Mar 11, 2012

I give you everythings 5


I give you everythings 5
Tittle              : i give you every things
Main Cast      : lee junho 2pm
Nichkhun 2pm
Kang sehie ( anggaplah karakter ini adalah dirimu sendiri jika anda mau namun jika tidak anda dapat mengimajinasaikan karakter ini di peran kan oleh siapa pun yang anda suka mungkin saja teman anda ,sodara,ataw artis favorit anda)
Victoria f(x)
Other cast        : 2pm member
Summarry        : ketika lee junho bertemu kembali dengan cinta pertamanya waktu sma dulu dan memutuskan untuk menikah tiba-tiba dia mengalami kecelakaan yang membuatnya koma sehingga dia menjalani hidup nya sebagai arwah bersama kekasihnya yang masih hidup
Rate                   : rate nxa jg gk tawuu mungki T atau nanti bisa berubah-ubah di next chap .....
Genre                 : romance,fantasi (cerita ini terinspirasi dari sana sini jadi maaf kalau ada yang merasa mirip)

Nichkhun pov
“kau sudah datang ?” aku menghampiri sehie yang  baru saja memasuki aula tempat di adakan nya acara ini
“ne ... mianhae aku membuat acara nya sedikit kacau !” dia terlihat sangat amat tidak baik,sangat pucat dan kurus
“aniii .. aku yang harusnya meminta maaf padamu “ dia hanya tersenyum tipis
“kita mulai sekarang acara nya !?”
“ne baiklah ... kajja “
Sepanjang acara aku hanya melihatnya menyunggingkan senyum yang terpaksa entah dari mana asalnya aku seolah bisa merasakan apa yang saat ini dia rasakan, sakit hatinya kesedihan yang dia alami dan hatiku ini terasa sangat perih melihat keadaannya sekarang
“nichkhun-shi ? ” aku menoleh kesamping seorang yeoja yang dekat denganku saat ini ,calon istriku tersenyum manis di samping ku
“vic mianhae aku sedikit melupakan mu sepanjang acara “ aku merasa sangat bersalah sedari tadi aku hanya sibuk memperhatikan acara dan juga sehie
“gwaenchana ... kita pulang sekarang ? acara nya sudah selesai kan ?” dia menggandeng tanganku sungguh dia ini sangat baik namun entah kenapa aku masih belum bisa mencintainya dengan tulus
“ne .. kajja “ kami pun pergi meninggalkan aula ini
Saat kami masuk ke dalam mobil aku meliahat sehie di parkiran dia mengemudi sendirian aku khawatir dia mengemudi sendirian dalam keadaan seperti itu maka aku mengeluarkan hp ku dan mengetik sebuah pesan singkat pada orang kepercayaan ku

To : chansung
Kau ikuti sehie aku pikir berbahaya jika dia mengemudi sendiri dalam keadaan seperti itu,jangan sampai dia tau kalau kau mengikutinya.
“kau sedang apa ?” vic memandangku yang tidak masuk juga ke dalam mobil padahal aku sudah membuka pintunya
“ani... kajja “ aku pun masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilku ini.
Junho pov
(arwah nya) (readers : tawu !!! sambil tereak, # ni author ngomng mulu itu ... udah tau tor sekali juga) (#mian2 ... bungkuk 90 derajat)
Aku mengikuti sehie sejak tadi menemaninya seperti janji ku padanya yang akan setia mendampingi dan mendukungnya sampai kapan pun, sehie membuka pintu mobil dan masuk aku langsung saja masuk ke mobil duduk di sampingnya ya karena sekarang aku ini bisa menembus benda jadi tak perlu repot buka pintu, lagi pula jika ada orang yang melihat pintu bergerak sendiri bisa ricuh (bahasa sehari2 author keluar )
Ahirnya kami sampai juga di apartement kami dengan selamat walau aku sempat khawatir dia mengemudiakan mobil sendiri. Sehie langsung saja berganti baju dan bergegas pergi lagi
“mau kemana sekarang sudah hanpir jam 1 tengah malam ?” aku bertanya padanya tentu saja dia tidak menjawab ku dan terus berlalu begitu saja
Aku juga mengikutinya masuk kembali kedalam mobil. Sepanjang jalan aku hanya memandanginya yang sedang fokus menyetir  dia terlihat sangat lelah mau, kemana lagi dia ? tiba2 aku merasa mobil sudah berhenti saat aku melihat keluar mobil aku tersentak
“ini rumah sakit “ gumam ku pada diri sendiri . sehie langsung keluar dan menuju ruang rawatku memang sudah sepi mengingat ini sudah larut malam . sehie itu walaupun terlihat berani dan juga orang moderen tapi dia itu sebenarnya penakut dia mana mungkin mau berjalan sendirian di koridor rumah sakit malam di malam yang sepi begini dulu
Ceklek
Sehie masuk dan tersenyum memandang jasad ku yang terbaring di kasur putih dengan selimut putih pula lengkap dengan segala peralatan medis yang menempel pada jasad ku itu, sehie menghampiri jasad itu dan duduk di sampingnya
Dia menggenggam erat tangan ku yang semakin hari semakin putih itu mungkin karena semakin pucat
“ kau ingat hari ini brand baru ku di luncurkan ?” dia menghela nafas kemudian tersenyum “kau bilang akan mendampingiku ?” dia sedikit menghentikan kata2nya,mata sehie mulai berkelip terpapar sinar lampu  tanda air mata sudah mulai menggenang di pelupuk matanya
“aku sudah mendampingimu chagi walau kau tak tau “
Dia menghapus air mata yang jatuh dengan perlahan di pipi mulusnya itu
“kau tau aku ini tidak akan berani datang ke rumah sakit sendirian malam2 begini kalau bukan demi kau , aku kan penakut “ dia tersenyum kecil mencium punggung tangan ku sambil memejamkan matanya yang membuat butiran air mata keluar lagi dari kedua mata indahnya
“2 hari lagi pernikahan kita kau harus cepat bangun ,arra ? tidak ada orang yang tidur selama ini kau tau “ dia mendekatkan mulutnya di telinga ku “ sarenghae ... aku akan selalu berada di sampingmu dan akan terus menunggumu sampai kapanpun “ dia mengelus lembut pipi yang pucat pasi itu ‘cup’ di ciumnya lembut kedua pipi ku bergantian
“aku akan kembali lagi besok karena aku harus masuk kantor makanya aku tidak bisa tidur di sini bersama mu , kau tidak papa2 kan ? tidak marah padaku ?” dia berdiri dari duduknya dan mencium kening ku dengan penuh kasih sayang dia mencium kedua kelopak mataku dan berkata “aku sangat merindukanmu chagii “
“nado sehie-a” diapun keluar dari ruangan ini dan aku juga kembali mengikutinya
Keesokan harinya
Sehie pov
“Huuhhh” aku menghela nafas sesat setelah kau keluar dari kamar mandi untuk membersihkan diri ku ini aku menuju ke dapur untuk sekedar meminum vitamin dan susu sebagai sarapan pagi ku.
Aku menuangkan susu ke dalam gelas dan segera meminumnya dan kemudian aku meminum vitamin ku,aku berbalik menuju kulkas untuk menyimpan kembali kotak susu namun entah apa aku merasa terbentur sesuatu padahal jelas2 di depanku kosong tidak ada apa2 aku celingukan memperhatikan semua yang ada di depanku tapi kulkas masih jauh jaraknya dari tanganku sudahlah tak usah di pikirkan aku langsung menyimpan susu itu lagi ke kulkas
Junho pov
Dia menyenggol tanganku tapi kenapa dia bingung dan celingukan ? apa dia merasakan keberadaan ku ? tidak berlama2 sehie langsung saja pergi meninggalkan apartement dan seperti biasanya dia mampir ke rumah sakit dulu sebelum ke kantor untuk sekedar menyapa ku dan memberi morning kiss untuk ku yang biasanya kami lakukan saat bangun tidur
“kau sudah datang ? kau terlihat lebih baik sekarang “ ucap seorang namja rekan kerjanya tepat saat berpapasan dengan sehie di depan pintu ruangan nya
“emmm... akan banyak pekerjaan mulai sekarang mohon bantuannya “ ujar sehie dengan senyuman
“ne ... tentu saja “ sehie pun masuk ke dalam ruangan nya dan memulai semua rutinitas pekerjaan nya seperti biasa
Waktu sudah menunjukan waktu untuk pulang  sehie menghentikan pekerjaan nya di depan laptop,sehie mengambil tas tangan hitam yang tergeletak di meja sebelah samping dan menjingjing tas bermerek ternama itu,
@ seol hospital
Aku mengikuti sehie menuju ruangan rawat ku namun langkah sehie tiba2 terhenti melihat sekumpulan orang yang tak asing bagi kami,aku melihat victoria dan juga chansung serta junsu hyung berbicara serius di depan emergency room
“ada apa sebenarnya ?” ujarku heran padahal sia2 saja toh aku bicara tidak akan ada yang menjawab, sehie berjalan mendekati kerumunan itu namun dia bersembunyi di belakang tembok mungkin dia hanya mau menguping saja (jangan di tiru )
“dia sudah sangat parah, harus segera melakukan transplantasi jantung tapi sampai sekarang belum ada donor yang cocok untuknya” junsu hyung bicara dengan raut wajah yang sangat serius dia mengenakan jas putih khas dokter, rupanya dia menjadi dokter memang sejak lulus sma aku tidak pernah bertemu dengannya lagi
“lalu bagaimana ?” vic mulai bertanya dengan panik air mata sudah mengalir deras di pipinya mata nya pun sudah sedikit sembab
“dokter ...!” seru seorang perawat yang baru keluar dari emergency room kepada junsu hyung
“ne ... ada apa suster han ?”
“pasien sudah sudah siuman “
“jinjjayo ? syukurlah ” vic menghela nafas lega mendengar ucapan sang suster
“dia memanggil2 seorang bernama se....se...hiee... ya mungkin itu sejak tadi dia terus bergumam nama itu !” ucap suster itu dengan raut wajah mengingat2 nama yang di katakan pasien nya yang tak lain adalah khun hyung
“mwo ?” vic memasang wajah tak suka sekaligus heran
“ehmm” junsu hyung hanya berdeham mengalihkan perhatiannya
“aku victoria calon istrinya kau tidak salah dengarkan ?” vic terlihat emosi kepada suster itu namun junsu hyung dengan sigap mengalihkan perhatian dengan membawa sang suster kedalam ruangan untuk memeriksa keadaan khun hyung
“ayo kita lihat keadaan nya !” seru junsu hyung sambil menarik paksa suster itu agar tidak banyak bicara lagi
Aku melihat sehie hanya diam mematung dengan mulut ternganga dia mulai berjalan gontai kembali menuju ruangan rawatku setelah sesaat berdiam diri
Ceklek
“junho-a ... besok hari pernikahan kita ...  “ sehie menghampiri ku dan mengelus lembut pipiku sekarang jasad ku hanya di beri pertolongan oksigen dengan selang yang di tempel di hidung  apa ini tandanya aku lebih baik atau malah aku sudah semakin parah
“aku sangat merindukan mu ...” ujarnya sambil mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibir indahnya yang selalu berwarna pink muda itu di bibir jasad ku
“aku sangat mencintaimu dan membutuhkan mu !” ucapnya setelah melepas bibirnya
“aku juga sangat mencintaimu dan sangat membutuhkan mu “
@ sehie apartement
Sehie membuka pakian nya dan masuk ke kamar mandi setelah 30 menit berselang dia keluar dari kamar mandi dengan kimono mandi nya yang berwarna putih dulu saat2 seperti inilah yang paling aku sukai karena dapat melihat tubuh indah nan mulusnya terekspos dihadapanku walau tak semua namun dengan kimono yang sedikit minim itu aku bisa melihat kulitnya yang mulus itu lebih dan juga membuatnya terlihat seksi. Entah berapa lama kami tinggal satu atap tapi aku tak pernah menyentuhnya lebih dari sekedar berciuman atau berpelukan
Sehie berjalan ke arahku mungkin dia mau mengambil baju karena lemari ada di belakangku sekarang
Author pov
Sehie mengulurkan tangan hendak membuka lemari dihadapannya nanun dia terhenyak karena dia menyentuh sesuatu yang tak nampak wajud nya
Sehie memandangi tanga nya sendiri kemudian memandangi lemari di depannya
“dia menyentuh ku ?” gumam junho tak percaya karena sehie bisa merasakan kontak dengannya junho yang saat itu masih sangsi mencoba menyentuh wajah sehie dan hasilnya mencengangkan karena dia maupun sehie bisa merakan kontak itu
“hahhh!” sehie terhenyak memundurkan langkahnya karena dia merasakan ada sesuatu yang menyentuh pipinya lembut junho kembali menyentuh sehie kali ini dia mencoba untuk menggenggam tangan sehie dan berhasil namun sehie yang tak mengerti apa yang sedang terjadi langsung menghempaskan genggaman tangan itu
“ada apa ini ?” sehie melangkahkan kakinya mundur terus sampai dia terpojok di dinding keringat dingin mengucur di pelipis nya tangan sehie gemetar dengan sangat tak terkendali jantung sehie berdegup kencang seakan dia sudah melakukan lari maraton dia memegang dadanya dengan tangan kiri mencoba menenangkan degupan jantungnya yang tak teratur
“apa aku menakuti mu ? mainhae ?” junho merasa bersalah kepada sehie dan mencoba untuk mengelus rambutnya  namun dia urungkan karena dia pikir itu pasti akan membuat sehie semakin takut saja
Ting tong suara bel pintu bergema di apartement mewah nan elegan itu
Sehie langsung berdiri keluar dari kamarnya menuju pintu masuk dengan berlari kecil tanapa di lihatnya siapa langsung saja dia buka pintu apartement nya
“oppa ?” sehie terpaku melihahat siapa yang datang
“apa aku mengganggu mu “ tanya nichkhun masih di depan pintu memandang sehie khawatir padahal dirinya saja masih terlihat sangat pucat
“aniii ... masuklah oppa !” sehie melebarkan pintu mempersilahkan nichkhun masuk
“gwaenchanayo ? kau terliahat pucat kau sakit ?” tanya nichkhun panik sambil meletakan tangannya di kening sehie,sehie yang masih shock dengan kejadian di kamar tadi dan juga kedatangan nichkhun hanya diam tak merespon dan menghindar
“untuk apa hyung kesini ?” junho sedikit tersenyum kecut tak suka dengan kedatangan nichkhun
“kau dingin sekali ...” ujar nichkhun melepas tangannya yang menempel indah di kening sehie
“ani... gwaenchana ,kenapa oppa tau aku di sini ? kenapa oppa kemari ?” tanya sehie bertubi2
“aku tau dari chansung ini apartement junho ?” tanya nichkhun memastikan
“ne ... aku tinggal dengan junho sejak aku kembali dari paris “jawab sehie ragu
“ne ... kau sebaiknya berpakaian dulu !” seru nichkhun yang baru menyadari kalau sehie masih belum berpakaian hanya memakai kimono mandi
“ahh... ne ....” sehie terlihat canggung namun dia masih sedikit takut masuk kamar tapi juga mana mungkin dia memakai pakaian seperti itu di hadapan nichkhun. Ahir nya dengan terpaksa pun sehie masuk ke kamarnya dan mengganti pakaian
“ada perlu apa oppa kemari ?” sehie menghampiri nichkhun sambil menyodorkan segelas teh untuk nichkhun
“aniii ... aku tak tau otaku kenapa ? aku hanya ingin melihat mu !” jawab nichkhun jujur dengan ekspresi datar sambil meminum teh yang sehie suguh kan
“o...oppa ...” sehie semakin cangguang saja karena perkataan nichkhun
“aku tidak pernah membencimu hyung tapi aku rasa mulai saat ini aku akan mulai membencimu hyung,kau tau dia akan menikah dengan ku dan kau masih saja berkata seperti itu ? apa kau pikir aku sudah mati hyung ?” arwah junho emosi meliahat pemandangan yang tak mengenakan di hadapannya
“oppa sebaikanya pulang nanti orang rumah akan mencari mu !” seru sehie mencoba mengusir nichkhun dengan halus
“aku rasa juga begitu, aku memang sudah gila karena datang dan berkata tidak pantas pada yeoja yang akan menjadi istri dari dongsaengku !” ucap nichkhun ringan di barengi senyumnya yang sangat menawan (tau kan senyum oppa yang bener2 bikin oppa itu cute bagedd)
“hyung ...” lirih junho sepertinya dia tak jadi benci pada hyung nya yang satu ini
“oppa ... jangan bicara lagi aku rasa oppa sudah mabuk walau itu teh dan bukan soju “ sehie menjadi tidak sopan pada mantan kekasihnya itu
“baiklah .... annyeong “ nichkhun berjalan keluar dari apartement  sehie dan menghilang di kegelapan malam (cie ilee bahasa ni author uda anh2 aja )
@ sehie office in tomorrow
“yaa ... kau itu tidak atau diri kah ? kau menggoda calon suami ku saat calon suami mu sedang koma !” teriak vic sambil masuk ke dalam ruang kerja sehie
“apa maksud mu eonnie ... aku tidak mengerti aku tidak menggoda siapapun !” ujar sehie apa adanya
Plakkk   vic melayangkan sebuah tamparan yang mendarat indah di pipi putih mulus bersihnya sehie
“yaaa ... victoria apa yang kau lakukan eoh ?” teriak junho yang tak di hiraukan oleh orang yang di maksud karena memang dia tak mendengarnya
“eonnie ...!!” sehie memegang pipinya yang memerah karena tamparan vic
“kau bilang tidak menggoda tapi kenapa nichkhun ke apartement mu malam2 ?” bentak vic dengan penuh emosi sambil bercekak pinggang dengan angkuh
“aku tidak tau kenapa dia datang eonnie !“ jelas sehie seadanya
“apa kau tau kau itu adalah yeoja pembawa sial ... dulu saat bersama mu nichkhun mengidap penyakit jantung dan sekarang  junho juga koma karena dirimu ... apa kau akan terus membuat semua oarang yang menyayangimu terluka haaahhh ?” vic menaikan suaranya di ahir kaliamat yang sukses membuat sehie terdiam membatu
“yaa victoria jangan bicara sembarangan “ junho serba salah tak tau harus berbuat apa meliahat apa yang terjkadi pada yeoja yang dia cintai saat ini
“vic apa yang kau lakukan cepat ikut aku !” nichkhun mencoba menyeret vic keluar dari ruangan sehie
Sehie langsung mabruk di kursi kerjanya
“hiks hiks hiks “ sehie mulai menitikan air matanya semua perkataan vic sukses membuatnya merasa terhimpit seluruh isi dunia sehingga tak bisa bernafas.junho hanya berjongkok di hadapan sehie memandang wajah calon istrinya itu dengan sendu
@ seol hospital
Sehie sedang memberisihkan tangan jasad junho dengan sebuah handuk kecil kemudian memotong kuku2 tangan junho yang mulai memanjang ... sehie terdiam sejenak dan meneruskan aktifitasnya sementara arwah junho hanya memperhatikan  dengan seksama
“kau tau junho ... aku pernah bermimpi kita punya anak laki2 yang sangat mirip dengan mu dan juga sangat pintar ... aku merasa sangat ingin cepat menjadi ibu “ sehie tersenyum manis sambil memandang wajah pucat junho yang masih saja tak sadarkan diri
“aku juga ingin segera menikah dan punya anak kita bisa mengantarnya ke sekolah bersama dan bermain di taman hiburan bersamanya !” junho menumpukan dagunya dia atas kedua tangannya yang di lipat di atas kasur
“tapi... jika memang aku ini pembawa sial aku takut saat nanti aku punya anak akan membawa sial untuknya “ sehie terdiam kemudian membenamkan wajahnya di pinggir kasur junho emnghampiri sehie dan mengelus lembut rambut sehie mencoba memberi ketenangan kepadanya sehie yang kaget langsung mendongakan kepalanya
Dreet dreet dreet hp sehie bergetar sehie pun langsung mengangkatnya
“ne omma ini aku ...”
“.........”
“belum omma doakan saja ne omma !”
“aniii omma “ sehie menyudahi percakapannya dengan sang omma dan menghela nafas panjang seperti mendapat kabar tidak baik
Berhari2 berminggu2 sampai berbulan2 berlalau junho masih belum juga menampakan tanda dia kan sadar sesekali junho menyentuh sehie namun sehie tidak begitu memperdulikan hal itu sehie pikir mustahil arwah junho berada di sampingnya sampai pada suatu pagi
“omma hanya ingin kau hidup bahagia,junho sudahn 6 bulan koma dokter tidak tau kapan dia akan sadar, bahkan dokter tidak tau dia kan sadar kembali atau tidak , cobalah mengerti jangan seperti ini terus”
“aku akan tetap menunggunya omma aku sudah berjanji akan menunggu dia selamanya”
“lalu jika dia tidak sadar sampai sepuluh tahun ? atau bahkan jika dia tidak pernah sadar sampai kau mati bagaimana ? apa kau tidak memikirkan perasaan omma mu ini ?!”
Percakapan dengan ommanya itu selalu membuat sehie pusing karena terus terngiang di telinganya dia mengerti dengan perasaan sang ibu namun dia juga tidak mau melanggar janjinya sendiri. Tiodak ada yang berubah sehie tetap saja mengunjungi junho setieap hari tanpa lelah tanpa bosan dengan seutas harapan di hatinya jika suatu pagi saat dia datang junho sudah membuka matanya terbangaun dari tidur yang teramat panjang itu
“eotthoke ?” sehie duduk meringkuk di lantai dan bersandar di pinggir kasur
“junho aku merindukan mu kau tau ?” sehie terkesiap lagi karena merasakan ada yang mengusap pucuk kepalanya
“junho ?” tanya sehie entah pada siapa mungkin pada hal yang menyentuhnya saat ini,lagi2 dia merasakan ada yang mengelus lembut pipinya
“hiks hiks hiks “ sehie mulai menangis dia baru mempercayai kalau junho selama ini ada bersama dengan dirinya
“uljima ... jeball “ junho menuntun kepala sehie bersandar di bahunya dan sekarang sehie hanya menurut saja walaupun dia tak bisa mendengar tak bisa malihat namun setidaknya dia bisa merasakan
“saranghaeyo “ ucap sehie dengan di iringi linangan air mata
“nado saranghaeyo “ junho menggenggam tangan sehie erat
“aku rasa kau menjawab nado saranghaeyo “ sehie tersenyum junhopun ikut tersenyum walau sehie tak tau meliahat hal itu
“kau juga pasti tersenyum sekarang !” tebak sehie yang memang benar adanya
“ne ... kau memang pintar chagii “
“aku sangat merindukan mu ... suara mu wajahmu ... senyum ,,, mu “ perkataan sehie sedikit tercekat karena tangis yang tak dapat di bendung lagi. Perlahan sehie menurunkan kepalanya sampai hampir menyentuh lantai (dia pikir itu adalah paha junho mungkin) # walau emng author bermaksud seperti itu,. Berbaringlah sehie di lantai yang dingin itu junho kembali membelai helayan rambut sehie dengan penuh kasih sayang sampai sehie tertidur pulas
“aku juga sangat merindukan mu ... mianhae aku membuatmu sangat menderita, aku mohon bersabarlah menungguku ... aku mohon !” gumam junho yang tak dapat di dengar oleh sehie namun dia tau benar kalau sehie pasti mengerti apa yang dia ingin sampaikan tanpa harus membuatnya mendengar dia bicara
In the morning
Sehie pov
Aku mengerjapkan mataku dengan perlahan mencoba untuk membuka mataku sambil mengumpulkan semua nyawaku , aku tersadar sekarang aku berbaring di lantai yang dingin dan keras ini ... tapi aku sangat nyenyak tidur semalam tidak prnah aku tidur senyenyak itu setelah kecelakaan yang menimpa junho, aku bangun dari posisi tidurku dan duduk menyandar di pinggiran ranjang ...
“hari ini hari minggu jadi libur “ gumaku pada diri sendiri aku berdiri hendak menuju kamar mandi namun aku berhnti saat merasakan ada yang menarik tanganku aku sontak berbalik dan mendapatkan entah benar atau tidak namun itu adalah sebuah ciuman sepertinya yang mendarat di bibir tipisku ini. Setelah aku merasa sebuah ciuman itu usai aku tersenyum kecil dan kembali menuju kamar mandi
I give you everythings I give you everythings I give you everythings I give you everythings
Aku berjalan menuju dapur untuk mengambil minum karena aku merasa sangat haus, aku mencoba meraih sebuah minuman soda dalam kulkas dan kaleng minuman itu bergeser sendiri aku tertwa geli menyaksikannya
“arraseo ... ini masih pagi “ aku mengambil kotak susu dan gelas, seharusnya ini sangat menyeramkan untuk orang2 normal... hidup dengan seorang arwah ya walaupun aku tidak tau kalau arawah itu bisa di bilang seorang atau tidak
“selamat pagi chagiii “ ujarku sambil meminum susu yang tadi aku tuang ke gelas
“aku berani bertaruh kau juga pasti bilang selamat pagi chagii benarkan tebakanku“? Walau hening aku rasa dia mendengarku
“junho ?” aku memanggil namanya namun dia tidak melakukan respon seperti semalam yang memberi kontak dengan ku
“junho ? kau disini ? “ tanyaku heran namun  lagi2 tak ada respon
“ada apa ini ? kenapa ? dia kemana ?” aku celingukan hanya mendapati apartement ini hanya berisi barang2 seperti biasanya
“junho ?” seruku mencarinya aku langsung teringat kenapa dia menghilang jangan2 terjadi sesuatu padanya ...aku langsung berlari keluar apartement dan menamcap gas menuju rumah sakit
Author pov
Sehie berlari menuju ruang rawat junho dengantergesa2 tidak menghiraukan teriakan jusu yang memanggilanya dan hanya berpokus untuk segera sampai di ruangan rawat junho
Braak pintu di buka dengan kasar oleh sehie
“junho !??” lirih sehie dengan menutup mulutnya yang ternganga
“hiks hiks hiks “ sehie mulai terisak dan air mata meleleh dari kedua mata indahnya itu
Aduhhh ahirnya selese juga ni part ... aku ngetik langsung jadi langsung di post emnek setiap juag gtu makanya jika nayak ke krangan maklumi saja lah ya .... klo bnyak yang slah nulis salah2 kata ataw kata rancu tau crta gak bagus ? maklumi saja !!!
So gimana part berikutnya ? ada apa dengan junho dan juga apa yang kan terjadi selanjutnya ? apakah sehie akan bersama junho atau nichkhun ? aku berncana mau buat nc di salah satu dari part2 berikutnya tapi aku juga gk akan bikin ni crita panjang gak selese2 kaya sinetron indonesia yang gk kelar2!!!
Mkanya dukungan kaliann dngan komentar adlah hal yang sangat wajib , terus juga klo ada msukan atau mungkin kaian mau ngasih saran bt sehie jdnya ma junho  atau ma nichkhun silahkan ksih koment kalian
gamsahamida

2 comments:

  1. Ini belom ada part 6 nya ya thor?
    ditunggu part 6 secepatnya ya thor!
    aku suka ceritanya + penasaran juga ^^
    Hwaiting!! :D

    ReplyDelete
  2. Sediiih T T
    Lanjuuut baca nya

    ReplyDelete