Mar 19, 2012

ff wooyoung 2pm (Destiny)


Destiny
Main cast : wooyoung
 nichkhun
Jessica
Taeyeon
Other cast : mungkin dr 2pm n snsd aja lah tp blm tau juga siapa aja yang bkalan nongol (#plakk)
Genre : romance,hurt,end other
Leght : one shoot (tadinya mw maksa one shoot kecepatan tow ke panjangan ttp mw one shoot tp ternyata amat panjang)
Rate : T ajalah ya mungkin ttu jga gk yakin
Sumarry : sesaat kau telah lelah menjalani hidup mu yang kau anggap tak berarti tanpa dirinya namun kau tak mampu untuk mengahiri hidup mu sendiri sehingga kau ingin mati secara perlahan menunggu takdir menjemput nyawamu,dan saat penantian mu terhadap kematian yang kau inginkan akan kah takdir menarikmu untuk hidup kembali ? dengan sebuah kejadian atau seseorang yang akan membuat mu hidup kembali ( sumarry macam apa ini ? gaje )
Warning : ni aku pake cast dri 2pm cz i’m a hottest  trs aku pake cast cewe dr snsd tp jauh dari mereka yang asli maaf yah aku gk terlalu tau snsd cma suka muka2 mereka aja sih mw oplas tou gk ya yang pnting mereka bgs lah bt jd cast jd ni crita OOC


Sesosok tubuh lemah tak berdaya terbaring di kasur putih bersih dengan selimut yang setia melindungi tubuh tak sadarkan diri itu dari dingin nya musim salju saat ini,salju turun dengan lebat nya di luar sana nampak dari jendela jelas terlihat tumpukan salju menghiasi bingkai jendela dengan indahnya menggambarkan sebuah kesucian dari putih bersihnya salju tersebut

Di lain tempat
“saya sudah menemukan perawat yang mungkin bisa merawat tuan muda wooyoung tuan muda nichkhun “ seorang wanita paruh baya berseragam  menghampiri namja yang sedang duduk mengamati salju yang berjatuhan
“benarkah tapi mungkin wooyoung perlu perawat khusus !” balas namja tampan itu tanpa mengalihkan pandangannya dan meneguk isi sebuah gelas transparan yang berisi cairan berwarna ungu tua kemerahan (apaan sih gk jelas ? red wine mksudnya)
“dia adalah seorang lulusan akademi perawat dan juga kuliah di jurusan psikology “ ujar wanita tua yang merupakan kepala pelayan di rumah mewah berbentuk seperti kastil itu meyakinkan
“baiklah ... aku serahkan pada mu saja manager jung “ ahir nya sang namja tampan yang merupakan majikannya itu berbalik ke arah nya walau tak memandang manager jung itu dan dia hanya langsung duduk di kursi ruang kerjanya (ruang kerja yang ada di rumah kya ruang baca gitu lah)
“ne ... saya permisi “ manager jung langsung membungkuk dengan hormat dan meninggalkan namja bertubuh tegap dengan kulit putih dan wajah yang sempurna itu
@ tempat lain lagi
“jadi aku akan menjadi perawat pribadi seseorang ? tapi aku kan baru lulus akademi perawat dan juga masih kuliah psikology jadi belum sempat bekerja sebagai perawat  sebelumnya” tanya gadis cantik yang di ketahui bernama jessica itu atau yang lebih di kenal dengan nama sica
“justru itu kau kan kuliah di psikology jadi cocok sebelum lulus juga kau kan sudah praktek di rumah sakit jadi tidak apa2 “ jawab seorang dosen universitas dengan tenang sambil membolak balik halaman map yang dia pegang
“baiklah ... tapi kenapa harus cari perawat yang juga psikolog ?” tanya sica penuh penasaran
“kau pikir kenapa susah2 cari perawat yang psikolog kalau bukan karena hal khusus ... tentu saja pasien itu punya masalah dengan psikologynya, lagi pula kenapa kau itu sangat cerewet kau itu perawat atau pengacara kerjamu hanya banyak bicara  “ jawab sang dosen tampan yang di ketahui bernama kim junsu itu  dengan nada tinggi ‘kenapa sica itu cerewet sekali’ umpat nya dalam hati
“ah ne ... arra ... aku kan psikolog jadi banyak bicara “ elak sica dengan wajah yang sedikit takut terhadap dosen nya itu
“kau ini !!! psikolog berbicara untuk menenangkan pasien nya bukan malah membuat orang semakin tegang dan marah “ dosen itu menutup map nya memandang sica horror dengan tatapan menelan bulat2
“tapi kan anda bukan pasien ku anda kan dosen ku “ dengan polos nya dengan wajah tanpa dosa sica bicara dan sukses membuat dosen nya itu langsung memandang sica dengan tatapan penuh marah dengan api berkobar di matanya yang bening itu
“ahh ... ne ne ne aku keluar sekarang juga “ sica pergi dari hadapan dosen muda tampan yang jadi incaran seluruh yeoja di universitas itu dengan terburu dan menutup pintu ruangan nya dengan rapat
“aku salah bicara lagi ... uhhhh “ sica mayun2 saja sambil geleng2 kepala frustasi mengingat dia selalu saja kena marah dosen ganteng nya itu padahal dia sudah berusaha menjadi mahasiswi yang baik
@ seol hospital
Seorang namja imut dengan pipi cabi nya mulai mengerakan kelopak mata untuk terbuka mencoba untuk terbiasa dengan sinar yang menyusup melalui celah jendela dia melihat langit2 yang berwarna putih bersih dengan sebuah lampu yang tidak di nyalakan bertengger di tengah2nya ‘mungkin ini siang hari makanya lampu itu tidak di nyalakan’ pikir sang namja. Siapa yang tau kalau wajahnya yang imut dan sangat menggemaskan (baby faced) hingga menutupi usia yang sebenarnya itu kontras dengan sikap dan sifatnya saat ini.
“kau sudah sadar wooyoungie?!”  sontak sang namja yang memiliki nama wooyoung itu menoleh ke sumber suara dengan wajah pucat pasinya dengan gerakan lemahnya
“ne hyung ...kenapa ada di sini bukannya hyung ada di thailand kemarin ?” tanya namja itu sambil tetap berbaring lemah tak berdaya di kasur nya
“kemarin ??? kau pingsan sudah 5 hari ... sudah sejak 4 hari yang lalu aku di sini “ jelas namja yang merupakan hyung nya itu
“benarkah ? “ wooyoung terdiam sejenak “taeyeon ?” lirih nya tanpa memandang sang kakak
“dia baik2 saja seperti sebelumnya “ nichkhun berbohong kepada wooyoung padahal jelas2 taeyeon itu koma dan di ketahui oleh wooyoung namun jika dia mengatakan hal itu jelas dia tau wooyoung akan drop lagi
“dia belum sadar juga ?” wooyoung memejamkan matanya membuat air mata yang sudah tergenang di sana meluncur dengan cepat di pipi mulusnya itu
“jangan seperti ini wooyoung-a penyakitmu semakin parah saja sekarang kau tidak makan tidak minum obat ? jika taeyeon sadar dan melihat mu seperti ini bagaimana ? jika nanti taeyeon sadar dan malah kau yang mati bagaimana ?” ucap nichkhun sedikit kasar namun dia hanya ingin memanas manasi wooyoung saja agar dia bersemangat
“kau benar hyung, aku mau pulang aku kan sehat hyung “
“ne kita pulang hari ini juga “ nichkhun langsung meng-iyakan keinginan wooyoung karena dia sudah sangat hafal dengan sang dongsaeng nya itu wooyoung tidak suka rumah sakit jadi dia akan tertekan dan malah semakin parah penyakitnya jika terus di rawat di rumah sakit dan juga jika menjenguk taeyeon di ruang ICU wooyoung pasti akan drop lagi karena rasa bersalah dan tekanan pada dirinya itu
@ nichkhun & wooyung house
Sica pov
Aku memandang takjub ke dalam rumah ini semuanya sangat indah seperti kastil atau gereja lebih tepatnya kalian tau desain yang terkenal di macau ? dengan warna gold di sekeliling,lukisan2yang sangat indah dan elegan sungguh nyaman, dan daebak aku akan tinggal di sini sekarang karena aku akan jadi perawat pribadi dan aku akan menjaga pasien ku itu selama 24 jam jadi tinggal di sini
“suster ?!!” tanya sekaligus panggil seseorang aku sontak membalikan badan ku karena yang memanggil ada di belakang ku ternyata
“ah ... ne ... annyeonghaseyo ?”  aku menyapa dengan hormat sambil membungkuk 90 derajat kepada seorang wanita paruh baya dengan seragam yang dia kenakan sepertinya dia kepala pelayan di sini
“kau perawat yang akan merawat tuan muda kami ?” dia tersenyum ramah kepadaku
“ne ...” jawabku singkat memang hanya itu jawaban dari yang dia tanyakan
“baiklah ikut aku !” seru wanita itu sambil melenggang pergi dengan cepat kau mengikutinya di belakang
“ini kamarmu ... kau taruh barang mu dan pakaian mu di lemari itu !” seru wanita tadi aku hanya mengangguk saja
“dan aku kepala pelayan di rumah ini mereka biasa memanggilku manager jung !” dia sangat ramah kepada ku aku rasa akan sangat menyenangkan bekerja di sini
“ne ... mohon bantuannya “ aku tersenyum semanis mungkin padanya dan dia hanya membalas senyumanku dengan melenggang pergi dari kamar ini
Destiny destiny destiny destiny
“suster tuan muda wooyoung dan tuan muda nichkhun sudah datang kau bisa langsung menemui mereka di kamar tuan muda wooyoung sekarang ikut aku !“ aku hanya mengikutinya saja di pikir2 aku ini seperti anak bebek yang selalu mengikuti induknya
“permisi tuan muda ini aku “ teriak manager jung di depan pintu dan masuk setelah seseorang menjawab nya dan menyuruh kami untuk masuk
“ini perawat nya !” manager jung memperkenal kan ku
‘ommona ! kenapa ada malaikat di sini ? wah mereka berdua sangat tampan yang satu bertubuh tegap dengan dada yang bidang serta rambut coklat nya yang berponi menawan sedangkan yang satu lagi memiliki wajah yang aegyo dan rambut hitam berponi dengan lucunya mereka berdua sama2 berkulit putih ‘benar2 beruntung hehehe’
“kau perawat nya ? wooyung bagaimana ?” tanya namja yang kelihatannya lebih tua dari manja satunya itu kepadaku lalu berpindah memandang adiknya mungkin
“terserah hyung aku tak peduli tidak ada bedanya “ jawab namja aegyo itu ketus ‘emmh malang sekali nasib ku kok cute begitu tapi jahat mana dia kayak nya yang aku rawat ‘
“ya sudah kalau begitu , kau ikut aku !“ namja tampan yang terlihat sangat sopan dan juga rapi khas orang kantoran itu keluar dari kamar megah ini dan aku juga mengikutinya dari belakang  ‘ini memang nasib ku selalu mengikuti perintah orang lain kapan aku jadi orang yang berkuasa ?’
“adiku itu sejak kecil sudah memiliki penyakit jantung jadi dia itu sangat rapuh dia juga selalu merasa tertekan dan sangat gelisah sejak dia mengalami kecelakaan bersama kedua orang tua kami, dia satu2nya orang yang selamat dari kecelakaan mobil yang menewaskan orang tua kami dan lagi ...” dia menghentikan kata2nya dan menghela nafas berat
“beberapa waktu yang lalu dia juga mengalami kecelakaan mobil dengan kekasihnya sehingga dia dan kekasihnya itu koma namun sampai sekarang kekasihnya belum sadar dia pasti akan semakin tertekan lagi jika sampai kekasihnya itu meninggal , kau mengerti ?” dia memandangku dengan matanya yang indah itu
“ne ... arraseo “ aku mengangguk padanya sambil merekam keindahan wajah sempurnya itu
“sekarang kau mulai saja pekerjaan mu,dan jangan biarkan dia ke rumah sakit menjenguk kekasihnya itu !”
“ne ?” ‘kenapa tidak boleh?’ aku memasang raut wajah bingung
“lakukan saja nanti juga kau mengerti “ jelasnya padaku yang aku rasa itu bukan kalimat penjelasan
#################################################################################################################################################################################################
Wooyoung pov
Apa kau pernah berpikir bahwa diri mu adalah sumber bencana untuk orang lain ? aku merasa diriku ini pembawa sial, saat kedua orang tuaku bersamaku mereka mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawa mereka dan sekarang aku juga menjadi penyebab yeoja yang sangat aku cintai koma.
“taeyeon “ panggilku padanya walau sekarang kami terpisah jarak dan aku tau dia tidak akan mendengarku,aku mulai menutup mataku mencoba untuk tidur menghilangkan pikiran dan bayangan buruk yang selalu berputar2 dengan ganasnya di otakku
Flash back
“aku mau jalan2 kita pergi bersama ya aku mau ke bukit yang ada di pinggir kota !” seorang gadis cantik bergelayut manja pada namjachingunya sedangkan namja itu hanya tersenyum
“aku panggil supir ku dulu ya ?” namja itu mengeluarkan hp nya namun di rebut oleh sang yeoja
“aku saja yang menyetir aku tidak mau ada orang yang mengganggu kita,aku ingin kita pergi berdua saja “ pinta yeoja itu dengan wajah yang sangat memelas namun imut
“taeyeon ... kau itu belum begitu pandai menyetir ...” jawab namja itu sambil mencubit gemas hidung kekasihnya
“ahhh... sakit tau !” pekik yeoja yang di panggil taeyeon itu
“aku yang menyetir saja ya ... kajja !” namja yang tak lain dan tak bukan adalah wooyoung itu mengulurkan tangannya pada sang yeoja yang masih setia memegang hidungnya yang sakit karena di cubit itu
“tapi ... kau kan tidak mau menyetir ... kau kan tidak suka menyetir ?” taeyeon sedikit sangsi dengan apa yang di katakan wooyoung
“gwaenchana “ wooyoung menyunggingkan sebuah senyuman yang sangat manis membuat hati para hottest langsung mencair
Saat di perjalanan Tiba” saja ingatan saat kecelakaan yang wooyoung alami dengan orang tuanya terlintas dan membuat konsentrasinya buyar hingga mobil yang wooyoung kemudikan menabrak penbatas jalan dan ahirnya jatuh ke dalam jurang sebuah kecelakaan patal itu membuat mereka berdua koma, setelah 3 bulan wooyoung sadar namun taeyeon sama sekali belum sadar dan keadaan nya semakin hari semakin parang saja
Flash back end
Sica pov
Aku memperhatikan wajah namja yang masih saja terlelap ini dia seperti malaikat kecil saja tapi kenapa sangat ketus pada ku ? ku perhatikan setiap lekuk wajahnya
“kenapa dia ?” aku melihat air matanya jatuh dari sudut matanya perlahan ‘apa dia bermimpi yang sangat menyakitkan ?’ lebih baik aku pergi menyiapkan makan untuk nya saja. Aku pun pergi meninggalkan kamar dari pasien ku ini menuju ke dapur
“annyeong ?” sapa ku pada semua pelayan dan juga juru masak yang ada di dapur
“annyeong “ mereka menjawab sapaan ku dengan ramah setelah sebelumnya menghentikan kegiatan mereka untuk menatap ku dan ahirnya kembali ke dunia mereka masing2
“apa kau ingin menyiapkan makanan untuk tuan muda wooyoung ?” tanya manager  jung sambil mendekat  pada ,ku aku hanya mengangguk padanya
Beberapa saat kemudian
Cekleekk... ku buka pintu kamar tuan muda ini namun apa yang aku dapati ? tidak ada orang kemana dia ? ku edarkan pandangan ku ke seluruh ruangan yang luas ini namun tidak ada siapa2
“kemana dia ? tanyaku entah pada siapa sambil meletakan nampan berisi makan itu di meja samping ranjangnya yang besar dan pasti empuk
“TUAN MUDA !!!! TOLONG JANGAN PERGI TUAN MUDA !!!” aku mendengar suara ribut di halaman depan rumah ini
“suara siapa kok teriak2 sih siang2 bolong begini ?” aku melongo melihat ke arah halaman depan dari jendela karena memang kamar ini ada di lantai dua
“yaa tuan muda ? mau kemana ?” teriaku dari atas tentu saja percuma dia juga pasti tidak dengar, aku langsung berlari dengan sekuat tenaga menyusul tuan muda itu keluar rumah
Wooyoung pov
Aku merasa hati ku sangat perih rasanya seakan ada luka yang di taburi garam aku teringat pada taeyeon apa ada yang terjadi padanya , aku langsung melangkahkan kaki ku ini menyusuri lorong di rumah ku,aku yakin tidak akan ada yang membiarkan ku pergi menemui taeyeon sekarang tapi aku harus melakukannya
“TUAN MUDA !!!! TOLONG JANGAN PERGI TUAN MUDA !!!” seorang pelayan memergoki aku yang sedang berjalan sempoyongan menuju gerbang keluar dari halaman ini, teriakannya tak ku indahkan aku hanya terus berjalan walau dengan gontai dan lemah seperti ini
“yaa tuan muda mau pergi kemana ?” seorang yang tak ku kenal langsung saja berdiri di hadapan ku dengan nafas yang ngosngosan bertanya dengan wajah yang di penuhi keringat mungkin dia berlari dari rumah sampai sini makanya dia kecapean mengingat jarak rumah sampai ke sini sangat jauh
“siapa kau ?” tanyaku dan sesaat manghentikan langkah kakiku ini
“aku perawat mu kau lupa ?” dia bicara masih dengan nafas ngos-ngosan sambil memegang dadanya
“aku mau ke rumah sakit !” aku langsung memulai perjalanan ku lagi sampai aku mendengar dia berteriak
“mwo ? andwae !” dia langsung mencegah ku dengan berdiri di depanku sambil merentangkan tangannya , dia pikir aku ini anak ayam apa ?
“tuan muda silahkan kembali kekamar anda sekarang !” manager jung juga sekarang sudah ada di hadapan ku
 “shiroo ...” teriakku ke arah semua orang yang mencoba menghalangi ku
“tuan muda maaf kami bisa saja memaksa tuan muda tapi aku mohon tuan muda kembalilah !” pinta manager jung memelas padaku
“kalau aku tetap tidak mau bagaimana ? apa kau akan melukaiku ? atau kau akan membuatku pingsan dan membawaku kembali ke kamar,hah ?” aku membentak manager jung yang sebenarnya aku sayangi dia merawat ku dan khun hyung sejak orang tua kami meninggal walau itu atas dasar perintah kakek kami tentunya
“biarkan saja dia pergi !” aku langsung menoleh ke sumber suara yang ternyata adalah perawat tak sopan tadi
“nona sica ...” manager jung memandang tajam ke arah yeoja ini
“manager jung anda punya ide apa untuk mencegahnya pergi ?” yeoja itu bertanya pada manager jung dengan tamapangnya yang tidak sopan,sedang manager jung hanya menunduk memikirkan cara mencegahku pergi
“tapi aku akan mendampingi mu pergi ,bagaimana ?“ dia memandangku meminta persetujuan
“mwo ?” aku tak percaya dia juga mau memberontak pada ku
“kalau tidak mau ya sudah aku punya cara yang lain, biar aku beri tau tuan muda nichkhun supaya dia sendiri yang mencegahmu pergi “ tandasnya tegas pada ku
“baikalah kita pergi sekarang juga “ dia ini sudah berani mengancamku rupanya
Author pov
“manager jung kenapa anda membiarkannya pergi ?”
“gwaenchana dia adalah orang yang bisa di percaya dia seorang perawat yang juga psikolog jadi dia tau benar apa yang dia lakukan lagi pula tuan muda nichkhun sudah memberinya hak penuh untuk merawat tuan muda wooyoung” manager jung hanya memandang wooyoung dan sica yang berjalan memasuki mobil dan pergi meninggalkan rumah
@seol hospital
“dimana ruangannya ?” tanya sica pada wooyoung ,wooyoung hanya meunjuk ke arah sebuah pintu tanpa berkata apapun
“hiks hiks hiks ...”
“taeyeon-a ...anakku kenapa kau meninggalkan ibu mu nak ?” wooyoung dan juga sica langsung terbelalak melihat sebuah belangkar keluar dari pintu yang di tunjuk wooyoung tadi
“taeyeon ?” wooyoung langsung berlari menghampiri sebuah belangkar yang terdapat sesosok jasad kaku tak bernyawa yang di tutupi selimut putih seluruhnya. Sementara sica hanya berdiri mematung sambil menutup mulutnya
“taeyeon-a ... hiks ...hiks ...” wooyoung mulai terisak sambil tangannya mulai membuka selimut yang menutupi jasad kaku itu, wooyoung tak kuasa menahan tangis saat dia melihat wajah kekasihnya taeyeon yang pucat pasi kaku tak bernyawa
                Berhari2 berlalu bahakan berminggu2 berlalu tapi masih tetap saja wooyoung mengurung diri dan tidak mau bicara dia juga tidak mau makan atau meminum obatnya dan itulah caranya agar dia bisa cepat mati tanpa bunuh diri. Keadaan wooyoung semakin hari semakin memburuk saja tapi wooyoung tetap tidak mau di obati dan juga di bawa ke rumah sakit bahkan dokter yang memeriksanya pun dia usir begitu memasuki kamarnya
“tuan muda makan lah “ sica mengarahkan sendok berisi bubur ke mulut wooyoung namun apa yang terjadi ? wooyoung langsung menepis kedua tangan sica sampai sendok itu terpental dan mangkuk buburnya tumpah ke baju sica
“haahhh “ sica menghela nafas ini bukan pertama kalinya sica di perlakukan kasar oleh wooyoung
“tuan muda kalau begitu sekarang minum obatnya saja bagaimana ?“ sica mengambil beberapa tablet dan segelas air putih dan menyodorkannya pada wooyoung namun wooyoung sama sekali tak memandang sica dan barang2 yang dia pegang. Wooyoung hanya  terpaku melihat tebaran salju yang memenuhi halaman walau hari itu tidak turun salju
“tuan muda ?” panggil sica wooyoung hanya diam membisu
“baiklah untuk sekarang kau istirahat saja aku akan kembali lagi nanti “ sica beranjak meninggalkan wooyoung namun saat di depan pintu kamar wooyoung sica berbalik menatap pintu itu intens
“apa sedalam itu ? sebesar itu cinta mu padanya ? apa kau mau mati dan bersamanya di surga ?” guman sica sendiri masih berdiri di depan pintu
“apa dia masih seperti itu ?” sica langsung menoleh dan tersenyum sambil membungkuk 90 derajat
 nichkhun duduk di kursi taman belakang sambil meminum coklat panasnya sedangkan sica berdiri saja di sampingnya
“bagaimana wooyoung ?” nichkhun memulai percakapan
“masih tetap sama ...maafkan saya tuan muda namun saya berjanji saya akan membuatnya kembali hidup jika dia sudah sembuh saya akan berhenti dari pekerjaan saya . maksudku aku tidak perlu bayaran ... aku akan merawatnya “ nichkhun langsung berbalik menatap sica dengan tatapan penuh tanda tanya
“Sekarang ini sangatlah sulit menemukan seseorang yang memiliki hati sangat lembut sepertinya.. dia bersikap sangat kasar padaku namun jauh dalam hatinya dia sangat lembut,dia orang yang sangat setia dia bisa membuat hati orang tersentuh dan bersimpati padanya walau orang lain tak dapat menyentuh hatinya “
“lalu ?” nampak ketidak sukaan di dalam nada bicara nichkhun
“aku hanya sekedar simpati padanya jangan khawatir “  sica tersenyum dan membungkuk untuk
@ wooyoung’s bedroom
“hari ini masih tidak mau minum obat ?” sica menghampiri wooyoung dan duduk di pinggiran kasur wooyoung sementara wooyoung masih berbaring menghadap arah yang berlawanan dengan sica
“aku tau kau sangat mencintainya namun apa kau tidak punya cara lain untuk bersamanya ? kau juga masih punya kakak dan juga kakek yang sangat mencintaimu dan juga membutuhkan mu “ sica menghentikan kata2nya sejenak untuk melihat ekspresi wooyoung,dia bisa menemukan wooyong yang tengah mendengarkan nya bicara ‘sungguh bagus dia mau dengar aku’ batin sica
“kau tau aku tidak pernah punya orang yang tulus mencintaiku maka dari itu aku memiliknya di alam bawah sadarku sendiri, aku membayangkannya ada di sampingku dan hidup bahagia bersamaku di waktu2 tertentu... walau hanya lamunan namun itu sangat membantuku,apa tidak bisa kau juga melakukan hal yang sama ? aku bisa memilki dunia mu sendiri bersamanya di luar dunia nyatamu “ hening hanya itu yang terjadi di sebuah kamar yang di tempati oleh wooyoung dan sica tak ada tanggapan dari wooyoung
Wooyoung pov
Apa yang dia katakan dia ingin aku jadi orang gila dengan melakukan hal bodohnya itu ?
“apa kau tidak sadar dengan kau melakukan hal itu maka kau bisa membahagiakan orang2 di sekitar mu dan juga membuat dirimu bahagia ?” dia meneruskan bualan nya yang tak masuk akal itu. Dia melangkahkan kaki nya menuju pintu keluar
“apa kau ingin aku jadi orang gila eoh ?” tanyaku tanpa memandangnya sama sekali
“lalu kau pikir kau itu apa ? kau sudah bukan gila lagi namun jadi mayat hidup yang  membuat kakak nya  juga jadi ikut gila !” dia berteriak padaku sontak aku langsung memandangnya
“itu bukan urusan mu pergi dan jangan pernah kembali lagi di hadapan ku !” tandas ku tegas padanya
“aku akan pergi dan tak akan lagi muncul di hadapan mu jika kau sembuh, apa kau pikir kelakuan mu yang seperti ini tidak membuat orang lain susah jika kau ingin melihat kakak mu jadi gila memikirkan mu lakukan saja terus, dan lagi apa kau pikir pacarmu itu suka melihatmu seperti ini ? jika dia benar2 mencintai mu kau hanya membuat dia semakin sulit saja di alamnya karena meninggalkan mu yang seperti ini ,kau tidak pernah bersyukur bahwa saat ini kau masih memiliki banyak orang yang menyayangi mu kau tau ! SIKAP MU INI HANYA MEMBUAT PACARMU MERASA SANGAT BERSALAH PADA MU !” pekiknya di telinga ku, sungguh apa yang dia katakan itu benar aku tidak pernah bersyukur, aku juga hanya menyulitkan taeyeon di alam sana, namun entah kenapa rasanya aku ingin sekali memungkiri kenyataan ini, aku merasa otak ku ini tidak dapat berpungsi lagi aku merasa kapalaku sangat sakit dan hatiku rasanya sesak dan sakit sekali aku juga merasa sangat marah entah pada siapa dan tanpa ku sadari aku mengambil gelas di meja samping kanan ku dan melemparkannya tepat ke tembok samping wajah perawat itu
“ahhh” jeritnya merintih, gelas yang aku lempar itu tepat mengenai tembok di samping kiri wajahnya sampai hancur berkeping2 dan menghambur kemana2 aku melihat dia memegang pipi nya ‘apa dia terluka’ dia berbalik ke arahku dan melepaskan pegangan tangannya aku lihat pipinya berdarah pasti tergores pecahan kaca yang menghambur di sampingnya. Aku hanya diam memandangi dia dengan perasaan bersalah sungguh aku tidak sengaja,aku tidak bisa mengendalikan perasaan ku dan juga tak tau kenapa tubuhku serasa bergerak sendiri
“aku selalu berusaha untuk menjaga mu merawat mu mengajak mu untuk berbicara namun kau tak pernah mau mengatakan isi hati mu pada ku ? seorang psikolog juga bisa membantu pasiennya hanya jika dia mau bicara “ dia menunduk sebentar sampai cairan merah kental itu meluncur dengan perlahan di pipinya
“aku permisi dulu “ dia langsung keluar dari kamar ku dengan tergesa2 sedangakan aku hanya bisa menatap kepergian nya
Pelahan tapi pasti aku berjalan turun dari kasurku denganbertelanjang kaki berjalan menyusuri lantai kamar ku yang dingin ini dengan pecahan kaca yang masih tercecer dimana,aneh sekali aku sama sekali tidak merasakan sakit saat aku menginjak pecahan beling yang berserakan ini padahal aku melihat jejak kaki ku yang berwarna merah menandakan kalau kaki ini berdarah aku berhenti di depan pintu hanya memandang pintu itu dengan intens entah apa yang aku cari dengan menatap pintu kayu ber cat hitam pekat ini
Cleek
“ommona !!!! tuan muda !!!” pintu yang aku pandang tadi terbuka dan masuklah seorang yeoja dengan pleste di pipinya wajahnya seketika langsung berubah panik melihat kakiku yang terluka
“tuan muda kau mau kemana seharusnya memanggilku saja jika kau membutuhkan sesuatu !” dia langsung berjongkok di hadapan ku yang masih berdiri mematung,dengan sigapnya dia memunguti semua pecahan kaca itu dengan tangannya
“jangan bergerak nanti kau malah menginjak pacahan kaca lagi “ dia mengambil sapu dan membersihkan semuanya, setelah dia merasa cukup aman dia langsung menuntunku duduk di kursi menaikan kakiku ke atas meja dan mulai memeriksa luka di kakiku ini
“sepertinya tidak terlalu parah , tunggu sebentar “ dia beranjak mengambil kotak p3k dan mulai mengobati lukaku
“sakit tidak ?” dia bertanya sambil memandang wajahku setelah membersihkan lukanya dia mengambil pechan2 kaca yang tertancap di telapak kakiku dan aku hanya menggeleng saja menjawab pertanyaannya
“selesai ...minum obatnya ya ?”dia memasang wajah yang sangat memelas padaku setelah dia beres mengobati luka ini
“tak perlu memaksaku kau bisa bilang pada kakak ku aku sudah minum obat agar kau tidak di pecat “ dia malah memandang wajahku terus
“aku melakukan semuanya dan terus bersabar dengan sikap mu bukan karena aku butuh pekerjaan tapi karena aku perduli pada mu !” dia tersenyum memandangku dengan hangat
“makanlah dulu ... AAAAaaaa” dia menyuruh ku membuka mulut sambil mulutnya itu ikut menganga kenapa aku tak menyadari kalau yeoja ini lumayan lucu,lagi2 tubuhku ini bergerak sendiri perlahan aku menurutinya membuka mulut ku
Author pov
“makanlah dulu AAAAaaaa” sica membuka mulutnya  memberi intruksi dan tanpa di sangka2 wooyoung membuka mulutnya sica yang shock hanya terus memandang wooyoung sambil menganga
“yaa ... kau kenapa ?” wooyoung langsung mengambil sendok dan mangkuk dari tangan sica dan memakannya namun baru wooyoung mencoba menelan makanan itu wooyoung malah memuntahkannya
“huek hoek hoek ... uhuuukkuhuuk ....” sica langsung tersadar dari lamunannya dan langsung menghampiri wooyoung
“yaa kau kenapa ? apa tidak enak ?“ tanya sica sambil membersihkan baju wooyoung dengan tissu wooyoung memandang sica dengan heran ‘dia tidak jijik apa ?’ batin wooyoung
“yaa !!!” teriak sica membuyarkan lamunannya
“aniii... aku tidak bisa menelannya aku tidak bisa menelan makan itu !”
“mwo ?” sica terlihat berpikir dan meyodorkan obat kepada wooyoung
“minumlah !” wooyoung menuruti perintah sica namun lagi2 wooyoung memuntahkannya,sica langsung beranjak mengambil stetoskop dan peralatan lainnya dan mulai memeriksa wooyoung dengan teliti
**********************************************************************************
“jadi begitu dokter ... aku memang bodoh tidak menyadarinya dari awal “ sica terlihat sangat merasa bersalah sambil menunduk meruntuki dirinya sendiri
“gwaenchana ... nanti juga kan pulih lagi berikan makan yang aku catatkan tadi dan dia harus meminum obat dengan teratur !” dokter itu memandang sica sebentar menepuk bahu sica ringan dan berlalu meninggalkannya
***^*^^^*^*^*^*^*^*^*^^^^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^^^^^*^*^^*^*^******^*^*^**************
“makanlah ini mungkin rasanya agak tawar tapi baik untuk memuluhkan lambung mu “ sica menyodorkan makanan kepada wooyoung yang masih tiduran di kasur empuknya
“sekarang sudah musim semi  ? ,,, bagaimana kalau nanti makan di taman belakang saja !” ungkap wooyoung sebelum dengan susah payah memaksakan diri memakan makanannya
“tentu saja ... aku kan siapakan nanti ,,, stelah minum obat juga kita jalan2 sebentar ketaman ya biar kau terkena cahaya matahari hehehehhee “ tawar sica dengan tertawa ringan
“aku keluar dulu setelah makan minum obat mu !” wooyoung hanya mengangguk sambil merem melek nahan pengen muntah
“wooyoung sudah sembuh ?” sica menghela nafas berat dan berbalik mendengar suara saat ia akan melangkah ke dapur
“ne ... tuan muda...” jawab sica sambil membungkukan badan dan kemudian menatap majikannya itu
“lalu ?” tanya nichkhun dengan nada datar
“aku akan segera berhenti mungkin besok aku akan meninggalkan rumah ini “ jawab sica dengan wajah memerah
“baiklah... aku kan menemui wooyoung sekarang !” nichkhun berlalu meninggalkan sica yang masih berdiri membatu
@wooyoung’s bad room
“kau sudah sembuh sekarang ?itu sangat baik ” nichkhun menghampiri wooyoung yang sedang meminum obatnya
“ne hyung  ! hyung kenapa ada di sini bukannya hyun g harus ke canada ?” wooyoung menyimpan gelasnya di meja samping ranjangnya
“aku ada waktu sampai nanti siang untuk bicara dengan mu !” nichkhun menunduk menyembunyikan wajahnya
“hyung gwaenchanayo ?” wooyoung memandang nichkhun khawatir
“gwaenchana , mianhae ... aku tidak bisa selalu menjaga mu dan juga tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk mu “ nichkhun mendekati wooyoung dan memeluknya
“aku tau hyung itu menyayangi ku dan juga hyung melakukan semua itu juga untuk kita benarkan ?” wooyoung membelas pelukan nichkhun
“kau benar “ nichkhun melepaskan pelukannya
TOK TOKK TOK
“tuan sudah waktunya untuk berangkat !” seru seorang namja 30 tahunan di ambang pintu nichkhun memandang wooyoung menyesal
“gwaenchana hyung pergilah !” wooyoung menyakinkan nichkhun kemudian nichkhun tersenyum dan mengacak rambut wooyoung sedikit dan pergi dari kamar itu
Saat di pintu nichkhun berpapasan dengan sica sica hanya mengangguk lemah melihat pandangan nichkhun
@ the night
Wooyoung duduk di kursi taman yang sambil memandangi bintang di malam itu,terlihat bintang seperti berkedip2 kepadanya
“kau memandang apa ?” sica mengampiri wooyoung dan menyelimutinya dari belakang
“bintang ... kau pikir aku memandang apa ?” wooyoung tetap saja menengadahkan kepalanya memandangi langit
“sekarang dingin lebih baik cepat masuk sudah sangat malam “ sica masih tetap saja berdiri di belakang wooyoung yang masih setia duduk di kursi taman
“shiroo “ wooyoung menghentikan aktifitasnya dan memandang sica ke belakang
“wae ?” sica memandang wooyoung heran
“kenapa kau bilang kau perduli pada ku ?” tanya wooyoung datar
“mwo ? itu ... itu ... aku juga tidak tau mungkin karena aku menyukaimu “ jelas sica dengan dengan mengerutkan keningnya berpikir
“menyukaiku ?” wooyoung hanya mengulang ucapan sica
“mulai besok aku akan berhenti bekerja dan meninggalkan rumah ini karena kau sudah sembuh !”
Deg
 hati wooyoung seakan mendapat tekanan dan hantaman lagi wooyoung merasa dia mengalami rasa sakit kehilangan seperti yang dia rasakan dulu saat kehilangan orang tuanya dan juga saat dia kehilangan taeyeon
wooyoung langsung berdiri mengenggam tangan sica memandang sika dengan tatapan tajam seakan dia ingin menelan sica hidup2 kemudian mencengkram kedua bahu sica dengan sekuat tenaga dan terus memandang sica tajam
“wae? Tuan muda ? kau kenapa ?” namun wooyoung tetap tidak menjawab kata2 sica
“wooyoung-a ?” sica menatap wooyoung dengan wajah yang pucat,sica merasa hatinya derdegup kencang dan tanganya gemetaran dia juga merasa tubuhnya lemas seketika mendapat perlakuan wooyoung yang aneh seperti ini
Wooyoung perlahan mendekatkan wajahnya kepada sica mendekatkan bibirnya dengan perlahan sementara tangannya masih setia mencengkram bahu sica,sica yang mengerti apa maksud perlakuan wooyoung malah menutup matanya (ngarep juga ternyata )saat bibir mereka hampir menyatu tiba2 ingatan wooyoung terhadap taeyeon kembali membuatnya tersadar dan melepaskan cengkramannya pada sica wooyoung mundur beberapa langkah kebelakang masih sambil memandang sica sampai kakinya terbentur kursi. Wooyoung berhenti dan berlari kekamarnya meninggalkan sica yang terbengong2
In the morning
Wooyoung pov
Apa yang terjadi pada ku semalam tak dapat aku mengerti,aku tidak tau kenapa aku melakukannya tapi aku merasa sangat sedih marah dan kehilangan entah karena apa
Tok tok tok
“tuan muda aku ingin pamit sekarang aku akan pergi ?!” sica berteriak di belakang pintu itu aku tak berniat untuk menemuinya atau mendengarnya bicara
“pintunya di kunci !” teriaknya lagi aku hanya mengambil bantal dan menutup kepalaku yanga masih berbaring tengkurap di kasur. Aku ini tidak ada hubungan apapun dengannya aku hanya mencintai taeyeon aku merasa kehilangannya hanya karena terbiasa dia selalu ada di sekitarku dan itu bukan rasa apapun namun saat nanti dia pergi aku pasti tak akan mengingatnya lagi
Sica pov
Sepertinya dia tidak mau bertemu dengan ku,namaun itu lebih baik dari pada aku harus berpamitan dengannya itu pasti akan sangat menyakitkan. Perlahan aku melangkahkan kakiku menjauhi pintu kamar wooyoung tuan muda ku, aku hanya tinggal pergi dengan taksi yang sudah menungguku di depan karena aku sudah berpamitan dengan semua orang sebelumnya.aku sadar aku mencintainya sejak aku mengenalanya ... dia orang yang setia ... dan itu membuatku sangat menyukainya namun rasanya ada tembok yang amat tinggi dia antara kami walau tembok itu tek terlihat dan transparan, apa hal yang menghalangi kami aku tidak tau yang jelas aku mersa sangat kami tidak akan bisa bersatu jika memang dia untuk ku aku percaya tuahan akan memberikan jalannya nati karena aku percaya ada yang namanya takdir dalam hidup ini
#####@#@%@%&^%&%%$@^%^^((^^%&%^*&(*)(**%$$#@#%$%^%^*^(*)()&*&^^$%#@@!^&
“huuuuhhhh”seorang suster yang sedang duduk di ruangan kerjanya menghela nafas beratnya
“kau laelah sica masih kerja lembur padahal kepala rumah sakit tidak meyuruh mu lagikan ?” tanya yeoja lainnya yang juga suster di rumah sakit itu
“aku tidak mau diam terus di rumah kuliahku juga sedang liburan musim panas !” sica menenggelamkan wajahnya di meja ’kalau aku di rumah aku pasti akan memikirkan tuan muda yang tak pernah ku dengar lagi kabarnya setahun ini itu !’
“suster han kau di panggil dokter kim sekarang cepat !” seorang suster sedikit berteriak di pintu ruangan memberi perintah
“aku baru saja istirahat “ bantah si suster yang di perintah
“kau ini cepat ..!” teriak suster senior itu geram
“biar aku saja “ sica berdiri dan menghampiri seniornya
“keruang  VIP sekarang !”
“ne ...” siaca langsung pergi ke tempat yang di sebutkan
“aku tidak mau ... pergi ... “
PARRRRRRRAAAAAAARANNNGGGGG
Suara piring pecah di lempar ke lantai
“rasanya aku pernah mengalami hal ini “ gumam sica sambil masuk ke dalam ruangan itu dan melihat pechan piring yang berserakan
“tuan muda tolonglah berhenti anda harus segera di obati !” sica melongo melihat siapa yang sedang terlibat pertengkaran dan langsung terbelalak melihat orang yang ada di depannya sica hanya bisa ternganga saja
“wooyoung !!!” sica mendekatinya sambil melihat ke sekeliling manager jung yang sudah acak2an dokter kim yang seragamnya kotor di siram dan pecahan kaca lengkap dengan makanaan nya yang berserakan
“kau !!” wooyoung menunjuk sica yang berjalan mendekatinya
@#$%^&*(()_)(*&^%$$#@!!@#$%^&&**(()(&^%$$##@@@$%^&&&***
Wooyoung pov
“apa kau masih mengingatku ?” dia tersenyum memandangku dan aku hanya mengangguk saja menanggapinya
“seperti kembali ke masa lalu ,,, kau yang marah2 dan melempar benda2 karena tidak mau di obati” aku hnya tersenyum saja padanya
“wooyoung-a “ panggilnya
“ne ?”
“aku ingin mengataka sesuatu yang dulu belum sempat aku ucapkan , “ dia menghela nafas dan memandangku “saranghae ... memalukan mengatakannya karena aku ini yeoja tapi aku tidak mau menyesal karena tidak mengatakannya “ dia tersenyum dan memalingkan wajahnya yang sudah memerah seperti tomat itu
“nado ...” jawab ku datar
“mwo ?” dia kembali menatapku
“nado saranghaeyo “ aku memandangnya dan dengan tiba2 tanpa aku duga dia langsung mencium bibirku lembut membuatku hanya bisa membelalakan mataku, dia merasa aku hanya diam mulai menggigit bibir bawahku, aku hanya tersenyum nakal dan balik menciumnya


Hyuuuhhhh ahirnya tamat juga ff author yang gaje dan tak tau diri ini ,author gila baged ni lagi ngeblank jadi lama bgd up datenya mian ya terus juga author ini mikir kenapa juga mesti mati2an padahal klian gak pernah mau comnt ff author walupun abal gaje not things end other tp yaaa kanapa ? kenapa klian tidak mau berbaik hti sama author yang miskin ini!
Pleace comment donk readers ya ... #pasang muka melas sambil ngesot2 kaya suster ngepot

1 comment:

  1. Padahal bagus thor cerita nya,cuman trll pendek,jd ending ny agak trll di paksain..

    ReplyDelete