Apr 1, 2013

path toward you 5





By : park yara (tciw queen)

Romance,gaje,stress,gak mutu , abal membosankan ,manpregnant etc.

Warning: BoyxBoy.
 NamjaxNamja.
 (gak suka silahkan untuk gak usah baca !! udah saya kasih penjelasan ini jadi segera menyingkir)

Pairing: junho X nichkhun (couple utama jadi gak usah protes kalo banyak yang ini )
Nichkhun x taecyeon
Taecyeon x wooyoung
Junho x wooyoung

chapters : 5 of ?

summary : percayakah kau kepada takdir ? atau percayakah kau kepada reinkarnasi ?! aku merasa jika takdir yang aku jalani adalah takdir yang sama sekali tidak pernah sesuai dengan apa yang aku harapkan … egois ?! mungkin iya karena aku mereasa ini semua tidak sesuai dengan keinginanku maka dari itu aku tidak pernah bersyukur atas apa yang tuhan berikan padaku



Junho masih berdiri membelakangi wooyoung dengan nafas memburu dan mulut yang terkatup2 sesekali dia menalan salivanya sendiri saat merasakan jika tenggorokan nya kering . Sedangkan wooyoung juga hanya terdiam dalam posisi bersandar pada tembok ,
"kenapa ? Kau melakukan itu padaku ?! Kau menjual ku ? Merampas hidupku . . . " junho berbalik menatap wooyoung dengan tajam "APA AKU INI HEWAN DIMATAMU ?!" teriak junho mendekat ke arah wooyoung hinga saat ini dia berteriak tepat di depan wajah wooyoung. wooyoung yang mendapat perlakuan demikian dari junho hanya bisa menekan tubuh bagian belakangnya semakin merapat ke tembok dengan wajah menghadap ke samping menghindari tatapan mengintimidasi yang di tujukan
junho padanya "maaf ... Aku-"
"KAU BILANG MAAF ?!!! APA KAU MASIH PUNYA HAK UNTUK MINTA MAAF SETELAH APA YANG KALIAN LAKUKAN PADAKU . . .!!! KALIAN SENGAJA MENCUCI OTAK KU MEMBUAT GELANDANGAN SEPERTIKU TIBA2 JADI ANAK TUNGGAL PENGUSAHA KAYA ... " junho terdiam kemudian tertawa pilu setelahnya  meletakan kedua telapak tangannya di tembok sisi kanan kiri wajah wooyong "merampas hidupku . . ." lanjutnya lirih "seburuk apapun hidupku . . . Kalian tidak boleh . . . Merampas hidupku ... Karena apa yang kalian lakukan itu ... Benar2 kejam ... Kalian . . . Lebih kejam dari iblis ..." desis junho dengan nada dingin yang menusuk.
Plakk
tamparan mulus itupun berhasil di layangkan dengan sempurna oleh wooyoung tepat mendarat di sisi kiri wajah junho "aku yang melakukan semuanya . . . Saat aku membawa mu dalam keadaan sekarat ke rumah sakit saat itu tepat dengan hari dimana anak direktur lee meninggal . . . Aku yang menyarankan ide gila itu menghapus ingatan mu dan menjadikan mu orang lain ... " junho menatap wooyoung dengan semakin sengit setelah mundur beberapa langkah kebelakang dengan memegangi pipinya yang  menghangat "hanya karena kau kehilangan ingatan buruk hidupmu selama bersama nichkhun,kau mengatakan orang yang 2 tahun ini menjadikan mu anak nya sebagai iblis ?!"
"kau pikir aku bodoh ?! Kalian hanya memanfaatkan ku !" tuduh junho kembali mulai emosi .
"aku yang memanfaatkan mu . . . Aku yang begitu menyukaimu hingga aku berbohong ,aku meminta direktur lee menjadikan aku tunangan mu . . ." aku wooyoung dengan nada yang mulai emosi hingga adu argumenpun tak terelakan lagi di antara mereka.
"yah tentu kau yang merencanakan ini semua ... Dengan semu pikiran busuk mu itu "
"junho !!!" sergah wooyoung lagi "bukan kah kau sudah mengingat semuanya ?! Berarti kau juga sudah ingat semua yang ayah nichkhun lakukan padamu ... Jadi kenpa kau begitu marah saat ada orang yang menarikmu dari kesengsaraan ?!"
"tapi ini hidupku . . . Sekalipun aku mati atau di siksa TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN KALIAN !! Kalian hanya memanfaatkan ku !" bantah junho dengan tegas
"Apa pernah beliau memanfaatkan mu ?! Jika dia hanya ingin memanfaatkan mu dia tidak akan pernah membiarkan mu melakukan apa yang kau suka , kau tinggal di luar bekerja di bengkel , kau tidak pernah mau mengikuti apa yang dia katakan ... tapi dia tetap berkata bahwa kau anaknya . . ." junho  engalihkan pandangannya ke arah lantai yang dia pijak mencoba mencerna perkataan wooyoung yang memang ada benarnya .
"permisi tuan muda . . . Ada telpon dari jepang " seorang pelayan menghampiri wooyoung dan junho
"jepang ?!" tanya wooyoungmemperjelas
"dari sekertaris direktur lee ... Dia mencari tuan muda junho yang tidak bisa di hubungi " wooyoung menatap junho seolah menyiratkan agar dia menerima telpon dari chansung dan melupakan sekilas perdebatan mereka . Junho yang mengerti akan maksud tatapan wooyoung ahirnya berjalan ke arah sofa dan mengangkat gagang telpon yang di simpan di meja kecil di samping sofa .
"ini aku ..." ucap junho pelan setelah mengangkat telpon
"MWO ?! Ayah . . . " junho menggulirkan pandangannya ke arah wooyoung .
*
mobil hitam itu segera berhenti di pintu bandara dan tak lama kemudian keluarlah junho dan wooyoung dari dalam mobil tadiyang langsung berlari masuk ke dalam bandara
"apa yang terjadi ?" tanya junho dengan ngos-ngosan pada salah satu kariawan ayahnya "pesawat  pribadi yang direktur tumpangi . . . Hilang di area pegunungan di jepang ... Di duga telah jatuh "  wooyoung yang berdiri di belakang junho langsung menutup mulutnya yang ternganga dengan telapak tangangan kirinya sedangkan junho malah diam dengan pandangan kosong .
"jun- ..." wooyoung yang hendak memanggil nama junho seketika terhenti saat dia menyadari jika saat ini kedua tangan junho yang terjuntai di sisi tubuhnya gemetaran, dapat wooyoung lihat junho mencoba mengepalkan kedua tangannya meredam gemetar walau tetap saja tangan junho itu gemetar setelah mengepal dengan kuat . Perlahan wooyoung melangkahkan kakinya mendekati junho wooyong menggenggam tangan kanan junho dengan kedua tangannya ."tenanglah ..." ujar wooyoung walau saat ini mereka tidak saling menatap
"tuan muda pesawatnya sudah siap " seorang yeoja pramugari masuk ke dalam ruang tunggu vvip untuk memberi tahu jika pesawat jet pribadi lain milik presdir lee itu siap menerbangkanjunho ke jepang menyusulchansung yang sudah ada di jepang saat ini
*
satu bulan kemudian
*khun pov*
hanya satu bulan dan ini adalah musim dingin ,sungguh tak terasa karena musim sudah kembali berganti . Hari itu untuk terahir kalinya aku melihat junho ... Jantungku terasa di hujam jutaan pedang saat mengetahui semua yang telah ayahku lakukan pada junho , bagaimana ayahku menyiksanya dengan berbagai cara . membakar panti asuhan  tempat junho di besarkan,mencabut beasiswa yang dia dapatkan ,bahkan menjebloskan junho kedalam penjara dengan fitnah pembunuhan yang di tujukan padanya selama aku menyelesaikan kuliah di luar negri . aku menyeka air mataku masih dalam posisi berdiri di depan cermin memandang wajahku yang semakin hari hanya bertambah tirus . Mungkin junho
tidak akan pernah mau mengenalku lagi dia tidak akan sudi untuk menatap wajahku lagi saat ini , aku orang yang membuat hidupnya amat berat . Hingga sejak saat itu dia tidak pernah datang menemuiku lagi .
Flashback
junho yang masih terbaring dengan peluh yang membanjiri seluruh tubuhnya bahkan wajah junho yang pucat benar2 basah oleh keringat saat ini bibirnya terus terbuka mengeluarkan suara helaan nafas dengan di selingi isakan kecil. Kedua sudut mata kecil junho mengalirkan air mata yang tiada henti . Sementara nichkhun hingga saat ini masih terus menangis sesegukan di samping junho ,seorang asisten yeoja yang membantu nichkhun saat praktek melepaskan satu persatu ikatan yang membelenggu junho .
"mian ..." nichkhun meminta maaf dalam tangisnya sedangkan junho hanya masih terus terbaring memandang langit2 .
"tidak . . . Tidak . . ." junho bangun dari atas kasur dan mencobauntuk berjalan hanya sajatubuhnya yang lemah membuat junho hampir saja jatuh terhuyung
"junho ! Kau mau kemana ? Kau harus istirahat dan tidur " nichkhun mencoba untuk memegangi junho dan membaringkan nya kembali hanya saja junho menepis tangan nichkhun .
"aku harus pergi . . . " junho berjalan dengan sempoyongan keluar dari ruang praktek nichkhun begitu saja tidak memperdulikan keadaan tubuhnya yang lemah . Terus sajaberjalan meninggalkan nichkhun
yang mulai kembali terisak
end of flashback
clekk
nichkhun membalikan tubuhnya dari cermin memandang pintumasuk kamarnya .
"kau di sini rupanya ..." ujar taec seraya masuk ke dalam kamar mendekati nichkhun
"nde . . . Waeyo ?" taec memberikan satu amplop putih dengan ukuran agak besarkepada nichkhun yang langsung menerimanya "hasil pemeriksaanmu sudah keluar "
"oh . . ." nichkhun membuka amplop tadi dan mulai membuka lipatan kertasnya "aku baik2 saja- ..." nichkhun membaca isi kertas tersebut berulang2 hingga ahirnya dia memandang taec dengan tatapan tanya
"tentu saja semuanya baik2 saja ..." perlahan nichkhun tersenyum kepada taecyeon walau dengan kaku dan terpaksa .
*
*
*
di bandara
"aku akan pulang ... Lebih baik tetap berpura2 bahwa kita masih bertunangan ..." wooyoung kembali memakai kaca mata hitamnya lalu memandang junho dan menghela nafas "sampai semua berjalan dengan baik . . .Hingga kau bisa menjalankan perusahaan sendiri . . . dengan begitu kita bisa mengatakan pada ayahku jika kita sudah berpisah "
"aku pergi ... " tanpa menjawab apapun yang wooyoung katakan junho hanya langsung masuk ke dalam mobil.
*
di dalam mobil
"jika aku tidak mau apa yang akan terjadi ?!" junho yang duduk dikursi belakang bertanya dengan mata tertutup dan walau tidak di tujukan secara langsung,chansung mengerti jika dirinyalah yang saat ini junho ajak bicara .
"perusahaan akan di ambil alih investor " jawab chansung sedikit menoleh ke belakang karena dia memang tengah duduk di kursi depan di samping pengemudi. Kecelakaan pesawat yang menimpa direktur lee ahirnya mendapat titik terang saat bongkahan pesawat di temukan di sebuah pegunungan namun semua penumpang pesawat dinyatakan meninggal dan pencarian jenazah direktur lee memakan waktu hampir satu bulan dan pada waktu itu pula junho menggantikan nya diperusahaan di bantu oleh wooyoung dan chansung tentunya .
"antar aku ke suatu tempat " gumam junho masih dengan bersandar dengan mata yang masih tertutup.
*
tokk tok tok
"ada yang mencari anda " nichkhun hanya memandang datar asisten nya yang baru saja menampakan sebagian tubuhnya dari balik pintu dengan masih duduk di belakang meja dengan tangan yang menyangga dagunya
"suruh dia langsung masuk saja" titah nichkhun seraya merapihkan meja kerjanya . "silahkan duduk "
terjadi ke sunyian di jarak dua meter ruangan kerja itu . Dimana nichkhun hanya membisu dengan pandangan mata yang terus menatap lurus namja yang saat ini ada di hadapannya sementara namja itu hanya menatapnya dengan pandangan yang tidakdapat di artikan entah tatapan bingung,rindu,bersalah,atau kasih sayang atau mungkin semuanya yang jelas junho juga hanya terdiam memperhatikan nichkhun dalam beberapa saat .
*
"aku tidak tahu ... Maafkan aku ..." sesal nichkhun dengan setulus hatinya saat mendengar kabar dari mulut junho yang mengatakan 'ayah'nya telahmeninggal dalam kecelakaan pesawat
"ayahmu juga datang ke pemakaman di jepang "
"tidak ada yang member tahuku . . ."
"ayahmu mungkin curiga tentangku . . . Tapi . . . Yang aku tahu aku benar menggantikan orang lain . . . Tidak ada yang tahu seperti apa sosok putra tunggal direktur lee . . . Karena dia yang lahir di luar nikah terus di sembunyikan ..." junho menghembuskan nafas beratnya pada ahir kalimat yang belum rampung itu membuat nichkhun berinisiatif untuk meneruskan nya
"dan kau tiba2 muncul sebagai anak nya ..." lanjut nichkhun menebak junho tersenyum tipis menanggapi perkataan nichkhun tangan kanan junho yang dia letakan di atas meja kerja nichkhun bergerak untuk menggenggam tangan sang pemilik meja yang juga di letakan di atasnya. "tidak ada alasan untuk kita berpisah lagi ... Aku junho yang dulu atau bukan kau tetap mencintaiku . . . Dan detik
ini ... Aku sudah bukan junho yang gelandangan lagi ... Aku bahkan bisa melakukan apapun yang ayahmu inginkan . . . Jadi ... Kembalilah padaku " pinta junho dengan memelas ,sorot mata yang penuh harap dengan senyum manis yang tulus dia berikan kepada nichkhun saat ini. Nichkhun memutar pandangannya dengan tidak tentu mencoba untuk berfikir sesaat dalam ke bimbangan "a..ku tidak bisa ..." jawab nichkhun dengan susah payah . Perlahan nichkhun menarik tangan nyadari genggaman tangan junho yang melonggar akibatketerkejutan nya mendengar jawaban nichkhun.
"w...wae ?" tanpa menjawab pertanyaan junho secara langsung nichkhun malah membuka laci yang ada di meja kerjanya mengeluarkan secarik kertas yang terlipat lalu dengan tangan yang bergetar dia
menyimpan kertas itu di atas meja di hadapan junho .
"apa ini ?!"
"alasan ... Mengapa kita tetap tidak di takdirkan bersama " mendengar penjelasan nichkhun junho segera menyambar kertas yang nichkhun letakan di meja , junho bahkan membuka kertas itu dengan terburu2 hingga ahirnya dia dapat membaca isitulisan kertas tersebut .
"i..in..in...ini . . . Tidak mungkin !" junho menggelengkan kepalanya kuat2 mengingkari kenyataan pahit yang dia terima dalam hidupnya bahkan setelah segalaperjuangan dan pengorbananjunho selama ini dengan apa yang  dia miliki dirinya tetap tidak bisa memiliki nichkhun di sampingnya .
"maafkan aku .... Kit...a harus benar2 berpisah junho-ah ..."nichkhun juga setengah mati menahan tangis membuat suaranya terdengar lebih beratsaat mengucapkan kalimatperpisahan barusan .
"jangan... Jangan lakukan ini pada ku . . ." junho menggelengkan kepala tidak tentu seolah linglung meminta agar nichkhun tidak meninggalkannya .
Nichkhun hanya bisa menutup mata dan mulutnya rapat2 hingga air matanya kembali berjatuhan, ahirnya nichkhun memutuskan untuk pergi meninggalkan junho di ruang kerjanya begitu saja meninggalkan tempat prakteknya dengan junho yang saat ini melipat kedua tangan nya di atas meja kerja nichkhun dan menangis sesegukan .
*
*
*
*
"kau sudah datang ?! " wooyoung menyapa dengan ceria saat melihat taec berjalan menghampirinya yang duduk disalah satu meja cafe . "aku lama menunggumu " keluh wooyoung cemberut yang  merupakan ekspresi marahnya saat ini .
"aku minta maaf" taec duduk di kursi yang berhadapan dengan wooyoung ,dia hanya bicara singkat dalam keadaan muram membuat wooyoung bisamerasakan aura tidak baik disekitarnya .
"wae ? Kau ada masalah ?!" Tanya wooyoung lembut memegang tangan taec yang di letakan di atas meja
"anii . . ." jawaban singkat dan juga sebuah gelengan kecil di dapatkan wooyoung sebagai jawaban atas pertanyaannya
"maaf selama satu bulan ini aku sibuk di jepang ... Tapi ... Aku sama sekali tidak melupakan mu ... " wooyoung tersenyun kembali
"bahkan aku merindukan mu ..." lanjutnya mengakui perasaan yang dia rasakan dengan polosnya.
"wooyoung-shi ... Aku juga hadir di pemakaman presdir lee ..." ujar taec tiba2 namun itu sukses membuat wooyoung melepaskan genggaman tangan nya pada taecyeon "aku melihat mu ... Kau
Tunangan putra tunggal presdir lee " wooyoung menarik tangannya dari taecyeon dan melipatnya di atas meja tapi tetap memandang namja itu dengan yakin.
"aku bisa jelaskan semuanya . . . Aku dan junho sudah tidak ada hubungan apapun hanya saja kami belum menemukan waktu yang tepat untuk mengatakannya pada ayahku . . . Percayalah !" wooyoung menjelaskan kondisi yang sebenarnya kepada taecyeon dan memohon agar dia percaya pada penjelasan nya .
"wooyoung ... " panggil taec dengan pelan ,membuat wooyoung menegakan badan nya seraya  menghela nafas pelan . Wooyoung tahu jika tidak akanmudah membuat orang lainpercaya dengan penjelasan nya yang kurang masuk akal itu.
"aku sudah menikah ..." lanjut teac menyelesaikan kalimatnya walau dengan pandangan yang tertuju ke arah meja menghindari pandangan wooyoung padanya . Tiba2 saja nafas wooyoung terdengar memburu lebih cepat dari ke adaan sebelumnya dia tersenyun nanar mengalihkan pandangan nya ke arah luar jendela "kau ..." ucapnya terpotong dan kembali menutup mulutnya rapat mengatur deru nafasnya kembali ....


"siapkan semuanya . . . Aku akan menetap di jepang jadi pindahkan semuanya . . ." junho menopang dagu dengan sebelah tangan yang dia juga tumpukan di atas meja,duduk dengan tidak bergairah memandah bandul2 yang terus bergerak ke kanan ke kiri tiada henti di atas mejanya .
"kau yakin ?!" chansung menarik sandaran kursi dan mendudukinya untuk bisa bicara sejajar dengan junho yang tengah duduk di belakang meja
"tidak ada alasan untuk tetap tinggal d sini ... ; junho tersenyum kecil dan memegang bandul paling ujung kanan yang baru saja terpental setelah benturan
"aku hanya perlu jadi lee junho saja ..." lanjutnya dan kembali melepaskan bandul itu membuatnya kembali terpental bergantian di kedua bandul terluar .
"aku ikut !!" pandangan junho bergulir ke arah pintu masuk ruang baca yang sejatinya ada di dalam rumah mendiang 'ayah' junho tak berbeda dengan chansung yang juga melakukan hal yang sama . Memandang wooyoung yang berdiri di ambang pintu memandang ke arah mereka berdua . Wooyoung berjalan mendekati junho dan chansung berdiri sejajar dengan meja alias ada di antara kedua namja itu . "aku juga ingin menetap di jepang bersama mu " junho menurunkan sebelah tangannya dari meja lalu melirik sekilas ke arah chansung yang memandang wooyoung lalu kembali mengarahkan pandangan nya ke arah wooyoung sehingga chansung tak sadar bahwa dia baru saja di pandang junho. "kau tidak  berencana untuk membatalkan kesepakatan kitadan kembali bersikukuh untuk menikah denganku kan ?!" mendengar pertanyaan junho wooyoung hanya bisa menghela nafas seraya memutar bola matanya kesal .
"a. . . Aku rasa . . . Aku sebaiknya keluar " chansung yang mulai sadar suasana ruangan yang mulai menjadi ajang percakapan pribadipun dengan segala pengertian dan juga segala hormat memutuskan untuk menarik diri keluar dari ruang baca tadi meninggalkan junho dan wooyoung berdua dalam ruangan itu
"anii . . . Aku Tidak akan pernah berubah fikiran" tandas wooyoung tegas bertepatan dengan suara pintu yang di tutup oleh chansung
"lalu kenapa kau mau ikut  denganku ?!"
"yang jelas ada alasan pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan mu lagi pula tidak ada ruginya  bukan jika aku bekerja untuk mu ?!" junho berkedip cepat beberapa saat berfikir dan setelah dia menimbang segala baik buruknya ahirnya junho mengangguk menyetujui .
In wooyoung home
wooyoung terduduk di tepian teras kayu di halaman belakang rumahnya dengan kaki yang masih dia  rendam di dalam air kolam yang ada di bawah teras kayu tadi. Perlahan bibirnya mengukir senyum aksa seraya menghela nafas . Kesunyian di halaman belakang rumahnya yang benar2 tenang bahkan tidak  da
suara jangkrik sekalipun (y ia lah org bkan d htan) kesunyian tempatnya berada menuntunwooyoung  untuk menengadah  melihat 5 bintang yang bersinar paling terang di gelapnya langit malam itu terus menuntun wooyoung untuk berfikir mengulang kembali salah satu kejadian yang terjadi dalam hidupnya
flashback
"jadi selama ini kenapa kau tidak  pernah mengatakan nya padaku ?" wooyoung memandang taec dengan begitu menuntut sesekali dia menelan saliva membasahi tenggorokan walau pada dasarnya di meja yang ada di hadapannya saat ini juga tersedia satu gelas berisi minuman namun ternyata kata2 yang di lontarkan taecyeon padanya beberapa saat yang lalu mampu mengacaukan kerja syaraf di otak wooyoung saat ini hingga tidak menghiraukan gelas tadi dan malah terus menelan saliva .
"a. . .ku ... Maaf ... Aku tidak bermaksud untuk membohongi mu " sesal taec menunduk dalam tidak mampu untuk bertatap mata dengan wooyoung saat ini
"jadi apa alasan nya ?! Kau memang tidak menipuku atau berbohong padaku tapi kau sengaja menutupinya dariku benarkan ?!" semakin lama percakapan antara dirinya dengan taec malah membuat
wooyoung lepas kendali terus bertanya dengat tatapan kecewanya dan juga nada bicara yang menuntut lebih lanjut .
Walau wooyoung menyadariketidak pantasan sikapnya saat ini yang sama sekali tidak punya hak atas namja di depannya itu tapi perasaan kecewa yang kuat malah menguasai dirinya hingga tidak perduli lagi dengan sikap tidak pantasnya dan hanya ingin mendapat penjelasan yang bisa dia mengerti dan menanangkan nya . Semoga bisa .
"aku menikah ... Jujur pernikahan kami tidak bahagia . . . " taec mulai berani mengangkat wajah menatap wooyoung "sejak aku mengenalmu . . . Aku begitu menyukaimu ... Memang gila karena aku berfikir untuk bercerai dan memulai semuanya dari awal dengan mu tapi . . ." wooyoung menggerakan jemari tangan nya untuk mengepal agar tidak terlihat gemetaran di matataecyeon sekuat tenaga namja ini mengatur deru nafasnya senormal mungkin .
"tapi ?!" tuntut wooyoung lagi
"dia sekarang mengandung anak ku " tersambar petir di siang bolong itulah ungkapan yang mungkin mampu menggambarkan perasaan wooyoung saat ini . Wooyoung segera beranjak dari kursinya untuk meninggalkan taecyeon tanpa berbicara sepatah kata apapun padanya . "wooyoung !" panggil taec menghentikan langkah namja itu dengan memegang pergelangan tangan kiri wooyoung . "maafkan
aku ..." lirih taecyeon wooyoung menarik nafasnya dalam dalam dan melepaskan tangan taecyeon yang memegang pergelangan tangan nya
"sekalipun dia tidak mengandung . . . Kita tetap saja tidak pantas bersama . . . Karena aku juga bukan orang yang akan menghancurkan hubungan orang lain " wooyoung memegang pundak taec dengan lembut jauh dalam hatinya menjerit terluka dengan mata yang terasa terbakar wooyoung mencoba untuk tersenyum "dan saat ini . . .  Aku hanya berharaf kau akan bertanggung jawab hingga ahir . . . Karena taecyeon yang aku kenal pasti akan melakukan itu bukan ?!" teac tahu wooyoung terguncang matanya memerah dan getaran kecil terasa dari tangan nya namun bagaimanapun juga taecyeon tidak dapat berbuat banyak untuk meredam segala keterpurukan itu dari dalam diri wooyoung dan hanya bisa mengangguk lemah tanpa katalah yang bisa dia lakukan .
End of flashback
wooyoung yang tengah mendongak itu kembali menekuk lehernya agar tertunduk dengan helaan nafas lelah yang terus terdengar darinya wooyoung menyeka kembali air mata yang menetes dari kedua matanya
*
beberapa hari kemudian
di bandara
"kau dimana tiket dan paspor ku ada padamu ! ! Jangan bercanda !" wooyoung berbicara dengan emosi pada seseorang yang terhubung dengan nya melalu sambungan telpon . Saat ini wooyoung berjalan mengelilingi bandara mencari dimana junho yang berjanji akan bertemu dengan nya di bandara untuk kemudian berangkat ke jepang bersama sama namun saat ini wooyoung masih belum menemukan  dimana tempat junho menunggunya
"itu salah mu karena terlambat bangun ... Aku sedang membeli kopi tunggu saja aku ke sana sebentar lagi" wooyoung memajukan bibirnya kesal dan hendak berteriak agar junho mempercepat langkahnya namun hal itu dia urungkan saat tanpa di sengaja mata wooyoungmenangkap bayangan taecyeon berdiri dalam jarak cukup jauh darinya namun masih bisa dia lihat dengan jelas , taec  berdiri membelakanginya bersama seorang lain nya yang wooyoung tebak adalah pasangan taecyeon yah wooyoung memang bisa mengenali namja itu walau dari belakang . Mata wooyoung membesar saat namja yang berdiri di samping taecyeon menoleh ke samping kanan nya memandang wajah taecyeon dengan bibir yang bergerak seolah membicarakan sesuatu pada taec .
"kau dimana aku sudah di pintu keberangkatan ?!" suara yang keluar dari ponsel yang masih dalam keadaan panggilan aktif dan juga masih bertengger di telinga tidak bisa mengalihkan konsentrasi wooyoung yang tengah memperhatikan taecyeon dan nichkhun .
"nichkhun " ucap wooyoung begitu lirih seolah berbisik namun keadaan ponsel yang masih berada menempel di telinga dan di dekat mulutnya membuat ucapan wooyoung barusan masih bisa di dengar oleh junho . Junho yang di tempatnya saat ini berdiri mengkerutkan kening heran "nich . . . Khun ?!" ulang junho mengeja nama yang baru saja dia dengar dengan memisahkan kedua suku kata pada nama itu dengan nada bingung yang bertanya .


Leave Comment ^^... silahkan tinggalkan komentar =]

5 comments:

  1. HOWWAA AKHIR YA OENNIE UPDATE FF JUGA

    LANJUT OENNIIE HADOOOWHH SAYA YAKIN KALO NI FF DI JADIIN FILM DI KOREA PASTI LARIS SAMPE KE HOLLIWOOD

    LANJUTT EONNIE :)

    ReplyDelete
  2. HUWAAAAA...
    CERITANYA MAKIN SERU!!!

    ReplyDelete
  3. Akhirnya updateeee...

    Deg2an bacanya

    ReplyDelete
  4. Akhirnya update juga Gamsha thoor XD

    ReplyDelete