love in art
By : park yara (tciw queen)
Romance, dan sebagainya
Disclamer: yang main bukan punya saya lapotopnya juga bukan punya saya , yang punya saya itu cuman ide cerita yang pasaran ini dan juga ini file yang tidak bermutu ini
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: masih sama dengan yang dulu
junho x nichkhun
chansung x wooyoung
slinght : taecyeon x junsu
chapters : taeser
no summary
fic ini terinspirasi dari sebuah gambar yang saya lihat di fb ... mau tahu yang mana gambarnya ? ini dia ... jejejejeng !!!!
di gambar ini saya bisa merasakan ada karakter tertentu dari mereka dan ini membuat saya ingin membuat sebuah fic aneh dan sangat abal juga tidak bermutu dan juga membosankan ini . dan satu yang sangat ingin saya tegaskan lagi pada semua orang membaca postingan saya di blog ini . saya tidak menerima permintaan terhadap pair jangan salahkan diri saya jika yang ada di sini lebih banyak khunho atau chanwoo dan sangat sedikit taecsu
junsu : seorang penyanyi solo dengan genre musik melankolis memiliki suara yang bisa mencairkan hati setiap pendengarnya .
junho : seorang pelukis yang sangat dingin dan acuh tidak suka bicara dan lebih suka berkomunikasi dengan orang lain melalui lukisannya
wooyoung : seorang penyanyi pop dance yang sangat suka menari berhati baik tapi terlalu jujur dan bicara dengan lugas tanpa di saring hingga tidak sedikit orang yang sakit hati padanya
nichkhun : seorang aktor tampan yang sangat berbakat , aktor dengan sederet penghargaan atas hasil kerjanya sebagai seorang pekerja seni. namja dewasa yang suka bersenang-senang
chansung : seorang koreografer sekaligus dancer kelas holywood yang sudah memiliki jam terbang tinggi diamerika yang sudah sering bekerja sama dengan artis papan atas holywood . berkarisma tinggi dan memiliki senyum maut
taecyeon : seorang model internasional yang juga merupakan artis yang bergelut di bidang presenter yang memiliki bakat rapp tersembunyi
teaser
chanwoo
"satu ,dua ,tiga ,empat .. hup ...tu ,dua ,tiga ..hup ... kita ulangi lagi " seorang namja yang tengah menari itu menghentikan gerakannya dan berdiri di depan cermin besar di ruang latihan dance itu memandang bayangan seseorang di belakangnya. bayangan orang itu terlihat kesal dan memalingkan wajahnya
"ck ...kita ulangi lagi " kata namja itu mengulang seraya berbali menatap namja lainnya secara langsung
"geurae ... lakukan saja ... agar semuanya cepat selesai aku tidak mau lagi bertemu dengan mu !" ucap namja ke dua dengan tajam memandang ke arah cermin memperhatikan bayangan dirinya sendiri
"five ,six ,seven ,eight ... one ,two , three , four , five ,six ,seven ,eight " namja itu memulai lagi menari memberikan pelatihan koreografi untuk namja di belakangnya yang adalah seoarang artis muda terkenal di korea , negara asalanya itu
"yack ...aku sudah sangat hafal dan mengusai koreografi ini ... aku mau pulang ... ini hanya membuang waktu saja !" namja dengan perawakan yang lebih kecil dan juga lebih pendek itu bergegas ke pinggir ruang latihan dan mengambil tasnya .
"kau mau kemana wooyoungie ?!" tanya namja yang lebih tinggi itu yang tak lain adalah koreografernya
"bukan urusan mu !" jawab namja imut yang adalah wooyoung itu dengan nada ketusnya , setelah membereskan barang-barangnya wooyoung langsung berjalan menuju ke pintu keluar hingga sebuah tangan mendekapnya dengan kuat
"jangan pergi !" ucap chansung sang koreografer itu masih dengan mendekap wooyoung dengan erat namun bisa di rasakan kehangatan dari dekapan itu oleh wooyoung
"lepaskan aku !" ronta wooyoung mencoba bebas dari tangan kekar yang mengurungnya dalam dekapan hangat yang sejatinya tak ingin dia lewatkan begitu saja. namun otak wooyoung sudah memberinya sinyal agar dia tidak kembali membuat sebuah kesalahan yang sama , kesalahan pada awalnya memanglah sebuah kesalah tapi jika kau melakukan kesalahan yang sama untuk yang ke dua kalinya itu adalah bodoh namanya . itulah pikiran wooyoung sekarang
"kenapa kau ingin pergi ?! kau mau menghindari ku ?!" tanya chansung yang sengaja bicara di leher wooyoung dengan sedikit mendesah membuat nafas hangatnya menerpa permukaan kulit wooyoung. wooyoung sedikit menggeliat tidak nyaman dengan perlakuan chansung itu dan tangannya mencoba untuk melepaskan tangan chansung yang bertengger di pinggangnya
"lepaskan aku ... jangan lakukan itu lagi padaku !" ucap wooyoung dengan tajam tapi itu tidak lantas membuat chansung menyerah dia malah menciumi leher wooyoung dengan lembut memberikan rangsangan padanya
"hentikan ... jangan lakukan lagi " pinta wooyoung semakin menggeliat dalam pelukan chansung
"kau bilang hentikan ?! walau mulut dan otak mu berkata seperti itu tapi ... tubuh dan hati mu ingin lebih dari ini bukan ?!" goda chansung masih dengan mencium leher wooyung , secara tiba-tiba dia menggigit daun telinga wooyoung membuatnya mendesah
wooyoung membalikan tubuhnya menghadap chansung dan dengan gerakan kilat wooyoung melumat habis bibir bawah chansung dengan penuh gairah membuat chansung nyeringai dalam lumatan wooyoung
khunho
"aku tidak pandai melukis ... anii ... aku sama sekali tidak berbakat melukis " ucap namja manis yang duduk di depan sebuah kanpas dengan ukuran sedang di depannya tangannya menempelkan kuas pada kanfas putih itu dengan perlahan dia bicara pada pada namja lain yang juga duduk dalam posisi yang sama dengannya di sebelah kanan . mereka tengah mencoba untuk melukis sebuah objek yang tidak lain adalah sebuah patung putih berbentuk peri yang di letakan di atas sebuah meja
"karena aku yang melukisnya ... dia malah terlihat seperti devil ..." namja manis itu mengalihkan pandangannya pada namja lain yang dududk di sampingnya . namja itu juga balik memandangnya dan tersenyum kecil
namja yang sejak tadi berceloteh itu sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah namja lain dan memandang hasil lukisan yang di buat namja itu , "woah !!! daebak ...pantas saja kau mendapatkan banyak prestasi " ucap namja itu lagi berceloteh sendirian .sedangkan namja yang adalah pelukis itu tetap berkonsentrasi pada lukisannya menyapukan kuasnya di atas kanfas " junho ... aku penasaran bagaimana jika kau melukis objek yang jauh lebih indah lagi dari pada patung itu ?!"
namja yang di panggil junho pelukis muda yang handal tapi jarang sekali bersuara itu hanya tersenyum "bagaimana jika kau melukis aku ?! aku ini adalah aktor yang sangat popular ... dan juga berkelas tinggi ... kau tahu untuk menjadikan ku model memerlukan banyak uang ... bahkan gaji murni pejabat selama 6 bulanpun belum tentu bisa membayar uang muka untuk menggunakan jasaku !"
junho menghentikan gerakan tangannya dan menyimpan kuas itu di atas paletnya dia menatap mata nichkhun dengan intens
"tapi untuk guru seni lukis ku ... itu gratis " nichkhun bicara dengan sengaja mendekatkan wajahnya ke wajah junho hingga hidung mereka nyaris bersentuhan "... bagaiamana ? kau akan melukisku ?!" lanjutnya lagi junho menghela nafas dan mengganti kanfas tadi dengan yang baru membuat nichkhun tersenyum puas karena itu artinya junho akan melukis dirinya
nichkhun berjalan ke arah meja tempat dimana patung objek tadi di simpan dan dia segara menurunkannya , nichkhun duduk di pinggiran meja dan memadang junho dengan pandangan lurus " bagaimana jika seperti ini ?!" ucap nichkhun seraya melepaskan satu persatu pakaiannya mulai dari blezer lalu kaos hitam yang dia pakai dan yang lainnya . junho hanya memandang nichkhun dengan tatapan santai masih dengan senyum simpul di bibirnya
"seperti ini ?!" tanya nichkhun meminta pendapat sekaligus persetujuan dari sang pelukis saat dia menaikan kedua kakinya yang jenjang dan putih mulus tanpa cacat sedikitpun itu ke atas meja putih
junho lagi dan lagi tersenyum , dia mengambil kuas dan mulai membuat gerakan dengan tangannya membuat kuas itu menari dengan indah di atas kanfas
taecsu
"kenapa aku ? kenapa bukan orang lain ? kenapa bukan artis lain saja ? aku tidak mau ..." ucap seorang namja dengan perawakan tinggi dan kekar itu berjalan mendahului managernya yang setia mengikutinya dari belakang
"ayolah taec ... dia itu teman baikku ... aku tidak mungkin menolak untuk membantunya " ucap sang manager itu terdengar sangat memelas
"itu tidak ada hubungannya dengan ku ... kau katakan padanya aku tidak mau ... dia itu juga bukan artis dari managemant yang sama dengan ku ...kau tahu kan bahkan artis baru dari perusahaan saja aku tetap tidak mau menjadi model MV nya ...apa lagi untuk orang baru yang sama sekali aku tidak kenal " ujar namja itu dengan malas
"baiklah ... aku tidak akan memaksa mu lagi ... sekarang kau mau kemana ?!" tanya sang manager menyerah dengan sikap taec yang kekeh
"kita makan saja aku lapar "
"baiklah ... aku akan mengatakan dulu pada junsu jika kau tidak bisa menjadi model video klipnya ..."
"dia ada di sini ?!" tanya taec sedikit penasaran
"ne ... dia menungguku ... aku akan ke toilet sebentar lalu akan menemui junsu ... kau tunggu saja di mobil " taec mengangguk pada managernya , dia berjalan ke luar dari ruangan dimana dia berbicara dengan managernya untuk menuju ke tampat parkir sesuai dengan apa yang di katakan oleh managernya
taecyeon berjalan di koridor gedung dia hanya mendengar suara derap langkah yang dia timbulkan sendiri di sebuah gedung yang sudah sepi itu mengingat ini sudah malam hari . merasa sangat bosan taec merogoh mp3 player di sakunya dan hendak memasangkan headseat di telingnya hingga dia mendengar sebuah alunan nada piano yang indah di sekitarnya . taec menghentikan langkah kakinya dan menajamkan pendengaran dia melangkahkan kakinya satu langkah ke depan telinganya menangkap sebuah suara merdu yang juga mengalun indah bersamaan dengan suara piano itu seutas senyum terukir di bibirnya , kakinya seolah mempunyai pemikiran sendiri membuat kakinya melangkah tanpa di perintah untuk mendekati sumber suara yang di dengar oleh telinganya , langkah kaki itu terhenti di depan sebuah pintu yang sangat dia yakini jika suara itu berasal dari dalam sana , itu bisa dia simpulkan karena suaranya semakin jelas saat dia berdiri di depan pintu itu. dengan ragu dia membuka pintu tersebut dan berjalan memasuki ruangan itu . matanya mencoba mencari sosok bersuara merdu itu dalam ruangan namun sayangnya ruangan itu di penuhi dengan tirai-tirai putih yang di gantung
'mungkin ruangan ini telah di gunakan syuting sebelumnya' pikir taecyeon saat dia berjalan dengan pelan semakin memasuki ruangan itu .
ahirnya mata taecyeon menangkap bayangan sebuah benda yang tak lain adalah sebuah piano putih di antara sela-sela tirai putih itu, taec semakin mendekati piano itu dan menyibak satu tirai putih yang menghalangi pandangannya .
mata taecyeon terbelalak melihat seoarang namja dengan wajah manis tengah bernyanyi seraya memainkan piano . wajah namja itu terlihat begitu menyejukan hatinya apalagi suara merdunya mampu meluluhkan hati seorang ok taecyeon bahkan saat dia pertama kali mendengar suaranya dan juga pertaman melihat wajahnya . namja itu tersenyum manis di sela-sela kegiatannya dia sama sekali tidak menyadari jika ada seseorang yang memperhatikannya dengan sangat intens
sentuhan terahirnya pada tuts piano menandakan jika lagunya telah berahir . namja itu berdiri dan membungkuk ke depan sekali lalu membungkuk ke kanan satu kali seolah dia memberi hormat pada penonton yang menyakiskan penampilannya walau nyatanya ruangan itu 'kosong' sebelumnya . dia kemudian berbalik dan membungkuk ke arah kiri dan saat dia mengangkat wajahnya dia melihat sesosok orang asing memperhatikannya dengan serius membuatnya terjengkang saking kagetnya untung saja ada piano di belakangnya hingga dia tidak jatuh terlentang dan hanya membentur piano itu
"joesonghamnida ... aku ... aku itu ... tadi .. begini ... aku ...tidak sengaja ... " ucap namja itu tergagap . tapi katanya terhenti saat namja asing yang menjadi satu-satunya penonton itu malah bertepuk tangan
"penampilan yang sangat mengagumkan " puji taecyeon dengan sedikit senyum . membuat namja di hadapannya diam membeku , bagaimana tidak saat ini dia baru menyadari jika namja yang ada di hadapannya itu adalah ok taecyeon artis terkenal yang sangat dia idolakan
"junsu !" panggil seseorang yang baru saja memasuki ruangan itu , namja yang adalah manager taecyeon
"junsu ?!" tanya taecyeon pada namja yang ada di depannya yang memanglah adalah junsu
"ne " ucap junsu dengan sangat berat hati
"mianhae junsu-ah ... sepertinya ,..." ucap manager taecyeon ingin menjelaskan bahwa taec tidak bisa menjadi model video klipnya tapi dengan segera taec menghampiri managernya dan membungkam mulut manager itu dengan telapak tangannya yang cukup besar
"aku rasa kita perlu bertemu lain waktu untuk membicarakan tentang video klip mu " ucap taecyeon meneruskan kata-kata manegernya membuat sang manager membulatkan mata tak percaya
"jinja ?!" tanya junsu menyakinkan dengan wajah yang berbinar tidak dapat di pungkiri jika dia sangat bahagia mendengar ucapan taecyeon tadi
gaje, aneh , abal, tidak bermutu , sampah dan tidak menarik adalah karakter semua ff saya ... dan ini saya inginkan untuk di nilai ... silakan ... mau bagaimana ? jangan di teruskan ? jangan aja ya ?! ini juga saya post untuk vioni ... tadinya gak akan saya post karena gak ada rasa PERCAYA DIRI LAGI YANG TERSISA .... ayo tanggapan anda semuanya ...
kayknya bkln seru thor...terusin donk thor penasaran ,sungguh2 penasaran...ff yg lain juga d lanjut ya thor , FIGTHING...!!!
ReplyDeleteterusin thor ...q tdk akan melewatkan ff yg cast khunho hehehe...
ReplyDeleteSeru kayaknyaa... dilanjut ya un
ReplyDeletehihi lucu eon.. lanjutkan! ^^
ReplyDelete