Aug 12, 2012

ff 2pm nichkhun wooyoung you are mine 4


you are mine

By : park yara (tciw queen)

Romance,hurt,etc.
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: nichkhun x wooyoung
khunyoung
chapters : 4 of ?

Summary: aku tidak perduli bahkan jika kau itu hyungku yang jelas kau adalah hidupku,dan akan seperti iu selamanya ! kau tidak akan bisa pergi dariku walau kau berlari ke neraka sekalipun untuk menghindar dariku .


sebenarnya saya mau melajutkan P.T.B tapi karena ada seseorang yang mengatakan satu kalimat pada saya ... kalimat yang dapat menyentuh hati saya hingga saya lanjutkan ini dulu ... saya juga minta maaf yah ... soalnya saya salah mengetik judul ff sendiri coz saya kebelibet sama ff2pm t-ara itu yang judulnya you is mine eh ternyata judul yang ini juga you are mine ... salah siapa judulnya jadi pada ngawur kaya gini ?! salahkan saya saja yang memang tidak bisa membuat judul ... ini dia ceritanya .....
saya juga baru saja terkena musibah yang sangat menyakitkan ... handphone saya rusak udah beli mahal dan sekarang harus service dengan harga mahal juga mana gak punya uang lagi ... tahu gini saya gak akan beli handphone itu saya bakal beli handphone yang murah aja biar rusak tinggal saya lempar ....




wooyoung pov
“kenapa lama sekali mengangkat telpon ku ?!” tanyaku dengan nada yang sangat kesal , khun hyung sangat lama mengangkat telpon dari ku padahal sudah aku bilang jika aku menelpon nya dia harus mengangkat telponku sebelum dering pertama selesai
“aku sedang sibuk ... mianhae ... “ jawaban macam apa ini dia bilang dia sibuk itu bukan alasan yang tepat nichkhun-shi
”hyung ... aku sangat merindukan mu kenapa kau malah tidak mennghiraukan aku ... kau tidak merindukan aku ?!” tanyaku lagi masih dengan sambungan telpon , handphone ini masih aku letakan di telinga kanan ku
“bukan begitu .. kau tahu aku sangat sibuk agar semuanya segera selesai dan aku bisa segera pulang untuk menemui mu ...”
“kalau begitu cepat kembali ... kau tahu aku sangat merindukan mu ... aku akan menjemputmu ke bandara saat kau pulang ....” ucapku dengan menggaris tembok di balkon kamarku dengan malas menggunakan sebuah ranting pohon kering yang ada di depan kamarku
“baiklah ... mungkin lusa aku pulang “ tanpa sadar aku langsung melompat girang mendengar kabar itu , dengan senyuman yang mungkin sekarang sudah terlihat sangat jelas
“jinnja ?!” tanyaku menyakinkan
“ne ... sekarang tutup dulu telponnya dan cepat tidur ... aku akan segera menyelesaikan semuanya !” aku langsung mengangguk dengan semangat walau untuk apa aku melakukan itu toh khun hyung juga tidak akan melihat ku
“ne ... arraseo ... annyeong !”
“mmm” aku menyentuh layar berwarna hijau dan itu artinya percakapan kami berahir , aku tidak perduli dengan tagihan telpon yang membengkak karena aku selalu melakukan panggilan internasional bukan aku juga yang membayarnya. aku menarik kedua tanganku ke atas dan menariknya ke kanan dan ke kiri meregangkan otot-otot tanganku
“ahhh .... this time for sleep “ aku berjalan menuju ke kasur berbaring dengan nyaman dan dengan segara menyelimuti tubuhku mencoba memejamkan mata menuju alam mimpi yang aku harapkan akan ada khun hyung di sana

in junsu room
“kau menyembunyikan sesuatu dari ku ?!” min beralih memandang bayangan junsu di cermin yang ada di meja riasnya , sekarang min sedang membersihkan wajahnya untuk segara tidur
“ani ... waeyo ?” tanya min santai dan kembali melanjutkan aktifitasnya
“jangan berbohong ... jika kau berbohong itu akan terlihat sangat jelas ... kau bukan tipe orang yang bisa berbohong dengan baik “ min meletakan kapasnya di maja dan memutar tubuhnya menghadap junsu yang sedang duduk selonjoran di kasur dengan sebuah majalah di pangkuannya
“aku rasa sekarang waktu yang tepat untuk menyuruh nichkhun menikah dengan anak dari taecyeon oppa ... “
“mwo ?!” tanya junsu tak yakin dengan apa yang baru saja dia dengar , setahu junsu min sama sekali tidak pernah berbicara tentang pernikahan kedua anaknya ... apa lagi sebuah perjodohan , min sangat menentang perjodohan yang junsu siapkan antara nichkhun dengan anak salah satu sahabatnya dulu tapi sekarang dia malah berubah pikiran
“aku rasa itu ada baiknya juga “ min kembali berbalik menghadap cermin dan mulai mengoleskan cream di wajahnya
“apa masalahnya hingga kau ingin nichkhun segera menikah ? bukankah kau bilang menyuruhnya menikah sama artinya dengan kita mengusir nichkhun ?!” min memandang junsu lagi lewat bayangan di cermin itu
“ini demi ke baikan dia juga “
“bukankah aku juga mengatakan itu demi kebaikannya juga tapi kau menentangnya dengan keras ... dan sekarang kau berubah pikiran dengan cepat ... wae ? kau bukan orang yang akan berubah karena hal kecil ...” min berdiri menatap junsu dan kemudian berjalan menuju ke meja kecil yang ada di dekat kasur membuka sebuah laci dan mengambil sebuah buku membuka halaman bagian tengah buku itu dan kemudian memberikannya pada junsu
“mwoya ?” junsu mengambil buku itu dari tangan min , dia melihat isi buku itu dengan perlahan . dan betapa terbelalaknya junsu melihat beberepa lembar foto di dalamnya. mulut junsu terkatup-katup tak dapat mengeluarkan kata-kata sekarang ... bibir yang kelu dan tangan yang bergetar hingga buku yang ada di tangannyapun ikut bergetar. junsu menatap min dengan tatapan syok dan tersirat sedikit ketakutan di sana
“i...i..in..i .... “ ucap junsu tergagap
“kita harus membicarakan tentang ini ...” ucap min ahirnya ... junsu mengangguk dengan lemah , perasaan takut malah lebih mendominasi di hatinya ‘ini hukuman dari mu tuhan ?’ tanya junsu dalam hatinya

dua hari kemudian
di bandara
wooyoung berdiri dengan sesekali menjinjitkan kakinya melihat kerumunan orang yang baru jeluar dari pintu kedatangan , dia menggeleng pelan saat dia tak kunjung melihat orang yang dia tunggu datang juga
“hyung ~ “ panggil wooyoung dengan merengek walau tidak ada yang mendengar apa yang dia ucapkan, dia melihat seklai lagi jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya tanpa wooyoung sadari dia malah memajukan bibirnya dan menghela nafas
“dia tidak pulang ?!” tanya wooyoung kebingungan saat semua orang sudah keluar tapi nichkhun masih tetap tidak terlihat batang hidungnya, wooyoung mengambil handphone di saku celananya dan menghubungi seseorang, wooyoung menempelkan handphone itu di telinganya
“eomma .... khun hyung dia tidak menghubungi eomma ? aku sudah menunggunya dari tadi tapi dia tidak datang ?! apa dia tidak jadi pulang ?!” tanya wooyoung nyeroscos saat telponnya sudah di angkat
“kau kembali saja ke rumah !” plip... telpon wooyoung di tutup membuat wooyoung memandang handpone-nya dengan heran
“eomma kenapa ?!” tanya wooyoung masih memegang handphone nya didepan memandangnya dengan seksama
“YAAA !!!” woyoung memekik kaget saat seseorang dari arah belakangnya memasangkan kaca mata hitam padanya , wooyoung langsung berbalik menghadap orang itu dan bersiap akan marah besar terlihat jelas dari mulutnya yang sudah terbuka lebar
“hyung !” seseorang yang di panggil hyung itu hanya tersenyum lebar mendengar wooyoung memanggilnya
“kau sangat lucu !” wooyoung menujuk batang hidung nichkhun lalu beralih ke arah pintu kedatangan kemudian dia melihat jam tangannya memperhatikan dimana letak jarum jam, jarum menit, dan juga jarum detik itu berada sekarang
“kapan hyung keluar ? aku sama seklai tidak terlambat datang “ ucap wooyoung heran dan melongo saat nichkhun malah sudah ada di belakangnya dan bukan keluar dari pintu kedatangan
“aku ... pulang dengan penerbangan sebelumnya ... supaya aku bisa melihat wajahmu yang sedang menungguku !” jelas nichkhun dengan senyam senyum tidak jelas. wooyoung memukul bahu nichkhun ringan
“ya sudah ... kita pulang sekarang ?“ wooyoung langsung menggelengkan kepalanya dan menjawab
“ada hal yang harus kita selesaikan sebelum pulang ... jadi ... “ ucapnya terhenti memandang nichkhun dengan tatapan yang tidak dapat di artikan , nichkhun masih memandang wooyoung menunggu kelanjutan kaliamatnya tapi ternyata wooyoung punya cara lain untuk melanjutkan itu ... dia malah tersenyum nakal dan mengedipkan sebelah matanya membuat nichkhun tak kuasa menahan tawa
“hahahah .... ya ... wooyoung-shi ... itu adalah kebiasaan ku kenapa kau malah melakukannya ?!” tanya nichkhun mengacak wajah wooyoung dengan gemas,
“memangnya hanya hyung saja yang sangat mempesona jika malakukannya ... aku juga kan ?!” tanya wooyoung menunjuk wajahnya sendiri masih dengan tawa yang belum bisa dia ahiri nichkhun mengangguk
“ne ..ne .. kajja !”

(sensor nc)
(nanti saya kasih prekuel saja ya untuk part NC takut ada yang minta kalau engga saya juga berterima kasih dan akan terus melanjutkan sampai tamat tanpa prekuel ... otak yadong saya sedang tidak berfungsi mungkin karena ini ramadhan jadi pikiran kotor di hapus tuhan ... hahahah.... amin ...)

in wooyoung home

“bukan kah kau tidak jadi pulang ?!” tanya min pada nichkhun dan wooyoung yang baru saja memasuki pintu masuk diiringi dengan tawa riang dari keduanya
“aku pulang hanya saja mengunakan penerbangan sebelumnya ... maafkan aku tidak memberitahu kalian ...” sesal nichkhun pada ibunya
“dia hanya ingin melihat aku menunggu lama saja makanya seperti itu ... khun hyung ingin mengerjaiku “ wooyoung mengadu dengan manja seraya mennggandeng tangan min , sedangkan sang ibu hanya tersenyum kecil
“kalia istirahatlah ... saat makan malam ibu akan memanggil kalian “ wooyoung langsung mengangguk dan melepaskan tangan min , lalu berjalan menuju tangga untuk segera ke kemarnya yang memang berada di lantai dua agar dia bisa beristirahat setelah lelah menunggu nichkhun di bandara dengan berdiri dan juga setelah acara mereka sebelum sampai ke rumah mungkin
“aku naik dulu ...”
“emm ... naiklah !” jawab min . kemudian nichkhun juga mengikuti wooyoung berjalan ke arah tangga , kamar mereka berdua memang ada di lantai dua walau tidak terlalu berdekatan. min memandnag punggung nichkhun yang semakin menjauh darinya perlahan dia menepuk-nepuk dadanya dan menghela nafas , dia menengadahkan wajahnya menahan agar air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya itu tidak jatuh

khun room
“khunie ?!” nichkhun mendengar seseorang memanggil namanya dan dia langsung bangun dari kasurnya saat dia tengah berbaring walau tidak tidur dan berjalan ke arah pintu kamar untuk membuka pintu itu tentunya
“eomma ... masuk “ ajak nichkhun melebarkan pintu kamarnya, min segera masuk ke dalam kamar nichkhun dan duduk di kursi meja kerjanya, nichkhun berjalan mengikuti min dan sekarang duduk di pinggiran kasur yang tidak jauh dari meja kerjanya
“apa ada sesuatu yang ingin eomma katakan ?” tanya nichkhun melihat ekspresi wajah min yang tidak biasanya
“kau itu sangat berbeda dengan wooyoung , yang sangat manja dan kekenak-kenakan ... kau tidak pernah mengecewakan kami orang tua mu ... apa kau tahu kalau eomma sangat menyayangimu ?” tanya min memandang lembut wajah nichkhun
“aku tahu ... tapi eomma juga sangat menyayangi wooyoung juga kan ?! dia hanya belum terlalu dewasa saja atau mungkin karena dia paling muda dia merasa kalau dia akan selalu di lindungi ... wooyoung juga tidak pernah membuat kita kecewa kan selama ini ?“ timpal nichkhun atas apa yang min katakan, min mengangguk seraya tersenyum
“selama ini kau selalu saja patuh dan tidak pernah mengecewakan kami ... kau memang anak yang sangat berbakti ...” nichkhun berdiri dan menghampiri min dia memeluk min dengan lembut
“eomma kenapa ? kenapa bicara seperti itu terus ?!” tanya nichkun masih dengan memeluk min
“eomma hanya sedikit sedih ... sekarang usia mu itu sudah cukup untuk menikah dan berumah tangga ... dan eomma masih ingin kau hanya menganggap eomma adalah wanita terpenting dalam hidupmu ... “ nichkhun menelan sedikit salivanya merasa akan ada sesuatu yang tidak dia inginkan
“tapi aku belum memikirkan tentang itu jadi eomma jangan khawatir ... “ucapnya berbohong, nichkhun semakin mengeratkan pelukannya pada min, min menggenggam tangan nichkhun yang melingkar di dadanya sejajar dengan bahu
“kau tidak mau menjadi perjaka tua kan ? eomma akan sangat sedih juga jika seperti itu ...” min melepaskan tangan nichkhun dan berbalik menatapnya
“jika kau sudah punya yeoja yang kau cintai ... bawalah dia pada eomma dan appa ... kenalkan mereka pada kami ... rasanya sekarang eomma sudah tua dan ingin segera menimang cucu ..” canda min pada kata ‘tua’ dan ‘cucu’ tapi di kaliamat lainnya dia terdengar serius. nichkhun menunduk sejenak dia tidak bisa berpikir dia sangat bingun dengan pertanyaan yang di ajukan min bebarapa detik berikutnya nichkhun langsung tersenyum dengan sangat di paksakan
“aku sudah bilang aku belum memikirkan hal itu ... tidak ada yeoja yang aku sukai eomma “ jawab nichkhun ahirnya ‘aku memiliki orang yang sangat aku cintai ... dan ingin bersama dengan dia selamanya ... tapi dia bukan yeoja seperti yang eomma inginkan ’ ucap nichkhun dalam hati
“kalau begitu kau bisa bertemu dengan zia ... kalian sudah saling mengenal sejak kecil bukan ?! sekarang dia sudah pulang ke korea ... eomma dan appa menyiapkan makan malam kecil untuk merayakan kepulangan keluarga taecyeon ahjussi ... zia juga pasti datang ... “
“perjodohan ?!” tanya nichkhun merasakan gelagat tidak baik dengan acara makan malam itu
“eomma sudah mengatakan jika makan malam itu untuk merayakan kepulangan keluarga mereka ke korea ... keluarga kita dengan keluarga mereka begitu dekat ... ini sama sekali bukan perjodohan .. jika kau tidak menyukai zia sama sekali tidak ada masalah ... dengan yeoja manapun kau akan menikah asalkan dia baik eomma setuju ... “ min memegang bahu nichkhun dan tersenyum
“jangan menganggap ini perjodohan yang membebani ... sama sekali tidak ada perjodohan ... baik itu kau atau mungkin wooyoung ... jika salah satu di antara kalian menyukainya ... mungkin itu lebih baik ... tapi jika kalian berdua tidak menyukainya juga tidak masalah ... “ min membelai pipi nichkhun sekilas dan berjalan meninggalkan kamar nichkhun

#
#
#
#
#

“selamat datang .... lama sekali tidak bertemu ...” ucap junsu segara saat kelurga taecyeon sahabat baiknya saat masa sekolah dulu itu masuk ke dalam rumahnya. taecyeon dan sang istri fei serta seorang yeoja muda dengan gaun selutrut berwarna merah dengan bagain atas yang terbuka dimana hanya menampakan dua tali saja di sana, yeoja cantik dengan kulit mulus itu langsung tersenyum dan membungkuk pada junsu dan min
“annyeonghaseyo ...” sapa gadis itu dengan sopan
“kau sangat cantik ... sekarang juga sudah besar ... “ min memperhatikan zia dari atas hingga ujung kaki kemudian kembali memperhatikan wajahnya kembali
“tentu saja dia itu sangat cantik kau lupa siapa eomma nya ?!” canda fei pada min dan kemudian ketiga yeoja itu tertawa , junsu dan taec hanya bisa menggelengkan kepala seraya tersenyum
“mana anak-anak kalian ? mereka pasti sudah sangat besar “ tanya taec sambil celingukan melihat ke sekitar mencari dimana kedua anak itu
“mereka masih di atas maklumi saja akan bertemu dengan gadis secantik zia memang harus berdandan dengan sangat baik ... sekarang lebih baik kita ke ruang makan !” ajak min dan menggendeng tangan zia menunju ke ruang makan bersama dengan yang lainnya

sekarang junsu sudah duduk di kursi utama dengan min berada di samping kanannya sedangkan taecyeon ada di samping kanannya di ikuti oleh fei dan zia

“annyeonghaseyo ...” semua orang di meja makan langsung memandang ke arah pintu ruang makan dimana seorang manja tertampan di dunia sudah berdiri di sana , dia berjalan mendekati meja makan dan membungkuk hormat
“joesonghamnida aku terlambat ...” ucapnnya penuh penyesalan
“annyeong “ namja lainnya yang baru datang juga menyapa dengan wajah cerianya
zia memperhatika kedua namja itu dengan seksama melihat dari ats hingga ujung kakinya, satu namja dengan badan yang tegap berjas hitam dan kemeja putih , namja yang lainnya mengenakan blezer silver dan juga kaos dengan leher V dalamnya (yang mana wooyoung yang mana khunie ? hayo tebak ?!). zia tersenyum pada kedua orang itu dan kemdian mereka duduk di samping min sang ibu
acara makan malam itupun berjalan dengan baik , nichkhun yang sudah meresa sangat waspada kerena dia mengira itu akan menjadi acara perjodohan untuknya ternyata tidak terjadi dan itu hanya makan malam biasa, dia sekarang bisa tersenyum dengan tulus dan juga terlihat lebih santai , saat ini nichkhun tengha duduk di kursi samping kolam renang dan wooyoung bersama zia tengah berbicara dengan akrab di dekat pintu
“hahaha .... kau masih ingat itu ... padahal aku sudah lupa ... kau memang sangat cengeng ...” ucap zia meledeka dan meminum isi dari gelas yang tengah dia pegang
“bukan aku cengeng ... aku itu sudah berbaik hati menolongmu waktu itu !” ucap wooyoung ngeles
“ne .. ne ... gomawo ... “
“aku ke dalam dulu “ wooyoung berpamitan dan berjalan ke dalam rumah meinggalkan zia sendirian, zia melihat ke arah nichkhun sekilas menampakan punggung dan kepala bagian belakangnya yang bahkan terlihat sangat menarik walau kau belum melihat wajahnya
“oppa ?!” panggil zia saat dia sudah berdiri di samping nichkhun, nichkhun menoleh ke arah jia dan tersenyum lalu bergeser agar zia bisa duduk di sampingnya
“kau masih sangat akrab dengan wooyoung ... “ nichkhun memulai percakapan , zia duduk di samping nichkhun dan meletakan gelas di meja kecil samping kursi
“mungkin karena kami ini seumur ... sejak dulu ... saat aku ingin dekat dengan oppa ... entah kenapa oppa selalu terkesan menghindar dariku “ nichkhun langsung memandang zia dengan kaget
“aku tidak pernah ...” ucapnya pnik tapi zia malah tertawa dan menyela kata-kata nichkhun
“aku hanya bercanda saja oppa “ ucapnya dan memandang lurus ke depan, nichkhun kebali tersenyum dan menyandarkan punggungnya ke kursi
“tapi ... kita memang selalu canggung seperti ini ... padahal sejak dulu aku sangat menyukai oppa “ nichkhun terdiam, perlahan memandang zia yang tersenyum walau tidak memandangnya
“zia ...” panggil nichkhun lemah
“aku tahu ... jangan merasa terbebani hanya karena aku mengatakan itu ... aku hanya ingin mengatakannya saja ... tidak lebih ... “ tanpa mereka sadari seorang tengah berdiri di belakang mereka , dia memegang dua buah gelas di tangannya , wooyoung memandang gelas-gelas yang ada di tangannya itu dan kembali memandang zia dan nichkhun yang tengah duduk berdampingan membelakanginya. wooyoung berniat masuk ke dalam rumah untuk mengambil minuman untuk nichkhun yang duduk sendirian tapi ternyata saat dia kembali dia malah mendangar zia mengatakan kalau dia menyukai nichkhun, hyung sekaligus kekasihnya.

#
#
#
#

“bagaimana pendapatmu tentang zia ?!” nichkhun meletakan dokumen yang tengah dia baca di meja kerja yang ada di dalam kamarnya dan memandang min yang baru saja masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu
“eomma ...” nichkhun tersenyum dan beridri menghampiri min
“istirahatlah ... sudah malam lanjutkan itu besok saja “ min berbalik meninggalkan nichkhun
“eomma berharap aku menyukainya ?” tanya nichkhun saat min sudah membelakanginya. min kembali berbalik dan menghadap nichkhun
“eomma hanya sangat menginginkan memiliki anak perempuan ... seperti zia ... pasti sangat membahagiakan jika bisa seperti itu .. tapi ... eomma juga sudah sangat bahagia memiliki kalian “min tersenyum dan berjalan benar-benar meninggalkan kamar nichkhun sekarang

beberapa waktu kemudian

“kenapa kita harus menghadiri makan malam di rumah taecyeon ahjussi ? “ tanya wooyoung yang sedang tiduran tengkurap di kasur nichkhun sedangkan nichkhun sedang mematut dirinya di depan cermin seraya mengenakan blezernya
“mungkin karena eomma dan appa mengundangnya waktu itu mereka ingin membalasnya “jawab nichkhun yang maish bersiap-siap
“tapi ... tidak kah ini sangat menyulitkan ...jika terus saling membalas tidak akan ada selesainya “ ucap wooyoung sambil guling-guling gak ada kerjaan di kasur yang luas itu
“itu sudah tatakrama ... jangan berguling-guling seperti itu bajumu bisa kusut “ wooyoung berhenti berguling-guling dan dan duduk memeluk bantal nichkhun
“hyung ...”
“wae ?”
“apa hyung ... “ tanya wooyoung terpotong dia kemudian menenggelamkan wajahnya ke bantal
“kau mau bertanya apa ?” tanya nichkhun penasaran dan duduk di pinggiran kasur tepat di samping wooyoung
“ani .. tidak ada ...”

in taecyeon home

setalah selesai makan malam mereka semua tanpa terkecuali berbincang di ruang tamu sedangkan wooyoung bukan ikut berbincang melainkan memandang ikan dalam akuarium jumbo yang ada di pinggir kanan ruang tamu itu
“jika aku bisa memiliki anak seperti nichkhun aku pasti akan sangat bahagia dan bersyukur ... dia benar-benar anak yang sangat berbakti ... dan juga pebisnis yang sangat handal ” puji taecyeon pada nichkhun
“tidak seperti itu “ ucap nichkhun merendah
“itu sebenarnya ... aku juga sangat ingin memiliki anak seperti nichkhun sayang sekali usiaku sudah tidak memungkinkan untuk memiliki anak lagi ... “ fei bicara sambil memandang zia dengan tatapan penuh arti
“zia juga pasti sangat senang jika bisa memiliki pendamping sepertyi nichkhun ... dia mengatakan padaku jika dia sangat menyukai nichkhun ... “ tambahnya lagi
“uhuk...uhuk ... uhuk ...” nichkhun yang sedang meminum kopi langsung saja terbatuk sedangkan wooyoung langsung saja menghentikan aktifitasnya dan memandang nichkhun yang sibuk berusaha menghentikan batuknya
“eomma !” ucap zia menghentikan kata-kata sang ibu dengan tatapan tajam juga
“benarkah ... itu terdengar sangat membahagiakan ... bagaimana jika ...” min langsung menarik tangan junsu dan sedikit mencengkramnya agar junsu berhenti bicara. min tersenyum pada fei dan juga taecyeon dengan canggung
“sebagai orang tua bukankah kita harus mendengarkan apa yang anak kita inginkan ... bagiku ... masalah apapun tidak bisa kita putuskan sendiri ... kita juga harus mendengarkan pendapat mereka ... jadi sebagai orang tua kami menyerahkan semua nya pada mereka sendiri “ ucap min menjelaskan
“kalau begitu ... bagaimana dengan nichkhun ... bagaimana pendapatmu tentang zia ?” tanya fei pada nichkhun , nichkhun mengalihkan pandangannya kepada min , dia melihat min hanya tersenyum lembut padanya seolah menyerakan semuanya pada nichkhun
“aku juga menyukainya ...” ucap nichkhun dengan menunduk , bisa terlihat jika nichkhun terpaksa mengatakannya , min bisa meresakan hal itu tapi tidak dengan yang lainnya . wooyoung membulatkan mata tak percaya dengan apa yang di dengar bagi wooyoung ini adalah mimpi terburuknya, dia benar-benar ingin jika pendengarannya sekarang terganggu dengan begitu apa yang dia dengar ini adalah sebuah kesalahan tapi apa daya ini adalah kenyataannya


mianhae ... chap ini sangat memaksa dan tidak baik serta tidak bermutu dan sebagainya karena saya lagi banyak masalah dan sempetin update ini dulu ... saya sangat minta maaf semuanya ... tapi tolong komentarnya yah !!!

18 comments:

  1. Waaahh akhirnya di lanjut juga thor... =D Seneng banget =D
    oIYA tabah yaa thor dalam menghadapi semua cobaan itu

    ReplyDelete
  2. Makasih banget ya thor udah mau lanjutin... Aku kira author udah ga mau lagi ngelanjutin ini. oia tabah ya thor dalam menghadapi masalah itu.

    ReplyDelete
  3. Lanjutt thor... ceritanya keren banget

    ReplyDelete
  4. Ihh Fanfic nya keren banget... aku baru tau kalau ada ff khunyoung disini. cepet dilanjutin ya author

    ReplyDelete
  5. waaah...ni author yg daebak,di tngah2 mslh yg dihdpi ttp dsmptin bwt update ffnya....2thumbs up...lanjut y chingu...aq addicted bgt sm ff mu yg ini...I'm Khunyoung Shipper...smkin seru ni crtanya,kyknya bkal ada perang dunia ni pas pulang krmh...khun q sarankan untk brhti hti,krn ad yg lg terbakar api cmburu...kheukhekhe....smg bs cpet update y....hwaiting

    ReplyDelete
  6. Wooyoung kayaknya cemburu banget ni.. hati hati aja khun ntar ga di kasih jatah lho! #plaak

    ReplyDelete
  7. bagus thor ceritanya... oiya kalo boleh minta prequel nc nya ya thor

    ReplyDelete
  8. wah..wah..mkin seru ni crtanya....khun
    kykny nerima2 aj ni mau dijodohin..mngkin g mw
    ngcewain min eomma y, tp klo khun nerima
    prjodohan it uyong bs bnuh dri.....shierooooo....
    ayo author updatenya jgn lama2,don't u know klo tiap hr, siang dan mlm aq ngguin updatean ff ini.....pwety pweaseeeee.... :)

    ReplyDelete
  9. kereeen bangeettt....
    tapi tapi tapi sepertinya ada rahasia deh yang ditutupin junsu appa. apa yaa??
    ayooo thorr lanjuut... aku nungguin updatannya.
    kalo bisa kilat yaa thor ngupdatenya...

    ReplyDelete
  10. Author FIGHTING!! :)
    Semangat! Kalau kata Khun di Without You sih, 'Everything happens for a reason'. Percaya aja apapun yg terjadi pada kita pasti ada hikmahnya dan sudah jadi kehendak Tuhan. Tuhan kan selalu memberi yg terbaik buat kita.. :D *eh malah ceramah *plak

    *back to the story
    *langsung lari peluk babywoo
    Khun! How dare you! Jangan pernah menipu perasaan mu sendiri..
    Ah galau banget sih.. Hhu.
    Pkoknya khunyoung forever deh *pry *pry *pry
    Ayo author, saya setia menunggu update nya :D

    ReplyDelete
  11. lanjutt thorr...
    kalo boleh minta prequel NC nya dong *bisikin author

    ReplyDelete
  12. akhirnya lanjut.. penasaran ama lanjutannya^^

    ReplyDelete
  13. Lanjuut thorr...
    kalau boleh aku juga mau nc dong thor

    ReplyDelete
  14. ahhhh,,yaampun kok gantung gini ceritanya..buat penasaran >.<
    lanjutin yah thor,,
    plissss~

    ReplyDelete
  15. Lanjut thor... ceritanya bikin penasaran ajaa....

    ReplyDelete
  16. Thor please P.T.B lanjutin lg ya eon thor... gomawo :(

    ReplyDelete
  17. Heyyy are u khunyoung shipper? lets follow @khunyoungina kamsamnida :)

    ReplyDelete