Destiny
Main cast : wooyoung
nichkhun
Jessica
Taeyeon
Other cast : mungkin dr 2pm n
snsd aja lah tp blm tau juga siapa aja yang bkalan nongol (#plakk)
Genre : romance,hurt,end other
Leght : one shoot (tadinya mw
maksa one shoot kecepatan tow ke panjangan ttp mw one shoot tp ternyata amat
panjang)
Rate : T ajalah ya mungkin ttu
jga gk yakin
Sumarry : sesaat kau telah lelah
menjalani hidup mu yang kau anggap tak berarti tanpa dirinya namun kau tak
mampu untuk mengahiri hidup mu sendiri sehingga kau ingin mati secara perlahan
menunggu takdir menjemput nyawamu,dan saat penantian mu terhadap kematian yang
kau inginkan akan kah takdir menarikmu untuk hidup kembali ? dengan sebuah
kejadian atau seseorang yang akan membuat mu hidup kembali ( sumarry macam apa
ini ? gaje )
Warning : ni aku pake cast dri
2pm cz i’m a hottest trs aku pake cast
cewe dr snsd tp jauh dari mereka yang asli maaf yah aku gk terlalu tau snsd cma
suka muka2 mereka aja sih mw oplas tou gk ya yang pnting mereka bgs lah bt jd
cast jd ni crita OOC
Sesosok tubuh lemah tak berdaya terbaring di kasur putih bersih
dengan selimut yang setia melindungi tubuh tak sadarkan diri itu dari dingin nya
musim salju saat ini,salju turun dengan lebat nya di luar sana nampak dari jendela
jelas terlihat tumpukan salju menghiasi bingkai jendela dengan indahnya
menggambarkan sebuah kesucian dari putih bersihnya salju tersebut
Di lain tempat
“saya sudah menemukan perawat yang mungkin bisa merawat tuan muda
wooyoung tuan muda nichkhun “ seorang wanita paruh baya berseragam menghampiri namja yang sedang duduk mengamati
salju yang berjatuhan
“benarkah tapi mungkin wooyoung perlu perawat khusus !” balas
namja tampan itu tanpa mengalihkan pandangannya dan meneguk isi sebuah gelas
transparan yang berisi cairan berwarna ungu tua kemerahan (apaan sih gk jelas ?
red wine mksudnya)
“dia adalah seorang lulusan akademi perawat dan juga kuliah di
jurusan psikology “ ujar wanita tua yang merupakan kepala pelayan di rumah
mewah berbentuk seperti kastil itu meyakinkan
“baiklah ... aku serahkan pada mu saja manager jung “ ahir nya sang
namja tampan yang merupakan majikannya itu berbalik ke arah nya walau tak
memandang manager jung itu dan dia hanya langsung duduk di kursi ruang kerjanya
(ruang kerja yang ada di rumah kya ruang baca gitu lah)
“ne ... saya permisi “ manager jung langsung membungkuk dengan
hormat dan meninggalkan namja bertubuh tegap dengan kulit putih dan wajah yang
sempurna itu
@ tempat lain lagi
“jadi aku akan menjadi perawat pribadi seseorang ? tapi aku kan
baru lulus akademi perawat dan juga masih kuliah psikology jadi belum sempat
bekerja sebagai perawat sebelumnya”
tanya gadis cantik yang di ketahui bernama jessica itu atau yang lebih di kenal
dengan nama sica
“justru itu kau kan kuliah di psikology jadi cocok sebelum lulus
juga kau kan sudah praktek di rumah sakit jadi tidak apa2 “ jawab seorang dosen
universitas dengan tenang sambil membolak balik halaman map yang dia pegang
“baiklah ... tapi kenapa harus cari perawat yang juga psikolog ?”
tanya sica penuh penasaran
“kau pikir kenapa susah2 cari perawat yang psikolog kalau bukan
karena hal khusus ... tentu saja pasien itu punya masalah dengan psikologynya,
lagi pula kenapa kau itu sangat cerewet kau itu perawat atau pengacara kerjamu
hanya banyak bicara “ jawab sang dosen
tampan yang di ketahui bernama kim junsu itu dengan nada tinggi ‘kenapa sica itu cerewet
sekali’ umpat nya dalam hati
“ah ne ... arra ... aku kan psikolog jadi banyak bicara “ elak
sica dengan wajah yang sedikit takut terhadap dosen nya itu
“kau ini !!! psikolog berbicara untuk menenangkan pasien nya bukan
malah membuat orang semakin tegang dan marah “ dosen itu menutup map nya
memandang sica horror dengan tatapan menelan bulat2
“tapi kan anda bukan pasien ku anda kan dosen ku “ dengan polos nya
dengan wajah tanpa dosa sica bicara dan sukses membuat dosen nya itu langsung
memandang sica dengan tatapan penuh marah dengan api berkobar di matanya yang
bening itu
“ahh ... ne ne ne aku keluar sekarang juga “ sica pergi dari
hadapan dosen muda tampan yang jadi incaran seluruh yeoja di universitas itu
dengan terburu dan menutup pintu ruangan nya dengan rapat
“aku salah bicara lagi ... uhhhh “ sica mayun2 saja sambil geleng2
kepala frustasi mengingat dia selalu saja kena marah dosen ganteng nya itu
padahal dia sudah berusaha menjadi mahasiswi yang baik
@ seol hospital
Seorang namja imut dengan pipi cabi nya mulai mengerakan kelopak
mata untuk terbuka mencoba untuk terbiasa dengan sinar yang menyusup melalui
celah jendela dia melihat langit2 yang berwarna putih bersih dengan sebuah lampu
yang tidak di nyalakan bertengger di tengah2nya ‘mungkin ini siang hari makanya
lampu itu tidak di nyalakan’ pikir sang namja. Siapa yang tau kalau wajahnya
yang imut dan sangat menggemaskan (baby faced) hingga menutupi usia yang
sebenarnya itu kontras dengan sikap dan sifatnya saat ini.
“kau sudah sadar wooyoungie?!”
sontak sang namja yang memiliki nama wooyoung itu menoleh ke sumber
suara dengan wajah pucat pasinya dengan gerakan lemahnya
“ne hyung ...kenapa ada di sini bukannya hyung ada di thailand
kemarin ?” tanya namja itu sambil tetap berbaring lemah tak berdaya di kasur nya
“kemarin ??? kau pingsan sudah 5 hari ... sudah sejak 4 hari yang
lalu aku di sini “ jelas namja yang merupakan hyung nya itu
“benarkah ? “ wooyoung terdiam sejenak “taeyeon ?” lirih nya tanpa
memandang sang kakak
“dia baik2 saja seperti sebelumnya “ nichkhun berbohong kepada
wooyoung padahal jelas2 taeyeon itu koma dan di ketahui oleh wooyoung namun
jika dia mengatakan hal itu jelas dia tau wooyoung akan drop lagi
“dia belum sadar juga ?” wooyoung memejamkan matanya membuat air
mata yang sudah tergenang di sana meluncur dengan cepat di pipi mulusnya itu
“jangan seperti ini wooyoung-a penyakitmu semakin parah saja sekarang
kau tidak makan tidak minum obat ? jika taeyeon sadar dan melihat mu seperti
ini bagaimana ? jika nanti taeyeon sadar dan malah kau yang mati bagaimana ?”
ucap nichkhun sedikit kasar namun dia hanya ingin memanas manasi wooyoung saja
agar dia bersemangat
“kau benar hyung, aku mau pulang aku kan sehat hyung “
“ne kita pulang hari ini juga “ nichkhun langsung meng-iyakan
keinginan wooyoung karena dia sudah sangat hafal dengan sang dongsaeng nya itu
wooyoung tidak suka rumah sakit jadi dia akan tertekan dan malah semakin parah
penyakitnya jika terus di rawat di rumah sakit dan juga jika menjenguk taeyeon
di ruang ICU wooyoung pasti akan drop lagi karena rasa bersalah dan tekanan
pada dirinya itu
@ nichkhun & wooyung house
Sica pov
Aku memandang takjub ke dalam rumah ini semuanya sangat indah
seperti kastil atau gereja lebih tepatnya kalian tau desain yang terkenal di
macau ? dengan warna gold di sekeliling,lukisan2yang sangat indah dan elegan
sungguh nyaman, dan daebak aku akan tinggal di sini sekarang karena aku akan
jadi perawat pribadi dan aku akan menjaga pasien ku itu selama 24 jam jadi
tinggal di sini
“suster ?!!” tanya sekaligus panggil seseorang aku sontak
membalikan badan ku karena yang memanggil ada di belakang ku ternyata
“ah ... ne ... annyeonghaseyo ?”
aku menyapa dengan hormat sambil membungkuk 90 derajat kepada seorang
wanita paruh baya dengan seragam yang dia kenakan sepertinya dia kepala pelayan
di sini
“kau perawat yang akan merawat tuan muda kami ?” dia tersenyum
ramah kepadaku
“ne ...” jawabku singkat memang hanya itu jawaban dari yang dia
tanyakan
“baiklah ikut aku !” seru wanita itu sambil melenggang pergi
dengan cepat kau mengikutinya di belakang
“ini kamarmu ... kau taruh barang mu dan pakaian mu di lemari itu
!” seru wanita tadi aku hanya mengangguk saja
“dan aku kepala pelayan di rumah ini mereka biasa memanggilku
manager jung !” dia sangat ramah kepada ku aku rasa akan sangat menyenangkan
bekerja di sini
“ne ... mohon bantuannya “ aku tersenyum semanis mungkin padanya
dan dia hanya membalas senyumanku dengan melenggang pergi dari kamar ini
Destiny
destiny destiny destiny
“suster tuan muda wooyoung dan tuan muda nichkhun sudah datang kau
bisa langsung menemui mereka di kamar tuan muda wooyoung sekarang ikut aku !“
aku hanya mengikutinya saja di pikir2 aku ini seperti anak bebek yang selalu
mengikuti induknya
“permisi tuan muda ini aku “ teriak manager jung di depan pintu
dan masuk setelah seseorang menjawab nya dan menyuruh kami untuk masuk
“ini perawat nya !” manager jung memperkenal kan ku
‘ommona ! kenapa ada malaikat di sini ? wah mereka berdua sangat
tampan yang satu bertubuh tegap dengan dada yang bidang serta rambut coklat nya
yang berponi menawan sedangkan yang satu lagi memiliki wajah yang aegyo dan
rambut hitam berponi dengan lucunya mereka berdua sama2 berkulit putih ‘benar2
beruntung hehehe’
“kau perawat nya ? wooyung bagaimana ?” tanya namja yang
kelihatannya lebih tua dari manja satunya itu kepadaku lalu berpindah memandang
adiknya mungkin
“terserah hyung aku tak peduli tidak ada bedanya “ jawab namja
aegyo itu ketus ‘emmh malang sekali nasib ku kok cute begitu tapi jahat mana
dia kayak nya yang aku rawat ‘
“ya sudah kalau begitu , kau ikut aku !“ namja tampan yang
terlihat sangat sopan dan juga rapi khas orang kantoran itu keluar dari kamar
megah ini dan aku juga mengikutinya dari belakang ‘ini memang nasib ku selalu mengikuti
perintah orang lain kapan aku jadi orang yang berkuasa ?’
“adiku itu sejak kecil sudah memiliki penyakit jantung jadi dia
itu sangat rapuh dia juga selalu merasa tertekan dan sangat gelisah sejak dia
mengalami kecelakaan bersama kedua orang tua kami, dia satu2nya orang yang
selamat dari kecelakaan mobil yang menewaskan orang tua kami dan lagi ...” dia
menghentikan kata2nya dan menghela nafas berat
“beberapa waktu yang lalu dia juga mengalami kecelakaan mobil
dengan kekasihnya sehingga dia dan kekasihnya itu koma namun sampai sekarang
kekasihnya belum sadar dia pasti akan semakin tertekan lagi jika sampai
kekasihnya itu meninggal , kau mengerti ?” dia memandangku dengan matanya yang
indah itu
“ne ... arraseo “ aku mengangguk padanya sambil merekam keindahan
wajah sempurnya itu
“sekarang kau mulai saja pekerjaan mu,dan jangan biarkan dia ke
rumah sakit menjenguk kekasihnya itu !”
“ne ?” ‘kenapa tidak boleh?’ aku memasang raut wajah bingung
“lakukan saja nanti juga kau mengerti “ jelasnya padaku yang aku
rasa itu bukan kalimat penjelasan
#################################################################################################################################################################################################
Wooyoung pov
Apa kau pernah berpikir bahwa diri mu adalah sumber bencana untuk
orang lain ? aku merasa diriku ini pembawa sial, saat kedua orang tuaku
bersamaku mereka mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawa mereka dan
sekarang aku juga menjadi penyebab yeoja yang sangat aku cintai koma.
“taeyeon “ panggilku padanya walau sekarang kami terpisah jarak
dan aku tau dia tidak akan mendengarku,aku mulai menutup mataku mencoba untuk
tidur menghilangkan pikiran dan bayangan buruk yang selalu berputar2 dengan
ganasnya di otakku
Flash back
“aku mau jalan2 kita pergi bersama ya aku mau ke bukit yang ada di
pinggir kota !” seorang gadis cantik bergelayut manja pada namjachingunya sedangkan
namja itu hanya tersenyum
“aku panggil supir ku dulu ya ?” namja itu mengeluarkan hp nya
namun di rebut oleh sang yeoja
“aku saja yang menyetir aku tidak mau ada orang yang mengganggu
kita,aku ingin kita pergi berdua saja “ pinta yeoja itu dengan wajah yang
sangat memelas namun imut
“taeyeon ... kau itu belum begitu pandai menyetir ...” jawab namja
itu sambil mencubit gemas hidung kekasihnya
“ahhh... sakit tau !” pekik yeoja yang di panggil taeyeon itu
“aku yang menyetir saja ya ... kajja !” namja yang tak lain dan
tak bukan adalah wooyoung itu mengulurkan tangannya pada sang yeoja yang masih
setia memegang hidungnya yang sakit karena di cubit itu
“tapi ... kau kan tidak mau menyetir ... kau kan tidak suka
menyetir ?” taeyeon sedikit sangsi dengan apa yang di katakan wooyoung
“gwaenchana “ wooyoung menyunggingkan sebuah senyuman yang sangat
manis membuat hati para hottest langsung mencair
Saat di perjalanan Tiba” saja ingatan saat kecelakaan yang
wooyoung alami dengan orang tuanya terlintas dan membuat konsentrasinya buyar
hingga mobil yang wooyoung kemudikan menabrak penbatas jalan dan ahirnya jatuh
ke dalam jurang sebuah kecelakaan patal itu membuat mereka berdua koma, setelah
3 bulan wooyoung sadar namun taeyeon sama sekali belum sadar dan keadaan nya
semakin hari semakin parang saja
Flash back end
Sica pov
Aku memperhatikan wajah namja yang masih saja terlelap ini dia
seperti malaikat kecil saja tapi kenapa sangat ketus pada ku ? ku perhatikan
setiap lekuk wajahnya
“kenapa dia ?” aku melihat air matanya jatuh dari sudut matanya
perlahan ‘apa dia bermimpi yang sangat menyakitkan ?’ lebih baik aku pergi
menyiapkan makan untuk nya saja. Aku pun pergi meninggalkan kamar dari pasien
ku ini menuju ke dapur
“annyeong ?” sapa ku pada semua pelayan dan juga juru masak yang
ada di dapur
“annyeong “ mereka menjawab sapaan ku dengan ramah setelah
sebelumnya menghentikan kegiatan mereka untuk menatap ku dan ahirnya kembali ke
dunia mereka masing2
“apa kau ingin menyiapkan makanan untuk tuan muda wooyoung ?” tanya
manager jung sambil mendekat pada ,ku aku hanya mengangguk padanya
Beberapa saat kemudian
Cekleekk... ku buka pintu kamar tuan muda ini namun apa yang aku
dapati ? tidak ada orang kemana dia ? ku edarkan pandangan ku ke seluruh
ruangan yang luas ini namun tidak ada siapa2
“kemana dia ? tanyaku entah pada siapa sambil meletakan nampan
berisi makan itu di meja samping ranjangnya yang besar dan pasti empuk
“TUAN MUDA !!!! TOLONG JANGAN PERGI TUAN MUDA !!!” aku mendengar
suara ribut di halaman depan rumah ini
“suara siapa kok teriak2 sih siang2 bolong begini ?” aku melongo
melihat ke arah halaman depan dari jendela karena memang kamar ini ada di
lantai dua
“yaa tuan muda ? mau kemana ?” teriaku dari atas tentu saja
percuma dia juga pasti tidak dengar, aku langsung berlari dengan sekuat tenaga
menyusul tuan muda itu keluar rumah
Wooyoung pov
Aku merasa hati ku sangat perih rasanya seakan ada luka yang di
taburi garam aku teringat pada taeyeon apa ada yang terjadi padanya , aku
langsung melangkahkan kaki ku ini menyusuri lorong di rumah ku,aku yakin tidak
akan ada yang membiarkan ku pergi menemui taeyeon sekarang tapi aku harus
melakukannya
“TUAN MUDA !!!! TOLONG JANGAN PERGI TUAN MUDA !!!” seorang pelayan
memergoki aku yang sedang berjalan sempoyongan menuju gerbang keluar dari
halaman ini, teriakannya tak ku indahkan aku hanya terus berjalan walau dengan
gontai dan lemah seperti ini
“yaa tuan muda mau pergi kemana ?” seorang yang tak ku kenal
langsung saja berdiri di hadapan ku dengan nafas yang ngosngosan bertanya
dengan wajah yang di penuhi keringat mungkin dia berlari dari rumah sampai sini
makanya dia kecapean mengingat jarak rumah sampai ke sini sangat jauh
“siapa kau ?” tanyaku dan sesaat manghentikan langkah kakiku ini
“aku perawat mu kau lupa ?” dia bicara masih dengan nafas
ngos-ngosan sambil memegang dadanya
“aku mau ke rumah sakit !” aku langsung memulai perjalanan ku lagi
sampai aku mendengar dia berteriak
“mwo ? andwae !” dia langsung mencegah ku dengan berdiri di
depanku sambil merentangkan tangannya , dia pikir aku ini anak ayam apa ?
“tuan muda silahkan kembali kekamar anda sekarang !” manager jung
juga sekarang sudah ada di hadapan ku
“shiroo ...” teriakku ke
arah semua orang yang mencoba menghalangi ku
“tuan muda maaf kami bisa saja memaksa tuan muda tapi aku mohon
tuan muda kembalilah !” pinta manager jung memelas padaku
“kalau aku tetap tidak mau bagaimana ? apa kau akan melukaiku ?
atau kau akan membuatku pingsan dan membawaku kembali ke kamar,hah ?” aku
membentak manager jung yang sebenarnya aku sayangi dia merawat ku dan khun
hyung sejak orang tua kami meninggal walau itu atas dasar perintah kakek kami
tentunya
“biarkan saja dia pergi !” aku langsung menoleh ke sumber suara
yang ternyata adalah perawat tak sopan tadi
“nona sica ...” manager jung memandang tajam ke arah yeoja ini
“manager jung anda punya ide apa untuk mencegahnya pergi ?” yeoja
itu bertanya pada manager jung dengan tamapangnya yang tidak sopan,sedang
manager jung hanya menunduk memikirkan cara mencegahku pergi
“tapi aku akan mendampingi mu pergi ,bagaimana ?“ dia memandangku
meminta persetujuan
“mwo ?” aku tak percaya dia juga mau memberontak pada ku
“kalau tidak mau ya sudah aku punya cara yang lain, biar aku beri
tau tuan muda nichkhun supaya dia sendiri yang mencegahmu pergi “ tandasnya
tegas pada ku
“baikalah kita pergi sekarang juga “ dia ini sudah berani
mengancamku rupanya
Author pov
“manager jung kenapa anda membiarkannya pergi ?”
“gwaenchana dia adalah orang yang bisa di percaya dia seorang
perawat yang juga psikolog jadi dia tau benar apa yang dia lakukan lagi pula
tuan muda nichkhun sudah memberinya hak penuh untuk merawat tuan muda wooyoung”
manager jung hanya memandang wooyoung dan sica yang berjalan memasuki mobil dan
pergi meninggalkan rumah
@seol hospital
“dimana ruangannya ?” tanya sica pada wooyoung ,wooyoung hanya
meunjuk ke arah sebuah pintu tanpa berkata apapun
“hiks hiks hiks ...”
“taeyeon-a ...anakku kenapa kau meninggalkan ibu mu nak ?”
wooyoung dan juga sica langsung terbelalak melihat sebuah belangkar keluar dari
pintu yang di tunjuk wooyoung tadi
“taeyeon ?” wooyoung langsung berlari menghampiri sebuah belangkar
yang terdapat sesosok jasad kaku tak bernyawa yang di tutupi selimut putih
seluruhnya. Sementara sica hanya berdiri mematung sambil menutup mulutnya
“taeyeon-a ... hiks ...hiks ...” wooyoung mulai terisak sambil
tangannya mulai membuka selimut yang menutupi jasad kaku itu, wooyoung tak
kuasa menahan tangis saat dia melihat wajah kekasihnya taeyeon yang pucat pasi
kaku tak bernyawa
Berhari2
berlalu bahakan berminggu2 berlalu tapi masih tetap saja wooyoung mengurung
diri dan tidak mau bicara dia juga tidak mau makan atau meminum obatnya dan
itulah caranya agar dia bisa cepat mati tanpa bunuh diri. Keadaan wooyoung
semakin hari semakin memburuk saja tapi wooyoung tetap tidak mau di obati dan
juga di bawa ke rumah sakit bahkan dokter yang memeriksanya pun dia usir begitu
memasuki kamarnya
“tuan muda makan lah “ sica mengarahkan sendok berisi bubur ke
mulut wooyoung namun apa yang terjadi ? wooyoung langsung menepis kedua tangan
sica sampai sendok itu terpental dan mangkuk buburnya tumpah ke baju sica
“haahhh “ sica menghela nafas ini bukan pertama kalinya sica di
perlakukan kasar oleh wooyoung
“tuan muda kalau begitu sekarang minum obatnya saja bagaimana ?“
sica mengambil beberapa tablet dan segelas air putih dan menyodorkannya pada
wooyoung namun wooyoung sama sekali tak memandang sica dan barang2 yang dia
pegang. Wooyoung hanya terpaku melihat
tebaran salju yang memenuhi halaman walau hari itu tidak turun salju
“tuan muda ?” panggil sica wooyoung hanya diam membisu
“baiklah untuk sekarang kau istirahat saja aku akan kembali lagi
nanti “ sica beranjak meninggalkan wooyoung namun saat di depan pintu kamar
wooyoung sica berbalik menatap pintu itu intens
“apa sedalam itu ? sebesar itu cinta mu padanya ? apa kau mau mati
dan bersamanya di surga ?” guman sica sendiri masih berdiri di depan pintu
“apa dia masih seperti itu ?” sica langsung menoleh dan tersenyum
sambil membungkuk 90 derajat
nichkhun duduk di kursi
taman belakang sambil meminum coklat panasnya sedangkan sica berdiri saja di
sampingnya
“bagaimana wooyoung ?” nichkhun memulai percakapan
“masih tetap sama ...maafkan saya tuan muda namun saya berjanji
saya akan membuatnya kembali hidup jika dia sudah sembuh saya akan berhenti
dari pekerjaan saya . maksudku aku tidak perlu bayaran ... aku akan merawatnya
“ nichkhun langsung berbalik menatap sica dengan tatapan penuh tanda tanya
“Sekarang ini sangatlah sulit menemukan seseorang yang memiliki
hati sangat lembut sepertinya.. dia bersikap sangat kasar padaku namun jauh
dalam hatinya dia sangat lembut,dia orang yang sangat setia dia bisa membuat
hati orang tersentuh dan bersimpati padanya walau orang lain tak dapat
menyentuh hatinya “
“lalu ?” nampak ketidak sukaan di dalam nada bicara nichkhun
“aku hanya sekedar simpati padanya jangan khawatir “ sica tersenyum dan membungkuk untuk
@ wooyoung’s bedroom
“hari ini masih tidak mau minum obat ?” sica menghampiri wooyoung
dan duduk di pinggiran kasur wooyoung sementara wooyoung masih berbaring
menghadap arah yang berlawanan dengan sica
“aku tau kau sangat mencintainya namun apa kau tidak punya cara
lain untuk bersamanya ? kau juga masih punya kakak dan juga kakek yang sangat
mencintaimu dan juga membutuhkan mu “ sica menghentikan kata2nya sejenak untuk
melihat ekspresi wooyoung,dia bisa menemukan wooyong yang tengah mendengarkan
nya bicara ‘sungguh bagus dia mau dengar aku’ batin sica
“kau tau aku tidak pernah punya orang yang tulus mencintaiku maka
dari itu aku memiliknya di alam bawah sadarku sendiri, aku membayangkannya ada
di sampingku dan hidup bahagia bersamaku di waktu2 tertentu... walau hanya
lamunan namun itu sangat membantuku,apa tidak bisa kau juga melakukan hal yang
sama ? aku bisa memilki dunia mu sendiri bersamanya di luar dunia nyatamu “
hening hanya itu yang terjadi di sebuah kamar yang di tempati oleh wooyoung dan
sica tak ada tanggapan dari wooyoung
Wooyoung pov
Apa yang dia katakan dia ingin aku jadi orang gila dengan
melakukan hal bodohnya itu ?
“apa kau tidak sadar dengan kau melakukan hal itu maka kau bisa
membahagiakan orang2 di sekitar mu dan juga membuat dirimu bahagia ?” dia
meneruskan bualan nya yang tak masuk akal itu. Dia melangkahkan kaki nya menuju
pintu keluar
“apa kau ingin aku jadi orang gila eoh ?” tanyaku tanpa
memandangnya sama sekali
“lalu kau pikir kau itu apa ? kau sudah bukan gila lagi namun jadi
mayat hidup yang membuat kakak nya juga jadi ikut gila !” dia berteriak padaku
sontak aku langsung memandangnya
“itu bukan urusan mu pergi dan jangan pernah kembali lagi di
hadapan ku !” tandas ku tegas padanya
“aku akan pergi dan tak akan lagi muncul di hadapan mu jika kau
sembuh, apa kau pikir kelakuan mu yang seperti ini tidak membuat orang lain
susah jika kau ingin melihat kakak mu jadi gila memikirkan mu lakukan saja
terus, dan lagi apa kau pikir pacarmu itu suka melihatmu seperti ini ? jika dia
benar2 mencintai mu kau hanya membuat dia semakin sulit saja di alamnya karena
meninggalkan mu yang seperti ini ,kau tidak pernah bersyukur bahwa saat ini kau
masih memiliki banyak orang yang menyayangi mu kau tau ! SIKAP MU INI HANYA
MEMBUAT PACARMU MERASA SANGAT BERSALAH PADA MU !” pekiknya di telinga ku,
sungguh apa yang dia katakan itu benar aku tidak pernah bersyukur, aku juga
hanya menyulitkan taeyeon di alam sana, namun entah kenapa rasanya aku ingin
sekali memungkiri kenyataan ini, aku merasa otak ku ini tidak dapat berpungsi
lagi aku merasa kapalaku sangat sakit dan hatiku rasanya sesak dan sakit sekali
aku juga merasa sangat marah entah pada siapa dan tanpa ku sadari aku mengambil
gelas di meja samping kanan ku dan melemparkannya tepat ke tembok samping wajah
perawat itu
“ahhh” jeritnya merintih, gelas yang aku lempar itu tepat mengenai
tembok di samping kiri wajahnya sampai hancur berkeping2 dan menghambur kemana2
aku melihat dia memegang pipi nya ‘apa dia terluka’ dia berbalik ke arahku dan
melepaskan pegangan tangannya aku lihat pipinya berdarah pasti tergores pecahan
kaca yang menghambur di sampingnya. Aku hanya diam memandangi dia dengan
perasaan bersalah sungguh aku tidak sengaja,aku tidak bisa mengendalikan
perasaan ku dan juga tak tau kenapa tubuhku serasa bergerak sendiri
“aku selalu berusaha untuk menjaga mu merawat mu mengajak mu untuk
berbicara namun kau tak pernah mau mengatakan isi hati mu pada ku ? seorang
psikolog juga bisa membantu pasiennya hanya jika dia mau bicara “ dia menunduk
sebentar sampai cairan merah kental itu meluncur dengan perlahan di pipinya
“aku permisi dulu “ dia langsung keluar dari kamar ku dengan
tergesa2 sedangakan aku hanya bisa menatap kepergian nya
Pelahan tapi pasti aku berjalan turun dari kasurku
denganbertelanjang kaki berjalan menyusuri lantai kamar ku yang dingin ini
dengan pecahan kaca yang masih tercecer dimana,aneh sekali aku sama sekali
tidak merasakan sakit saat aku menginjak pecahan beling yang berserakan ini
padahal aku melihat jejak kaki ku yang berwarna merah menandakan kalau kaki ini
berdarah aku berhenti di depan pintu hanya memandang pintu itu dengan intens
entah apa yang aku cari dengan menatap pintu kayu ber cat hitam pekat ini
Cleek
“ommona !!!! tuan muda !!!” pintu yang aku pandang tadi terbuka
dan masuklah seorang yeoja dengan pleste di pipinya wajahnya seketika langsung
berubah panik melihat kakiku yang terluka
“tuan muda kau mau kemana seharusnya memanggilku saja jika kau
membutuhkan sesuatu !” dia langsung berjongkok di hadapan ku yang masih berdiri
mematung,dengan sigapnya dia memunguti semua pecahan kaca itu dengan tangannya
“jangan bergerak nanti kau malah menginjak pacahan kaca lagi “ dia
mengambil sapu dan membersihkan semuanya, setelah dia merasa cukup aman dia
langsung menuntunku duduk di kursi menaikan kakiku ke atas meja dan mulai
memeriksa luka di kakiku ini
“sepertinya tidak terlalu parah , tunggu sebentar “ dia beranjak
mengambil kotak p3k dan mulai mengobati lukaku
“sakit tidak ?” dia bertanya sambil memandang wajahku setelah
membersihkan lukanya dia mengambil pechan2 kaca yang tertancap di telapak
kakiku dan aku hanya menggeleng saja menjawab pertanyaannya
“selesai ...minum obatnya ya ?”dia memasang wajah yang sangat
memelas padaku setelah dia beres mengobati luka ini
“tak perlu memaksaku kau bisa bilang pada kakak ku aku sudah minum
obat agar kau tidak di pecat “ dia malah memandang wajahku terus
“aku melakukan semuanya dan terus bersabar dengan sikap mu bukan
karena aku butuh pekerjaan tapi karena aku perduli pada mu !” dia tersenyum
memandangku dengan hangat
“makanlah dulu ... AAAAaaaa” dia menyuruh ku membuka mulut sambil
mulutnya itu ikut menganga kenapa aku tak menyadari kalau yeoja ini lumayan
lucu,lagi2 tubuhku ini bergerak sendiri perlahan aku menurutinya membuka mulut
ku
Author pov
“makanlah dulu AAAAaaaa” sica membuka mulutnya memberi intruksi dan tanpa di sangka2
wooyoung membuka mulutnya sica yang shock hanya terus memandang wooyoung sambil
menganga
“yaa ... kau kenapa ?” wooyoung langsung mengambil sendok dan
mangkuk dari tangan sica dan memakannya namun baru wooyoung mencoba menelan
makanan itu wooyoung malah memuntahkannya
“huek hoek hoek ... uhuuukkuhuuk ....” sica langsung tersadar dari
lamunannya dan langsung menghampiri wooyoung
“yaa kau kenapa ? apa tidak enak ?“ tanya sica sambil membersihkan
baju wooyoung dengan tissu wooyoung memandang sica dengan heran ‘dia tidak
jijik apa ?’ batin wooyoung
“yaa !!!” teriak sica membuyarkan lamunannya
“aniii... aku tidak bisa menelannya aku tidak bisa menelan makan
itu !”
“mwo ?” sica terlihat berpikir dan meyodorkan obat kepada wooyoung
“minumlah !” wooyoung menuruti perintah sica namun lagi2 wooyoung
memuntahkannya,sica langsung beranjak mengambil stetoskop dan peralatan lainnya
dan mulai memeriksa wooyoung dengan teliti
**********************************************************************************
“jadi begitu dokter ... aku memang bodoh tidak menyadarinya dari
awal “ sica terlihat sangat merasa bersalah sambil menunduk meruntuki dirinya
sendiri
“gwaenchana ... nanti juga kan pulih lagi berikan makan yang aku
catatkan tadi dan dia harus meminum obat dengan teratur !” dokter itu memandang
sica sebentar menepuk bahu sica ringan dan berlalu meninggalkannya
***^*^^^*^*^*^*^*^*^*^^^^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^^^^^*^*^^*^*^******^*^*^**************
“makanlah ini mungkin rasanya agak tawar tapi baik untuk
memuluhkan lambung mu “ sica menyodorkan makanan kepada wooyoung yang masih
tiduran di kasur empuknya
“sekarang sudah musim semi
? ,,, bagaimana kalau nanti makan di taman belakang saja !” ungkap
wooyoung sebelum dengan susah payah memaksakan diri memakan makanannya
“tentu saja ... aku kan siapakan nanti ,,, stelah minum obat juga
kita jalan2 sebentar ketaman ya biar kau terkena cahaya matahari hehehehhee “
tawar sica dengan tertawa ringan
“aku keluar dulu setelah makan minum obat mu !” wooyoung hanya
mengangguk sambil merem melek nahan pengen muntah
“wooyoung sudah sembuh ?” sica menghela nafas berat dan berbalik
mendengar suara saat ia akan melangkah ke dapur
“ne ... tuan muda...” jawab sica sambil membungkukan badan dan
kemudian menatap majikannya itu
“lalu ?” tanya nichkhun dengan nada datar
“aku akan segera berhenti mungkin besok aku akan meninggalkan
rumah ini “ jawab sica dengan wajah memerah
“baiklah... aku kan menemui wooyoung sekarang !” nichkhun berlalu
meninggalkan sica yang masih berdiri membatu
@wooyoung’s bad room
“kau sudah sembuh sekarang ?itu sangat baik ” nichkhun menghampiri
wooyoung yang sedang meminum obatnya
“ne hyung ! hyung kenapa
ada di sini bukannya hyun g harus ke canada ?” wooyoung menyimpan gelasnya di
meja samping ranjangnya
“aku ada waktu sampai nanti siang untuk bicara dengan mu !”
nichkhun menunduk menyembunyikan wajahnya
“hyung gwaenchanayo ?” wooyoung memandang nichkhun khawatir
“gwaenchana , mianhae ... aku tidak bisa selalu menjaga mu dan
juga tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk mu “ nichkhun mendekati wooyoung
dan memeluknya
“aku tau hyung itu menyayangi ku dan juga hyung melakukan semua
itu juga untuk kita benarkan ?” wooyoung membelas pelukan nichkhun
“kau benar “ nichkhun melepaskan pelukannya
TOK TOKK TOK
“tuan sudah waktunya untuk berangkat !” seru seorang namja 30
tahunan di ambang pintu nichkhun memandang wooyoung menyesal
“gwaenchana hyung pergilah !” wooyoung menyakinkan nichkhun
kemudian nichkhun tersenyum dan mengacak rambut wooyoung sedikit dan pergi dari
kamar itu
Saat di pintu nichkhun berpapasan dengan sica sica hanya
mengangguk lemah melihat pandangan nichkhun
@ the night
Wooyoung duduk di kursi taman yang sambil memandangi bintang di
malam itu,terlihat bintang seperti berkedip2 kepadanya
“kau memandang apa ?” sica mengampiri wooyoung dan menyelimutinya
dari belakang
“bintang ... kau pikir aku memandang apa ?” wooyoung tetap saja
menengadahkan kepalanya memandangi langit
“sekarang dingin lebih baik cepat masuk sudah sangat malam “ sica
masih tetap saja berdiri di belakang wooyoung yang masih setia duduk di kursi
taman
“shiroo “ wooyoung menghentikan aktifitasnya dan memandang sica ke
belakang
“wae ?” sica memandang wooyoung heran
“kenapa kau bilang kau perduli pada ku ?” tanya wooyoung datar
“mwo ? itu ... itu ... aku juga tidak tau mungkin karena aku
menyukaimu “ jelas sica dengan dengan mengerutkan keningnya berpikir
“menyukaiku ?” wooyoung hanya mengulang ucapan sica
“mulai besok aku akan berhenti bekerja dan meninggalkan rumah ini
karena kau sudah sembuh !”
Deg
hati wooyoung seakan
mendapat tekanan dan hantaman lagi wooyoung merasa dia mengalami rasa sakit
kehilangan seperti yang dia rasakan dulu saat kehilangan orang tuanya dan juga
saat dia kehilangan taeyeon
wooyoung langsung berdiri mengenggam tangan sica memandang sika
dengan tatapan tajam seakan dia ingin menelan sica hidup2 kemudian mencengkram
kedua bahu sica dengan sekuat tenaga dan terus memandang sica tajam
“wae? Tuan muda ? kau kenapa ?” namun wooyoung tetap tidak
menjawab kata2 sica
“wooyoung-a ?” sica menatap wooyoung dengan wajah yang pucat,sica
merasa hatinya derdegup kencang dan tanganya gemetaran dia juga merasa tubuhnya
lemas seketika mendapat perlakuan wooyoung yang aneh seperti ini
Wooyoung perlahan mendekatkan wajahnya kepada sica mendekatkan
bibirnya dengan perlahan sementara tangannya masih setia mencengkram bahu
sica,sica yang mengerti apa maksud perlakuan wooyoung malah menutup matanya
(ngarep juga ternyata )saat bibir mereka hampir menyatu tiba2 ingatan wooyoung
terhadap taeyeon kembali membuatnya tersadar dan melepaskan cengkramannya pada
sica wooyoung mundur beberapa langkah kebelakang masih sambil memandang sica
sampai kakinya terbentur kursi. Wooyoung berhenti dan berlari kekamarnya
meninggalkan sica yang terbengong2
In the morning
Wooyoung pov
Apa yang terjadi pada ku semalam tak dapat aku mengerti,aku tidak
tau kenapa aku melakukannya tapi aku merasa sangat sedih marah dan kehilangan
entah karena apa
Tok tok tok
“tuan muda aku ingin pamit sekarang aku akan pergi ?!” sica
berteriak di belakang pintu itu aku tak berniat untuk menemuinya atau
mendengarnya bicara
“pintunya di kunci !” teriaknya lagi aku hanya mengambil bantal
dan menutup kepalaku yanga masih berbaring tengkurap di kasur. Aku ini tidak
ada hubungan apapun dengannya aku hanya mencintai taeyeon aku merasa
kehilangannya hanya karena terbiasa dia selalu ada di sekitarku dan itu bukan
rasa apapun namun saat nanti dia pergi aku pasti tak akan mengingatnya lagi
Sica pov
Sepertinya dia tidak mau bertemu dengan ku,namaun itu lebih baik
dari pada aku harus berpamitan dengannya itu pasti akan sangat menyakitkan.
Perlahan aku melangkahkan kakiku menjauhi pintu kamar wooyoung tuan muda ku,
aku hanya tinggal pergi dengan taksi yang sudah menungguku di depan karena aku
sudah berpamitan dengan semua orang sebelumnya.aku sadar aku mencintainya sejak
aku mengenalanya ... dia orang yang setia ... dan itu membuatku sangat
menyukainya namun rasanya ada tembok yang amat tinggi dia antara kami walau
tembok itu tek terlihat dan transparan, apa hal yang menghalangi kami aku tidak
tau yang jelas aku mersa sangat kami tidak akan bisa bersatu jika memang dia
untuk ku aku percaya tuahan akan memberikan jalannya nati karena aku percaya
ada yang namanya takdir dalam hidup ini
#####@#@%@%&^%&%%$@^%^^((^^%&%^*&(*)(**%$$#@#%$%^%^*^(*)()&*&^^$%#@@!^&
“huuuuhhhh”seorang suster yang sedang duduk di ruangan kerjanya
menghela nafas beratnya
“kau laelah sica masih kerja lembur padahal kepala rumah sakit
tidak meyuruh mu lagikan ?” tanya yeoja lainnya yang juga suster di rumah sakit
itu
“aku tidak mau diam terus di rumah kuliahku juga sedang liburan
musim panas !” sica menenggelamkan wajahnya di meja ’kalau aku di rumah aku
pasti akan memikirkan tuan muda yang tak pernah ku dengar lagi kabarnya setahun
ini itu !’
“suster han kau di panggil dokter kim sekarang cepat !” seorang
suster sedikit berteriak di pintu ruangan memberi perintah
“aku baru saja istirahat “ bantah si suster yang di perintah
“kau ini cepat ..!” teriak suster senior itu geram
“biar aku saja “ sica berdiri dan menghampiri seniornya
“keruang VIP sekarang !”
“ne ...” siaca langsung pergi ke tempat yang di sebutkan
“aku tidak mau ... pergi ... “
PARRRRRRRAAAAAAARANNNGGGGG
Suara piring pecah di lempar ke lantai
“rasanya aku pernah mengalami hal ini “ gumam sica sambil masuk ke
dalam ruangan itu dan melihat pechan piring yang berserakan
“tuan muda tolonglah berhenti anda harus segera di obati !” sica
melongo melihat siapa yang sedang terlibat pertengkaran dan langsung terbelalak
melihat orang yang ada di depannya sica hanya bisa ternganga saja
“wooyoung !!!” sica mendekatinya sambil melihat ke sekeliling
manager jung yang sudah acak2an dokter kim yang seragamnya kotor di siram dan
pecahan kaca lengkap dengan makanaan nya yang berserakan
“kau !!” wooyoung menunjuk sica yang berjalan mendekatinya
@#$%^&*(()_)(*&^%$$#@!!@#$%^&&**(()(&^%$$##@@@$%^&&&***
Wooyoung pov
“apa kau masih mengingatku ?” dia tersenyum memandangku dan aku
hanya mengangguk saja menanggapinya
“seperti kembali ke masa lalu ,,, kau yang marah2 dan melempar
benda2 karena tidak mau di obati” aku hnya tersenyum saja padanya
“wooyoung-a “ panggilnya
“ne ?”
“aku ingin mengataka sesuatu yang dulu belum sempat aku ucapkan ,
“ dia menghela nafas dan memandangku “saranghae ... memalukan mengatakannya
karena aku ini yeoja tapi aku tidak mau menyesal karena tidak mengatakannya “
dia tersenyum dan memalingkan wajahnya yang sudah memerah seperti tomat itu
“nado ...” jawab ku datar
“mwo ?” dia kembali menatapku
“nado saranghaeyo “ aku memandangnya dan dengan tiba2 tanpa aku
duga dia langsung mencium bibirku lembut membuatku hanya bisa membelalakan
mataku, dia merasa aku hanya diam mulai menggigit bibir bawahku, aku hanya
tersenyum nakal dan balik menciumnya
Hyuuuhhhh ahirnya tamat juga ff author yang gaje dan
tak tau diri ini ,author gila baged ni lagi ngeblank jadi lama bgd up datenya
mian ya terus juga author ini mikir kenapa juga mesti mati2an padahal klian gak
pernah mau comnt ff author walupun abal gaje not things end other tp yaaa
kanapa ? kenapa klian tidak mau berbaik hti sama author yang miskin ini!
Pleace comment donk readers ya ... #pasang muka
melas sambil ngesot2 kaya suster ngepot
Padahal bagus thor cerita nya,cuman trll pendek,jd ending ny agak trll di paksain..
ReplyDelete