Jul 12, 2012

fanfic 2pm nichkhun junho love and pain 2

love and pain

By : park yara (tciw queen)


Romance,etc.

rated : M untuk cerita

Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.

Pairing: junho X nichkhun

jaebeom x nichkhun (ngarang baget ini pair )

chapters : 2 of ?


saya putuskan untuk jalan cerita tetap tapi adegan yang penyiksaan akan di sensor, oke ?! oke ajalah ya ... dan juga untuk segala dukungan saya ucapkan banyak terimakasih dan juga untuk saran kalian juga saya ucapkan terimakasih

jangan banyak bicara lagi karena saya juga tidak ada lagi yang mau di sampaikan hanya saja tolonglah dengan hargai semua karya saya dengan memberikan komentar kalian , sebelumnya saya ucapkan terimakasih !





nichkhun pov
aku hanya bisa tersenyum miris pada diriku sediri saat ini , apa selamanya aku akan seperti ini ? selamanya akan terus bersama dia ? apa aku akan sanggup terus bersamanya ? aku mengalihkan pandanganku pada namja yang tengah berbaring tertidur di sampingku entah kenapa mataku malah perih dan berair . sebuah pilihan yang sangat sulit ada di hadapanku sekarang ... manakah yang akan aku pilih ... kadang aku ingin lari dan meninggalakannya tapi ... kenapa aku juga sangat membutuhkan dia di sampingku ...
in school
"aku ada latihan basket hari ini kau mau menungguku atau mau pulang duluan ?" aku memandang junho yang berjalan di sampingku dan berpikir sebentar sambil berjalan menuju ke lapangan basket
"aku akan menunggumu saja " jawabku lemah dan terus berjalan mendahuluinya yang ternyata malah berdiam diri di tempat
"wae ?" tanyaku heran dengan sikapnya ini dia hanya tersenyum dan berjalan menghampiriku
"aku ke toilet dulu " aku mengangguk dan berjalan terus ke arah lapangan , bisa aku lihat walau dari jarak yang tidak terlalu dekat teman-teman junho sudah ada di sana ... aku mendudukan diriku di kursi samping lapangan dimana wooyoung juga duduk memperhatikan chansung
"mana junho ?!" aku memandangnya sambil sambil menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan wooyoung
"dia ke toilet dulu sebentar lagi juga datang " aku kembali menunduk menatap lantai berhari-hari aku memikirkan tentang hubunganku dengan junho ... apa aku harus meninggalkannya ? untuk meninggalkannya mungkin aku harus lari jauh darinya
"kau sakit ?!" aku menggeleng tanpa memandang wooyoung , beberapa saat kemudian aku mendengar suara gaduh ricuh dan riuh di lapangan dan aku yakin suara itu karena junho sudah datang ... dan itu benarkan ?
junho mamandangku sekilas sebelum memulai latihannya dan yang kau lakukan hanya memandangnya saja , bsakah aku tidak melihatnya nanti ? apa aku sanggup untuk tidak pernah melihatnya lagi ? apa aku bisa mengatakan kalau aku ingin pergi darinya ?!


beberapa waktu berlalu sekarang semua orang beristirahat , junho menghampiriku dan aku langsung menyodorkan botol air mineral padanya
"gomawo " ucapnya sebelum meminum air itu dengan cepat
"kau terlihat sangat lelah ? kau sakit ? kenapa belakangna ini selalu murung ?" aku tersentak mendengar apa yang junho katakan . apa benar perubahan sikapku itu sangat kentara
"aku lelah .... sepertinya aku harus istirahat "ucapku mencoba mengecoh junho , raut wajahnya berubah panik sepertinya dia khawatir padaku bisa aku lihat itu walau dia tidak mengatakannya
"gwenchana ... aku tidak sakit separah yang kau pikirkan hanya saja ... aku ingin istirahat ... aku pulang duluan saja ya ?!" aku mendongak memandangnya yang tengah berdiri di depanku
"aku anatar kau pulang " junho langsung mengambil tasnya tapi aku mengehentikannya
"ani ... aku bisa pulang sendiri .... kau teruskan saja ... aku akan pulang ke apartementku yang dulu sebentar dan mungkin akan pulang agak malam " aku berdiri dan mengambil tasku
"aku akan mengantarmu dulu dan nanti akan aku jemput !"aku menggenggam tangannya dan tersenyum
"ani ... aku bisa sendiri percayalah " aku tersenyum menyakinkan junho dia masih terlihat enggan membiarkan aku pergi tapi aku langsung saja berpamitan padanya "aku ingin ke apartementku yang dulu untuk mengingak eomma , aku merindukannya ... aku pergi dulu !" aku langsung berjalan meninggalakan lapangan basket ini dengan langkah yang agak terburu-buru

author pov
junho tidak fokus pada latihannya dan malah terdiam saja ,
"aku akan menyusul dulu nichkun kalian teruskan saja dulu latihannya !" junho langsung berlri mengejar nichkhun yang beberapa menit lalu sudah meninggalkan lapangan


nichkhun berjalan menuju gerbang sekolahnya dengan menunduk masih banyak sekali murid-murid yang berada di sekitar gerbang karena bel pulang sekolah masih belum lama terdengar hingga masih banyak murid yang ada di sana jika junho sudah memulai latihan sejak jam pelajaran belum selesai itu karena mereka sedang latihan untuk pertandingan antar sekolah yang akan segera di adakan ,nichkhun sedikit tertegun saat sepasang sepatu ada di depannya perlahan nichkhun mendongakan kepalanya melihat siapa pemilik sepatu itu . nichkhun tersentak saat dia melihat seorang namja di sana . namja yang tempo hari berkelahi dengan junho
"nichkhun-shi ?!" tanya namja itu , nichkhun tidak menjawabnya dan bergerak ke samping untuk menghindari namja itu tapi rupanya dia tidak sendiri karena saat nichkhun berjalan ke samping ada namja lain yang menghalanginya
"mingggir !" ucap nichkhun dengan jengkel tanpa melihat wajah orang-orang itu
"nichkhun-shi ... atau untuk lebih akrab bagaimana jika aku panggil nichkhun saja ..." namja itu memegang bahu nichkhun dan dengan segara nichkhun menepis tangannya dengan kasar
"kau itu ternyata begitu membosankan ... mungkin karena itu junho tidak puas dengan mu ... kau tahu dia itu menggoda pacarku ..." ujar namja tidak tahu diri itu pada nichkhun , sebenarnya nichkhun sama sekali tidak  perduli dengan apa yang di katakan orang itu toh dia juga tidak percaya apapun yang orang itu katakan
"aku tidak ada waktu mendengar ocehan gilamu itu !" nichkhun kembali mencoba berjalan melewati mereka tapi lagi2 orang itu menahannya dan sekarang dia memegang pergelangan tangan nichkhun dengan kuat
"lepaskan !!! lepaskan tanganku !" nichkhun terus menerus berontak dengan mencoba melepasakan tangan namja itu
"dengar ... nichkhun ... aku pikir seorang namja itu akan sangat tidak menarik ... tapi melihatmu seperti ini ... aku baru sadar kalau kau memang sangat menarik dari fisikmu ... kulit yang putih dan mulus ... apa kau itu benar-banar namja ?!" orang itu mengelus pipi nichkhun sekilas karena nichkhun langsung memelingkan wajahnya
"aku rasa junho menggoda pacarku karena kau tidak bisa memuaskan dia ... iya kan ? kau tahu maksudku ? kau tidak bisa melayaninya ... tidak bisa memuaskan dia di ranjang iya kan ?" nichkhun hanya mendelik tajam masih berusaha untuk melepasakan tangannya dari cengkraman orang itu
"aku juga dengar kalau kau itu murid beasiswa di sini ... kau pasti namja kutu buku yang tidak bisa apa-apa ... aku yakin kalau kau itu pasti sangat membosankan di tempat tidur ... jadi apa gunanya tubuh bagus jika tidak bisa apa-apa ...payah ! bagaimana kalau aku mengajarimu bagaimana cara untuk memuaskan kekasihmu !" namja itu terus bicara panjang lebar masih dengan memegang tangan nichkhun saking dia terpesona dengan wajah dan kulit mulus nichkhun sedari tadi dia hanya memandang seluruh tubuh dan wajah nichkhun hingga dia tidak menyadari seseorang mendekatinya dan ....
BBBRRUUUGGGHHH
namja itu langsung  tersungkur ke tanah dengan sangat tidak elitnya dengan posisi terjungkir kaki yang sempat naik ke atas dan kepala di tanah
"yaa ... sepertinya kau salah bicara .... harusnya kau tujukan kata-kata itu padamu sendiri ... kau yang tidak bisa memuasakan pacarmu hingga dia mengejarku yang adalah musuh besarmu !" ucap junho sambil mengenggam tangan nichkhun yang hanya berdiri sambil terdiam melihat junho yang sudah sangat tersulut amarahnya. junho melepaskan tangan nichkhun dan kembali membubuhkan tinjunya di wajah dan beberapa tempat di wajah orang itu lagi dan lagi semantara taman-taman orang itu yang hendak membantu temannya tidak dapat berbuat banyak saat chansung dan kawan-kawan juga sudah datang ke sana. sejak tadi murid-murid sudah melihat kejadian itu dan salah satu dari mereka segara lari ke lapangan basket dan memberitahukan hal itu pada teman-teman junho
"ini untuk penghinaan mu !"  bugghh sebuah tinjuan mendarat di wajahnya yang tegah berbaring di tanah dan junho yang tengah menindihnya
"ini karena kau berani memandangnya dengan tatapan liar mu itu !" satu lagi tinjuan junho layangkan
"ini ... yang paling bagus ini untuk mu karena kau sudah berani menyentuhnya !!!" bentak junho dan saat ini dia katakan junho terus memberondong orang itu dengan segala pukulan
"junho-ah hentikan !!!" nichkhun menarik tangan junho membuatnya berdiri masih dengan nichkhun yang memegang tangannya kuat
"jika kau berani menyentuhnya atau bahkan jika kau berani menatapnya sekalipun kau akan berahir di tanganku !!!"  ancam junho tajam dan memandang nichkhun  yang ketakutan di sampingnya
"aku tidak suka jika ada orang yang menyentuh milikku !" tambah junho sambil memandang orang itu dan nichkhun bergantian, junho menyeret nichkhun pergi dari tempat itu dan kembali ke apartementnya
in junho apartment
"apa kau tidak punya mulut hah ? kenapa kau hanya diam saja mendengar dia menghinamu ?!" bentak junho pada nichkhun sambil melemparkan tasnya ke sofa , junho bercekak pinggang menatap nichkhun yang menunduk di hadapannya
"aku ... tidak percaya " ucap nichkhun tidak nyambung dengan apa yang junho katakan
"mwo ??!" tanya junho lagi dengan heran
"aku tidak percaya kau menggoda atau mendekati pacar orang tadi ... kau bahkan hampir setiap detik bersamaku ... kita tidur dan segala macam juga kita lakukan bersama ... jadi ... mana mungkin kau melakukan itu ..." jelas nichkhun sambil menatap junho yang sekarang mulai melunak
"bukankah ... kau berteriak seperti itu padaku barusan karena takut aku percaya pada orang itu kan ?" tanya nichkhun lagi , junho duduk di sofa dan mengacak wajahnya frustasi lagi
"aku tidak bisa mengungkapkan apa yang ingin aku ungkapkan dengan baik ... hanya kau yang tahu bagaimana perasaanku ... bahkan kau selalu mengerti aku yang gila ini ..." nichkhun menghampiri junho dan duduk di sampingnya , memeluk junho dan menyenderkan kepalanya di bahu junho dari samping
"aku tahu kau tidak bermaksud marah padaku " junho melapsakan pelukan nichkhun dan memandang wajahnya dengan lekat,memegang kedua pipi nichkhun dengan tangannya
"aku sangat mencintaimu ... kau jangan pernah berhenti mencintaiku selamanya !" ucap junho bersunggung-sungguh , nichkhun tesenyum seraya mengangguk dan kembali memeluk junho
"apa malam ini aku boleh menginap di apartement lamaku ?" tanya nichkhun masih dengan memeluk junho ,
"andwae ... aku ingin memelukmu terus !"


nichkhun sekarang sudah duduk di kasur dengan tangan dan juga kaki yang di ikat , kakinya masih menapak di lantai ,sedangkan mulutnya di lakban ... dan tentu saja dalam ke adaan naked
clekk
nichkhun membulatkan mata melihat junho yang datang dengan membawa sebuah gelas transparan yang berisi air putih yang agak keruh , menandakan kalau air putih itu sudah di campur dengan bahan lain
junho mendekati nichkhun yang sudah ketakutan , pertanyaan apa yang junho campurkan pada air itu terus saja nichkhun teriakan dalam hati, junho membuka lakban di mulut nichkhun membuatnya bebas bicara sekarang
"apa yang kau bawa itu " nichkhun masih melihat gelas yang junho bawa di tangan kirinya, junho memandnag gelas itu sambil memindahkannya ke tangan kanan
"ini ... yang jelas bukan racun "ujar junho sebagai jawaban , junho mendekatkan gelas itu pada mulut nichkhun yang sontak mneutup mulutnya rapat
"minumlah ... ini tidak beracun !" ucap junho dengan nada sedikit naik namun nichkhun malah menggelengkan kepalanya membuat junho tidak punya pilihan lain selain memencet hidung nichkhun agar dia mau membuka mulutnya mencekoki nichkhun dengan air itu
"uhuk ... uhuk ..." nichkhun terbatuk saat dia mendapat perlakuan itu dari junho namun junho meneruskannya hingga air yang dengan sekuat tenaga di tahan nichkhun agar tidak masuk ke dalam tenggorokannya itu meluncur membasahi leher dan dadanya dan itu membuat nichkhun terlihat semakin seksi di mata junho


keesokan harinya
"kita mau kemana ? aku ingin ke apartmentku yang dulu junho !!!" ucap nichkhun memelas saat mereka berdua tengah berada di mobil menuju kesebuah tempat yang tidak di ketahui nichkhun
"tenanglah ... aku ada sesuatu untukmu " jawab junho santai dan kembali berpokus ke jalanan . nichkhun terdiam dan menyandarkan dirinya dengan nyaman di kursi 'semoga saja dia tidak akan melakukan hal macam-macam padaku ' doa nichkhun dalam hati sementara mobil itu masih terus melaju dengan cepatnya menuju tempat yang ingin junho tunjukan
"sudah sampai " junho memasang rem tangan dan memandang nichkhun yang tengah celingak celinguk keheranan
"ini dimana ?" tanya nichkhun penasaran, namun lagi-lagi junho hanya tersenyum dan keluar dari mobil
"ayo keluar ... kau harus ikut denganku ... aku yakin kau pasti suka " ujar junho setelah dia membuka pintu dan mengulurkan tangannya agar nichkhun mau keluar dari mobil, nichkhun menerima uluran tangan junho dan berjalan keluar dari mobil

junho dan nichkhun berjalan sambil berpegangan tangan memasuki sebuah gedung yang sangat mewah dengan segala kelengkapannya , gedung yang menjulang tinggi dengan segala fasilitas mewahnya namun yang nichkhun yakini itu adalah bangunan sebuah perkantoran
"ini dimana ? kenapa kita ke sini ?" tanya nichkhun lagi-lagi masih penasaran
"ini kantor ayahku " jawab junho singkat namun bisa membuat langkah kaki nichkhun terhenti dan menganga
"wae ?" tanya junho menghentikan lagkah kakinya dan memandang nichkhun dengan wajah polosnya
"kita kemari untuk apa ? apa kita akan bertemu dengan ayahmu ?" nichkhun mulai sadar dari alam keterkejutannya
"ini sudah sore semua kariawan pasti sudah pulang ... ayahku sedang ada di hokaido sekarang ... kita tidak datang untuk menemuinya " jelas junho sambil berjalan lagi menghampiri nichkhun memegang tangannya dengan lembut dan menuntun nichkhun untuk berjalan bersamanya . ahirnya mereka samapai di sebuah pintu yang lumayan besar junho membuka pintu itu dan berdiri di sana
"ayo masuk !" titahnya pada nichkhun yang langsung menuruti perintah junho masuk ke dalam ruangan itu
"ini ruangan apa ?" nichkhun berjalan terus memasuki ruangan yang besar itu dengan meja persegi panjang yang lumayan besar di tengahnya dimana meja itu di kelilingi oleh kursi di depan terdapat layar
"duduklah !" junho mendudukan nichkhun di kursi yang paling dekat dengan layar projector , junho mendekatkan sebuah Microphone kecil yang ada di atas meja pada nichkhun yang tengah duduk ke bingungan . setelah semua di anggap selesai junho mengambil sebuah remote dan menekan tombol remote itu
"aku tunggu di luar !" ujar junho seraya mencium puncak kepala nichkhun sekilas , nichkhun masih memandang junho yang baru saja meninggalkannya saat dia melihat junho sudah hilang di balik pintu nichkhun kembali menatap kedepan
"khunie !!!" nichkhun langsung melihat layar itu dengan mata yang terbuka lebar
"eomma !!!" panggil nichkhun pada sosok yang ada di dalam layar itu
"apa kau sakit ? eomma sangat khawatir saat junho mengirim orang untuk membawa eomma pulang ke korea ... dia bilang kau sangat merindukan eomma tapi tidak mau ke thailand " nichkhun tersenyum memandang ibu yang sangat dia rindukan itu
"aku tidak sakit ... memang aku sangat merindukan eomma ... junho ... dia sangat ember mulutnya ...tapi eomma jangan khawatir aku tidak apa-apa eomma lihat sendirikan ?" tanya nichkhun sambil merentangkan tangan memperlihatkan seluruh tubuhnya
"jika cuaca tidak buruk mungkin sekarang eomma sudah ada di sana ... hanya saja cuaca di thailand sedikit tidak baik jadi pesawat tidak bisa take of hari ini ..." nichkhun terdiam beberapa saat dan melanjutkan percakapan
"eomma ... aku ingin bertanya pada eomma ... " ucap nichkhun lemah dan sang ibu yang ada di layar itu tersenyum hangat pada nichkhun
"ne ... kau mau bertanya apa ?" nichkhun mengambil nafas dalam untuk memulai pertanyaannya
"eomma ... jika ... aku ... jika ... " nichkhun masih ragu untuk mengatakan apa yang ingin dia sampaikan , dia menunduk beberapa detik dan kembali menatap ibunya "aku rasa sudah saatnya untuk kita tidak bergantung lagi pada junho eomma !" ucap nichkhun mantap , perkataan nichkhun membuat sang ibu terkesiap namun beberapa detik berikitnya dia kembali lagi tenang dan tersenyum
"kau bertengkar dengan junho ?!" nichkhun menggeleng masih dengan menunduk
"ada apa chagy ... sebenarnya apa yang terjadi ... kau bertengkar dengan nya ? apa ada masalah ? katakanlah pada eomma !" perlahan nichkhun mengangkat kepalanya membuat wajahnya yang sudah basah dengan air mata itu terlihat jelas oleh ibunya
"kita tidak mungkin terus bergantung pada junho ... semua yang dia berikan untuk kita juga ... adalah uang orang tuanya .... sedangkan aku .... bahkan tidak tahu siapa mereka ... walau eomma bisa menerima junho tapi orang tua junho .... mereka tidak mungkin menerima aku .... mereka tidak akan mengharapkan anaknya seperti ini kan ?!" yaeoja 40-an itu hanya diam semua yang di katakan nichkhun dengan terpotong-potong dan juga berderai air mata itu sama sekali tidak ada yang salah
"jika ... aku .... meninggalkannya .... apa aku bisa ...?!" tanya nichkhun lemah kembali menunduk , terlihat bahunya bergetar. walau tidak terlalu tahu apa yang terjadi tapi ibu nichkhun tahu ada hal lain yang nichkhun sembunyikan ... bukankah sejak dulu nichkhun sudah tahu akan konsekuensi yang dia katakan barusan ... bukankah nichkhun yang bicara dengan menggebu-gebu akan melewati masalah itu pada ibunya saat dia meminta restu ibunya dulu
"apapun .... walau ibu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi .... apapun yang kau lakukan ... apapun pilihanmu ... ibu akan selalu mendukungmu "
di luar ruangan
junho tengah berdiri sambil bersandar pada tembok menunggu nichkhun keluar dari ruangan tadi . nichkhun berjalan perlahan menghampiri junho dengan mata yang sembab dia berdiri di hadapan junho memandang junho dengan tatapan nanar yang tidak dapat di artikan oleh junho
"gwaenchahayo ?" bukannya menjawab pertanyaan junho yang khawatir melihat matanya yang sudah mau bengkak itu nichkhun malah memeluk junho dengan erat
"kau kenapa ?"tanya junho heran dengan sikap nichkhun itu , tapi lagi-lagi nichkhun hanya menggeleng saja


in school
"kalian harus bisa menemukan dulu berapa tinggi dari bangunan ini dan setelah itu kalian akan bisa menemukan jawabannya ... rumus yang di gunakan pada sola no. 5 tidak sama dengan yang di gunakan pada soal ini walau serupa !" park songsaengnim terus bercuap-cuap di depan kelas mengajar mata pelajaran fisika pada murid di kelas nichkhun dan junho . dia sama sekali tidak memperhatikan murid-muridnya ... taecyeon yang sudah puluhan kali menguap dengan lebar seperti kudanil .... chansung yang terus tertidur sambil menyangga dagunya, dan murid-murid lain yang tengah mengerjakan pr mata pelajaran lain . dan junho serta nichkhun ...?
junho menguap lagi entah yang keberapa kalinya dan kemudian menoleh pada nichkhun di sebelahanya yang hanya diam saja memperhatikan ke depan , dimana sang guru tengah mentransper ilmu
"kau tidak mengantuk ?" tanya junho pada nichkhun yang masih saja memandang ke depan
"ani ..." jawabnya singkat tanpa menoleh pada junho ,junho bersandar di kursi dengan sesekali menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri meregangkan ototnya tiba-tiba saja dia mendapatkan ide yang cemerlang untuk mengusir rasa jenuhnya . junho kembali duduk dengan sejajar bersama nichkhun junho menurunkan tangannya dan perlahan mulai mendarat di gundukan pada bagian tengah celana seragam nichkhun membuat dia sontak terjaget dan memandang junho penuh tanya
"apa yang kau lakukan ?" nichkhun bicara dengan wajah yang tidak suka junho melakukan itu padanya tapi junho malah memijit junior nichkhun dari luar tidak menghiraukan tatapan tajam dari nichkhun sama sekali
nichkhun menghela nafas sekilas dan kembali memandang ke depan walau junho tengah memberikan dia rangsangan saat ini
"siapa yang akan mencoba untuk menyelesaikan soal ini di depan ?" nichkhun langsung mengangkat tangannya memberikan isyarat bahwa dia yang akan mengerjakan soal itu. junho hanya menatap nichkhun tidak percaya, nichkhun langsung berdiri dan berjalan ke depan mengerjakan soal itu di papan tulis
#
#
#
#
#


nichkhun pov
"kenapa kau mengerjakan soal tadi ?" junho bertanya sambil terus berjalan bersamaku menuju atap sekolah , tetap berpegangan tangan
"karena aku bisa mengerjakannya ... jika aku tidak ke depan siapa yang akan mengerjakannya ? yang ada kita semua akan di hukum berjalan bebek 15 kali putaran di lapangan tengah hari ini " ucapku sebagai jawaban untuk junho . saat kami sampai belum ada orang yang tiba yah mungkin karena chansung tadi pergi ke kelas wooyoung dulu dan taecyeon masih di kantin di kerubuni yeoja-yeoja itu dan jika berbicara tentang junsu hyung mana mungkin kan dia selalu ada di sekolah sma padahal dia sudah masuk universitas
"tapi kau membuat aku kecewa " junho duduk di kursi dan memandang aku yang masih berdiri di dekat pintu , aku menutup pintu itu dan berjalan mendekati junho
"aku akan membayar itu sekarang !" au melihat junho terkesiap dengan apa yang aku katakan memang ini sangat jauh dari aku yang sebanrnya , aku bukan wooyoung dan chansung yang mengatakan hal-hal seperti ini dengan lugas
junho berdiri dan mengelus pipiku dengan tangan kanannya terus turun hingga menyentuh jari-jari tanganku , junho menarik ku ke dalam pelukannya dengan sedikit kencang
* sensor *
aku tidak pernah membayangkan sebelumnya dalam hal ini , apa mungkin melakukan seks terasa sangat hambar bahkan kau sama sekali tidak merasakan kenikmatan ... aku masih duduk di pangkuan junho belum mengenakan kemeja seragamku walau aku telah mengenakan celana aku bisa merasakan jari junho masih menyusuri punggung dan leherku dengan jari telunjuknya dan juga lidahnya
dor dor dor
"junho kau sudah selesai ?!" junho mengambil kemejaku yang tergelatak di lantai dan memakaikannya padaku , aku langsung mengancingkan seluruh kancing kemeja ini setelah junho melihat aku telah berpakaian lengkap dia berjalan dan membuka pintu
"bukannya sudah bel masuk ?" ucap junho pada chansung dan wooyoung yang dengan segara berjalan masuk ke dalam dan ternyata taec juga ikut masuk . aku kira dia tidak ada
"guru kimia kita tidak datang jadi kita ... bebas !" ucap taecyeon dan menjatuhkan tubuhnya di sofa di ikuti dua sejoli chanwoo itu
"wooyoung kenapa disini dia kan bukan anak kelas kita ... pasti ada guru di kelasnya " junho kembali duduk di sampingku dan aku hanya diam tak berselera untuk bicara atau apapun
"khunie sakit ?" aku memandang wooyoung yang bicara padaku , aku langsung tersenyum padanya
"ani ... " jawabku singkat tapi taec malah melanjutkan bicaraku
"dia pasti lelah ... bukannya tadi hanya mereka berdua di dalam sini ?!!" taec bicara sambil menaik turunkan alisnya menggoda kami yang hanya aku dan junho tanggapi dengan senyuman
in junho apartement
aku tengah menyiapkan makan malam karena sudah ada pekerja paruh  waktu yang memasak dan saat kami pulang kami hanya tinggal memanaskannya lagi sekarang aku hanya tinggal menyimpannya di meja makan
"ahhh !!!" aku tersentak kaget saat seseorang menarik kedua tanganku ke belakang dan memasang borgol di tanganku
"junho lepaskan !" ucapku dengan nada tegas tidak seperti biasanya lagi yang takut padanya
"wae ? kita akan bersenang-senang sekarang " aku lansgung membalikan badanku dan memandangnya
"junho aku mohon ... jangan seperti ini lagi ... lepaskan aku .... jangan perlakukan aku seperti ini lagi " ucapku dengan sangat memelas terhadapnya , aku merasakan air mataku mulai menetes dengan cepatnya sekarang sudah membasahi kedua pipiku
"ini akan lebih menyenangkan " junho mendekatiku dan aku terus mundur hingga terbetur meja , aku tidak dapat lagi mengelak sekarang
"aku akan memuaskan mu ... berhentilah bersikap kasar padaku ... aku janji ... lepaskan aku " junho terdiam beberapa saat tapi dia malah memasang wajah datar lagi dan semakin mendekat tidakkah sikapku yang sudah sangat memelas ini atau aku yang sudah menangis ini ... semuanya tidak bisa membuat dia luluh atau bersimpati padaku ... atau bahkan mengasihani aku ??
tiba-tiba aku mendengar handphone junho berdering junho langsung mengangkat telpon itu
"ne ..."
"aku kesana "
junho kembali memandang aku yang sangat dekat dengannya ,
"aku harus pergi kerumah orang tuaku ... kau tidur saja duluan ... mungkin aku akan pulang terlambat " junho membuka borgol yang tadi dia pasang di tanganku,
"aku pergi " dia mengusap dulu rmabutku sekilas dan pergi meningalkan aku , aku merasa kalau tubuhku lemas hingga aku merosot hingga terduduk di lantai
"hiks ... hiks ... hiks ..."
#
#
#
#
nichkhun mengemasi barang-banrang miliknya sendiri yang dulu dia bawa saat pindah ke partement junho, segala benda miliknya yang di berikan junho dia tinggalkan di sana hanya barang miliknya yang dia bawa. nichkhun memandang seluruh isi kamar dan kemudian keluar dari sana. nichkhun berjalan dengan lemah menyusuri jalan kecil dan gang-gang kumuh yang terasa sedikit sepi malam itu dengan membawa sebuah tas yang tidak terlalu besar

nichkhun berdiri di sebuah bangunan tua yang terlihat sangat rapuh bahkan mungkin akan segera runtuh , dia menaikan pandangannya terus memperhatikan bangunan itu . (anggap rumahnya kim nana di city hunter) lalu nichkhun memasuki bangunan itu manaiki satu persatu anak tangga sampai dia tiba di sebuah pintu , dia mengeluarkan sebuah kunci manual dan membuak pintu itu untuk kemudian masuk ke dalam sana
nichkhun duduk meringkuk di sebuah sudut dalam ruangan itu dan lagi-lagi air matanya mulai terlihat menggenang di pelupuk matanya
in school
junho memasuki kelasnya namun nichkhun tidak ada
"nichkhun belum datang ?" junho menghampiri chansung yang tengah duduk di bangkunya sendirian
"belum ... bukannya kalian selalu datang bersama ?" tanya chansung balik sambil menopang dagu mendongak menatap junho
"aku tidak pulang semalam , tadi pagi aku pulang dia sudah tidak ada , aku pikir dia sudah berangkat" junho meloleh ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang dan ternyata jo kwon dia lalu duduk di bangkunya sambil menunggu nichkhun datang namun malah bel masuk sudah berbunyi nichkhun masih saja belum datang
"kau kemana khunie ?" ucap junho sendiri sampai ahirnya waktu istirahat junho terus menghubungi nichkhun sayangnya nichkhun tidak mengakat satupun telpon darinya semua pesan yang junho kirim juga tidak di balas oleh nichkhun membuat junho semakin panik dan juga marah
"KAU KENAPA ? KAU DIMANA ??!!!" tanya junho berteriak saat telpon itu tetap tak di angkat nichkhun hingga masuk ke dalam pesan suara dan itu sudah yeng ke 28 kalinya
in nichkhun apartement
tok tok tok
tok tok tok
dug dug dug
dug dug dug
DUG DUG DUG DUG DUG DUG DUG DUG
pintu apartment nichkhun di ketuk dengan pelan sebelumnya namun tidak di saut sang pemilik hingga orang yang ada di luar sana menggedor pintunya semakin dan semakin keras membuat suara gaduh
nichkhun memandang sekilas pada pintu itu dan dia kembali duduk diam di kursi meja makan yang berhadapan dengan pintu itu
"khunie !!!!" nichkhun mendengar panggilan dari luar yang dia ketahui itu adalah suara junho
"khunie .... buka pintunya !" titah junho masih berteriak , nichkhun hanya diam memandang pintu tanpa suara dia sebenarnya ingin membuka pintu itu dan berlari memeluk junho , satu hari tidak bersama oarang itu membuat nichkhun merasakan kerinduan yang amat sangat terhadapnya tapi keputusannya untuk berpisah dengan junho sudah bulat dan dia akan melakukannya sekarang
"aku tahu kau di dalam buka pintunya khunie !!!" nichkhun menggigit ujung jari nya menahan suara tangis yang mungkin saja akan segara pecah itusambil menunduk tak melihat pintu lagi
"nichkhun !!!! NICHKHUN ... BUKA PINTUNYA !!! AKU TAHU KAU DI DALAM !!!! CEPAT BUKA !!!!" teriak junho dengan nada emosinya sekarang, nichkhun meutup mulutnya yang sudah terisak sementara junho masih saja berteriak di luar sambil memukul-mukul pintu dan menendangnya
"NICHKHUN !!! KAU MAU AKU MENDOBRAKNYA ???!!!!! KAU MAU AKU BUAT KERIBUTAN DISINI !!!!!!" junho mulai memnedang pintu itu dengan sangat keras dan siap berancang-ancang untuk mendobaraknya namun bebarapa tetangga nichkhun yang merasa terganggu mendatangi junho
"heiii ... dasar tidak tahu malu kenapa membuat keributan di rumah orang !" teriak salah satu yeoja tua pada junho tapi tak di hiraukan junho malah terus mencoba mendobrak pintu lagi
""heii !!!!" teriak yang lainnya
"ayo usir dia ...!!!!"
"lapor polisi sekarang juga "
"katakan ada preman yang mengacau di sini !!!"
nichkhun berdiri dan membuka pintu dengan tiba-tibamembuat junho hampir menabraknya
"mianhae ... dia temanku ... aku minta maaf dia tidak akan membuat keributan lagi !" nichkhun membungkuk meminta maaf pada semua orang yang ada di sana dan ahirnya smua orang itu pergi
"ahhh ... lepaskan !!!" nichkhun menjerit kesakitan saat junho menarik tangannya memasuki rumah nichkhun
"lepas !" nichkhun  mengibaskan tangannya dengan kasar saat mereka sudah berada di dalam membuat tangan junho terhempas
"kenapa kau tidak masuk sekolah ?? kenapa kau ada di sini ? kenapa kau seperti ini padaku kau marah padaku ??!" tanya junho bertubi-tubi sedangkan nichkhun hanya tersenyum pahit sambil memandang lantai
"a..aku ... aku .... akan pergi ke thailand ... aku akan tinggal disana " nichkhun masih menunduk tak menatap junho
"mwo ? wae ? kenapa tiba-tiba kau berkata seperti ini ?" junho menatap nichkhun yang tak mau mengangkat wajahnya itu , dia menarik tangan nichkhun lagi menghadap ke arahnya hanya saja nichkhun memalingkan wajahnya dari junho , alasan kenapa dia tidak mau berpamitan pada junho adalah dia tidak ingin hatinya goyah lagi saat memandang junho
"aku sudah memikirkannya dan itu ... yang terbaik ... kita ... lebih baik berpisah " junho tersenyum semu setelah sempat ternganga di buat nichkhun dengan kata-kata itu
"berpisah ... wae ? kau tidak pernah mencintaiku ? atau kau sudah tidak mencintaiku lagi ... kau sudah menemukan orang lain ??!" junho mencengkram kedua bahu nichkhun dengan kaut mengarahkan wajah nichkhun untuk memandangnya
"aku .... aku sangat mencintaimu .... bagaimana kau berpikir kalau aku menemukan orang lain !!!" nichkhhun sekarang sudah berderai air mata lagi mendengar apa yang junho katakan
"lalu kenapa ? kenapa kau mencampakan aku ? KENAPA KAU MENCAMPAKAN AKU ???!!!" bentak junho masih dengan mencengkram bahu nichkhun keras
"aku ... tidak bisa menurutimu ... itu sangat menyakitiku .... aku tidak bisa " ucap nichkhun tak jelas semakin membuat junho marah
"APA MAKSUD MU !!!"
"kau menyakitiku ... aku tidak pernah mengeluh bahkan jika kau kasar seperti ini padaku .... tapi ... kenapa kau menykitiku setiap kita melakukan ..." nichkhun menghentikan kata-katanya dan terdiam memalingkan lagi wajahnya. junho perlahan melepaskan cengkraman tangannya pada nichkhun dia memandang tak tentu ke segala arah
"jadi ... bagimu ... tidur denganku .... hidup denganku .... adalah penderitaan bagimu ?!" tanya junho lemah dan berjalan mundur beberapa langkah menjauhi nichkhun
"bukan itu masksudku ... aku tidak bermakud mengatakan hal itu hanya saja ..."
"DIAM !!!" potong junho langsung dan memandang nichkhun tajam
"benar ... itu menyakitimu .... berpisah saja ... kita memang lebih baik berpisah !" junho berbalik hendak meningglakan nichkhun dan langkahnya terhenti saat di depan pintu, dia berbalik menatap nichkhun lagi
"sepertinya benar yang irang gila itu katakan ... kau memang payah " ucap junho ringan dan pergi meninggalkan nichkhun yang membulatkan mata serta menganga lebar mendnegar apa yang junho katakan nichkhhun terjatuh kelantai dengan tiba-tiba , air matanya kering seketika namun hatinya sangat sakit dan sesak , bagaimana junho bisa mengatakn hal itu pada nichkhun yang selama ini sudah sangat bersabar pada junho
"HIKS ... HIKS .... HIKS ..." nichkhun menanagis dengan tersedu-sedu sambil meutup mulunya dengan telapak tangan sampai dia tidak dapat menahan lagi tubuhnya yang sudah terduduk itu hingga sekarang dia terbaring di lantai dingin itu masih dalam ke adaan manangis dengan tersedu-sedu membuat semua orang yang mendengarnya akan merasakan seberapa sakit hatinya saat ini

beberapa hari kemudian

"semuanya perkenalkan ini nichkhun teman baru kalian di pindahan dari sekolah lain ... bertemanlah dengan baik , arraseo !" seorang guru yeoja memperkenalkan seorang murid baru yang tengah berdiri di depan kelas
"annyeonghaseyo ... nichkhun imnida " ucap nichkhun seraya membungkuk pada seluruh teman barunya itu dan tidak ada yang menyambut ke datangan nichkhun semua murid hanya diam saja , jika namja merasa kalau dia akan terkena musibah dengan kehadiaran nichkhun yang akan menyedot perhatian yeoja-yeoja sedangkan yeoja terdiam karena terpana dengan ke tampanan nichkhun
"baiklah kau duduk di sana ... bangku kosong di sana itu !" guru tadi menunjukan sebuah bangku pada nichkhun di samping seorang namja dengan perawakan yang kecil dan terlihat pendek
"ne " jawab nichkhun dan berjalan ke arah bangkunya , nichkhun duduk di samping namja itu dan mengukurkan tangannya
"annyeonghaseyo ... nichkhun imnida " ucapnya seraya tersenyum,namja itu memandang nichkhun lekat-lekat sebelum ahirnya menerima jabatan tangan nichkhun
"sorry ... I can't speak Korean well " jawab namja itu nichkhun sempat tertegun tapi ahirnya dia tersenyum lagi
"oh ... sorry .... i don't know ... my name is nichkhun .... nice to meet you !" ulang nichkun lagi dan orang itu malah sekarang tertegun memandnag nichkhun
"you can speak english well ! not all the students here can speak English well ...  my name is jaebeom ..." dan ahirnya mereka berjabat tangan tanda mereka sudah menjadi teman sekarang



apa yang akan terjadi selanjutnya ? apakah nichkun akan kembali lagi pada junho ataukah dia malah akan memulai hidup baru dengan jaebeom ? di sekolah barunya ! atau mungkin hal lainnya ?! silahkan komentarnya ya ... yang buanyaaaakkkk buangeeedd !!!! aku suka kalau gitu tapi kalau jangan di terusin atau kurang suka dengan ff ini bilang aja biar saya ganti ff ini ... biar ini gak usah di terusin aja kan aku cape ngetik tapi gak di hargai dan tidak di sukai mending ngetik yang lainnya .....

15 comments:

  1. OAAAAHHH >.<
    kasian khunnie oppa! thor,bikin junho oppa tobat dong thor pleaseeee
    #bergelantungandikakiauhtor
    well,keep writing ya thor ^^

    ReplyDelete
  2. thor kasihan nuneo oppa...pi kasihan juga khunnie oppa....
    #mewek..
    sedih...
    buat HOppa jadi g kasar thor..yang romantis gitu thor pi tetap NC .....
    gak mau KhunHo pisah,,,
    rasanya sakit thor.... hiks..hiks

    ReplyDelete
  3. wah... lanjut lagii....

    seru thor,jay pa jd cameo aja ya??

    ReplyDelete
  4. gak mauu mereka pisaaahhhh....!!!!!!!!

    junho oppa kok tega siiihhhh!!!!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  5. junho kenapa thor?? kena penyakit sex yang suka nyiksa pasangan itu ya?? atw punya masa lalu yang dia disiksa kayak nickhun sekarang?? well... pokoknya update kilat ya thor..

    ReplyDelete
  6. waduh kyknya bkl ada perpisahan...thor q ga mau pasangan khunho pisah balikin lg..and jaebom sebagai tmn ajj..please

    semua readers pasti menginginkan ff ni lanjut, begitu jg q please update kilat ya thor!.....figthing...

    ReplyDelete
  7. ga...mau pisah...ga mau pisah...hiks...hiks...#leby BGD ni orng# thor jadikanlah junho baik tidak kasar , tp terserah author ajj kan yg bikin author tp jgn pisah atau ni sekmen cerita lanjut ke chap yg lebih seru lg....hanya Tuhan dan author yg tahu....akhir kta saya ucapkan gamshamida.....lanjut ya q akan menunggu kelanjutan ff yg lain jg

    ReplyDelete
  8. wah...seru bgt wajib lanjut ,tp khun te2p ma junho dan jaebom biar ma q ajj thor #plakkk...d jitak ma warga sekampung# lanjut ajj dah...

    ReplyDelete
  9. cerita yg seru, padahal yg part 1 jg seru,tp ada adegan penyiksaan, ya dah lah gapa2 yg penting lanjutannya ,dan pastinya ni cerita bkl tambah seru setelah ada jaebom...#ternyata 2pM msih slng kontak2an ma jaebom tanpa sepenggetahuan jyp ni nyata loh ga bohongan,mian mlh niat coment mlh ngasih tau yg pasti dah pd tau kan ?#

    Udah lah...thor q kebanyakan cincong ya dah lanjutt...

    ReplyDelete
  10. lanjut...lanjut...seru BGT...

    ReplyDelete
  11. thor ceritain knpa junho oppa bsa kyk gtu?mksdnya kasar....
    trus balikin khunnie oppa ke pelukan HOppa y thor.....
    bkin hoppa sadar dia udah kehilangan khunnie oppa dan menyadari kesalahannya......
    harus cepat ff ni dilanjutin ok thor!
    nti aku ngambek lho.... #dilempar author

    ReplyDelete
  12. thor lanjut thor ceritanya seru jgn lama2 ya

    ReplyDelete
  13. love junickh,khunho khunnuneo atau apalah yg penting q ga mau mrk pisah...please ...ya dah d tunggu lanjutanya...

    ReplyDelete
  14. thorr chap selanjutnya ceritain dong alasan junho ngenyiksa khunpa,,
    klo bsa bwat junho cemburu berat dgn kehadiran jayppa ya thorr,, aku tunggu bgt :) :)

    ReplyDelete