Jul 21, 2012

ff 2pm nichkhun junho love and pain 3

love and pain

By : park yara (tciw queen)

Romance,etc.
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
jaebeom x nichkhun (ngarang baget ini pair )
chapters : 3 of ?



saya memang sudah mengatakan kalau ff dengan rate aman memang akan berlanjut yang akan pending hanya ff dengan nc , jadi walau sebenarnya dalam chap ini ada nc nya akan saya lewat (sensor) setelah lebaran saya akan kasih nc nya semua biar puas ber-nc-ria nanti (hehehehehe)

kebanyakan dari apa yang di inginkan readers memang akan terjadi dalam ff saya ... itu karena memang otak saya memang sedangkal sumur di rumah saya yang baru aja di gali tadi pagi ...(curcol) dan memang segala pemikiran saya sudah bisa di tebak readers semuanya tapi saya sangat berterimakasih pada anda sekalian yang sudah setia bersama dengan saya di blog ini ... gamsahamnida # bungkuk 180 derajat (wah daebak gua kaya jia miss A) dan saya mohon sama kalian semuanya untuk tetap mendukung oppa-oppa 2pm ... dukung mereka dan jadilah hottest sejati selamanya ... # ngelapin air mata dulu ...
readers : thor sedih gara-gara banyak yang ngomong macem-macem tentang oppa ya ?!
author : ani ... semalem dia udah minta maaf ...
readers : terus kenapa ?
author : sumur saya kering jadi saya gak bisa mandi !!!! hiks ... hiks ...hiks .... * brughhh # readers pada menggubrak ria ....




in junho school
junho berjalan menuju kelasnya dengan raut wajah yang menyiratkan awan gelap dan kilat yang menyambar-nyambar
"junho sudah datang !" chansung yang tengah duduk di bangkunya yang ada di belakang bangku junho itu berkata dengan wajah yang cerah ceria berbalik dengan junho
BRUUGHHH
semua orang sontak melihat ke arah junho yang tengah berdiri mematung di samping kursi yang sudah terjungkal karena dia menendangnya dengan sangat kencang barusan. taecyeon langsung menelan salivanya dengan sedikit sulit melihat ekspresi junho yang sudah seperti ingin meledak saja sementara chansung yang malah ternganga sekarang
BRAAKK
lagi-lagi seisi kelas itu hanya menatap junho dengan tatapan yang sangat ketakutan saat junho membanting tasnya yang berisi laptop hingga menimbulkan suara yang keras, bisa di bayangkan bagaimana isi tas itu sekarang . junho menghembuskan nafasnya dengan kilat sambil memandang tak tentu arah, menahan emosinya yang sudah sangat membuncah,matanya sudah sangat merah dan berair entah karena dia ingin manangis atau memang karena menahan amarah . junho berjalan meninggalkan kelasnya dan kedua sahabatnya langsung saja mengikuti junho yang berjalan ke arah atap sekolah
"junho-ah ... waeyo ?" tanya chansung yang berjalan di belakang junho , junho masih belum menjawab dan malah duduk dengan nyaman di kursi yang ada di ruangan yang dulunya gudang itu
"apa ada masalah antara kau dan khunie ? dia tidak datang ke sekolah lagi ?!" taec juga ikut bicara mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi seraya duduk di samping junho dan memegang pundaknya menenangkan
"JANGAN BICARAKAN ORANG ITU LAGI DI HADAPANKU ... JANGAN PERNAH ADA YANG MENYEBUT NAMA ITU LAGI PADAKU !" ucap junho danmenghempaskan tangan taecyeon dari bahunya

beberapa waktu kemudian
in nichkhun school
"khunie ! .... sudah datang ?!" tanya seseorang yang berteriak memanggil nichkhun dan berjalan mendekatinya dengan kata yang sedikit terdengar janggal
"ne ... lakukan seperti itu ... bahasa koreamu sudah jauh lebih baik " nichkhun kembali berjalan sedangkan orang itu juga berjalan di sampingnya
"aku terpilih menjadi ketua club basket sekolah kita ... dan akan segera memulai latihan ... sekolah kita akan mengikuti kejuaraan " nichkhun mengeratkan genggaman tangannya pada tali tas ransel yang tengah dia jinjing dan kemudian tersenyum pada jay , senyum yang sedikit di paksakan
"chukae ..." ucapnya lemah , jay menutup mulutnya dengan ekspresi menyesal
"sorry .... aku lupa kalau kau tidak suka dengan basket .... aku benar- benar minta maaf ... aku tidak akan bicara tentang itu lagi ... aku janji "ucap jay sambil memberikan huruf V dengan jarinya
"gwaenchana ... memang aneh jika seorang siswa namja trauma dengan basket apa lagi alsannya tidak masuk akal ..." jelas nichkhun kembali melanjutkan langkah kakinya setelah barusan terhenti saat bicara dengan jay
"aku tahu kalau aku tidak seharusnya menanyakan ini ... tapi aku benar-benar penasaran ... jika kau tidak mau mengatakannya ... tidak apa-apa ... hanya saja kau harusnya mengobati perasaanmu itu " nichkhun mengangguk dan menatap jay di sampingnya
"sudah berapa lama kita berteman ? kau benar-benar mengerti aku ... " ucap nichkhun terdengar meledek padahal dia bersungguh-sungguh tentang hal itu
"sudah 3 bulan lebih ..." jawab jay sambil berpikir
"3 bulan ..." nichkhun tersenyum miris memikirkan sudah lebih dari 3 bulan dia berpisah dengan junho dan keadaan masih tetap saja sama , dia yang tidak pernah bisa melupakan junho "aku tahu itu bagiamana jika aku menemanimu latihan basket hari ini ?!" tawar nichkhun seraya tersenyum bukankah dia tidak mungkin selamanya mengindari besket hanya kerena takut mengingat junho ... apa setiap hal yang pernah ada dalam memoriny bersama junho akan dia hindari selamanya ? tentu itu tidak mungkin kan ?!
"jinjja ?" tanya jay menyangsikan namun nichkhun langsung tersenyum dan mengangguk

ahirnya tiba saat pulang sekolah dan seperti yang nichkhun katakan kalau dia akan menemani jay latihan basket. nichkhun duduk di kursi panjang yang ada di pinggir lapangan basket itu memperhatikan jay yang tengah latihan . perlahan air mata mulai menetes di pipinya sekelebat bayangan terus terputar di memorinya . dulu dia memang akan selalu memperhatikan seseorang latihan basket dan duduk dengan sabar menunggunya selesai tapi ... dulu itu junho ... tidak seperti sekarang dia yang menitikan air mata saat melihat jay berlatih saat melihat junho dia pastia akan tersenyum ceria dan bertepuk tangan di waktu-waktu tertentu menyemangati junho
flash back dalam otak nichkhun
junho melempar bola ke arah nichkhun yang tengah duduk di pinggir lapangan untung nichkhun memang tengah fokus hingga dia bisa menangkapnya
"ayo lempar ...!" titah junho dari arah lapangan , nichkhun berdiri dan melempar bolanya ke arah junho
"wah ... kau hebat juga ... ayo bermain denganku !" ajak junho dan melambaikan tangannya mengintruksi nichkhun untuk mendekat ke arahnya
"aku tidak mau ... lagi pula aku pasti kalah !" ucap nichkhun sambil menggeleng. junho berjalan mendekati nichkhun dan berdiri di hadapannya
"aku akan mengajarimu ...." junho menarik tangan nichkhun dan membawanya ke depan ring , untuk melakukan shoting . junho berdiri di belakang tubuh nichkhun dan memegang keduia tangannya dari belakang
"ayo lakukan ... kau pasti bisa !' ucap junho menyemangati dan berancang-ancang segara melakukan shoting
"jika tidak masuk bagaimana ? "
"jika tidak masuk maka ... kau harus di beri sanksi karena sudah mempermalukan aku sebagai ketua tim basket "
"ne ?! kenapa harus begitu yang keua itu kan kau bukan aku !" bantah nichkhun sambil menoleh ke arah samping agar bisa melihat junho tapi pada saat itu junho malah menuntun tangan nichkhun melakukan shot hingga hasilnya meleset... walau itu disengaja
"ahh ... tidak masuk ..." ucap junho bahagia , nichkhun langsung mengalihkan pandangannya pada bola yang sudah menggelinding ke pinggir lapangan
"kau harus di beri sanksi ... ayo cium aku !" titah junho sambil menyilangkan ke dua tangannya di depan dada dan menutup matanya bersiap nichkhun cium
"hahahahaa.... ani .... kau itu curang ... aku belum siap ... kau pasti sengaja ..." junho membuka matanya dan menatap nichkhun jengkel
"jangan banyak alasan ... ayo lakukan !" ucapnya memaksa
"di sini ?! mereka ... kau tidak lihat banyak orang ?!" nichkhun menunjuk orang-orang yang ada di pinggir lapangan , teman satu tim junho yang tengah beristirahat sedangkan mereka bedua berada di tengah lapangan
"anggap saja mereka nyamuk ... lagi pula semua siswa lain sudah pulang ... guru-guru juga !" jelas junho panjang lebar dan ahirnya nichkhun menyetujui apa yang junho katakan , nichkhu memegang kedua pipi junho dan dengan cepat menempelkan bibir mereka , saat nichkhun hendak melepaskan bibirnya junho malah menekan kepala belakang nichkhun membuatnya tidak bisa menjauh dan dengan cepat junho mulai melumat bibir nichkhun, walau saat pertama dia memberontak tapi ahirnya nichkhun membalas lumatan junho juga
" YAAA LEE JUNHO APA YANG KAU LAKUKAN ?!"
"WAH DAEBAK ...."
"AHH .... DASAR PERVERT !"
seolah tak menghiraukan kata yang berasal dari pinggir lapangan itu mereka hanya menlanjutkan aktifitas mereka hingga beberapa menit berikutnya
flash back off

"junho ...." lirih nichkhun menunduk memandang lantai di bawahnya, sampai kapan dia akan seperti ini ... dan bagaimana agar dia bisa bertahan , apa dia sanggup melupakan junho saat hatinya masih sangat mencintai orang itu

in junho school
junho hanya duduk diam di lapangan basket tempat biasa dia dan teman satu timnya bermain dan berlatih, junho mendrible bola basket walau dalam posisi duduk . mungkin karena dia memang sedang tidak konsentrasi bola itu malah mengelinding ke tangah lapangan membuat junho memperhatikan tengah lapangan itu

flash back

"YAA ... KAU ITU TULI ATAU BUTA HAH ? SUDAH AKU BILANG KELAS MU ITU MENGGUNAKAN WARNA HIJAU KENAPA MALAH MENGGUNAKAN WARNA BIRU ? WARNA BIRU ITU DI GUNAKAN KELASKU " seorang siswa kelas 3 memarahi siswa kelas 2 dengan tidak sopannya dan di depan para siswa yang tengah melakukan MOS dalam kelas yang mereka tempati sekarang
"mianhae ... aku tidak sengaja ... maksudku kemarin saat rapat aku memang mendapatkan warna biru " ucap siswa kelas dua yang tengah di marahi itu . dia di marahi di depan kelas dan para siswa baru melihat mereka dengan tatapan yang bermacam rupanya
"JADI MAKSUDMU AKU YANG BUTA WARNA BEGITU ?!" bentak siswa kelas tiga itu lagi sraya menoyor kepala siswa yang setingkat di bawahnya itu
braakk
siswa senior itu melihat arah deretan bangku dimana seorang siswa baru menggebrak meja dan berdiri padahal seluruh siswa lainnya masih duduk dengan rapih
"YAA ...... kanapa kau menggebrak meja dan juga berdiri ?!" tanya sswa senior lainnya yang tengah berdiri di pintu kelas
"kalian itu tidak malu dengan diri kalian hah ? dia sudah meminta maaf lagi pula dia juga tidak sengaja melakukannya ... hanya masalah warna ... kau tidak pantas melakukan itu padanya !" ucap seorang siswa baru itu dengan panjang lebar dan sukses menyulut amarah namja yang tengah marah-marah tadi
siswa yang tengah marah-marah itu langsung menghampiri sang siswa baru
"KAU ... BERANI SEKALI KAU MELAWANKU ... KAU TIDAK TAHU SIAPA AKU INI EOH ?!" tanya siswa senior tadi dengan nada mengancam seraya menarik kerah baju seragam siswa baru sedangkan sang siswa baru hanya menanggapinya dengan tatapan santai saja
"apa aku harus tahu kau itu siapa ?" tanya siswa baru santai dan membuat seniornya semakin menggeram
"KAU !!!" siswa senior itu hendak melayangkan tinju ke wajah siswa baru tadi sampai dua orang siswa namja lain yang duduk di balakang siswa itu berdiri dan salah seorang dari mereka memainkan sebuah kartu , kartu nama
bertuliskan sebuah nama ' lee junho' dan nama sebuah perusahaan di bagian atasnya. senior itu langsung melihat papan nama yang di pakai siswa baru tadi di seragamnya . perlahan tangannya melepaskan kerah baju siswa yang tak lain adalah lee junho itu membuat kedua temannya tadi kembali duduk di kursi mereka masing-masing

junho melihat sekilas pada teman-temannya yang duduk dibelakang dan kembali menatap seniornya
"aku rasa warna itu tidak jadi masalah kan ? kami akan menggantinya besok ... seharusnya kau itu menghargai orang lain jika kau ingin di hargai ... " ucap junho santai dan membungkuk sebelum kembali duduk di kursinya dengan nyaman
"kajja !" ucap senior tadi dan pergi meninggalkan ruang kelas itu. siswa kelas 2 yang tadi di marahi hanya bisa diam membisu melihat ke jadian barusan
"junsu sunbae ... gwaenchanayo ?!" tanya junho setelah kedua siswa kelas tiga itu keluar dari kelas mereka
"kanapa kau melakukan hal seperti barusan ? kau mau pamer pada ku eoh ?"! jawab junsu tak teriman, sedangkan junho hanya mengehela nafas dan menatap junsu lagi
"aku pamer apa ? aku hanya tidak suka melihat orang bersikap seperti itu ... apa aku trlihat pamer dan sombong di hadapan junsu sunbae ?! aku dan yang lain menghargai mu seperti kau menghargai kami kan ?!" junsu hanya bisa diam masih memandnag junho , sebenarnya harga dirinya terluka dengan kejadian barusan, dia yang di tolong oleh siswa juniornya di sekolah tapi mengingat apa yang di katakan junho juga benar jika dia memang menghargai junsu sebagai seniornya

tanpa junho sadari seorang dari bangku ke dua dari depan berbalik menatapnya dengan kagum dan tersenyum , hanya saja junho sama sekali tidak menyadari hal itu hingga orang tadi kembali menatap ke depan

#
#
#
#
#
#

sekarang masa orientasi sudah selesai dan para siswa sudah mulai belajar dengan intensif hanya saja guru dari salah satu mata pelajaran tidak dapat hadir hari itu dan memberikan tugasnya . keadaan kelas yang sangat ricuh dengan segala tingkah siswa di dalamnya membuat seorang siswa yang ada di depan kehabisan suaranya untuk berteriak menjelaskan tugas yang di berikan petugas piket padanya
"yaa .... dengarkan dulu !!!" ucap namja yang ada di depan kelas itu , berkali-kali dia berteriak tapi tidak ada yang mendengar dia bicara hingga suaranya habispun dia tetap tidak di dengar sama sekali ... siswa kelas satu sma itu malah terlihat seperti siswa TK ada yang terusmengobrol dan ada juga yang hanya berlari-lari di dalam kelas , ada yang tengah berpacaran dan ada juga yang hanya tidur dalam suasana gaduh itu dan ada juga ada yang tengah berebut PSP
"heyy ... !!!!" ucap namja itu berteriak lagi dia sedikit menunduk dan memegang tenggorokannya terlihat matanya mulai memerah , entah karena kesakitan dengan tenggorokannya atau karena dia sakit hati tidak di dengar yang jelas sepertinya dia akan menangis
"YAAAA !!!!! BISA KALIAN DIAM TIDAK ?! DIA ITU SEDANG BICARA ... BISA KALIAN DENGAR SEBENTAR SAJA KAN ?! JIKA DIA SUDAH SELESAI BICARA KALIAN BISA MELANJUTKAN SEMUA YANG KALIAN LAKUKAN LAGI !" teriak junho pada semua siswa di kelas itu sedangkan sejak tadi dia juga tidak terlalu memperhatikan apa yang di katakan siswa di depan karena dia juga sedari tadi mendengarkan musik di mp3 playernya walau matanya memang memandang orang yang ada di depan. teriakan junho sontak membuat segala aktifitas di kelas itu terhenti sesaat
"kau kenapa junho ?!" taecyeon yang tengah berada di atas bangku dengan posisi merangkak yang hendak merebut PSP yang tengah di acungkan ke atas oleh chansung yang tengah berdiri di samping meja
"kau tidak kesurupankan ? tiba-tiba berteriak " ucap chansung dengan tangan yang masih di acungkan ke atas dengan PSP yang tengah dia pegang
"alah ....... untuk apa mendengarkan dia ... ayo kita lanjutkan lagi " ucap seorang namja yang duduk di bangku sebelah kanan junho dan kembali mengobrol dengan santai bersama pacarnya yang juga siswa di kelas itu
junho langsung melompat mendekati namja itu dan menarik kerahnya hingga dia berdiri dengan terpaksa " dengarkan dia atau kau ingin aku menjahit mulutmu sekarang ?!" ujar junho dengan nada dingin nan tajam
semua siswa lagi-lagi di buat ternganga dengan apa yang junho lakukan semuanya hening dan langsung duduk dengan baik di kursi masing-masing
"ne ... aku juga akan mendengarkan dia " junho melapaskan kerah seragan siswa tadi dan kembali duduk di kursinya
"yaa ... aku hanya menyuruh mereka diam bukan menyuruhmu diam kan ? kenapa tidak bicara ? bukannya sejak tadi kau mau bicara ?!" junho bicara pada namja yang masih berdiri mematung di depan kelas
"uh ? ne .... ini tugas .... " nichkhun menjelaskan tugas yang mereka dapat hari ini , sebelumnya walaupun junho memang menolong dirinya dari kericuhan kelas tapi apa yang junho katakan sebagai ancaman yang terdengar sangat serius dan menyeramkan itu membuat nichkhun sempat syok di buatnya
#
#
#
#
#

"bagaimana ? hyung kalahkan ? sepertinya memang aku yang pantas menjadi ketua tim basket !" junho bicara dengan nada bangganya ada junsu yang tengah mengatur nafasnya di bawah ring , mereka melakukan pertandingan 3 on 3 dan hasilnya junho, taecyeon dan chansung bisa mengalahkan junsu dan teman-temannya. petandingan itu memang menjadi tontonan yang menarik terlebih lagi sejak banyak yeoja yang mengenal junho dan kedua sahabatnya itu banyak yeoja-yeoja menggilai mereka dan tentu saja tidak akan melewatkan pertandingan kali ini
"ok ... aku kalah ... sudahlah aku harus segara ke kelas " junsu melemparkan bole pada junho dan berjalan meninggalkan lapangan . sementara junho masih memainkan bola yang ada di tangannya sedangkan chansung dan taecyeon sudah berjalan menuju pinggir lapangan. di tengah-tengah pandangan seluruh orang itu seorang namja berjalan ke arah junho dan berdiri di sampingnya
"junho ..." panggil namja itu dengan lembut, junho langsung berbalik menatapnya dia tahu kalau namja yang ada di hadapannya itu adalah teman sekelasnya
"ne ... kau memanggilku ? ada apa ?" junho memegang bola dengan kedua tangannnya dan kemudian dia simpan di pinggang sebelah kirinya
"junho ... aku ... aku ... a..ku ... aku ... menyukaimu !" walau sempat terbata-bata ahirnya namja itu bisa mengatakan hal yang ingin dia sampaikan . mendengar pengkuan namja manis bernama nichkhun di hadapannya junho sangat syok hingga melepaskan bola yang ada di tangannya hingga menggelinding ke pinggir lapangan dan para fangirl junho langsung memasang wajah waspada . ini aneh karena nichkhun yang notabene namja mengatakan kalau dia menyukai junho yang seorang namja juga ? jangan aneh karena sang ketua osis siwon juga berpacaran dengan namja cantik bernama ki bum dan juga seorang ketua club seni kyuhyun berpacaran dengan namja imut sungmin jadi apa salahnya jika calon ketua tim basket brpacaran dengan namja semanis nichkhun ?!

junho berjalan satu langkah mendekati nichkhun hingga kini mereka berhadapan dengan jarak yang cukup dekat
"lalu ?" tanya junho seraya memperhatikan wajah nichkhun lekat dan kemudian memperhatikan seluruh lekuk tubuhnya
"kau ... mau menjadi pacarku ?" jawab nichkhun sekaligus tanyanya pada junho, mungkin saat ini nichkhun memang punya kekuatan dari matahari yang tengah bersinar terik karena dia begitu berani mengatakan ini pada junho di depan orang banyak. dengan satu kali gerakan junho menarik pinggang nichkhun hingga tubuh merekacberhimpitan dengan saling berhadapan. dan dengan cepat pula junho melumat dan menjilat bibir nichkhun dengan liar sehingga dia membuka mulutnya dan junho langsung saja menelusupkan lidahnya ke dalam mulut hangat milik nichkhun itu. ciuman panas terjadi dan banyak sekali suara sumbang dan umpatan yang terdengar dari pinggir
"junho sudah gila " chansung yang memperhatikan junho yang tengah mencumbui nichkhun dengan ganas di tengah lapangan itu hanya bisa geleng-geleng kepala
"junho-ah ... daebak ... kau memang hebat !!" ucap taec dengan nada bangga seraya bertepuk tangan "kau tidak lihat dia itu kerena sekali !" lanjut taec pada chansung yang malah memutar pandangannya
setelah beberapa menit berlalu ahirnya junho melapaskan bibir nichkhun yang sekarang terlihat memerah dan basah
"ikut aku !" titah junho seraya menarik tangan nichkhun ,meninggalkan lapangan itu
"dia mau kemana ?" chansung mengikuti junho yang tengah menyeret nichkhun dengan pandangannya
"mau kemana lagi ?! tentu saja ke tempat dimana dia bisa memeriksa keadaan namja itu " chansung tersenyum kecil menanggapi perkataan taec itu
"sepertinya junho memang menyukai namja itu ... jika tidak mana mungkin junho melakukan hal seperti tadi ..." chansung memandang taec dan merekapun berkata "junho itu sulit jatuh cinta " ucap mereka bersamaan dan kemudian tertawa bersama. mereka sangat tahu saat junho naik ke kelas 3 smp dia memiliki kekasih seorang yeoja kelas 2 sma dan mereka berpisah setelah berhubungan selama 6 bulan karena yeoja itu harus pindah ke china dan sejak saat itu junho tidak pernah punya pacar lagi hingga sekarang , jangan hanya di lihat dari waktu yang 6 bulan tapi lihat apa yang junho dapatkan dari 6 bulan itu ... pengalaman bercinta....

junho membawa nichkhun ke atas ... tepatnya ke atap sekolah yang terdapat ruang tua yang di gunakan sebagai gudang. junho langsung membawa nichkhun masuk dan mengunci pintunya menutup semua jendela sedangkan nichkhun hanya bisa berdiri mematung dengan pandangan yang takjub dengan isi tempat itu , sebuah ruangan yang terlihat seperti gudang di luarnya namun ternyata di dalamnya sangat nyaman dan bersih dengan sebuah meja berukuran sedang di tengahnya dan di kelilingi sofa mewah berwarna hitam dan beberapa perlangkapan lainnya seperti lampu dan yang lain
"buka bajumu !" nichkhun langsung beralih memandang junho
"ne ?" tanya nichkhun dengan membulatkan mata sempurna
"aku tidak suka barang bekas jadi aku harus melihat kau itu layak untukku atau tidak ... jika tidak mau ayo kita keluar " junho hendak berjalan ke arah pintu namun nichkhun memegang tangan junho dengan ke dua tangannya mengahalangi
"ani .. aku akan melakukannya " perlahan nichkhun melapaskan tangan junho dan beralih ke kemeja seragam yang dia pakai sekarang , di mulai dari kancing paling atas yang dia buka dengan perlahan ,tidak bisa di pungkiri lagi jika nichkhun sudah sangat malu dengan apa yang tengah dia lakukan , wajah nichkhun sudah sangat merah dan berkeringat
"lanjutkan... buka semua yang kau pakai " junho duduk dengan santai di sofa sambil memperhatikan nichkhun yang tengah melucuti pakaiannya sendiri. junho terus bersikap santai memperhatikan nichkhun dengan seksama walau dalam hatinya tidak karuan melihat tubuh polos nan indah itu, beberapa kali junho meneguk salivanya saat melihat kulit putih mulus yang sekarang telah terekspos dengan sempurna di depannya

"sudah " nichkhun menghalangi bagian selangkangan dengan kedua telapak tangannya dan gergerak gelisah , dia tidak dapat berdiri dengan tegak sekarang kakinya terus gemetar dan jantungnya berdetak dengan capat hingga dia merasa kalau jantungnya bisa saja melompat keluar saat ini
*sensor NC (tak kasih nanti yo ?!)
nichkhun yang tengah berlutut di depan junho mengeluarkan cairan putih itu dari mulutnya dengan perlahan membuat cairan junho itu mengalir keluar dari sudut bibirnya perlahan . junho berjongkok di depan nichkhun memperhatikan wajahnya lagi
"kau pernah melakukan blow job sebelumnya ?" tanya junho dan nichkhun langsung menggelengkan kepalanya cepat
"kau pasti pernah melakukan hand job kan ?!" junho bertanya lagi dan kali ini nichkhun mengangguk, ada sedikit perasaan marah dan tertusuk di hati junho saat nichkhun mengangguk
"aku melakukannya pada diriku sendiri "jelas nichkhun membuat junho kembali tersenyum,junho mendorong lembut tubuh nichkhun hingga kini dia berbaring di sofa dengan junho yang sudah menindihnya
"aku juga akan melakukannya untukmu " ucap junho berbisik dengan sedikit mendesah di telinga nichkhun membuatnya bergidik geli dengan hembusan nafas hangat junho di telinga dan juga lehernya
*sensor NC (tak kasih nanti yo ?!)
nichkhun menuruni tangga dari atap tadi dengan perlahan saat menuju ke kelas lagi ... dia tidak bisa berjalan dengan baik saat ini setelah apa yang dia lakukan bersama junho sebelumnya
"huwaa !!!" teriak nichkhun saat dia merasakan kalau tubuhnya melayang dan ternyata junho yang mengangkat tubuhnya itu
"apa yang kau lakukan ? turunkan aku !" nichkhun meronta-ronta di dalam gendongan junho
"jangan banyak bergerak nanti kau jatuh ... kau tahu bagaimana mungkin aku bisa membiarkan pacarku berjalan dengan kesakitan seperti itu " nichkhun memandang wajah junho yang tengah berfokus memandang ke depan berjalan menuju kelas mereka, perlahan bibir tipis nichkhun mengukir sebuah senyuman dan dia mengakungkan tangannya di leher junho serta menyandarkan kepalanya di bahu kanan junho
"OPPA !!! KENAPA OPPA MENGGENDONG DIA SEPERTI INI ? OPPA TIDAK BERPACARAN DENGANNYA KAN ?!" seorang siswi mencegat jalan junho dan bertanya dengan berteriak membuat junho kesal dan menjauhkan dirinya dari yeoja-yeoja itu
"memangnya kenapa jika aku berpacaran dengannya ? apa usuran mu ? tidak ada hubungan denganmu sama sekali ... " ucap junho tak acuh dengan yeoja-yeoja itu
"DENGAR SEMUANYA ... DIA .. NICHKHUN SISWA KELAS 1.B ADALAH PACARKU ... LEE JUNHO !" teriak junho lantang membuat semua orang memperhatikannya, nichkhun melihat seluruh siswa dan siswi yang memperhatikan mereka membuat wajahnya kembali memerah , nichkhun menutup matanya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher junho yang masih menggendongnya
hari berikutnya
"hey kau jangan duduk di sini ... kau duduk di sana " junho menunjuk sebuah bangku di baris belakang setelah dia menghentikan seorang siswa yang hendak duduk di samping nichkhun pagi ini
"kwonie ... mianhae ..." ucap nichkhun menyesal , sedangkan jo kwon teman sebangku nichkhun sebelumnya hanya tersenyum dan berjalan ke belakang duduk di kursi yang junho tunjukan
junho duduk di samping nichkhun dan mulai membuka tasnya, mengeluarkan buku paket dan juga laptopnya
"kau sudah sarapan ?"tanya junho di sela-sela membereskan barangnya
"ne ... aku selalu sarapan di rumah " jawab nichkhun dengann senyuman manis seperti biasanya
"oh ... bagusalah " junho membalas senyuman nichkhun , tak lama kemudian guru mata pelajaran pertama datang dan pelajaran di mulai, junho memperhatikan guru yang tengah menjelaskan itu dengan seksama sekali-kali dia membuka halaman buku paketnya dan mengetik beberapa kalimat di laptopnya.

 hampir seluruh siswa siswi di sana menggunakan laptop atau gadget lainnya saat junho melihat sekilas pada nichkhun dia menghentikan aktifitasnya dan memperhatikan nichkhun dengan lekat . nichkhun yang tengah mencatat dengan cepat menggunakan buku dan juga pulpen dari layar proyektor yang menampilkan catatan dan penjelasan yang berganti dengan waktu yang singkat
#
#
#
#
#
"khunie ?!" panggil junho pada nichkhun yang masih mencatat saat waktu pelajaran sudah habis dan sekarang waktu istirahat
"emm?" nichkhun memandang junho yang memanggilnya barusan "wae ?" tanya nichkhun heran dengan ekspresi junho saat itu
"junho kita makan siang ... menu hari ini apa ya ? aku tidak sabar !" chansung berdiri di samping junho mengajaknya untuk makan
"dasar tukang makan !" ejek taec padahal dia juga sama saja tukang makan
"kalian pergi duluan saja ... aku akan menyusul sebentar lagi "
"oke ... kami duluan " ahirnya taec dan chansung berjalan meningglakan mereka untuk makan siang . sedangkan nichkhun dan junho masih duduk di bangku mereka masing-masing
"aku bahkan belum punya nomor handphone mu ... berapa nomornya ?" junho mengeluarkan smartphone miliknya yang merupakan keluaran terbaru dari perusahaan handphone terbesar di asia yang adalah milik ayahnya sendiri
"nomorku ... 869263xxxxx ..." junho mengetik nomor nichkhun dan mencoba melakukan panggilan dan tak lama handphone nichkhun bergetar di sakunya, nichkhun mengeluarkan handphonenya dan melihat layar handphone itu
"ini nomor mu ?! aku simpan ya " nichkhun berfokus pada handphonenya untuk menyimpan nomor junho dan tanpa dia sadari junho hanya terus menatapnya dan menatap handphone yang dia gunakan , handphone yang menurut junho sudah tidak layak pakai lagi dengan model dan juga fitur yang sudah sangat kuno
"kajja ... kita makan !" ahirnya junho tersadar dan menarik tangan nichkhun untuk berdiri. mereka berjalan dengan berpegangan tangan menuju ke kantin sekolah ,
"tidak kah ini keterlaluan ?!" nichkhun memulai percakapan setelah beberapa lama mereka berjalan bersama dalam keheningan
"mwo ?" jawab junho singkat seraya memandang nichkhun
"berpegangan tangan ... orang-orang melihat kita " ucap nichkhun sambil mengangkat tangannya yang tengah di genggam junho dan tertawa kecil
"khunie ...!" nichkhun dan junho melihat kearah seorang namja yang berjalan ke arah mereka berdua
"ne ?!"
"ini catatanmu ... gomawo ...." namja yang adalah siswa kelas 1.C itu memberikan sebuah buku pada nichkhun dan dia langsung melepaskan tangan junho untuk mengambil buku itu
"ah ... ne ... cheonmaneyo ..." ucap nichkhun seraya tersenyum pada temannya yang juga adalahmurid beasiswa sepertinya itu, nichkhun tak menyadari kalau ada tatapan dengan hawa horror di sampingnya itu
"ne ... annyeong ..."
"annyeong !" jawab nichkhun lagi seraya melambaikan tangannya
"khunie ?" panggil junho dengan penuh penekanan, membuat nichkhun menatapnya dengan heran
"ne ? waeyo ?" tanya nichkhun tidak mengerti
"kenapa dia memanggilmu seperti itu ?" tanya junho ketus dan jelas sekali kalau dia tidak suka dengan hal itu
"ne ?!" nichkhun membulatkan matanya melihat junho baginya di panggil dengan sebutan 'khunie' itu wajar
"mulai sekarang hanya aku yang boleh memanggil mu dengan sebutan akrab seperti itu... mulai sekarang kau jangan memandang orang lain jangan mendengarkan orang lain ... kau hanya perlu melihat dan mendengar aku ... arraseo ?!" nichkhun sempat terkaget dengan apa yang junho katakan terlebih lagi junho mengatakan hal itu dengan sangat serius menatap matanya dalam dengan kedua sisi wajahnya di pegang erat oleh junho
"n..n..ne ..." ucap nichkhun tidak yakin
"aku tidak suka ada orang yang mengganggu milikku ... dan jika itu terjadi ... maka ... aku tidak akan membiarkanya " ada sedikit rasa takut di hati nichkhun melihat sisi lain dari junho,membuatnya terpaksa mengangguk karena takut dan sekarang sudah terlambat bagi nichkun untuk menyesal
in nichkhun apartement
"jadi ini rumah mu ?!" tanya junho tidak percaya saat melihat bangunan tua yang sudah hampir roboh di depannya yang nichkhun katakan sebagai rumahnya
"ne ... kau pasti sangat kaget ... ekspresi wajahmu sangat lucu " gurau nichkhun saat mereka masih berada di dalam mobil junho sekarang
"a..ani .... bukan begitu " ucap junho salah tingkah takut kalau nichkhun salah paham dan malah sakit hati karenanya
"kau mau masuk ?" tanya nichkhun berbalik menatap junho
"mmm .... ne " setelah berpikir ahirnya junho memutuskan untuk masuk ke dalam apartement tua yang nichkhun tinggali, ingin mengetahui bagaimana kehidupan nichklhun dengan lebih jauh lagi
"tidak kotorkan ? walau tidak senyaman rumah mu ... tapi disini bersih ... eomma dan aku sangat suka ke bersihan !" nichkhun bicara panjang lebar sambil masuk ke dalam rumahnya,dan langsung menuju dapur memberi junho segelas air
"ne... gomawo " ucap junho dan kembali memperhatikan setiap detil rumah itu, hanya ada barang-barang yang pantas di katakan rongsokan oleh junho di dalam rumah itu
"aku ganti baju dulu ..." nichkhun memasuki kamarnya dan menutup pintu . junho berjalan medekat ke sebuah lemari di samping tv melihat sebuah foto dimana ada seorang anak laki-laki dan mungkin kedua orang tuanya
"itu orang tuaku dan ... anak itu aku !" saat keluar dari kamarnya nichkhun melihat junho yang tengah memandang foto dalam bingkai yang ada di tangannya dengan lekat dan dia putuskan untuk menjelaskannya
"orang tuamu kemana ?" junho berjalan menghampiri nichkhun yang berada di dapur sudah mengenakan pakaian casual yang sederhana
"appaku sudah meninggal sejak aku kelas satu smp ...eomma sekarang sedang bekerja ... dia pekerja paruh waktu di sebuah perkantoran sedangkan paginya dia berjualan makanan di depan sana "nichkhun menjelaskan semuanya sambil menyiapkan makanan untuk mereka berdua
"perusahaan mana ?" junho duduk di meja makan dan memperhatikan nichkhun yang sedari tadi bicara tanpa memandangnya
"emm ... di perusahaan XXXX ... waeyo ? kau keberatan ? kau malu bersama denganku ?!” nichkhun menyimpan mangkuk nasi di depan junho dan juga gelas,beberapa piring kecil yang isinya adalah lauk pauk hari itu
“ani ... “ junho beralih dan tidak menatap nichkhun lagi, dia memperhatikan makanan yang ada di depannya sekarang ,
“aku juga bekerja paruh waktu di kedai ramen yang ada di jalan depan .... sebentar lagi aku berangkat “ jelas nichkhun dan mulai memakan nasinya, junho juga mulai mengambil sumpit dan mencivipi makan yang terhidang di hadapannya
“otthe ? ini tidak buruk kan ? rasanya enak kan ? seperti masakan ibumu ?!” tanya nichkhun antusias memperhatikan ekspresi junho yang tengha mencicipi makan itu dengan raut wajah yang tidak dapat di artikan oleh nichkhun
“ini enak ... hanya saja ... ibuku tidak pernah memasak ... jadi aku sama sekali tidak tahu bagaimana rasa masakannya ... apalagi dia sudah meninggal “ jelas junho dan kembali memakan makanan yang di hidangkan nichkhun itu
“minahae “ ucap nichkhun pelan dengan nada sangat menyesal
“gwaenchana ... ibumu yang memasak ini ?! rasanya sangat enak apa lagi ini ... ” junho menunjukan makanan yang ada dagingnya dan juga seperti ada sedikit sayuran dan mie putih (author gak tahu namanya)
“ne ... eomma yang masak tapi ... kau suka ini hanya karena ini dagingkan ... kalau sayuran kau tidak suka !” tuduh nichkhun bercanda dengan tertawa kecil dan junho juga ikut tertawa ahirnya melihat wajah nichkhun yang ceria


tebeche dulu yah ... ini sudah 15 halaman ... hahahahahah .... readers saya ingin mengatkan kalau readers tolonglah untuk tetap setia dengan oppa-oppa dari 2pm yah apapun yang terjadi ... dan juga setia terhadap blog saya ....(tambahan) ahirul kata wasalam dan jangan lupa sebelum klik X atau back silahkan di komentar dulu ya ?!! sebenarnya tadi saya sudah mau nangis pas wordpad gak bisa di buka dan data saya kekunci semuanya padahal saya mau ngepost dan readers tahu itu sudah yang ke dua kalinya karena dulu MS office word saya juga gak bisa ke buka makannya pake wordpad tapi ahirnya dengan segala perjuangan download berjam-jam saya dapet juga text maker ... yang penting bisa ngepost n ngetik aja dulu ah ....

11 comments:

  1. Gomawo thor...thank you so much...terharu dgn perjuangan author ...

    Akhirnya khuppa balik lg ke pelukan junhoppa lega....

    Sekali lg gomawo thor keep fiagthing....lanjuttt....

    ReplyDelete
  2. akhirnya khunho ga jd pisah gomawo thor atas pengorbanannya ...lanjutt and figthing

    ReplyDelete
  3. wah ...bagus thor ...na lanjut...na lanjutt...seru like it ...makin jatuh cinta ma author...hehe..

    ReplyDelete
  4. mian thor q kira dah balikan lg tp ni msiah flashback gara2 br bca setengah doank ...tp bener2 seru cerita masa lalunya ...i like it ...semoga khun and junho bsa bersatu lg nanti ...mian thor *membungkuk 190 dratat* lanjuttt...

    ReplyDelete
  5. thor terima kasih karena sudah mengabulkan permintaanku thor,,hiks,,hiks..author terfavoritku..daebak!!!! thor satuin khunHo ya thor..... jebal!!!!! T_T

    ReplyDelete
  6. Hai thor~
    Aku baca ff cuma pas sahur sama buka aja. Apalagi yg ada adegan NC.
    Kudu sabar banget menahan biar gag baca pas lagi puasa.
    *otak yadong
    Ternyata yg nembak thu Nickhun duluan ya~
    Ku kira JunHo yg memulai pedekate...
    Semangat thor~
    Ditunggu next story'y~

    ReplyDelete
  7. waduh... harus sangat berterima kasih nih ama author yg rela berkorban bnyak buat readers*bow 90 degree(gak kuat kayak author yg ampe 180 drajat,keke...)

    nickhun... junho... balikan ok!!!

    ReplyDelete
  8. tambah seru thor! lanjutin ya.......asap....

    ReplyDelete
  9. eum... penasaran ama akhir ceritanya... lajuuuuuuutttttttt!!!!!!!

    ReplyDelete
  10. Junho oppa Khun oppa~~ akhirnya :) next chap..~

    ReplyDelete
  11. Daebak thor penasarn banget lanjutannya aq baru mampir di blogmu yg OK punya ini heheh 3;)
    dah baca FF a-z dan baru nulis 1st Coment disini maap ya thor abis ga bisa berhenti baca saking serunya ga inget waktu dari pagi sampe menjelang buka juga Update lagi ya thor ditunggu ea maacih
    From New Hottes

    Thor Hwaiting ...

    ReplyDelete