Jul 18, 2012

ff 2pm nc protect the boss 5

protect the boss

By : park yara (tciw queen)


Romance,etc.

Disclamer: Semua anggota 2pm milik Tuhan dan saya (hehehehee ) gak lah milik hottest semua . Dan cerita ini asli milik author!!


Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.

Pairing: junho X nichkhun

chansung x wooyoung

taecyeon x junsu

chapters : 5 of ?

summary : baik pengawal ataupun seorang sekertaris bertugas untuk mengawasi dan juga melindungi bossnya 'kan ? bagaiman cara untuk ke tiga namja ini melindungi boss mereka ?


satu lagi pengumuman readers selama bulan suci ramadhan saya tidak akan membuat ff-NC di karenakan ... ya kalian juga tahulah kita harus menghargai bulan ramadhan jadi ff ini ff nc terahir saya sebelum ramadhan dan nanti jika sudah lebaran mungkin saya akan membuat lagi NC tapi ff dengan rate yang aman akan tetap berlanjut , (insyaallah)

 




"kalian kesana ! aku dan nichkun akan mencarinya ke arah sana !" junho memberikan perintah pada beberapa orang yang berjalan bersamanya menyusuri bukit yang terjal di belakang resort itu , junho menunjuk arah kiri untuk para pekerjanya dan menunjuk arah kanan sebagai jalan yang akan dia dan nichkhun lewati
"ne !" ucap orang-orang itu kompak dan mereka berjalan ke arah yang di tunjukan oleh junho tadi junho
"YAAA !!!! kau buta eoh ? tidak lihat semak itu berduri ?! kau mau terluka agar tidak perlu bekerja begitu ?!" tuduh junho pada nichkhun saat dia akan berpegangan pada tumbuhan yang ada di tanah itu dia masih berada di tanjakan sedangkan junho sudah ada di atas sana,nichkhun hanya menghela nafas dan mencoba bersabar dengan junho , 'sungguh malang nasibku ... sudah sakit , harus mendaki gunung di tengah hari , kena marah pula !' keluh nichkhun dalam hati , dia memutar pandangan mencari apa lagi yang bisa dia pegang agar bisa naikke atas tapi tiba-tiba junho malah memegang tangannya yang sedang menggerayangi tanah itu (?)
"cepat naik !" junho menarik tangan nichkhun membantunya untuk naik ke atas. mereka berjalan terus menyusuri hutan dengan masih berpgangan tangan , membuat nichkhun malah senyam senyum sendiri sambil melihat tangannya yang tengah di genggam junho
"kau kenapa ?!" tanya junho setengah membentak melihat tingkah nichkhun yang malah senyam senyum bukannya panik chansung dan wooyoung hilang dan belum ketemu padahal mereka sudah menghubungi orang di seoul dan mencarinya ke setiap tempat yang mungkin wooyoung datangi namun hasilnya nihil membuat junho yakin wooyoung dan chansung itu tersesat
"a..ani ..." nichkhun menggeleng pelan dan menunduk menyembunyikan wajahnya yang mulai terasa panas , junho kembali lagi berbalik memandang arah depan dan tanpa nichkhun ketahui junho juga malah tersenyum sendiri
"WOOYOUNG !!! WOOYOUNG !!!! .... YAA !!! JANG WOOYOUNG !!!! BODOH !!!!!" teriak junho mencari dimana keberadaan wooyoung
"direktur ...kenapa mengatakan bodoh ... sebenarnya direktur itu mencarinya atau sedang mengatainya sih ?!" tanya nichkhun yang berjalan di samping junho sekarang. junho melepaskan tangan nichkhun dan menatapnya tajam
"wae ? apa aku tidak boleh bicara seperti itu ? yang bicara juga aku ... lagi pula dia juga bukan siapa-siapa mu kan ?!" nichkhun hanya bisa diam dan memutar pandangan mencari dua orang itu tak menanggapi apa yang junho katakan , dia sudah terbiasa dengan sikapjunho yang seperti itu 'aku salah lagi kan ?!' ucap nichkun dalam hati
"WOOYOUNG !!!! WOOYOUNG !!!! " teriak junho lagi sambil terus berjalan
"CHANSUNG-AH !!! ... DEREKTUR JANG !!!! KALIAN DIMANA ?! " sekarang nichkhun juga ikut-ikutan berteriak


di gubuk tua

"WOOYOUNG !!!! WOOYOUNG !!!! "
"CHANSUNG-AH !!! ... DEREKTUR JANG !!!! KALIAN DIMANA ?! "
"ya chansung kau dengar tidak ... aku mendengar ada yang memanggil kita tadi !"ucap wooyoung pada chansung yang duduk di sampingnya
"ne ... aku juga dengar " chansung langsung berdiri dan melihat keluar ,
"ayo kita keluar !" ajak chansung dan mengulurkan tangannya pada wooyoung yang masih duduk , wooyoung menerima uluran tangan chansung itu dan dengan sedikit susah payah dia berdiri , chansung membantu wooyoung berjalan keluar gubuk itu
"JUNHO !!!!! AKU DI SINI .... JUNHO !!!!!" terika wooyoung saat sudah ada di luar gubuk
"JUNHO .... BABO YAAA !!! AKU DISINI !!!!" teriak wooyoung lagi dan tak berselang lama ilalang-ilalang yang cukup tinggi di depan gubuk itu bergoyang dan munculah dua orang namja dari balik ilalang-ilalang itu
"junho !!!" panggil wooyoung dengan sedikit manja, membuat junho malah pura-pura ingin muntah mendengarnya sedangkan chansung dan nichkhun hanya bisa tersenyum melihat tingkah sepasang kakak adik itu
"dasar bodoh kenapa bisa sampai tersesat ?! kau bukan anak kecil kan ?!" junho langung bicara dengan nada kesalnya pada wooyoung yang tengah duduk di depan gubuk tua itu "kau tahu kau menyusahkan saja ! kenapa hidupmu hanya bisa menyusahkan aku ?!" lanjut junho lagi masih mengumpat kesal pada hyungnya yang sangat imut ini
"YAAA !!! harusnya saat kau melihat aku kau bertanya 'wooyoung-ah gwaenchanayo ? apa ada yang sakit ... untung kau tidak apa-apa ' HARUSNYA KAU BERKATA SEPERTI ITU !" bentak wooyoung tidak terima dengan apa yang junho katakan sambil memberi contoh bagaimana seharusnya junho bicara padanya. sesungguhnya jika bukan karena terbiasa mana ada orang yang tidak akan sakit hati di katakan orang yang hanya bisa menyusahkan saja
"baiklah ... kau tidak apa-apa ?!" tanya junho dengan wajah yang datar dan tidak khawatir  sama sekali
"ah sudahlah kau memang tidak menghawatirkan aku kan ?!" mendengar wooyoung bicara seperti itu junho berjalan mendekati wooyoung dan berjongkok di hadapannya
"jika aku tidak khawatir aku akan menyuruh orang mencarimu dan aku hanya akan diam saja menunggu tidak perlu cape mencarimu sampai ke sini !" junho menoyor kepala wooyoung dengan pelan membuat yang punya kepala itu marah
"YAA !!! TIDAK SOPAN " junho hanya tersenyum dan mengulurkan tangan pada wooyoung, ahirnya pertengkaran mereka selesai juga dan wooyoung menerima uluran tangan junho hanya saja saat dia hendak berdiri wooyoung malah terduduk lagi
"wae ? kau kenapa ?" tanya junho heran dengan tingkah wooyoung yang seperti kesakitan
"uh ? ... a... ani .... hanya saja .... hanya ... semalam aku terjatuh ... ya terjatuh karena gelap sekali ... jadi jatuh !!!" ucap wooyoung malah terdengar aneh menjelaskan nya seperti orang mengigau, junho menyerngitkan dahi dan memandang chansung dengan tatapan bertanya
"dia ... tidak salah ... lagi pula dia juga tidak akan sengaja membiarkan aku jatuh !" ucap wooyoung membela
"ah ... ne ... joesonghamnida " chansung meminta maaf dengan sedikit menunduk
"ya sudah ayo sekarang kita harus segera kembali ke bawah !" junho memapah wooyoung berjalan menuruni bukit itu , ya jalannya memang curam padahal seingat wooyoung saat kemarin dia berjalan-jalan tidak ada jalanan yang securam ini yang dia lewati
"kemarin aku tidak lewat jalan curam ini ?! ucap wooyoung yang masih mencoba berjalan,
"itu resortnya sudah terlihat dari sini !" nichkhun mulai angkat bicara sekarang setelah beberapa lama hanya jadi pendengar setia bagi orang-orang itu
"ne ?? jadi semalam kita hanya tinggal menuruni jalan ini sudah sampai ... aku pikir kita tersesat jauh !" chansung masih berjalan sambil geleng-geleng kepala
junho sudah turun satu langkah dan dia mengulurkan tangan pada wooyoung untuk turun lagi satu langkah tapi tiba-tiba
"aahhh !!!" pekik nichkhun yang hampir jatuh terjerambab karena kakinya terpeleset dengan banyaknya batu kerikil kecil yang semakin memperlicin jalan curam itu , junho langsung berbalik ke arah nichkhun menarik tangan nichkhun agar tidak terjatuh hingga tanpa sengaja dia malah memeluk nichkhun dengan erat
"HUWAAA !!!!" wooyoung yang sudah berjalan satu langkah ke bawah dan akan menggapai tangan junho malah akan jatuh juga gara-gara junho tidak jadi memegangnya untung chansung dengan sigap memegang tangan wooyoung hingga dia tidak jadi jatuh
"yaa !!! kenapa malah berbalik ? kau itu lebih memilih menyelamatkan dia dari pada aku ?! kau tahu aku hampir saja jatuh menggelinding ke bawah !!!" ucap wooyoung dengan penuh emosi menggebu-gebu
"kau mana mungkin jatuh menggelinding .... yang bisa menggelinding itu hanya orang yang gemuk sedangkan kau itu lihat ... kecil semua begitu !" bantah junho juga memandang wooyoung tidak suka sekaligus tatapan meremehkan
"dasar kau !!!" wooyoung mencoba memukul junho yang berada di sampingnya, jadi urutannya itu nichkhun ada di paling kanan lalu junho, wooyoung dan chansung di paling kiri
"sudahlah lagi pula kau juga tidak jadi jatuh , hey kau pegang dia jangan sampai dia jatuh lagi !apa lagi menggelinding " ucap junho sambil melihat chansung
"ya ... direktur jangan banyak bergerak nanti kita jatuh berdua !" chansung tidak bisa menahan wooyoung sudah mau mengamuk itu geram pada adiknya yang bicara sembarangan
"lalu kenapa kau masih memeluk dia saja ? dia juga tidak jadi jatuhkan ? kanapa masih di peluk ?!" tanya wooyoung nunjuk-nunjuk nichkhun yang masih berada dalam pelukan junho sekarang , dan selama mereka berdebat lagi barusan
"uh ? " junho melihat nichkhun yang masih dia peluk dan langsung melepaskannya
"ehmm " nichkhun malah berdeham canggung membuat wooyoung semakin tersenyum menang
"ck ... dasar ... kalian itu ... kalau mau berpelukan nanti saja jangan di sini .... kalau berpelukan seperti itu ... kalian bisa jatuh berdua !" ucap wooyoung sambil geleng-geleng lucu
"ya ... kapan kita akan turun jika terus berdebat seperti ini ?!" tanya chansung yang sudah mulai jengkel dengan segala perdebatan antara junho dan wooyoung
"do ?!" tunjuk junho pada wajah chansung yang bicara dengan nada tinggi tadi
"kau berani sekali berteriak , aku dan junho itu boss mu !" ucap wooyoung sambil memukul bahu chansung yang ada di sampingnya
"ah ... mianhae ..." ucapnya sambil menghindari pukulan wooyoung
"hey ... pakai bahasa formal !" teriak junho lagi , dan nichkhun lagi-lagi hanya memutar bola matanya jengkel , sudah kepalanya serasa mau pecah karena sakit dan ini dia harus berada lama-lama  di bawah sinar terik matahari gara-gara masalah sepele seperti ini

in office
"bagiamana ? wooyoung sudah di temukan ?" tanya junsu panik pada taec yang berjalan di belakangnya seusai mereka menghadiri rapat
kring !!! (bunyi telpon maksudnya)
taec langsung mengangkat telpon itu dengan segera sedangkan junsu memandangnya dengan wajah yang serius
"ne ... arraseo " ucap taec di telpon dan wajah junsu masih saja terlihat tegang
"direktur jang sudah di temukan ... direktur jang dan juga direktur lee sudah kembali ke area resort sekarang !" jelas taec pada junsu yang langsung menghela nafas lega
"hahhh ... syukurlah ... aku sangat pusing ... kepalaku rasanya mau pecah hari ini ...kau katakan pada junho untuk segara kembali ke seoul ... sepertinya ada yang tahu kalau junho membantu wooyoung di resort"
"ne " taec segara mengakat gagang telpon hendak memberitahukan hal itu pada junho saat junsu sudah melenggang hendak memasuki ruangannya
"ah , taecyeon ... setelah itu kau bisa segara menyiapkan mobil , aku akan pulang sekarang ... sepertinya aku tidak bisa lembur hari ini " ucap junsu di ambang pintu dan taec langsung mengangguk
"ne " ucapnya dan melanjutkan aktifitas menekan tombol telpon sedangkan junsu sudah masuk ke dalam ruangannya
#
#
#
#
#

junsu tengah memandang jalan yang terlihat di jendela mobil di samping kanannya, ini perjalanan pulang junsu dari kantor . terlihat jelas kalau junsu sangat kelelahan dan juga tertekan dengan samua masalah yang dia hadapi. sesosok namja yang tengah menyetir sidikit melihat kaca psion yang tergantung di bagian tengah atas kaca di depannya melihat sang bos yang sedari tadi hanya menghela nafas
"direktur apa tidak sebaiknya anda refresing dulu sentar ?" tawar seseorang di kursi depan, junsu menoleh sekilas dan kembali memperhatikan jalanan tak terlalu menanggapinya
"aku akan istirahat di rumah " jawab junsu singkat
"coba saja dulu !" ucap namja yang tengah menyetir itu sedikit memaksa dan meminggirkan mobil nya
"ini dimana ?" tanya junsu memperhatikan sekitar tempat dimana mobilnya berhenti sekarang
"ikut aku !" taecyeon menarik tangan junsu keluar dari mobil dan mengajaknya memasuki sebuah tamna hijau di tengah kota
"kenapa menarikku kemari ?" junsu melepaskan tangan taecyeon yang masih memegangi pergelangan tangannya
"jangan selalu bersikap mandiri dan melakukan segalanya sendiri dengan baik , kau juga jangan hanya hidup dengan hanya memikirkan orang lain ...karena itu semualah kau selalu kesepian sekarang untuk hari ini saja hiduplah untuk dirimu sendiri !" junsu hanya terus memandang taecyeon yang sedang menceramahinya tanpa berkedip memperhatikan wajah orang yang selalu bersamanya setiap hari
"aku akan memperlihatkan padamu bagaimana caranya untuk membahagiakan diri sendiri !" taec tersenyum dan menarik tangan junsu lagi , sekarang junsu tidak melawan saat taec menyeretnya pergi ,dia ingin sekali ini saja mengikuti apa yang hatinya inginkan tanpa mementingkan orang lain di banding dirinya sendiri
terlebih lagi setelah dia ingat kata-kata jia tempo hari yang mengatakan kalau dia harus bisa hidup untuk dirinya
'mungkin benar kalau mereka sudah dewasa dan bisa hidup mandiri tanpa aku ' ucap junsu dalam hati saat dia dan taecyeon masih berjalan ke tengan taman
"lihat ... cuaca hari ini agak panas ... kita makan ice cream saja ya ?!" tawar taec dan sebelum junsu menjawab taec malah sudah duluan membeli dua ice cream
"direktur kau mau rasa apa ? vanila ? coklat ? strawbery ? " tanya taec dengan antusias sedangkan junsu malah bengong bagaimana tidak , taecyeon itu membelikan ice cream di pinggir jalan pada seorang pedagang kaki lima ... sejak lahir dia sama sekali tidak pernah makan atau minum hal yang tidak jelas menurutnya seperti ice cream itu, walau junsu belum menjawab taec malah menyela lagi dengan berbicara
" green tea saja ..." ucapnya pada pedagang itu membuat junsu semakin melongo ,'dia kan bertanya , vanila , strawbery atau coklat . kenapa malah bilang green tea ?!' junsu bertanya dalam batinnya lagi , 'kenapa ok taecyeon hari ini seperti orang gila ?!' pikirnya lagi
"ini ... untuk direktur ... ini untukku !" taec memberikan ice ream berwarna hijau pada junsu dan warna putih untuknya sendiri
"kajja ... kita duduk di sana saja !" tunjuk taec pada sebuah kursi yang ada di pinggir lapangan basket di taman itu, dan lagi-lagi taec menyeret junsu ke sana
"ayo duduk ... direktur kenapa melihatku seperti itu ? direktur tidak suka ?! bukannya direktur sangat suka teh ?!" tanya taec mendongak melihat junsu yang masih berdiri di depannya
"kau kenapa membeli ini ? bukankah ada toko ice cream ? kenapa kau malah membeli di sana ?"
"oh itu ... ice cream ini tidak beracun ... ini aman ... aku jamin !"
"yaa ... kau tidak salah makan kan ? atau kepala mu terbentur ?! kau aneh sekali hari ini !"
"ayolah duduk disini !" taec menepuk-nepuk kursi di sebelahnya mengintruksikan junsu untuk duduk di sana
"aku tidak mau itu berdebu !" junsu melihat ice cream yang mulai meleleh di tangannya dan dengan terpaksa dia mulai menjilat ice cream itu
"bagiamana ? enak kan ?!" tanya taec sambil memperhatikan raut wajah junsu
"tidak enak juga tidak buruk !" ucapnya dengan wajah datar tapi malah terus menghabiskan ice cream itu
"direktur bisa bermain basket ? bagaimana jika kita ikut bermain dengan mereka ?!" taec menunjuk sekumpulan anak remaja yang tengah bermain basket di lapangan yang ada di depan mereka
"aku tidak bisa " jawab junsu dengan singkat
"aku ajari bagaimana ?" taec memandang junsu yang tengah duduk di sampingnya memperhatikan anak-anak remaja itu bermain basket
"kau bilang akan mengajakku untuk bersenang-senang dan membahagiakan diri sendiri tapi kenapa malah seperti ini ?! ini tidak membuatku bahagia sama sekali ... bermain basket bukan membuat aku bisa refresing tapi malah membuat aku semakin lelah "
"kalau tidak mau hanya tinggal bilang saja kan tidak perlu marah begitu !" umpat taecyeon sambil berbalik menghadap ke depan lagi tidak memandang junsu sekarang
"direktur pernah nonton di bioskop ? kita nonton saja ... apa ada film yang ingin direktur tonton ?!"
"tidak ada ... lagi pula jika ada yang ingin aku tonton akan aku tonton di rumah .... terkadang jika aku ada waktu aku akan menghadiri undangan dari sponsor " jelas junsu apa adanya membuat taecyeon malah menganga
"bahkan menonton film bersama teman atau kekasihmu ... tidak pernah ?!" tanya taec tak percaya walau ada sedikit rasa aneh di hatinya saat mengatkan 'kekasihmu' pada junsu
"tidak pernah ... apa itu harus ?!" jawab junsu tanpa beban "kajja ... kita pulang !" lanjutnya seraya berdiri. taecyeon juga ikut berdiri dan dengan perasaan gagal dia mengangguk untuk menyetujui keinginan junsu untuk segera pulang padahal dia berniat untuk membuat junsu bahagia hari ini

mereka berjalan dengan santai menuju ke tempat dimana taecyeon memarkirkan mobilnya dan saat di tengah perjalanan taec melihat sebuah tempat hiburan yang penuh dengan mesin mainan (kaya time zone gitulah)
"ayo masuk !" ucapnya tanpa memperdulikan junsu yang terkaget tiba-tiba tangannya di tarik
"YAA !!! mau kemana ?"
" kita main disini saja ..." taec membeli beberapa koin permainan dan mengajak junsu untuk mecoba berbagai macam mesin permainan di sana
"ini ?!" tunjuk taec pada sebuah mesin mainan kotak yang ada boneka di dalamnya untuk di angkat ke atas tapi junsu menggeleng tanda dia tidak mau main itu ,
"oke ... kita lihat yang lain ... kalau ini ?" tunjuknya pada mesin di samping yang adalah mesin permainan balap motor dan lagi-lagi junsu menggeleng
"kalau itu ?!" tunjuknya pada sebuah mesin permainan layar menangkap ikan
"terlalu kekanak-kanakan !" ucapnya dan berjalan meninggalkan taecyeon
"ini ?" sebuah mesin mobil yang sekarang di tunjukan taecyeon
"itu sudah biasa ... di rumah junho juga punya mesin seperti itu !" dan junsu berjalan lagi meninggalkan taecyeon
"ini harus di coba !" taecyeon mendorong junsu menaiki mesin dance dan dia juga berdiri di sampingnya, taec memasukan koin dan permainan di mulai
"aku tidak mau ... memalukan !" ucap junsu dan hendak turun dari mesin itu tapi taecyeon menahannya dengan memegang tangan junsu
"cobalah ... ini menyenangkan ... lihat aku !" junsu menurut dan memperhatikan apa yang taec lakukan, dia bermain dengan lincah mengikuti permainan itu , wajahnya yang sangat ceria dan tanpa beban itu membuat junsu tidak mengalihkan pandangannya
"ayo ... seperti ini gampangkan ?!" ajak taecyeon tanpa menghentikan gerakan badannya
perlahan junsu mulai mengikuti apa yang taecyeon lakukan dia menginjak setiap lampu yang menyala di lantai itu walau dengan tubuh yang kaku dan sama sekali tidak menari
"dengarkan musiknya ... seperti ini ?!" taecyeon memberi contoh dia menginjak lampu-lampu itu dengan cekatan dan tubuh yang bergerak dengan alami mengikuti irama musik
"aku tidak bisa !" ucap junsu saat dia mengikuti apa yang taecyeon lakukan tapi terasa sulit untuknya
"ini mudah ayo coba lagi !!!" junsu terus mencoba mengikuti taecyeon dan ahirnya dia bisa tersenyum dan gerakannya tidak seperti robot lagi sekarang , lebih halus dan alami ...

setelah lelah bermain di berbagai macam jenis permainan di sana ahirnya taecyeon dan juga junsu keluar dari sana dengan nafas yang sedikit tersengal
"kita kemana lagi ?!" tanya junsu sambil meminum milk shake yang dia pegang
"kita nonton saja ya ... ada yang ingin aku tonton !"ajak taec dan junsu langsung mengangguk , sekarang mereka bicara dengan bahasa non formal dan taecyeon tidak memanggil junsu dengan sebutan direktur lagi saat mereka bermain bersama
"kenapa di sini ?" junsu memutar pandangannya melihat ruangan bioskop yang mereka masuki dan kursi yang mereka dapatkan agak belakang dan di  pojokan
"karena kita dapat tiketnya di sini !" jawab taec ringan dan duduk di kursinya kemudian junsu ikut duduk di sampingnya
"bukan itu maksudku ... kenapa di bioskop ini ... ini bukan vip kan ? kenapa kita tidak nonton di vip saja ... aku merasa aneh ada di sini " junsu terus saja memutar pandangan karena memang lampu belum di matikan mengingat masih banyak pengunjung yang berdatangan dan juga film yang belum di putar
"nonton di sini lebih mengasikan dari pada di ruang vip ... apalagi jika menyewa semua bioskop hanya untuk berdua ... itu namanya mubajir (?) " jelas taecyeon sambil memakan pop corn padahal film belum di mulai dia malah sudah makan
"yaa ... jangan banyak alasan ... jika tidak punya uang untuk mengajak aku nonton katakan saja biar aku yang bayar !" ucap junsu sambil merebut pop corn yang ada di tangan taecyeon dan mengunyah beberapa di mulutnya sekarang
"katanya tidak mau ... lagi pula sejak tadi uang yang aku gunakan juga uang mu bukan uangku ... heheheheheee " jawab taecyeon setengah berbisik karena lampu sudah di matikan dan artinya film akan segera di putar
"ck ... do .... jinjja ... dasar pelit ! " junsu mengalihkan pandangan ke depan karena sekarang filmnya sudah benar-benar di mulai
"ini film apa ?" tanya junsu sesaat karena dia memang tidak tahu film yang akan mereka tonton tadi yang membeli tiket juga taecyeon dan junsu hanya diam saja menunggu di kursi
"film horror ..." jawab taecyeon lagi dan sekarang malah minum
"mwo ?!" kaget junsu tapi karena taecyeon tidak melihat wajah junsu sekarang dia tidak tahu kalau junsu sudah sangat syok mendengar kata horror darinya barusan

film itu terus di putar dan junsu tetap ada di sana dia sangat gengsi jika harus mengatakan pada taecyeon kalau dia takut melihat film horror, walau sekarang dia sudah sangat ketakutan kadang junsu menutup mata rapat atau menggingit jarinya agar tidak berteriak. saat di tengah film dan tanpa junsu dan taceyeon sadari tiba-tiba ada adegan menyeramkan yang tiba-tiba muncul membuat keduanya sontak terkaget. junsu langsung berbalik ke arah taecyeon dan begitu juga taecyeon yang langsung berbalik ke arah junsu dan entah karena apa dan hanya author yang bisa buat begini ... tapi yang jelas sekarang bibir junsu dan taecyeon sudah menempel dan bukannya mereka lepaskan, mereka hanya diam di posisi itu dalam waktu yang cukup lama

junsu mengerjap-ngerjapkan mata lucu dalam posisi itu sedangkan taecyeon hanya diam tiba-tiba saja otaknya blank . 'jantungku ... kenapa dia berdetak sekencang ini?' tanya junsu dalam hati, 'ayolah jangan berdebar sekeras ini kalau dia mendengarnya bagiaman ?' umpat taec dalam hati yang bisa mendengar degupan jantungnya sendiri saat ini .  setelah cukup lama merka seperti itu dan ahirnya lampu di nyalakan mereka langsung tersadar dan saling menjauh. bisa di bayangkan berapa lama mereka seperti itu hingga filmnya selesai
"ehm " junsu berdehan canggung dan membenarkan jasnya yang sebenarnya masih sangat rapih, sedangkan taecyeon langsung berdiri
"direktur kita harus segera pulang !" ucap taecyeon kembali lagi dengan bahasa formalnya,padahal sejak beberapa jam lalu mereka sudah akrab dan setuju untuk tidak menggunakan bahasa formal di luar kantor
"ne" jawab junsu singkat dan berdiri lalu berjalan mendahului taecyeon, karena dia memang agak sedikit gemetar junsu malah tersandung anak tangga membuatnya oleng dan hampir jatuh tapi taecyeon memegang pinggang junsu menahan agar dia tidak jatuh
"anda tidak apa-apa ?" tanya taecyeon pada junsu yang masih dia pegang sekarang,junsu berbalik memandang taecyeon yang memegangnya dari belakang
"ne ... gwaenchana " ucapnya sambil terus memandang taecyeon
"YAA !!! kalian sedang apa ? cepat ... kami juga ingin segera keluar !" seseorang yang ada di belakang taecyeon berteriak karena sekarang mereka menghalangi jalan keluar dari ruangan itu
'memalukan sekali' lagi-lagi junsu meruntuki dirinya sendiri dalam hati

in resort
"junho bilang dia akan pulang ke seoul sekarang dan kita yang akan menuruskan pekerjaannya ... dia bilang sudah menyimpan semua data di sini tapi aku tidak tahu passwordnya !" wooyoung memandang laptop  yang tengah dia pegang sekarang dan memandang chansung meminta pertolongan
"tanyakan saja dulu passwordnya ... mungkin sekarang dia ada di kamarnya " chansung yang baru saja keluar dari kamar mandi itu memberi saran, wooyoung terlihat berpikir dan kemudian mengangguk
"aku ke kamar dia dulu "wooyoung berjalan keluar dari kamarnya dan menuju kamar junho bersama nichkhun yang hanya berjarak beberapa meter dari kamarnya. wooyoung dengan santai membuka pintu kamar junho dan dia celingukan tidak mendapati junho ataupun nichkhun
wooyoung kembali berjalan memasuki ruangan tengah kondominium yang junho tempati dia berjalan ke arah pintu kamar dan langsung membukanya begitu saja namun saat pintu baru terbuka beberapa senti saja wooyoung langsung terbelalak , pintu yang hanya terbuka beberapa senti itu membuat dia bisa melihat junho yang tengah menindih nichkhun mungkin dalam keadaan naked karena dia hanya bisa melihat setangh tubuh mereka yang polos
"arrghhh ..." nichkhun memeluk leher junho dengan kuat sementara junho masih menciumi dan menjilati leher putihnya
"apa masih sakit ?" tanya junho menghentikan aktifitasnya dan memandang nichkhun yang tengah terbaring di bawahnya, nichkhun mengangguk lemah kemudian menjawab pertanyaan junho
"sedikit ..." ucapnya singkat, junho kembali mencium bibir nichkhun dan melumatnya, bisa wooyoung lihat junho memiringkan wajahnya ke kanan dan ke kiri bergantian, tangan nichkhun yang tengah menjambak halus rambut belakang junho dan tangan junho yang tengah memelintir nipplenya dengan sesekali meremasnya
"kenapa aku selalu melihat mereka melakukan ini ?!" tanya wooyoung pada dirinya sendiri dengan berbisik dan menutup pinti itu lagi
"hah ... menyebalkan !" umpat wooyoung dan berjalan ke arah kursi , dia lalu duduk disana menunggu junho menyelesaikan aktifitasnya . wooyoung mendengus saat mendengar erangan dan juga desahan nikmat yang nichkhun keluarkan
"berisik sekali ..." ucapnya sambil memajukan bibir dan memeluk bantal kursi yang ada di sampingnya dan dengan sabar wooyoung menunggu junho menyelsaikan urusannya
clekk
"WOOYOUNG ?!" kaget junho saat dia keluar dari kamar dan mendapati wooyoung sudah duduk dengan nyaman di kursi terlihat wajahnya itu berlipat tanda kalau dia sudah lama menunggu
"aku hanya ingin bertanya apa passwordnya ... kau lupa mengatakan password itu padaku !" ucap wooyoung sambil berdiri dan menghampriri junho
"a..a..ahh ... aku lupa ... iya ... paswordnya ... itu ...f3h886k !" jawab junho dengan tergagap
"mwo ? kenapa membuat pasword seperti itu ?" tanya wooyoung meresa heran dengan password yang junho berikan
clekk
junho dan wooyoung kembali melihat ke arah pintu kamar dan keluarlah nichkhun dengan hanya menggunakan kemeja , nichkhun memandang ke arah junho dan wooyoung dan itu membuatnya sontak melebarkan mata. dan dengan buru-buru dia masuk lagi ke dalam kamar, junho menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan mata kuat dia tahu kalau wooyoung pasti akan mengatakan hal yang macam-macam lagi setelah ini
"kalian ... berpacaran ?!" tanya wooyoung selidik
"bukan urusanmu !" jawab junho ketus
"ya sudah ... aku pergi ... lanjutkan lagi saja ... aku rasa kalian sedang mengumpulkan tenaga untuk ronde selanjutnya , buktinya nichkhun masih belum berpakaian !"
"YAA ... jangan bicara macam-macam !!" bentak junho sedangkan wooyoung hanya tersenyum saja,
"bye ..." wooyoung berjalan ke arah pintu dan junho memperhatikan wooyoung yang berjalan dengan agak aneh menurutnya , ya seperti nichkhun saat pertama kali melakukan itu ... seperti nichkhun yang berjalan tertatih wooyoung juga seperti itu
"wooyoung ! bagaimana rasanya ?" tanya junho membuat wooyoung berbalik dan menatap junho
"mwo ?" tanya wooyoung tidak mengerti
"melakukan 'itu' semalam kalian melakukannya kan ?!" goda junho sambil tersenyum jahil, dan apa yang junho lakukan sukses membuat wajah wooyoung merah seketika
"a...ap..apa ...ma..maksud ... mu ?" gagap wooyoung masih memandang junho yang masih menggodanya
"jangan pura-pura tidak mengerti ... aku tidak akan mengatakan pada siapa-siapa ..." ucap junho seraya tersenyum kemudian kembali masuk ke dalam kamar
wooyoung memegang pipinya yang memanas "dasar junho !" ucapnya lemah dan kemudian berlari keluar dari kamar itu

nichkhun pov
"kau sudah menyelesaikan laporan kemarin ?!" aku melihat ke arah belakang dan mendapati junho tengah melihat layar i-padnya
"ne ... aku sudah menyelesaikannya !" jawabku dan kembali lagi menghadap ke depan
"lihat ini ... kau yang membuat ini kan ? ini bahan untuk presentasi sepetinya ini masih salah perbaiki !" ucap junho kembali lagi ketus, aku berbalik lagi melihat junho
"aku tidak mengerti yang mana yang anda maksud ?"
"ini ..."
"mana ?!" tanyaku lagi karena aku tidak bisa melihat layar i-pad itu dengan jelas
"kau bisa pindah ke sini kan ? " bentak junho lagi padaku,dia selalu saja berkata kasar dan juga berteriak padaku padahal aku selalu berusaha melakkan yang terbaik selama ini
"supir cho bisa kau berhenti sebentar aku harus pindah ke belakang !" ucapku sambil memandang supir cho
"mianhae ... tapi ini jalan tol kita tidak bisa berhenti !" ucap supir cho membuat aku semakin pusing harus bagaimana aku ini
"kau bisa lompat kemarikan ?kau itu bukan yeoja !"
"ne !" aku langsung mencoba berdiri dan berpindah ke kursi belakang saat mobil masih melaju tapi karena ada guncangan entah karena apa aku malah tersungkur dan menindih junho
"Ahh !!! " pekik junho kesakitan
"ahh ... direktur mianhae ... aku tidak sengaja ... apa yang sakit ?!" tanyaku panik tapi dia malah berteriak lagi
"KAU ITU TIDAK MAU BAGUN DARI TUBUHKU EOH ? PINGGANGKU MAU PATAH KAU PIKIR KAU ITU RINGAN ?!" aku langsung ternganga bagaimana bisa aku lupa bangun dari tubuhnya dan sekarang masih menindihnya
"mianhae ... " ucapku menyesal dan beranjak dari tubuhnya , aku duduk di samping junho sekarang dan dengan menunduk
"kau menangis ?!" aku langsung menatapnya seraya menggegeleng
"ani ..." jawabku cepat

in resort
wooyoung pov
"aku rasa semuanya berjalan dengan baik ... semuanya sesuai dengan apa yang ada di dalam data ini !" aku hanya memandang chansung yang tengah memeriksa pembangunan resort , entahlah aku sama sekali tidak berminat dengan hal itu
"bagus kalau begitu !" jawabku singkat dan menopang dagu dengan sebelah tangan memandang chansung yang tengah sibuk memperhatikan layar laptop
"harusnya kau yang melakukan ini ... bukan aku ... ini kan pekerjaan mu " ucap chasung dan aku langsung menyandarkan tubuhku dengan kasar ke sandaran kursi
"aku sudah bilang aku tidak bisa " ucapku sebagai alasan
"bukan tidak bisa tapi tidak mau .. ini mudah dan kau sama sekali tidak mencobanya " kenapa chansung itu selalu saja berpepatah dan cerewet sekali
aku beranjak dan mendekati chansung kemudian duduk di sampingnya, aku perlahan mendekatkan tubuhku padanya
"kau jangan marah-marah terus seperi itu padaku ... aku kan juga sudah berusaha..." aku menyadarkan kepalaku di bahu chansung dengan perlahan
"sekarang cepat tidur sana sudah malam !" aku memandang chansung yang bersikap dingin padaku , kenapa dia malah menyuruh aku tidur ? ini baru juga jam berapa ... matahari juga belum sampai ke rumahnya paling juga dia baru sampai ke gerbang rumahnya
"ini masih juga petang belum malam ... lagi pula aku juga belum makan .. kau tega menyuruhku tidur dalam keadaan lapar !" ucapku seraya memajukan bibirku ini , dan beralih menyandarkan kepalaku ke kursi sekarang
chansung pov
'wooyoungie ... kenapa kau malah bicara dengan nada manja seperti itu padaku ? kenapa malah bersandar padaku ?! kau mebuat jantungku hampir copot ' aku hanya bisa bergumam dalam hati dengan tingkah wooyoung yang terkadang seperti anak kecil ini , tidakkah dia menyadari kalau dia begitu lucu dan menggoda (?) jika terus seperti ini aku bisa menerkam dia ...
"kau kenapa jahat seperti itu padaku ??!" ucapnya merengek padaku sambil menarik-narik lengan baju yang aku pakai, GLEK aku hanya bisa menelan saliva dengan susah saat meliha ia malah memeluk tanganku ,apa wooyoung itu benar-benar namja ? lihat bulu matanya yang lentik  ? atau juga bibir sexy nya ? (di setiap ff yaoi aku angap ukenya masih se cute dulu saat masih imut , belum jadi se manly dan kekar sekarang !! hahahahaha )
'ah itu tidak mungkin , bukankah aku sudah memeriksanya sendiri kamarin , dia itu benar-benar namja chansung-ah ' aku menggut-manggut sendiri mengiyakan pikiran logisku
"kau kenapa ?" tanya wooyoung heran sambil mendongak menatapku , rambutnya dan juga hidung mancungnya itu kenapa malah menyentuh kulit wajahku membuat aku semakin pusing saja ... dia sangat harum ... rambutnya juga sangat harum ...
"ani ... ti..tidak ... apa-apa !" jawabku sempat tergagap namun ahirnya aku bisa meredakan gejolak hatiku sekarang 'wooyoung memang sangat lucu ... tapi dia memang namja 100% yaa ... walau itu hanya fisiknya ... ah , bagaimana jika aku periksa lagi siapa tahu malam itu karena gelap aku tidak melihat tubuhnya dengan jelas ! heheheh ' (alah chan oppa modus doang nih)
"wooyoung !" panggilku dan dia langsung duduk dengan baik menatapku
"wae ?" tanya wooyoung dengan raut wajah yang keheranan munkin melihat ekspresi wajahku yang berubah
"kau itu namja kan ? kenapa sangat manja ?!" tanyaku menggodanya dan dia langsung saja cemberut
"sudah tahu aku ini namja kenapa masih bertanya ? lagi pula memangnya namja tidak boleh manja apa ?!" aku mengerakan jari telunjukku ke kanan dan kekiri
"tidak boleh ... aku ini harus membuat mu menjadi orang yang yang mandiri dan tidak manja lagi jadi kau akan mendapat hukuman karena kau bersikap manja hari ini ... " ucapku dengan serius
"MWO ? hukuman apa ?" aku berdiri dan menarik tangannya , aku membawanya ke dalam kamar dan mengunci pintu , sangat tidak elit kan jika saat melakukan aktifitas pribadi ada orang yang mengganggu
"ada apa ? kau mau menghukum ku apa ?" tanya wooyoung belum menyadari apa yang akan aku lakukan
author pov
chansung mendekati wooyoung yang tengah berdiri di dekat kasur , chansung terus mendekati wooyoung dengan tatapan lapar membuat wooyoung malah takut dengannya
"ya ... kau kenapa ?!" tanya wooyoung sambil terus berjalan mundur dan ahirnya dia terpojok saat pantatnya merhimpitan dengan meja
"aku akan menghukum mu !" ucap chansung berbisik di telinga wooyoung , wooyoung langsung mengalihkan pandangannya ke arah wajah chansung yang ada di samping kirinya
"menghukumku ?!" tanya wooyoung dengan tatapan yang menyiratkan ke khawatiran tangannya berpegangan dengan erat pada ujung meja
chansung mulai mengarahkan wajahnya untuk mendekat ke arah wooyoung dan dengan perlahan namun pasti chansung mulai menempelkan bibir mereka , terus berlanjut hingga mereka terlibat perang lidah dan saing melumat... lidah chansung merangsek masuk ke dalam mulut wooyoung bermain di dalam sana dengan lihai sesekali wooyoung mengambil alih permainan dengan mendorong lidah chansung hingga lidahnya yang berbalik ada di dalam mulut chansung sekarang

tangan chansung tak  tinggal diam , dia perlahan menyusupkan tangannya kanannya ke dalam kaus yang di pakai wooyoung meraba seluruh inci punggung wooyoung sedangkan tangan kirinya dia susupkan ke bagian depan dan bermain dengan nippla wooyoung , menekan memelintir dan juga menarinya pelan tak lupa juga sedikit mencubitnya
"eummphh ..." wooyoung melenguh nikmat masih dalam kuluman chansung,wooyoung mulai mengarahkan tangannya ke tengkuk chansung dan malah menekannya semakin dalam membuat ciuman mereka juga semakin mendalam
"ahhh ... chansung-ah ..." desah wooyoung memalingkan kepalanya ke kiri saat chansung mengimpitkan tubuhnya pada wooyoung membuat junior mereka yang sama-sama masih terbungkus celana itu bergesekan gerakan itu membuat chansung bisa mengeksplorasi leher kanan wooyoung dengan leluasa
chansung terus menciumi dan menggigit leher wooyoung , menjilatnya dari kulit belakang telinga terus merambat ke lehernya hingga di tengah leher dia bergerak ke atas mencium dagu wooyoung sekilas , chansung menjulurkan lidahnya dan menyapu bibir bawah wooyoung ,tanpa chansung duga wooyoung dengan jahilnya menggesekan lututnya pada junior chansung yang terlihat mengenbun dalam celananya itu
"do ... kau memang nakal ... " ucap chansung lalu kembali melumat bibir wooyoung yang menggodanya itu
di rumah keluarga kang

"kau bisa istirahat sekarang " junsu langsung berjalan dengan cepat saat dia baru turun dari mobil meninggalkan taecyeon yang tengah berdiri memperhatikannya berjalan
"direktur !" taec sedikit berteriak saat junsu sudah menaiki anak tangga menuju pintu masuk (anggap rumah kang hyena di my fair lady)
"ne " junsu berbalik dan menatap taecyeon , taec berjalan mendekati junsu dan berdiri di hadapannya
"apa direktur marah padaku ? " tanya taecyeon dengan serius, taec merasa kalau hatinya tidak menentu sangat gelisah panasaran dengan apa yang akan junsu katakan sebagai jawabannya
"ani ... kenapa harus marah ? kau tidak melakukan kesalahan ... aku senang ... walau terdengar aneh tapi ..." junsu memperhatikan wajah taecyeon yang masih memandangnya dengan serius "aku merasa sangat nyaman dengan mu ... lain kali kita bisa bermain bersama lagi ... kita teman kan ?!" junsu mengulurkan tangannya sebagai permintaan untuk menjadi teman ,
"ne " jawab taec dengan lirih seraya menjabat tangan junsu ' apa boleh jika aku ingin lebih dari sekedar teman ?' tanya taec dalam hati tapi dia belum mendapat keberanian untuk mengatakan hal itu sekarang

balik lagi ke resort

entah sejak kapan dan bagaimana caranya sekarang chansung dan wooyoung tengah berada di atas kasur mereka dengan posisi wooyoung yang seperti merangkak dan chansung yang tengah berdiri dengan lututnya di balakang wooyoung . tentu saja mereka dalam ke adaan naked dan junior chansung yang ada di dalam tubuh wooyoung
"aahhh ... ahhh ... hahhh .... ouh ... " entah apa yang hendak wooyoung katakan hanya saja itu terdengar seperti desahan yang sangat menikmati permainan chansung , chansung turus memaju munudrkan tubuhnya membuat juniornya yang ada di dalam hole wooyoung bergerak keluar masuk dengan cepat
"tidak sakit lagi kan ?" tanya chansung di sela-sela pekerjaannya
"tidak ... akkhhh ... aku ... tidak tahan ... inihh... nikmat sekaliii ~ " wooyoung memejamkan matanya menikmati dan meresapi kenikmatan yang tengah di rasakan oleh tubuh bagian bawahnya , sedangkan badannya terus saja tersentak maju mundur sirama dengan gerakan menusuk chansung. chansung menghentikan sejenak in out nya dan memeluk wooyoung , dia mengarahkan agar wajah wooyoung menghadapnya hingga dia bisa kembali melumat dan mengulum bibir wooyoung , dan bukan hanya itu saat lidahnya kembali bermain dengan lidah wooyoung dalam mulutnya tangan chansung mulai bergerilya meremas dan memelintir nipple wooyoung dan tangan yang lainnya tengah memijat lembut junior wooyoung
"emmphhh ... eummmphhh ... " lenguh wooyoung saat chansung mulai kembali melakukan in out dengan tempo yang semakin cepat, chansung menggerakan badannya memutar membuat seluruh titik sensitif di tubuh wooyoung termanjakan , mata wooyoung kini setengah terpejam dan untuk sesaat dia tidak meladeni lidah chansung yang tengah bermain di mulutnya, dengan segala sentuhan memabukan yang chansung lakukan di saat bersamaan membuat wooyoung tidak tahan lagi untuk mencapai klimaks
"ahhh ... kau ... keluar ?" tanya chansung merasakan kalau dinding hole wooyoung semakin mengetat dan juga tangannya yang tengah megocok junior wooyoung merasakan kedutan
"n..ne.ehhh .... ahhh ~~~~" lenguhan panjang wooyoung saat dia mencapai klimaksnya , sementara chansung masih saja melakukan in out dan terasa semakiin nikmat karena hole wooyoung yang semakin menyempit

chansung membalikan tubuh wooyoung tanpa mengeluarkan juniornya, hingga sekarang wooyoung berbaring di kasur. chansung menggenjot hole wooyoung semakin brutal dengan nafsu yang sudah sangat membuncah seolah sudah terkumpul di ubun-ubun
"ahhh .... akhhh .... hhhaaaahhh .... eummmmpph .... hahhhhh " wooyoung meremas spei dengan kedua tangannya membuat sprei yang sudah kusut itu semakin tidak berbentuk lagi, wooyoung menggelengkan kepalanya ke kanan dan kekiri dengan cepat dan terus menerus menyalurkan rasa nikmat yang melanda tubuhnya
"ahhh ... kau ... tubuhmu ... sangat nikmat ..." rancau chansung di depan wajah wooyoung , dan dengan segera wooyoung memegang kepala chansung dan langsung mejilat dan mengulum bibir chansung , wooyoung menggerakan kepala ke kiri agar ciumannya semkin dalam. chansung membuka mulutnya memberi intruksi agar wooyoung memasukan lidahnya dan wooyoung mengerti dengan hal itu,langsung memasukan lidahnya , sekarang wooyoung yang menjelajahi isi daru mulut chansung , menyapu langit-langit mulut chansung dan melilit lidahnya bermain dengan saling mendorong ,wooyoung menghisap lidah chansung dan mengulumnya membuat chansung melenguh
"euuummpphhh ...." lenguh chansung tertahan , mungkin chansung tidak akan percaya jika wooyoung mengetakan ciuman pertama wooyoung adalah dengan dirinya jika dia mengingat betapa lihainya wooyoung sekarang ,atau dia memang cepat belajar
"ahhhh .... akuuhhh ... keluar ..." wooyoung berhenti bermain dengan lidah chansung dan memadang chansung yang sekarang setengah terpejam masih dengan menusukkan juniornya masuk dengan dalam ke tubuh wooyoung,
"ahhh .... " chansung mengelurakn juniornya dari hole wooyoung dan bergerak naik , dia mengarahakan juniornya ke bibir wooyoung sedikit memijat juniornya dari pangkal ke ujung membuat sedikit sisa cairan putih kental itu keluar lagi dari celah kecil di ujung juniornya dan menetes ke bibir wooyoung. wooyoung menjiati bibirnya dengan gerakan erotis membersihkan cairan chansung yang ada di bibirnya membuat chansung tersenyum
"kau menyukainya ?!" tanya chansung berbisik di telinga wooyoung sambil menindih tubuhnya,
"ne ... aku rasa kau juga menyukainya " jawab wooyoung sambil memeinkan jarinya di pundak dan leher chansung. chansung tersenyum kecil dan mengmbil cairan wooyoung yang tadi mengotori perutnya sendiri ... melumurkannnya pada jari-jari chansung dan seolah mengikuti wooyoung chansung juga menjilat jarinya dengan garakan erotis masih dalam jarak wajah mereka yang dekat, wooyoung memegang tangan chansung dan ikut menjilatnya membersihkan jari chansung dari cairannya
setelah jari chansung bersih dari cairannya ,wooyoung menatap chansung yang masih menindihnya dengan jarak yang hanya beberapa senti saja ... pandangan mereka bertemu danseolah saling tahu pikiran yang tersirat dari atatapan masing-masing mereka kembali saling melumat membuat saliva mereka bercampur

"jika hukumannya seperti ini aku ... tidak akan takut ... malah mungkin akan terus bersikpa manja agar di hukum " ucap woyoung sambile senyam senyum gaje
"ck ... kau ini ... tidak bisakah kau berpikiran sesuai dengan usiamu !?" chansung mengecak rambut wooyoung dan berbaring di sampingnya sekarang
"tidak bisa !" ucap wooyoung mantap memandang chansung dengan tatapan menyakinkan



ahh ... ini dia nc seadanya ... mianhae ini pasti sangat tidak memuaskan ya karena otak yadong saya lagi gak jalan pagi ini ... dari semalem juga belum jalan otak yadongnya dan ... seharusnya nc itu bukan di momen ini jadi rada gaje dan aneh sebenernya tapi ... karena saya sudah memutuskan untuk selama bulan ramadhan saya puasa buat f nc dan karena ada yang mau nc jadi di paksakan buat hari ini dengan nc alakadarnya saja ... karena memang aslinya di chap ini tidak ada adegan nc

14 comments:

  1. yes pertamax!!

    baby uyong centil nih... keren thor semuanya!!! daebaklah ff-nya!!!!! cz ini ff favoritku...........

    ReplyDelete
  2. thor gomawo udah lanjutin...cepetan update yang berikutnya ya...

    KhunHO thor@!!!!!!!!! aku suka!!!!!!!! aku pecinta pair mereka ahhahaahahahhahahaaha

    oy thor...mereka udah pacaran ya?

    ReplyDelete
  3. aduduuhhh baby uyoung emang menggairahkan banget! chanana semangat banget ngehukumnya?? taecsu kok lambat banget sih perkembangannya?? taec oppa cepetan dong nembaknya.... junho makin pervert aja nih! khun oppa ngelawan dikit kek oppa... hehehe.......

    ReplyDelete
  4. kayaknya author gak sengaja masukin pair lain di cerita ini. es cream green tea kan kesukaan junho dimakan junsu (junbors), nes krim vanilla kesukaan nickhun dimakan taecyeon (taeckhun). haha... kebetulan banget^__^

    tp jgn ampe berfikiran kopelnya au diganti ya thor... kopel yang sekarang udah klop banet kok thor....... suka!!!!!!! :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha .... sumpah saya gak sengaja ... saya asal nulis aja tu rasanya saya pikir rasa tidak berpengaruh terhadap cerita , kekekekekeee .... tapi ya udahlah walau saya juga baru nyadar barusan pas baca komentar kamu .... mianhae jika itu membuat kalian merasa kurang pas anggap saja mereka makan yang rasanya tawar sekalian biar gak jadi masalah

      Delete
    2. nggak kok thor... cuma ini emang kebetulan yg pas. pair yg aku sebutin kan emg sahabat deket jd lucu aja kok authornya bisa bikin kebetulan yang imut kayak gini :-)

      Delete
  5. gomawo dah mau lanjut q suka dengan semua cerita author...

    Lg2 wooppa yg liat pasangan khunho yg lg itu (?) tp seru lanjut ya thor...oh ya thor kyknya slama bln puasa nc nya d kurang atau d sensor ajj, tp terserah author ajj deh...lanjuttt...

    ReplyDelete
  6. gapa2 kok thor cuma mslh ice cream doank hahaha... Seru lanjutt

    ReplyDelete
  7. wah...junho ma nichkhun dah pacaran thor? Wah klo iya senang hatiku melihat all couple ni...hahaha...ok thor lanjuttt...and slmt menunaikan ibadah puasa... =)

    ReplyDelete
  8. wah thor khun and junho dah pacaran? Klo iya , senang hatiku melihat all couple d atas...haha lanjuttt...oh ya thor slmt menunaikan ibadah puasa...=)

    ReplyDelete
  9. thorr klw bsa slma puasa dilanjut aja,tpi gk ush ada nc, rate nya yg aman aja ya..
    aku nunggu bnget ni aplgi kHunHo couple :)

    ReplyDelete
  10. kyknya iya deh thor slama puasa ranted nya yg aman aman ajj deh... Ok thor ff nya lanjut....jgn lupa ff yg lainnya jg hrs lanjuttt... Gomawo and fig thing = )

    ReplyDelete
  11. lanjut thor....

    oya thot ff nichkhun jia (my style)kok gk dilanjutin lagi? kan masih part 2
    penasaran thor...... >.<

    ReplyDelete
  12. woo oppa centil banget,kyaaaaa keren" :D

    ReplyDelete