By : park yara
(tciw queen)
Romance,gaje,stress,gak
mutu , abal membosankan ,manpregnant etc.
Warning: BoyxBoy.
NamjaxNamja.
(gak suka silahkan untuk gak usah baca !! udah
saya kasih penjelasan ini jadi segera menyingkir)
Pairing: junho X
nichkhun
Nichkhun x taecyeon
Taecyeon x wooyoung
Junho x wooyoung
chapters : 3 of ?
summary :
percayakah kau kepada takdir ? atau percayakah kau kepada reinkarnasi ?! aku
merasa jika takdir yang aku jalani adalah takdir yang sama sekali tidak pernah
sesuai dengan apa yang aku harapkan … egois ?! mungkin iya karena aku mereasa
ini semua tidak sesuai dengan keinginanku maka dari itu aku tidak pernah
bersyukur atas apa yang tuhan berikan padaku ….
hembusan
nafas menjadi satu2 nya suara yang dapat di dengar oleh junho maupun nichkhun
saat ini. Dalam keadaan gelap dan masih
berdekatan . Beberapa menit berlalu sejak nichkhun memalingkan wajah nya dari
junho membuat tautan bibir mereka terlepas
begitu saja tanpa alasan
'ada apa denganku ?! Tidak khun-ah kau sudah menikah' nichkhun mengela nafas seraya menutup mata nya beberapa saat ,posisi wajah junho dan nichkhun yang berdekatan namun mengarah ke arah yang berlawanan masih dengan berpelukan. sementara itu junho juga hanya terdiam tak bergerak hanya menatap tiada arti bingkai jendela yang mendapat cahaya remang dari lampu jalanan yang ada d luar jendela itu.
'ada apa denganku ?! Tidak khun-ah kau sudah menikah' nichkhun mengela nafas seraya menutup mata nya beberapa saat ,posisi wajah junho dan nichkhun yang berdekatan namun mengarah ke arah yang berlawanan masih dengan berpelukan. sementara itu junho juga hanya terdiam tak bergerak hanya menatap tiada arti bingkai jendela yang mendapat cahaya remang dari lampu jalanan yang ada d luar jendela itu.
"aku
.... Harus pergi..." nichkhun beranjak dari posisinya berdiri dengan cepat
dan meninggalkan junho begitu saja di dalam rumah nya yang gelap sendirian. Tanpa
mengatakan apapun sebelumnya ataupun menoleh kearah junho
"aaaarrrggghhh" junho menjambak rambut nya frustasi saat nichkhun sudah benar2 meninggalkan rumahnya saat ini di tandai dengan suara pintu yang tertutup . satu pertanyaan yang hinggap di benak nya saat ini 'kau bahkan tidak mengenal nya cukup lama ... Hanya merasa dia baik dan kau melakukan itu??!! Kau gila ... Bagaimana kau melakukan nya saat kau malah sudah bertunangan ?!'
"tunangan?!" junho melepaskan jambakan nya pada rambut merah milik nya sendiri , dia segera berlari ke kamar untuk mengambhl jaket"wooyoung" gumam junho yang baru ingat tentang janji nya bersama wooyoung yang notabene adalah tunangan nya . janji yang sempat dia lupakan saat dia bersama dengan nichkhun
junho yang
mengambil jaket yang dia letakan di atas meja di dalam kamar nya itu tanpa
sengaja melihat ponsel hitam tergeletak tak berdaya di kasur yang segera dia
sambar begitu saja dan setelahnya berjalan keluar rumah . Baru kali ini junho
meruntuki diri nya yang sok menolak harta ayahnya hingga tidak memiliki mobil
dan itu malah menyulitkan diri nya sendiri saat dalam keadaan genting seperti
ini. Junho berdiri di pinggir jalan melambaikan tangan nya pada setiap taxi
yang melintas namun sayang tidak ada yang berhenti juga hingga detik ini
"kenapa rumah wooyoung harus di daerah terisolir hingga tidak ada bis yang
melintasinya?!" junho malah memaki tak jelas menyalahkan lokasi rumah
wooyoung saat ini.dia lantas merogoh ponsel di saku celananya untuk mencoba
menghubungi wooyoung . Ibu jari junho menggeser icon panah di bagian bawah
layar dan setelah itu dia kembalh tertegun melihat 13 missed call dan 5 message
"kau tidak lupa kan ? Aku menunggu mu!"
"kau ada dimana junho?!"
"cepatlah sebentar lagi akan hujan!!"
"kenapa kau tidak mengangkat telponku? Kau juga tidak membalas pesanku! Apa kau sengaja mengabaikan aku?!"
"maaf aku tidak bermaksud marah ... Kau dimana... Kau tidak apa-apakan ?"
junho
kembali mematikan ponselnya lebih memilih untuk mengabaikan pesan wooyoung
walau tadi sempat terbesit di benak junho untuk menghubungi namja imut itu .
Junho menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri seolah mencari sesuatu dan
setelah itu dia segera berlari kearah salah satu toko yang sempat tertangkap
matanya barusan.
In taxi
nichkhun mendongakan kepalanya bersandar pada sandaran kursi taxi memandang bagian atas taxi dengan tatapan kosong pikiran nya melayang jauh bahkan sejak dia keluar dari rumah junho beberapa waktu yang lalu . Bayangan bagaimana dirinya larut di dalam pelukan junho dan bagaimana dirinya membiarkan junho untuk menciumnya terus menari di benak nichkhun . Menghela nafas berat seraya menggigit kuku ibu jari nya masih dengan mendongak menatap atap bagian dalam taxi . "sadarlah ..." nichkhun mulai memperingatkan dirinya sendiri atas apa yang dia perbuat . Bahkan untuk berciuman dengan taecyeon dia harus menata perasaannya terlebih dahulu dan itupun hanya akan membuat nichkhun berhubungan dengan taec tanpa ada nya perasan . Nichkhun mengepalkan tangan nya dan memukul mukul kursi taxi yang dia duduki dengan uring-uringan membuat supir taxi itu malah memandangnya bingung melalui kaca psion yang ada di bagian atas kaca depan mobil
In taxi
nichkhun mendongakan kepalanya bersandar pada sandaran kursi taxi memandang bagian atas taxi dengan tatapan kosong pikiran nya melayang jauh bahkan sejak dia keluar dari rumah junho beberapa waktu yang lalu . Bayangan bagaimana dirinya larut di dalam pelukan junho dan bagaimana dirinya membiarkan junho untuk menciumnya terus menari di benak nichkhun . Menghela nafas berat seraya menggigit kuku ibu jari nya masih dengan mendongak menatap atap bagian dalam taxi . "sadarlah ..." nichkhun mulai memperingatkan dirinya sendiri atas apa yang dia perbuat . Bahkan untuk berciuman dengan taecyeon dia harus menata perasaannya terlebih dahulu dan itupun hanya akan membuat nichkhun berhubungan dengan taec tanpa ada nya perasan . Nichkhun mengepalkan tangan nya dan memukul mukul kursi taxi yang dia duduki dengan uring-uringan membuat supir taxi itu malah memandangnya bingung melalui kaca psion yang ada di bagian atas kaca depan mobil
clekk
nichkhun membuka pintu rumahnya bersama dengan taecyeon ,dia melangkahkan kakinya dengan lunglai menuju kamar tanpa sadar ada yang berubah di atas meja makan . Nichkhun perlahan membuka pintu kamarnya dengan kepala yang menunduk lelah
"aku pikir kau hanya akan di luar saat siang ... Ini hampir tengah malam dan kau baru pulang"
nichkhun yang tengah menunduk hingga tidak sengaja melihat sepasang kaki dengan sandal rumah yang dia pakai kaki itu langsung mendongak "taecyeon-ah ...." sapanya pelan dan lemah
tidak ada nichkhun yang berhambur memeluknya atau ekspresi bahagia lainnya yang di dapat taec malam itu ,yang dia dapat hanya panggilan lemah nichkhun dan wajah lelahnya .walau sempat terbesit rasa kecewa yang hampir memupus senyum di bibirnya taec kembali menegapkan badan dan merekahkan senyuman "kau kelihatan sangat lelah?!" taec memperhatikan wajah nichkhun yang terlihat semakin pucat
nichkhun mengangguk lemah seraya tersenyum "aku benar2 lelah dan ingin istirahat ..." ujarnya berjalan ke arah tempat tidur melewati taec yang masih berdiri di depan pintu begitu saja
"apa aku boleh memeluk mu !?" nichkhun yang sudah berdiri di depan kasur terdiam beberapa detik . Posisi mereka yang saat ini saling berlawanan dimana taecyeon masih menghadap pintu dan nichkhun yang menghadap kasur. Taec perlahan membalikan badan nya memandang punggung nichkhun yang membelakanginya nichkhun yang menghela nafas pelan seraya menutup mata tanpa sepengetahuan nya . Perlahan nichkhun memaksakan dirinya untuk tersenyum dan berbalik menghadap taecyeon ,dia berjalan kembali mendekati namja itu dan memeluknya "maaf .... Aku lelah hingga mengabaikan mu..." sesal nichkhun masih memeluk taec
taec membalas pelukan nichkhun dengan membelai punggungnya lembut "tidak perlu minta maaf..." taec melepaskan pelukan nichkhun dan kembali memperhatikan wajahnya ,perlahan taec mendekatkan wajahnya ke arah nichkhun dengan posisi yang sedikit miring dan tentu saja nichkhun mengerti arti dari gerakan itu mengetahui dengan pasti apa yang selanjut nya akan terjadi dan itu membuat nya mengepalkan kedua tangannya yang saat ini ada di sisi tubuhnya dengan kuat menahan gejolak dalam dadanya yang meronta bergejolak menolak tindakan namja di hadapan nya ini. Taec menekan bibir nichkhun dengan bibirnya lembut namun itu tetap saja membuat nichkhun menutup matanya rapat2 bukan untuk meresapi kegiatan mereka namun lebih untuk memburamkan realita bahwa saat ini dia tengah berciuman dengan orang yang tidak dia cintai setidaknya mengepalkan kedua tangan nya seraya memejamkan mata rapat2 bisa membantunya untuk sekedar menggerakan bibir walau dengan sedikit kaku untuk membalas perlakuan taecyeon padanya
nichkhun membuka pintu rumahnya bersama dengan taecyeon ,dia melangkahkan kakinya dengan lunglai menuju kamar tanpa sadar ada yang berubah di atas meja makan . Nichkhun perlahan membuka pintu kamarnya dengan kepala yang menunduk lelah
"aku pikir kau hanya akan di luar saat siang ... Ini hampir tengah malam dan kau baru pulang"
nichkhun yang tengah menunduk hingga tidak sengaja melihat sepasang kaki dengan sandal rumah yang dia pakai kaki itu langsung mendongak "taecyeon-ah ...." sapanya pelan dan lemah
tidak ada nichkhun yang berhambur memeluknya atau ekspresi bahagia lainnya yang di dapat taec malam itu ,yang dia dapat hanya panggilan lemah nichkhun dan wajah lelahnya .walau sempat terbesit rasa kecewa yang hampir memupus senyum di bibirnya taec kembali menegapkan badan dan merekahkan senyuman "kau kelihatan sangat lelah?!" taec memperhatikan wajah nichkhun yang terlihat semakin pucat
nichkhun mengangguk lemah seraya tersenyum "aku benar2 lelah dan ingin istirahat ..." ujarnya berjalan ke arah tempat tidur melewati taec yang masih berdiri di depan pintu begitu saja
"apa aku boleh memeluk mu !?" nichkhun yang sudah berdiri di depan kasur terdiam beberapa detik . Posisi mereka yang saat ini saling berlawanan dimana taecyeon masih menghadap pintu dan nichkhun yang menghadap kasur. Taec perlahan membalikan badan nya memandang punggung nichkhun yang membelakanginya nichkhun yang menghela nafas pelan seraya menutup mata tanpa sepengetahuan nya . Perlahan nichkhun memaksakan dirinya untuk tersenyum dan berbalik menghadap taecyeon ,dia berjalan kembali mendekati namja itu dan memeluknya "maaf .... Aku lelah hingga mengabaikan mu..." sesal nichkhun masih memeluk taec
taec membalas pelukan nichkhun dengan membelai punggungnya lembut "tidak perlu minta maaf..." taec melepaskan pelukan nichkhun dan kembali memperhatikan wajahnya ,perlahan taec mendekatkan wajahnya ke arah nichkhun dengan posisi yang sedikit miring dan tentu saja nichkhun mengerti arti dari gerakan itu mengetahui dengan pasti apa yang selanjut nya akan terjadi dan itu membuat nya mengepalkan kedua tangannya yang saat ini ada di sisi tubuhnya dengan kuat menahan gejolak dalam dadanya yang meronta bergejolak menolak tindakan namja di hadapan nya ini. Taec menekan bibir nichkhun dengan bibirnya lembut namun itu tetap saja membuat nichkhun menutup matanya rapat2 bukan untuk meresapi kegiatan mereka namun lebih untuk memburamkan realita bahwa saat ini dia tengah berciuman dengan orang yang tidak dia cintai setidaknya mengepalkan kedua tangan nya seraya memejamkan mata rapat2 bisa membantunya untuk sekedar menggerakan bibir walau dengan sedikit kaku untuk membalas perlakuan taecyeon padanya
in wooyoung
home
junho baru
saja sampai di depan rumah wooyoung dengan nafas yang ngos-ngosan juga dengan
dada yang mengambang dan mengempis dalam kurun waktu yang cepat “ wooyoung …
kenapa kau tinggal di rumah yang halamannya bahkan seluas satu hektar ??!!!”
caci junho entah pada siapa karena dia harus berjalan dengan sangat jauh dari
gerbang hingga menuju depan rumah wooyoung saat ini dan lagi2 karena dia tidak
punya mobil . (inget saya suruh bayangin rumah yang di secret garden yang rumah
cowonya) . setelah puas memaki tanpa jelas arah dan tujuannya seraya membungkuk
memegangi lutut ahirnya junho kembali
melangkahkan kakinya menuju pintu kaca yang ada di depannya saat ini , dia
menekan beberapa angka kode untuk membuka pintu itu namun malah tetap tidak
terbuka juga berulang kali junho menekan nomor yang sama namun tetap tidak
terbuka
“kodenya di
ganti ?!” Tanya junho lebih di tepatkan pada dirinya sendiri . dia lantas
melihat kearah dalam rumah yang memang berdinding kaca mencoba untuk mengintip ,
namun sejauh dia menerawang ke dalam rumah wooyoung dia tidak dapat menemukan
namja imut itu di dalam sana . junho meletakan barang bawaannya di depan pintu
lalu berjalan kearah samping kanan rumah untuk masuk melalui pintu belakang
Drep drep
drep
Junho berjalan di lanatai kayu yang menjadi
teras rumah mewah wooyoung itu , dia berjalan ke halaman belakang untuk masuk
melalui pintu yang ada di sana , tanpa sengaja mata junho menangkap bayangan
sebuah meja yang terletak di dekat kolam membuat rasa penasaran junho muncul
seketika , dia melangkah menuju meja itu untuk melihat apa yang ada di atasnya
Makanan
yang sudah rusak ,kua tart yang rusak , air yang tumpah dari gelasnya yang
sudah tergeletak tak beraturan di atas meja itu. Junho menghela nafas berat
saat memperhatikan seluruh benda barusan . bersalah ?! tentu saja … junho
bukanlah orang yang tidak punya hati hingga sama sekali tidak tersentuh dengan
apa yang wooyoung lakukan . dia juga bukan orang yang berhati dingin hingga
sama sekali tidak merasa bersalah pada wooyoung . setelah memperhatikan meja
itu junho kembali lagi berjalan kearah pintu dimana niat utamanya memang adalah
untuk masuk melalui pintu belakang ,
Crek crek
crek
Junho
memutar knop pintu berulang kali untuk membuka pintu itu namun ternyata sama
saja karena pintu itu di kunci apa lagi pintu belakang memang konpensional
karena tidak ada tombol kunci di luarnya. Junho mengeluarkan ponselnya dan
mencoba untuk menghubungi wooyoung seraya kembali berjalan kearah depan rumah
itu
Creng treng
tring treng treng (suara dering maksudnya) readers : dering macam apa itu
???!!!
Wooyoung
yang baru saja menginjakan kakinya di lantai kayu yang menadakan jika dia baru
saja menginjak teras depan rumahnya mendengar ponsel di sakunya berdering dan
langsung mengeluarkan ponsel itu dari saku celananya , belum sempat wooyoung
melihat siapa penelpon tadi wooyoung malah sudah melihat junho yang berdiri di
depannya tidak terlalu jauh saat ini
Junho yang
berdiri dengan memegang ponsel di tangan kanannya yang di letakan di telinga
kirinya itu segara menarik tangannya dan mematikan panggilan yang dia buat dan
itu sontak juga membuat dering ponsel wooyoung berhenti
“maaf ….”
Junho mencoba untuk memulai percakapan terlebih dahulu dengan wooyoung yang
malah memandang dirinya dengan tatapan dingin ,
Wooyoung
bersedekap dada masih dengan menatap junho dingin sama sekali tidak ada raut
membaik di wajahnya saat ini “tidak perlu minta maaf … ini bukan ke dua atau ke
tiga kalinya kau mengabaikan aku …”
“aku minta
maaf karena terlambat … aku tidak bermaksud untuk mengabaikan mu …”
Wooyoung
mendengus melecehkan karena junho baru saja minta maaf padanya, selama ini
junho memang selalu saja terkesan tidak perduli terhadap dirinya dan itu
memuncak hari ini bagi wooyoung “kau
bahkan tidak menjelaskan kenapa kau terlambat ?!”
Sekatika
wajah datar junho yang sejak tadi mencoba bersikap biasa saja di depan wooyoung
mulai berubah , sedikit muram . junho memandang lantai kayu yang wooyoung pijak
sekilas lalu kembali memperhatikan wajah wooyoung “jika aku menjelaskannya ….
Itu hanya akan membuat mu marah dan cemburu padaku …aku harap kita jangan
bertengkar ….” Junho bicara dengan sejujur2nya pada wooyoung bukankah itu hal
yang benar ? jika dia mejelaskan jika dirinya malah bersama dengan orang lain
hingga melupakan janjinya kepada wooyoung itu malah akan membuat wooyoung
semakin marah dan cemburu
“bertengkar
?!” Tanya wooyoung mengulang perkataan junho barusan memperjelas
Junho
mengangguk dengan pelan beberapa kali yang malah terlihat lucu “ekspresi wajah
mu itu … seperti sedang ingin bertengkar …” junho menunjuk wajah wooyoung
dengan sedikit tersenyum menggoda “jangan bertengkar …. Kau tahukan .. ayahku
bisa menarik kuping kanan ku dan menyeretku pulang ke rumah lalu mengunciku di
dalam kamar jika sampai dia tahu kita bertengkar …. “
“kau tidak
mau bertengkar dengan ku karena ayah mu ?!” tiba2 suara wooyoung terdengar
emosi membuat junho kembali terdiam karena merasa sudah salah bicara saat ini
“pulanglah … ini sudah larut malam ….pulanglah …” titah wooyoung dingin dan berjalan kearah
pintu sementara junho berdiri di sisi kanan pintu rumah wooyoung
“kau
mengganti kode kuncinya ?!” wooyoung yang sudah menekan satu angka untuk
membuka kunci itu malah menghentikan gerakan tangannya dan menutup kembali box
angka itu berbalik memandang junho
“aku
menggantinya 4 bulan yang lalu … karena aku merasa kau tidak pernah datang maka
aku tidak memberi tahu mu … dan kau baru sadar kode kunci berubah hari ini ….
Kau juga tidak bermaksud untuk mengabaikan ku dalam hal ini?!”
“anii …
hanya saja karena kita sering bertemu di luar … aku jarang datang ke sini … kau
tahu rumah mu sangat jauh … dan karena aku tidak punya mobil aku juga harus
berjalan jauh dari gerbang … kenapa kau mau tinggal di rumah yang begitu luas
hingga kau bisa saja tersesat saat berjalan-jalan di halaman rumah mu sendiri
?!”
Wooyoung
memandang junho dengan penuh kekesalan dia sunguh ingin melempar wajah junho
dengan batu saat ini , bagaimana bisa junho malah bicara hal tidak penting
seperti itu bahkan saat dirinya begitu merasa di abaikan oleh junho “kau tahu?!
… kau sudah mengabaikan aku lagi barusan …” wooyoung menekan beberapa angka
dengan cepat lalu segera membuka pintu rumahnya setelah itu dia segera menutup
kembali pintu rumahnya agar junho tidak bisa masuk
“maafkan
aku wooyoung-ah ….” Gumam junho saat wooyoung sudah masuk ke dalam rumah dan
tidak dapat dia lihat lagi
Beberapa
menit berlalu wooyoung yang meringkuk di sudut kamarnya dengan memeluk lutut
seraya menangis ahirnya bisa menenangkan dirinya sendiri . dia perlahan mulai
bangun dan berdiri dengan tegak . “kau yang menginginkan hal ini … kau yang
menyukainya dan memaksa agar dia jadi milik mu … jadi … kau tidak bisa
menyalahkan junho saat dia tidak memiliki perasaan yang sama dengan mu “
Menangis
beberapa menit membuat tenggorokan wooyoung terasa kering hingga dia memutuskan
untuk turun ke lantai bawah dan mengambil minuman . wooyoung membuka lemari
pendingin yang di letakan di dekat meja makan mengambil satu botol minuman
isotonic kesukaanya dan berjalan kembali mengarah kearah tangga .
Wooyoung
berhenti berjalan dan mengurungkan niatnya untuk minum walau tangan kanannya
sudah mengarahkan botol minuman itu ke mulutnya saat mata wooyoung menangkap
bayangan benda di sisi pintu keluar yang ada di teras karena pintu dan dinding
rumahnya memang sebagian besar adalah kaca . dengan langkah cepat wooyoung
keluar dari rumah dan mengambil benda yang tadi tergeletak di sisi pintu
rumahnya
Satu buket
bunga warna warni yang di dominasi warna kuning dan orange , dan satu paper bag
dengan sebuah dus ukuran sedang di dalamnya . wooyoung yang melihat ada sebuah
kartu di dalam buket bunga itu segera mengambil kartu ucapan tadi dan
membacanya
“maafkan
aku karena sudah terlambat … kau tidak mau memafkan aku ?! aku akan berdiri
dengan satu kaki dan menarik ke dua telingaku di depan mu selama satu jam besok
… jadi maafkan aku oke ?!”
Wooyoung
hanya tersenyum semu saat membaca kartu ucapan yang dia yakini dari junho lalu
membuka dus yang juga ada di dekat bunga tadi yang ternyata isinya adalah
sepatu olah raga “apa maksudnya memberikan aku ini ?!” wooyoung mengambil
sebelah sepatu oleh raga tadi dan memperhatikannya dengan seksama hingga dia
menemukan satu kartu ucapan lagi
“yang
ini maaf karena aku tidak bisa memberikan mu hadiah yang bagus .. mungkin
pelayan di rumahmu saja akan memberikan hadian yang lebih mahal dari ini ,,,
tapi aku membelinya dengan uangku sendiri … jalan-jalan bersama besok ?… aku
tunggu di taman !”
Next day
"hyung....
Kau baik sekali... Sangaaat baik karena sudah mau membantuku selama ini... Tapi
akan jaaauuuuhh lebih baik lagi jika....mengijinkan aku bolos kerja.... Hari
iniiii.... Saja...ne?...ne?...ne?...." junho berjongkok di samping sebuah
mobil yang tengah di perbaiki berbicara dengan sangat memelas kepada seseorang
yang tengah terlentang di kolong mobil "hyung !!!" panggil junho pada
minjun yang sudah mengabaikan dirinya sejak ia memohon untuk di berikan ijin
bolos kerja hari itu
"pergilah .... Aku tidak masalah " junho seketika membulatkan mata tak percaya jika minjun mengijinkan dirinya tidak masuk kerja sungguh bukan minjun yang biasanya fikir junho
"benarkah aku boleh pergi hyung " junho malah balik lagi bertanya walau bertanya dengan nada ragu
"pergilah .... Aku tidak masalah " junho seketika membulatkan mata tak percaya jika minjun mengijinkan dirinya tidak masuk kerja sungguh bukan minjun yang biasanya fikir junho
"benarkah aku boleh pergi hyung " junho malah balik lagi bertanya walau bertanya dengan nada ragu
dua kaki yang masih nampak keluar tidak terhalang oleh mobil itu dengan cepat di tekuk sang pemilik dengan sedikit menekan ujung kakinya ke tanah membuat alas tiduran yang di gunakan minjun itu bergeser keluar dari kolong mobil karena memang memakai roda
"tentu saja aku akan mengijinkan mu pergi... Hanya saja..." minjun memotong ucapan nya dan memandang junho yang juga menelan ludahnya kilat merasakan jika kalimat ' hanya saja ' yang di katakan minjun itu merupakan pertanda buruk baginya . Minjun menyeringai setan seoalah begitu puas melihat kegugupan junho "kau telat saja gaji mu di potong apalagi sampai bolos ...."
junho meringis seolah ngilu dengan apa yang baru saja dia dengar dari minjun "benar- benar .... " junho berdiri dan memandang minjun yang masih duduk selonjoran di bawah "lakukan saja hyung ...lakukan saja … potong saja potong !!!" sungut junho dengan nada kesal yang di buat2 seolah tidak perduli lalu meninggalkan minjun begitu saja padahal dalam hati dia meruntuk juga karena uang untuk menyambung hidupnya akan kembali berkurang
"dasar junho .... Orang aneh..." keluh
minjun dan malah mengambil botol minum nya sama sekali tidak memperdulikan
junho yang sudah sampai di ambang pintu
junho yang sudah sampai pintu melihat kembali ke arah belakang melihat minjun yang tengah minum membuat satu ide muncul di otak nya
BBBRREEEEEENNNNGGGG
junho menendang kaleng2 bekas oli yang kosong menimbulkan suara berisik yang membuat minjun kaget dan tersedak
"uhuk uhuk...uhuk.... YACH !!! LEE JUNHO ...." teriak minjun kesal pada namja berambut merah itu
"hahaha.... Mian hyung... Aku sengaja !!!" junho bicara sambil terus berlari keluar bengkel dia tidak mau jika hari itu akan jadi hari terahirnya melihat matahari karena minjun menjitak kepala nya dengan kunci inggris
di taman
junho sudah menenggak kembali air dari botol minum nya yang sudah tinggal setengah , wajahnya celingukan ke kanan kiri mencari sosok wooyoung yang dia yakini akan datang menemuinya di taman ini , junho tahu jika wooyoung pasti akan datang walau hanya untuk marah2 pasalnya selama junho bersama dengan wooyoung selama itu pula dia mengenal namja chuby yang bawel dan akan marah2 tidak karuan jika dirinya melakukan kesalahan ,wooyoung bukan tipe orang yang akan mendiamkan nya lama2 dia akan marah2 meluapkan emosi nya pada junho lalu setelah itu dia akan kembali lagi jadi namja manis tunangan junho.
junho yang sudah sampai pintu melihat kembali ke arah belakang melihat minjun yang tengah minum membuat satu ide muncul di otak nya
BBBRREEEEEENNNNGGGG
junho menendang kaleng2 bekas oli yang kosong menimbulkan suara berisik yang membuat minjun kaget dan tersedak
"uhuk uhuk...uhuk.... YACH !!! LEE JUNHO ...." teriak minjun kesal pada namja berambut merah itu
"hahaha.... Mian hyung... Aku sengaja !!!" junho bicara sambil terus berlari keluar bengkel dia tidak mau jika hari itu akan jadi hari terahirnya melihat matahari karena minjun menjitak kepala nya dengan kunci inggris
di taman
junho sudah menenggak kembali air dari botol minum nya yang sudah tinggal setengah , wajahnya celingukan ke kanan kiri mencari sosok wooyoung yang dia yakini akan datang menemuinya di taman ini , junho tahu jika wooyoung pasti akan datang walau hanya untuk marah2 pasalnya selama junho bersama dengan wooyoung selama itu pula dia mengenal namja chuby yang bawel dan akan marah2 tidak karuan jika dirinya melakukan kesalahan ,wooyoung bukan tipe orang yang akan mendiamkan nya lama2 dia akan marah2 meluapkan emosi nya pada junho lalu setelah itu dia akan kembali lagi jadi namja manis tunangan junho.
“ini sudah 2 jam aku menunggu tapi wooyoung tidak
datang juga … apa dia masih marah padaku ?! bahkan telpon ku tidak dia jawab ”
junho bertanya pada dirinya sendiri seraya memandangi pergelangan tangan
kirinya yang telah di hiasi benda petunjuk waktu di sana
“lebih baik aku ke rumahnya saja lagi … dari pada
ayah akan menggunting rambutku karena bertengkar dengan wooyoung …” junho
berjalan keluar dari areal taman itu dengan santai berdiri di pinggir jalan
raya untuk menyetop taxi namun saat dia berdiri di sana bukanlah sebuah taxi
yang berhenti malah sebuah mobil meweh berwarna silver yang berhenti di depan
junho .
Kaca mobil itu perlahan semakin menurun –terbuka-
dan junho bias melihat jika yang ada di dalam sana adalah seorang namja yang
dia kenal . nichkhun dengan kemeja putih menggunakan kaca mata hitam tengah
menyetir sendiri mobilnya . nichkhun membuka kaca mata yang dia pakai lalu
tersenyum pada junho
“tidak di sangka akan bertemu dengan mu di sini “
tutur nichkhun yang membuat junho juga mengukir senyum . seketika pikiran junho
seolah di cuci saat bertemu dengan nichkhun . dia sama sekali tidak mengingat
tujuan dirinya yang hendak menemui wooyoung bahkan mungkin saat ini dia malah
lupa jika dirinya mengenal seseorang yang bernama wooyoung
*
*
*
*
*
Taec memainkan ponselnya dengan malas
memutar-mutar ponsel nya itu di atas meja sesekali malah mengetuk2 meja dengan
ponsel keluaran terbaru dan tercanggih itu . saat ini waktu taecyeon
memang sedikit senggang karena segala
rutinitas akan di mulai satu setengah jam lagi dan dia tidak punya hal penting
untuk di kerjakan .
Tanpa sengaja karena gerakan2 jemarinya yang
memainkan ponsel itu bak sebuah mobil-mobilan yang dI mainkan anak 3 tahun
malah membuat satu nama kontak muncul di layar ponsel touchscreen miliknya
“wooyoung ….” Taec membaca nama kontak yang
tertera di sana . sekelebat memorinya bersama wooyoung saat masih beradi di
macau terlintas di benaknya entah mengapa taec merasa jika itu terasa manis
saat wooyoung makan dengan cepat hingga pipinya sangak kembung di depan taec
atau saat wooyoung yang bawel ingin berbelanja padahal sudah kedua tangan
mereka sudah hampir tidak bisa memegang tas belanja lagi. “wooyoung … baru saja
… dua hari … kenapa terasa lama … “ guma taec pada layar ponselnya . ibu jari
namja kekar ini dengan sendirinya menekan icon hijau untuk menghubungi wooyoung
hingga beberapa detik berikutnya sambungan telpon itu tidak di angkat sang
pemilik . tak pelak hal itu membuat taec merasa kecewa karena mengira wooyoung
sudah melupakannya saat ini .
In car
Setelah junho masuk ke dalam mobil nichkhun dan
mereka pergi ke salah satu tempat yang ada di sebuah pinggir sungai memarkirkan
mobil yang mereka tumpangi menghadap ke arah sungai yang mengalir dengan tenang
namun selayaknya aliran sungai yang tenang kacanggungan terjadi antara nichkhun
dan junho sejak tadi kegelisahan juga terjadi di antara mereka saat memikirkan
apa yang terjadi pada malam hari kemarin di rumah junho
“ehm …” junho berdehan dan membuat satu suara
yang memecah keheningan dalam mobil saying sekali karena nichkhun tidak
merespon dehaman junho dengan itikad baik untuk mengajak junho bicara “soal
kemarin ….” Junho mulai berbicara mengarah kea rah kejadian yang mereka alami
dan itu membuat nichkhun semakin merasa tidak nyaman
“mobilku … sebenarnya sudah selesai di perbaiki
hanya saja …. Aku ingin menggunakan mobil ini untuk sekarang …” nichkhun segera
mengalihkan arah pembicaraan junho yang sudah dapat dia tebak dengan topic
mobilnya yang kemarin rusak
“emmm … ne … itu terdengar baik …” jawab junho
dengan singkat dan tersenyum ke arah nichkhun .
Nichkhun juga membalas senyuman junho saat ini ,
junho mengerti jika nichkhun mungkin tidak ingin membahas kejadian itu lagi dan
dia juga memang merasa tidak nyaman jika harus membahas hal itu jadi junho
memutuskan untuk bersikap seperti biasanya pada nichkhun seolah kejadian emarin
tidak pernah terjadi .
“sekarang … kita akan pergi kemana ?! bagaimana
jika kita makan siang saja ?!” tawar nichkhun dengan antusias yang menadapatkan
anggukan dari junho yang juga dengan semangat yang tinggi
*
*
*
*
*
“kajja naiklah !” junho mengulurkan tangannya
kepada nichkhun yang masih berdiri di bawah benteng . saat ini nichkhun dan
junho ada di sebuah benteng yang mirip dengan tembok china hanya saja benteng
ini jauh lebih kecil . dengan pemadangan yang indah di sisi kanan dan kirinya
sedangkan benteng yang malah terlihat seperti jembatan itu memiliki jalanan
dengan ukuran sedang di tengahnya (kaya di king 2 heart gitulah yang si putri
dateng ma pengawalnya)
Nichkhun menerima uluran tangan junho dan setelah
itu junho menarik dirinya naik keatas dan duduk di atas benteng tadi . “kau
malah mengajak ku datang ke tempat ini … ini jauh dari pusat kota … kita bisa
kemalaman … butuh dua jam untuk sampai ke seoul ….”
“A~ …. “
junho mengarahkan satu potong kimbab ke mulut nichkhun yah memang sebelum
mereka memutuskan untuk datang ke tempat ini mereka menyempatkan diri untuk membeli
kimbab terlebih dahulu
Nichkhun tersenyum sebelum membuka mulutnya untuk
memakan makanan itu dari tangan junho . tempat ini memang sangat sepi bahkan
yang ada di sana hanyalah mereka berdua saja . saat nichkhun masih mengunyah
makanan yang ada di dalam mulutnya dia merasakan jika ponsel yang ada di dalam
saku celananya bergetar dan ternyata memang ada panggilan masuk . nichkhun
mengelurakan ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya itu dan ternyata
adalah taecyeon .
“uhuk …uuhukkk …” junho yang melihat nichkhun
tersedak langsung memberikan air kepada nichkhun
“kau baik-baik saja ?!” Tanya junho melihat wajah
nichkhun yang seolah amat kesakitan karena tiba-tiba saja pucat . nichkhun
mengangguk begitu saja untuk menjawab pertanyaan junho dan kembali memandang
layar ponselnya yang masih menyala panggilan dari taecyeonpun belum terputus
walau dia juga belum mengangkatnya
“kenapa kau tidak mengangkatnya … ?!” Tanya junho
bingung karena sejak tadi ponsel nichkhun terus saja berdering namun nichkhun
tidak juga mengangkatnya.
Nichkhun menelan ludah kaku saat junho bertanya
pada point yang tepat dan membuatnya semakin merasa terpojok dan amat bingung .
“i….itu…. “ nichkhun berbicara dengan amat sangat pelan dan terbata karena dia
bicara seraya berpikir tentang apa yang akan dia katakan pada junho sebagai
alasan . bagaimana jika junho bertanya siapa orang yang menelpon itu ?
bagaimana jika dia mengangkat telpon taec dan malah akan membuat junho curiga ?
atau bagaimana jika taec khawatir dan mencarinya ke kampus … dan malah melarang
nichkhun melakukan aktifitas di luar lagi ?!. setelah lama ponsel itu berdering
ahirnya panggilan itu terputus juga karena nichkhun tidak kunjung mengangkat
panggilan telpon taecyeon dan itu setidaknya bisa membuat nichkhun sedikit
bernafas lega
“siapa yang baru saja menelpon mu ? kenapa kau
tidak mengangkatnya ?!”
DEG
Pertanyaan yang begitu tepat sasaran yang memukul
telak nichkhun hingga KO apa yang akan terjadi jika dia mengatakan suaminya
yang menelpon ?! sungguh bencana . nichkhun sama sekali tidak ingin junho
mengetahui tentang dirinya dia masih sangat menikmati setiap kebersamaannya
dengan junho dan benar ingin terus merasakan kebersamaan itu … namun jika junho
tahu nichkhun sudah menikah ?! nichkhun tahu jika junho itu adalah orang yang
punya pikiran dan mana mungkin akan berhubungan dengan orang yang sudha
berkeluarga
“itu … dia …di… dia …..” kali ini malah ponsel
junho yang berdering hingga menghentikan pembicaraan antara junho dan nichkhun
semenatara waktu
Mata junho seketika membulat saat nama yang
tertera di layar ponselnya adalah nama wooyoung . junho meruntuk dan
marah-marah tidak jelas dalam hati memaki wooyoung yang sejak tadi tidak
mengangkat telponnya dan malah di saat ini wooyoung balik menelpon dirinya saat
yang tidak tepat bagi junho.
“siapa ? angkat saja …” nichkhun bersikap santai
mengacung-ngacungkan kakinya yang terjuntai kebawah karena saat ini dia masih
duduk di atas benteng sama dengan junho seraya menyuapkan satu suap makanan
lagi ke dalam mulutnya . melihat gelagat positif dari nichkhun junho segera
saja menyetujuinya
“ne …” junho sedikit melompat turun dari benteng
tadi dan berjalan mejauhi nichkhun untuk mendapatkan ruang pribadi atau memang
lebih tepatnya dia ingin nichkhun tidak mendengar percakapannya dengan wooyoung
“ne … wooyoung-ah …”
“……..”
“baiklah … aku akan ke rumahmu malam ini … “
“………”
“ne ….” Junho mentup sambungan telponnya dan
berbalik kearah nichkhun yang masih duduk di atas benteng hanya saja saat ini
nichkhun menunduk memperhatikan ponselnya seolah tengah membaca suatu pesan .
junho yang tidak mau mengganggu nichkhun karena merasa itu melanggar pripasinya
berjalan dengan lambat mendekati nichkhun
“khunie … kau ada dimana ?! aku
mendapatkan undangan dari rekan bisnisku malam ini … aku dengar dia juga rekan bisnis ayah mu
jadi kita harus berangkat bersama … aku rasa ayah akan ada di sana nanti “
“apa kau harus kembali ke seoul sekarang ?!”
suara junho membuat tubuh nichkhun sedikit tersentak namun dia kembali
tersenyum lembut mencoba menetralkan perasaannya.
“ne … tidak apa-apa jika kita kembali sekarang
… aku janji lain waktu kita bisa pergi
bersama lagi …”
“janji ?!” nichkhun mengangguk menyakinkan dengan
terus saja tersenyum hangat pada junho
*
*
*
*
*
*
*
Junho merapihkan dasi yang terpasang di
lehernya seraya bercermin saat dia juga
mendengar suara pintu kamar yang di buka dalam waktu yang bersamaan . dan tak
lama kemudian seorang namja menghampiri junho berdiri agak jauh darinya namun
mereka bisa saling menatap melalui cermin
“kau sudah siap ?! ayah mu sudah menunggu di
bawah …” ujar namja itu dan duduk di tepian ranjang king size yang ada di dalam
kamar super mewah ini .
Junho berbalik dan mendekati namja itu
memperhatikan wajahnya yang terlihat memerah walau bukan karena malu atau juga
marah “apa demam mu sudah turun ?! wajah mu masih terlihat merah … pasti suhu
tubuh mu masih tinggi …”
Wooyong mendongak menatap junho yang berdiri di
depannya yang masih terduduk saat ini “aku baik-baik saja …. Mungkin aku tidak
akan turun ke bawah … aku hanya ingin berbaring sekarang … apa aku boleh
berbaring di sini ?!” Tanya wooyoung sambil menemupk-nepuk kasur empuk yang
tengah dia duduki .
Junho berjongkok di depan wooyoung menatap wajah
itu dari jarak lebih dekat “tentu saja … istirahatlah … aku yang sudah membuat
mu demam … kau menungguku sambil di hujan-hujanan berjam-jam kemarin malam …
saat cuaca dingin …”
“dari mana kau tahu itu ?!”
“saat aku menjemputmu tadi pelayan di rumah mu
yang mengatakannya padaku jika kau mungkin demam karena menungguku di bawah
guyuran hujan … “ jelas junho dengan singkat dan benar2 jelas . junho juga
tidak mempermasalahkan kenapa wooyoung tidak mengangat telponnya tadi pagi
hingga siang karena ternyata wooyoung tertidur setelah meminum obat agar deman
yang di deritanya segera turun dan hasilnya wooyoung memang sudah agak baikan
sekarang
“Terimakasih karena sudah datang kemari …” ujar
wooyoung lembut .
junho berdiri dan mengambil posisi untuk duduk di
samping wooyoung saat ini di pinggiran kasur “ini rumah ayahku … dan ayahku
yang menyuruhku datang … dan … kenapa kau yang berterimakasih padaku ?!
seharusnya ayah yang berterimakasih padamu karena sudah membuat aku datang ke
tempat ini …” Tanya junho bingung , memang ini agak janggal bagi junho karena saat
ini dia ada di dalam kamarnya yang ada di rumah ayah junho . sore tadi wooyoung
menelpon junho untuk memberikan kabar jika ayahnya mengadakan sebuah pesta di
rumah mereka walau tidak tahu untuk apa pesta itu tapi junho yang di beritahu
oleh wooyoung jika ayahnya ingin junho hadir maka dia menyempatkan diri untuk
pulang dan menghadiri pesta tersebut
“bukan karena datang ke pesta ayah mu … atau
pulang ke rumah mu sendiri … tapi karena … kau sudah mau mendengarkan aku …
kali ini …” wooyoung tersenyum kecil di sela keadaannya yang masih demam tinggi
itu malah membuat dia terlihat begitu menghawatirkan apalagi hal yang dia
katakan itu secara tidak langsung membuat junho merasa semakin bersalah . junho malah termangu dengan penuturan
wooyoung yang terlihat seolah dia begitu tersiksa dengan sikap junho selama ini
yang kadang terkesan mengabaikan dirinya dan tentu saja rasa bersalah menyeruak
kembali di hati junho karena sikapnya yang membuat wooyoung sakit demam tinggi
saat ini juga karena sikapnya selama ini yang membuat wooyoung selalu kecewa
“kau sudah memanggil dokter ?!” junho yang mulai
khawatir dengan keadaan wooyoung menyempatkan diri untuk bertanya tantang hal
itu padanya walau memang terdengar seperti sebuah basa-basi
“ne … aku hanya perlu istirahat … turun saja …
aku akan tidur sebentar di sini …” titah wooyoung dengan ringan pada junho
“ne … istirahatlah ….” Junho beranjak dari
samping wooyoung dan keluar dari kamar megah itu meninggalkan wooyoung
sendirian . wooyoung yang memang berniat untuk istirahat ahirnya berbaring dan
mulai memejamkan matanya yang terasa amat perih dan panas . suhu tubuh 40
derjat memang akan membuat mata wooyoung terus ber-air karena panas untung saja
dia tidak mimisan saat ini
Di lantai
Satu
nichkhun berjalan bersama dengan
taec memasuki sebuah rumah yang begitu megah . Terlihat banyak orang yang juga
berjalan masuk ke dalam pintu utama rumah itu bersamaan dengan taec dan juga
nichkhun.
"pestanya di hadiri cukup banyak orang juga .... Pesta apa sebenarnya ini " nichkhun yang memperhatikan setiap orang yang ada di dalam ruangan megah di rumah itu bertanya penasaran pada taecyeon
"aku dengar ... Ini pesta yang di adakan presdir lee untuk memperkenalkan putra nya yang selama ini tidak pernah tampil ke publik " saat ini taec dan nichkhun memang sudah berada di dalam rumah megah tadi berada di tengah suasana pesta yang terdapat banyak orang namun tidak terdengar berisik ,hanya suara suara obrolan pelan dari kumpulan2 orang yang berdiri seraya meminum minuman yang mereka pegang dan juga alunan musik lembut dari harfa dan beberapa alat musik klasik lain nya .
"kalian juga datang ?!" nichkhun taec sontak berbalik saat ada seseorang yang menyapa mereka secara tiba2 dari arah belakang
"abeoji..." sapa taec pada ayah mertuanya itu seraya membungkukan badan hormat sedangkan nichkhun hanya terdiam saja melihat sang ayah ada di hadpan nya saat ini
"abeoji juga datang ... Aku dengar presdir lee menanamkan modal yang cukup besar untuk proyek perusahan abeoji..." taec mencoba untuk memulai sebuah obrolan ringan dengan ayah mertuanya itu
"ne.... Walau lee corp. Adalah perusahaan investor tapi perusahaan mereka cukup berpengaruh di dunia .... Bukankah kau juga bekerja sama dengan direktur lee ?!" tanya ayah nichkhun
"ne.... Perusahaan kami bekerja sama sudah cukup lama..." jelas taecyeon apa adanya
"pestanya di hadiri cukup banyak orang juga .... Pesta apa sebenarnya ini " nichkhun yang memperhatikan setiap orang yang ada di dalam ruangan megah di rumah itu bertanya penasaran pada taecyeon
"aku dengar ... Ini pesta yang di adakan presdir lee untuk memperkenalkan putra nya yang selama ini tidak pernah tampil ke publik " saat ini taec dan nichkhun memang sudah berada di dalam rumah megah tadi berada di tengah suasana pesta yang terdapat banyak orang namun tidak terdengar berisik ,hanya suara suara obrolan pelan dari kumpulan2 orang yang berdiri seraya meminum minuman yang mereka pegang dan juga alunan musik lembut dari harfa dan beberapa alat musik klasik lain nya .
"kalian juga datang ?!" nichkhun taec sontak berbalik saat ada seseorang yang menyapa mereka secara tiba2 dari arah belakang
"abeoji..." sapa taec pada ayah mertuanya itu seraya membungkukan badan hormat sedangkan nichkhun hanya terdiam saja melihat sang ayah ada di hadpan nya saat ini
"abeoji juga datang ... Aku dengar presdir lee menanamkan modal yang cukup besar untuk proyek perusahan abeoji..." taec mencoba untuk memulai sebuah obrolan ringan dengan ayah mertuanya itu
"ne.... Walau lee corp. Adalah perusahaan investor tapi perusahaan mereka cukup berpengaruh di dunia .... Bukankah kau juga bekerja sama dengan direktur lee ?!" tanya ayah nichkhun
"ne.... Perusahaan kami bekerja sama sudah cukup lama..." jelas taecyeon apa adanya
junho berjalan menuruni anak tangga
sendirian dengan setelan jas hitam yang cukup elegan rambut merah yang di tata
dengan sedikit berantakan namun tetap tidak meninggalkan kesan rapi namun modis
. Dia melihat ke arah beberapa kumpulan orang yang ada di pesta itu lalu
memutuskan untuk mendekati salah satu namja tinggi yang merupakan orang
kepercayaan ayah nya "kau tahu pesta apa ini??!!" junho menepuk
pundak namja tinggi itu kuat2 membuat orang yang di tepuk atau lebih tepat jika
di katakan di pukul junho itu tersedak karena dia tengah menelan kue saat junho
menyapanya
"uhuk ... Uhuk... Hukk... Ahm... Ehm..." namja yang di ketahui bernama chansung itu mengelus2 tenggorokan nya seraya berdeham berharap jika perjalanan kue yang terhambat di tenggorokan nya itu akan menjadi mulus dengan elusan tangan nya
"wah wah wah ? Chansung-shi.... Kau terlihat semakin tua saja … semakin lama kau terlihat semakin mirip ayah ku " ujar junho dengan nada memuji padahal isi kalimatnya saja malah menghina.
"tch... Dasar.... Kau juga terlihat makin tidak waras saja ...." timpal chansung kesal dan meneguk minuman dari gelas hingga habis dalam satu tenggak . junho dan chansung memang akrab karena mereka seumuran dan setiap junho pulang ke rumah ayahnya chansunglah yang akan menjadi teman junho di dalam lingkungan rumah. Ayah chansung adalah sekertaris ayah junho yang sudah bekerja selama 30 tahun dan beberapa waktu yang lalu ayah chansung meninggal membuat chansung menggantikan posisi ayahnya itu untuk mejadi sekertaris ayah junho
.
.
.
.
.
.
.
"ah presdir lee ...bagaimana kabar anda ?? Lama tidak bertemu walau kita terus bekerja sama..." ayah nichkhun dan juga orang yang di sapa presdir lee itu berjabat tangan dengan akrab
"yah cukup lama... Tapi... Ini .... Bukankah taecyeon ? Dan ini...?!" tuan lee menunjuk ke arah nichkhun yang berdiri di samping taec ,nichkhun yang langsung tersenyum manis padanya
"dia pasti putra mu... Iya kan... Aku hadir di pernikahan mereka "
"uhuk ... Uhuk... Hukk... Ahm... Ehm..." namja yang di ketahui bernama chansung itu mengelus2 tenggorokan nya seraya berdeham berharap jika perjalanan kue yang terhambat di tenggorokan nya itu akan menjadi mulus dengan elusan tangan nya
"wah wah wah ? Chansung-shi.... Kau terlihat semakin tua saja … semakin lama kau terlihat semakin mirip ayah ku " ujar junho dengan nada memuji padahal isi kalimatnya saja malah menghina.
"tch... Dasar.... Kau juga terlihat makin tidak waras saja ...." timpal chansung kesal dan meneguk minuman dari gelas hingga habis dalam satu tenggak . junho dan chansung memang akrab karena mereka seumuran dan setiap junho pulang ke rumah ayahnya chansunglah yang akan menjadi teman junho di dalam lingkungan rumah. Ayah chansung adalah sekertaris ayah junho yang sudah bekerja selama 30 tahun dan beberapa waktu yang lalu ayah chansung meninggal membuat chansung menggantikan posisi ayahnya itu untuk mejadi sekertaris ayah junho
.
.
.
.
.
.
.
"ah presdir lee ...bagaimana kabar anda ?? Lama tidak bertemu walau kita terus bekerja sama..." ayah nichkhun dan juga orang yang di sapa presdir lee itu berjabat tangan dengan akrab
"yah cukup lama... Tapi... Ini .... Bukankah taecyeon ? Dan ini...?!" tuan lee menunjuk ke arah nichkhun yang berdiri di samping taec ,nichkhun yang langsung tersenyum manis padanya
"dia pasti putra mu... Iya kan... Aku hadir di pernikahan mereka "
"yah anda benar ini adalah anak
dan menantuku ... Lalu mana putra tunggal anda ?! Yang.... Siapa namanya
?!"
"oh .... Iya ...." tuan lee memutar pandangan matanya memperhatikan setiap orang satu persatu mencari sosok anaknya "itu dia ...JUNHO !!!" teriak tuan lee dengan nada yang tidak terlalu kencang karena ternyata anak nya berdiri tidak terlalu jauh darinya walau dengan posisi membelakangi
merasa terpanggil ahirnya junho berbalik ke sumber suara matanya menangkap sosok sang ayah yang melambaikan tangan nya dengan lembut. Mengerti akan titah ayahnya untuk mendekat ahir nya junho berjalan ke arah ayah nya setelah terlihat bicara singkat pada chansung ,mungkin saja dia berpamitan barusan kepada chansung jika junho masih punya sopan santun terhdap namja tampan itu.
"iya... Ada apa ayah ?!" junho bertanya pada ayahnya saat dia sudah berdiri di samping namja 40 tahunan itu .
Junho sama sekali belum menyadari keberadaan nichkhun yang sudah membuka mulut nya lebar dengan mata yang membulat sempurna melihat sosok junho di hadapan nya saat ini , bahkan dia menghentikan nafasnya secara spontan karena shock . Perlahan nichkhun mengalihkan pandangan nya ke arah samping kanan dimana ayah nya berdiri, karena posisi saat ini adalah nichkhun berada di tengah antara taecyeon dan ayahnya sementara itu junho dan tuan lee ada di hadapan mereka saat ini . Nichkhun bisa melihat wajah shock ayah nya yang tidak jauh berbeda dengan nya malah mungkin lebih parah karena ayah nichkhun sampai menjatuhkan gelas yang tadi dia pegang .
"oh .... Iya ...." tuan lee memutar pandangan matanya memperhatikan setiap orang satu persatu mencari sosok anaknya "itu dia ...JUNHO !!!" teriak tuan lee dengan nada yang tidak terlalu kencang karena ternyata anak nya berdiri tidak terlalu jauh darinya walau dengan posisi membelakangi
merasa terpanggil ahirnya junho berbalik ke sumber suara matanya menangkap sosok sang ayah yang melambaikan tangan nya dengan lembut. Mengerti akan titah ayahnya untuk mendekat ahir nya junho berjalan ke arah ayah nya setelah terlihat bicara singkat pada chansung ,mungkin saja dia berpamitan barusan kepada chansung jika junho masih punya sopan santun terhdap namja tampan itu.
"iya... Ada apa ayah ?!" junho bertanya pada ayahnya saat dia sudah berdiri di samping namja 40 tahunan itu .
Junho sama sekali belum menyadari keberadaan nichkhun yang sudah membuka mulut nya lebar dengan mata yang membulat sempurna melihat sosok junho di hadapan nya saat ini , bahkan dia menghentikan nafasnya secara spontan karena shock . Perlahan nichkhun mengalihkan pandangan nya ke arah samping kanan dimana ayah nya berdiri, karena posisi saat ini adalah nichkhun berada di tengah antara taecyeon dan ayahnya sementara itu junho dan tuan lee ada di hadapan mereka saat ini . Nichkhun bisa melihat wajah shock ayah nya yang tidak jauh berbeda dengan nya malah mungkin lebih parah karena ayah nichkhun sampai menjatuhkan gelas yang tadi dia pegang .
"kenalkan ini adalah tuan horvejkul dan ..." tuan lee menghentikan kalimatnya sementara setelah dia menunjuk ayah nichkhun kemudian junho menunduk hormat seraya tersenyum sama sekali tidak menyadari kejanggalan yang terjadi pada orang itu "ini adalah anak dan menantunya ... Perusahaan kita sudah lama menjalin kerja sama dengan mereka" jelas ayah junho semakin lanjut
junho yang tadi tersenyum ramah pada tuan horvejkul
mengalihkan pandangan nya ke arah dua orang namja lain nya . Perlahan kedua
sudut bibirnya yang di tarik untuk menampakan senyum di bibir junho mengendur
berbarengan dengan matanya yang menangkap sosok nichkhun di hadapan nya.
"ini adalah nichkhun anak dari tuan horvejkul dan ini adalah menantunya
...." jelas ayah junho seraya menunjuk nichkhun dan taec satu persatu .
Junho hanya memandang lurus wajah nichkhun dengan pandangan meminta penjelasan yang tersirat juga pandangan nanar dan terluka sementar nichkhun hanya bisa bernafas dengan tersengal menatap junho . Kenapa junho tiba2 datang dengan identitas sebagai anak tunggal pemilik perusahaan besar padahal yang dia ketahui junho hanyalah mahasiswa biasa yang tinggal di rumah sederhana ?, bagaimana reaksi junho atas kenyataan jika dirinya sudah menikah ?! Dan juga apa yang akan terjadi setelah ini ? Setelah ayah nichkhun bertemu dengan junho ?. Setidaknya itulah pertanyaan2 yang berputar di benak nichkhun saat ini .
Junho yang terus menperhatikan nichkhun ahirnya merasakan jika mata namja itu terus mengarah kepada ayahnya membuat junho juga ikut memperhatikan nya . Junho mengeryitkan dahi saat melihat ayah nichkhun memandang nya dengan tatapan shock bahkan junho saja bisa melihat tangan ayah nichkhun bergetar . Mata junho saat ini memandang nichkun dan ayahnya bergantian ekspesi nichkhun yang seolah ketakutan dan ayah nichkhun yang juga gugup melihatnya mau tidak mau membuat junho berpikir mencerna situasi dan sempat melupakan tentang kata menantu yang sempat membuat nxa shock beberapa saat yang lalu.
Bertemu dengan nichkhun saja sudah membuat nya terkejut di tambah kata menantu namun pikiran itu tersamarkan saat ini dengan rasa penasaran nya terhadap ayah nichkhun dan nichkhun sendiri mengapa mereka berekspresi demikian saat bertemu dengan dirinya ?.
Junho hanya memandang lurus wajah nichkhun dengan pandangan meminta penjelasan yang tersirat juga pandangan nanar dan terluka sementar nichkhun hanya bisa bernafas dengan tersengal menatap junho . Kenapa junho tiba2 datang dengan identitas sebagai anak tunggal pemilik perusahaan besar padahal yang dia ketahui junho hanyalah mahasiswa biasa yang tinggal di rumah sederhana ?, bagaimana reaksi junho atas kenyataan jika dirinya sudah menikah ?! Dan juga apa yang akan terjadi setelah ini ? Setelah ayah nichkhun bertemu dengan junho ?. Setidaknya itulah pertanyaan2 yang berputar di benak nichkhun saat ini .
Junho yang terus menperhatikan nichkhun ahirnya merasakan jika mata namja itu terus mengarah kepada ayahnya membuat junho juga ikut memperhatikan nya . Junho mengeryitkan dahi saat melihat ayah nichkhun memandang nya dengan tatapan shock bahkan junho saja bisa melihat tangan ayah nichkhun bergetar . Mata junho saat ini memandang nichkun dan ayahnya bergantian ekspesi nichkhun yang seolah ketakutan dan ayah nichkhun yang juga gugup melihatnya mau tidak mau membuat junho berpikir mencerna situasi dan sempat melupakan tentang kata menantu yang sempat membuat nxa shock beberapa saat yang lalu.
Bertemu dengan nichkhun saja sudah membuat nya terkejut di tambah kata menantu namun pikiran itu tersamarkan saat ini dengan rasa penasaran nya terhadap ayah nichkhun dan nichkhun sendiri mengapa mereka berekspresi demikian saat bertemu dengan dirinya ?.
dan
cerita ini masih bersambung jika masih ada peminatnya … mian jika di part ini
tidak ada taecwoo moment karena memang masih belum waktunya …. Silahkan do
komentar … jangan jadi SR karena itu adalah tindak yang tidak menghargai dan
melukai saya sebagai penulis ….
endingnya bikin penasaran buangettttt >< gimana reaksinya junho?!?!?!?! >< tp di chapter ini, yg berhasil merebut perhatian (?) kayanya wooyoung. woo yg ga pernah dipedulikan sama junho T_T kasian wooyoung..... tapi tenang aja woo kan ada taec XD jd ceritanya khun selingkuh sm ho trus taec selingkuh sama woo..... trus td juga ada moment khunho jalan" bareng ya, so sweet... tp sayangnya semua moment bakal buyar gara" skrg junho udah tahu klo khun dah nikah T_T mana ayahnya khun udah ketemu sm junho lg... aduh bikin penasaran ><><><>< update again soon, unnie~~~~ ^^
ReplyDeletemakin seru aja nie FF
ReplyDeletePenasaran buat lanjutanmya
bikin yg lbh Hot ama DAEBAK...
Gimana ya kelanjutannya?
HUWAAAAAAA...UDAH GK SABAR MAU LIAT CHAPTER BERIKUTNYA
SEMANGAT!!!
Wiiiii daebak thor ! Junho pasti sakit hati tahu nichkhun udah nikah, semoga mereka di persatukan , semoga
ReplyDeleteWoo cepat sembuh ya maaf junho terlalu banget cueknya,taec mungkin lebih cocok untuk jadi pendampingmu,hhehe
Lanjut eon ! Aku menunggu ,fighting !
Eon . . . eon nylamatin aku lagi dari kgalauan gara2 liat teacgui
ReplyDeleteAku blum bisa coment blum sempet baca aku save dulu tar kalo dah baca aku balik lagi heuheuheuehe
I love you eon hug. . . hug. . . muach. . .muach. . .
#lempar bantal khunho <3
wah daebak! padahal biasku junho, tp di part ini aku malah simpati sama wooyoung.. =..=
ReplyDeletekeren thor, penasaran nih gimana kelanjutannya..
semangat author! ^^
LANJUT THOR!!
ReplyDeleteWHOAAAAAAAAAA >,< SETIAP AKHIR CHAP FF INI PASTI BUAT SAYA MAU MATI PENASARAN
LANJUT LANJUT LANJUT THOR >,< :D
Hahahhahaha mamposss tuh bapak2
ReplyDeleteMang enak
Lanjut thorrrrrrr...
lanjut kak semangat
ReplyDeletegak tau musti coment apa , saking happynya ampe jump2 :D eonnie thank u ..so i thank u thank u thank u and i love u....te2p lanjut and te2p SEMANGATTTTTT !
ReplyDeletekereeennn baru baca udah naksir ama ffnya....
ReplyDeletemereka pada tukeran couple yaah hihi
ga kebayang pas khuno ktemu tz ga lama woo turun juga ke bawah ketemu taec juga deeh :D
aaaaaa... author.. akhirnya keluar juga part nya XDDD... maaf unnie belum aku baca.. aku mau komen dulu, sekedarnyapa..wkwk #plak *dikarungin author*.. nanti aku datang lagi ko unn ;) buat review.. Hwaiting!!
ReplyDeletehuwaaa sneng bgt author lanjutin ff nie mksih thor aku sneng mzh bza bca ff author lgi.. Lanjut yh thor tetep semangat 45 y.,
ReplyDeleteUdong kasian amaaaat v_v #lempar ayam ke udong
ReplyDeleteNuneo so sweet banget pas bilang mau bediri.sambil jewer kuping sendiri huhuhuhu
akhirnya Minjun am echan kluar Aku mlah ngbayangin disini kalo minjun tu ajushi2 tua yg perutnya endut+baweeeel hahahahah
Junho iseng banget sich am minjun kasian ksedak.
Taecyeon yg sabaaaar nde . . .#aku juga sabar nunggu kamu cere dari nenek lampir aka guigui
Eon ayah khun bikin serangan jantung atau minimal sroke skalian huhuhuhu gregetan sendiri kayanya nie konfliknya bakal jadi konflik yg nggak biasa eon emank kereeeeen.
Semangat ia eon. . . ^^
<3
Hohohoho keren bnget pengen liat ekspresi ayahnya khun deh,lanjut thor ^^
ReplyDeleteaishhh...knapa dicut disaat yg mndebarkan..!!
ReplyDeleteksian bgt babywoo..diabaikan olh org yg dcntai tu sakit bgt..apalagi ini brulang2..~_~
please bkin babywoo agak kuat donk thor jgn trlalu lemah..kasian aku liatnya..hehe
kira2 apa yg akn dlakukan ayah khun stlah ini.!!?
arghh...saya pnasaraaaann....
lanjutkan ya thor..awas klo ga dlanjutin..
*ngasah golok*
update sooooonnn..fighting^0^
~weny~
Makin seru ceritanya chingu. Dah ketemu akhirnya junho ma ayah khunie. Pada kaget liat muka junho. Lanjut khunhonya!
ReplyDeleteunnieeeee.... lanjut ayo... >< aku udah ngulang baca ff ini XD... aku bener bener penasarqan akhirnya bakal sama siapa, abis kalau ini film pasti berakhirnya sama taecyeon tetp.. soalnya udah nikah, jadi sakral gitu unn... wkwk #plak XD
ReplyDeleteeoniiiii ff nya daebak ...... ayo next partnya .... tapi ntar udongnya sama siapa ??? semoga tetep sama nuneo ya eonn ...^^
ReplyDeleteauthor sblumnya mianhae krena bru bsa comment skrang!#bow^^
ReplyDeleteHuwahh..FFnya daebak, ayo lanjut thor dan kalau bsa bnyakin part khunho.nya!!
AUTHOR Fightingggg
~ Citra ~
hahaha mampus tu ajusshiii jahattt. pasti jantungan lihat junho oppa..
ReplyDeleteayo terusin yara-ssi
seperti biasa sy harus narik napas abis baca dan mau komen..
ReplyDeletethor..bisa tolong sampaikan pesan sy ke pemeran utama namja (disini namja semua oiiii...) maksud sy namja yg berambut merah..tolong bilang diajak tawuran sm sy..
sebel bgt sy ama tu org..entah plinplan..entah egois ato apa sy jg ga ngerti (jelas u ga ngerti ..kan authornya bukan u..)
memberi harapan dan trlalu menjaga perasaan woo..pdhl harapan dan perhatian yg setengah2 cm nyakitin ati..
tp jg menikmati kebersamaan dgn khun...
mending khun..dia selingkuh krn emang ga cinta sm taec..dan taec jg tau klo khun ga ada rasa dr sikapnya yg trpaksa...
Ftv bgt dah ah...pas ketemu bapaknya khun pengen tereak mampus2 in dah rasanya...hahaha yg ni abaikan thor..
Huwaahh. .part terakhir dari ff ini bner2 bkin q senyum2 gaje, gra2 bayangin ekspresi trkejutnya ayahnya khun!! Uyoung kshan bgd di part ini. .:(
ReplyDeleteLiya