Jul 3, 2012

ff 2pm protect the boss nc

protect the boss

By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
rated : M alias NC
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters : 3 of ?












readersdeul yang terhormat saya minta maaf untuk yang selalu minta wooyoung ketularan pervertnya junho dalam kadar yang tinggi saya tidak bisa kasih di sini karena wooyoung sebagai uke yang agresif ada di ff baru saya , jadi nantikan saja ya ?!untuk cerita ini adegan nc saya kasih junnic dulu karena adegan nc junnic ini yang akan membawa chanwoo kepada adegan nc.... mau ... di bawa kemana cerita ini ?? itu lihat saja semoga kalian menyukainya
(amiiiin)






"buka mulut mu !" titah junho sebentar menghentikan aktifitasnya
"mwo ?" tanya nichkhun namun dengan kata itu yang berahiran dengan huruf o membuat mulutnya terbuka dan itu tidak di sia2kan oleh junho. junho mulai menyusupkan lidahnya masuk kedalam mulut nichkhun mengabsen semua yang ada di dalamnya juga mengajak lidah nichkhun untuk bermain namun ya karena first kiss bagi nichkhun dia hanya diam
"otthe ?" tanya junho dengan tatapan penuh nafsu pada nichkhun dia menaruh tangan kanannya di tembok samping nichkhun sejajar dengan kepala nichkhun dan satu tangan lagi dia tempatkan di pinggang nichkhun
namun nichkhun tetap memilih untuk diam dan memandang junho sekarang, junho mulai mengulum bibir atas nichkhun
"mmm ?" suara yang junho keluarkan tanpa berhenti mengulum bibir nichkhun namun memberi tatapan tanya 'apa yang kau pikirkan lakukan seperti ini !' ya kira2 itulah arti yang bisa nichkhun ambil dari nada dan juga raut wajah junho
dan setelah itu nichkhun melakukan semua seperti yang junho lakukan saat junho melumatnya dia juga akan melumat bibir junho, saat junho mengulum bibirnya dia juga akan mengulum bibir junho dan saat junho memainkan lidahnya nichkhun juga akan mulai memainkan lidahnya dengan respon dari nichkhun semakin membangkitkan gairah pada diri junho
"emmphh ~~~" lenguh nichkhun tertahan dan itu semakin membuat junho bersemangat, junho merapatkan tubuhnya pada nichkhun dia menautkan jari2 tangannya pada sela2 jari nichkhun dan kemudian menarik tangan nichkhun menempelkannya di tembok di atas kepala nichkhun dan tangan yang lain mulai meraba2 dan dada nichkhun yang masih tertutup kemejanya
dengan terampil junho mulai membuka satu persatu kancing kemeja nichkhun namun saat satu kancing terahir nichkhun menghentikan tangan junho
"diektur apa yang anda lakukan ?" tanya nichkhun dengan takut2 sambil masih memegang tangan junho
"diam dan turuti semua yang aku katakan ..." bisik junho di telinga nichkhun kemudian menjilat daun telinga nichkhun dan tangannya kembali membuka kancing kemeja nichkhun dan membukanya melemparkan kemeja itu entah kemana
junho terus menjilati kulit belakang telinga kanan nichkhun membuat nichkhun mendesah hebat
"ahh .... emmphh ... " desah nichkhun , dadanya mulai naik turun dengan cepat menandakan kalau nichkhun juga mulai bernafsu sekarang. lidah junho terus turun keleher dan bahu nichkhun menjilat dan juga menggigit2 kecil leher nichkhun menghisapnya dengan kuat membuat tanda merah keunguan disana , nichkhun mulai meremas rambut belakang junho menyalurkan kenikamatan yang tengah dia dapatkan
"arrghhhh ....." nichkhun mengerang hebat saat junho mulai menjilat dan mengemut nipplenya  menekan dan sedikit menggigitnya dengan pelan tangan kirinya meremas dan memelintir nipple yang lain dan tangan kanannya mengesek dan meremas junior nichkhun dari luar celananya. setelah junho merasa cukup memberi rangsangan dia menghentikan aktifitasnya membuat nichkhun menatapnya kecewa
"kau menyukainya ?" tanya junho dengan wajah menggoda seraya membuka celananya sendiri beserta cdnya sekaligus nichkhun yang melihat junior junho yang ia yakini lebih besar dari miliknya itu mencuat dengan tegak langsung menundukan wajahnya dengan wajah yang memerah
junho menarik tangan nichkhun berjalan bersamanya dan duduk di kursinya sementara nichkhun masih berdiri di hadapannya ,junho mengarahkan tangan nichkhun untuk memegang juniornya ,nichkun sempat menarik tangannya sendiri saat hampir menyentuh junior junho
"wae ?" tanya junho datar
"a...ani ...." jawab nichkhun menunduk, junho kembali mengarahkan tangan nichkhun untuk menggenggam juniornya junho menggenggam tangan nichkhun yang tengah menggenggam juniornya dan mengocok juniornya sendiri dengan tempo yang lambat hingga terus bertambah hingga mencapai frekuensi yang cepat ,
"ammphhh .... ya ... terus ... ahhh .... seperti itu .... lebih cepat ... " rancau junho sambil terus memperhatikan juniornya yang tengah nichkhun kocok merasa kalau nichkhun sudah bisa melakukannya junho melepaskan tangannya dan berkonsentrasi dengan kenikmatan yang tengah dia dapatkan dari nichkhun
"ahhh .... ahhh .... masukan ... !" ucapnya sambil menatap nichkhun dengan mata yang setengah terpejam
"mwo ?" tanya nichkhun tidak mengerti dengan apa yang di katakan junho . junho melepaskan tangan nichkhun dari juniornya dan manarik tengkuk nichkhun mendekatkan wajah nichkhun ke juniornya
"apa yang anda lakukan ?" tanya nichkhun panik namun dengan keadaan nichkhun yang tengah bicara junho langsung memasukan juniornya kedalam mulut nichkhun
"emmmp !!!!" nichkhun menarik kepalanya namun tidak bisa karena junho sudah memegang kepala belakang nichkhun dengan kuat ,
"lakukan seperti ini !" ucap junho dan memaju mundurkan kepala nichkhun hingga juniornya keluar masuk dalam mulut nichkhun dengan sangat dalam hingga ujung junior junho  menabrak tenggorokannya. nichkhun yang baru pertama kali melakukannya sangat tidak nyaman dengan itu perasaan jijik dan juga karena ujung junior junho yang terus menabrak tenggorokannya membuat dia sangat ingin muntah
"hoek ...." nichkhun sudah tidak tahan ingin muntah namun junho tetap memaju mundurkan kepala nichkhun dengan memegang kepala bagian belakangnya
"hisap ! " nichkhun memandang junho yang tengah menutup matanya dan mendongak merasakan nikmat nichkhun menuruti titah junho dan menghisap junior junho kuat
"lakukan sebentar ... ahhh ... hah .... lagihhh ...." ucap junho dengan mendesah tak lama kemudian nichkhun merasakan kalau ada cairan kental dan asin keluar dari junior junho dalam mulutnya saat junho semakin cepat memaju mundurkan kepalanya membuat sedikit cairan itu masuk ke tenggorokannya dia menarik kepalanya sekuat tenaga dan memuntahkan cairan junho ke lantai
"hoek ... hoek ..." junho menarik tangan nichkhun hingga nichkhun kembali menghadapnya, junho merunduk untuk melumat kembali bibir nichkhun lidahnya merangsek masuk ke dalam mulut nichkhun menjelajahi isinya dan juga untuk mencari sisa2 cairan miliknya
"harusnya kau telan semua " ucap junho lembut dan mengelus pipi nichkhun dengan ibu jarinya seraya menatap nichkhun lekat2
junho menuntun nichkhun untuk berdiri dan mulai membuka celana nichkhun,
"direktur ... " panggil nichkhun untuk menolak sambil mempertahankan celananya agar tidak di lepas junho
"kau akan sangat menyukainya ... percayalah !" ujar junho dan membuka celana nichkhun hingga sekarang keadaan nichkhun telah naked di hadapan junho sementara junho masih memakai kemeja saja tanpa celana, junho berdiri dan mendudukan nichkhun  di kursi yang tadi dia duduki . nichkhun duduk sambil menutup selangkangannya dengan wajah yang sudah sangat memerah entah karena malu atau karena hal yang lainnya
"jangan di tutupi ..." titah junho sambil menyingkirkan tangan nichkhun, junho mulai meraih junior nichkhun dan memijatnya membuat nichkhun menggigit bibir bawahnya menahan desahan
"lumayan besar juga " ujar junho sambil memandang nichkhun yang langsung menunduk menyembunyikan wajahnya. junho mulai mengocok junior nichkhun pelan dengan tempo yang teratur hingga junior nichkhun mengeluarkan precumnya , junho melumurkan cairan bening nichkhun ke batangnya agar lebih licin dia mengocok junior nichkhun dengan cepat sekarang membuat nichkhun tak kuasa untuk menahan desahannya
"arrggghh .... ahhhh .... emmmpppphhh ~~~~" nichkhun menggigit bibir bawahnya sambil menutup matanya dengan erat berkonsentrasi menikmati permainan junho pada juniornya , junho yang melihat nichkhun begitu menikmati hanya nyeringai mesum. junho mulai menjilat batang junior nichkhun dengan lembut membuat nichkhun terbelalak memandangnya junho yang tengah menjilati juniornya
junho menjilat junior nichkhun dari pangkal hingga ujung berkali2, menjilat ujung junior nichkhun dengan garakan penuh nafsu dia menggelitik celah kecil di ujung junior nichkhun dengan ujung lidahnya membuat nichkhun merasa kalau tubuhnya tersengat listrik ribuan volt sengatan listrik yang merambat melalui tulang belakangnya. junho melumat ujung junior nichkhun seperti melumat permen yang sangat manis dan dengan sekali gerakan dia memasukan junior nichkhun sepenuhnya kedalam mulutnya sendiri
"AAhhhhhhhhhhh ~~~~" nichkhun melengkungkan tubuhnya dan membelalakan mata  kenikmatan begitu memuncak membuatnya refleks menekan kepala belakang junho untuk lebih dalam lagi memasukan juniornya , junho dengan pebuh gairah mengaduk junior nichkhun dalam mulutnya bermain dengan lidahnya kemudian dia mulai memaju mundurkan kepala sambil terus menghisap kuat junior nichkhun
"ahhh .... lebih cepat ...  ahh...." rancau nichkhun mengacak model rambut junho, nichkhun melihat wajah junho yang tengah bermain dengan batangnya itu hanya diam terpaku, junho mengemut menghisap dan mejilat juniornya dengan sangat rakus seolah juniornya itu memiliki rasa yang sangat manis padahal dia yakin kalau rasa juniornya akan sama saja seperti rasa junior junho yang tadi berada di mulutnya 'apa dia tidak merasa jijik ?' tanya nichkhun dalam hati di sela2 kenikmatan yang menderanya
"diektur ... aku mau ..." kata nichkhun terpotong ,junho sudah mengerti langsung mempercepat garakan kepalanya mengeluar masukan junior nichkhun
"aaaahhhh ~~~~" desah nichkhun dengan suara yang sangat lembut , nichkhun masih terengah dengan dada yang naik turun dengan sangat cepat junho sudah menarik tubuh nichkhun untuk berdiri, junho manangkup wajah nichkhun dengan tangannya dan mulai melumat bibir nichkhun memasukan lidahnya dan saat nichkhun sudah membuka mulut junho langsung menyalurkan cairan nichkhun kedalam mulut pemiliknya, nichkhun ingin memalingkan wajahnya namun junho memegang kuat kepalanya
"ini ,bagaimana enak kan ? ini milikmu !" ucap junho seraya melap bibirnya sendiri dan mengemut jarinya melumuri jarinya dengan saliva , junho membalikan tubuh nichkhun membelakanginya dan menekan pundak nichkhun membuatnya menungging
"pagangan pada meja ! jika terasa sakit berteriak saja !" ucap junho santai 'mwo sakit ? apa lagi yang akan dia lakukan padaku ?' jerit nichkhun dalam hati
"awww " rintih nichkhun saat satu jari junho sudah masuk kedalam holenya junho langsung menggerakan jarinya dalam hole nichkhun
"ini tidak sakit kan ?" tanya junho sambil mencoba malihat wajah nichkhun yang membelakanginya dan nichkhun mengangguk. junho kembali menambah satu jari lagi kedalam hole nichkhun membuatnya tersentak
"sakit !!!" pekik nichkhun mengeratkan pegangannya pada meja, junho tidak mengindahkan kata nichkhun barusan dia malah terus menggerakan jarinya keluar masuk dalam hole nichkhun dan juga gerakan memutar di dalam, gerakan jig jag dan tidak beraturan untuk melonggarkan hole nichkhun yang sempit
tanpa nichkhun ketahui junho mengeluarkan jarinya membuat dia bisa bernafas lega tapi dia menjerit dengan keras saat sesuatu yang tumpul merangsek masuk mengoyak holenya
"AAAHHHH !!!! SAKIT .... !!!! HENTIKAN !!!!" jerit nichkhun sambil mencoba untuk bangun namun junho menghalangi nichkhun dan memegangnya agar dia tetap menungging
"jangan berdiri ... itu akan semakin menyulitkan ku ... ahh ... kau ... sangat sempit !!!" junho terus menerobos hole nichkhun
"HIKS .... HIKS ..... HIKS ... sakit ... aku mohon hentikan ... hiks ..." junho memeluk nichkhun dari belakang tanpa melepas juniornya yang sudah masuk seperempatnya dalam hole nichkhun,
"mianhae ... rileks ... tahan sedikit lagi ya ?!" bujuk junho sambil menyeka peluh di pelipis nichkhun, junho membelai pipi nichkhun dengan lembut ,nichkhun menoleh kearah wajah junho , junho melumat bibir nichkhun sambil memngocok junior nichkhun dengan perlahan dan terus semakin cepat. melihat nichkhun sudah bermain dengan lidahya dengan ekspresi yang lebih baik junho mulai mendorong juniornya lagi
"aww ..." nichkun melepas bibir junho dengan refleks saat rasa sakit melanda lagi di holenya
"tahan sebentar " ucap junho sambil mendorong juniornya dengan kuat hingga juniornya masuk dengan sempurna , tidak menunggu lama lagi junho langsung mengenjot juniornya dalam hole nichkhun melakukan in out dengan cepat
"ouh ..... kau nikmat sekali ....ahh ...." rancau junho sambil turus melakukan in out
"ahh ... ahh ...emmmphhhh " junho mendengar nichkhun mulai mendesah lagi menandakan kalau dia juga mulai menikmatinya, beberapa menit mereka menikmati nikmatnya surga dunia ahirnya permainan mereka berahir
"direktur ... aku ...ahhhhh ..." nichkhun sudah mengeluarkan lagi cairannya sedangkan junho semakin cepat menggenjot juniornya
"ahhhh ~~~~" desis junho saat dia mengeluarkan cairannya dalam hole nichkhun
junho langsung memakai celananya lagi sementara nichkhun masih duduk meringkuk di bawah meja kerja junho, junho memungut pakaian nichkhun yang berserakan di lantai sedikit berputar dan celingukan saat dia mencari kemeja nichkhun yang dia lempar sembarangan tadi
"cepat pakai bajumu ..." junho memberikan pakaian nichkhun pada pemiliknya yang masih duduk meringkuk, nichkhun mengambil pakaiannya dari tangan junho dan mencoba berdiri dengan meringis menahan sakit di holenya
nichkhun membelalakan mata melihat tangannya yang tak sengaja menyentuh bagian belakang tubuhnya , tangannya menyentuh cairan di bagian belakang yang berwarna merah . junho langsung melap tangan nichkhun dengan tissu
"jagan pasang wajah panik seperti itu ... ini biasa untuk yang pertama kali melakukannya " ucap junho dengan nada dingin "cepat pakai bajumu kita harus segara pulang " lanjut junho dengan nada dingin seperti biasanya

nichkhun berjalan keluar dari mobil junho karena mereka pulang bersama dan lagi karena junho memakai mobil sport wooyoung yang hanya ada dua kursi jadi junho tidak pakai supir dan menyetir sendiri karena nichkhun  tidak bisa menyetir
junho memandang nichkhun yang tertatih berjalan dengan sangat pelan menaiki tangga kecil menuju pintu masuk , junho kembali masuk kedalam mobil dan melaukan mobilnya keluar dari gerbang
"dia mau kemana lagi ini sudah lewat tengah malam ?" tanya nichkhun sambil memperhatikan mobil yang tadi dia tumpangi tadi melaju keluar
#
#
#
#
#

sebelumnya di kantor siang hari
wooyoung room
"direktur ada dokumen yang harus anda tanda tangani !" sekertaris wooyoung menyodorkan sebuah map pada wooyoung yang tengah duduk dengan melas di meja kerjanya sambil menopang dagunya dengan sebelah tangan
"disini ?" tanya wooyoung menunjuk sebuah kolom kecil di sudut dokumen itu
"ne " ucap sekertaris itu dan wooyoung langsung menandatangani dokumen tersebut
tok tok tok
"masuk !" ucap wooyoung dengan berteriak kesal layaknya nak kecil dan kemuidan chansung masuk ke dalam ruangan wooyoung
"saya permisi direktur, dan satu lagi anda ada rapat setelah makan siang  " sekertaris yeoja itu langsung membungkuk dan pergi
"waktu makan siang direktur mau makan dimana ?" tanya chansung saat sudah berdiri di hadapan wooyoung , wooyoung menumpukan dagunya di meja dan memandang chansung dengan malas
"kau tahu aku hampir mati karena kebosanan diam di sini terus " ucap wooyoung tanpa bergerak dari posisinya
"itu karena direktur hanya diam saja , coba jika direktur malakukan suatu pekerjaan" jawab chansung seadanya
"tidak ada yang menyuruhku melakukan apapun katanya harus bekerja tapi malah menyuruhku diam saja , jika ada yang minta tanda tangan ... aku akan tanda tangan dan hari ini hanya ada satu dokumen yang harus aku tanda tangani " chansung tersenyum lembut pada wooyoung dan merunduk menatap wooyoung dari jarak dekat
"direktur ... bekerja sebagian direktur itu bukan sekolah dimana guru yang akan memberimu tugas dan kau akan mengerjakannya lalu mengumpulkan hasil pekerjaanmu padanya... kau direktur disini kau yang memberi perintah ... kau juga yang harus mencari dan memutuskan apa yang harus kau kerjakan untuk perusahaan ini " ucap chansung lembut, wooyoung mengerjapka matanya berkali2 melihat chansung, melihat chansung dari jarak yang sangat dekat membuatnya meresa aneh,ada sesuatu yang aneh dimana dia merasakan kehangatan namun itu membuatnya berdebar
"emmh " wooyoung berdeham dan menjauhkan wajahnya dari chansung
"kita makan di mana saja terserah kau saja " ujar wooyoung mangalihkan pembicaraan
"baiklah " jawab chansung dengan segara
beberapa waktu kemudian
"kalau aku tahu kau akan menyuruhku makan di kafetaria kantor aku tidak akan menyuruhmu memilih tempat !" ucap wooyoung kesal sambil terus menyeruput jus strawberry di tangannya sambil berjalan menuju ruang rapat
"ini lebih efisien kan ? anda tidak akan  telat datang ke rapat hari ini .... lagi pula menunya cukup baik " timpal chansung sambil tertawa melihat kecil melihat ekspresi wooyoung yang kesal
"aku tidak mau rapat ..." ucap wooyoung memelas pada chansung
"direktur harus melakukannya " ucap chansung mantap dan memegang pundak wooyoung memberi semangat
"tapi aku belum pernah menghadiri rapat sebelumnya.... atau kau ikut masuk saja ya ?! " sergah wooyoung lagi di depan pintu ruang rapat
chansung tersenyum dan semakin mengeratkan pegangan tangannya di bahu wooyoung "dalam hidup pasti selalu ada yang pertama ... cinta pertama ... ciuman pertama ... dan rapat ini juga adalah yang pertama untukmu !"
"aku bahkan belum ciuman pertama dan juga merasakan cinta pertama kenapa harus rapat pertama dulu yang aku lakukan ?" tanya wooyoung lagi mencoba mengulur waktu
"kalau begitu jika direktur sudah ciuman pertama direktur akan menghadiri rapat sekarang ? begaimana kalau aku suruh seseorang mencium direktur atau mau aku yang cium ?!" goda chansung namun dia tak pernah menyangka apa yang dia katakan membuat jantung wooyoung berdebar dengan sangat cepat dan wajahnya memanas seketika
"ini !" wooyoung langsung memberikan gelas plastik berisi jus strawberrynya ke tangan chansung dan lanngsung masuk ke dalam ruang rapat meninggalkan chansung tanpa kata2 , chansung hanya diam menatap wooyoung dangan heran lalu menatap gelas yang tengah dia pegang
di ruang rapat
"untuk proyek pembangunan resort aku akan menyerahkannya pada direktur jang wooyoung , aku yakin dia akan melakukannya dengan baik " junsu bicara pada semua orang yang tengah menghadiri rapat hari itu sedangkan wooyoung yang mendengar kata2 junsu langsung menunjuk wajahnya sendiri dengan tatapan syok
"tapi direktur ... direktur jang tidak dapat di berikan keparcayaan untuk proyek sebesar itu " sergah salah seorang dari deretan kursi di samping kiri junho, junho dan wooyoung berhadapan sedangkan junsu duduk di kursi utama di tengah2 di sebuah meja berbentuk perssegi panjang (?)
wooyoung langsung manggut2 mendengar apa yang orang tadi katakan dan junho langsung menatap wooyoung dengan pandangan mengancam, wooyoung memajukan bibirnya dan kembali menunduk, dia membuat sebuah sketsa gambar dengan pencil dan kertas yang ada di depannya sebuah sketsa robot
"aku yakin dia bisa ... kita harus memberinya kesempatan " ucap junsu tegas
"lalu bagaimana dengan ini ... hanya direktur wooyoung yang setuju untuk mengadakan pameran untuk produk baru kita ... bagaimana ini ? bisakah direktur wooyoung melakukan pameran itu dengan baik ? bukakah yang lainnya sudah menolak rencana itu ?!" junho dan junsu sontak melihat wooyoung yang tengah asik menggambar
"direktur wooyoung ?!" panggil orang yang bicara tadi dengan sedikit menaikan nada bicaranya membuat wooyoung beralih memandang orang itu
"ne ?" tanya wooyoung refleks
"bagaimana konsep anda untuk membuat pameran produk baru , demi meningkatkan penjualan barang mewah kita ?bukankah anda sudah setuju untuk melakukan pameran ?!" tanya orang itu pada wooyoung dan wooyoung malah celingkukan memandang junho dan junsu bergantian dan yang di pandang hanya diam saja
"aku ... aku tidak setuju ..." ucap wooyoung ahirnya
"tapi anda sendiri yang sudah menandatangani dokumen ini !" bantahnya sambil memperlihatkan dokumen yang wooyoung tanda tangani tadi
wooyoung membelalakan matanya melihat dokumen itu
"anda tidak menandatangani dokumen ini tanpa membacanya terlebih dahulu kan ?" tanya seorang namja tua lainnya
"tidak ... aku tidak mungkin seceroboh itu" panik wooyoung seraya menatap junsu meminta tolong namun junsu malah memandang wooyoung dengan lemah, wooyoung memandang junho dan junho hanya menunduk tak memandang wooyoung
"kalau begitu anda pasti bisa melakukannya dan juga menaikan penjualan , iyakan direktur ? tanya namja tua itu lagi
"iya ... aku pasti akan menaikan angka penjualan !" ucap wooyoung dengan mantap , junho meremas pulpen yang tengah dia pegang sambil memejamkan mata geram dan junsu hanya menghela nafas berat
setelah rapat
"kau gila eoh ? mau melakukan pameran ? sejak kapan perusahaan kita mengadakan pameran untuk produk baru ?" tanya junho sambil menatap tajam wooyoung yang sudah terpojok di dinding ruang rapat setelah semua orang lain keluar
"kau tahu apa produk yang kau bicarakan ?" tanya junsu menambahkan, wooyoung menggelengkan kepalanya untuk menjawab
"maka dari itu juka bicara itu harus kau pikirkan dulu ... salurkan dulu kata2mu itu ke dalam otak besarmu !" junho nunjuk2 kepala wooyoung dengan tidak sopan
"AAHH !!! aku pasti akan menaikan angka penjualan puas !" ucap wooyoung menyingkirkan junho dari hadapannya dan berjalan keluar dari ruangan itu
chansung pov
"jam berapa ini ?" tanya wooyoung dengan ketus padaku seraya berjalan meninggalkan aku di belakangnya
"jam 3 lebih " jawabku sambil berjalan mengekorinya
"LEBIH BERAPA ?!!" tanya wooyoung membentakku dan aku hanya diam dan mengerjapkan mataku berkali2 setelah dia berteriak padaku
"34 menit " lanjutku lagi
"aku mau pulang !" wooyoung melipat kedua tangannya di depan dada dengan menekuk wajahnya, aku berani bertaruh kalau dia mengalami hal yang tidak menyenangkan saat rapat tadi
"baiklah ... " ucapku menenangkannya, dia lalu berjalan meninggalkan aku lagi menuju ke tempat parkir
di mobil
"kita jangan pulang kerumah kita jalan2 saja " aku menoleh ke arah kursi belakang mendapati wooyoung tengah memandang jalanan di pinggirnya dengan santai
"lalu direktur mau kemana ?" tanyaku memperjelas tujuan kami
"aku ... jangan panggil aku direktur lagi aku sangat benci dengan panggilan itu ..."
"tuan muda mau kemana?" ulangku dengan panggilan yang sudah aku ganti
"jangan panggil tuan muda ... bukankah kita sudah berteman sekarang ? panggil aku wooyoung jika kita sudah tidak ada di kantor !"
"tapi direktur ...ani ... tuan muda ... jika setelah keluar dari kantor anda menjadi tuan mudaku lagi !"
"kalau di luar kantor di luar rumah kau bisa kan panggil namaku saja !" dia bangun dari bersandarnya dan bicara lebih dekat padaku
"baik wooyoung-shi " ucapku , aku pikir dia akan puas dengan panggilanku tapi salah lagi ternyata
"panggil namaku saja ... wooyoung !!!" katanya membenarkan panggilanku lagi
"ne ... wooyoung ..." ucapku padanya , dia ini kalau di hadapan direktur lee junho saja diam merengut kalau bicara padaku berteriak2 dan juga bicara kasar seperti sodaranya itu
"berhenti !" aku langsung menginjak rem sekaligus membuat wooyoung terhuyung ke depan untung saja di belakang tidak ada kendaraan hingga tak terjadi tabrakan beruntun saat ini
"YAAA !!!! bisa bawa mobil tidak ?!!"
"mianhae ... mianhae ... " aku mencoba menenangkan wooyoung dengan mengelus pundaknya dan dia langsung terdiam menatapku. dia membuka pintu dan berjalan keluar dari mobil dengan sigap aku juga ikut keluar dari mobil dan berjalan mengikutinya lagi
"aku sangat kesal hari ini ... junho dan junsu hyung ... terkadang aku merasa kalau mereka itu ... sangat berbeda denganku " aku memperhatikan wajah wooyoung yang nampak sedih, aku putuskan untuk mendengarkan saja apa yang akan dia katakan padaku
"sejak kecil appa selalu memperlakukanku dan mereka dengan sama ... hanya saja aku yang berbeda ..." lanjutnya sambil duduk di kursi taman , aku masih setia berdiri di sampingnya
"tidak ada orang yang sama di dunia ini !" ucapku padanya yang memang adalah kenyataan
"aku dan junho juga junsu hyung sekolah di sekolah yang sama sejak kami TK sampai universitas ... di jurusan yang sama juga ... tapi hanya aku yang tidak mendapat nilai teringgi di angkatanku ... hanya aku yang tidak mendapat penghargaan sebagai murid yang lulus dengan nilai teringgi..." aku melihat mata wooyoung sudah berkaca2 apa dia mau menangis ? kenapa dia harus menangis ? karena tidak mendapat juara pertama ?
"lalu kau mendapat juara ke berapa di kelas mu ? kau di tempat terahir ya ?!!" tanyaku dengan nada bercanda ingin menghiburnya
dia menggelengkan kepalanya "ani ... aku hanya mendapat juara ke 3 ... appa bilang dia bangga padaku ... tapi ... hiks ... sebenarnya appa pasti sangat kecewa padaku " wooyoung ahirnya bicara sambil menangis , dia terus terisak bercerita padaku
"kau hanya belum berusaha dengan maksimal saja ..." ucaku seraya duduk mensejajarkan diriku di depannya
"saat acara penghargaan junho mendapat nilai tertinggi di fakultas kami dan aku mendapat juara 3 ... aku sudah sangat berusaha ... saat kecil umma junho selalu bilang aku anak yang pintar ... aku anak yang sangat baik tapi kenyataannya junho selalu lebih dari aku ... aku benci mereka memujiku hanya untuk mengihiburku saja ... "
aku mengulurkan tanganku untuk mengelus punggung wooyoung "kau sendiri yang bilang kalau mereka selalu bersikap tulus padamu !" wooyoung menghentikan tangisannya dan memandangku
"itu benar ... tapi orang lain ... mereka selalu membandingkan aku dengan kedua sodaraku .."
"jangan pikirkan apa yang orang lain katakan ... karena kau pasti memiliki kelebihan yang tidak dimiliki direktur junho  atau direktur yang satunya lagi " wooyoung tersenyum kecil mendengar apa yang aku katakan , apa ada yang lucu ?
"dia itu junsu ... kim junsu .... direktur kim  junsu ... kenapa kau selalu mengatakan direktur satu lagi !?" aku tersenyum sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal
"kita pulang saja sekarang ?!" tanyaku padanya dia mengangguk
"tapi aku mau beli sesuatu dulu " lanjutnya
"baiklah ... kajja " ajakku sambil mengulurkan tangan ke arahnya, dia memandang tanganku dengan lekat memangnya ada apa dengan tanganku ? ini bersih
"tanganku bersih " ucapku menyadarkannya karena ternyata dia melamun
"aku tahu ..." dia menggenggam tanganku dan kami berjalan menuju sebuah pusat perbelanjaan yang ada di dekat taman ini
"kenapa sangat ramai ?" tanyaku sambil berjalan celingukan melihat orang2 yang berlalu lalang di tempat ini
"aku mau beli komponen untuk membuat robot dulu ..... hari ini ada pameran robot jadi ramai ... " jelasnya padaku dan aku langasung mengangguk , jadi itu sebabnya dia menyuruhku berhenti di tempat ini tadi
aku beriri di belakangnya dengan jarak agak jauh . dia sedang bicara dengan seseorang yang mungkin penjualnya, dia memberikan beberapa dus kecil dan beberapa plastik yang tak aku ketahui apa isinya itu kepada wooyoung ... tapi sepertinya masih belum cukup karena wooyoung masih menunjuk2 benda lainnya dan orang itu segera mengambilnya
"kau sudah selesai ?" aku bertanya saat wooyoung sudah berada di depanku
"ne ..." jawabnya dan aku langsung mengambil semua barang2 yang dia pegang. ini bagian dari tugasku kan ? tiba2 seseorang yang entah karena terburu2 atau karena dia tidak hati2 menyenggol tubuh wooyoung dengan sedikit keras membuat wooyoung terdorong kearahku dan aku langsung menangkapnya namun karena barang yang aku bawa banyak dan juga wooyoung yang terdorong dengan keras membuat aku tidak bisa menahannya hingga kami tidak sengaja menabrak lagi orang di belakang kami
"awww !!!" seorang yeoja berteriak saat kami tak sengaja menabraknya
"jeosonghamnida " ucapku meminta maaf sambil membungkuk yeoja itu melihatku dengan tatapan aneh lalu tersenyum
"ahh basah !!!" aku langsung melihat wooyoung yang tengah menghentakan kakinya dengan kesal sambil memperlihatkan kemejanya yang basah ternyata yeoja tadi sedang memegang minuman
"ayo ke toilet dulu !" aku menyeretnya ketoile dan membersihkan kemejanya
wooyoung pov
"aku tidak suka ini basah !!! aku tidak mau pakai baju yang basah !!" aku menghentakan kakiku lagi dengan kesal  aku sangat tidak suka memakai pakaian yang basah itu tidak nyaman
"aku belikan pakain dulu untuk direktur " ucap chansung dan berjalan hendak keluar dari toilet tapi dia berbalik lagi ke arahku
"wae ?" tanyaku padanya
"aku tidak punya uang " ucapnya polos , aku merogoh saku celanaku , aku langsung panik mencari dompet , aku mencari dompet ku di setiap saku yang ada di pakaianku dan hasilnya tidak ada ...
"dompetku hilang !"
"ne ?" kaget chansung dan mengahampiriku
"mungkin yang mendorongmu tadi adalah copet " aku hanya memajukan bibirku saja
"lalu bagaimana sekarang ?" tanyaku terdengar merengek
"pakai kemejaku dulu saja !" aku membelalakan mataku melihat chansung mulai melepaskan jas hitam yang dia pakai dan membuka satu persatu kancing kemejanya, aku merasakan kalau wajahku memanas sektika melihat tubuh chansung yang sangat berisi otot2 perutnya ... dadanya yang berisi dan juga  otot tangannya ...membuat aku tidak bisa berkedip
"pakai ini !" ucapnya memberikan kemejenya padaku ,
"n...ne ..." jawabku dan langsung membawa kemeja chansung kedalam pintu toilet aku meremas kemeja chansung memudarkan degupan jantungku
aku memegang kedua pipiku yang rasanya sangat memanas , apa yeng terjadi padaku ?
"wooyoung-ah kau sudah selesai ? bisa kau berikan kemejamu padaku orang2 menetapku aneh ?" teriak chansung dari luar dan aku langsung tersadar
"ne !" aku langsung membuka kemejaku dan membuak sedikit pintu untuk memberikannay pada chansung kemudian menutup kembali pintu dan memakai kemeja chansung ini
"kajja " kataku setelah selesai memakai kemejanya dan juga kembali memakai jasku , aku memperhatikan chansung dimana beberapa kancing kemeja bagian atasnya tidak di kancingkan
"ini terlalu kecil jadi tidak bisa di kencingkan !" jelas chansung padakau mungkin dia melihat tatapan aneh yang aku tujukan padanya
"ya sudah kita segera pulang saja " ucapku seraya keluar dari kamar ruangan ini
di kediaman keluarga kang
author pov
"aku tahu tapi aku itu sibuk ... kau bisa mengertikan ?" taecyeon mendengar percakapan junsu di balik pintu kaca menuju taman belakang rumah, taeccyeon memandang junsu terus memperhatikan setiap gerakannya
"kenapa kau selalu mengancam berpisah denganku ? kau tahu aku sudah sangat sabar menghadapimu kan ?" taecyeon melihat junsu bicara dengan nada emosi sekarang dia semkin mempertajam pendengarannya
"baiklah ... kita berpisah saja ... berpisah ... aku tidak ingin mendengar suaramu lagi !" junso menutup telpon dengan kasar dan melemparkan hanphonenya ke meja dia bercekak pinggang dan menatap kolam ikan di depannya
"direktur ?" sapa taec seraya mendekat pada junsu, junsu langsung menoleh kearah taecyeon
"wae ?" tanya junsu dengan malas sepertinya suasana hati taecyeon sedang tidak baik sekarang
"aku hanya ingin mengingatkan kalau direktur wooyoung mungkin harus pergi ke resort besok pagi " sebenarnya taec hanya ingin bicara saja dengan junsu bahkan dia ingin bicara secara pribadi dengannya namun dia merasa kalau junsu tidak akan mau bicara dengannya selain membahas pekerjaan
"aku tahu ... aku sudah mengatakannya pada wooyoung tadi " junsu duduk di kursi yang ada di halaman belakang itu dengan segelas teh dan juga hanphone yang tergelatak di meja sampingnya
"apa ada masalah ?" tanya taec dengan hati2
"msalah tentu akan selalu ada ..." jawab junsu tanpa memandang taecyeon
"kalau begitu anda bisa menceritakannya padaku ? mungkin aku bisa membantu anda atau hanys sekedar menjadi pendengar yang baik " tawar taecyeon dengan tulus seraya tersenyum
"gomawo hajiman .... aku masih bisa menangani semuanya sendiri " tolak junsu dengan halus dan kembali menatap ikan2 yang tengah berkeliaran di kolan itu
taecyeon membungkuk dan pergi meninggalkan junsu , dia berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman dan ternyata manager park tengah berada di sana
"manager park anda di sini ?" tanya taec sambil berjalan mendekati lemari es dan mengeluarkan botol air mineral
"kau belum tidur ?" tanya manager park berbasa-basi, taec tersenyum dan menggeleng
"aku belum bisa tidur " jawabnya dan duduk di samping manager park
"apa kau lelah dengan direktur junsu yang sangat kaku dan juga tertutup ?"
"ne ?" kaget taec langsung membulatkan mata keget bagaimana manager park bisa tahu isi hatinya
"direktur memang orang yang seperti itu ... kalian memang harus bersabar menghadapi mereka "
"mereka ? kalian ? apa kedua sodaraku juga akan mengelami nasib yang sama denganku ?" tanya taec dan meninum ar putih di gelasnya
"oh ... ya ... aku lihat sepertinya nichkhun sakit atau mungkin terjadi sesuatu padanya karena aku melihat dia pulang dengan wajah pucat dan berjalan dengan lemah menuju kamarnya "
"jinjja ?" manager park langsung mengagguk dan taec dengan segera beridri untuk menemui nichkhun ,
"aku harus menemuinya dulu " ucap taec berpamitan dan pergi menuju kamar nichkhun
in junho room
junho baru saja sampai di kamarnya dia melemparkan kantung obat ke meja kecil di samping tempat tidurnya dan langsung membuka jas juga dasinya... dia membuka satu persatu kancing kemejanya dan membuka kemeja itu melmparkannya ke dalam keranjang pakaian kotor
"junho !!!!!" teriak wooyoung yang masuk ke dalam kamar junso tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
"wae ?" tanya junho dengan malas melihat wajah wooyoung dan membuka celananya kemudian memakai celana tidur . wooyoung memperhatikan junho dengan seksama melihat bentuk tubuh junho dengan detil
'dia juga punya tubuh yang lumayan bagus , dia malah sudah mebuka celananya dan juga bertelanjang dada di hadapanku tapi aku tidak meresakan panas di wajahku ' gumam wooyoung dalam hati sambil meraba kedua pipinya 'mungkin karena junho itu sodaraku ' lanjutnya lagi masih dlam hati dan mengangguk tiak jelas membuat junho menatapnya dengan aneh
"ya ... kau kenapa ? kau tidak gila kan ?" tanya junho sambil berjalan melewati wooyoung
"junho aku mau tanya , kau jawab saja ya ! jangan balik tanya !" ucap wooyoung sambil berjalan mengikuti junho yang sekarang duduk di kursi yang ada di dalam kamarnya
"sejak kapan kau bertanya minta ijin dulu ? bertanya apa ? pekerjaan ? tanyakan saja " ucap junho dan menaikan satu kakinya ke kaki yang lain
"bukan ... tapi hal yang lainnya " timpal wooyoung dan duduk di sebelah junho
"mwo ?" tanya junho masih dengan wajah santai
"tentang ... itu ..." ucap wooyoung dengan sangat berat menyebut kata 'itu'
"itu apa ?" tanya junho belum mengerti
"itu ..." wooyoung bertanya sambil menyatukan jari telunjuknya dan dan mengerjapkan matanya dengan lambat
"itu apa ?!!!" junho sedikit membentak wooyoung tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh sodaranya itu
"itu ... junho ..." jawab wooyoung lagi sambil menggeruk belakang kepalanya yang sama sekali tidak berasa apa2 alias tidak gatal
"kalau tidak mau bilang pergi !!! aku mau tidur !" junho bediri dan menyeret wooyoung menuju pintu keluar
"SEKS !" teriak wooyoung yang diseret junho untuk keluar dari kamar junho
"mwo ?" tanya junho menyakinkan
"kau pernah melakukan seks ?" tanya wooyoung lagi , junho langsung leoncat ke kasur dengan wajah syok yang di dramatisir dan menarik selumut menutupi badannya
"apa yang katakan ? kenapa bertanya hal itu padaku ?" tanya junho masih menutupi setengah wajahnya dengan selimut
"aku hanya ingin bertanya ... bagaimana rasanya ? atau yang lainnya ?" jawab wooyoung sambil memiringkan wajahnya ke keiri terlihat berpikir
"apa yang kau maksud dengan yang lainnya ?" sekarang junho sudah membuka selimut yang menutupi wajahnya dan memandang wooyoung
"misalnya bagaimana cara melakukannya ?" tanya wooyoung polos
"huwa .... kenapa kau bertanya hal seperti itu padaku ? kau itu kan hyungku ? harusnya kau bertanya pada junsu hyung bukan padaku ?!" panik junho sambil menunjuk wajahnya
"baru kali ini kau mengakui kalau aku itu hyung mu ... lagi pula kalau aku bertanya pda junsu hyung yang ada aku akan di ceramahi semalaman bukannya mendapatkan jawaban " keluh wooyoung dan duduk di kasur junho
"kau berencana melakukannya ? dengan siapa ?" tanya junho pensaran dan mendekat pada wooyoung
"kau pernah melakukannya ? aku hanya ingin tahu dulu  saja rasanya bagaimana "
"rasanya sangat nikmat ... tidak akan bisa kau dapatkan dengan hal lainnya ... rasanya sangat nikmat sampai kau ingin terus melakukannya lagi dan lagi ... kau akan merasa hangat menjalar di seluruh tulangmu !" jelas junho sambil menutup mata dan mebayangkan apa yang dia rasakan tadi bersama nichkhun (mainhae saya tidak tahu bagaimana rasanya nc-an jadi saya ngarang aja ... untuk rasa yang sebenarnya silahkan readers alami sendiri atau mau nunggu author nikah dulu ...? author lagi nunggu oppadeul 2pm melamar author jadi istrinya baru bakalan shared gimana rasa sesungguhnya ! hahahahahah ......)
"kau pernah melakukannya dengan siapa ?" tanya wooyoung sekarang melihat junho selidik
"aku belum pernah " kilah junho berbohong
"kalau belum pernah bagaimana bisa kau menjelaskan dengan ekspresi wajah seperti itu ?" wooyoung mengacak wajah junho di sampingnya
"benar juga yah !" aku junho dan duduk dengan memeluk lututnya yang di tekuk
"bagaimana melakukannya ? dengan siapa ? jangan bilang kalau kau menyewa pelacur ?!" tanya wooyoung lagi kekeh dan menerka2
"enak saja ... itu bisa melukai harga diriku , lagi pula sekali aku melirik akan banyak yeoja yang terlentang pasrah berharap aku tiduri .... lakukan saja sesuai dengan instingmu ... ikuti saja instingmu dan itu akan terjadi " jawab junho sambil memdang lantai , seketika wajah nichkhun yang kesakitan terlintas di benaknya, atau wajah nichkhun yang pucat saat di mobil membuat junho merasa khawatir dengan keadaan nichkhun
"ya sudah aku mau ke kamar dulu " wooyoung brdiri dan keluar dari kamar junho
junho menatap kentung kertas kecil berisi obat , dia langsung meraih obat itu dan berjalan keluar dari kamarnya

in nichkhun room
"hyung kita ke dokter saja ya ?" bujuk aec sambil memandang nichkhun yang berbaring membelakanginya
"ani ... gwaenchana " jawab nichkhun tanpa menoleh
"hyung ~" panggil taec lagi
"aku ingin tidur keluarlah !" ucap nichkhun dingin , taec menghela nafas dan berjalan keluar dari kamar nichkhun
nichkhun mendengar suara pintu tertutup namun tidak lama kemudian dia mendengar suara pintu di buka lagi
"aku sudah bilang aku tidak apa2 !" geram nichkhun dan berbalik , dia langsung terdiam melihat kalau yang datang bukan taecyeon
"jeosonghamnida ..." ucap nichkhun dan mencoba berdiri dengan meringis menahan sakit
"jika masih sakit pakai ini ..." junho melemparkan obat ke kasur nichkhun dan langsung berbalik hendak meninggalkan kamar nichkhun namun saat tangannya masih berada di gagang pintu dia mendengar nichkhun bergumam
"bagimana memakainya ?" ucap nichkhun dengan pelan melihat obat berbentuk seperti salep. junho berbalik lagi menghampiri nichkhun dan mengambil obat itu dari tangan nichkhun
"buka celanamu !" titah junho dan nichkhun kembali membulatkan mata
"ne ?" tanya nichkhun
"ternyata bukan hanya otakmu yang tidak berjalan dengan baik ... telingamu juga tuli rupanya " ucap junho seenaknya nichkhun menunduk mendengar apa yang junho katakan . junho menghampiri nichkhun dan mebuka celana nichkhun mangingat nichkhun masih saja diam
di luar kamar
wooyoung berjalan dengan santai melihat sekleiling dan melihat dua buah pintu yang bersebrangan
"mana kamar chansung ?" tanya wooyoung sambil menunjuk dua pintu itu bergantian
"kamar chansung di depan kamar nichkhun ! kamar nichkhun saja aku tidak tahu !" ucapnya lagi pada diri sendiri , dia melihat salah satu pintu sedikit terbuka
"mungkin itu kamarnya " ucap wooyoung dan berjalan mendekati pintu itu wooyoung hendak mebuka pintu tadi namun saat dia melihat kedalam kamar melalui celah dari pintu yang tidak tertutup rapat itu membelalakan matanya. wooyoung langsung menggigit jari2 tangan kananya sambil terus memperhatikan keadaan di dalam kamar tanpa berkedip


tbc .....................................................
ini dia ff nc author lagi .... entahlah , entah karena permintaan pasar atau karena otak author sudah menjadi yadong sangat ... ff2 author sekarang menjadi ff2 yang bergenre sesat ... TIDAK !!!!! # teriak dari atas monas
yaudah yah mohon maaf dengan segala kekurangan dan silahkan komentar

15 comments:

  1. hm... gwenchana thor...

    tak tunggu ff selanjutnya, pokoknya seru!!!

    ReplyDelete
  2. lanjuuuttt,,, lanjuuuttt,,,, author daebakk...!!!!!!

    ReplyDelete
  3. SUMPAH!!! KEREN BANGET THOR*capslock jebol

    lanjut... yuk ya... yuukkk#hihi, readers sksd

    ReplyDelete
  4. um... akhirnya author ngeluarin chap selanjutnya, aq nunggu-nunggu banget lho thor, n aq gak kecewa sadikitpun ama ceritanya.

    penasaran ama ide author buat ff baru yang laen, kira-kira siapa ya cast selanjutnya??? chanwoo kah?? moga aja gitu, cz aq suka banget ama couple satu itu, pokokke lanjuuttt.......!!!!!!

    ReplyDelete
  5. ya ampun thor,
    woo oppa polosnya keterlaluan ya =_=

    ReplyDelete
  6. Thor aku kok merasa kalu junho oppa itu kayak memperkosa kuhnnie oppa ya? abis pemaksaan banget gitu deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. mianhea .aq yang buat nxa kok gk nyadar ea !?
      # d mutilasi khunpa
      ea aq bkln lbh mmprhtkn dtil nxa nnt ,

      Delete
  7. em... emg bener kt chanana dlm hidup selalu ada yang pertama. dan blog ini adalah blog ff 2pm pertama yang bwt aq jatuh cinta,#plakkk lebay

    tp sumpah seru banget thor, ini bakalan jd ff favorit aq deh kayaknya, soalnya seru banget sumpah!! update kilat ya thor, suka banget deh pokoknya^.^

    ReplyDelete
  8. jangan pernah berhenti thor!!!!!!!!!!

    ditunggu part selanjutnya.....cepetan ya thor!!!!!!!!!!!!!!!!!!!11

    ReplyDelete
  9. Thor, update'y jangan lama2 ya thor~
    T.T

    ReplyDelete
  10. thor. update.a jangan lama lama ya :(

    ReplyDelete
  11. thor aku boleh bikin poster buat fanfinct ini boleh? tapi poster.a ga sebagus yg lain. soalnya aku masih belajar :)

    ReplyDelete
  12. THORRR UPDATE T_T

    ReplyDelete
  13. author ini Link cover.a

    http://iamhottestwaves.blogspot.com/2012/07/ff-cover-protect-boss-by-park-yara.html

    hpe you like it~ :D

    ReplyDelete
  14. woo oppa jangan liat nanti mata suci mu jadi ternoda :D

    ReplyDelete