Jun 15, 2012

ff 2pm what is love 7

what is love


By : park yara (tciw queen)

Romance,frienship ect.
Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung X wooyoung
taecyeon X junsu
2PM pairing!
chapters : 7 of ?


Summary: kehidupan ini memang sangat unik dan mereka tidak pernah menyangka hal unik ini akan mereka alami di waktu berikutnya !
annyeong readers ... aku balik lagi nih bawa terusan ff yang gak mutu ini , tapi ternyata ada juga yang menanti (readers : siapa ?) ya pokoknya makasih ya buat yang udah kasih dukungan sama masukan buat aku ! ini dia chap 7 what is love .... jengjengjengjeng ...
oh ya aku mau curhat dulu sedikit kalian udah pernah baca belum ff yang judulnya aku lupa lagi tapi castnya junho oppa, yang ceritanya dia meninggal kerana kecelakaan motor yang remnya blong dan dia relaiin nyawanya buat ngelindungi cewe dia ,emang sedih sih ceritanya tapi itu ff yang sangat ngena di hati author


in nichkhun room
"pasien selanjutnya !" ucap nichkhun sambil membereskan beberapa kertas yang berserakan di meja kerjanya
"baik dokter " suster itu lantas keluar pintu untuk memanggil pasien yang selanjutnya.
nichkhun masih tetap saja berkutat dengan kertas2 itu sampai dia merasakan kalau pasiennya sudah masuk
"duduklah !" ucap nichkhun ramah sambil mengangkat kepalanya dengan tersenyum melihat sang pasien dan senyumnya langsung hilang terbawa angin saat dia melihat siapa yang tengah ada di hadapannya sekarang
"ada yang bisa aku bantu ?" nichkhun bertanya dengan sopan pada sang pasien
"dokter aku ingin melakukan operasi plastik pada bagian ini !" pasien itu menunjuk kelopak matanya "aku ingin mataku lebih besar " lanjutnya lagi
"kenapa kau ingin melakukan itu ? matamu sudah sangat bagus !" tanya nichkhun kemudian dia menelungkupkan  kedua telapak tangannya di meja yang kemudian dia jadikan tumpuan dagunya
"benarkah ? tapi mataku kecil " ucap sang pasien yang adalah namja itu sambil mengikuti apa yang nichkhun lakukan menunpukan dagunya di meja hingga mereka saling berpandangan
"aku rasa pacarmu akan sangat kecewa jika dia tahu kau akan melakukan operasi , dia sangat suka matamu yang sekarang " junho-namja yang merupakan pasien dari nichkhun itu hanya tersenyum membuat matanya memang terlihat sangat kecil
"darimana dokter tahu kalau pacarku menyukai mataku ini ?" sekarang nichkhun yang tersenyum kecil dan menjawab
"karena aku juga menyukai matamu !"nichkhun menjawab pertanyaan junho dan masih berpandangan dalam posisinya sama, junho melihat jam dinding yang terpasang di sebelah kirinya sekilas
"sudah waktunya makan siang ... dokter mau makan bersamaku ?" nichkhun mengangguk
"baiklah !"
junho berdiri dari kursinya dan menghampiri nichkhun membalikan kursi yang tengah di duduki nichkhun menghadapnya
"sudah berapa lama aku tidak melihatmu ... kenapa sangat merindukan mu seperti ini ya ?" tanya junho memasang wajah yang terlihat berpikir dengan di dramatisir
"mungkin 6 atau 5 jam " nichkhun langsung menjawab dengan masih duduk dengan nyaman di kursinya , junho perlahan memegang kedua bahu nichkhun yang masih duduk dan mendekatkan wajahnya
"benarkah ? aku merasa kalau aku sudah 6 atau 5 tahun tidak bertemu dengan mu !"
pletak sebuah jitakan lembut mendarat di kepala junho
"kau bahkan mengantarku kemari tadi , kita masih tinggal satu rumah dan juga masih sarapan bersama !"
"hyung ... " panggil junho sedikit merengek dan menatap nichkhun dengan tatapan yang tidak dapat di artikan
"YA ... jangan macam2 kau.... ini rumah sakit !" junho hanya tertawa senang melihat ekspresi nichkhun yang sdikit ketakutan dia hanya sedang menggoda nichkhun barusan
.
.
.
.
"dokter ada yang ingin bertemu dengan dokter !" seorang suster yang tak di ketahui siapa namanya itu bicara saat berpapasan dengan junsu di koridor rumah sakit
"siapa ?" tanya junsu menghentikan langkah kakinya
"kalau aku  tidak salah pengacara ... seo " jawab suster itu ragu2 namun junsu langsung mengangguk
"dimana dia sekarang ?"
"di kafetaria " junsu langsung saja berjalan menuju tempat yang di katakan oleh sang suster , dia sedikit celingukan mencarai dimana orang yang di katakan suster tadi karena sekarang kafetaria itu sedang ramai mengingat ini waktu makan siang. seorang namja sedikit tua mangakat tangannya sambil melihat junsu, junsu tersenyum dan langsung menghampiri namja itu
"annyeonghaseyo " sapa junsu ramah dan namja yang mecarinya itu langsung tersenyum dia mengulurkan tangan ke kursi mengisyaratkan junsu untuk duduk
"tuan kim junsu ?" tanya sang pengacara yang membuat junsu mengangguk, pengacara itu mengeluarkan sebuah amplop dokumen dan menyerahkannya pada junsu. junsu langsung saja membuka dokumen yang di berikan padanya dengan segara ,penasaran di hati junsu menyeruak saat melihat amplop itu
"apa ini ?" tanya junsu sambil membaca dan memperhatikan dengan sangat seksama lembaran2 kertas yang ada di dalam amplop tadi
"itu dokumen yang membuktikan kalau ayah anda memang sudah tertipu oleh purusahaan lain yang hanya fiktif, kami juga sudah menyelidikinya dan kami juga sudah tahu siapa pelaku sebenarnya " junsu langsung mengalihkan pandangannya dari kertas itu memandang pengacara tadi
"siapa ?" tanya junsu lemah
"seseorang dari perusahaan QS ..." junsu langsung terbelalak mendengar nama perusahaan itu, perusahaan dimana ayah taecyeon bekerja , perusahaan yang di miliki oleh keluarga kevin
"apa kita akan melakukan tuntutan hukum sekarang juga ?" junsu langsung menggelengkan kepalanya
"aku harus menemui seseorang dulu sebelumnya " junsu memandang kosong kearah meja , tangannya lemas sektika apa mungkin kevin yang melakukan hal sampai sejauh ini hanya untuk menghancurkan hubungannya dengan taecyeon ?
masih di rumah sakit
wooyoung pov
betapa lelahnya aku saat ini, bukan hanya karena pekerjaan ku tapi juga karena sikap orang2 yang aneh . terahir aku mendapatkan pasien yeoja centil yang terus tak mau melepaskan tanganku dan parahnya beberapa jam setelah itu ada namja yang menyamar sebagai pasien dan malah hendak memukulku saat aku datang memeriksanya karena dia mengira aku sudah menggoda tunangannya
"dokter ?" aku menoleh kearah suster yang selalul membantuku ini, suster yang namanya lee ji eun tapi malah suka di panggil iu seperti artis saja punya nick name
"pasien yang dulu di tangani dokter park sekarang nada yang menanganinya itu perintah dari kepala rumah sakit " aku hanya mengangguk saja , aku terkadang ingin segara lulus dan melanjutkan kuliahku menjadi dokter spesialis ... kalau spesialis anak bagaimana ? rasanya bagus
"dokter pasein di kamar no.73 tiba2 kritis !" seorang suster lagi menghampiriku dan suster iu
"aku tidak menanganinya bukan ?" tanyaku pada suster di sebalahku
"dia yang baru saja aku bicarakan dokter , pasien dokter park itu !" ucap suster iu dengan sedikit geram padaku.padahal aku kan tidak tahu sebelumnya
"kajja !" aku langsung berlari menuju ruangan tadi , aku langsung masuk kedalam ruangan itu dan menghampiri kasur pasien . langkahku terhenti dan perlahan berjalan lebih mendekatinya pasien itu... wajah itu
"chansung ?" gumamku sambil terus melihatnya wajahnya, seketika tanganku gemetar dan pandanganku mulai mengabur melihat wajahnya yang pucat dengan selang oksigen yang terpasang di mulut dan hidungnya
"dokkter !!!" aku langsung terbagun dari lamunanku saat suster iu memanggilku dengan kencang mencoba mengembalikan ku kealam sadar
aku langsung memasang stetoskop di telingaku dan mulai memeriksanya, bagaimana bisa terjadi seperti ini ? kenapa tiba2 dia ada di sini , dan bagaimana aku bisa tidak mengetahui hal ini selama ini dia ada di dekatku
"dokter ... gwaenchanayo ?" sangat bodoh aku ini , mana ada dokter yang memeriksa pasiennya sambil menangis tapi sialan sekali mata ini sangat perih sampai aku tidak bisa menahan air mataku untuk keluar
.
.
.
.
aku menghela nafas lega saat masa kritisnya sudah terlewat , aku masih berdiri mematung melihat tubuh lemah chansung terbaring di hadapanku. rasanya tubuhku ini tak memiliki tenaga sedikitpun untuk hanya berkata atau hanya melangkahkan kaki ini
"sejak kapan dia disini?" ahirnya aku bisa bertanya pada orang di sampingku
"sejak satu minggu yang lalu " satu minggu yang lalu adalah hari dimana kami ke daegu dan chansung pulang sendirian
"dia kecelakaan !"
"ne ... dokter dia kecelakaan kami sudah menghubungi kelurganya beberapa hari yang lalu mereka datang tapi harus segara pergi lagi ...dia sudah koma selama satu minggu "
in campus
junsu pov
"kevin !" aku berdiri di hadapan kevin yang tengah duduk di pinggiran danau di kampus kami
"hyung ... ada apa ?" kevin berdiri melihatku dia memandangku dengan tatapan bisanya tanpa sedikitpun rasa bersalah, apa benar dia yang melakukannya ?
"kau yang melakukan ini semua !" aku melemparkan semua copy dokumen yang di berikan pengacara keluargaku tadi ke arahnya. kevin menunduk memperhatikan semua dokumen yang sekarang berserakan di tanah itu kemudian dia kembali menatapku
"aku rasa tidak ada gunanya berkilah ... iyakan ?" aku tersentak mendengar katanya barusan itu bagaimana dia bisa dengan santai mengatakan hal itu apa dia tidak punya hati ... bagaimana jika ayahnya yang meninggal apa dia tidak akan terluka . bagaimana jika dia yang ada di posisiku sekarang
"kau gila ... bagaimana bisa anak se usiamu itu melakukan ini semua ... bagaimana jika kau yang ada di posisku ? bagaimana jika ayah mu yang meninggal gara2 hal bodoh yang kalu lakukan ?" aku sedikit menaikan nada bicaraku kepadanya , dia hanya tersenyum kecut melihatku
"aku bahkan sangat ingin ada di posisi mu HYUNG !" aku menyerngitkan dahi mendengar apa jawaban kevin dia begitu menekan kata 'hyung' yang dia tujukan padaku
"mwo ?"
"aku sangat ingin berada di posisimu itu ... seumur hidup ku tapi sekarang tidak lagi ..." lanjutnya sambil kembali duduk, wajahnya berubah aku tidak tahu wajah itu menyiratkan kesedihan atau apa yang jelas ini sangat tidak biasa
"kau ingin di posisiku ? karena taecyeon ?" tanyaku memperjelas apa yang terjadi namun dia menggelengkan kepalanya
"aku sama sekali tidak tertarik dengan hubungan semacam itu HYUNG !" lagi2 dia menekankan kata itu , apa maksudnya ?
"apa maksud mu ? jelaskan semuanya padaku sekarang !"
"ayahku juga mati hyung ... dia mati di hari yang sama dengan hari direktur kim meninggal " aku samakin bingung dengan apa yang di katakan kevin, dia tiba2 menangis sekarang membuatku tidak tahu harus bagaimana ... ayahnya meninggal tepat di hari ayahku meninggal ?
"jika hyung mau menuntutku secara hukum ... lakukan saja hyung !" dia berjalan perlahan hendak meninggalkan ku, aku langsung menarik tangannya dan membuat dia berada di depanku
"katakan semuanya dengan jelas ..." titahku menatapnya tajam , dia tersenyum miris memandangku dengan air mata yang mengalir di pipinya
"aku adalah orang yang kalian semua sakiti ... aku adalah orang yang ayah hyung sakiti seumur hidupnya !" jawabnya melepaskan tanganku kasar dan meninggalkanku begitu saja

nichkhun berjalan beriringan dengan junho , ingin mengantar sang kekasih tercinta untuk kembali ke mobilnya. sepanjang jalan banyak sekali suster dan juga dokter yeoja yang menyapa nichkhun bahkan bebarapa orang tanpa seragam yang di yakini pasien rumah sakit itu menyapa nichkhun dangan ramah dan wajah yang berbinar
"hyung ?" panggil junho dengan nada yang sedikit membentak saat nichkhun membalas sapaan yeoja2 itu
"wae ?" tanya balik nichkhun dengan malas di bentak junho
"jangan macam2 jangan kecentilan , jangan sok tebar pesona seperti itu ... awas kalau hyung macam2 aku seret pulang dan aku kunci di kamar !" ancam junho bersungguh2 dan nichkhun hanya tertawa renyah melihat aksi junho yang sangat menggelikan untuknya
"jangan tertawa !" ucap junho lagi sekarang mereka sudah ada di halaman depan rumah sakit di dekat mobil junho yang terparkir tak jauh dari pintu masuk
"ne ... arraseo ..." jawab nichkhun masih tersenyum kecil. junho menghela nafas melihat nichkhun yang masih tertawa dia langsung punya ide bagus saat itu juga. junho langsung mencium pipi nichkhun tiba2 hingga nichkhun tidak sempat menghindar di keramaian rumah sakit siang itu ... orang2 yang memang sejak tadi memperhatikan kedua namja yang sangat keren itu sontak terbelalak membuka mata selebar yang bisa di lakukan dan juga membuka mulut selebar maksimal dan itu juga yang terjadi pada nichkhun yang di buat ternganga oleh lee junho
"ingat yang aku katakan !" bisik junho di telinga nichkhun yang masih syok itu dengan mesra dan mencium pipinya sekali lagi kemudian dengan senyuman kemanangan junho masuk ke dalam mobil meninggalkan nichkhun yang tengah menjadi objek perhatian setiap insan di sana
"hehehehehe...." nichkhun jadi tersenyum sendiri dengan canggung sambil melihat semua orang

in japan
"aku membatalkan pengunduran diri dari kampus ... aku hanya mengambil cuti kuliah saja " taecyeon bicara pada ibunya yang tengah duduk di ruang tamu rumah mereka
yeoja paruh baya itu hanya menghela nafas berat dan kemudian manatap anaknya dengan lembut "kembalilah " ucapnya lembut
taecyeon hanya diam memandang ibunya dia tak mengerti apa yang di katakan oleh sang ibu
"kau sangat menderita tinggal di sini bukan ? kembalilah chagi ..umma yakin kau bisa tinggal sendirian di seoul kan ?!" taec tersenyum dan mendekat dia duduk di sebelah ibunya dan perlahan tidur di pangkuan ibunya
"aku tidak pantas kembali lagi ..." ucap taec yang terdengar sebagai gumaman di telinga ibunya
"apa maksud mu ?"
"aku sangat jahat ... ani ... tidak seperti itu hanya saja aku ini terlalu egois umma " taec merasakan kalau perlahan tangan ummanya itu menyentuh rambutnya membelai rambutnya lembut
"kembalilah jika itu yang kau inginkan perjuangkan apa yang hati mu inginkan !" taec langsung bangun menatap mata ibunya itu dalam
"apa yang umma ketahui ?" tanya taec panasaran
"tidak banyak hanya tahu kau menyukainya ... atau kau mungkin menyayangi dan mencintainya !" taec tidak dapat berkata lagi sekarang mulutnya sudah terbuka untuk mengeluarkan sebuah pernyataan namun tidak ada suara yang keluar karena syok yang melanda dirinya
"umma tahu dia yang membuatmu sulit untuk pergi " lanjutnya lagi mambuat taec semakin terdiam
"umma tahu ... dia... temanku ... aku menyukainya ... dia ...dia ... dia....itu ... dia ... namja .." kalimat yang seharusnya pendeka menjadi sangat panjang di katakan oleh taec karena dia berkata dengan terbata2 dan ragu2 untuk mengakuinya
"umma tahu .... umma tentu tidak suka dengan hal itu sebelumnya tapi ... jika kau malah menjadi seperti mesin robot yang selalu bergerak sesuai perintah itu sangat menakutkan ... itu sangat menyedihkan kau tahu " mendengar pengakuan ummanya taec langsung memeluk ibunya dengan erat
"tapi aku tidak bisa kembali ... oethokae ?" tanya taec pada ibunya tanpa melepas peluakan eratnya pada sang ibu, sedangkan ibunya yang memang tidak tahu harus bagaimana hanya bisa memeluk tec dan mengelus lembut punggung anaknya

in hospital
"wooyoungie ?" nichkhun masuk kedalam ruangan wooyoung sambil tersenyum ceria, walau sebenarnya dia mau curhat tantang kejadian di luar tadi, tapi niatnya langsung dia urungkan saat melihat wooyoung yang tengah terdiam memandang sebuah berkas dengan lakan-lekat dia bahkan tidak berkedip sedikitpun
"wae ? data siapa itu ?" tanya nichkhun yang sudah berada di dapan meja wooyoung dimana wooyoung tengah duduk memandang sebuah berkas
"dia ... koma ... kecelakaan kepalanya terbentur ... " wooyoung memberikan sebuah hasil rontgen pada nichkhun
"geuneun nugu inga? " nichkhun mengambil hasil rontgen dari tangan wooyoung dan memperhatikannya dengan seksama
"hwang chansung ..." ucap wooyoung lemah
"oh ..." ucap nichkhun nyantai tapi kemudain "MWO ?" nichkhun langsung membulatkan mata hingga hampir keluar mendengar nama itu
"eothokae .... jega eotteohgehaeyahanayo?" wooyoung yang sedang diam langsung berkata dengan frustasi wooyoung sudah tidak bisa berpura-pura sedang dalam keadaan baik lagi sekarang air mata mulai bercucuran dari kedua sudut matanya, wooyoung menundukan wajahnya ke meja dan mulai terisak dengan sedikit keras
"wooyoung-a uljimalayo ?" nichkhun langsung menghampiri wooyoung dan memeluknya dengan erat mengelus punggung wooyoung menenangkan.
.
.
.
.
"MWO ? dimana ?" sontak junsu langsung berteriak saat nichkhun menceritakan kalau chansung tengah berada di rumah sakit tempat mereka praktek dan yang paling membuat junsu terkaget adalah saat dia mendengar keadaan chansung. bebarapa syaraf mata chansung terganggu dan kemungkinan dia akan mengalami kebutaan sedangkan hal yang lain masih belum bisa di pastikan karena belum bisa melakukan pemariksaan lebih lanjut mengingat keadaan chansung yang masih koma
"kamar 73 " jawab nichkhun dengan lemah
"kajja !" junsu langsung menarik tangan nichkhun menuju kamar inap chansung dengan langkah yang cepat walau tidak berlari. saat mereka sudah berada di depan ruangan tersebut mereka melihat dari kaca yang ada di pintu masuk ruangan wooyoung tengah berdiri di samping ranjang chansung memandangnya lekat dengan tatapan mata yang sangat sayu ... matanya memerah dan juga berkilau karena air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya
"sebaiknya kita jangan masuk dulu " saran junsu dan nichkhun mengangguk setelah itu meng-iyakan perkataan junsu
next day
wooyoung,junsu,nichkhun dan junho tengah berada di ruang inap chansung. wooyoung yang berdiri di dekat chansung yang tengah terbaring lemah di kasur. junho dan nichkhun yang tenagh duduk di kursi yang ada di sudut tembok dan junsu yang tengah berdiri di dekat jendela melihat pemandangan di luar jendela
"keluarganya hanya datang selama satu hari untuk mengurus administrasi dan keesokan harinya sudah pergi lagi padahal ... chansung masih koma " wooyoung memecah keheningan yang terjadi di antara meraka sekarang
"bukan begitu ... meraka bukan ingin meninggalkan nya hanya saja harus meninggalkannya " ucap junho menimpali perkataan wooyoung
"untuk apa ? meinggalkan anak dengan alasan perusahaan ?" sergah wooyoung lanngsung dengan nada yang meningggi
"itu sangat keterlaluan !" junho langsung melihat orang berkata seperti itu, namja yang memakai jubah putih khas seorang dokter yang duduk di sampingnya
"aku juga merasa seperti itu " sekarang junsu juga menyetujui apa yang di katakan kedua dongsaengnya
"rasanya kalian memang sangat kompak , chansung hanya punya ayah ... dan dia juga harus mengurus banyak perusahaan di banyak negara ... bukan berarti dia meninggalkan chansung karena tidak menyayanginya tapi ... pikirkan berapa banyak orang yang hidupnya bergantung dari perusahaan ayahnya ... jika sampai terjadi sesuatu saat ayah chansung tidak ada di posisinya bagaimana ?" junho mecoba menjalaskan dengan sangat detil apa yang sebenarnya terjadi tapi 3 namja sadar yang lainnya masih tidak setuju
"tetap keterlaluan !" ucap wooyoung tajam dan nichkhun beserta junsu ikut mengangguk setuju
"sekarang waktu makan siang sudah habis ...kita kambali bertugas ..." ucap nichkhun pasda semua orang yang ada di sana kecuali pada chansung tentunya
"baiklah ... kajja " junsu dan junho berjalan meninggalkan ruangan itu sementara nichkhun menyusul mereka, nichkhun merasa kalau wooyoung tidak ikut keluar kemudian berbalik milihat wooyoung tengah merunduk dan berbisik di telinga chansung
"aku harus pergi dulu ... aku akan segara kembali , ok !" selesai berbisik wooyoung tersenyum melihat wajah chansung yang masih terpejam dan berjalan meinggalkannya. nichkhun trsenyum  kecil membari semangat pada wooyoung dan merangkul bahu wooyoung keluar dari ruangan itu
.
.
.
.
flash back
junsu pov
aku memasuki ruang kerja ayahku yang ada di rumah kami di daegu,ruangan yang memiliki banyak sekali kenangan antara aku dan dirinya ... aku berjalan melihat seluruh isi ruangan ini , ruangan yang tidak terlalu besar atau mewah namun sangat berarti bagiku. aku membuka sebuah lemari ... lemari kayu dengan ukuran2 di bagian luarnya
"kotak apa ini ?" aku membawa sebuah kotak yang tersimpan di dalam lemari kotak kardus yang tidak terlalu istimewa tapi aku penasaran dan aku buka saja kotak itu
"tas ..." aku membuka kotak itu menemukan isi kotak ini adalah banyak sekali benda untuk anak kecil , anak laki-laki kecil mungkin ,kerana ada tas bergambar power ranger dan sepatu olah raga berwarna hitam dari modelnya aku yakin ini untuk anak laki-laki beberapa buku cerita , buku mewarnai ...robot mainan dan masih banyak lagi
"woo sung hyun " gumamku membaca sebuah kertas yang ada di antara semua barang2 ini
flash back end

in junho apartement
nichkhun pov
"hyung ke rumah sakit hari ini ?" junho menghampiriku yang sedang duduk di maja makan dan memelukku dari belakang kemudian mencium puncak kapalaku sekilas
"aku akan ke rumah sakit siang nanti , aku bertugas siang " jawabku sambil mengambil gelas dan meminum teh pagi ini, ia lantas duduk di hadapanku sekarang
"aku ada kulian pagi" ucapnya lemah dan memakan roti dengan ogah-ogahan
"kelas pagi ... kau sudah terlambat " aku menunjuk jam yang terpasang di dinding. junho langsung melihat arah pandangan ku
"ah sial sudah terlambat ...aku pergi dulu hyung " dia segera bangun dari duduknya, dan mencubit hidung mancungku dengan keras
"ya ... lee junho sakit !!" pekiku dia langsung melepas tangannya yang tidak sopan itu dari hidungku
"ah ... ne ... mianhae !" junho mencium ujung hidungku yang memerah
"aish ... sana pergi !" usirku sambil mendorong tubuhnya menjauh, dia hanya senyum2 aneh dan pergi menuju pintu keluar
setalah lee junho itu pergi, aku membereskan maja makan ini.. padahal aku bahkan tidak pernah mencuci satu sendokpun seumur hidupku di rumah tapi di sini aku malah harus memberaskan meja tapi tak apalah aku lebih suka tinggal di sini , aku bahagia walau harus membereskan meja
teng
aku menghentikan aktifitasku dan berjalan mendekati pintu
"nuguseyo ?" tanyaku melelui intercome sambil melihat wajah orang yang datang , namja tua ternyata
"aku petugas paket " jawabnya dan aku langsung membuka pintu.
BRAKK
aku mundur beberapa langkah saat pintu di paksa terbuka dengan lebih lebar dan bebarapa orang masuk dengan segera. aku hanya bisa berdiri memandangi mereka yang masuk ke dalam apartement dan
DEG
rasanya jantungku tidak berdetak sekarang melihat seseorang yang masuk terahir aku sontak mudur lagi dengan mata yang aku buka selebar mungkin tak percaya dia datang ke tempat ini, kenapa dia bisa datang ke sini ? apa yang harus aku lakukan sekarang ?
"kau tinggal disini sekarang ? bersama bocah sampa itu ?"
"jangan ganggu dia ... dan pergilah ... aku akan tinggal disini mulai sekarang " ucapku menjawab perkataan orang tadi
"aku rasa kalimat mu itu salah , kau akan berhenti tinggal disini mulai sekarang !" ucapnya tajam dan
greep~
sepersekian detik aku langsung tak berdaya untuk melawan lagi, kedua tanganku sudah di pegang dengan kuat,sekarang aku hanya bisa mengikuti apa keinginan nya saja
"ikut aku atau bocah itu akan hancur !"
.
.
.
.
wooyoung pov
"dokter pasien kamar 73 sudah sadar !" suster iu berlari menghampiriku dan dengan segera aku langsung berlari ke ruangan tempat chansung berada
BRAAK
aku membuka pintu dengan keras dan masuk dengan segara namun belum aku dapat meihat chansung aku sudah mendengar beberapa teriakan
"KENAPA GELAP ?"
"NYALAKAN LAMPUNYA !!!"
"tengalah tuan ... tenanglah ..." suara seorang yeoja yang aku yakini adalah salah satu suster
aku tersus berjalan menghampiri chansung yang sekarang tenagh duduk di kasurnya dengan wajah yang panik dan kebingungan
"APA ... AKU ... BUTA ????"  tanya chansung masih berteriak,dia merentangkan tangannya kedepan mencoba meraba2 apa yang ada di hadapnnya dia perlahan bangun entah apa yang ingin dia lakukan dan aku juga tak tahu dia akan kemana dengan keadaan seperti itu
BRUUGGHH
dia yang mencoba untuk berdiri terjatuh dari atas kasur
"CHANSUNG !!!" aku langsung berlari menghampirinya dan membantunya untuk berdiri namun tidak bisa dia jatuh lagi. beberapa detik dia terdiam tak bergerak sedikitpun
"ada apa denganku ? mataku ... kakiku tidak bisa di gerakan !!!"
"m...mwo ?" tanyaku menyakinkan ... dia hanya diam bagaimana ini ? apa yang sebenarnya terjadi kenapa chansung mengatakan kalau kakinya tidak bisa di gerakan ? apa yang terjadi padanya ?

tbc ..................................
ah ... mainhae readers update agak lama , dan ini adalah ff yang ketiknya ngebut jadi yang aku ketiknya santai aja banyak kekurangan dan banyak hal2 yang ganjil apalagi ini ! tapi tetap ya jangan lupa untuk berikan pengahrgaan kalian dengan komntarnya ya !!!

10 comments:

  1. ksihan chanwoo couple hrz kyk gt,
    tp tetep lnjt ya pnsaran, cpet ya thor
    can not be without you nya lanjtnya kok lma

    ReplyDelete
  2. Karihan bgt chanppa :(
    junho mkin hri mkin manja ajj...hehehe...i like it...

    ngomong2 orng misterius yg ganggu khun ,tu sapa ya ????

    Ok thor dr pd nanya mulu mending lanjuttttt.....

    Updete kilat ya thor ff yg lain jg,and yg mau end itu loh,

    Ok figthing and don't give up...lanjuttt....

    ReplyDelete
  3. maksih thor karna dah lanjutin....

    fighting thor...
    love u thor....

    can be without u..lanjutin jga ya thor....

    57

    ReplyDelete
  4. good thor!

    junsu ma kevin saudaraan ya??
    author, jangan sedih banget ya cerita chanwoo-nya, kan kasian baby uyong...

    author lagi sibuk banget ya sekarang?? ff-nya agak lambat dari biasanya, kan kangen pengen baca*lebay

    and the last, KEEP WRITING! FIGHTING!!!

    ReplyDelete
  5. waahh sedih banget Chansung, nggak kebaca kisah mereka bakal dibawa kemana, authornya daebak bisa bikin cerita serumit ini. cepet lanjut ya thor :-)

    ReplyDelete
  6. wah, tambah seru konfliknya. lanjut thor

    ReplyDelete
  7. Ff i hope you is mine kok g ad lnjtanya pdhal critanya bgus bgt,
    thor blajar dr mana bs bwt ff sbnyk ini n bgus",
    lnjt thor HWAITING

    ReplyDelete
  8. bagus thor, tapi aku pengennya yang cannot be without you secepatnya#hehe, maksa
    cepet update chapter selanjutnya ya

    ReplyDelete
  9. ok thor lanjuttt...q ngerti knpa author updetnya lama ,karna author kan hrs mikir jln ceritanya and d tambaah lg hrs ngetik , ok thor q sabar menunggu.........lanjuttt......

    ReplyDelete
  10. Huweee Channie hikz. . .hikz. . .hikz. . .ksian.
    Wlaupun Oppa gak bsa liat q pke mata oppa liat lah q dngan htimu oppa cxixixixi.
    Nyesek bnget kisah cintanya chanwoo.
    Lanjuuuuuut!!!
    Fighting jngan lma2 postnya ea.
    WAJIB!!!
    Hehehe

    ReplyDelete