Jun 10, 2012

ff 2pm what is love 6

what is love

By : park yara (tciw queen)

Romance,frienship ect.
rated : gak ada full yadong cuman mungkin akan nyerimpet-nyerimpet aja bukan author tak mengindahkan bagi readers yang suka lemon tapi author gak terlalu bisa bikin nya.
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung X wooyoung
taecyeon X junsu
2PM pairing!
chapters : 6 of ?


Summary: kehidupan ini memang sangat unik dan mereka tidak pernah menyangka hal unik ini akan mereka alami di waktu berikutnya !
aduh2 aku pikir cuman aku aja yang ngerasa kalau junho oppa itu mukanya pervert #plaakkk
tapi ya gak papa, oppa tetap ganteng dan di cintai para fans mu oppa !





"hyung tunggu !!!!" nichkhun dengan susah payah mengejar junsu yang sudah berhambur keluar dari mobil begitu sampai di bandara,ahirnya dia menyerah dan berlari kecil yang jelas dia tahu di mana pintu keberangkatan jadi tidak usah mengejar dengan susah payah toh tahu kemana tujuan junsu berlari
taecyeon memandang paspor yang dia pegang,ingin rasanya dia berlalri dari bandara dan membetalkan semua yang tengah dia rencanakan bersama dengan kevin sebelumnya namun dia tahu itu tidak mungkin. hanya memandang nanar pada buku kecil yang dia pegang erat
"chagi ?" taec menoleh ke seorang yeoja yang berdiri di samping appanya , ya itulah ibunda taecyeon
"gwaenchanayo ?" taecyon dengan sigap langsung tersenyum dan mengangguk
"kajja ...!" ajaknya lagi dan taecpun sekarang menurut untuk berdiri, sebelumnya ketika ummanya mengajak taecyeon dia masih diam, duduk di kursi tunggu dengan wajah yang kalut tapi rupanya sekarang dia tahu kalau ini harus dia lakukan
"OK TAECYEON !!!!" tepat saat teacyeon sudah berada di barisan antrian dia mendengar namanya diteriakan seseorang , orang yang sangat dia kenali suaranya itu
taec membalikan badannya melihat junsu yang berdiri mematung melihatnya, junsu hanya memandang taec dengan penuh tanya dada yang naik turun dengan cepatnya dan juga keringat yang mulai bercucuran itulah yang dapat di lihat taec sekarang namun dia kembali tertunduk setelah melihat orang yang membuat dia sangat sulit untuk melangkahkan kaki meninggalkan korea, junsu sedikit tercengang dan kakinya bergerak refleks meju selangkah namun dia urungkan lagi niatnya dan memilih untuk memandang namja yang sekarang hanya menunduk saja itu
"umma aku kesana sebentar kita betemu di pesawat !" ucap taec dan berlalri menghananpiri junsu tak sedikrtpun dia menhiraukan teriakan ummanya yang menyerukan dia untuk kembali
"hyung !" sapanya ketika berhadapan dengan junsu yang masih berdiri tak bergerak,sangat jelas terlihat kalau matanya sudah memerah dan begitu terlihat mengkilat akibat cahaya lampu yang menerpa mata ber-air nya
"bisa kau jelaskan apa yang terjadi padaku ?" itu langsung meluncur keluar dari mulut junsu apa yang sangat dia ingin ketahui sekarang apa lagi jika bukan penjelasan
"abeoji mendapat promosi dan dia di tugaskan di jepang ... dan ... aku harus ikut dengannya !" jelas taec tanpa memandang junsu yang sudah menitikan air mata dia hanya melihat lantai putih itu dengan intens seolah dia tak pernah melihat itu sebelumnya
"kenapa kau harus ikut ?" junsu bertanya tepat pada point yang sangat sulit untuk di jawab oleh taecyeon
"itu .... karena ... keluargaku akan tinggal di sana dan ..." taec menghentikan kata2 nya memandang junsu yang berjarak beberapa senti di depannya "kami tidak akan pernah kembali lagi  ke korea !" lanjutnya setengah hati sungguh itu bukan hal yang ingin dia lakukan sekarang jika ada yang ingin taec lakukan adalah tetap bersama dengan junsu dan bersikap dengan sangat baik padanya , taec berjanji dia akan memperlakukan junsu dengan jauh lebih baik jika tuhuan memberinya kesempatan untuk tetap bersama dengan oarang yang paling dia sayangi itu
"wae ?" junsu hanya bicara dengan kata dan kalimat tanya, hanya pertanyaan yang ingin dia keluarkan sekarang. walau hatinya bagai di terpa badai di tengah hari walau dia merasa kalau sekarang hatinya seperti di hantam truk pasir dia tetap bicara dengan tenang walau tak di pungkiri dia sudah menangis sedari tadi
"karena aku punya alasan untuk melakukannya ... hyung ... aku mencintaimu tapi aku harus pergi dan tak akan pernah kembali lagi jadi ...." taec menghela nafas berat tentu untuk meringankan beban hatinya karena harus mengatakan hal bertolak belakang dengan isi hati yang sebenarnya "jangan pernah menungguku dan lupakan saja aku !" entah setan dari mana yang membantu taec mengatakan hal mengerikan bagi junsu itu dengan sangat lancarnya tanpa ada jeda sedikitpun atau keraguan di kalimatnya
"neo michyeoss-eo?"itu kalimat terahir yang di dengar taec sebelum dia berbalik meninggalkan junsu yang masih terpaku diam dengan segala kejutan di hari terburuknya ini .
nichkhun yang melihat dan mendengar semua percakapan kedua hyung nya itu hanya bisa menutup mulut dengan telapak tangan kanannya dengan mata yang membulat,sebenarnya dia sempat berpikir kalau junho hanya bikin ulah saja untuk menggoda dia dan junsu tapi ternyata ini kenyataan
.
.
.
.
"hyung kita sudah sampai !" nichkhun membangunkan junsu dari lamunannya sepanjang jalan pulang dari bandara tadi, junsu hanya diam memandang lurus kedepan tanpa kata dan dia juga tidak menangis lagi di mobil ,saat di bandara dia memang menangis namun beberapa saat setelah taec meninggalkannya dia menghapus air mata yang mengalir deras di pipinya dengan  santai dan berjalan pulang namun karena nichkhun tahu kalau sebanarnya hati hyung nya ini sedang dalam keadaan waspada gunung berapi dia yang menyetir
"aku masuk dulu kau bawa saja mobilku besok bisa kembalikan di kampus !" junsu berucap dengan nada datar dan keluar dari mobilnya sedangkan nichkhun hanya bisa memandang khawatir junsu yang mulai berjalan memasuki apartementnya, nichkhun tahu junsu butuh ruang untuk sendiri maka dari itu dia membiarkan junsu sendirian sekarang
di kampus
chansung tengah memandangi wooyoung yang tengah membaca buku sambil sesekali meminum jus di gelasnya dengan telaten chansung menyeka keringat yang mengucur di pelipis wooyoung karena sekarang mereka berada di taman kampus yang sedikit panas apalagi di korea sekarang sedang musim panas. mereka tidak mengindahkan pandangan satu orang namja yang tengah memandang mereka dengan tatapan killer siap untuk menerkam
"bisa kalian tidak usah seperti itu ? semua yang ada di kampus ini sudah tahu kalian berpacaran !" umapat namja itu kesal dengan dua sahabatnya yang tengah mereguk manisnya cinta (hoekhoek kata yang tidak bermutu)
"jangan ganggu kami ... lagi pula salahmu yang malah mengikuti ku kemari sekarang !" chansung bicara membalas perkataan junho tanpa memandangnya dan hanya memandang wooyoung dengan intens
"aku terpaksa ... " ucap junho malas tapi saat dia mengingat sesuatu dia berteriak lagi " kalian itu tidak khawatir apa pada taec hyung dan juga junsu hyung , kalian malah asik berpacaran ?"
"bu..bu..bukan begitu ..." jawab wooyoung tergagap dia memang sempat melupakan masalah itu karena masuk ke kelas tadi tapi bodoh sekali dia malah lupa masalah itu begitu keluar kelas dan menemukan chansung yang tengah dengan manisnya menunggu dia di depan pintu kelas
"lalu kau sendiri ... kanapa malah diam di sini ? bukannya kalau ada khunie hyung di sini kaun juga pasti akan menempel lagi padanya " timpal chansung dengan nada yang meninggi
"itu ... aku bukan tipe orang sepeti kalian buktinya aku mambantu kalian sampai bisa seperti ini bukan ? itu kerana aku ini adalah orang yang setia kawan !" ya memang bukan junho namanya kalau tidak bisa ngeles dengan sempurna dan cepat
"sudahlah ... aku mau pulang !" junho berdiri denmgan kasar sampai kursi yang baru saja dia duduki hampir terjungkal ke belakang
"aku rasa junho benar bagaimana kalau kita ke rumah junsu hyung ?" tawar wooyoung yang sekarang menutup bukunya dan memandang chansung meminta persetujuan,dan tanpa di sangka2 junho balik lagi dan berkata
"jangan menemuinya berdua kalian hanya akan menabur garam di luka orang lain !" ucapnya tajam dan kembali pergi meninggalkan chanwoo yang terbengong
@ junsu apartement
junsu berjalan dengan sempoyongan menuju kamarnya pandangan mata junsu terlihat kosong dia hanya berjalan dengan manatap lurus ke depan bak yeoja yang baru belajar mamakai high heels kaki junsu beberapa kali bergerak oleng dia hampir saja jatuh dengan langkah kakinya yang tak normal
"junsu ... bagus sekali ... kau memang sangat pandai menilai orang !" ucapnya pada diri sendiri , dia yang sudah sangat kesulitan bernafas semakin merasa sangat menderita ketikan dadanya terus saja bertambah sesak dan berat matanya yang sudah sedari tapi tak mampu manahan air mata yang iongin keluar ahinya menyerah dan membiarkan air mata itu mengalir dengan deras di kedua pipinya junsu merams dadanya yang terasa begitu sakit , berat ,sesak, sepeti ada seseatu yang sangat besar menganjal di hatinya atau benda berat yang menghimpit hatinya hingga dia hampir tak sanggup untuk menghirup udara lagi.. dengan sisa tenaga yang dia miliki junsu memukul-mukul dadanya sendiri dengan harapan kalau dia akan bisa meredakan rasa yang begitu menyiksanya ini namun ternyata itu nihil tangan gemetar junsu sama sekali tak memberikan efek apapun padanya tetap rasa yang menyiksa ituada dan terus menyeruak seolah ingin lebih menguasai seorang kim junsu sekarang
2 hari kemudian
"hyung ?" junsu menoleh kesumber suara dia tersenyum kecil kepada namja cantik yang menghampirinya
"gwaenchanayo ?" tanya namja itu setelah dia duduk di pinggir junsu yang tengah memandang kosong ke arah lapangan
"ne" junsu mengangguk ,walau dia selalu mengatakn pada orang lain bahwa dia baik2 saja orang2 tentu tidak akan percaya kata itu dengan hanya melihat raut wajah junsu saja bahkan seorang yang anti sosialpun bisa tahu kalau junsu sedang dalam keadaan yang sangat tidak baik
"taecyeon hyung ... dia sudah memilih universitas barunya di jepang " junsu langsung menoleh pada kevin , rasa sakit yang masih sangat jelas terasa sekarang malah bertambah dengan yang di katakan kevin bagaimana bisa taecyeon mengabari kevin tapi tidak dengan dirinya
"benarkah itu bagus !" timpalnya dengan senyum yang menyayat hati siapapun pasti akan langsung menitikan air mata jika melihat keadaan junsu sekarang
"aku dengar appa junsu hyung tinggal di daegu ... kenapa tidak tinggal bersama hyung ?" kevin mulai mengalihkan pembicaraan junsu sedikit menghela nafas lega setidaknya dia tidak harus mendengar lagi tentang orang yang ingin dia lupakan
"ne ... tapi walau begitu dia selalu mengabariku dan juga begitu sebaliknya ... aku dekat dengan abeoji ... jadi walau tidak serumah kami tetap berkomunikasi dengan baik " junsu sedikit tersenyum menceritakan tentang appanya kepada kevin
"geuraeyo ?" respon kevin, dia hanya memandang junsu dengan tatapan hangat dan senyum manisnya yang memang membuat dia bagitu di kenal oleh semua mahasiswa di kampus itu dan tanpa junsu ketahui saat senyum manis dan pandangan hangat kevin berikan padanya lengan kevin mengepal dengan begitu kuatnya hingga tangan  putih nyaris sama dengan tangan yeoja itu menampakan urat2 tangannya
'separtinya ini belum melukaimu hyung .... dan memang ini baru di mulai ' gumam kevin dalam hati masih dengan senyumannya walau tangan itu tak berhenti mengepal
.
.
.
.
seorang namja yang tengah sibuk menjilati dan menghisap leher namja lainnya yang tengah mengerang nikmat di bawahnya,dan jangan lupakan pinggulnya yang masih saja terus bergerak maju mundur sesekali namja itu berpindah untuk mengajak lawan 'bermainnya' untuk terlibat dalam sebuah ciuman panas dan liar
"eummphhh ````" lenguhan namja yang ada di atas itu sungguh membuat namja lainnya menggila , namja yang barada di bawah itu memegangi pinggang namja di atasnya menuntun namja itu untuk bergerak maju mundur dengan lebih cepat lagi tangan nakalnya mulai berpindah ke bokong dan meremas bokong kenyal milik sang kekasih dengan keras itu bisa menggambarkan betapa bernafsunya namja itu sekarang
"akh ... nikmat sekalihhh ... kau pintar chagi ..." rancaunya memuji namja yang terus melakukan garakan maju mundur dengan semangat
"ahhnn .... ahh...." desahnya saat namja yang berada di bawah meremas junior miliknya terus berlanjut sampai namja itu mengocok juniornya dengan tempo yang cepat sesuai dengan kocokan pada juniornya yang makin cepat dia juga semakin mempercapat tubuhnya untuk maju mundur
"awhh ... ahhnnnn ...." erang namja di atas tadi saat sweet spot dalam tubuhnya terus tertusuk2 akibat ulahnya sendiri yang terus memaju mundurkan tubuhnya dengan gila2an
hal yang sangat menggangu bagi kedua insan itu saat meraka tengah sibuk dengan aktifitas rutin malaman mereka tiba2 handphone salah satu dari mereka berbunyi
"sial siapa yang menelpon malam2 bagini ?" namja yang tenagh mengocok junior namja lain yang ada di atasnya itu mengumpat kesal sambil melihat jam dinding yang menunjukan jam 10 malam. dia melepaskan tanganya yang masih bertengger di junior namja itu dan mengambil handphonenya dengan susah payah
" ahh ... junho ...." rengek namja yang merasa kalau kenikmatannya terganggu karena junho malah mengambil handphone dan meninggalkan kewajibannya
"chansung ... mungkin penting !" junho menunjukan layar handphone nya kepada nichkhun , ya nichkhun yang tengah dengan semangat melakukan kegiatan rutinnya dengan gaya on top
"yeoboseo ?" junho mengangkat telpon itu tanpa menghentikan kegitan mereka, nichkhun menindih junho dan memainkan nipplenya dengan jari2 lentik yang dia miliki kemudian dia mulai menjilati dengan ekspresi erotis nya mengemut dan sesekali menggigit2 kecil niplpe junho
"junho ini aku " suara yang keluar dari handphone yang sekarang tengah bertengger di telinga kiri junho
"ne ... arra " jawab junho sekenanya junho menarik wajah nichkhun dan menciumi setiap inci wajah itu bibirnya tak akan melewatkan bibir nichkhun yang sangat menggoda iman itu sehingga mereka kembali larut dalam tautan bibir
"junho kau masih di sana ?" tanya chansung di sebrang sana
"ne " jawabnya ambil menyudahi aktifitas berciuman , nichkhun menjaukan wajahnya dari junho dia mulai dengan menaik turunkan tubuhnya hingga junior junho yang tengah tertanan sempurna di dalam dirinya mulai merasakan sensasi kenikmatan yang tiada tara... nichkhun menggunakan tangannya yang menganggur mulai mengambil juniornya sendiri dan mengocoknya cepat itu di sebabkan oleh junho yang membiarkan juniornya mengaggur tangan satunya lagi dengan lihai memainkan nipple nya sendiri sambil menggigit bibir bawahnya dan matanya yang terpejam namun sedikit terbuka itu memperlihatkan betapa nikmat kegitannya itu .junho yang menyaksikan itu hanya bisa membulatkan mata dan ternganga betapa sexynya nichkhun saat ini, junho terus saja memandang nichkhun tanpa berkedip walau matanya kering dia tetap tidak rela untuk berkedip
"JUNHO DENGARKAN AKU !!!" teriak chansung yang mulai geram
"ne...hhh " junho bicara dengan sedikit desahan yang dia keluarkan dia merasakan juniornya berkedut
"ahhh~~~~" desah nichkhun lega saat dia mencapai klimaks dan cairan putih itu membasahi perut junho tak lama berselang junho mulai menyusul klimaksa yang dia capai saat masih berada di dalam nichkhun sedikit cairan junho keluar dari hole nichkhun saat nichkhun melepaskan junior junho dari tubuhnya nichkhun ambruk dan menindih sebagian tubuh junho keduanya terengah setelah menuntaskan rutinitas harian itu
"LEE JUNHO KAU SEDANG APA ???? " teriak chansung geram dengan junho yang menurutnya membuat dia meunggu dan menggantungkan telponnya
"ne ... waegeurae ?" ucap junho masih dengan nafas yang tersengal
"AYAH JUNSUN HYUNG MENINGGAL ... SEKARANG AKU DAN WOOYOUNG AKAN KE APARTEMENTNYA ..."  chansung masih berteriak dengan kesal
"MWO ?" saking kaget dengan apa yang dia katakan chansung junho langsung bagun dari berbaringanya hingga nichkhun terhempas untung masih di atas kasur
"jangan bercanda !" ujar junho tak percaya
"terserah , aku akan ke apartementnya sekarang junsu hyung tidak mungkin ke daegu sendirian !" dan setelah mengataknnya chansung memutuskan sambungan telpon
"waegeurae ?" nichkhun bertanya sambil terlentang memendang junho yang memasang ekspresi aneh dan sulit di artikan
"ayahjunsu meninggal " ucap junho lemah
"mwo ?"nichkhun juga seolah mendapat ke kuatan gaib badan yang begitu lelah dengan spontan menjadi bertenaga kembali dan langsung bangun dari berbaringnya
"ayo cepat kita harus ke apartment junsu hyung " junho langsung bangun dan menuju kamar mandi
.
.
.
.
@ junsu apartement
"hyung !!!!" nichkhun berlari saat memasuki apartement junsu sambil memanggil hyungnya itu, karena mereka memang sudah sangat dekat nichkhun langsung saja menuju kamar junsu yang terletak di lantai atas di ikuti oleh junho
"hyung ?" nichkhun berjalan dengan pelan memasuki kamar junsu tidak seperti sebelumnya yang berlari
junsu tengah duduk meringkuk sambil mengeluarkan isakan-isakan nya dia menenggelamkan wajahnya itu di antara kedua lututnya yang tengah di tekuk sedangkan wooyoung memeluknya dari samping juga dengan mengeluarkan air mata wooyoung juga tidak terdengar berkata apapun dan hanya terisak sama seperti junsu
"apa yang terjadi ?" junho menghampiri chansung yang tengah berdiri di dekat pintu memperhatikan junsu dan wooyoung yang sekarang sudah di dekati nichkhun
"ayah junsu hyung mendapat serangan jantung saat perusahaannya mengalami penipuan dan beliau meninggal tadi sore !" junho mengangguk lemah dan menunduk, dengan samar dia melihat nichkhun yang sekarang sudah berada di depan junsu dan mengelus punggungnya
"kau sudah memberi tahu taecyeon hyung ?" tanya junho lagi dengan sedikit berbisik  chansung mengangguk meng-iyakan
"aku sudah mencoba menghubunginya tapi tidak aktif  aku juga sudah mengiriminya e-mail "
.
.
.
.
junho menyetir mobilnya malam itu karena junsu ingin segera pergi ke daegu dan tak mau menunggu pagi maka mereka berlima pergi malam itu juga, sesekali junho melihat ke arah kursi belakang di mana junsu masih terus menangis dalam pelukan nichkhun jika saja bukan dalam situasi ini sudah pasti junho tidak akan membiarkan itu terjadi sementara chansung dan wooyoung berada di mobil yang terpisah
@ japan
praangggg !!!!
taecyeon tak sengaja menyenggol sebuah keramik yang terpajang di sudut ruangan rumah barunya dia memperhatikan pecahan2 keramik itu dan memutuskan untuk berjongkok dan membereskannya dan bagai kejadian di sinotron indonesia tangan taec juga tergores pecahan keramik hingga dia menghentikan kegiatan membereakannya dan kembali berdiri
"kau sudah membuat keputusan taecyeon-shi jadi kau sama sekali tidak berhak untuk menyesal apa lagi untuk kembali "taec berucap pada sesosok bayangan yang dia lihat di dalam sebuah cermin besar di depannya

@ junsu house
pagi sudah terlewat orang2 sudah ramai berdatangan kerumah duka hingga siang hari sekarang , hari yang seharusnya terik mengingat musim panas telah datang seakan turut merasakan duka yang di alami keluarga junsu langit siang itu mendung sehingga membuat kesan yang teduh namun tetap tidak turun hujan. junsu masih berdiam diri di samping kiri ruangan penghormatan masih banyak orang2 yang datang untuk memberi penghormatan terahir bagi direktur kim
sementara itu dalam sebuah mobil sedan hitam duduk seorang namja muda di kursi belakang dia sedikit membuka kaca jendela dan memperhatikan rumah duka dengan seksama
"aku sama sekali tidak bermaksud untuk bertindak sejauh ini ... tapi ..." ucapnya lemah dan juga ada sedikit -sedikit sekali rasa penyesalan dan bersalah dalam suaranya "kau juga sudah menyakitiku !" lanjutnya dengan nada yang berubah dengan sangat tajam dan penuh amarah dia lantas menutup kambali jendela itu dan berujar kepada sang supir untuk segera meninggalkan tempat itu

dalam keramayan banyaknya pelayat yang datang ke kediaman junsu nichkhun berdiri di dekat pintu masuk rumah junsu nichkhun memandang orang2 yang berdatangan dari pintu gerbang masuk ke dalam rumah itu dia membungkuk pada setiap orang yang melewatinya sekedar untuk memberikan kesan menghormati dan berterimakasih pada para pelayat. saat dia bangun dari membungkuknya nichkhun melihat sekumpulan orang memasuki halaman rumah junsu dia sedikit memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatan saat dia sudah dengan jelas melihatnya nichkhun langsung membuka matanya lebar2 dengan mulut yang terbuka wajah sayu yang menyiratkan kesedihan tadi sekarang berganti dengan sangat cepat dengan wajah syok layaknya seseorang yang melihat hantu
"hyung !!!!" nichkhun langsung menoleh kerarah dimana suara itu berasal , junho tersenyum dan mendekatinya
"sekarang sudah hampir sore ... hyung belum makan sejak pagi !" ucapnya lembut dan dan merapikan rambut nichkhun yang sedikit acak2kan karena selalu membungkuk
"sebentar lagi " timpalnya dengan nada yang sedikit ketakutan,junho merasakan kalau nada bicara nichkhun janggal malah semakin khawatir
"hyung ... kau sakit ?" junho meletakan telapak tangannya di kening nichkhn dan kemudian beralih ke pipi dan lehernya, bukan menjawab nichkhun malah memalingkan wajahnya dan melihat kearah pintu gerbang, dia sedikit tersentak dan mundur beberapa langkah tak kala dia melihat orang2 tadi sedang memperhatikan dia dengan tatapan tajam mereka berdiri dengan jarak yang cukup jelas untuk bisa saling memperhatikan sekarang
"hyung ????" junho menangkup kedua pipi nichkhun dengan tangannya dan membuat namja itu melihatnya . mulut nichkhun seolah ingin mengatakan sesuatu namun tidak dapat dia sampaikan sehingga mulutnya terkatup2
"ayo hyung harus beristirahat !" junho merangkul bahu nichkhun dan membawanya ke dalam rumah
malam hari
chansung mendekati nichkhun dan junho yang tengah duduk di halaman depan rumah junsu sedangkan wooyoung sekarang tengah mandi dan junsu yang sekarang sedang berkumpul dengan keluarganya di dalam
"junho kau bisa pulang dengan wooyoung ...aku ada urusan mendadak jadi harus pulang sekarang juga !" ujar chansung yang langsung mengambil posisi duduk di samping junho walau sempit dan yang luas di samping nichkhun dia tidak berani ambil resiko
"baiklah ... aku tidak masalah tapi kau sudah katakan pada wooyoung ?" chansung mengangguk dan berdiri lagi
"aku pulang sekarang ... karena junsu hyung akan kembali ke seoul beberapa hari lagi jadi mobil mu tidak akan sempit kan jika hanya di tambah wooyoung !"
"iya aku tahu sudah sana pergi !!" junho mengusir chansung dengan melempar beberapa rumput kering yang berserakan di bawah kursi
"hati-hati " nichkhun bicara dan melambaikan tangannya pada chansung yang sudah berjalan agak menjauhi mereka junho langsung saja memegang tangan nichkhun agar berhenti melambai pada chansung
"wae ?" tanya nichkhun kesal
"geuleo jima !" ("jangan lakukan itu !")
"ck ... do ..." geran nichkhun dan mengangkat tangannya yang sudah mengepal siap untuk mendatar di kepala junho namun dia urungkan dan kembali manatap chansung untuk menggodanya
in junho's car
"ada kecelakaan !" nichkhun menunjuk kerumunan orang dan juga banyak sekali orang berserangam polisi di sisi kiri jalan yang mereka lewati sepulangnya dari rumah junsu
"benarkah ? pantas tadi macet !" tanggapan dingin dan seadanya dari junho lalu nichkhun kembali mendengarkan mp3nya karena tak dapat repon positip dari lawan bicara  sedangkan wooyoung tengah tertidur pulas di kursi belakang sama sekali tak tahu yang di perbincangkan kedua sahabatnya
setelah mengantarkan wooyoung dengan selamat ke rumahnya junho dan nichkhun kembali ke apartement junho karena sudah sejak beberapa waktu yang lalu nichkhun tinggal di rumah junho, dia membeli banyak perlengkapan dan pakaian baru yang di simpan di apartment junho
"ah ... segarnya .... capek sekali !" nichkhun menjatuhkan tubuhnya di sofa dimana junho tengah menonton acara tv setelah dia selesai mandi
"lihat ... dia mirip aku kan ?!" tanya junho sambil menunjuk kearah tv dengan remot yang dia pegang
"ck ... ck ... kau yang mau di bilang mirip dengannya !" timpal nichkhun meledek dan berbaring di sofa dengan menjadikan pangkuan junho sebagai bantalnya
"enak saja dia yang mau mirip aku hyung !" junho memang hebat untuk urusan ngeles yang tengah mereka berdua bicarakan adalah aktor sekaligus penyanyi papan atas korea siapa lagi kalau bukan rain
"junho ... aku boleh bertanya ? kenapa kau tinggal sendiri tidak bersama dengan orang tua mu dimana mereka ?" junho mengalihakn pendangannya dari tv dan memandang nichkhun yang tengah tidur di pangkuannya
"kenapa bertanya seperti itu ?"
"jawab saja !!!" teriak nichkhun pasang muka ngambek yang di buat2 sambil meluk bantal kursi
"aku hanya suka tinggal sendiri , tidak suka tinggal dengan orang tua !"
"sebenarnya mereka dimana dan apa pekerjaannya ?"
"mereka juga tinggal di seoul dan keluargaku hanya punya sebuah perusahaan kontruksi kecil , wae ? hyung akan meninggalkan aku jika aku bukan orang kaya ?! tenang saja hyung aku punya bisnis sendiri ! " junho bertanya dan memandang nichkhun selidik, nichkhun yang merasa terfitnah langsung memukulkan bantal yang dia peluk ke wajah junho yang menurutnya menyebalkan itu
"bukan begitu bodoh !" umpat nichkhun dan kembali memeluk bantal yang tadi di jadikan senjata menyerang junho
"lalu kenapa hyung tinggal di sini ? kenapa hyung tidak pulang ?" nichkhun  langsung bangun dan duduk di samping junho dengan raut wajah tak suka
"KAU MENGUSIRKU EOH ?" teriaknya lantang dan bercekak pinggang
"bukan begitu aku hanya ingin tahu saja , apa keluarga hyung tidak khawatir aku bahkan tidak pernah mendengar hyung menelpon siapa2 untuk meminta ijin tinggal di luar setahuku wooyoung bilang hyung tinggal dengan ibu hyung " jelas junho apa adanya
"sudah ku bilang tidak akan ada yang melindungiku !" junho melihat wajah nichkhun yang terlihat sedih saat dia mengatak hal itu junho mendekati nichkhun dan memeluknya kemudian dia berbisik di telinga nichkhun
"bukankah ada aku ... jangan pasang wajah sedih seperti itu karena kau terlihat sangat cantik " nichkhun kembali menggeram dan mendorong tubuh junho menjauhinya
"aku namja ... namja !!!" teriaknya dan memukuli junho dengan bantal
@ wooyoung house
'nomor yang ada tuju sedang di luar jangkauan'
'nomor yang ada tuju sedang tidak aktif mohon hubungi beberapa saat lagi '
wooyoung melemparkan smart phone model terbaru yang dia pegang ke tempbok sehingga berhamburan pecah belah
"apa kau bilang hubungi beberapa saat lagi ?? aku sudah menghubungi nya sejak kemarin kau tahu !!!" itulah yang wooyoung teriakan pada smart phone malang yang sudah menjadi puing2 yang berserakan di lantai
kemudian wooyoung celingukan dia ingin menghubungi orang lain tapi smart phone nya sudah tidak bernyawa, wooyoung mengambil gagang telpon rumahnya dengan wajah penuh harapan menekan beberapa angka yang sudah dia hapal di luar kepala
"yeoboseo ? junho-a ini aku berikan alamat chansung padaku ? dia menghilang !" belum juga juno bicara sepatah kata apapun wooyoung sudah nyerobot dengan segala pertanyaannya
"..."
"aku juga tidak tahu cepat berikan !" paksa wooyoung dengan nada mengancam
"..."
"baik aku catat ... dimana ?" wooyoung mengambil kertas dan pulpen kemudian dia mencatat alamat yang dia dapat dari junho, setelah alamat dia dapatkan tanpa berterimakasih dan sebagainya wooyoung langsung memutus sambungan telpon dan bergegas meninggalkan kamarnya
@ chansung house
wooyoung celingukan di depan pintu pagar rumah chansung tidak terlihat ada kehidupan di dalam sana , itulah pikiran yang mendera wooyoung saat ini. wooyoung terus memencet bel namun tak kunjung datang seorangpun dari dalam rumah itu
"tidak ada orang kah ?" wooyoung kembali celingukan dengan sedikit menjinjitkan kakinya dan kembali menekan bel
"maaf anda mencari siapa ?" wooyoung langsung beralih memandang yeoja di belakangnya ya yeoja sekitar 30 tahunan
"aku mencari chansung pemilik rumah ini !"jawab wooyoung sambil menunjuk ke arah rumah chansung
"oh ... aku sudah tidak melihatnya sejak beberapa hari yang lalu malam itu dia keluar rumah dan tidak kembali lagi , aku cukup dekat dengan keluarganya maka dari itu aku tahu !" ujar yeoja itu pada wooyoung
"lalu keluarganya ?"
"mereka tinggal di luar negri mungkin sekarang di francis ... tapi tepatnya aku tidak tahu !"
wooyoung mengangguk mengerti namun pertanyaan dimana chansung sekarang masih saja belum terpecahkan "gamsahamnida" wooyoung membungkuk berterimakasih pada yeoja itu untung dia tidak lupa berterimakasih seperti pada junho
beberapa hari kemudian
"tidak hyung aku tidak mau !!!!" junho merengek manja berjongkok di samping nichkhun sambil mengayun-ngayunkan tangan nichkhun
"lalu kau mau bagaimana ? kau mau aku tidak pernah lulus kuliah eoh ?" timpal nichkhun yang masih berdiri memandang junho yang tengah merajuk seperti anak kecil
"aish ... jinjja ... lepaskan !!!" junsu menarik tangan junho agar tidak memegang tangan nichkhun lagi sementara wooyoung melihat mereka bertiga dengan tatapan jengkel
"rumah sakit tempat kami praktek hanya satu blok dari kampus kau bahkan bisa datang setiap waktu makan siang dan pulang kuliah !" junsu benar2 jengkel dengan sikap junho yang tidak mau lepas dari nichkhun hingga dia menghalangi nichkhun yang sudah harus tugas praktek di rumah sakit
"ya ... junho jangan seperti itu kau membuat ku sedih kau tahu !" junho langsung memandang wooyoung yang memasang raut wajah sedihnya junho langsung melepaskan tangan nichkhun dan berdiri dengan baik dia merasa bersalah karena dia selalu saja bermanja pada nichkhun semantara dua sahabatnya tengah di rundung awan gelap saat ini
"kau bisa menemuiku setiap waktu makan siang ,,, aku pergi dulu !" nichkhun membelai ppi junho sebentar dan meninggalkannya di susul junsu dan wooyoung yang berjalan di belakangnya
seperti yang di katakan junsu kalau rumah sakit tempat mereka praktek tidak jauh dari kampus maka mereka berdua berjalan menuju rumah sakit itu karena wooyoung memang tidak pernah membawa mobil ke kampus dan junsuntengah malas membawa mobil , nichkhun jangan di tanya sejak tinggal bersama junho dia selalu berangkat dan juga pulang bersamanya jadi tidak lucu jika mereka membawa mobil masing2
"wooyoung masih tidak ada kabar dari chansung ?" mendengar pertanyaan dari nichkhun wooyoung hanya mengangguk lemah, setidaknya junsu memiliki kepastian jika teacyeon memang berada di jepang sekarang sedangkan dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi dengan chansung
"bersabarlah !" junsu merangkul bahu wooyoung memberi semangat padahal dia sendiri juga sangat membutuhkan dukungan orang lain . saat ini bukan hanya karena dia baru saja kehilangan ayahnya tapi juga karena hubungannya dengan taec yang sekarang dia anggap sudah berahir
sesampainya di rumah sakit
"kalian dokter praktek itu ?" ketiganya langsung mengagguk
"jang wooyoung ?" ucap dokter kepala rumah sakit itu sambil melihat ketiganya
"ne " wooyung langsung merespon saat namanya di panggil
"program percepatan kau sudah bisa praktek walau masih setingkat di bawah yang lainnya !" dokter paruh baya itu membenarkan kaca matanya yang melorot sambil memandang wooyoung tajam
"ne" jawab wooyoung lagi dengan sedikit takut
"baiklah selamat bergabung !" ucapanya untuk terahir kalinya dan meninggalkan ketiga manja itu dalam ruangan nya
wooyoung seperti yang di katakan dokter tadi mendapat percepatan karena dia mengambil jurusan dokter umum maka di tugaskan untuk jadi doter jaga di unit gawat darurat sedangkan nichkhun yang mengambil jurusan specialis jantung dan bedah plastik dalam satu tahun yang sama berkat kejeniusannya di tempatkan sebagai dokter bedah pelastik karena junsu yang mendapat posisi sebagai dokter spesialis jantung di rumah sakit itu
"sungguh betapa memalukannya diri ku ! nichkhun yang mengambil dua jurusan sekaligus dan wooyoung yang bahkan bisa praktek dalam waktu yang sama dengan ku padahal dia ini juniorku ... sedangkan aku sudah hanya mengambil satu jurusan dan bisa di susul bocah kecil ini !" dengan wajah kecewa junsu  menunjuk wajah innocentnya wooyoung yang hanya manyun saja
"bukan salah kami hyung !" ucap keduanya kompak nyaris dalam waktu yang bersamaan dan kemudian pergi ke ruangan masing2
in nichkhun's room
seorang pasien tengah menatap nichkhun dengan lekat memperhatikannya dengan seksama sesekali pasien yang merupakan yeoja berumur 25 tahunan itu memiring-miringkan kepalanya sok imut
"aku sudah menjelaskan semuanya pada anda apa ada yang ingin anda tanyakan ? menurutku anda sudah sangat cantik kenapa harus operasi plastik lagi ?" nichkhun meletakan map yang dia pegang ke mejanya dan memandang sang pasien yang masih setia memandang nichkhun
"jinjja ...? aku cantik ?" tanya yeoja itu antusias dan nichkhun hanya mengangguk saja menanggapinya
"oh ... tapi ada hal penting yang ingin aku tanyakan ?"
"tentu saja silahkan !" ungkap nichkhun sopan
"apa wajah dokter juga hasil operasi plastik? wajah dokter kelihatan sangat sempurna !" yeoja itu berucap dengan sangat bersungguh2 dan mengharap jawaban dari nichkhun sementara yang di tanya hanya melongo dan tersenyum kecil yang canggung
junsu's room
"dokter apa orang tua mu sudah bercerai ?" seorang ahjumma pasien junsu bertanya seusai dia di periksa oleh junsu
"ani ... memangnya ada apa ?" tanya junsu tak mengerti
"ya aku memang terlihat sangat muda tapi jika aku berpacaran dengan dokter itu akan menimbulkan kecemburuan sosial ...." ucap ahjumma itu percaya diri "tapi jika orang tua mu tidak bercerai apa kau punya kakak laki2 ?" tanya ahjumma itu lagi dan junsu hanya ternganga dan tak dapat berkutik dengan sikap pasiennya ini
in emergency room
"doktor jang ... ada pasien lagi ... dia mengamuk dan hanya mau dokter yang menanganinya !" seorang suster berlari ke arah wooyoung yang baru saja selesai dengan pasiennya
"hahhh .... baiklah !" wooyoung sedikit menghela nafas frustasi namun karena tntutan profesi dia langsung berlari lagi untuk memeriksa pasiennya
"bagian mana yang sakit ?" tanya wooyoung pada yeoja yang tengah berbaring mengerang kesakitan ya walau sebenarnya semua orang di sana tahu kalau dia hanya berbohong tapi tidak mungkin jika mereka mengusir pasien tanpa memeriksanya terlebih dahulu
"ini ... ini sakit ..." yeoja itu menunjuk dadanya sendiri
"suster iu ..." wooyoung memanggil suster yang selalu membantunya melakukan semua pekerjaannya namun suster itu tidak menyaut ketika wooyoung memanggilnya. wooyoung kemudian mengalihkan pandangannya ke samping kiri tempat dimana suster itu berada dan wooyoung hanya membulatkan mata ketika dia melihat suster itu hanya sedang memandanginya dangan takjub
"suster ?" panggil wooyoung menyadarkan dan sang suster dengan cepatnya terbangun dari kamunan
"ne ?" tanyanya panik
"dokter lihat aku ... jantungku sangat sakit karena kau menolak cintaku !!!" yeoja yang tadi mengerang kesakitan itu menarik wajah wooyoung mendekat ke wajahnya dan berucap kaliamat aneh itu dengan tampang sedih yang sangat di buat2. wooyoung hanya ternganga 'kenapa pekerjaan ku menjadi sangat sulit ?' itulah rintihan hati seorang dokter muda jang wooyoung
tbc ............................
mian ya kalo part ini agak aneh ?/ readers : emank semua ff lho aneh bin gaje ...
terus juga kalo ff ini gak bagus dan malah membosankan !/ readers : itu lho nyadar
yang penting di chap berikutnya akan semakin terkuak masalah yang sebenarnya ini cuman part pengenalan masalah aja ! /readers : apaan lagi tu bahasa ?
ahirul kata silahkan di komentar ya !

9 comments:

  1. hiks...hiks...hiks....
    Kasiahan sekali couple taecsu...hiks....hiks...hiks...
    tp SERUUUUUUUUUUUU......

    Gomawo thor lanjut ....and figthing...thor......
    Lanjutttt.....

    ReplyDelete
  2. kshian Jun.k dah d tinggal pergi ama taecyeon and skrng mlh appanya meninggal , kasihan......
    Seru....seru...seru...seru.....

    Ok thor lanjut ...........
    Wah author pinter bgt bikin orng yg bca ff ini yg pertama lucu trs, bikin keregetan, and author berhasil membuat ku menumpahkan air mata, hiks...hiks...hiks...(lebayyy)

    Lanjutttt..........#sambil peres anduk yg basah krn nangis bca ff ini, tanpa sadar air mataku sudah satu ember# (LLLEEEBBBAAAYYY)

    LanJUTTTTTTTTT.....

    ReplyDelete
  3. turutp prihatin deh...ama couple taecsu....

    Waduh...chansung ngilang kemana lg...si wooyoung d tingalin tar klo d culik gimana.....mungkin chansung naik ke pohon pisang kali ya trs ga bisa turn ...xixixixixi...

    ReplyDelete
  4. kyaaa....junho knpa nempel trs ama khun ky lintah ajj.....#junho:biarin....#

    Prihatin ama couple taecsu :(

    Si wooyoung d tinggal kemana ama si chanppa?????
    tar q culik si wooyoung
    #chansung: jgn berani2nya menculik uyongku apa lg menyentuh dia sedikitpun, klo kau berani kau akan q cincang2 dengan samurai ku...#
    #me: MWOOO....sadis amat....KABURRRR....#
    #chansung: woyyy....jgn kabur dulu, coment dulu br kabur....#
    #me: iya...iya...#
    Ok thor q suka ama ffnya ,SERRRUUU...lanjut ya thor figthing....

    KABURRRR.....sblm d cincang ama chanppa....

    Lanjutttt...

    ReplyDelete
  5. q ga bsa ngomong apa2 lg , ffnya bgs, lebih seruuu....ok thor lanjut.....

    Ngakak bca coment d atas hahaha....lanjuttt....

    ReplyDelete
  6. Lanjt seru bnget yg cpet ya lnjtnya

    ReplyDelete
  7. mkin seru ceritanya....lanjutt...thor...

    ReplyDelete
  8. makin seru ceritanya..
    Lanjutttt...

    ReplyDelete
  9. lanjut.....next..cepetan di post ya thor.....daebak!

    ReplyDelete