Jul 10, 2012

ff 2pm protect the boss 4

protect the boss

By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
rated : Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters : 4 of ?

readers saya mau bikin ff2 dengan couple yang boyxboy aja biar isinya 2pm semua .... maksain juga buat pair lain malah jadi aneh . hahahahahahaaaa ..... tak apalah namanya juga belajar , dan ini juga saya kasih protect the boss aja ya coz ff ini ternyata sangat di hargai oleh readers dan ini dia chap 4 .... jangan bersedih ... jangan bersedih ... #ngehibur diri sendiri nyanyi lagu de masiv





wooyoung pov
aku menggigit jari telunjukku dengan kuat saat melihat  adegan NC di kamar nichkhun ,
"junho !! dia gila !" ucapku setengah berbisik dan dengan perlahan aku menutup pinu kamar ini , dia harus berterimakasih banyak kepadaku karena aku menolongnya , jika yang melihat ini orang lain bagaimana ?
aku berbalik dan menatap pintu di depan pintu kamar nichkhun dengan lekat aku lebih baik kembali saja ke kamar dan menangkan pikiran dan otakku ini dari apa yang barus saja kau lihat
"tuan muda ?" aku menhentikan langkah dan berbalik , chansung sudah berdiri di depanku sekarang
"tuan muda kenapa ada di sini ? tuan muda mencariku ?" tanya chansung dan aku langsung mengangguk saja
"ada apa ?" tanyanya lagi dan aku malah lupa untuk apa tadi aku mencarinya ya ?
"untuk apa ...? aku lupa nanti saja jika aku sudah ingat akan aku beritahukan padamu " ucapku dan hendak berbalik tapi aku berhenti menatap chansung yang berjalan menghampiri pintu kamar nichkhun
"kau mau apa ???!" teriakku histeris saat chansung sudah memegang gagang pintu kamar nichkhun
"ne ?" herannya karena aku tiba-tiba berteriak "aku dengar nichkhun hyung sakit aku mau melihatnya dulu " lanjut chansung dan hendak membuka pintu itu
"ANDWAE !!!" aku langsung menghampiri chansung dan menghalangi pintunya dengan tubuhku
"anda kenapa ? kenapa tidak boleh ?" dia memandangku penuh tanya tapi aku rasa dia tidak curiga dengan apa yang aku lakukan
"itu .... jangan .... " aku sedikit berpikir apa alasan yang tepat untukku menghentikan chansung yang mau masuk
"ne ?" aku semikin bingung harus mengatakan apa lagi untuk menghalangi dia
"karena aku ada yang ingin di katakan kepadamu !" ucapku asal , masih dengan menghalangi pintu ini dengan merentangkan tangan ku di depannya
"apa yang ingin tuan muda katakan ?" dasar  chansung kenapa dia terus bertanya sih ? aku kan tidak tau lagi harus mengatakan apa .
"kita harus berangkat ke resort besok " ucapku lagi menimpali apa yang dia tanyakan
"aku tahu... lalu masalahnya apa ?" sumpah aku sangat ingin memukul kepalanya yang selalu punya pertanyaan untuku padahal aku sudah ke habisan kata2
"kau harus segara berkemas " lanjutku lagi dan dia menggangguk , hah ahirnya dia akan pergi dan mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar ini
"aku sudah selesai berkemas ... aku hanya ingin melihat khunie hyung dulu baru tidur !" gubrak .... rasanya aku hampir jatuh dan meleleh dengan sikap kekehnya chansung
"kalau begitu kau ke kamarku saja !" ucapku langsung entah dari mana aku dapat kata itu , yang jelas kata aneh itu terlintas dan aku katakan saja
"ke kamar tuan muda ? untuk apa ? ini sudah tengah malam !" aku melihat wajah chansung sedikit panik yang di dramatisir menurutku
"jangan berpikiran yang aneh2 aku hanya ingin meminta mu membantuku berkemas " ucapku dan dengan batas ke sabaran yang sudah terlewati aku menarik tangan chansung menyeretnya menjauhi kamar nichkhun menuju kamarku
in wooyoung room
"ini koper tuan muda sudah siap ?" aku menutup mulut dan juga mataku rapat , alasan aneh tadi memang akan menyulitkan aku sekarang
"aku lupa kalau aku sudah berkemas tadi bersama dengan ahjumma " jelasku dan memasang tampang sok tak berdosa
"ya sudah aku kembali ke ke kamar khun hyung saja sekarang !" aku refleks menarik tangan chansung dan memegangnya dengan kuat
"ANDWAE !!! kau ... kau ... ...harus ...." aku tergagap dan apa lanjutan kata yang ingin aku katakan ini ? "harus tidur denganku sekarang !" ucapku yakin dan tanpa aku duga chansung malah menjauh dariku dengan kasar
"MWO ?" teriaknya bertanya dengan apa yang aku katakan , memangnya ada yang salah dengan apa yang aku ucapkan .
"maksudku bukan begitu ... hanya ...kita ke kamar junho dulu saja !" aku jadi salah bicara lagikan sekarang , aku menggaruk kepalaku lagi dan memandang chansung  , aku berharap saat aku ke kamarnya dia sudah berada di sana dan sudah keluar dari kamar nichkhun
"untuk apa ? apa tuan muda demam ? atau tuan muda sedang mengigau ... kenapa malam ini sangat aneh ?" aku berdecak padanya dan langsung saja keluar dari kamarku dan menuju kamar junho , dan ternyata chansung mengikutiku
"tuan muda kenapa menghalangi aku untuk ke kamar khunie hyung ? jangan2 tuan muda junho menyakiti hyungku dan tuan muda ingin menyembunyikannya iya kan ?"dia bertanya padaku saat kami masih di perjalanan , aku berbalik menatapnya yang sontak membenarkan posisi berdirinya dengan baik setelah tadi bertanya dengan merunduk agar dapat bicara di telingaku
"junho tidak akan menyakiti hyung mu hanya saja tadi aku melihat mereka sedang melakukan hal ...it ......" aku berhenti bicara dan memandang chansung yang tengah menunggu lanjutan dari kataku barusan
"hyungku dan hyung mu .... di kamar ? berdua ? melakukan ... it....? " chansung terlihat berpikir dan mencerna kata2ku barusan dan aku langsung memukul mulutku yang bocor ini .. meruntuki diriku yang baru saja ke lepasan
"it... itu .... 'itu' ....? " tanya chansung menyakinkan walau hanya kata 'itu' yang dia katakan tapi aku bisa mengerti makna berbeda dari setiap yang dia ucapkan . aku menggigit bibir bawahku dan memandang lantai
"aku mau tidur !" aku langsung berlari meninggalkan chansung yang masih berdiri termenung di tempatnya dan aku langsung masuk ke kamar dan menguncinya rapat
"hah .... eothokae ? .... junho ... minhae ...." ucapku pada diri sendiri sambil bersandar di pintu kamarku yang baru saja aku kunci
keesokan harinya di ruang makan
junsu tengah duduk di kursi utama sedangkan junho dan wooyoung berdiri di kursi samping kanan dan kirinya dan tidak lupa para sekertaris sekaligus asisten mereka selalu setia berada di samping boss mereka masing2
wooyoung memakan supnya dengan mata yang terus tertuju kepada nichkhun yang berdiri di belakang junho dan juga kepada junho sendiri,
'mereka baik2 saja kenapa tidak ada yang berubah wajah junho masih sama pahitnya dengan kemarin , lalu apa yang terjadi semalam ? aku jelas sekali melihat mereka melakukan 'itu' di kamar nichkhun ' wooyoung terus bergumam dalam hati dengan pikiran2nya tentang apa yang di lakuakan junho
"kau akan langsung berangkat ke resort sekarang ?" junsu memecah keheningan di acara sarapan mereka itu. wooyoung memandang junsu dengan masih menggigit sendok
"ne " jawabnya dan kembali memakan sarapannya
"lakukan pekerjaan mu dengan baik wooyoung-ah !" lanjut junsu sambil menatap wooyoung serius
"arraseo " wooyoung menjawab dengan ogah-ogahan
"dia tidak akan bisa di percaya ... aku tahu dia mau pergi juga hanya ingin bersenang2 saja !" timpal junho sekarang tanpa mengalihkan perhatian dari makanan yang tengah dia santap
"memangnya kenapa dengan bersenang2 ? bukankah semalam juga kau bersenang2 ?" tanya wooyoung membalas apa yang junho katakan namun junsu chansung dan taecyeon terheran dengan respon nichkhun dan juga junho
"uhuk ... uhuk .... uhuk ...." junho yang langsung tersedak dan meminum air dengan segera
"ne ?" ucap nichkhun dengan membulatkan mata dan syok dengan apa yang wooyoung katakan padahal tujuan wooyoungkan junho bukan dia
junho menatap wooyoung dengan tajam seolah menyiratkan sebuah ancaman yang berisi kata 'awas kau !'
"aku pergi dulu ..." wooyoung langsung beranjak dari kursinya dan berjalan meninggalkan ruang makan itu , meninggalkan junho yang duduk dengan wajah yang berlipat2 dan nichkhun yang wajahnya sudah memerah dengan sempurna sementara junsu dan taecyeon hanya lempeng saja tak ambil pusing dengan apa yang wooyoung katakan toh mereka sudah sangat tahu kalau junho dan wooyoung selalu bertengkar
"junho kau tahu kan ?!" junsu bicara pada junho dan junho langsung memandang junsu sambil mengangguk
"aku tahu dia hanya akan bermain ... aku akan menyusulnya kesana nanti siang " jawab junho dengan santai
"kau dan nichkhun harus pergi dengan diam2 ini demi menyelamatkan wooyoung " tambah junsu lagi
"aku juga tahu itu " timpal junho dan berdiri dari kursinya berjalan meninggalkan ruangan makan , nichkhun langsung setia mengekori junho
"kau segera berkemas ... aku sudah menyuruh manager park membereskan barangku ... dan bawa sekalian koper ku ke kantor nanti ... aku akan berangkan duluan ke kantor dan kita akan berangkat ke resort dari kantor " ucap junho pada nichkhun yang berjalan di balakangnya
"ne ..." jawab nichkhun singkat,kemudian junho keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobilnya yang sudah siap di depan pintu keluar
"dia bahkan tidak memandangku sejak tadi " gumam nichkhun sendiri , "sebenarnya aku ini apa ?" tanyanya lagi , namun dia langsung menggelengkan kepalanya cepat dan berjalan masuk kembali ke dalam rumah 'jangan sedih ... jangan menangis lagi ... dia pasti punya alasan untuk apapun yang dia lakukan '
di dalam mobil wooyoung
"ahhh .... sangat menyenangkan !!!!" teriak wooyoung sambil membuka jendela dan mengeluarkan tangannya menadah angin ....
"jangan seperti itu ... berbahaya !" chansung yang tengah menyetir hanya menoleh sekilas dan mengingatkan wooyoung namun dia tidak mengindahkan apa yang di katakan oleh chansung
"buka atap nya !" perintah wooyoung sambil nunjuk2 bagian atas
"udaranya sangat dingin apalagi kita akan ke perbukitan " wooyoung terdiam dengan sedih sambil memajukan bibirnya (anggap wooyoung oppa masih kaya dulu imut2 dan belum berotot manly seperti sekarang ). chansung tesenyum melihat wooyoung yang jadi tidak bersemangkat sekarang dan ahirnya kalau juga membuka atap mobilnya, seketika wajah wooyoung berubah berbinar lagi
"aaaa ~~~~~~~~~~ !!!! " wooyoung berteriak sambil berdiri di kursinya sebelah chansung kemudian duduk di atas sandaran kursinya ,
"kau tahu aku sangat senang hari ini ... karena aku bisa berlibur bersama teman baruku .... hwang chansung !!!!" ucap wooyoung serius masih dengan duduk di atas sandaran kursi dan bukannya di kursi tempat duduknya
""duduk di bawah itu berbahaya !" chansung menarik tangan wooyoung hingga dia merosot dan duduk di tempat yang seharusnya.
"kita pergi bukan untuk berlibur kita pergi ke sini untuk bekerja direktur !" chansung mencubit sebalah pipi wooyoung gemas , wooyoung hanya diam terpaku
"kau tahu .... sepertinya satu lagi pengalaman pertama yang aku dapatkan " wooyoung manatap chansung dengan lekat,berbicara dengan sebuah senyuman bahagia
"pengalaman apa ? pekerjaan pertama ?" tanya chansung sambil menoleh sekilas pada wooyoung
"ani .... " wooyoung memandang lurus ke jalanan sekarang dan bergumam dengan sangat pelan "mungkin cinta pertama " gumaman yang tidak terdengar oleh chansung itu dia katakan dengan menunduk
in resort
"selamat datang direktur " ucap seorang pegawai di tempat itu pada wooyoung yang baru datang di susul oleh chansung dari belakang dengan membawa kopernya bersana dengan koper wooyoung
"ne ... tapi kenapa resortnya seperti ini ? pembangunan belum selesai !?" tanya wooyoung sambil melihat sekeliling yang memang belum sepenuhnya selesai  itu
"bukankah direktur datang memang untuk memantau pembangunan ?!" tanya orang itu heran , chansung yang mendengarnya langsung saja menyela
"iya ... maksud direktur bukan keseluruhan pembangunan hanya menanyakan mana kamar sample nya agar direktur bisa istirahat di sana " jawab chansung cepat sambil menyeret koper
"oh ... ne ... kamar samplenya di sebelah sana ... mari saya antar !" orang tadi menunjuk arah kanan dan kemudian dia berjalan mendahului wooyoung dan juga chansung menunjukan arah
"kamar sample yang sudah selasai hanya ada 2 , tipe kamar yaitu tipe cottages dan tipe kondominium. di mana cottages memiliki 2 kamar dan kondominium yang hanya memiliki satu kamar karena itu juga d peruntukan bagi pasangat pengantin yang berbulan madu "
"kita tempati kamar cottage saja  aku takut jika sendirian di tempat asing " ucap wooyoung pada chansung sambil terus berjalan mendekati cottage yang di bicarakan tadi
"baiklah " jawab chansung cepat
"ini kuncinya ... kalian bisa istirahat dulu sekarang ... di sini juga sudah ada pasilitas air panas " orang tadi memberikan sebuah kartu pada chansung
"ne ... gamsahamnida "
"ne .... saya permisi dulu " orang itu membungkuk dengan hormat kemudian meninggalakan chansung dan wooyoung yang sudah masuk ke dalam kamar mereka
"kamar mandi hanya ada satu ... kau mau mandi duluan wooyoung ?" chansung menghampiri wooyoung yang tengah duduk santai di ruang tengah cottage itu
"ne ... aku mandi duluan tapi ... setelah mandi kita jalan-jalan ya ? aku ingin melihat pemandangan sekitar sini "
"aku juga ingin melihatnya jadi sekarang cepat mandinya sana " wooyoung berdiri dan menghampiri kopernya mencari dimana handuk miliknya sedangkan chansung bergantian duduk di kursi dengan santai
"jangan lama-lama nanti semakin panas jika sudah terlalu siang !"
"oke !" wooyoung membentuk simpul o dengan jarinya sambil berjalan ke kamar mandi dan sedetik kemudian dia sudah tak terlihat lagi karena sudah masuk dan menutup pintu

in office
"direktur semuanya sudah siap ... supir juga sudah siap " nichkhun menghampiri junho yang tengah duduk di kursinya seperti biasa mengerjakan semua tugasnya
"kajja " junho mematikan laptopnya dan kemudian memasukannya ke dalam tas , lalu berdiri dan meninggalkan nichkhun di belakangnya
"nichkhun-shi ..." panggil junho yang sudah berada dalam mobil di kursi belakang sementara nichkhun duduk di samping kursi kemudi bersama supir. mereka sudah memulai perjalanan sekarang
"ne !" jawab nichkhun seraya berbalik ke arah belakang memperhatikan junho
"kau ... sudah lebih baik ?" tanya junho dengan wajah yang non ekspresi seolah apa yang dia katakan itu hanyalah sebuah basa basi yang di paksakan
"ne ... gwaenchana" ujar nichkhun dengan senyuman pahit , dia merasa kalau junho itu sangat jahat padanya, setelah tidak memandangnya sejak pagi dan sekarang dia bertanya dengan wajah datar seperti itu
sepanjang perjalan hanya di habiskan dengan berdiam diri saja , nichkhun yang terus memperhatikan kaca spion di bagian atas kaca depan mobil dan junho yang hanya terus sibuk dengan i-pad nya entah apa yang di lakukan junho sepanjang perjalan dengan i-padnya itu
"kita sudah sampai direktur " ucap sang supir pada junho , junho melihat ke depan sekilas lalu memasukan i-padnya ke dalam tas dan keluar dari mobil di susul nichkhun dan juga sang sopir
"cari pananggung jawab resort ini !" titahnya pada nichkhun , dan berdiri di samping mobil memperhatikan sekeliling sambil memasukan tangannya ke dalam saku celana
"selamat siang direktur lee !" sapa namja yang datang bersama dengan nichkhun langsung saat melihat junho
"kau penanggung jawab di sini ?" tanya junho sambil memperhatikan orang itu
"ne " jawabnya padat
"aku akan membantu wooyoung melakukan tugasnya di sini ... dan ini hanya kau saja yang mengetahuinya ... kau tahu artinya ?" tanya junho lagi dan sang manager resort menggeleng
"artinya jika ada orang lain yang tahu maka kau yang di pecat !" ucapnya tajam dan memakai kaca mata hitamnya kemudian berjalan meninggalkan semua orang, nichkhun langsung mengikuti junho begitupun dengan manager tadi yang sempat terdiam membatu
"mana kamar samplenya ?" tanya junho lagi saat dia meliha proyek pembangunan yang masih sangat selesai itu, taman yang belumberes dan beberapa kamar juga belum di bersihkan dari sisa pembangunan keadaan yang belum layak untuk di buka pastinya
"kamar samplenya di sana ... hanya ada dua kamar sample yang satu adalah tipe cottage dan direktur wooyoung sudah menempatinya dengan asistennya dan kamar yang tersisa hanya tipe kondominium dengan satu kamar (anggap kaya kamar yang di pakai bulan madu sama lee yongjae di full house)" junho melihat nichkhun yang berdiri di belakangnya kemudian berbalik lagi pada orang tadi
"tidak double bad ?" tanya junho lagi
"tidak direktur karena itu kondominium yang di peruntukan untuk pasangan ... kondominium dengan dua kamar belum selesai " ucapnya menjelaskan
"ya sudah ... aku akan tidur di sana dengan sekertarisku ... mana kuncinya ?" manager tadi langsung memberikan sebuah kartu pada junho , junho langsung saja membuka pintu dan masuk sendirian
"kalian tidak masuk ? kau tidak mau bekerja eoh ?" tanya junho pada nichkhun yang masih berdiri tak bergerak di luar kamar
"ne ... ani ..." dia langsung berjalan dan masuk , begitu masuk nichkhun langsung terpana dengan ke eksotisan kamar itu baginya itu sangat indah
"kau tahu ... rasanya ini tidak tepat ... kau harus membicarakan lagi dengan orang pembangunan ... lihat tembok ini ... ini tidak sesuai ... aku yang menangani proyek ini dan aku juga yang memilih disain serta arsitekturnya jadi aku sangat tahu kalau ini salah !" ujar junho sambil menujuk beberapa bagian luar kamar dimana terdapat bebarapa tanaman hias dan juga tembok-tembok dengan berbagai macam bentuk
"baik akan segera saya perbaiki " jawab manager tadi
"lakukan dengan baik untuk sekarang karena sudah sore sampai disni saja dulu , besok aku akan melihat keseluruhannya !"
"baik direktur ! saya permisi !" manager resort itu langsung membungkuk dengan sangat hormat dan meninggalakan kamar itu
nichkhun pov
aku membereskan bebarap barangku setelah aku selesai mandi dan sekarang giliran junho yang mandi , aku marapihkan semua barang junho juga , kurang lebih kami akan berada di resort selama 3 hari dua malam dan akan segera kembali ke seoul jika semua sudah beres pekerjaan junho dan juga aku sangat menumpuk di sana
clekk
aku sontak melihat ke arah suara tadi yang ternyata adalah suara pintu terbuka , aku terbelalak dan langsung mengalihakan pandanganku saat aku melihat junho keluar dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya rasanya aku sangat gugup sekarang . bukankah ini kamar untuk pasangan ? . aku menggeleng lagi membuang pikiran anehku
"kita makan malam di sini saja ... aku malas keluar udaranya sangat dingin ... bangunan restorannya belum siap " aku memandang junho yang tengah mengenakan kaosnya sekarang dan dia juga sudah bercelana 'apa dia akan mengenakan pakaian di depanku ? jika aku tidak mengalihkan pandanganku tadi ?'
junho menatapku yang hanya diam saja mungkin dan aku langsung menjawab
"ne "
"kalau begitu segera telpon suruh mengantarkan makanan !" ucpnya seraya duduk di kursi yang ada di dekat ranjang , aku langsung mengangkat telpon
"direktur ingin makan di kamar saja ... ne ...mwo ?" aku menutup gagang telpon dengan tangan kiriku sementara tangan kananku memegangnya
"direktur mau menu apa ?" tanyaku pada junho sesuai dengan yang di tanyakan tadi
"katakan hidangkan makan malam terbaik untuk pasangan ... bukankan ini kamar untuk pasangan ?!" aku lagi2 melebarkan mataku mendengar katanya barusan
"ne ?" tanyaku menyakinkan
"kita harus tahu seberapa jauh yang bisa mereka berikan untuk tamu ..." aku mengaguk dan kembali berbicara di telpon
"makan malam terbaik yang bisa di hidangkan untuk pasangan ! itu kata direktur ... " aku meletakan gagang telpon tadi ke tempat semula

in other place
"kita nyasar ???!!!!!!" teriak wooyoung lantang di tengah hutan dan chansung langsung menutup mulutnya
"ini salahmu ... bukankah aku sudah bilang jangan pergi terlalu jauh jadi kita nyasar kan ?! jangan berteriak terus nanti binatang buasnya kemari !" umpat chansung menceramahi wooyoung , wooyoung melepaskan tangan chansung yang bertengger di bibirnya
"lalu bagaimana ?" wooyoung duduk selonjoran di tanah sedangkan chansung hanya berdiri sambil memperhatikan wooyoung. malam yang gelap dan mereka tidak tahu arah pulang sekarang dalam udara yang dingin
"uhuk ... uhukk .... haaaaaaaaaaaaaccchhhhhhhhhhhimmmmmmmmmm" wooyoung mulai mengosok2 hidungnya ,dan mulai menggigil kedinginan . chansung langsung melapaskan jaket yang dia pakai dan memakaikannya pada wooyoung
"chansungie ... eothokae ??? dingin !!!!!!!!!!!" teriak wooyoung lagi-lagi , chansung berjongkok di depan wooyoung dan menatap wajahnya dari dekat
"wooyoung ... chansungie ?" tanya chansung pada wooyoung yang masih duduk meringkuk sekarang mencoba mengahangatkan tubuhnya
"ne ... waeyo ? isseoya doeneungeo anya? " (iya ? kenapa ? tidak boleh ?) jawab sekaligus tanya wooyoung innocent dan memandang chansung yang ada di depannya
"kau itu sangat lucu ... wooyoungie !" ucap chansung dan mengelus puncak kepala wooyoung dengan sayang
"wooyoungie ? tidak sopan !" ucapnya berlaga marah
"tidak boleh ?!" tanya chansung lagi dan wooyoung tersenyum sambil menggoso-gosokan tangannya
"ani ... aku suka " chansung berdiri di hadapan wooyoung dan mengulurkan tangannya
"kajja kita harus cari sungai agar bisa turun ke bawah atau tempat berteduh kau bisa sakit jika di sini seperti ini " wooyoung menerima uluran tangan chansung dan bangkit
mereka berjalan mencari sungai namun  tidak kunjung menemukan apa yang mereka cari  untuk kembalipun rasanya sangat sulit karena mereka sudah sangat jauh tersesat dan lagi tidak ada sinyal untuk handphone mereka berdua, malam juga semakin larut dan semakin gelap
"di sana ada gubuk tua !" tunjuk wooyoung pada sebuah gubuk kecil yang berada di tengah hutan ,
"kita ke sana saja !" chansung menuntun wooyoung mendekati gubuk itu , gubuk tua yang sudah tidak terpakai terlihat dari semua barang2 yang sudah sangat rapuh dan rusak , berdebu dan juga kotor
"kita diam disini saja sampai pagi ya ?!" ajak chansung sambil masuk ke dalam gubuk itu
"aku tidak mau ..." ucap wooyoung bergidik sambil memegang baju bagian belakang chansung mereka berjalan masuk mengendap-ngendap seperti maling
"waeyo ? di luar kau bisa sakit ?" tanya chansung heran
"kalau di sini ada hantunya bagaimana , hiii merinding !!!" wooyoung bicara sambil terus bergidik-bergidik seperti orang kedinginan
"memangnya di luar tidak ada hantunya ? sama saja ... sudah kita di sini saja !" ucap chansung berbisik dan terus berjalan masuk , chansung memperhatikan semua yang ada di dalam sana dengan penerangan dari layar handphonenya , sejak tadi mereka hanya mendapat pencahayaan dari handphone saja
"lihat ada kayu bakar dan juga korek api !" ucap chansung bahagia dengan segara dia mengahampiri dua benda itu dan dengan segara lari . dia mulai menyalakan api unggun di dalam tungku yang ada di gubuk tua itu
"chansung-ah ? jika kebakaran bagaimana ? lihat tungkunya juga sudah rusak ! aku tidak mau di temukan sudah hangus terbakar di dalam gubuk ini !" ucap wooyoung sambil nunjuk2 bagian atas tungku
"kita nyalakan api kecil saja biar ada cahaya !" ahirnya chansung bisa menyalakan sebuah api unggun super mini di dalam gubuk mini itu hingga mereka hanya mendapat cahaya remang2 saja dari api itu
wooyoung trus menggosok leher dan wajahnya dengan tangan mencari kehangatan , chansung yang melihatnya mulai khawatir
"wooyoung-ah ... kau masih ke dinginan ?" tanya chansung sambil memandang wooyoung yang duduk di sampingnya
"ne " jawab wooyoung jujur dan merapatkan tubuhnya kepada chansung
"bagaimana jika membuat api lebih besar lagi ?!" tawar chansung tak tega melihat wooyoung yang sudah sangat kedinginan dengan bibir yang hampir membiru juga wajah yang pucat
"sudah aku bilang bisa terjadi kebakarang !" jawab wooyoung dengan sedikit emosi
"mianhae tapi ..." chansung berbalik mengahadap wooyoung dan memeluknya dengan erat wooyoung hanya diam tak bergerak dalam pelukan chansung
"kenapa kau tidak kedinginan ?" tanya woyoung sambil menempatkan kepalanya di dada bidang chansung
"aku dulu selalu mengantarkan susu dan koran pagi hari saat musim dingin ... dinginnya hampir sama dengan ini" wooyoung mendongak menatap chansung yang lebih tinggi darinya mereka saling memandang dalam tatapan yang lurus menatap beningnya mata masingmasing-masing entah karena apa wooyoung malah memejamkan matanya perlahan , entahlah apa yang di inginkan oleh wooyoung  dan entah juga apa yang di rasakan oleh chansung hingga dia malah mendekatkan bibirnya untuk menyentuh bibir wooyoung . lembut ... itulah yang chansung rasakan saat bibirnya sudah menempel di bibir wooyoung, melumat berulang2 dan juga menglum bibir wooyoung dengan lembut setelahnya ... berbagi kehangatan dengan beradu lidah dan bertukar saliva
setalah beberapa waktu ahirnya chansung mengahiri ciuman hangat mereka. wooyoung mantap chansung dengan senyuman yang terukir di bibirnya sedangkan chansung juga menatap wajah wooyoung yang sangat dekat dengannya intens
"kau tahu ... cinta pertama dan ciuman pertama sudah aku dapatkah hari ini !" ujar wooyoung masih menatap chansung yang tengah memeluknya
"denganku ?" tanya chansung lagi dan wooyoung mengangguk
"seharusnya lebih dari ini ..." chansung sedikit mnegkerutkan keningnya tak mengerti
"malam pertama ?!" ucap wooyoung sebelum dia kembali melumat bibir chansung

in office
"maaf nona tapi anda tidak boleh masuk , direktur sudah berpesan agar tidak ada yang mengagganggunya  saat ini !" taec yang tengah duduk di meja kerjanya menghampiri seorang yeoja muda yang malah nyelonong ingin masuk ke dalam ruangan junsu
"aku harus bertemu dengannya !" ucap yeoja itu dan berjalan melewati taecyeon, yeoja muda dengan perawakan yang lumayan tinggi dengan rambut orange panjang bergelombang memakai dress casual berwarna hitam selutut dengan menjingjing tas mahal di tangan kirinya
"nona saya mohon ... jangan masuk !" ucap taecyeon lagi dan menghalangi pintu masuk . yeoja yang tadi masih sabar dan bersikap baik itu sekarang mulai geram dan memandang taecyeon tajam
"MINGGGIR !" teriaknya dan mendorong taec menjauhi pintu , yeoja itu masuk tanpa mengaatuk pintunya dan berdiri di hadapan junsu yang tengah sibuk dengan berbagai macam benda di meja kerjanya
"joesonghamnida direktur , saya sudah mengatakan pada nona ini untuk tidak masuk , tapi dia memaksa " ucap taecyeon mereasa bersalah , junsu berdiri sambil menghela nafas
"gwaenchana ... keluarlah " ucapnya pada taecyeon dan berjalan mendekati yeoja itu
"jia ... untuk apa kau datang kemari ?" tanya junsu yang sudah berhadapan dengan jia,yeoja muda yang baru saja datang dengan tidak sopan itu , jia datang seperti itu bukan tanpa alasan sejak dulu jika dia ingin menemui junsu harus dengan membuat janji seolah dia adalah rekan bisnis junsu padahlan junsu dan jia sudah berpacara sejak beberapa tahun lalu
"untuk apa ? " tanya jia tak percaya dengan tatapan nanarnya "apa hanya dengan mangatakan kalau hubungan kita berahir di telpon oppa menganggap semuanya sudah selesai ? apa aku sebegitu tidak berharganya di mata oppa ?!" lanjut jia yang sudah berkaca-kaca dan menakan semua kata dalam ucapannya karena menahan emosi
"aku pikir itu yang terbaik untuk kita jia-ah .... kita memang harus berpisah " ucap junsu dengan nada lemah dan menghampiri jia
"apa kau tida pernah mencintaiku ? apa selama ini aku tidak berarti apa2 untuk mu ? aku hanya ingin kau menganggap aku ada .. bersikap sewajarnya padaku !" tuntut jia sudah mulai terisak
"aku sangat menyayangimu .... aku tahu kalau kau juga mencintaiku tapi ... itu semua tidak cukup untuk membangun sebuah hubungan " jelas junsu lagi
"apa ? oppa !!!  bisakah kau hanya menjadi kakak dari mereka sudah cukup kau menjadi ayah untuk ke dua adikmu sejak dulu ... bahkan saat kau masih sma kau sudah bersikap seperti ayah mereka " jia sudah semain menaikan nada bicaranya sekarang membuat junsu menutup matanya , sungguh dia merasa sangat bersalah pada jia , dulu dia berpacaran dengan jia karena menggap jia adalah wanita yang tepat untuk mendampingi dia kelak menjadi nyonya muda di keluarga mereka walau dia tidak mencintainya  ... jia yang berasal dari keluarga terhormat dengan pendidikan yang baik dan juga sikap yang baik apalagi jia dan kedua adiknya sangat dekat
"aku ...  mianhae .... aku tidak tahu lagi apa yang harus aku ucapkan ... kita memang tidak bisa bersama ... selain saling mencintai sebuah pengertian dan juga saling mlengkapi adalah hal yang harus di miliki untuk membina hubungan .... sedangkan kita tidak saling pengertian,kau tidak mengerti aku begitupun juga sebaliknya "
"aku hanya ingin kau menjadi dirimu hidup untuk dirimu ... bahagia ... kau bahkan tidak pernah memandangku sebagai kekasih mu ... AKU TIDAK BUTUH INI SEMUA ! " jia membuka tasnya dan mengeluarkan seluruh isi tasnya dengan membalikan tas itu ke lantai , semua kotak perhiasan, berlian , dan benda-benda mewah lainnya berserakan di lantai
"aku ... AKU JUGA BERASAL DARI KELUARGA YANG KAYA ... aku tidak butuh itu semua yang aku butuh dirimu ... kenapa saat aku ulang tahun kau hanya mengirim perhiasan sebagai kado untukku tanpa menemuiku dan hanya sibuk bekerja ... saat kau mengingkari janji kau hanya mengirimiku bunga dan hadiah ... bukan datang dan minta maaf ... kenapa ? kanapa kau seperti itu !!!! hiks ... hiks ... hiks ..." jia duduk berjongkok di depan junsu sambil menangis meraung-raung sementara junsu hanya diam membisu
"apa kau sadar ... apa yang sudah kau lakukan unuk dirimu ... apa yang sudah kau lakukan untuk dirimu sendiri ... selama ini kau hanya hidup untuk orang lain ... apa kau tidak pernah meresa bersalah pada dirimu ?!" jia mendongak menatap junsu yang sudah menunduk bersalah "ne ... bukan hanya kedua adikku yang bergantung di tanganku tapi jugasemluruh orang yeng bekerja di perusahaanku ... bukankah itu yang selalu kau katakan sebagai alasan ?!" jia berdiri dan menatap junsu
"jika kau merasa permintaan ku berlebihan ... baiklah kita berpisah saja ... aku tidak akan memaksamu lagi ... tapi jika suatu saat nanti kau ingin kembali padaku dan menyadari semua itu ... aku akan selalu ada untukmu oppa !" jia menghapus air matanya dengan kasar dan berbalik meninggalakn junsu yang masih diam , junsu memandang jia yang berlalu menghilang di balik pintu
"mianhae " gumamnya lemah masih menatap pintu yang sudah tertutup itu
semantara di luar ruangan junsu
taecyeon terus menempelkan telinganya mendengar percakapan junsu dan jia dengan khidmat ,taecyeon langsung beralih ke samping pintu dan berdiri di sana menghindari pintu yang terbuka saat jia keluar , karena jia memang tidak melihat ke sekeliling saat keluar dia tidak menyadari kalau taecyeon menguping mereka begitupun dengan junsu yang tidak dapat melihat taecyeon
"sadarlah ... ok taecyeon ... dia itu namja normal yang memiliki seorang kekasih seorang yeoja yang sangat cantik !" ucaptaecyeon pada dirinya dan memukul kepelanya kuat dan kemudian dia merinis sendiri dengan pukulannya
in resort (junho room)
junho pov
aku melihat nichkhun yang memandang makanan ini dengan wajah yang berbinar , apa dia tidak pernah makan enak sampai melihat makan ini sebahagia itu ?
"kau suka ?" dia memandangku sekarang mengalihkan pandangannya yang sedari tapi tertuju pada meja di depan kami
"ini indah sekali ... "ujarnya sambil menunjuk meja , jadi dia suka dengan penataan makanannya bukan karena makanan enak ini , kue tart , bunga mawar , wine , lilin ... memang indah ... tapi kenapa warnanya merah semua ?!
"kenapa merah semua ?" tanyaku yang sebenarnya tidak terlalu di tujukan untuknya dan mengambil beberapa tangkai mawar merah itu
"direktur tidak suka warna merah ? memangnya direktur suka warna apa ?" tanya nichkhun padaku yang tengah memandang bunga mawar yang ada di tanganku ini
"aku suka warna merah tapi ini terlalu.... kenapa semuanya merah tidak adakah warna lain ?!" lanjutku lagi tapi aku melihat dia malah tersenyum
"bagiku ini sangat indah ..." ujarnya dan kembali memandang meja
"tiup lilinnya ... kau ulang tahun hari ini ?!" gurauku yang sepertinya tidak lucu karena aku melihat dia tertawa dengan terpaksa
"sudah ayo makan !" aku mulai memakan makanan yang ada di piringku dan begitupun juga dengannya
#
#
#
#
#

"aku akan tidur di sofa saja !" aku memandang nichkhun yang ada di belakangku sekarang , karena aku sedang duduk memandang layar lapotop
"baiklah "timpalku dan kembali melanjutkan apa yang tengah aku kerjakan ,
"direktur " aku mendengar nichkhun memanggilku dengan lembut , aku hanya tersenyum sambil terus mengetik dan tidak menoleh padanya
"wae ?" tanyaku lagi masih tidak memandangnya
"direktur lebih baik segera tidur ini sudah malam " aku berbalik menatapnya yang tenagh duduk di sofa panjang yang ada di dekat jendela
"kau tidur saja duluan .... setelah menyelesaikan ini aku akan segara tidur !" dia mengangguk dan aku kembali lagi menatap layar di depanku sekarang


setelah beberapa lama berlalu aku tidak sadar kalau ini sudah labih dari dua jam sejak aku mengatakan pada nichkhun untuk tidur duluan , aku menarik kedua tanganku ke atas atas meregangkan otot juga sedikit memijat tegkuk leherku yang terasa kaku sambil berdiri , aku berhenti dan memandangi nichkhun yang tengah tertidur
"jendela sedikit terbuka " aku melihat jendela yang ada di samping sofa itu sedikit terbuka dan aku langsung menutupnya . aku memperhatikan wajahnya yang tertidur di sofa sambil berjongkok
"kau tidak pernah bertambah tua ... kenapa wajahmu masih sama seperti dulu ....  kau memang pantas di sebut baby face " ucapku sambil tertawa pelan , aku melihat dia terus menarik kakinya di tekuk ke atas sepertinya dia kedinginan , aku berjalan mengambil selimut yang ada di kasur dan menyelimutinya lagi walau dia sudah memakai satu selimut
"apa aku jahat padamu ? mianhae " aku merunduk dan mengecup bibirnya singkat kemudian kembali berdiri dan mengahmpiri meja dimana laptopku berada
in the morning
nichkhun pov
aku menggeliat tidak nyaman dengan apa yang aku rasa di tubuhku ini , kenapa rasanya aneh sekali ? apa aku sakit ? tennggorkan ku sakit dan kepalaku berat ... aku juga ingin muntah walau tidak terlalu . aku menyerngitkan dahi memandang sebuah selimut yang ada di tubuhku ini
"selimut yang ada di kasur semalam ... aku kan pakai yang putih ... ini punya direktur !" ucapku sambil memperhatikan selimut itu dan mengalihkan pandangan ke arah kasur tapi direktur tidak ada kemana , aku celingukan dan mendapati direktur keluar dari kamar mandi
"ah ... mianhae .. aku terlambat bangun !" ucaku sambil membungkuk minta maaf padanya
"ani ... aku tidak tidur sampai pagi .... jadi bukan kau yang telat bangun " ujurnya santai
"kenapa direktur tidak tidur ?" tanyaku khawatir dia hanya menggeleng
"cepat mandi kita sarapan di luar !"
"ne " aku langsung mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi
#
#
#
#
#

aku merasa kalau badanku ini lemas , hidungku rasanya mampet dan juga kepalaku sangat berat tapi mau bagaimana lagi aku harus terus mengikuti junho hari ini
"kau sakit ?" aku mendengar junho bicara sambil duduk di meja makan dan aku berdiri di belakangnya seperti biasa dia tidak memandangku
"ani ..." jawabku lemah dan tanpa aku duga junho menendang kursi di sebelahnya hingga menjauh dari meja ...' aku salah lagi ?' tanyaku dalam hati
"kenapa masih berdiri ?! cepat duduk !!!" junho memberi peritah masih dengan membentakku , aku berjalan dan duduk di kursi yang tadi di tendang junho
"ini makanannya tuan " seorang pelayan mengntarkan makanan ke meja kami , entah apa namanya makan ini yang jelas ini menyulitkan ku , aku sedang sangat lemah dan tidak ada tenaga sekarang tapi harus makan ini , menggunakan pisau dan garpu ?
aku memotong makanan yang ada di piringku ini tapi dia malah tidak mau lepas , kenapa tidak bis di potong ??? aku terus memotongnya dengan jengkel
"wae ?" aku sontak terkaget saat junho mengambil piring makanku dan memberikan piringnya padaku , isi piring junho semuanya sudah di potong ...
"aku belum memakannya .... cepat makan !" dia bicara lagi-lagi tidak memandangku ,
"tapi ... aku sudah memakan itu satu suapan tadi ..." ucapku jujur saat junho memakan makanan yang tadi aku makan , keadaan makanan itu sudah sangat kacau aku acak-acak sambil memotongnya tadi
"arra ... tidak ada waktu untuk membuat yang baru ... cepatlah kita harus segera melihat lapangan golfnya !" junho terus berbicara sambil makan tanpa menoleh sedikitpun padaku
"ne ..." aku segera memakan makanan yang sudah di potong ini satu persatu
#
#
#
#
#

"sepertinya lapangan golf sudah tidak ada masalah ... hanya saja jalan dan taman yang ada di sebelah sana perlu di perbaiki ... jangan rubah letak batu-batu alami tadi biarkan seperti itu saja " junho menunjuk beberapa batu besar yang ada di jalanan dan taman menuju lapangan golf
"oh ya .... dimana wooyoung dan asistennya ?" junho bertanya pada manager yang kemarin menyambutnya
"saya tidak tahu ... kemarin saya hanya mengantarnya ke kamar dan tadi pagi mereka sudah tidak ada ... beberapa kariawan melihat mereka berjalan-jelan di sekitar resort kemarin hanya saja tadi pagi mereka belum pulang !" jelas manager itu
"kalian sudah menelponnya ?" tanya junho lagi
"sudah tapi tidak aktif "
"dia kabur lagi ?!" ucap junho geram dan mengepalakan tangannya dan memandang ke arah lapangan golf
"bagaimana jika mereka tersesat ? kita harus mencarinya ..." nichkun memberi jawaban ats kemungkinan lain yang mungkin terjadi
"kau benar ... sekarang cari mereka !" titah junho pada semua kariawan yang ada di sana




tbc ............................................
bagaimana ? ini jadi tidak seru di chap ini ya ? tapi mohon komentarnya yang sangat banyak sekali !!!! biar saya semangat buatnya dan lagi untuk part chanwoo kalo yang mau nc silahkan minta di komentar kalau banyak saya akan buat kalau tidak, atau tidak banyak tidak akan di buat dan lagi ... kan saya sudah bilang mau insyaf dan bikin ff dengan baik dan sopan mulai sekarang .... (benar2 author labil ini )

16 comments:

  1. jujur aja ya thor, mungkin agak sedikit lebay sih

    tp jujur setiap aku baca ff disini, bawaannya tuh campur aduk banget, kadang jerit-jerit, senyum sendiri, kesel, sedih, pokoknya terasa banget feel-nya. setiap hari buka page ini bahkan kadang saking lebaynya, ff yang udah dibaca dibaca lagi, pokoknya klo udah baca yang bagian sweetnya kayak hampir sakit gigi, gara-gara maniiisss banget...

    makanya setiap aku baca pas dicurhatan author yang sedih gara-gara sedikit yang komen, aku juga jd ikutan lesu. padahal author udah baik banget ama kita(readers) tp kok masih aja ada 'SR'!*kesel

    tp tenang aja thor, banyak banget kok yang setia nungguin ff-mu pagi, siang, sore, malem nungguin update-an ff terbaru. jd tetep semangat ya thor^.^ fighting!!

    ReplyDelete
  2. keren thor! keren banget! mau dong ciuman ama udooongg.. kkeke..

    btw, komeng atas saya panjang banget yak??? hmm... kayaknya curhatan dr hati banget tuh, kekeke

    ReplyDelete
  3. WOODOONG-AHHH!!!!!!!#histeris

    KAU TELAH TERTULAR PERVERT SUAMIKU JUNHO! JADI KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB DENGAN MELAKUKAN ADEGAN ENSI AMA CHANSUNG!!!!!!!!! HARUS!!hehe...

    ReplyDelete
  4. kyyaaaaaaaa>.<

    pagi-pagi udah baca yang sweet kaya gini! lanjut... lanjut... lanjut... ditambahin NC jg gpp*ngarep

    ReplyDelete
  5. HottestNha ::
    kerennnn Torrr...
    lajutttt...lanjuttt...
    gw bnr2 Suka bgt FFini...

    thor km dapet New reader Tetap Buat FFmu...^^
    lanjut bca ff yg Laen ^^

    ReplyDelete
  6. makasih thor udah update ff ini...
    aku suka banget thor....
    fighting thor!
    cepetan updatenya ya!
    g sabar.......

    aku pembaca setiamu..
    bulak balik ni blog tiap waktu...
    love u thor ............

    aku suka KHUNHO..BANGET!!

    ReplyDelete
  7. thor minta NC dunk...khunHo
    wkwkwkwwkwkwkw

    otakku udah kena virus thor...

    ChanWoo iya juga....

    ReplyDelete
  8. next thor!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    penasaran................

    ReplyDelete
  9. aku sih terserah author aja mau bikin nc apa ngga muehehehe ~(._.~)
    tapi yang jelas aku suka excited sendiri kalo baca ff nc aduh2 =.=v
    lanjut ya thor keep hwaiting!

    ReplyDelete
  10. lanjjuttt thooorrr

    ReplyDelete
  11. bagus thor .. lanjut ^^
    aku suka bgt FF.a~ oh iya thosr ff oneshot yg junho khun sma woo di sequel-in dong.. seru critanya :D

    ReplyDelete
  12. duh...uyoung kmu msih terlalu polozzz... Haha...seru kayaknya wooyoung rada pervert #plakkk...#

    Hayo...junhoppa pasti oppa mulai suka ma khun ya? Cieh...cieh...cieh...hahaha...

    Ok thor q suka bgt ...lanjut...figthing.... ^_*

    ReplyDelete
  13. wah ...q suka ffnya , seru...tp kali ini ffnya normal...kasih nc donk #nyadong# trs couple taecsu d kasih ky couple yg lain nya donk....please ,oh ya ff junickh couple lanjut ya yg ni jg hrs lanjut...

    ReplyDelete
  14. lanjut...lanjut...

    ReplyDelete
  15. DI CHAPTER ini banyak adegan romantisnya,sepertinya benih" cinta mulai tumbuh di antara mereka :)

    ReplyDelete