Aug 4, 2012

ff 2pm protect the boss 6


protect the boss




By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
Disclamer: Semua anggota 2pm milik Tuhan dan saya (hehehehee ) gak lah milik hottest semua . Dan cerita ini asli milik author!!

Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters : 6 of ?
summary : selalu ada cobaan untuk setiap hubungan baik itu hubungn kerja ataupun hubungan pribadi . masalah apa yang akan di hadapi oleh para sekertaris kita saat menjalankan tugas mereka ?!





annyeong ... im back .... (readers : berisik ... langsung cerita aja gih ) begini saya mau meminta maaf jika ada yang menunggu lanjutan ff saya ... (readers : siapa tuh ?!) maka dari itu setelah saya mendapatkan sedikit pembicaraan dengan beberapa readers tercinta saya kembali bangkit dan berusaha ... (mudah-mudahan khun oppa cepat juga bangkit dan kembali secepatnya ya !) sebelumnya blog saya sempat menjadi ajang curhat dan menumpahkan emosi lalu juga menjadi ajang berdoa dan berbagi informasi dan terahir menjadi lapangan demonstrasi dan sekarang akan saya lanjutkan ff saya dan menjadikan blog saya ajang berbagi ff lagi .... and start with protect the boss 6 now .....


in resort
“ini !” wooyoung memandang chansung yang sedang duduk di sampingnya di pinggiran kasur sementara dia tengah berbaring
“mwo ?” tanya wooyoung merubah posisinya menjadi tengkurap dan memandang chansung dengan tanya, dia menaik turunkan kakinya bergantian seperti anak kecil yang tengah menggambar sambil tengkurap (?)
“ini untuk mu “ chansung mengalungkan sebuah kalung panjang ke leher wooyoung membuat wooyoung mengerutkan dahinya sambil melihat liontin yang tergantung di sana.
“ini ... ini cincin ... ?!” wooyoung memegang cincin yang tergantung di lehernya sekarang itu dan memandangnya dengan intens membolak balikan cincin itu mencari sesuatu yang mungkin istimewa di sana namun hanya sebuah cincin meneng sederhana dengan sebuah permata kecil berwarna putih ... amat kecil yang entah itu berlian atau bukan
“ne ... itu untuk mu ... kau tidak suka ya ?!” chansung memandang wooyoung dengan cemas memperhatikan ekspresi wooyoung yang tidak dapat di kategorikan suka atau tidak dengan benda itu
“ani ... aku suka ... tapi kenapa di kalungkan ? di pakaikan saja ... aku pakai yah !” wooyoung bangkit dari tengkurapnya dan duduk dengan baik di kasur dia membuka kalung itu dari lehernya dan mengeluarkan cincin itu
“itu cincin yeoja ... tidak akan muat di jari mu “ ujar chansung sambil memperhatikan wooyoung
“yeoja ?! kau mau memberikan ini untuk siapa sebelumnya ???!!!” teriak wooyoung tidak suka dan memandang chansung tajam sedangkan yang di tatap langsung tersenyum
“itu ... bairawati ...” belum sempat chansung melanjutkan kata-kata penjelasannya barusan wooyoung langsung saja bicara dengan menyela
“jadi kau itu menyukai biarawati ?! kau akan memberikannya pada baiarawati tapi kau sadar dia akan menolaknya jadi kau berikan ini padaku ?!” tanya wooyoung nyeroscos dengan emosi dan juga raut wajah yang sedih bercampur aduk
“itu ... biarawati di panti asuhan mengatakan padaku saat mereka menemukan aku di pintu panti dalam sebuah boks ... cincin itu ada bersama denganku “ diam ... membisu ... itu yang di lakukan wooyoung sekarang hanya memandang chansung lurus otaknya seolah tidak bekerja tapi tak berapa lama kemudian dia mengerjap-ngerjapkan matanya dan menggenggam cincin itu erat
“benarkah ? mianhae ... “ sesal wooyoung dengan menunduk menyembunyikan wajahnya
“mungkin itu milik ibuku ... aku sempat berpikir jika dia ingin membuang ku kenapa dia meninggalkan jejak ... tapi setelah di pikir lagi ... mungkin dia terpaksa membuangku ... “jelas chansung membuat wooyoung semakin merasa bersalah
“apa kau membenci ibumu ?!”
“ani ...” dengan cepat chansung menggelengkan kepalanya dan menjawab
“aku tidak pernah membencinya karena mungkin dia terpaksa membuangku tapi aku juga tidak ingin mencarinya karena ... dia telah membuangku dan walau terpaksa atau tidak ... pasti ada alasan dia melakukannya ... aku tidak ingin kedatangan ku dalam hidupnya akan membawa masalah untuknya “ wooyoung tersenyum getir pada lawan bicaranya itu
“aku juga tidak pernah melihat wajah ibuku ... “ ucap wooyoung dan memeluk lututnya yang sekarang di tekuk
“mianhae “ chansung memeluk wooyoung dengan hangat dan mencium kepala wooyoung lembut
“gwaenchana”

in junsu home
“euhuk ... euhuk ...euhuk ...” junsu langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan kiri sementara tangan kanannya masih memegang gelas ‘sialan ... kenapa aku malah cegukan malam-malam begini mana tidak bisa berhenti lagi ... sudah minum dua botol ’ junsu terus saja mengumpat ria dalam hati sambil memperhatikan gelas yang masih dia pegang (jadi inget 2pm show ... euhuk ...euhuk ... )
“DUARRR !!!!!!” pekik seoarang namja dari arah belakang seraya mencengkram pundaknya dengan kencang dan tiba-tiba membuat junsu langusung terkaget repleks berbalik dan menyiramkan air panas yang ada di tangannya ke arah namja itu
“awh .... panas !!! ... panas .!!!..” namja itu langsung mundur beberapa langkah dan mengusap-ngusap wajahnya dengan segera, junsu memperhatikan dengan seksama orang yang mengagetkannya itu karena cahaya yang remang mengingat lampu dapur sudah di matikan hingga hanya ada sedikit pencahayaan saja yang membantu penglihatan mereka
“YAAA !!!! kau mau membuat jantungku itu terlepas dari tempatnya ?! kenapa mengagetkan aku begitu ?!!!” junsu tidak menghiraukan wajah taecyeon yang tertindas dengan siraman air yang dia berikan itu dan malah bercekak pinggang dengan tatapan garangnya
“aku hanya ingin membantu anda agar anda tidak cegukan lagi ... lihat karena di kagetkan anda tidak cegukan lagi kan ?!” kilah taecyeon masih melap wajahnya dengan serbet secara benda itu yang paling dekat dengannya saat ini
“uh ? ne ...” ucap junsu sambil terlihat berpikir dan memegang tenggorokannya tapi tiba-tiba dia malah cegukan lagi setelah sempat beberapa menit yang lalu berhenti
“euhuk ...euhuk ... lihat ... ja ..euhuk ..di ..euhuk ...sem ..euhuk .. par...euhuk ..rah ...euhuk ...” junsu menghentakan kakinya dengan jengkel dan malah uring-uringan karena cegukan itu mengganggu kerjanya malam itu juga membuatnya tidak bisa tidur dengan nyaman apa lagi sekarang menjadi semakin parah
“kenapa malah lebih parah ?!” ucap taecyeon sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal dengan wajah innocent dan berpikir dengan sangat di dramatisir membuat junsu semakin mendelik tajam menyiratkan kemarahannya
“direktur ~ ... “ panggil taec dengan intonasi yang berbahaya dan menakutkan bagi junsu. taec terus mendekatkan dirinya pada junsu yang mundur terus menempelkan tubuh belakangnya dengan bagian depan lemari es dengan mata yang membualat sempurna
“euhuk ... euhuk ... a...apa ... yang ka...ka...kau ... mau lakukan ...?!“ tanya junsu dengan menunduk ,dia merasakan kalau telinganya sudah memenas dan dia yakin dengan senyakin-yakinnya jika sekarang telinga dan wajahnya sudah sangat memerah. taec terus mendekatkan dirinya hingga bibir mereka berjarak beberapa senti lagi dan klik ! saklar lampu di nyalakan oleh taecyeon , saklar lampu itu ada di samping lemari es dan sekarang dapur itu menjadi terang benderang
“jika ingin menyalakan lampu kenapa tidak katakan dulu padaku dasar bodoh !” junsu langsung berjalan dengan cepat meninggalkan dapur dan taecyeon yang hanya berdiri memperhatikan junsu yang menyenggol kasar bahunya saat melewatinya barusan
“direktur ... aku hanya ingin menghilangkan cegukan direktur saja !!!!” teriak taec sebagai pembelaan atas apa yang dia lakukan . junsu berhenti sejenak dan merasakan kalau dia memang tidak cegukan lagi
“sembuh !!” ucapnya bahagia dan menepuk kedua tangannya satu kali dengan senyum yang terkembang
“ahh ... syukurlah ... apa aku bilang ... aku hanya ingin mengobati saja ...” ujar taec dengan bangganya , junsu berbalik dan tersenyum hendak berterimakasih
“goma ...euhuk ...euhuk ... a..euhuk ... aish ...euhuk ... jin..euhuk ..ja ...” junsu tidak jadi berterimakasih dan langsung berjalan meninggalkan taec menuju ke kemarnya dengan wajah yang sangat keras karena kesal cegukannya tidak sembuh juga

in office

“direktur ... kita pulang sekarang ?!” nichkhun melongo kedalam ruangan junho , memandang junho yang tengah duduk di kursinya sambil memperhatikan beberapa lembar kertas
“sebentar lagi ... kau pulang duluan saja “ ucap junho dingin tanpa melihat nichkhun, nichkhun tersenyum kecil seraya menghela nafas
“ini sudah sangat malam di rektur ... bahkan kita langsung bekerja setiba dari resort ... aku rasa anda harus istirahat “ junho memandang nichkhun dan menutup map yang tengah dia pegang dan beralih ke laptopnya
“bereskan dulu ini !” titah junho sambil menunjukan mejanya yang berantakan dengan segala file dan juga cangkir kopi
“ne !” nichkhun langsung memasuki ruangan junho dan berjalan ke arahnya dia berdiri di samping junho dan mulai membereskan meja kerja itu ... merapikan beberapa lembar kertas dan memasukan kedalam map ... mengambil cangkir kopi itu dan menaruhnya di meja kecil di samping meja kerja junho untuk di bawa keluar ... dia mengambil lagi beberapa kertas
nichkhun pov
aku mecoba untuk mengambil beberapa file lagi untuk di bereskan tapi ... apa ini ? sepertinya direktur tidak sengaja memegang tanganku ... ya karena tanganku dan mouse bersebelahan barusan , lagi pula mana mungkin dia memegang tanganku ... aku mecoba menarik tanganku dengan perlahan dari genggaman tangannya tapi dia malah mengeratkan genggaman tangannya di punggung tanganku . aku memandangnya dengan ragu dan dia masih saja menatap lurus ke layar laptonya ... sebenarnya apa maksud mu ini ?!
“direktur ?!” ucapku mencoba menyadarkannya , siapa tahu kalau dia itu tidak sadar sedang memegang tanganku
“mmm ?” lagi-lagi tidak memandangku ,membuat ku sangat jengkel apa wajahku sejelek itu hingga dia sangat benci melihat wajahku ini ?!
“kajja !” dia mematikan laptopnya dan berdiri mengambil jas dan memakainya , walau sedikit kecewa karena dia melepaskan tanganku sekarang aku mengangguk seraya tersenyum karena itu adalah tatakrama
“ne “ ucapku dan memasukan sisa file ke dalam map dan juga memasukan laptopnya ke dalam tas setelah selesai kamipun meninggalkan ruangan ini
in junho car
“kau belum makan malam ?” junho bertanya sambil memandang nichkhun yang ada di sampingnya namun ternyata namja manis yang ada di sampinya itu telah terlelap. junho tersenyum sekilas dan kembali berpokus menyetir .

ahirnya mobil junho telah sampai di depan pintu masuk ke dalam rumahnya , junho keluar dari mobilnya dan berjalan mengitari mobil membuka pintu di sebelah kananya dimana nichkhun masih tertidur dengan pulas perlahan dia mengangkat tubuh nichkhun dengan sangat hati-hati agar nichkhun tidak terbangun, junho sangat mengerti jika nichkhun lelah hari ini ... begitu sampai di seoul mereka langsung bekerja dengan jadwal yang padat di kantor bahkan tidak beristirahat bahkan hanya dalam 30 menit
menggendongnya di depan layaknya dia menggendong seorang yeoja , kekasihnya ... dengan sedikit susah ahirnya junho bisa menaiki satu persatu anak tangga kecil yang ada di pintu depan itu untung saja kamar nichkhun ada di lantai satu
“ada yang aneh padanya !” ucap seoarang yang tengah berdiri di balkon kamarnya sendirian memperhatikan junho yang tengah menggendong nichkhun, nichkhun dengan tangan yang terjuntai ke bawah dan kepalanya yang bersandar di dada junho
“apa mereka ?!” tanya namja itu terpotong dan terdengar berpikir keras
“euhuk ....euhuk ... sialan euhuk ... kenapa ... euhuk ... aish !” namja yang adalah junsu itu langsung saja kembali masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu juga jendela dengan sangat rapat agar tidak ada udara dingin yang masuk ke dalam kamarnya

in nichkhun room
junho menjatuhkan tubuh nichkhun dengan perlahan ke kasurnya , lalu dia segara berdiri dengan baik meregangkan otot tubuhnya dan memegangi pinggangnya yang dia rasakan mau patah
“berat sekali ... menyusahkan jika namja memang sangat berat ... jika berat badannya sama dengan yeoja itu juga tidak bagus ... tapi kalau begini terus pinggangku bisa benar-benar patah ... “ gerutu junho tak jelas dia memandang wajah nichkhun dalam tidurnya yang tenang , junho mencondongkan tubuhnya memperhatikan wajah nichkhun mata, hidung , bibir , junho menyangga tubuhnya dengan tangan kanan dan kirinya yang di tempatkan di sisi kanan dan kiri wajah nichkhun dia mulai mendakatkan wajahnya atau lebih tepatnya bibirnya ... junho memiringkan kepalanya agar bisa lebih bisa menyentuh bibir nichkhun
“eungghh ...” nichkhun menggeliat tidak nyaman dan membuka matanya dengan perlahan , saat sedikit matanya melihat bayangan seseorang di depan wajahnya nichkhun memicingkan mata memperjelas siapa itu dan saat dia menyadari jika junho tengah dalam posisi hampir menindihnya membuat dia membulatkan mata
“ehm “ deham nichkhun canggung dan memandang tak tentu kesegala arah menghilangkan ke gugupan , saat ini junho tangah duduk di pinggir tubuh nichkhun di atas kasur dengan tangan yang di jadikan tumpuan di kanan dan kiri wajah nichkhun dan badannya condong ke bawah ke arah wajah nichkhun
setelah memantapkan hati nichkhun menatap mata junho yang masih dalam posisi semula begitupun dengan dirinya yang masih terbaring . setelah tatapan mereka bertemu perlahan namun pasti nichkhun menutup matanya sebagai isyarat jika dia tidak keberatan dengan apa yang akan junho lakukan ... sebuah ciuman atau mungkin lebih dari itu .....


next day

wooyoung pov
seperti orang gila memang karena sejak kemarin aku hanya tersenyum sendirian saja tak perduli dengan adanya orang yang melihatku. aku memegang kalung yang di berikan chansung padaku. cincin ini ... apa ini sangat berharga untuknya ? tapi kenapa dia berikan padaku ?!
“DIREKTUR !!!!!” pekik chansung ... ya chansung itu suaranya yang sangat mengagetkan aku membuatku terlonjak keget kalungnya malah terlepas dari tanganku dan aku mencoba untuk terus meraihnya tapi kenapa kalung itu seaakan bisa lompat saja tidak bisa aku raih lagi dan kalung itu ... andwae !!!!
“ANDWAE !!!!!” teriakku lantang saat kalung itu jatuh ke dalam kolam , aku tengah duduk di sebuah bandorongtu besar di pinggir kolam dan dia orang itu mengagetkan aku hingga kalungnya jatuh
“YAAA !!!! KALUNGNYA JATUH KAN ... TIDAK ADA KERJAAN MENGAGETKAN AKU ?!!!!” aku berteriak dengan jengkel dan memandangnya tajam dia langsung saja berlari kearahku dan melihat ke arah kolam
“kalungnya jatuh ?!” aku hanya bisa diam dengan perasaan yang sangat jengkel
“ck ... sudah aku katakan jatuh kenapa masih bertanya ?!” dia malah diam dan menggigit jari telunjuknya memandangku dengan tatapan aneh . tidak lucu ... tidak pantas jika dia yang bersikap so cute seperti itu
“cepat ambil !!” aku mendorongnya ke arah kolam , aku tidak prduli dia jatuh yang penting dia harus segara mengambilnya
“direktur kolamnya dalam .... dingin .... !” ucapnya sambil terus bertahan agar dia tidak jatuh ke dalam kolam dan aku masih berusaha agar dia itu tercebur ke dalam sana dengan terus mendorongnya agar dia masuk ke dalam kolam itu tapi dia itu memang hebat pertahannya itu memang sulit untuk di taklukan
“cepat ambil kau bisa berenangkan !” aku mendorongnya dengan seluruh kekuatan yang aku miliki karena dia itu berat dan juga tenaganya itu sangat besar dan ahirnya aku bisa juga mendorongnya tapi
“ahhh !!!”
“HUWA !!!!!!!” dia malah memegang tanganku saat jatuh membuat aku malah ikut terseret ke dalam kolam dan ... tercebur juga bersamanya ...
“chansung ! chansung ! chansung !” aku celingukan mencarinya ke setiap arah tapi dia tidak ada , aku langsung menyelam dan melihat ke dasar kolam dan juga tidak menemukan dia , dia kemana ? dia bisa berenangkan ? dia tidak mungkin tenggelamkan ?!
“hah ...hah ... “ nafasku tersengal saat aku kembali ke permukaan dan sejauh mataku memadang dia tetap tidak ada ... bagaimana ini ?!!!
“mencariku ?!” aku langsung berbalik dan mendapati chansung sudah berada di belakangku , aku langsung memukul kepalanya dengan keras karena hanya kepalanya saja yang tersembul keluar air
“kau membuat aku hampir mati terkena serangan jantung kau tahu !!! dasar bodoh ... ! kau juga membuat aku jatuh ke sini ” umpatku kesal masih dengan memukulnya
“ya ... hentikan .... sakit ...” chansung mencoba mengahalangi kepalanya itu dengan tangan saat aku masih berusaha untuk memukulnya
“ini !!!” aku menghentikan aksi pukulku dan menatapnya ... dia memberikan kalung itu dengan tangan kanannya ... aku langsung saja mengambil kalung itu dari tangannya dengan kasar
“huachimm .... “ aish benar-benar sangat menjengkelkan aku ini memang tidak tahan dengan udara dingin dan dia malah membuat aku tercebur ke dalam sini bisa di pastikan akalau aku akan bersin-bersin dalam jangka waktu yang lama . aku berbalik dan berenang ketepian meninggalkannya tak perduli apa yang akan dia lakukan dia mau terus diam di sana juga tidak apa-apa

in office
junho pov
“jadi kapan mereka akan pulang ?” aku hanya mengangkat bahu menjawab apa yang di tanyakan oleh junsu hyung ,
“yang aku tahu harusnya sekarang sudah selesai “ ujarku apa adanya , tidak bisa di biarkan bukan jika wooyoung malah terus tinggal di resort ... dia itu pasti sangat senang karena tidak perlu bekerja di kantor
“baiklah ... aku akan menyuruh mereka pulang sekarang .... lanjutkan pekerjaan mu ... aku akan pergi ke toserba melihat keadaan di sana dulu “ junsu hyung berdiri dari sofa yang ada di ruanganku dan akupun mengikutinya berdiri berjalan mengantarnya ke pintu keluar dari ruanganku , bukan karena sopan santun atau tatakrama tapi karena aku juga akan keluar sekarang. bisa aku lihat nichkhun langsung membungkuk hormat pada junsu hyung saat dia berjalan melewatinya
“kajja !” aku memandang nichkhun sekilas dan dia langsung saja mengikutiku menuju ke ruang rapat
di ruang rapat
nichkhun membagikan data ke setiap anggota rapat dan juga air mineral saat dia memberikan data dan juga air kepada junho tanpa sengaja dia membuat botol air itu jatuh ke bawah meja menggelinding dengan cepat dengan segara dia mengambilnya ke bawah meja namun karena tidak memperhatikan dimana dia sekarang , nichkhun langsung saja bangun membuat kepala terbentur meja
“awhh !!!” pekik nichkhun memegangi kepalanya dia berdiri dan membungkuk kesetiap arah meminta maaf , beberapa orang tertawa kecil melihat nichkhun sedangkan junho hanya memandangnya dengan tatapan dingin seperti biasanya . tidak menyiratkan kekhawatiran atau tertawa .
“saya permisi “ nichkhun membungkuk sekali di hadapan junho dan berjalan keluar ruangan rapat itu
“ck ... dia itu ... “ ucap junho terdengar prustasi dan mengambil dokumennya
#
#
#
#
#
setelah selesai rapat junho langsung keluar ruangan dengan wajah yang tidak baik , nichkhun langsung mengikuti junho dari belakang namun tiba-tiba dia menghentikan langkah kakinya
“ada apa direktur ?!” tanya nichkhun tidak heran , junho berbalik menatap nichkhun dengan tajam
“kau masih tidak menyadari kesalahan mu !!!” tanya junho tajam , nichkhun menunduk dan menggigit bibir bawahnya dia tahu kalau dia pasti melakukan kesalahan lagi saat ini
“jika hari ini adalah rapat dengan klien apa yang akan terjadi ? kau akan membuat perusahaan rugi ... kau tidak pernah melakukan pekerjaan mu dengan baik ... apa kau ingin aku menyakini pemikiranku sebelumnya jika mempekerjakanmu hanya untuk membuat perusahaan ini bangkrut !” junho langsung saja bicara bahkan saat mereka masih berada di lobi dia tidak menghiraukan semua orang yang memperhatikan mereka sekarang .
“joesonghamnida ...” ucap nichkhun dengan suara yang bergetar masih dengan menunduk
“aku tidak suka dengan orang yang hanya bisa minta maaf ... kau tahu apa arti bertanggung jawab ?! memang seseorang yang bekerja dengan mengandalkan koneksi itu tidak kompeten seperti mu ! kau hanya bisa melakukan pekerjaan sebatas apa yang di lakukan oleh office boy tapi kau mendapatkan gaji sebagai sekertaris ” nichkhun mengangkat wajahnya dan memandang junho ,junho mengangkat tangannya ke atas mensejajarkan sebuah dokumen dengan wajah nichkhun yang mengikuti garakan tangan junho dengan matanya,
brugk ..... dokumen itu di lemparkan dengan sangat tepat ke dalam tong sampah entah junho itu atlit basket atau apa yang jelas lemparannya itu sangat tepat sasaran, nichkhun ternganga di buatnya matanya mulai memerah dia juga melihat kesekeliling dimana orang-orang tengah memperhatikan mereka . dia mengepalkan tangannya memandang junho dengan tatapan tajam , menyiratkan jika dia juga marah sekarang hasil kerjanya yang dia kerjakan dengan setangah mati itu di buang begitu saja di hadapan semua orang . junho tersentak melihat nichkhun sekarang bukan karena kilatan amarah yang dia lihat tapi karena dia melihat mata nichkhun yang sudah memerah dan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya, nichkhun membuka mulutnya seolah dia ingin bicara namun tidak dapat dia katakan hingga mulutnya kembali terkatup , dia semakin mengeratkan kepalan tangannya dan kembali menunduk , air matanya mulai mengalir di kedua pipinya , dia langsung berlari meninggalkan junho
“ni- ...” junho sempat ingin meneriakan nama nichkhun dan mengejarnya tapi seseorang memegang pergelangan tangannya, junho berbalik melihat siapa orang yang memegang tangannya itu
“annyeong oppa !!” ucap seoarang gadis cantik dengan senyuman yang sangat manis “oppa masih saja sekejam dulu !” lanjutnya mencibir tapi kemudian dia tersenyum lagi
“suzy-ah ...” panggil junho dengan lemah dia kemudian tersenyum kecil pada yeoja itu

in toserba
taec memperhatikan ke seluruh arah di sana , sekarang taec sedang menunggu junsu yang tengah berbicara dengan manager toserba mereka tepat di lantai 8 gedung itu yang merupakan ruang vip . dia melihat seorang pelayan yang tengah melayani seorang pembeli tapi dia melihat sebuah kejanggalan dengan itu, pria gemuk itu terus saja menyuruh sang pelayan mengukur lingkar pingganya membuat pelayan itu risih karena seolah dia harus memeluk tubuh namja itu dengan erat saat mengkurnya
“tuan tolong hentikan ... kenapa anda terus saja bergerak ... saya sedang mengukur lingkar pinggang anda “ ucap pelayan itu
“lakukan saja aku juga tidak bergerak “ jawabnya dan palayan itu kembali mengukur tapi saat ini namja gendut nan berengsek itu malah memajukan bandannya seolah dia ingin tubuhnya bersentuhan dengan sang pelayan
“TUAN !!! saya tidak akan mengukurnya lagi “ pelayan itu memandang namja tadi dengan geram
“mwo ? kau berani kau pikir kau itu siapa ?” ucap namja itu sarkastik
“anda tahu yang anda lakukan itu adalah pelecehan !”
“apa kau bilang ... hey ... mana menager tempat ini ?!!! pelayan kurang ajar ini sudah menghinaku !!!” teriak namja itu pada semua lain yang tengah berada di counternya masing-masing
“ne ... saya managernya !” tanpa taec sadari saking asiknya dia memperhatikan masalah tadi dia sampai tidakmenyadari kalau junsu dan manager itu sudah keluar dan pembicaraan mereka sudah selesai
“direktur !” ucap taec seperti orang linglung melihat junsu yang sudah ada di depannya sekarang
“dia menghinaku ... juga memfitnahku “ tuduh namja itu pada sang pelayan
“ani ... dia melakukan pelecahan hingga aku bersikap seperti ini “ sergah yeoja itu dan dengan cepat , dia bahkan hampir menangis saat ini
“MWO ? apa buktinya ?! yang benar adalah kau yang menggodaku ... dasar kau itu yeoja miskin yang haus priya kaya rupanya “
bugh
sebuah tinjuan mendarat di rahang namja kurang ajar tadi dengan mulus dan sempurna membuat rahangnya terasa terlepas dan kaku tak lama warna keunguan muncul di sana
“YAA !!! SIAPA KAU ?! BERANINYA KAU MEMUKULKU ! KAU TAHU AKU INI SIAPA HAH ?” namja itu berteriak masih dengan memegangi rahangnya memandang tajam namja yang menghadiahi tinju padanya barusan
“kau ... aku memang tidak tahu kau itu siapa ... yang jelas aku tahu adalah kau memang melecehkannya dan juga kau itu menghinanya !”
“SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB DENGAN INI SEMUA !!!!???? AKU AKAN MENUNTUT TOSERBA INI !” lagi-lagi namja itu berteriak
“joesonghamnida .... aku adalah direktur sekaligus pemilik gru kangsan ... aku kim junsu ... maafkan atas kejadian tidak mengenakan ini ... aku akan bertanggung jawab “ ucap junsu langsung membungkuk meminta maaf dan menyingkirkan taecyeon dari hadapan namja itu
“aku tidak perduli aku akan menuntut mu !”
“saya benar-benar minta maaf “ ucap junsu dengan menyesal
“heii .... dia yang salah kenapa kau malah meminta maaf ?! kau tahu dia yang salahkan ?! dia juga menghina dan melecehkan kariawan mu “ ucap taec tidak terima, junsu hanya memandangnya dengan tatapan yang menyiratkan ‘kita bicarakan itu nanti’ tapi taec tidak mengindahkan apa yang di sampaikan junsu entah karena memang tidak mengerti atau mungkin dia malah tidak perduli
“kau itu tidak sopan sekali ... kau apa kau ingin aku juga menuntut mu perusahaan dan juga direktur mu ?!”
“joesonghamnida “ junsu langsung menarik tangan taec dan menyeretnya meninggalkan tempat itu tapi taec menghempaskan tangan junsu dengan kasar saat mereka sudah berada di counter lain
“kau mau mengatakan bahwa dia bisa saja melakukan hal yang akan membuat nama grup kangsan menjadi buruk ? atau kau akan mengatakan jika kau akan mengajukan tuntutan juga untuk menolong kariawan mu ?!” tanya taecyeon dengan penuh emosi dia tidak habis pikir dengan apa yang junsu lakukan , dia malah minta maaf pada orang yang salah dan malah membuat kariawannya semakin terpojok walau dia adalah korban . apa karena uang dan kekuasaan membuatnya seperti itu ?!
“tidak ... aku bahkan tidak akan melakukan tuntutan “ jawab junsu dengan ringan membuat taecyeon semakin marah
“jadi ... kau akan membiarkannya seperti itu saja ... kau bahkan tidak bisa melindungi kariawanmu sendiri ... peminpin macam apa itu ?!” tanya taec masih dengan nada yang tidak bisa di katakan pelan dadanya sekarang naik turun dengan cepat dengan wajah merah padam
“jika dia membuat masalah mungkin aku akan bisa menyelesaikannya secara hukum tapi ... nama baik perusahan akan menjadi taruhannya ... kau tahu apa artinya itu ?! “ junsu bertanya dengan pandangan lembut berbalik dengan yang taecyeon berikan padanya , melihat tidak ada ekspresi dari taecyeon dia kembali melanjutkan kata-katanya “itu artinya perusahaan dalam masalah dan kau tahu ada berapa banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan kita ?! untuk membela seorang kariawan apa aku harus mengorbankan semuanya ?!” taec hanya terdiam apa yang junsu katakan memang ada benarnya juga tapi baginya itu tidak sepenuhnya benar , bagi taecyeon alasan junsu itu tidak lantas membenarkan sikapnya yang terlihat acuh dengan nasib kariawannya
“apa kau akan merasa nyaman jika ibumu yang di perlakukan seperti itu ?!” junsu sekarang yang terdiam memandang taecyeon menunggu apa lanjutan kata yang akan taecyeon kemukakan
“bagaimanapun juga seperti mu yang akan bisa menyelesaikan masalah hukum dia juga akan dengan mudah lolos dari tuntutan ... itu tidak akan membuatnya menyadari kesalahan yang dia buat ... dan tidak akan membuat dia jera jadi aku sama sekali tidak menyesal dengan apa yang aku lakukan tadi “ alis junsu malah bertaut memandang taec , dia tidak begitu paham apa yang di katakan oleh sekrtarisnya itu
“maksudmu ?!” tanya junsu tidak mengerti
“dia akan bisa bebas dengan mudah dan tuntutan tidak akan memberikan dia pelajaran , tapi meninjunya ... efeknya itu akan langsung dia rasakan “ junsu mundur satu langkah dan menyandarkan dirinya di tembok , dia memandang kosong ke arah lantai yang dia pijak , berpkir tentang apa yang di katakan taecyeon ... apa itu benar atau malah salah ? yang jelas bagi junsu itu ada benarnya juga ada salahnya juga
“kau benar !!” ucap junsu tiba-tiba membuat taec yang tengah memperhatikan dirinya dengan khidmat itu terlonjak kaget
“mau kemana direktur ?!” taec bertanya seraya berjalan mengikuti junsu yang malah kembali ke tempat tadi dia berjalan dengan cepat dan menarik bahu namja itu membuatnya berbalik menatap junsu , sekian lama junsu dan taecyeon berbicara dan ternyata namja itu masih saja bercaramah pada sang pelayan dan juga managernya
“jangan minta maaf lagi !” ucap junsu pada manager itu dan juga pada kariawannya
“kau ... lakukan saja apa yang ingin kau lakukan ! aku tidak perduli ... jika tidak suka dengan pelayanan dan juga sikapku aku tunggu tuntutan mu ... aku tidak butuh pelangan seperti mu !” junsu melepaskan tangannya dari bahu namja itu dan menepuk nepuk tangannya seolah bahu namja tadi yang dia pegang berdebu dengan sangat banyak, dia lalu berbalik hendak meninggalkan lagi namja itu hingga suatu suara terdengar di telinganya ‘,,,tapi meninjunya ... efeknya itu akan langsung dia rasakan “ junsu berbalik lagi pada namja itu dan kemudian dia melayangkan sebuah pukulan perdananya sejak dia lulus smp ... sejak masuk sma dia tidak pernah berkelahi lagi dan baru sekarang dia melakukan sebuah pukulan come backnya
“di ...d...di ...rektur ... “ gagap taecyeon tidak percaya dengan apa yang dia lihat barusan , junsu sedikit mengusap tonjolan di punggung tangannya yang terkepal itu dengan menahan ringisan karena tidak dapat dia pungkiri kalau tangannya juga sedikit sakit
“kajja !!!” dia lansung saja berjalan meninggalkan taecyeon yang masih berdiri dengan membatu dengan mulut yang terbuka lebar dan juga matanya yang membulat ...
“kau tidak mau pergi ?!” tanya junsu berbalik menatap taec , dengan perlahan kesadaran taecyeon itu juga kembali ,dia mengerjapkan matanya dan setelah kesadarannya terkumpul dia langsung saja berlari mengikuti junsu yang sudah jauh meninggalkan dia .
“daebak !!!” kagum taec dengan penuh semangat dan wajah ceria , dia mengacungkan dua jempol tangannya
“sudahlah ... setelah ini ada acara premier film aku dapat udangan kita pergi sekarang !“
“film apa ? “
“apa saja yang jelas bukan film horror !” junsu sedikit tersenyum sebelum melenggang pergi menjauh dari taecyeon yang setelah beberapa saat tersadar juga dan mengukir senyuman di bibirnya mengingat kejadian lalu di bioskop


di rumah keluarga junho junsu dan juga wooyoung

“aku lelah sekali ... besok tidak usah masuk kerja yah ... kita istirahat saja ... sehariii ... saja !” pinta wooyoung dengan sangat memelas pada chasnung yang sekarang tengah berdiri di hadapannya sedangkan dia duduk dengan nyaman di sofa ruangan tamu ,mereka baru saja sampai di rumah sekembalinya dari resort
“tidak bisa .... istirahat malam ini saja juga sudah cukup ... “ bantaj chansung yang membuat wooyoung langsung memandangnya dengan tajam dan menendang sepatunya yang baru saja dia lepas ke arah chansung
“annyeong !!!” dengan refleks wooyoung langsung saja beralih memandang suara itu yang di yakini berasal dari arah pintu masuk
“suzy ....?!!!” tunjuk wooyoung pada orang yang menyapanya itu, seorang gadis dengan senyuman manis itu hanya memandang wooyoung saja dari pintu
“cepat masuk kau menghalangi jalan !” tak lama dari itu seorang namja berambut merah masuk ke dalam rumah setelah menggeserkan yeoja itu dari pintu (aku suka junho oppa rambutnya merah)
“kapan kau pulang ke korea ? kau tidak pernah memberi kabar aku pikir kau dan junho sudah putus ?!” wooyoung berdiri dan memandang suzy dan junho bergantian
“itu hanya salah paham saja “ jawab suzy dan berjalan mendekati wooyoung “kita makan malam saja ... aku lapar !” lanjut suzy seraya mengusap perut ratanya
“baiklah ... kajja ... aku juga sangat merindukan mu ... sudah sangat lama tidak bertemu pasti ada banyak hal yang bisa kita bicarakan “ wooyoung menggandeng tangan suzy dan berjalan ke arah ruang makan namun langkahnya terhenti tat kalau dia melihat dua orang berdiri di hadapannya , chansung yang memandang tangan wooyoung yang tengah berpegangan dengan yeoja itu dan yang ke dua adalah nichkhun yang tengah diam tak bergerak sambil menunduk
“kenapa berhenti ... cepat jalan !” sebuah suara dari arah belakang mengintruksikan agar wooyoung segera berjalan , dan setalh itu wooyoung melepaskan tangan suzy , dia berjalan mendahului suzy dan juga melewati chansung dengan wajah datar

acara makan malam itu berjalan dengan sedikit canggung antara wooyoung dan suzy karena chasung masih saja berdiri di belakangnya , sedangkan itu berbanding terbalik dengan junho yang malah sangat jelas akrab dengan yeoja itu bahkan berkali-kali yeoja itu menyuapi junho dengan sendoknya , dan junho membalas dengan mengambilkan suzy lauk dan menaruhnya di piring suzy dia sama seklai tidak menghiraukan nichkhun yang ada di sana. setalah acara makan malam selesai junho mengantarkan suzy pulang ke rumahnya sedangkan wooyoung langsung saja ke kamar begitu juga dengan chansung tapi nichkhun ? dia malah ke taman belakang dan duduk di kursi yang ada di sana , memandang langit

“kau melihat apa ?” nichkhun langsung saja menoleh saat dia mendengar suara junho dari belakangnya
“tidak ada “ jawab nichkhun dengan singkat dan malas , dia kemudian kembali lagi duduk dengan nyaman memandang langit itu. dia sungguh ingin marah dan ingin berteriak pada junho tapi dengan alasan apa ? dia marah karena junho mempermalukannya ?! bukankah itu juga salahnya yang selalu saja bekerja dengan tidak maksimal menurut junho . lalu marah dengan adanya yeoja itu ?! nichkhun bahkan tahu dengan sangat baik jika junho sama sekali tidak menyukainya , lalu ada hak apa dia marah ? dia bahkan bukan kekasih junho , masih ingat apa jawaban junho saat nichkhun mengatakan perasaannya ?! dia hanya berkata akan mengajari nichkhun ’ hal-hal yang tidak dia ketahui ‘
“apa kau sakit ?” tanya junho yang sekarang sudah duduk di samping nichkhun
“tidak “ nichkhun lagi-lagi menjawab dengan kata yang singkat , dia lebih memilih untuk tidak berbicara banyak dengan junho , menjaga jarak adalah hal terbaik menurutnya untuk saat ini
“tapi kau kelihatan tidak baik “ sangsi junho memandang wajah nichkhun yang tengah memandang luruh ke depan tak menghiraukan junho yang memendangnya padahal dia tahu pasti , dia bisa merasakan jika junho tengah memandangnya
“joesonghamnida ... saya harus segara ke kamar saja “ nichkhun berdiri dan membungkuk hormat kemudian dia berbalik dengan sigap junho menghalangi nichkhun dengan memegang pergelangan tangan kanannya, nichkhun masih berdiri dengan membelakangi junho yang masih memegang tangannya
“apa ada yang ingin kau tanyakan ?” ucap junho memperhatikan punggung nichkhun
“ti... tid ... “ gagap nichkhun , dengan setangah hati , jelas sekali ada banyak hal yang ingin dia tanyakan tapi dia tidak sanggup mengatakannya . dia menghela nafas panjang dan berbalik memandang junho
“bolehkan aku bertanya 3 hal ?” junho mengangguk masih tidak melepaskan tangannya,
“kau sudah menggunakan satu kesempatan dengan pertanyaan barusan jadi tinggal dua lagi “ nichkhun berdecih dengan sikap junho , dia bahkan bisa dengan liciknya mengatakan hal itu .
“bagaimana cara agar aku bisa menjadi sekertaris yang baik untuk mu ?”
“kau harus selalu mengerjakan tugas dengan sangat sempurna ... yang terahir ...?“
“s...ss.....siapa .... yeoja tadi ... “ nichkhun menunduk tak berani memperlihatkan wajahnya tanpa dia ketahui junho tersenyum manis mendengar pertanyaan nichkhun yang sangat dia nantikan
“dia ... namanya suzy” nichkhun manatap junho jengkel
“kau tahu bukan itu yang aku tanyakan !!” ucap nichkhun dengan penuh penekanan
“aku berpacaran dengannya sajak aku smp ..ta-- ....” sebelum junho melanjutkan kalimat itu nichkhun sudah menghempaskan tangan junho dengan kasar
mata nichkhun bergulir tak tentu arah dan sudah mulai berkaca-kaca ... dia menelan salivanya sebelum dia mulai berbicara lagi
“aku ... apa artinya aku untuk mu ?!” tepat saat kalimat tanya itu selesai di ucapkan nichkhun iar matanya juga jatuh dengan cepat ke pipinya
junho hanya tersenyum memandang nichkhun yang menurutnya sangat menggemaskan dan juga lucu , entah kenapa dia malah suka melihat nichkhun bersikap seperti sekarang , mara dan menangis karena cemburu padanya
“aku tahu ... aku ini hanya mainan saja untuk mu ... iya kan ?!” tanya nichkhun dengan nada tajam , sayangnya junho masih saja diam dengan senyumnya dia duduk dengan nyaman di kursi itu dan membalikan badannya ke arah nichkhun agar bisa memperhatikannya dengan leluasa dan nyaman
“kau ..!!!! ka.. kau .... benar-benar !!!!” nichkhun berbalik dan berjalan dengan cepat , dia ingin segara sampai di kamarnya untuk apa ? tentu saja untuk menangis dengan sangat kencang dan menumpahkan seluruh emosinya , gejolak hati dan sakit hatinya karena satu orang yang sama ... seorang yang bernama lee junho ... baik dalam pekerjaan atau dalam kehidupan pribadi yang menyakiti nichkhun adalah orang itu , ‘tapi kenapa aku masih menyukainya ? jelas-jelas dia selalu menyakitiku ?’ itulah pertanyaan yang nichkhun ajukan dalam hati membuatnya kembali berbalik membuat pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata junho yang ternyata sejak tadi masih saja memperhatikannya
“kau tahu ... aku ini sudah gila ... aku .. akuh ... bahkan .... sangat tahu kalau kau hanya menjadikan aku mainan ... tidak pernah menyukaiku ... dan ...ka..kau .... selalu bersikap jahat padaku .... tapi .... aku ... masih saja menyukai mu .... aku ... “ nichkhun bicara dengan terbata-bata suaranya bergetar dengan hebat dan juga serak , air matanya sudah sejak lama membanjiri ke dua pipinya
“bahkan akan ... te ...te..tap ... senang saat kau datang padaku .... jadi ... walau untuk mu aku ini ... hanya mainan ... jika kau ... membutuhkan aku ... datanglah ... padaku ....” nichkhun menyeka air matanya dengan kasar dan dengan cepat berlari menuju kamarnya kali ini dia benar-benar berlari ke kamarnya tanpa berbalik untuk memandang junho lagi
“hhuuufttt “ junho menghembuskan nafas panjang melihat kepergian nichkhun , dia sedikit mengurut tengkuknya yang kaku seraya bergumam “sudah bodoh , ceroboh , sok tahu ... tidak mau mendengarkan orang lain !... kenapa aku bisa menyukai orang seperti dia ?!” gumam junho masih duduk di kursi taman belakang itu

di bioskop

“filmnya bagaimana ?” junsu bertanya pada taec yang berjalan di sampingnya , taec dengan mata yang bengkak selayaknya orang yang baru bangun tidur
“entahlah ... aku tidur saat film di putar “ jawabnya dan kemudian mulai meregangkan tangannya dengan ke depan
“ck ...kau ini ...” junsu masih saja memperhatika taecyeon yang terlihat seperti kucing bangun tidur yang meregangkan segala otot tubuhnya
“kita makan malam d luar saja ya ?! di rumh juga pasti semua sudah makan malam duluan ” tawar taec pada junsu setelah cara pergangan otot kaku karena tidur di kursi bioskop itu selesai
“baiklah ... di restoran las vera ?! ”
“oppa !” terdengar suara lembut di telinga junsu , dia tahu siapa pemilik suara itu, dengan mengumpulkan segala keberanian dia segera berbalik ke arah yeoja yang memenggilnya
“annyeong....”
“lama sekali tidak bertemu ... “
“ne “
“bagaimana jika kita minum kopi ?!”
“baiklah ... kau tunggu aku di tempat tadi aku akan segara ke sana setelah selesai dengan jia ...” taec mengangguk dengan terpaksa , seraya menunduk
junsu tersenyum pada jia mantan kekasihnya itu ... tampak sangat canggung memang tapi junsu ingin mencoba untuk mencairkan suasana sekarang
“kajja ...” ajak junsu dan mengulurkan tangannya pada jia , tepat di depan mata seseorang , mata yang menatap tangan itu sendu ... ok taecyeon ... dia meruntuki nasibnya yang tidak baik karena dia harus berdiri di antara junsu dan jia hingga dia harus melihat junsu mengulurkan tangan pada yeoja itu dan setah beberapa detik berikutnya jia menerima uluran tangan junsu ...
“ok taecyeon .... katakan padanya ... sekarang juga !” ucapnya dengan mantap menyakinkan dirinya sendiri untuk mengungkapkan perasaannya pada junsu , junsu yang telah berjalan semakin menjauhinya dengan bergandengan tangan dengan jia ...................


huwaaa ................. im back ................ saya juga mau mengatakan pada hottest yang kemarin ikut mantengin vote khun oppa itu di Mnet kalian sangat hebat !!!!! hottest bisa bersaing ketat dengan elf yang jumlahnya saya yakini jauh lebih banyak dari kita (hottest) loveuall ............... sebenernya saya lupa mau ngomong apa lagi yang jelas kemarin sangat banyak tapi sekarang lupa jadi gak usah di bahas lagi aja kalo inget di katakan ... dan yang paling penting kalian komentar ya ... berkicaulah di blog saya ini .... saya sangat suka dengan banyak komentar ... satu lagi ... blog saya di jadikan curhatan atau marah-marah tentang apapun yang berhubungan dengan 2PM saya sama sekali tidak keberatan kita bisa saling berbagi di sini asal jangan marah-marah sama saya aja .... kita juga berbagi informasi di sini ... saya juga senang jadi jangan canggung sama saya dan blog ini ... karena hottest kan like a family ... oke ???!!!!

14 comments:

  1. huah dag dig dug der...

    dari awal udah penasaran aja bawaannya, dr cincin chansung ampe ke suzy... beuuhh..

    lanjuutt thor!!! keep writing^^

    ReplyDelete
  2. akhirnya update juga....
    endingnya bikin penasaran banget thor

    ReplyDelete
  3. Akhirnya lanjut juga! Woo kamu ngegemesin banget tapi kasian chan. Junsu dah buka hati buat taec. Junho beneran suka ma nick tp kenapa masih galak ya?

    ReplyDelete
  4. huahua .....Khunnie Opaa T_T Thor Kejam ya!!
    #dilempar balok sama thor
    #thor dilempar balik sama Khunnie Oppa [berani²nya lempar Chinggu Oppa eoh ??]

    Makin Penasaran sama Endingnya :( Jngan lama² ya thor udetnya, Thor Hwaiting Jgn Kejem²lah sama Khunnie Oppa xixixixi

    ReplyDelete
  5. akhirnya kombek juga nih author, kekeke..
    gak sabar nih ama endingnya, nunggu-nunggu banget nih ..

    ReplyDelete
  6. Lanjut thoorr.....

    ReplyDelete
  7. wah akhirnya d lanjut lg...masalah khun moga2 khun ky dulu lg lah...q jg kasihan khun ga ikut jypn concert...

    Ok thor lanjut...

    ReplyDelete
  8. waduh khunnie slh paham tuh hahaha...junho beneran suka ma khun...asyikkk...lanjut ya thor yg lain jg keep figthing...

    ReplyDelete
  9. thor...makasih dah lanjutin..DAEBAK!!!!!!!!!!!!!!!! aku dah lama nunggu FF ni..huwa Hiks,,hiks..
    gomawo karna sudah mengabulkan permintaanku thor..
    khunnie oppa sabar ya!!! @babyrambutmerahmenyala kamu jahat bgt! but tetap keren haahahahahahahah

    ayo thor lanjut2...gk sabar ni... :)

    ReplyDelete
  10. hoaaa author i miss you!!! untunglah kau cepat kembali ;DD
    ini ffnya daebak bgt >.<
    eh kalo aku ngebayangin woo oppa skrng imagenya udh berubah thor, pas liat dia di mv sexy lady dia itu macho abis ya tuhaaan beda bgt sm woo oppa pas masih dulu2. *meringkukdipojokankamar*
    aku jg berharap khun oppa bisa bangkit lagi 9(^.^9)

    ReplyDelete
  11. , setelah menunggu sekian lama, akhir'a update jg, hehehe... (q buka blog'mu hampir tiap hari lho thor)..

    gomawo author udh update, d'tunggu kelanjutan'a thor.. n' tetap support Khun oppa..!!! (^_*)

    _Putree LEN_

    ReplyDelete
  12. Nichkhunnnn.............

    ReplyDelete
  13. junho oppa jahat banget sama khun oppa,khun oppa sabar ne^^

    ReplyDelete