Jul 25, 2012

ff 2pm nichkhun wooyoung you are mine 3

you are mine


By : park yara (tciw queen)


Romance,hurt,etc.

Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.

Pairing: nichkhun x wooyoung

khunyoung

chapters : 3 of ?

 


 readers saya mau meminta maaf ya kepada readers sekalian berhubung saya kemarin masih flashback dan harusnya sekarang saya itu juga kasih sesuatu yang tidak baik (NC maksudnya) tapi berhubung perhitungan saya dulu saat chap 2 itu tidak dengan baik jadi sekarang saya langsung balik aja ya ke masa sekarang , flashback NC nya tak kasih abis lebaran yo ?! readers bingung dengan apa yang coba saya sampaikan dengan ketikan ini ?! / boro-boro readers saya aja gak ngerti ini mau ngomong apa ... ya udah yah ini dia storynya

hiks hiks hiks aduh puasa puasa saya sudah sangat jengkel dan mau meledak , beginilah hidup dalam keluarga yang hancur bak nagasaki dan hirosima yang di bom oleh sekutu selalu saja ada hal yang sangat menyakitkan dan juga menyedihkan dan menyulut emosi saya , kenapa orang tua itu tidak perduli terhadapan anak-anaknya ? mereka itu bukan hanya bertanggung jawab untuk menjaga anak mereka secara fisik tapi juga jiwa dan hati mereka tapi kebanyakan orang tua yang tidak harmonis itu malah membuat anak-anak mereka menjadi tertekan dan stres padahal dulu usia saya masih 13 tahun dan sekarang saya sudah berusia hampir 21 tahun dan mereka tetap saja menekan saya dan menyeret saya dalam masalah internal mereka . jika mereka ingin bertengkar atau saling menyalahkan silahkan saja mereka bertengkar berdua jangan selalu menjadikan saya media unuk mereka menumpahkan emosi mereka .

mian readers saya numpang curhat dulu barusan ya !


 masih di pantai di sebuah pulau
wooyoung pov
“rasanya itu baru saja kemarin terjadi ... ternyata itu sudah kejadian 4 tahun yang lalu “ aku masih dengan setia menempatkan kepalaku di bahu khun hyung, dia juga menempatkan kepalanya di atas kepalaku
“wooyoung ... seandainya kita tidak bisa bersama lagi bagaimana ?” aku langsung mengangkat kepalaku dan memandangnya ‘bagaimana bisa dia mengatakan hal itu, aku tidak mau membayangkan hal itu terjadi... tidak aku tidak mau ... ’ aku menggelengkan kepalaku dengan kuat seraya menatapnya
“aku hanya bertanya saja ... jangan pasang wajah yang seperti ini ... kau itu tidak pantas menangis kau tahu ... wooyoung yang ceria dan selalu cerewat seperti eomma mana pantas menangis “dia mengelus lembut wajahku  dan aku hanya menatapnya entahlah aku sangat takut dengan apa yang di katakan khunhyung barusan , apa yang akan terjadi padaku jika hal itu menjadi kenyataan ,akupun sama sekali tidak tahu
“jangan bicara seperti itu ... kau membuat aku takut seperti kau akan meninggalkan aku saja ... aku tidak mau membayangkannya ... kau tahu itu sangat menyeramkan !” ucapku dengan bergidik seperti orang yang kedinginan
“hehehehee ... jika aku memang akan meninggalkan mu bagaimana ?!” dia malah tertawa dan bertanya hal itu lagi membuat aku marah saja,
“YAAA HYUNG .... aku sudah bilang jangan bicara seperti itu lagi ... kau membuat ku sangat takut ... ani ... kau membuat aku sangat marah ... aku tidak suka !!!!” ucapku seraya berdiri dan menghentakan kakiku dengan keras pada pasir ini berulang-ulang  tak tentu seolah aku ini anak yang ingin di belikan game terbaru
“apa yang kau lakukan ... ne ... ne .... aku tidak akan berkata seperti itu lagi ... “ khun hyung memandangku yang masih menghetakan kaki dengan kesal seraya menyilangkan tangan di depan dada juga memajukan bibirku melihat dia sama sekali tidak menghiraukanku aku langsung saja berbalik hendak meninggalkannya tapi aku malah menginjak sesuatu yang keras dan menusuk telapak kakiku
“AWWHHH !!!!” pekikku kencang dan mengangkat satu kaki yang sakit itu tapi malang sekali nasibku aku malah jatuh terjungkal dan khun hyung dia malah tertawa melihat penderitaan ku ini ...
“HYUNG KAKIKU SAKIT !!!!” teriakku lagi masih dengan duduk di pasir dan khun hyung menghampiriku duduk di depanku hanya duduk dengan menekuk kakinya dan melihatku dengan santai saja tidak ada reaksi apa-apa
“heheh ... ehm ... ne ? mana yang sakit ?!” ucapnya masih menahan tawa , apa ada yang lucu ? harusnya dia itu panik melihat aku seperti ini ... sama sekali tidak ada yang lucu orang aku kesakitan begini
“tidak ada yang lucu kenapa menertawakan aku ?!!” ucapku dengan merengek dan dia langsung melihat telapak kaki kananku yang sakit ini
“ini hanya duri kecil saja tapi kau bersikap seolah kaki mu itu harus di amputasi saja “ khun hyung melihat lukaku dan kemudian mencabut duri yang menusuk kakiku barusan “sudah tidak apa-apa ? masih terasa sakit tidak ?” dia bertanya sambil memandangku dengan senyuman hangat, selalu seperti ini lucu sekali tapi apapun yang aku alami dia memang selalu bisa membuat aku meresa tenang
“masih sakit “ ucapku berbohong seraya memegang kakiku dengan wajah yang aku buat seperti kesakitan padahal memang sudah tidak apa-apa hanya saja aku ingin mengerjainya
“jika tidak sakit tidak perlu berbohong ... kalau kau ingin aku gendong katakan saja ... aku akan menggendongmu “
“ne ?” aku langsung membulatkan mata mendengar apa yang dia bicarakan , apa aku ini terlihat sangat jelas berbohong ?
“ani ... kakiku benar-benar sakit hyung !” dia hanya tertawa kecil dan mengacak rambutku , (anggap kalau woo oppa di sini masih kaya di MV follow your soul )
“kajja ... naiklah !” khun hyung berjongkok membelakangiku mengintruksikan agar aku naik ke punggungnya,dan tanpa pikir apapun aku langsung naik ke punggungnya. perlahan dia berdiri dan berjalan dengan menggendongku di pinggir pantai ini menuju ke kapal lagi
“hyung !” panggilku masih saat dia gendong di punggungnya
“ne “ jawabnya singkat tanpa berhenti berjalan , aku memeluk leher khun hyung walau dengan longgar dan menumpukan kepalaku di bahu belakangnya
“aku ... ingin selamanya kita seperti ini ... bersama selamanya ... jika kita tidak bisa bersama ... maka aku tidak mau hidup ... jika kau meninggalkan aku maka aku akan terus mengejarmu dan juga akan mengganggu hidup mu selamanya seperti hantu....”  jelasku panjang lebar tanpa melihat ekspresi wajahnya yang jelas tidak dapat aku lihat karena aku sekarang berada di punggungnya
“arraseo “ aku mengangakat kepalaku dan melihat kepala begian belakang khun hyung , jawaban macam apa itu dia hanya menanggapi apa yang aku katakan dengan satu kata ...
“aku ini serius hyung !” ucapku tegas takut kalau dia hanya menganggap apa yang aku katakan itu adalah kebohongan atau bercanda saja
“arra “ lagi-lagi dia hanya bicara satu kata membuat aku kesal saja
“aku sangat mencintaimu dan hanya kau yang aku cintai hanya kau yang aku inginkan berada di sampingku selamanya “ ucapku lagi dan kembali menyandarkan kepalaku di bahunya, aku merasa kalau khun hyung menghentikan langkah kakinya apa dia akan mengatakan sesuatu yang lain selain kata ‘arra’ dan ‘arraseo’
“kita sudah sampai , apa kau mau pulang sekarang ?” aku melihat ke arah depan dan ternyata kami sudah ada di depan kapal, dia menghentikan langkah kakinya ternyata karena sudah sampai dan dia sama sekali tidak menanggapi apa yang aku katakan
“apa kau tidak mendengar apa yang aku katakan hyung ?!” tanyaku masih belum turun dari gendongannya
“aku dengar ... lalu apa yang harus aku katakan ? kau tahu benar kalau aku juga merasakan hal yang sama denganmu kan ?!”
“seharusnya kau katakan ... aku juga mencintaimu sangat mencintaimu wooyoung-ah ... aku ingin kita bersama selamanya ... aku hanya mencintaimu ... begitu “ ucapku dengan nada yang sangat kecewa dan juga jengkel
“baiklah ... aku juga sangat mencintaimu wooyoung yang cerewet ...”
“hyung jangan mengatakan aku ini cerewet ... aku tidak cerewet sama sekali hyung !!!!” ucapku tidak terima dengan apa yang di katakan oleh khun hyung , aku ini tidak cerewet kan ? iya kan ? aku ini tidak cerewet hanya saja khun hyung yang tidak suka bicara


in home
reading room
“jadi bagaimana ? apa masih ada yang harus aku lakukan ?!” seorang namja yang seusia dengan junsu itu bertanya pada min yang tengah berdiri di belakang meja baca dengan segelas wine di tangannya memandang ke arah halaman depan melalui jendela besar yang ada di hadapannya dan tidak melihat namja yang tengah berbicara dengannya itu
“tidak ada ... kau boleh pergi sekarang “ ucap min dan kemudian dia meminum isi gelasnya dengan perlahan masih tidak memandang namja yang ada di belakangnya itu
“nyonya !” panggil namja yang di ketahui ada seorang manager di perusahaan milik junsu itu, namja dengan nama hwang chansung atau yang biasa di panggil manager hwang
“ne ?” min berbalik menatap chansung yang tengah berdiri memandangnya dengan tatapan yang tidak dapat di artikan oleh min
“ani ... tidak ada apa-apa ... saya permisi dulu “ ucap chansung setelah dia terlihat berpikir beberapa lama dengan berdiri mematung di depan min
“baiklah “ ucap min dengan tidak yakin melihat gelagat chansung yang menurutnya tidak baik itu, dia merasakan ada sesuatu yang di sembunyikan atau mungkin ada hal yang chansung ingin sampaikan tapi tidak bisa dia sampaikan

chansung keluar dari ruangan dimana dia dan min berbicara tadi , dia berjalan dengan pelan menuju ke kamarnya dengan berbagai pikiran tentang apa yang hendak dia sampaikan tadi namun dia urungkan
“apa yang harus aku lakukan ? apa aku harus mengatakannya ? itu tidak mungkin “ ucap chasung pada dirinya sendiri dan terus berjalan meninggalkan tempat itu
#
#
#
#
#


in office
“annyeong manager hwang “ sapa seorang namja imut dengan ramah saat berpapasan dengan manager hwang di depan lift
“ne ... annyeonghaseyo ...” balas manager hwang seraya membungkuk hormat
“appa ... dia sibuk tidak hari ini ... rencananya aku akan menemui dia hari ini dan mengajaknya memancing bersama dengan khun hyung ... appa sangat suka memancingkan ?!” tanya wooyoung antusia sedangkan yang di tanya hanya hening saja memperhatikan wooyoung dengan seksama
“manager hwang ?!” tanya wooyoung membangunkan lamunan chansung dengan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah chansung
“ah ... ne ... joesonghamnida .... “ ucap chansung menyesal dan kembali lagi membungkuk sedangkan wooyoung , namja imut itu hanya bisa diam terpaku melihat chansung yang aneh menurutnya hari ini
ting !
ahirnya lift yang mereka tunggu-tunggu itu terbuka dan mereka berduapun langsung masuk ke dalam lift
“gwaenchanayo ?” tanya wooyoung khawatir namun chansung langsung menggelengkan kepalanya dan tersenyum setelah dia menekan tombol 12 lantai dimana ruangan junsu berada
“ani ... gwaenchana ... saya hanya merasa kalau waktu itu berjalan dengan sangat cepat ... saya bahkan ada di rumah sakit saat anda di lahirkan dan sekarang ada sudah menjadi sebesar ini ....” jelas chansung yang sebenarnya bukan hal itu yang tengah dia pikirkan,wooyoung yang hanya langsung mempercayai apa yang chansung katakan itu hanya tersenyum
“oh ... iya waktu berjalan dengan cepat tapi ... kenapa kau itu tidak menikah ? kau itu sudah lumayan tua untuk menikah ?!” tanya wooyoung dengan sedikit tidak sopan tapi bagi chansung itu tidak masalah karena dia sudah sangat menyayangi wooyoung dan nichkhun seperti anak-anaknya sendiri . chansung yang memperhatikan pertumbuhan mereka berdua hingga saat ini . chansung adalah orang yang sangat mengerti karakter kedua anak ini sejak kecil selain ibu mereka tentunya
“itu karena saya sudah berjanji pada diri saya sendiri saya akan menjaga kedua tuan muda selamanya “ jawab chansung ringan namun bisa di lihat dari pancaran matanya yang sangat tulus dan serius mengatakannya
“ne ? tapi menjaga kami bukan berarti kau tidak membangun keluarga kan ?!”
ting !!!!
“itu tidak penting tuan muda ... kita tidak perlu membicarakannya “ ucap chansung menglihkan pembicaraan dan berjalan menuju ruangan junsu bersama dengan wooyoung setelah mereke keluar dari dalam lift
“presdir ada di dalam ?” tanya chansung pada salah satu orang yeoja yang ada di ruang sekertariat
“ani ... beliau tengah menghadiri rapan mendadak dengan perwakilan dari perusahaan cabang di macau “ ucap yeoja itu seraya berdiri
“jadi appa sibuk ” ucap wooyoung kecewa dan menunduk memandang lantai , chasung yang melihat akspresi kecewa wooyoung langsung menghapirinya
“presdir pasti akan punya waktu untukmu dan juga khun ... setelah dia kembali aku akan mengatakan padanya tentang rencanamu tadi “ ucap chansung menghibur dengan mengelus lembut bahu wooyoung
“ani ... jangan katakan apa-apa padanya ... sepertinya dia sangat sibuk ... lain kali saja jika dia memang tidak sibuk ... aku sendiri yang akan mengatakannya ...” ucap wooyoung dengan bijaksana namun tetap ada nada kecewa pada kata-katanya itu
“baiklah ... jangan bersedih ...” ucap chansung tersenyum kecil menggoda wooyoung dengan sedikit bercanda
“jangan katakan pada appa aku datang ... dia pasti akan membatalkan jadwalnya hanya karena aku ...aku pergi dulu  “ wooyoung membungku pada chansung dan berjalan meninggalkan tempat itu , walau chansung itu hanya seorang kariawan dan bukan seorang yang memiliki jabatan lebih tinggi darinya tapi dia menghargai chansung yang sudah menjaga dia sajak kecil
#
#
#
#
#

chansung berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruangan nichkhun ada beberapa hal yang harus dia bicarakan dengannya namun ternyata setelah dia sampai di ruangan nichkkhun tidak ada siapa-siapa di ruang sekertaris nichkhun ,
“mungkin dia rapat atau sedang makan siang “ gumam chansung pada dirinya sendiri sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang menunjukan kalau waktu makan siang tinggal 5 menit lagi
“sepertinya tidak ada waktu lagi aku simpan saja di ruangannya “ chansung membuka pintu ruangan nichkhun dan masuk ke dalamnya dengan segara chansung melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu namun saat dia berada di dekat tembok yang menghalangi pintu masuk dan ruangan dalam dia berhenti dan segera mundur berdiri di belakang tembok itu
“ahhnnn .... hyung ...” chansung melihat wooyoung yang tengah bersandar di tembok dengan nichkhun yang ada di depannya dalam jarak yang sangat dekat bahkan mereka hampir berhimpitan
“euungghh ... akhhh .... “ bisa di lihat dengan jelas oleh chansung wooyoung yang membuka kemeja nichkhun di bagian bahu kanannya , hingga bahu kanan nichkhun terekspos , wooyoung langsung meciumi bahu nichkhun hingga ke lehernya dan menjilat dan juga menghisapnya ... setidaknya itu yang chansung bisa simpulkan saat melihat tanda merah yang terukir di leher nichkhun setelah wooyoung menciumnya
“tidak ada waku lagi cepat berbalik !” nichkhun membalikan tubuh wooyoung menghadap ke tembok (sensor). chansung hanya bisa ternganga dan membuka matanya lebar melihat apa yang tengah di lakukan sepasang kakak adik itu, chansung menutup mulutnya yang tengah ternganga lebar dengan telapak tangan kanannya . perlahan chansung berjalan kembali ke pintu dan dengan gerakan yang pelan chansung membuka pintu dan segara keluar dari ruangan itu tanpa menimbulkan suara
“ini benar-banar tidak bisa di biarkan “ gumam chansung dan pergi meninggalkan ruangan itu, chansung berjalan menuju ke kantin tempat para kariawan makan siang dan tanpa dia sengaja duduk di meja yang ada di pojok ruangan kantin itu, di pojok sana hanya ada dua buah meja satu yang dia tempati dan satu lagi di tempati beberapa yeoja
“kau tahu ... aku benar-benar terganggu dengan hal itu “ seorang yeoja memulai percakapan chansung hanya melihat sekilas ke arah yeoja-yeoja itu dan kembali lagi terdiam
“aku juga ... bagaimana ini .... saat aku tidak sengaja melihat ke dalam ruangan direktur aku melihat tuan muda wooyoung tengah mengenakan pakaiannya “
“NE ?!!!” sontak 3 dari 4 yeoja itu berteriak saat mendengar pengakuan seorang yeoja yang tak lain adalah salah satu sekertaris yang ada di ruang sekertariat nichkhun.
“shut ... jangan keras-keras !” yeoja yangbicara tadi meletakan telunjuknya di bibir mengisyaratkan agar yang laiannya diam . tanpa mereka ketahui chansung tengah memperhatikan mereka dengan seksama
“aku juga ... “ ucap salah satu yeoja lain dengan terlihat berpikir namuan dia urungkan lagi niatnya untuk bicara “ani ... “ ucanya sambil geleng-geleng kepala dan makan lagi
#
#
#
#
#

“apa yang kau ketahui ? apa yang kau lihat katakan padaku sekarang juga !” seorang yeoja yang tadi berbincang dengan yeoja-yeoja lain yang adalah kariawan di ruang sekertariat yang bekerja untuk nichkhun itu hanya diam . dia mengigit bibir bawahnya dengan  raut wajah yang khawatir
“katakan saja jangan takut ... tidak akan ada yang terjadi padamu selama kau menjaga mulut mu terhadap orang lain “ ucap chansung menenangkan ,yeoja itu terlihat berpikir keras tak berani mamandang chasung
“kau tahukan kalau kau bicara padaku itu akan lebih baik dari pada kau mengatakan pada orang lain atau jika kau menyembunyikannya “
“manager hwang aku ... aku ... “ ucap yeoja itu terbata-bata namuan sekarang dia berani memandang chansung
direktur menyuruhku menyiapkan makan malam romantis di sebuah kapal , aku menurutinya dan menyiapkan semua itu dengan sangat baik tapi .... saat aku kira direktur akan membawa seorang yeoja ke sana aku salah karena ... direktur membawa tuan muda wooyoung ke sana ... mereka bermalam di kapal
#
#
#
#
#
“nyonya ada pesan masuk “ ucap salah seorang pelayan pada min yang tengah merangkai bunga di halaman depan rumahnya bersama beberapa pelayan lainnya seraya memberikan handphone pada pemiliknya itu
“ne “ jawab min dan kemdian dia membuka pesan yang masuk itu “mwoya ?!” tanya min entah pada siapa saat dia membuka pesan yang ternyata berisi sebuah nama hotel dan juga nomor kamar
‘apa ini ? kenapa ada yang mengirim pesan seperti ini padaku ? apa ?! ’ min menggelengkan kepalanya dengan cepat ‘tidak mungkin  jangan berpikir yang macam-macam min-ah .... tidak ada yang terjadi ’ ucapnya masih dalam hati menyakinkan diri sendiri dan meletakan handphonenya di dada
“aku akan pergi sekarang suruh supir menyiapkan mobil “ min memberi perintah pada pelayan yang membirkan handphonenya barusan dan sang pelayanpun langsung pergi melaksanakan perintah min
    min tengah berdiri di depan pintu masuk sebuah hotel ternama di seoul dia melihat ke dalam melalui pintu kaca itu, dia mengeratkan pegangan tangannya pada tas yang tengah dia bawa terdengar dia menghela nafas dan menghembuskannya dengan barat . hatinya berdebar dengan cepat dan entah apa yang terjadi hatinya begitu gelisah sekarang,min berbalik dan memandang supir yang mengantarnya
“kaun pulang dulu saja jika urusanku sudah selesai aku akan mengabarimu “ ujarnya dengan penuh wibawa dan sang supir langsung membungkuk kemudian dia segera masuk ke dalam mobil untuk kemudian meninggalkan halaman hotel itu
min berjalan dan langsung menuju lift dan karena saat dia berjalan lift sudah terbuka dia langsung saja masuk. beberapa kali min menghala nafas berat dan wajahnya terlihat sangat tegang. ahirnya pintu lift terbuka di lantai 8 gedung hotel itu, dia berjalan dengan perlahan keluar dari lift menyusuri lorong gedung dengan melihat ke kanan dan kekiri dimana yang dia lihat hanyalah deretan pintu dengan angka yang terpasang di bagian tengha atasnya. dia berdiri mematung di sebuah pintu dengan nomor yang sama dengan nomor kamar yang dia dapatkan di pesan singkat tadi. tangan min terulur untuk mengetuk pintu itu namun dia mengurungkannya setelah berikir lama di depan pintu itu ahirnya dia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu tanpa melakukan apa-apa
“hyung ~!” rengek seorang namja yang tertangkap pendengaran min saat dia sudah berada di belokan lorong itu, min menajamkan pendengarannya mengingat suara itu terasa familiar di telinganya
“waeyo ?” min mendengar seorang menjawab rengekan namja itu dia kemudian berbalik dan melihat siapa yang tengah berbicara
“kau akan menemaniku kan ahir pekan ini bagaimana jika kita pergi ke pulau jeju ?! itu akan menyenangkan ” tawar seorang namja yang tak lain adalah wooyoung itu pada namja lainnya yang adalah nichkhun. min memperhatikan mereka dengan seksama mendengarkan apa yang tengah mereka perbincangkan
“aku sibuk ... kita lihat nanti saja ...” jawab nichkhun dan menyentil hidung wooyoung pelan
“ahhh .... hyung !!!” rengek wooyoung lagi dan memeluk nichkhun dengan manja . min hanya bisa diam melihat kejadian itu kedua anaknya tengah berdiri di depan kamar yang tadi akan dia ketuk dengan gelagat yang aneh untuk sepasang kakak adik , dan apa yang mereka lakukan di hotel ? itu semua tidak dapat di jawab oleh akal dan hati min sekarang
“aku akan segera kembali ke kantor ... kau pulanglah ! kita akan pergi kesana ahir pekan ini ” wooyoung langsung mengangguk dan melepaskan pelukannya pada nichkhun,
“hati-hati ... hyung jangan terlalu lelah bekerja ... jaga diri hyung ... aku tidak mau hyung sakit !” ujarnya dengan senyum yang sangat manis namun tetap dengan serius
“arraseo ... annyeong ...” nichkhun tersennyum dan melambaikan tangannya dan perlahan berjalan meninggalakan wooyoung dengan arah jalan yang berlawanan dengan tempat min berdiri , bersembunyi di balik tembok
‘ani .... ini tidak mungkin .... tidak ada apa-apa .... hanya sebuah kebetulan .... mereka hanya bertemu dalam kebetulan di sini ’ gumam min dalam hatinya, dia berjalan dengan cepat untuk segera kembali ke rumah
in home

“nyonya ... ada sebuah kiriman paket “ chansung memberikan sebuah amplop besar pada min
“ne ... gamsahamnida “ chansung langsung membungkuk hormat dan berjalan ke arah pintu keluar untuk segera pergi meninggalkan min. setelah chansung keluar min mulai membuka amplop itu dengan menyobek bagian atasnya dia mengeluarkan isi amplop itu
mata min sotak membulat dengan sempurna dan mulut yang terbuka dengan lebar melihat isi amplop tadi yang merupakan foto-foto ... beberapa lembar foto yang menunjukan kedua putranya yang tengah berciuman di dalam mobil, dan beberapa foto lainnya yang menggambarkan kedekatan yang tak lazim antara mereka. tangan min bergetar dengan hebatnya membuat foto yang tengah dia pegang itu juga menjadi bergetar matanya mulai merah dan terlihat mengkilat dengan pantulan sinar lampu yang menerpa mata basahnya
“chagi ... aku mencarimu kemana-mana kau tidak ada ... ternyata kau di sini ... sekarang kau sangat suka berada di ruang baca “ min langsung menyembunyikan semua foto itu di belakang punggungnya dan menatap junsu yang baru saja masuk ke dalam ruang baca itu dengan tiba-tiba
“ne ... aku ... a...aku hanya .... mencari sebuah buku ...” jawab min dan meremas foto yang tengah dia sembunyikan di balik punggungnya itu
“buku apa ? apa kau sudah menemukannya ? “ junsu menghampiri min setah dia semakin mendekat dia melihat kalau mata min sudah berkaca-kaca membuat junsu heran dan juga khawatir
“gwaenchanayo ?” ucap junsu memperhatikan wajah min dan menyentuh pipinya dengan lembut
“ne ... gwaenchana ... ini sudah waktunya makan malam bukan kita harus segara ke ruang makan “ min mengalihkan perhatian junsu dan dengan cepat dia memindahkan foto tadi dari tangan kanan ke tangan kirinya kemudian tangan kanannya itu dia gunakan untuk merangkul tangan junsu
“katakan apa ada masalah ? kau kenapa ?” tanya junsu lagi tak bergerak dari posisinya mengetehui ada hal yang tengah mengganggu sang istri
“ani .... tidak ada apa-apa ... aku hanya merasa sedikit pusing ... nanti juga akan lebih baik setelah tidur “ ucapnya berbeohong , min memasukan foto-foto itu dengan cepat ke dalam sakunya dan menyeret junsu untuk segera keluar dari ruangan baca dan menuju ke ruang makan

in dining room

“khun hyung belum pulang ?” wooyoung yangbaru saja datang ke meja makan langsung bertanya seraya duduk di kursinya semantara min yang ada di hadapannya hanya diam
“sebentar lagi juga dia akan pulang ...” jawab junsu dan kembali memulai makannya, min hanya diam memperhatikan wooyoung dia sama sekali tidak menyentuh makananya
“aku pulang !!” suara teriakan orang yang sangat di tunggu wooyoung ahirnya terdengar, wooyoung berbalik menatap nichkhun yang baru saja berada di depan pintu masuk ruang makan dengan senyum yang terkembang di bibirnya
“wah ... hari ini makan ... ayam ? hari ini eomma masak makan ke sukaan wooyoung !” ucap nichkhun memperhatikan meja makan dan menaruh jasnya di sandaran kursi sementara tasnya dia simpan di bawah meja
“kau itu harusnya mandi dulu baru makan ... atau paling tidak simpan dulu barang-barang mu ke kamar !” junsu melihat nichkhun sekilas sedangkan dia hanya tersenyum
“aku makan dulu saja ... kita jarang sekali makan bersama ... eomma tidak masak makanan ke sukaanku hari ini ... kenapa ?!” tanya nichkhun pada min yang jelas tengah memandangnya dengan tatapan kosong , nichkhun menatap min dengan heran
“eomma ?!!!” panggilnya dengan lebih keras membuat min langsung tersadar
“ah ... ne ? ... waeyo ?” tanya min gelagapan membuat ketiga orang lain yang juga duduk di maja makan itu terheran
“eomma.... gwaenchanayo ?” tanya wooyoung yang juga melihat gelagat aneh dari ibunya
“ne ... ayo kalian makan ... ini ... ini makan ini .... “ min menyimpan lauk pauk di mangkuk nasi nichkhun membuat semuanya semakin heran karena mata min terlihat kembali berkaca-kaca saat menaruh itu di mangkuk nasi nichkhun
“k...kau ... juga ... makan ... “ ucap min dengan sekuat tenaga menahan tangisannya membuat suaranya terdengar berat karena manahan nafasnya agar suara yang dia keluarkan tidak bergetar
“eomma ...” panggil wooyoung lemah
“panggil dokter park sekarang juga !” perintah junsu pada palayan yang tengah berdiri mematung dengan siaga di belakang mereka melihat keadaan min
“eomma sakit ?!!” panik nichkhun hampir saja berdiri dari kursinya dengan wajah yang terlihat sangat khawatir
“ani .... jangan panggil dokter ... aku sudah bilang setelah tidur aku akan baik-baik saja ... kalian cepat makan ... kau juga chagi ...” min tersenyum dengan sangat di paksakan pada kedua putranya dan juga terahir pada suaminya dan mereka kembali makan dengan tidak nyaman , baik nichkhun,wooyoung dan juga junsu hanya terus memperhatikan min yang terlihat lemah saat ini
“kalian jaga ibu kalian dengan baik ... aku harus ke macau besok “ ucap junsu pada kedua putranya
“wae ? ada masalah ?” min bertanya pada junsu dengan manatapnya
“hanya masalah bisa saja jangan khawatir ... bagi sebuah perusahaan masalah adalah hal yang wajar bukan ?!” jawab junsu dan menggenggam tangan min yang tengah di letakan di atas meja menyakinkan
“kalau begitu nichkhun saja yang pergi “ ucap min lemah dengan memandang meja dengan tatapan kosongnya
“mwo ?!!! wae ... kenapa khun hyung  yang pergi ?” protes wooyoung membuat min memandangnya
“baiklah .... memang lebih baik appa menjaga eomma saja ... biar aku yang kesana “ timpal nichkhun dan tersenyum pada min yang hanya diam
“tapi hyung ... “ potes wooyoung lagi dan nichkhun menatap wooyoung dengan tatapan yang penuh arti seraya tersenyum menenangkan wooyoung seolah dia berkata jika ini tidak akan lama atau ini lebih penting
“baiklah “ ahirnya wooyoung mengalah dengan terpaksa dia menunduk kecewa dan meletakan sumpitnya dengan kesal di meja
‘mereka anak-anak ku ... tidak mungkin ... ini hanya mimpi buruk ... semuanya akan baik-baik saja ...percayalah min ’ setiap pikiran muncul di benak min dia terus saja menyakinkan dirinya sendiri jika semua yang tengah mengganggu hatinya itu adalah hanya mimpi saja . min terus menatap kedua putranya bergantian dengan segala pikiran yang tengha berkecamuk di dalam hatinya

 in nich room

“lalu bagaimana denga  liburan ke pulau jeju kita ?” wooyoung bertanya sambil mondar mandir mengikuti nichkhun yang juga mondar mandir dari kasur ke lemari pakaiannya . nichkhun tengah bersiap untuk pergi besok pagi ke macau seperti yang di bicarakan di meja makan tadi
“kita bisa liburan kapan saja ... sekarang eomma sedang sakit ... dia sangat membutuhkan appa di sampingnya ... mana mungkin aku menolak untuk pergi ...” nichkhun melipat beberapa baju dan memasukannya ke dalam koper sedangkan wooyoung berdiri di belakangnya dengan menyilangkan tangan di depan dada
“tapi aku juga ingin bersamamu hyung ... aku ikut saja otthe ? itu lebih baik kan ?! aku ikut saja, ne ?” tanya woyoung antusias dan memeluk nichkhun dari belakang dengan manja
“tidak bisa ... aku kesana untuk bekerja bukan untuk bermain ... aku janji selah kembali dari sana kita akan pergi bersama “ jawab nichkhun dan memegang tangan wooyoung yang tengah memeluknya
“aku tahu bukan untuk bermain tapi aku juga tidak akan mengganggu hyung ... aku janji !” nichkhun melapaskan tangan wooyoung yang tengah melingkar di pinggangnya dan berbalik menatap wooyoung, dia mecondongkan tubuhnya ke dapan mensejajarkan wajahnya dengan wajah wooyoung
“aku tahu kau tidak akan menggangguku tapi .... aku yang akan mengganggu pekerjaan ku sendiri jika aku ingat kalau kau ada bersamaku ... jadi jangan ikut “ wooyoung memukul bahu nichkhun dengan keras menyalurkan kekesalannya dan mulai uring-uringan sekarang
“ya ... appo ... hentikan !!” ucap nichkhun sembari menghindari pukulan wooyoung
“jadi selama ini ... bersamaku itu membuat hyung tidak nyaman ... aku mengganggu begitu ?!!” tanya wooyoung dengan kesal
“bukan begitu .... sudahlah jangan marah ... aku akan belikan hadiah untukmu ... kau mau apa ?!”
“hadiah ? dari macau yang paling terkenal itu judinya ... bagaimana jika hyung membawakan aku mesin judi atau dewa judi .. ?!”
“ck ... aku serius ...”
“aku juga serius ... memangnya hyung pikir aku itu apa ? mudah sekali dengan hanya di beri hadiah aku akan menurut ... aku bukan anak kecil “ nichkhun memegang kedua bahu wooyoung mengarahkan agar wooyoung menghadapnya , membuat mata mereka bertemu perlahan nichkhun mendekatkan wajahnya pada wooyoung dan woyoung langsung saja menutup matanya membuat nichkhun tertawa kecil
“wae ?” tanya wooyoung tak terima dia merasa sedang di permainkan oleh nichkhun. nichkhun sontak menghentikan tawanya dan mendekatkan wajahnya lagi dan sekarang wooyoung tidak menutup matanya. nichkhun mecium pipi kanan wooyoung lalu beralih ke pipi kirinya kemudian berpindah ke kening wooyoung dan turun ke hidung mancungknya. bisa nichkhun lihat kalau wajah wooyoung sudah mulai terlihat lebih manis dengan semburat merah di pipinya membuat dia semakin lucu, dan bibir tipis itu juga sudah mengukir senyumannya lagi sekarang
“saranghae “ ucap nichkhun dengan lembut masih di depan wajah wooyoung dalam jarak yang dekat membuat wooyoung memandang matanya
“nado saranghae ...” jawabnya dengan tersenyum

sementara di seseorang menutup mulutnya di depan pintu kamar nichkhun dia sedari tadi memperhatikan mereka berdua dengan seksama, dia kemudian berjalan dengan dengan perlahan mendakati ruang tidur nichkhun (jadi di kamarnya itu ada ruang tengahnya dulu tempat kursi dan berbagai macam peralatan seperti tv dan meja kerja semakin ke dalam baru ada tempat tidur dan juga lemari pakaian) mendengar derap langkah nichkhun langsung melepaskan bahu wooyoung yang masih di pegang dan saling menjauh satu sama lainnya mereka berdiri dengan jarak yang lumayan jauh sekarang
“kau sedang apa di sini ?” wooyoung mamdang orang yang baru datang itu begitupun dengan nichkhun
“aku membantu khun hyung berkemas eomma ...”
“benarkan ? kau bahkan tidak bisa mengemasi pakaianmu sendiri “ ucap min yang baru datang itu dan mendekati nichkhun yang tengah berdiri di epan lemari
“wooyoung-ah .... sekarang cepat tidur ... ini sudah malam “ ucap in memandang wooyoung, nichkhun yang ada di belakang min langsung memberi isyarat agar wooyoung menurutinya dengan sedikit mengangguk
“baiklah ... aku pergi “ wooyoung berbalik dan meninggalkan kamar nichkhun sekarang
“kau sudah menyiapkan semuanya ? mianhae ... eomma menyulitkan mu “ min memeriksa isi koper nichkhun dengan cermat nichkhun langsung memeluk min dari samping
“ani eomma .... eomma tidak pernah menyulitkan aku ... aku mengerti jika eomma ingin bersama appa “ ucap nichkhun bersungguh-sungguh
“kau memang adalah anakku yang paling baik ... kau anakku yang paling bisa aku andalkan ... “ min berbalik menatap nichkhun mengelus lembut pipi putranya yang memang lebih tinggi darinya itu “semoga selamanya kau selalu bisa eomma andalkan ... semoga selamanya kau tetap menjadi anak yang selalu bisa aku banggakan dan tidak pernah mengecewakan aku “ lanjut min membuat nichkhun terpaku , diam tak bergerak “apapun yang terjadi percayalah ... kalau kau itu anakku ... anakku yang sangat aku sayangi ... selamanya tetap seperti itu ..” ucap min masih dengan tangannya yang dia tempatkan di pipi kiri nichkhun
“sudahlah cepat tidur jangan sampai besok kau terlambat “ min langsung berbalik menyembunyikan wajahnya dari nichkhun. dimana air mata telah mengalir di pipinya, min berjalan dengan tergesa-gesa meninggalkan kamar nichkhun meninggalkan pemilik kamar itu dalam keterpakuan
min menutup pintu kamar nichkhun dan bersandar di pintu itu kemudian , dia perlahan merosot dan duduk di lantai bersandar di pintu itu air matanya sudah tidak dapat dia tahan lagi membanjiri kedua pipinya pikiran kalut dan hati yang gelisah dan tak tenang nafas yang terasa seakan habis membuatnya terdiam untuk beberapa lama dalam ke adaan itu
“mianhae ... aku melakukan ini ... malakukan apapun demi kebaikan kalian ... kalian itu adalah anak-anakku ... maafkan aku nichkhun-ah ... ini demi dirimu ... yang akan aku lakukan demi dirimu .....“ gumam min dengan sangat pelan hingga dirinya sendiri hampir tidak dapat mendengar apa yang di katakan


tbc ........... sad story will start now ... salah will start nenx chap ..... yah ini lah fic aneh dan tidak bermutu serta gaje dan lain-lain milik saya yang lagi-lagi saya dapatkan ide ini saat saya nyuci beras lagi (?) cerita ini tidak dapat di rubah karena memang alurnya seperti ini walau biasanya entah semua author atau tidak tapi saya lebih suka membuat cerita yang berahir dengan dramatis yang sedih tapi saat jadi readers saya juga suka dengan cerita yang berahir dengan happy ending jadi saya sudah siapkan cerita dengan happy ending walau mungkin akan ada yang sedihnya ... jika kalian tidak berminat dengan cerita sedih ini makan saya akan potong cerita sedihnya dan langsung ending saja otthe ? mau bagaimana ? mau alur cerita yang lengkap sesuai konsep ide di otak saya dengan konplik yang sedih ? atau mau saya kasih langsung ending dengan bahagia saja dan konpliknya di lewat maksudnya di bikin sangat simple saja jadi cepet ending ?!
wokeh ahirul kata saya ucapkan terima kasih untuk semuanya dan silahkan komentar kalian .... gomawo ... # bungkuk ke kanan bungkuk ke kiri bungkuk ke depan ... pay pay .... annyeong ....

13 comments:

  1. waduh... ini yg aq suka dr blog ini.. happy ending :-)

    tp semua balik ama author, klo aku sih maunya konflik yg ad dikepala author(walaupun sedih) tetep diterusin, gk enak juga kan klo tiba-tiba lngsung happy gitu aja???

    eum... berhubung author curhat, aku jg mau curhat nih, bkn mslh kluarga sih, tp uri oppa nickhun. gk tw kenapa stiap baca berita ttg kecelakaan yg ngelibatin nickhun aku langsung sediihh aja bawaannya, aku takut banget ntar kejadian lg kyk 3 thun lalu(jangan sampe), wlaupun nggak separah yg dulu, tp aq ttp takut, aku takut klo ntar ada hottest yg ninggalin oppa...

    ReplyDelete
  2. stuju ama yg diatas w, galau mulu nih puasanya, batal gak ya....?? moga semua hottest ttp berada disisi khun oppa, support nickhun!!!

    ReplyDelete
  3. Wah baru nemu nih ada fanfic khunyoung Indonesia lagi, senangnyaaa :D

    Omooo, masalah nya complicated sekali. Di sini bbwoo manja banget ya ke khun, aegyoo :3

    Oh ya, bukan nya saya suka angst sih, tp saya pikir lebih bagus kalo author tetep menceritakan apa adanya saja. Monggo kalau author punya jalan cerita yg lebih rumit, ungkapkan saja semua ide author, saya jg bakalan seneng bacanya.
    Tp asalkan ttep HAPPY ENDING XD
    Hhe, plot boleh angst/tragedy cuma ending klo gak happy bakalan nyesek. Hhe *nyengir *peace ^^v

    Pkoknya saya tunggu update chapter selanjutnya. Terus author jgn patah semangat ya, hadapi semua masalah dengan hati lapang, tetep tawakal. FIGHTING ;)

    ReplyDelete
  4. lanjut lagi nih ff khunyoung'a ,tapi thor endingnya jangan di buat sedih sediahn ya aq sih maunya happy ending tapi terserah thor sii ...

    daebak deh buat thor two thumbs up buat thor, Hwaiting Thor, di tunggu ya update terbarunya :D

    ReplyDelete
  5. waaduuuhhh....gaswat ni,,min eomma dah mulai curiga sm hubngan khunyoung....smg mrka bkn sodara kndung y tor....please....jgn buat mrka sodara kndung....aq sngt suka sm fic yg stu ini...klo bs jgn lm2 y thor updatenya....tp wlwpun lm ttp sbr mnggumu...hehehe....aplg NCnya y...dtnggu abs lbran...ingt janji adlh hutng...peace....
    HWAITING... :D

    ReplyDelete
  6. beberapa hari ini saya masih sangat galau dan otak saya tidak berjalan dengan baik bahkan untuk mengerjakan hal yang seharusnya seperti makan pun saya masih sulit berkonsentrasi jadi mian yah tolong kasih saya waktu dulu ... saya juga sekarang masih tetep mantengin kabar oppa dulu jadi gak bisa nulis apa-apa

    ReplyDelete
  7. g p2 thor...yg pnting msh pny smngt bwt nlis...qt smua emang lg brduka sm msbah yg mnmpa khun oppa...smg mslhny cpt slsai dan bs kmbli brktifitas lg...amiiiinn...

    ReplyDelete
  8. author boleh ga lanjut lg ffnya...please ^^

    ReplyDelete
  9. autor lanjut please....
    updatenya kilat yaa... penasaran banget banget banget

    ReplyDelete
  10. FF nya keren banget dehh... aku khunyoug shipper..
    perbanyak ffnya khunyoung dong thor....

    ReplyDelete
  11. Aku baru nemu ff khunyoung bahasa indo..
    kereeen banget....
    Cepetan di lanjut dong thor

    ReplyDelete
  12. terus aja cerita sedihnya. Mnurutku ini sdh sangat bagus

    ReplyDelete