May 31, 2012

ff 2pm junho nichkhun / what is love 4

what is love

By : park yara (tciw queen)

Romance,frienship ect.
rated : yang jelas mungkin akan ada m tp gk di tiap chap kok !

Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung X wooyoung
taecyeon X junsu
2PM pairing!
chapters : 4 of ?

aku udah mau menyerah dan menutup blogku ini karena tidak ada komentar , hiks .... hiks ... hiks ... tapi aku sangat terharu ahirnya ada juga yang komentar , aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk readers ku tercinta , (ngelap air mata terus melambai-lambaikan sapu tangan) dan terimakasih untuk readers yang memberikan supportnya untuk ku dengan komentar yang baik sekali semoga amal anda di balas tuhan yang maha esa. dan juga untuk cerita di bawa kemana yang bilang mau ngikut aja ,! makasih ....

Summary: kehidupan ini memang sangat unik dan mereka tidak pernah menyangka hal unik ini akan mereka alami di waktu berikutnya !

di sini author kasih junnick ma chanwoo dulu aja ya coz author masih bingung memulai konflik taecsu nya dari mana ! bagaimana pembukaan konfliknya belum dapat ide yang menggelegar (?)





dua orang namja tengah berjalan beriringan dengan wajah canggung dan tegang yang amat jelas terlihat. mereka berjalan menyusuri malam kota seoul yang indah dengan panataan kota dan cahaya yang di buat sedemikian eksotisnya. berjalan tanpa ada suara yang keluar dari mulut keduanya hanya hening yang terjadi dan itu bukan hanya terjadi sekarang ketika mereka berjalan , namun saat mereka menghabiskan waktu makan malam di sebuah cafepun mereka hanya tetap saja berdiam diri tak ada yang berani membuyarkan keheningan yang tengah tercipta
"setelah ini kau mau kemana ?" ahirnya namja yang lebih tinggi itu mencoba memecah keheningan dengan sebuah pertanyaan klise yang memang sebenarnya bermanfaat
"aku tidak tahu mungkin pulang saja ..." jawab namja chubie yang sekarang berjalan dengan sedikit menendang angin dan juga tangan yang di tautkan di belakang punggungnya
"bagaimana kalau melihat air mancur ?" wooyoung memandang wajah chansung yang berada di depannya beberapa senti saja, ya benar ini adalah chanwoo couple yang aku lagi bicarakan
"emh ..." wooyoung terlihat berpikir, mana mungkin dia akan melewatkan moment langka yang junho berikan ini namun jika dia menerima begitu saja ajakan chansung juga rasanya tidak elit , 'biarlah toh aku dan dia sama-sama namja mana mungkin dia menganggap aku murahan dengan gampang di ajak pergi ' begitulah kira-kira pikiran wooyoung. dia memandang wajah chansung yang penuh harap 'apa aku tidak  salah menerjemahkan ekspresi wajahnya ?' lagi-lagi bertanya dalam hati yang dia lakukan
"baiklah " jawaban singkat wooyoung yang mendapatkan senyuman bahagia dari lawan bicaranya sekarang.
"kau mau menunggu di sini ? aku ambil mobilku dulu sebenarnya aku parkir di cafe tadi !" wooyoung tersenyum dan mengangguk 'jadi dia berjalan hanya agar bisa berjalan bersamaku padahal dia membawa mobil'
tak lama waktu berselang ahirnya nampak namja yang berada dalam mobil duduk di kursi kemudi,dan kemudian  meminggirkan mobilnya kearah wooyoung berada. tanpa chansung berkata apapun wooyoung sudah dengan pengertian memasuki mobil itu
"apa kau ke dinginan ?" wooyoung melihat chansung yang tengah menggosok-gosok ke dua telapak tangannya saat mereka sudah sampai di tempat tujuan
chasung hanya menggeleng " tidak terlalu " jawabnya singkat dan memasukan tangannya kedalam saku celana "bagaimana kau bisa mengenal junho ? aku rasa kalian cukup dekat " lanjutnya tanpa mengalihkan pandangan lurusnya melihat sungai yang membentang di kota seoul itu
"dia tetangga ku dulu , dia pernah tinggal di busan sebelumnya dan pindah ke seoul dan saat masuk universitas aku bertemu lagi dengan nya " wooyoung menjelaskan dengan rinci bagaimana kisah pertemanannya dengan junho.
wooyoung terus memperhatikan chansung yang tidak bisa berdiri dengan diam, tadi dia menggosok-gosokan kedua telapak tangannya dan sekarang dia malah terlihat seperti berjalan di tempat mungkin untuk mengahangatkan tubuh mengingat cuaca sudah sangat tidak bersahabat , sebentar lagi musim dingin akan tiba
"pakai ini ...!" wooyoung mengeluarkan sarung tangan yang ada di dalam sakunya "kau pakai saja udaranya sangat dingin !" lanjutnya dan memberikan sarung tangan itu
"kau tahu kenapa junho melakukan ini semua ?" tanya chansung sambil memakai sarung tangan itu,
"maksud mu ?" wooyoung tidak mengerti dengan arah pembicraan chansung dan memandangnya penuh tanya
"maksud ku kenapa dia menjebak kita di cafe tadi !"
"oh ..." wooyoung sedikit mengangguk "aku tidak tahu kenapa " jawabnya apa adanya
"itu karana dia tahu kalau aku -------- " hanya itu yang wooyoung dengar kelanjutan kaliamat chansung tersamarkan bahkan terhilangkan dengan gemuruh suara air mancur yang sudah menyala. chansung hanya menghela nafas saat wooyoung malah berfokus pada air mancur yang memang menjadi tujuan mereka datang ketempat itu.
di perjalanan pulang
"kau tahu kalau junho sangat menyukai nichkhun hyung ?" chansung sedikit menoleh ke arah wooyoung yang ada di sampingnya dan kemudian kembali memandang jalanan
"aku tahu, wae ?" sekarang wooyoung memandang chansung dengan seksama memperhatikan setiap detil wajahnya
"kau tahu kalau hyung ku taecyeon dan hyung mu junsu hyung berpacaran ?"
"tentu saja aku tahu ... memangnya kanapa ?" sepertinya wooyoung tidak sabaran dengan pertanyaan chansung yang dia anggap manggantung itu
"aku hanya ingin tahu pendapatmu itu saja "
"oh ... " wooyoung kembali menatap lurus ke jalanan " maksud mu tentang hubungan manja dan namja begitu ?!" tanya wooyoung dengan suara yang sedikit pelan takut kalau terkaannya ternyata salah
" ne " chansung kembali menatap wooyoung sangat penasaran dengan jawaban yang akan terlontar dari mulutnya
"aku sama sekali tak punya pendapat menurutku jika itu benar-benar cinta dan jika mereka bahagia sama sekali tidak ada masalah untuk ku "
"lalu kau sendiri ?"
wooyoung memandang chansung tak mengerti " aku ? maksud mu apa aku juga menyukai namja ?" woyoung menunjuk wajahnya dengan ekspresi yang aneh menurut chansung. sebenarnya ekspresi wooyoung menggambarkan ketidak yakinan apa dia harus mengakui kalau dia juga menyukai namja terlebih lagi namja itu adalah chansung atau jangan mengaku karena dia takut chansung malah menjauhinya dan tidak suka berteman dengannya padahal mereka sudah berteman sekarang
"kenapa bertanya seperti itu ?" lanjutnya dengan ragu-ragu yang jelas terdengar
"ani ... hanya saja aku ... menyukai ... menyukai ... " kata-kata chansung terbata membuat wooyoung semakin penasaran ' apa menyukai aku ? ah tidak wooyoung jangan berharap terlalu jauh'
"menyukai ..." chansung masih belum selesai dengan kata-katanya wooyoung malah semakin tidak sabaran dan menyela
"menyukai ku !" ucapnya lancar sebagai sebuah gurauan
"ne ?" wajah chansung langsung terlihat sangat syok
"ya..... perhatikan jalan nya !" wooyoung langsung nunjuk-nunjuk jalan yang sekarang tidak di perhatikan chansung
"ah , ne ! " chansung kembali melihat jalanan " aku memang menyukai mu !" lanjutnya tanpa menoleh sedikitpun pada wooyoung hingga dia tidak dapat melihat ekspresi wooyoung yang sudah seperti melihat setan saja. mata yang sudah membulat dengan sangat maksimal dan mulut yang ternganga namun tak mengeluarkan suara sebagai bukti sebetapa syoknya dia saat ini
tak mendapatkan respon chansung bertanya kembali masih tanpa menoleh " wooyoung-a ? kau marah ?"
"ehm ..." wooyoung sedikit berdeham dan menutup mulutnya kembali dan juga kembali ke alam sadar dari keterkejutan barusan
"ani ... aku tidak marah ... berhenti ini rumah ku  !" ternyata mereka sudah sampai di depan sebuah pintu gerbang dengan benteng yang lumayan tinggi berdiri dengan kokohnya
'dia anak orang kaya kenapa tidak membawa mobil ke kampus ?' kira-kira itu pertanyaan yang terlintas di otak chansung tat kala dia melihat bagian luar rumah yang sudah dapat di bayangkan betapa mewah dan juga besarnya rumah itu
"aku masuk dulu " wooyoung keluar dari mobil dan chansung masih diam saja dengan pikiran-pikiran nya yang aneh dan tidak penting
'jangan-jangan wooyoung anak tiri ? atau anak pembantu ?' ya begitu pikiran nya saat melihat rumah itu namun yang dia ketahui wooyoung sangat sederhana saat di kampus tidak seperti junsu atau nichkhun yang memang terlihat dari kalangan berada
"chansung !" panggil wooyoung dan yang di panggil langsung membuka kaca jendelanya "gomawo untuk semuanya dan .... aku juga menyukai mu !" setelah mengatakan hal itu wooyoung langsung bergegas masuk ke dalam gerbang rumahnya tanpa kembali menoleh sedikitpun pada chansung yang berganti posisi sekarang. chansung yang menganga
"aku tidak salah dengar ? iya kan ?" entah bertanya pada siapa chansung sekarang yang jelas ini terasa bagai mimpi untuk nya.
di kampus
"YAAA LEE JUNHO !!!!!" terdengar teriakan nyaring bak yeoja-yeoja yang selalu mengerubuni nichkhun dan chansung, yang merasa namanya di teriakan malah menyemburkan air yang tengah dia teguk saking kagetnya,bukan kaget karena ada yang memanggilnya tiba-tiba tapi labih kaget karena tahu siapa pemilik suaranya
"hyung aku kabur dulu !" ucap lee junho yang langsung berdiri hendak pergi namun ternyata orang yang di pamiti olehnya berkehendak lain dan malah menahan tangannnya agar tidak pergi dari tempat itu
"kau mengerjaiku ... dasar ... kau mau mati hah ? akan aku bunuh kau !" chan sekarang tengah memukuli junho yang sedang di pegang oleh namja lainnya yang tak bukan adalah taec menggunakan botol air mineral yang untungnya sudah kosong
"ya chansung mianhae ... aku hanya ingin membantu mu itu saja ! ampuni aku ! " junho memelas pada orang yang tengah memukulnya itu. ahirnya chan menghentikan aksi pukulnya sekarang dan duduk di kursi yang tadi di tempati junho
"tunggu ceritakan padaku kalian kenapa ? ada yang kalian sembunyaikan dari aku ?" selidik taecyeon yang sekarang memandang dua orang di hadapannya dengan garang
"kemarin junho menyuruhku pergi ke cafe biasa dia bilang mau pesta, pantas saja aku merasa aneh bukannya dia selalu mengajak kita ke club tapi kemarin berubah, ternyata dia menjebak aku" jelas chansung yang sebenarnya gak jelas-jelas amat sih masih gantung
"mwo ? menjebak ? " taec langsung pasang muka kaget yang di dramatisir dengan tangan yang di buat menutup mulutnya yang ternganga dan wajahnya yang syok tapi terlihat mikirin hal yang iya-iya
"aish , jangan berpikir hal yang aneh hyung " protes junho tak terima dengan ekspresi taec
"kata siapa ? aku tidak berpikir hal yang jorok kok !" bantah taec dengan wajah sok tak berdosa
"siapa yang bilang berpikiran jorok ? berarti hyung saja yang berpikiran begitu !" junho melihat taecyeon dengan wajah yang meledek, dan menaik turunkan alisnya
"lalu apa ?" tanya taec lagi
"dia itu menyuruhku ke cafe dan ternyata dia juga menyuruh wooyoung ke sana dan ... " belum chansung melanjutkan ucapannya taec langsung menyela
"oh , jadi di jebak seperti itu !" taec manggut-manggut mengerti dengan penjalasan nya chansung sekarang
##################################################################################
nichkhun pov
"hyung gwaenchanayo ?" ya itulah yang ku dengar wooyoung meraba-raba wajahku dan leher ku lalu ke keningku lagi dia mau memeriksa suhu tubuh atau mau mengacak-ngacak wajahku yang tampan ini
"gwaenchana " aku menghela nafas, dan menumpukan daguku di meja sejujurnya aku merasa sedikit lelah dan pusing kapalaku juga berat.
"khunie kau sakit , badan mu panas ... kau demam !" junsu hyung juga ikut-ikutan mengacak-ngacak wajahku hanya dengan alasan ingin memeriksa suhu tubuh
"kita ke ruang kesehatan saja , ne ?" dengan berat hati aku bangun dari meja dan mengangguk lemah. rasanya sekarang memang aku butuh istirahat tidak apalah bolos masuk kekalas hari ini saja . di rumah juga aku tidak bisa beristirahat dengan baik
"kajja !" junsu hyung mengulurkan tangannya dan menggandengku menuju ruang kesehatan.
"kau tidur dulu saja, istirahat aku ambilkan obat untuk mu sebentar " aku duduk di pinggiran kasur yang ada di ruang kesehatan ini dan memandang kesekeliling ya ,walau bukan mahasiswa baru tapi aku rasanya jarang ke ruangan ini dan ruangannya seperti berhantu membuat bulu kuduk ku berdiri semua, ruangan sepi dan terpencil dari ruangan lain dan entah perasaan ku saja tapi rasanya udara di sini dingin
"ini obatnya kau minum dulu !" aku mengambil obat dari tangan junsu hyung dan meminumnya lalu aku putuskan untuk tiduran saja
"hyung , aku harus kembali ke kelas bagaimana ? hyung tidak apa-apa ?" aku menggeleng ke arah wooyoung tanda aku baik-baik saja
"kalian tidak usah khawatir , pergi saja ke kelas aku bisa di sini sendirian " ucapku masih dalam posisi berbaring
"tapi khunie ..." ya seperti itu hyung ku pasti tidak akan percaya meninggalkan dongsaeng nya yang sakit sendrian walau tidak punya hubungan darah tapi kami ini sangat dekat
"percayalah hyung , aku tahu mana obat sakit kepala mana obat diare aku juga calon dokter jadi jangan khawatir !" aku langsung menyela kata-kata junsu hyung sebelum dia bicara lagi dengan cerewetnya
"baiklah ... kami tinggal dulu setelah kelas selesai kami akan kemari lagi "
"tidak usah aku akan menelpon manager kim supaya menjemput ku karena aku hari ini tidak membawa mobil , aku mau pulang saja "
"ya sudah ... hati-hati hyung kalau ada apa-apa telpon aku hyung !" aku hanya tersenyum dan mengangguk sebentar menjawab perkataan wooyoung.dan merakapun meninggalkan aku sendirian.aku celingukan dan mendapati air habis ku edarkan pandangan keseluruh ruangan tak menemukan air juga tak ada makanan
"airnya habis ... makanan juga tidak ada .... ah tidur saja lah !" aku langsung menarik selimut menutupi tubuhku dan berusaha memejamkan mata beristirahat adalah hal yang cukup aku butuhkan sekarang
beberapa saat kemudian
"eumppphhhhhh " aku menggeliat tanda baru saja bangun , mendudukan tubuhku dengan mata yang masih setengah terpejam di kasur ini tangan ku meraba-raba meja yang ada di samping tempat tidur mencari dimana handphoneku berada namun malah menemukan yang lainnya selain handphone ku
"air mineral ... dan .... roti ..... biskuit .... kenapa jadi banyak makanan ?" aku celingukan mencari apa ada seseorang disini tapi ternyata tidak ada
"ini ada di sampingku berarti untuk ku ! buka sajalah aku haus " aku membuka botol minuman itu dan menegaknya dan setelah itu aku langsung mengambil handphoneku untuk menelpon manager kim untuk menyuruhnya menjemputku sejak pagi aku memang sudah merasa ada yang tidak beres dengan tubuhku makanya aku tidak membawa mobil dan di antar manager kim ke kampus
sekarang aku duduk sendirian di parkiran menunggu manager kim datang tapi dia lama sekali, entah karena dia sibuk atau apa , ya memang pasti sibuk tapi aku tidak suka di jemput orang lain atau hanya oleh supir bukannya aku merendahkan mereka tapi aku ini tidak terlalu suka berada dengan orang asing
"nichkhun-shi !" aku langsung menoleh saat aku mendengar seseorang memanggilku dan ternyata adalah seung gi dia berjalan mendekati ku
"ne ... wae ?" tanyaku heran seingat ku dia dan aku tidak terlalu dekat bahkan mungkin hampir tidak saling mengenal kalau bukan karena banyak orang yang membicarakan dia yang begitu beruntung mendapatkan pacar seorang yeoja paling populer di kampus ini
"mainhae tapi aku hanya ingin mengatakan jangan kau ganggu pacarku yoona karena dia itu milik ku " aku sontak menyerngitkan dahi kenapa coba orang itu bicara seperti ini padaku padalah aku ini dekat dengan pacarnya saja tidak pernah
"kanapa kau bicara seperti itu padaku ? aku bahkan tidak mengenal pacarmu itu bagaimana aku bisa menggangunya ?! aku tidak tertarik padanya " itulah yang aku ucapkan , sumpah aku tidak sadar kalau perkataan aku ini menyulut kemarahan orang di depan ku
"YAAA ........... AKU SUDAH BICARA BAIK-BAIK PADAMU KENAPA KAU BICARA SEPERTI ITU APA MAKSUD MU ?" seketika seung gi langsung menarik kerah kemejaku dan membuat aku dengan terpaksa berdiri . maksudku aku memang tidak tertarik pada pacarnya kenapa dia malah marah bukannya bagus aku tidak tertarik padanya ?
"bukan kah bagus aku tidak tertarik padanya ?" tanyaku lagi dan dia malah semakin marah dan bersiap melayangkan tinjunya ke wajahku. aku sudah sangat menderita dengan keadaan kepala ku yang pusing dan badan ku yang demam hingga aku pasrah saja dia mau memukul ku dan yang aku lakukan hanya menutup mata saja
BRRRRUKKKK
terdengar suara orang jatuh ke tanah , aku membuka mataku dan mengerjap-ngerjapkannya bukan aku yang di pukul karena aku sama sekali tidak merasa sakit. aku melihat seung gi di hadapan ku hanya berdiri tak bergerak lalu siapa yang jatuh ? dan aku langsung terbelalak melihat di sampingku seseorang yang terjatuh
"junho !" dengan sudut bibir yang berdarah, apa dia yang menghalangi pukulan seung gi barusan ?
"seung gi-a dia tidak bermaksud menghina pacar mu , dia hanya tidak tahu kata-kata yang tepat untuk mengatakannya . maksudnya adalah dia tidak ada hubungan dengan pacar mu dan juga tidak memilki perasaan apa-apa dan malah tidak mengenal nya .... dia sama sekali tidak bermaksud memancing kemarahan mu " junho bicara dan berdiri di samping ku menjelaskan semua pada seung gi walau aku sama sekali tidak memberi tahu dia apa yang terjadi tapi bagaimana bisa dia begitu mengerti maksud ku ?  selesai berdicara junho melap sudut bibirnya yang berdarah dan aku hanya memandang nya tak mengerti
"mianhae ... aku rasa yang di katakan junho itu benar , aku tidak bermaksud membuat mu marah !" aku melanjutkan apa yang harus aku katakan dan sekarang berpokus memandang seung gi. aku membungkuk "mianhae " dan meminta maaf padanya
"baiklah ... aku harap yang di katakan junho itu benar " dan seung gi pun pergi meninggalkan kami- aku dan junho
"hyung tidak apa-apa ?" aku menggelengkan kapalaku cepat menanggapi pertanyaannya
"baguslah !" itu kata yang dia ucapkan dan pergi meninggalkan aku yang berdiri terpaku di sini.melihatnya berjalan perlahan menjauhi ku
"tuan muda !!!" aku terbangun dari lamunan saat seorang namja paruh baya mendekat kearahku yang ternyata adalah manager kim dia berlari kecil menghampiriku
"tuan muda maaf lama menunggu , saya harus menghadiri sebuah rapat penting mendadak !"
aku menggeleng " tidak apa-apa kita pulang sekarang !" aku berjalan ke tempat dimana aku melihat sebuah sedan hitam sudah terparkir yah sedan yang aku yakini adalah mobil perusahaan
"kita pergi sekarang ?" tanya manager kim setelah aku duduk di kursi belakang sementara dia duduk di  kursi kemudi
"ne" jawabku singkat . melajulah mobil yang aku tumpangi ini tanpa sengaja aku melihat kaca spion yang terpasang di samping kanan dan aku melihat junho yang tengah memandang ku ... bukan tapi mobil yang aku tumpangi dia terus memperhatikan mobil ini melaju dan hingga aku hampir keluar gerbang kampus dia menunduk dan berbalik.
"junho ....." ya aku menggumamkan namanya, junho . seketika terlintas banyak sekali kejadian yang aku alami yang berhubungan dengan lee junho. bagaimana bisa saat aku terjatuh dari panjat tebing itu dia langsung berada di samping ku untuk menolongku ? saat aku hampir di pukul seung gi dia menghalangi nya dan merelakan wajahnya yang di pukul !, dan pot bunga yang jatuh itu ! kenapa dia berlari untuk menarik tangan ku ? bisa saja dia ikut terkena pot bunga jika kami tidak beruntung . dan aku benci mengingatnya tapi saat di club ? dia juga yang menarik tangan ku dan membawaku pergi jika tidak aku malah bisa melakukan hal yang tidak-tidak dengan orang asing yang malah aku anggap dia adalah lee junho . dan jauh dalam hatiku ... aku ...
"aku menyukaimu lee junho ....." biarpun dia tidak mendengar perkataan ku ini tapi setidaknya sekarang aku berani mengakui perasaan ku yang sebelumnya dengan sekuat tenaga aku pungkiri karena aku tidak ingin menjadi orang yang menyimpang dengan menyukai seorang namja .  namja bernama lee junho !
junho pov
BRUUUKKK
aku terjatuh lagi dan ini sudah yang  ke tiga kalinya aku terjatuh saat latihan dance , sepertinya apa yang di katakan jaebeom hyung itu benar kalau aku tidak fokus hari ini.
"junho , kau sakit ?" chansung duduk di sampingku memandangku khawatir. aku chansung dan juga taecyeon hyung memang anggota club dance aku yang sekelas dengan chansung dan taecyeon hyung yang setingkat di atas kami atau setingkat dengan nichkhun hyung
"ani ... hanya saja lelah !" itulah alasan yang aku katakan kepada chansung dia hanya mengangguk
"pergilah ke luar dan istirahat saja " dia menepuk bahuku ringan dan melanjutkan latihannya
aku berjalan keluar dari ruang latihan , yang ada di otakku hanyalah seseorang yang bernama nichkhun dia yang membuat aku terus saja tidak fokus latihan yang membuat aku tidak bisa makan dan tidak bisa tidur. (adeh lebay baged nih oppa !)
"sebaiknya aku ke kelasnya saja ... sekarang aku bahkan tidak bisa menggodanya dan menganggungnya lagi seperti yang dulu aku lakukan setiap hari , tapi setidaknya bisakan aku hanya melihatnya !" aku berjalan terus menyusuri lorong-lorong di kampus ini , aku sedikit berjinjit untuk dapat melihat jendela kelas khunie hyung saat telah sampai bukan karena aku ini pendek tapi karena pihak kampus tahu mahasiswanya itu tinggi semua jadi jendelanya di pasang lebih tinggi dari jendela normal pada umumnya
"dia tidak ada ..." gumamku saat aku melihat seluruh isi kelasnya ternyata dia tidak ada di antara banyaknya orang yang berada di kelas tersebut
"junho !" aku langsung menapakan kakiku dengan normal dan tidak berjinjit lagi mendengar seseorang memanggil namaku dan aku melihat sumber suara,sedikit terperanga saat nichkhun hyung yang memanggil namaku barusan
"hyung .... " setidaknya itu yang terucap dari mulutku sebagai sapaan untuknya
"kau mencari siapa ?" aku sempat blank mendengar pertanyaan itu, aku tidak mungkin mengatakan kalau aku mencarinya kan ?! bukankah dia sudah memohon agar aku tidak mengganggunya lagi
"junsu hyung , aku mencari junsu hyung " yah itu sedikit membantuku dalam acara berbohong ria ku ini
"na ?" tanpa aku duga junsu hyung malah menyembul keluar dari balik tubuh khunie,untuk apa dia ada di sini coba ?! (ya untuk kuliah lah orang itu di depan kelasnya , ada juga junsu oppa yang nanya junho oppa mau ngapain ke kelasnya ?!)
"iya hyung " jawabku singkat sambil mencari alasan lain lagi untuk berbohong
"aku pergi dulu , annyeong !" nichkhun hyung langsung berpamitan dan pergi meninggalkan aku yang sangat ingin melihatnya lebih lama lagi
"ada apa mancariku junho ?" aku tak memandang junsu hyung yang sedang bertanya padaku dan juga tidak mengindahkan keberadaanya , aku hanya terus melihat khunie hyung berjalan terus menjauhi ku memandang punggungnya yang semakin lama semakin menghilang
"ya junho !!!!" mendengar teriakan cempreng yang orang lain bilang merdu dari hyung ku ini aku langsung meletakan tangan ku untuk menutup mulutnya tapi karena pandangan mataku tidak berpaling dari khunie hyung rasanya aku malah mengacak dan menutup seluruh wajahnya
"YA KURANG AJAR !!!!!" junsu hyung memelintir tangan ku karena dia kesal padaku mungkin
"ya hyung appo .... appo hyung ...." aku terus meringis kesakitan berharap junsu hyung akan melepaskan tangan ku ini
"sebenarnya kau kesini hanya untuk melihat khunie kan ? kanapa malah mengatakan mau bertemu dengan ku ?!" ahirnya junsu hyung melepaskan tanganku juga.
"mianhae hyung aku hanya tidak mau dia merasa terganggu oleh ku jadi aku menjadikan hyung sebagai alasan "
##############################################################################
"apa tidak sakit perut setiap hari makan ice cream ?" wooyoung langsung mengalihkan pandangannya yang tertuju pada mangkuk ice cream sekarang beralih pada namja yang sudah duduk di depannya
"chansung !" kagetnya melihat chansung yang sudah duduk rapih memperhatikannya dengan seksama
"kau itu seperti anak kecil saja ya , makan ice cream sampai belepotan begini " ucap chansung sambil terus memandang wooyoung . wooyoung mendengar hal itu sontak melap bibirnya dengan cepat dan tidak memakai tisu saking kagetnya.wal hasil bibirnya tidak belepotan tapi sekarang tangan nya yang kotor
wooyoung melihat kedua tangannya bergantian "ya , kotor !" ucapnya panik padahal tinggal cuci tangan juga beres
"sini !" chansung mengambil tisu yang ada di meja sebelah dan membersihkan tangan wooyoung.
"soal kemarin ... kau benar-benar serius kan mengatakannya ?" tanya chansung sambil masih terus saja melap tangan wooyoung yang sebenarnya sudah bersih ya mungkin dia cuma ingin memegang tangan wooyoung terus
""tentang apa ?" wooyoung bertanya sok polos tak mengerti padahal jantungnya udah dag dig dug mau copot dan dia juga sudah sangat mengerti apa yang chansung bicarakan
"kau juga menyukai ku ?" ahirnya chansung menatap mata wooyoung hingga mereka berdua berada dalam satu tatapan lurus, saling manatap mata dengan dalam dan tangan yang masih berpegangan
wooyoung mengangguk perlahan sebagai jawaban iya , itu membuat chansung tersenyum bahagia "jika aku mengatakan kalau aku mencintai mu , apa kau juga akan mengatakan kalau kau mencintai ku ?" pertanyaan chansung sontak membuat wooyoung melotot dia sama sekali tidak tahu harus menjawab apa
tanpa aba-aba sebelumnya chansung yang entah sejak kapan tertular virus pervert nya junho langsung mendaratkan bibirnya di bibir wooyoung. wooyoung yang sudah membulatkan mata semakin syok dan lebih membulatkan matanya lagi hingga mau keluar ,tanpa di komando paru-parunya berhenti bernafas bahkan dalam waktu yang cukup bisa di bilang lama karena dari saat chansung mendaratkan bibirnya hingga ahirnya chansung melepaskan bibirnya lagi dari bibir wooyoung dan beberapa detik setelah terlepas wooyoung baru ingat untuk bernafas,bisa di bayangkan wajahnya yang kosong seperti kesambet hantu dan tatapan mata yang kosong pula hanya ekspresi kagetlah yang jelas terlihat.
melihat wooyoung yang tidak bergerak chansung sedikit khawatir "wooyoung-a .... gwaenchanayo ?" ucapnya panik dan menepuk-nepuk wajah wooyoung dengan pelan
"ne .... gwaenchana " ahirnya wooyoung menjawab
"wooyoung-a saranghae !!!! " beberapa detik wooyoung terdiam dan itu membuat jantung chansung hampir berhenti berdetak, wajahnya berubah lesu karena berfikir wooyoung akan menolaknya
"na...nado .... nado saranghae ......" jawaban terbata dari wooyoung membuat wajah chansung kembali berbinar
"jinjja ???" wooyoung mengangguk dengan wajah memerah dan lucu, chansung langsung saja mencubit pipi chubie wooyoung gemas
"ya ... appo ...!" wooyoung langsung melepaskan tangan chansung yang bertengger di pipinya
"kau tahu aku sebenarnya dulu ingin memberikan surat untuk mu tapi kau malah pergi begitu saja, andai junsu hyung tidak menjelaskan yang terjadi aku pasti akan sedih dan putus asa karena mengira kau mengacuhkan aku !" wooyoung senyum-senyum sendiri mengingat kejadian yang menurutnya lucu itu
"surat ?" tanya chansung tidak mengerti.
"sudahlah tidak usah di pikirkan lagi !" wooyoung memegang tangan chansung yang berada di atas meja namun saat dia tak sengaja melihat kesekeliling dia baru sadar dimana mereka berada saat ini. di kantin dengan tatapan semua orang yang bermacam rupa ada yang menatap mereka aneh , menatap dengan jengkel, ada juga yang manatap dengan mengejek dan kebanyakan yeoja menatap mereka dengan wajah marah,chansung melihat wajah wooyoung berubah mengikuti arah pandangan wooyoung dan menyadari mereka dari tadi jadi tontonan gratis orang-orang
"kajja !!" wooyoung menarik tangan chansung membuatnya berdiri dan terseret dari kursinya meninggalkan suasana kantin yang tengah suram dan malah menakutkan bagi wooyoung dengan tatapan yaeoja yang geram padanya
##############################################################################
"junho dari mana saja ? kau harus mengajari anggota baru latihan !" junho dengan langkah lunglainya masuk ke dalam ruang latihan dance dan di sambut dengan teriakan tugas dari jaebeom yang adalah ketua club dance
"tidak bisa kah , hyung saja yang mengajarinya ... bukan kah seleksi anggota baru sudah selesai kenapa dia masuk sekarang ?!" junho terlihat jengkel dan bicara dengan nada frustasi namun wajahnya jadi melongo dan diam seketika saat melihat anggota baru yang di maksud adalah namja tertampan sejagad raya nichkhun buck hoverjkul
"nichkhun hyung ?" junho sontak nunjuk wajah nichkhun
"annyeong " sapa nichkhun canggung
ahirnya meraka semua latihan  seperti biasanya, namun yang tidak biasa adalah junho yang terlihat kaku dengan gerakannya, tapi nichkhun latihan dengan baik hari itu berbanding terbalik dengan junho yang tidak konsentrasi,
'ada apa lagi dengan ku ? tidak melihatnya aku juga tidak fokus , sekarang dia ada di sini aku juga tetap saja tidak fokus !' junho terus saja meruntuki dirinya sendiri dalam hati bagaimana dia bisa jadi seperti orang gila begitu
"junho selasai latihan jangan pulang ajari nichkhun dulu !" titah jaebeom dengan seenak kepalanya tak perduli dengan junho yang sudah ancang-ancang mau protes
"hyung kenapa aku ?" protesnya junho keluar sekarang
"karena kau yang bisa mengajarinya , kau tidak mau ?!" bentak jeabeom lagi dan memandang junho tajam bagaimanapun dia adalah ketua dan senior junho di sana
"bukan begitu tapi aku rasa nichkhun hyung akan keberatan !" junho bicara dengan suara yang pelan terdengar bergumam
"kalau kau tidak mau , tidak apa-apa " junho memandang nichkhun yang sekarang berdiri di sampingnya
"bukan begitu hyung memangnya hyung mau aku yang mengajari hyung ?!" mendengar pertanyaan junho ,nichkhun mengangguk dengan perlahan
"aku mau " lanjutnya. junho malah mengedip-ngedipkan matanya cepat tak pernah terbayang nichkhun akan mengatakn hal ini padanya
"hyung tidak salah bicara atau salah makan obat kan ? hyung tidak tertimpa pot bunga kan ?" tanya junho yang sekarang malah panik dan mencengkram bahu nichkhun, nichkhun hanya menggeleng dengan tingkah junho yang dia anggap berlebihan itu
"ya... ya ... ya .... sedang apa kalian ,hah ? " junho melapaskan bahu nichkhun dan memandang orang yang berteriak barusan
"tidak ada masalah sekarang jadi kau akan mengajarinya ?!" tanya jaebeom lagi, sekarang wajah junho berubah ceria dan menjawab dengan suara riang
"tidak ada masalah, aku akan mengajarinya !"
##############################################################################
brrukkk
nichkhun menjatuhkan tubuhnya ke lantai kayu ruangan dance,keringat sudah bercucuran deras di wajah dan tubuhnya,kaos putih yang dia kenakan sudah sangat basah dengan keringat.
"bangun hyung kita harus latihan lagi !" junho bercekak pinggang sambil memandang nichkhun yang sudah tersungkur di lantai
"junho ... inih .... sudah malam .... kita pulang saja ... jangan menyiksa ku .... latihannya kita teruskan besok sajahhh ....." nichkhun bicara dengan nafas yang tersengal, dan terbata-bata saking capenya dia hingga nichkhun ngos-ngosan
"ck ... ck ... ck ... tidak bisa hyung " junho mengerakan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri tanda itu tidak bisa di hentikan
"junho- jaeball ... kau bisa membunuh ku " melihat nichkhun yang memang sudah tidak bertenaga dan juga sudah memohon padanya junho merasa kasihan. tidak seperti junho yang semangat 45 saat derada di samping nichkhun, nichkhun tetap saja manusia yang bisa kelelahan
"baiklah kita teruskan besok saja !" junho turut mendudukan dirinya di samping nichkhun yang masih terengah
"gomawo !"
"tidak perlu hyung ... lagi pula aku yang terlalu memaksakan hyung untuk latihan " nichkhun menggeleng cepat dan memandang junho
"ani ... bukan itu " junho menatap nichkhun yang sekarang juga menatapnya dari samping
"mwo ?"
"gomawo kau selalu melindungi ku .... pot bunga, jatuh dari panjat tebing,hampir di pukul seung gi, dan .... dan ... waktu di club itu ... semuanya gomawo junho-a !"
"emm" junho menunduk mendengar perkataan nichkhun setelah sebelumnya berdeham sebagai balasan
"kau juga yang menyimpan makanan di ruangan kesehatan ?" tanya nichkhun lagi, junho tersenyum masih dengan wajah menunduk
"mainhae ... jongmal mianhaeyo !" ucap nichkhun bersungguh-sungguh. junho berbalik menatap nichkhun
"untuk apa ?"
"karena aku sudah menyakiti mu mungkin dan aku juga sudah salah paham pada mu , aku pikir kau hanya manusia yang ingin mempermainkan aku saja !" jelas nichkhun dan sekarang dia duduk dengan memeluk lututnya
"lalu ?"
"bisa kah kau tetap melindungi ku mulai sekarang ? aku sangat suka ada orang yang menyayangi ku dan melindungiku ... karena ..." nichkhun menghentikan kata-katanya dan menyenderkan kepalanya di bahu junho " aku tidak punya seseorang yang melakukannya untuk ku " setelah selesai dengan kalimatnya nichkhun menutup mata membuat sebulir air mata mengalir dari sudat matanya
"hyung ?" panggil junho tanpa bisa melihat wajah nichkhun yang tengah bersandar di bahunya
"emm ?"
"gwaenchanayo ?" junho bisa merasakan nichkhun mengangguk di bahunya "walaupun hyung tidak memintaku melakukan nya, aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan melindungi hyung selamanya !"
"jinjja ? gomawo !" junho tersenyum dan mencium rambut kecoklatan nichkhun
"saranghae ..." ucapnya setalah itu namun tidak ada tanggapan "hyung ?" dengan susah payah junho merunduk mencoba melihat nichkhun dan ternyata orang yang bersandar padanya itu sudah pergi ke alam mimpi
"kau pasti lelah hyung ... tapi ... semoga saja kau tidak akan berubah membenciku lagi setelah bangun dari tidur mu ... seperti waktu itu !"

ah part ini selesai , dan aku masih mempertimbangkan untuk membuat ff nc atau jangan cz tiap buat nc author selalu panas dingin !!!!! ( hah lebay baged si author ini ) ya itu karena author tidak berbakat. ya udah yang penting komentar kalian nya ya ... maksih yang udah komentar , mmmmmuuuuuuuuuaaaaaaaaahhhhhhhhhhh !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

7 comments:

  1. gomawo dah mau lanjut......
    Please thor jgn tu2p markas kta, eh...maksudnya blognya....q dah tergila2 ama ni ff, sehari ga cek ni ff ampe kebawa mimpi....(lebayyy...)
    jd please thor lanjut ke chap brikutnya ,ceritanya mkin seru apa lg pasangan junickh please...thor lanjut......

    Please...d lanjutkan...please...d lanjutkan....(pake logat lagunya wonder girls yg "be my baby")

    Lanjuttttttttt......

    ReplyDelete
  2. hehehe....chanwoo yg malu2 akhirnya blng jg ,eh....kayaknya khun dah mulai suka ama junho...cieh.....tp kasihan gimana nasib pasangan taecsu? Ya dah dr pd penasaran lanjuttt ajj thor.........
    Gomawo thor ......mohon d lanjutkan......!

    ReplyDelete
  3. semoga khun suka beneran ama junho, hehehe....chanwoo cukhae ...teacsu ...kevin tendang ajj ....hehehe...

    Whaiting thor.....lanjut...

    ReplyDelete
  4. lanjut...lanjut....lanjut.....
    Akhirnya khun suka ama junho hehehe....kamsha thor...lanjuttt...

    ReplyDelete
  5. thor...gimana nasib taecsu?

    Ok thor lanjuttt......whaiting....

    ReplyDelete
  6. mian ya thor, komenny gak pake nama lagi kayak d komen ff lainny~
    keep fighting, thor ! ^^
    lanjut ;)

    ReplyDelete
  7. Ceritanya mungkin dah lama tapi aku baru baca dan sukaaaaa... Kamu pinter nulisnya... Hehehhehehe -dee-

    ReplyDelete