Sep 29, 2012

ff 2pm protect the boss 9

protect the boss



By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
rated :  M saya golongkan itu saja yah ...
Disclamer: Semua anggota 2pm milik Tuhan. Dan cerita ini asli milik author , author yang sangat baik hati dan tidak sombong dan rajin sekali shoping #gubrak abaikan

Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters : 9 of ?
summary : baik pengawal ataupun seorang sekertaris bertugas untuk mengawasi dan juga melindungi bossnya 'kan ? bagaiman cara untuk ke tiga namja ini melindungi boss mereka ? (summary macam apa ini ?)

















SR kata saya yang bilang dosa karena menzolimi author dengan tidak komentar walau baca cuman satu huruf masih berlaku dosah lho inget di catat malaikat ...!!!!
aduh ini ff saya tadinya tidak akan meneruskannya sekarang karena ternyata saya harus buat nc ... dan itu sulit untuk saat ini karena otak keyadongan saya lagi gak lancar malam ini ... tapi ya sudahlah ... kita lihat saja ...aku juga lagi gak mood jadi weh kaya gini ... dalam beberapa chap akan sangat jelek apalagi di bagian taejun nya pasti bakalan ancur lebur dan juga banyak typos saya udah yakin itu tapi ya nikmati sajalah  ... satu lagi komentar yang mengkritik membangun itu gak papa jangan di simpan dalam hati bisa kalian katakan sama saya lewat pesan fb kalo kalian gak mau ninggalin di sini ...  this story for you ...  semoga gak bikin kecewa





preview chap 8




taecyeon semakin mendekatkan dirinya dan jarak anatara mereka hampir tereliminasi sedangkan ke egoisan dan haraga diri junsu itu tidak pernah berkurang dia masih saja memamasang wajah seolah datar dan berani walau jantungnya sudah hampir putus dan paru-parunya rusak karena sekarang junsu masih saja tidak bernafas ... ya dia masih saja menahan nafasnya dalam ke adaan tidak sadar membuatnya semakin sesak bukan hanya karena tingkah taecyeon tapi juga ulah refleknya sendiri ....

“aku .... mencintaimu ...kau ... tahu itu kan ?!” ucap taecyeon di depan wajah junsu bahkan mungkin sekarang jarak mereka hanya tinggal 3 atau 4 senti lagi sangat dekat nafas taecyeon saat bicara begitu terasa di wajah junsu harum nafasnya ... ya walau itu sebenarnya adalah aroma dari pasti gigi yang di pakai oleh taecyeon

“neehhh...” ucap junsu malah terdengar mendesah karena dia baru saja mulai menghembusakan nafas lagi seraya bicara tapi rupanya hal itu menjadi pertanda lain untuk taecyeon. taecyeon langsung meraup bibir junsu dengan cepat dan melumatnya penuh nafsu sedangkan junsu malah membulatkan mata tak percaya diam tak bergerak segala membeku bagi junsu

“junsu-yahhh .... “ panggil taecyeon pada junsu yang dia rasakan malah tidak meresponnya , junsu langsung tersadar dan memandang taecyeon

“ne ?!” tanya junsu kaget , taec tersenyum lembut dan membelai pipi junsu dengan sayang . junsu memegang tangan taecyeon yang masih berada di wajahnya dia memandang taecyeon dan memberikan senyuman tulusnya tanpa taecyeon duga sebelumnya sekarang junsu malah menyerangnya terlebih dahulu ... junsu menekan bibir taecyeon sebentar sebelum dia mulai melumatnya berulang-ulang dan juga mengulumnya perlakuan junsu itu membuat taec nyeringai mesum di sela kegiatan mereka dan langsung mengheimpit tubuh junsu menekannya ke sisi ranjang bertingkat itu

“eungghhh ....” junsu melenguh namun dengan suara bersemangat nan penuh nafsu dia menjalarkan tangannya ke dada bidang taecyeon dan terus merambat hingga ke tengkuknya dan menekan tengkuk taecyeon agar menciumnya lebih dalam, ciuman itu sekarang malah di dominasi oleh taec kembali dan entah sejak kapan lidah taec sudah menyusuri segala benda yang ada dalam mulut hangat milik junsu itu lidah mereka saling melilit dan berputar gerakan menyapu langit mulut junsu dan juga mengabsen giginya juga tak di lewatkan oleh taecyeon dengan lincah dan bertenaga junsu mendorong ujung lidah taec keluar dari mulutnya hingga sekarang junsu juga menjulurkan lidahnya keluar

“aku tidak menyangka kau itu nakal ...” ucap taec tersenyum sebelum dia juga menjulurkan lidahnya dan bermain di alam bebas luar mulut mereka seolah gerakan yang di lakukan mereka adalah saling membelai lidah, taecyeon yang sudah tidak tahan lagi menahan gejolak nafsunya mulai membuka satu persatu kancing kemeja yang di pakai junsu dan melemparkannya dengan cepat ke sembarangan arah. taecyeon mulai menjilati kulit belakang telinga junsu dan membasahinya dengan saliva dan gerakan lidahnya terus bergerak merambat ke leher dan pundak junsu memberikannya banyak kiss mark yang sekarang bertebaran seperti sebuah karya seni di setiap lekuk tubuh junsu

“huhhhhhh ... anghhhhh .... tehh....ruus.... anghhh ....” rancau junsu saat taecyeon memainkan tangannya di nipple junsu , tangan kanan taecyeon memelintir dan mencubitnya pelan sedangkan nipple yang lain tengah di majakan oleh mulut taecyeon lidahnya menggelitik dan mengitari nipple junsu sesekali menggigitnya membuat junsu merem melek dengan tiba-tiba taec menghisap kuat nipple nya membuat junsu menekan bagian belakang kepala taecyeon

“eummmpppphhh .... ahhhhaaaaahhhhhhhhhhhh.............akh .....” taecyeon mendorong tubuh junsu hingga dia terjatuh ke kasur bagian bawah dengan keras dan juga dengan dirinya yang menindih junsu, taecyeon yang tidak mau membuang waktu lagi segera melucuti pakaiannya termasuk celana dan segala yang melekat padanya meninggalkan tubuh junsu sebentar dan setelah itu dia kembali menindih junsu bibir mereka kembali menyatu dengan ciuman liar yang semakin menambah panas suhu tubuh mereka . tangan taecyeon mulai meramabat ke celana junsu dan membukanya melorotkannya dengan mulus hingga terlepas sekaligus dengan cdnya membuat mereka sekarang sama-sama neked


chap 9

aduh kok saya lupa mau bagaimana kelanjutannya ... #brug menggubrak ria ... di sadari atau tidak di setiap ff ku adegan ber-rated-M  tidak pernah menggunakan gaya yang sama ... ya seengganya saya kan selalu membuat gebrakan baru hingga adegan sensor itu tidak pernah ada yang sama jadi saya paling susah jika otak yadong saya lagi gak jalan dan saya ahirnya gak punya gaya yang harus di tuangkan ... #plaak . ihhh mesum banged nih guwe ... amit-amit ....yaitu karena aku suka sekali baca ff NC huhuhuhuhu .... mian kalo setiap nc saya tidak hot ... kalo mau hot silahkan bacanya sambil duduk di atas kompor yang menyala di jamin sangat hot sekali .. terus juga untuk yang merasa kurang garam dalam cerita saya kan saya juga udah bilang kalo saya merasa ada sesuatu yang salah dalam cerita saya semuanya ...udah berapa kali sih mesti saya bilang saya itu cuman otaknya kan jalan dengan baik jika menyangkut khunho ... jadi kalo yang lain pasti akan agak hancur lebur....


back to story

continue flashback

"ahhhhhhh ........aaaaaaaaaahhhhhhhhhnnnnnnn......" junsu tak berhenti mendesah apalagi saat sekarang taecyeon melepaskan tautan mereka dan beralih kembali memanjakan seluruh inchi tubuhnya , tangan taecyeon sekarang juga memainkan junior junsu . meremasnya pelan dan juga mengocoknya dengan garakan sedikit memijatnya . rasa nikmat membuat mata junsu setengah terpejam dan tangannya terus mengelus bagian tubuh manapun dari taecyeon yang bisa dia gapai

"kau ..harum sekali ..." puji taecyeon seraya menyesap aroma tubuh junsu di bagian lehernya , tubuh junsu seolah tidak memerlukan otaknya untuk memerintah tanpa dia sadari junsu menjengjangkan lehernya membuat taecyeon semakin leluasa mengeksplor  lehernya

"ahhhhh ..kau..aku .....ingin...kau ......" ucap junsu dengan terbata-bata antara menahan gejolak nafsunya dan juga rasa malu yang melandanya jika dia mengatakan pada taecyeon dia ingin lebih sekarang

"ingin aku apa ?!!" goda taecyeon yang masih menindihkan tubuhnya semakin rapat pada junsu. taecyeon sengaja menggesekan juniornya dengan junior junsu dimana junior mereka sudah sama-sama mengeras. seketika wajah junsu memerah dan dia merasakan jika tubuhnya semakin terasa panas sekarang. dia mulai merasakan jika nafasnya mulai terasa sangat berat . taecyeon  yang melihat perubahan junsu hanya tersenyum jahil dia merasa akan mempermainkan junsu terlebih dulu sekarang

"Apa ?! ahh ..." junsu tidak dapat menjawab apa yang di tanyakan oleh taecyeon sungguh harga dirinya itu terlalu tinggi untuk meminta seseorang merasukinya bukan ?! bagi seoarang kim junsu itu sangat memalukan ... ke dua tangan junsu meremas spery dengan kuat di samping tubuhnya kepala junsu menggeleng ke kanan dan kekiri dengan cepat merasakan sentuhan dari taecyeon . tangan taecyeon sekarang meremas junior junsu dan mengocoknya dengan tempo sedikit lembat membuat junsu tersiksa antara nikmat tapi masih merasa kurang untuk dia mendapatkan klimaks apalagi sekarang dengan sengaja taecyeon menggesekan ujung juniornya di depan hole sempit junsu

"junsu-ah .. apa yang kau maksud ?!" tanya teacyeon dengan jahilnya  masih mengerayangi junsu

"eumph ...a...anihh ...." taecyeon terkik geli dalam hati (?) namun setelah dia melihat junsu yang sudah sangat memerah wajahnya taecyeon merasa kalau dia tidak tega juga membiarkan junsu atau mungkin dia malah tidak tega membuat dirinya terlalu lama menunggu untuk bisa menikmati tubuh junsu yang menggoda imannya

taecyeon ahirnya memulai acara inti mereka ... (serius ahh jadi gak hot kan kalo banyak ngomong)

taecyeon membuka kaki junsu lebar setelahnya dia mengangkat kaki junsu untuk di tempatkan di kedua bahunya satu persatu (satu bahu satu kaki) membuat hole sempit yang bisa di tebak taec masih sangat steril belum pernah di masuki sebelumnya dari hanya sekedar melihatnya saja . taec mulai memposisikan juniornya di depan hole junsu yang sudah terpampang jelas

dag dig dug salah deh kita ikutin suara heart beat oppa aja ... euhuk ...euhuk ...euhukk ... #pletak di lempar batu sama readers
me : mianhae gak tahan pengen ngeksis ... #balik ke belekang layar

junsu merasa jika jantungnya berdetak jauh lebih cepat dari sebelumnya ... merasa gugup ?! ya dia sekarang malah meruntuki dirinya sendiri yang tadi ingin segara melakukannya tapi sekarang dia malah ragu dan takut . junsu menelan ludahnya dengan susah payah seolah ludahnya itu berbentuk balok besar hingga sulit di telan

"taecyeon-ahh !!!!" junsu menghentikan taecyeon yang hampir saja menerobos pertahanannya

"wae ?!" tanya taecyeon heran

"kau tidak bermaksud melakukan itu langsung kan ?! erggg ... maksud ku ... itu ..." junsu terlihat berpikir apa kata yang tepat untuk mengingatkan taecyeon tentang persiapan. apalagi ini adalah pertama kali baginya

taecyeon menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya terenyum idiot
"mianhae ... aku lupa ... tentang itu ..." ucap taec menyesal dengan tampang bodohnya . taec mendekatkan wajanhnya pada junsu dan perlahan dia mencium pipi junsu merambat ke telinga junsu dan mulai menjlatinya ... "sepertinya aku memang sangat menginginkan mu ... kau begitu menggairahkan untukku " ucap taec di sela kegiatan menjilati telinga junsu yang sudah bergidik-bergidik kegelian tapi mendengar apa yang taecyeon katakan membuat wajah jadi merona

taeyeon mulai menyatukan bibir mereka lagi membuat mereka berdua sekarang kembali terlibat dalam ciuman liar nan panas !!!  #kipas kipas kertas liat oppa bedua negh ..


taecyeon memainkan jarinya di dada junsu sekitar nipplenya dan kemudian dia mengarahkan tangannya pada nipple junsu menekan dan memelintir dalam waktu yang bersamaan ... tangan taecyeon tidak berhenti memberikan rangsangan terhadap junsu membuat junsu bertambah gairah tangan taec mulai menggerayangi tubuh junsu dari mulai dada turun hingga ke perutnya terus menuju ke bawah sekilas memberikan pijatan pada junior junsu dan kemudian mengelus tempat intinya ...  taecyeon mengelus hole junsu dan perlahan memasukan satu jarinya membuat junsu sedikit tersentak

"ahhh ...." rintih junsu pelan tapi dia tidak terlalu merasakan sakit sekarang beberapa kali taecyeon mengeluar masukan jarinya dalam hole junsu dan tanpa junsu sadari taec menambahkan jarinya menjadi 2

"ahh !!! yaaaa !!!! ... ahhnnn...": marah junsu seraya merintih kesakitan sekaligus mendesah

"bukannya kau yang minta ini dulu ?!" tanya taec tak menghiraukan rasa sakit junsu taec malah semakin brutal menngocok hole junsu dengan jarinya dia melakukan garakan menggunting juga melakukan gerakan memutar

and of flash back


kita beralih saja ke tempat lain sekarang yah ... gag kuat bikin taejun .... (modus)


in home

chanwoo


in wooyoung's room


chansung memakai kembali seluruh pakaiannya setelah dia membersihkan badan di kamar mandi pribadi wooyoung dan setelahnya giliran wooyoung sekarang yang sedang mandi . chansung duduk dengan nyaman di kasur wooyoung yang berada di tengah ruangan itu . mata chansung melihat ke segala arah memperhatikan setiap detil dari kamar wooyoung yang sangat rapih dan luas . ternyata hati chansung juga mulai tergerak untuk melihat koleksi robot milik wooyoung dia berjalan ke arah dimana robot-robot itu di simpan berdiri dengan tegak di satu sudut ruangan

"ini apa namanya ?!" tanya chansung melihat sebuah robot dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan kemudian beralih memandang robot yang lainnya


clekk

wajah chansung langsung beralih ke pintu kamar mandi membuat dia melihat wooyoung yang hanya menggunakan handuk yang di lilitkan di pinggangnya.

"wae ?! jangan manatapku seperti itu ... wajah mu itu terlihat sangat mesum kau tahu !!!" ucap wooyoung kasar dan berjalan mencari pekaian yang akan dia kenakan untuk tidur malam ini di lemari raksasanya

"ck ... dasar ..." gerutu chansung sambil memandang tajam wooyoung yang memunggunginya  taba-tiba chansung mempunyai ide bagus untuk mengerjai wooyoung chansung berjalan dengan perlahan mendekati wooyoung berdiri di belakangnya dan dengan satu gerakan cepat chansung menarik handuk wooyoung hingga terlepas

"YAAAA !!!!!" pekik wooyoung saat dia merasakan apa yang chansung lakukan , menarik handuknya membuat dia telanjang bulat di depan chansung.

"YYAAA !!! KEMBALIKAN !!!" teriak wooyoung histeris seraya berusaha untuk mengambil lagi handuk itu dari tangan chansung dengan sedikit berjinjit karena chansung menaikan tangannya yang memegang handuk itu membuat wooyoung sulit mengambilnya

"wae ?! kita sudah sering melakukan lebih dari ini kenapa masih di tutupi ? seharusnya kau keluar dari kamar mandi tanpa handuk ??!" jawab chansung membuat wooyoung membelalakan matanya, seketika wajah wooyoung lansung memanas dan wjajahnya langsung terlihat gugup saat dia ingat jika mereka memang sudah melakukan lebih dari itu sebelumnya mungkin tadi adalah ke tiga kali bagi mereka (yang author tau 3 kali tapi kali aja mereka itu ngelakuin di belakang author) , chansung tersenyum jahil melihat wooyoung yang sekarang wajahnya sudah memerah . setelah otaknya kembali berfungsi wooyoung langsung berbalik dari arah chansung mengambil sebuah baju yang entah apa itu tidak wooyoung ketahui dan dengan cepat mesuk ke dalam kamar mandi meninggalkan chansung yang masih tertawa kecil melihat tingkah wooyoung yang menurutnya lucu



sementara itu di tempat lain


"jadi anak itu adalah anak ke dua dari keluarga kang ... salah satu direktur di grup kangsan ?!" tanya seorang yeoja pada namja yang ada di sampingnya sekarang semenatara dia duduk di kursinya seraya menyesap aroma wine di tangannya

"ne ... saya sudah menyelidiki itu semua tapi sepertinya dia bukan anak adopsi ... ibunya meninggal saat melahirkannya " lanjut namja itu melaporkan pada majikannya

"baiklah ... aku harus menemuinya ... kau harus mengatur sebuah pertemuan yang tidak terlihat ... jika mereka tahu aku bertemu dengan direktur mereka apa yang akan di katakan oleh ke dua sodaranya nanti " jelas yeoja dewasa itu dan meminum wine nya



flashback

balik lagi ke panti asuhan (fyyuuhhh ) #nyeka keringat di pelipis


taecyeon tengah menggenjot juniornya di dalam hole junsu dengan semangat . sekarang posisi junsu adalah terbaring dengan kaki yang di tempatkan di pundak lebar taecyeon

"ahhmmhhhhh ...... aahaaaahhhhhh ...fash....ter.......ouahhhhh ......eungghhhhhhhh" rancau junsu sekaligus dengan desahannya . sebelumnya junsu menerit kesakitan saat taec menerobos tubuhnya untuk pertama kali namun setelah beberapa lama junsu mulai menikmati, rasa sakit itu perlahan hilang entah kemana yang ada hanyalah kenikmatan bagi junsu

"aaaaaahhhhhhh ....... kau ...eumphhhhhh" taec kembali memagut bibir junsu membuat dia dan junsu sekarang malah mendesah tertahan . tangan taec sedari tadi terus mengocok junior junsu dengan lihainya dan satu tangan lainnya bermain dengan nipple junsu

"akuhhh .... ke...luargghh...." ucap junsu tak jelas namun taec mengerti dengan apa yang di katakan oleh junsu itu karena dia merasakan junior junsu yang ada di tangannya meluai berkedut dan tak lama berselang dia merasakan tangannya yang basah

taec melepaskan tangannya dari junior junsu dan meletakannya di kasur samping tubuh junsu menyangga tubuhnya agar bisa lebih bertenaga menggenjot juniornya. taec masih terus menerus menggenjot junmiornya dengan brutal tapi itu terasa sangat nikmatbagi junsu membuatnya hanya mendesah saja tak berontak setelah beberapa menit berlalu ahirnya tanpa aba-aba apapun junsu merasakan sesuatu yang hangat mengisi tubuhnya bersamaan dengan taecyeon yang mendesah hebat di atasnya

"aaaaaarrrrrrrrrrrgggggggghhhhhhhhh !!!!" desah panjang taecyeon mengahiri permainan mereka malam ini ... tanpa sengaja dia menjatuhkan dirinya menindih junsu. mereka berdua masih terengah sekarang , dada junsu naik turun dengan cepat sedangkan matanya terpejam dengan mulut yang sedikit terbuka mencari pasokan udara untuknya

"gomawo ..." ucap taecyeon berbaring di samping junsu sedangkan junsu masih menutup matanya

"untuk apa ?!" tanya junsu bingung masih dengan mnutup matanya

"semuanya ... saranghae ..." lirih taecyeon memandang junsu yang sekarang terpejam di sampingnya walau tidak tertidur sama dengan saat dia petrama kali bertemu dengan junsu , memandangnya yang sedang terpejam dari samping.

junsu membuka mata dan menatap taecyeon di sampingnya , dada junsu sekarang sudah tidak naik turun dengan  cepat nafasnya berjalan dengan normal. mata junsu memandang taecyeon dengan dalam "na..nado....saranghae ...:"

end of flashback



in morning


in wooyoung room


"DIREKTUR CEPAT KE KENTOR !!!!!" ucap chansung dengan berteriak menggunakan volume maksimal membuat wooyoung yang sedang duduk sedikit membungkuk dengan sangat serius melakukan suatu pekerjaan di depan sebuah meja yang penuh dengan segala kamponen robot itu tersentak kaget dan yang paling baik dari itu adalah woooyoung yang sudah menggunakan kaca mata untuk memasangkan komponen kecil di robot rakitannya malah menghilangkan komponen itu dengan tidak sengaja akibat keterkagetannya dengan ulah chansung

"YAAAA !!!!! " marah wooyoung langsung berjenkat dari kursinya, wooyoung sudah membuka mulutnya untuk berteriak memarahi chansung tapi dia urungkan niatnya . wooyoung langsung berjongkok mencari komponen itu dengan merangkak mengitari meja itu seraya menggerayangi lantai dan juga karpet di sekitar meja . chansung yang merasa bersalah dan kasihan ahirnya ikut berjongkok dan mencari apa yang wooyoung cari walau dia tidak tahu apa itu

"kau mencari apa ?!" tanya chansung yang sekarang juga sudah merangkak mencari benda yang bahkan dia tidak tahu apa itu atau bagaimana bentuknya itu untuk membantu wooyoung

wooyoung duduk di lantai dan memandang chansung "sudahlah tidak usah di cari lagi ... tidak akan kita temukan juga" ucap wooyoung pasrah dan menyerah alias putus asa

"wae ??!! apa yang kau cari ?!! aku minta maaf ?!" sesal chansung mengerti dengan kejadian ini jika ini adalah salahnya membuat wooyoung kaget dan menghilangkan suatu benda yang mungkin sangat penting bagi wooyoung

"ani ... ke kantor sekarang kan ?! aku ganti baju dulu ..." ucap wooyoung lemah dan berjalan ke lemari pakaian . wooyoung mengeluarkan sebuah jas dan juga kemeja juga celana dan dasinya tidak lupa . perlahan wooyoung membuka bajunya begitu saja di depan chansung . ya karena memang kamar wooyoung itu agak anh tidak seperti kamar pada umumnya . kasur yang ada di tengah ruangan dan di setiap sudut ruangan itu terdapat benda-benada miliknya kebetulan lemari itu ada di samping utara karusnya bersebrangan dengan pintu masuk membuat chansung yang tengah berdiri sejajar dengan pinntu bisa melihat wooyoung dengan sangat jelas


chansung menelan ludahnya tanpa berkedip saat dia melihat wooyoung melepaskan bagian atas bajunya dan mengenakan kemeja dan mata chansung hampir saja hendak melompat begitu wooyoung meloloskan celananya bagitu saja membuat chansung bisa melihat tubuh bagian bawah wooyoung yang hanya mengenakan cd saja. tapi mata chansung itu kembali masuk ke dalam karena sekarang wooyoung sudah mengenakan celana kerjanya . beberapa menit berlalu wooyoung sudah sangat rapih dan siap pergi ke kantor tanpa mengatakan apapun wooyoung berjalan keluar kamarnya meninggalkan chansung yang mengikutinya dari belakang

"tuan muda sarapan sudah siap " ucap manager park pada wooyoung yang berjalan dengan tidak bergairah seolah dia baru saja di pecat jadi kekasih orang yang sangat dia cintai

"aku akan langsung ke kantor lagi pula semua orang tidak ada ... mereka kemana ?!" tanya wooyoung melihat ke arah ruang makan dan tidak menemukan kedua sodranya di sana selain banyak pelayan dan juga makan yang sudah memenuhi meja

"oh ... tuan muda junsu belum pulang sejak kemarin sepertinya menginap di luar sedangkan tuan muda junho ... errgg ... itu ... dia masih ada di kamarnya ... saya tidak membangunkannya karena ...erghh ...karena ..." jawab manager park itu dengan tidak yakin terlihat berfikir dan salah tingkah di mata wooyoung

"sudahlah ... aku mau berangkat !" ucap wooyoung acuh tapi itu bisa membuat manager park dapat bernafas lega .


wooyoung berjalan keluar rumah dan di depan pintu sudah siap sebuah mobil yang akan membawanya ke kantor . tanpa berkata apapun wooyoung langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursibelakang . dia bahkan tidak protes saat mobil yang dia naiki itu bukanlah salah satu dari mobil kesayangannya padahal wooyoung itu tidak akan mau pergi jika bukan dengan mobil yang dia pilih sendiri biasanya. chansung menggaruk kepalanya yang tidak gatal kemudian dengan perasaan yang tidak menentu dia masuk ke dalam mobil da mengemudikan mobil itu dengan tujuan ke kantor




in junho room
nichkhun perlahan membuka matanya saat dia merasakan bahwa dia sudah sangat cukup tidur , nichkhun yang dulu selalu bangun pagi untuk pergi bekerja tentu sudah terbiasa untuk bangun pagi membuatnya tidak perlu bangun menunggu bunyi jam weker atau menungu sesuatu mengusik tidurnya


nichkhun menggeliatkan badan meregangkan otot-ototnya namun dia baru saja sadar jika sekarang dia tengah berada dalam pelukan seseorang saat tangannya tidak dapat bergerak bebeas. senyum langsung terkembang dengan cepat di bibir tipisnya saat dia melihat wajah junho yang dekat dengan wajahnya . nichkhun memperhatikan setiap inchi wajah junho

"kau tidak terlalu tampan ... aku jauh lebih tampan dari mu ..." ucap nichhun mengejek dan kemudian tertawa kecil. kapanlagi ia bisa menertawai junho dan juga menghinanya jika bukan sekarang saat junho tidur

"tapi ... " nichkhun semakin mendekatkan wajahnya pada wajah junho "aku ... sangat menyukai mu ... aku mencintai mu ... lee - junho - shi ...." lanjut nichkhun dan tanpa sengaja mata nichkhun melihat ke arah bibir junho . "ehem ..." nickhun sedikit berdeham saat dia merasakan jika jantung berdetak dengan tidak normal dan dia merasakan jika tubuhnya memanas perlahan nichkhun mendekatkan bibirnya mengarahkan bibir indah miliknya ke bibir junho . saat satu atau dua senti lagi bibir mereka akan menyatu nichkhun malah berdiam diri tanpa sadar dia malah menghembuskan nafasnya di wajah junho . nichkhun bergerak untuk menarik wajahnya namun sebuah tangan langsung menekan tubuhnya hingga menindih junho

"apa yang kau lakukan saat aku tidur ?! jangan- jangan kau mau memperkosaku ... iya kan ??! ayo mengaku ??!!!" tuduh junho pada nichkhun yang menindihnya

seketika wajah nichkhun yang begitu putih menjadi sangat panas dan terihat semburat merah di pipinya "aa...a...aku ... ti..dak ... tidak mungkin ... aku melakukannya ..." ucap nichkhun tergagap dan beranjak dari tubuh junho dan duduk di sampingnya , nichkhun memegang kedua sisi wajahnya dengan kikuk sedangkan junho malah tertawa melihatnya

"jinjayo ?? semalam bukankah kau yang memperkosa ku ?!" tanya junho menggoda nichkhun dengan usil . nichkhun memandang tajam junho , dia sangat kesal karena junho menggodanya membuat dia semakin malu saja ... apalagi jika dia ingat jika dia mengingat apa yang terjadi malam tadi . nichkhun menutup wajahnya dengan ke dua telapak tangan menyembunyikan wajahnya yang sudah semerah tomat


flash back


di dalam mobil

junho menempakan jari telunjuknya di dagu bawah nichkhun dan perlahan mengangkat dagu nichkhun itu ke atas hingga dia memendang junho sekarang ,junho perlahan mendekatkan wajahnya kepada nichkhun dan memiringkannya saat jarak hampir tereliminasi di antara mereka membuat nichkhun menutup matanya ... ahirnya junho berhasil menempelkan bibirnya pada bibir nichkhun dia mulai menjilat dan melumat lembut bibir nichkhun ....

junho terus melumat dan juga menghisap bibir nichkhun dengan penuh gairah tangannya tidak tinggal diam dia mulai meraba-raba dada nichkhun dari luar kemejanya membuat nichkhun mendesah lembut

"ughhhhhh...." lenguh nichkhun menerima semua perlakuan junho. junho menyudahi sekilas aktifitasnya dan menurunkan kursi nichkhun agar lebih rendah membuat nichkhun sekarang berbaring di kursinya dengan satu gerakan cepat junho beralih menindih nichkhun dia membuka kemeja nichkhun dan melemparkanya ke jok belakang .

junho kembali menggerayangi seluruh tubuh indah nan mulus berwarna putih milik nichkhun itu dengan tangan nakalnya lidah junho sekarang terus menjilati leher nichkhun dan juga telinganya membuat nichkhun mendesah hebat seraya tubuhnya menggelinjang

"aaahhhmmm.......mm-hhhhhh......" desah nichkhun saat junho mulai menghisap kulit lehernya . tangan nichkhun meremas kemeja junho dengan kuat dia menjenjangkan lehernya agar junho semakin leluasa , nichkhun mulai membuka kancing kemeja junho satu persatu dan melepaskannya

"uhhhhhh ....aaahhhhhh....eumphh !!!" junho dengan tiba-tiba mulai menyerang bibir nichkhun lagi membuat desahannya tertahan dengan kuluman junho . junho melumat bibir atass nichkhun berulang kali dan sekarang nichkhun membalasnya , nichkhun melumat bibir bawah junho dan junho meumat bibir atas nichkhun .  tangan junho meramas dan juga memijat junior nichkhun di luar celananya membuat nichkhun semakin panas , nichkhun merangkul leher junho dan menariknya semakin dalam membuat tubuh mereka berdua menempel dengan sempurna. junho sengaja menggesekan juniornya dengan junior nichkhun yang sudah dapat saling merasakan jika junior mereka itu sudah sangat menegang sekarang

"hahhh......" nichkhun mendesah kecewa saat junho menyudahi aktifitasnya

"sudah malam ... kita harus pulang !" ucap junho jahil dengan wajah yang terlihat sangat serius membuat nichkhun membelalakan matanya memandang junho tak percaya . bagaimana mungkin junho sudah membuatnya ' on ' dan meninggalkan kewajibannya begitu saja membuat nichkhun sangat marah dan frustasi

"junho-yah ..." panggil nichkhun dengan manja memainkan jarinya di dada junho. nichkhun mengigit bibir bawahnya dan memasang ekspresi yang sangat menggoda tapi itu malah membuat pikian jahat junho semakin tumbuh dan semakin ingin mengerjai nichkhun

"wae ? aku lelah ... kita pulang !" jawab junho acuh dan hendak beranjak dari tubuh nichkhun. nichkhun membuka mulutnya lebar "junho kurang ajar !!!!" jerit nichkhun frustasi dalam hati

"yahh !!!" nichkhun menarik junho membuatnya jatuh kembali menindih tubuh nichkhun namun beberapa detik kemudian nichkhun membalikan keadaan membuat junho berada di bawahnya

"kau lelah ??!! aku yang akan melakukannya ...." ucap nichkhun dengan nada menggoda dan mengedipkan sebelah matanya  sayara tersenyum imut (kebayang gak nih oppa nge-wink?)

kelakuan nichkun itu membuat wajah junho berbinar dengan mata yang menatap intens tangan nichkhun yang mulai bergerak ke arah celananya , jika ini dalam kartun sudah pasti muncul tanduk merah di kepala junho sekarang.

nichkhun merangkak ke atas tubuh junho dan mulai mendekatkan bibirnya pada junho tangan nichkhun juga bergerak untuk membuka celana junho sekarang . nichkhun mencium bibir junho dengan lembut memberikan seluruh perasaannya saat dia melumat bibir junho dengan perlahan. entah sejak kapan sekarang mereka berdua sudah sama-sama neked sekarang . nichkhun benar-benar melakukannya sendiri . lidah nichkhun terjulur menyentuh kulit leher junho dan menciumnya menghisap kulit leher junho dengan kuat

"aaaaaanggghhhhh.....aahhhhhhhh" junho mulai mendesah sekarang. tangan nichkhun mengarahkan junior junho ke holenya , nichkhun merasakan dia agak kesulitan hingga dia agak mengangkat tubuhnya dengan pose dan mimik wajah menggoda tapi masih sulit juga ... sepertinya nichkhun lupa bahwa mereka ada dalam mobil sekarang hingga dia dengan sekali hentakan bangun dari tubuh junho membuat kepala terbentur dengan keras

bugghhh

"aawwwhhh !!!!" pekik nichkhun memegangi kepalanya yang terbentur. junho memandang nichkhun dengan keget namun beberapa detik kemudian dia tertawa dengan renyah melihat eksprsi nichkhun

"HAHAHAHAHAHAHAHHHHAAAAAAA !!!!" junho tertawa walau sebelumnya dia menahan tawanya takut jika nichkhun akan tersinggung tapi kenyataannya junho tidak kuat untuk menahan tawanya lagi membuatnya tertawa lepas sekarang

"yaaa !!!!" rengek nichkhun memajukan bibirnya, "junho-ah !!!" panggil nichkhun dengan kesal melihat junho yang masih tertawa. nichkhun langsung beralih dan duduk di kursi kemudi dia celingukan mencari dimana pakaiannya dengan wajah yang di tekuk

"khunie-ahh ... " panggil junho dengan manja dan berhenti tertawa , nichkhun mengacuhkan junho dan mulai memakai kemejanya tapi tangan junho menghentikan gerakan tangan nichkhun

"jangan marah ... kau tahu kau sangat menarik saat aku menggodamu .." junho menjilat kuping nichkhun membuat nichkhun sedikit menggelinjang dengan wajah yang kembali memerah.

dan terjadilah adegan seperti biasanya ... gak bosen apa baca itu2 terus ... aku udah mau insyaff beneran ah ... pokoknya kalo hutang aku udah lunas aku akan pensiun dari ff yadong walau mungkin akan ada yang ber-rate-M

end of flash back


junho tersenyum melihat nichkhun yang seolah depresi sekarang . junho menarik tangan nichkhun dan membuat wajahnya dapat di lihat oleh junho

"sudah ku bilangkan ... aku sangat suka melihat ekspresi mu saat aku menggoda mu ..." junho mencubit hidung nichkhun dengan gemas

"yaa ...appo ..." nichkhun menepis tangan junho

"sudahlah ... aku mandi dulu ... cepat pulang ke kamar mu dan mandi kita sudah terlambat kau tahu ..." junho beranjak dari kasur dan berjalan ke arah kamar mandi , nichkhun hanya memperhatikan junho denngan tersenyum. nichkhun membuka selimut yang menutup tubuhnya semalam dan menginjakan kakinya di lantai tapi pandangan nichkhun tanpa sengaja melihat ke bawah sebuah lemari kecil di dekat tempat tidur

"ini apa ?!" tanya nichkhun pada dirinya sendiri dan melihat kertas yang dia temukan di bawah lemari . nichkhun membaca kertas itu dengan senyum terkembang di bibirnya tapi beberapa saat kemudian senyum nichkhun menghilang perlahan-lahan

nichkhun menutup mulutnya dengan telapak tangan kirinya masih dengan membaca isi kertas itu

cleekk

pintu kamar mandi terbuka dan menampakan junho yang kembali keluar dari kamar mandi karena lupa membawa handuknya .

"aku lupa membawa handuk " ucap junho santai dan berjalan ke arah lemari tapi saat dia melihat nichkhun tengah duduk di pinggiran kasurnya dengan sebuah kertas di tangannya. nichkhun yang memandang junho dengan tatapan aneh yang tidak dapat di artikan oleh junho

"wae ?" tanya junho heran tapi nichkhun hanya diam memandang junho mulutnya kelu dan dia hanya bisa membuka mulutnya untuk kemudian dia tutup kembali. melihat gelagat yang sangat aneh dari nichkhun . junho dengan segera menghampirinya dan merebut kertas itu dari tangan nichkhun dengan gerakan yang agak kasar

junho membaca isi kertas itu dan seketika wajahnya menjadi pucat . junho memandang nichkhun yang sekarang mendongak menatapnya dengan pandangan tak percaya. junho meremas kertas itu hingga menjadi bulat dan kusut

"cepat mandi sudah aku bilang kita sudah terlambat !" ucap junho mencoba untuk bersikap wajar dan langsung kembali lagi menuju ke kamar mandi

"junho ... kau melakukan nya ?!" tanya nichkhun saat junho berada di depan pintu kamar mandi. junho menelan ludahnya sekilas dan berbalik menatap nichkhun

"ne " jawabnya sangat singkat

"aku percaya ... kau pasti punya alasan kenapa melakukan itu semua " ucap nichkhun juga manatap junho . nichkhun memaksakan sebuah senyuman pada junho dan berdiri "aku akan menunggumu di bawah " ucap nichhun sebelum keluar dari kamar junho

sepeninggalan nichkhun junho malah terdiam , dia memandang tangannya yang sekarang bergetar dan jantungnya yang berdebar dengan cepat pula saat ini .

"mianhae ..." ucap junho dan menutup matanya ...




in store


"kenapa kita datang ke sini ? sebaiknya direktur makan dulu saja sekarang ... ini waktu makan siang dan sebentar lagi akan habis" ucap chansung pada wooyoung yang berjalan di sebuh pusat perbelanjaan

"aku akan mencari sesuatu ..." jawab wooyoung lemah. chansung mnundukan kepalanya merasa bersalah sejak tadi pagi wooyoung terlihat sangat murung gara2 kejadian tragedi mengangetkan wooyoung yang menghasilkan komponen robot milik wooyung hilang entah kemana

"tunggu saja disini " wooyoung menyuruh chansung menunggunya di ruang tunggu sementara dia berjalan ke arah sebuah toko yang terlihat seperti toko alat2 kelistrikan menurut chansung yang tidak tahu apa-apa itu

chansung duduk di sebuh kursi dan memperhatikan wooyoung yang bicara dengan seorang pelayan di toko itu tak lama berselang wooyoung sudah berjalan ke arah chansung lagi

"apa yang kau cari tidak ada ?!" tanya chansung semakin meresa bersalah melihat ekspresi wooyoung yang masih saja lesu

"itu sangat sulit di dapatkan ... sudahlah ayo kita pergi " ajak wooyoung dan berjalan meninggalkan chansung. chansung memandnag punggung wooyoung dengan bingung bagaimana caranya agar wooyoung kembali ceria, sungguh dia merasa sangat bersalah dan juga kasihan pada wooyoung walau wooyoung ytidak marah padanya tapi dia malah menjadi murung

"apa yang hilang itu benda yang sangat penting ?!" tanya chansung yang masih berjalan di belakang wooyoung . wooyoung menoleh ke belakang melihat chansung dan tersenyum kecil

bruukkk

"joesonghamnida ..." ucap wooyoung tanpa melihat siapa yang dia tabrak seraya membungkuk . wooyoung langsung saja melanjutkan perjalannnya tak menghiraukan orang yang dia tabrak

"tunggu ... kau anak muda yang ada di hotel itu kan ?!" tanya yeoja dewasa yang tak sengaja wooyoung tabrak menghentikan langkah kaki wooyoung . wooyoung berhenti dan berbalik menatapnya . dia tersenyum seraya mengangguk kecil setelah dia mengingat jika orang yang dia tabrak adalah yaeoja yang dulu dia temui

terima kasih telah menolongku waktu itu ... apa kau sibuk ?! jika tidak bisakah kita minum kopi sebentar sebagai rasa terimakasih ku ... " ucap yaeoja itu mendekati wooyoung sedangkan chansung hanya diam memandang wooyoung dan yaeoja itu bergantian dengan heran

"uh ?! bagaimana ya ?!!" wooyoung terlihat bingung dan melirik sekilas pergelangan tangan kirinya

"baiklah ..." wooyoung ahirnya menyetujui ajakan yeoja tadi. merekapun berjalan menuju ke sebuah cafe yang tak jauh dari tempat mereka bertemu tadi karena mereka memang sedang ada di sebuah pusat perbelanjaan

"siapa nama mu ?!" yeoja itu memulai percakapan setelah mereka duduk di suatu meja dan pesanan mereka sudah datang . chansung dan supir yeoja itu duduk di meja yang tak jauh dari wooyoung dan yeoja yang bahkan tidak dia kenal itu

"jang wooyong ..." jawabnya dengan senyuman

"ne ... kau sangat baik ... ibu mu pasti sangat senang bisa memiliki anak seperti mu " ucap yaeoja itu memperhatikan wooyoung dengan intens , dia tersenyum lembut memandnag wooyoung dengan mata yang terlihat berkaca-kaca hanya saja wooyoung tidak menyadari itu

"ibu ku meninggal saat melahirkan aku ... sejak kecil aku di besarkan oleh ibu tiriku dan saat dia meninggal aku hanya tinggal dengan orang yang ada di rumah dan juga sodaraku karena ayahku sangat sibuk .." jawab wooyoung dengan polosnya karena sekarang dia menadapatkan es krim saat memesan wooyoung mengganti pesanannya yang tadinya akan memesan kopi bersama sekarang malah jadi memesan es krim

"ne ... apa ibu tiri mu baik padamu ?!" tanya yeoja itu antusias pada wooyoung , dia memperhatikan wooyoung dengan sangat teliti memandang wajahnya dengan tatapan penuh ke khawatiran

"ne .... tentu saja ... dia sangat baik ... aku sangat bahagia punya ibu sepertinya " jawab wooyong lagi dan melanjutkan makan es krim

"apa aku boleh tahu darimana kalung yang kau pakai  itu ?!" woyoung menghentikan gerakan tangannya membuat sendok es kim itu mengambang di udara dan memandang yeoja dewasa yang ada di depannya

"w..w..wae ..?" tanya wooyoung tergagap masih dengan tangan yang memegang sendok es krim itu


#
#
#
#
#
#


di mobil

wooyoung menatap lurus ke depan sekarang dia duduk di samping chansung tidak seperti saat tadi pagi berangkat ke kantor . wooyoung mengatakn pada chansung jika dia tidak enak badan dan ingin pulang chansung yang melihat wajah wooyoung yang memang terlihat sangat leleh dan juga pucat ahirnya menyetujui keinginan wooyoung untuk pulang

"uhuk..uhukk ..." wooyoung sedikit terbatuk masih dengan diamnya . mereka berdua sama sekali tidak bicara sepatah kata apapun sejak tadi

"jangan terlalu banyak makan es krim lihatlah dirimu ... kau jadi batuk kan ?! jangan makan es krim lagi " omel chansung pada wooyoung walau pandangannya sama sekali tidak terfokus pada wooyoung dan tetap pada jalanan . wooyoung menatap chansung dengan tatapan sendu lalu menjawab

"ne" ucapnya lemah

tak lama perjalan mereka untuk menuju ke rumah keluarga kang dan sekarang mereka sudah berada di halaman rumah, alias sudah sampai . wooyoung lansgung turun dari mobil dan berjalan ke kamarnya dengan cepat hingga tak menghiraukan junsu yang memanggilnya

"wooyoung-ah !!!" panggil junsu pada sang adik dan wooyoung terus saja melengganag pergi begitu saja

"ya wooyoung kenapa ?!" tanya junsu mulai khawatir apa lagi sekarang masih siang dan belum waktunya untuk pulang tapi woyoung sudah ada di rumah pada chansung yang berjalan mendekat kepadanya

"sepertinya tuan muda tidak enak badan hai ini ..." ucap chansung sebagai jawaban dan menunduk bersalah pada junsu karena dia merasa sudah tidak bisa menjaga wooyoung dengan baik

"panggilkan dokter untuk memeriksanya !" titah junsu . chansung langsung mengangguk dan berjalan ke kamar wooyoung untuk melihat keadaannya

clekk
chansung membuka pintu kamar wooyoung dengan perlahan walau dia memang tidak mengetuknya terlebih dahulu . chansung masuk ke dalam kamar wooyoung dan mendapati boss sekaligus kekasihnya itu tengah duduk di depan meja yang terlihat seperti meja belajar dengan sebelah tangan yang di gunakan untuk menyangga dagunya

"kau mau aku panggilkan dokter atau mau aku yang memeriksa keadaan mu dan mengobati mu ?!" tanya chansung dengan nada bercanda melihat raut ajah wooyoung yang tidak baik

"ani ... gwaenchana ... tidak perlu khawatir ... aku hanya merasa jika pikiran ku sedang tidak baik " jawab wooyoung memainkan sebuah remot. chansung langsung menyambar remot itu dan melihat remot itu dengan intens

"ini untuk apa ?! aku jadi pensaran ?!" woyoung emnatap chansung dengan malas tapi  chansung tetap tersenyum dengan tulus padanya

"selain robot pemadam kebakaan yang kau suruh menymprot air padaku itu ... apa lagi yang sudah kau buat ... aku sangat ingin tahu " tanya cahnsung dengan antusiasnya dan melihat segala benda yang ada di meja wooyoung

wooyoung hanya tersenyum menanggapinya dia sangat tahu jika chansung tenagh menghiburnya sekarang

"ini robot ini dia bisa melakukan apa ?!" tanya chansung melihat dan menunjuk sebuah robot dengan tinggi 1,5 meteran yang wooyoung pajang di sudut kamarnya

"dia bisa melakukan segala yang di kerjakan manusia ... dia di gunakan sebagai pelayan di jepang " jawab wooyoung tidak memaksakan senyuman , dia tidak mau jika chansung semakin khawatir padanya

"ohhh ... ini sangat hebat ... selama ini aku tidak tertarik dengan itu semua ... tapi sepertinya ini menarik ..tapi ..." chansung menghentikan kata-katanya dan memandang wooyoung "aku pernah memberikan robot kayu yang aku buat pada mu ... apa kau ingat itu ...saat di panti ?!" tanya chansung hati-hati , dia berharap jka wooyoung masih mengingat hal itu

"tentu saja ... aku masih sangat ingat hal itu ..." woyoung bangkit dari kursinya dan membuka sebuah lemari di dalam lemari itu terdapat beberapa kotak yang terlihat seperti berangkas , wooyoung mengambil satu kotak itu dan menyimpannya di meja

"ini dia !" wooyoung membuka kotak itu dan ternyata isinya adalah sebuah kotak kaca yang lebih kecil dengan sebuah robot kayu di dalamnya . chansung membuka mulutnya lebar tak percaya jika benda mainan itu masih wooyoung miliki

"bagaimana bisa ?! kenapa masih ada ?!" tanya chansung tidak percaya, chansung mengambil kotak kaca itu dan memperhatikannya dengan takjub "waww ... ini terlihat begitu indah di tangan mu ... bagaimana bisa ?! bagaimana bisa kau menyimpannya dalam waktu yang lama ?" lagi-lagi chansung bertanya masih dengan memperhatikan kotak kaca dan robot kayu yang ada di dalamnya

"aku sangat menyukainya ... itu sangat unik ... dan ... aku juga sangat menyukai orang yang memberikannya untukku ... dia sangat baik ... satu-satunya mainan yang punya hanya karena aku mengatakan aku sangat menginginkannya dia memberikan itu dengan cuma-cuma padaku ... kebaikannya membuat aku tidak pernah bisa melupakannya !" ucapan wooyoung membuat cahsnung tertegun untuk sementara dan kemudian mata chansung bergulir ke arah wooyoung membuat mereka saling manatap sekarang, senyuman yang sangat tulus itu lagi-lagi terukir di bibir chansung.

"kau merawatnya dengan sangat baik "

"karena robot kayu tu di buat dari kayu dengan kualitas rendah aku harus ekstra merawatnya hingga dia bisa bertahan hingga hari ini ... ck .. padahal robotku yang lainnya bertahan dengan sangat lama tanpa perawatan " ucap wooyoung dengan nada jengkel yang di buat-buat dan mengejak robot buatan chansung

"ehhh ... lalu ini ... robot kecil ini apa yang bisa dia lakukan ?!" tanya chansung meremehkan pada sebuah robot dengan ukuran 38 cm yang ada di dekat meja

"itu robot dari jepang ... namanya EMA ... Eternal Maiden Actualization adalah robot humanoid yang bisa melakukan ..." kata wooyoung terhenti saat dia mengingat apa yang bisa di lakukan oleh salah satu robot miliknya itu

"melakukan apa ?!" tanya chansung penasaran karena wooyoung manggantungkan kata-katanya

"dia bisa bergoyang dan juga bernyanyi ... dia juga bisa melakukan ini ..." wooyoung lansung mengcup bibir chansung dengan hangat dan penuh perasaan , hanya sekedar mengcupnya dan tidak lebih. setelah beberapa detik wooyoung kembali menarik dirinya dan memandang chansung

"dia bisa mencium ..?" tanya chansung masih memandang wooyoung . wooyoung lansung mengangguk dengan cepat menjawabnya

"walau dia bisa mencium ... robot ku ini jauh lebih hebat darinya ... dia tidak hanya bisa mencium tapi juga bisa membuat seorang jang wooyoung tidak pernah bisa melupakan seorang namja bernama hwang chansung " ucap cahsnung dengan bangganya membuat wooyoung tersenyum meremehkan

"benar-benar sangat hebat ... inilah jodoh ... walau aku sempat berpikir suatu saat nanti aku mungkin tidak akan pernah bisa bertemu dengan mu lagi tapi taksir malah mempertemukan kita sedekat ini ... tidak ada yang bisa menghalangi jodoh kau tahu ..." ucap chansung dengan nada yakin yang malah terdengar sok tahu

"benarkah ... apapun yang terjadi jodohmu tetap akan akan berasatu dengan mu ??!" tanya wooyoung memandang chasung berharap suatu jawaban pasti

chasnung tersenyum dan mengelus puncak kepala wooyoung dengan sayang "tentu saja " ucapnya membelai rambut wooyoung

'benarkah itu ? apa jika kau harus pergi meninggalkan aku kau akan tetap bersama dengan ku ? apa kau tidak akan berubah jika tahu kenyatannya nanti ?! apa yang harus aku lakukan tanpa mu ?! aku tidak bisa jika kau pergi dari ku ' ucap wooyoung dalam hati memandang chansung dengan mata yang sangat memerah dan basah



in office


junho room


"aku akan menyiapkan data untuk rapat nanti .." nichkhun men gambil sebuah map yang ada di meja kerja junho dan segara berbalik untuk meninggalkan bossnya

"khunie ?!" panggil junho memandang punggung nichkhun yang membelakanginya. nichkhun menghembuskan nafasnya dengan berat kemudian berbalik menghadap junho

"wae ?!" tanya nichkhun masih dengan jarak yang jauh dengan junho

"kita makan bersama ..."ajak junho berharap nichkhun. nichkhun lansgung menundukan kepalanya berpikir . junho sangat berharap nichkhun mau pergi bersama dengannya agar dia bisa menjelaskan semuanya pada nichkhun . junho berdiri dari kursinya dan menghampiri nichkhun

"kau sering mengajakku makan siang bersama tapi aku selalu sibuk ... hari ini tidak ada janji dengan klien .. kita makan bersama ..otthe ?!" tanya junho tersenyum dan memegang pipi kanan nichkhun yang masih menunduk . perlahan nichkhun menatap junho dan tersenyum paksa

"ne " jawabnya singkat


di restoran


mereka makan di sebuah restoran jepang dalam sebuah ruangan privat yang hanya di isi oleh mereka berdua saja . ruangan dengan penataan dan juga aksen khas jepang tradisional hingga mejanya adalah meja rendah dan mereka duduk bersila di depan meja (ngerti kan ?! gak ngerti ya pokoknya harus ngerti !)

"aaaa~~~" junho mengintruksi nichkhun untuk membuka mulutnya saat dia sudah mengarahkan sumpitnya ke mulut nichkhun yang duduk di hadapannya. nichkhun tersenyum dan membuka mulutnya dengan segara junho memasukan sushi ke dalam mulut nichkhun

"otthe ? enak tidak ?!" tanya junho pada nichkhun yang sedang mengunyah makanannya . nichkhun mengangguk pelan dan mengambil gelas minumnya

"kau tidak mau bicara dengan ku ?!" tanya junho pada nichkhun yang baru saja selesai meneguk minumnya. nichkhun terdiam beberapa detik lalu tangannya bergerak untuk kembali menyimpan gelas di meja , dia menatap junho yang ada di hadapannya dan tersenyum

"bukankah sejak tadi aku selalu menjawab apa yang kau tanyakan ... aku juga bicara padamu ..."

junho mengalihkan pandangan dan mengambil gelas, dia turut meminum isi gelas itu dalam satu teguk karena memang gelas itu kecil "kanapa kau tidak bertanya lebih padaku ?! kau kecewa padaku ?!" tanya junho kembali memandang nichkhun

nichkhun menggelengkan kepalanya dan menghela nafas " ani ... aku tidak kecewa ... sudah aku bilang ... kau pasti punya alasan kenapa melakukannya ..."

"kau hanya diam dan bicara saat aku bertanya ... kau hanya akan mengangguk dan menggelengkan kepala padaku ... setiap hari kau akan banyak bertanya dan bicara pada ku tapi kau melakukan semua pekerjaan mu tanpa bertanya sekarang " nichkhun terkekeh mendengar apa yang junho katakan

"bukankah ...itu bagus jika aku bisa mengerjakan semua tugas ku dengan baik ?!" nichkhun tersenyum dan mengusapkan ke dua tangannya ke paha tanda dia sedang tidak dalam keadaan baik sekarang

" kau tahu pasti aku akan mengatakan alasan yang klise padamu ... sikap mu itu ... aku tahu kau sedang berpikir keras tentang ku ..." terka junho yang memang 100% benar

"bahkan jika seorang miskin seperti ku ... kenapa orang seperti mu melakukan itu ?!" tanya nichkhun sekarang memandang junho dengan tatapan lain . memandangnya dengan tatapan sedikit tajam , nada bicara nichkhun terdengar berubah menjadi tegas sekarang

"demi kekuasaan ... aku ingin kekuasaan ... tanpa kekuasaan apa yang bisa aku lakukan ... " jawab junho dengan santainya . nichkhun membuka mulutnya lebar matanya mulai terlihat berair dia menggigit bibir bawahnya masih memandang junho dengan sangat tajam sekarang

"lalu bagaimana dengan kedua sodara mu ??!! bagaimana mereka ? kau tidak memikirkan mereka ?! kenapa kau melakukannya ?!! bagaimana dengan mereka nantinya ???!!!" tanya nichkhun mulai meninggikan suaranya air mata mulai jatuh di pipi putih nichkhun. junho bisa mendengar isakan kecil dari nichkhun sekarang

"kau marah ?! apa kau takut padaku ?! apa kau menyesal mengenal ku ? atau kau tidak neyukaiku sekarang ?!" tanya junho dengan bertubi-tubi

"LEE JUNHO !!!!!" teriak nichkhun dengan emosi "hentikan ... bisakah kau hentikan itu ...aniii.... kau harus menghentikannya ... aku mohon ... berhentilah ..." mohon nichkhun yang sekarang sudah menangis di depan junho . perasaan shock , kecewa , bingung . takut , tak percaya menghantuinya sekarang semua perasaan itu seolah bersatu dan bercampur membuat nichkhun merasa jika kepalanya pecah

"jika aku tidak bisa berhenti ...anii ... aku tidak bisa berhenti lagi sekarang ... apa kau akan meninggalkan aku ?!" tanya junho dengan lemah tidak berani memandang nichkhun dan hanya memandang meja yang menampakan sisa makan siang mereka berdua

"junho ..k..k..ka....kau ... hiks ...hiks ..." nichkhun menutup mulutnya dengan telapak tangan dan menunduk . junho hanya bisa memandang bahu nichkhun yang bergatar sekarang. junho memandang nichkhun dengan nanar dan perlahan matanya juga mulai mengeluarkan air

;bagaimana aku bisa berhenti sekarang ?!' tanya junho dalam hatinya . dia juga merasa bersalah pada kedua saudaranya dan juga terhadapn nichkhun dan yang lainnya tapi apa mau di kata junho sudah terjun dan masuk ke dalam lumpur hidup hingga dia tidak bisa bergerak lagi agar tidak tertarik semakin dalam




tebeche .... sodara sodara ... inilah chap yang sangat tidak bermutu dan lai-lagi tidak bermutu ... ya sudahlah ,... saya selalu berusaha aja deh ...oh ya ... aku juga mau bilang jika sekarang req ff di tutup yah ... cz aku hanya akan membuat ff yang sesuai dengan hati nurani aku aja ... biar hasilnya gak amburadul kaya yang udah-udah ... ya semisalnya kaya bikin couple taejun aku gak bisa ... bikin couple chanho ...ANDWAE ... tidak akan pernah selama saya bikin ff saya gak akan pernah bikin junho oppa jadi uke ... shiroo !!! ... juga couple yang menyulitkan saya , saya gak akan buat ,,, kalo udah terlanjur ya mau bagaimana lagi ... kita tamatkan saja dulu ... silahkan kritik dan saran serta komentarnya asal jangan marah-marah dan menghina saya terima segalanya kok ... cobe readers pikir ...dan inget kembali ... pernah saya marah gara2 ada yang ngasih saya masukan ?!! gak pernah kan ???!!! ya maka dari itu ... komentar semuanya ..,. wooyyy semuanya ... SR kata saya yang bilang dosa karena menzolimi author dengan tidak komentar walau baca cuman satu huruf masih berlaku ... jika banyak komentar saya akan sangat semangat menulis semua ff

3 comments: