Jun 5, 2012

ff 2pm what is love 5

what is love

By : park yara (tciw queen)

Romance,frienship ect.
rated : yang jelas mungkin akan ada m tp gk di tiap chap kok !

Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung X wooyoung
taecyeon X junsu
2PM pairing!
chapters : 5 of ?


Summary: kehidupan ini memang sangat unik dan mereka tidak pernah menyangka hal unik ini akan mereka alami di waktu berikutnya !








nih aku kasih taecsu buat kalian readers ,,, yang bilang author suka junho oppa , #kok tau sih ? ,readers : ya iyalah orang anda sendiri yang mengatakannya /author : tapi entah mengapa semua ff author junho oppa selalu saja menjadi pihak yang terjolimi !? (#di tendang junho oppa ) author balik lagi sambil ngesot2 . author : ini dia chap 5 langsung aja ke TKP ! (ngomong pake gaya dalang ovj )






nichkhun pov
"hoampp" aku terbangun dari tidur nyenyak ku dan seperti biasanya aku langsung duduk dengan mata tertutup untuk mengumpulkan dulu semua nyawaku sebelum aku memulai aktifitas hari-hariku.aku langsung celingukan melihat seluruh isi kamar yang berubah dan sebenarnya bukan berubah tapi ini bukan kamarku ,aku melihat seorang namja yang tak lain adalah lee junho tengah tertidur dengan sangat nyenyak bin pulas di samping ku . beberapa detik aku mengingat-ngingat apa yang terjadi kemarin dan ... ahirnya aku ingat semuanya sekarang
"baju ..." aku meraba-raba seluruh tubuhku dan ternyata aku memang sudah memakai baju yang lain , bukan baju yang aku pakai kamarin ,pasti namja pervert ini yang mengganti bajuku tanpa ijin
"yaa !!!! lee junho .... bangun !!!!" aku berteriak di telinganya membuat dia sontak terbangun dengan mata yang merah mungkin karena terpaksa langsung di buka mendengar teriakan ku
"hyung ??" tanyanya linglung ya itu memang wajar mengingat seseorang yang bangun tidur memang begitu
"kau yang mengganti bajuku tanpa ijin ?" dia langsung bangun dan duduk, sesaat dia menutup matanya namun kemudian dia membuka matanya lagi cepat.
"hyung jangan marah-marah lagi padaku hyung , please !!!!" dia merengek padaku seperti anak kecil yang minta di belikan permen saja
"ya lee junho kenapa kau tidur tidak pakai baju?? !!!" aku sontak menunjuk-nunjuk kearahnya yang memang tidur tanpa baju,tidak mungkinkan bajunya hanya yang aku pakai saja jadi dia tidur tak memakai baju ? itu alasan yang tidak masuk akal !
"ini ... aku hanya suka tidur tidak pakai baju ... yang penting 'kan aku tidur pakai celana hyung !" dia menjawab pertanyaan ku dengan lurus-lusrus saja bak penggaris
"kau jangan macam-macam padaku !!" aku memandangnya tajam memberinya peringatan
"aku pikir hyung tidak akan marah-marah lagi padaku , hyung masih membenci ku ?" wajahnya langsung saja merengut sedih dan menarik bed cover menutupi tubuhnya, dia duduk meringkuk dan memeluk lutut,
melihatnya seperti ini aku juga jadi kasihan padanya "aku bukannya marah ... tapi kenapa kau membawaku ke rumah mu bukan membangunkan aku dan menyuruhku pulang ?!" aku bersikap lembut padanya dia memandangku sebentar dan kemudian melepaskan pelukan pada lututnya
"hyung ingat semua yang terjadi semalam ?" aku mengangguk mendengar pertanyaannya
"hah ... untunglah " ucapnya dengan sedikit mengehela nafas lega,aku hanya terkekeh dengan tingkahnya itu
"wae ?"
"aku tidak tega membangunkan hyung , semalam hyung tidur pulas sekali sampai saat aku menggendong hyung ke mobil , saat di mobil dan juga saat aku menidurkan hyung di sini hyung sama sekali tidak terusik, walau aku bangunkan hyung di ruang latihan hyung tidak mau bangun juga jadi aku putuskan untuk membawa hyung pulang ke rumah ku"  dia bicara panjang lebar menjelasakan semuanya padaku
"baiklah sudah jangan di bahas lagi , minggir aku mau mandi !" aku beranjak kearahnya dan menyingkirkan dia dari jalanku , ya sebenarnya aku merangkak melewati dia yang sedang setengah duduk di kasur
"hyung ... pintunya salah lagi !" ucapnya saat aku berada di depan sebuah pintu yang ternyata memang bukan pintu kamar mandi,'kanapa bisa salah lagi ?' runtuku dalam hati
"aku tahu , aku cuma mau meminjam pakaian mu lagi saja !" bohongku dan membuka lemari pakaiannya,aku memilih-milih pakaian yang sebenarnya banyak tapi tak ada satupun yang sesuai dengan harapan ku dia cuma punya banyak t-shirt celana jeans dan juga suiter2 tak jelas
"hyung cari apa ?" dia memandang ku heran dari atas tempat tidur,saat aku mengobrak-abrik lemarinya
"kau tak punya kemeja atau pakaian yang lebih sopan ?" dia menggelengkan kapala dan menghampiriku
"ada juga jas dan kemeja untuk ke pemakaman !" ujarnya polos dan aku hanya berdecak dan mengambil satu stel pakaian yang bahkan tak aku lihat apa jenisnya ini dan langsung masuk ke kamar mandi sesuai dengan rencana semula
in other pleace
author pov
junsu berjalan dengan santai sambil memakai earphone dengan pakaian olah raga dia berjalan-jalan di sekitar kompleks rumahnya untuk joging dengan tiba-tiba dia merasakan kalau jalan di kompleksnya hari ini terasa aneh dan janggal pasalnya tidak ada pedagang kaki lima di sepanjang jalan itu sebelumnya bahkan sejak dia lahir ke dunia
"tuan ini tolong di lihat silahkan di coba !!!" seorang pedagang menyodorkan sebuah kaos yang tak begitu jelas junsu lihat apa motipnya namun ternyata kaos hitam itu bermotip gambar kepala panda dengan beberapa hurup di bawahnya
"maaf aku tidak akan beli !" ucap junsu ramah dan tersenyum kemudian berjalan lagi tapi pedagang itu kembali mencegat jalannya
"ini untuk  mu saja , ambilah !"
"untuk ku ?" tanya junsu heran sambil menunjuk wajahnya sendiri,sang pedagang serta merta menganggukan kepalanya, junsu melihat ternyata gambar panda ahirnya menerima kaos itu dengan senyuman bahagia
"gamsahamnida " ucapnya dan berjalan lagi namun langkahnya kembali terhenti kali ini bukan karena pedagang yang menjegat jalannya namun karena dia melihat tumpukan boneka yang di jajakan sang penjual yang isinya boneka panda semua
"anda menyukainya ?" sang pedagang bertanya ramah pada junsu dan yang di tanya hanya tersenyum
"kau mau ini ?"
"aku tidak membawa uang !" ucap junsu sedih dia menunduk lemas
"ambil saja ... hadiah untuk mu !"
"hah ? hadiah ?"pedagang itu hanya langsung memberikan boneka panda besar sebesar anak smp pada junsu dan menyuruhnya untuk segera melanjutkan perjalanan
"ini untuk mu !" junsu cengo saat seorang yeoja yang dia yakini adalah pedagang ice cream memberikannya satu ice cream kesukaannya
"ini untuk mu !" sekarang sebuket mawar merah yang dia terima dari seorang ahjumma yang berdiri di sebuah mobil dengan tulisan riaetz florist
"ini untuk mu"
"ini untuk mu "
"ini untuk mu "
"ini untuk mu "
saking heran junsu dengan keadaan ini dia sampai tidak mengucapkan terima kasih lagi pada semua orang-orang yang memberinya barang-barang yang sangat banyak namun semua barang itu adalah barang yang dia sukai , junsu mengomel tak jelas saat kedua tangannya penuh dengan barang-barang
"apa-apaan ini ? pasti orang itu !" ucapnya kesal sambil berjalan dengan cepat berharap akan segera sampai di rumahnya namun saat di sebuah tikungan junsu berhenti dengan keadaan me-rem langkahnya mendadak saat seseorang berdiri di hadapannya dengan tiba-tiba sampai dia hampir menabrak orang itu. junsu masih terdiam terpaku dengan keterkagetannya
"ini juga untuk mu !" ucap orang itu dan junsu celingukan mencari benda yang di bawa namun nihil orang itu tak membawa apapun di kedua tangan nya
"mwo ? eodilo ?" (apa ? mana ?") tanya junsu sambil tetap celingukan melihat keseluruh tubuh namja itu
"naya !" ("ini aku !") junsu langsung terkekeh pelan dengan jawaban namja itu
"ya ... ok taecyeon-shi ... ini masih pagi dan kau menyuruh ku makan ice cream ? aku akan sakit perut ! " junsu memindahkan ice cream di tangannya yang sudah melumer dari tadi ke tangan taecyeon
"ini .... aku tidak suka bunga , aku bukan yeoja !" junsu kembali memberikan buket bunga ke tangan pengirimnya
"dan ini ... aku tidak suka dengan permen yang manis , aku bisa sakit gigi " tambahnya dan memberikan lolipop berbentuk hati yang dia terima kepada sang pemberi
"mana ada permen yang asin hyung !" bantah taecyeon dengan raut wajah kesal barang2 yang dia berikan di kembalikan lagi
"ini juga ... aku sudah punya semuanya ... !" dia memberikan semua sisa barang yang masih ada di tangannya kepada taecyeon membuat keadaan berbalik sekarang taecyeon yang sibuk memegangi barang2
"tapi ... yang ini .., aku sangat menginginkan nya walau ini sudah jadi milik ku !" junsu memegangi wajah taecyeon yang hampir tertutupi sepenuhnya dengan semua barang itu apalagi boneka pandanya
"tentu saja milik mu hyung " tawapun mengisi pertemuan mereka di pagi hari itu
in junho's apartement
nichkhun sudah jengah dengan tingkah junho yang selalu menempel padanya , menempel dalam arti yang sebenar2nya junho terus saja memeluk nichkhun dari belakang saat dia tengah menyiapkan sarapan . gerakan nichkhun menjadi terbatas dengan adanya tangan dan tubuh junho di sekitarnya,bahkan sebelum itu sejak nichkhun keluar dari kamar mandi junho sudah menempel padanya. saat mereka harus menuruni tangga yang sempitpun junho tetap gigih menuruni tangga sambil memeluknya atau hanya memegang tangannya
"junho ... bisa kah kau duduk dengan manis saja jangan terus menempel padaku begini ?!" tanya nichkhun yang lebih seperti perintah karena aksen bicaranya yang menekankan agar perkataannya itu di turuti
"ani .... shiro ... memangnya hyung tidak sadar betapa keras perjuangan ku agar bisa mendapatkan hyung ... aku tidak mau !" junho semakin mempererat pelukannya dan menumpukan kepalanya di pundak nichkhun
nichkhun hanya menghela nafas dan meneruskan aktifitasnya namun memang tidak bisa melakukan pekerjaan dengan normal saat ada seseorang yang tengah menempel pada kita bukan ? walaupun nichkhun bisa melakukan segala hal dengan kedua tangannya tetap saja itu tidak terlalu membantu
prang !!!!!
wajan yang di gunakan untuk menggoreng telur itu jatuh kelantai untung isinya sudah di pindahkan ke piring sebelum nichkhun mengangkat wajan itu
"junho ...!" nichkhun memanggilnya dengan sedikit membentak ingin junho tahu karena ulahnya membuat wajan itu jatuh namun tanpa ada rasa bersalah atau apapun junho hanya berkata dengan entengnya
"bukan salah ku hyung ... mungkin tangan hyung licin atau hyung tidak hati2 atau wajan itu ada jin nya kali !!!" itulah alasan demi alasan yang di kemukakan oleh namja yang sekarang masih tetap saja memeluk erat dan juga menunpukan kepalanya di bahu nichkhun
"apa kau akan terus seperti ini bahkan di kampus ?" junho langsung mengagguk dengan semangat dan menarik kepalanya dari bahu nichkhun hingga sekarang yang dia lihat hanyalah tengkuk leher nichkhun yang mulus dan juga kepala bagian belakangnya
"aku akan terus seperti ini dimanapun dan kapanpun hyung !" jawab junho mantap tanpa pikir apa-apa sebelumnya
"ya ... kau mau pindah ke fakultas kedokteran kah ? tapi walau begitupun kau akan sekelas dengan wooyoung bukan dengan ku !"  nichkhun berjalan mendekati meja makan dengan dua buah piring di tanganya junho yang tengah memeluk nichkhun dari belakang sedari tadi ikut berjalan walau sedikit terseret
"kalau begitu aku akan masuk saja setiap hari ke kelas hyung , tidak akan pindah fakultas" ucap junho di tengkuk nichkhun yang membuat namja yang tengah dia peluk menggeliat tak nyaman kegelian dengan hembusan nafas junho yang terasa hangat di tengkuknya
"lalu kuliah mu ?" nichkhun melepaskan pelukan junho dan membalik badannya hingga mereka berhadapan
"aku tidak perduli " junho menjawab dengan cepat sama sekali tak terlihat berpikir ataupun ragu dalam semua jawabanya
"tapi aku perduli !!" nichkhun menggandeng tangan junho dan mendudukan nya di kursi  dan kemudian dia duduk di kursi yang saling berhadapan dengan junho
"kanapa aku duduk di sini ?" tanya junho sambil melihat posisinya dan dengan cepat dia menarik kursi yang dia duduki kesamping nichkhun, duduk di sampingnya dan menggenggam tangan nichkhun
"kau mau makan dengan berpegangan tangan seperti ini ?!" kaget nichkhun yang baru sadar kalau makanpun harus tetap berpegangan
"ne ... pokoknya hyung tidak boleh lepas dari aku !" ucap junho dengan penuh penekanan dan juga keseriusan, nichkhun hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah junho yang kemarin-kamarin  hanya pervert dan sekarang ketambah manja
di parkiran kampus dalam mobil junho
"hyung !!!" panggil junho yang tengah duduk di kursi kemudi sebelum mereka turun dan menuju ke kelas masing2
"wae ?" nichkhun memandang junho , seharusnya nichkhun tahu apa yang akan di lakukan oleh namja di sampingnya ini namun dia tetap tidak bisa menduganya hingga saat junho menempelkan bibir mereka nichkhun masih saja terbelalak
"minggir !!!" nichkhun mendorong tubuh junho menjauh membuat junho memasang wajah kesal sekaligus kecewa
"hyung marah lagi kan padaku !!?" tanya junho manja dengan ekspresi sedih yang di buat-buat, nichkhun memutar bola mata jengkel
"jangan manja seperti ini , aku tidak suka . lagi pula sejak tadi kau sama sekali tidak melepaskan tangan ku tidak lihat tangan ku sudah sangat berkeringat terus berpegangan !?" nichkhun mengangkat tangannya yang tengah berpegangan
"itu kan tangan .... yang mau aku cium itu bibir !" lagi-lagi junho membantah perkataannya sambil nunjuk bbirnya sendiri membuat nichkhun semakin jengkel. nichkhun mendekatkan wajahnya kepada junho dan menciumnya beberapa lama ya mungkin mereka terlibat ciuman sekitar 2 sampai 3 menit
"sudah ! jadi sekarang kita bisa keluar , aku harus kuliah junho-shi " ucap nichkhun lembut dan mengusap pipi junho
"tentu saja chagii !" balas junho dengan senyuman karena dia mendapat ciuman di pagi hari
"jangan panggil aku seperti itu , panggil aku hyung seperti biasanya " itulah ucapan terahir nichkhun dalam mobil karena setelah mengatakan hal itu dia langsung keluar dari mobil dan berjalan menuju kelasnya
"hyung tunggu !!!" junho langsung berlalri mengejar nichkhun dan kembali memegang tangan nichkhun erat,menautkan jari-jarinya di sela2 jari nichkhun
di kantin
"otthe ? enak tidak ?" chansung menyuapi wooyoung dengan ice cream dalam mangkuk tak mengindahkan pandangan semua orang di kantin yang terlihat cengo melongo tak mengerti dengan apa yang tengah terjadi pada kedua insan ini
"aku baru sekarang makan ice cream rasa pisang !" ucap wooyoung apa adanya
"tapi enak 'kan ?!" wooyoung hanya mengangguk dan kembali membuka mulut saat sendok di dekatkan lagi ke mulutnya oleh chansung.belum para mahasiswa dan mahasiswi itu bangun dari segala ketidak mengertian mereka dengan yang terjadi pada chanwoo sekarang mereka lebih di kejutkan lagi dengan kehadiran junnick di tengah2 mereka
junho berjalan dengan tangannya yang tengah bertengger dengan indah nan angkuhnya di pinggang nichkhun sambil berjalan memasuki kantin, terlihat raut wajah nichkhun yang tidak nyaman dengan pandangan seisi kantin bahkan seisi kampus namun itu selalu terbanding terbalik dengan junho yang terlihat dengan wajah bangga dan angkuhnya bisa berjalan dengan pujaan hati yang selama ini dia kejar2 bak layangan putus yang tertiup angin puting beliung hingga dia sangat sulit mengejarnya
"h...hyung ...?" wooyoung tergagap sambil melihat pinggang hyungnya yang di hiasi dengan tangan kekar milik namja yang berjalan di samping nichkhun
"kalian .... kenapa bisa seperti ini ?!" chansung menunjuk junnick dengan tatapan heran yang tak kalah dari orang2 lain yang tengah terbingung dengan mereka berempat
"aku ... aku ingin menunjukan pada semua orang dan dunia kalau nichkhun buck hoverjkul adalah milik ku LEE JUNHO !!!!" teriak junho dengan gaya mendeklarasikan kemerdekaan bangsanya
"junho-a berisik " sergah nichkhun yang menutup telinga kanannya dimana junho baru saja memulai deklarasi kemerdekaan
"ah ... chukae !!!" wooyoung langsung lompat kegirangan setelah dia mengerti dengan apa yang terjadi pada kedua sahabatnya itu
"ayo pesan minum apa hyung ? hyung bilang haus " junho mendudukan nichkhun di kursi depan wooyoung dan chansung sementara dia duduk di samping nichkhun dan menyenderkan kepalanya di bahu nichkhun
"apa saja !" ucap nichkhun malas 'apa keputusan ku ini sudah benar ? kenapa aku merasa kalau ini adalah awal dari hal buruk yang akan terjadi selanjutnya ?!' itulah gumaman curhat nichkhun dalam hati walau di wajahnya tergurat pertanyaan itu ,pertanyaan yang tidak di indahkan junho ataupun chanwoo yang tengah sibuk dengan acara suap-suapan dan mesra-mesraan mereka sedari tadi
in other plaece
"hyung kita bolos saja ya ...!!! kali ini saja !" bujuk taec dengan memberikan puppyeyes yang sangat langka di keluarkan oleh namja bertubuh atletis lainnya
"tapi taecyeon-a ...." belum kalimat penolakan itu selesai taec sudah memotongnya dengan wajah yang memelas
"jaeball !!" pintanya dengan serius dan wajah yang sangat berharap memelas dengan segala yang dia miliki
"baiklah, hari ini saja " jawaban junsu membuat taecyeon kembali mengangguk dengan semangat dan menarik junsu kembali ke mobil
taecyeon pov
"ada tempat yang ingin hyung kunjungi ?" aku menoleh sekilas padanya lalu kembali fokus menyetir
"ani ... " dia hanya menggelengkan kepala dengan terus saja membaca buku tebalnya dan sama sekali tidak menoleh kepadaku, ya inilah mungkin memang mahasiwa kedokteran harus lebih rajin dari pada aku yang hanya membuat musik
"bagimana kalau kita ke taman hiburan ?" tawarku lagi , dia menutup bukunya dan memandangku
"memangnya tidak adalagi tempat di seoul ini ? hanya ada taman hiburan di otak mu ?" aku langsung memanyunkan bibirku mendengar  celotehannya
"kalau begitu kita pergi ke suatu tempat saja "
"kemana ?" dia sepertinya penasaran dengan yang aku katakan dan aku hanya melempar senyum misterius ku padanya
"ck ... jangan pasang senyum aneh itu lagi !" dia kembali membaca bukunya selama perjalanan berlangsung
##################################################################################
"ini tempatnya ?!" dia bertanya dengan wajah yang tak percaya aku membawanya ke tempat ini, ya sebuah danau dengan padang rumput di pinggirannya batu-batu berukuran besar tak mau kalah menghiasi pinggiran danau ini sebuah kursi panjang juga dengan anggunnya bertengger di punggir danau
"kita duduk di kursi itu !" aku menunjuk sebuah kursi dan pandangan junsu hyung  mengikuti arah tangan ku namun dia menggelengkan kepalanya
"bagaimana kalau kita duduk di sana saja !?" aku rasa itu bukan sebuah pertanyaan karena dia langsung berjalan mendahuluiku ke tempat yang dia katakan di tepi danau dengan beberapa batu disekitarnya
"seperti nya akan membosankan.... di sini sepi , kenapa kau mengajak ku kemari ?!" aku menghampirinya dan duduk tepat di sebelahnya
"bagiku tidak membosankan , karena aku bersama mu !"
"ya ... jangan bicara seperti itu ! kau membuat bulu ku merinding kau tahu ?!" dia tertawa pelan dan sedikit menyenggol tangan ku lalu menunjukan bulu-bulu halus di tangannya
"hyung ..."
"emm ?"
"saranghae " aku bersumpah demi apapun kalau saat ini aku dengan seluruh raga dan jiwa dengan segenap hatiku mengatakan hal ini, sungguh aku merasakan perasaan ini dengan tulus. aku masih memandangnya yang tengah memandang mataku ,entah dia sedang mencari celah dimana dia akan menemukan kebohongan dalam kata ku barusan hanya saja sepertinya itu tidak dia temukan
"nado saranghae "ucapnya lembut, aku semakin menggeserkan tubuhku mendekatinya membuat kami sekarang bukan duduk berdampingan melainkan duduk dengan rapat , aku melingkarkan lengan ku di bahunya dan dengan sendirinya junsu menyenderkan kepalanya di bahuku
"hyung ... aku hanya ingin hyung tahu kalau aku sangat mencintai hyung.... sangat ...!" aku berucap dengan sedikit penekanan di kata terahirku, dia mengangkat kepalanya dan menatapku
"wae ?" tanyaku heran kenapa dia menarik kepalanya dari bahuku
"ani ..." dia menggelengkan kepalanya dan kemudian berkata lagi "hanya saja aku merasa ada yang aneh dengan sikap mu belakangan ini "
"apa nya yang aneh ? apa bersikap baik pada mu adalah dosa hyung ? atau melanggar hukum ?!" dia menggeleng lagi sebentar dan kembali menyandarkan kepalanya di bahuku
"bukankah kita selalu bertengkar ? kau selalu saja egois padaku tapi sekarang semuanya tiba2 membaik , kau jadi pengertian dan juga perhatian padaku , memberi kejutan di pagi hari ... bahkan saat mengungkapkan perasaan mu saja kau tidak seromantis itu !" aku terkekeh mendengar pernyataan nya ini , dia ternyata memang benar2 cerewet ternyata
"hyung tidak suka kalau aku baik ?" tanyaku menggodanya
"ani ....naega jongmal johahaneun "
Listen to my Heartbeat (It's beating for you)
Listen to my Heartbeat (It's waiting for you)
Kkeutnatdaneun geol ajikdo molla
Wae ireoneunji ihaega anga
Listen to my Heartbeat (It's beating for you)
Listen to my Heartbeat (It's waiting for you
Neoui saenggage ajikdo apa
Gaseumi ttwil ttaemada saenggangna
aku mengambil phonecellku dari saku celana dan aku melihat nama yang terpampang di layarnya adalah nomor rumah
"ini mungkin umma " aku menunjukan nya pada junsu hyung dia mengangguk setelah melihatnya
"angkatlah !" aku tersenyum dan berdiri ,berjalan agak menjauhinya
"ne umma " sapaku saat sudah mengangkat telponnya
"chagi ... kau tahu appa mu mendapatkan promosi ?... hanya saja kita harus pindah ke japang ... dan juga sangat mendadak ... besok kita sudah harus berangkat , kau setuju ?" aku mendengar suara umma bicara dengan begitu bahagia menceritakan ini padaku, aku sedikit melihat kearah junsu hyung dan dia tersenyum lembut padaku aku langsung membalas senyumnya itu
"ne ... umma aku setuju ... siapkan saja semuanya ,sudah dulu ya aku masih ada urusan "
"baiklah ,cepat pulang !"
"ne" aku langsung menutup sambungan telpon dan kembali mendekati junsu hyung aku duduk di belakangnya dan memeluknya yang tengah duduk dari belakang
"waegeure ?"
"ani ... gwaenchana hanya saja ibu menyuruhku jangan pulang terlalu malam hari ini !" jawabku bohong dan menumpukan kepalaku di punggungnya menghirup aroma tubuhnya yang mungkin tak akan pernah aku cium lagi selamanya
flash back
taecyeon berjalan  dengan langkah yang sedikit cepat menuju parkiran di kantor tempat ayahnya bekerja dia sama sekali tak memperhatikan orang lain di sekitarnya sampai saatnya ...
"hyung !" sapa seseorang yang cukup di kenal taecyeon
"kau di sini " jawab taec sekenanya saja dan kembali hendak melanjutkan perjalanannya
"hyung bisa kita bicara ?" teriak orang itu agak keras hingga taec berbalik menatapnya
@ cafe
kevin menghirup aroma minumannya yang mengepul entah itu kopi atau yang lainnya (author gak sempat ngintip dulu dia pesan apa ) dan menyeruput isinya kilat kamudian menatap orang yang tengah duduk di depannya, raut wajah orang itu terlihat sangat gelisah dan tidak nyaman berbanding terbalik dengan kevin yang sangat tenang
"aku ingin bicara serius dengan mu hyung " ucap kevin tanpa mengalihkan pandangan dari cangkirnya
"lalu menurut mu untuk apa aku di sini ? tentu saja untuk bicara dengan mu kan ?!" timpal taecyeon tidak sabaran dia merasa ingin segera pergi dari sini dari tempat yang membuatnya sesak,karena menahan amarah untuk tidak menghantam wajah lawan bicaranya
"baiklah aku tidak akan berbasa-basi lagi ... " kevin membenarkan posisi duduknya dan memandang taecyeon dengan mantap
"aku punya penawaran ... bagaimana jika hyung meninggalkan junsu hyung dan pergi ke jepang , aku akan mempromosikan appa hyung di sana dan ..." kata-kata kevin sedikit terhenti
"aku rasa hyung tidak akan bisa menolaknya karena appa hyung sudah mengalami serangan jantung 2 kali dan hyung tahu bukan tidak boleh ada ke tiga jika tidak ingin beliau meninggalkan kita semua, tapi dengan pemecatan mendadak dan sepihat itu pasti akan sangat memicu serangan jantungnya bukan ? terlebih lagi kaluarga kalian hanya bergantung pada perusahaan kami ... bukan ... tapi perusahaan ku " seketika taecyeon mengepalkan tangannya kuat di bawah meja hingga urat2 tangannya begitu terlihat jelas menonjol tatapan tajamnya terus di tujukan pada kevin yang tersenyum kecut di depannya
"aku tidak perlu bertanya apa sebenarnya mau mu ... tapi kenapa kau melakukan nya dengan cara seperti ini ?!" geram taec , wajahnya sudah sangat memerah dengan marah yang sudah membuncah matanya terlihat sangat tajam tat kala dia menatap kevin yang hanya mamasang wajah santai di hadapan nya
"yang jelas aku punya alasan tersendiri ... hanya itu yang ingin aku katakan dan pikirkan baik2 kata2 ku barusan hyung jika sudah dapat jawabannya segera hubungi aku " kevin meninggalkan taec dengan wajah datarnya tak ada sama sekali kekesalan amarah atau apapun di wajahnya bahkan dia lebih terlihat dengan wajah polos non ekspresi saat ini
taec menjatuhkan tubuhnya kasar ke kasur di kamar pribadinya dia tengah pusing memikirkan apa yang akan dia lakukan setelah ini, apa yang harus dia pilih appanya ataukah juunsu yang sangat dia sayangi ?
tok tokk tokk
"masuk !" ucapnya tanpa menoleh ataupun bangun dari tidurnya hingga masuklah seorang yeoja paruh baya dengan pakaian kasualnya kadalam kamar itu
"kau sudah makan ?" tanya yeoja yang adalah umma dari taecyeon itu dengan lembut kepada anak semata wayang mereka
"sudah umma " taecyeon mengehela nafas sebelum menjawabnya dan bangun dari berbaringnya menatap ummanya itu
"jaga kesehatan mu , kau terlihat tidak baik sekarang , jangan sampai terjadi sesuatu pada mu karena jika terjadi sesuatu padamu appa pasti akan kena serangan jantung dan kau tahu kan seberapa berbahaya itu !" yeoja itu bicara dengan sedikit nada bercanda di dalamnya namun tak demikian dengan taecyeon ,taecyeon hanya tersenyum tipis mendengarnya
"baiklah istirahat saja !" umma taeyeon kembali keluar dari kamar anaknya itu dan menutup pintunya rapat
taecyeon mengambil phonecell  yang tergeletak di sampingnya dan dengan ragu2 dia menghubungi kevin
"yeoboseo "
"..."
"kevin-a aku setuju ... kapan akan kau lakukan janjimu itu ?"
"..."
"baiklah " taecyeon melemparkan phonecellnya ke kasur dan kembali lagi berbaring
"aku tidak mau terjadi sesuatu pada appa dan juga tidak mau kehilangan mu hyung " ucapnya pada sebuah bingkai foto dimana dia dan junsu tengah berpose di taman kampusnya
in other pleace
"siapkan semuanya ... sepertinya rencanaku akan berhasil " perintah seorang namja imut berwajah cantik yang tak lain adalah kevin
"apa kita juga akan menyiapkan segala sesuatu untuk direktur kim ?" tanya namja tua di sampingnya
kevin membalikan kursi kantornya "tentu saja , itulah tujuan utama ku ... untuk direktur kim dan putra tercintanya ... kim junsu .... bodoh jika mereka menganggapku menyukai salah satu di antara mereka, junsu dan taecyeon ?.... itu hanya taktik permainan saja . bagaimana aku bisa menyukai kim junsu jika aku memiliki dendam yang sangat besar pada keluarganya " wajah cantik dengan kulit putih mulus itu seketika berubah menjadi wajah keras dengan pandangan mata tajam yang penuh amarah ,dia meremas sebuah kertas di meja kerja itu dengan kuat seolah menghantarkan kemarahannya pada kertas itu
end of flash back
"hyung apapun yang terjadi ingatlah kalau aku sangat mencintai mu !" junsu menoleh ke belakang melihat wajah namja yang tengah memeluknya
"jangan berkata macam2 lagi aku merasa kau akan meninggalkan aku !" taec menggelengkan kepalanya dan tersenyum "saranghae " gumamnya sesaat sebelum dia mendaratkan bibirnya dengan mulus pada bibir namja yang tengah dia peluk sekarang
keesokan harinya ....
"annyeong !" nichkhun menyapa junsu dengan ramah dan wajah cerianya,junsu yang tengah duduk di kursi kelasnya menatap dia heran
"apa yang di lakukan anak itu di sini ?" junsu menunjuk namja di samping nichkhun yang tengah bergandengan tangan dengan nya dimana kedua namja itu sekarang duduk di samping junsu
"dia selalu menempel padaku seperti ini setiap saat , kemarin saat hyung tidak masuk dia juga ikut masuk ke semua jadwalku " curhat nichkhun yang mengeluarkan bukau dari tasnya
"ya ... junho kau menempel pada nichkhun sepeti lintah setiap saat ? dia bisa mati sesak tahu ?!" junsu menarik tangan nichkhun dari genggaman junho membuat junho langsung melotot(kalo bisa itu juga). junsu memegang kedua tangan nichkhun erat untuk menggoda junho
"apa-apaan hyung jangan ikut campur !" junho menarik lagi tangan nichkhun hingga yang di tarik sedikit terguncang dan hampir jatuh , junsu menarik lagi tangan nichkhun setelahnya junho tak mau kalah kembali mengambil tangan pacarnya itu dan terus demikian saling berebutan nichkhun di lakukan oleh kedua jun brother itu
"hentikan sakit !!!" nichkhun menarik tangannya sendiri dan menautkan kedua tangannya di belakang,kemudian dia berbisik kepada junho
"junho-a jika kau mau mebiarkan aku kuliah dengan baik hari ini aku akan memberimu hadiah " junho menoleh kesamping dimana nichkhun tengah berbisik hingga hidung mereka bersentuhan
"apa hadiah nya ?"
"aku akan memberimu satu permintaan " tiba2 seringai setan muncul di wajah imut junho oppa, hahahahaaa
"janji , hyung harus menepatinya !" walau di iring dengan menelan saliva susah payah melihat ekspresi junho nichkhun tetap mengangguk dengan enggan
"aku janji " ucapnya lemah nichkhun sudah punya firasat apa yang akan di minta oleh lee junho
"baiklah , aku ke kelas ku dulu , "junho berdiri dan mencium pipi nichkhun sekilas
"annyeong " ucapnya berseri-seri sambil melambaikan tangan sebelum meninggalkan kelas nichkhun
"huuffftt" nichkhun menghela nafas dan tertunduk di meja
"eothokae ?aku bisa habis nanti !" junsu hanya tertawa lebar mendengar ucapan nichkhun
"sabarlah ... aku yakin dia tidak akan membunuh mu " ucap junsu menenangkan
tiba2 junsu merasakan bahwa benda keramat yang selalu di bawanya kemanapun dia pergi bergetar (jangan pikir macam2) junsu masih dengan senyum kecil mengambil benda kotak itu dari sakunya. sebuah pesan masuk dengan cepat junsu membukanya
'hyung aku harus pergi ke jepang dan ini mendadak jadi aku tidak bisa berpamitan sekarang aku sudah berada di bandara sebentar lagi aku akan take off , hyung aku mencintaimu kau pasti tahu itu tapi aku tidak akan kembali lagi ke korea maka dari itu ... lupakan saja aku hyung '
"candaan apa ini ? kenapa dia mengirim pesan aneh begini ?" junsu mesih terus membaca pesannya lagi dan lagi merasa kalau ini hanya sebuah candaan saja dari kekasihnya
"hyung !!!!"nichkhun dan junsu menoleh ke arah pintu dimana seseorang tengah bediri dengan dada yang naik turun dan nafas yang tersengal
"kenapa kembali lagi junho ?" teriak nichkhun kesal sambil melempar remasan kertas ke arah pintu
"hyung tahu taecteon hyung sekarang sedang di bandara dia mau ke japang , dan aku dengar dia sudah mengirim surat pengunduran diri dari universitas " tanpa mengindahkan nichkhun yang berwajah kesal junho meneruskan alasan dia berlalri lagi kembali ke kelas itu untuk  memberi tahu berita ini pada junsu
"mwo ?" tanya junsu dengan suara yang palan seperti gumaman
"hyung ke bandara sekarang cepat !" junho bicara lagi memberi perintah dan dengan kesadaran yang belum terkumpul semuanya junsu langsung saja berlari keluar kelas untuk melakukan apa yang di perintahkan oleh junho
"hyung aku ikut !!!" nichkhun ikut berlalri mengejar junsu dia bahkan hanya melewati junho yang masih bediri di ambang pintu kelasnya

tbc ...............
dan apa yang akan terjadi pada taecsu ? dan jangan pikir kalau chanwoo adem sekarang mereka tidak akan kena hukuman author ya ???!!! semuanya akan kebagian hukuman kok , cz kalo tidak ada konflik gak akan ada cerita buat setiap couplenya... cerita baru akan di mulai ...

8 comments:

  1. gomawo thor, ceritanya mkin seru.....ajj....bener tu author klo ga ada konflik ga bkln seru,

    Waduh....mentang2 nichkun dah jd pacarnya junho, junho mlh jd manja and tambah pervertttt...tp q suka klo junho punya karakter ky gitu,soalnya pas ama mukanya#junho:sialan loe, tampang ganteng ky gini d blng pervert#
    Taecyeon jangan pergi.......

    Ok thor lanjut ajj dah....ke next part.......
    LANJUTTTTTTTTTTTTTTTTT...,

    ReplyDelete
  2. cukhaeee....nae...for couple junickh,

    Ceritanya mkn seru, apa lg taecsu.,.....ok lah thor lanjuttt......

    I love junickh......Lanjuttttt.....

    ReplyDelete
  3. LANJUTTTTTTTTTTTTTT......dah ga sabar .....

    ReplyDelete
  4. thor, lanjut !
    fighting~
    can not be without you ny juga ya, thor cepet d terusin ^^

    ReplyDelete
  5. Gomawo thor dah mau lanjut q seneng ama ni ff apa lg ni ff 2pM thank you so much thor......ok thor lanjut......

    ReplyDelete
  6. waduh...mau d buat konflik apa lg tuh wayang2 author?...hehehe...kynya bkln seru ni cerita.....ok thor lanjut.......

    ReplyDelete
  7. Aigo Khunho so cute^^

    Trnyata kevin pnya dendam toh am kluarga Panda,q pkir dia bneran suka am pandaku.

    Taecppa please don't go!!

    Author please cpet update maksa.com
    Author figthing!!

    ReplyDelete
  8. thor updete kilat thor....lanjut....

    ReplyDelete