoung mendongak menatap junho yang ada di sampingnya sekarang . junho mengeluarkan sapu tangan dari saku jasnya , ya karena dia memang akan menghadiri pernikahan nichkhun pada rencananya, junho membersihkan sekitar mulut wooyoung dengan sapu tanganya, tangan junho bergetar saat membersihkan sekitar mulut wooyoung dan matanya terlihat mengkilat karena paparan cahaya lampu yang terang mengenai matanya yang basah
"kau kenapa ?!" tanya wooyoung melihat junho yang sudah hampir menangis melihatnya yang kesakitan sekarang , tapi wooyoung memberikan senyuman pada junho
"kenapa kau sangat perduli padaku ? kenapa kau bisa melakukan ini semua untukku ?! jangan bilang kau menyukaiku " ucap wooyoung terdengar bergurau walau dan sedikit tersenyum walau junho dapat melihat jelas wajahnya yang sangat pucat dan suhu tubuhnya yang terasa sangat dingin saat junho menyentuhnya
"karena kau adalah sahabatku ... bukankah aku sudah mengatakan jika kita itu adalah sodara kembar rasanya aku juga sakit saat kau sakit ..." ucap junho juga memaksakan senyuman di bibirnya
flashback
namja dengan mantel hitam dan topi merah yang sedari memperhatikan nichkhun itu (saya lupa lagi dia pake mantel sama topi apa ... anggap aja gini ya) berbalik hendak meninggalkan tempat persembunyiannya dimana dia memperhatikan nichkhun . namun langkahnya terhenti saat seorang namja sudah berdiri di hadapannya
"k..k....kau ...." ucap namja itu tidak percaya pada orang bermantel tadi yang memperhatikan nichkhun . pandangan mata namja itu sekilas terarah pada nichkhun yang sama sekali tidak menyadari ke beradaan mereka
"junho ...apa yang kau lakukan di sini ?! k..kau ... tidak ...."ucap namja itu yang adalah wooyoung memandang orang bermantel yang tak lain adalah junho
"m,,,mi..mianhae ...." ucap junho terbata-bata saat dia tertangkap basah oleh wooyung berada di sana saat sebuah kejadiam menimpa nichkhun
"kau yang melakukannya ?!" tanya wooyoung merubah nada bicara menjadi sangat tajam
"ne " junho sekarang tidak merasa shock lagi dan bisa menjawab apa yang di tanyakan oleh wooyoung barusan dengan santai
"wae ? apa yang kau lakukan ?! kau mencampuri urusanku , arrayo !?" ucap wooyoung tak terima dan emosi pada junho
"mian" lagi-lagi junho hanya bicara kata maaf pada wooyoung , junho menundukan wajahnya tak ingin melihat ekspresi wooyoung sekarang.
"baiklah ... jangan temui aku lagi !!!" ucap wooyoung tajam dan sangat serius , dia berbalik meninggalkan junho begitu saja . junho menghela nafas dan memandang ke kirinya dengan kosong dan sekilas tanpa tujuan . ahirnya junho mengejar wooyoung yang sudah menjauhinya beberapa saat yang lalu
"wooyoung-ah !!!" junho menarik pergelangan tangan wooyoung membuatnya berhenti berjalan.
"aku tidak ingin bicara dengan mu lagi !" wooyoung menghempaskan tangan junho namun junho memegang tangannya lagi
"jangan seperti ini ... aku mohon ... " ucap junho lirih memandang wooyoung dengan memelas. wooyoung berdecak dan mengalihkan pandangannya ke direksi lain tak ingin melihat junho
"aku hanya tidak ingin kau menyesal ..." lanjut junho lagi
"mwo ?!"
"apa kau pikir setelah kau mencelakai orang yang kau sayangi maka hidupmu akan bahagia ?! setidaknya apa kau tidak merasa bersalah padanya ?! bagaimanapun juga dia adalah hyung yang selalu melindungimu selama ini ... dia tidak sama dengan ku ... "
"kau tidak pernah membuat ku sakit"
"dia juga tidak pernah bermaksud menyakiti mu ..."
"dia sengaja menyakitiku !!!" bentak wooyoung tak terima dengan apa yang junho katakan
"dengar baik-baik ... dia mencampakan aku dan ingin hidup bahagia dengan orang lain ... apa itu bukan menyakiti ... aku hanya ingin melakukan seuatu hal yang ingin aku lakukan sebelum aku mati !!!" ucap wooyoung penuh penekanan dan memandang junho dengan tatapan tajam yang menyiratkan dendam dan emosi
"aku tidak ingin melihat mu semakin menderita kerana menyesali perbuatan mu sendiri ... ingatlah penyesalan itu tidak akan pernah datang di awal ..."
"jadi karena itu kau mengacaukan segalanya ?! kau mengikutiku sejak tadi dan membuat rencanaku berantakan ?!" tanya wooyoung yang terdengar lebih sebagai tuduhan dari pada sebuah pertanyaan
"ne ... aku mengikuti mu sejak kau keluar dari apartment ku ... aku yang sengaja membuat ban mobil nya kempes agar dia tidak bisa memakai mobilnya ... kau akan menyesalinya jika terjadi sesuatu padanya ... apa di sisa hidupmu kau akan tenang setelah kau melukai orang yang sangat kau cintai ?!" wooyoung mengalihkan pandangannya ke segala arah dan perlahan berjalan mundur
"aku ... aku ... a..aku .... bahkan menggunakan mobilmu untuk menabrak zia ..." aku wooyung yang membuat mata junho melebar sempurna , junho membuka mulutnya lebar menganga tak percaya dengan apa yang di katakan oleh wooyoung. dia menggelengkan kepalanya perlahan memandang wooyoung
"kau menabrak seseorang ?! " junho bicara menyangsikan apa yang di katakan wooyoung
"saat aku memakai mobilmu ... itu ...karena aku berencana menabrak calon istri khun hyung ... aku bahkan berpikir agar semua orang mengira jika kau yang malakukannya ... kenapa aku ? apa yang terjadi padaku ? kenapa ini semua terjadi ? bagaimana ini ??" wooyoung bicara dengan terus menurus tanpa jeda panik ,dia mundur dengan wajah yang kalut dan bingung tangannya bergetar dengan hebat. junho yang melihat hal itu langsung saja menghampiri wooyoung dan memagang tangannya yang bergetar menenangkan
"ani ...gawaenchana ... tidak ada yang terjadi ... sekarang ... kita ke apartement ku saja " junho memapah wooyoung berjalan ke arah mobilnya
end of flashback
in wooyoung room
"ini !" junho menyodorkan sebuah gelas transparan yang berisi air putih pada wooyoung yang sudah kembali duduk di pinggiran kasur sekarang . junho duduk di samping wooyoung dan memperhatikannya yang tengah minum
"kau sudah lebih baik ? kau lakukan saja operasinya ... jika kau tidak mau orang tua mu khawatir aku akan menjagamu selama operasi ... aku akan menjamin tidak akan ada yang mengetahuinya " tawar junho dengan serius namun wooyoung malah tersenyum dan memegang tangan junho
"gwaenchana ... jangan khawatir seperti ini " wooyoung berusaha untuk menyakinkan junho dan juga menenangkannya tapi itu tidak berhasil junho berdiri dan memandang wooyoung jengkel
"jika tidak apa yang akan kau lakukan ? menunggu mati hah ?!" tanya junho penuh emosi
wooyoung menggelengkan kepalanya segera "jika aku hidup dengan melihat khun hyung bersama orang lain aku akan menderita junho-ah ... jadi lebih baik seperti ini "
"kau !!!!" junho menunjuk wajah wooyoung tak suka dan berancang-ancang akan bicara lagi tapi sebuah suara menghentikannya
"wooyoung !!!" suara sang ibu tiba2 terdengar dan diikuti dengan derap langkah yang semakin mendekat yang bisa di dengar lebuh dari satu psang kaki yang mendekat
"gwaenchana ? kau sakit ?!" tanya min panik dan segera mendekati wooyoung , min berjongkok di depan wooyoung yang duduk di pinggiran kasur sedangkan junho dengan pengertiannya menjauh dari sana .
"ani ... aku tidak sakit ... hanya saja aku lupa belum makan sejak pagi ... makanya aku pusing " jelas wooyoung yang adalah sebuah kebohongan . junho hanya menunduk.
"kau siapa ?!" junho membungkuk sekilas setelah dia melihat siapa orang yang bertanya , min yang baru menyadari jika wooyoung bersama orang lain dalam kamar itupun segara bangkit dan memandang junho
"saya adalah teman wooyoung ... lee junho imnida ..." ucap junho memperkanalkan diri dengan sopan
"kenapa kau ada di sini ?!" tanya min dengan nada yang dingin dan memperlihatkan rasa tidak sukanya saat dia melihat wooyoung bersama seorang namja muda di dalam kamar hotel , jika dia adalah seorang gadis mungkin min tidak akan marah , sungguh terbalik bukan ?! tapi ini semua karena situasi yang berbeda saat ini
"aku yang mengundangnya eomma " jelas wooyoung yang masih duduk tak bertenaga untuk berdiri
"lee junho ....?" tanya ulang junsu menyakinkan. dia juga ikut masuk ke dalam kamar itu , begitu acara selesai dan di beri tahu oleh manager hwang tentang wooyoung yang terlihat sakit
"ne "
"kau putra derektur lee ... dari xxx corporation ?!" tanya junsu lagi
"ne "
"kanapa bisa kau ada di sini ? kenapa kau bisa berteman dengan wooyoung ?!" nada suara min terdengar tajam memandang junho dengan tajam pula
"eomma ... jangan begitu ... dia teman ku di kampus ... dia sangat baik ...lagi pula aku yang mengundangnya !" wooyoung mencoba berdiri dan menarik tangan min , mengintruksikan agar dia tidak bicara kasar lagi pada junho
"joesonghamnida ... kalau begitu saya permisi " junho membungkuk hormat dan segara meninggalkan ruangan itu
"eomma !!! dia sangat baik padaku ... kenapa kasar padanya ?" tanya wooyoung tidak suka pada sang ibu, min hanya berdecih meremehkan
"kau tahu dia itu adalah anak tunggal dari derektur lee perusahaan saingan ayah mu ?!" tanya min meninggikan suaranya
"arra !!!" jawab wooyoung juga meninggikan suaranya
"jadi jika kau tahu kau akan tetap bersamanya bagaimana jika dia punya niat jahat padamu ?!"
"tidak akan ... sejak khun hyung lulus sma orang ada di sampingku hingga detik ini hanya junho !" wooyoung pergi meninggalkan min dan juga junsu begitu saja membuat min harus memegang kepalanya yang terasa sangat berdenyut
junsu hanya memandang punggung wooyoung yang berjalan menjauhinya "mungkin ini salah ku !" ucap junsu dengan pelan dan penuh dengan penyesalan
wooyoung berjalan dengan langkah kaki yang keras seolah di hentakan ke lantai dengan penuh tenaga . dia menghembuskan nafasnya dengan kencang
"aku harus kemana ?!" tanya wooyoung pada dirinya sendiri seraya melihat ke kanan dan ke kiri "lebih baik pulang saja ..." ucap wooyoung malas dan segara keluar dari hotel
in morning
wooyoung menuruni tangga dengan malas dan menuju ke ruang makan dengan mata yang masih setengah menutup karena hanya tidur 2 jam semalam . dia duduk di kursinya dan ternyata belum ada siapa2 di sana .
"ini tuan muda " seorang kepala pelayan memberikan segelas susu pada wooyoung dan tanpa pikir panjang dia langsung meminumnya
"kau sudah bangun " junsu yang berjalan bersama dengan min itu menyapa wooyoung yang tengah minum . min dan junsu duduk di kursi mereka masing2 dan hanya tersenyum saat melihat wajah wooyoung yang sekarang sudah tidak terlihat pucat dan tidak bergairah seperti sebelumnya
"selamat pagi semuanya !!!" sapa ceria seorang yeoja yang baru saja datang . wooyoung menoleh ka arah yeoja itu , wooyoung langsung menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya saat melihat zia dan nichkhun berjalan bersama ke ruang makan dengan bergandengan tangan
"uhuk ...uhuk ..uhukk..." wooyoung membersihkan mulutnya dan memandang nichkhun yang bergandengan tangan dengan heran ,
"kenapa kalian ada di sini ?!" tanya wooyoung entah kepada nichkhun atau zia , zia memandang wooyoung heran manautkan alisnya
"memangnya kami harus kemana ?!" tanya zia tidak mengerti ,
"a..ahh...ne " wooyoung menunduk sejanak, min dan juga junsu memperhatikan wooyoung yang terlihat tidak nyaman "aku pikir kalian akan berbulan madu ..." ucap wooyoung kembali minum
"kami akan berangkat setelah sarapan " ujar nichkhun santai dan duduk di depan wooyoung diikuti oleh zia yang tersenyum sumeringah. wooyoung mengeratkan pegangan tangannya pada gelas tak berdosa itu
"aku ke atas dulu " wooyoung langsung berdiri dari kursinya dan meninggalkan ruang makan. nichkhun memperhatikan wooyoung yang berjalan dengan menunduk hingga dia memutar kepala 90 derajat dari depan agar dia bisa melihat wooyoung lebih lama lagi
"ini makanlah !" zia menyiapkan makanan untuk nichkhun ,dan menaruhnya di depan maja depan nichkhun
"ahh ne ..." nichkhun kembali tersadar dan kemudian tersenyum pada zia
in afternoon
wooyoung berjalan ke arah kamar min dan junsu dia merasa sangat lelah dan ingin bersandar pada ibunya , ya memang terdengar seperti anak kecil tapi dia itu memang sangat dekat dengan min sang ibu
"kenapa kau ingin mengusirnya ?!" tanya min tajam pada junsu yang tengah duduk di depan meja kerjanya , wooyoung hanya berdiri di depan pintu ruang kerja junsu yang tidak tertutup dengan sempurna . wooyung berdiri dan mengamati kedua orang tuanya yang dapat dia persepsikan sebagai sebuah pertengkaran
"apa maksud mu dengan mengusir ?! aku tidak mengusir siapapun " bantah junsu yang berdiri dari meja dengan kasar menatap min dengan tajam
"kita sudah membuat nichkhun menderita dengan menjebaknya ... membuat dia merasa bersalah pada kita dengan memiliki hubungan bersama dengan wooyoung ...dan nichkhun terpaksa menikah dengan orang yang sama sekali dia tidak cintai demi kita ... dan sekarang kau ingin menyuruh nichkhun meninggalkan rumah ini ?!! aku tidak akan pernah mengijinkannya ... kau tidak bisa mengusir anakku !!!" ucap min tanpa jeda dan juga nada bicaranya meninggi. junsu menatap min dan sedikit menghela nafasnya
"aku tidak mengusirnya ... aku hanya ingin dia hidup bahagia dengan keluarga baru yang akan dia bina ... lagi pula kau tidak lihat wooyoung sangat tidak nyaman melihat mereka ... apa kau mau melihat wooyoung sepanjang waktu hanya mengurung diri di kamarnya ?!!"
"kau ... APA KARENA NICHKHUN BUKAN ANAK KANDUNG MU ... JADI KAU LEBIH MEMENTINGKAN WOOYOUNG !!! KARENA ITU KAU INGIN NICHKHUN KELUAR DARI RUMAH INI !!!???"
"AKU JUGA MENYAYANGI NICHKHUN AKU TIDAK PERNAH MEMBEDAKAN MEREKA .!!!" wooyoung menggigit ibu jari tangan kanannya , tangannya gemetar dan matanya mulai terasa panas dan perih , perlahan dia merasakan air matanya meluncur deras dari kedua matanya
"hiks ...hiks ...hiks ...hyung ... hyung ...." panggil wooyoung pelan masih dengan menangis . dia berjalan gontai menuju ke dalam kamarnya . wooyoung menagis sesegukan di dalam kamarnya sendirian , wooyoung berjongkok dengan bersandar pada ranjang masih dengan menangis sesegukan . dan pikiran yang tidak tentu
"menjebak ... pergi ... apa yang terjadi ..?" ucap wooyung pada dirinya sendiri , dia merasa sangat kacau saat ini . dia memang telah salah , kecemburuan dan sakit hati telah membuatnya kehilangan akal sehat dan tidak dapat mengenali orang lagi meskipun dia adalah orang yang paling dia cintai sekalipun . wooyoung begitu menyesali dirinya yang telah terbakar amarah dan cemburu membuatnya menjadi jahat dan tidak percaya pada hatinya yang mengatakan jika nichkhun hanya berpura2 saja menyakitinya
#
#
#
#
#
#
#
"wooyoung-ah !!!" panggil min saat memasuki kamar wooyoung , min memutar padangannya mencari sosok salah satu putranya itu tapi matanya tidak dapat menangkap sosok namja imut di dalam sana . ,min berjalan ke arah kamar mandi dan mengetuk pintu kamar mandinya
"wooyoung-ah ... kau di dalam chagy ??!" teriak min dari luar tapi tidak ada jawaban dari dalam. min menempatkan kupingnya di pintu kemar mandi mencoba untuk mendengar apakah ada sesuatu di dalam sana
"wooyoung !!!" panggil min lagi sebelum kembali menajamkan pendengarannya . min mendengar suara air yang mengalir dari dalam kamar mandi . gemericik air yang sepertinya mengalir deras
":wooyoung !!!" panggil min dengan menaikan suaranya tapi tetap tidak di jawab
"wooyoung-ah ... kau sedang apa ? kau sedang mandi ?! " tanya min setengah berteriak
"wooyoung ...eomma akan membuka pintunya !!!" ucap min dengan nada mengancam yang di selingin dengan candaan . min berdecak sekali dan memutar knop pintu , min melongo kedalam kamar mandi dan tidak menemukan siapapun .
ahirnya dia memasuki kamar mandi dan mendekati wastafel dimana dia mendengar suara gemericik air . mata min tertuju pada kran wastafel yang terbuka mengalirkan air yang deras . kaki min berjalan semakin ke dalam kamar mandi yang luas dan berwarna putih itu ,min mengikuti aliran air yang turun dari wastafel dengan pandanganya.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" teriak min histeris dan memegang kedua sisi kepalanya dengan tangan , min berjalan mundur beberapa langkah dan jatuh terduduk di depan pintu masuk kamar mandi
"HIKS ...HIKS ...HIKSS..." min mulai menangis dengan tersedu2 masih dengan duduk di lantai kamar mandi yang basah dengan menekuk ke dua lututnya dan tangan yang masih memegang kepalanya
"yaa... chagy ... waeyo ??!!!" tanya junsu yang baru datang menghampiri min . junsu dengan segara mengehampiri min yang berjongkok di di lantai kamar mandi dengan panik melihat ekspresi min yang tidak biasanya
"yaa ... waeyo ?!!" tanya junsu ulang tapi min tidak menghiraukan pertanyaan junsu dan matanya masih tetap memandang ke depan . ahirnya junsu mengikuti arah pandangan mata min , junsu membuka mulutnya lebar . dia melihat wooyung yang tergeletak di bawan wastafel di pinggir bathtub dengan air yang mengalir dari wastafel membasahi dirinya , seluruh air yang membasahi wooyoung berubah warna menjadi merah karena bercampur dengan darah yang keluar dari luka di kepalanya . hingga dia air berwarna merah itu mengalir di lantai putih kamar mandi di sekitar tubuh wooyoung
"WOOYOUNG !!!" teriak junsu dengan panik dan segara bangkit menghampiri tubuh wooyoung
dan .... tbc ... woo kanapa ?! yah jika ada yang mau tahu aku akan di teruskan ... jika tidak yah tidak akan di teruskan ...
ini satu chap lagi ending ...
terusin dong thor...
ReplyDeletewoo kenapa yaa???? aahhh lanjutt dong
wah.. sedih bnget T.T woo jatuh dr kamar mandi ya??ayooo thor lanjutin...pnasaran bnget sma endingnya >.<
ReplyDeleteunnn cpat update ea,,,, please..
ReplyDeletebuat ff bru juga ya khunho un..always jdulnya...kekekekekekke #maksa
unnn... please dilanjutin yaa ff nya. tgal satu part lagi. pengen banget baaca nya
ReplyDeletepokonya woo harus ama khun harus
ReplyDeletenih aldio gak dimana gak dimana kerjanya maksa mulu ... mau nuna rebus ?!
ReplyDeleteannyeong eon,
ReplyDeletekasian bgt woo oppa ToT kasih happy ending ya thor.. gatega ngeliat woo oppa mengenaskan gitu -_-
lanjutkaaan! ^.^
woo kasihan banget . ga tega liat woo mendirita kaya gitu. pliss un persatukan mereka. aku ga tega woo mendirita kayak gitu
ReplyDeleteAaaaaaaaaaaaaaaaaaaa #scream
ReplyDeleteWoo come to noona.. I never let you suffer anymore. It's enough!
And you, Khun! Can you stop pretend about how your true feeling? Make wooyoung happy if you really love him, don't make him suffer! I know you suffer too, but you must to know that he more suffering than you. For God sake, he is sick!! Really sick either his body or his heart!! Aaaaaaaaaaaaa!!
Okee, akhirnya ketahuan kan kalo kalian gak saudara kandung. Jadi, langsung cerai aja, terus wooyoung sembuh, dan kalian hidup bahagia selamalamanya. Happily ever after. :')
#plak reader nya seenaknya sendiri
Aaaaaa, kurang 1 chapter lagi ya? Bener-bener penasaran gimana ending nya, yang pastinya saya gak akan kuat kalo sad ending. Apalagi kalo bbwoo sampai.. sampai.. mening-- aaaaaaaaaaaa, hope that it won't be happen..
Hosh! Ditunggu update nya eonni. Fighting!
Di lanjut thor.. updatenya cepetan yaa
ReplyDeletethor......
ReplyDeletegua belum baca yg part 6 :(
klok gak maksa nun hezty maka mereka hub ngan mereka gak bakalan terkuak ke media ! di youtube aka khunwoo videonya bunyuak kalah ama juhnick
ReplyDeletengeyel aja ... suka2 aku yang buat juga aku ... gak suka jangan baca gamp[ang sangat kan ?! gak sudah ricuh bikin mood aku ilang aja ... FOR ALDIOS
ReplyDeleteItu wooyoung oppa kenapa thor????jangan bilang dia mati T___T
ReplyDeletesumpah aku gak relaaaaa!!!!!
Aarrgghhhh...
Chapter selanjutnya ditunggu thor :D
ooommmoo thank you unnie finally u're back <3
ReplyDelete