May 23, 2012

2pm ff what is love chap 2

what is love

By : park yara (tciw queen)

Romance,frienship ect.
rated : yang jelas mungkin akan ada m tp gk di tiap chap kok !

Disclamer: Semua anggota 2pm milik Tuhan. Dan cerita ini asli milik author! jadi tolonglah jangan copas ff aku klo mw sertakan sumbernya dan minta ijin dulu ya !

Warning: BoyxBoy. NamjaxNamja.
Pairing: junho X nichkhun
chansung X wooyoung
taecyeon X junsu
2PM pairing!
chapters : 2 of ?
support cast : snsd
hyunseung beast
dong ho (u-kiss)
kevin (u-kiss)
tadinya mawu bikin chanho couple tapi aku agak gak rido junho oppa jadi uke ,heheheheheeee

Summary: kehidupan ini memang sangat unik dan mereka tidak pernah menyangka hal unik ini akan mereka alami di waktu berikutnya !

before start the story , lets pray together ! (apaan sih ?)





chap 2
nichkhun pov
aku terus berjalan dengan langkah kesal secepat mungkin meninggalkan ruangan nista tadi, berkali2 aku terus melap bibirku menggunakan punggung tangan dengan kasar
"beraninya orang gila itu melakukan itu padaku ?" aku bertanya entah pada siapa dan berhenti di taman kampus yang sekarang mulai sepi.berjalan duduk di kursi taman seorang diri
"betapa malang nasibku ,sudah punya keluarga kacau sekarang hidup ku semaikn kacau dengan kehadiran namja itu " aku merasakan getaran di saku celanaku perlahan aku merogoh benda yang aku pikir bergetar tadi ternyata junsu hyung mengirim pesan padaku
'khunie aku ke rumah mu sekarang ya ? kau sudah pulang ?'
'belum , tapi aku akan pulang sekarang saat sampai aku akan mengabari hyung lagi'
ya kira2 seperti itulah pesan antara kami setelah pesan terkirim aku bergegas menuju mobil untuk pulang ke rumah.sepanjang perjalanan yang ada di otak ku hanya namja yang sama sekali tak aku inginkan ada dalam ingtan ku. tapi rasanya aneh sekali dia malah terus saja datang kedalam otaku.tak terasa aku malah sudah sampai di rumah aku langsung memarkirkan mobil dan masuk dengan sedikit berlalri kecil
"tuan muda sudah pulang ?" aku berbalik dan tersenyum sambil mengangguk pada manager kim orang kepercayaan umma ku
"sebaiknya cepat mandi dan makan " titahnya dengan tulus padahal dia bukan sodara atau siapa2ku sedangkan umma atau appa ku tidak pernah mengatakan hal itu sejak aku smp
"ne " jawabku singkat dan menaiki tangga menuju kamar
"kenapa bicara seperti itu hah ? kau itu appanya ?"
"kau pikir cukup memberinya uang saja,apa kau merasa kalau uang mu sudah lebih banyak dari ku ? aku bahkan sudah lebih dari sanggup memberikan semua yang dia ingin kan !"
"sekarang kau bawa dia tinggal bersama mu,aku tidak perduli cepat  jemput dia"
aku menghela nafas dan masuk kedalam kamarku setelah mendengar percakapan umma dengan orang yang aku yakin adalah appaku,mereka bercarai saat aku smp dan alasan mereka bercerai menurutku adalah alasan ekonomi dan pekerjaan , bukan karena kami kekurangan tapi malah karena umma lebih sukses dari appaku dan itu membuat appa merasa rendah diri
"junsu hyung !" aku baru ingat kalau aku berjanji akan mengabarinya agar dia kesini sekarang,aku duduk di kasur empuk nan mewahku ini dan aku mengetik beberapa kata lalu mengirimkan pesan nya ke junsu hyung setelah itu aku lemparkan hp ku ke belakang entah kemana mungkin membentur tembok ah masa bodoh kedua orang tuaku selalu memberi uang yang sangat banyak walau mereka tidak pernah memperhatikan ku
wooyoung pov
"sekarang cepat ke luar ? berdiri di lapangan sampai jam pelajaran selesai !" bentak dosen ini sambil menggebrak meja aku hanya bisa menelan saliva dengan susah dan berdiri dengan berat hati.aku  berjalan dengan perlahan keluar kelas ,menyebalkan sekali hari ini.aku melangkah dengan lemas sambil menunduk melihat lantai dan perlahan mengangkat wajah ku namun aku langsung diam menghentikan langkah ku memandang lurus ke depan
"chansung " gumamku pelan bahkan aku sendiri saja hampir tidak mendengarnya. aku melihatnya dengan sekumpulan yeoja centil yang biasa di panggil snsd entah apa itu yang jelas meraka itu cerewet sekali dan berisik tapi tangan chansung malah di rangkul dengan mesra oleh seorang yeoja yang entah siapa namanya. aku berjalan dengan malas melewati mereka. tidak ada yang memperhatikan ku baik itu chansung ataupun yeoja2 itu ya mungkin karena aku ini memang sangat tidak populer
berdiri sendirian di tengah lapang di samping tiang bendera persis dugaan ku untung saja langitnya tidak terlalu terik mungkin karena sudah mau petang .tak ada pemandangan yang menarik di lapangan ini apalagi karena sekarang hampir semua mahasisiwa sudah pulang. aku memandang langit yang terlihat sedikit mendung
"ah,sebentar lagi hujan mungkin ya ? ini bukan gelap karena hari sudah sore tapi mau hujan " aku bicara sendiri tak apalah tak ada yang lihat ini. aku menengadahkan tangan karena aku pikir sebentar lagi akan turun gerimis sebelum hujan besar tapi tidak ada air yang menetes
TTTTTTTTTEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT (ya kira2 gitulah suara belnya walau tadinya mau aku ganti sama lagu linkin park tow avengedsevenfold mungkin )
"bel ?" aku celingukan kesana kemari tapi nihil gak ada orang,aku mengambil hp di saku celana dan melihat jam yang ternyata memang belum waktunya selesai tapi bel malah sudah berbunyi
"yaaa jang wooyoung , cepat pulang jangan berdiri terus disana sudah bel " aku berbalik dan melihat dong ho (u-kiss) bediri di koridor setelah berteriak memanggilku. aku langsung berlari menghampirinya
"kenapa sudah pulang masih ada 40 menit lagi kan ?!" tanyaku penasaran sambil menarik tangan nya dan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan dong ho
"sudahlah anggap saja kau beruntung karena waktu hukuman mu lebih singkat , cepat pulang !" dong ho menepuk pundak ku dan berjalan menuju gerbang
"ya,anggap begitu saja !" ucapku tak perduli dan berlari ke kelas mengambil tas dan buku2 serta laptop untuk bersiap pulang
chansung pov
aku memandang jengkel jesicca yang masih saja terus merangkul tangan ku malah jadi pegal ni tangan.
"sudah2, ayo cepat pergi !" titahku pada mereka namun ternyata mereka berkehendak lain dan terus saja menempel bak lintah darat. aku memandang ke samping saat mendengar derap langkah seseorang yang ternyata adalah wooyoung dia berjalan lemah menuju lapangan , 'dia kenapa kesana padahal yang lain belum keluar ?' tanyaku dalam hati
"mianhae aku kebelet pipis, aku pergi duluan !" aku langsung melepaskan tangan sica dan berlari secepat kilat ala lari di kejar anjing
aku mengintip dengan seksama keberadaan wooyoung di lapangan,dia di hukum ternyata karena berdiri di samping tiang bendera
"walau kasihan dia di hukum tapi ini juga adalah keberuntungan untuk ku karena aku bisa melihatnya dengan jelas dan juga lama , heheheheheeee" aku memandang nya sambil besandar di tembok. dia malah celingak celinguk terus memperhatikan sekitar lalu memandang langit
"sangat lucu " aku terkekeh melihat tingkah lakunya yang seperti anak kecil
"sepertinya akan hujan " aku langsung berjalan dan memandang langit yang sudah mendung sesaat setelah aku melihat wooyoung menengadahkan tangan nya
"dia bisa sakit kalau dia kehujanan , apalagi dosen killer itu tidak akan menghentikan hukuman bahkan jika hari hujan " tiba2 aku punya ide yang cukup bagus walau berbahaya tapi kita tidak akan pernah tahu hasilnya kan jika tidak pernah mencoba !?
aku celingukan melihat ruang piket yang ternyata kosong tak ada dosen atau siapaun dan itu menguntungkan untukku,lantas dengan cepat dan mengendap2 aku masuk kedalam ruangan ini (cepat tapi mengendap gmana caranya oppa ?) aku langsung menekan bel persetan masih ada 40 menit lagi dari pada wooyoung sakit hehehehee
"saatnya kabur !!!!!!" aku langsung saja berlari lagi meninggalkan ruangan piket 'hari ini aku berlari2 terus '
author pov
junho menendang2 bola dengan malas sambil duduk di sofa dalam kamarnya sementara taecyeon malah terus berbicara komat kamit dengan kalimat curhat tentang hubungn nya dengan junsu walau junho sama sekali tak mendengarkan nya sedikitpun saking cepatnya taecyeon komat kamit malah terdengar dia sedang nge-rapp dengan kalimat yang sangat panjang lebar
"ya junho kau mendengarkan aku kan ?" teriak taecyeon setelah dia sadar kalau junho malah sibuk sendiri
"ya hyung aku dengar " jawab junho malas dan malah berbaring di atas sofa
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA ............." tiba2 terdengar suara tawa membahana membuat junho dan taecyeon saling memandang dan kemudian secara bersamaan memandang ke arah pintu
"CHANSUNG " teriak mereka saat chansung masuk kedalam kamar junho
"wae ?" tanya chansung dengan wajah innocence
"tertawamu itu seperti hantu kau tahu " taecyeon melempar bantal ke arah chansung yang masih di ambang pintu
"mengganggu tetangga !" ucap junho ketus dan langsung tiduran dan menutup mata
"kalian tidak ada yang mau bertanya kenapa aku tertawa ?" chansung bertanya dengan wajah yang sulit di artikan dengan harapan kedua orang itu akan penasaran
"ani " jawab keduanya kompak dan kembali dengan kegiatan mereka masing2
"YAAAAA !!!!!" pekik chansung membuat keduanya memandang chansung dengan malas
"lalu kenapa kau tertawa ?apa ada yang lucu ?" junho memasang wajah panasaran yang sangat di buat2
"aku mengarjai dosen killer fakulatas kedokteran " jawabnya dengan malas tak seantusian sebelumnya
"kedokteran ? wae ? kita kan mahasiswa fakultas seni !" tanya taecyeon yang sekarang mulai penasaran beneran
"aku hanya menolong wooyoung yang sedang di hukum "chansnung beranjak dan tiduran di kasur junho
"hah ... kasihan sekali dongsaeng ku yang satu ini ..." taec menggeleng2 kepalanya dan menghela nafas lemah kemudian ikutan berbaring
"kenapa tidak cepat katakan saja padanya siapa tahu dia juga menyukai mu " usul junho yang sekarang mulai bergabung dengan taec dan chan yang tengah berada di kasurnya
"aku takut bagaimana kalau dia malah marah dan menjauhiku ? lagi pula aku tidak tahu harus bagaimana mengatakan nya "
"tidak berani ,eoh ?" tanyan junho mengejek,chansung hanya berdecak saja mendengar pertanyaan junho
"kalau begitu tidak usah bicara saja , langsung dekati dia dan cium dia kalau dia mau dan tidak melawan bukan kah itu artinya dia juga menyukaimu ?" saran junho dengan serius namun malah mendapatkan jitakan sekuat tenaga kuli panggul di pasar induk dari taecyeon
"hyung !!! aish , appo " junho langsung mengelus2 kepalanya yang jadi tempat pendaratan mulus jitakn taecyeon
"bagaimana kalau dia diam hanya karena shock ? kalau dia malah membenciku ? apalagi jika sampai julukan namja pervert dia berikan untuk ku ? andwae !!!!!" chansung langsung geleng2 kepala sambil menarik selimut menutupi tubuh dan setengah wajahnya dengan muka lucu
"lagi pula apa cara itu ampuh ? lalu kau pikir hubungan mu dengan khunie itu sudah baik hah ? khunie malah sangat takut jika melihat mu !" sergah taec yang tengah duduk memeluk lutut nya
"akh .... menyebalkan sekali !!!!!" teriak junho dan berguling2 seperti anak kecil yang tidak di berikan mainan oleh orang tuanya
in nichkhun's home
"hyung ?" wooyoung memperhatikan nichkhun yang tengah diam melamun sendiri sambil memandang jendela
"emh , ne ? waeyo ?" nichkhun menjawab wooyoung setelah dia sadar dari melamun nya
"hyung kenapa ? dari tadi diam saja !" tanya wooyoung lagi
"ani ... gwaenchana , " jawabnya dan kemudian mendekati junsu yang tengah main game di laptop nichkhun "lalu hyung sendiri bagaimana ?" lanjutnya .
junsu menghela nafas dan menggelengkan kepalanya tanpa memalingkan pandangan nya dari layar laptop "aku rasa .... aku sudah lelah dengan nya , dia selalu saja memaksakan kehendaknya padaku tanpa perduli tentang perasaan ku "
keesokan harinya di kampus
nichkhun berjalan dengan santai sambil mendengarkan musik melalui ear phone yang dia kenakan. sesekali dia bersenandung dengan suara khasnya. tiba2 dia berbalik dengan paksa saat seseorang yang menarik tangan nya tanpa sengaja nichkhun malah masuk ke dalam pelukan orang yang menariknya,perlahan nichkhun menengadahkan kepalanya dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang itu adalah junho
"yaa ... lapaskan !" khun mendorong tubuh junho menjauhinya dengan kasar
"kau selalu saja seperti ini , kau memang namja yang tak tahu diri !" caci nichkhun pada junho sedangkan junho hanya diam dan kemudian menunjuk kearah belakang nichkhun
"wae ?" tanya nichkhun tanpa melihat arah tujuan junho menunjuk
"itu ..." ucap junho dan berlalu pergi meninggalkan nichkhun tanpa mengatakan sepatah katapun lagi setelahnya
nichkhun berbalik hendak melanjutkan perjalanan nya namun langkahnya langsung terhenti tat kala dia melihat sebuah vas bunga yang dia yakini baru saja terjatuh
nichkhun pov
"khunie ,gwaenchanayo ?" aku memandang junsu hyung yang sekarang malah sudah berada di sampingku
"ne ..." jawabku singkat dan melepaskan ear phone yang aku pakai
"aku sudah berteriak2 namun kau tidak dengar makanya junho langsung berlari dan menarik mu " jelas junsu hyung dan aku hanya diam. 'aku sudah salah paham pada junho' perasaan bersalah seketika menyeruak dalam dadaku. rasanya tidak nyaman dan aku langsung melihat ke arah jalan yang junho lalui tadi namun dia sudah menghilang
"khunie ?"
"ne ?" aku langsung tersadar kalau aku dengan tidak sengaja mencari junho barusan
"kenapa kau datang pagi2 bukan kah kelas di mulai siang ?"
"ih itu karena aku akan ikut club panjat tebing jadi pagi ini mulai latihan " jelasku dengan senyuman dan memasukan hp dan juga ear phoneku ke dalam tas
"mwo ? panjat tebing bukan club dance ?" heran junsu hyung dan memandangku penuh tanya. aku hanya mengagguk saja
"aku pergi dulu hyung !" pamitku dan meninggalkan nya
##################################################################################

"baik semuanya sekarang kita akan memulai latihan kita , sekarang ada banyak anggota baru dan beberapa di antaranya adalah mahasiswa tingkat 2 dan 3 jadi bukan semuanya mahasisiwa baru tapi aku harap semuanya akan bekerjasama dengan baik !" ucap seorang mahasiswa yang di ketahui adalah ketuan club panjat tebing yang bernama jang hyunseung (beast)
"ne !!!!!!!" jawab semua anggota dengan serempak
"hyung apa hyung sudah pernah memanjat sebelumnya ?' hyunseung mendekati nichkhun yang tengah berdiri sambil memperhatikan dinding panjatan yang akan mereka gunakan latihan sebelum memanjat tebing panjat dinding dulu
"pernah memanjat pagar ,hehehehe ...." canda nichkhun dan hyunseung pun ikut tersenyum
"ani ... aku belum pernah mohon bantuan nya !" uangkap nichkhun sungguh2. nichkhun memang terkenal sangat baik dan ramah juga tidak sungkan meminta bantuan kepada orang bahkan pada dongsaeng nya
hyunseung menjelaskan tentang beberapa benda dan alat keselamatan pada nichkhun dia juga membantu nichkhun memasang tali dan segala kelengkapan nya
"semuanya sudah siap , ayo kita coba aku juga akan memanjat di samping hyung !" nichkhun mengangguk dan hyunseungpun mulai memeriksa keadaan tali dan mereka mulai memanjat bersama2
"aku rasa sudah cukup kita turun saja sekarang !" ajak nichkhun memandang hyunseung yang ada di sampingnya
"baiklah kita mulai turun hyung !" nichkhun memperhatikan hyunseung yang mulai turun dia juga mulai turun perlahan2 tapi entah kenapa nichkhun mengalami kesulitan saat di tengah2 dan dia langsung terjatuh kebawah
"hyung !!!" teriak hyunseung yang masih di atas dengan segera dia turun
nichkhun meringis kesakitan menahan sakit di engkel kakinya
"hyung ,gwaenchana ?" nichkhun yidak mengubris pertanyaan itu dan hanya meringis saja perlahan orang yang bertanya membantu nichkhun berdiri hendak membawanya ke ruang kesehatan namun karena terlalu sakit dia malah terjatuh lagi
"awh ...!!!!" pekik nichkhun dengan terus memegang kakinya yang sakit dan pandangan yang tak pernah berpindah dari kakinya itu
"ayo hyung aku gendong !" nichkhun beralih memandang namja yang berbicara padanya itu dia terdiam beberapa detik dan dengan segera dia menepis tangan namja yang tak lain adalah junho. rupanya rasa bersalah nichkhun tidak lebih besar dari rasa marahnya pada namja yang dia anggap pervert itu
"aku tidak butuh bantuan mu !" tegas nichkhun dan dengan sekuat tenaga menahan dirinya agar tidak meringis
"hyung butuh bantuan tapi tidak mau di bantu oleh ku ? baiklah tunggu di sini aku akan panggil junsu hyung untuk membantu mu !"junho lengasung berlari meninggalkan nichkhun yang masih terduduk
"hyung mau aku antar ke ruang kesehatan sepertinya parah " hyunseung terlihat khawatir dengan keadaan nichkhun namun yang di khawatirkan malah tersenyum
"kau teruskan saja latihan nya teman ku akan segera datang !"  nichkhun sedikit memberi isyarat untuk hyunseung kembali ke arena latihan deengan tujuan menyakinkan nya
"khuniehh !!!!" junsu sedikit terengah mendekati nichkhun dia berlari dari kelasnya di fakultas kedokteran ke fakultas hukum yang nota bene sangat jauh mengingat luas kampus tersebut
"hyung ?!!!" panggil nichkhun lemah bahkan terkesan manja
"aish,kenapa dongsaeng2 ku selalu saja seperti ini tidak pernah dewasa dan tidak bisa menjaga dirinya sendiri " gerutu junsu sambil membangunkan nichkhun
"appo hyung gendong saja !" pinta nichkhun memelas
"shiro kau itu berat !" bentak junsu sambil menaruh tangan nichkhun di pundaknya dan tangan satunya lagi dia gunakan untuk memegang pinggang nichkhun
"kenapa tidak mau di gendong junho saja ?" nichkhun menoleh sekilas pada junsu yang tengah memapahnya. nichkhun hanya manyun saja mendengar itu dia tahu pasti kalau junsu pasti sudah sangat jelas dengan apa alasan nichkhun
"dia berlari seperti di kejar anjing mencariku , wajahnya sangat panik kau tahu itu !" ucap junsu dengan wajah serius namun menggoda nichkhun
"aku tidak percaya,lalu kemana dia sekarang ? tidak adakan ?"
"itu di belakang !"
"mwo ?" nichkhun langsung berbalik mencari junho namun dia hanya melihat seseorang dan orang itu langsung bersembunyi di balik tembok 'aku rasa itu junho ,kenapa dia bersembunyi ?' batin nichkhun bertanya
##################################################################################
wooyoung pov
aku menghela nafas dalam dan menyiapkan mental dan juga pisik ku untuk melakukan ini
"apa yang aku lakuakn ini sudah benar ?" aku bertanya pada diriku sendiri dan memandang amplop berwarna silver yang tengah aku pegang saat ini
"jang wooyoung hwaiting !!!!" aku memberi semangat pada diriku sendiri dan bergegas pergi ketempat tujuan ku
aku berjalan dengan sangat tergesa2 dan bersemangat rasanya semangat kemerdekaan sedang memenuhi hati dan pikiran ku saat ini tapi aku malah melangkan dengan pelan setelah memasuki kawasan ini, kawasan fakultas seni .
"kenapa sekarang aku malah jadi gemetaran seperti ini ?" aku memandang tangan ku dan amplop yang aku pegang malah ikutan bergetar bak lampu gantung di tengah gempa bumi
"aish jang wooyoung , eothokhae ? lanjutkan .... jangan  .... ?" aku melangkahkan kakiku dan satu langkah dan kemudian mundur lagi satu langkah
"yaa .... siapapun tolong aku ? keluarkan aku dari perasaan aneh ini !" gumamku sendiri dan menghentakan kaki dengan kesal kelantai
"umma ...!!!!! ani .... jangan umma , kalau dia tahu apa yang aku lakukan sekarang aku bisa di hapus dari daftar warisan dan umma bisa kena serangan jantung melihat putra kesayangan nya mencintai namja "  aku kembali menunduk lemah memandang lantai
"tidak akan ada yang tahu hasilnya jika tidak pernah mencoba ! jadi aku harus berusaha !" aku kembali menghela nafas dalam dan mengeluarkan nya perlahan (udah kaya mau bersalin aja nih oppa )
" hwaiting !!!" aku langsung melangkah dengan tegap menuju kelas junho ya untuk mencari chansung tentunya bukan junho soalnya dia kan gak penting untuk ku aku berjalan dengan semangat namun aku langsung me-rem langkah ku dan berbalik dengan kilat bersembunyi di tembok
"chansung " dia berjalan keluar dari kelas sendirian , 'eothokhae ?' aku menggit kuku jariku sambil mengintip chansung
"tunggu ! bukankah bagus dia keluar kelas sendiri ? aku bisa memberikan nya dengan tenang kan ?!" aku bertanya pada diriku sendiri dan setelah yakin aku mulai memberanikan diri mencoba menghampiri chansung walau dengan tangan gemetaran dan juga kaki yang lemas dan hampir saja aku jatuh
mwo dia juga berjalan kemari tapi dia malah terus menunduk tak melihatku
deg
deg
deg
rasanya jantungku udah mau lompat aja,tapi kok gak perhah ada dosen yang membahas tenatng gejala jantung seperti ini ?
saat kali hampir berpapasan aku langsung menunduk dan menyodorkan amplop tadi padanya
"ini dari ku !" ucpaku dengan suara brgetar dan lemah.
hening ? 'apa dia tidak mendengarku ya ?' tanyaku dalam hati dan memiringkan wajahku walau masih tetap menunduk melihat lantai. perlahan aku memberanikan diri mengangkat wajah ku dengan mata terpejam takut dia marah atau malah bersikap dingin padaku dengan hati yang sudah tak karuan aku membuka mataku perlahan. aku memicingkan mata dan ......
"MWO ?" tiodak ada orang di depan ku kemana chansung aku celingukan dengan tampang cengo tanpa sengaja aku menoleh ke samping kiriku yang ternyata adalah koridor menuju kantin dan aku melihat chansung sudah jauh berjalan hampir di ujung koridor ini
"hah ? jang wooyoung ... do ... pabo , benar2 memalukan ... menyebalkan !" umaptku sendiri tanpa terasa mataku mulai menghangat dan pandangan mataku mulai mengabur
"aish,jinjja ... uljima jang wooyoung-a !" aku menyeka air mata yang ingin meluncur dengan kasar dan berlari pergi menuju tempat parkir ingin sekali rasanya aku pulang dan menangis dengan sekencang2 kencannya !
##################################################################################
"bisakah tidak cemburu berlebihan padaku ?" namja tinggi yang hampir terlihat raksasa itu bertanya dengan nada jengkelnya sedangkan yang di tanya malah dengan tampang lurus bak penggarisnya malah terus saja memainkan PSP putihnya dengan serius
"kau dengar kau tidak eoh ?" namja jangkung yang adalah taecyeon itu berteriak dan dengan kasarnya menarik tangan orang yang dia ajak bicara
"lapaskan taecyeon-a ... sakit " jawabnya lemah sambil melihat pergelangan tangan nya yang sedang di genggam dengan kuat oleh namja chingunya sendiri
"kenapa tidak menjawabku eoh ?" taecyeon memandang mata junsu namun junsu malah memalingkan wajahnya
"berapa kali harus aku bilang jika aku bicara lihat aku !" titahnya terdengar membentak dan menjepit kadua pipi junsu dengan jempol dan telunjuk tangan kanannya
dengan sama kasar junsu melepaskan cengkraman tangan taecyeon di pipinya "jangan kasar padaku " masih dengan suara lemah dia berkata tak mau membuat perdebatan dengan lebih besar lagi
"lalu kenapa kau malah terus saja dengan benda itu bukan nya manjawab pertanyaan ku ?!" taec menunjuk psp junsu
"itge ?" junsu melmparkan psp itu dengan kasar dan kuat ke tembok membuatnya pecah belah seperti iklan smartfren yang ngancurin2 benda2 itu
"aku selalu melakukan apa yang kau inginkan, aku tidak punya teman selain khunie dan wooyoung itupun karena mereka juga teman mu tapi jika ada orang lain yang tidak kau kenal bahkan hanya bicara dengan ku saja tidak boleh ,tapi ....." junsu mulai emosi dan bicara dengan nada yang sedikit meninggi namun dia terdian sesaat
"kevin ?" lanjut taec menerka
" tidak bisakah kau melapaskan dia ? seperti aku yang melepaskan semuanya demi diri mu ?" tanya junsu dengan tatapan mirisnya
"ani ... tidak bisa " junsu sedikit menahan nafas dan tersenyum getir mendengar kata itu
"geurae,arraseo " junsu berbalik hendak meninggalkan taec namun taec malanjutkan kata2 nya
"tidak bisa karena dia adalah anak boss appa ku , jika aku tidak menurutinya maka aku dan keluargaku akan berahir !"langkajunsu terhenti dan berbalik menatap taecyeon
"jadi jika dia ingin kau menjadi kekasihnya kau juga mau ? kenapa kau tidak bisa bersikap sewajarnya pada kevin jangan biarkan dia salah paham pada mu seperti sekarang !" teriak junsu frustasi
##################################################################################
"mulai minggu depan kau akan tinggal dengan appa mu di amerika lagi , kau mau ?" tanya umma dengan lambut namun entah kenapa aku malah merasa pertanyaan itu seperti mengusirku dari rumah ini
"california ?" umma mengangguk mendengar pertanyaan ku
"aku berjanji tidak akan menyusahkan umma atau appa dan aku juga berjanji tidak akan ada yang tahu jika aku adalah anak umma tapi biarkan aku tinggal di korea, biarkan aku tinggal di seoul, aku akan tinggal di apartement ku sendiri umma "pintaku dengan sangat berharap umma mau mengabulkan nnya karena jika aku tinggal bersama appa malah aku akan semakin menderita tidak punya siapapun setidaknya di sini aku punya junsu hyung dan wooyoung
"khun-a bukan bagitu maksud umma !" sergahnya dan aku langsung mengangguk
"arraseo umma , tapi aku ingin tinggal di korea saja" umma mengangguk dan aku langsung berdiri membungkuk untuk pamit
aku mengendarai mobilku tanpa tujuan mau kemana aku ini,aku tidak tahu . aku melihat sebuah club malam dan aku rasa sebaiknya aku mencoba untuk masuk. begitu aku masuk kedalam club ini begitu sangat berisik namun tetap terlihat baik tidak ada asap rokok walau bau alcohol menusuk hidung ku beberapa orang tengah menari dengan bebasnya dan beberapa tengah asik bercumbu dengan pasangan masing2 walau ada yang tidak lajim namja dengan sesama namja
"annyeong sepertinya baru pertama kali kemari ya ?" tanya seorang bartender yang tengah melap gelas padaku dan aku mengangguk kemudian duduk di hadapan nya
"minum apa ?" tanya dia selanjutnya
"apa saja " jawabku seadanya
junho pov
"oppa ... kenapa tidak mau aku temani ?" rengaek seorang yeoja penghuni club ini padaku aku hanya tersenyum saja dan meminum isi gelas yang tengah aku pegang 'aku tidak bernafsu melihat mu' sebenarnya jawaban itu yang ingin aku katakan tapi aku urungkan mengingat dia adalah senior di sini bisa saja dia marah dan tidak mau lagi bekerja di tempat hiburan ku yang sangat menguntungkn ini
"tampan !" ucapnya kagum
"memangnya baru berapa kali kau bertemu dengan ku apa masih sekagum itu padaku ?" tanyaku dengan penuh percaya diri
"dia oppa " aku melihat orang yang di tunjuk hye in dan betapa aku kaget saat melihat namja itu adalah khunie hyung
"khunie !" kataku dengan panik melihat dia meminum sesuatu yang aku yakini pasti sudah di sabotase pasalnya begitulah cara bartender mencari uang tambahandari pelanggan,menjebak orang yang baru pertama kali datang walau sudah aku larang tetap saja prakteknya tak bisa aku cegah sempurna
"oppa kenal dia ?" hye in bertanya dengan penasaran
"dia ... dia adalah .... teman ... ku " ahirnya itu jawabanku ku kembali melihat dimana khunie duduk tadi namun shit dia sudah tidak ada dengan tergesa2 aku keluar ruangan ku dan mencarinya tak perduli hye in yang tengah berteriak karena kakinya tak sengaja aku injak dengan keras
aku menghampiri bartender itu "dimana namja barusan ?" tanpa aku sadari aku menarik kerah baju bertender itu dengan kuat membuat nya takut dan panik
""wae , tuan muda ?" tanyanya dengan heran
"katakan dimana !!!!" aku berteriak sekancangnya dengan memelototi dia
"dia ...." orang ini menunjuk ke arah lorong menuju kamar2 di club ini tanpa basa basi aku langsung saja berlari mencarinya
"dimana ? di kamar mana orang2 tadi ?"
"yang barusan masuk ?" tanya balik pelayan yang aku tanyai
"ne"
"ini !" pelayan itu bergeser dari pintu yang terhalangi olehnya berdiri
aku langsung membuka pintu itu dan ,
"damn ...di kunci !" aku langsung mengeluarkan master card ku , (kartu yang kaya kalo di hotel itu bisa masuk ke semua kamar yang di pegang sama GM (general manager))
"hyung !!!!" panggilku dan betapa terbelalaknya mataku , aku mengeplakan kedua tanganku dengan erat
"APA YANG KALIAN LAKUKAN EOH ? MENYINGKIR !!!!" itulah kata yang dapat aku teriakan saat aku melihat pemandangan di hadapan ku

otthe ? sepertinya cerita ini membosankan ? gaje ? ya bagaimana pun komentar cz klo gak di komentar gak akan di lanjutkan !
gamsahae buat yang udah komen , aku terharu dengan kamu yang manghargaikui

7 comments:

  1. aissttt....q kesemsem ama ni ff bagus bgttt.....lanjut thor ga sabar saking ga sabar tiap hr q cek trs ni ff...

    Mian thor ff yg love or dah end q br baca ,mian thor q komenya d ff ini (membungkukan badan sampe kejedot lante)

    Ok author lanjuttt....q bkln setia ama ni ff :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. siapa blng ni cerita membosankan mlh menurutku ni ff menarik...

      cerita ini beda dr yg lain jd please lanjut thor.........

      Delete
  2. ...khunnie knpa tiap ketemu ama junho marah2 trs kasihankan junho klo q jd khunnie q bkln seneng (d plototin khunnie)

    klo gitu lanjuttttttttt.......

    ReplyDelete
  3. benar2 crita yg unik, pasangan khunho> junho suka ama khun, ampe ngejar2 ,
    Pasangan chanwoo> sama2 suka tp tdk ada yg berani blng.

    Pasangan taecsu> sepasang kekasih tp mlh srng berantem...

    Ok lah thor next part ajj ok :)
    Lanjuttt....

    ReplyDelete
  4. yaaahhh...chanana knpa jln nya cepet bgt kasihan wooyoung mau kasih surat eh...mlh ga jd gara2 chanana ngilang ky jin ajj hehehe....

    lanjut ke part brktnya thor
    q tunggu......

    ReplyDelete
  5. waduhhh....adegan junho pas buka pintu ky pahlawan kesiangan pake kluarin kartu hahahaha.....ayo junho slamatkan khunnie jng sampe khunnie ngapa2in or d apa2in (nyadong)

    Nex parttt..........please

    ReplyDelete
  6. gomawo ya thor udh mau ngelanjutin ceritanya hehe *bow*

    ReplyDelete