Aug 15, 2012

2pm fanfic protect the boss chap 7


protect the boss


By : park yara (tciw queen) in tweet : @tciwhezty

Romance,etc.
Disclamer: Semua anggota 2pm milik Tuhan dan saya (hehehehee ) gak lah milik hottest semua . Dan cerita ini asli milik author!!

Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung x wooyoung
taecyeon x junsu
chapters : 7 of ?
summary : selalu ada cobaan untuk setiap hubungan baik itu hubungan kerja ataupun hubungan pribadi . masalah apa yang akan di hadapi oleh para sekertaris kita saat menjalankan tugas mereka ?!



saya lagi butuh ide buat NC sodara-sodara ... jika ada yang punya ide untuk NC persiapan syawal silahkan kasih masukan sama saya jika kalian punya ide yang menggelegar kasih tahu saya lewat pesan FB aja ... atau kalau mau di umbar silahkan kasih di komentar blog ... saya tunggu ... ide yadong sekalian ... saya berharap dan sangat berharap ada ide untuk saya kembangkan ... gamsahamnida



khun room

nichkhun menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi tengkurap dan menenggelamkan wajahnya di bantal , dia menendang-nendang udara tak karuan menyalurkan kekesalan yang di rasakan hatinya saat ini perlahan dia membalikan wajahnya memandang ke arah tembok dengan cahaya remang karena kamar nichkhun hanya di terangi lampu tidur saja sekarang
“jangan cengeng lagi... kenapa kau harus menangis ?! bodoh !” cacinya pada diri sendiri dan kemudian dia mengacak bantal itu memukulnya dengan uring-uringan setelah sebelumnya menyeka iar matanya sendiri dengan kasar
CLEKK
nichkhun menghentikan acara uring-uringannya pada bantal dan berbalik menghadap pintu
“direktur !” nichkhun langsung berdiri di samping kasurnya dan junho malah diam berdiri di depan pintu tak bergerak , dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memandang nichkhun datar
“jawab pertanyaan ku “ ucapnya tiba-tiba membuat nichkhun yang tengah menunduk memandangnya
nichkhun pov
“jawab pertanyaan ku “ dia berkata tiba-tiba membuat aku memandangnya lurus , dia itu mau bertanya apa sekarang
“ne “ jawab ku singkat , bukankah aku sudah memutuskan untuk menjaga jarak dengannya tapi kenapa sekarang keputusanku itu malah sudah tidak bisa aku pertahankan ?! ah ... masa bodoh lakukan saja cuma menjawab apa yang dia tanyakan saja kan !
“jika orang yang kau sayangi sakit apa yang akan kau lakukan ?” aku mengerutkan dahi mendengar pertanyaan nya itu,pertanyaan macam apa ini ?!
“ne ?” tanyaku agar dia mengulang apa yang dia tanyakan
“jika orang yang kau sayangi sakit apa yang akan kau lakukan ...? jawab saja !” dia itu bertanya memaksa sekali ,aku harus jawab apa ?
“aku akan merawatnya “ jawabku dengan masih sedikit berpikir
“jika orang yang kau sayangi itu kedinginan apa yang akan kau lakukan ?”
“aku akan membuatnya hangat “
“jika orang yang kau sayang itu akan terluka apa yang akan kau lakukan ?” dia hanya bertanya hal-hal yang tidak aku mengerti , sebenarnya apa maksud mu lee junho !!!
“aku akan melindunginya “ dia mengangguk dan berbalik hendak meninggalkan ku tanpa penjelasan dengan apa yang dia tanyakan tadi , itu sangat menyebalkan dia harus mengatakan dulu apa maksud semua pertanyaan nya itu
“tunggu !” aku berlari dan menghalangi dia keluar dari kamarku dengan merentangkan tanganku di depan pintu
“wae ?” tanya junho memandangku dengan heran
“jelaskan apa maksud mu bertanya seperti itu padaku ? “ tanyaku to the point , bisa aku lihat dia malah tersenyum kecut dan menghela nafas
“kau itu ... apa benar kalau kau sebodoh itu .. nichkhun-shi ?!” jawab junho mendekatkan wajahnya padaku
“kalau kau tahu aku ini sangat bodoh kenapa masih berkata hal yang berbelit-belit seperti itu padaku ?! seharusnya kau berkata dengan kalimat sederhana padaku !”
“baiklah ... akan aku jelaskan dengan sangat jelas sekarang ... perhatikan ...” dia menjauhkan wajahnya dan memandangku dengan senyuman kecil sementara aku masih saja memandangnya dengan tatapan penuh tanya
“saat kau sakit apa aku meninggalkan mu ? saat kau hampir terluka ketika mendaki gunung apa aku juga membiarkan mu ? atau ... saat kau tidur kedinginan apa aku juga membiarkan mu seperti itu ?!” aku hanya bisa memandang kedua mata junho , apa dia bermaksud mengatakan jika .. aku ini ... orang yang dia sayangi ?!
“maksud mu ... aku ini orang yang kau sayangi ?!” tanyaku dengan setengah hati jika salah bukan hanya akan kena marah lagi dari junho tapi aku juga bisa kehilangan muka ku karena sudah terlalu tinggi berharap dan aku mengatakannya pada junho langsung ... mau di taruh dimana harga diriku ?
“minggir aku mau keluar ... dasar bodoh !” dia mencoba untuk menyingkirkan aku dari pintu tapi aku tetap bertahan dan kembali merentangkan tanganku yang tadi sempat terjuntai kebawah karena kata-kata lee junho itu
“jawab dulu ... maksud mu aku ini orang yang kau sayangi begitu ?!” tanyaku kekeh , junho tersenyum lembut padaku ... benar ini senyuman tulus dari junho aku tidak pernah melihat dia tersenyum seperti ini sebelumnya . junho mengulurkan tangannya dan membelai pipiku dan apa ini ... dia mendekatkan wajahnya ke wajahku ... rasanya jantungku sudah melompat keluar sekarang junho memiringkan wajahnya . aku meremas bagian bawah kaos yang junho kenakan saat dia menempelkan bibirnya di bibirku . hanya menempel tapi ini terasa sangat hangat dan lembut , dia membelai pipiku dengan ibu jarinya masih dengan menepelkan bibir kami . setalah bebarapa waktu ahirnya dia melepaskan bibirku .
clek debh
aku tersadar dari keterkejutanku sekarang , aku sejak tadi hanya berdiri membeku hingga aku tidak sadar junho keluar dari kamarku jika aku tidak mendengar suara pintu di bukan dan di tutup lagi barusan
“dasar ... kau yang bodoh kenapa selalu meninggalakan aku seperti ini !!!” upatku kesal pada angin , jelas sekali junho itu sudah pergi , dia benar-benar menjengkelkan tapi ... apa maksud dia melakukan itu barusan ?


di bioskop
tecyeon pov
“direktur ... ada yang ingin aku katakan ini penting ikut dengan ku sekarang !” ucapku dengan nafas tersengal karena aku berlari mengejar junsu dan ahirnya aku bisa mengejarnya saat dia hampir masuk ke dalam mobil
“ada apa ? katakan nanti saja ... aku harus pergi “ dia kembali lagi menghadap mobil dan membuka pintunya
“tidak bisa !” ucapku dengan nada meninggi dan menarik tangannya agar menghadap kepadaku lagi
“apa yang kau lakukan ?!” tanya junsu dengan tatapan tidak suka dengan sikapku tapi aku masih tidak melepaskan tangannya
“aku mohon kita harus bicara “ ucapkku memelas dia menghela nafas dan melihat ke arah zia sekilas kemudian memandangku lagi
“tunggu aku ... kita biacara setelah aku selesai ... tidak akan lama ... bukankah kita akan makan malam bersama ?!” aku melepaskan tangannya dan mengangguk . sungguh sekeras apapun aku menghalangi dia , tidak mungkin membuat junsu mengingkari acara yang dia buat sendiri, bukankah junsu yang mengajak zia pergi itu sangat tidak sopan jika dia membatalkannya bukan ?! seorang junsu pasti akan memikirkan segala dampaknya
“aku akan menunggumu di sana “ ucapku mengalah ahirnya dan dia tersenyum kemudian masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan aku

di suatu tempat

“bukankah kita akan munum kopi ? kanapa malah minum ini ?!” tanya junsu memandang gelas wine yang ada di depannya , zia tersenyum dan mengambil gelas itu
“apa masuk akal jika malam seperti ini minum kopi ?!” tanya zia masih memandang gelas itu dengan tatapan lemah
“kau ada masalah ?!” tanya junsu ahirnya malihat gelagat zia yang aneh hari itu
“orang tuaku ... mereka menjodohkan aku dengan anak rekan bisnis ayah ... saat mereka tahu kita berahir ... mereka langsung menyuruhku kencan buta ... apa bagi mereka aku ini alat bisnis ?!” tanya zia dan tersenyum hambar, ar mata mulai mengalir di pipi mulus zia .
“ini ... mungkin juga salah ku “ sesal junsu merasa sangat bersalah pada zia ,
“tidak seperti itu ... hiks ..hiks ..hiks ...” zia membenamkan wajahnya ke meja dan mulai terisak
“aku juga ... pernah memanfaatkan mu ... “ jujur junsu membuat zia mendongak memandangnya masih dengan air mata yang mengalir dia memandang junsu dengan nanar
“aku tahu ... tapi ... aku mencintaimu ... walau aku tahu itu aku tetap mencintaimu “

di lain tempat

taecyeon berdiri di depan sebuah restoran menunggu junsu datang , dia tetap menunggu walau sudah hampir dua jam dia berdiri di tengah cuaca dingin . dia melihat layar handphone nya dan baru menyadari jika dia susah sangat lama menunggu saat melihat jam berapa sekarang. taecyeon mendial nomor 1 dan hasilnya adalah dia tersambung dengan kotak suara . semakin malam cuaca semakin dingin taec mencoba menghangatkan diri dengan berjalan di tempat dan juga sedikit meloncat-loncat kecil
“sudah dua jam lebih ... kemana dia ?!” tanya taec pada angin yang berhenbus kencang. taec melihat ke dalam restoran dimana lampu sudah mulai di matikan tanda jika restoran itu sudah mau di tutup tapi junsu tidak kunjung datang juga
“junsu tidak mungkin mengingkari janjinya ... apa mungkin terjadi sesuatu padanya !” taec semakin gelisah karrena tidak dapat menghubungi junsu dia juga tidak tahu harus mencari junsu kemana sekarang sedangkan dia juga tidak tahu junsu dan zia akan kemana tadi
“rumah ...” gumamnya dan kembali mengambil handphone untuk menghubungi rumah
“ne ... chansung-ah ?” tanya taec pada orang yang mengangkat telpon itu
“apa direktur sudah pulang ?!”
“....”
“direktur junsu ... direktur kim junsu “ ucap taec jengkel
“....”
“baiklah “ taec langsung menutup telpon itu dan segera meninggalkan restoran ,taec menyusuri jalan kota malam hari yang dingin itu seorang diri , dia tetus berputar mencari ke semua tempat yang mungkin junsu kunjungi sampai kakinya sangat sakitpun junsu tak kunjung dia temukan juga
“junsu-yah ... kau kemana ?!” gumam taec dengan sangat khawatir dan langsung berlari lagi mencari junsu

in junsu home

junsu berjalan dengan lemah menaiki anak tangga kecil di pintu masuk utama saat dia hampir membuka pintu dia mulai teringat sesuatu
“taecyeon ?!” junsu langsung berbalik dan hendak kembali ke dalam mobil sampai ahirnya dia melihat sebuah taxi masuk ke areal rumahnya. junsu melihat taec keluar dari taxi itu dan berlari dengan tergesa-gesa ke arahnya
“junsu-yah ... gwaencahayo ? aku snagat khawatir .. kau kemana ? kau tidak bisa di hubungi dan juga tidak datang ... aku pikir terjadi sesuatu padamu ... syukurlah kau sudah pulang !” ucap taec nyeroscos seraya memegang bahu junsu dan menatapnya khawatir
“mianhae ... “ jawab junsu memandang taec dengan heran
“gwaenchana ... istirahatlah ... sekarang sudah malam !”
“tadi kau mau mengatakan apa ?”
“emh ? itu ...” taec berpikir menimbang apa dia akan mengataknnya atau tidak , perasaannya sekarang bimbang tidak seyakin saat di bioskop tadi saat dia merasa cemburu dengan kehadiran zia di antara mereka
“aku ... menyukai mu ...” lirih taec sedangkan junsu malah diam
“mwo ?” taya junsu menyakinkan pendengarannya karena memang suara taec sangat kecil di telinganya
“aku menyukai mu ... aku ...” taec memandang junsu mengumpulkan segala kekuatannya menatap mata junsu dengan dalam setalah segala keyakinan kembali dia dapatkan dia mulai berbicara lagi melanjutkan kalimatnya “aku mencintai mu kim junsu !” ucapnya tegas . junsu mengalihkan pandangan matanya yang sejak tadi memandang taecyeon sekarang malah memandang ke segala arah tidak menentu dia sedikit menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal
“aku ... aku ... aku akan ke kamar sekarang !” junsu langsung berjalan dengan cepat meninggalkan taecyeon yang diam memandangnya dengan kecewa , perlahan taec berjongkok di depan pintu
“apa yang kau lakukan ? ini gila taecyeon-ah ...” ucapnya frustasi dan mengacak wajahnya sendiri

junsu room

junsu duduk di pinggiran kasur dia menerawang jauh ka angkasa tentang apa yang di katakan taecyeon tadi , dia membaringkan dirinya dengan nyaman dan memandnag langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong
“zia ... “ ucapnya lemah saat mengingat masalah yang di hadapi oleh gadis yang pernah menjadi kekasihnya dalam waktu yang lama. junsu membalikan badannya dan memandang pintu masuk sekelebat wajah seorang anak kecil di sebuah gereja saat dia berdoa dulu kembali terlintas di benaknya
“anak itu ... siapa dia ? di antara mereka bertiga siapa anak kecil itu ?!” tanya junsu pada dirinya sendiri menutup matanya mencoba untuk merilekskan diri dan sejenak melupakan kepenatan hidupnya

esok hari

pagi ini masih seperti biasanya junsu dan junho sudah duduk dengan nyaman di kursinya sementara para sekertaris mereka setia menungguk di belakangnya , hanya satu pasangan yang belum hadir dan sudah dapat di tebak alasan mereka belum hadir sekarang

“AKU TIDAK MAU PERGI !!!!” junho menghela nafas saat mendengar teriakan dari arah lantai dua rumah mereka itu
“dia masih saja seperti itu “ ucap junsu frustasi rasanya dia sudah tidak bisa bersikap jengkel lagi tapi sekarang dia sudah menyerah dan juga frustasi menghadapi wooyoung
“aku pikir dia akan berubah sepulang dari resort !” junho menyudahi sarapannya dan berdiri
“kau mau kemana ?” tanya junsu mendongak karena dia masih duduk di kursi sedangkan junho sudah berdiri
“akan ke kamar wooyoung ... dia harus berangkat atau jika tidak kita yang akan mendapat masalah lagi walau dia datang juga tetap membuat masalah “ junho berjalan meninggalkan meja makan dan menuju ke kamar wooyoung di ikuti oleh nichkhun yang berjalan di belakangnya

wooyoung room

“yaaa !!! cepat ganti baju mu dan berangkat ke kantor sekarang juga ... bertanggung jawablah atas segala kekacauan yang kau timbulkan di rapat sebelumnya !” junho yang barus masuk langsung saja bicara tanpa basa basi pada wooyoung. junsu ternyata mengikuti junho ke kamar wooyoung dan sekarang sudah berada di belakang junho
“kau ... bawa dia dengan cara apapun ke kantor ... jika perlu ganti baju nya ... dan seret dia pergi !” titah junho pada chansung
“MWO ? KAU ... DASAR JUNHO GILA !! HYUNG ~ “ rengek wooyoung pada junsu yang ada di belakang junho tapi ternyata junsu juga setuju dengan cara junho itu kerena dia malah menggelengkan kepalanya
“lakukan saja ... aku pusing !” ucap junsu tak acuh dan meninggalkan kamar wooyoung , hal itu sudah pasti membuat junho tersenyum puas sejak dulu tameng wooyoung dari ke sadisan junho adalah junsu dan sekarang junsu juga sudah berpihak pada junho. junho tersenyum bangga dan pergi meninggalkan wooyoung dan chansung dalam kamarnya
"AKU BILANG AKU TIDAK MAU PERGI ... KAU YANG PERGI SANA !!!!!" teriak namja chubie yang masih memakai piyama dengan motip monkey berwarna abu2 tua itu sambil terus berjalan mengitari meja yang ada di kamarnya untuk menghindari seorang namja lain yang tengah ancang2 menyeretnya pergi saat ini
"tuan muda jangan begini kau membuatku kesulitan untuk bekerja !" ucap namja yang lebih tinggi dan lebih besar itu sambil tetap mengikuti setiap langkah tuan mudanya mengitari meja. chan hendak melompat meja namun dia urungkan lagi saat wooyoung berteriak
"YA JANGAN LOMPAT !" teriak wooyoung histeris dan langsung berjongkok mengambil robot yang tergeletak di lantai yang baru saja dia mainkan sambil tiduran di lantai sebelum chan datang
"POKOKNYA AKU TIDAK MAU RAPAT !!!! TITIK !" lagi2 namja chubie itu berteriak dengan penuh penekanan pada kalimatnya sambil memunguti mainannya
hupp ~~
"tuan muda ahirnya tertangakap ... ayo pergi ke kantor sekarang !" chan memeluk wooyoung dari belakang dan berbisik di telinga wooyoung , seketika wooyoung yang dapat merasakan hembusan nafas chan di tengkuknya langsung saja merona merah bak tomat
"a... aku ... ti...tidak ... mau !" ucap wooyoung tergagap masih menstabilkan detak jantunganya yang masih berdetak lebih cepat di bandingkan bisanya
"sekarang tuan muda cepat mandi dan ganti pakaian anda ... atau tuan muda ingin aku yang melakukannya ?! aku sudah mendapat ijin dari direktur junho dan juga direktur yang satunya lagi !" ucap chan dengan suara yang nakal menggoda wooyoung dia tahu kalau wooyoung tengah gugup sekarang, wooyoung menelan salivanya dengan susah payah sebelum menjawab tawaran chan
"aku lakukan sendiri saja !" wooyoung langsung melepaskan pelukan chan dan berjalan dengan tergesa2 masuk ke dalam kamar mandi dia tahu kalau chansung mungkin saja akan benar-benar melakukan hal itu ,wooyoung meninggalkan chan yang terus saja tersenyum2 gaje melihat tingkah lucu wooyoung

in office

“rapat oh rapat ... sangat menyebalkan “ wooyoung bicara sambil geeng-geleng kapala saat dia dan chansung berjalan menuju lift untuk segera ke ruangan rapat
“tuan muda ...bukankah ini bukan yang pertama ... harusnya anda sudah bisa mengatasi situasi rapat itu “ wooyoung memandang chansung dengan tatapan jengkel dan kesal
“kenapa sekarang kau tidak memegangi tanganku seperti penjahat ... wakatu itu kau melakukannya !?” tanya wooyoung menyindir . chansung menekan tombol dan menunggu pintu lift untuk terbuka, chansung memandang wooyoung dan tersenyum
“direktur ... anda sangat tahu bukan jika semua orang yang ada di dalam ruang rapat itu kecuali direktur lee dan direktur kim mereka akan mencoba menjatuhkan mu ?!” tanya chansung lembut wooyoung mengangguk
“jangan buat masalah lagi !” chansung memberikan peringatan pada wooyoung
“saat mereka mengatakan sesuatu yang tidak kau ketahui ... katakan saja dengan jujur jika kau tidak mengetahuinya ... jika mereka mengajukan ide untuk menyelesaikan masalah mu ... katakan kau setuju tapi akan mempertimbangkan nya terlebih dahulu “
“kenapa aku harus setuju ?!” protes wooyoung
“saat seperti ini mereka yang menyiapkan perangkap akan maju untuk mencari muka dengan menolong ... aku rasa ide mereka pasti sudah di perhitungkan dengan baik jadi ada baiknya kita mempertimbangkan hal itu “ wooyong mengangguk mengerti
“satu lagi ... jika mereka menanyakan hal yang sulit kau jawab jawablah dengan pertanyaan lagi ...” wooyoung memendang chansung dengan ujung matanya
“itu namanya menghindar ” ucap wooyoung menerka
“itu memang benar ... ingatlah jangan berbohong ... jika tidak tahu katakan tidak tahu ... jika tidak punya katakan tidak punya ... jika kau berbohong itu akan membuat diri mu masuk ke dalam masalah lain “
“baiklah aku mengerti !” ucap wooyoung menyepelekan

di ruang rapat

“direktur apa anda sudah mempunyai konsep pemaren perdana yang akan di langsungkan perusahaan kita sekarang ?” wooyoung memandang orang yang bertanya padanya ‘ingatlah jangan berbohong ... jika tidak tahu katakan tidak tahu ... jika tidak punya katakan tidak punya ... jika kau berbohong itu akan membuat diri mu masuk ke dalam masalah lain’ kata-kata cahnsung langusng terngiang di telinga wooyoung membuat dia tersenyum , junho dan junsu sudah barada di keadaan waspada dengan apa yang akan wooyoung katakan sebagai jawaban
“aku belum memiliki konsepnya ... tapi akan segera aku pikirkan “ jawab wooyoung dengan santai
“bagaimana jika konsep pemeran itu dengan konsep demo ... tidak hanya memajang tapi juga dengan cara menggunakan barang itu ?!” usul salah seoarang dari barisan di hadapan wooyoung ‘ jika mereka mengajukan ide untuk menyelesaikan masalah mu ... katakan kau setuju tapi akan mempertimbangkan nya terlebih dahulu’ lagi-lagi dia ingat apa yang di katakan chansung
“itu cukup baik tapi aku akan mepertimbangkannya terlebih dahulu “ junho tersenyum kecil saat wooyoung bisa menjawab pertanyaan orang-orang itu sedangkan junsu menghela nafas lega tanpa di ketahui oarang lain
“untuk resort ... alasan di tambahkan tempat judi itu... apa anda juga setuju dengan itu ?!” wooyoung mengerutkan keningnya dia sama sekali tidak tahu dengan hal itu ‘bagaimana ini ? tempat judi apa ?’ tanya wooyoung dalam hati ‘jika mereka menanyakan hal yang sulit kau jawab jawablah dengan pertanyaan lagi’ wooyoung kembali tersenyum setelah dia mengingat apa yang di katakan chansung
“bukan hanya penambahan tempat judi tapi juga bisa di pikirkan untuk penambahan tempat lain ... menurut anda bagai mana ?!” tanya wooyoung balik
“itu cukup baik apa lagi alasan di adakan tempat judi itu mengadopsi konsep hotel di macau ... penambahan tempat lain juga bisa di bicarakan “ ‘untung saja , dia bodoh pertanyaan nya dia jawab sendiri .. hahahha ’ wooyoung membatin sendiri dengan bahagia saat ini dn hirnya rapat itu selesai dengan baik hari itu
#
#
#
#

“hahh .... aku rasanya sangat lega ... bisa keluar hidup-hidup dari ruangan terkutuk itu ... bagaimana jika kita merayakannya ?!” ajak wooyoung antusias pada chansung yang berjalan di sampingnya
“baiklah ... waktu makan siang kita rayakan ... bagaimana jika makan ... makan dimana ?” wooyoung terlihat berpikir menimbang dimana dia akan merayakan keluarnya wooyoung dengan selamat dari ruang rapat
“bagaimana jika di ... di hotel ... kita perlu merayakannya dengan mewah ...” ucap wooyoung setelah menimbang dan menatap chansung meminta persetujuan
“di hotel ?!” tanya chansung dengan kaget yang di dramatisir membuat wooyoung mengacak wajahnya karena sudah membayangkan hal yang iya-iya
“jangan berpkiran macam-macan ... kita makan bukan yang lian !” wooyoung berdicih dan menarik telinga chansung dengan sedikit kuat memberikannya hukuman
“arraseo ... arraseo ... lepaskan ini sakit ...” chansung melepaskan tangan wooyoung yang bertengger di telingnya dan kemudian mereka tertawa bersama kembali berjalan ke arah parkiran untuk segera ke hotel

in hotel

“kau duluan saja aku harus ke teoilet sebentar “ wooyoung mengangguk dan kemudian berjalan ke arah restoran di hotel itu sedangkan cahnsung pergi ke toilet . wooyoung melihat seorang yeoja dewasa membawa banyak benda di tangannya dan amsih ada lagi bebarapa tas di sampingnya , mungkin yeoja itu baru saja check out
“biar aku bantu ... “ tawar wooyoung pada yeoja itu dan mengambil tas yang ada di sampingnya ,
“tidak perlu ... kau juga tamu ... biar aku panggil orang lain “ ucap yaeoja itu menolak dengan halus tapi wooyoung malah tersenyum
“mari “ ahirnya yeoja itu mengalah dan mengikuti wooyoung ke pintu keluar
“seharusnya kau tidak melakukan ini ... sepertinya kau orang penting ... “ gurau yeoja itu seraya memperhatikan wooyoung dari atas hingga bawah dan kembali memperhatikan wajahnya
“tidak juga ... ini taxi anda ?!” yeoja itu mengangguk dan wooyoung langsung memasukan tas nya ke dalam bagasi
“aku sangat berterimakasih ... anak muda seperti mu masih memiliki sopan santun untuk membantu orang lain ... “
“ah ... bukankah itu sudah kewajiban ...” ucap wooyoung dengan nada bercanda
“siapa nama mu ?!” tanya yeoja itu memperhatikan wooyoung lagi tapi sekarang dia malah terdiam memadang wajah wooyoung dengan lekat wajahnya berubah menjadi pucat memperhatikan wooyoung
“namaku wooyoung ... jang wooyoung ...”
“ne ... wooyoung ...” ucap yeoja itu dengan lemah
“direktur !!!” terika seseorang di belakang wooyoung dan ternyata chansung sudah menunggunya di pintu masuk,
“pasti dia mencariku ... aku permisi dulu !” pamit wooyoung membungkuk dan segara pergi meninggalkan yoeja itu menghampiri chansung
sepeinggalan wooyoung yeoja itu langsung mengambil handphonenya danmenghubungi seseorang
“ini aku ... cari informasi tentang seseorang bernama jang wooyoung ... dia sekitar 22 tahunan ... mungkin ....yah ...” ucapnya di telpon walau masih memperhatikan wooyoung yang memunggunginya dengan jarak yang sudah sangat jauh
“MWO ?!!” kaget yeoja itu memandang wooyoung yang sudah memasuki hotel , tangan yeoja itu terkulai lemas dengan mulut terbuka dan mata yang memerah

in office

“sudah aku bilang lakukan dengan baik ... kau itu tuli ?!” junho bicara dengan kasar pada nichkhun saat mereka berjalan ke ruangan junho sekembalinya dari ruang rapat para kariawan yang mereka lewati terus saja memperhatikan nichkhun dan junho
“sekarang pergi dan cari tahu lagi !” titah junho tanpa memandang nichkhun dan duduk di kursinya setalah mereka sampai di ruangan junho, nichkhun memendang junho dengan tajam dan melemparkan dokumen yang dia bawa ke meja junho
“apa yang kau lakukan ?” tanya junho kaget dengan sikap nichkhun
“bukankah kau mengtakan kalau aku ini orang yang kau sayangi ?! kenapa kau memperlakukan aku seperti ini ?!” tanya nichkhun dengan sedikit menaikan nada bicaranya , junho melihat ke arah pintu yang belum di tutup junho berjalan ke arah pintu menutup dan menguncinya. nichkhun berbalik memandang junho yang berdiri di depan pintu sedangkan dia berdiri di depan meja kerja junho
“aku tidak mengatakan kau itu orang yang aku sayangi “ ucap junho enteng membuat nichkhun semakin geram dan membuka mulutnya lebar
“do !!” nichkhun menunjuk wajah junho dengan kesal, junho menghampiri nichkhun dan menerik tangannya berjalan ke meja junho , dia duduk di kursinya dengan nyaman sedangkan nichkhun berdiri di hadapannya masih dengan tangan yang junho pegang
“apa aku pernah memperlakukan mu kasar di rumah ?” tanya junho lembut , nichkhun memutar bola mata jengkel dengan apa yang junho katakan pertanyaan lagi sedangkan semalam setelah pertanyaan dirinya masih saja harus mencari kepastian sendiri
“katakan saja dengan jelas kau mau bicara apa aku tidak mau menjawab pertanyaan mu lagi !” ucap nichkhun tajam
“bedakan antara urusan pribadi dan juga perkerjaan ... saat di rumah apa aku memperlakukanmu dengan kasar ? apa kau pikir seorang boss akan menggendong sekertarisnya yang tertidur di mobil ?!”
“saat di rumah kau sama saja “ ucap nichkhun dengan pelan walau dia memang merasa kalau junho tidak kasar saat di rumah padanya
“jika aku membedakan mu ... jika aku memperlakukan mu dengan baik di kantor ... jika kau mandapat perlakuan baik dari ku itu akan menimbulkan kecemburuan sosial “ junho memegang ke dua tangan nichkhun dan mencium punggung tangan nya membuat nichkhun tersenyum dengan rona merah di pipinya
“kau bisa tidak kasar kan ?! marah itu boleh tapi jangan kasar seperti itu ...” pinta nichkhun memamdang junho yang duduk di depannya saat dia masih berdiri di depan junho
“jika orang menyadari aku memperlakukan mu dengan berbeda maka kau yang akan kesulitan ... jika itu terjadi suatu saat nanti sekeras apapun kau berusaha ... apapun yang kau raih mereka akan mengatakan bahwa itu karena kau istimewa di hadapan ku dan bukan karena kerja keras mu “ nichkhun mengangguk mengerti dengan apa yang di bicarakan junho
“kita makan siang bersama ?” ajak nichkhun dengan senyum tulus, junho terlihat sedikit berpikir dan memandnag nichkhun saat dia handak bicara malah terdengar suara ketukan pintu
“buka pintunya sana !” junho melepaskan tangan nichkhun dan menyuruhnya membuka pintu yang tadi junho kunci. nichkhun menuruti perintah junho dan membukanya , nichkhun terdiam di depan pintu saat yang datang itu adalah suzy
“oppa ayo makan siang bersama ku ... hari ini kau harus bersamaku sampai besok ... karena besok pagi aku akan kembali ke amerika “ suzy langusng menerobos masuk dan berbicara panjang lebar seraya berjalan mendekati junho
“kenapa harus menemani mu ?” tanya junho acuh dan membuka map di depannya, suzy langsung menarik map itu dari tangan junho
“kau harus menemaniku sampai aku kembali ke amerika ... ini perintah !” ucap suzy mendekatkan wajahnya kepada junho. junho menerik hidung suzy dengan sedikit kencangmembuat nichkhun yang berdiri di depan pintu memandangnya dengan sedih
“jika kau bersikap seperti ini terus padaku tidak akan ada namja yang mendekati mu ... mereka pasti akan mengira kau itu masih pacar ku ... dan orang yang dekat dengan ku juga akan salah paham !” ucap unho masih menarik hidung suzy
“nugu ? apa oppa sudah punya pacar ?! andwae ... aku tidak akanmembiarkannya ....oppa jangan seperti itu ... oppa harus tetap menemaniku kemanapun “ rengek suzy dengan manja setelah dia terkaget dengan apa yang junho katakan
“kau tidak akan salah paham kan ? aku akan makan siang dengan suzy sekarang !” junho memandang nichkhun yang masih berdiri memandangnya
“uh ? ne “ jawab nichkhun singkat dan menunduk menyembunyikan wajahnya yang tertangkap basah sedang memperhatikan junho dan suzy
“kenapa kau masih beridiri disana ? keluarlah “ titah suzy memandang nichkhun dengan rendah, nichkhun membungkuk dan segera keluar dari ruangan junho
“kau berpacaran dengan nya ?” tanya suzy pada junho setelah nichkhun benar-benar keluar dan menutup pintunya
“bukan urusan mu bukan !” timal junho ringan

junsu room

“direktur kita akan inspeksi ke pabrik sekarang “ ucap tae dengan kaku dan terlihat janggal karena dia bicara tanpa masuk ke ruangan junsu dan hanya melongo di pintu
“emh ...? ne ...” jawab junsu ikut-ikutan canggung , dia lantas berdiri dan mengampiri taec mereka berjalan ke perkiran dengan hanya hening saja baik taec ataupun junsu tidak mengeluarkan suara apapun sepanjang jalan . ahirnya mereka sapai di parkiran dan segera masuk ke dalam mobil , taec yang duduk di kursi kemudi dan junsu yang duduk di kursi belakang
“ehm “ deham taec mencairkan suasana dandi balas dengan dehaman lagi dari junsu di lursi belakang , tidak ada yang memulai percakapan sampai saat itu . junsu duduk dengan gelisah berulang kali dia membenarkan posisi duduknya yang di rasa tidak nyaman tapi ternyata dia tetap saja merasa tidak nyaman setelah berganti posisi
“apa direktur mau isirahart sebentar ? sebentar lagi kita sampai di pemberhentian ... pabriknya masih jauh “ ahirnya taec menyempatkan diri untuk bicara , junsu terlihat menimbang saran taec dan melihat ke depan
“baiklah “ jawabnya singkat dan kembali duduk dengan posisi semula

in rest area

“ ini “ taec menyodorkan sebuah kaleng minuman pada junsu yang tengah duduk di sebuah bangku tak jauh dari jalan raya
“ne ... gomawo “ junsu langsung membuka kaleng itu dan meminum isinya , taec duduk di samping junsu memandang wajah junsu dari samping, seutas senyuman terukir di bibir taec saat dia melihat junsu menutup matanya merasakan angin yang berhembus menerpa wajahnya dengan lembut
“apa kau masih berdoa dengan menutup mata seperti ini ?” tanya taec tiba-tiba membuat junsu membuka matanya dan memandang taec yang duduk di sampingnya
“’mwo ?” kata junsu tidak mengerti taec hanya tersenyum dan menggeleng kecil dia kembali memandang jalanan dengan kosong
“itu ... apa anak yang ada di gereja itu adalah kau ?!” tanya junsu melanjutkan , taec kembali memandang junsu yang juga memandangnya sekarang
“anak ? aku ... yang ada bersama mu gereja 13 tahun yang lalu di panti “
“ne ?!” kaget junsu tapi beberapa detik berikutnya junsu malah tersenyum manis pada taecyeon dan di balas dengan senyuman pula olehnya
“ada apa dengan mu ? kenapa kau senyum seperti itu?!” goda taec pada junsu yang masih senyam senyum sendiri dengan sedikit menyenggol bahu junsu . junsu tertawa ringan dan kembali memandang jalanan
“memangnya aku tidak boleh tersenyum ?!”

in wooyoung room / in home
“konsep seperti ini bagus ... apa kau mau mencoba konsep ini ?” chan memberikan sebuah map pada wooyoung yang duduk di meja belajarnya
“ini tidak cocok dengan selera ku “ jawab wooyoung dan mengambil map yang lainnya
“ini bagaimana ? baguskan ? ini pilihan ku “ wooyoung menunjukan isi map itu pada chan yang duduk di sampingnya, chansung memperhatikan isi map itu dengan seksama dan kemdian mengambil map itu memandangnya dengan lekat
“rasanya ada yang kurang ... kau merasa kalau ini kurang .....” sebelum chansung menyelesaikan kata-katanya wooyoung langsung menaruh jari telunjuknya di bibir chansung dengan gerakan kasar bahkan jarinya itu terlihat menekan hidung chansung hingga seperti hidung babi sekarang
“jangan katakan ... aku rasa aku tahu apa kurangnya “ ucap wooyoung dengan penuh keyakinan dengan di dramatisir, chansung langsung menepis tangan wooyoung dari wajahnya
“yaa ... kau itu punya ide untuk konsep atau ide untuk mengerjai wajahku ?!” wooyoung hanya cengengesan mendengar chansung marah padanya
“aku hanya bercanda saja “
“bercanda ?!!! ini... aku juga hanya bercanda !!!” ucap chansung dengan penuh penekanan dan langsung mencubit kedua pipi wooyoung dengan keras menarik kedua pipinya itu ke kanan dan ke kiri
“ahhh .... sakit ... sakiiitt ~~ “ wooyoung membalas perbuatan chansung dengan manrik rambutnya ke kiri
“ya ! ya ya ya ... ah sakit !” chansung sampai berdiri kesakitan saat woooyoung manjambak rambutnya walau dia juga tidak melepaskan pipi wooyoung
“lepaskan pipi ku !“ titah wooyoung dengan tegas
“lepaskan dulu rambutku !” balsa chansung tak mau kalah dan ahirnya perkataan chansung itu memyulit amarah wooyoung , dia semakin menarik rambut chansung membuatnya meringis
“aduh .. aduh ...” ucap chansung ke sakitan dan mereka berputar untuk saling melepaskan dari perangkap yang di buat lawan mereka masing-masing
“akkhhh .... sakit !!!” wooyoung memekik sakit saat chansung semakin menarik pipi chubinya . wooyoung sekarang mencoba melawan dengan menendang tulang kering kaki chansung sekuat tenaga
“ahh !!!” karena kesakitan ahirnya chansung kalah dan dia terjatuh dengan mulus untung ke atas kasur wooyoung, membuatnya terbaring dengan wooyoung yang menindihnya. tatapan mereka bertemu dan itu membuat wooyoung berfantasi dengan ke adaan mereka sekarang , wooyoung memeinkan jarinya di dada bidang chansung dan menggigit bibir bawahnya dengan ekspresi manja (?) chansung tersenyum kecil dan menerik wooyoung membalikan keadaan , sekarang dia yang menindih wooyoung
#
#
#
#
“kau cemburu pada suzy ?!” nichkhun memandang junho yang ada di sampingnya , junho yang sedang menyetir di perjalanan pulang mereka
“ani “ jawab nichkhun singkat
“jika tidak cemburu kenapa marah ?!”
“Aa..a... aku ... tidak marah “ nichkhun membenarkan posisi duduknya dan memandnag lurus ke jalanan
“seharusnya kau belajar menyetir ... tidak mungkin seorang atasan menyetir untuk bawahannya “ nichkhun memejukan bibirnya mencibir dan berpaling melihat ke jendela samping
“aku mau belajar tapi siapa yang akan mengajariku ? chansung dan taecyeon sibuk ... dan aku juga sangat sibuk untuk ikut kursus mengemudi “ ucapnya masih dengan memandang jendela tiba-tiba junho menghentikan mobilnya
“wae ? kenapa berhenti di sini ?!” tanya nichkhun heran berbalik memandang junho
“ayo ... pindah ... kita belajar mengemudi sekarang ... “ junho membuka pintu mobil dan berjalan ke arah pintu di samping nichkhun , nichkhun berpindah ke kursi kemudi tanpa keluar dari mobil dan hanya bergeser saja

beberapa waktu kemudian ....

“YAAA !!! kau itu namja kenapa sangat lelet ? sangat sulit di ajari !” teriak junho jengkel dengan kemampuan nichkhun yang menurutnya sangat apayah dalam hal mengemudi
“aku .. aku kan baru pertama kali belajar.... ini sangat sulit jika kau terus marah-marah dan berteriak padaku !” timpal nichkhun tak kalah jengkel pada junho yang kerjanya hanya marah-marah saja
“dasar bodoh !” kenapa kai itu selalu saja lelet dalam segala hal eoh ?!” nichkhun memandang junho tajam tangannya meremas stir dengan kuat
“MEMANGNYA KENAPA JIKA AKU BODOH !!!? SIAPA YANG BODOH ?! YANG BODOH ITU KAU YANG HANYA BISA MARAH-MARAH SAJA ! POKOKNYA AKU TIDAK MAU BELAJAR LAGI !!! TIDAK MAU TIDAK MAU TIDAK MAUUU !!!!!!” teriak nichkhun frustasi di depan wajah junho. junho menutup kedua telinganya dengan telapak tangan akibat terikan nichkhun
“yaa ... kenapa berteriak sekencang itu kau membuat telingaku tuli kau tahu ?!” ucap junho masih dengan menutup telinganya
“memangnya kenapa kau juga harus merasakannya ... itu rasanya saat kau berteriak padaku !!” ucap nichkhun tajam
“ck ... do !!!” junho ikutan marah dengan sikap nichkhun yang sekarang sudah bisa berteriak padanya, tangan junho sudah menggantung di udara membuat nichkhun ternganga dan langsung menutup matanya rapat takut jika junho akan memukulnya tapi junho malah menarik tengkuk nichkhun mendekatinya hingga sekarang kepala nichkhun berada di dada junho , nichkhun memandang ke arah kaca depan mobil menampakan jalanan gelap yang sepi mengingat malam ini sudah semakin larut dan mereka juga sengaja memilih jalan yang sepi untuk latihan mengemudi
“kau takut ? apa kau pikir aku akan memukul mu ?!” tanya junho saat nichkhun masih ada di dalam pelukannya
“i..i..itu ..... aku ...” jawab nichkhun tergagap tak tahu kata apa yang akan dia ucapkan untuk menawab pertanyaan junho, junho menempakan jari telunjuknya di dagu bawah nichkhun dan perlahan mengangkat dagu nichkhun itu ke atas hingga dia memendang junho sekarang ,junho perlahan mendekatkan wajahnya kepada nichkhun dan memiringkannya saat jarak hampir tereliminasi di antara mereka membuat nichkhun menutup matanya ... ahirnya junho berhasil menempelkan bibirnya pada bibir nichkhun dia mulai menjilat dan melumat lembuat bibir nichkhun ....

dan ...
dan ...
dan ...
dan ....

dan ahirnya to be continue .... jika saat update udah syawal saya insayaallah kasih nc ... persatu couple , dan ahirnya ini chap selese juga ... dengan segala kekurangan dan juga segala kekacauan dalam chap ini saya minta maaf sodara sodari ... ahirul kata saya minta komentarnya dan juga ie inspirasi buat nc ... silahkan saya tunggu !!! annyeong ... see you next chap ! gamsahamnida !!!

16 comments:

  1. waduuhh.. panjang, lengkap, and sweet...

    Junnick : akhirnya junho udah mulai menghangat buat nickhun, n nickhun udah berani bantah. perkembangan yang bagus...

    chanwoo : makin kocak aja, chansung lebih paantes jd direktur cz dy lebih bnyk tau ttg perushaan, eum... baby uyong uai pervert nih..^^

    taecsu : akhirnya hubungan mereka makin berkembang..

    btw, siapa ya cewek yg ditolongin wooyoung? n klo mw bikin ense author bikin yg di Y.A.M kayaknya bakal seru, kan junnickbaru sedih-sedih n kumpul lai. pasti seru tuh klo dbikin ense... klo bisa junhonya berikap selembut mungkin ama nickhun biar sweet...

    ReplyDelete
  2. akhirnya di lanjut.... bagus banget ceritanya.
    aduuh saya pengen baca Nc deehh --"

    ReplyDelete
  3. aku mohon eon thor..lanjut ea,,,seru,,,junnick..wow..aku suka banget... ahhaahhaahhaa

    ReplyDelete
  4. Junnick Oppa ~_~ HuaHuaHua ,,,

    dan ...
    dan ...
    dan ...
    dan ....

    #nosebleed menganak sungai

    Khunnie Oppa . . . di goyang dungz Thor ah,, ahn amh m-ah ahh .... ngaaaaah [#nosebleed makin deres] thor mau yg itu (>,<")

    ReplyDelete
  5. lanjut thorr... pake nc yaa

    ReplyDelete
  6. wahhh,,,part selanjutnya banyakin junnick nya dong thorrr...
    aku suka aku suka #ala upinipin :D
    lanjutttttttttttt..... :))

    ReplyDelete
  7. Lanjut thorr... chanwoo sama taecsu dibanyakin dong

    ReplyDelete
  8. nah ini dia kebiasaan author keluar lagi deh ... mianhae ... uda di bilangin author amatiran yang otaknya jalan dengan lancar kalo ada junho oppanya ... padahal saya udah berencana untuk membuat chanwooo banyak di ff ini ... aduh maafkan daku readers ... eh ya ... tetsuya horvejkul desahannya ... ouhh hebat sekali saya aja gak pernah bisa nulis kaya gitu ... daebak !!!

    ReplyDelete
  9. Lanjut thor.... Jgn lama2 dong thor,,gk sabar tauuu.... :D
    Oya nc TaecSu'y jg dibnyakin ya?
    Klo chanwoo kan dah pernah,khunHo pa lagi,, gantian taecsu thor...

    ReplyDelete
  10. wah makin seru thor akhirnya ada perkembangan juga lanjut thor

    ReplyDelete
  11. Astaga ... !!
    Mian Thor Ga KuKu sih aq,,,
    Lagian Thor ndiri Tega seh Membuat Readers Mangap dan membuat Readers ngebayangin sendiri JunNick Oppa di dalam Mobil *effect [dropping Jaw]*

    eh iy thor Usul Khunnie Oppa di Siksa dung sama Junho oppa pas lg Foreplay'a, Rada dimainin setengah" ampe Khunnie ngamuk gakuku trus jadi Posisi uke on top, Nyerang Junho oppa membabi buta, seterusnya aq serahin sama thor deh lanjutannya, dah ga sanggup aq ngebayanginnya Khunnie Oppa Bringas wkwkwkwkwkkwk *HuaHua ~_~ Lambai" Celana Dalem Junho Oppa yg Berdarah" (buat Lap Nosbleed gue)*

    ReplyDelete
  12. lanjut eon thor..aku dah lama gak ni gk bca nc..wakakakka
    klau ide bt nc aku gak pengalaman eon... gak bisa buatnya... mian ya eon thor!!! fighting ja dech eon! eon thor pasti bisa membuat readers puas #apani maksudnya??? cepetan update nc ya eon..
    HIdup Nc!!!

    ReplyDelete
  13. lanjut thor~!! ^^
    eon jago bgt bikin NC, aku pernah nyoba, tapi sekalinya nyoba malaha tersesat ditengah jalan.. jadi maju salah mundur salah kkkk~

    ReplyDelete
  14. mereka semua so sweeeeeeeeeeeeeeeeeeeet banget^^

    ReplyDelete